KAJIAN HUKUM
PIMPINAN PUSAT PEMUDA PERSATUAN ISLAM
"MENAKAR
TRANSFORMASI RUU
PKS MENJADI RUU TPKS
DALAM
MULTIPRESPEKTIF"
KAJIAN HUKUM
PENDAHULUAN
M
araknya pelecehan seksual di Indonesia merupakan PR bersama semua
elemen bangsa untuk segera menuntaskannya. Instrumen hukum saat ini
seperti dalam KUHP belum dapat menjawab tantangan tersebut. Delik susila
dalam KUHP sekarang sangatlah terbatas, cenderung kaku, bahkan dalam Hukum
Acara Pidana pembuktian dalam tindak pidana minimal harus 2 alat bukti cukup, dan
keterangan korban tdk dihitung sebagai alat bukti. Kondisi hukum seperti ini sama
sekali tidak memberikan jalan keluar bagi kasus-kasus tindak pidana pelecehan seksual
yang semakin hari semakin beragam, karena keterbatasan delik dan unsur beberapa
kasus justru memposisikan korban ibarat pepatah sudah jatuh tertimpa tangga atau
jangankan mendapat perlindungan yang ada justru terkena stigma negatif di
masyarakat. Oleh sebab itu perubahan signi ikan dalam RUU TPKS (dulu RUU PKS)
perlu dikaji secara matang, dan ditinjau dari seluruh aspek. Apakah perubahan yang
cukup signi ikan itu bisa menjawab tantangan tantangan tindak pidana pelecehan
seksual kedepan, atau justru malah menjadi bomerang bagi segenap elemen Bangsa.
Dalam hal ini Pemuda Persis sebagai kaum muda generasi penerus bangsa turut
menaruh atensi pada pentingnya pengaturan hukum positif yang berdampak luas bagi
masyarakat khususnya tentang perlindungan bagi korban kejahatan seksual yang kian
Hari kian marak dan justru cenderung terbengkalai. Pemuda Persis yakin bahwa
partisipasi dan peran aktif dalam proses pembentukan regulasi hukum adalah
salahsatu kontribusi nyata untuk kemaslahatan umat.
TUJUAN KEGIATAN
1. Peserta Memahami Rancangan Undang Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual
(RUU TPKS) dari multiprespektif; dan
1
f
KAJIAN HUKUM
BENTUK KEGIATAN
1. Penyampaian materi oleh pakar di bidang hukum, di bidang HAM dan oleh
Legislator atau ahli di bidang kebijakan publik.
2. Diskusi interaktif dengan seluruh peserta.
3. Manyusun nota kesepahaman tentang RUU TPKS.
PEMATERI
Materi dalam kajian ini akan disampaikan oleh:
1. Dr. Dede Kania, SH. MH. (Dosen Hukum Pidana UIN Sunan Gunung Djati Bandung)
2. Dr. Jeje Zaenudin, M.Ag (Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam)
PESERTA
Peserta dalam kajian ini terdiri dari unsur internal Persatuan Islam dan unsur eksternal
yang paling tidak dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Perwakilan PP PERSIS
2. Perwakilan PP PERSISTRI
3. Perwakilan PP PEMUDI PERSIS
4. Perwakilan HIMA dan HIMI PERSIS
5. Perwakilan PW dan PD PEMUDA PERSIS
6. OKP
7. Akti is HAM dan Gender
2
f
KAJIAN HUKUM
SUSUNAN ACARA
ACARA WAKTU KETERANGAN PELAKSANA
SUSUNAN KEPANITIAAN
Pelindung : Ibrahim Al Fahmi
Penanggung Jawab : M. Adli Hakim H.
Ketua Panitia : Zamzam Aqbil R.
Sekretaris : Ilham Habiburrahman
Bendahara : Faisal Faturrahman N
Seksi acara : Rizaldi
3
-
KAJIAN HUKUM
Rupiah)
PENUTUP
Kemajuan bangsa indonesia hanya dapat diraih jika masyarakat dapat melakukan
pembaruan dengan meraih cita masyarakat madani yang aman, tentram, adil dan
sejahtera. pembaruan demikian hanya dapat dipastikan keteraturannya oleh
instrumen hukum, sehingga segala perubahan yang terjadi dalam masyarakat dapat
diukur dan terencana. pun demikian dengan perubahan menuju masyarakat yang
lebih adil, dan melindugi hak-hak sipil. Maka sudah selayaknya terdapat segolongan
masyarakat yang menaruh atensi pada setiap perubahan dan penyusunan
instrumen hukum.
Maka segala upaya generasi muda dalam mengkaji dan membahas arah politik
hukum bukan semata untuk kesistensi an-sich akantetapi bentuk kepedulian
pemuda untuk kepentingan masyarakat secara luas. Kajian hukum adalah gerbang
awal menuju kontribusi Pemuda lebih jauh dalam ranah publik goods dan tidak akan
bisa terlaksana tanpa adanya bantuan dari banyak pihak. Diperlukan bantuan moril
dan materil agar kegiatan ini dapat berjalan dan memberikan manfaat sebagaimana
mestinya.
Demikian proposal kegiatan ini kami susun, atas perhatian dan kontribusi ikhwan
sekalian kami ucapkan terimakasih teriring doa jazakumullahu khairan katsiiran.
Allahu yakhudzu bi aidina ila maa fiehi khairan ilil islami walmuslimiena.