Anda di halaman 1dari 10

GAMBARAN TINGKAT STRES MENGHADAPI

PERSALINAN DI MASA PANDEMI COVID-19


DI PMB DYAH SUMARMO BOYOLALI

Utari Riyantini Eka Putri 1 ), Anita Istiningtyas 2)*, Diyanah Syolihan Rinjani Putri 3)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PRODI SARJANA KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS

UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA

utariputri2398@gmail.com 1) , anita.intyas@ukh.ac.id 2)*, diyanah@ukh.ac.id 3)

ABSTRAK

Covid-19 termasuk penyakit infeksi pernapasan yang dapat menular melalui droplet.
Orang yang paling rentan terkena Covid-19 salah satunya adalah ibu hamil karena
mampu membahayakan janinnya hal ini disebabkan system kekebalan tubuh ibu hamil
mengalami penurunan. Kehamilan trimester III merupakan periode waspada karena tidak
sabra menanti kelahiran bayi, takut jika bayinya tidak normal serta takut akan rasa sakit
saat proses persalinan. Dampak persalinan dimasa covid-19 selain fisik juga fisiologis
salah satunya stress. Stress saat proses persalinan seperti rasa takut melahirkan, takut
diinfus, takut melahirkan tidak normal dan biaya persalinan yang dapat membahayakan
janin. Data menunjukkan di PMB Dyah Sumarmo ada 8 dari 10 ibu mengalami stress.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat stres menghadapi
persalinan di masa pandemi Covid-19 di PMB Dyah Sumarmo Boyolali.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, dengan rancangan penelitian
deskriptif dan menggunakan teknik total sampling yang dilakukan pada ibu yang
menghadapi persalinan di PMB Dyah Sumarmo.
Hasil penelitian pada 31 responden mengalami tingkat stress menghadapi persalinan
dengan frekuensi terbanyak dengan tingkat stress sedang sejumlah 14 Responden
(45,3%).
Kepada peneliti selanjutnya agar dapat lebih menyempurnakan penelitian dengan
metode yang lebih lengkap, diantaranya pengumpulan data tidak hanya menggunakan
kuesioner saja, akan tetapi diikuti dengan observasi terhadap ibu hamil dan wawancara
mendalam sehingga didapatkan hasil yang lebih baik

Kata Kunci : Covid-19, Persalinan, Stres

1
ABSTRACT

Covid-19 is a respiratory infectious disease transmitted through droplets. The most


vulnerable people to Covid-19 are pregnant women because it endangers the fetus. It is
caused by a reduction in the immune system of pregnant women. The third trimester of
pregnancy is an attentiveness period because of impatience waiting for the baby's born,
fear of the baby's abnormal, and fear of pain during childbirth. Apart from the physical
effects of delivery, there are also physiological effects such as stress during the Covid-19
period. Stress during labor such as fear of childbirth, fear of infusions, fear of abnormal
childbirth, and costs of delivery can harm the fetus. Data in PMB Dyah Sumarmo showed
that 8 out of 10 mothers experience stress. The purpose of this study was to describe the
stress level in facing childbirth during the Covid-19 pandemic at PMB Dyah Sumarmo
Boyolali.
This study used quantitative with a descriptive research design. The total sampling
technique was conducted on mothers who were facing labor at PMB Dyah Sumarmo.
The result of the study on 31 respondents revealed that 14 respondents (45.3%)
experienced stress in the childbirth process with the most frequency of moderate stress
levels.
Further researchers are expected to elaborate on the research with more
comprehensive studies. The data collection is not only using a questionnaire but also
supported by observations and in-depth interviews of pregnant women to obtain better
results.

Keywords: Covid-19, Childbirth, Stress.

PENDAHULUAN anak-anak, ibu hamil, dan lansia


Corona Virus Disease (Covid-19) (Ika Yulianti, 2020).
adalah keluarga besar virus yang dapat Organisasi Kesehatan Dunia (2020)
menyebabkan penyakit pada hewan atau memasukkan 147 wanita hamil, 8% di
manusia. Pada manusia Covid-19 antaranya mengembangkan penyakit
diketahui menyebabkan infeksi parah dan 1% berkembang menjadi
pernafasan mulai dari flu biasa hingga infeksi kritis. Na Li (2020) menyatakan
penyakit yang lebih parah seperti Middle dalam penelitiannya bahwa 18, 8% ibu
East Respiratory Syndrome (MERS), dengan pneumonia Covid-19
dan Severe Acute Respiratory Syndrome dikonfirmasi dan 16, 7% dengan dugaan
(SARS) (World Health Organization pneumonia Covid-19 memiliki
(WHO), 2019). Orang yang paling persalinan prematur karena komplikasi.
rentan tertular Covid-19 adalah orang- Ibu hamil adalah salah satu orang
orang yang imunnya lemah, seperti yang paling was-was dengan ancaman
Covid-19 karena mampu

2
membahayakan janinnya, hail ini meningkatkan resiko komplikasi
disebabkan karena ibu hamil mengalami obstretik dari infeksi pernapasan ibu
banyak perubahan system kekebalan hamil. Salah satu dampak fisiologis
tubuh yang bisa meningkatkan resiko masa persalinan yaitu stress. Hal ini
terjadinya infeksi (Ika Yulianti, 2020). disebabkan karena ibu hamil terbukti
Kemenkes RI (2020) juga menyatakan memiliki resiko kematian yang tinggi,
bahwa ibu hamil rentan terkonfirmasi keguguran spontan, kelahiran premature,
Covid-19 karena system imun yang dan Intrauterine Growth Restriction
menurun. Kehamilan trimester III sering (IUGR) (Schwartz, 2020).
disebut dengan periode menunggu dan Stres pada prinsipnya adalah respon
waspada, karena ibu tidak sabar menanti tubuh terhadap suatu masalah yang
kelahiran bayinya disertai dengan rasa dihadapi oleh setiap individu dalam
khawatir bayinya akan lahir sewaktu- kehidupannya, sedangkan stres
waktu muncul perasaan cemas dan takut persalinan adalah respon yang dialami
jika bayinya tidak normal, serta takut ibu yang sedang menghadapi
terhadap rasa sakit pada proses persalinannya yang dimungkinkan oleh
persalinan. Ibu hamil yang mengalami adanya perasaan takut menghadapi
rasa takut berlebihan akan proses persalinan terutama bagi ibu yang
mengakibatkan tekanan darah yang pertama kali melahirkan (primigravida)
meningkat sehingga dapat menjadi salah (Herawati, 2016). Dampak kesehatan
satu penyebab terjadinya keracunan dan mental dari pandemi Covid-19 pada
meningkatnya kejadian preeklamsi wanita melahirkan merupakan tantangan
(Maharani, 2008 dalam Sari, 2018). kesehatan masyarakat yang utama, yang
Persalinan adalah proses dimana bayi, membutuhkan dukungan perawatan
Plasenta, dan selaput ketuban keluar dari kesehatan yang tepat dan tepat waktu
uterus ibu bersalin. Pengalaman untuk menghindari hasil kesehatan yang
persalinan bisa dialami oleh ibu pertama merugikan (Kajdy A, 2020).
kali (primi), maupun kedua atau lebih Secara global, sekitar 10% wanita
(multi) (Fauziah, 2015). hamil menderita gangguan jiwa dalam
Dampak persalinan dimasa Covid- waktu normal, terutama depresi dan
19 dengan adanya perubahan fisiologis telah dilaporkan lebih tinggi (16%) di
dan imunologis yang dapat negara berkembang, hal ini dapat

3
diperburuk selama pandemi Covid-19 HASIL DAN PEMBAHASAN
ketika wanita hamil mungkin memiliki PENELITIAN
akses terbatas ke layanan kesehatan Berdasarkan penelitian yang telah
mental. dilakukan terhadap 31 responden
METODOLOGI PENELITIAN didapatkan hasil sebagai berikut:
Penelitian ini dilakukan di PMB Analisa univariat
Dyah Sumarmo pada bulan Agustus Tabel 1.1 Karakteristik Responden
2020. Penelitian ini menggunakan jenis Berdasarkan umur
penelitian kuantitatif, dengan rancangan Umur Std.
Min. Max.
(Tahun) Deviasi
penelitian deskriptif (Dharma, 2011).
20-25
Teknik pengumpulan data menggunakan 22 35 4,224
>25
lembar kuesioner. Kuesioner yang Berdasarkan Tabel 1.1 Hasil analisa
digunakan adalah DASS-42 yang terdiri penelitian yang dilakukan peneliti
atas 42 item untuk mengukur general kepada 31 responden di dapatkan hasil
psychological distress seperti depresi, bahwa hasil menunjukkan nilai Min. 22,
kecemasan dan stres yang masing- nilai Max 35 dan Std. Deviasi 4,224. Hal
masing skala memiliki 14 item ini sejalan dengan penelitian dari Irawati
pernyataan. Jawaban tes DASS-42 ini (2014) dalam Fitriana (2016) yang
terdiri atas 4 pilihan yang disusun dalam mengatakan bahwa faktor pencetus
bentuk skala yaitu 0 apabila tidak terjadinya stres adalah karena pada usia
pernah, nilai 1 jika kadang-kadang, nilai tersebut merupakan resiko bagi
2 jika sering, dan nilai 3 jika sangat perempuan untuk melahirkan seorang
sering (Damanik, 2011). Pada penelitian bayi.
ini menggunakan teknik pengumpulan Penelitian lain yang mendukung
data total sampling yang didasarkan Sumiatun (2015) mengatakan umur >25
pada suatu pertimbangan tertentu yang tahun dengan frekuensi sebanyak 39
dibuat oleh peneliti, peneliti responden (97,5%) karena pada
menggunakan 31 responden. Teknik kehamilan trimester III kehidupan
analisis menggunakan software IBM psikologi dan emosional ibu hamil
SPSS Statistics versi 16.01 for Windows. dipengaruhi oleh pikiran dan perasaan
mengenai serta tanggung jawab menjadi
ibu. Selain itu ketakutan akan

4
melahirkan bayi yang tidak normal atau semakin berkualitas pengetahuannya
meninggal dunia dapat menyebabkan dan semakin matang intelektualnya, dan
stres. Berdasarkan penelitian yang cenderung lebih memperhatikan
dilakukan oleh Anggarini (2019) kesehatan dirinya serta keluarganya. Hal
mengatakan bahwa umur >25 tahun ini juga sejalan dengan penelitian
sebanyak 20 responden (71,4%) Hawari (2016) bahwa tingkat
mengalami stres karena adanya pendidikan seseorang atau individu akan
perubahan hormon estrogen dan berpengaruh terhadap proses dan
progesteron. kemampuan berfikir sehingga mampu
Berdasarkan penjabaran diatas menangkap informasi baru
dapat disimpulkan bahwa pada umur Penelitian yang dilakukan oleh
>25 tahun beresiko mengalami stress Wungouw & Lolong (2017) mengatakan
akibat dari faktor internal seperti usia bahwa paling banyak adalah ibu yang
masa subur, psikologis dan faktor berpendidikan SD dikarenakan memiliki
eksternal seperti perubahan peran sikap negativ terhadap persalinan akibat
menjadi ibu. kurang pengetahuan.
Tabel 1.2 Karakteristik responden Berdasarkan penjabaran diatas
berdasarkan Pendidikan dapat disimpulkan bahwa semakin
Persentase rendah tingkat pendidikan maka akan
Pendidikan Frekuensi
(%) semakin beresiko mengalami stress saat
SD 17 54, 8
SLTP 7 22, 6 menghadapi persalinan akibat
SLTA 3 9, 7 kurangnya informasi yang diperoleh.
Akademik/
perguruan 4 12, 9 Tabel 1.3 Karakteristik Responden
tinggi Berdasarkan Pekerjaan
Total 31 100
Persentase
Berdasarkan Tabel 1.2 Hasil Pekerjaan Frekuensi
(%)
penelitian yang dilakukan kepada 31 Ibu Rumah 17 54,8
Tangga
responden pada penelitian ini mayoritas (IRT)
berpendidikan SD/ Sederajat sebanyak Swasta 11 35,5
Petani 3 9,7
17 responden (54,8 %). Berdasarkan Total 31 100
penelitian (Rinata & Andayani, 2018)
Berdasarkan Tabel 1.3 Hasil
mengatakan bahwa semakin tinggi
penelitian yang dilakukan kepada 31
pendidikan seseorang maka akan

5
responden didapatkan hasil mayoritas saja dan tidak dapat berkumpul dengan
sebagai IRT dengan frekuensi 17 orang lain untuk berdiskusi masalah,
responden (54,8%). Hal ini sesuai serta persepsi besarnya biaya yang akan
dengan pendapat Mubarak (2009) dalam dikeluarkan untuk persalinan.
Wiwin (2019) yang mengatakan Tabel 1.4 Karakteristik Responden
lingkungan pekerjaan dapat menjadikan Berdasarkan Gravida
seseorang memperoleh pengalaman dan Presentase
Gravida Frekuensi
(%)
pengetahuan, baik secara langsung
Anak ke-1 8 25,8
maupun tidak langsung. Sehingga ibu Anak ke-2 17 54,8
hamil yang bekerja akan lebih tahu Anak ke-3 4 12,9
Anak ke-4 2 6,5
mengenai stres yang dialami saat masa
Total 31 100
kehamilan dan tahu cara mengatasinya
Berdasarkan Tabel 1.4 Hasil
dengan saling bertukar informasi dengan
penelitian yang dilakukan kepada 31
orang lain.
responden Karakteristik responden
Penelitian lain yang mendukung
berdasarkan gravida mayoritas
dari Mindasari, et.al (2017) mengatakan
melahirkan anak ke-2 dengan frekuensi
bahwa 15 orang (55,6%) ibu yang
17 (54,8%). Hal ini didukung teori
bekerja sebai IRT dapat mengalami
imunologis bahwa kehamilan pertama
gangguan psikologi seperti stres akibat
akan terjadi pembentukan blocking
dari persepsi seberapa besar biaya yang
antibody terhadap antigen yang hasilnya
akan dikeluarkan saat persalinan. Hasil
tidak sempurna sehingga mengganggu
penelitian yang dilakukan oleh
fungsi plasenta. Selain itu penelitian
Wungouw & Lolong (2017) mengatakan
yang dilakukan oleh (Jenny, 2017)
bahwa akibat dari biaya yang
mengatakan bahwa 13 ibu mengalami
dikeluarkan mayoritas ibu hamil yang
stress pada multigravida, walaupun
bekerja sebagai IRT akan lebih beresiko
multigravida sudah pernah mengalami
mengalami stress.
persalinan sebelumnya tidak berarti
Berdasarkan penjabaran diatas
multigravida tidak stress menghadapi
dapat disimpulkan bahwa ibu hamil
persalinan. Stress ditimbulkan karena
yang tidak bekerja akan lebih beresiko
adanya mengingat kembali pengalaman
mengalami stress akibat kurangnya
persalinan sebelumnya. Hal ini sejalan
informasi karena ibu hanya di rumah
dengan penelitian (Roisa, 2014) yang

6
mengatakan bahwa multigravida seperti rasa cemas, takut, dan sakit yang
sebanyak 15 ibu mengalami stress tidak tertahan, hal itu disebabkan karena
karena kurang adanya dukungan suami. baru pertama kali melakukan persalinan,
Berdasarkan penjabaran diatas selain itu ada factor eksternal penyebab
dapat disimpulkan bahwa ibu hamil stress seperti biaya persalinan, dan
dengan multigravida juga beresiko lingkungan yang dapat menyebabkan
mengalami stress dikarenakan stress.
mengingat kembali persalinan Berdasarkan penelitian yang
sebelumnya dan kurangnya dukungan dilakukan oleh Renityas, et.al (2017)
suami. mengatakan bahwa sebanyak 26 orang
Tabel 1.5 Gambaran tingkat stress dengan mengalami stress karena
menghadapi persalinan istirahat yang kurang akibat rasa nyeri
Tingkat Stres Frekuensi menjelang persalinan dan ibu menjelang
Normal 5 persalinan juga mengalami stress akibat
Ringan 8
Sedang 14 dari kurangnya istirahat karena
Berat 3 pergerakan janin yang semakin
Sangat Berat 1
meningkat sehingga menyebabkan rasa
Total 31
tidak enak pada ulu hati. Berdasarkan
Berdasarkan Tabel 4.5 hasil
penelitian yang dilakukan oleh Mardiani
penelitian yang dilakukan kepada 31
(2017) mengatakan bahwa mengalami
responden gambaran tingkat stress
stress karena takut akan komplikasi dari
menghadapi persalinan dengan frekuensi
persalinan, takut akan kematian, serta
terbanyak adalah tingkat stress sedang
persiapan yang kurang.
sejumlah 14 Responden didapatkan hasil
Berdasarkan penjabaran diatas
bahwa ibu yang menghadapi persalinan
dapat disimpulkan bahwa stres yang
memperlihatkan adanya stress dan
terjadi pada ibu yang sedang
depresi ditandai dengan perasaan sedih,
menghadapi persalinan dikarenakan
putus asa, pesimis, cemas, marah dan
terjadinya perubahan hormon dan
tak berdaya.
perubahan emosi yang berlebih serta
Berdasarkan penelitian yang
persepsi nyeri yang akan dihadapi saat
dilakukan oleh Afrino (2019)
proses persalinan.
mengatakan bahwa 5 orang mengalami
stress sedang karena faktor internal

7
KESIMPULAN menghadapi persalinan di masa
Karakteristik responden ber- pandemi Covid-19.
dasarkan umur pada penelitian ini 3. Bagi Tenaga Kesehatan
menunjukkan nilai Min. 22, nilai Max. Hasil peneltian ini diharapkan dapat
35 dan Std. Deviasi 4,224. Karakteristik menjadi acuan tenaga medis untuk
responden berdasarkan pendidikan pada mengurangi resiko terjadinya stress
penelitian ini mayoritas berpendidikan pada ibu hamil yang sedang
SD yaitu sebanyak 17 responden (54,8 menghadapi persalinan.
%). Karakteristik responden berdasarkan 4. Bagi Peneliti Selanjutnya
pekerjaan mayoritas ibu sebagai IRT Berdasarkan hasil penelitian tersebut,
dengan frekuensi 17 responden (54,8%). diharapkan peneliti selanjutnya dapat
Karakteristik responden berdasarkan lebih menyempurnakan penelitian
gravida mayoritas melahirkan anak ke-2 dengan metode yang lebih lengkap,
dengan frekuensi 17 (54,8%). Distribusi diantaranya pengumpulan data tidak
tingkat stress menghadapi persalinan hanya menggunakan kuesioner saja,
dengan frekuensi terbanyak dengan akan tetapi diikuti dengan observasi
tingkat stress sedang sejumlah 14 terhadap ibu hamil dan wawancara
Responden (45,3%). mendalam sehingga didapatkan hasil
SARAN yang lebih baik.
1. Bagi Responden
Diharapkan responden dapat DAFTAR PUSTAKA
memanajemen stres dengan baik dan Afrino. R & Jannah. R. (2019). Analisa
stressor pada ibu hamil
mengurangi adanya stressor berlebih
primipara terhadap proses
selama kehamilan, karena stres yang persalinan. Real in Nursing
Journal (RNJ) volume 2, No.3.
berkepanjangan akan berdampak
diakses di
bagi kesehatan janin didalam https://ojs.fdk.ac.id/index.php/
Nursing/index tanggal 26 Juli
kandungan.
2020.
2. Bagi Universitas Kusuma Husada
Anggarini Inge Anggi. (2019). Faktor-
Hasil penelitian diharapkan
faktor yang mempengaruhi
memperkaya literatur Ilmu dengan depresi postpartum di
Praktik Mandiri Bidan Misni
Keperawatan terkait gambaran
Herawati, Husniyati dan
tingkat stres pada ibu yang Soraya. Jurnal Kebidanan

8
STIKes Muhammadiyah persalinan di Puskesmas
Palembang. Volume 8 No 2. Puuwatu Kota Kendari Tahun
2017. Jurnal Poltekes
Damanik, Evelina Debora. (2011). The Kemenkes Kendari.
measurement of reliability,
validity. Items analysis and Mindasari Yayan, Yulifah Rita, & Ragil
normative data of depression Catur Adi W. (2017).
anxiety stress scale (DASS). Hubungan stres ibu pre-operasi
seksio sesarea terhadap
Dharma, Kelana, Kusuma. (2011). penyembuhan luka operasi
Metodelogi Penelitian sesarea di ruang nifas Rumah
Keperawatan. Jakarta: CV. Sakit Ben Mari Malang. Jurnal
Trans Info Media. Keperawatan Universitas
Tribuana Tunggadewi Malang.
Fauziah Siti. (2015). Keperawatan Volume 2 No 2.
Maternitas. Jakarta:
Prenadamedia Group. Rinata, E., & Andayani, G. A. (2018).
Karakteristik Ibu (Usia,
Hawari, D. (2016). Manajemen Stres Paritas, Pendidikan) dan
Cemas dan Depresi. Jakarta: Dukungan Keluarga dengan
Fakultas. Kedokteran Kecemasan Ibu Hamil
Universitas Indonesia. Trimester III. Jurnal Ilmiah
Ilmu-Ilmu Kesehatan,
Ika Yulianti, PS Akbar, S Kuntari, AT
Darmayanti. (2020). Definisi Sari Widya N.I. (2018). Hubungan
dan jalur penularan severe dukungan suami dengan
acute respiratory syndrome tingkat kecemasan
coronavirus 2 (sars-cov-2) atau menghadapi persalinan pada
Covid-19. Jurnal Pendidikan ibu hamil primigravida
Kesehatan (e-Journal) 9 (1), trimester III di puskesmas
57-64. Diakses tanggal 28 Juli Mlati II Sleman. Jurnal
2020. Kebidanan Universitas
‘Aisyiyah Yogyakarta.
Kajdy A, Feduniw S, Ajdacka U,
Modzelewski J, Baranowska Word Health Organization (WHO).
B, Sys D, et al. (2020). Risk (2019). Covid-19
factors for anxiety and
depression among pregnant Wungouw Herlina & Lolong Jill.
women during the covid-19 (2017). Hubungan stres
pandemic: a web-based cross- dengan kejadian insomnia
sectional survey. Medicine pada ibu hamil di Puskesmas
2020;99:30(e21279). Bahu Kota Manado. e-Journal
Keperawatan. Volume 5 No 1
Kementrian Kesehatan. (2020). Corona
Virus Disease (Covid-19). Zeng L, Xia S, Yuan W, et al. (2020).
Neonatal early-onset infection
Mardiani. (2017). Sikap ibu hamil with SARS-CoV-2 in 33
trimester iii tentang persiapan neonates born to mothers with

9
COVID-19 in Wuhan, China.
JAMA Pediatric 2020 (e-pub
ahead of print).
Doi:10.1001/jamapediatrics.20
20.0878.

10

Anda mungkin juga menyukai