Anda di halaman 1dari 35

USULAN PENELITIAN

HUBUNGAN PENFETAHUAN ASI EKSKLUSIF DENGAN MOTIVASI


IBU MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF DI DESA WILAYAH KERJA
PUSKESMAS MOJO KABUPATEN KEDIRI

Nour Fauziyah P17321195030

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN
KEBIDANAN KEDIRI
2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi. Memberikan ASI

adalah kewajiban bagi setiap ibu kepada bayinya. Saat ini cukup banyak ibu

yang melahirkan anaknya namun tidak lagi memberikan ASI, yang

disebabkan karena minimnya informasi dan pengetahuan.

ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose dan

garam organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu,

sebagai makanan utama bagi bayi (Kristiyanasari,W,2009:9). ASI Eksklusif

(menurut WHO) adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai usia 6 bulan

tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain.

Masih rendahnya cakupan ASI eksklusif di Indonesia menjadi

perhatian pemerintah. Mengingat ASI eksklusif sangat penting bagi bayi.

Menurut (WHO dan Unicef, 2003) yang diberi ASI memiliki risiko lebih

rendah terkena penyakit degeneratif seperti penyakit darah tinggi, diabetes

tipe 2, dan obesitas pada saat dewasa.

Menurut Dirjen Gizi dan KIA (2011) yang dikutip oleh Ade Lestari

dkk, masalah rendahnya ASI di Indonesia adalah faktor sosial budaya,

kurangnya pengetahuan, jajaran kesehatan yang belum sepenuhnya

mendukung PP-ASI. Sebagian besar penduduk Indonesia tinggal di desa dan

hampir 50 % memiliki pendidikan rendah.Sehingga pengetahuan ibu tentang

pentingnya ASI eksklusif sangat rendah


Menurut penelitian Diana di kecamatan Tembalang (2007), faktor

pendorong gagalnya pemberian ASI eksklusif adalah kurangnya

pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif dan adanya ideologi makanan yang

non-Eksklusif sehingga tidak muncul motivasi yang kuat dari ibu untuk

memberikan ASI eksklusif pada bayinya (Qomariyah,N,2015).

Berdasarakan data profil kesehatan kabupaten kediri 2017 cakupan

ASI Eklusif tahun 2016 sebesar 64,5%. Tahun 2017 cakupan ASI eksklusif

turun menjadi 62,4%.

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilakukan di Puskesmas

Mojo Kabupaten Kediri, cakupan ASI eksklusif sebesar 55,4% di tahun

2017, mengalami peningkatan pada tahun 2018 yaitu menjadi 62,1%, untuk

januari – juni 2019 cakupannya 58,6%. Meskipun di tahun 2018 mengalami

peningkatan namun tetap saja menjadi masalah karena masih dibawah target

yaitu 85%.

Berdasarkan data di atas peneliti tertarik untuk meneliti hubungan

pengetahuan ASI eksklusif dengan motivasi ibu memberikan ASI eksklusif

di Desa Wilayah Kerja Puskesmas Mojo Kabupaten Kediri.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan di latar belakang di atas maka dapat

dirumuskan masalahnya sebagai berikut : Apakah ada hubungan antara

pengetahuan tentang ASI eksklusif dengan motivasi ibu memberikan ASI

eksklusif di desa wilayah kerja Puskesmas Mojo Kabupaten Kediri Tahun

2019?
C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang ASI

eksklusif dengan motivasi ibu memberikan ASI eksklusif di desa

wilayah kerja Puskesmas Mojo Kabupaten Kediri Tahun 2019.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi pengetahuan tentang ASI eksklusif di

desa wilayah kerja Puskesmas Mojo Kabupaten Kediri

2019.

b. Mengidentifikasi motivasi ibu memberikan ASI eksklusif

di desa wilayah kerja Puskesmas Mojo Kabupaten Kediri

2019.

c. Menganalisis hubungan pengetahuan tentang ASI eksklusif

dengan motivasi ibu memberikan ASI eksklusif di desa

wilayah kerja Puskesmas Mojo Kabupaten Kediri Tahun

2019.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Sebagai pengalaman nyata dalam penerapan mata kuliah

metodologi penelitian dan peningkatan ketrampilan dalam berpikir

secara ilmiah yang dapat di pakai sebagia tambahan pengalaman

untuk di terapkan di tempat kerja terhadap pola pengkajian masalah

kesehatan pada umumnya dan masalah kebidanan khususnya.


2. Bagi Tempat Penelitian

Dapat dimanfaatkan sebagai tambahan informasi maupun data

tentang ASI eksklusif beserta jumlah ibu yang memberikan ASI

secara eksklusif di desa wilayah kerja Puskesmas Mojo Kabupaten

Kediri.

3. Bagi Institusi Pendidkan

Dapat dijadikan sebagai bahan penyusunan program

kesehatan terkait dengan ASI eksklusif.

4. Bagi Pembaca

Dapat dijadikan sebagai tambahan informasi tentang ASI

eksklusif dan efek pengetahuan terhadap motivasi ibu memberikan

ASI eksklusif.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KONSEP PENGETAHUAN

1. Pengertian

Pengetahuan adalah sebagai suatu pembentukan yang terus

menerus oleh seseorang yang setiap saat mengalami reorganisasi karena

adanya pemahaman-pemahaman baru (Budiman,2014:4).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengetahuan adalah

segala sesuatu yang diketahui.

pengetahuan adalah suatu proses mengingat dan mengenal kembali

obyek yang telah dipelajari melalui panca indra pada suatu bidang

tertentu secara baik (Lestari,T,2015:2).

2. Jenis pengetahuan

a. Pengetahuan implisit

Pengetahuan implisit adalah pengetahuan yang masih tertanam

dalam bentuk pengalaman seseorang dan berisi faktor-faktor yang

tidak bersifat nyata, seperti keyakinan pribadi, perspektif, dan

prinsip. Pengetahuan implisit sering kali berisi kebiasaan dan budaya

bahkan bisa tidak disadari.

b. Pengetahuan eksplisit

Pengetahuan eksplisit adalah pengetahua yang telah

didokumentasikan atau disimpan dalam wujud nyata, bisa dalam

wujud perilaku kesehatan. Pengetahuan nyata dideskripsikan dalam


tindakan-tindakan yang berhubungan dengan kesehatan

(Budiman,2014:4).

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan:

a. Tingkat pendidikan

Yakni upaya untuk memberikan pengetahuan sehingga terjadi

perubahan perilaku positif yang meningkat.

b. Informasi

Seseorang yang mendapatkan informasi lebih banyak akan

menambah pengetahuan yang lebih luas.

c. Budaya

Tingkah laku manusia dalam memenuhi kebutuhan yang meliputi

sikap dan kepercayaan.

d. Sosial ekonomi

Yakni kemampuan seseorang memenuhi kebutuhan hidupnya.

e. Pengalaman

Yakni sesuatu yang pernah dilakukan seseorang akan menambah

pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat informal

(Lestari,T,2015:4).

f. Usia

Usia mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin

bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan


pola pikirnya sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin

membaik (Budiman,2014:6).

4. Cara memperoleh pengetahuan

cara memperoleh pengetahuan adalah sebagai berikut:

a. Cara kuno untuk memperoleh pengetahuan

1) Cara coba salah (Trial and Error)

Cara ini telah dipakai orang sebelum kebudayaan, bahkan

mungki sebelum adanya peradaban. Cara coba salah ini

dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam

memecahkan masalah dan apabila kemungkinan tersebut tidak

berhasil maka dicoba. Kemungkinan yang lain sampai masalah

tersebut dapat dipecahkan.

2) Cara kekuasaan atau otoriter

Sumber pengetahuan cara ini dapat berupa pimpinan-pimpinan

masyarakat baik formal maupun informal, ahli agama, pemegang

perintah dan berbagai prinsip orang lain yang menerima,

mempunyai yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai

otoritas, tanpa menguji terlebih dahulu atau membuktikan

kebenarannya baik berdasarkan fakta empiris maupun penalaran

sendiri.

3) Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalam pribadipun dapat digunakan sebagai upaya

memperoleh pengetahuan dengan cara mengulang kembali


pengalaman yang pernah diperoleh dalam memecahkan

permasalahan yang dihadapi masa lalu.

b. Cara modern dalam memperoleh pengetahuan

Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau lebih populer atau

disebut metodologi penelitian (Lestari,T,2015:6).

5. Kriteria tingkat pengetahuan

Menurut Arikunto (2006) membuat kategori tingkat pengetahuan

seseorang menjadi tiga tingkatan yang didasarkan pada nilai presentase

yaitu sebagai berikut.

a. Tingkat pengetahuan kategori Baik jika nilainya > 75%.

b. Tingkat pengetahuan kategori Cukup jika nilainya 56-74%.

c. Tingkat pengetahuan kategori Kurang jika nilainya < 55%.

(Budiman,2014:11).

B. KONSEP ASI EKSKLUSIF

1. Pengertian

ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja selama 6

bulan,tanpa tambahan cairan lain seperti susu

formula,jeruk,madu,air,teh dan air putih, serta tanpa tambahan

pisang, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan nasi tim

(Kristiyansari,W,2009:23).
Asi Eksklusif (menurut WHO) adalah pemberian ASI saja

pada bayi sampai usia 6 bulan tanpa tambahan cairan ataupun

makanan lain.

2. Alasan Pemberian ASI Eksklusif

a. Pedoman internasional yang menganjurkan pemberian ASI

eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah

tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup bayi, pertumbuhan

dan perkembangan.

b. ASI memberi semua energi dan gizi (nutrisi) yang dibutuhkan

selama 6 bulan pertama hidupnya.

c. Pemberian ASI eksklusif mengurangi tingkat kematian bayi

yang disebabkan berbagai penyakit yang umum menimpa anak-

anak seperti diare dan radang paru, serta mempercepat

pemulihan bila sakit dan membantu menjarangkan kelahiran

(Maryunani,A,2015:98)

3. Manfaat ASI Eksklusif

Pemberian ASI secara eksklusif, yaitu tidak dicampur apa-

apa selama 6 bulan berturut-turut, memberikan banyak manfaat

antara lain:

a. Bagi bayi

1) Dapat membantu memulai kehidupannya dengan baik.

2) Mengandung antibodi
3) ASI mengandung komposisi yang tepat

4) Mengurangi kejadian karies

5) Terhindar dari alergi

b. Bagi ibu

Berikut ini adalah proses pemberian ASI yang berfanfaan

juga bagi ibu. Antara lain:

1) Aspek kontrasepsi

2) Aspek kesehatan ibu

3) Aspek penurunan berat badan

4) Aspek psikologis

c. Bagi keluarga

1) Menurunkan angka kesakitan

d. Bagi negara

1) Menghemat defisa negara

C. KONSEP MOTIVASI

1. Pengertian

Menurut kamus besar bahasa indonesia motivasi adalah dorongan

yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau ttidak sadar untuk

melakukan sesuatu tindakan dengan tujuan tertentu.

Motivasi adalah kekuatan, baik dari dalam maupun dari luar yang

mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah di

tetapkan sebelumnya (Hamzah,B,2011:1).


Motivasi merupakan suatu aktifitas yang menempatkan seseorang

atau suatu kelompok yang mempunyai kebutuhan tertentu dan pribadi,

untuk bekerja menyelesaikan tugasnya (Budiman,P,2014:97).

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

a. Faktor fisik

Motivasi yang ada didalam diri individu yang mendorong untuk

bertndak dalam rangka memenuhi kebutuhan fisik seperti kebutuhan

jasmani, benda atau berkaitan dengan alam.

b. Faktor herediter

Motivasi yang didukung oleh lingkungan berdasarkan kematangna

atau usia seseorang.

c. Faktor intrinsik seseorang

Motivasi yang berasal dari dalam dirinya sendiri biasanya timbul

dari perilaku yang dapat memenuhi kebutuhan sehingga puas dengan

apa yang sudah dilakukan.

d. Fasilitas

Motivasi yang timbul karena adanya kenyamanan dan segala yang

memudahkan dengan tersedianya sarana-sarana yang dibutuhkan untuk

hal yang diinginkan.

e. Situasi dan kondisi

Motivasi yang timbul berdasarkan keadaan yang terjadi sehingga

mendorong memaksa seseorang untuk melakukan sesuatu.

f. Program dan aktifitas


Motivasi yang timbul atas dorongan dalam diri seseorang atau

pihak lain yang didasari dengan adanya kegiatan (program) rutin

dengan tujuan tertentu.

g. Audio visual (media)

Motivasi yang timbul dengan adanya informasi yang didapat dari

perantara sehingga mendorong atau menggugah hati seseorang untuk

melakukan sesuatu.

h. Umur

Semakin cukup umur, tingkat kemampuan dan kekuatan seseorang

akan lebih matang berfikir logis dan bekerja sehingga motivasi

seseorang kuat dalam melakukan suatu hal (Lestari,T,2015:106)

3. Tujuan Motivasi

Budiman mengatakan secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan

motivasi adalah untuk menggerakan atau menggugah seseorang agar

timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu hingga

dapat memperoleh hasil atau tujuan tertentu (Budiman,P,2014:98).

4. Pengukuran Motivasi

a. Motivasi Tinggi jika skor 76-100%

b. Motivasi Cukup jika skor 51-75%

c. Motivasi rendah jika skor < 51%

(digilib.unimus.ac.id).
D. KONSEP IBU MENYUSUI

1. Ibu

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Ibu adalah wanita

yang telah melahirkan, panggilan yang lazim kepada perempuan

baik yang sudah bersuami maupun yang belum.

2. Menyusui

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia menyusui adalah

memberikan air susu untuk diminum (kepada bayi dan sebagainya)

dari buah dada.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa ibu

menyusui adalah seorang wanita yang telah memiliki anak dan

memberikan air susunya secra langsung melalui buah dada.


E. KERANGKA KONSEP

Ibu Yang memiliki bayi


usia 6-12 bulan

Faktor-faktor yang Pengetahuan ibu Motivasi ibu Faktor-faktor yang


mempengaruhi tentang ASI eksklusif memberikan ASI mempengaruhi motivasi :
pengetahuan: eksklusif 1. Faktor fisik
a. Pendidikan 2. Faktor herediter
b. Informasi/ media 3. Faktor intrisik
masa seseorang
Pengetahuan ASI eksklusif
Indikator motivasi 4. Fasilitas
c. Sosial, budaya, 1. Pengertian ASI eksklusif
1. Intrinsik 5. Situasi dan kodisi
ekonomi 2. Alasan pemberian ASI 6. Program dan aktifitas
eksklusif a. Kebutuhan
d. Lingkungan 7. Audio visual (media)
3. Manfaat ASI eksklusif b. Harapan
e. Pengalaman c. Minat 8. Umur
f. usia 2. Ekstrinsik (Titik L,2015:106)
(Budiman,2014:4) a. Dukungan Keluarga
Kriteria pengetahuan : b. Lingkungan
A. Baik : hasil c. imbalan
presentase 76%-100%
B. Cukup : hasil
presentase 56%-75%
C. Kurang : <56% Kriteria Motivasi :
(Wawan & Dewi,2010:16) a. Motivasi Tinggi jika skor
76%-100%
Keterangan : b. Motivasi Cukup jika skor
51%-75%
: Diteliti c. Motivasi Rendah jika
: Tidak diteliti skor < 51%
(digilib.unimus.ac.id)

Gambar II.2 Kerangka Konsep Hubungan Pengetahuan ASI Eksklusif


Dengan Motivasi Ibu Memberikan ASI Eksklusif di Desa
Wilayah Kerja Puskesmas Mojo Kabupaten Kediri.
F. HIPOTESIS

Hipotesis adalah suatu asumsi pernyataan tentang hubungan antara

dua atau lebih variabel yang diharapkan bisa menjawab suatu pertanyaan

dalam penelitian (Nursalam, 2010:56).

H0 : tidak ada hubungan antara pengetahuan ASI eksklusif dengan

motivasi ibu memberikan ASI eksklusif

H1 : tada ada hubungan antara pengetahuan ASI eksklusif dengan

motivasi ibu memberikan ASI eksklusif


BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan diuraikan metode yang akan digunakan dalam penelitian

meliputi desain penelitian, frame work, populasi, sampel, dan sampling, variabel

penelitian, definisi variabel meliputi definisi konsep dan definisi operasional,

kriteria inklusi dan eksklusi tempat dan waktu penelitian, tehnik pengumpulan

data, tehnik analisa data, etika penelitian dan jadwal penelitian.

A. Desain Penelitian

Pada penelitian ini peneliti menggunakan rancangan penelitian

korelasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu suatu

penelitian untuk mempelajari dinamika antara faktor-faktor risko dengan

efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus

pada suatu saat (point time approach). Artinya tiap subjek penelitian

hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status

karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan. Hal ini tidak berarti

bahwa semua subjek diamati pada waktu yang sama

(Notoatmodjo,S,2010:37).
B. Kerangka Kerja

Kerangka kerja merupakan langkah-langkah yang akan dilakukan

dalam penelitian yang berbentuk kerangka atau alur penelitian

(Alimul,A,2010:187).

Populasi:
Ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan di desa wilayah kerja
puskesmas mojo kabupaten kediri sebanyak 170 responden

Teknik Sampling
Simple Random
sampling

Sampel :
Ibu yang memiliki bay usia 6-12 bulan di desa wilayah kerja
puskesmas mojo kabupaten kediri yang memenuhi kriteria yaitu
sebanyak 90 responden

Pengumpulan Data

Motivasi ibu
Pengetahuan ibu memberikan ASI
tentang ASI eksklusif eksklusif

Kuesioner Kuesioner

Pengolahan data
Editing, Coding, Scoring, Tabulating

Analisa Data
Chi Kuadrat

Hasil

Kesimpulan

Gambar III. 1 Kerangka Kerja Hubungan Pengetahuan ASI Eksklusif


Dengan Motivasi Ibu Memberikan ASI Eksklusif di Desa
Wilayah Kerja Puskesmas Mojo Kabupaten Kediri.
C. Populasi, Sampel, Teknik Sampling

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kualitas daan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono,2015:80). Populasi dalam penelitian ini

adalah ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan yang berjumlah 90

orang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut (Sugiyono,2015:81). Sampel dalam penelitian

ini adalah ibu hamil yang memiliki bayi usia 6-12 bulan di desa

wilayah kerja puskesmas mojo kabupaten kediri.

3. Teknik Sampling

Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel

(Sugiyono,2015:81). Teknik sampling yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Simple Random Sampling , yaitu pengambilan

sampel dengan cara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam

anggota populasi (Alimul,A,2010:81).

D. Kriteria Sampel

Kriteria sampel dalam penelitian ini yaitu ibu yang memiliki bayi

usia 6-12 bulan yang berada di Desa Wilayah Kerja Puskesmas Mojo

Kabupaten Kediri.
E. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari

orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono,2015:38).

Macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi:

a. Variabel Independen (Variabel bebas)

Merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan atau

timbulnya variabel dependen (Alimul,A,2010:86). Variabel

independen dalam penelitian ini adalah pengetahuan ASI

eksklusif.

b. Variabel Dependen

Merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena

variabel bebas (Alimul,A,2010:86). Variabel dependen dalam

penelitian ini adalah motivasi ibu memberikan ASI eksklusif.

F. Definisi Operasioanal

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara

operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan

peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat

terhadap suatu objek atau fenomena (Alimul,A,2010:87).


Tabel III.1 Definisi Operasional Hubungan Pengetahuan ASI Eksklusif
Dengan Motivasi Ibu Memberikan ASI Eksklusif

Definisi Alat Skala Skor dan


No Variabel Parameter Ukur
Operasioanl Kriteria
1 Pengetahua Segala sesuatu Pengetahuan K O Pertanyaan positif
n ASI yang diketahui Ibu tentang ASI U R jika :
Eksklusif tentang ASI eksklusif : E D Benar : skor 1
eksklusif di Desa 1. Pengertian S I Salah : skor 0
Wilayah Kerja 2. Alasan I N Pertanyaan negatif
Puskesmas Mojo Pemberian ASI O A jika :
Kabupaten kediri Eksklusif N L Benar : skor 0
3.manfaat ASI E Salah : skor 1
Eksklusif R Kriteria :
Baik : 76-100%
Cukup : 56-75%
Kurang : <56%
(Wawan&
Dewi,2010:18)
2 Motivasi Dorongan yang Indikator K O Pernyataan positif
Ibu timbul pada diri motivasi U R jika:
Memberika ibu secara sadar 1. Intrinsik E D Sangat Setuju
n ASI atau tidak sadar a. Kebutuhan S I nilai : 4
Eksklusif untuk memberikanb. Harapan I N Setuju nilai : 3
ASI eksklusif di c. Minat O A Tidak Setuju
Desa Wilayah 2. Ekstrinsik N L nilai : 2
Kerja Puskesmas a. Dukungan E Sangat Tidak
Mojo Kabupaten b. lingkungan R Setuju : 1
Kediri c. imbalan Pernyataan negatif
d. jika:
Sangat Setuju
nilai : 1
Setuju nilai : 2
Tidak Setuju nilai
:3
Sangat Tidak
Setuju nilai : 4

Kriteria :
Tinggi jika skor
76%-100%
Cukup jika skor
51%-75%
Rendah jika skor
< 51%
(digilib.unimus.ac
.id)
G. Lokasi dan Waktu Penelitian

a. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di desa wilayah kerja

Puskesmas Mojo Kabupaten Kediri.

b. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 20 september

2019

H. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data atau biasa yang disebut instrumen

penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam

mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih

baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah

diolah (Sujarweni,2014:76).

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Pada

jenis pengukuran ini peneliti mengumpulkan data secara formal kepada

subyek untuk menjawab pertanyaan secara tertulis (Nursalam,2011:109).

Alat ukur ini digunakan bila responden jumlahnya besar dan dapat

membaca dengan baik yang dapat mengungkapkan hal-hal yang bersifat

rahasia (Alimul,A,2010:98). Proses pembuatan kuesioner yaitu

sebelumnya peneliti membuat kuesioner dan dikonsulkan ke pembimbing.

I. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan cara peneliti untuk

mengumpulkan data yang akan dilakukan dalam penelitian. Sebelum


melakukan pengumpulan data, perlu dilihat alat ukur pengumpulan data

agar dapat memperkuat hasil penelitian (Alimul,A,2010:98).

J. Prosedur Pengambilan Data

1. Studi Pendahuluan

a. Mengurus surat ijin studi pendahuluan dari institusi Politeknik

Kesehatan Kemenkes Malang.

b. Menyertakan surat ijin dari institusi ke lahan yang duginakan untuk

studi pendahuluan.

c. Pengambilan data dilakukan di Desa Wilayah Kerja Puskesmas

Mojo Kabupaten Kediri.

K. Analisa Data

Dalam melakukan analisis data terlebih dahulu data harus diolah

dengan tujuan mengubah data menjadi informasi.

1. Langkah-langkah analisis data

a. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh atau dikumpulkan.

b. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka)

terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori

(Alimul,A,2010:121).

Data umum

1) Pekerjaan

K1 : Swasta
K2 : Wiraswasta

K3 : TNI/POLRI

K4 : PNS

K5 : Ibu Rumah Tangga

K6 : Lain-lain

2) Pendidikan

D : Dasar (SD/MI-SMP/MTS)

M : Menengah (SMA/MA)

T : Tinggi ( D3-PT)

3) Parietas

P1 : Primipara

P2 : Multipara

P3 : Grandemulti

Data khusus

1) Pengetahuan

N1 : Baik

N2 : Cukup

N3 : Kurang

2) Motivasi

M1 : Tinggi

M2 : Cukup

M3 : Rendah

c. Data entry
Yakni mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode atau kartu

kode sesuai dengan jawaban masing-masing pertanyaan.

d. Tabulating

Yakni membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau

yang diinginkan oleh peneliti (Notoatmodjo,2010:176).

2. Teknik analisa data

Setelah data terkumpul maka dilakukan pengolahan untuk

pengukuran pengetahuan ASI eksklusif pada ibu yang memiliki bayi 6-12

bulan. Jika hasilnya ya skor 1 jika hasilnya tidak skor 0 untuk pertanyaan

positif, dan jika hasilnya ya skor 0 jika tidak skor 1 untuk pertanyaan

negative. Kemudia hasil dijumlahkan lalu dibandingkan dengan jumlah

yang diharapkan dan dikalikan 100%. Rumus yang digunakan adalah :

ΣF
P=
N  100%

Dimana P = Prosentase

 F = Jumlah skor dari responden

N = Jumlah skor maksimal

Untuk hasil prosentase lembar kuesioner pengetahuan ASI eksklusif

adalah sebagai berikut :

Baik : 76-100%

Cukup : 56-75%

Kurang : <56%

Untuk hasil prosentase motivasi ibu memberikan ASI eksklusif adalah

sebagai berikut :
Tinggi : 76-100%

Cukup : 51-75%

Rendah : < 51%

Setelah semua data terkumpul diperiksa kelengkapannya kemudian

peneliti melakukan analisa data dengan teknik chi kuadrat

Hasil data dari kuesioner yang telah diisi lalu ditabulasi dan diberi

skor menggunakan skala penilaian yaitu menggunakan skala ordinal.

Kemudian untuk mengetahui apakah ada hubungan dari data tersebut

peneliti menggunakan uji Chi Kuadrat yang rumusnya :

a. Mencari frekuensi harapan (fe) pada tiap sel dengan rumus:

(⅀fₖ - ⅀fb
fₑ =
⅀T
Keterangan :

fₑ = frekuensi yang diharapkan

⅀fₖ = jumlah frekuensi pada kolom

⅀fb = jumlah frekuensi pada baris

⅀T = jumlah keseluruhan baris dan kolom

b. Mencari nilai Chi Kuadrat hitung dengan rumus


K
(f 0−fe) ²
x ²=∑
i=l fe

Keterangan :

x² = chi kuadrat

f0 = frekuensi yang diobservasi

fe = frekuensi yang diharapkan


c. Mencari nilai x² tabel dengan rumus :

dk = (k-l) (b-l)

Keterangan :

k = banyaknya kolom

b = banyaknya baris

d. Membandingkan x² hitung dengan x² tabel :

Jika x²hitung ≥ x² tabel maka Ho ditolak artinya signifikan.

Jika x² hitung ≤ x² tabel maka Ho diterima artinya tidak signifikan.

(Alimul Aziz,2010:137).

L. Etika Penelitian

1. Informed Consent (lembar persetujuan)

Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian denngan memberikan lembar

persetujuan. Informed Consent tersebut dberikan sebelum penelitian

dilakukan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden.

Tujuan informed consent adalah agar subyek mengerti maksud dan

tujuan penelitian (Alimul,A,2010:92).

2. Anonimity (tanpa nama)

Nama subjek tidak perlu dicantumkan pada lembar pengupulan data

untuk megetahui keikutsertaannya. Peneliti cukup menulis no. kode pada

masing-masing lembar pengumpulan data (Alimul Aziz,2010:93).


Dalam penelitian ini peneliti menggunakan lembar kuesioner yang

diberikan dan diisi oleh responden namun peneliti tidak menggunakan

nama untuk identitas tetapi nomor responden.

3. Confidentialy (kerahasiaan)

Merupakan jaminan kerahasiaan penelitian, baik informasi maupun

masalah-masalah lainnya (Alimul Aziz,2010:93).

Salam penelitian ini emua informasi yang telah dikumpulkan dijamin

kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan

dilaporkan pada hasil riset.

M. Tabel Model

Tabel III.2 Karakteristik ibu berdasarkan pendidikan di Desa


Wilayah Kerja Puskesmas Mojo Kabupaten Kediri

No. Pendidikan Frekuensi Prosentase (%)


1 SD/MI-SMP/MTS
2 SMA/MA
3 D3-PT
Total

Tabel III.3 Karakteristik ibu berdasarkan pekerjaan di Desa


Wilayah Kerja Puskesmas Mojo Kabupaten Kediri

No Informormasi Frekuensi Prosentase (%)


.
1 Swasta
2 Wiraswasta
3 TNI/POLRI
4 PNS
5 Ibu Rumah Tangga
6 Lain-lain
Total

Tabel III.4 Karakteristik ibu berdasarkan informasi di Desa Wilayah


Kerja Puskesmas Mojo Kabupaten Kediri
No Informasi Frekuensi Prosentase (%)
.
1 Tidak Pernah
2 Pernah
Total

Tabel III.5 Karakteristik ibu berdasarkan sumber informasi di Desa


Wilayah Kerja Puskesmas Mojo Kabupaten Kediri

No Sumber Informasi Frekuensi Prosentase (%)


.
1 Petugas Kesehatan
2 Media massa
3 Media elektronik
4 Orang lain
Total
DAFTAR PUSTAKA

Alimul,A,2010. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta:


Salemba Medika.

Budiman, 2014. Kapita Selekta Kuesioner. Jakarta: Salemba Medika.

Hamzah, B, 2011. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Kristiyana,S, 2009. Asi Menyusui & Sadari. Yogjakarta: Nuha Medika.

Notoatmodjo, S, 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam, 2011.Konsep dan penerapan metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.


Jakarta: Salemba Medika.

Sugiyono,2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung. Alfabeta.

Sujarweni, Wiratna, 2014. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustakabarupress.

Lestari, Tatik, 2015. Kumpulan Teori Untuk Kajian Pustaka Penelitian


Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Qomariyah,N, 2015. PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTIK DALAM


PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
REMBANG 2 DAN PUSKESMAS SARANG [Online], hal.1. Diakses
dari : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm [10 Agustus 2019].

Wawan, A. & M, Dewi, 2010. Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan
Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.
KISI-KISI LEMBAR KUESIONER DAN KUNCI JAWABAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN ASI EKSKLUSIF DENGAN MOTIVASI


IBU MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF DI DESA WILAYAH KERJA
PUSKESMAS MOJO KABUPATEN KEDIRI

Kisi-kisi pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif

Pokok Jumlah Bentuk


No. No. Soal Jawaban
Pembahansan Soal Soal

1. Pengertian ASI 5 1 Positif Benar


Eksklusif 2 Negatif Salah
7 Positif Benar
8 Negatif Salah
13 positif Benar

2. Alasan Pemberian 5 3 Negatif Salah


ASI Eksklusif 4 Positif Benar
9 Positif Benar
10 Negatif Salah
14 Negatif Salah

3. Manfaat ASI 5 5 Positif Benar


Eksklusif 6 Negatif Salah
11 Positif Benar
12 Negatif Salah
15 Positif Benar
Kisi-kisi motivasi ibu memberikan ASI eksklusif

Pokok Jumlah Bentuk


No. No. Soal Jawaban
Pembahansan Soal Soal

1. Intrinsik 10 1 Positif
a. Kebutuhan 2 Positif
b. Harapan 3 Negatif
c. Minat 4 Negatif
5 Positif
6 Negatif
7 Positif
8 Negatif
9 Positif
10 Negatif

2. Ekstrinsik 10 11 Positif
a. Dukungan 12 Positif
keluarga 13 Negatif
b. Lingkungan 14 Negatif
c. Imbalan 15 Positif
LEMBAR KUESIONER

KUESIONER HUBUNGAN PENGETAHUAN ASI EKSKLUSIF DENGAN


MOTIVASI IBU MEMBERIKSN ASI EKSKLUSIF DI DESA WILAYAH
KERJA PUSKESMAS MOJO
KABUPATEN KEDIRI

A. IDENTITAS
No. Responden :
Umur : Tahun
Alamat :
Status :
Pekerjaan Ibu :
Swasta Pegawai Negri Sipil
Wiraswasta Ibu rumah tangga atau tidak bekerja
TNI / POLRI Lain – lain
Pendidikan terakhir
Tidak Sekolah
Dasar ( SD/MI-SMP/MTS)
Menengah (SMA/MA)
Tinggi (D3-PT)
Pernah mendapatkan informasi tentang stimulasi
Ya
Tidak
Sumber informasi didapat dari
Tenaga Kesehatan Media Elektronik
Media Masa Orang Lain
PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF
Petunjuk pengisian:
Berilah tanda ( √ ) pada jawaban yang menurut anda benar!

Jawaban
No Pertanyaan Skor
Benar Salah
1 ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja selama 6
bulan,tanpa tambahan cairan lain seperti susu
formula,jeruk,madu,air,teh dan air putih, serta tanpa
tambahan pisang, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan nasi
tim
2 Bayi kurang dari 6 bulan boleh diberikan makan tambahan
3 ASI Eksklusif tidak bermanfaat
4 ASI ASI mengandung gizi yang dibutuhkan oleh bayi selama
6 bulan
5 ASI mengandung antibodi yang bermanfaat bagi bayi
6 ASI Eksklusif tidak baik bagi bayi karena bisa menyebabkan
alergi
7 Bayi seharusnya di berikan ASI saja sampai usia 6 bulan
8 Bayi boleh diberikan madu jika menangis terus meskipun
usia belum 6 bulan
9 ASI eksklusif sangat bermanfaat
10 ASI tidak mengadung gizi apapun
11 ASI eksklusif dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi
12 ASI eksklusif tidak bermaanfaat sama sekali
13 Bayi boleh diberikan makanan tambahan bila bayi sudah
berusia > 6 bulan
14 Memberikan ASI saja pada bayi sangat tidak dianjurakan
15 Memberikan ASI eksklusif dapat mempererat hubungan
antara ibu dan bayi
MOTIVASI IBU MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF

Petunjuk pengisian :
Berilah tanda ( √ ) pada jawaban yang menurut anda benar!
Keterangan:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju

No. Pertanyaan SS S TS STS SKOR


1. Dalam memberikan ASI sebaiknya
didasari oleh keinginan sendiri
2 Keluarga teutama suami perlu
mengetahui anaknya diberikan ASI
eksklusif
3 Memberkan ASI bermanfaat, tetapi
tidak perlu dikakukan oleh semua ibu
4 Selalu memberikan ASI pada bayi
membuat keadaan tubuh kita menjadi
buruk
5 Informasi tentang ASI eksklusif yang
ada di artikel sangat penting
6 Seseorang yang memiliki bayi tidak
perlu sellau diberikan ASI
7 Seorang ibu perlu tahu tentang ASI
eksklusif
8 Suami tidak perlu tau tentang kondisi
bayi sudah diberi ASI atau belum
9 Bayi membutuhkan ASI Eksklusif
10 Melihat orang lain menyusui anaknya
kita tidak perlu mengikutinya
11 Meberikan ASI eksklusif mampu
meningkatkan kepercayaan diri
seseorang
12 Memberukan ASI Eksklusif perlu
didasari oleh keinginan dari diri
sendiri
13 Memberikan ASI eksklusif tidak perlu
didasari oleh keinginan dai diri
14 Orang tua tidak perlu mendukung
dalam memberikan ASI
15 Ibu yang sibuk tidak perlu
memberikan ASI eksklusif

Anda mungkin juga menyukai