Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PROYEK ELASTISITAS

NAMA : LUH SRI DARMISIH


NO.ABSEN : 14
KELAS : XI MIPA 1

SMA N 1 SINGARAJA
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
PENERAPAN ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE
PADA KETAPEL

1. Latar Belakang Masalah


Ketapel adalah suatu benda sejenis mainan yang bisa digunakan sebagai senjata.
Ketapel dibuat dengan bahan utama kayu, karet, serta bantalannya yang biasanya
terbuat dari kulit sintetis, ban bekas atau alas sepatu. Ketapel banyak digunakan
untuk berburu hewan kecil seperti serangga dan burung, atau hanya sekedar
untuk permainan saja.
Perlu diketahui bahwa prinsip kerja pada ketapel menerapkan sifat elastisitas dan
sesuai dengan hukum hooke. Karet ketapel bersifat elastis sehingga mempu
melontarkan batu atau kerikil. Batu/kerikil pada ketapel dapat terlontar karena
adanya energi potensial pegas. Namun jika terlalu sering digunakan maka karet
ketapel akan cepat kendur dan daya elastisitasnya berkurang.

2. Kajian Teoritis
Pada ketapel terdapat karet yang bersifat elastis. Kata elastis ini merujuk pada
sifat suatu bahan yang dapat kembali ke bentuk semula setelah gaya yang bekerja
pada benda dihilangkan. Jadi benda elastis adalah benda yang ukuran dan
bentuknya dapat kembali ke kondisi semula ketika gaya yang bekerja pada benda
dihilangkan. Jika karet pada ketapel kita lepaskan maka karet akan kembali ke
posisi semula karena adanya gaya pemulih. Gaya pemulih ini merupakan gaya
yang arahnya berlawanan dengan gaya yang dikerjakan pada benda. Adanya gaya
pemulih ini dijelaskan dalam Hukum Hooke. Hukum Hooke menyatakan bahwa
“Jika gaya tarik F tidak melampaui batas elastisitas pegas, pertambahan panjang
pegas berbanding lurus (sebanding) dengan gaya tariknya.” dalam percobaan ini
pegas yang dimaksud adalah karet ketapel. Semakin besar gaya yang diberikan
pada benda maka pertambahan panjang yang dialami pegas juga akan bertambah,
begitupun sebaliknya. Secara matematis hukum hooke dirumuskan sebagai
berikut:
Dengan:
F = gaya yang dikerjakan (N)
F = k . Δx
k = konstanta pegas
Δx = pertambahan panjang (m)

Selain itu, kerikil/batu pada ketapel dapat terlontar karena adanya energi
potensial pegas. Energi potensial pegas ini melawan gaya pemulih dalam
memberi simpangan x. Energi potensial pegas besarnya berbanding lurus dengan
gaya yang bekerja dan besar juga simpangannya.

3. Desain
Untuk merancang sebuah ketapel yang memiliki lontaran jarak jauh yang optimal,
harus dibuat berdasarkan hukum elastisitas atau hukum hooke.

a. Alat dan Bahan


- Sebuah batang kayu bercabang
- 4 buah karet yang identik
- Selembar kulit sintetis
- Pisau

b. Langkah Pembuatan
- bersihkan batang kayu dari kulitnya dan amplas hingga halus
- buat lekukan di bagian dekat ujung cabang yang nantinya akan
dipasangi tali karet
- siapkan tali karet yang akan digunakan sebagai pelontar. Disini tali yang
digunakan ukurannya tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek.
- pasang tali karet pada kerangka ketapel yaitu pada cabang kayunya
- buatlah alas atau bantalan lontaran dari bahan kulit sintetis, lalu buat
lubang pada daerah di dekat ujung karet yang nantinya digunakan
sebagai tempat mengikatkan karet ketapel
- ikatkan tali karet pada bantalan ketapel
- ketapel siap digunakan
c. Hasil
Berikut adalah sketsa dari ketapel yang dibuat.

Karet ketapel untuk


melontarkan peluru

Alas sebagai landasan


tempat batu/kerikil

Ganggang ketapel yang


terbuat dari kayu

4. Analisis
Cara kerja pada ketapel yaitu ketika seseorang menaruh batu kecil pada
alas/landasan ketapel dan menarik karet ketapel ke arah belakang dengan gaya
tertentu bentuk karet akan berubah. Maka ketika orang tersebut melepas
tarikannya karet akan melontarkan batu kedepan, setelah itu karet akan kembali
ke bentuk semula. Untuk mendapatkan lontaran yang maksimal dan jauh pada
ketapel maka ketapel disusun secara paralel. Jika kita menggunakan tali yang
pendek maka akan menghasilkan lontaran yang lebih besar, namun sulit untuk
ditarik. Hal ini karena besarnya gaya berbanding lurus dengan energi potensial
karet. Energi potensial inilah yang menyebabkan batu atau kerikil pada ketapel
dapat terlontar. Akibat dari adanya energi potensial ini adalah batu memiliki
potensi untuk terlontar. Energi potensial karet ini melawan gaya pemulih dalam
memberi simpangan x. Jika dikaitkan dengan teori elastisitas maka dapat kita
peroleh bahwa semakin besar gaya yang kita gunakan untuk menarik karet
ketapel maka pertambahan panjang ketapel pun akan semakin besar, serta
lontaran yang dihasilkan juga akan maksimal. Namun bila karet ketapel
terus-menerus digunakan karet akan cepat kendur dan tidak elastis lagi sehingga
hasil lontarannya menjadi kurang maksimal.

5. Penutup
a. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa karet pada ketapel bersifat elastis. Pada karet ketapel
menerapkan prinsip elastisitas, dimana semakin besar gaya yang diberikan pada karet
ketapel maka energi potensialnya akan semakin besar, pertambahan panjangnya juga
semakin besar, lontaran yang dihasilkan pun akan bertambah jauh dan maksimal. Daya
elastisitas dari karet ketapel dapat berkurang jika terus-menerus digunakan.
b. Saran
Disarankan agar rancangan desain ketapel yang dibuat oleh penulis seanjutnya lebih
teliti sehingga menemukan penyelesaian yang lebih akurat, mendalam, dan berkualitas
terkait penerapan elastisitas pada ketapel. Karena penulis menyadari masih terdapat
kekurangan dalam pembahasan ini sehingga diperlukan saran dan perbaikan lebih lanjut.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai