TELAAN STAF
I. Pendahuluan :
1. Sysmex SP 100 adalah alat untuk mengukur sampel berupa darah secara otomatis,
akurat dan canggih dengan melakukan analisis yang andal terhadap 20 parameter
(keduanya dalam mode WB dan PD) dan menampilkan hasilnya dengan 3 Histogram
pada layar sentuh berwarna.
2. Mengingat Perjanjian Kerja Sama Alat (PKS) atau KSO Alat Hematologi Analyser
Type EMERALD milik PT Nusa Triutama akan berakhir pada tanggal 27 Januari
2021, maka diharapkan penggunaan alat Hematologi Analyser Type Sysmex SP 100
sudah beroperasi.
II. Permasalahan :
1. Alat Hematologi Sysmex SP 100 berfungsi baik, tapi dalam pelaksanan pelayanan
pemeriksaan Darah Lengkap belum bisa dapat digunakan dikarenakan belum
adanya printer eksternal yang digunakan untuk mengeluarkan hasil pemeriksaan
darah lengkap. Printer ini pada dasarnya harus dilengkapi dengan 1 set Komputer
untuk menjalankan aplikasi pada Sysmex SP 100.
2. Alat Hematologi Sysmex SP 100 hanya memilki printer Internal dimana, hasil output
yang dikeluarkan berupa Thermal Paper yang tulisanya akan kabur setelah 3 sampai
5 hari disimpan, hal ini sangat mengganggu pengarsipan hasil pemeriksaan pasien.
III. Praanggapan
Dilakukan pemasangan 1 set Komputer dan Printer untuk alat Hematology Analyser
Sysmex SP 100.
VIII. Penutup
Demikian Telaan Staaf dibuat, mohon pertimbangkan dan petunjuk lebih lanjut dari
Ibu Direktur.
TELAAN STAF
I. Pendahuluan :
Alat Kimia Analyzer jenis TRX 7010 adalah sebuah alat kesehatan yang digunakan
untuk analisa otomatis menggunakan teknik aliran khusus bernama “analisis aliran
kontinu” (CFA), fungsi alat ini adalah untuk menganalisa pemeriksaan kimia darah
berupa ; Gula Darah, Fungsi Hati, Fungsi Ginja, Cholesterol, protein, albumin dan
lain sebagainya. Alat kimia analyzer TRX 7010 yang ada di Laboratorium RSUD
Ende sudah ada sejak tahun 2005.
II. Permasalahan :
3. Alat TRX 7010 sudah tidak beroperasi lagi sejak bulan juni 2018 dikarenakan ada
masalah teknis yaitu Pompa TRX harus diganti, dimana fungsi alat tersebut sebagai
saluran pembuangan limbah dan air.
4. Tuntutan klinisi terhadap pemeriksaan kimia darah yang harus cepat, dimana di
laboratorium hanya menggunakan 1 alat kimia analyzer yaitu BIOLIS (KSO dengan
Pihak ke 3) dan tidak ada alat kimia analyzer lain sebagai back up jika alat BIOLIS
terjadi eror atau alat tersebut dimatikan/diistirahatkan.
III. Praanggapan
VIII. Penutup
Demikian Telaan Staaf dibuat, mohon pertimbangkan dan petunjuk lebih lanjut dari
Ibu Direktur.
TELAAN STAF
I. Pendahuluan :
II. Permasalahan :
5. Meningkatnya kasus kematian yang menjadi salah satu penyebab dari gangguan
hemostasis, dimana tidak adanya pemeriksaan penunjang yang mendukung
diagnosa klinis.
6. Tuntutan klinisi terhadap pemeriksaan faal hemostasis sangat diperlukan dalam
mengambil keputusan klinisi secara tepat.
7. Tidak adanya Alat untuk memeriksaan di Laboratorium RSUD Ende.
III. Praanggapan
VIII. Penutup
Demikian Telaan Staaf dibuat, mohon pertimbangkan dan petunjuk lebih lanjut dari
Ibu Direktur.
TELAAN STAF
I. Pendahuluan :
Analisa Gas Darah adalah prosedur pemeriksaan medis yang bertujuan untuk
mengukur jumlah oksigen dan karbon dioksida dalam darah. AGD juga dapat
digunakan untuk menentukan tingkat keasaman PH darah.
II. Permasalahan :
1. Alat Analisa Gas darah yang sekarang digunakan di Laboratorium adalah tipe Opti
CCA T dari tahun 2010 yang berfungsi dapat melakukan pemeriksaan AGD dan
Elektrolit, yang mana mengalami kendala salah satu elemen elektrolit tidak bisa
terbaca sehingga hanya digunakan untuk pemeriksaan AGD.
2. Bahan Habis Pakai AGD memiliki masa expired hanya 3 bulan, sehingga banyak
yang expired dikarenakan jumlah permintaan sedikit.
3. Tuntutan klinisi terhadap pemeriksaan Analisa Gas Darah sangat diperlukan dalam
mengambil keputusan klinisi secara tepat.
III. Praanggapan
Diharapkan dapat dilakukan pembelian atau MOU/PKS terhadap alat Analisa Gas
Darah.
VIII. Penutup
Demikian Telaan Staaf dibuat, mohon pertimbangkan dan petunjuk lebih lanjut dari
Ibu Direktur.
TELAAN STAF
I. Pendahuluan :
3. Alat Hematologi Analyser adalah alat untuk mengukur sampel berupa darah secara
otomatis, akurat dan canggih.
4. Cell - Dyn Ruby merupakan alat hematologi 5 Diff dengan sistim teknologi optical
MAPSS (Multiple Scatterplot Analysis).
5. Cell - Dyn Ruby memiliki model RRBC dan NOC, Atyp Dep Flag untuk analisis
malaria, analisis trombosit lebih akurat dan sebagai penyaring keganasan
hematologi.
II. Permasalahan :
11. Alat Hematologi Analyser Emerald yang sekarang ada di laboratorium RSUD Ende
milik Dinas Kesehatan Kabupaten Ende dalam hal ini Puskesmas Watunggere, akan
diambil oleh pihak yang bersangkutan sehingga di Laboratorium alat hematology
hanya 1 yaitu merk Abacus.
III. Praanggapan
Diharapkan dapat dilakukan MOU/PKS terhadap Alat Hematolgy Analizer Cell – Dyn
Ruby
V. Analisis
Penggunaan alat Alat Hematolgy Analizer Cell – Dyn Ruby, memiliki beberapa
kelebihan antara lain :
8. Alat Hematology Cell – Dyn Ruby mempunyai teknologi 5 diff. dengan optic baik
WBC ( White Blood Cell), RBC ( Red Blood Cell), Platelet.
9. Proses pengulangan dan reflex testing lebih sedikit
10. Terdapat mode RRBC dan NOC sehingga dapat menghitung WBC/Leukosit lebih
akurat.
11. Analisa Trombosit lebih akurat sehingga dapat mempercepat hasil pemeriksaan
darah dan cepat menentukan keputusan klinisi secara lebih baik.
12. Sebagai skrining malaria dalam darah, dengan Atyp Dep Flag, yang dapat
dilanjutkan dengan pemeriksaan mikroskopis
13. Sebagai skrining keganasan hematologi
14. Lebih percaya diri terhadap hasil pasien.
VIII. Penutup
Demikian Telaan Staaf dibuat, mohon pertimbangkan dan petunjuk lebih lanjut dari
Ibu Direktur.
TELAAN STAF
I. Pendahuluan :
1. Alat Immonologi adalah alat untuk mengukur sampel berupa darah secara otomatis,
akurat dan canggih.
2. Alat Mini VIDAS adalah salah satu alat yang digunakan untuk pemeriksaan
imunologi. otomatis. Prinsip alat ini merupakan modifikasi dari prinsip ELISA yang
pembacaan berdasarkan fluorensensi.
II. Permasalahan :
III. Praanggapan
V. Analisis
1. Alat immunologi Mini Vidas manggunakan prinsip ELISA yang pembacaannya
berdasarkan fluoresensi.
2. Dapat melakukan pemeriksaan parameter imunologi kurang lebih 20 – 70
parameter imunologi, diantaranya , TSH, TSH3, FT4, FT3, T3,T4,FSH, Tetosteron,
HCG, TPSA, CEA S, CA 125, Anti HAV Total, HAV IgM, TOXO IgG II, TOXO IgM,
RUB IgG II, CMV IgG, CMV IgM, dll
3. Jumlah pasien untuk pemeriksaan FT3 dan FT4, TSH rata- rata per bulan 5
pasien…………………….
VIII. Penutup
Demikian Telaan Staaf dibuat, mohon pertimbangkan dan petunjuk lebih lanjut dari
Ibu Direktur.