Anda di halaman 1dari 6

Nama : Risma Abrilia

Nim : 190621100046

Kelas : 5B

Analisis Perubahan Arti Dimensi Diakronis pada Komentar Akun


Instragram @lucintaluna_manjalita

Data berupa komentar pada akun @lucintaluna_manjalita yang diposting pada Minggu 27
Oktober 2021, seperti pada bukti berikut.

1. Perubahan Arti Meluas


Data Mentah:

s
Data Linguistik:
a. @isyara_ duh cantik banget si ratu

b. @ryan_martin89 teruslah pake suara dubbing kak

c. @evarohayati_ cantik bun

d. @raponnapa mba Fattah

Hasil Analisis
Pada data tersebut kata ‘ratu’, ‘kak’, ‘bun’, dan ‘mba’ mengalami perluasan makna daripada
makna sebelumnya.
a. Kata ‘ratu’ berasal dari bahasa indonesia yang berarti raja perempuan,tetapi arti
tersebut tersebut telah mengalami pergeseran meluas menjadi panggilan istimewa
kepada seseorang yang sangat cantik.

b. Kata ‘kak’ berasal dari bahasa Indonesia ‘kakak’ yang berarti panggilan untuk
saudara kandung lelaki/perempuan yang dianggap lebih tua. Namun, arti tersebut
tersebut telah mengalami pergeseran meluas menjadi panggilan kepada seseorang
laki-laki/wanita yang dianggap lebih tua atau dapat juga digunakan sebagai sopan
santun kepada orang yang belum dikenal.

c. Kata ‘bun’ berasal dari bahasa Indonesia ‘bunda’ yang berarti ibu kandung. Akan
tetapi, arti tersebut tersebut telah mengalami pergeseran meluas menjadi panggilan
kepada wanita yang biasanya dianggap lebih tua atau panggilan yang lebih sopan
kepada wanita.

d. Kata ‘mba’ berasal dari bahasa Jawa ‘mbak’ yang berarti kakak kandung perempuan.
Namun arti tersebut tersebut telah mengalami pergeseran meluas menjadi panggilan
kepada wanita yang biasanya dianggap lebih tua atau panggilan kepada wanita lain
yang belum kenal dengan baik.
2. Perubahan Arti Menyempit
Data Mentah:

Data Linguistik:

a. @reymanvegas36 kirain kodam ny insaf, ngk tau ny prankkk..

b. @marsya _nathasya30 ohh noooo di hitaminnnn

c. @official.barbienouva bukan lagi cantikmu terpancar dari hatimu sayangku

Hasil Analisis :

Pada data tersebut kata ‘kodam’ ‘dihitamin’ dan ‘sayangku’ mengalami penyempitan makna
daripada makna sebelumnya.
a. Kata ‘khodam’ berasal dari kata Khodim yang artinya pembantu atau merupakan
sebutan untuk jin pendamping yang berada dalam tubuh manusia. Tetapi arti tersebut
telah terjadi penyempitan makna menjadi jiwa laki-laki atau perempuan.
b. Kata dihitamin’ mendapatkan afiksasi di- dan –in serta memiliki kata dasar ‘hitam’
yang berasal dari kata bahasa Indonesia yang merupakan warnna dasar yang serupa
dengan warna arang. Akan tetapi, arti kata tersebut telah terjadi penyempitan makna
hitam yang berarti mengubah warna kulit dari putih menjadi kecoklatan.
c. Kata ‘sayang’ berasal dari bahasa Indonesia yang berarti kasih sayang dan cinta
secara luas. Namun arti tersebut telah menjadi penyempitan makna yang berarti
panggilan kepada kekasih atau orang yang dicintai.

3. Perubahan Arti Ameliyoratif


Data Mentah :

Data Linguistik :

a. @ramakrisnawan_ wanita sebenarnya itu sih gak ada yang jelek ya yang jadi2an
akwkwk apalagi buatan manusia perempuannya awkwkwk Mode in thailand
awkwkwk.

Hasil Analisis :
Kata ‘wanita’ memberikan kesan menjadi lebih baik jika dibandingkan dengan arti
sebelumnya. Bahkan wanita dipakai untuk nama lembaga seperti Dharma Wanita.

4. Perubahan Arti Peyoratif


Data Mentah:

Data Linguistik :
a. @gebii.gabriel YA LU EMG CANTIK ANJIRRR. Ajari aku biar bisa sepede
dirimu ratu
b. @rndyminda mmklum cabe haha

Hasil Analisis :
a. Kata ‘anjir’ berasal dari bahasa Indonesia ‘anjing’ yang berarti nama binatang jenis
anjing. Anjing memberikan kesan menjadi buruk jika dibandingkan dengan arti
sebelumnya yang semula bermakna jenis binatang beralih berfungsi menjadi
ungkapan umpatan.
b. Kata ‘cabe’ berasal dari bahasa Indonesia ‘cabai’ yang berarti salah satu tumbuhan
yang memiliki rasa pedas. Namun kata cabe memberikan kesan lebih buruk
dibandingkan dengan arti sebelumya yang semula adalah nama tumbuhan menjadi
fungsi kata umpatan yang berkaitan dengan seksualitas

5. Perubahan Arti Penghalusan


Data Mentah :

Data Linguistik :

a. @yaa.apr ngaceng (ngakak kenceng)


b. @yla_inda98 yaa gk bakal, org anunya sudah gak adaaa
c. @any.setyawijaya8 kon

Hasil Analisis :
Pada data tersebut kata ‘ ngaceng’, ‘anunya’, dan ‘kon’ mengalami makna yang dirasa lebih
halus untuk menghindari kata-kata yang dianggap tabu oleh masyarakat. Kata ngaceng untuk
menghindari ungkapan tabu terangsang, kata anunya adalah untuk menghindari ungkapan
tabu alat kelamin seseorang, sedangkan kata kon merupakan kata untuk menghindari
penyebutan secara jelas ungkapan tabu alat kelamin laki-laki

Anda mungkin juga menyukai