Anda di halaman 1dari 17

TUGAS RESUME TENTANG ISSUE, TREND KEPERAWATAN

MATERNITAS DI ERA PANDEMIC COVID - 19

Dosen Pengampu : Ns.Christine Aden,M.Kep.,Sp.Kep.Mat

DI SUSUN OLEH :

1. DEWI YANSYAH ( PO 62.20.1.18.048 )


2. QUNITA PUTRI ( PO 62.20.1.18.069 )

MATA KULIAH : KEPERAWATAN MATERNITAS

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA

DIII KEPERAWATAN

REGULER XXI B

2020
Dr. Imami Nur Rachmawati, SKp,MSc

Dampak wabah covid – 19 pada perempuan dan implikasi keperawatannya

Tempat perempuan dimasa krisis


Perempuan ada diberbagai ruang vital yang memastikan kehidupan tetap berjalan :
 Rumah sakit
 Pasar, warung dan restoran yang tetap melayani pesanan
 Dipabrik tekstil : menjahit masker, membuat baju pelindung untung tenaga
kesehatan

Data yang dirilis New York Times ( Maret, 2020 )

 > 50 % pekerja perempuan diberbagai sektor penting yang tetap harus beroperasi selama
pandemi
 9 dari 10 perawat RS => perempuan
 Mayoritas petugas yang bertanggung jawab pada alat bantuan pernapasan dan pekerja
dibidang farmasi => perempuan
 > 2/3 karyawan supermarket dan pekerja restoran cepat saji => perempuan

Dampak pada kesehatan Perempuan

 Perempuan makin sulit mendapatkan pengobatan dan pelayanan kesehatan. Karena


ketidaksetaraan majemuk / intersektor seperti etnis, status sosek, dosabilitas, usia, ras,
lokasi geografis dan orientasi seksual => berdampak pada akses dan pengambilan
keputusan pada pelayanan kesehatan yang kritis dan informasi tentang covid – 19
 Perempuan mempunyai kebutuhan kesehatan yang unik, tetapi kurang akses pada
pelayanan yang berkhualitas, pengobatan, dan vaksinasi esensial dan pelayanan
kesehatan maternal dan reproduksi dan cakupan akses untuk biaya kesehatan rutin dan
catastrofik, khususnya di daerah rural dan termaginal
 Retriksi norma sosial dan stereotip gender => membatasi akses perempuan kepelayanan
kesehatan

Daerah eropa paling terdampak efeknya keperempuan lebih besar. Secara risiko/secara global
perempuan berada pada risiko / terpapar karena segregasi gender pekerjaan. Dampak pada
kesehatan sesksual dan reproduksi.

Dampak wabah covid – 19 pada perempuan

Ada 5 sektor, yaitu :

1. Sektor ekonomi
2. Sektor kesehatan
3. Sektor kekerasan
4. Sektor perempuan
5. Sektor ekonomi yang terkait pekerjaan yang tidak dibayar/annpedlebor dan juga
berkaitan kemanusiaan dan HAM

Unpaid Care Work

 Krisis covid – 19 global telah memunculkan fakta yang sangat jelas => ekonomi formal
dunia dan pemeliharaan kehidupan sehari – hari kita dibangun diatas tenaga kerja
perempuan yang tidak dibayar.
 Ekonomi perawatan yang tidak dibayar => andalan penting dalam penanganan covid – 19
 Perawatan kesehatan
 Penutupan sekolah meningkatkan tekanan dan tuntutan pada perempuan
 Perawatan untuk orang yang lebih tua merupakan kebutuhan kritis dalam menghadapi
covid – 19
 Perempuan dan remaja putri => terdampak beban pekerjaan perawatan covid – 19
Kekerasan Berbasis Gender ( KBG )

1. Kekerasan berbasis gender adalah berbagai macam bentuk tindkan kekerasan yang
membahayakan / mengakibatkan penderitaan pada seseorang, yang dilakukan
berdasarkan perbedaan sosial termasuk gender laki – laki dan perempuan, yang dapat
mengakibatkan penderitaan secara fisik, seksual, psikologis / penelantaraan termasuk
berupa ancaman, paksaan dan berbagai bentuk lainnya berupa ancaman, paksaan dan
berbgai bentuk lainnya yang merampas kebebasan seseorang, baik di ruang publik/umum
maupun dalam lingkungan kehidupan pribadi ( IASC, 2015 )
2. KBG dapat terjadi diwilayah pribadi ( misalnya kekerasan dalam rumah tangga / dalam
masa pacaran ) maupun publik ( kekerasan ditempat kerja/ditempat umum), dalam situasi
normal / sulit ( bencana, perang, konflik ) baik yang terjadi ditingkat individu,
komunitas/negara

Dampak terhadap kemanusiaan yang bersifat Fragile pada HAM

 Pandemi covid – 19 menimbulkan risiko yang menghancurkan bagi perempuan dalam


konteks rapuh dan terpengarih konflik
 Pelaksanaan agenda yang efektif tentang perdamaian dan keamanan perempuan tetap
menjadi priotas

Dampak wabah covid 19 dalam kehidupan sosial para perempuan


1. Penutupan sekolah
2. Pekerja perempuan
3. Pekerja rumah tangga migran

Implikasi keperawatan

 Meningkatkan akses terhadap informasi dan layanan kesehatan melalui berbagai inovasi
 Mengintegrasikan asesmen gender untuk memahami dampak yang efektif
Kesimpulan

1. Perempuan memainkan peran yang sangat diperlukan dalam memerangi wabah sebagai
pekerja perawat kesehatan, sebagai ilmuwan dan peneliti, sebagai penggerak sosial,
sebagai pembangun dan penghubung perdamaian dimasyarajat dan sebagai pengasuh
2. Perempuan juga mengalami dampak wabah covid – 19 pada seluruh aspek kehidupannya
yang mencakup ekonomi, kesehatan pekerjaan yang tidak dibayar, kekerasan berbasis
gender, kemanusiaann dan sosial
3. Dampak yang dirasakan perempuan berbeda dengan pria karena beberapa hal
4. Perawat disetiap tantanan berperan dalam mengurangi dampak buruk wabah covid – 19
sesuai dengan kompetensi dan wewenangnya
Erika, SKp, M.Kep.Mat,PhD

Pandemic covid – 19 berdampaklah terhadap ibu hamil, bersalin dan nifas?


Serta peran perawatdi Area Maternitas

Bagaimana Signs dan Symptoms ( WHO – China Covid – 19 )


Memberikan gejala – gejla seperti :
1. Demam 87,9 %
2. Batuk Kering 67,7%
3. Fatigue 38,1%
4. Sputum Production ( 33,4% )
5. Napas pendek 18,6%
6. Sakit tenggorokan 13,9%
7. Sakit kepala 13,6 %
8. Mgalgia or arhralgia 14,8 %
9. Chills 11,4 %
10. Nause or vomiting 5,0%
11. Nasal congestion 14,8 %

Gejala yang biasanya muncul kepada pasien covid, namun tidak semua pasien covid mengalami
gejala – gejala ini tetapi yang paling dominan ialah demam, batuk, pilek kemudian sesak napas
itu pasti.

Dampak covid terhadap kehamilan beberapa penelitian mengatakan bahwa covid terhadap ibu
hamil ini bisa berdampak keguguran beresiko tinggi tapi juga ketentuan jika kondisi seorang ibu
parah artinya memiliki penyakit lainnya dan dampak lainnya berat badan bayi rendah, premature
dan risiko cacat
Ada beberapa kasus bahwa ada bayi terinfeksi virus corona mengatakan kemungkinan bayi
tersebut ada kontak terhadap ibu tersebut bukan tertular karena intravaktur

Peran perawat maternitas terhadap ibu hamil, ibu menyususi dan ibu melahirkan

Peran promotif

 Edukasi terhadap meningkatkan imunitas dikarenakan kondisi kehamilan terjadi


perubahan fisiologis kemudian penurunan imunitas meninggi misalnya mengkosumsi
makanan yang bergizi tidak harus mahal tapi mengandung protein, tempe, tahu, buah
 Segera memeriksakan diri kedokter kandungan dan pengecakan virus bila terdapat gejala
– gejala tersebut karena belum tentu ibu tersebut positif cocid – 19
 Physical distancing
 Social distancing
 Isolasi, tidak menyentuh wajah
 Persiapan era new normal, tekelonsultasi via media sosial
 Manajemen laktasi bagi busui dengan covid

Perawatan prenatal dalam periode Normal Baru (ACOG, 2020)

 Menentukan janji temu


 Alternatif atau mengurangi jadwal perawatan prenatal
 Mengelompokkan komponen perawatan bersama-sama untuk mengurangi jumlah
kunjungan langsung
 Pemeriksaan telepon dan telehealth sebelum kunjungan langsung untuk menilai Pajanan
atau gejala COVID- 19
 Penggunaan ultrasonografi dan penghindaran pemeriksaan USG elektif secara hati-hati
 Penundaan pembatalan beberapa pengujian atau pemeriksaan jika risiko pajanan dan
infeksi dalam komunitas lebih besar daripada manfaat pengujian
 Jika seorang wanita hamil terinfeksi COVID- 19, pertimbangkan rekomendasi berikut
(SMFM, 2020):
 USG anatomi pertengahan trimester terperinci setelah infeksi ibu trimester pertama
 Ultrasonografi untuk pertumbuhan janin pada trimester ketiga untuk wanita yang
mengalami COVID-19 kemudian dalam kehamilan

Universal Precaution

Peran preventif

1. Cuci tangan
2. APD
3. olahraga
4. istirahat cukup
5. giji seimbang
6. etika batuk/ bersin

Peran Kolaboratif

 Pencegahan penambahan kasus •Mengurangi AKI dan AKB


 Mengoptimalkan askep pada ibu
 Mengurangi beban kerja

MEMBERI ASKEP

ANTENATAL

 Edukasi dan konseling pada ibu hamil dengan komplikasi spt: hiperemesis, abortus,
IUFD masalah psikososial
 kasus2 ggn nutrisi pada ibu hamil, perawatan payudara, senam hamil, imunisasi,
kebersihan diri, perawatan persalinan, perawatan bayi.

INTRANATAL

Melakukan asuhan keperawatan pada persalinan normal. Melaksanakan


manajemen penanganan Effleurage dan Counter Pressure. Mengobservasi melalui
partograf. Melakukan episiotomi Memotong dan mengikat tali pusat Melampirkan
lampiran ibu- bayi. Merawat bayi segera setelah lahir,
POSTNATAL

Memeriksa diatasis rectus abdominis. Melaksanakan tindakan dan pendidikan


kesehatan ibu post partum: nutrisi, perawatan payudara, senam nifas, perawatan vulva
dan perineum, perawatan kebersihan diri, seksualitas.

Bayi baru lahir

 Mengidentifikasi tanda asfiksia pada bayi baru lahir.


 Memberikan stimulasi pada bayi baru lahir

Windy Natasya Al Baihaqi

Mensejeterahkan Ibu Dan Bayi Selama Pandemi COVID 19 Melalui Asuhan Keperawatan
Maternitas

Latar Belakang

 Rumah sakit menetapkan regulasi bahwa asuhan pasien risiko tinggi dan pemberian
pelayanan risiko tinggi diberikan berdasar atas panduan praktik klinis dan peraturan
perundang- undangan.
 Pasien risiko tinggi salah satunya → Pasien dengan penyakit menular

Prinsip Asuhan Keperawatan yang diberikan

 Patient Centre Care dan Family Centre Care


 Pemenuhan Hak Pasien dan Keluarga •Holistic Care Continuum of Care
Jika ibu hamil datang di rumah sakit dengan gejala memburuk dan diduga / dikonfirmasi
terinfeksi COVID-19

 Pembentukan tim multi-disiplin yang bertanggung jawab untuk perawatan pasien


sesegera mungkin setelah masuk.
 Diskusi dan kesimpulannya harus didiskusikan dengan ibu dan keluarga tersebut
 Tim Pinere Tim COVID 19 IPD→Infeksi DPJP OBGYN, IKA, Anastesi, Ka. Rawat Inap
Kemuning
 Bila ada indikasi induksi persalinan pada ibu hamil dg PDP/konfirmasi COVID- 19
→evaluasi urgency nya
 Bila memungkinkan tunda sampai infeksi terkonfirmasi atau keadaan akut sudah teratasi.
 Bila menunda dianggap tidak aman, induksi persalinan dilakukan di ruang isolasi
termasuk perawatan pasca persalinannya.
 martenal critical care
 Bila ada indikasi operasi terencana dilakukan evaluasi urgency-nya, dan apabila
memungkinkan untuk ditunda untuk mengurangi risiko penularan sampai infeksi
terkonfirmasi atau keadaan akut sudah teratasi.
 Apabila operasi tidak dapat ditunda maka operasi sesuai prosedur standar dengan
pencegahan infeksi sesuai standar APD lengkap.

Principles of Management of a Critically Ill Parturient

Airway, Breathing & Circulation (ABC): assessed, stabilized & transferred to appropriate level
of care, & critical care pathway is established.

 Maternal critical care, high dependency care and high risk maternity
 tidak dapat saling menggantikan Menentukan tingkat perawatan kritis yang dibutuhkan
oleh ibu
 tergantung pada jumlah organ support yang diperlukan Dibagi ke dalam 4 level
berdasarkan ketergantungan pada organ support dan level monitoring yang dibutuhkan
berdasarkan kondisi klinik dan diagnosis.
Levels of Critical Care for Adult Patients. Standards and Guidelines. ICS, London 2009

 Tingkat 0> Pasien yang kebutuhannya dapat dipenuhi melalui perawatan biasa (ruang
rawat inap).
 Level 1>Pasien yang beresiko kondisinya memburuk dan membutuhkan tíngkat observasi
yang lebih tinggi atau mereka yang baru-baru ini ditranfer dari tingkat perawatan yang
lebih tinggi. Level 2→ Pasien yang membutuhkan pemantauan / intervensi invasif yang
mencakup dukungan untuk kegagalan satu fungsi organ (tidak termasuk dukungan
pernapasan lanjutan).
 Level 3→ Pasien yang membutuhkan dukungan pernapasan lanjutan (ventilasi mekanís)
atau dukungan pernafasan dasar bersama dengan dukungan setidaknya satu organ
tambahan

Trasfer ke ruang rawat inap

Critical care area ataupun HRR ke ruang rawat inap> Continuity Of Care

 Resume pasien selama di perawatan kritis (diagnosis, treatment pemeriksaan yang sedang
dikerjakan)
 Rencana monitoring lanjutan dan frekuensi observasi
 Perencanaan perawatan selanjutnya (obat/therapi, nutrition plan, infection status)
 Rehabilitasi fisik
 Kebutuhan psikologis dan emosional
Masalah Keperawatan pada Periode Post Natal

 Risk for deficient fluid volume (bemorrhage) related to uterine atony after childbirth
 Risk for constipation related to postchildbirth discomfort, childbirth trauma to tissues,
decreased intake of solid food and/or fluids
 Acute pain related to uterine involution, trauma to perineum, episiotomy, hemorrhoids
engorged breasts
 Disturbed sleep patterns related to discomforts of postpartum period long labor process
infant care and hospital routine
 Ineffective breastfeeding related to maternal discomfort, infant isolation rshs

Ketidakefektifan prose menyusui sehubungan dengan kecemasan ibu dan proses isolasi

 Managemen kecemasan
 Peningkatan kemampuan dan kepercayaan diri ibu
 Managemen Laktasi

Pencegahan Breast Engorgement

 Teknik Mermet
 Pijat Oksitosin
 ASI Perah

Kesimpulan

Perawat sebagai care giver

 Membantu mempertahankan dan memulihkan kesehatan


 Mencapaí fungsi level maksimal dan kemandirian melalui proses penyembuhan •
Mengelola penyakit dan gejala
Sri Hidayati, S.Kep. Ners, M.Kes.

PJ Mutu Pelayanan RSDK

Dampak Pandemi COVID - 19 Dan Solusi Terhadap Kesehatan Reproduksi

Novel Coronavirus (2019-nCoV)

Novel coronavirus (2019-nCoV) adalah virus baru penyebab penyakit saluran


pernafasan. Virus ini berasal dari Cina. Novel coronavirus merupakan satu keluarga
dengan virus penyebab SARS dan MERS

Keturunan ke-7 OC43, HKU1, NL63, 229E, MERS, SARS

Mengapa VIRUS Menyebar Dengan Cepat ?

 Sifat UNIQUE Covid 19


 Limited PPE (Personal Protective Equipment)
 BAD BEHAVIOR! Tidak Cuci Tangan, Berkerumun, Sengaja tidak pakai APD,
Stigmatisasi, Tidak jujur

PENCEGAHAN

 Sering cuci tangan pakai sabun.


 Gunakan masker bila batuk atau pilek.
 Konsumsi gizi seimbang
 perbanyak sayur dan buah.
 Hati-hati kontak dengan hewan.
 Rajin olahraga dan istirahat cukup.
 Jangan mengonsumsi daging yang tidak dimasak.
 Bila batuk, pilek dan sesak nafas segera ke fasilitas kesehatan.
Kesehatan reproduksi adalah segala sesuatu yang menyangkut kesehatan seksual dan
pendidikan seksual yang bertujuan untuk mencegah, menjaga, dan mengembalikan fungsi
organ seksual dari gangguan.

DAMPAK

1) Lock down 6 bln 47 juta perempuan di 114 negara berpendapatan rendah dan
menengah diproyeksikan tidak mendapatkan akses kekontrasepsi modern
2) Untuk tiap perpanjanganlockdown selama 3 bln → tambahan 2 juta perempuan tidak
dapat mengakses layanan kontrasepsi modern
3) Lockdown berlanjut 6 bulan yang disertai dengan gangguan pada ketersediaan
layanan → tambahan 7 juta kehamilan yang tidak diinginkan

Fakta

 Pada situasi gawat darurat kesehatan, pelayanan KB sering tidak menjadi prioritas
 Lockdown: isolasi → peningkatan kegiatan seksual Akses terhadap kontrasepsi terbatas
Jumlah Kehamilan meningkat
 Pada situasi gawat darurat kesehatan, pelayanan KB sering tidak menjadi prioritas
 Lockdown: isolasi → peningkatan kegiatan seksual
 Akses terhadap kontrasepsi terbatas
 Jumlah Kehamilan meningkat

PERSOALAN LAIN

Pemburukan
 Keganasan ( CA Cervix, Ca Ov Dll ) masalah – masalah reproduksi ( Mioma
Uteri, kristoma dll )
 Takut datang ke RS Transportasi keuangan keluarga tidak mau mengantar
 Pengobatan terlambat

TREND & ISSUE KEPERAWATAN MATERNITAS DI TENGAH PANDEMI COVID-19

COVID-19 DAN KEHAMILAN

Berdasarkan jumlah kasus covid 19 pada ibu hamil relative Ibh sedikit drpd
jumlah keseluruhan kasus, sehingga dapat dikatakan yang saat ini diketahui tentang
dampak virus ini terhadap ibu hamil dan bayinya masih sangat sedikit

 Secara patobiologi berdasarkan study sebelumnya, hormone estrogen


progesterone dapat menurunkan kemampuan ikatan corona virus ACE2 dengan
sehingga secara teori hormone tsb dpt menurunkan risiko infeksi virus sars-cov2
pd ibu hamil, walaupun demikian ibu hamil tetap berisiko tertular virus covid19
dan masuk ke dalam kategori rentan seperti lansia dll (penjelasan ttg patobiologi
dpt disimak
di https:/ Zwww.youtube.com/watch? v=u_OgBEwgAnY menit ke 1:00:
 Risiko penularan virus dr ibu hamil ke janinnya relatif rendah (viremia < 1%)

Dampak Covid19 terhadap hasil kehamilan

 Belum ada bukti yang menunjukkan dampak covid19 terhadap kelainan


kongenital janin, keguguran, IUGR/ PJT (pertumbuhan janin terhambat), dan
IUFD (kematian janin di dalam rahim)
 Ditemukan terjadinya thrombosis pada plasenta yg sebenarnya mengakibatkan
potensi IUGR dan IUFD
 Kejadian prematuritas terbukti meningkat
 Sekitar 77 - 91% kehamilan diakhiri dengan SC
Management Covid 19 dalam Kehamilan

 Salah satu yang perlu diperhatikan dalam menangani ibu hamil dengan covid19 adalah
pemberian zat besi perlu diperhatikan, sebab suplementasi besi dapat meningkatkan
risiko viremia dan meningkatkan risiko ARDS ekstraparu

PELAYANAN KB DI TENGAH PANDEMI COVID-19

 Salah satu dampak yang diperkirakan dapat muncul di masa datang akibat pandemic saat
ini adalah baby boom (ledakan jumlah kelahiran pasca pandemic) yang diakibatkan oleh
unmet need dr akseptor KB.
 Perlu dilakukan edukasi tentang alternative KB serta diperlukan inovasi bentuk pelayanan
KB, salah satunya pelayanan KB bergerak yaitu dengan mendatangi pasien untuk
memberikan pelayanan KB, bentuk pelayanan tentunya memperhatikan prinsip
pencegahan penularan covid19.

Persalinan di tengah Pandemi covid19

 Proses persalinan baik spontan maupun SC memberikan kemungkinan terjadinya


penularan virus sars-cov2
 Proses persalinan spontan saat ini direkomendasikan menggunakan chamber
persalinan
 Proses persalinan SC harus memerhatikan banyak faktor sehingga meminimalkan
risiko penularan virus, termasuk tekanan ruangan operasi dan lalu lintas keluar
masuk orang ke dalam ruang operasi diperhitungkan dengan seksama

MENYUSUI DI TENGAH PANDEMI COVID19


Banyak pertanyaan yang muncul tentang bagaimana jika ibu ingin menyusui, bisa menularkan
tidak? Berikut ekomendasi WHO tentang menyusui di tengah pandemic covdi19 ini

PELAYANAN KB DI TENGAH PANDEMI COVID-19

 Salah satu dampak yang diperkirakan dapat muncul di masa datang akibat pandemic saat
ini adalah baby boom (ledakan jumlah kelahiran pasca pandemic) yang diakibatkan oleh
unmet need dr akseptor KB.
 Perlu dilakukan edukasi tentang alternative KB serta diperlukan inovasi bentuk pelayanan
KB, salah satunya pelayanan KB bergerak yaitu dengan mendatangi pasien untuk
memberikan pelayanan KB, bentuk pelayanan tentunya memperhatikan prinsip
pencegahan penularan covid19.

PENANGANAN INFERTILITAS DI TENGAH PANDEMI COVID-19

 Pada saat ini akses masyarakat umum ke fasilitas kesehatan dibatasi, diutamakan untuk
pasien dengan kondisis emergensi
 Banyak penyedia pelayanan infertilitas yang menutup pelayanan unt saat ini, meskipun
demikian beberapa tetap melaksanakan pelayanan dengan prinsi kehati-hatian.
 Bagi pasien yang tengah menjalanai proses bayi tabung disarankan unt menyimpan telur
beku untuk digunakan nanti jika situasi sudah lebih kondusif Pengelolaan stress juga
menjadi salah satu yang perlu diperhatikan

Anda mungkin juga menyukai