Anda di halaman 1dari 30

ELASTISITAS

1. Setelah melakukan diskusi kelompok, siswa dapat menganalisis


elastisitas zat padat

2. Setelah melakukan percobaan tegangan dan regangan, siswa dapat


menganalisis tegangan dan regangan untuk menentukan karakteristik
elastisitas zat padat

3. Setelah memperhatikan demonstrasi yang dilakukan guru, siswa dapat


menganalisis pengaruh gaya berat terhadap perubahan panjang pegas
pada dinamometer

4. Setelah melakukan percobaan mengenai pengaruh gaya terhadap


perubahan panjang pegas, siswa dapat mengilustrasikan hukum Hooke
dalam grafik F-Δx

5. Setelah melakukan pengamatan dan kajian teori, siswa dapat


menyelesaikan permasalahan terkait hukum Hooke dalam kehidupan
sehari-hari
➢ Konsep elastisitas zat padat
➢ Tegangan
➢ Regangan
➢ Konstanta Pegas
➢ Hukum Hooke
Inisiasi

Ketapel

http://goo.gl/e9KXiy

Gambar 1.1 Seorang petani sedang mengusir burung menggunakan ketapel

Gambar 1.1 menunjukkan seorang petani di desa Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya,
Nangroe Aceh Darussalam sedang mengusir burung pipit yang
mengganggu padinya dengan menggunakan senjata tradisional, ketapel.
Istilah ketapel (catapult) diambil dari bahasa Yunani, kata (bawah) dan pollo
(melemparkan). Ketapel awalnya ditemukan oleh bangsa Yunani pada 300 SM. Selama
bertahun-tahun, katapel didesain ulang dan digunakan oleh tentara di seluruh dunia. Pada
awal pembuatannya, ketapel digunakan dalam perang. Ketapel yang digunakan dalam
perang ini mempunyai ukuran besar untuk melemparkan batu besar ke arah musuh.
Ketapel yang kita kenal yaitu sebuah alat mainan untuk melemparkan batu. Sebuah
ketapel biasanya terbuat dari bahan berbentuk huruf “Y” dengan dua karet yang di ikatkan di
kedua sisinya. Untuk menggunakan benda ini, kita membutuhkan batu kerikil untuk
diletakkan di dalam karet yang diikatkan di ujung ketapel. Batu di dalam karet akan ditarik
mundur kemudian dibidikkan sesuai dengan sasaran.
Bagaimana kerikil dapat mengenai sasaran yang berjarak sekian meter dari tempat
Anda berdiri? Mengapa karet yang direntangkan dapat melempar kerikil tersebut?
Bagaimana jika Anda mengganti karet ketapel dengan sehelai kain?
Untuk lebih memahaminya, kita dapat mengganti karet ketapel dengan percobaan
pegas. Mari lakukan kegiatan berikut!

4
Pembentukan Konsep

Demonstrasi : Tegangan dan Regangan

Tujuan : Menentukan Tegangan dan Regangan suatu bahan


Perhatikan demonstrasi yang dilakukan guru! Diskusikan pertanyaan dengan teman satu
kelompokmu kemudian jawablah pertanyaan di bawah ini!
Catatan : Beban merupakan pemberi tegangan tarik pada pegas

Demonstrasi : Ketika Guru menggantungkan dua buah pegas identik dengan


beban A = 25 g dan B = 50 g.
1. Apakah masing-masing pegas memiliki panjang awal (L0) yang sama? Berapakah
panjangnya?
a.………………………………………………………………………………….
b.………………………………………………………………………………….
2. Gaya apa yang dimiliki beban?
.……………………………………………………………………………………
3. Berapakah gaya berat masing-masing?
a. Pegas A = …………………………………………………………………
b. Pegas B = …………………………………………………………………
4. Apa yang terjadi pada pegas ketika guru menggantungkan beban pada pegas?
.……………………………………………………………………………………
5. Apakah panjang kedua pegas sama setelah diberi gaya yang berbeda?
.……………………………………………………………………………………
6. Jika tidak, manakah yang lebih panjang?
.……………………………………………………………………………………
7. Apa yang terjadi ketika beban (gaya) dilepaskan dari pegas?
.……………………………………………………………………………………

8. Buatlah tabel hasil pengamatan kalian di bawah ini!

5
Fakta Ketapel

Gaya yang bekerja padasuatu benda elastis pada satuan luas disebut tegangan,
sedangkan perbandingan panjang benda elastis mula-mula dan panjang benda setelah
diberi gaya disebut regangan.

Setelah melakukan aktivitas di atas, kita dapat menjawab pertanyaan mengapa karet pada
ketapel dapat melempar batu menuju sasarannya.

Karet yang terpasang pada ketapel merupakan benda elastis yang dapat mengalami
tegangan dan regangan. Ketika kamu memberikan gaya tarik pada karet maka karet akan
bertambah panjang dan ketika kamu menghilangkan gaya dengan melepaskan tarikannya
maka karet akan berubah ke panjang semula dan akan melempar batu sehingga batu dapat
mengenai sasaran.

Semakin kuat tarikan ketapel, semakin besar pula gaya tarikan yang diberikan.
Semakin besar gaya yang diberikan, tegangan tarik ketapel akan semakin
besar.tegangan tarik yang besar ini akan mengakibatkan gaya dorong karet
ketapel terhadap batu lebih besar, maka benda akan semakin jauh terlempar.

Apabila kamu menarik ketapel dengan lemah, batu kerikil terlempar dengan pelan.
Akibatnya, jarak lemparan menjadi lebih dekat. Jika gaya makin kecil, gerak benda
juga semakin pelan yang mengakibatkan jarak lembar juga semakin pendek. Hal
ini sesuai dengan hukum III Newton tentang aksi reaksi (Bab III semester I).

Semakin besar batu yang dilempar (luas penampang batu semakin besar) maka
lemparan ketapel akan semakin dekat.Jika batu yang dilemparkan kecil, maka
jarak lemparan akan semakin besar karena tegangan yang terjadi pada tali
semakin besar.

Berdasarkan uraian di atas, coba kalian rumuskan persamaan


tegangan dan regangan

Tegangan ( ) =

Regangan (e) =

Persamaan ini akan digunakan pada Aktivitas 2.

7
Seputar Elastisitas

Mesin Penjual FLAT SHOES


Wanita sering memakai sepatu hak elastis ini memungkinkan sepatu datar
tinggi ketika pergi ke pesta, bekerja, yang salah satunya diproduksi oleh Flat
maupun jalan-jalan. Akibatnya, rasa kram Out ini dapat digulung sehingga praktis.
menyergap di seluruh kaki. Ketika Namun, kerap kali sepatu
merasakan rasa kram tersebut wanita 'penyelamat' lupa dibawa atau sengaja
pasti ingin segera mengganti sepatunya tidak membawanya hanya karena ukuran
dengan flat shoes. tas terlalu kecil untuk
Flat shoes atau menyimpannya. Masalah ini
sepatu datar sering pun dijawab dengan dibuatnya
kita lihat pada penari vending machine yang
balet yang menjual berbagai macam flat
memakainya. Flat shoes 'penyelamat' kaki.
shoes merupakan Rossale vending
sepatu yang terbuat machine yang pertama kali
dari material menjual flat shoes di Amerika
thermoplastic rubber Gambar 1.2 Serikat, melalui mesin. Kini
atau karet Mesin Penjual Flat Shoes mesin tersebut juga tersedia di
termoplastik (TPE). Eropa dan Australia.
Thermoplastic rubber adalah bahan Sayangnya, mesin ini belum terdapat di
campuran material karet dan plastik Indonesia.
sehingga bersifat elastis dan kuat. Sifat

Gerabah Melikan
Salah satu diantara warisan karya budaya
yang sangat tua, luas persebarannya dan mampu
bertahan hingga sekarang adalah gerabah.
Kerajinan gerabah kuno salah satunya dapat kita
jumpai di Desa Melikan, Kecamatan Wedi,
Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Sejak sekitar
300 tahun yang lalu penduduk Dukuh Pagerjurang
sudah menjadi perajin keramik.
Gerabah terbuat dari tanah liat dan diolah
menggunakan mesin putar sederhana. Tanah liat Gambar 1.3. Kerajinan Gerabah Melikan
termasuk benda plastis sehingga ketika diberikan Sumber www.terasolo.com
gaya untuk membentuk gerabah, tanah liat akan
berubah sesuai bentuk yang diinginkan. Gerabah sendiri merupakan kerajinan yang biasa dipakai
untuk menyimpan air minum, pot, dan teko.

8
Inisiasi
Aktivitas Menimbang di Pasar
http://goo.gl/kdL92a

Gambar 1.4. Aktivitas jual beli di pasar tradisional

Seperti yang telah kalian pelajari pada semester 1


Bab Besaran dan Satuan, alat ukur massa yang umum
digunakan di pasar tradisional adalah timbangan. Namun,
terdapat alat ukur massa yang digunakan beberapa
Gambar 1.5.
pedagang di pasar yaitu dinamometer atau bisa disebut
Dinamometer atau neraca pegas
neraca pegas.

Neraca pegas (dinamometer) adalah timbangan


sederhana yang menggunakan pegas sebagai alat untuk
menentukan massa benda yang diukurnya.

Sebagai seorang pembeli yang bijak, manakah yang


Anda pilih untuk menimbang barang yang akan Anda beli?
Timbangan tradisional atau neraca pegas? Mengapa
demikian? Tuliskan jawaban Anda pada kolom di bawah
ini!
Gambar 1.6.
Dinamometer sebagai pengganti ……………………………………………………………………
timbangan ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

9
Pembentukan Konsep
Aktivitas Fisika 2
Tujuan : 1. Menganalisis pengaruh gaya terhadap perubahan panjang pegas
(Hukum Hooke)
2. Menganalisis hubungan tegangan dan regangan
Alat dan bahan:
1. Sebuah pegas
2. Tiga beban dengan massa 25 g, 50 g, dan 75 g
3. Penggaris
4. Statif dan klem

Prosedur Percobaan:

1. Mengukur panjang pegas sebelum digantungi beban menggunakan penggaris


kemudian mencatat hasilnya di kolom L0 dalam tabel pengamatan
2. Menyusun alat dan bahan kemudian mengaitkan beban 25 g pada pegas
seperti gambar di bawah ini.

3. Megukur panjang pegas setelah digantungi beban kemudian mencatat hasilnya


di kolom L1 dalam tabel pengamatan
4. Ulangi langkah 2-4 untuk beban bermassa 50 g dan 75 g.
5. Melengkapi tabel hasil pengamatan

Tabel Hasil Pengamatan

NO Massa Gaya A L0 L1 ΔL Tegangan Regangan


(kg) (N) (cm2) (cm) (cm) (cm) (N/cm2)
1 0 0
2 0,025
3 0,05
4 0,075

10
Pertanyaan

1. Apa yang terjadi ketika pegas kalian gantungi dengan beban?


.……………………………………………………………………………………….
.……………………………………………………………………………………….
.……………………………………………………………………………………….

2. Apakah perubahan panjang pegas untuk masing-masing beban sama?


.……………………………………………………………………………………….
.……………………………………………………………………………………….
.……………………………………………………………………………………….

3. Semakin besar massa beban yang diberikan pada pegas, maka bagaimana
perubahan panjang pada pegas?
.……………………………………………………………………………………….
.……………………………………………………………………………………….
.……………………………………………………………………………………….

4. Semakin besar gaya berat yang diberikan kepada pegas, maka bagaimana
perubahan panjang pada pegas?
.……………………………………………………………………………………….
.……………………………………………………………………………………….
.……………………………………………………………………………………….

5. Buatlah grafik hubungan gaya dengan perubahan panjang pegas!

ΔL

Catatan : data yang diambil adalah data saat pegas kembali ke bentuk semula saat
beban dihilangkan

11
6. Buatlah grafik hubungan tegangan dan regangan

Regangan

Tegangan

Apa yang dapat kalian simpulkan dari kegiatan di atas?


1. .……………………………………………………………………………………….
.……………………………………………………………………………………….
2. .……………………………………………………………………………………….
.……………………………………………………………………………………….

12
fakta dibalik DINAMOMETER

Setelah melakukan aktivitas Fisika 2, Anda dapat menjawab pertanyaan bagaimana


pengaruh gaya berat terhadap perubahan panjang pegas pada dinamometer sehingga
dinamometer dapat digunakan sebagai alat ukur massa dan gaya berat.
Apabila sebuah benda ditarik atau diberi dorongan dengan gaya tertentu, untuk mengetahui
seberapa besar gaya yang diberikan pada benda dapat digunakan alat ukur fisika yaitu
Dinamometer, lebih sering disebut dengan neraca pegas. Oleh karena itu alat ukur ini bisa juga
untuk mengukur berat (gaya berat massa). Ujung pegas yang di kaitkan dengan sebuah benda
bermassa, saat benda ditarik, maka pegas meregang dimana regangan pegas menunjukkan
ukuran gaya, besar gaya tersebut ditunjukkan oleh jarum pada skala yang terdapat pada samping
pegas. Prinsip dinamometer ini sama dengan prinsip hukum Hooke yakni simpangan (perubahan
panjang pegas) berbanding lurus dan berlawanan arah dengan gaya elastik sebagai penyebab
getaran harmonis.

Jika benda yang berada di pengait ditarik dengan gaya tertentu maka simpangannya atau
gaya pemulihnya pasti akan bernilai negatif. Sebab gaya pemulih merupakan gaya yang
menyebabkan pegas kembali ke kedudukan semula sehingga berlawanan arah dengan gaya yang
diberikan. Gaya yang diberikan pada benda berkaitan dengan gravitasi bumi sehingga
perumusannya menjadi F = mg.

13
Pembentukan Konsep
Aktivitas Fisika 3

PENGGUNAAN NERACA PEGAS DALAM JUAL BELI DI PASAR

Cobalah kalian pergi ke pasar tradisional. Carilah beberapa pedagang yang masih menggunakan
neraca pegas (dinamometer). Analisis keuntungan dan kekurangan menggunakan neraca pegas
sebagai alat untuk mengukur massa benda (barang yang dijual). Analisis kemungkinan kualitas
pegas pada neraca dan dampak kepada pembeli.

Keuntungan Kekurangan

……………………………………………………………….. ………………………………………………………………..
……………………………………………………………….. ………………………………………………………………..
……………………………………………………………….. ………………………………………………………………..
……………………………………………………………….. ………………………………………………………………..
……………………………………………………………….. ………………………………………………………………..
……………………………………………………………….. ………………………………………………………………..
……………………………………………………………….. ………………………………………………………………..
……………………………………………………………….. ………………………………………………………………..
……………………………………………………………….. ………………………………………………………………..
……………………………………………………………….. ………………………………………………………………..
……………………………………………………………….. ………………………………………………………………..
……………………………………………………………….. ………………………………………………………………..
……………………………………………………………….. ………………………………………………………………..
……………………………………………………………….. ………………………………………………………………..
.………………………………………………………………. .……………………………………………………………….
.………………………………………………………………. .……………………………………………………………….
.………………………………………………………………. .……………………………………………………………….

14
Aplikasi Konsep
KARET
Indonesia dikaruniai sumber daya alam yang
melimpah oleh Tuhan. Oleh karena itu, masyarakat
Indonesia wajib bersyukur dengan memanfaatkan
SDA secara bijak. Salah satu produksi terbesar SDA
di Indonesia adalah karet. Tahukah kamu bahwa
Indonesia merupakan negara penghasil karet
terbesar kedua, setelah Thailand? Karet dihasilkan oleh pohon karet berupa
getah seperti susu yang disebut lateks. Lateks diperoleh dengan cara
menyadap, yaitu dengan menyayat kulit pohon atau pada bagian kortek
Gambar 1.7 Getah Karet
tumbuhan (Gambar 1.7).
Sumber : Grant Cochrane, 2013
Secara kimiawi karet alam adalah senyawa hidrokarbon yang
merupakan polimer alam hasil penggumpalan lateks alam dan merupakan makromolekul
poliisoprena (C5H8)n. Karet alam memiliki banyak sifat unggul. Karet alam memiliki daya elastis
atau daya lenting yang baik, plastisitas yang baik, mudah pengolahannya, tidak mudah aus (tidak
mudah habis karena gesekan), dan tidak mudah panas. Sifat unggul lain dari karet alami adalah
memiliki daya tahan yang tinggi terhadap keretakan, tahan hentakan yang berulang-ulang, serta
daya lengket yang tinggi terhadap berbagai bahan. Dalam bidang industri, karet alam memiliki
peran yang sangat besar. Contohnya adalah ban pesawat terbang dan ban mobil balap dibuat dari
bahan baku utama karet alam murni.

Gambar 1.8. Pemanfaat Karet dalam Berbagai Bidang


Sumber : BSE IPA kelas VIII K13, 2013

Teknologi yang semakin berkembang membuat manusia menciptakan karet sintetis untuk
berbagai keperluan. Penemuan dan pengembangan karet sintetis didasari pada adanya beberapa
keterbatasan yang ditemukan manusia pada pemanfaatan karet alam. Sebagai contoh, karet alam

15
memiliki beberapa keterbatasan seperti berbau, lunak dan lengket jika
suhu udara terlalu panas, keras dan rapuh jika suhu udara terlalu dingin,
berbau, dan sering melekat pada saat pengolahannya. Selain itu
ketersediaan yang terbatas di alam menjadi faktor pembatas
pemanfaatannya. Karet sintetis terbuat dari bahan baku yang berasal
dari minyak bumi, batu bara, minyak, gas alam, dan acetylene. Karet
sintetis dapat digunakan untuk berbagai keperluan, bahkan dapat
menggantikan fungsi karet alam. Karet sintetis mempunyai beberapa
keunggulan dibanding karet alam yaitu tahan terhadap suhu
tinggi/panas, minyak, pengaruh udara, dan kedap gas. Karet sintetis
memiliki banyak jenis. Berikut beberapa jenis karet sintetis dengan sifat dan kegunaannya
1. NBR (Nytrile Butadiene Rubber). NBR memiliki ketahanan yang tinggi terhadap minyak,
digunakan dalam pembuatan pipa karet untuk bensin dan minyak, membran, seal,
gaskot, serta peralatan lain yang banyak dipakai dalam kendaraan bermotor.
2. CR (Chloroprene Rubber), CR dengan ciri tahan terhadap nyala api, digunakan sebagai
bahan pipa karet, pembungkus kabel, seal, gaskot, dan sabuk pengangkut.
3. IIR (Isobutene Isoprene Rubber), IRR mempunyai sifat kedap air, digunakan untuk
bahan ban bermotor, pembalut kawat listrik, pelapis bagian dalam tangki, tempat
penyimpan lemak dan minyak.
Penggunaan karet sendiri tidak
hanya terbatas pada bidang industri.
Pertengahan Agustus lalu, masyarakat
Indonesia terutama anak-anak sangat
tertarik dengan kreasi karet gelang
dengan sebutan loom band. Pangeran
Inggris, Prince William bahkan juga tertarik
untuk menggunakan aksesoris lucu dan
unik ini. Loom band disukai karena bisa Gambar 1.9. Prince William Memakai Loom
dirangkai jadi beragam bentuk mulai Band di tangannya
Sumber : detik.com
gelang, kalung, topi, bahkan pakaian.
Loom band terbuat dari campuran karet alam dan sintetis sehingga bentuknya menarik.
Namun, terdapat beberapa merek loom band yang beredar di pasaran yang mengandung
senyawa berbahaya phthalates. Di Inggris, loom band ditarik dari peredaran oleh jaringan toko
mainan The Entertainer karena mengandung racun berbahaya phthalates. Senyawa tersebut
digunakan di industri untuk membuat plastik agar lebih fleksibel.
Phtalate yang terpapar ke tubuh manusia berdampak buruk bagi kesehatan, di antaranya
dapat mengganggu fungsi dan perkembangan reproduksi, menyebabkan kanker payudara, kanker
testis, autis dan mengurangi produksi sperma, mengganggu fungsi hati, ginjal, jantung, paru-paru,

16
pembentukan sel darah merah serta fungsi dan perkembangan otak.
Hasil pengujian The Birmingham Assay Office pada sejumlah gelang
loom band menemukan kandungan phthalates sebesar 40 persen, jauh
lebih tinggi dari ambang batas yang ditetapkan Uni Eropa yakni 0,1
persen.

Gambar 1.10. Rainbow Loom di Toko Mainan


Sumber : health.detik.com, 2014
Di Indonesia sendiri, hasil pengamatan detikHealth di sebuah toko mainan di Mall Kota
Kasablanca Jakarta Selatan, produk-produk loom band umumnya tidak mencantumkan logo SNI
(Standar Nasional Indonesia) di kemasannya.

Aplikasi Konsep

PEGAS
Pegas banyak digunakan dalam berbagai peralatan seperti suspensi
kendaraan, perniagaan, dan peralatan rumah tangga. Pegas adalah benda
elastis yang digunakan untuk menyimpan energi mekanis. Pegas biasanya
terbuat dari baja. Jenis model pegas yang ada sangatlah bermacam-macam,
diantaranya pegas daun, pegas koil, pegas helix, pegas torsi, pegas
cakram dan lain-lain. Jenis-jenis pegas tersebut memiliki karakteristik yang berbeda satu dan
lainya. Disamping itu juga memiliki perbedaan pada material yang digunakan dan sifat
mekaniknya, hal ini disesuaikan dengan standar proses pembuatan pegas yang ada. Material ini
menentukan karakteristik dari pegas itu sendiri, yaitu kekakuan dan elastisitasnya. Semakin kaku
sebuah pegas, maka akan semakin besar gaya yang dibutuhkan untuk menarik atau menekannya.

Anda dapat menjumpai penerapan pegas dalam bidang teknologi pada aksi film James
Bond. Aksi agen MI6 007, James Bond sangat memikat banyak penggemar film action. Banyak

17
alat berteknologi tinggi yang ia gunakan untuk mengalahkan musuhnya. Salah satu alat yang ia
gunakan adalah pistol revolver.

Senjata Api ringan (dalam hal ini revolver) merupakan alat bantu mekanis yang berfungsi
menembakkan satu atau sejumlah proyektil menuju target yang diinginkan, bekerja berdasarkan
prinsip fisika dengan mengaplikasikan teori mekanika pegas.
Saat pelatuk ditekan, hammer akan terangkat ke
belakang. Pegas yang ditanam pada gagang pistol,
kemudian mendorong hammer ke depan dan menghantam
primer. Hantaman dari hammer tadi memantikkan api pada
primer, hingga memancing ledakan gas yang mampat akibat
terbakarnya mesiu di dalam cartridge. Gas bertekanan tinggi
inilah yang kemudian mendesak peluru terlepas dari
selongsong dan melesat melewati laras senjata. Meskipun
Gambar 1.11. Bagian pistol
terkesan sederhana, dibutuhkan presisi yang amat tinggi
revolver
dalam merakit senjata ini. Kesalahan kecil saja dapat
mengakibatkan kecelakaan fatal.
Selain dalam senjata api, teknologi pegas juga dimanfaatkan dalam sistem suspensi
kendaraan bermotor. Suspensi adalah kumpulan komponen tertentu yang berfungsi meredam
kejutan, getaran yang terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata yang dapat
meningkatkan kenyamanan berkendara dan pengendalian kendaraan.
Sistem suspensi sangat penting diterapkan pada kendaraan bermotor biasa atau kedaraan
bermotor untuk olahraga ekstrim seperti motocross. Motocross adalah bentuk olahraga sepeda
motor atau balap kendaraan segala medan diadakan pada sirkuit offroad terbuka atau tertutup.
Sirkuit motocross biasanya dibuat terjal, berlumpur, dan tidak rata sehingga guncangan yang
terjadi sangat tinggi.

Gambar 1.12. Motocross


Sumber : http://goo.gl/p3tQxT

18
Gambar disamping ini adalah pegas
yang digunakan sebagai peredam kejutan
pada kendaraan sepeda motor. Istilah
kerennya pegas digunakan pada sistem
suspensi kendaraan bermotor. Tujuan
adanya pegas ini adalah untuk meredam
kejutan ketika sepeda motor yang
dikendarai melewati permukaan jalan yang
tidak rata. Ketika sepeda motor melewati
jalan berlubang, gaya berat yang bekerja

Gambar 1.13. Shock Breaker dalam sepeda motor pada pengendara (dan gaya berat motor)
akan menekan pegas sehingga pegas
mengalami mampatan. Akibat sifat elastisitas yang dimilikinya, pegas meregang kembali setelah
termapatkan. Perubahan panjang pegas ini menyebabkan pengendara merasakan ayunan. Dalam
kondisi ini, pengendara merasa sangat nyaman ketika sedang mengendarai sepeda motor.
Pegas yang digunakan pada sepeda motor atau kendaraan lainnya telah dirancang untuk
mampu menahan gaya berat sampai batas tertentu. Jika gaya berat yang menekan pegas
melewati batas elastisitasnya, maka lama kelamaan sifat elastisitas pegas akan hilang.
Oleh karena itu, agar pegas sepeda motor Anda awet, maka sebaiknya jangan
ditumpangi lebih dari tiga orang. Perancang sepeda motor telah memperhitungkan beban
maksimum yang dapat diatasi oleh pegas (biasanya dua orang).
Pegas juga dimanfaatkan manusia dalam kegiatan jual beli yaitu dalam dynamometer
atau neraca pegas. Dinamometer adalah salah satu alat ukur alternatif pengganti timbangan. Alat
ini memanfaatkan prinsip kerja pegas. Diamometer juga digunakan di laboratorium untuk
mengukur gaya berat.
Ketika kita membeli sesuatu dari pedagang yang
menggunakan dinamometer sebagai timbangannya, maka Anda harus
cermat melihat apakah garis penunjuk skala pada dinamometer
menunjukkan angka nol sebelum diberi beban. Hal ini penting agar
Anda tidak dicurangi saat membeli barang karena pedagang
mempunyai kemungkinan kecil untuk melakukan kalibrasi alat ukur
secara rutin.

19
Aplikasi Konsep

TEKNOLOGI KETAPEL
Ketapel sudah ada semenjak abad pertengahan. Barang ini merupakan salah
satu senjata yang sangat mematikan di dunia kuno. Ketapel zaman dahulu
dibuat dari kulit atau juga dari anyaman wol, dengan sebuah kantung di
tengahnya untuk meletakkan batu. Semakin panjang tali katapelnya semakin
jauh pula lemparannya. Ketapel jarak jauh panjangnya sekitar 3 kaki.
Dewasa ini, ketapel tidak hanya sebagai alat melempar batu saja, melainkan berkembang menjadi
teknologi mutakhir untuk membantu keperluan sebuah Negara. Mari kita simak artikel di bawah ini.

China Kembangkan Kapal Induk dengan Sistem Ketapel


Sumber : news.okezone.com

BEIJING - China dipastikan tengah mengembangkan kapal induk dengan sistem Catapult
Assisted Take-Off But Arrested Recovery (CATOBAR). Peralatan CATOBAR yang digunakan
oleh kapal induk China untuk mengakut jet tempur jenis Shenyang J-15 Flying Shark inbi berhasil
diidentifikasi seperti dilaporkan oleh US Naval Institute.
Menurut HIS Jane, pada awal tahun ini foto-foto dari pangkalan udara Huangdicun
diposting ke dunia maya menunjukkan konfigurasi kapal induk yang akan mengoperasikan
CATOBAR. Dalam foto itu terlihat pesawat J-15 memiliki bar peluncur ketapel pada roda hidung,
sehingga memungkinkan salah satu pesawat tempur China itu menguji infrastruktur CATOBAR.
Jet tempur J-15 China didukung dengan mesin turbofan AL-31 buatan Rusia.
"Penggunaan sistem CATOBAR kapal induk masa depan akan meningkatkan dukungan
bagi operasi di laut karena dapat membawa pesawat tempur, pesawat yang lebih berat dan lebih
efisian," kata US Naval Institute.
Sekedar informasi kapal induk CATOBAR berarti peluncuran pesawat menggunakan
sistem ketapel yakni sebuah teknologi untuk mendorong pesawat agar mendapat kecepatan
tinggi dalam waktu singkat untuk bisa lepas landas. Sedangkan STOBAR teknologi yang
digunakan lebih sederhana dari kapal induk CATOBAR namun tidak semua pesawat bisa
diangkut.

20
Nasihat Mini

Luar biasa sekali ketika teknologi sederhana seperti ketapel diaplikasikan ke dalam
sebuah penemuan mutakhir. Namun, ketapel pun dapat menjadi sebuah alat yang merugikan
apabila penggunaannya tidak dilakukan secara bijak. Contohnya adalah ketika anak-anak
bermain ketapel untuk permainan saling menembak dan menyerang lawannya tentu saja akan
melukai temannya sendiri. Hal ini juga dapat terjadi apabila seseorang menggunakan ketapel
untuk keperluan membidik burung atau berburu yang berdampak melukai makhluk hidup yang
tidak berdosa. Ketapel juga terkadang digunakan untuk membidik buah di pohon untuk diambil
tanpa sepengetahuan pemiliknya.
Nasihat yang dapat kita petik adalah penggunaan teknologi adalah untuk tidak menyakiti
sesama makhluk hidup, apalagi jika menganggap bahwa menyakiti makhluk hidup tersebut
adalah sebuah permainan. Selain itu, mengambil bang yang bukan milik kita tanpa ijin adalah
hal yang tidak terpuji dan merugikan orang lain. Sebagai warga masyarakat yang baik, kita
harus bias bersikap bijak dalam memanfaatkan teknologi, tidak hanya pada diri kita sendiri
naun juga mengingatkan adik-adik kita atau orang lain yang menggunakan teknologi untuk
keperluan yang merugikan masyarakat.

21
Pemantapan Konsep

Deformasi
Gambar 1.7 menunjukkan seseorang sedang Gambar 1.9 menunjukkan seseorang
membuat adonan kue untuk dipanggang. Adonan sedang membentuk tanah liat menjadi sesuatu.
kue ini dapat dibentuk menjadi bentuk yang Tanah liat dapat dibentuk menjadi berbagai
beraneka ragam. Bulat berlubang untuk donat, macam bentuk sesuai kegunannya. Hasil
bulan sabit untuk croissant, dan berbagai macam kerajinan tradisional yang sangat terkenal di
bentuk roti lainnya. Indonesia adalah kerajinan gerabah yang dapat
dimanfaatkan untuk keperluan rumah tangga
Gambar 1.8 menunjukkan seorang anak maupun barang seni.
sedang bermain ketapel. Biasanya, ketapel Perubahan bentuk yang terjadi pada adonan
digunakan untuk membidik sesuatu yang letaknya roti, karet ketapel, dan tanah liat merupakan
jauh dari pembidik. Ketapel digunakan untuk contoh dari Deformasi.
berbagai macam keperluan. Contohnya, memetik Deformasi merupakan perubahan
mangga di atas pohon, mengusir burung yang bentuk, dimensi dan posisi dari suatu materi
mengganggu tanaman padi, dan sebagainya. dalam skala waktu dan ruang. Deformasi dapat
Prinsip kerja ketapel adalah menggunakan karet terjadi jika suatu benda atau materi dik
yang dapat dipanjangkan untuk memasang batu gaya. , ›•
agar batu dapat terlempar mengenai sasaran. Terdapat dua jenis defor •* dalam
Karet ini dapat berubah bentuk memanjang dan elastisitas, yaitu deformasi plas ” * n deformasi
memendek sesuai keinginan pembidik. elastis.

n Ketapel

Gambar 1.7. Adonan Roti


Pemantapan Konsep

Tegangan dan Regangan


Mari kita perhatikan sifat pegas. Jika ujung-ujung pegas kamu tarik, maka pegas akan
memanjang. Jika kamu melepaskan tarikanmu, maka pegas akan kembali ke bentuk semula.
Dengan demikian, pegas termasuk benda elastis.
Jika pegas diberi gaya tarikan secara terus menerus, suatu saat pegas akan putus.
Walaupun pegas termasuk benda elastis, sifat elastisitasnya memiliki batas maksimal. Benda
elastis tidak dapat kembali ke bentuknya semula jika benda diberi gaya melebihi batas
elastisitasnya.

A. Tegangan
Perhatikan Gambar 1.17! Sebuah kawat silinder pejal yang memiliki luas A dikenai gaya
tarikan pada salah satu ujungnya sebesar F.

A F

L ΔL

Gambar 1.17. Seutas kawat silinder dengan luas penampang A diberi gaya F

Deformasi benda padat dapat dibahas menggunakan konsep


tegangan dan regangan. Tegangan adalah besaran yang sebanding INFO FISIKA
gaya yang menyebabkan deformasi. Tegangan juga dapat disebut
dibaca sigma.
gaya eksternal yang bekerja pada benda setiap luasan tertentu. Merupakan huruf ke-
18 dalam susunan
alfabet Yunani dengan
Secara matematis, tegangan dapat dituliskan sebagai berikut
huruf capital .
Dalam Fisika, huruf ini
Catatan melambangkan
A atau luas permukaan tegangan bahan,
(1.1) kawat (biasanya konduktivitas listrik,
berbentuk silinder) sama rapat muatan listrik per
Keterangan dengan πr2 satuan luas, dan
= Tegangan (N/m2) konstanta Stevan-
F = Gaya (N) Boltzmann.
A = Luas permukaan bahan (m2)

23
B. Regangan
Hasil dari tegangan adalah regangan, yang merupakan sebuah ukuran dari tingkat
deformasi. Perbandingan pertambahan panjang dan panjang awal benda dinamakan regangan.
Gambar 7 menunjukkan bahwa panjang awal silinder adalah L dan perubahan panjang silinder
setelah ditarik adalah ΔL. Regangan dinyatakan secara matematis sebagai

(1.2)

Keterangan
e = regangan (tanpa satuan)
L0 = panjang mula-mula bahan sebelum diberi gaya (m)
L = panjang bahan setelah diberi gaya (m)
ΔL = L – L0 = perubahan panjang bahan setelah diberi gaya (m)

C. Grafik Tegangan terhadap Regangan


Pada Aktivitas 2, kamu telah menggambar grafik hubungan tegangan dan regangan.
Gambar 1.12 menunjukkan hubungan tegangan terhadap regangan ketika seutas kawat baja
diberi gaya tarik hingga kawat itu patah.

Gambar 1.18. Grafik tegangan terhadap regangan logam baja

Titik O ke B merupakan deformasi elastis. Ini berarti jika tegangan dihilangkan, kawat baja
akan kembali ke bentuk awalnya. Titik B adalah batas elastis. Di atas titik B deformasi kawat baja
adalah plastis. Jika tegangan dihilangkan dalam deformasi plastis, misalnya di titik D, kawat baja
tidak akan kembali ke bentuk awalnya, melainkan mengalami deformasi permanen.
Titik C adalah titik tekuk (yield point). Di atas titik C, hanya dibutuhkan tambahan gaya tarik kecil
untuk menghasilkan pertambahan panjang yang besar. Tegangan paling besar dapat kita berikan
tepat sebelum kawat patah disebut tegangan maksimum (ultimate tensile stress). Titik E adalah
titik patah. Jika tegangan yang kita berikan mencapai E, kawat akan patah.

24
Pemantapan Konsep

Konstanta Pegas
Pegas adalah suatu komponen yang berfungsi untuk menerima beban dinamis. Jenis
model pegas yang ada sangatlah bermacam-macam, diantaranya pegas daun, pegas koil,
pegas helix, pegas torsi, pegas cakram dan lain-lain. Jenis-jenis pegas tersebut memiliki
karakteristik yang berbeda satu dan lainya. Apakah yang membedakan pegas yang satu
dengan pegas yang lain? Perhatikan gambar jenis-jenis pegas di bawah ini!

Gambar 1.19 Pegas ulir Gambar 1.20 Pegas kompresi


Sumber: http://goo.gl/DCmgof Sumber: http://goo.gl/egCLcY

Gambar 1.21 Pegas yang dibentuk oleh mesin


Sumber: http://goo.gl/LrcYVg

Sebuah konstanta yang membedakan elastisitas pegas yang satu dengan yang lain adalah
konstanta pegas (k). Konstanta pegas berkaitan dengan elastisitas sebuah pegas. Semakin besar
konstanta pegas (semakin kaku sebuah pegas), semakin besar gaya yang diperlukan untuk
menekan atau meregangkan pegas. Sebaliknya semakin elastis sebuah pegas (semakin kecil
konstanta pegas), semakin kecil gaya yang diperlukan untuk meregangkan pegas.

25
Pemantapan Konsep

Hukum Hooke
Pegas ketika diberi gaya tarik akan memanjang. Namun, ketika gaya dihilangkan akan, pegas akan
kembali seperti semula. Hubungan antara gaya dan pertambahan panjang pegas diselidiki pertama kali oleh
Robert Hooke, yang kemudian menghasilkan Hukum Hooke.
Jika sebuah pegas dengan panjang awal x1 diberikan
INFO FISIKA sebuah beban, pegas tersebut akan bertambah panjang
sebesar Δx. Jika kita menambah beban secara terus
menerus, maka Δx akan bertambah sebanding dengan
pertambahan bebannya (jika massa beban dua kali massa
semula, maka Δx juga akan menjadi ua kali semula).

Gambar 1.22 Ibu dan anak


nyaman tidur di atas springbed

Ketika dirimu duduk atau tidur di


atas kasur pegas, gaya beratmu
menekan kasur. Karena
mendapat gaya tekan, maka
pegas kasur termampatkan. Gambar 1.23 Massa beban sebanding dengan perubahan
Akibat sifat elastisitasnya, kasur
panjang pegas
pegas meregang kembali. Pegas
akan meregang dan termampat,
demikian seterusnya.
Gambar 2.11
menggambarkan sebuah pegas dengan panjang x1 diberi
beban bermassa m sehingga pegas bertambah panjang
menjadi x2. Karena pegas diberi beban m, maka pada pegas
bekerja gaya berat. Berdasarkan kesimpulan Aktivitas
Fisika 4 dan hukum Hooke, didapatkan bahwa semakin
besar gaya yang diberikan pada pegas maka semakin besar
pula pertambahan panjang pada pegas. Gambar 1.24 Pegas yang diberi
beban

26
Hukum Hooke
“Bila pada sebuah pegas bekerja sebuah gaya, maka pegas tersebut akan
bertambah panjang sebanding dengan besarnya gaya yang mempengaruhi
pegas tersebut”

Secara matematis, Hukum Hooke dapat dituliskan sebagai berikut

(2.1)

F = Gaya yang diberikan pada pegas (N)


k = konstanta pegas (N/m)
∆x = pertambahan panjang pegas (m)

Pada saat pegas ditarik beban dengan gaya F, maka pegas memberikan gaya pada beban dengan besar
sama dengan gaya tarik namun arahnya berlawanan sesuai dengan Hukum III Newton (F aksi = - Freaksi). Gaya
ini disebut Gaya Pemulih. Secara matematis,

(2.2)

Tanda negatif pada persamaan di atas menunjukkan bahwa vektor F dan x berlawanan arah.

Catatan:
• Perubahan panjang pegas (Δx) sebanding dengan gaya yang bekerja pada
pegas sampai nilai gaya tertentu (batas kesebandingan), jika gaya yang
diberikan melebihi batas kesebandingan, Δx tidak lagi sebanding dengan gaya
• Jika gaya yang diberikan melebihi batas kesebandingan, pegas tidak akan
kembali ke bentuk semula ketika gaya dihilangkan.

27
Pemantapan Konsep

Aktivitas Fisika 3

Lakukanlah Aktivitas berikut sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk Bapak/Ibu guru!

Kelompok
Science
1. Lakukan studi pustaka dengan
mengumpulkan materi melalui buku,
browsing materi atau video, dan
observasi lingkungan sekitar untuk
mengetahui alat yang menggunakan
penerapan hukum Hooke!
2. Carilah contoh sebanyak-
banyaknya!
3. Presentasikan di depan teman-
teman kalian di kelas!

Kelompok
Tehnology
1. Carilah sumber/bahan terkait
neraca pegas/dinamometer!
2. Analisis fungsi dan prinsip
Kel ompok
Society
kerja neraca pegas tersebut
dikaitkan dengan prinsip
Hukum Hooke!
ciety
Pergilah ke pasar tradisional!
3. Presentasikan di depan teman- 2. Temukan pedagang yang masih
teman kalian di kelas! menggunakan neraca
1. pegas/dinamometer!
3. Jelaskan keuntungan dan
kekurangan menggunakan
dinamometer dalam menimbang.
4. Presentasikan di depan teman-
teman kaian di kelas!

28
Setelah melakukan aktivitas Fisika 3, sekarang carilah hubungan antara materi yang kalian
presentasikan dengan ketiga unsur STS (Science, Technology, Society)!

Science

Technology Society

29
Contoh Soal

Sebuah batang baja sepanjang 3 m yang di gunakan sebagai tumpuan mesin penggiling
memiliki luas penampang melintang 0,50 cm2. Sebuah mesin penggiling bermassa 500 kg
tergantung pada batang tersebut. Jika percepatan gravitasi bumi adalah 10 m/s 2 dan
modulus elastisitas baja 20 x 1010 N/m2 tentukanlah:
a. tegangan,
b. regangan,
c. pertambahan panjang baja!
Penyelesaian
Diketahui :L=3m
A = 0,5 cm2 = 5 x 10-5 m2
m = 500 kg
g = 10 m/s2
Y = 20 x 1010 N/m2
Ditanya : a. σ …. ?
b. e …. ?
c. ΔL …. ?
Jawab :

Contoh Soal

Pada sebuah percobaan menentukan konstanta suatu pegas diperoleh data seperti pada
tabel di bawah.

No Gaya (Newton) Pertambahan panjang (cm)


1 5 1
2 10 2
3 15 3
4 20 4

Tentukan konstanta pegas!


Diketahui : data nomor 1
F=5N
Δx = 1 cm = 0,01 m
Ditanya : k …. ?
Jawab :

30
Deformasi adalah perubahan bentuk, posisi, dan dimensi dari suatu benda.

Tegangan disebut gaya eksternal yang bekerja pada benda setiap luasan tertentu.

Regangan Perbandingan pertambahan panjang dan panjang awal benda.

Konstanta pegas (k) adalah karakter yang menunjukkan kekakuan/elastisitas sebuah pegas. Semakin
besar k, semakin besar gaya yang dibutuhkan untuk meregangkan pegas, maka semakin kaku
pegas.

Hukum Hooke “Bila pada sebuah pegas bekerja sebuah gaya, maka pegas tersebut akan
bertambah panjang sebanding dengan besarnya gaya yang mempengaruhi pegas tersebut”

Perubahan panjang pegas (Δx) sebanding dengan gaya yang bekerja pada pegas sampai nilai
gaya tertentu (batas kesebandingan), jika gaya yang diberikan melebihi batas kesebandingan, Δx
tidak lagi sebanding dengan gaya

31

Anda mungkin juga menyukai