Nilai Sekarang Dari Manfaat Pensiun Untuk Kasus Multiple Decrement Dengan Tingkat Bunga
Nilai Sekarang Dari Manfaat Pensiun Untuk Kasus Multiple Decrement Dengan Tingkat Bunga
1,2 Program
Studi S1 Matematika
Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau
Kampus Bina Widya, Pekanbaru 28293
∗ anggia f itri@yahoo.com
−
ABSTRACT
This article discusses the present value of future benefit and the due life
anuity under uniform assumption for the case of multiple decrements using
Rendleman–Bartter interest rate model. Interest rate models of Rendleman–
Bartter have parameters β and σ to be estimated, where the parameter in
the model is estimated using MLE (maximum likelihood estimation) and then
followed by a numerical approach using Newton–Raphson method.
Keywords: Present value of future benefit, due life anuity, multiple decrements,
Rendleman–Bartter interest rate model
ABSTRAK
Artikel ini membahas nilai sekarang dari manfaat pensiun dan anuitas hidup
awal berdasarkan asumsi uniform untuk kasus multiple decrement dengan
menggunakan tingkat bunga model Rendleman–Bartter. Tingkat bunga model
Rendleman–Bartter mempunyai parameter yang harus diestimasi yaitu β
dan σ, yang mana parameter tersebut ditaksir menggunakan MLE
(maximum likelihood estimation) dan kemudian dilanjutkan dengan pendekatan
numerik menggunakan metode Newton–Raphson.
Kata kunci: Nilai sekarang, anuitas seumur hidup awal, multiple decrement,
tingkat bunga model Rendleman–Bartter
1. PENDAHULUAN
1
itu berupa pembayaran berkala yang diberikan setelah peserta mencapai usia
pensiun.
Di dalam Winklevoss [7, h. 10-22] dijelaskan pensiun yang terjadi pada
usia pensiun normal disebut pensiun usia normal. Adakalanya peserta akan
pensiun sebelum mencapai usia pensiun normal, yang disebut dengan pensiun
dipercepat. Terjadinya pesiun dipercepat dipengaruhi oleh banyak faktor
seperti faktor lamanya masa kerja, status kesehatan, besar manfaat pensiun,
pekerjaan, gender dan usia.
Artikel ini membahas nilai sekarang (Present Value of Future Benefit) dari
manfaat pensiun untuk suatu program, yaitu penjumlahan atas nilai sekarang
untuk masing-masing peserta program pensiun. Nilai sekarang dari besar
manfaat pensiun yang akan diterima oleh peserta telah ditentukan pada saat
terdaftar menjadi peserta asuransi pensiun. Manfaat pensiun dapat diberikan
karena beberapa faktor diantaranya beberapa kasus yang menimpa pekerja
suatu perusahaan. Ada berbagai kasus yang menyebabkan penyusutan itu
terjadi, penyebab penyusutan yang lebih dari satu kasus disebut multiple
decrement. Pada artikel ini penulis menentukan nilai sekarang dari manfaat
pensiun untuk kasus multiple decrement yang dalam hal ini hanya di batasi
untuk dua kasus, yaitu meninggal dunia dan cacat permanen. Dalam menen-
tukan nilai sekarang dari manfaat pensiun untuk kasus multiple decrement
ini terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi, salah satunya tingkat
bunga. Penulis menggunakan model tingkat bunga Rendleman–Bartter (RB).
Berikut ini diuraikan fungsi kepadatan peluang untuk kasus multiple decrement.
Peluang keluar untuk kasus multiple decrement yaitu [1, h. 310]
∫ t
(j)
t qx = fT (x),J(x) (t, j)dt. (1)
0
2
mortalita. Percepatan mortalita untuk kasus j yaitu
1 d
µx(j) (t) = (T ) (t qx(j) ). (3)
t px
dt
Pada peluang keluar digunakan asumsi uniform untuk kasus multiple decrement
dinyatakan sebagai berikut [5, h. 104]
t qx = t · qx .
(j) (j)
(4)
(j)
t qx merupakan peluang keluar peserta asuransi yang berusia x tahun sam-
(j)
pai x + t tahun dan µx (t) merupakan percepatan mortalita dari peserta asur-
ansi, sehingga peluang keluar untuk kasus multiple decrement dapat ditulis [1,
h. 313]
∫ t
(j) (T ) (j)
t qx = t px µx (t)dt. (5)
0
Pada artikel ini digunakan dua kasus penyebab terjadinya pensiun, sehingga
peluang keluar untuk kasus multiple decrement dengan asumsi uniform pada
interval [0,1] untuk dua kasus adalah sebagai berikut:
∫ 1
(j) (T ) (j)
t qx = t px µx (t)dt. (6)
0
3
selama tertanggung (peserta asuransi pensiun) masih hidup[3, h. 9].
(T )
Jika t px adalah peluang bertahan untuk semua kasus, sehingga anuitas seumur
hidup awal untuk kasus multiple decrement dinyatakan dengan
∑
w−x−1
äx = v t t p(T
x
)
t=0
∑
w−x−1
äx = v t (1 − t qx(T ) ). (9)
t=0
4
peluang dari rt berdistribusi lognormal dalam selang [u, t] dengan u < t, yaitu
( )
1 [ln rt − (ln ru + (β − 21 σ 2 )δt)]2
f (rt ) = √ exp − . (14)
rt 2πσ 2 δt 2σ 2 δt
∏
n ( )
1 [ln ri − (ln ri−1 + (β − 12 σ 2 )δt)]2
L(β, σ) = √ exp − . (15)
i=1 ri 2πσ 2 δt 2σ 2 δt
5
estimasi dilakukan pendekatan numerik dengan menggunakan metode Newton–
Raphson. Pada artikel ini metode Newton–Raphson dilakukan dengan software
Matlab.
Taksiran parameter untuk tingkat bunga model Rendleman–Bartter dengan
metode Newton–Raphson dinyatakan dengan βt+1 = β̄ dan σt+1 = σ̄ dimana β̄
dan σ̄ adalah taksiran dari parameter β dan σ. Pada metode Newton–Raphson
ditentukan taksiran awal β0 dan σ0 . Pada artikel ini toleransi error yang
digunakan adalah sebesar TOL= 10−6 dengan 50 iterasi. Selanjutnya dengan
menggunakan software Matlab versi R2013a dan data BI rate dari tahun 2006
sampai 2015 dengan taksiran awal β(0) = 0, 1 dan σ(0) = 0, 2 diperoleh taksiran
parameter tingkat bunga model Rendleman–Bartter yaitu β̄ = 0, 0378 dan
σ̄ = 0, 276.
Winklevoss [7, h. 38] menjelaskan di dalam bukunya misalkan x usia
peserta asuransi dana pensiun, dan Sx menyatakan gaji saat ini untuk peserta
berusia x, dan sx merupakan akumulasi gaji dari usia masuk x sampai usia
x + t. Apabila kenaikan gaji sebesar e setiap tahunnya, maka besarnya gaji
peserta pada saat berusia x + t bedasarkan gaji saat berusia x dinyatakan oleh
Di dalam Winklevoss [7, h. 72] dijelaskan bahwa Present Value Benefit Future
(PVFB) adalah nilai sekarang dari manfaat pensiun berkala yang akan di-
terima oleh peserta program pensiun di masa yang akan datang. Secara
matematis dirumuskan
(P V F B)x = Bx w−x px v w−x äx . (23)
Pada persamaan (23) nilai sekarang untuk kasus multiple decrement dapat
dinyatakan oleh
(P V F B)x = Bx w−x p(T
x v
) w−x
äx , (24)
6
Kemudian dengan mensubstitusikan persamaan (13) ke persamaan (25) pada
interval waktu n + 1 dan mensubstitusikan nilai parameter β dan σ sehingga
diperoleh
1
RB t+1
v = ∏n+1 . (26)
t=1 (1 + r(0) exp((0, 0378 − 2 (0, 276) )t + 0, 276Wt ))
1 2
1
− ∏n+1 t qx1(2)
t=1 (1 + r(0) exp((0, 0378 − 2 (0, 276) )t + 0, 276Wt ))
1 2
1
+ ∏n+1 t qx1(1) qx1(2) .
t=1 (1 + r(0) exp((0, 0378 − 1
2
(0, 276)2 )t + 0, 276W ))
t
(27)
1
− ∏n+1 t qx1(2)
t=1 (1 + r(0) exp((0, 0378 − 1
2
(0, 276)2 )t + 0, 276W ))
t
1
+ ∏n+1 t qx1(1) qx1(2) .
t=1 (1 + r(0) exp((0, 0378 − 2 (0, 276) )t + 0, 276Wt ))
1 2
(28)
7
k = 2%. Pada bulan juli 2015, dia mengalami kecelakaan yang mengakibatkan
meninggal dunia pada usia 48 tahun. Jika tingkat bunga yang berlaku i= 7%,
r(0) = 0.07. Pihak asuransi akan menghitung
Penyelesaian: Dari kasus di atas diketahui usia masuk x = 26, usia untuk
pensiun normal w = 56, usia pensiun untuk kasus multiple decrement 48 tahun.
Proporsi gaji
k = 2%, kenaikan gaji e = 9%, tingkat bunga i= 7% dan r(0) = 0, 07.
Pembayaran dilakukan setiap awal tahunnya dan gaji pada bulan pertama
s26 =Rp 2.285.245, 00.
Gaji karyawan untuk satu tahun pertama adalah sebesar
S26 = Rp 2.285.245, 00 × 12 bulan
S26 = Rp 27.422.940, 00.
Selanjutnya untuk kasus multiple decrement dibatasi hanya dua kasus yaitu
meninggal dunia yang di simbolkan dengan j = 1 dan cacat permanen yang
disimbolkan dengan j = 2. Dengan menggunakan persamaan (7) dan (8)
peluang keluar untuk kasus multiple decrement di peroleh sebagai berikut:
Untuk x = 26 dan j = 1 peluang keluar diperoleh
( )
(1) 1(1) 1 1(2)
q26 =q26 1 − q26
2
( )
1
=0, 00162 1 − (0, 00028)
2
(1)
q26 =0, 00162.
8
Untuk j = 2 diperoleh
( )
(2) 1(2) 1 1(1)
q26 =q26 1 − q26
2
( )
1
=0, 00028 1 − (0, 00162)
2
(2)
q26 =0, 00028.
ä56 =13.00324.
Dengan cara yang sama diperoleh anuitas hidup awal untuk kasus multiple
decrement untuk usia 48 tahun adalah ä48 = 11.82737.
Selanjutnya akan dihitung nilai sekarang dari manfaat pensiun untuk pe-
serta laki–laki yang pensiun pada usia 48 tahun dengan v 56−48 = 0.58201,
(T )
56−48 p48 , berdasarkan persamaan (24) nilai sekarang dari manfaat pensiun
dengan tingkat bunga konstan diperoleh sebagai berikut:
(T )
(P V F B)48 =B48 56−48 p48 v 56−48
∑
48−26−1
v 0 − v 0 0 (qx1(1) ) − v 0 0 (qx1(2) ) + v 0 0 (qx1(1) qx1(2) ) + ...
t=0
Pada usia 56 tahun dengan cara yang sama diperoleh Rp.2.604.266.303, 47.
Jadi nilai sekarang dari manfaat pensiun dengan tingkat bunga konstan
9
untuk peserta yang pensiun pada usia pensiun normal 56 tahun adalah sebesar
Rp.2.604.266.303, 47 dan untuk peserta yang mengalami kasus pada usia 48
tahun adalah sebesar Rp.531.605.069, 59.
2. Nilai sekarang dari manfaat pensiun untuk kasus multiple decrement dengan
tingkat bunga Rendleman–Bartter.
Selanjutnya akan dihitung anuitas hidup awal peserta asuransi dengan tingkat
bunga Rendleman–Barrter. Berdasarkan persamaan (27) akan diperoleh
∑
56−26−1
ä56 = v − RB v 0 0 (qx1(1) ) − RB v 0 0 (qx1(2) ) + RB v 0 0 (qx1(1) qx1(2) ) + ...
RB 0
t=0
ä56 = 21.75331.
1
− ∏n+1 t qx1(2)
t=1 (1 + 0, 07 exp((0, 0378 − 1
2
(0, 276)2 )t + 0, 276W ))
t
1
+ ∏n+1 t qx1(1) qx1(2)
t=1 (1 + 0, 07 exp((0, 0378 − 2 (0, 276) )t + 0, 276Wt ))
1 2
Pada usia 56 tahun dengan cara yang sama diperoleh Rp 4.362.244.788, 36.
Jadi nilai sekarang dari manfaat pensiun pada saat peserta meninggal
dunia pada usia 48 tahun dengan tingkat bunga Rendleman–Bartter adalah
Rp 952.412.690, 77 dan untuk peserta pensiun normal pada usia 56 tahun ni-
lai sekarang dari manfaat pensiun untuk dengan tingkat bunga Rendleman–
Bartter yang akan diterima adalah sebesar Rp 4.362.244.788, 36.
5. KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapat dari pembahasan artikel yaitu nilai sekarang dari
manfaat pensiun dipengaruhi besar gaji yang diperoleh oleh peserta asuransi
10
dana pensiun dan tingkat kenaikan gaji e serta akumulasi gaji keseluruhan
peserta asuransi dana pensiun. Dalam perhitungan digunakan kasus multiple
decrement, dalam hal ini di batasi utuk dua kasus yaitu meninggal dunia dan
cacat permanet. Untuk kasus multiple decrement menggunakan nilai anuitas
hidup awal yang dipengaruhi oleh model tingkat bunga Rendleman-Bartter,
yang mana nilai tunai anuitas hidup awal dengan tingkat bunga Rendleman–
Bartter lebih besar dibandingkan dengan anuitas hidup awal menggunakan
tingkat bunga konstan. Hal ini disebabkan karena model tingkat bunga
Rendleman–Bartter dipengaruhi oleh nilai parameternya yaitu β dan σ, yang
mana nilai parameternya dapat berubah-ubah setiap saat. Jika nilai param-
eter β dan σ kecil, maka faktor diskonnya akan besar, sebaliknya jika nilai
parameternya β dan σ besar maka faktor diskonnya akan kecil.
DAFTAR PUSTAKA
[1] N. L. Bowers, H. U. Gerber, J. C. Hikcman, D. A. Jones dan C. J. Nesbitt.
Actuarial Mathematics, The Society of Actuaries, Schaumburg, 1997.
[3] T. Futami, Matematika Asuransi Jiwa, Bagian I. Terj. dari Seimei Hoken
Sugaku, Jokan(92 Revision), oleh G. Herliyanto, Oriental Life Insurance
Cultural Devolopment Center, Tokyo, 1993.
[4] J. C. Hull, Options, Futures, and Orther Derivative, Fifth Edition, Edu-
cation International, Upper Saddle River, 2003.
11