Anda di halaman 1dari 35

MAKALAH

Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Penyakit Tidak Menular: Penyakit


Kronis

Oleh:
Kelompok 1

1. Patricia Mega Y.T (132024153003)


2. Yunidar Dwi Puspitasari (132024153022)

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2021
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Keluarga merupakan suatu unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas
kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu
tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling bergantungan. Keluarga
memiliki pengaruh yang penting tehadap pembentukan identitas individu,
status kesehatan dan perasaan harga diri individu. Sistem pendukung yang
vital bagi individu adalah keluarga, dimana keluarga berfungsi untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan anggota keluarga dengan menjalankan
fungsi biologi, fungsi pendidikan, fungsi psikis, fungsi sosiokultural, serta
fungsi kesehatan.
Aktivitas-aktivitas keluarga dalam menjalankan fungsi kesehatan dan
kesimbangan antara anggota keluarga tidak terlepas dari lima tugas dalam
perawatan kesehatan keluarga yaitu; mampu mengenal masalah
kesehatannya, mampu mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi
kesehatannya, mampu melakukan tindakan keperawatan untuk anggota
keluarga yang memerlukan bantuan keperawatan, mampu memodifikasi
lingkungan sehingga menunjang upaya peningkatan kesehatan, mampu
memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan yang ada.
Unit fungsional terkecil dalam pemberian asuhan keperawatan keluarga
adalah keluarga, dimana pertisipasi anggota keluarga dalam pemberian
asuhan keperawatan keluarga sangat mempengaruhi hasil dari asuhan
keperawatan keluarga lansia tersebut ( Badriah 2013 ). Selain keluarga,
perawat juga memiliki peran penting yakni sebagai pendidik,
koordinator/penghubung, advokat/pelindung, pemberi pelayanan langsung,
konselor, dan modifikator lingkungan. Pemberian pelayanan keperawatan
keluarga beriringan dengan tiga tingkat pencegahan. Tingkat pertama
(promotion dan primary prevention), pencegahan tingkat kedua (secondary
prevention), maupun pencegahan tingkat ketiga (tertiary prevention). Setiap
pencegahan melibatkan keluarga sebagai mitra kerja dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi dari setiap pelayanan keperawatan yang diberikan
pada keluarga (Depkes RI, 2006).

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, rumusan yang
dapat diambil yaitu “Bagaimana Asuhan Keperawatan Keluarga dengan
Penyakit Tidak Menular (Penyakit Kronis)?”
1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui asuhan keperawatan keluarga dengan penyakit
kronis
1.3.2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengkajian keperawatan pada keluarga dengan
penyakit kronis
b. Untuk mengetahui Analisa data dan diagnose keperawatan pada
keluarga dengan penyakit kronis
c. Untuk mengetahui perencanaan keperawatan keluarga pada
keluarga dengan penyakit kronis
d. Untuk mengetahui catatan implementasi pada keluarga dengan
penyakit kronis
e. Untuk mengetahui evaluasi keperawatan pada keluarga dengan
penyakit kronis
BAB 2
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA
2.1. Data Umum
a. Nama : Kepala Keluarga (KK) : Tn. J
b. Usia : 50 tahun
c. Pendidikan : Tamat SD
d. Pekerjaan : Petani
e. Alamat : Bandilan Rt.19 Rw.21 Prajekan Bondowoso
f. Komposisi Anggota Keluarga:
Jenis Hub dgn Umur
No Nama Pendidikan Pekerjaan
Kelamin KK (tahun)
1. Tn. J Laki-laki Kepala 50 Tamat SD Pekerjaan
Keluarga tahun
2. Ny. A Perempuan Istri 39 Tamat SMP Ibu rumah
tahun tangga
3. Nn. FJ Perempuan Anak 23 Tamat S1 Mahasiswa
tahun
Tabel 1. Komposisi Anggota Keluarga
Genogram Keluarga:

Gambar 1. Genogram Keluarga

Keterangan Gambar Genogram:


: Laki-laki : garis pernikahan

: Perempuan : garis keturunan

: tinggal serumah : Meninggal


g. Tipe keluarga : berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan didaptkan
data bahwa tipe kleuarga Tn. J adalah tipe keluarga inti (nuclear family).
Dalam satu rumah Tn. J berisikan 3 orang anggota keluarga yakni Tn. J, Ny.
A, dan Nn. FJ.

h. Suku bangsa : keluarga Tn. J berlatar belakang suku Madura, bahasa


keseharian yang digunakan dalam keluarga Tn. J ialah bahasa Madura dan
bahasa Indonesia.

i. Agama : Semua anggota keluarga Tn. J beragama Islam, Ny. A


menyampaikan bahwasanya keluarga ini taat dalam beragama, selalu
mengerjakan sholat 5 waktu dan menjalankan sholat sunnah, Tn. J dan Ny. A
memiliki kebiasaan saat sholat jumat, maghrib, dan subuh untuk sholat
berjamaah di masjid terdekat dan hal ini tetap berlamgsung selama masa
pandemic Covid-19, namun untuk sholat dhuhur, ashar, dan isya dilakukan di
mushollah dalam rumah.

j. Status social ekonomi keluarga : berdasarkan hasil pengkajian yang telah


dilakukan, didapatkan hasil bahwa keluarga Tn. J memiliki hubungan social
yang baik dengan saudara dan tetangga, Tn. J merupakan pengurus masjid
setempat, Ny. A merupakan anggota muslimat di lingkungan rumah, dan Nn.
FJ merupakan pengurus dari remaja masjid terdekat. Keluarga Tn. J
merupakan keluarga sejahtera, Tn. J mengatakan selain pekerjaannya sebagai
petani Tn. J juga bekerja sebagai wiraswasta dimana Tn. J memiliki usaha
jual beli gabah. Penghasilan yang didapatkan Tn. J setiap bulan berkisaran di
angka 3.500.00, di masa pandemic Covid-19 penghasilan Tn. J tidak
mengalami penurunan, namun terkadang untung dan rugi dapat terjadi pada
usaha Tn. J, dari penghasilan tersebut Tn. J membagi antara kebutuhan pokok
sehari-hari dan kebutuhan biaya pendidikan anaknya.

k. Aktivitas rekreasi keluarga :


Keluarga Tn. J biasanya melakukan rekreai keluarga saat ada libur panjang,
libur sekolah, ataupun libur akhir tahun, tempat yang biasa dikunjungi ialah
kebun binatang, wisata alam, dan tempat wisata lain. Namun, saat masa
pandemic Covid-19 ini keluarga Tn. J sudah tidak pernah melakukan aktivitas
rekreasi kemanapun.

2.2 Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

a. Tahap perkembangan keluarga saat ini : tahap perkembangan


keluaga Tn. J saat ini berada bpada tahap 6 yaitu keluarga dengan
anak dewasa muda. Keluagra Tn. J mencoba untuk mempertahankan
keakraban dengan semua anggota keluarga dan menjaga
keharmonisan keluarga. Dimasa pandemic covid-19 ini anggota
keluarga saling mengingatkan untuk menjaga kesehatan dan saling
mensupport sama lain, dan menyediakan vitamin dirumah.

b. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi: tugas


perkembangan keluarga yang belum terpenuhi pada keluarga Tn. J
ialah mengubah keluarga inti menjadi keluarga besar, dimana anak
pertama Tn. J yaitu Nn. FJ merupakan dewasa awal yang masih
menjalankan pendidikan profesi keperawatan dan belum menikah,
sehingga belum dapat dikatakan keluarga besar.

c. Riwayat keluarga inti: Tn. J merupakan anak ke- 4 dari 6 bersaudara


yang berasal dari desa Bandilan Prajekan Bondowoso, Ny. A
merupakan anak bungsu dari 3 bersaudara yang berasal dari desa
Bandila Prajekan Bondowoso dan dapat dikatan Tn. J dan Ny.A
dulunya ialah tetangga dan kemudian menikah di tahun 1990, anak
pertama Tn. J dan Ny. A lahir ditahun 1992 namun saat anak
tersebut berumur 4 bulan meninggal dunia dikarenakan sakit, anak
ke-2 dilahirkan pada tahun 1994 namun juga meninggal di rumah
sakit dikarenakan saat umur 7 bulan mengalami sakit, dan kemudia
di tahun 1997 Tn. J dan Ny. A memiliki anak kembali yakni Nn. FJ

d. Riwayat kelurga sebelumnya: Tn. J dan Ny. A dahulunya berasal


dari keluarga kelas ekonomi menengah kebawah, sehingga saat Tn. J
menikahi Ny. A ia bekerja keras untuk meningkatkan ekonomi
keluarganya, dan saat ini Tn. J dan Ny. A telah menikmati kerja
kerasnya dan menyekolahkan anaknya Nn. FJ hingga sampai jenjang
perguruan tinggi.
2.3 Lingkungan

a. Karakteristik rumah: Rumah keluarga Tn. J menghadap ke barat berbahan


material batu bata, dengan cat berwarna cokelat tua kombinasi cokelat
muda pada bagian luar. Atap rumah tersebut menggunakan genteng, dan
alasnya keramik, terdapat 2 kamar tidur dalam rumah tersebut dan setiap
kamar memiliki jendela agar setiap kamar memiliki ventilasi yang cukup
serta cahaya matahari dapat masuk ke dalam kamar sehingga kondisi
kamar tersebut tidak lembab.

1) Denah rumah
Keterangan:
: Pintu KT : Kamar Tidur
: Jendela KM : Kamar
Mandi
RT : Ruang Tamu GD : Gudang
RK : Ruang Keluarga MS : Musholla
DP : Dapur
2) Keadaan dalam rumah: Keadaan dalam rumah keluarga Tn. J
mempunyai sirkulasi yang bagus dan terkena sinar matahari yang
cukup, rumah keluarga Tn. J memiliki 2 kamar tidur, 2 ruang tamu,
1 ruang mushollah, 1 ruang keluarga, 1 dapur, dan 1 kamar mandi.
3) Keadaan lingkungan di luar rumah: Keadaan lingkungan di luar
rumah keluarga Tn. J cukup bersih karena setiap hari Ny. A selalu
menyapu rumah dan halaman.
a) Pemanfaatan halaman
Keluarga Tn. J memanfaatkan halaman depan bagian kiri
untuk tempat kerja Tn. J dan bagian kanan untuk menanam
pohon manga dan sirsak. Sedangkan halaman belakang
rumah Tn. J hamper semua bagian digunakan untuk
menanam pohon buah-buahan seperti kelengkeng, papaya,
pete, dan sirsak dan beberapa bagian digunakan sebagai
garasi mobil dan tempat penyimpanan mesin pembajak
sawah.
b) Sumber air minum
Sumber air minum keluarga Tn. J ialah dari sumur bor yang
sebelu diminum dimasak terlebih dahulu.
c) Pembuangan air kotor
Pembuangan air kotor seperti limbah dapur dan limbah
kamar mandi dialirkan dengan aliran selokan sawah karena
disamping dan belakang rumah keluarga Tn. J adalah
sawah.
d) Pembuangan sampah
Pembuangan sampah pada keluarga Tn. J terletak pada
bagian pojok depan samping kiri dekat dengan tempat kerja
Tn. J dimana kalau sampah tersebut dibakar dan apabila
terdapat kaleng dan beling pecah dikubur.
e) Jamban
Rumah keluarga Tn. J memiliki jamban sendiri
f) Sumber pencemaran
Sumber pencemaran yang terjadi di daerah rumah
bkeluarga Tn. J ialah apabila ada padi yang kobong tidak
dapat dijual sehingga menumpuk dan menimbulkan banyak
sampah, ayam peliharaan tidak mampu menghabiskan padi
kobong tersebut dan sampah tersebut perlu dibakar.
g) Sanitasi rumah
Keluarga Tn. J memiliki kebiasaan membersihkan rumah
setiap hari dan selalu membuang sampah kepada
tempatnya.
b. Karakteristik tetangga dan komunitas:
Daerah rumah keluarga Tn. J adalah sebuah dusun kecil yang hanya terdiri
dari 25 kepala keluarga dan lingkungan sekeliling asri dengan
pemandangan sawah dan gunung, sehingga sesekali warga masih
mengadakan pertemuan dimasa pandemic covid-19.
c. Mobilitas geografis keluarga:
Keluarga Tn. J memilik 2 sepeda motor dan 1 mobil, apabila keluarga Tn.
J berepgian secara bersamaan maka menggunakan mobil namun jika hanya
bepergian sendiri menggunakan motor.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Inetraksi keluarga Tn. J dan masyarakat berjalan seperti biasanya, namun
untuk perkumpulan dengan , masyarakat sepat berhenti total dikarenakan
terjadi lockdown, namun kegiatan perkumpulan kembali di buka di era
new normal ini dengan tetap mengikuti protol pemerintah yakni
menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak apabila
mengadakan perkumpulan.

e. Sistem pendukung keluarga

Keterangan:
: Hubungan/interaksi sedang
: Hubungan/interaksi kuat
: Hubungan/interaksi sangat kuat
2.4 Struktur Keluarga
a. Pola komunikasi keluarga: Pola komunikasi pada keluarga Tn. J sangat
baik, mereka berkomunikasi secara terbuka antara satu sama lain, keluarga
Tn. J selalu menerpkan sarapan secara bersama apabila mempunyai waktu
dan kesempatan dan selalu memiliki meluangkan waktu untuk berbincang-
bincang.
b. Struktur kekuatan keluarga: Pengambilan keputusan dalam keluarga Tn. J
dipegang oleh Tn. J, dan apabila ada sesuatu persoalan keluarga tersebut
selalu bermusyawarah untuk kebaikan bersama.
c. Struktur peran keluarga:
1) Struktur Peran Formal: Tn. J berperan sebagai kepala keluarga,
pengambil keputusan, dan pencari nafkah, Ny.A berperan sebagai
ibu rumah tangga yang setiap harinya mengurus rumah, sedangkan
Nn. FJ saat ini sedang menempuh pendidikan profesi keperawatan
secara daring sehingga Nn. FJ saat ini dapat membantu Ny. A
untuk mengurus rumah.
2) Struktur Peran Informal: Tn. J dan Ny. A sama-sama berperan
sebagai pengasuh anak dan keluarga, dan Nn. FJ berperan sebagai
penghibur keluarga dan tetap mengikuti anjuran dari kedua orang
tuanya.
d. Nilai dan norma budaya: Keluarga Tn. J memiliki nilai dan norma budaya
dengan cara menerapkan nilai ajaran agama islam dengan mengerjakan
sholat 5 waktu dan ibadah wajib dan sunnah lainnya, dan tetap menjaga
budaya Madura dengan menerapkan komunikasi dengan bahasa Madura
dan sesekali berbahasa Indonesia.
2.5 Fungsi Keluarga
a. Fungsi afeksi
1) Kebutuhan-kebutuhan keluarga, pola-pola respon: Hubungan
keakraban dalam keluarga Tn. J dimasa pandemic covid- 19 ini
bertambah erat karena anaknya berada dirumah dan melakukan
perkuliahan secara daring yang menjadi setiap hari keluarga Tn. J
selalu berkumpul dalam rumah, Tn. J selalu memmenuhi kebutuhan
keluarga sehingga respon Ny. A dan Nn. FJ merasa bahagia.
2) Pertalian hubungan

Tn. J Ny. A

Nn. FJ

Gambar 4. Diagram Pertalian Keluarga Tn. J


Keterangan:
: hubungan lemah
: hubungan kuat
Gambar 4. Gambar diatas menunjukkan keakraban dalam keluarga
Tn. J Tampak dalam gambar bahwa Ny. A dan Nn. FJ memiliki
hubungan yang kuat.
b. Fungsi social
Keluarga Tn. J memiliki hubungan social dan legiatan social yang baik,
saat awal mula pandemic covid-19 semua kegiatan perkumpulan dihentikan
di area lingkungan rumah Tn. J, namun setalah masuk era new normal
kegiatan perkumpulan diadakan kembali namun dengan intensites
pertemuan yang dikurangi dan dengan menerapkan protokol kesehatan.
Dalam lingkungan setempat Tn. J berperan sebagai pengurus masjid, Ny. A
sebagai anggota muslimat, dan Nn. FJ sebagai pengurus remaja masjid.
d. Fungsi ekonomi
Kebutuhan ekonomi di keluarga ini dipenuhi oleh Tn. J sebagai pencari
nafkah.
e. Fungsi reproduksi
Tn. J berusia 50 tahun dan Ny. A berusia 39 tahun yang telah dikarunia 3
orang anak, namun 2 orang anak meninggal sehingga menyisakan 1 anak,
Ny. A mengatakan saat ini masih mengalami menstruasi dan mengikuti
program KB menggunakan pil.
f. Fungsi perawatan kesehatan
1) Keyakinan, nilai, dan perilaku keluarga: Keyakinan nilai kesehatan
keluarga Tn. J sangat kuat, dimana keluarga tersebut mengatakan bahwa
kesehatan adalah hal penting yang perlu dijaga, dan kesehatan adalah hal
yang patut disyukuri sehingga setiap anggota keluarganya harus menjaga
kesehatan tersebut. Upaya peningkatan kesehatan pada keluarga Tn. J
dengan cara mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi setiap
harinya, sering melakukan aktivitas sehari-hari, menjaga kebersihan
lingkungan rumah, dan tidak membuang sampah sembarangan. Pada
masa pandemic covid-19 ini keluarga Tn. J menjaga kesehatan dengan
tidak bepergian apabila tidak ada hal mendesak, dan kalaupun harus
bepergian tidak lupa menggunakan masker, selalu mencuci tangan, dan
menjaga jarak.
2) Konsep dan tingkat pengetahuan keluarga tentang sakit/sehat: membawa
anggota keluarga yang sakit ke puskesmas terdekat.
3) Praktek diet keluarga: dengan lauk pauk yang mengandung protein nabati
ataupun protein hewani.
4) Kebiasaan tidur dan istirahat: Waktu tidur keluarga Tn. J semuanya
hampir memiliki kesamaan, semua anggota keluarga Tn. J biasanya tidur
malam dikisaran jam 22.00 WIB
5) Latihan dan rekreasi: Keluarga Tn. J memiliki pemikiran bahwanya
rekreasi juga memiliki peranan penting untuk meredakan penat setalh
sekian lama bekerja dan melakukan aktivitas rumah, namun dikarenakan
pandemic covid- 19 keluarga Tn. J belum pernah bepergian untuk rekreasi.
6) Kebiasaan penggunaan obat-obatan dala keluarga: Dalam keluarga Tn. J
pengkonsumsian obat sangat jarang, apabila salah satu anggota keluarga
sakit setelah mendapat resep dari dokter barulah mengkonsumi obat, dan
apabila merasa pusing biasanya Ny. A membeli obat di apotik.
7) Peran keluarga dalam praktek perawatan diri: Keluarga Tn. J memiliki
kebiasaan yang baik, dimasa pandemic covid-19 keluarga Tn. J selalu
menggunakan masker saat akan bepergian dan selalu mencuci tangan dan
selalu menjaga jarak.
8) Praktik lingkungan: Lingkungan keluarga Tn. J tidak terpapar oleh polusi
air, polusi udara, dan tanah dan juga tidak terdengar suara bising
kendaraan bermotor.
9) Cara pencegahan penyakit: Dalam keluarga Tn. J untuk mencegah
terjadinya sakit keluarga tersebut selalu menjaga pola nutrisi dan juga
beristrahat jika dirasa tidak merasa enak badan, dan selalu memeriksakan
status kesehatannya pada tenaga kesehatan terdekat.
10) Riwayat kesehatan keluarga: Tn. J tidak memiliki riwayat penyakit baik
berupa penyakit kronik maupun penyakit lainnya, Ny. A memiliki riwayat
penyakit hipertensi.
11) Pelayanan perawatan kesehatan yang diterima dan yang dimanfaatkan oleh
keluarga: Apabila keluarga Tn. J mengalami sakit mereka pergi ke
tempattenaga kesehatan terdekat dan jika memerlukan tindakan yang lebih
serius maka akan pergi ke puskesmas terdekat.
12) Perasaan dan persepsi keluarga tentang pelayanan perawatan kesehatan:
Keluarga Tn. J percaya dengan pelayanan kesehatan dan selalu
memeriksakan kesehatan anggota keluarganya ke tempat pelayanan
kesehatan terdekat apabila mengalami sakit.
13) Pelayanan kesehatan darurat: Pelayanan kesehatan darurat yang dipilih
keluarga Tn. J ialah puskesmas terdekat.
14) Sumber pembiayaan: Keluarga Tn. J memiliki asuransi kesehatan berupa
BPJS kesehatan
15) Fasilitas transportasi keluarga untuk perawatan kesehatan: Untuk pergi ke
tempat pelayanan kesehatan keluarga TN. J menggunkan mobil yang
dimiliki oleh keluarga Tn. J
2.6 Stress dan Koping Keluarga
a. Stressor jangka pendek dan jangka Panjang
Stressor yang terdapat di keluarga Tn. J ialah saat Tn. J bekerja untuk
usahanya yang terkadang mengalami penurunan ataupun mengalami
kerugian.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Kemampuan keluarga Tn. J merespon permasalahan yang ada ialah
dengan tetap tenang dan mencari solusi untuk permasalahn tersebut
c. Strategi koping yang digunakan
Mekanisme koping keluarga Tn. J apabila menghadapi permasalahan ialah
dengan saling bercerita tentang persoalan yang sedang dialami anatara
sesama anggota keluarga
d. Strategi adaptasi disfungsional masalah
Strategi adaptasi disfungsional masalah tidak digunakan dalam keluarga
Tn. J dikarenakan keluarga Tn. J menggunakan metode diskusi dan
menerima segala macam pengaduan dan cerita tentang masalah tanpa
menghardik ataupun menyalahkan terlebih dahulu.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik Tn. J Ny. A
UMUM
1. Penampilan Umum Sehat dan bugar Sehat dan bugar
Kesadaran Composmentis Composmentis
Cara berpakaian Rapi Rapi
Kebersihan Bersih Bersih
personal
Postur dan cara Tegap, seimbang, Tegap, seimbang,
berjalan dan cukup tinggi dan cukup tinggi
Bentuk dan ukuran Ideal, cukup tinggi Berisi, cukup tinggi
tubuh
Tanda-tanda vital TD: 120/80 mmHg TD: 140/90 mmHg
S : 36,00°C S : 36,02°C
HR: 80x/menit HR: 84x/menit
2. Status mental dan Status mental sehat, Status mental sehat,
cara berbicara: menjawab pertantaan menjawab pertantaan
dengan sesuai, tidak dengan sesuai, tidak
melantur, cara melantur, cara
berbicara lantang dan berbicara lantang dan
jelas jelas
Status emosi Stabil Stabil
Proses berfikir Proses berfikir Proses berfikir
rasional dan mampu rasional dan mampu
mengungkapkan isi mengungkapkan isi
fikiran fikiran
Gaya bicara Suara jelas dan tegas Suara jelas dan tegas
PEMERIKSAAN Kulit lembab, tidak Kulit lembab, tidak
KULIT ada lesi, dan terdapat ada lesi, terdapat
kulit pecah pada stretcmark dibagian
telapak kaki perut dan paha,
terdapat bekas luka
menaun dibagian
kaki sebelah kanan,
dan terdapat kulit
pecah pada telapak
kaki
Kuku Kuku pendek dan Kuku pendek dan
bersih, CRT <2 detik bersih, CRT <2 detik
PEMERIKSAAN Simetris dan tidak Simetris dan tidak
KEPALA ada benjolan ada benjolan
Rambut Hitam sedikit Hitam, panjang,
beruban dan pendek tebal, dan lurus
Tabel 1. Pemeriksaan Fisik Keluarga
2.7 Harapan Keluarga terhadap Asuhan Keperawatan Keluarga
a. Persepsi terhadap masalah: Tn. J tidak mengalami masalah kesehatan
apapun, Ny. A memilikiriwayat dan mengalami hipertensi, untuk menjaga
kesehatah agar tidak menambah komplikasi pada kesehatan Ny. A
keluarga selalu mengkonsumsi makanan yang bergizi.
b. Harapan terhadap masalah: Keluarga Tn. J berharap hipertensi yang
dialami olehb Ny. A tidak mengalami komplikasi dan keluarga Tn. J juga
berharap semua anggota keluarganya tetap sehat wal afiat.
KRITERIA KEMANDIRIAN KELUARGA :
Kesimpulan: Kemandirian keluarga Tn.J ialah kemandirian III

1. Menerima petugas YA Tuliskan hasil: □ Kemandirian I : Jika


puskesmas memenuhi kriteria
Keluarga Tn. J 1&2
2. Menerima yankes menjawab YA
sesuai rencana YA sebanyak 6x □ Kemandirian II : jika
dan TIDAK 1x memenuhi kriteria 1
3. Menyatakan s.d 5
masalah kesehatan
YA
secara benar √□ Kemandirian III :
jika memenuhi
4. Memanfaatkan kriteria 1 s.d 6
faskes sesuai YA
anjuran □ Kemandirian IV :
Jika memenuhi
5. Melaksanakan kriteria 1 s.d 7
perawatan YA
sederhana sesuai
anjuran
6. Melaksanakan YA
tindakan
pencegahan secara
aktif TIDAK
7. Melaksanakan
tindakan promotif
secara aktif
BAB 3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
3.1 Analisa Data
Data Etiologi Masalah
Ds: Adanya dukungan antar Kesiapan peningkatan
– Keluarga Tn. J mengatkan anggota keluarga untuk manajemen kesehatan
bahwa setiap hari selalu peningkatan kesehatan
melakukan aktifitas dan tidak
bermalas-malasan
– Keluarga Tn. J mengatakan Manajemen kesehatan
mengatkan setiap harinya keluarga baik
mengkonsumsi makanan yang
bergizi, tinggi serat, dan
mengandung protein baik nabati Kesiapan peningkatan
maupun hewani manajemen kesehatan
– Keluarga Tn.J mengatakan
apabila ada anggota keluarga
sakit akan pergi ke tenaga
kesehatan terdekat dan apabila
diperlukan penanganan lebih
serius pergi ke puskesmas
terdekat
Do:
– Keluarga Tn. J menerapkan pola
hidup sehat
– keluarga Tn. J menjaga
kebersihan lingkungan
Ds: Anggota keluarga saling Kesiapan peningkatan
– Keluarga Tn. J mengatakan mengingatkan untuk koping keluarga
sudah tidak pergi rekreasi menjaga kesehatan
selama masa pandemi covid-19
– Keluarga Tn. J mengatakan
selalu saling mengingatkan
untuk menjaga kesehatan Peningkatan gaya hidup
– Keluarga Tn. J mengatakan sehat
setiap hari selalu terkena sinar
matahari lebih dari 15 menit
Kesiapan peningkatan
Do: koping keluarga
– Keluarga Tn. J mengikuti
anjuran protokol kesehatan di
masa pandemi covid-19

3.2 Prioritas Masalah


a. Diagnosa Keperawatan: Kesiapan peningkatan manajemen Kesehatan
Perhitungan
Kriteria (skor/angka Bobot Pembenaran
tertinggi * bobot)
Sifat Masalah: 3/3 x 1 = 1 Ny. a memiliki riwayat
1
penyakit hipertensi
Kemungkinan masalah 2/2 x 2 = 2 keluarga memberikan
dapat diubah: dukungan dan selalu
menyediakan makanan
yang sehat agar
2
hipertensi yang dialami
Ny. A tidak
menimbulkan
komplikasi
Potensial masalah dapat 3/3 x 1 = 1 Ny. A tidak memakan
dicegah: makanan yang asin dan
1
selalu menajaga pola
makan yang bergizi
Menonjolnya masalah: 2/2 x 1 = 1 Keluarga Tn. J selalu
Ada masalah tetapi tidak mengantisipasi agar
perlu ditangani = hipertensi yang dialami
1
Ny. A tidak
menimbulkan
komplikasi
Total 5
b. Diagnosa Keperawatan: Kesiapan koping keluarga
Kriteria Perhitungan Bobot Pembenaran
(skor/angka
tertinggi *
bobot)
Sifat 3/3 x 1 = 1 1 Keluarga Tn. J
Masala memiliki
h: kekhawatiran
terhadap pandemi
covid-19
Kemun 1/2 x 2 = 1 2 Apabila terdapat
gkinan anggota keluarga
masalah Tn. J sakit maka
dapat dilarikan
diubah: ke tenaga
kesehatan
Potensi 3/3 x 1 = 1 1 Keluarga Tn. J
al memiliki
masalah kesadaran
dapat untuk perawatan
dicegah kesehatan
:
Menonj 2/2 x 1 = 1 1 Keluarga Tn. J
olnya melakukan
masalah aktifitas sehari-
: Ada hari dengan baik
masalah dan menerapkan
tetapi protokol
tidak kesehatan
perlu
ditanga
ni =
Total 4
BAB 4. PERENCANAAN KELUARGA
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan Kriteria evaluasi Standar Intervensi
1. Kesiapan manajemen Tujuan Umum 1. Kemampuan 1. keluarga Tn. J Edukasi Kesehatan
kesehatan Setelah dilakukan menjelaskan mampu 1. Identifikasi kesiapan
intervensi masalah menjelaskan dan kemampuan
keperawatan selama kesehatan yang masalah menerima informasi
3 minggu maka, dialami kesehatan yang 2. Sediakan materi dan
manajemen meningkat dialami media pendidikan
kesehatan keluarga 2. Aktivitas 2. Keluarga Tn. kesehatan
Tn. J meningkat keluarga J mampu 3. Jadwalkan pendidikan
mengatasi melakukan kesehatan
Tujuan Khusus masalah aktivitas yang 4. Jelaskan faktor risiko
1. Keluarga Tn. J kesehatan tepat tepat untuk yang dapat
dapat meningkat mengatasi memepengaruhi
menjelaskan 3. Tindakan untuk masalah kesehatan
masalah mengurangi kesehatan
kesehatan yang faktor risiko 3. Kleuarga Tn. J Edukasi latihan Fisik
dialami meningkat mampu 1. Jelaskan jenis latihan
2. Keluarga Tn. melakukan yang sesuai dengan
J melakukan tindakan untuk kondisi kesehatan
aktivitas yang mengurangi 2. Jelaskan frekuensi,
tepat untuk faktor risiko durasi, dan intensitas
mengatasi program latihan
masalah 3. Ajarkan latihan
kesehatan pemanasan dan
3. Keluarga Tn. J pendinginan yang
melalukan tepat
tindakan untuk
mengurangi faktor 4. Ajarkan teknik
risiko menghindari cidera saat
berolahraga

Manajemen perilaku
1. Identifikasi harapan
untuk mengendalikan
perilaku
2. Diskusikan tanggung
jawab terhadap
perilaku
3. Tingkatkan aktivitas
fisik sesuai
kemampuan
4. Cegah perilaku pasif
dan agresif
5. Beri penguatan postif
terhadap keberhasilan
mengendalikan
perilaku
2. Kesiapan peningkatan Tujuan umum 1. Kepuasan 1. Setiap anggota Dukungan Koping
koping keluarga Setelah dilakukan terhadap keluarga puas Keluarga
intervensi perilaku bantuan terhadap bantuan 1. Identifikasi respon
keperawatan selama anggota keluarga yang diberikan emosional terhadap
3 minggu, maka lain meningkat oleh anggota kondisi saat ini
status koping 2. Kekhawatiran keluarga lain
tentang 2. Kekhawatiran
anggota anggota keluarga
keluarga Tn. J keluarga cukup dengan kesehatan 2. Dengarkan masalah,
membaik meningkat anggota lain dapat perasaan, dan
3. Kemampuan diatasi dengan baik pertanyaan keluarga
Tujuan khusus memenuhi 3. Kemampuan untuk 3. Terima nilai-nilai
1. Kepuasan memenuhi
kebutuhan keluarga dengan cara
terhadap kebutuhan anggota
anggota keluarga keluarga berjalan yang tidak
perilaku bantuan meningkat menghakimi
dengan baik
anggota keluarga 4. Komunikasi 4. Komunikasi antara 4. Fasilitasi
lain meningkat antara anggota anggota keluarga pengungkapan
2. Kekhawatiran keluarga berjalan dengan perasaan antara pasien
tentang anggota meningkat lancar dan keluarga atau
keluarga cukup antar anggota keluarga
meningkat 5. Hargai dan dukung
3. Kemampuan mekanisme koping
memenuhi adaptif yang
kebutuhan digunakan
anggota keluarga 6. Informasikan fasilitas
meningkat perawatan kesehatan
4. Komunikasi yang tersedia
antara anggota Promosi Koping
keluarga 1. Identifikasi
meningkat pemahaman proses
penyakit
2. Identifikasi metode
penyelesaian masalah
3. Fasilitasi dalam
memperoleh informasi
yang dibutuhkan
4. Anjurkan
mengungkapkian
perasaan dan persepsi
5. Latih penggunaan
teknik relaksasi

Edukasi Manajemen
Stres
1. Identifikasi kesiapan
dan kemampuan
menerima informasi
2. Sediakan materi dan
pendidikan kesehatan
3. Jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai
kesepakatan
4. Ajarkan membuat
jadwal olahraga
teratur
BAB 5. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
No.
Diagnosis Tanggal Implementasi Evaluasi
Kep.
1. 13-10-2021 Edukasi Kesehatan S:
Jam: 13.00 – Tn. J dan Ny. A mengatakan bersedia
1. Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan untuk berpartisipas dalam pendidikan
keluarga menerima informasi kesehatan
13.05
2. Melakukan pendidikan kesehatan terkait – Tn. J dan Ny. A mengatakan mengerti
hipertensi kepada keluarga Tn. J tentang materi yang disampaikan
13.15
3. Menjelaskan faktor risiko yang dapat – Tn. J dan Ny.A mengatakan akan
memepengaruhi kesehatan meningkatkan pola hidup sehat dan akan
menyajikan makanan diet hipertensi di
keluarga
O:
– Ny. A dapat menjawab pertanyaan yang
diajukan terkait materi yang
disampaikan
– Keluarga Tn. J kooperatif
selama pendidikan kesehatan
A:
– Masalah keperawatan belum teratasi
dan perencanaan efektif
P:
Lanjutkan perencanaa tindakan
keperawatan sesuai dengan yang sudah
direncanakan

1 14-10-2021 Mengukur tingkat kemadirian keluarga S:


jam: 13. 00 – Keluarga Tn. J mengatakan telah
1. Mengidentifikasi kemandirian keluarga memenuhi kriteria poin pengukuran
kemandirian keluarga hingga poin
6
O:
– Kemandirian keluarga ada pada
tingkat III
A:
– Masalah belum teratasi
P:
– Lanjutkan perencanaan
1 16-10-2021 Edukasis latihan fisik S:
– Keluarga Tn. J mengatakan merasa
Jam: 13.00 1. Menelaskan jenis latihan yang sesuai dengan kondisi sehat setelah dilakukan senam hipertensi
kesehatan – Keluarga Tn. J mengatakan akan
13.05 2. Menjelaskan frekuensi, durasi, dan intensitas program melakukan senam hipertensi
latihan secara mandiri
13.10 3. Mengajarkan latihan pemanasan dan pendinginan yang O:
tepat – Keluarga Tn. J dapat melakukan semua
13.15 4. Melakukan senam hipertensi gerakan senam hipertensi
– Keluarga Tn. J kooperatif
A:
– Masalah keperawatran belum teratasi
dan perencanaan efektif
P:

– Lanjutkan perencanaan tindakan


keperawatan sesuai dengan yang sudah
direncanakan
1 17-10-2021 Monitoring diet hipertensi dan latihan fisik S:
13. 00 – Keluarga Tn. J mengatakan telah
menerapkan diet rendah garam pada
makanan yang dihidangkan di keluarga
– keluarga Tn. J mengatakan telah
mencoba melakukan senam hipertensi
secara mandiri
O:
– Hasil pemeriksaan TTV Ny. A
didapatkan hasil: TD pre: 130/90 mmHg,
TD post: 130/80 mmHg
1 18-11-2021 Manajemen perilaku S:
Jam: 13.00 – Keluarga Tn. J mengatakan telah
13.05 1. Mendiskusikan tanggung jawab terhadap perilaku melakukan diet hipertensi sejak
13.10 2. Meningkatkan aktivitas fisik sesuai kemampuan sebelum dilakukan pendidikan
1. Memberi penguatan postif terhadap keberhasilan kesehatan
mengendalikan perilaku – Keluarga Tn. J mengatakan belum
pernah melakukan senam hipertensi saat
sebelum diajarkan latihan fisik senam
hipertensi
– Keluarga Tn. J mengatakan terus
mempertahankan diet hipertensi
dan meningkatkan asupan gizi
keluarga
– Keluarga Tn. J mengatakan
berlatih secara mandiri senam
hipertensi
O:
– Keluuarga Tn. J tampak bersemangat
– Keluarga Tn. J kooperatif
A:
– Masalah keperawatan belum teratasi
dan perencanaan efektif
P:
– Lanjutkan perencanaan tindakan
keperawatan sesuai dengan yang sudah
direncanakan
19-10-2021 Memonitoring diet hipertensi, senam hipertensi, dan sikap S:
jam: 13.00 dukungan keluarga – Keluarga Tn. J mengatakan akan
terus menjaga dan meningkatkan diet
makanan keluarga
– keluarga Tn. J mengatakan akan terus
mengigaktkan satu sama lain antar
anggota keluarga dan mendukung untuk
peningkatan kesehatan keluarga
O:
– Hasil pemeriksaan TTV Ny. A
didapatkan hasil: TD pre: 130/80
mmHg, TD post: 140/90 mmHg
A:
– Masalah belum tertasi dan
perencanaan efektif
P:
– Lanjutkan perencanaan keperawatan
sesuai dengan yang sudah
direncanakan
1 20-10-2021 Mengevaluasi implementasi yang telah dilakukan kepada S:
14. 00 keluarga Tn. J – Keluarga Tn. J mengatakan telah
melakukan diet rendah garam dan senam
secara mandiri
O:
– Hasil pemeriksaan TTV Ny. A
didapatkan hasil: TD pre: 140/100
mmHg, TD post: 160/100 mmHg
A:
– Masalah keperawatan belum teratasi
P:
– Lanjutkan perencanaan sesuai yang
telah direncanakan

1 21-10-2021 Mengukur tingkat kemadirian keluarga S:


– Keluarga Tn. J mengatakan telah
memenuhi kriteria poin pengukuran
kemandirian keluarga hingga poin 6
O:
– Kemandirian keluarga ada pada
tingkat III
A:
– Masalah belum teratasi
P:
– Lanjutkan perencanaan
1 23-10-2021 1. Mendemonstarsikan dan mengajarkan teknik S:
relaksasi nafas dalam kepada Ny. A – Ny. A mengatakan merasa lega setlah
2. Melakukan teknik relaksasi nafas dalam kepada Ny. A melakukan teknik relaksasi nafas
dalam
– Ny. A mengatakan merasa lebih
nyaman setelah dilakukan teknik
relaksasi nafas dalam
O:
– Ny. A dapat melakukan teknik relaksasi
nafas dalam
– Ny. A kooperatif saat diajarkan teknik
relaksasi nafas dalam
A:
– Masalah belum teratasi
P:
– Lanjutkan perencanaan sesuai yang
telah direncanakan
1 24-10-2021 Melakukan teknik relaksasi nafas dalam kepada Ny. A S:
– Ny. A menngatakan akan melakukan
secara mandiri teknik relaksasi nafas
dalam
O:
– Ny. A dapat melakukan teknik relaksasi
nafas dalam
A:
– Masalah belum teratasi dan
perencanaan efektif
P:
– Lanjutkan perencanaan sesuai
dengan yang telah direncanakan
1 25-10-2021 S:
Jam: 10. 00 1. Melakukan latihan fisik senam hipertensi – Ny. A mengatakan merasa sehat
13. 00 2. Melakukan teknik relaksasi nafas dalam setelah melakukan senam hipertensi
20. 00 3. Melakukan pengukuran TD – Ny. A mengatakan merasa lega setelah
melakukan teknik relaksasi nafas
dalam

O:
– Ny. A kooperatif dalam semua
kegiatan yang dilakukan
– TD pre: 140/ 90 mmHg; TD post: 130/90
mmHg
A:
– Masalah belum teratasi dan
perencanaan efektif
P:
– Lanjutkan perencanaan sesuai
dengan yang telah direncanakan
1 26-10-2021 S:
Jam: 09. 30 – Ny. A mengatakan telah dapat
14. 00 1. Melakukan latihan fisik senam hipertensi melakukan senam hipertensi
20. 00 2. Melakukan teknik relaksasi nafas dalam secara mandiri
3. mengukur TD – Ny. A mengatakan telah dapat
melakukan teknik relaksasi nafas
dalam secara mandiri
O:
– Ny. A melakukan teknik relaksasi
nafas dalam dengan benar
– TD pre: 130/90 mmHg; TD post: 130/80
mmHg
A:
– Masalah belum teratasi dan
perencanaan efektif
P:
– Lanjutkan perencanaan sesuai
dengan yang telah direncanakan

1 27-10-2021 S:
Jam: 08. 00 – Ny. A mengatakan dapat
14. 00 1. Melakukan latihan fisik senam hipertensi melakukan senam hipertensi secara
20. 00 2. Melakukan teknik relaksasi nafas dalam mandiri
3. Melakukan pengukuran TD O:
– TD pre: 130/80 mmHg; TD post: 130/80
mmHg
A:
– Masalah belum teratasi dan
perencanaan efektif
P:
– Lanjutkan perencanaan sesuai
dengan yang telah direncanakan
1 28-10-2021 S:
Jam: 09. 00 – Ny. A mengatakan lebih sehat
14.00 1. Melakukan senam hipertensi setelah melakukan senam hipertensi
19.30 2. mengukur tingkat kemandirian keluarga – Ny. A mengatakan akan
20.00 3. melakukan teknik nafas dalam membagikan pengetahuan yang ia
4. melakukan pengukuran TD miliki tentang hipertensi
– Ny. An mengatakan ,erasa nyaman
setlah melakukan teknik relaksasi nafas
dalam
O:
– Keluarga Tn. J memilik tingkat
kemandirian keluarga pada tingkat
IV
– TD pre: 130/80 mmHg; TD post: 130/80
mmHg
A:
– Masalah keperawatan teratasi
P:
– Pertahankan tindakan yang telah
dilakukan

Permasalahan pada penyakit kronis ?


- Ketidak patuhan. Diangkat di pendahululuan
- Pendahuluan. Harus ada problem statement, tidak hanya keluarga. Harus melihat problem statement
Tingginya komplikasi pada pasien hipertensi.
-Permasalahan pada penyakit kronis. Misalnya ttg ketidakpatuhan. Review dikeluarkan terkait ketidakpathuan itu apa.
( aline 1 ). Pada solusi mengangkat tentang dukungan keluarga. Pelaksanaan pada dukungan keluarga apa.
Tujuan Umum
Untuk lebih menyusun askep. Melaksanakan keperawatan pada penyakit kronis.
Kempuan kognitif dalam bloom (c1-c6)
- Menyusun askep keluarga px hipertensi
- Melaksanakan pengkajian. Melaksanakan analisa data

BAB 2
Dasar menyusun askep keluarga
1. Apa yang harus kita lihat pada penyakit kronis.
Faktor apa saja yg mempengaruhi resiliensi keluarga.

Anda mungkin juga menyukai