BAB 2
PNEUMATIK
Elektronika Industri 2 34
Pneumatik
(a)
(b)
(c)
Elektronika Industri 2 35
Pneumatik
Silinder penggerak tunggal meliputi silinder torak, silinder diaprghma dan silinder rol
diapraghma (seperti pada gambar 2.1). untuk mengatasi kebocoran pada silinder torak
dengan memakai bahan yang elastis yang dilekatakn pada torak yang terbuat dari logam
atau plastik. Pada silinder diapraghma maka menggunakan diapraghma yang dibuat dari
karet, plastik dan plat logam untuk mengganti fungsi torak. Konstruksi silinder rol
diapraghma serupa dengan silinder diapraghma. Jika udara bertekanan diberikan ke
dalam sislinder maka diterima oleh diapraghma dan mambuka gulungan sepanjang
dinding dalm silinder dan menggerakkan batang torak ke depan. Gerakan silinder rol
diapraghma kurang lebih 5 cm – 8 cm.
Elektronika Industri 2 36
Pneumatik
Pada silinder penggerak khusus, silinder ini mempunyai bagian batang torak yang
menonjol pada kedua sisinya. Penumpuan batang torak lebih baik karena terdapat dua
penahan dan jarak antara panahan tetap sama, sehingga beban samping terutama beban
ringan dapat digunakan. Gaya yang ditimbulkan pada kedua arah gerakannya sama
karena luas penampangnya juga sama (lihat gambar 2.3).
Pada silinder jenis tandem, jenis ini menggunakan dua buah silinder penggerak ganda
yang digabung menjadi satu kesatuan sehingga dengan pengaturan seperti ini dengan
pembebanan bersama pada kedua torak maka gaya yang diterima pada batang torak
hampir dua kali lipat (lihat gambar 2.4). Silinder jenis ini biasanya digunakan untuk
penggerak yang membutuhkan daya yang besar dengan garis tengah silinder terbatas.
Pada silinder banyak posisi, pada jenis ini terdiri dari dua atau beberapa silinder
penggerak ganda dengan bagian-bagiannya saling dihubungkan. Jika jenis ini mempunyai
dua silinder yang mempunyai panjang langkah yang berbeda maka mempunyai empat
posisi (lihat gambar 2.5).
Elektronika Industri 2 37
Pneumatik
Elektronika Industri 2 38
Pneumatik
Pada silinder impact (pukulan), silinder jenis ini digunakan untuk menghasilkan
energi kinetik yang cukup besar yang dapat dilakukan dengan meningkatkan besarnya
kecepatan sesuia dengan perumusan berikut :
E = ½ m V2
Prinsip kerja silinder ini adalah jika ruang silinder A bertekanan, dengan
mengoperasikan sebuah katup maka panambahan tekanan pada B dapat terjadi dan
ruangan A sebagai pengeluaran, jika gaya penampang C lebih besar dari gaya torak pada
ruangan A maka torak akan bergerak menuju Z dan seluruh permukaan torak dibuka dan
gayanya akan bertambah besar. Dengan demikian udara dapat mengalir dengan cepat dari
ruangan B melalui penampang lintang yang besar dan torak dapat diajukan dengan cepat
(lihat gambar 2.6).
Elektronika Industri 2 39
Pneumatik
Pada silinder kawat maka pada silindernya ditempel dengan kawat pada masing-
masing toraknya (lihat gambar 2.7). Silinder jenis ini biasanya digunakan untuk
menjalankan pintu sehingga menghaslkan langkah yang panjang.
Pada silinder rotari mempunyai profil gigi sehingga gerakan linier diubah menjadi
gerakan rotari. Pada umumnya batas putarannya meliputi 45°, 90°,180°, dan 270°.
Tenaga putarannya tergantung pada tekanan, luas penampang torak dan perbandingan
jarak. Silinder jenis ini biasanya digunakan untuk memutar benda-benda kerja untuk
membengkokan pipa logam, pengatur jaringan pendingin udara penggerak katup luncur
dan lain-lain.
π.d2
F = p - R
4
Elektronika Industri 2 40
Pneumatik
Gaya gesek ditentukan oleh pelumasan, tekanan balik, bentuk dari seal dan sebagainya.
Gaya torak efektif sangat berarti dalam perencanaan silinder. Dalam perhitungan gaya
torak efektif, hambatan gesek harus diperhitungkan. Dalam kondisi operasi normal batas
tekanan 400 – 800 kPa atau 4—8 bar.
Untuk silinder penggerak tunggal, maka berlaku :
F = A . p – (Rf +Rr)
F = A . p – Rr : untuk maju
F = A’ . p – Rr : untuk mundur
CONTOH 2.1 :
Jika silinder mempunyai diameter (D) 50 mm dsan diameter torak (d) 12 mm,
mempunyai gaya gesek (Rr) rata-rata 10% dan tekanan yang diberikan 600 kPa.
Tentukan luas penampang silinder dengan dan tanpa batang torak (A dan A’) dan berapa
besarnya gaya F yang dapat dihasilkan (langkah maju dan langkah mundur).
Penyelesaian :
Luas penampang silinder tanpa batang torak :
A = ¼ phi x D '= 0,785 x 5 = 19,625 cm
Elektronika Industri 2 41
Pneumatik
a. Beban tekuk
Beban yang diberikan pada batang torak tidak boleh melebihi harga maksimum yang
diijinkan. Hal ini berhubungan dengan panjang langkah dan garis tengah batang torak.
Besarnya gaya tekuk yang diijinkan (Fk) adalah sebagai berikut :
π.E.J
Fk =
L .S
Keterangan :
Fk = gaya teku yang diijinkan (N)
E = modulus elastisitas (N/mm2)
J = momen inersia (cm )
L = panjang langkah efektif (cm) = 2x panjang langkah
S = angka keamanan (diambil 5)
Elektronika Industri 2 42
Pneumatik
b. Panjang langkah
Panjang langkah silinder pneumatik tidak boleh melebihi dari 2000 mm. Dengan
diameter silinder yang besar dan langkah yang panjang, pemakaian udara yang besar
membuat peralatan pneumatik menjadi tidak hemat.
Dengan langkah yang besar, tegangan mekanik pada batang torak dan pada bearing
pemandu terlalu besar. Untuk menghindari adanya tekukan, maka diameter batang
torak yang besar dipilih untuk panjang langkah yang besar. Kemudian apabila
panjang diperbesar maka jarak antara bearing bertambah dan batang torak
diperbesar.
c. Kecepatan torak
Kecepatan torak tergantung dari tekanan udara yang berlaku, panjang pipa, luas
penampang pada bagian kontrol akhir dan bagian kerja juga aliran rata-rata yang
melalui bagian kontrol akhir. Juga dipengaruhi oleh posisi akhir bantalan pelindung.
Ketika terjadi gerakan dari posisi akhir bantalan pelindung, aliran melalui katup
hambat bantu (thortte relief valve), sehingga kecepatan torak dapat diturunkan.
Kecepatan torak rata-rata silinder standart sekitar 0,1 – 1,5 m/detik. Dengan silinder
khusus (impact silinder), kecepatan dapat mencapai 10 m/detik. Kecepatan torak
dapat diatur dengan menggunakan katup.
d. Pemakaian udara
Untuk mendapatkan informasi banyaknya pemakaian udara dalam ruangan adalah
sebagai berikut :
Untuk silinder penggerak tunggal :
Q = 0,785 x D x h x n
Q = {0,785 x D x h + 0,785 (D - d) x h} n x pk
Elektronika Industri 2 43
Pneumatik
Keterangan :
Q = volume udara setiap centimeter langkah (liter)
D = garis tengah torak (mm)
h = panjang langkah (mm)
n = banyaknya langkah setiap menit
pk= perbandingan kompresi (liter/menit)
Untuk tekanan operasi khusus, garis tengah torak tertentu dan suatu langkah tertentu
banyaknya pemakaian takanan udara dapat dihitung melalui perbandingan kompresi (pk)
yaitu :
101,3 + tekanan
pk = (kPa)
101,3
CONTOH 2.2 :
Suatu silinder penggerak ganda mampunyai ukuran torak dengan garis tengah (D) 50 mm
dan batang torak dengan garis tengah 12 mm serta panjang langkah 100 mm. Silinder
membuat langkah sebanyak 10 langkah dalam setiap menit. Tekanan operasi yang
digunakan adalah 600 kPa (6 bar/87 psi).
Tentukan volume udara yang diperlukan dalam setiap menitnya .
Penyelesaian :
Perbandingan kompresi :
Elektronika Industri 2 44
Pneumatik
A
A
P
P
2. Katup kontrol arah aliran 3/2 posisi normal tertutup.
P R
Elektronika Industri 2 45
Pneumatik
P R
P R
B A
S P R
B A
S P R
Elektronika Industri 2 46
Pneumatik
X Y
3. Katup kontrol tekanan ganda arah aliran/fungsi AND (two pressure valve) berfungsi
untuk mengontrol arah aliran dari dua sumber tekanan yang masuk.
A
X Y
Elektronika Industri 2 47
Pneumatik
X A
P R
Elektronika Industri 2 48
Pneumatik
Alat penggerak pneumatik menggunakan silender untuk gerakan translasi dan motor
udara untuk gerakan rotasi.
a) operasi manual
b) operasi tombol
c) operasi tuas
d) operasi pedal
e) operasi pegas
Elektronika Industri 2 49
Pneumatik
f) operasi rol
a) operasi pneumatik
b) operasi pilot
Elektronika Industri 2 50
Pneumatik
b. Pemecahan permasalahan
Alat pencekam digunakan silinder kerja tunggal dan katup kontrol digunakan katup
kontrol arah aliran 3/2 posisi normal tertutup operasi tombol dan pegas.
Elektronika Industri 2 51
Pneumatik
Gambar kerja
P R
Elektronika Industri 2 52
Pneumatik
a. Pemasalahan
Pencekaman benda kerja dengan beban besa, dengan kondisi selama tombol yang
digunakan ditekan alat pencekam dalam keadaan mencekam. Jika tombol dilepas,
maka alat pencekam terbuka.
b. Pemecahan permasalahan
Alat pencekam digunakan silinder kerja tunggal. Katup kontrol yang digunakan harus
dengan ukuran yang besar, dan tidak mungkin dilakukan pengontrolan secara manual,
sehingga harus digunakan katup kontrol arah aliran 3/2 kedua posisi normal tertutup
operasi normal tertutup operasi tombol dan pegas.
Elektronika Industri 2 53
Pneumatik
Gambar kerja
A
b
Z
A R
a P
P R
Elektronika Industri 2 54
Pneumatik
b. Pemecahan permasalahan.
Alat pencekam digunakan silinder kerja tunggal dan katup kontrol digunakan katup
kontrol arah aliran 3/2 posisi normal tertutup tombol dan pegas. Penghubung katup
kontrol arah aliran digunakan katup arah balik fungsi arah aliran.
c. Alat dan bahan.
Alat dan bahan yang digunakan untuk merangkai sistem kontrol dengan katup balik
fungsi arah aliran, antara lain;
1. silinder kerja tunggal 1 buah
2. katup kontrol arah aliran 3/2 posisi normal
tertutup operasi tombol dan pegas (a) dan (b) 1 buah
3. katup kontrol balik fungsi arah aliran 1 buah
4. selang penghubung secukupnya
5. meja kerja 1 buah
6. unit pemelihara udara 1 buah
7. distrubusi tekanan udara 1 buah
Gambar kerja
X Y
a A b A
P P
R R
Elektronika Industri 2 55
Pneumatik
b. Pemecahan permasalahan
Alat pencekam digunakan silinder kerja tunggal dan katup kontrol arah digunakan
katup kontrol arah aliran 3/2 posisi normal tertutup operasi tombol dan pegas.
Pengaturan kecepatan gerakan digunakan katup kontrol satu arah aliran.
Elektronika Industri 2 56
Pneumatik
Gambar kerja
A
a
P R
Elektronika Industri 2 57
Pneumatik
2.5. 5: Katup kontrol satu arah aliran dan penghambat arah aliran
a. Permasalahan
Pencekaman benda kerja, dengan kondisi selama tombol ditekan dari katup kontrol
arah aliran dengan pengaturan kecepatan gerakan, maka alat pencekam dalam keadaan
mencekam. Jika tombol dilepas, maka alat pencekam terbuka.
b. Pemecahan permasalahan
Alat pencekam digunakan silinder kerja tunggal dan katup kontrol arah digunakan
katup kontrol arah aliran 3/2 posisi normal tertutup operasi tombol dan pegas.
Pengaturan kecepatan gerakan digunakan katup kontrol satu arah aliran.
c.Alat dan bahan
Alat dan bahan yang digunakan untuk merangkai sistem kontrol dengan katup kontrol
satu arah aliran atau pengaturan kecepatan gerakan, antara lain :
1. silinder kerja tunggal 1 buah
2. katup kontrol arah aliran 3/2 posisi normal
tertutup operasi tombol dan pegas (a) 1 buah
3. katup kontrol satu arah aliran (1) dan (2) 1 buah
4. selang penghubung secukupnya
5. meja kerja 1 buah
6. unit pemelihara udara 1 buah
7. distrubusi tekanan udara 1 buah
Gambar kerja
2
a
P R
Elektronika Industri 2 58
Pneumatik
a. Permasalahan
Pencekaman benda kerja, dengan kondisi selama tombol ditekan dari dua katup
kontrol arah aliran dengan pengaturan kecepatan gerakan, maka alat pencekam dalam
keadaan mencekam. Jika tombol dilepas, maka alat pencekam terbuka.
b. Pemecahan permasalahan
Alat pencekam digunakan silinder kerja tunggal dan katup kontrol arah digunakan
katup kontrol arah aliran 3/2 posisi normal tertutup operasi tombol dan pegas.
Pengaturan kecepatan gerakan digunakan katup kontrol satu arah aliran.
c. Daftar alat dan bahan
Alat dan bahan yang digunakan untuk merangkai sistem kontrol dengan katup kontrol
satu arah aliran atau pengaturan kecepatan gerakan, antara lain;
1. silinder kerja tunggal 1 buah
2. katup kontrol arah aliran 3/2 posisi normal
tertutup operasi tombol dan pegas (a) 1 buah
3. katup kontrol satu arah aliran (1) dan (2) 1 buah
4. selang penghubung secukupnya
5. meja kerja 1 buah
Elektronika Industri 2 59
Pneumatik
Gambar kerja
X Y
a A b A
P R P R
Elektronika Industri 2 60
Pneumatik
a. Permasalahan
Pencekaman benda kerja, dengan kondisi selama tombol ditekan dari dua katup
kontrol arah aliran dengan pengaturan kecepatan gerakan, maka alat pencekam dalam
keadaan mencekam. Jika tombol dilepas, maka alat pencekam terbuka.
b. Pemecahan permasalahan
Alat pencekam digunakan silinder kerja tunggal dan katup kontrol arah digunakan
katup kontrol arah aliran 3/2 posisi normal tertutup operasi tombol dan pegas. Untuk
mengontrol gerakan digunakan katup kontrol arah aliran 4/2 operasi pneumatik.
c. Daftar alat dan bahan
Alat dan bahan yang digunakan untuk merangkai sistem kontrol langsung dengan
katup kontrol satu arah aliran 3/2 posisi normal tertutup, antara lain;
1. silinder kerja ganda 1 buah
2. katup kontrol arah aliran 3/2 posisi normal
tertutup operasi tombol dan pegas (a) dan (b) 1 buah
3. katup kontrol arah aliran 4/2 dengan
operasi pneumatik 1 buah
4. selang penghubung secukupnya
5. meja kerja 1 buah
6. unit pemelihara udara 1 buah
7. distrubusi tekanan udara 1 buah
Gambar kerja
X Y
a A b A
P P R
R
Elektronika Industri 2 61
Pneumatik
a. Permasalahan
Pencekaman benda kerja, dengan kondisi selama tombol ditekan dari dua katup
kontrol arah aliran dengan pengaturan kecepatan gerakan, maka alat pencekam dalam
keadaan mencekam. Jika tombol dilepas, maka alat pencekam terbuka.
b. Pemecahan permasalahan
Alat pencekam digunakan silinder kerja tunggal dan katup kontrol arah digunakan
katup kontrol arah aliran 3/2 posisi normal tertutup operasi tombol dan pegas.
Pengaturan kecepatan gerakan digunakan katup kontrol satu arah aliran 4/2 operasi
pneumatik.
Elektronika Industri 2 62
Pneumatik
Elektronika Industri 2 63
Pneumatik
diinginkan, udara bertekanan dari A ke B masuk ruang piston silinder kerja ganda
mendorong piston bergerak mundur/masuk dan udara yang ada didalam silinder
bertekanan rendah, mengalir keluar melalui selang penghubung dari A ke R atau ke
atmosfir. Ketika tombol pada katup kontrol arah aliran 3/2 posisi normal tertutup (b)
dilepas, pegas mengembalikan katup kontrol arah aliran 3/2 ke posisi awal, dan
posisi piston tetap mundur.
2 1
B
A
X Y
a A b A
P P R
R
e. Langkah kerja
1. Siapkan alat-alat/komponen pneumatik yang digunakan.
2. Pasang komponen pneumatik sesuai dengan gambar kerja (termasuk unit pemelihara
udara dan distribusi tekanan udara) pada meja kerja.
3. Sambung selang penghubung dari komponen satu ke komponen lainnya.
4. Hidupkan kompresor.
5. Atur tekanan udara yang akan digunakan (pada unit pemelihara udara).
6. Salurkan udara bertekanan dengan menggerakkan pengatur on-off pada distrubusi
tekanan udara.
Elektronika Industri 2 64