Anda di halaman 1dari 9

Usaha dan Pesawat Sederhana dalam Kehidupan Sehari-hari

Ibumu ingin membuka botol yang yang baru dibeli. Dapatkah kamu membantu ibu membuka tutup
botol itu langsung dengan tanganmu? Jika tutup botol rapat maka akan sangat sukar bagimu
untuk membukanya. Sekarang ambil sebuah garpu tempatgan gigi garpu di celah tutup botol dan
cungkilah tutup botol tersebut (gambar 1). Ternyata dengan bantuan garpu kamu dapat membuka
tutup botol dengan mudah. Begitu pula saat kamu ingin memotong kertas warna untuk
membungkus hadiah dengan gunting, mengangkut batu dengan gerobak dorong, memotong
kuku dengan gunting kuku, bahkan makan menggunakan sendok adalah suatu kemudahan dari
alat yuang digunakan.
Nah, setiap alat yang memepermudah kita melakukan usaha disebut pesawat (atau mesin). 
Ketika mendengar kata pesawat mungkin kamu akan segera membayangkan pesawat moden di
sekitarmu, seperti komputer, mobil, pesawat terbang dan robot. Pesawat modern seperti ini
tergolong sebagai pesawat rumit. Pesawat rumit merupakan gabungan dari beberapa pesawat
sederhana. Jadi apakah yang dimaksud dengan pesawat sederhana?
Usaha? Gaya? Energi? Daya? Bagaimana hubungan antara gaya dengan usaha? Ingat gaya
pada Bab 1 pada pembelajaran sebelumnya!
Bagaimana mengukur gaya kita sendiri ketika menaiki tangga atau ketika mengangkat balok? Apa
saja yang tergolong sebagai pesawat sederhana? Bagaimana pemanfaatan pesawat sederhana
dalam kehidupan sehari-hari? Adakah konsep pesawat sederhana dalam sistem gerak tubuh
manusia?  Setelah menggunakan pesawat sederhana, apakah gaya yang dikeluarkan semakin
besar atau semakin kecil? Lalu bagaimana energi yang kita keluarkan? Bagaimana dengan laju
enrgi atau daya yang dikeluarkan?
Jawaban semua pertanyaan tersebut dapat kamu temukan dengan mempelajari bab ini. Mari kita
pelajari bab ini dengan penuh semangat!
USAHA DAN DAYA
Usaha
Kata usaha dalam kehidupan sehari-hari adalah berbagai aktivitas yang dilakukan manusia.
Contohnya, Valentino Rossi berusaha meningkatkan kelajuan motornya untuk menjadi juara dunia
Moto GP yang ke delapan kalinya, Ronaldinho berusaha mengecoh penjaga gawang agar dapat
mencetak gol, dan Firdaus berusaha mempelajari Fisika untuk persiapan ulangan harian.
Seorang tukang bakso pun dapat dikatakan melakukan usaha saat mendorong sebuah gerobak
(Gambar 1.1). Besar usaha yang dilakukan bergantung pada besar gaya dberikan untuk
mendorong gerobak dan besar perpindahan gerobak.

Dalam IPA, usaha memiliki definisi yang lebih khusus. Jika Kalian memberikan gaya konstan F
pada suatu benda sehingga menyebabkan benda berpindah sejauh s (Gambar 1.2), maka usaha
W yang dilakukan gaya tersebut dinyatakan dengan :
 W=Fxs
Keterangan :
 = usaha (J)
 = gaya yang diberikan (N)
s = perpindahan (m)
Semakin besar gaya yang diberikan pada benda, semakin besar pula usaha yang
dihasilkan. Semakin besar perpindahan benda, semakin besar pula gaya yang dihasilkan.
Terdapat dua persyaratan khusus mengenai definisi usaha dalam Fisika ini. Pertama, gaya yang
diberikan pada benda haruslah menyebabkan benda tersebut berpindah sejauh jarak
tertentu.

Walaupun orang tersebut mendorong dinding tembok hingga tenaganya habis, dinding tembok
tersebut tidak berpindah. Dalam IPA, usaha yang dilakukan orang tersebut terhadap dinding
tembok sama dengan nol atau ia dikatakan tidak melakukan usaha pada dinding tembok karena
tidak terjadi perpindahan pada objek kerja/usaha yaitu dinding tembok.
Kedua, agar suatu gaya dapat melakukan usaha pada benda, gaya tersebut haruslah searah
dengan perpindahan. Seperti yang terlihat pada gambar  seorang anak yang membawa tas ke
arah depan namun dengan gaya ke atas, maka tidak akan terjadi usaha karena besar gaya yang
searah dengan perpindahan sebesar nol.

Pada gambar barikut juga terlihat seorang pramusaji yang sedang berjalan mengantarkan
makanan ke meja pelanggannya, dikatakan tidak melakukan usaha meskipun tangannya
memberikan gaya untuk menahan makanan yang dibawanya. Hal ini dikarenakan gaya yang
diberikan pramusaji tersebut tegak lurus dengan arah berjalannya. Gaya tangannya ke atas dan
arah berjalannya mendatar.

Usaha didefinisikan sebagai gaya yang bekerja pada suatu benda yang menyebabkan benda


tersebut berpindah
Daya
Besaran usaha menyatakan gaya yang menyebabkan perpindahan benda. Namun, besaran ini
tidak memperhitungkan lama waktu gaya itu bekerja pada benda sehingga menyebabkan benda
berpindah. Kadang-kadang usaha dilakukan sangat cepat dan di saat lain usaha dilakukan sangat
lambat. Misalnya, Ani mendorong lemari untuk memindahkannya dari pojok kamar ke sisi lain
kamar yang berjarak 3 m. Dalam melakukan usahanya itu, Ani membutuhkan waktu 5 menit.
Apabila lemari yang sama dipindahkan oleh Arif, ia membutuhkan waktu 3 menit. Ani dan Arif
melakukan usaha yang sama, namun keduanya membutuhkan waktu yang berbeda. Besaran
yang menyatakan besar usaha yang dilakukan per satuan waktu dinamakan daya.
Dengan demikian, Kalian dapat mengatakan bahwa Arif memiliki daya yang lebih besar daripada
Ani. Daya didefinisikan sebagai kelajuan usaha atau usaha per satuan waktu. Daya dituliskan
secara matematis sebagai berikut.
Keterangan :
P = daya (watt)
W = usaha (J)
t = waktu (s)
Mobil, motor, atau mesin-mesin lainnya sering dinyatakan memiliki daya sekian hp (horse power)
yang diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia sebagai daya kuda dengan 1 hp = 746 watt. Dalam
perhitungan teknik, besarnya 1 hp kadang-kadang dibulatkan, yaitu 1 hp = 750 watt. Hubungan
antara daya dan kecepatan diturunkan sebagai berikut.
Daya didefinisikan sebagai laju perubahan energi atau usaha per satuan waktu

Contoh Soal
Seorang penjual makanan mendorong gerobak makanannya sejauh
3,6km selama 30 menit. Gaya dorong yang digunakan adalah sebesar 500 N. Berapakah usaha
dan daya dari penjual makanan tersebut?
Jawab:
Diketahui :
s = 3,6 km = 3600 m
F = 500 N
t = 30 menit = 1800 s
Ditanyakan :
a. Usaha = W = ?
b. Daya = p = ?
Dijawab :
a. W = Fx s
= 500 x 3600
= 1 800 000 joule
b. P = 𝑊/𝑡 = 1000 watt
Besar usaha seorang penjual bakso adalah 300 joule dengan menempuh jarak 75 m. Berapakah 
besar gaya yang diberikan untukmendorog gerobak?
Diketahui :
s = 75 m
W = 3000 N
Ditanyakan :
Daya = p = ?
Dijawab :
F = 𝑊/𝑠 = 300/75
= 40 N

PESAWAT SEDERHANA
A. Prinsip Kerja Pesawat Sederhana
Manusia selalu berusaha memperoleh kemudahan dalam melakukan pekerjaan. Oleh karena
itulah manusia membuat alat-alat yang dapat memudahkan pekerjaannya. Alat-alat yang dapat
mempermudah pekerjaan disebut pesawat sederhana. Contoh dalam kehidupan sehari-hari,
misalnya ketika kita akan menancapkan paku pada kayu, tentu akan sulit tanpa palu. Begitu pula
ketika kita akan membuka baut, akan kesulitan apabila tanpa bantuan kunci pembukanya. Jadi,
pesawat sederhana adalah alat sederhana yang digunakan untuk mempermudah manusia
melakukan usaha. Pesawat sederhana banyak sekali jenisnya dan semuanya dibuat untuk
memudahkan manusia untuk melakukan pekerjaaan.
Pesawat sederhana berdasarkan prinsip kerjanya dibedakan menjadi 4 jenis yaitu:
tuas/pengungkit, bidang miring, katrol dan roda berporos. Pesawat sederhana mempunyai
keuntungan mekanik yang didapatkan dari perbandingan antara gaya beban dengan gaya kuasa
sehingga mempermudah kerja manusia. Semakin besar keuntungan mekanis yang dimiliki peswat
sederhana, semakin mudah pula usaha yang dilakukan manusia. Jadi penggunaan peswat
sederhana berfungsi untuk mempermudah usaha yang dilakukan oleh manusia tetapi tidak
merubah besar usaha yang dilakukan.
Adapun tujuan menggunakan pesawat sederhana antara lain:
 Melipat kaliankan gaya/kemampuan kita
 Mengubah arah gaya yang kita lakukan
 Menempuh jarak yang lebih jauh atau memperbesar kecepatan

       
Amati video berikut untuk menambah pemahaman kalian…
B. Jenis Pesawat Sederhana
 

Dibawah ini ada beberapa jenis dari sebuah pesawat sederhana, diantaranya sebagai berikut:
1. Tuas atau Pengungkit
Tuas atau pengungkit yaitu semua benda yang keras dan bisa berputar dengan berpusat pada
satu titik. Sistem tuas terdiri dari 3 bagian, yaitu beban, kuasa dan titik tumpu.
Cara kerjanya yaitu:
Saat menggerakkan benda dengan memakai tuas, maka kamu menempatkan benda di salah satu
ujung tuas dan memasang batu atau benda sebagai titik tumpunya yang ada di dekat benda.
Kemudian, tangan kamu memegang ujung batang pengungkit yang akan diberikan gaya sampai
benda bergeser dan bisa diangkat.
Dengan penggunaan pengungkit yang benar, maka benda yang berat tersebut akan terasa lebih
ringan.
Jadi, tuas atau pengungkit ini mempunyai beberapa jenis dilihat dari titik poros yang dipakai yaitu:
a. Tuas Jenis Pertama

Tuas ini merupakan tuas yang titik tumpunya berada di tengah atau diantara titik beban dan titik
kuasa.
Contohnya: Pemotong kuku, gunting, jepitan jemuran, tang, jungkat – jungkit dan lain sebagainya.
b. Tuas Jenis Kedua

Tuas jenis ini mempunyai poros yang diletakkan di salah satu ujungnya. Susunan dari tuas ini
adalah titik poros, beban, lalu baru kuasa.
Contohnya: Gerobak beroda satu, alat pemotong kertas, pembuka botol minuman, pemecah
kemiri dan lainnya.
c. Tuas Jenis Ketiga

Tuas ini mempunyai bentuk yang mirip dengan tuas jenis dua. Dimana, poros berada pada salah
satu ujungnya yang membedakan yaitu susunannya. Susunan tuas ini adalah poros, kuasa, dan
beban.
Contohnya: Sendok, garpu, sekop dan lain sebagainya.
Keuntungan memakai mekanik tuas yaitu perbandingan antara gaya beban (w) dengan gaya
kuasa (F), bisa dituliskan dengan:
KM = w/F atau KM = lk/lb
Keuntungan mekanik pada tuas ini tergantung pada setiap lengan. Jadi, semakin panjang lengan
kuasanya, maka keuntungan mekanik yang didapat akan semakin besar.

 Titik Tumpu: titik tempat alat itu bertumpu


 Titik Beban (Lb): TiTTitik kuasa titik tempat gaik tempat beban itu berada
 Titik Kuasa (F): Titik gaya/kuasa yang diberikan
 Lengan beban (Lb) : jarak antara titik tumpu dengan titik beban
 Lengan kuasa (Lk) : jarak antara titik umpu dengan titik kuasa
 Beban (W): Berat benda
 Kuasa :Gaya yang diberikan

contoh soal
16

Diketahui:
Lb = 20 cm = 0,2 m
Lk= 1 m – 0,2 m = 0,8 m
W =  200 N
Ditanya: F: ……?
Dijawab:
W . Lb = F .  Lk
200 . 0,2 = F . 0,8
40 = 0,8 F
F = 40/0,8 N

2. Katrol
Katrol merupakan roda yang mempunyai alur melingkar, jadi tali atau rantai bisa bergerak
didalamnya. Katrol bisa dipakai buat menimba air di sumur, lift, ujung tiang bendera, dan lainnya.
Katrol ini dibedakan menjadi beberapa, diantaranya yaitu:
a. Katrol Tunggal Tetap
Katrol tunggal tetap merupakan jenis katrol yang posisinya gak bisa berpindah – pindah lagi.
Katrol semacam ini sering dipasang di tempat-tempat tertentu.
Pada jenis katrol tetap, panjang lengan kuasa sama dengan lengan beban. Jadi keuntungan
mekanik pada katrol tetap adalah 1, yang berarti gaya kuasa sama dengan gaya beban.
Contohnya: Tiang bendera, katrol timbaan sumur.
b. Katrol Bebas

Katrol bebas mempunyai konsep bisa bergerak dan salah satu dari ujung tali yang dipasang tetap.
Contohnya: Katrol pada flayingfox, katrol pada gondola, katrol pangangkat peti kemas di
pelabuhan.
Keuntungan mekanik katrol bebas yaitu panjang lengan kuasa sama dengan dua kali panjang
lengan bebas, yang menjadikan keuntungan mekanik pada katrol bebas adalah 2, yang artinya
gaya kuasa sama dengan setengah gaya beban.
c. Katrol Majemuk

Katrol jenis majemuk ini menggabungkan dari dua jenis katrol yang sebelumnya. Dimana, ada
lebih dari satu katrol yang salah satunya dipasang tetap.
Contohnya: Katrol pada roda berporos.
Keuntungan mekanik pada katrol majemuk yaitu sejumlah tali yang dipakai buat mengangkat
beban.
 
3. Bidang Miring
Siapa nih di antara kalian yang suka jalan-jalan ke pegungan? Pernah nggak sih kamu
memperhatikan saat akan ke pegunungan, kendaraan yang kamu tumpangi berjalan mengikuti
lintasan yang meliuk-liuk mengitari pegunungan
Nahh ternyata, lintasan yang meliuk-liuk itu pada dasarnya mengikuti prinsip bidang
miring, lho. Hmm, kenapa harus begitu ya? Kenapa nggak dibuat lurus saja biar cepat sampai?
Penasaran? Langsung saja yuk kita simak  pembelajarannya
 

Bidang miring merupakan jenis pesawat sederhana yang memanfaatkan alas yang berupa miring
buat memudahkan penggeseran benda atau mengangkat benda yang berat. Seperti gambar
dibawah ini:
KM = (W )/F = s/h 
atau
F = (W x h)/s
Keterangan:
 s = Jarak lintasan (m)
 F = Gaya (N)
 W = Berat beban (N)
 h = Tinggi lintasan (m)
Contohnya: Kapak, pisau, sekrup, obeng. Selain itu, saat kamu ke daerah pegunungan, jalan
dibuat berkelak-kelok.
Keuntungan yang dihasilkan dari bidang miring yaitu semakin landai bidang miring, maka gaya
yang diperlukan buat memindahkan benda akan semakin ringan.
Semakin besar sudut kemiringannya, maka akan semakin besar gaya yang diperlukan buat
memindahkan benda tersebut.

Contoh soal

Rudi ingin memindahkan kotak dengan berat 500 N ke atas truk. Ia mengambil sebuah papan
kayu dengan panjang 3 m, kemudian ia sandarjan dke truk yang tingginya 1,5 m dari atas tanah.
Berapa gaya yang dperlukan Rudi untuk memindahkan kotak tersebut? (Perhatikan gambar di
atas!)
Penbahasan :
Diketahui:
W = 500 N
s=3m
h = 1,5 m
Ditanya: F = ……?
Dijawab:
 (W )/F = s/h
Wxh=Fxs
500 x 1,5 = F x 3
75 = 3F
F = 75 : 3 = 25 N

4. Roda Berporos atau Roda Bergandar

Roda berporos atau roda bergandar merupakan roda yang disambungkan dengan sebuah poros
yang bisa berputar secara bersama – sama.
Roda berporos ini saah satu dari jenis pesawat sederhana yang sering ditemukan dialat – alat
seperti setir mobil, roda sepeda, setir kapal, roda sepeda motor, gerenda dan lainnya.

 
Rumus Pesawat Sederhana
Pengaplikasian persamaan buat menanggulangi permasalahan dalam kehidupan sehari – hari
bisa kamu tuliskan seperti dibawah ini:
Rumus tuas/pengungkit:
W Lbeban = F Lkuasa
Rumus keuntungan mekanika tuas:
KM = W/f = Lkuasa/ Lbeban
Rumus keuntungan mekanika bidang miring:
KM = s/h
F = K = w/KM = w.(s/h)
Rumus katrol tunggal:
F=W
Rumus katrol bergerak:
F = 1/2 W
Rumus katrol majemuk:
F = W/Jumlah katrol
Keterangan:
 W = Beban (N)
 L = Panjangan dari poros (m)
 F = Gaya kuasa (N)
 K = Kemiringan bidang (derajat)
 h = Tinggi bidang miring (m)
 s = Jarak bidang miring (m)

Anda mungkin juga menyukai