Anda di halaman 1dari 10

ADA “FISIKA” DI SEBUAH KARET

By : Happy Utami Ambarsih

Di sebuah lapangan kecil di komplek perumahan terdapat


segerombol anak-anak yang sedang bermain lompat tali dengan riang
gembira.Tali yang mereka gunakan mereka buat sendiri dengan
menggunakan karet gelang.Mereka merangkai sedemikian banyak karet
gelang hingga menjadi sebuah tali panjang yang bisa mereka gunakan
untuk bermain lompat tali.Berikut adalah gambaran tali yang mereka
gunakan untuk bermain lompat tali.

Gambar 1. Tali yang terbuat dari karet gelang


(………)

Dari mana mereka memperoleh karet gelang sedemikian


banyaknya?Ternyata mereka membelinya di warung sekitar tempat
mereka bermain.Mereka membeli satu plastik karet gelang yang berisi
kurang lebih 100 buah karet gelang.Dengan menggunakan jari tangan dan
kaki, mereka dengan mudah merangkai tali. Jika kita amati, mereka
mengulur-ngulur karet tersebut satu persatu sebelum dirangkai seperti
gambar berikut.

Gambar 2. Detai rangkaian karet


(………)

Hal tersebut dilakukan supaya karet yang awalnya sedikit kaku karena
disimpan lama di dalam plastik menjadi lentur dan mudah ketika dirangkai.

Eksistensi Karet dalam Kehidupan Sehari-hari

Karet memang bukan barang asing lagi di kehidupan kita.Hampir


setiap hari kita dapat menjumpai karet.Mari kita sejenak merenungkan dan
mengingat-ingat kembali kapan dan dimana kita dapat menemukan karet.
Peristiwa yang pertama, yaitu sama seperti apa yang kita amati di
atas, yaitu tali yang digunakan pada permainan lompat tali.Tali pada
permainan lompat tali terdiri dari karet gelang dengan jumlah yang
banyak.
Peristiwa kedua, yaitu pada saat kita menguncir rambut atau
melihat teman menguncir rambut.Apa yang mereka gunakan untuk
menguncir rambut? Ya, tentu sebagian dari mereka dan kita menguncir
rambut menggunakan ikat rambut yang berbahan dasar karet.Ada
beberapa jenis ikat rambut yang berbahan dasar karet, misalnya karet
gelang, ikat rambut kecil dari karet, ikat rambuat dari kain (tetapi pasti
terdapat karet di dalam kain tersebut), dan masih banyak lagi jenis ikat
rambut.

Gambar 3. Contoh karet sebagai kucir rambut


(………)

2
Peristiwa ketiga, saat kita membeli nasi bungkus di warung.Tak
jarang masih kita jumpai penjual yang membungkus makanan kita dengan
kertas kemudian diikat dengan karet gelang.
Peristiwa keempat, sama seperti lompat tali, peristiwa keempat ini
adalah sebuah permainan yaitu ketapel. Ketapel biasa dimainkan oleh
anak-anak. Ketapel bisa terbuat dari kayu yang dirakit dengan karet pentil
atau karet ban tipis. Ketapel yang lebih sederhana dapat dibuat dari karet
gelang saja.
Beberapa peristiwa yang telah disebutkan merupakan contoh dari
sekian banyak peristiwa yang melibatkan karet atau terbuat dari bahan
karet dalam kehidupan sehari-hari.Maka dapat disimpulkan bahwa karet
adalah benda yang sangat familiar dan mudah ditemui dalam kehidupan
kita.
Karet banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari karena
sifatnya yang lentur atau elastis.Selain elastis, karet memiliki sifat sebagai
berikut.
1. Elastis atau lentur,
2. Kedap air,
3. Dapat dibakar atau mudah terbakar,
4. Kedap udara,
5. Tahan terhadap suhu rendah,
6. Memiliki ketahanan gesek dan robek yang tinggi,
7. Mudah diproses atau diproduksi,
8. Kekerasan dapat diatur dari yang sangat lembut sampai yang sangat
keras (ebonit),
9. Penampilan dan warna yang dapat diatur berkisar dari tembus
pandang sampai hitam pekat,
10. Kemampuan untuk mengisolasi listrik atau bersifat konduktif, dan
11. Menyerap atau meredam getaran dan suara

3
Karet yang sering kita temui ada yang termasuk dalam jenis karet
alam dan karet sintetis.Karet alam berasal dari getah pohon karet atau
yang biasa kita jumpai yaitu pohon Para (hevea brasiliensis).Karet alam
mempunyai sifat daya elastisitas dan daya lentur yang baik, plastis, dan
tidak mudah retak.Beberapa jenis karet alam yaitu bahan olahan karet
(bahan mentah langsung dari getah karet), karet alam konvensional
(lateks alami), lateks pekat, karet bongkah, karet spesifikasi teknis (crumb
rubber), karet ban (tyre rubber), dan karet reklaim (reclaimed
rubber).Sedangkan karet sintetis dibagi lagi menjadi dua yaitu karet
sintetis untuk kegunaan umum dan untuk kegunaan khusus. Contoh dari
karet sintetis untuk kegunaan umum yaitu Styrene Butadiene Rubber
(SBR), Butadiene Rubber (BR) atau Polybutadiene Rubber (PR), dan
Isoprene Rubber (IR). Karet sintesis untuk kegunaan khusus memiliki
ketahanan terhadap minyak, oksidasi, panas, atau suhu tinggi, dan kedap
gas.Diantaranya Isobutene Isoprene Rubber (IIR), Nytrite Butadine
Rubber (NBR), Chloroprene Rubber (CR), dan Etylene Propylene Rubber
(EPR).

Pembelajaran Fisika Berbantu Karet

Proses pembelajaran yang baik dan efektif khususnya pada mata


pelajaran Fisika adalah pembelajaran yang bermakna dan
menyenangkan. Agar proses pembelajaran lebih bermakna, maka salah
satu upayanya yaitu dengan mengkaitkan konsep atau setiap materi
dengan fenomena-fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Mengapa demikian?Karena fisika erat kaitannya dengan fenomena pada
kehidupan manusia sehari-hari.Sehingga ketika mengajar Fisika, guru
sebaiknya mengawali pembelajaran dengan fenomena-fenomena.Di
dalam fenomena tentu terdapat alat atau barang-barang yang dilibatkan
dan dapat digunakan untuk mengajarkan suatu konsep Fisika.

4
Untuk mewujudkan pembelajaran yang baik dan efektif guru harus
kreatif. Kreatif disini maksudnya kemampuan guru untuk memilih model
pembelajaran, metode pembelajaran, bahan ajar, termasuk memikirkan
fenomena atau alat-alat apa saja yang dapat digunakan untuk
mengajarkan konsep Fisika. Dengan menggunakan atau memanfaatkan
alat-alat yang berada di sekitar kita, siswa akan merasa terbantu untuk
membayangkan konsep fisika. Maka konsep fisika yang kebanyakan
dianggap sulit untuk dibayangkan, akan menjadi lebih mudah dibayangkan
dan dimengerti. Selain itu siswa juga lebih dapat memaknai setiap konsep
yang diajarkan guru.
Karet adalah salah satu alat atau barang yang mudah ditemui dan
dapat digunakan untuk membelajarakan konsep Fisika.Ada beberapa
materi Fisika yang dapat dijelaskan melalui karet, sebagai berikut.
1. Elastisitas
Karet dapat digunakan untuk alat bantu dalam menjelaskan
materi elastisitas, khususnya elastisitas zat padat.Mengapa demikian?
Karena salah satu sifat karet adalah elastis atau lentur.
Elastisitas seperti yang kita tau adalah sifat suatu benda untuk
kembali ke bentuk awal segera setelah gaya yang mengenai benda
tersebut dihilangkan. Benda yang dapat kembali ke bentuk semula
setelah gaya yang mengenainya dihilangkan disebut benda elastis.
Contoh benda elastis antara lain karet dan pegas. Sebaliknya, benda
yang tidak dapat kembali ke bentuk semula setelah gaya yang
mengenainya dihilangkan disebut benda plastis. Contoh benda plastis
antara lain plastisin, lumpur, dan tanah liat.
Disini kita akan membahas proses pembelajaran Fisika dengan
memanfaatkan karet sebagai barang untuk membelajarakan materi
Elastisitas. Hal pertama yang harus dipersiapkan tentu saja karet.
Guru harus membawa karet pada saat proses pembelajaran
berlangsung, disini kita khususkan jenis karet yang dipakai yaitu karet

5
gelang. Jika diperlukan, siswa juga bisa membawa karet gelang
masing-masing 1 atau 2 karet.
Setelah itu, siswa diminta untuk mengulur-ulur karet gelang
yang telah mereka bawa.Pada kegiatan ini siswa dapat
mengidentifikasi karakteristik atau sifat karet.
Sifat elastisitas benda memiliki batas sampai pada suatu besar
gaya tertentu. Apabila gaya yang diberikan lebih kecil daripada batas
elastisitas, benda akan kembali ke bentuk semula ketika gaya tersebut
dihilangkan. Akan tetapi, apabila gaya yang diberikan lebih besar
daripada batas elastisitas benda, benda tidak dapat kembali ke bentuk
semula. Benda secara permanen berubah bentuk.
Secara sederhana, siswa bisa diminta untuk merenggangkan
karet secara maksimal. Pasti karet lama-kelamaan akan putus. Nah,
putusnya karet tersebut karena gaya yang diberikan siswa pada saat
meregangkan karet sangat besar sehingga karet melampaui batas
elastisitas sehingga putus. Dengan ini kita dapat menjelaskan tentang
batas elastisitas.
Untuk jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK), kita dapat mengajak siswa untuk
melakukan praktikum tentang elastisitas dengan menggunakan karet
sebagai salah satu bahan praktikum, dengan tujuan praktikum untuk
membandingkan tetapan elastisitas (k) karet dengan bahan yang lain.
Berikut contoh Lembar Kerja Siswa untuk praktikum pada materi
elastisitas.

LEMBAR KERJA SISWA


ELASTISITAS

Materi : Elastisitas.
Tujuan : Membandingkan tetapan elastisitas (k) tiga bahan
elastis.

6
Hari,tanggal praktikum:
Praktikan : Kelompok …..
Anggota kelompok :

Alat dan bahan


1. Penjepit 5. Penggaris
2. Statif 6. Pegas
3. Karet gelang 7. Beban 70g, 90g, 100g,
4. Karet pentil 120g, 150g

Langkah kerja
A. Persiapan
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Menyusun alat seperti gambar berikut

PEGAS KARET PENTIL KARET GELANG


3. Menaruh statif di tempat yang permukaannya rata.
4. Memasangkan pegas pada statif.
5. Meletakkan beban pada pegas sebesar 50g yang dijadikan
sebagai Wo-nya.
6. Mengukur panjang pegas (Xo) ketika ditaruh beban sebesar 50g
menggunakan penggaris. Lalu mencatat hasil pengukuran
tersebut pada selembar kertas.
7. Mengganti beban pada statif menjadi 70g, 90g, 100g, 120g, 150g
(sebagai W-nya).

7
8. Mengukur panjang pegas (X) ketika ditaruh beban sebesar 70g,
90g, 100g, 120g, 150g menggunakan penggaris. Lalu mencatat
hasil pengukuran tersebut pada selembar kertas.
9. Melepas pegas pada statif diganti dengan karet pentil.
10. Meletakkan beban pada karet pentil sebesar 50g yang dijadikan
sebagai Wo-nya.
11. Mengukur panjang karet pentil (Xo) ketika ditaruh beban sebesar
50g menggunakan penggaris. Lalu mencatat hasil pengukuran
tersebut pada selembar kertas.
12. Mengganti beban pada statif menjadi 70g, 90g, 100g, 120g, 150g
(sebagai W-nya).
13. Mengukur panjang karet pentil (X) ketika ditaruh beban sebesar
70g, 90g, 100g, 120g, 150g menggunakan penggaris. Lalu
mencatat hasil pengukuran tersebut pada selembar kertas.
14. Melepas karet pentil pada statif diganti dengan karet gelang.
15. Meletakkan beban pada karet gelang sebesar 50g yang dijadikan
sebagai Wo-nya.
16. Mengukur panjang karet gelang (Xo) ketika ditaruh beban sebesar
50g menggunakan penggaris. Lalu mencatat hasil pengukuran
tersebut pada selembar kertas.
17. Mengganti beban pada statif menjadi 70g, 90g, 100g, 120g, 150g
(sebagai W-nya).
18. Mengukur panjang karet gelang (X) ketika ditaruh beban sebesar
70g, 90g, 100g, 120g, 150g menggunakan penggaris. Lalu
mencatat hasil pengukuran tersebut pada selembar kertas.
19. Melepas karet gelang pada statif.

Data Pengamatan
Membuat tabel data pengamatan hubungan perubahan panjang (x)
dengan besar gaya yang bekerja (F) dari masing-masing bahan.

8
Tabel Data Pengamatan
Bahan: Pegas
Wo = m.g = …. N
Xo = …. cm = ….m

Berat (W) F = W - Wo X X =X −X o
NO
(N) (N) (m) (m)
1.

5.

(Siswa diminta untuk membuat tabel data pengamatan untuk bahan karet
pentil dan karet gelang)

Grafik Elastisitas
Siswa diminta membuat grafik F terhadap x. Kemudian siswa diminta
untuk menghitung konstanta elastisitas bahan (K) dari persamaan tgα
F
tg α = K =
Δx

Kesimpulan
1. Menurut hasil percobaan membandingkan elastisitas dengan tiga
benda sekaligus (pegas, karet gelang dan karet pentil) menunjukkan
bahwa….……….
Semakin bertambah berat suatu beban maka semakin besar pula
pertambahan panjang pada (pegas, karet gelang dan karet pentil)
2. Hal tersebut menunjukkan bahwa …………………..
(W dengan Χ berbanding lurus)
3. Terbukti juga bahwa dari ketiga benda elastis (pegas, karet gelang
dan karet pentil) yang memiliki tingkat elastisitas yang paling besar
adalah (KARET GELANG) dan yang memiliki tingkat elastisitas paling
kecil adalah (PEGAS).

9
2. Isolator Listrik
Dalam kehidupan sehari-hari, kita banyak menggunakan alat-
alat listrik.Jika kita perhatikan, setiap alat listrik dilindungi oleh bahan
yang dapat menahan listrik sehingga kita tidak tersetrum. Bahan-
bahan ini antara lain berbahan karet dan plastic. Sehingga dapat
dikatakan, karet merupakan isolator listrik.
Karet merupakan bahan penting untuk isolator listrik, karet
untuk isolator ini terbuat dari getah bermacam-macam pohon karet,
salah satu diantaranya :Hevea Braziliensis yang menghasilkan karet
terbanyak dengan kualitas tinggi. Proses penyampuran karet kasar
dengan belerang dan bahan tambahan lainnya dibeut vulkanisasi.
Untuk mendapatkan vulkanisasi yang baik dengan cara pemanasan
uap, karena tekanan uap dpat mencegah terjadinya pori dalam masa
yang divulkanisir, sedang pemanasannya dapat berjalan teratur.
Bahan perekat untuk kulit, karet dan sebagainya dapat dibuat dari
karet kasar dicampur dengan bensin atau bensol. Karet kasar juga
merupakan bahan untuk pembuatan pita isolator (dibuat dari bahan
katun, dicelupkan dalam larutan karet kasar untuk memberi gaya
perekat pada pita tersebut. Pita isolator ini dapat dipakai untuk
menyekat tempat sambungan kawat, ujung kabel nadi dan batu
mahkota, serta dalam industri mobil.Dalam teknik listrik karet sebagai
isolator hantaran listrik, sepatu kabel, perkakas pemasangan instakasi
kistrik, dll.

Keterangan warna :
Merah : penulisan typo
Kuning : setelah tanda titik dalam kalimat seharusnya diberi spasi untuk
kalimat berikutnya
Hijau : penulisan sumber belum tertera
Penulisan daftar pustaka juga belum tercantum

10

Anda mungkin juga menyukai