Abstract
This study aims to unravel the concept of a golden age, urgency and handling in Islamic
educational perspective. The method used in this paper is the study of literature
(theoretical studies), equipped with field observations.The results showed that the golden
age in the perspective of Islamic education is the future of nature, where the child has not
been contaminated by lust, pre puberty, and age under 13 years, as the hadith of the
Prophet, who ordered the hit children when not working on prayer. Good handling is in
line with the rights and obligations of the child. Learning methods that stimulate is
analytical, systematic and rationality.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap konsep zaman keemasan, urgensi dan
penanganan dalam perspektif pendidikan Islam. Metode yang digunakan dalam penulisan
ini adalah studi literatur (studi teoritis), dilengkapi dengan pengamatan lapangan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa zaman keemasan dalam perspektif pendidikan Islam
adalah masa depan alam, di mana anak belum terkontaminasi oleh nafsu, pra pubertas,
dan usia di bawah 13 tahun, seperti hadits Nabi, yang memerintahkan anak-anak yang
dipukul ketika tidak mengerjakan sholat. Penanganan yang baik sesuai dengan hak dan
kewajiban anak. Metode pembelajaran yang merangsang adalah analitis, sistematis dan
rasionalitas.
pra baligh dimulai sejak lahir hingga Allah SWT, berarti ia berhasil
masa baligh, sedangkan usia baligh mengambil manfaat dari usia gold
ditandai dengan awal mulai age. Fitrah, dengan maknanya
munculnya hasrat pada lawan jenis. sebagai potensi, terdapat dua
Dijelaskan pada kitab Safinatu An- pendapat. Pertama adalah
Najah bahwa pada anak laki-laki, konvergensi, yang menyebut potensi
ciri-cirinya adalah untuk pertama kali sebagai tabularasa atau kertas
mengeluarkan air mani, atau mimpi kosong. Kedua, Nativisme bahwa
bersetubuh. Bagi anak perempuan manusia sejak lahir telah dibekali
sejak keluar darah haidh. potensi yang dengan sendirinya bisa
Usia pra baligh, yakni sebelum berkembang, tanpa harus
“tahun penuh kehendak”, merupakan diintervensi(Ahid, 2010). Menurut
saat di mana manusia berjiwa jernih, penulis, kedua pendapat di atas
sehingga memungkinkan mengisinya bersifat saling melengkapi, sebagai
dengan hal-hal positif, sebagai “kekosongan yang dapat berisi”
fondasi untuk menunjang masa-masa menyangkut kekuatan manusia;
berikutnya. Pada usia pra baligh, meliputi kekuatan hidup, kekuatan
tingkah perbuatannya dianggap rasional, dan kekuatan
belum matang, keistimewanya adalah spiritual.Ketiganya bersifat dinamis
belum bisa dikenai hukum (wajib, dan integral.
sunnah, mubah, makruh, dan haram), Merujuk pada uraian di atas, dapat
dan tanggung jawabnya diasumsikan disimpulkan bahwa usia Golden
masih ada pada orang tua. Orang tua agesebagaimana hadits Nabi jatuh
memegang peranan mutlak dalam pada usia 7 tahun diperintahkan
membentuk “hitam putih” anak sholat, dan 13 tahun perintah
selama masa pra baligh. memukul jika tidak melakukan
Artinya: Dan apabila anak- sholat. Pada masing-masing tahap itu
anakmu telah sampai umur baligh, memiliki ruang bagi perkembangan
maka hendaklah mereka meminta spiritual, untuk mengembangkan
izin, seperti orang-orang yang piranti kedewasaanya.Golden age
sebelum mereka meminta izin. merupakan usia fitrah, dan berdasar
Demikianlah Allah menjelaskan perkembangan psikoseksologi, usia
ayat-ayat-Nya. Dan Allah Maha Golden agemasuk pada masa pra
Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” baligh.
(Q.S. An Nuur: 59).
6. Penangangan Usia Golden
c. Masa Fitrah Age
a. Hak dan Kewajiban Anak
Golden Age dapat disebut sebagai
masa fitrah, di mana pikiran dan Dalam menangani perkembangan
kondisi kejiwaan seorang masih Golden age, yang terpenting adalah
jernih.Bila anak dididik dengan memenuhi hak dan kewajiban
menjaga fitrah dari semua bentuk sebagai anak. Anak dalam porsi dan
kekotoran seperti dosa, maksiat dan kapasitasnya tidak bisa disamakan
nafsu angkara, dan berorientasi pada dengan orang dewasa, sehingga hak
visi sebagaimana konsensus dengan dan kewajibannya pun berbeda.
)ّاكشيٕا أالدكى ٔاحسُٕا ادتٓى (سٔاِ اتٍ ياج merupakan cermin ketercapaian
Artinya:Muliakanlah anak-anakmu perkembangan anak, dan indikasi
dan perbaikilah adab Mereka. keberhasilan keluarga. Sebagaimana
dalam surat Al-Ahqof ayat 15
b. Hak anak dijelaskan: “.Kami perintahkan
kepada manusia supaya berbuat baik
Kebutuhan anak paling tidak kepada dua orang ibu bapaknya,
meliputi kebutuhan primer, sosial, ibunya mengandungnya dengan
dan kejiwaan. Dari sini dapat susah payah, dan melahirkannya
dijabarkan lebih rinci bahwa hak dengan susah payah (pula,.
seorang pada masa anak-anak mengandungnya sampai
adalah:Mendapat jaminan kehidupan menyapihnya adalah tiga puluh
seperti makan, kesehatan, dan tempat bulan”
tinggal, mendapatkan pendidikan dan Nabi berasbda:
bimbingan, mendapat kasih sayang, ّ )اخشج...شَاٛجم كثٚ يٍ نىٙس يٍ ايرٛن
dan bersosialisasi serta bermain. ّ)انجًع
Di antara hak yang membedakan usia Bukanlah termasuk golonganku,
perkembangan adalah bermain, orang yang tidak menghormati orang
karena dunia anak adalah dunia yang lebih tua di antara kita
bermain. Bermain merupakan
konsekuensi sifat anak yang 2) Menuntut ilmu
konkret(Ahid, 2010). Peter Kline
menyatakan learning is most Islam telah mengajarkan pada
diffective when it’s fun,Jadi dengan manusia untuk senantiasa
permainan yang sifatnya menggunakan ilmu sebagai bekal
menyenangkan tersebut dapat hidupnya. Masa kecil seorang, adalah
merangsang tumbuh kembangnya masa yang paling diutamakan untuk
potensi-potensi yang dimiliki anak, menunutut ilmu.
diantaranya adalah potensi nilai-nilai ٍ الْهّ * ٔفضم ٔعُٕاٌ نكمٚذعهى فاٌ انعهى ص
agama dan moral anak انًحايذ
Carilah ilmu, karena sesungguhnya
c. Kewajiban anak ilmu itu penghias bagi pemiliknya,
dan keutamaan menjadi tanda
Di antar kewajiban anak yang paling tingkah laku terpuji.
utama adalah: mematuhi orang tua,
menuntut ilmu, dan berbuat yang Masa kecil seseorang, dianggap yang
bermanfaat semampunya. paling efektif untuk belajar, karena
belum terlalu banyak terbebani
1) Mematuhi orang tua masalah kehidupan lain.
ٕيا فأخثشْى تًا فعم انًشةٚ عذٚ د انشابٛاال ن
Menghormati orang tua merupakan Ingatlah anak muda, seandaianya
etika paling umum dalam Islam, masa muda (Golden Age) bisa
bukan saja karena orang tua sebagai kembali (kudapatkan), maka kami
orang yang lebih tahu, dan paling akan beritahukan.
berjasa menghantarkan kehidupan Dijelaskan bahwa belajar di waktu
anak, tetapi relasi yang hamonis kecil seperti memahat di atas batu,
a. Situasional c. Stimulus
Karakter anak pada usia Golden Age futirstis, serta bersungguh sungguh.
salah satunya adalah perkembangan Man jad fa jad.
pemikiran yang berakibat pada
keingin tahuan yang menggebu-gebu k. Remedial
dan berwujud menjadi daftar kosa
tanya yang sangat banyak. Salah satu Dengan memberi kesempatan
penelitian menyebutnya pada usia 2- memperbaiki, anak akan mengalami
3 tahun ada hingga 250 sampai katarisasi (pembersihan batin)
dengan 300 pertanyaan dalam satu sehingga memungkinkan timbulnya
hari. Bila kita mengesampingkan perasaan mampu (optimisme) untuk
metode ini, berarti menyia-nyiakan berbuat yang lebih baik lagi diiringi,
kesempatan perkembangan anak. dengan harapan-harapan berikutnya.
Metode ini banyak dipergunakan
i. Imtsal dalam proses counseling yang
diterapkan dalam clientcentered.
Karakter usia anak-anak adalah Artinya: Dan barangsiapa
berpikir konkret. Padahal ada banyak yang mengerjakan kejahatan dan
mata pengetahuan yang bersifat menganiaya dirinya, kemudian ia
abstrak dan sulit diwujudkan mohon ampun kepada Allah, niscaya
menurut gambaran nyata. Dengan ia mendapati Allah Maha
metode perumpamaan, akan Pengampun lagi Maha Penyayang.
mempermudah pemahaman anak. (Q.S. Annisaa`: 110).
Artinya: “...Demikianlah Allah
membuat perumpamaan (bagi) yang 10. Materi Belajar Usia Golden
benar dan yang bathil. Adapun buih Age
itu, akan hilang sebagai sesuatu
yang tak ada harganya; adapun yang PendidikanIslam merupakan suatu
memberi manfaat kepada manusia, upaya terstruktur untuk membentuk
maka ia tetap di bumi. Q.S. Ar-Ra`d: manusia yang berkarakter. Tiga
17). materi untuk mengupayakan hal
tersebut, yaitu: Masalah keimanan
j. Motivasi (aqidah), masalah keislaman
(syari`ah), dan masalah ikhsan
Belajar berdasarkan motif-motif (akhlak). Isi materi tidak perlu terlalu
yang bersumber dari kesadaran banyak, melainkan bisa memberi
pribadi dipandang sebagai kegiatan gambaran positif masa depan anak.
yang positif yang membawa
keberhasilan proses a. Materi Belajar Ranah Afeksi
belajar.Pendekatan motivatif terdiri
dari tiga sumber, yaitu: motivasi Penyadaran diri untuk mengukuhkan
teogenetis, motivasi sosiogenetis, akidah dalam diri anak. Bila pada
dan motivasi biogenetias. usia dini sudah meyakini konsep
Motivasi dan kesungguhan menjadi yang benar, memudahkan ia untuk
kunci sukses kehidupan yang sangat taat, menguasai dan mengamalkan
terbukti dari masa ke masa, sehingga ilmu. akidah dan akhlak sebagai
seseorang dapat berfikir visioer dan kontrol amaliah keduniaannya di