Anda di halaman 1dari 15

TERAMPIL

Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar


p-ISSN 2355-1925
e-ISSN 2580-8915

PERKEMBANGAN GOLDEN AGE DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN


ISLAM
AHMAD YUSUF PRASETIAWAN
Email: ahmad.yusuf.prasetiawan@unsoed.ac.id
Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto
Volume 6 Nomor 1, Juni 2019

Abstract

This study aims to unravel the concept of a golden age, urgency and handling in Islamic
educational perspective. The method used in this paper is the study of literature
(theoretical studies), equipped with field observations.The results showed that the golden
age in the perspective of Islamic education is the future of nature, where the child has not
been contaminated by lust, pre puberty, and age under 13 years, as the hadith of the
Prophet, who ordered the hit children when not working on prayer. Good handling is in
line with the rights and obligations of the child. Learning methods that stimulate is
analytical, systematic and rationality.

Keywords:Development, Golden Age, Islamic Education

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap konsep zaman keemasan, urgensi dan
penanganan dalam perspektif pendidikan Islam. Metode yang digunakan dalam penulisan
ini adalah studi literatur (studi teoritis), dilengkapi dengan pengamatan lapangan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa zaman keemasan dalam perspektif pendidikan Islam
adalah masa depan alam, di mana anak belum terkontaminasi oleh nafsu, pra pubertas,
dan usia di bawah 13 tahun, seperti hadits Nabi, yang memerintahkan anak-anak yang
dipukul ketika tidak mengerjakan sholat. Penanganan yang baik sesuai dengan hak dan
kewajiban anak. Metode pembelajaran yang merangsang adalah analitis, sistematis dan
rasionalitas.

Kata kunci: Pembangunan, Pendidikan Islam, Zaman Keemasan

A. PENDAHULUAN neurosis. Perkembangan didaktis


meliputi aspek kognisi, afeksi dan
Fase perkembangan manusia psikomotori, sedang perkembangan
setidaknya bisa dikelompokkan psikologis adalah perilaku dan
menjadi perkembangan biologis, kepribadian menuju kemandirian,
didaktis, dan psikologis. yaitu kemampuan berelasi dengan
Perkembangan biologis sampai realitas-realitas lain. Dalam sistem
berfungsinya daya pikir secara kepribadian tersebut, terdapat semua

Perkembangan Golden Age Dalam Perspektif Pendidikan Islam 100


AHMAD YUSUF PRASETIAWAN

bentuk kesadaran, ingatan, dan bersama sub-sub lain dalam sistem


pikiran, yang sepanjang hidup terus individu sepeti al-nafs, al-qalb, al-
dihujani sejumlah stimulus. Masa ruh, dan fitrah. Periode, fase-fase,
emas (golden Age) hanya sekali karakter dan cara menghadapinya
terjadi, sangatlah penting untuk belum banyak dijelaskan, sedang
merangsang pertumbuhan otak anak periode perkembangan dalam
melalui perhatian, kesehatan anak, pendidikan Islam hanya mengenal
penyediaan gizi yang cukup, dan masa pra-taqlid, dan tarbiyah. Dari
pelayanan pendidikan pada masa ini. sinilah kajian ini menarik untuk
Golden age atau periode emas diketahui kapan dan bagaimana
merupakan satu bagian dari perkembangan usia Golden Age
perkembangan psikologis manusia. dalam konsespsi pendidikan Islam,
Dikatakan golden age karena masa- apa urgensi periode Golden Age bagi
masa di mana kemampuan otak pertumbuhan seorang anak dan
untuk menyerap informasi sangat bagaimana menangani usia Golden
tinggi, apapun informasi yang Age, agar anak tumbuh sebagaimana
diberikan akan berdampak kuat bagi yang diharapkan.
anak pada masa-masa kemudian. Berdasarkan penelitian sebelumnya,
Beberapa pakar menyebutkan sedikit beberapa penelitian telah dilakukan
perbedaan tentang rentang waktu untuk meneliti mengenai masa
masa golde age, yaitu 0-2 tahun, 0-3 keemasan atau Golden Age (Baztán,
tahun, 0-5 tahun atau 0-8 tahun. 2013; Breedlove, 2018; Cruz, 2019;
Secara garis besar semuanya sepakat Kekkonen, 2014; Ortiz, 2019;
bahwa awal-awal kehidupan manusia Pacheco, 2016) serta penelitian yang
adalah masa-masa emasnya, Golden memandang suatu masalah dalam
Age sering disebut sebagai masa- perspektif islam.(Aslan, 2017;
masa penting yang tak terulang. Di Hidayati, 2016; Najahah, 2016;
masa inilah, peran keluarga, Pransiska, 2016; Ridlwan, 2013;
lingkungan, dan pendidikan dituntut Rifai, 2016; Sada, 2015; Tanzilullah,
untuk bisa menemukan, dan 2016; Zainuddin, 2015). Namun,
membentuk kemampuan anak secara belum adanya penelitian terdahulu
tepat dan terarah menuju yang meneliti mengenai konsep
keberhasilan perkembangan yang zaman keemasan, urgensi dan
optimal dalam mengembangkan penanganan dalam perspektif
potrnsi intelektual, skill, emosional pendidikan Islam
maupun spriritual. Keterbaruan penelitian ini terletak
Teori Golden age belum tentu pada penelitian mengenai konsep
diterima dalam konsep pendidikan zaman keemasan, urgensi dan
Islam. Islam menekankan pendidikan penanganan dalam perspektif
seumur hidup (min al-mahdi ila al- pendidikan Islam. Sehingga, tujuan
lahdi), tanpa dibatasi satu spesialisasi penelitian ini adalah untuk
dan optimalisasi pada periode mengungkap konsep zaman
tertentu. Bahkan dalam psikologi keemasan, urgensi dan penanganan
pendidikan Islam tidak dalam perspektif pendidikan Islam
memunculkan otak sebagai fungsi
otonom, namun menyatu (integrated)

Perkembangan Golden Age Dalam Perspektif Pendidikan Islam 101


AHMAD YUSUF PRASETIAWAN

B. METODE PENELITIAN dari otak kiri dan kanan, di mana


masing-masing belahan mempunyai
Metode penelitian yang digunakan fungsi yang berbeda. Tugas otak kiri
yaitu dengan pendekatan psiko- termasuk verbal, logika, matematika,
pedagogis, manfaat yang diharapkan urutan, dan analisis. Sedangkan tugas
dengan memahami perkembangan otak kanan meliputi irama, kesadaran
Golden Age antara lain: Mengetahui ruang, imajinasi, fantasi, kreasi,
kebutuhkan anak dan tugas-tugas warna, dan sejenisnya.Keberadaan
perkembangannya sehingga dapat otak itu sendiri dianggap urgen
memberikan stimulasi yang tepat, sebagai up-gred primera atau
membimbing proses perkembangan intelegence setting segala keputusan
sesuai karakteristiknya, dan menaruh yang diambil dalam seluruh sistem
harapan dan tuntutan realistis dalam individu manusia, sehingga padanya
pengembangan potensi sesuai bakat selalu diperlukan proses
minat. pembimbingan, pengendalian dan
pendidikan.
C. HASIL PENELITIAN DAN Dalam mempelajari otak, para ahli
PEMBAHASAN mempunyai suatu istilah yang
1. Perkembangan Usia Golden disebut familiarity. Bahwa otak
Age selalu membuat suatu pola (pattern)
atas segala yang dipelajari dan
The Golden Age identik sebagai diketahui. Jika ada stimulus baru
masa konsepsi, sejak manusia masih yang masuk, otak akan mencari
dalam kandungan hingga beberapa apakah ada padanannya dari apa
tahun usia dini.(Uce, 2015). yang sudah terangkum dalam
Perkembangan aktif terletak dalam memori. Dicontohkan dalam sebuah
diri anak. Ia bukan proses yang penelitian, bahwa dengan
selalu digerakkan faktor luar, tetapi penempatan huruf-huruf yang diatur
dikendalikan juga oleh bawaan, secara acak, ataupun hurufnya tidak
bakat dan kemauan. Aktifitas anak lengkap dalam membentuk kata,
yang dinamis memberi kekuatan, orang masih bisa membacanya.
daya dan corak pada segala tingkah Dengan catatan huruf pertama dan
lakunya, dan mendorong fase-fase terakhir benar. Ini merupakan bagian
perkembangan secara berturut-turut, dari bukti bahwa kerja otak untuk
dengan implus-implus bawaan yang selalu mencari padanan yang tepat.
menghidupkan setiap mekanisme Hal ini karena otak manusia bukan
potensi jasmaniah-rohaniah. membaca satu-persatu, tetapi kata
secara keseluruhan menurut padanan
2. Landasan Munculnya Teori yang telah lebih dulu ada dalam
Golden Age memori.
Padanan (preference) itu _baik di
Otak sebagai centrum kepribadian depan maupun di belakng_ sebagian
selama ini masih menjadi misteri besar terbentuk pada masa awal
baik secara harfiah maupun hakikah. kehidupan manusia. Masa
Sedangkan yang sekedar berupa pembentukan otak awal ini sangat
perkiraan,bahwa otak manusia terdiri peka terhadap stimulus dan

Perkembangan Golden Age Dalam Perspektif Pendidikan Islam 102


AHMAD YUSUF PRASETIAWAN

kemungkinan sangat berpengaruh (berupa pikiran dan perasaan)


pada kehidupan selanjutnya maupun irasional (berupa
(Rahman, 2005) Masa inilah yang penginderaandan intuisi). Anggapan
dikenal sebagai golden age manusia. bahwa anak itu intuitif, irasional dan
Sederhananya jika padanan itu hanya digerakkan oleh hasrat tidak
positif, begitupun aktifitas follower sejalan dengan deskripsi
nya akan mengikuti, dan demikian perkembangan otak seperti di atas.
pula sebaliknya Justeru pada usia tersebut merupakan
Ditinjau dari perkembangannya, saat di mana neurosinilitas berada
tahap perkembangan otak manusia pada titik puncak. Karena
pada usia dini menempati posisi yang kejernihannya, maka anak berbuat
paling vital, yakni mencapai 80% dengan “caranya”. Seiring
dari seluruh perkembangan kematangan usia perkembangan otak
kemampuan otak.(Rahman, 2005) kemudian melambat dari homogen
Lebih jelasnya bayi lahir telah menjadi kompleks seiring
mencapai perkembangan otak 25% pengalamannya terbentuk. Saat
orang dewasa. Untuk menuju kompleksitas itu muncul sehingga
kesempurnaan perkembangan otak menegasikan kejernihannya, saat
manusia 50% dicapai hingga usia 4 itulah masa fitrah pemikiran telah
tahun, 80% hingga usia 8 tahun dan mulai tereduksi.
selebihnya diproses hingga anak usia Lebih jauh, golden age period, bukan
18 tahun. Dengan demikian usia 0-8 saja perkembangan otak, tetapi
tahun (Golden Age) memegang seluruh aspek perkembangan
peranan yang sangat besar. Penting manusia, baik fisik, kognisi emosi
untuk memberikan rangsangan maupun sosial.(Martani, 2012)
kecerdasan dengan memperhatikan Menurut Goleman, Izard dan
kesehatan, penyediaan gizi, dan Ackerman, Le Doux, (Hansen &
pelayana pendidikan. Seperti magic Zambo 2007) emosi menjadi salah
years Pendidikan pada usia anak satu aspek terpenting baik secara
sebenarnya sangatlah potensial. fisiologis dan psiko-logis. Emosi
NAEYC (1992) mempopulerkan digunakan untuk merespons
“Early Years are Learning Years” peristiwa yang terjadi disekitarnya.
karena selama rentang ini, berbagai Dengan emosi anak dapat
pertumbuhan dan perkembangan memusatkan perhatian, memberikan
berlangsung sangat pesat. periode daya bagi tubuh serta mengorganisasi
peka yang membutuhkan stimulasi nalar-pikir untuk disesuaikan dengan
dan rangsangan dari lingkungannya. kebutuhan.
Anak membentuk pikirannya sedikit
demi sedikit hingga menguasai 3. Karakter Usia Golden Age
memori, kekuatan untuk memahami,
dan pada akhirnya kemampuan Memasuki usia Golden Age, ditandai
berpikir. Carl Gustav Jung dengan banyak pertanyaan, sering
menyebutkan bahwa manusia pada menirukan, menghafal tindakan
akhirnya masuk kedalam salah satu maupun perkataan orang yang lebih
dari dua kecenderungan fungsi dewasa, mampu memahami sesuatu
psikologi, yakni fungsi rasional dengan cepat, menghitung dengan

Perkembangan Golden Age Dalam Perspektif Pendidikan Islam 103


AHMAD YUSUF PRASETIAWAN

tepat, dan daya hafalan yang kuat. kesehatan emosional, sosialisasi,


Dengan karakter semacam ini, anak komunikasi, kognisi dan
membutuhkan bimbingan orang keterampilan motorik, fisik-motorik,
terdekat sebagai panutan dan bahasa, sisial-emosional serta
perpustakaan hidup untuk menjadi pemahaman nilai-nilai moral dan
rujukan dan sumber jawaban agama.
mengenai peristiwa dan benda-benda Aspek yang berkembang antara lain:
yang dialami. Jawaban, stimulus dan perhatian, pengamatan, tanggapan,
peristiwa yang masuk ke dalam fantasi, ingatan, berpikir, dan
memorinya akan membentuk suatu perasaan. Sedangkan kemampuan
pola persepsi dan terkonsepsi yang lahir sebagai konsekuensi
menjadi kesimpulan dan prinsip yang perkembangan aspek tersebut seperti,
terus berkembang dan menguat fokus dan konsentrasi yang mulai
menjadi karakter. meningkat, fantasi dan imaginasi
Pada saat usia enam tahun pertama, pada kondisi tertentu, daya
seorang anak belum bisa benar-benar menghafal yang sangat tinggi,
menerima pengaruh dari luar dirinya, dengan koleksi perbendaharaan
sehingga nasehat apapun istilah dan pengertian dengan
sesungguhnya tidak terlalu berguna. prosentasi di atas rata-rata. Selain itu
Akan tetapi seorang anak juga lahir inisiatif dan ide dalam
mempunyai ciri khusus atau karakter mencipta dan memecahkan masalah,
dalam beradaptasi. Pembentukan telah berfungsi perasaan berupa
karakter anak merupakan satu- sensibilitas, apresiasi, dan reward.
satunya prestasi murni anak. Setalah
saat itu anak mulai bisa 5. Golden Age dalam Perspektif
menggambarkan baik dan buruk, Pendidikan Islam
nurani anak mulai berfungsi dan a. Periodesasi Perkembangan
lebih banyak lagi ketika anak telah Anak
mampu mendiskripsikan cita-citanya.
Masa optimal ini akan sia-sia bila Selama masa anak-anak, manusia
bentuk perhatian dalam hal memiliki kecenderungan yang lebih
pendidikan, pengasuhan, dan layanan ekstrim sekaligus vital. Pendidikan
kesehatan tidak sesuai kaidah dan pada masa ini dibangun dengan
karakter perkembangannya kehati-hatian. J Donald Walters,
(Wicaksono & Muti’ah, 2015) seorang ahli psikologi pendidikan
membagi perkembangan manusia
4. Aspek Perkembangan Golden menurut siklus yupiter, yakni enam
Age tahunan(J, 2004). Enam tahun
pertama sejak lahir, menurut Walters,
Untuk mengoptimalkan yang ditandai dengan tanggalnya
perkembangan anak pada usia dini, gigi-gigi bayi, adalah tahun
yang menjadi syarat pokok antara fundamental, di mana segala bentuk
lain mengenali karakternya yang pengalaman akan terserap kuat dan
berupa aspek kognitif/intelektual. menjadi fondasi pemikiran
Beberapa aspek perkembangan masa berikutnya. Pada masa ini tidak ada
golden age, yaitu kesadaran personal, pengalaman anak yang hilang,

Perkembangan Golden Age Dalam Perspektif Pendidikan Islam 104


AHMAD YUSUF PRASETIAWAN

melainkan hanya tertutupi. Tahun Anak itu pada hari ketujuh


tersebut adalah saat di mana indra kelahirannya hendakah
beresepsi terhadap dunia disembelihkan akikahnya, serta
disekitarnya. Dengan kesadaran diberi nama (dengan nama yang
indrawi, sangat mudah menerima baik) dan singkirkan dari berbagai
pelajaran. Anak diilhami oleh fantasi kotoran, jika ia telah berusia enam
tentang tokoh pujaan. Dan masa ini tahun, didiklah dengan adab susila
disebut juga tahap “tak sadar”, (akhlak). Jika ia telah berusia 9
karena emosinya masih dalam tahap tahun hendaklah pisahkan tempat
penghalusan. Enam tahun kedua tidurnya, dan jika ia telah berusia 13
yakni sampai dengan usia 12 tahun, tahun, pukullah ia jika tidak
disebut tahun fisik, karena mengerjakan shalat, bila ia telah
pertumbuhan yang cepat, sekaligus berusia 16 tahun ia boleh
berbatasan dengan enam tahun ketiga dikawinkan. Setelah itu, ayah
yakni usia setelah 12 tahun yang berjabatan tangan dengannya dan
disebut tahun penuh kehendak. Enam berkata: saya telah mendidik,
tahun ketiga bersamaan dengan mengajar dan mengawinkankamu,
lahirnya masa puber dan naiknya untuk itu saya mohon perlindungan
ego, muncul pula perasaan untuk kepada Allah dari fitnah-fitnah di
membuktikan, menguji dan dunia dan siksaan di akhirat.” (H. R.
memperkuat kehendak. Imam Tarmizdi).
Pada teori tersebut, terdapat titik
kesamaan dengan hadits Nabi untuk Dalam Hadits lain Nabi Muhammad
memerintahkan anak melakukan SAW bersabda:
sholat pada usia 7 tahun, yaitu saat ٍُٛ‫يشٔا أالدكى تااصالج ْٔى اتُاء سثع س‬
setelah tahap enam tahun pertama. ‫ُٓى‬ُٛ‫ٓا ْٔى اتُاء عشش ٔفشقٕا ت‬ٛ‫ٔاضشتْٕى عه‬
Sedangkan perintah Nabi untuk )‫ انًضاجع (سٔاِ اتٗ دأد‬ٙ‫ف‬
memukul jika tidak mengerjakan Perintahlah anak-anakmu untuk
sholat pada usia 13 tahun, adalah mendirikan sholat jika mere katelah
waktu setelah tahap enam tahun berusia 7 tahun dan pukullah jika
kedua, di mana pada transisi karakter umurnya telah mencapai sepuluh
yang ada pada tiap pergantian fase tahun dan pisahlah tempat tidunya
semacam itu merupakan masa vital. diantara mereka.
Perintah untuk memukul pada umur
13 tahun, bila tidak mengerjakan b. Perkembangan Psikoseksologi
sholat, padahal Nabi diketahui sosok
yang amat lembut dan penyayang, Dalam konsepsi hukum Islam,
mengisyaratkan agar masa ini sama tedapat dua gradasi konsekuensi
sekali tidak bisa diabaikan. hukum yang didasarkan pada tahap
ُّ‫ًاط ع‬ٚٔ ًٙ‫س‬ٚٔ ‫ٕو انساتع‬ٚ ُّ‫عق ع‬ٚ ‫انغالو‬ perkembangan manusia. Usia pra
ٍُٛ‫ٍ ادب فارا تهغ ذسع س‬ُٛ‫االرٖ فارا تهغ سد س‬ baligh dan Usia baligh. Batas
‫عضل فشاسّ فار تهغ ثالثح عشش ضشب انصالج‬ keduanya tidak selalu didasarkan
‫ذِ ٔقال‬ٛ‫فارا تهغ سرد عشش صٔجّ اتِٕ ثى أخز ت‬ pada jumlah usia maupuan
‫قذ أدترك ٔعهًرك ٔاَكحرك أعٕر تاهلل يٍ فرُرك‬ perkembangan fisis, melainkan
٘‫ا ٔعزاتك فٗ االخشج )سٔاِ انرشيز‬َٛ‫(فٗ انذ‬ perkembangan psikologis-
biologisnya (psikoseksologi). Usia

Perkembangan Golden Age Dalam Perspektif Pendidikan Islam 105


AHMAD YUSUF PRASETIAWAN

pra baligh dimulai sejak lahir hingga Allah SWT, berarti ia berhasil
masa baligh, sedangkan usia baligh mengambil manfaat dari usia gold
ditandai dengan awal mulai age. Fitrah, dengan maknanya
munculnya hasrat pada lawan jenis. sebagai potensi, terdapat dua
Dijelaskan pada kitab Safinatu An- pendapat. Pertama adalah
Najah bahwa pada anak laki-laki, konvergensi, yang menyebut potensi
ciri-cirinya adalah untuk pertama kali sebagai tabularasa atau kertas
mengeluarkan air mani, atau mimpi kosong. Kedua, Nativisme bahwa
bersetubuh. Bagi anak perempuan manusia sejak lahir telah dibekali
sejak keluar darah haidh. potensi yang dengan sendirinya bisa
Usia pra baligh, yakni sebelum berkembang, tanpa harus
“tahun penuh kehendak”, merupakan diintervensi(Ahid, 2010). Menurut
saat di mana manusia berjiwa jernih, penulis, kedua pendapat di atas
sehingga memungkinkan mengisinya bersifat saling melengkapi, sebagai
dengan hal-hal positif, sebagai “kekosongan yang dapat berisi”
fondasi untuk menunjang masa-masa menyangkut kekuatan manusia;
berikutnya. Pada usia pra baligh, meliputi kekuatan hidup, kekuatan
tingkah perbuatannya dianggap rasional, dan kekuatan
belum matang, keistimewanya adalah spiritual.Ketiganya bersifat dinamis
belum bisa dikenai hukum (wajib, dan integral.
sunnah, mubah, makruh, dan haram), Merujuk pada uraian di atas, dapat
dan tanggung jawabnya diasumsikan disimpulkan bahwa usia Golden
masih ada pada orang tua. Orang tua agesebagaimana hadits Nabi jatuh
memegang peranan mutlak dalam pada usia 7 tahun diperintahkan
membentuk “hitam putih” anak sholat, dan 13 tahun perintah
selama masa pra baligh. memukul jika tidak melakukan
Artinya: Dan apabila anak- sholat. Pada masing-masing tahap itu
anakmu telah sampai umur baligh, memiliki ruang bagi perkembangan
maka hendaklah mereka meminta spiritual, untuk mengembangkan
izin, seperti orang-orang yang piranti kedewasaanya.Golden age
sebelum mereka meminta izin. merupakan usia fitrah, dan berdasar
Demikianlah Allah menjelaskan perkembangan psikoseksologi, usia
ayat-ayat-Nya. Dan Allah Maha Golden agemasuk pada masa pra
Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” baligh.
(Q.S. An Nuur: 59).
6. Penangangan Usia Golden
c. Masa Fitrah Age
a. Hak dan Kewajiban Anak
Golden Age dapat disebut sebagai
masa fitrah, di mana pikiran dan Dalam menangani perkembangan
kondisi kejiwaan seorang masih Golden age, yang terpenting adalah
jernih.Bila anak dididik dengan memenuhi hak dan kewajiban
menjaga fitrah dari semua bentuk sebagai anak. Anak dalam porsi dan
kekotoran seperti dosa, maksiat dan kapasitasnya tidak bisa disamakan
nafsu angkara, dan berorientasi pada dengan orang dewasa, sehingga hak
visi sebagaimana konsensus dengan dan kewajibannya pun berbeda.

Perkembangan Golden Age Dalam Perspektif Pendidikan Islam 106


AHMAD YUSUF PRASETIAWAN

)ّ‫اكشيٕا أالدكى ٔاحسُٕا ادتٓى (سٔاِ اتٍ ياج‬ merupakan cermin ketercapaian
Artinya:Muliakanlah anak-anakmu perkembangan anak, dan indikasi
dan perbaikilah adab Mereka. keberhasilan keluarga. Sebagaimana
dalam surat Al-Ahqof ayat 15
b. Hak anak dijelaskan: “.Kami perintahkan
kepada manusia supaya berbuat baik
Kebutuhan anak paling tidak kepada dua orang ibu bapaknya,
meliputi kebutuhan primer, sosial, ibunya mengandungnya dengan
dan kejiwaan. Dari sini dapat susah payah, dan melahirkannya
dijabarkan lebih rinci bahwa hak dengan susah payah (pula,.
seorang pada masa anak-anak mengandungnya sampai
adalah:Mendapat jaminan kehidupan menyapihnya adalah tiga puluh
seperti makan, kesehatan, dan tempat bulan”
tinggal, mendapatkan pendidikan dan Nabi berasbda:
bimbingan, mendapat kasih sayang, ّ‫ )اخشج‬...‫شَا‬ٛ‫جم كث‬ٚ ‫ يٍ نى‬ٙ‫س يٍ اير‬ٛ‫ن‬
dan bersosialisasi serta bermain. ّ‫)انجًع‬
Di antara hak yang membedakan usia Bukanlah termasuk golonganku,
perkembangan adalah bermain, orang yang tidak menghormati orang
karena dunia anak adalah dunia yang lebih tua di antara kita
bermain. Bermain merupakan
konsekuensi sifat anak yang 2) Menuntut ilmu
konkret(Ahid, 2010). Peter Kline
menyatakan learning is most Islam telah mengajarkan pada
diffective when it’s fun,Jadi dengan manusia untuk senantiasa
permainan yang sifatnya menggunakan ilmu sebagai bekal
menyenangkan tersebut dapat hidupnya. Masa kecil seorang, adalah
merangsang tumbuh kembangnya masa yang paling diutamakan untuk
potensi-potensi yang dimiliki anak, menunutut ilmu.
diantaranya adalah potensi nilai-nilai ‫ٍ الْهّ * ٔفضم ٔعُٕاٌ نكم‬ٚ‫ذعهى فاٌ انعهى ص‬
agama dan moral anak ‫انًحايذ‬
Carilah ilmu, karena sesungguhnya
c. Kewajiban anak ilmu itu penghias bagi pemiliknya,
dan keutamaan menjadi tanda
Di antar kewajiban anak yang paling tingkah laku terpuji.
utama adalah: mematuhi orang tua,
menuntut ilmu, dan berbuat yang Masa kecil seseorang, dianggap yang
bermanfaat semampunya. paling efektif untuk belajar, karena
belum terlalu banyak terbebani
1) Mematuhi orang tua masalah kehidupan lain.
‫ٕيا فأخثشْى تًا فعم انًشة‬ٚ ‫عذ‬ٚ ‫د انشاب‬ٛ‫اال ن‬
Menghormati orang tua merupakan Ingatlah anak muda, seandaianya
etika paling umum dalam Islam, masa muda (Golden Age) bisa
bukan saja karena orang tua sebagai kembali (kudapatkan), maka kami
orang yang lebih tahu, dan paling akan beritahukan.
berjasa menghantarkan kehidupan Dijelaskan bahwa belajar di waktu
anak, tetapi relasi yang hamonis kecil seperti memahat di atas batu,

Perkembangan Golden Age Dalam Perspektif Pendidikan Islam 107


AHMAD YUSUF PRASETIAWAN

dan belajar di waktu dewasa hanya perubahan dalam cara pandang


seperti memahat di atas air seseorang menanggapi dan memberi
(mustahil), perbedaan tampak jelas respon sebagai hasil dari
bahwa meskipun lebih sulit namun hubungannya dengan sekitar(Arifin,
batu jauh lebih kuat dan permanen. 2009)
‫ انصغش كانُفش عهٗ انحجش‬ٙ‫ى ف‬ٛ‫انرعه‬ Proses itu tidak hanya menyangkut
perubahan kemampuan rasional,
3) Berbuat yang Bermanfaat melainkan juga fungsi kejiwaan
Samampunya. (perasaan, kemauan, kecenderungan
nafsu, dan ingatan), sehingga
Kewajiban ini bertujuan selain perubahannya total meliputi rohaniah
membantu orangtua, juga dan jasmaniah. Perkembangan
memposisikan anak ke dalam peran menjadi proses aktualisasi potensi
tertentu, sehingga anak merasa yang telah ada sejak lahir: cipta, rasa
dihargai, dan pekerjaan tertentu dan karsa yang merupakan potensi
dapat mengasah skill dan kreatif-dinamis khas manusia.
kemampuan.
ٌ‫ا ٔا‬ٛ‫م فاٌ اتاءكى كاٌ ساي‬ٛ‫ اسًاع‬ُٙ‫اسيٕا ت‬ a. Mengembangkan Potensi
)٘‫يع تُٗ فالٌ (سٔاِ انثخاس‬ Dasar
Memanahlah kelompok Isma`il,
karena bapakmu seorang pemanah, Gambaran mengenai spektrum
dan Aku bersama kelompok ini. (H. kecerdasan yang luas memungkinkan
R. Imam Al Bukhori). siswa berkembang menurut minat
dasarnya. Potensi itu disebut sebagai
7. Orientasi Perkembangan kecerdasan majemuk (multiple
intelegence) antara lain: kecerdasan
Pentingnya pendidikan pada tahun- matematika-logika, kecerdasan
tahun awal kehidupan seseorang, bahasa, kecerdasan musical,
sudah diakui sejak Plato. Pada masa kecerdasan visual-spasial,
bayi, otak berkembang membuat kecerdasan kinestetik, kecerdasan
sambungan-sambungan antar sel. interpersonal, kecerdasan intra
Seiring waktu stimulasi membuat personal, dan kecerdasan
pencabangan otak menjadi lebih naturalis(Rose, Malcolm, & Nichol,
kuat, akibatnya muncul 2002). Dengan potensi dasar yang
keterampilan, perkembangan beragam tadi, menunjukkan setiap
bahasanya cepat, dan koordinasi anak cerdas, sesuai bidangnya.
inderanya lebih baik. Hal utama yang Kemampuan anak tidak melulu
membedakan karakter pembelajaran distandarkan dalam indikator IQ,
anak adalah tuntutan tingkat sehingga orang tua diharapkan
perkembangan dan cara belajarnya. bersikap proporsional menilai
Floyd L. Ruch yang dikutip perkembangan anak.
Hasbulloh, menyatakan
perkembangan manusia dalam b. Membangun Minat Belajar
kaitannya dengan proses belajar,
adalah perubahan tingkah laku akibat Pendidikan selama ini, masih
pengalaman yang membawa mengabaikan bagaimana suatu

Perkembangan Golden Age Dalam Perspektif Pendidikan Islam 108


AHMAD YUSUF PRASETIAWAN

proses diawali dengan menarik ‫ش اْهّ كًقهذ انخُاصس‬ٛ‫ٔٔضع انعهى عُذ غ‬


perhatian dan minat pesertanya. )ّ‫انجْٕش ٔانهؤنؤ ٔانزْة (سٔاِ اتٍ ياج‬
Menurut Alberto Machodo, tujuan Artinya:
terpenting pendidikan adalah belajar Mengajarkan ilmu bukan kepada
bagaimana belajar, pada akhirnya orang yang berhak menerimanya,
mewujudkan kemandirian anak, seperti mengalungkan permata,
sehingga lepas dari ketergantungan mutiara, dan emas kepada babi.”
orang lain. Dalam konteks ini, unsur- (H.R.Ibnu Maajah).
unsur terpentingnya adalah
perpaduan faktor internal dan Agar pendidikan sesuai dengan usia,
eksternal, namun dipastikan bahwa maka pendidikan Islam mengenal
anak akan lebih mudah belajar tahapan yang masing-masing
dengan minat dirinya. memiliki corak berbeda. Tahapan
tersebut antara lain:
c. Membangun Dasar
Kerpibadian Positif a. Tahap Taklif (pendidikan
harus)
1) Anak didorong untuk
menggunakan akal pikirannya Pada masa taklif pembelajaran
dalam menelaah gejala dilakukan dengan cara harus dan
kehidupan, berpikir rasional, tidak boleh ditawar, karena anak
analitis dan sistematis melalui dianggap belum mampu memutuskan
proses induktif dan deduktif. pilihan. Langeveld menyebutkan
2) Berjihad, yaitu bersungguh- pendidikan yang sesungguhnya baru
sungguh mencapai tujuan. dapat diberikan setelah masa tiga
Kesungguhan dapat tahun. Sebelum umur 12 tahun, anak
dibangkitkan bila didasarkan diberi semacam paksaan. Paksaan-
atas motivasi pribadi, kesadaran paksaan yang diberikan bertujuan
berdasarkan alasan yang memberi pengertian, untuk itu
diyakini kebenarannya. disebut pendidikan pendahuluan.
3) Mengamalkan ilmu dan
mengaktualisasikan keimanan b. Tahap Tarbiyah (pendidikan
dan ketakwaannya dalam hidup orang dewasa)
sehari-hari.
Berbeda dengan masa taklif, setelah
8. Tahapan Mendidik Usia anak dianggap mampu menimbang
Golden Age suatu akibat dari keputusannya, ia
dapat diberi kebebasan untuk
Cara balajar yang tepat dan sesuai berkembang sesuai dengan minatnya.
dengan karakter anak, dapat Proses pembelajaran lebih terbuka
memfasilitasi berbagai potensi secara dan mengandung nilai demokratis, di
optimal serta tumbuhnya sikap dan mana anak hanya belajar
perilaku positif. Orientasi yang sebagaimana ia merasa perlu untuk
terpenting adalah kesesuaian konten mempelajarinya.
belajar dan perkembangan.

Perkembangan Golden Age Dalam Perspektif Pendidikan Islam 109


AHMAD YUSUF PRASETIAWAN

9. Metode Belajar Usia Golden mengamalkan pengetahuan yang


Age diperoleh, atau keyakinan dan sikap
yang dihayati, sehingga nilai-nilai
Arifin dalam buku Ilmu Pendidikan yang ditransformasikan atau
Islam, menyebutkan Berbagai terinternalisasi menghasilkan aksi
pendekatan multidimensional nyata.
dicontohkan dalam uslub dan manhaj “..Amat besar kebencian di sisi Allah
(langkah pedagogis) dari firman- bahwa kamu mengatakan apa-apa
firman Allah, dapat dijadikan sumber yang tidak kamu kerjakan. (Q.S.
implikasi-implikasi metodologi. Ash-Shaaff: 2-3).

a. Situasional c. Stimulus

Pembelajaran dikembangkan dengan Firman-firman Allah SWT yang


memberikan rasa senang seperti termaktub dalam Al-Qur’an
learning games, learning by playing memberikan prasyarat kepada
dan learning by doing, sebagaimana manusia, seperti penggunaan kata-
prinsip perkembagan Golden Age. kata yang mengandung tanbih (minta
Dalam keadaan senang anak lebih perhatian) pada awal sebuah surah
mudah menyerap materi (fawatihu As Shuwar).
dibandingkan belajar di bawah Untuk menarik minat anak
tekanan. Nabi memerintahkan diperlukan rangsangan (stimulus)
“Yasiiru wala tu`asiru, wa yansyiru yang dapat memadukan perhatian ke
wa la tanfiru” (permudahlah dan arah belajar. Pengalaman dan
jang dipersulit, gembirakanlah dan pelajaran yang telah diserap menjadi
jangan ditakuti. HR Bukhori). dihubungkan dengan hal-hal baru
Metode situsional mendorong anak yang hendak disajikan.
belajar dengan perasaan gembira Menghubungkan pengertian-
dalam berbagai tempat dan keadaan. pengertian yang telah terbentuk
Dalam hal ini orang tua atau sehingga mempermudah daya
pendidik harus jeli mengamati suasan tangkap terhadap hal-hal baru yang
hati, memanfaatkan, mencari dan diajarkan oleh guru.
membuat momen yang tepat bagi
anak. Materi dan metode sebaik d. Role Modele
apapun, pada akhirnya menjadi sia-
sia bila tidak memperhatikan faktor Salah satu karakter usia Golden Age
suasana. adalah imitasi atau meniru. Anak
dapat memperoleh contoh bagi
b. Praktik perilakunya melalui pengamatan dan
peniruan yang efektif dalam proses
Melalui cara belajar yang memberi belajar. Dicontohkan Nabi
arti sampai anak merasa berperan, mengajarkan bersembahyang dengan
menjadikan anak bergairah karena mendemonstrasikan langsung.
menyadari bahwa yang dipelajari )ٌ‫رًَٕٗ اصهٗ (سٔاِ اتٍ حثا‬ٚ‫صهٕا كًا سا‬
memberikan makna langsung Metode pemberian contoh (uswatun
baginya. Dengan demikian ia juga hasanah), terutama terhadap anak-

Perkembangan Golden Age Dalam Perspektif Pendidikan Islam 110


AHMAD YUSUF PRASETIAWAN

anak yang belum mampu berpikir menyentuh, akan mendapat kesan


kritis, akan banyak mempengaruhi hingga masa dewasanya.
pola tingkah dalam kegiatan sehari- Artinya : ”Sesungguhnya pada
hari. Bila contoh yang ditiru positif kisah-kisah mereka itu terdapat
dan menarik bagi anak, akan pengajaran bagi orang-orang yang
mempercepat proses pembelajaran. mempunyai akal..” (Q.S. Yusuf: 111)
Dalam SuratAl Ahzab: 21 disebutkan
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) g. Problem Solving
Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu...” Membimbing dan mengasihi
mengandung makna ikatan batin dan
e. Instruksional pengertian antara orang tua dan anak,
sehingga belajar berlangsung intensif
Metode dengan menyebutkan ciri- tanpa perasaan tertekan.
cirinya, sehingga anak berusaha Dengan belajar teka-teki atau
mengidentifikasi, mendeskripsikan, menyelesaikan suatu masalah, dapat
dan menyimpulkan. Metode menjadi stimulasi otak. Contohnya
instruksional bisa dilakukan dengan permainan puzzle. Hal ini dengan
cara induktif maupun deduktif. sendirinya menuntun anak
Metode ini juga dikenal dalam Islam membangun karakter sebagai
dalam mnjelaskan Munfaik, tidak seorang solutif, bukan trouble maker.
dengan definisi, tetapi ciri-ciri. Artinya: Hai manusia,
‫ ٔارا ٔعذ‬،‫ ارا حذز كزب‬:‫اخ انًُافق ثالز‬ٚ‫ا‬ sesungguhnya telah datang
)‫اخهف ٔارا أذًٍ خاٌ (سٔاِ انجايع‬ kepadamu pelajaran dari Tuhanmu
dan penyembuh bagi penyakit-
Belajar dengan tidak menyebutkan penyakit (yang berada) dalam dada
langsung, tetapi menyebutkan ciri- dan petunjuk serta rahmat bagi
cirinya, efektif bagi perkembangan orang-orang yang beriman.
usia anak, karena merangsang (Q.S.Yunus: 57).
berfiikir dan meltih mengidentifikasi
sesuatu. h. Diskusi
Cara intruksional dapat dilatih dari
yang saggat sederhana (kaalimat Dengan ruang interaksi yang terbuka
tunggal), sampai yang lebih komplek berarti ada proses dialektika yang
(kalimat majemuk, 1, 2, 3, dst). saling melengkapi. Metode dialogis
mendorong untuk saling memberi
f. Narasi dan mengambil (take and give).
Dalam metode ini, baik pikiran,
Yaitu dengan mengisahkan suatu kemauan, perasaan, dan ingatan serta
peristiwa yang berhubungan atau pengamatan akan terbuka terhadap
berpadanan dengan pelajaran. ide-ide baru yang timbul. Anak tidak
Metode cerita berpegang pada lagi dipandang sekedar objek.
pembangunan suasana dan deklamasi Artinya: “….Maka bertanyalah
penuturnya. kepada orang yang mempunyai
Usia anak sring dicirikan fantasi pengetahuan, jika kamu tidak
heroik. Cerita-cerita heroik dan mengetahui.” (Q.S. An Nahl: 43).

Perkembangan Golden Age Dalam Perspektif Pendidikan Islam 111


AHMAD YUSUF PRASETIAWAN

Karakter anak pada usia Golden Age futirstis, serta bersungguh sungguh.
salah satunya adalah perkembangan Man jad fa jad.
pemikiran yang berakibat pada
keingin tahuan yang menggebu-gebu k. Remedial
dan berwujud menjadi daftar kosa
tanya yang sangat banyak. Salah satu Dengan memberi kesempatan
penelitian menyebutnya pada usia 2- memperbaiki, anak akan mengalami
3 tahun ada hingga 250 sampai katarisasi (pembersihan batin)
dengan 300 pertanyaan dalam satu sehingga memungkinkan timbulnya
hari. Bila kita mengesampingkan perasaan mampu (optimisme) untuk
metode ini, berarti menyia-nyiakan berbuat yang lebih baik lagi diiringi,
kesempatan perkembangan anak. dengan harapan-harapan berikutnya.
Metode ini banyak dipergunakan
i. Imtsal dalam proses counseling yang
diterapkan dalam clientcentered.
Karakter usia anak-anak adalah Artinya: Dan barangsiapa
berpikir konkret. Padahal ada banyak yang mengerjakan kejahatan dan
mata pengetahuan yang bersifat menganiaya dirinya, kemudian ia
abstrak dan sulit diwujudkan mohon ampun kepada Allah, niscaya
menurut gambaran nyata. Dengan ia mendapati Allah Maha
metode perumpamaan, akan Pengampun lagi Maha Penyayang.
mempermudah pemahaman anak. (Q.S. Annisaa`: 110).
Artinya: “...Demikianlah Allah
membuat perumpamaan (bagi) yang 10. Materi Belajar Usia Golden
benar dan yang bathil. Adapun buih Age
itu, akan hilang sebagai sesuatu
yang tak ada harganya; adapun yang PendidikanIslam merupakan suatu
memberi manfaat kepada manusia, upaya terstruktur untuk membentuk
maka ia tetap di bumi. Q.S. Ar-Ra`d: manusia yang berkarakter. Tiga
17). materi untuk mengupayakan hal
tersebut, yaitu: Masalah keimanan
j. Motivasi (aqidah), masalah keislaman
(syari`ah), dan masalah ikhsan
Belajar berdasarkan motif-motif (akhlak). Isi materi tidak perlu terlalu
yang bersumber dari kesadaran banyak, melainkan bisa memberi
pribadi dipandang sebagai kegiatan gambaran positif masa depan anak.
yang positif yang membawa
keberhasilan proses a. Materi Belajar Ranah Afeksi
belajar.Pendekatan motivatif terdiri
dari tiga sumber, yaitu: motivasi Penyadaran diri untuk mengukuhkan
teogenetis, motivasi sosiogenetis, akidah dalam diri anak. Bila pada
dan motivasi biogenetias. usia dini sudah meyakini konsep
Motivasi dan kesungguhan menjadi yang benar, memudahkan ia untuk
kunci sukses kehidupan yang sangat taat, menguasai dan mengamalkan
terbukti dari masa ke masa, sehingga ilmu. akidah dan akhlak sebagai
seseorang dapat berfikir visioer dan kontrol amaliah keduniaannya di

Perkembangan Golden Age Dalam Perspektif Pendidikan Islam 112


AHMAD YUSUF PRASETIAWAN

masa dewasa. Adapun saran yang dapat di berikan


yaitu Golden age hanya datang
b. Materi Belajar Ranah Kognisi sekali, maka harus dioptimalkan
sebagai penunjang pendidikannya
Materi dari konsep diri, bahwa dengan stimulan yang efektif, karena
pendidikan adalah penting. Selama apapun stimulus yang diberikan akan
masa bermain misalnya, bila anak berpengaruh kuat pada diri anak.
sering diberikan permainan yang Respon dan sensitifitas orangtua
menuntut pemikiran, kreatifitas dan terhadap simbol-simbol
keuletan, maka anak akan perkembangan anak dapat dilakukan
beranggapan bahwa dirinya harus melalui interaksi dan interdependensi
terus belajar dan maju. personal. Mengenal, mengetahui,
memahami dunia anak adakalanya
c. Materi Belajar Ranah menjadi tidak mudah, karena dunia
Psikomotorik anak identik dengan labilitas dan
perubahan. Serta saran untuk
Pengembangan kreatifitas dan Skill penelitian selanjutnya agar meneliti
spesial, sebagai bekal hidup, sampai mengenai Golden age dengan ranah
anak mampu secara spesifik dalam yang lebih luas
hal tertentu, agar ia berusaha
membidangi bakat yang benar-benar E. DAFTAR PUSTAKA
diminati.
Ahid, N. (2010). Pendidikan
D. SIMPULAN DAN SARAN Keluarga Dalam Perspektif
Islam. Yogyakarta: Pustaka
Berdasarkan hasil penilitian dapat Belajar.
disimpukan bahwa kesadaran adanya Arifin, M. (2009). Ilmu Pendidikan
Golden age dapat menjadi jawaban Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
atas problem pendidikan Islam, yakni Aslan. (2017). Pendidikan Remaja
dengan membangun kepribadian Dalam Keluarga di Desa
kamil sejak usia dini, manusia utuh Merabuan, Kalimantan Barat (
rohani dan jasmani, berkembang Perspektif pendidikan Islam).
melalui aplikasi sifat-sifat Allah Al-Banjari, 16(1), 122–135.
SWT untuk menjalankan fungsi- Baztán, J. M. E. (2013). Dramatic
fungsi kehidupan. Manusia dengan Rewritings of the Spanish
referensi dan experience positif yang Golden Age Theater of
terbentuk pada masa kanak-kanak, Cervantes´s La fuerza de la
dan teraktualisasi selama hidupnya. sangre. Anales Cervantinos,
Semua bertolak dari visi hidup: cara 45(0), 155–174.
berpikir, bersikap dan perilaku. Ini Breedlove, B. (2018). An Icy Vista
berarti bahwa pendidikan yang sesuai from a Golden Age. Emerging
dengan kaidah perkembangan Infectious Diseases., 24(12),
manusia, diharapkan mampu 2389–2390.
menghasilkan manusia yang Cruz, V. de L. de la. (2019).
“selesai” dengan dirinya dan ber Journeys to the Holy Land in
mashlahah bagi masyarakatnya. the Golden Age: Entity and

Perkembangan Golden Age Dalam Perspektif Pendidikan Islam 113


AHMAD YUSUF PRASETIAWAN

fortune of a forgotten genre. Ridlwan, N. A. (2013). Konsep


Revista de Filología Española, Pendidikan Karakter Dalam
99(1), 89–112. Perspektif Islam. Komunika,
Hidayati. (2016). Pendidikan Anti 7(1), 1–11.
Korupsi Tinjauan Perspektif Rifai, M. (2016). Peranan Orang Tua
Pendidikan Islam. Hikmah: Sebagai Wali, Pembimbing, dan
Jurnal Pendidikan Islam, 5(1), Pendidik Pada Perkembangan
100–128. Anak Dalam Perspektif
J, D. W. (2004). Education For Life. Pendidikan Agama Islam.
Jakarta: Gramedia. Premiere Educandum, 1(1), 1–
Kekkonen, J. (2014). The “Golden 10.
Age of Legislation” in Finland Rose, C., Malcolm, & Nichol, J.
1863–79: Judicial Reforms in a (2002). Accelerated Learning
Societal Context. Russian Law (Diterjemahkan bersama Pusat
Journal, 2(4), 63–77. Perbukuan Departemen
Martani, W. (2012). Metode Pendidikan Nasional).
Stimulasi dan Perkembangan Bandung: Penerbit Nuansa.
Emosi Anak Usia Dini. Jurnal Sada, H. J. (2015). Konsep
PSIKOLOGI Universitas Pembentukan Kepribadian Anak
Gadjah Mada, 39(1), 112–120. Dalam Perspektif Al-Qur’an.
Najahah. (2016). Pemberdayaan Al-Tadzkiyyah: Jurnal
Masyarakat Dalam Perspektif Pendidikan Islam,
Pendidikan Islam. Jurnal 6(November), 253–272.
Lentera Pendidikan LPPM UM Tanzilullah, M. I. (2016). Tahsinu
Metro, 14(2), 135–147. Al-Salah Sebagai Media
Ortiz, R. R. (2019). Three Stages of Spiritual Bimbingan Konseling
Radio Drama in Chile: from the Perspektif Multikultural.
Golden Age to the New Rise of KONSELING RELIGI: Jurnal
Fiction Series. Index Bimbingan Konseling Islam,
Comunicación., 9(2), 55–73. 7(1), 189–208.
Pacheco, M. F. (2016). Reflections Uce, L. (2015). The Golden Age :
on the Golden Age, from a time Masa Efektif Merancang
of iron. InMediaciones de La Kualitas Anak. Jurnal Bunayya,
Comunicación, 9(9), 158–165. 1(2).
Pransiska, T. (2016). Konsepsi Fitrah Wicaksono, E., & Muti’ah, T.
Manusia Dalam Perspektif (2015). Resiliensi Pendidik
Islam Dan Implikasinya Dalam Paud Di Kecamatan Semin,
Pendidikan Islam Kontemporer. Kabupaten Gunung Kidul.
Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA, Jurnal Spirits, 6(1).
17(1), 1–17. Zainuddin, M. R. (2015). Peran
Rahman, H. S. (2005). Konsep Dasar Pondok Pesantren Dalam
Pendidikan Anak Usia Dini. Perspektif Pendidikan Islam.
Yogyakarta: PGTKI Press. Edukasi, 3(1), 751–764.

Perkembangan Golden Age Dalam Perspektif Pendidikan Islam 114

Anda mungkin juga menyukai