Nama : Rizha Devika Putri Sri Aristi

NIM : 190621100052

Analisis Perubahan Arti Dimensi Diakronis pada Komentar Akun Tiktok

@premiumdhani002

Data berupa komentar pada akun @premiumdhani002 yang diposting pada 27 Oktober 2021,
seperti berikut:
1. Perubahan Arti Meluas
Data Mentah:
Nomor Data Mentah
a.

b.

c.

d.

e.
 f.

Data Linguistik:
a. @Axcel yang langsung mikir ke sana kita satu server berarti
b. @sayaikan tau aja lu ngab
c. @DEWA MEMEW aku bukan bocil epep
d. @Saya dimana astaghfirullah brother
e. @Fiyan fyn Bapak kau berak di depan
f. @fadliafrianhidaya yes saya seprekuensi

Hasil Analisis:
Pada data tersebut kata‘server’, ‘ngab’, ‘bocil epep’, ‘brother’, ‘bapak’, dan prekuensi’
mengalami perluasan makna daripada makna sebelumnya.
a. Kata ‘server’ berasal dari bahasa Inggris dalam bahasa pemrograman yang berarti
induk/pusat jejaring yang berfungsi sebagai peladen atau penyedia layanan komputer,
namun arti tersebut mengalami pergeseran secara meluas menjadi pokok pikiran
manusia atau merujuk pada satu pemikiran yang sama.
b. Kata ‘ngab’ berasal dari bahasa Indonesia “abang” yang berarti panggilan untuk
saudara kandung lelaki yang dianggap lebih tua. Namun, arti tersebut telah mengalami
pergeseran secara meluas menjadi panggilan kepada lelaki bisa yang dianggap lebih tua
atau juga panggilan kepada lelaki yang belum dikenal baik sebagai bentuk keakraban.
c. Kata ‘bocil epep’ berasal dari kata bocah kecil Free Fire yang berarti anak kecil yang
bermain game Free Fire. Namun, arti tersebut telah mengalami pergeseran secara
meluas menjadi semua orang yang berfikiran seperti anak kecil.
d. Kata ‘brother’ berasal dari bahasa Inggris yang artinya saudara laki-laki kandung.
Namun, arti tersebut telah mengalami pergeseran secara meluas menjadi semua laki-
laki baik yang dikenal ataupun belum dikenal sebagai bentuk keakraban.
 e. Kata ‘bapak’ berasal dari bahasa Indonesia yang berarti panggilan untuk orang tua
kandung berjenis kelamin laki-laki. Namun, arti tersebut telah mengalami pergeseran
secara meluas menjadi semua laki-laki yang lebih tua (orang tua) atau laki-laki dewasa
yang dihormati.
f. Kata ‘seprakuensi’ berasal dari kata ‘frekuensi’ yang berarti kekerapan. Namun, arti
tersebut telah mengalami pergeseran secara meluas menjadi nyambung atau memiliki
pemikiran yang sama.

2. Perubahan Arti Menyempit

Data Mentah:
Nomor Data Mentah
a.

b.

c.
 d.

Data Linguistik:
a. @Montoom tik tok terus gua nanya sama cewe gua gua di marahin cok
b. @STNC kata guru gua biar nggak masuk angin
c. MEMBU X WIBUNGAB klo Cowok buang air kecil dari depan
Klo Cewek buang air kecil dari belakang
STAY HALAL BROTHER

Hasil Analisis:
Pada data tersebut kata ‘cewe’, , ‘guru’ dan ‘halal’ mengalami penyempitan makna
daripada makna sebelumnya.
a. Kata ‘cewe’ berasal dari bahasa Indonesia ‘cewek’ yang sebutan untuk manusia
berjenis kelamin perempuan secara luas, namun arti tersebut telah terjadi penyempitan
makna yang berarti panggilan sayang kepada kekasih perempuan.
b. Kata ‘guru’ dulu adalah sebutan untuk semua orang yang berperan sebagai pengajar
(silat, ngaji, sekolah, dll). Namun, arti tersebut telah terjadi penyempitan makna yang
berarti pengajar di sekolah.
c. Kata ‘halal’ yang berasal dari bahasa Arab ‘halal’ yang berart sesuatu yang sudah
mendapat izin atau diizinkan biasa digunakan untuk makanan. Namun arti tersebut telah
terjadi penyempitan makna halal yang berarti menikah atau boleh dinikahi.
3. Perubahan Amelioratif
Data Mentah:
Nomor Data Mentah
a.

b.

c.

d.
 Data Linguistik:
a. @Rock Lee iya bener cok
b. @Karaengtunipallangga Untuk memudahkan Buang Air kecil.. karna Umumny
Wanita jongkok saat Buang air kecil.Dan Laki laki biasanya berdiri.
c. @keren gak hamil
d. @Mimin Kampus Bersama kalau waria gimana?

Hasil Analisis:
a. Kata ‘cok’ berasal dari kata dasar ‘jancok’ yang berarti sebuah umpatan, namun
mengalami perubahan arti yang memberikan kesan lebih baik yaitu sebagai sapaan
akrab.
b. Kata ‘wanita’ memberikan kesan menjadi lebih baik jika dibandingkan dengan arti
sebelumnya. Bisa dikatakan bahwa kata ‘wanita lebih baik dari pada kata ‘perempuan’.
c. Kata ‘hamil’ memberikan kesan menjadi lebih baik jika dibandingkan dengan arti
sebelumnya. Bisa dikatakan bahwa kata ‘hamil’ lebih baik dari pada kata ‘bunting’.
d. Kata ‘waria’ memberikan kesan menjadi lebih baik jika dibandingkan dengan arti
sebelumnya. Bisa dikatakan bahwa kata ‘waria lebih baik dari pada kata ‘bencong’ atau
‘banci’.

4. Perubahan Peyoratif
Data Mentah:
Nomor Data Mentah
a.

b.
 c.

Data Linguistik:
a. @fedaaditya anj
b. @andrew_ferara charger gatel
c. @ biar kalo mau masukin pedang ke sarungnya mungkin

Hasil Analisis:
a. Kata ‘ajg’ berasal dari bahasa Indonesia ‘anjing’ yang berarti nama binatang jenis
anjing. Anjing memberikan kesan menjadi buruk jika dibandingkan dengan arti
sebelumnya yang semula bermakna jenis binatang beralih berfungsi menjadi ungkapan
umpatan.
b. Kata ‘gatel’ berasal dari bahasa Indonesia yang berarti merasa geli dan panas pada kulit
akibat kutu, ulat bulu dll. Gatal memberikan kesan menjadi buruk jika dibandingkan
dengan arti sebelumnya yang semula bermakna merasa geli dan panas pada kulit akibat
kutu, ulat bulu , dan lain-lain beralih berfungsi menjadi terangsang atau ingin
bersetubuh.
c. Kata ‘pedang berasal dari bahasa Indonesia yang berarti parang panjang. Gatal
memberikan kesan menjadi buruk jika dibandingkan dengan arti sebelumnya yang
semula bermakna parang panjang beralih berfungsi menjadi alat kelamin atau kemaluan
laki-laki.

5. Perubahan Penghalusan
Data Mentah:
Nomor Data Mentah
a.
b.

c.

d.
 e.

Data Linguistik:
a. @suhermanpurba710 biar gampang kecolokkk. charger nya
b. @rifkiramadhan7847 buat ngen
c. @tolong like aku biar cepet aja, kan mau adu mekanik
d. @Tik Toker biar mudah untuk di slebew di wc sekolah
e. @Arif Munandar cowok nembak dari depan
Cewek kena tembak dari belakang

Hasil Analisis:
Pada kata ‘kecolok charger’, ‘ngen’, ;adu mekanik’, ‘slebew’, dan ;nembak’ mengalami
makna yang dirasa lebih halus untuk menghindari kata-kata yang dianggap tabu oleh
masyarakat. Semua kata tersebut untuk menghindari ungkapan tabu aktivitas seksual.