Anda di halaman 1dari 6

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Situasi Kesehatan Ibu di Indonesia

Pemeriksaan kehamilan bertujuan untuk mendeteksi adanya gangguan pada


kehamilan yang berpotensi membahayakan calon ibu maupun kandungannya. Sampai
saat ini pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu upaya penting untuk
mengurangi risiko morbiditas dan mortalitas baik pada ibu maupun anak (Campbell
and Graham 2006; Simkhada et al. 2008). Perawatan kesehatan keluarga merupakan
tanggung jawab bersama ibu dan ayah. Oleh karena itu, peran serta ayah dalam hal
tersebut sangat penting.

Menemani saat pemeriksaan kehamilan: Sebagian besar ayah (89%) menemani


ibu pada saat pemeriksaan kehamilan. Persentase tertinggi adalah ayah umur 25-29
(92%), tinggal di perkotaan (94%), berpendidikan perguruan tinggi (97%), dan pada
kuintil kekayaan teratas (96%). Berdasarkan laporan dari ayah yang memiliki anak
terakhir terlahir pada periode 3 tahun sebelum survei, 97 persen ibu mendapatkan
pemeriksaan pada saat kehamilan dan 79 persen persalinan dilakukan di rumah sakit
atau di fasilitas kesehatan (Tabel 14.1). Di antara kelahiran dengan ibu yang
mendapatkan pemeriksaan kehamilan, 89 persen ayah melaporkan bahwa mereka
menemani ibu pada saat pemeriksaan kehamilan.

Tujuh puluh tujuh persen wanita 15-49 tahun melakukan pemeriksaan kehamilan
dari tenaga kesehatan kompeten minimal 4 kali (K4). Setiap ibu hamil tidak hanya
dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan minimal sebanyak 4 kali, namun
juga mendapatkan pelayanan yang sesuai standar, yaitu pelayanan yang terdiri dari
pengukuran tinggi badan, penimbangan berat badan, pengukuran lingkar lengan,
pengukuran tekanan darah, pengukuran tinggi rahim, perhitungan denyut jantung
janin, penentuan presentasi janin melalui pemeriksaan perut, pemberian imunisasi
tetanus toksoid (TT), pemberian tablet/sirup zat besi (selanjutnya disebut tablet
tambah darah), pemeriksaan darah dan air seni (selanjutnya disebut urin) serta
konsultasi (Kementerian Kesehatan, 2010) (BKKBN, 2018).

2.1.1 Pemeriksaan Kesehatan Calon Pengantin

1. Pengertian Pemeriksaan Calon Pengantin

Pemeriksaan calon pengantin merupakan serangkaian pemeriksaan yang harus


dilaksanakan sebelum menikah. Pemeriksaan ini perlu dilaksanakan sebab tidak semua
orang memiliki riwayat kesehatan yang baik, ada kemungkinan sifat pembawa (carrier)
penyakit dimiliki oleh seseorang yang tampak sehat. Pemeriksaannya meliputi
pemeriksaan genetik, penyakit infeksi dan menular melalui darah. Dimana pemeriksaan
ini bertujuan untuk mencegah penurunan dan penularan penyakit tersebut pada bayi
yang akan dilahirkan sehingga kehidupan keluarga sehat dapat tercapai. Idealnya
pemeriksaan calon pengantin dilaksanakan 6 bulan sebelum menikah.

Secara komprehensif perlu diberikan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi


dan seksual kepada usia dewasa muda/calon pengantin yang akan menikah. Pemberian
konseling, informasi dan edukasi kesehatan reproduksi bertujuan agar Calon pengantin
dapatH mempersiapkan diri menjalani kehidupan berkeluarga termasuk merencanakan
kehamilan yang sehat sehingga dapat melahirkan generasi penerus yang berkualitas.

Pelayanan dan pemberian KIE kesehatan reproduksi bagi calon pengantin selain
sebagai upaya untuk memenuhi hak reproduksi dan meningkatkan derajat kesehatan
juga sebagai upaya untuk percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir
(Kementrian Kesehatan RI, 2015).

2. Jenis Pelayanan Pemeriksaan Calon Pengantin

Pelayanan kesehatan reproduksi dan seksual pada pemeriksaan pasangan calon


pengantin berupa:

1. KIE kesehatan reproduksi dan seksual


2. Pemeriksaan kesehatan yang meliputi pemeriksaan fisik dan laboratorium
3. Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT) sesuai dengan hasil skrining satus TT
Pada saat pasangan calon pengantin melakukan kunjungan untuk imunisasi TT,
KIE kesehatan reproduksi dan seksual dapat diberikan (Kementrian Kesehatan RI,
2015).

3. KIE pada Pemeriksaan Calon Pengantin

Konseling, informasi dan edukasi (KIE) yang diberikan pada saat pemeriksaan
pasangan calon pengantin meliputi:

1. Filosofi Pernikahan.
2. Informasi pranikah yang meliputi: kesehatan reproduksi, hak reproduksi dan
seksual, organ reproduksi perempuan dan laki-laki, persiapan pranikah (persiapan
fisik, persiapan gizi, status imunisasi, menjaga kebersihan organ reproduksi).
3. Ketidaksetaraan gender dalam pernikahan yaitu: kekerasan dalam rumah tangga dan
bentuk ketidaksetaraan gender dalam rumah tangga.
4. Informasi tentang kehamilan (menunda kehamilan dengan kontrasepsi yang tepat,
tanda-tanda kehamilan, cara menghitung usia kehamilan, memeriksa kehamilan,
proses kehamilan,menjaga kehamilan, nutrisi makanan ibu hamil, kehamilan dan
persalinan beresiko, tanda bahaya kehamilan, dan kesehatan jiwa ibu hamil),
pencegahan komplikasi melalui program P4K (perencanaan persalinan dan
pencegahan komplikasi) dengan stiker P4K dan buku KIA, persalinan (tanda-tanda
persalinan dan persalinan oleh tenaga kesehatan), perawatan pascasalin dan
pemberian ASI (inisiasi menyusu dini dan manfaat pemberian ASI).
5. Informasi infeksi menular seksual (gejala dan jenis IMS yang sering dijumpai,
tindakan jika terinfeksi IMS dan IMS merupakan gerbang menuju HIV), infeksi
saluran reproduksi, HIV dan AIDS (penularan dan gejala HIV) dan pencegahan
penularan IMS dan HIV.
6. Informasi tentang deteksi dini kanker leher rahim (faktor resiko, tanda-tanda dan
deteksi dini kanker leher rahim) dan kanker payudara (Faktor resiko, deteksi dini
kanker payudara dengan SADARI dan cara melakukannya).
7. Informasi tentang gangguan dalam kehidupan seksual suami istri (gangguan seksual
pada perempuan dan laki- laki serta cara mencegahnya).
8. Mitos pada perkawinan (Kementrian Kesehatan RI, 2014).

2.1.2 Pemeriksaan kehamilan K4

1. Pengertian K4

Indikator pemantauan program KIA yang digunakan untuk pemantauan PWS KIA
meliputi indiktor yang dapat menggambarkan keadaan kegiatan pokok dalam program
KIA, diantaranya adalah cakupan K4. Sasaran yang digunakan dalam PWS KIA
berdasarkan kurun waktu 1 tahun dengan prinsip konsep wilayah, misalnya untuk
provinsi memakai sasaran provinsi, untuk kota memakai sasaran kota.
Cakupan K4 merupakan cakupan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan
antenatal sesuai dengan standart, paling sedikit empat kali dengan distribusi waktu 1
kali pada trimester 1, 1 kali pada trimester 2 dan 2 kali pada trimester 3 di suatu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu (Departemen Kesehatan, 2009).

Dengan indikator ini dapat diketahui cakupan pelayanan antenatal secara lengkap
yang menggambarkan akses pelayanan kesehatan ibu hamil dalam memeriksakan
kehamilannya ke tenaga kesehatan minimal 4 kali sesuai waktu kunjungan yang
ditetapkan. Disamping itu indikator ini juga menggambarkan bagaimana suatu wilayah
memberikan perlindungan terhadap ibu hamil dan kemampuan manajemen ataupun
kelangsungan program KIA. Melalui kegiatan ini pula dilakukan deteksi dini adanya
resiko dalam kehamilan dan diberikan penanganan secara cepat dan tepat.

Pada saat ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan, tenaga kesehatan


memberikan pelayanan antenatal secara lengkap yang terdiri dari : timbang badan dan
ukur tinggi badan, ukur tekanan darah, nilai status gizi (ukur LiLA), ukur tinggi fundus
uteri, tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin, skrining status imunisasi TT
dan bila perlu pemberian imunisasi TT, pemberian tablet besi (90 tablet selama
kehamilan), test lab sederhana (Golongan Darah, Hb, Glukoprotein Urin) dan atau
berdasarkan indikasi (HBsAg, Sifilis, HIV, Malaria, TBC), tata laksana kasus, dan temu
wicara / konseling termasuk P4K serta KB PP. Pada konseling yang aktif dan efektif,
diharapkan ibu hamil dapat melakukan perencanaan kehamilan dan persalinannya
dengan baik serta memantapkan keputusan ibu hamil dan keluarganya untuk melahirkan
ditolong tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan.(Direktorat Kesehatan Keluarga, 2017).

Cakupan K4 dihitung dengan membagi jumlah absolut ibu hamil yang memenuhi
kunjungan antenatal sebanyak 4 kali dan jumlah sasaran ibu hamil di suatu wilayah
yang kemudian ditampilkan dalam bentuk persentase (Departemen Kesehatan RI, 2009)

Rumus yang digunakan adalah:

jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayananantenatal minimal


4 kali sesuai standar oleh tenagakesehatan disuatu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
x 100
jumlah sasaranibuhamil disuatu wilayah dalam 1tahun
2.2 Kerangka Konsep Penelitian

A. Kerangkah Konseptual

Faktor predisposing:
Pendidikan
Umur
pekerjaan

Paritas Cakupan
Pemeriksaan calon
Kunjungan
Pengantin
Pengetahuan pemeriksaan
kehamilan K4
sikap
Faktor enabling:
Kualitas pelayanan ANC
Faktor reinforcing:
Dukungan keluarga

Keterangan:
: Diteliti
: Tidak diteliti : Mempengaruhi

Gambar 2.1. Kerangka Konseptual Pengaruh Pemeriksaan Calon Pengantin terhadap


kunjungan pemeriksaan kehamilan K4

Kerangka konseptual penelitian ini menerangkan pengaruh pemeriksaan calon pengantin


yang mana saat pemeriksaan mendapatkan KIE tentang kesehatan reproduksi dan seksual
diantanya tentang kehamilan. faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan pemeriksaan
kehamilan K4 diantarannya Faktor predisposing (pendidikan, umur, pekerjaan, paritas,
pengetahuan dan sikap), faktor enabling (kualitas pelayanan ANC) dan faktor reinforcing
(dukungan keluarga). Pemberian KIE pada calon pengantin diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan terhadap kehamilan termasuk pemeriksaannya, sehingga saat
terjadi kehamilan suami memberikan dukungan pada ibu untuk memeriksakan
kehamilannya secara lengkap dan memenuhi ketetapan waktu yang ditentukan.

2.3 Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada pengaruh pemeriksaan calon pengantin
terhadap cakupan pemeriksaan kehamilan K4 di Kota Kediri.

Anda mungkin juga menyukai

  • Imunologi
    Imunologi
    Dokumen29 halaman
    Imunologi
    Dian Utami
    Belum ada peringkat
  • PROPOSAL
    PROPOSAL
    Dokumen21 halaman
    PROPOSAL
    Dian Utami
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen35 halaman
    Bab I
    Dian Utami
    Belum ada peringkat
  • KEKERASAN
    KEKERASAN
    Dokumen17 halaman
    KEKERASAN
    Dian Utami
    Belum ada peringkat
  • Pengertian Kekerasan Terhadap Anak Anak
    Pengertian Kekerasan Terhadap Anak Anak
    Dokumen2 halaman
    Pengertian Kekerasan Terhadap Anak Anak
    Dian Utami
    Belum ada peringkat
  • Kisi Kisi Kuesioner
    Kisi Kisi Kuesioner
    Dokumen5 halaman
    Kisi Kisi Kuesioner
    Dian Utami
    Belum ada peringkat
  • Pengembangan Proposal
    Pengembangan Proposal
    Dokumen28 halaman
    Pengembangan Proposal
    Dian Utami
    Belum ada peringkat
  • Proposal
    Proposal
    Dokumen38 halaman
    Proposal
    Dian Utami
    Belum ada peringkat
  • BAB 3 Proposal
    BAB 3 Proposal
    Dokumen13 halaman
    BAB 3 Proposal
    Dian Utami
    Belum ada peringkat
  • BAB 1 Proposal
    BAB 1 Proposal
    Dokumen6 halaman
    BAB 1 Proposal
    Dian Utami
    Belum ada peringkat
  • Proposal
    Proposal
    Dokumen38 halaman
    Proposal
    Dian Utami
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen22 halaman
    Bab Ii
    Dian Utami
    Belum ada peringkat
  • Instrumen Kuisioner Tanda Bahaya Kehamilan
    Instrumen Kuisioner Tanda Bahaya Kehamilan
    Dokumen2 halaman
    Instrumen Kuisioner Tanda Bahaya Kehamilan
    Dian Utami
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen3 halaman
    Bab I
    Dian Utami
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen6 halaman
    Bab Iii
    Dian Utami
    Belum ada peringkat
  • Contoh Proposal
    Contoh Proposal
    Dokumen35 halaman
    Contoh Proposal
    Dian Utami
    Belum ada peringkat
  • 13.daftar Pustaka
    13.daftar Pustaka
    Dokumen2 halaman
    13.daftar Pustaka
    Dian Utami
    Belum ada peringkat
  • Proposal 1 - 3
    Proposal 1 - 3
    Dokumen29 halaman
    Proposal 1 - 3
    Dian Utami
    Belum ada peringkat
  • Proposal
    Proposal
    Dokumen43 halaman
    Proposal
    Dian Utami
    Belum ada peringkat
  • 10.BAB I Latar Belakang
    10.BAB I Latar Belakang
    Dokumen3 halaman
    10.BAB I Latar Belakang
    Dian Utami
    Belum ada peringkat
  • BAB III Metode Penelitian
    BAB III Metode Penelitian
    Dokumen6 halaman
    BAB III Metode Penelitian
    Dian Utami
    Belum ada peringkat
  • Instrumen Penelitian
    Instrumen Penelitian
    Dokumen4 halaman
    Instrumen Penelitian
    Dian Utami
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Dian Utami
    Belum ada peringkat
  • Bab 1,2,3
    Bab 1,2,3
    Dokumen39 halaman
    Bab 1,2,3
    palupi
    Belum ada peringkat
  • Proposal
    Proposal
    Dokumen48 halaman
    Proposal
    Dian Utami
    Belum ada peringkat
  • BAB I-3 New Proposal
    BAB I-3 New Proposal
    Dokumen29 halaman
    BAB I-3 New Proposal
    Dian Utami
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen5 halaman
    Bab Iii
    Dian Utami
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen5 halaman
    Bab I
    Dian Utami
    Belum ada peringkat
  • Bab II
    Bab II
    Dokumen10 halaman
    Bab II
    Dian Utami
    Belum ada peringkat