Anda di halaman 1dari 4

MEMASANG KONDOM KATETER

No Dokumen No. Revisi Halaman


RUMAH SAKIT 1/3
UMUM DAERAH
SEPAKU Ditetapkan oleh,
Direktur
Tanggal
30 November 2021
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Maman Wijaya
NIP: 198011272009041002
Mengalirkan urine dari kandung kemih dengan menggunakan
PENGERTIAN Katheter kondom pada pasien yang masih mempunyai fungsi
Pengosongan kontenensia koma/ isi kandung kemih utuh.
1. Mempertahankan higien eperineal pasien inkontenensia.
TUJUAN
2. Mempertahankan eliminasi perkemihan.

KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. PersiapanAlat :
a. Sarung tangan steril.
b. Kapas basah steril pada tempatnya.
c. Kondom katheter.
d. Urine bag.
e. Gantungan katheter.
f. Bengkok/ plastik.
g. Perlak/ pengalas.
h. Gunting/ plester.
i. Bethadine cair.
2. PersiapanPasien :
a. Identifikasi pasien
b. Mengucapkan salam terapeutik.
c. Memperkenalkan diri.
d. Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang prosedur dan
tujuan tindakan yang akan dilaksanakan dan Penjelasan yang
disampaikan dimengerti klien/keluarganya
e. Selama komunikasi digunakan bahasa yang jelas, sistematis
serta tidak mengancam.
f. Klien/keluarga diberi kesempatan bertanya untuk klarifikasi.
g. Privasi klien selama komunikasi dihargai.
h. Memperlihatkan kesabaran , penuh empati, sopan, dan
perhatian serta respek selama berkomunikasi dan melakukan
tindakan
i. Membuat kontrak (waktu, tempat dan tindakan yang akan
dilakukan)

3. Cara Kerja :
a. Mencuci tangan sesuai SPO.
b. Memasang tabir/korden.
c. Memasang pengalas di bawah pantat pasien.
d. Menyiapkan kapas steril yang dibasahi bethadine cair dengan
memperhatikan kesterilan.
e. Memakai sarung tangan, lalu bersih kangenetalia.
f. Memasang kondom katheter pada penis pasien dengan
memberi jarak 2,5 – 5 cm, antara kondom dan meatus.
g. Menghubungkan kondom dengan urine bag.
h. Memfiksasi dengan plester rapat tetapi tidak mengikat di atas
kondom tidak menyentuh kulit.
i. Merapikan dan mengatur posisi pasien yang nyaman.
j. Konstriksi dan reduksi aliran darah ke penis. Membersihkan
dan mengembalikan alat-alat di tempat semula.
k. Mencuci tangan.
l. Mencatat pada catatan perawat, prosedur yang telah
dilaksanakan.

Perhatian :
1. Plester adesif jangan pernah digunakan untuk memplester
kondom katheter, karena dapat menyebabkan aliran darah penis
terhambat.
2. Gunakan plester velcro atau elastik karena dapat mengembang
sesuai ukuran penis dan tidak mengurangi aliran darah.
3. Lepaskan kondom katheter selama 30 menit setiap 24 jam
untuk perawatan kulit perianal.
4. Lihat glands tiap 4 jam untuk menentukan bahwa sirkulasi pada
penis adekuat.
Instruksikan pasien dan keluarga dalam perawatan perineal,
penggunaan katheter, dan penggunaan close system.
UNIT TERKAIT 4. PersiapanAlat :
j. Sarung tangan steril.
k. Kapas basah steril pada tempatnya.
l. Kondom katheter.
m. Urine bag.
n. Gantungan katheter.
o. Bengkok/ plastik.
p. Perlak/ pengalas.
q. Gunting/ plester.
r. Bethadine cair.
5. PersiapanPasien :
j. Identifikasi pasien
k. Mengucapkan salam terapeutik.
l. Memperkenalkan diri.
m. Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang prosedur dan
tujuan tindakan yang akan dilaksanakan dan Penjelasan yang
disampaikan dimengerti klien/keluarganya
n. Selama komunikasi digunakan bahasa yang jelas, sistematis
serta tidak mengancam.
o. Klien/keluarga diberi kesempatan bertanya untuk klarifikasi.
p. Privasi klien selama komunikasi dihargai.
q. Memperlihatkan kesabaran , penuh empati, sopan, dan
perhatian serta respek selama berkomunikasi dan melakukan
tindakan
r. Membuat kontrak (waktu, tempat dan tindakan yang akan
dilakukan)

6. Cara Kerja :
m. Mencuci tangan sesuai SPO.
n. Memasang tabir/korden.
o. Memasang pengalas di bawah pantat pasien.
p. Menyiapkan kapas steril yang dibasahi bethadine cair dengan
memperhatikan kesterilan.
q. Memakai sarung tangan, lalu bersih kangenetalia.
r. Memasang kondom katheter pada penis pasien dengan
memberi jarak 2,5 – 5 cm, antara kondom dan meatus.
s. Menghubungkan kondom dengan urine bag.
t. Memfiksasi dengan plester rapat tetapi tidak mengikat di atas
kondom tidak menyentuh kulit.
u. Merapikan dan mengatur posisi pasien yang nyaman.
v. Konstriksi dan reduksi aliran darah ke penis. Membersihkan
dan mengembalikan alat-alat di tempat semula.
w. Mencuci tangan.
x. Mencatat pada catatan perawat, prosedur yang telah
dilaksanakan.

Perhatian :
5. Plester adesif jangan pernah digunakan untuk memplester
kondom katheter, karena dapat menyebabkan aliran darah penis
terhambat.
6. Gunakan plester velcro atau elastik karena dapat mengembang
sesuai ukuran penis dan tidak mengurangi aliran darah.
7. Lepaskan kondom katheter selama 30 menit setiap 24 jam
untuk perawatan kulit perianal.
8. Lihat glands tiap 4 jam untuk menentukan bahwa sirkulasi pada
penis adekuat.
9. Instruksikan pasien dan keluarga dalam perawatan perineal,
penggunaan katheter, dan penggunaan close system.
Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Gawat Darurat
UNIT TERKAIT
DOKUMEN
TERKAIT
Rekaman Historis:
No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan Tgl.

Anda mungkin juga menyukai