Anda di halaman 1dari 7

PERAN PERAWAT KELUARGA DALAM MASA PANDEMI COVID 19

Disusun untuk memenuhi kompetensi profesi

Departemen Keperawatan Komunitas

Oleh:

MEGA PUSPITASARI
190070300111070

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


JURUSAN ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020

1
PERAN PERAWAT KELUARGA DALAM MASA PANDEMI COVID 19

Penyakit Coronavirus 2019 ( COVID-19 ) adalah penyakit menular yang

disebabkan oleh sindrom pernapasan akut coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Penyakit ini

pertama kali diidentifikasi pada Desember 2019 di Wuhan , ibu kota provinsi Hubei

China, dan sejak itu menyebar secara global, mengakibatkan pandemi koronavirus

2019-20 yang sedang berlangsung. Pada 1 Mei 2020, lebih dari 3,25 juta kasus telah

dilaporkan di 187 negara dan wilayah, yang mengakibatkan lebih dari 233.000

kematian. Lebih dari 1,01 juta orang telah pulih. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

mendeklarasikan wabah virus korona 2019-20 sebagai darurat kesehatan masyarakat

internasional (PHEIC) [32] [33] pada 30 Januari 2020 dan pandemi pada 11 Maret

2020.

Gejala umum termasuk demam , batuk , kelelahan , sesak napas , dan

kehilangan bau . Sementara sebagian besar kasus menghasilkan gejala ringan,

beberapa berkembang menjadi pneumonia virus, kegagalan multi-organ , atau badai

sitokin . Waktu dari paparan hingga timbulnya gejala biasanya sekitar lima hari tetapi

dapat berkisar dari dua hingga empat belas hari. Virus ini terutama menyebar di antara

orang-orang selama kontak dekat, sering melalui tetesan kecil yang dihasilkan oleh

batuk, bersin, atau berbicara. Orang juga dapat terinfeksi dengan menyentuh

permukaan yang terkontaminasi dan kemudian menyentuh wajah mereka. Penyakit ini

paling menular selama tiga hari pertama setelah timbulnya gejala, meskipun

penyebaran mungkin terjadi sebelum gejala muncul dan pada tahap selanjutnya

penyakit.

Metode standar diagnosis adalah dengan reaksi rantai transkripsi polimerase

terbalik (rRT-PCR) real-time dari usap nasofaring . Pencitraan CT dada juga dapat

membantu untuk diagnosis pada individu di mana ada kecurigaan tinggi infeksi

2
berdasarkan gejala dan faktor risiko; Namun, pedoman tidak merekomendasikan

menggunakannya untuk penyaringan rutin. Saat ini, tidak ada vaksin atau pengobatan

antivirus khusus untuk COVID-19. Manajemen melibatkan pengobatan gejala ,

perawatan suportif , isolasi , dan tindakan eksperimental.

(https://en.wikipedia.org/wiki/Coronavirus_disease_2019&hl=id&sl=en&tl=id&client=sr)

Fenomena pandemic covid 19 ini menjadi tugas besar bagi tenaga Kesehatan

sebagai profesi yang erat kaitannya dengan kasus tersebut. Tenaga Kesehatan

dsibukkan dengan adanya pasien yang mungkin terjangkit atau bahkan juga

masyarakat yang tidak terjangkit. Selain harus memproteksi diri sendiri, tenaga

Kesehatan juga harus merawat orang lain sebagai pasiennya. Sebagai salah satu

profesi Kesehatan, perawat tentunya memiliki peran dan fungsinya dalam menjalankan

profesinya ditengah pandemic ini. Perlu diketahui bahwa perawat menjalankan peran

dan fungsinya bukan hanya di rumah sakit atau tempat layanan Kesehatan saja,

namun juga di komunitas atau keluarga.

Peran perawat dalam bentuk asuhan keperawatan adalah rangkaian interaksi

perawat dengan penderita dan lingkungannya untuk mencapai tujuan pemenuhan

kebutuhan dan kemandirian penderita. Itu sesuai dengan ketentuan Undang-Undang

(UU) Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan. Peran tersebut meliputi asuhan

keperawatan, penyuluhan dan konselor, pengelola, peneliti, serta pelaksana tugas

dalam pelimpahan wewenang dan keadaaan keterbatasan.

(https://www.jawapos.com/opini/09/04/2020/dilema-peran-perawat-saat-pandemi/).

Menurut WHO Europe tahun 2000, peran perawat keluarga diantaranya

adalah sebagai berikut :

 Health educator (pemberi pendidikan kesehatan)

3
 Coordinator (Conector) mengatur perencanaan program-program atau merancang

intervensi yang akan dilaksanakan. Contoh merencanakan klien untuk dirujuk ke

tim medis lain.

 Provider / caregiver  memberikan pelayanan kesehatan secara langsung.

 Health Promotion (home care & home visit)

 Penasehat dan memberi saran jika diminta oleh klien

 Collaborator berkolaborasi dengan tim medis lain untuk tujuan kesembuhan klien.

 Fasilitator  contohnya memfasilitasi keluarga yang kurang mampu untuk

memperoleh jamkesmas.

 Case founder penemu kasus : dengan pengkajian dapat mendeteksi awal penyakit

sehingga dapat memberikan intervensi terhadap penanganan penyakit dini

 Memodifikasi lingkungan baik berupa fisik, psikis, maupun perilaku dan gaya hidup

yaitu dengan memberikan saran tentang gaya hidup, perilaku beresiko

Sebagai kejadian baru yang menimbulkan penyakit dan bahkan

menyebabkan kematian pada penderitanya tentu virus covid ini menjadi momok bagi

masyarakat, sehingga diperlukan edukasi dan pemahaman yang tepat bagi

masyarakat. Banyaknya issue hoax yang tanpa sumber yang jelas menjadikan

kepanikan di masyarakat semakin menjadi-jadi. Disini diperlukan peran perawat

sebagai health educator dan health promotion untuk dapat menyampaikan edukasi

yang tepat dengan sumber referensi yang jelas kepada masyarakat.

Perawat sebagai health educator atau pemberi Pendidikan Kesehatan perlu

menyampaikan informasi tentang covid 19 baik tentang pengertian, tanda gejala, cara

penularan, akibat yang ditimbulkan, cara mencegah dan cara perawatannya. Ada

informasi yang memang harus disampaikan sesuai ilmu Kesehatan terkait penyakitnya,

namun ada pula informasi yang harus disesuaikan dengan latar belakang masyarakat

agar dapat mudah diterima dan diaplikasikan oleh masyarakat, diantaranya mengenai

4
cara pencegahan dan cara perawatan. Dalam penyampaian informasi atau edukasi ini

juga perlu diperhatikan tentang penggunaan Bahasa yang mudah dimengerti oleh

masyarakat mengingat masyarakat adalah orang awam yang tentu asing dengan

istilah-istilah medis yang biasa diketahui oleh tenaga Kesehatan. Perlu diperhatikan

juga latar belakang Pendidikan, kebiasaan atau adat setempat yang biasa dilakukan di

masyarakat, status ekonomi dan juga pekerjaan sehari-hari. Mengingat untuk melawan

virus ini salah satunya adalah dengan memperbaiki pola hidup sehat dan pemenuhan

imunitas tubuh yang kuat untuk menjaga kekebalan tubuh melawan virus ini.

Sebagai health promotion perawat diharpkan mampu melakukan promosi

Kesehatan yang bisa mudah diterima di masyarakat. Hal yang perlu disampaikan

perawat kepada masyarakat selain tentang materi covid 19 adalah peran perawat

untuk memastikan masyarakat tidak panik menghadapi pandemic wabah ini. Semakin

masyrakat panik, maka penanganan wabah ini akan menjadi semakin sulit. Kepanikan

masyarakat akan memicu kecemasan pada masing—masing warga, kecemasan yang

berlebih itu akan berpengaruh pada imunitas tubuh yang justru akan melemahkan

imunitas. Dengan imunitas yang lemah mkaa tubuh akan mudah terserang virus atau

penyakit lain. Perawat dapat menyampaikan informasi secara lebih tertata dan

menyaring informasi agar tidak menambah kepanikan masyarakat atau keluarga.

Selain kecemasan, ternyata timbul masalah baru di masyarakat terkait

pandemic ini, yaitu stigmatisasi masyarakat. Stigma ini berupa stigma negative yang

ditujukan kepada masyarakat yang terjangkit virus corona ataupun juga kepada

petugas Kesehatan yang berkecimpung dalam perawatan orang sakit. Masyarakat

cenderung menjauhi bahkan menolak masyarakat yang terjangkit virus ini atau tenaga

Kesehatan yang berkaitan erat dengan virus covid 19. Hal itu tentu berkaitan pula

dengan kepanikan dan kecemasan di masyarakat yang belum teratasi dengan baik.

Sehingga diperlukan peran perawat keluarga untuk mencegah kepanikan yang

5
berlebih dan menydarkan masyarakat juntuk tidak memiliki stigma negative tersebut.

Dengan adanya stigma seperti itu, berdampak pada sikap pasien yang enggan

menyampaikan Riwayat kesehatannya atau Riwayat perjalanan yang mungkin rentan

terhadapa penularan covid 19 ini karena masyarakt takut dijauhi oleh masyarakat saat

ia Kembali ke rumah. Dengan adanya informasi palsu ini akan berdampak pada tidak

tepatnya sasaran pengobatan yang justru akan merugikan pasien itu sendiri. Tenaga

Kesehatan yang terpapar pun akan menjadi resiko tinggi untuk tertular karena pasien

tidak menyampaikan infromasi secara jujur. Dalam upaya edukasi dan pendekatan

kepada msyarakat terkait virus covid 19 ini perawat pelu bekerja sama pula dengan

stakeholder di lingkungan sekitar untuk menunjang kepatuhan masyarakat terkait

informasi yang disampaikan.

Perawat keluarga juga berperan untuk memberikan nasehat atau memberi

saran jika diminta oleh keluarga. Keluarga sebagai lingkup terkecil dalam suatu

masyarakat akan memilik masalah atau kebiasaan yang berbeda beda antara keluarga

satu dan yang lain. Dalam hali ini keluarga dapat meminta saran kepada perawat

tentang perawatan yang paling sesuai untuk keluarganya. Perawat pun dapat

memberikan saran sesuai dengan kondisi keluarga dan dapat memberikan saran

modifikasi secara fisik, psikis, perilaku maupun gaya hidup keluarga tersebut. Hal ini

tentu dengan pertimbangan dari segi tipe keluarga, Riwayat Kesehatan, kemampuan

finansial, pengetahuan, dan kebudayaan yang dibangun di keluarga tersebut.

Sebagai case founder atau penemu kasus dan coordinator (conector)

perawat dapat mengidentifikasi masalah di suatu keluarga melalui pengkajian yang

dilakukan kepada keluarga tersebut. Terkait dengan virus covid 19 ini perawat dapat

mengkaji keluhan klien yang sesuai dengan tanda gejala covid 19, serta perlunya

mengkaji Riwayat perjalanan yang dilakukan dalam beberapa waktu terakhir. Perawat

perlu jeli juga dengan jenis pekerjaan klien, seberapa sering kontak dengan orang lain

6
yang mungkin berasal dari daerah red zone . dari hasil pengkajian itu, diharapkan

dapat segera diketahui jika ditemukan kasus covid 19 di keluarga tersebut. Apabila

ditemukan kasus dan dicurigai mengarah pada gejala covid 19, maka perawat dapat

memberikan saran atau rujukan kepada klien untuk melakukan screening dan segera

berobat ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Peran tenaga Kesehatan dalam menghadapi pandemic covid 19 ini memang

sangat diperlukan, namun semua upaya itu perlu dukungan dan kerja sama dari semua

pihak. Upaya pencegahan dan pemutus rantai penularan covid 19 menjadi focus

utama penanganan covid 19 ini. Yang perlu diingat adalah garda terdepan dalam

pencegahan penularan virus ini bukan tenaga Kesehatan, namun garda terdepan

pencegahan penularan virus ini adlah diri kita masing-masing. Kesadaran untuk pola

hidup bersih sehat, menjaga kestabilan psikis, menyaring informasi secara bijak,

kepatuhan pada anjuran pemerintah dan tenaga Kesehatan serta terus berdoa kepada

Tuhan menjadi hal penting yang perlu dilakukan oleh keluarga dan masyarakat untuk

mengatasi pandemic covid 19 ini.

Anda mungkin juga menyukai