Oleh:
Kelompok 1
1) Denah rumah
Keterangan:
: Pintu KT : Kamar Tidur
: Jendela KM : Kamar
Mandi
RT : Ruang Tamu GD : Gudang
RK : Ruang Keluarga MS : Musholla
DP : Dapur
2) Keadaan dalam rumah: Keadaan dalam rumah keluarga Tn. J
mempunyai sirkulasi yang bagus dan terkena sinar matahari yang
cukup, rumah keluarga Tn. J memiliki 2 kamar tidur, 2 ruang tamu,
1 ruang mushollah, 1 ruang keluarga, 1 dapur, dan 1 kamar mandi.
3) Keadaan lingkungan di luar rumah: Keadaan lingkungan di luar
rumah keluarga Tn. J cukup bersih karena setiap hari Ny. A selalu
menyapu rumah dan halaman.
a) Pemanfaatan halaman
Keluarga Tn. J memanfaatkan halaman depan bagian kiri
untuk tempat kerja Tn. J dan bagian kanan untuk menanam
pohon manga dan sirsak. Sedangkan halaman belakang
rumah Tn. J hamper semua bagian digunakan untuk
menanam pohon buah-buahan seperti kelengkeng, papaya,
pete, dan sirsak dan beberapa bagian digunakan sebagai
garasi mobil dan tempat penyimpanan mesin pembajak
sawah.
b) Sumber air minum
Sumber air minum keluarga Tn. J ialah dari sumur bor yang
sebelu diminum dimasak terlebih dahulu.
c) Pembuangan air kotor
Pembuangan air kotor seperti limbah dapur dan limbah
kamar mandi dialirkan dengan aliran selokan sawah karena
disamping dan belakang rumah keluarga Tn. J adalah
sawah.
d) Pembuangan sampah
Pembuangan sampah pada keluarga Tn. J terletak pada
bagian pojok depan samping kiri dekat dengan tempat kerja
Tn. J dimana kalau sampah tersebut dibakar dan apabila
terdapat kaleng dan beling pecah dikubur.
e) Jamban
Rumah keluarga Tn. J memiliki jamban sendiri
f) Sumber pencemaran
Sumber pencemaran yang terjadi di daerah rumah
bkeluarga Tn. J ialah apabila ada padi yang kobong tidak
dapat dijual sehingga menumpuk dan menimbulkan banyak
sampah, ayam peliharaan tidak mampu menghabiskan padi
kobong tersebut dan sampah tersebut perlu dibakar.
g) Sanitasi rumah
Keluarga Tn. J memiliki kebiasaan membersihkan rumah
setiap hari dan selalu membuang sampah kepada
tempatnya.
b. Karakteristik tetangga dan komunitas:
Daerah rumah keluarga Tn. J adalah sebuah dusun kecil yang hanya terdiri
dari 25 kepala keluarga dan lingkungan sekeliling asri dengan
pemandangan sawah dan gunung, sehingga sesekali warga masih
mengadakan pertemuan dimasa pandemic covid-19.
c. Mobilitas geografis keluarga:
Keluarga Tn. J memilik 2 sepeda motor dan 1 mobil, apabila keluarga Tn.
J berepgian secara bersamaan maka menggunakan mobil namun jika hanya
bepergian sendiri menggunakan motor.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Inetraksi keluarga Tn. J dan masyarakat berjalan seperti biasanya, namun
untuk perkumpulan dengan , masyarakat sepat berhenti total dikarenakan
terjadi lockdown, namun kegiatan perkumpulan kembali di buka di era
new normal ini dengan tetap mengikuti protol pemerintah yakni
menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak apabila
mengadakan perkumpulan.
Keterangan:
: Hubungan/interaksi sedang
: Hubungan/interaksi kuat
: Hubungan/interaksi sangat kuat
2.4 Struktur Keluarga
a. Pola komunikasi keluarga: Pola komunikasi pada keluarga Tn. J sangat
baik, mereka berkomunikasi secara terbuka antara satu sama lain, keluarga
Tn. J selalu menerpkan sarapan secara bersama apabila mempunyai waktu
dan kesempatan dan selalu memiliki meluangkan waktu untuk berbincang-
bincang.
b. Struktur kekuatan keluarga: Pengambilan keputusan dalam keluarga Tn. J
dipegang oleh Tn. J, dan apabila ada sesuatu persoalan keluarga tersebut
selalu bermusyawarah untuk kebaikan bersama.
c. Struktur peran keluarga:
1) Struktur Peran Formal: Tn. J berperan sebagai kepala keluarga,
pengambil keputusan, dan pencari nafkah, Ny.A berperan sebagai
ibu rumah tangga yang setiap harinya mengurus rumah, sedangkan
Nn. FJ saat ini sedang menempuh pendidikan profesi keperawatan
secara daring sehingga Nn. FJ saat ini dapat membantu Ny. A
untuk mengurus rumah.
2) Struktur Peran Informal: Tn. J dan Ny. A sama-sama berperan
sebagai pengasuh anak dan keluarga, dan Nn. FJ berperan sebagai
penghibur keluarga dan tetap mengikuti anjuran dari kedua orang
tuanya.
d. Nilai dan norma budaya: Keluarga Tn. J memiliki nilai dan norma budaya
dengan cara menerapkan nilai ajaran agama islam dengan mengerjakan
sholat 5 waktu dan ibadah wajib dan sunnah lainnya, dan tetap menjaga
budaya Madura dengan menerapkan komunikasi dengan bahasa Madura
dan sesekali berbahasa Indonesia.
2.5 Fungsi Keluarga
a. Fungsi afeksi
1) Kebutuhan-kebutuhan keluarga, pola-pola respon: Hubungan
keakraban dalam keluarga Tn. J dimasa pandemic covid- 19 ini
bertambah erat karena anaknya berada dirumah dan melakukan
perkuliahan secara daring yang menjadi setiap hari keluarga Tn. J
selalu berkumpul dalam rumah, Tn. J selalu memmenuhi kebutuhan
keluarga sehingga respon Ny. A dan Nn. FJ merasa bahagia.
2) Pertalian hubungan
Tn. J Ny. A
Nn. FJ
Manajemen perilaku
1. Identifikasi harapan
untuk mengendalikan
perilaku
2. Diskusikan tanggung
jawab terhadap
perilaku
3. Tingkatkan aktivitas
fisik sesuai
kemampuan
4. Cegah perilaku pasif
dan agresif
5. Beri penguatan postif
terhadap keberhasilan
mengendalikan
perilaku
2. Kesiapan peningkatan Tujuan umum 1. Kepuasan 1. Setiap anggota Dukungan Koping
koping keluarga Setelah dilakukan terhadap keluarga puas Keluarga
intervensi perilaku bantuan terhadap bantuan 1. Identifikasi respon
keperawatan selama anggota keluarga yang diberikan emosional terhadap
3 minggu, maka lain meningkat oleh anggota kondisi saat ini
status koping 2. Kekhawatiran keluarga lain
tentang 2. Kekhawatiran
anggota anggota keluarga
keluarga Tn. J keluarga cukup dengan kesehatan 2. Dengarkan masalah,
membaik meningkat anggota lain dapat perasaan, dan
3. Kemampuan diatasi dengan baik pertanyaan keluarga
Tujuan khusus memenuhi 3. Kemampuan untuk 3. Terima nilai-nilai
1. Kepuasan memenuhi
kebutuhan keluarga dengan cara
terhadap kebutuhan anggota
anggota keluarga keluarga berjalan yang tidak
perilaku bantuan meningkat menghakimi
dengan baik
anggota keluarga 4. Komunikasi 4. Komunikasi antara 4. Fasilitasi
lain meningkat antara anggota anggota keluarga pengungkapan
2. Kekhawatiran keluarga berjalan dengan perasaan antara pasien
tentang anggota meningkat lancar dan keluarga atau
keluarga cukup antar anggota keluarga
meningkat 5. Hargai dan dukung
3. Kemampuan mekanisme koping
memenuhi adaptif yang
kebutuhan digunakan
anggota keluarga 6. Informasikan fasilitas
meningkat perawatan kesehatan
4. Komunikasi yang tersedia
antara anggota Promosi Koping
keluarga 1. Identifikasi
meningkat pemahaman proses
penyakit
2. Identifikasi metode
penyelesaian masalah
3. Fasilitasi dalam
memperoleh informasi
yang dibutuhkan
4. Anjurkan
mengungkapkian
perasaan dan persepsi
5. Latih penggunaan
teknik relaksasi
Edukasi Manajemen
Stres
1. Identifikasi kesiapan
dan kemampuan
menerima informasi
2. Sediakan materi dan
pendidikan kesehatan
3. Jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai
kesepakatan
4. Ajarkan membuat
jadwal olahraga
teratur
BAB 5. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
No.
Diagnosis Tanggal Implementasi Evaluasi
Kep.
1. 13-10-2021 Edukasi Kesehatan S:
Jam: 13.00 – Tn. J dan Ny. A mengatakan bersedia
1. Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan untuk berpartisipas dalam pendidikan
keluarga menerima informasi kesehatan
13.05
2. Melakukan pendidikan kesehatan terkait – Tn. J dan Ny. A mengatakan mengerti
hipertensi kepada keluarga Tn. J tentang materi yang disampaikan
13.15
3. Menjelaskan faktor risiko yang dapat – Tn. J dan Ny.A mengatakan akan
memepengaruhi kesehatan meningkatkan pola hidup sehat dan akan
menyajikan makanan diet hipertensi di
keluarga
O:
– Ny. A dapat menjawab pertanyaan yang
diajukan terkait materi yang
disampaikan
– Keluarga Tn. J kooperatif
selama pendidikan kesehatan
A:
– Masalah keperawatan belum teratasi
dan perencanaan efektif
P:
Lanjutkan perencanaa tindakan
keperawatan sesuai dengan yang sudah
direncanakan
O:
– Ny. A kooperatif dalam semua
kegiatan yang dilakukan
– TD pre: 140/ 90 mmHg; TD post: 130/90
mmHg
A:
– Masalah belum teratasi dan
perencanaan efektif
P:
– Lanjutkan perencanaan sesuai
dengan yang telah direncanakan
1 26-10-2021 S:
Jam: 09. 30 – Ny. A mengatakan telah dapat
14. 00 1. Melakukan latihan fisik senam hipertensi melakukan senam hipertensi
20. 00 2. Melakukan teknik relaksasi nafas dalam secara mandiri
3. mengukur TD – Ny. A mengatakan telah dapat
melakukan teknik relaksasi nafas
dalam secara mandiri
O:
– Ny. A melakukan teknik relaksasi
nafas dalam dengan benar
– TD pre: 130/90 mmHg; TD post: 130/80
mmHg
A:
– Masalah belum teratasi dan
perencanaan efektif
P:
– Lanjutkan perencanaan sesuai
dengan yang telah direncanakan
1 27-10-2021 S:
Jam: 08. 00 – Ny. A mengatakan dapat
14. 00 1. Melakukan latihan fisik senam hipertensi melakukan senam hipertensi secara
20. 00 2. Melakukan teknik relaksasi nafas dalam mandiri
3. Melakukan pengukuran TD O:
– TD pre: 130/80 mmHg; TD post: 130/80
mmHg
A:
– Masalah belum teratasi dan
perencanaan efektif
P:
– Lanjutkan perencanaan sesuai
dengan yang telah direncanakan
1 28-10-2021 S:
Jam: 09. 00 – Ny. A mengatakan lebih sehat
14.00 1. Melakukan senam hipertensi setelah melakukan senam hipertensi
19.30 2. mengukur tingkat kemandirian keluarga – Ny. A mengatakan akan
20.00 3. melakukan teknik nafas dalam membagikan pengetahuan yang ia
4. melakukan pengukuran TD miliki tentang hipertensi
– Ny. An mengatakan ,erasa nyaman
setlah melakukan teknik relaksasi nafas
dalam
O:
– Keluarga Tn. J memilik tingkat
kemandirian keluarga pada tingkat
IV
– TD pre: 130/80 mmHg; TD post: 130/80
mmHg
A:
– Masalah keperawatan teratasi
P:
– Pertahankan tindakan yang telah
dilakukan
BAB 2
Dasar menyusun askep keluarga
1. Apa yang harus kita lihat pada penyakit kronis.
Faktor apa saja yg mempengaruhi resiliensi keluarga.