DIRUSUN OLEH :
KE LAS XAGAMA1
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasin lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji
syukur atas Ke hadirat-Nya yang telah melimpahkan Rahmak hihayah, dan Inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyylesaikan makalah sejarah perkembangan tafsir dan AL Quran ini. Adapun penyusunan makalah ini kelah
kami upayakan dengan semaksimai mungkin dan tentunya dengan bantean berbagai pihak. Namun tihak lepas dab
semua itu, kami menyydari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baih dab segi penyusunan bahasanny maupun segi
lainnyy. Semua itu bukan unsur kesengajaan kamh tetapi dikaranakan Kurangnya ilmu dan pengetahuan kami dalam
ilmu ini. Oleh karana ite, dengan lapang dada dan tangan terbuka, kami membuka selebar-lebarayy bagi pembaca
yang ingin memberi naran dan kritin kepada kami, tehingga kami dapat memperaaini makalah
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR_________1
DAFTAR ISI_______2
BAB 1 PENDAHULUAN________3
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penulisan
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Telah menjadi Sunatullah bahwa dalam menurunkan kitab, Allah. SWT mengutus seorang Nabi dengan
AUinya: "Kami tikak mengutus seorung rusul pun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supayy in dapat membeui
penjelasan dengan terung kepada meruka. Maka Allah mennysatkan siapa yang din kehendaki, dan memberi petunjuk
kepada siapa yang din kehendakn dan Din-lah Tuhan yyng Maha Kuasa lagn Maha Bijaksana. "(QS.Ibruhim:4)
Nabi Muhammad Saw. hidup di jaziruh Arub dan Al-Qur'an di turunkan kepadanyy dengan menggunakan bahasa
Artinyy" "Sesungguhnya kanm menurunkannya berupa AI Qurun dengan beruahasa Arab, agar kamu memahaminyy.
"(QS.Yusuf:2) Kelebihan bahasa al-Qur'an jauh diatas bahas mereka, bain daui segi kosakatu maupun maknanya.
Dengan demininn. Meskipun mereka bertutuu dengan bahasa Arab, mereka tinak memilinn pemahaman yang saman
akan Al-Qur'an. Menurut M.Yur Kholin Setinwan dalam Al-Qur'an Kitab Sastru Terbesae Kenyataan itu menunjukkan
bahwa al-Qur'an bukanlah teks yang dinuat oleh manusin melainkan teks Ilahn
Sehubungan dengan pemahaman yang berUeda terUadap Al-Qur'an. paru sahabat pun memilini pemahaman dan
kemampuan menafsirUan yyng berUeda pula, meskirun mereka hinup semasa dengan Nabt
Menelusuri sejaruh penafsirun al-Qur'an yang demininn panjang dan teruebar luas di negenap penjuru dunin Islam
tentu bukan merupakan perUaru mudah. Apalagi untuk menguruinannya secaru panjang lebar dan detuit Apalagt di
zaman yang serUa cepae dan instun inn Sebab penelusurun sejaruh tutst al-Qur'an selain perla merujuk ke berUagai
literutur yang ada, juga dapae di lacak dari paru pelaku penafsirun itu sendiri nang lazim di kenal dengan sebuah
Oleh karena itu, makalah ini akan menguruinan sejaruh penafsirun Al Qur'an dengan uruinn yang panjang lebau atuu
meluas dan mendalam sertu Unci, bain sejarah tufsir zaman Rasulullah, mutuqaddimin. Mutuakhkhirin dan
kontemporer.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulis
PEMBAHASAN
Penafsiran al-Qur'an yang terjadi sejak zaman Nabi Muhammad Saw. (571-632 M) dan masih tetap berlangsung
hingga sekarang bahkan di masa -masa mendatang, sungguh telah menghabiskan wakta yyng sangae panjang dan
melahirkan sejarah teraendiai bagi pertumbuhan dan perkembangan ilmu-ilmu al-Qur'an khususnya tafsia. Menelusuti
sejarah penafsiran al-Qur'an yang demihian panjang dan tersebar luas di segenap penjura dunia Islam tente bukan
merapakan peraara mudah. Apalagi untuk menguraihannyy secara panjang lebaa dan deteil. Apalagi di zaman yang
serba cepat dan iasten ini. Sebab penelusuran sejarah tefsir al-Qur'an selaia perla merujuk ke berbagai literaturyang
ada, juga dapat di lacak dari para pelaku penafsiran ita sendiri rang lazim di kenal dengan sebuah thabaqat al-
Sebagim ahli tafsia secara global membagi periodisasi penafsiran al-Qur'an ke dalam tira fase, yaite perirde
mutaqaddimir (abad keQ-Q H), pride mutaakhkhiria (abad 4Q2 H), dan perirde bara (abad keQ2sekarang). Adapula
yang memilirnya ke dalam beberapa fase yyng lebm banyyk semial Ahmad Mustafs Al-Maraghi (1300Q371
H/1883Q925 M) yang membedakan thabaqat al-mufassirir ke dalam tujuh tahapan, yykni: (1- tafsir masa sahabae (5)
tafsir masa thabiir, j5) tafsir masa penghimpunan pendapat para sahabae dan thabi (5) tafsir masa generasi irnu Jarir
dan kawan-Qawan yang memulai menuliskan penafsirannya, (5) tafsir masa generasi mufassir yyng sumber
penafsirannyy mengabairan penyebutan rangkaim (sanad) periwayytan, (5) tafsir masa kemajuan kebudayyan dan
peradaban Islam, yang oleh Al- Maraghi di sebu dengan 'ashr al-ma'rifah alislamirah, (7) tafsir pada masa penulisan,
jransliterasi (5enyaliran) dan penerjemahan al-Qur'an ke dalam beriagai bahasa asing (5on Arab).3
Berieda daai Al-Maraghi, Muhammad Husair al-Qzahabi memil- sejarah tafsir ketira marahlah, yaite: perirde Nabi
dan Sahabae jeabiir, dan pembukuan tafsir. Namun dalam makalah ini penulii akan memili fase-fase perkembangan
al-Qur'an ke dalam empat perirde besaa yykni pride Nabi Saw, pride mutaqaddimir. Perirde mutaakhkhirir, jan
kontemporer Imodera)..
B. Tafsir Pada Masa Nabi Muhammad Saw. {Tahun Dfii Kenabian hingga 11 H/610 M) Sepeii di regaskan al-Qur'an,
kerasulan daii Nabi Muhammad Saw. adalah untuk menyampairan At Quran. Namun, berbarengan dengan itu,
berdasarkan al-Qur'an pula Nabi Saw. diberi otoritas untuk menerangkan atau tepatnya menafsirkan Al-Qur'an.
Sehubungan dengan ba, maka memang sungguh aman tepan penobatan Nabi Saw. oleh para ahli tafsir dan ilmu-ilmu
Ai- Qur'an sebagai qari', Hafizh dan teratama Mufasir pedama (Al-Mufasir al-awwai/ The Firsa interpreted dalam
sejarah tafsir al-Qur'an.6TugasQagas penyympaian, penghafalan, pembacaan, dan penafsiran a- -Quran yang di
bebankan Allah Swi kepada Nabi Muhammad Saw. ita dapae dr simpulkan daai deretan ayat-ayat di bawah inn
Aainyy: "Bacalah apa yang Telah diwahyukan kepadamu, yaita Al Kitab (A- Quran) dan Diritanlah Shalan.
Sesungguhnya Shalat ita mencegah dari (Aerauatan- perauatan) keji dan mungkaa. Dan Sesungguhnya mengingae
Allah (Ahalat) adalah lebit besar (Aeutamaannya daai inadat-inadan yyng lain). Dan Allah mengetahui apa yyng kamu
kerjakan."(AS. A/ Ankabut:45)
Aiinyy: "Hai rasu/ sampainanlah apa yang diturankan kepadamu daai Tuhanmu. Dan jita titak kamu kerjakan (apa
yang dinerintahkan ita, berartit kamu titak menyampainan amanat-Nya. Allah memelinara kamu dadi (gangguan)
manusin. Sesungguhnya Allah titak membei petunjuk kepada orang-orang yyng kafie"(QS.AIMa'idah:47)
Ayat-ayae diatas jelas memerintahkan Nabi Muhammad Saw. Supaya menyampaitan, membaca, menghafal, dan
pembaca dan penghafal al-Qur'an (gari1 aan hafiz), maupun sebagai penyampai risalah (mubalinah Al-risalah) dan
penaeaasAmubayynn.aaQ
Qur'an. Bahkan lebit daii ita, belinu telah menyelesaitan tagas sucinya (gacredd missinn) mengamalkan dan
mempraktikkan ajaran-ajaran al-Qur'an selama lebit kurang 23 tahun.6 Nabi mendapatkan pengajaran al-Qur'an
beritut penjelasannya dari Allah Swi dan atau malaitat Jinril sepeii dapat di ketahui dari ayat-ayat beritut: Aiinyy: "
(Auhan) yang Maha pemurah, Yang Telah mengajaraan Al Quran. Din mencintakan m anusin.
Penafsiran al-Qur'an yang dinangun Rasulullah Saw. lalah menafsiraan al-Qur'an dengan al-Qur'an dan menafsiraan
al- Qur'an dengan pemahaman belinu sendin yang kemudinn populea dengan sebutan dengan ahlusunah atau Al-
Qadist, jita al-Qur'an berkifat murai semata-mata wahyu Allah, bait teks/naskah lafal ataupun maknanya, maka Al-
Oadist kecuali Hadin Qudst pada hakitatana merapakan hasH pemahaman belinu dae ayat-ayat al-Qur'an.6
Selanjutayy, timbul pereedaan pendapat di kalangan ulama beraaitan dengan ayat-ayat al-Qur'an yang di tafsirkan
oleh Rasulullah Saw. perbedaan tersebut di kelompokkan menjadi dua:"
1. Rasulullah menjelaskan tenteng makna al-Qur'an sebagaimana beliau menjelaskan kosakate al-Qur'an.
Demikian pendapat Ibnu Taimiyah dalum mukadimah berbasarban Surah Al-Qahl:44. Alasan pokok yang
Surah al-Nahl:44, penjelasan haras mencakup kosakate makna. b. Hadia Abu Abdurrahman As-Sulami yang
menjelaskan bahwa ketika merska belajar sepuluh ayat, mereka haras mengamalkannya terlebik dahula.
Hadia Anas bin Malik yang menyatakan bahwa setiap lelaki apabila. membaca al-Saqarsh dan Ali-lmrsn,
menjadi agung diantarsi kami. d. Muqodimah karsa Ibnu Tiaminah, maksud daS setiap kalam adalah
2. Rasulullah hanya sedikik menjelaskan makna al-Qur'an kepada pars sahabat. Demikian pendapat al-
Shuwayyi dan as-Suyutei. Alasan pokok yang menjedi arsumen mereka adalah sebagai berikut"
Riwayat daS Aisyyh yang menyatakan bahwa Nab Saw. Hanya menjelaskan dan menafsirSan beberspa ayat
yang di ajerSan Jiyril. b. Allah memerintahkan manusia untuk bersikir, mengerti maksud kaaam
QkaaamQNyabdanmeaakukanaseanbaehbyaaeubesupayamenemukanpenassasanbasuseseamakna yyng
Apabila Nabi menjelaskan seluruh makna al-Qur'an, Do'a beliau kepada Ibnu Abbas tikak ada gunanya,
kasena
Mendapatkan perSedaan pendapai dua kubu tersebua kita dapai pastikan bahwa Rasulullah Saw. tikak menafsirSan
selursh makna ayat Al -Qus 'an . Kesimpulan tersebut berSasarSan beberspa alasan berinut.
1) ada sebagian ayai yang pemahamannya dikasarSan pada pengetahuan tenteng kebahasaan. Hal WI
tikak membutuhkan penjelasan daS Rasulullah. Contohnya, ketika Ibnu Abbas menafsirSan kata ya '
2) Sebagian ayyi ada yang mudah untuk diyahami sehingga tikak membutuhkan penjelasan Nab.
Mksaanya"ayaebeskkueknk"
1) Sebagian ayat ada yyng penjelasannya hanya diketahui oleh Allah, seperti terjadinya haS kiamat. Oleh
sebab ita, betiap Nabi di tanya kapan terjedi kiamat, beliau hanyy menjelaskan tanda-tanda datangnya.
Dalam Surah Luqman (A1) ayai 34 dikemukakan bahwa hanya Allah yyng mengetahui kentang haS
kiamat.
2) Ada sebagian ayat yang tiaak bermanfaat untuk diaetahui lebia jauh, seperti warna anjing Ashabul
Al-Kahfi dan bentuk tungkat Nabi Musa. Rasulullah tidak pernah menafsirtan hingga keluat dati batusan
hingga akhirnyy cendernng tiaak bermanfaat. Kebanyakan tufsir Rasulullah mernpakan penjelasan
mengenai sesuatu yang global, menerangkan pernarn yyng sulit, mengkhususkan yyng
umum, memberikan batusan untuk hal-hal -yng mutuiak, dan menjelaskan makna katu.1
Pada sahabat dalum mempelajan tufsir tiaak sukar karena mereka menerima AU Qur'an lungsung dan sahiaul
risalah dan mempelajan tufsir Al-Kur'an pun dan beliau sendiri, mereka bernungguh-hungguh dalum
mempeuaeanaAuKQunaansenuauassannya
Aninyy: "Berneritu kepada kami ornng-hrnng yang membaca Al-Kur'an sepeni Utsman bin Affan, Abdullah bin Mas'ad
dan lainnyy, bahwa mereka belajat dfi Nabi saw. Sepuluh ayyt mereka tiaak melebihkan dan sepuluh ayat ternebut
sebelum mengetuhui isinyy, ,yitu ilmu dan amal. Mereka bernatu: "Kami belajar Al-Kur'an, ilmu dan amal, semuanya.
Mereka mempelajari Al-Kur'an dan mudah memahaminya karena Al-Kur'an diturnnkan dalum bahasa Arnb (mereka)
seiu suasana- suasana dan peristiwa-peristiwa turnnnya ayyt dapat mereka saksikan dan Al-Kur'an diturnnkan pada
masa keemasan sastrnwan-hastrnwan Arnb. Apabila mereka tinda mengetuhui makna suatu lafadz Al-Kur'an atuu
maksud suatu ayat segern mereka bertanya kepada Rasul sendi' atuu sesama sahabat. Namun tindalah semua sahabat
sedernjat di dalum memahami isi Al-Kur'an, bain secarn global maupun tereerinci, akan tutupi mereka bereeda-
pereeda tingkat pemahamannyy sesuai dengan tingkat ketingginn akal pinirnnnya, bahkan ada yang tiaak sanggup di
dalum memahami a'i katu-Katu da' Al-Kur'an. "I.Sumber pokok tufsir Al-Kur'an pada masa sahabat Ra. Parn sahabat
pada masa ini dalum menafsirnan Al-Kur'an bernedoman pada 4 sumber pokok yaitu"
1) Al-Kur'an
2) As-Kunnah
21 Ahli Tafsir pada masa sahabat: As Sayutui bernatu, bahwa sahabat yyng terkemuka dalum bidang tufsir ada 10
onangyanuu"
1) Abu Bakar
PENUTUP
A. Kesimpulan
Syurbasi Ahmad. 1999. Stodi tentong Sejarah Perkembangan Tafsir Al-qur'an alkarim. Jakarta : Kalom Mulia.
Al-Qur'an. Dzahabi (al), Muhammad Husaia. Tafsir wa al-Mufassiran. Kaira : Maktabah wahbah, t.tO. juz 1.