Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI)

STRATEGI DAKWAH RASULULLAH SAW PERIODE MEKKAH

DISUSUN OLEH
NAMA : MUHAMMAD AMIRUL MU'MININ
KELAS : X KEAGAMAAN 1

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 MAJENE


TAHUN PPELAJARAN 2021/2022
BAB 1
PENDAHULUAN

A. KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah memberikan kita
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
tugas makalah yang berjudul “Strategi Dakwah Rasulullah
Saw Periode Mekkah” ini tepat pada waktunya.

B. LATAR BELAKANG
Kota Makkah merupakan kota yang sangat bersejarah
sepanjang lahirnya Islam hingga berjaya dan tersebarnya
keseluruh penjuru dunia. Bagaimana tidak , dakwah
Rasulullah Saw yang berbenderakan Islam, lahir dan mulai
berkembang di dua kota tersebut. Sejarah dan menjadi Rasul
di usia 40 tahun di kota makkah hingga wafatnya di usia 63
tahun dikotai Madinah, mengandung banyak hikmah,
pelajaran dan contoh bagi setiap umat, lebih – lebih bagi para
penerus perjuangan dakwah Nabi Saw, yaitu para ulama dan
pejuang Islam.

C. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana proses dakwah nabi Muhammad di
Mekah.

D.TUJUAN
Dapat Mengetahui proses dakwah nabi
Muhammad di Mekah.
BAB 2
PEMBAHASAN

A.STRATEGI DAKWAH RASULULLAH SAW PERIODE


MEKAH

Tujuan dakwah Rasulullah Saw pada periode Mekah adalah.


agar masyarakat Arab meninggalkan kejahiliyahannya di
bidang agama, moral dan hukum, sehingga menjadi umat
yang meyakini kebenaran kerasulan nabi Muhammad Saw
dan ajaran Islam yang disampaikannya, kemudian
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Strategi
dakwah Rasulullah Saw dalam berusaha mencapai tujuan
yang luhur tersebut9 sebagai berikut:
1. Dakwah secara Sembunyi-sembunyi Selama 3 – 4 Tahun
Pada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi ini, Rasulullah
Saw menyeru untuk masuk Islam, orang-orang yang berada
dilingkungan rumah tangganya sendiri dan kerabat serta
sahabat dekatnya. Mengenai orang-orang yang telah
memenuhi seruan dakwah Rasulullah Saw tersebut adalah:
Khadijah binti Khuwailid (istri Rasulullah Saw, wafat tahun ke
10 dari kenabian), Ali bin Abu Thalib (saudara sepupu
Rasulullah Saw yang tinggal serumah dengannya), Zaid bin
Haritsah (anak angkat Rasulullah Saw), Abu Bakar Ash –
Shiddiq (sahabat dekat Rasulullah Saw) dan Ummu
Aiman(pengasuh Rasulullah Saw pada waktu kecil).
Abu Bakar Ash – Shiddiq juga berdakwah ajaran Islam
sehingga ternyata beberapa orang kawan dekatnya
menyatakan diri masuk Islam ,mereka adalah:
1 Abdul Amar dari Bani Zuhrah
2 Abu Ubaidah bin Jarrah dari Bani Haris
3 Utsman bin affan
4 Zubair bin Awam
5 Sa’ ad bin Abu Waqqas
6 Thalhah bin Ubaidillah
Orang – orang yang masuk Islam pada masa dakwah secara
sembunyi-sembunyi, yang namanya sudah disebutkan di atas
disebut Assabiqunal Awwalun (pemeluk Islam generasi awal).

2. Dakwah Secara Terang-terangan


Dakwah secara terang terangan ini dimulai sejak tahun
ke-4 dari kenabian,yakni setelah turunnya wahyu yang
berisi perintah Allah SWT agar dakwah itu dilaksanakan
secara terang terangan. Wahyu tersebut berupa ayat Al-
Qur’an surah 26:214 – 2016. Tahap tahap dakwah
Rasulullah SAW secara terang terangan ini antara lain
sebagai berikut:
Mengundang kaum kerabat keturunan dari bani Hasyim,
untuk menghadiri jamuan makan dan mengajak dan
mengajak agar masuk Islam. Walau banyak yang belum
menerima agama Islam, ada 3 orang kerabat dari kalangan
Bani Hasyim yang sudah banyak masuk Islam, tetapi
merahasiakannya. Mereka adalah Ali bin Abu Thalib, Ja ‘ far
bin Abu Thalib, dan Zaid bin Haritsah.
Rasulullah saw mengumpulkan para penduduk kota
Mekkah, terutama yang berada dan bertempat tinggal di
sekitar Ka’ bah untuk berkumpul di Bukit Shafa. Pada
periode dakwah secara terang terangan ini juga telah
menyatakan diri masuk Islam dari kalangan kaum kafir
Quraisy, yaitu: Hamzah bin Abdul Mutholib( paman Nabi
saw) dan Umar bin Khattab, Hamzah bin Abdul Mutholib
masuk Islam pada tahun ke-6 dari kenabian, sedangkan
Umar bin Khattab(581-644 M). Rasulullah Saw
menyampaikan seruan dakwahnya kepada para penduduk
di luar kota Mekah. Sejarah mencatat bahwa penduduk di
luar kota Mekah yang masuk Islam antara lain:
1 Abu Zar Al-Giffari, seorang tokoh dari kaum Giffar.
2 Tufail bin Amr Ad- Dausi, seorang penyair terpandang
dari kaum Daus.
Dakwah Rasulullah Saw terhadap penduduk
Yastrib( Madinah). Gelombang pertama tahun 620 M, telah
masuk Islam dari suku Aus dan Khazraj sebanyak 6 orang.
Gelombang kedua tahun 621 M, sebanyak 13 orang, dan
pada gelombang ketiga tahun berikutnya lebih banyak lagi.
Diantara-Nya Abu Jabir Abdullah bin Amr, pimpinan kaum
Salamah. Pertemuan umat Islam Yastrib dengan Rasulullah
Saw pada gelombang ketiga ini, terjadi pada tahun ke – 13
dari kenabian dan menghasilkan Baitul Aqabah. Isi Baitul
Aqabah tersebut merupakan pernyataan umat Islam
YASTRIB bahwa mereka akan melindungi dan membela
Rasulullah Saw. Selain itu, mereka memohon kepada
Rasulullah Saw dan para pengikutnya agar berhijrah ke
YASTRIB.
3 Reaksi Kaum Kafir Quraisy terhadap Rasulullah Saw
1) Kaum Kafir Quraisy, terutama para bangsawannya
sangat keberatan dengan ajaran persamaan hak dan
kedudukan antara semua orang. Mereka
mempertahankan tradisi hidup berkasta-kasta dalam
masyarakat. Mereka juga ingin mempertahankan
perbudakan , sedangkan ajaran Rasulullah Saw( Islam)
melarangnya.
2) Kaum Kafir Quraisy menolak dengan keras ajaran
Islam yang adanya kehidupan sesudah mati yakni
hidup di alam kubur dan alam akhirat, karena mereka
merasa ngeri dengan siksa kubur dan azab neraka.
3) Kaum Kafir Quraisy MENILAK ajaran Islam karena
mereka merasa berat meninggalkan agama dan
tradisi hidup bermasyarakat warisan leluhur mereka.
Dan, kaum kafir Quraisy menentang keras dan
berusaha menghentikan dakwah Rasulullah Saw
karena Islam melarang menyembah berhala.

Usaha-usaha kaum kafir Quraisy untuk menolak dan


menghentikan dakwah Rasulullah Saw bermacam
macam antara lain:
1) Para budak yang telah masuk Islam, seperti: Bilal,
Amr bin Fuhairah, Ummu Ubais an Nahdiyah, dan
anaknya Al- Muammil dan Az-Zahrah, disiksa oleh
para pemiliknya ( kaum kafir Quraisy) di luar batas
perikemanusiaan.
2) Kaum Kafir Quraisy mengusulkan pada Nabi
Muhammad SAW agar permusuhan di antara
mereka dihentikan. Caranya suatu saat kaum kafir
Quraisy menganut agama Islam dan melaksanakan
ajarannya. Di saat lain umat Islam menganut
agama kaum kafir Quraisy dan melakukan
penyembahan terhadap berhala. Dalam
menghadapi tantangan dari kaum kafir Quraisy,
salah satunya Nabi Muhammad Saw menyuruh 26
orang sahabatnya, termasuk ke dalamnya Utsman
bin affan dan 4 orang wanita untuk berhijrah ke
Habasyah ( Ethiopia), karena Raja Negus di negeri
itu memberikan jaminan keamanan.
Peristiwa hijrah yang pertama kali ke Habasyah
terjadi pada tahun 615 M. Suatu saat keenam belas
orang tersebut kembali ke Mekkah, karena menduga
keadaan di Mekkah sudah normal dengan masuk
Islamnya salah satu kaum kafir Quraisy, yaitu Umar
bin Khattab. Namun dugaan mereka meleset, karena
ternyata Abu Jahal lebih kejam lagi. Akhirnya,
Rasulullah Saw menyuruh sahabatnya kembali ke
Habasyah yang kedua kalinya. Saat itu, dipimpin oleh
Ja ‘far bin Abu Thalib. Pada tahun ke-10 dari kenabian
( 619 M) Abu Thalib, paman Rasulullah Saw dan
pelindungnya, wafat. Empat hari setelah itu istri Nabi
Muhammad Saw juga telah wafat. Dalam sejarah
Islam tahun wafatnya Abu Thalib dan Khadijah
disebut “ Amul Huzni ( tahun duka cita)
BAB 3
PENUTUP

KESIMPULAN
1).Rasulullah melakukan dakwah untuk menyadarkan
masyarakat Arab khususnya di Mekkah supaya
mereka memiliki agama, moral dan hukum yang
benar sehingga menjadi umat yang meyakini adanya
kerasulan Nabi Muhammad Saw dan ajaran Islam, lalu
mengamalkannya
2).Strategi Dakwah Rasulullah Saw periode Mekkah
adalah dilakukan dengan dua cara yaitu: dakwah
secara sembunyi-sembunyi dan dakwah secara terang
terangan
3). Saat Rasulullah Saw melakukan Dakwah periode di
mekkah Rasulullah Saw mendapat ancaman dari
kaum Quraisy yang sangat serius juga dengan
ditinggalnya 2 Kekasih Rasulullah saw yaitu Abu Tholib
dan istri Rasulullah saw yaitu Khadijah

Anda mungkin juga menyukai