Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH PSIKOLOGI ISLAM DALAM PROSES

PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

Hanny Zhafira1

Disampaikan dalam Diskusi Kelas, Mata Kuliah : Metode Studi Islam


dengan Dosen Pengampu : Fisman Bedi, S.Ag.,MM.,M.Si

ABSTRACT : Psychology learns to have various kinds of learning processes and solutions
to the world of education. Meanwhile, Islamic education itself contains the goals and
foundations of education. The learning process for early childhood does not only include
psychological principles, but with the theory of Western scientists, this learning must be
based on Islamic values and concepts as well. Islamic psychology is a form of psychology
that is based on the image of humans, especially in Islam. In Islamic education, the Koran
has been told about the aims of Islamic education. Early childhood education will also be
the foundation for building character and personality in a child so that when someone has
problems they can act on them. By implementing learning based on psychological
principles, the internalization of education into psychophysiology in early childhood will
be achieved. The aim of this research is to explain early childhood education based on
Islamic psychology, to understand children's psychology and behavior through science and
faith, besides that it aims to reformulate the concept of early childhood learning based on
understanding the psychology of learning and Islamic education.
Keyword : Islamic Education, Early Chilhood, psychology.

ABSTRACT : Psikologi belajar untuk memiliki berbagai macam proses pembelajaran dan
solusi terhadap dunia pendidikan. Sedangkan pendidikan islam sendiri berisikan tujuan dan
pondasi pendidikan. Proses pembelajaran kepada anak usia dini tidak hanya mencakup
pada prinsip prinsip psikologi saja namun dengan adanya teori ilmuwan Barat,
pembelajaran tersebut harus berlandaskan dengan adanya nilai nilai dan konsep ke islam
an juga. Psikologi islam yaitu bentuk dari psikologi yang sudah didasari gambaran manusia
terlebih dalam islam. Di dalam pendidikan Islam, sudah diberitahukan pada Al-Quran
tentang bagaimana tujuan dari pendidikan islam tersebut. Pendidikan anak usia dini juga
akan menjadi pondasi dari pembentukan karakter dan juga kepirbadian pada seorang anak
sehingga ketika seseorang memiliki permasalahan dapat ditindak lanjuti. Dengan
menerapkan pembelajaran yang berlandaskan prinsip psikologi maka internalisasi
pendidikan ke dalam psikofisiologis pada anak usia dini akan tercapai. Adanya tujuan
penelitian ini guna menjelaskan pendidikan anak usia dini yang berlandaskan psikologi
islam, untuk memahami psikologi dan perilaku anak melalui sains dan iman, selain itu
bertujuan untuk merumuskan kembali konsep pembelajaran anak usia dini berdasarkan
pemahaman psikologi belajar dan pendidikan islam.
Kata kunci : Pendidikan Islam, Anak usia dini, Psikologi.

A. PENDAHULUAN
Psikologi berasal dari bahasa Yunani psikolog, gabungan dari psyche dan logos
Psyche artinya jiwa dan logos artinya pengetahuan Psikologi secara harafiah
diartikan sebagai ilmu tentang jiwa. Meskipun jiwa merupakan benda yang abstrak
dan tidak dapat disangkal keberadaannya, namun istilah ruh atau jiwa masih sulit
didefinisikan karena bentuknya yang sulit dikenali Gejala kejiwaan manusia
dibedakan menjadi gejala kognitif (kognitif), gejala emosi (afeksi), gejala kehendak

1
(consonance), dan gejala campuran (psikomotor). Kognisi atau gejala kognitif
adalah proses atau upaya manusia untuk mengenali, menyimpan, mengasosiasikan,
dan menganalisis berbagai jenis rangsangan atau informasi yang masuk ke dalam
inderanya dan memecahkan masalah berdasarkan rangsangan atau informasi
tersebut. 1
Gejala kognitif meliputi persepsi dan pengenalan, asosiasi, memori, pemikiran,
dan kecerdasan. Afeksi atau gejala emosional adalah kemampuan merasakan
rangsangan yang kita terima, termasuk emosi seperti kesedihan, kebahagiaan,
kebosanan, kemarahan, kebencian, dan cinta Pengaruh manusia dan emosi yang
kuat sering disebut emosi. Gejala psikomotor atau campuran merupakan gabungan
gejala kognitif dan emosional yang menimbulkan perilaku/perilaku tertentu pada
anak. Contoh gejala tersebut antara lain belajar, sugesti, kelelahan, kepribadian,
dan berbagai bentuk aktivitas yang melibatkan gerakan motorik seperti membaca,
berjalan, dan makan.
Mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Poerbakawatja dan Harahap dalam Muhibbin Syah (2001) menyatakan bahwa
pendidikan merupakan usaha secara sengaja dari orang dewasa untuk meningkatkan
kedewasaan yang selalu diartikan sebagai kemampuan untuk bertanggung jawab
terhadap segala perbuatannya. Dari definisi-definisi tersebut diatas dapat penulis
simpulkan bahwa pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan
sengaja untuk mengubah tingkah laku manusia baik secara individu maupun
kelompok untuk mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Pendidikan Islam yaitu proses transinternalisasi pengetahuan dan nilai- nilai Islam
terhadap peserta didik dengan adanya pengajaran, pembiasaan, bimbingan,
pengasuhan, pengawasahan, serta pengembangan potensinya, untuk mencapai
keselarasan hidup di dunia maupun di akhirat. Pendidikan Islam juga suatu proses
bimbingan yang diberikan orang lain kepada seseorang agar ia berkembang secara
maksimal sesuai dengan ajaran Islam.
Agar pendidikan dapat berjalan sesuai dengan fungsinya sebagai agen of
culture dan bermanfaat bagi manusia itu sendiri, maka disitulah perlu acuan pokok
tersendiri yang dapat mendasarinya. Karena pendidikan ialah merupakan suatu
bagian yang sangat critical dari kehidupan manusia, secara kodrati adalah insan
pedagogik, maka acuan yang menjadi dasar bagi pendidikan adalah adanya nilai
yang tertinggi dari pandangan hidup sebuah masyarakat di mana pendidikan itu
terlaksana. Adapun dasar dasar pendidikan islam yaitu alquran dan juga hadist.
Tujuan pendidikan islam, sama halnya seperti pendidikan umumnya, yaitu berusaha
membentuk keperibadian manusia yang sempurna, dengan melalui peoses yang
panjang dan mendapatkan hasil yang tidak dapat diketahui secara langsung.
Sehubungan dengan itu, pendidikan islam harus dapat memahami serta menyadari
betul apa sebenarnya yang hendak dicapai dalam proses pendidikan.
Tujuan pendidikan Islam secara khusus yaitu diantaranya adalah, satu
memberitahukan kepada genarasi penenrus bangsa suatu akidah Islam, dasar-
dasarnya, asal-usul ibadah, serta tata cara pelaksanaan ibadah secara benar, dengan

1
Sugiyanto, “Psikologi Pendidikan”,2014

2
memberikan pembiasaan-pembiasaan kepada mereka agar berhati-hati dalam
mematuhi akidah agama serta dapat menjalankan dan menghormati syair-syair
agama. Tujuan pendidikan Islam juga tidak terlepas dari nilai-nilai yang terdapat
pada pendidikan Islam. Nilai-nilai perfect yang tentu diinginan dapat
mempengaruhi dan mewarnai setiap kehidupan manusia, sehingga membentuk
secara lahiriyahnya.
Dengan kata lain, nilai-nilai perfect yang lahir dalam diri manusia sehingga
membentuk perilaku lahiriyah pada diri setiap manusia. Tujuan tersebut dapat
dikatakan sangat dilandasi okeh nilai-nilai Al-qur'an dan hadits seperti yang telah
tertulis dalam rumusan, yaitu menciptakan pribadi-pribadi yang senantiasa dapat
bertakwa kepada Allah Swt serta Rasul- Nya dan sekaligus dapat mencapai
kebahagiaan dunia maupun akhirat. Fungsi pendidikan islam ialah segala sesuatu
yang bersifat menyediakan fasilitas hingga memungkinkan suatu tugas-tugas
pendidikan Islam tersebut dapat tercapai dan berjalan dengan lancar. Dengan
adanya penyediaan suatu fasilitas yang ada tersebut tentu memiliki arti serta tujuan
yang bersifat struktural dan instusional. 2

Whiterington (1978) mendefinisikan psikologi pendidikan sebagai studi sistematis


tentang proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan
manusia.
Sumadi Suryabrata (1984) mendefinisikan psikologi pendidikan sebagai
pengetahuan psikologi mengenai anak didik dalam situasi pendidikan.
Elliot dkk.(1999) menyatakan bahwa psikologi pendidikan merupakan penerapan
teori-teori psikologi untuk mempelajari perkembangan, belajar, motivasi,
pengajaran dan permasalahan yang muncul dalam dunia pendidikan. 3

Dari berbagai definisi tersebut di atas penulis menyimpulkan bahwa


psikologi pendidikan ialah ilmu yang mempelajari penerapan teori-teori psikologi
dalam bidang pendidikan. Dalam psikologi pendidikan dibahas berbagai tingkah
laku yang muncul dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran
dan latihan. Pada dasarnya psikologi pendidikan mempelajari seluruh tingkah laku
manusia yang terlibat dalam proses pendidikan. Manusia yang terlibat dalam proses
pendidikan ini ialah master dan siswa, maka objek yang dibahas dalam psikologi
pendidikan adalah tingkah laku siswa yang berkaitan dengan proses belajar dan
tingkah laku master yang berkaitan dengan proses pembelajaran. Sehingga objek
utama yang dibahas dalam psikologi pendidikan adalah masalah belajar dan
pembelajaran. Pendidikan pada hakekatnya adalah suatu pelayanan yang
diperuntukkan pada siswa, oleh karena itu dalam psikologi pendidikan juga dibahas
aspek-aspek psikis atau geJala kejiwaan yang terdapat pada siswa terutama ketika
terlibat dalam proses belajar. Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan, anak
usia dini adalah suatu kelompok anak tunggal yang berumur 0 sampai dengan 6
tahun. Fadillah (2014: 9) menyatakan bahwa anak usia dini adalah sekelompok

2
Ofa A, “Pendidikan Islam” , 2019 , Hal 1-25
3
Sugiyanto,Loc.cit

3
anak yang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang unik. Pada
masa anak usia dini, individu mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan
yang terjadi dengan sangat pesat dan merupakan lompatan perkembangan.
Disimpulkan bahwa anak usia dini mencakup anak-anak berusia 0 hingga 6 tahun.
Anak pada usia ini berkembang dan tumbuh dengan pesat, sehingga mudah untuk
memberikan insentif bagi perkembangan kecerdasannya.
Pendidikan anak usia dini adalah suatu jenjang pendidikan yang
memberikan layanan pengajaran bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam
tahun, yang terjadi sebelum pendidikan dasar. Pendidikan anak usia dini
merangsang anak-anak dari usia 0 hingga 6 tahun, mendorong pertumbuhan dan
perkembangan fisik dan mental, serta mempersiapkan mereka untuk tingkat
pendidikan berikutnya. Pendidikan anak usia dini meliputi pokok-pokok tumbuh
kembang: perkembangan moral dan agama, perkembangan fisik, kecerdasan
kognitif, perkembangan sosial emosional, bahasa dan komunikasi yang baik agar
anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, merupakan perwujudan yang
terfokus pada pembinaan. 4
Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pendidikan anak usia dini
berdasarkan psikologi Islam, memahami psikologi dan perilaku anak berdasarkan
konsep tauhid melalui integrasi ilmu dan iman. Psikologi Islam adalah suatu bentuk
psikologi yang didasarkan pada gambaran manusia, khususnya Islam, yang
mempunyai keunikan yang berbeda-beda dan perilakunya merupakan ekspresi
pengalamannya dalam berinteraksi dengan dunia dan lingkungan spiritual dengan
maksud dan tujuan perbaikan. kesehatan dan kualitas hidup beragama serta untuk
mencapai kebahagiaan akhirat. Dalam pendidikan Islam, Al-Quran meletakkan
landasan bagi tujuan pendidikan Islam dan materi yang akan diajarkan, khususnya
pendidikan Islam. Pembelajaran dilakukan melalui metode-metode yang harus
menarik dan relevan untuk mencapai tujuan yang diharapkan dari pendidikan Islam
di Indonesia. Penelitian yang digunakan dalam artikel ini adalah tinjauan pustaka
dan menggunakan metode deskriptif kritis yang menekankan pada kemampuan
menganalisis data dari segi teks dan teori. Hasil telaah pustaka dan observasi
menunjukkan bahwa anak merupakan bibit berkualitas yang berpotensi
mewujudkan nilai-nilai dasar kemanusiaan. Namun dalam perkembangan
selanjutnya, jiwa manusia sudah tidak stabil lagi. Pendidikan Barat cenderung
terlalu menekankan kecerdasan (kognitif) dan mengabaikan fungsi mental (afektif).
Psikologi Islam hadir dalam dunia pendidikan anak usia dini sebagai paradigma
baru yang memandang diri manusia secara utuh dan utuh. Anak tidak hanya
memahami konsep-konsep umum, tetapi juga memahami konsep-konsep
kemanusiaan dalam Islam, serta memiliki potensi jasmani dan rohani yang
berkaitan erat. Agar anak menjadi manusia sempurna, mereka merawat alam,
menjaganya dan menaati perintah Tuhan.

4
Devy Habibi Muhammad, “Pendidikan Anak Usia Dini Mneurut Psikologi Islam” , 2010 , Hal 29-
33

4
B. PEMBAHASAN
Kajian Psikologi.
Hal ini dikemukakan oleh psikolog Hanna Jumana Bastaman. Ia menjelaskan,
jika umat Islam ingin mengembangkan psikologi, mereka harus memanfaatkan ide-
ide para ilmuwan psikologi. Ciri khas karya Hanna Jumana adalah di satu sisi ia
memberi anotasi dan mengakui kebenaran teori-teori psikologi, sehingga
mempunyai beberapa kekurangan, namun di sisi lain mencoba memperbaiki
kekurangannya yaitu konsep keislaman apa yang sedang kita lakukan. Psikologi
Islam memiliki tantangan yang berbeda dengan psikologi Barat. Psikologi Barat
menjelaskan, memprediksi, dan mengontrol perilaku manusia. Di sisi lain,
psikologi Islam pada umumnya berisi penguatan manusia untuk meningkatkan
kualitas hidupnya. Psikologi Islam akan memperingatkan kita sebagai manusia
bahwa kita adalah makhluk multidimensi. Berdasarkan perkembangan paradigma
psikologi yang dijelaskan oleh peneliti, besar kemungkinan psikologi Islam akan
menjadi paradigma selanjutnya dalam perkembangan psikologi. 5
Alasan tersedianya adalah karena psikologi Islam mengembalikan tempat
agama dalam kehidupan manusia.Perkembangan sejarah ini bertujuan untuk
melengkapi konsep hakiki tingkah laku manusia, mengungkapkan unsur
keagamaan dalam kehidupan manusia, dan unsur moral dalam penerapannya yaitu
menunjang ilmu pengetahuan modern dan peradaban manusia. Salah satu upayanya
adalah membangun kembali peradaban manusia dan menyempurnakan konsep
perilaku manusia dengan cara mendidik dan memahami konsep pendidikan Islam
serta menyempurnakan jiwa yang penuh keimanan. Ensiklopedia Nasional
Indonesia Volume 13 (1990) menyebutkan bahwa psikologi adalah ilmu yang
mempelajari tingkah laku manusia dan hewan, baik yang terlihat langsung maupun
yang tidak terlihat secara langsung. Dakir (1993) menyatakan bahwa psikologi
membahas tentang perilaku manusia dalam hubungannya dengan lingkungan.
Muhibbin Syah (2001) menyimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu yang
mempelajari perilaku terbuka dan tertutup seseorang, baik secara individu maupun
kolektif, dalam hubungannya dengan lingkungannya. 6
Perilaku terbuka adalah perilaku yang bersifat psikomotorik seperti berbicara,
duduk, dan berjalan, sedangkan perilaku tertutup meliputi berpikir, percaya,
merasakan, dan lain-lain. Dapat kita simpulkan bahwa psikologi adalah ilmu yang
mempelajari baik tingkah laku manusia sebagai individu maupun hubungannya
dengan lingkungan. Perilaku ini mungkin terlihat atau tidak terlihat, disadari atau
tidak. rdasarkan perkembangan paradigma psikologi yang dijelaskan oleh peneliti,
besar kemungkinan psikologi Islam akan menjadi paradigma selanjutnya dalam
perkembangan psikologi. Alasan tersedianya adalah karena psikologi Islam
mengembalikan tempat agama dalam kehidupan manusia. Perkembangan sejarah
ini bertujuan untuk melengkapi konsep hakiki tingkah laku manusia,
mengungkapkan unsur keagamaan dalam kehidupan manusia, dan unsur moral
dalam penerapannya yaitu menunjang ilmu pengetahuan modern dan peradaban
manusia. Salah satu upayanya adalah membangun kembali peradaban manusia dan

5
Bahril Hidayat,”Pendidikan anak usia dini menurut psikologi Islami.”, 2018 ,hal 29-33.
6
Bahril Hidayat Loc.cit

5
menyempurnakan konsep perilaku manusia dengan cara mendidik dan memahami
konsep pendidikan Islam serta menyempurnakan jiwa yang penuh keimanan.

Konsep Pendidikan dan Aspek


Pendidikan anak usia dini merupakan landasan pengembangan karakter
manusia, dan merupakan persoalan penting yang memerlukan upaya lebih lanjut di
masa depan. Psikologi pembelajaran menawarkan berbagai jenis kesadaran dan
solusi terhadap dunia pendidikan. Di sisi lain, pendidikan Islam mencakup pokok-
pokok dan tujuan pendidikan. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah
merumuskan konsep pendidikan anak usia dini berbasis psikologi pembelajaran dan
pendidikan Islam, serta mengintegrasikan konsep pendidikan anak usia dini
berbasis psikologi pembelajaran dan pendidikan Islam. Penelitian ini menjelaskan
bahwa konsep-konsep yang dapat dikembangkan dari psikologi pembelajaran
adalah tahapan pembelajaran anak usia dini, metode pembelajaran anak usia dini,
strategi pembelajaran anak usia dini, dan faktor-faktor yang mempengaruhi
pembelajaran anak usia dini Masu. Selanjutnya saya ingin membahas tentang
pendidikan Islam yaitu sarana pendidikan Islam anak usia dini dan materi
pendidikan Islam anak usia dini. Lalu ada integrasi konsep pendidikan anak usia
dini. Dari sudut pandang psikologi pembelajaran dan pendidikan Islam dapat
dijelaskan bahwa pendidikan Islam merupakan suatu bidang yang menjadi landasan
atau materi dalam pendidikan anak usia dini, sedangkan pendidikan Islam
merupakan suatu aspek atau bidang yang berfungsi sebagai jalan atau sarana dalam
pembelajaran psikologi. Untuk mencapai tujuan Anda. Program pendidikan anak
usia dini. 7

Pendidikan Islam
Pendidikan anak usia dini merupakan landasan pengembangan karakter
manusia, dan merupakan persoalan penting yang memerlukan upaya lebih lanjut di
masa depan. Psikologi pembelajaran menawarkan berbagai jenis kesadaran dan
solusi terhadap dunia pendidikan. Di sisi lain, pendidikan Islam mencakup pokok-
pokok dan tujuan pendidikan. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah
merumuskan konsep pendidikan anak usia dini berbasis psikologi pembelajaran dan
pendidikan Islam, serta mengintegrasikan konsep pendidikan anak usia dini
berbasis psikologi pembelajaran dan pendidikan Islam. Penelitian ini menjelaskan
bahwa konsep-konsep yang dapat dikembangkan dari psikologi pembelajaran
adalah tahapan pembelajaran anak usia dini, metode pembelajaran anak usia dini,
strategi pembelajaran anak usia dini, dan faktor-faktor yang mempengaruhi
pembelajaran anak usia dini Masu. Selanjutnya saya ingin membahas tentang
pendidikan Islam yaitu sarana pendidikan Islam anak usia dini dan materi
pendidikan Islam anak usia dini. Lalu ada integrasi konsep pendidikan anak usia
dini. Dari sudut pandang psikologi pembelajaran dan pendidikan Islam dapat
dijelaskan bahwa pendidikan Islam merupakan suatu bidang yang menjadi landasan
atau materi dalam pendidikan anak usia dini, sedangkan pendidikan Islam

7
Hidayah F, “Konsep Pendidikan Anak Usia Dini Berdasarkan Perspektif Psikologi Belajar Dan
Pendidikan Islam”, 2023,hal 1-122

6
merupakan suatu aspek atau bidang yang berfungsi sebagai jalan atau sarana dalam
pembelajaran psikologi. Untuk mencapai tujuan Anda. Program pendidikan anak
usia dini. 8
Pendidikan menurut etimology, kata pendidikan dalam bahasa Indonesia
berasal dari kata “didik” yang mengandung arti “perbuatan”. Pendidikan ialah suatu
proses perubahan tingkah laku seseorang dengan adanya pertumbuhan dan
perkembanga dan seluruh kemampuan potensinya melalui adanya pengajaran
(teaching) dan pembelajaran (learning) untuk menghasilkan sebuah pengetahuan
(knowledge), keterampilan (skill) serta mengembangkan tingkah laku (behavior)
yang baik bagi kehidupan dirinya, masyarakat serta lingkungan. Permasalahan
dalam dunia pendidikan dan pendidikan Islam, berkaitan dengan rujukan teori-teori
psikologi pendidikan dan psikologi belajar yang berasal dari psikologi Barat.
Rujukan teoretis tersebut seringkali tidak sesuai dengan implementasi pendidikan
Islam, khususnya pendidikan anak usia dini menurut perspektif Islam karena
psikologi Barat tidak memberikan perhatian yang besar kepada agama, khususnya
Islam. Kondisi tersebut mengakibatkan pengembangan pendidikan Islam pada anak
usia dini membutuhkan Psikologi Islami sebagai rujukan teoretis yang relevan
dengan perumusan, pengembangan, dan penemuan-penemuan keilmuan yang
integratif antara Islam dan Pendidikan. Harapannya pendekatan ke ilm u an d an
keis lam an b erjalan secara dinamis ke dalam jiwa peserta didik, pendidik, dan
lingkungan pendidikan Islam, khususnya dimensi pendidikan Islam anak usia dini.
Sementara itu, referensi psikologi pendidikan yang dicontohkan Nabi Muhammad
SAW. dalam mendidik para sahabat terus diteliti ilmuwan kontemporer. Referensi
psikologi Islami tersebut menjadi rujukan keilmuan psikologi kontemporer sebagai
landasan ilmiah untuk membantu pendidikan Is lam melakukan pengembangan
dinamika keilmuan kependidikan. Jadi, untuk memahami pendidikan Islam,
khususnya pendidikan Islam Anak Usia Dini, antara Psikologi Islami dan
Pendidikan Islam merupakan dua rumpun ilmu yang memiliki daya sanding kajian
ilmiah yang signifikan sebagai rujukan dunia pendidikan dan pengajaran yang
diamanahkan kepada umat manusia. 9

Manusia ini memiliki tiga tujuan utama, yaitu tujuan, tujuan spiritual, dan tujuan
pikiran :
1. Tujuan Pendidikan Jasmani.
Kekuatan fisik adalah bagian penting dari tujuan pendidikan, maka pendidikan
harus mengarah ke keterampilan fisik itu penting untuk kesehatan. Pendidikan
jasmani juga menghindari situasi yang mengancam kesehatan fisik anak didik.
Kebersihan fisik adalah biasanya sejalan dengan penampilan dan kebiasaan baik
yang timbul dari selesai, misalnya ketika mereka ingin beribadah seperti sholat,
membaca Al-Qur’an, itu tidak terpisahkan dari tindakan penyucian dan ketertiban
untuk memakai yang baik dan indah ketika mereka ingin beribadah. Diperlukan
pemenuhan kebutuhan biologis untuk keberadaan manusia sebagai pribadi seperti
perlu makan dan minum.

8
Hidayah F Loc.cit
9
Kulsum U, “Psikologi Belajar Pada Pendidikan Anak”,2021 , Hal1-9

7
Menurut penulis, sejalan dengan pandangan psikologi humanistik yang
mengakui potensi manusia dan juga sejalan dengan konsep Psikologi islam.
Humanistik adalah teori hierarki kebutuhan diusulkan oleh Abraham Maslow. Jika
kebutuhan terpenuhi dalam satu pria, maka tuntutan persyaratan yang lebih tinggi
untuk dipenuhi, dan sebagainya. Dalam teori hierarki kebutuhan bahwa kebutuhan
fisiologis merupakan kebutuhan mendasar manusia yang harus terpenuhi terlebih
dahulu. Ini konsisten dengan konsep pemenuhan tujuan pendidikan Islam
kebutuhan biologis dalam perspektif Al-Qur’an akan membawa sikap positif.

2. Tujuan Pendidikan Spiritual.


Menurut Said Hawwa bahwa asal mula jiwa adalah pada dasarnya mengakui dan
menerima kesaksian Allah SWT dan berserah kepada-Nya (Sakir, 2016). Namun,
faktor lingkungan juga bisa merubah sifat dasar manusia, yang memungkinkan
untuk melakukan penyimpangan dari kebenaran. Tujuan pendidikan Islam harus
bisa memberi semangat dan mencapai kebenaran dan kemurnian serta menjadi
insan yang sempurna, dan tidak hanya cerdas dalam intelegensi tetapi harus
memiliki kecerdasan spiritual untuk mewujudkan kehidupan individual dan sosial
yang baik bagi anak itu sendiri.

3. Tujuan Pendidikan.
Manusia di lahirkan ke dunia dengan keadaan tidak mengetahui apapun.
Tetapi oleh maha pencipta, manusia dibekali dengan wasilah untuk mencari dan
menimba ilmudengan akalnya, pendengarannya, dan penglihatannya. Manusia
diberi pikiran yang mampu membedakan antara makhluk hidup lainnya (Ismail,
2014). Dengan menggunakan pikiran manusia dapat membedakan antara yang baik
dan buruk. Menurut Muhammad Abduh (salah satu pemimpin Muslim dunia)
tentang salah satu ciptaan manusia (al-alaq) dan posisi manusia paling sempurna di
antara makhluk lain (ahsan taqwim), manusia yang paling sempurna, karena
semangat keunggulan yang terdiri dari akal dan jiwa. Dengan kata lain, manusia
makhluk yang sempurna yang diciptakan dari material dan immaterial. Dengan
kesempurnaan ini pikiran dan jiwa dalam diri manusia dapat berkembang dan
tumbuh sehingga mereka dapat melaksanakan tugas sebagai khalifah di dunia.
Tujuan pendidikan adalah lebih fokus pada pengembangan kecerdasan manusia
kususnya anak usia dini untuk mengarahkan dan dapat menemukan kebenaran. 10
Selain membantu anak didik mendapatkan fakta dan mental keterampilan.
Pendidikan Islam mengacu pada tujuan memberikan dorongan untuk peningkatan
kecerdasan. Pendidikan Islam tidak hanya fokus pada menghafal saja tetapi
meupakan proses yang konperhensif karena dalam pendidikan bertujuan melatih
kemampuan intelektualitas, emosionalitas, dan spiritualitas. Tujuan pendidikan
islam berkaitan erat dengan tujuan penciptaan manusia sebagai khalifah di bumi
dan hamba Allah SWT. Selain itu tujuan pendidikan islam juga untuk merubah
sesuai yang diinginkan, yang di usahakan oleh pendidik dalam proses pendidikan
untuk tercapainya tingkah laku idividu sehingga memiliki nilai-nilai yang tinggi
dan memiliki akhlakul karimah. Dari berbagai argumen dan pemikiran yang ada

10
Hidayah F, Loc.cit

8
maka kesimpulannya adalah bahwa pendidikan Islam yang sesungguhnya adalah
upaya untuk memanusiakan manusia dengan mengoptimalkan kemampuan-
kemampuan, spirit dan pikiran. Ini dilakukan agar orang bisa melaksanakan dan
berfungsi sebagai khalifah secara optimal dengan arti sebenarnya.
Pendidikan Islam terhadap Anak Usia Dini
Fokus pembahasan artikel ini adalah menjelaskan hubungan pendidikan
Islam dan pendidikan anak usia dini dalam perspektif psikologi Islam. Pembahasan
akan berbentuk analisis teoritis (theoretical review) yang berkaitan dengan topik
artikel. Hal ini diharapkan dapat melahirkan penjelasan tentang pendidikan anak
usia dini yang berbasis psikologi Islam dan pemikiran ilmiah untuk pengembangan
keilmuan. Pendidikan Islam pada anak usia dini harus didasarkan pada nilai-nilai
Islam, bukan pada prinsip-prinsip teori psikologi pendidikan atau psikologi
pembelajaran Barat. Pendidikan ilmu pengetahuan dan Islam yang diberikan
kepada anak usia dini secara praktis mewujudkan sifat-sifat kemanusiaan yang
diajarkan Islam, dan melalui individualitas anak, berkembang secara bertahap
sesuai dengan tahap perkembangannya dan lingkungan pendidikannya. 11
Hal ini mewujudkan internalisasi pendidikan Islam ke dalam psikofisiologi
anak usia dini sesuai prinsip keilmuan dan keislaman yang integratif. Anak juga
mempunyai potensi, potensi jasmani dan rohani. Potensi jasmani mencakup
seluruh organ tubuh anak yang berwujud materi, sedangkan potensi spiritual anak
mencakup akal, kalbu, nafs, dan ruh. Potensi jasmani anak erat kaitannya dengan
potensi spiritualnya dalam hal kesehatan dan kebugaran jasmani serta dampaknya
terhadap potensi spiritual manusia. Pendidikan harus diberikan kepada anak-anak
agar mereka menjadi manusia sempurna. Demikian pula peran manusia sebagai
khalifah adalah merawat dan melestarikan alam semesta, beribadah dan
menjalankan perintah Allah. Dengan adanya pendidikan maka tugas umat sebagai
khalifah akan berjalan dengan baik.Pendidikan Islam yang hakiki adalah
pendidikan yang seimbang berdasarkan konsep-konsep Islam sehingga anak pada
akhirnya dapat mengabdikan hidupnya pada konsep-konsep pendidikan Islam.
Keseimbangan antara fisik dan spiritual, individu dan sosial, transendental,
serta intelektual dan emosional. Pendidikan Islam menjadikan manusia sehat
mental dan mampu beradaptasi dengan kebutuhan fisik dan mental anak usia dini.
Psikologi dalam Pendidikan Anak Usia Dini Pendekatan layanan psikologis yang
sekarang disebut bimbingan dan konseling telah berkembang pesat sejak abad ke-
20. Banyak faktor yang memfasilitasi pesatnya perkembangan bidang ilmu ini dan
memungkinkan penetrasinya ke dalam lembaga pendidikan. Terutama sekolah
tahap awal (TK atau sederajat).Pada tahap perkembangan ini, layanan psikologi di
sekolah diintegrasikan dan diintegrasikan ke dalam sistem pendidikan yang
komprehensif, dan menurut para ahli pendidikan di tingkat nasional, berkembang
menjadi bidang keilmuan baru – psikologi pendidikan. 12
Psikologi pendidikan dalam hal ini secara harafiah diartikan sebagai upaya
mengubah perilaku individu (peserta didik) dalam lingkungan yang terkendali. Di
sisi lain, para psikolog lain mendefinisikan psikologi pendidikan sebagai penerapan
11
Acer,” Pengertian Anak Usia Dini”, 2019 , Hal 1-15
12
Jurnal An-Nur , Kajian Pendidikan dan ilmu keislaman
Vol.7 No.2 Juli – Desember 2021

9
penemuan-penemuan psikologis dalam bidang pendidikan, atau studi sistematis
tentang proses-proses psikologis dan faktor-faktor yang berkaitan dengan
pendidikan, atau psikologi yang membahas masalah-masalah pembelajaran dan
pendidikan. Bidang Berdasarkan pengertian di atas maka psikologi pendidikan anak
usia dini merupakan suatu bidang psikologi pendidikan yang mempelajari berbagai
tingkah laku pada anak usia dini, baik yang terang-terangan (terlihat/aktual)
maupun terselubung (tidak nyata), dapat dimaknai dan dilakukan berbagai upaya
sistematis. Kau bisa melakukannya. Kami memberikan stimulasi/intervensi dini
yang tepat, logis dan terencana agar potensi anak berkembang sesuai harapan.
Tampaknya psikologi pendidikan yang mengkhususkan diri pada anak usia dini
setidaknya masih belum tereksplorasi.

Psikologi Pendidikan Anak Usia Dini.


Hal ini dikemukakan oleh psikolog Hanna Jumana Bastaman Ia
menjelaskan, jika umat Islam ingin mengembangkan psikologi, mereka harus
memanfaatkan ide-ide para ilmuwan psikologi. Ciri khas karya Hanna Jumana
adalah di satu sisi ia memberi anotasi dan mengakui kebenaran teori-teori psikologi,
sehingga mempunyai beberapa kekurangan, namun di sisi lain mencoba
memperbaiki kekurangannya yaitu konsep keislaman apa yang sedang kita lakukan.
Psikologi Islam memiliki tantangan yang berbeda dengan psikologi Barat.
Psikologi Barat menjelaskan, memprediksi, dan mengontrol perilaku manusia. Di
sisi lain, psikologi Islam pada umumnya berisi penguatan manusia untuk
meningkatkan kualitas hidupnya. Psikologi Islam akan memperingatkan kita
sebagai manusia bahwa kita adalah makhluk multidimensi.
Berdasarkan perkembangan paradigma psikologi yang dijelaskan oleh
peneliti, besar kemungkinan psikologi Islam akan menjadi paradigma selanjutnya
dalam perkembangan psikologi. Alasan tersedianya adalah karena psikologi Islam
mengembalikan tempat agama dalam kehidupan manusia. Perkembangan sejarah
ini bertujuan untuk melengkapi konsep hakiki tingkah laku manusia,
mengungkapkan unsur keagamaan dalam kehidupan manusia, dan unsur moral
dalam penerapannya yaitu menunjang ilmu pengetahuan modern dan peradaban
manusia.
Salah satu upayanya adalah membangun kembali peradaban manusia dan
menyempurnakan konsep perilaku manusia dengan cara mendidik dan memahami
konsep pendidikan Islam serta menyempurnakan jiwa yang penuh keimanan.
Ensiklopedia Nasional Indonesia Volume 13 (1990) menyebutkan bahwa psikologi
adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan hewan, baik yang terlihat
langsung maupun yang tidak terlihat secara langsung. Dakir (1993) menyatakan
bahwa psikologi membahas tentang perilaku manusia dalam hubungannya dengan
lingkungan. Muhibbin Syah (2001) menyimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu
yang mempelajari perilaku terbuka dan tertutup seseorang, baik secara individu
maupun kolektif, dalam hubungannya dengan lingkungannya. Perilaku terbuka
adalah perilaku yang bersifat psikomotorik seperti berbicara, duduk, dan berjalan,
sedangkan perilaku tertutup meliputi berpikir, percaya, merasakan, dan lain-lain.
Dapat kita simpulkan bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari baik
tingkah laku manusia sebagai individu maupun hubungannya dengan lingkungan.

10
Perilaku ini mungkin terlihat atau tidak terlihat, disadari atau tidak. Berdasarkan
perkembangan paradigma psikologi yang dijelaskan oleh peneliti, besar
kemungkinan psikologi Islam akan menjadi paradigma selanjutnya dalam
perkembangan psikologi. Alasan tersedianya adalah karena psikologi Islam
mengembalikan tempat agama dalam kehidupan manusia. Perkembangan sejarah
ini bertujuan untuk melengkapi konsep hakiki tingkah laku manusia,
mengungkapkan unsur keagamaan dalam kehidupan manusia, dan unsur moral
dalam penerapannya yaitu menunjang ilmu pengetahuan modern dan peradaban
manusia. Salah satu upayanya adalah membangun kembali peradaban manusia dan
menyempurnakan konsep perilaku manusia dengan cara mendidik dan memahami
konsep pendidikan Islam serta menyempurnakan jiwa yang penuh keimanan. 13

Analisis Perkembangan Anak Usia Dini dari Piaget dan Vygotsky.


Analisis Teori Piaget
Menurut teori Piaget setiap anak memiliki empat tahapan dalam
perkembangan kognitifnya, mulai dari tahap sensorimotor, tahap
praoperasional, tahap operasional konkret, dan tahap operasional formal.
Perkembangan dan pertumbuhan anak di dukung oleh adanya peran kedua orang
tua dan keluarga yang harmonis. Dalam setiap perkembangan anak terjadi secara
terus menerus sehingga anak menjadi seorang dewasa dengan proses
perkembangan dan pertumbuhan yang maksimal. Dengan demikian, maka
setiap anak yang tumbuh dan berkembang dengan maksimal tidak lepas dari
peran orang tua dan keluarga yang cukup. Seorang pendidik harus menyadari
bahwa anak memiliki tingkat ketertarikan dan model belajar yang berbeda dan
pada waktu yang berbeda pula.
Misalnya, seorang anak perempuan berada ditahapan berpikir konkret,
ia mulai berfikir secara logis, tetapi sebagaian dari pikirannya tidak terlepas
dari objek objek dan aktivitas-aktivitas yang konkret.
Dengan demikian, pembelajaran semestinya memberi kesempatan besar
untuk anak agar ia mampu menghadapi kegiatan secara nyata. Contoh, apabila
seorang guru ingin mengajarkan tentang bilangan pecahan, tidak seharusnya
guru menggambar diagram-diagram, memberikan ia material secara umum
dalam pembelajaran. Hal yang harus diakui oleh setiap guru adalah setiap anak
tidak mudah dalam menemukan hal baru dalam pengalaman pendidikan yang
paling mendasar. Dalam tahpan kognitif dapat membantu dalam perkembangan
pengetahuan anak, tetapi anak memili tahapan yang berbeda saat ia berada ditempat
yang tidak dalam lingkungan tempat tinggalnya. Dengan demikian, dibutuhkan
fungsi guru secara maksimal agar anak mampu memahami dan mengamati
lebih dekat tentang perkembangan anak.14

13
Jurnal An-Nur Loc.cit
14
Jurnal Pelita Paud, “Peran Pendidik Dalam Konsep Psikologi
Perkembangan Anak Usia Dini” Vol 4, No 2, April (2020)

11
Analisis Perkembangan Anak Usia Dini Menurut Piaget dan Vygotsky
Analisis Teori Piaget Menurut teori Piaget, setiap anak mengalami 4 tahap
perkembangan kognitif dimulai dari tahap sensorimotor, tahap praoperasional,
tahap operasional konkrit, dan tahap formal, dua tahap :
Tahap operasional. Tumbuh kembang anak didukung oleh keharmonisan antara
orang tua dan keluarga. Pada semua anak, perkembangan terjadi secara terus
menerus, sehingga anak mengalami proses perkembangan dan pertumbuhan yang
maksimal sebelum menjadi dewasa. Oleh karena itu, seorang anak yang tumbuh
dan berkembang secara optimal tidak lepas dari peran yang tepat dari orang tua dan
anggota keluarga. Pendidik perlu menyadari bahwa anak mempunyai tingkat minat
dan model pembelajaran yang berbeda-beda. Misalnya anak perempuan sedang
dalam tahap berpikir konkrit dan mulai berpikir logis, namun sebagian
pemikirannya tidak lepas dari objek dan aktivitas konkrit .Oleh karena itu,
Pembelajaran bertujuan untuk memberikan kesempatan besar kepada anak-anak
untuk berpartisipasi dalam aktivitas dunia nyata.
Misalnya, jika seorang guru ingin mengajarkan tentang pecahan pada ,
sebaiknya guru memberikan materi pembelajaran umum daripada menggambar
diagram. Setiap guru harus mengakui bahwa tidak mudah bagi setiap anak untuk
menemukan hal-hal baru dalam pengalaman pendidikan yang paling dasar.
Tahapan kognitif membantu anak mengembangkan pengetahuannya, namun anak
melalui tahapan yang berbeda ketika berada di tempat yang bukan merupakan
lingkungan tempat tinggalnya. Oleh karena itu, fungsi guru sangat diperlukan
secara optimal, agar anak dapat lebih memahami dan mengamati perkembangan
anak.
Analisis Teori Vygotsky Menurut teori Vygotsky, anak yang telah
memasuki proses perkembangan mulai memasuki lingkungan sekolah dengan
proses persiapan. Setiap anak yang sedang berkembang memiliki 4 poin, yang
berkaitan dengan keterampilan dan kemampuan yang sesuai dengan tingkat
kemahiran yang berbeda. Di , kami selalu bertujuan untuk membantu setiap orang
tua mempersiapkan anaknya menghadapi lingkungan sekolah dan memberikan
mereka kepribadian yang mandiri. Menurut Vygostsky, jika guru ingin mengetahui
apa yang ingin dipelajari anak, mereka tidak hanya harus memikirkan apa yang
dapat mereka lakukan ketika mereka bekerja sendiri, tetapi juga melihat jauh ke
masa depan dan mencari tahu apa yang dapat mereka lakukan ketika mereka
sendirian.
beberapa bantuan dari orang lain yang perlu mengetahui ke mana harus
pergi jika Anda menjadi seperti itu. Kontribusi terbesar pemikiran Vygotsky dalam
bidang pendidikan adalah pentingnya kesadaran dalam pembelajaran. Meskipun
Vygotsky tidak menggunakan terminologi khusus dalam diskusi ini, penelitiannya
tentang alat bantu mnemonik dan konsep ilmiah menjelaskan bagaimana anak-anak
menjadi sadar akan pikiran dan gagasan mereka dan kemudian mengidentifikasi
diri mereka sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa Anda sudah mulai mengambil
kendali. Vygostsky mengomentari anak-anak di TK yaitu : Saat mereka berada di
ladang, seekor sapi menabrak mereka. Anak itu menunjuk ke arah sapi dan berkata
“kucing” tanpa berpikir. Orang tuanya langsung menyatakan bahwa hewan yang
ada di adalah kucing, bukan kucing, dan sapi sangat berbeda dengan kucing.

12
Dalam pembahasan di atas, setiap anak harus memulai pengetahuan,
pemahaman dan pembelajarannya masing-masing, hal ini tidak lepas dari peran
orang tua, dan orang tuaku. Orang dewasa di sekitar yang bertindak sebagai guru
dan fasilitator mempunyai pengaruh yang besar terhadap anak-anak. Cara pandang
di atas juga menekankan bahwa orang dewasa, orang tua, dan anggota keluarga
harus dilibatkan dalam proses belajar anak. Tumbuh kembang seorang anak
dimulai sejak dalam kandungan, dan kehidupan seorang anak diawali dengan
pembuahan sel telur oleh sel sperma. Sel yang dibuahi membelah berulang kali,
menghasilkan ribuan, jutaan, atau bahkan milyaran sel. Dengan cara ini, sel
khusus seperti sel saraf, sel otot, sel darah, dan sel tulang muncul dari bentuk dan
fungsi yang sama. Masing-masing sel tersebut membentuk jaringan, antara lain
jaringan saraf, jaringan otot, jaringan darah, jaringan epitel, bahkan jaringan tulang.
Setiap sel yang membentuk jaringan yang terluka kemudian membentuk organ
baru, seperti otak, jantung, mata, telinga, atau kaki organ. 15

Peran Keluarga dalam Psikologi Perkembangan Anak.


Peran Keluarga dalam Psikologi Perkembangan Anak Keluarga merupakan
organisasi terkecil dalam masyarakat, suatu bangsa yang besar umumnya terdiri
dari bagian-bagian yang terdiri dari ayah, ibu, saudara kandung, kakek nenek, dan
sepupu. Lingkungan terkecil disebut juga keluarga primer. Di dalamnya, anak
tumbuh dan menerima muatan pembelajaran pertama untuk proses perkembangan
dan pertumbuhan pribadi untuk melanjutkan ke tahap berikutnya. Dalam
lingkungan keluarga, anak mulai merasakan kasih sayang, pendidikan, dan
perlindungan awal yang menjadi peran dan tanggung jawab orang tua dalam
tumbuh kembang anak. Peran keluarga sangat penting dalam ikut serta dalam
perkembangan jasmani dan rohani anak. Peran ibu yang paling penting adalah
sebagai pendidik utama bagi anak-anaknya sejak lahir hingga dewasa.16
Penting agar pola asuh seorang ibu menanamkan nilai-nilai positif dalam
proses tumbuh kembang anak. Peran keluarga adalah membimbing dan membentuk
anak menjadi manusia yang baik di mata Tuhan. Oleh karena itu, proses tumbuh
kembang anak didukung oleh pola asuh ibu yang memuat nilai-nilai positif bagi
anak, sehingga anak menjadi makhluk yang berguna di mata Tuhan. Oleh karena
itu, tanggung jawab orang tua tampaknya mempunyai dampak yang signifikan
terhadap perkembangan semua anak. Bagi anak, keluarga merupakan kelompok
kecil dalam kehidupan berkeluarga yang memberikan tempat bagi pengembangan
diri yang lebih positif.
Secara umum keluarga merupakan tempat anak belajar mengembangkan
dan membentuk segala fungsi sosial. Selain itu, keluarga juga merupakan tempat di
mana anak dapat mempelajari segala sikap yang diperlukan untuk berbakti kepada
orang tua dan Tuhan. Di rumah, anak diasuh melalui proses tumbuh kembang.
Orang tua dan keluarga harus memahami dan meyakini bahwa anak ada dalam
keluarga sesaat dan bertumbuh hingga mampu tumbuh di luar kungkungan
keluarga.
15
Jurnal Pelita Paud Loc.cit
16
Jurnal Aulad, “Peran Keluarga Dalam Psikologi Perkembangan”,
Vol 3 No 1,2020

13
KESIMPULAN
Psikologi belajar untuk memiliki berbagai macam proses pembelajaran dan
solusi terhadap dunia pendidikan. Sedangkan pendidikan islam sendiri berisikan
tujuan dan pondasi pendidikan. Proses pembelajaran kepada anak usia dini tidak
hanya mencakup pada prinsip prinsip psikologi saja namun dengan adanya teori
ilmuwan Barat. Psikologi berasal dari bahasa Yunani psikolog, gabungan dari
psyche dan logos Psyche artinya jiwa dan logos artinya pengetahuan Psikologi
secara harafiah diartikan sebagai ilmu tentang jiwa. Tujuan pendidikan Islam
secara khusus yaitu diantaranya adalah, satu memberitahukan kepada genarasi
penenrus bangsa suatu akidah Islam, dasar-dasarnya, asal-usul ibadah, serta tata
cara pelaksanaan ibadah secara benar.
Pendidikan anak usia dini merupakan landasan pengembangan karakter
manusia, dan merupakan persoalan penting yang memerlukan upaya lebih lanjut di
masa depan. Psikologi pembelajaran menawarkan berbagai jenis kesadaran dan
solusi terhadap dunia pendidikan. Di sisi lain, pendidikan Islam mencakup pokok-
pokok dan tujuan pendidikan. Pembahasan artikel ini adalah menjelaskan hubungan
pendidikan Islam dan pendidikan anak usia dini dalam perspektif psikologi Islam.
Pembahasan akan berbentuk analisis teoritis (theoretical review) yang berkaitan
dengan topik artikel. Hal ini diharapkan dapat melahirkan penjelasan tentang
pendidikan anak usia dini yang berbasis psikologi Islam dan pemikiran ilmiah untuk
pengembangan keilmuan. Perkembangan dan pertumbuhan anak di dukung oleh
adanya peran kedua orang tua dan keluarga yang harmonis.
Dalam setiap perkembangan anak terjadi secara terus menerus sehingga
anak menjadi seorang dewasa dengan proses perkembangan dan pertumbuhan
yang maksimal. Dengan demikian, maka setiap anak yang tumbuh dan
berkembang dengan maksimal tidak lepas dari peran orang tua dan keluarga yang
cukup. Seorang pendidik harus menyadari bahwa anak memiliki tingkat
ketertarikan dan model belajar yang berbeda dan pada waktu yang berbeda
pula. Setiap anak harus memulai pengetahuan, pemahaman dan pembelajarannya
masing-masing, hal ini tidak lepas dari peran orang tua, dan orang tuaku. Orang
dewasa di sekitar yang bertindak sebagai guru dan fasilitator mempunyai pengaruh
yang besar terhadap anak-anak. Cara pandang di atas juga menekankan bahwa
orang dewasa, orang tua, dan anggota keluarga harus dilibatkan dalam proses
belajar anak. Tumbuh kembang seorang anak dimulai sejak dalam kandungan, dan
kehidupan seorang anak diawali dengan pembuahan sel telur oleh sel sperma.
Sel yang dibuahi membelah berulang kali, menghasilkan ribuan, jutaan,
atau bahkan milyaran sel. Lingkungan terkecil disebut juga keluarga primer. Di
dalamnya, anak tumbuh dan menerima muatan pembelajaran pertama untuk proses
perkembangan dan pertumbuhan pribadi untuk melanjutkan ke tahap berikutnya.
Dalam lingkungan keluarga, anak mulai merasakan kasih sayang, pendidikan, dan
perlindungan awal yang menjadi peran dan tanggung jawab orang tua dalam
tumbuh kembang anak. Peran keluarga sangat penting dalam ikut serta dalam
perkembangan jasmani dan rohani anak. Peran ibu yang paling penting adalah
sebagai pendidik utama bagi anak-anaknya sejak lahir hingga dewasa. Secara
umum keluarga merupakan tempat anak belajar mengembangkan dan membentuk

14
segala fungsi sosial. Selain itu, keluarga juga merupakan tempat di mana anak dapat
mempelajari segala sikap yang diperlukan untuk berbakti kepada orang tua dan
Tuhan. Di rumah, anak diasuh melalui proses tumbuh kembang. Orang tua dan
keluarga harus memahami dan meyakini bahwa anak ada dalam keluarga sesaat
dan bertumbuh hingga mampu tumbuh di luar kungkungan keluarga.

DAFTAR PUSTAKA

acer. (2019 ). PENGERTIAN ANAK USIA DINI. PENGERTIAN ANAK USIA


DINI , 1-15.
Bahril Hidayat, A. A. (2018 ). PENDIDIKAN ANAK USIA DINI MENURUT
PSIKOLOGI ISLAMI . PENDIDIKAN ANAK USIA DINI MENURUT
PSIKOLOGI ISLAMI , 29-33.
Devy Habibi Muhammad, A. E. (2010). PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
BERBASIS PIKOLOGI ISLAM . PENDIDIKAN ANAK USIADINI
BERBASIS PSIKOLOGI ISLAM , 25-28.
Hidayah, F. (2023). KONSEP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
BERDASARKAN PERSPEKTIF PSIKOLOGI BELAJAR DAN
PENDIDIKAN ISLAM . KONSEP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
BERDASARKAN PERSPEKTIF PSIKOLOGI BELAJAR DAN
PENDIDIKAN ISLAM, 1-122.
kulsum, u. (2021 ). PSIKOLOGI BELAJAR PADA PENDIDIKAN ANAK.
PSIKOLOGI BELAJAR PADA PENDIDIKAN ANAK, 1-17 .
OFA, A. (2019). PENDIDIKAN ISLAM . PENDIDIKAN ISLAM , 1-25.
Sugiyanto. (2014 ). Psikologi Pendidikan . Psikologi Pendidikan , 1-9.

15

Anda mungkin juga menyukai