Oleh:
MEGA PUSPITASARI
190070300111070
1
PERAN PERAWAT KELUARGA DALAM MASA PANDEMI COVID 19
pertama kali diidentifikasi pada Desember 2019 di Wuhan , ibu kota provinsi Hubei
China, dan sejak itu menyebar secara global, mengakibatkan pandemi koronavirus
2019-20 yang sedang berlangsung. Pada 1 Mei 2020, lebih dari 3,25 juta kasus telah
dilaporkan di 187 negara dan wilayah, yang mengakibatkan lebih dari 233.000
kematian. Lebih dari 1,01 juta orang telah pulih. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
internasional (PHEIC) [32] [33] pada 30 Januari 2020 dan pandemi pada 11 Maret
2020.
sitokin . Waktu dari paparan hingga timbulnya gejala biasanya sekitar lima hari tetapi
dapat berkisar dari dua hingga empat belas hari. Virus ini terutama menyebar di antara
orang-orang selama kontak dekat, sering melalui tetesan kecil yang dihasilkan oleh
batuk, bersin, atau berbicara. Orang juga dapat terinfeksi dengan menyentuh
permukaan yang terkontaminasi dan kemudian menyentuh wajah mereka. Penyakit ini
paling menular selama tiga hari pertama setelah timbulnya gejala, meskipun
penyebaran mungkin terjadi sebelum gejala muncul dan pada tahap selanjutnya
penyakit.
terbalik (rRT-PCR) real-time dari usap nasofaring . Pencitraan CT dada juga dapat
membantu untuk diagnosis pada individu di mana ada kecurigaan tinggi infeksi
2
berdasarkan gejala dan faktor risiko; Namun, pedoman tidak merekomendasikan
menggunakannya untuk penyaringan rutin. Saat ini, tidak ada vaksin atau pengobatan
(https://en.wikipedia.org/wiki/Coronavirus_disease_2019&hl=id&sl=en&tl=id&client=sr)
Fenomena pandemic covid 19 ini menjadi tugas besar bagi tenaga Kesehatan
sebagai profesi yang erat kaitannya dengan kasus tersebut. Tenaga Kesehatan
dsibukkan dengan adanya pasien yang mungkin terjangkit atau bahkan juga
masyarakat yang tidak terjangkit. Selain harus memproteksi diri sendiri, tenaga
Kesehatan juga harus merawat orang lain sebagai pasiennya. Sebagai salah satu
profesi Kesehatan, perawat tentunya memiliki peran dan fungsinya dalam menjalankan
profesinya ditengah pandemic ini. Perlu diketahui bahwa perawat menjalankan peran
dan fungsinya bukan hanya di rumah sakit atau tempat layanan Kesehatan saja,
(UU) Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan. Peran tersebut meliputi asuhan
(https://www.jawapos.com/opini/09/04/2020/dilema-peran-perawat-saat-pandemi/).
3
Coordinator (Conector) mengatur perencanaan program-program atau merancang
Collaborator berkolaborasi dengan tim medis lain untuk tujuan kesembuhan klien.
memperoleh jamkesmas.
Memodifikasi lingkungan baik berupa fisik, psikis, maupun perilaku dan gaya hidup
menyebabkan kematian pada penderitanya tentu virus covid ini menjadi momok bagi
masyarakat. Banyaknya issue hoax yang tanpa sumber yang jelas menjadikan
sebagai health educator dan health promotion untuk dapat menyampaikan edukasi
menyampaikan informasi tentang covid 19 baik tentang pengertian, tanda gejala, cara
penularan, akibat yang ditimbulkan, cara mencegah dan cara perawatannya. Ada
informasi yang memang harus disampaikan sesuai ilmu Kesehatan terkait penyakitnya,
namun ada pula informasi yang harus disesuaikan dengan latar belakang masyarakat
agar dapat mudah diterima dan diaplikasikan oleh masyarakat, diantaranya mengenai
4
cara pencegahan dan cara perawatan. Dalam penyampaian informasi atau edukasi ini
juga perlu diperhatikan tentang penggunaan Bahasa yang mudah dimengerti oleh
masyarakat mengingat masyarakat adalah orang awam yang tentu asing dengan
istilah-istilah medis yang biasa diketahui oleh tenaga Kesehatan. Perlu diperhatikan
juga latar belakang Pendidikan, kebiasaan atau adat setempat yang biasa dilakukan di
masyarakat, status ekonomi dan juga pekerjaan sehari-hari. Mengingat untuk melawan
virus ini salah satunya adalah dengan memperbaiki pola hidup sehat dan pemenuhan
imunitas tubuh yang kuat untuk menjaga kekebalan tubuh melawan virus ini.
Kesehatan yang bisa mudah diterima di masyarakat. Hal yang perlu disampaikan
perawat kepada masyarakat selain tentang materi covid 19 adalah peran perawat
untuk memastikan masyarakat tidak panik menghadapi pandemic wabah ini. Semakin
masyrakat panik, maka penanganan wabah ini akan menjadi semakin sulit. Kepanikan
berlebih itu akan berpengaruh pada imunitas tubuh yang justru akan melemahkan
imunitas. Dengan imunitas yang lemah mkaa tubuh akan mudah terserang virus atau
penyakit lain. Perawat dapat menyampaikan informasi secara lebih tertata dan
pandemic ini, yaitu stigmatisasi masyarakat. Stigma ini berupa stigma negative yang
ditujukan kepada masyarakat yang terjangkit virus corona ataupun juga kepada
cenderung menjauhi bahkan menolak masyarakat yang terjangkit virus ini atau tenaga
Kesehatan yang berkaitan erat dengan virus covid 19. Hal itu tentu berkaitan pula
dengan kepanikan dan kecemasan di masyarakat yang belum teratasi dengan baik.
5
berlebih dan menydarkan masyarakat juntuk tidak memiliki stigma negative tersebut.
Dengan adanya stigma seperti itu, berdampak pada sikap pasien yang enggan
terhadapa penularan covid 19 ini karena masyarakt takut dijauhi oleh masyarakat saat
ia Kembali ke rumah. Dengan adanya informasi palsu ini akan berdampak pada tidak
tepatnya sasaran pengobatan yang justru akan merugikan pasien itu sendiri. Tenaga
Kesehatan yang terpapar pun akan menjadi resiko tinggi untuk tertular karena pasien
tidak menyampaikan infromasi secara jujur. Dalam upaya edukasi dan pendekatan
kepada msyarakat terkait virus covid 19 ini perawat pelu bekerja sama pula dengan
saran jika diminta oleh keluarga. Keluarga sebagai lingkup terkecil dalam suatu
masyarakat akan memilik masalah atau kebiasaan yang berbeda beda antara keluarga
satu dan yang lain. Dalam hali ini keluarga dapat meminta saran kepada perawat
tentang perawatan yang paling sesuai untuk keluarganya. Perawat pun dapat
memberikan saran sesuai dengan kondisi keluarga dan dapat memberikan saran
modifikasi secara fisik, psikis, perilaku maupun gaya hidup keluarga tersebut. Hal ini
tentu dengan pertimbangan dari segi tipe keluarga, Riwayat Kesehatan, kemampuan
dilakukan kepada keluarga tersebut. Terkait dengan virus covid 19 ini perawat dapat
mengkaji keluhan klien yang sesuai dengan tanda gejala covid 19, serta perlunya
mengkaji Riwayat perjalanan yang dilakukan dalam beberapa waktu terakhir. Perawat
perlu jeli juga dengan jenis pekerjaan klien, seberapa sering kontak dengan orang lain
6
yang mungkin berasal dari daerah red zone . dari hasil pengkajian itu, diharapkan
dapat segera diketahui jika ditemukan kasus covid 19 di keluarga tersebut. Apabila
ditemukan kasus dan dicurigai mengarah pada gejala covid 19, maka perawat dapat
memberikan saran atau rujukan kepada klien untuk melakukan screening dan segera
sangat diperlukan, namun semua upaya itu perlu dukungan dan kerja sama dari semua
pihak. Upaya pencegahan dan pemutus rantai penularan covid 19 menjadi focus
utama penanganan covid 19 ini. Yang perlu diingat adalah garda terdepan dalam
pencegahan penularan virus ini bukan tenaga Kesehatan, namun garda terdepan
pencegahan penularan virus ini adlah diri kita masing-masing. Kesadaran untuk pola
hidup bersih sehat, menjaga kestabilan psikis, menyaring informasi secara bijak,
kepatuhan pada anjuran pemerintah dan tenaga Kesehatan serta terus berdoa kepada
Tuhan menjadi hal penting yang perlu dilakukan oleh keluarga dan masyarakat untuk