DI SUSUN OLEH :
DIII KEPERAWATAN
REGULER XXI B
2020
Dr. Imami Nur Rachmawati, SKp,MSc
> 50 % pekerja perempuan diberbagai sektor penting yang tetap harus beroperasi selama
pandemi
9 dari 10 perawat RS => perempuan
Mayoritas petugas yang bertanggung jawab pada alat bantuan pernapasan dan pekerja
dibidang farmasi => perempuan
> 2/3 karyawan supermarket dan pekerja restoran cepat saji => perempuan
Daerah eropa paling terdampak efeknya keperempuan lebih besar. Secara risiko/secara global
perempuan berada pada risiko / terpapar karena segregasi gender pekerjaan. Dampak pada
kesehatan sesksual dan reproduksi.
1. Sektor ekonomi
2. Sektor kesehatan
3. Sektor kekerasan
4. Sektor perempuan
5. Sektor ekonomi yang terkait pekerjaan yang tidak dibayar/annpedlebor dan juga
berkaitan kemanusiaan dan HAM
Krisis covid – 19 global telah memunculkan fakta yang sangat jelas => ekonomi formal
dunia dan pemeliharaan kehidupan sehari – hari kita dibangun diatas tenaga kerja
perempuan yang tidak dibayar.
Ekonomi perawatan yang tidak dibayar => andalan penting dalam penanganan covid – 19
Perawatan kesehatan
Penutupan sekolah meningkatkan tekanan dan tuntutan pada perempuan
Perawatan untuk orang yang lebih tua merupakan kebutuhan kritis dalam menghadapi
covid – 19
Perempuan dan remaja putri => terdampak beban pekerjaan perawatan covid – 19
Kekerasan Berbasis Gender ( KBG )
1. Kekerasan berbasis gender adalah berbagai macam bentuk tindkan kekerasan yang
membahayakan / mengakibatkan penderitaan pada seseorang, yang dilakukan
berdasarkan perbedaan sosial termasuk gender laki – laki dan perempuan, yang dapat
mengakibatkan penderitaan secara fisik, seksual, psikologis / penelantaraan termasuk
berupa ancaman, paksaan dan berbagai bentuk lainnya berupa ancaman, paksaan dan
berbgai bentuk lainnya yang merampas kebebasan seseorang, baik di ruang publik/umum
maupun dalam lingkungan kehidupan pribadi ( IASC, 2015 )
2. KBG dapat terjadi diwilayah pribadi ( misalnya kekerasan dalam rumah tangga / dalam
masa pacaran ) maupun publik ( kekerasan ditempat kerja/ditempat umum), dalam situasi
normal / sulit ( bencana, perang, konflik ) baik yang terjadi ditingkat individu,
komunitas/negara
Implikasi keperawatan
Meningkatkan akses terhadap informasi dan layanan kesehatan melalui berbagai inovasi
Mengintegrasikan asesmen gender untuk memahami dampak yang efektif
Kesimpulan
1. Perempuan memainkan peran yang sangat diperlukan dalam memerangi wabah sebagai
pekerja perawat kesehatan, sebagai ilmuwan dan peneliti, sebagai penggerak sosial,
sebagai pembangun dan penghubung perdamaian dimasyarajat dan sebagai pengasuh
2. Perempuan juga mengalami dampak wabah covid – 19 pada seluruh aspek kehidupannya
yang mencakup ekonomi, kesehatan pekerjaan yang tidak dibayar, kekerasan berbasis
gender, kemanusiaann dan sosial
3. Dampak yang dirasakan perempuan berbeda dengan pria karena beberapa hal
4. Perawat disetiap tantanan berperan dalam mengurangi dampak buruk wabah covid – 19
sesuai dengan kompetensi dan wewenangnya
Erika, SKp, M.Kep.Mat,PhD
Gejala yang biasanya muncul kepada pasien covid, namun tidak semua pasien covid mengalami
gejala – gejala ini tetapi yang paling dominan ialah demam, batuk, pilek kemudian sesak napas
itu pasti.
Dampak covid terhadap kehamilan beberapa penelitian mengatakan bahwa covid terhadap ibu
hamil ini bisa berdampak keguguran beresiko tinggi tapi juga ketentuan jika kondisi seorang ibu
parah artinya memiliki penyakit lainnya dan dampak lainnya berat badan bayi rendah, premature
dan risiko cacat
Ada beberapa kasus bahwa ada bayi terinfeksi virus corona mengatakan kemungkinan bayi
tersebut ada kontak terhadap ibu tersebut bukan tertular karena intravaktur
Peran perawat maternitas terhadap ibu hamil, ibu menyususi dan ibu melahirkan
Peran promotif
Universal Precaution
Peran preventif
1. Cuci tangan
2. APD
3. olahraga
4. istirahat cukup
5. giji seimbang
6. etika batuk/ bersin
Peran Kolaboratif
MEMBERI ASKEP
ANTENATAL
Edukasi dan konseling pada ibu hamil dengan komplikasi spt: hiperemesis, abortus,
IUFD masalah psikososial
kasus2 ggn nutrisi pada ibu hamil, perawatan payudara, senam hamil, imunisasi,
kebersihan diri, perawatan persalinan, perawatan bayi.
INTRANATAL
Mensejeterahkan Ibu Dan Bayi Selama Pandemi COVID 19 Melalui Asuhan Keperawatan
Maternitas
Latar Belakang
Rumah sakit menetapkan regulasi bahwa asuhan pasien risiko tinggi dan pemberian
pelayanan risiko tinggi diberikan berdasar atas panduan praktik klinis dan peraturan
perundang- undangan.
Pasien risiko tinggi salah satunya → Pasien dengan penyakit menular
Airway, Breathing & Circulation (ABC): assessed, stabilized & transferred to appropriate level
of care, & critical care pathway is established.
Maternal critical care, high dependency care and high risk maternity
tidak dapat saling menggantikan Menentukan tingkat perawatan kritis yang dibutuhkan
oleh ibu
tergantung pada jumlah organ support yang diperlukan Dibagi ke dalam 4 level
berdasarkan ketergantungan pada organ support dan level monitoring yang dibutuhkan
berdasarkan kondisi klinik dan diagnosis.
Levels of Critical Care for Adult Patients. Standards and Guidelines. ICS, London 2009
Tingkat 0> Pasien yang kebutuhannya dapat dipenuhi melalui perawatan biasa (ruang
rawat inap).
Level 1>Pasien yang beresiko kondisinya memburuk dan membutuhkan tíngkat observasi
yang lebih tinggi atau mereka yang baru-baru ini ditranfer dari tingkat perawatan yang
lebih tinggi. Level 2→ Pasien yang membutuhkan pemantauan / intervensi invasif yang
mencakup dukungan untuk kegagalan satu fungsi organ (tidak termasuk dukungan
pernapasan lanjutan).
Level 3→ Pasien yang membutuhkan dukungan pernapasan lanjutan (ventilasi mekanís)
atau dukungan pernafasan dasar bersama dengan dukungan setidaknya satu organ
tambahan
Critical care area ataupun HRR ke ruang rawat inap> Continuity Of Care
Resume pasien selama di perawatan kritis (diagnosis, treatment pemeriksaan yang sedang
dikerjakan)
Rencana monitoring lanjutan dan frekuensi observasi
Perencanaan perawatan selanjutnya (obat/therapi, nutrition plan, infection status)
Rehabilitasi fisik
Kebutuhan psikologis dan emosional
Masalah Keperawatan pada Periode Post Natal
Risk for deficient fluid volume (bemorrhage) related to uterine atony after childbirth
Risk for constipation related to postchildbirth discomfort, childbirth trauma to tissues,
decreased intake of solid food and/or fluids
Acute pain related to uterine involution, trauma to perineum, episiotomy, hemorrhoids
engorged breasts
Disturbed sleep patterns related to discomforts of postpartum period long labor process
infant care and hospital routine
Ineffective breastfeeding related to maternal discomfort, infant isolation rshs
Ketidakefektifan prose menyusui sehubungan dengan kecemasan ibu dan proses isolasi
Managemen kecemasan
Peningkatan kemampuan dan kepercayaan diri ibu
Managemen Laktasi
Teknik Mermet
Pijat Oksitosin
ASI Perah
Kesimpulan
PENCEGAHAN
DAMPAK
1) Lock down 6 bln 47 juta perempuan di 114 negara berpendapatan rendah dan
menengah diproyeksikan tidak mendapatkan akses kekontrasepsi modern
2) Untuk tiap perpanjanganlockdown selama 3 bln → tambahan 2 juta perempuan tidak
dapat mengakses layanan kontrasepsi modern
3) Lockdown berlanjut 6 bulan yang disertai dengan gangguan pada ketersediaan
layanan → tambahan 7 juta kehamilan yang tidak diinginkan
Fakta
Pada situasi gawat darurat kesehatan, pelayanan KB sering tidak menjadi prioritas
Lockdown: isolasi → peningkatan kegiatan seksual Akses terhadap kontrasepsi terbatas
Jumlah Kehamilan meningkat
Pada situasi gawat darurat kesehatan, pelayanan KB sering tidak menjadi prioritas
Lockdown: isolasi → peningkatan kegiatan seksual
Akses terhadap kontrasepsi terbatas
Jumlah Kehamilan meningkat
PERSOALAN LAIN
Pemburukan
Keganasan ( CA Cervix, Ca Ov Dll ) masalah – masalah reproduksi ( Mioma
Uteri, kristoma dll )
Takut datang ke RS Transportasi keuangan keluarga tidak mau mengantar
Pengobatan terlambat
Berdasarkan jumlah kasus covid 19 pada ibu hamil relative Ibh sedikit drpd
jumlah keseluruhan kasus, sehingga dapat dikatakan yang saat ini diketahui tentang
dampak virus ini terhadap ibu hamil dan bayinya masih sangat sedikit
Salah satu yang perlu diperhatikan dalam menangani ibu hamil dengan covid19 adalah
pemberian zat besi perlu diperhatikan, sebab suplementasi besi dapat meningkatkan
risiko viremia dan meningkatkan risiko ARDS ekstraparu
Salah satu dampak yang diperkirakan dapat muncul di masa datang akibat pandemic saat
ini adalah baby boom (ledakan jumlah kelahiran pasca pandemic) yang diakibatkan oleh
unmet need dr akseptor KB.
Perlu dilakukan edukasi tentang alternative KB serta diperlukan inovasi bentuk pelayanan
KB, salah satunya pelayanan KB bergerak yaitu dengan mendatangi pasien untuk
memberikan pelayanan KB, bentuk pelayanan tentunya memperhatikan prinsip
pencegahan penularan covid19.
Salah satu dampak yang diperkirakan dapat muncul di masa datang akibat pandemic saat
ini adalah baby boom (ledakan jumlah kelahiran pasca pandemic) yang diakibatkan oleh
unmet need dr akseptor KB.
Perlu dilakukan edukasi tentang alternative KB serta diperlukan inovasi bentuk pelayanan
KB, salah satunya pelayanan KB bergerak yaitu dengan mendatangi pasien untuk
memberikan pelayanan KB, bentuk pelayanan tentunya memperhatikan prinsip
pencegahan penularan covid19.
Pada saat ini akses masyarakat umum ke fasilitas kesehatan dibatasi, diutamakan untuk
pasien dengan kondisis emergensi
Banyak penyedia pelayanan infertilitas yang menutup pelayanan unt saat ini, meskipun
demikian beberapa tetap melaksanakan pelayanan dengan prinsi kehati-hatian.
Bagi pasien yang tengah menjalanai proses bayi tabung disarankan unt menyimpan telur
beku untuk digunakan nanti jika situasi sudah lebih kondusif Pengelolaan stress juga
menjadi salah satu yang perlu diperhatikan