Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

Asuhan Keperawatan Komunitas Resiko Tinggi Covid Pada Agregat Sekolah


dalam Komunitas

Oleh:
Kelompok 2

1. Patricia Mega Sri Y. T (132024153003)


2. Rizky Putra Prihatama (132024153018)
3. Farhan Ardiansyah (132024153024)

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2021
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pembangunan Kesehatan di Indonesia bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar dapat
mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sebagai perwujudan
kesejahteraan umum sebagai yangdimaksud dalam Pembukaan UndangUndang
Dasar 1945. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang
dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya, sebagai
investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial
dan ekonomis (Kemenkes, 2015). Untuk mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggitingginya, diselenggarakan upaya kesehatan perorangan
dan upaya kesehatan masyarakat, dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan (Permenkes,
2018).

Namun sejak terjadinya pandemi Covid-19 terbitlah pengumuman Kejadian


Luar Biasa (KLB) maka terjadi sebuah kekacauan khususnya dalam bidang
pendidikan, sekolah-sekolah diliburkan, kegiatan belajar mengajar di sekolah menjadi
terganggu, pembelajaran yang awalnya dilalukan secara tatap muka untuk sementara
tidak bisa dilakukan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka perlu adanya
perubahan desain model pada kegiatan belajar mengajar untuk menghindari
pembelajaran dengan tatap muka sebagai upaya untuk mengurangi penyebaran wabah
virus covid-19. Kemendikbud mengeluarkan surat edaran No 4 tahun 2020 tentang
pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran corona virus
disease (Covid-19) yang salah satu isinya adalah belajar dari rumah dengan kegiatan
pembelajaran secara daring atau jarak jauh. Selama pandemi berlangsung, kini
pembelajaran daring telah dilakukan hampir di penjuru dunia (Goldschmidt,
2020:88). Maka selama pandemi Covid-19 berlangsung setiap sekolah melaksanakan
kegiatan pendidikan dengan pembelajaran jarak jauh

Namun Sejumlah simulasi menunjukkan, terhentinya kegiatan belajar reguler


akibat pandemi COVID-19 dapat menyebabkan penurunan kemampuan siswa yang
lebih besar dibandingkan penurunan kemampuan siswa akibat libur sekolah. Dampak
dari penurunan kemampuan siswa ini sangat besar, bersifat permanen, dan bisa
memengaruhi pendapatan hidup mereka saat dewasa kelak.

Program RISE di Indonesia telah menerbitkan pedoman untuk memulihkan


penurunan kemampuan siswa saat sekolah tatap muka dibuka kembali. Langkah
pertama dalam pedoman tersebut adalah sekolah harus menyampaikan secara jelas
kepada orang tua, baik melalui pertemuan langsung dalam kelompok-kelompok kecil
ataupun daring, mengenai rencana membuka kembali sekolah untuk pembelajaran
tatap muka.

Selanjutnya, ketika siswa mulai masuk sekolah kembali, sekolah perlu segera
melakukan asesmen pembelajaran pada semua siswanya untuk melihat titik awal
(baseline) kemampuan siswa setelah berbulan-bulan menjalani pembelajaran yang
minimal dan tidak teratur. Asesmen pembelajaran ini penting dilakukan karena sarana
belajar dan dukungan orang tua sangat beragam dalam mendukung siswa menjalani
pembelajaran jarak jauh pada masa pandemi. Kondisi ini
menyebabkan ketimpangan pembelajaran antarsiswa makin lebar. Siswa dengan
sarana dan dukungan terbatas paling merasakan dampak negatif dari dihentikannya
kegiatan belajar di sekolah. Tanpa intervensi khusus saat sekolah dibuka kembali,
siswa dari keluarga berstatus sosio ekonomi rendah akan semakin jauh tertinggal dari
siswa berstatus sosioekonomi tinggi.

Dalam memulihkan penurunan kemampuan siswa akibat pandemi, perlu


diingat bahwa penilaian perkembangan siswa tidak harus selalu mengacu kepada
standar kurikulum, melainkan pada peningkatan dari titik awal pengetahuan siswa
yang diperoleh dari hasil asesment pembelajaran saat siswa masuk sekolah kembali.
Selain itu, ketika menyusun rencana untuk memulihkan penurunan kemampuan
siswa, sekolah juga sebaiknya tidak menetapkan target yang terlalu tinggi yang dapat
menimbulkan tekanan baru pada guru dan siswa. Sekolah sebaiknya fokus pada
perbaikan kemampuan literasi dan numerasi siswa yang menurun selama sekolah
ditutup.

Pedoman untuk memulihkan penurunan kemampuan siswa saat sekolah tatap


muka dibuka kembali ini juga memuat aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam
pengajaran yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar. Hal ini penting dilakukan
khususnya bagi siswa dengan kemampuan akademik rendah, agar mereka dapat
mengejar ketertinggalan. Sekolah dapat mengadopsi contoh-contoh diferensiasi
pengajaran yang dijabarkan dalam dokumen ini dan menyesuaikannya dengan kondisi
siswa di sekolah.

Belajar dari pengalaman betapa timpangnya praktik pembelajaran jarak jauh,


semua pihak harus bekerja sama untuk mendukung anak-anak Indonesia
mendapatkan pendidikan yang berkualitas, baik secara tatap muka maupun jarak jauh.
Contoh langkah sederhana yang sangat mungkin untuk dicoba adalah sekolah bekerja
sama dengan masyarakat di tingkat RT/RW untuk mengadakan pembelajaran dalam
kelompok-kelompok kecil di balai warga atau ruangan dengan ventilasi yang baik.

Berdasarkan pengkajian yang dilakukan oleh kelompok didapatkan total siswa


adalah 473 siswa dengan 251 (53%) siwa laki – laki dan 222 (47%) siswa
perempuan. Ditemukan juga terdapat 4 kamar mandi yang kotor, banyak siswa
yang suka jajan dan jarang mencuci tangan dan seringa ada siswa yang terkena
batuk pilek, diare dan banyak yang terkena gigi berlubang

1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Untuk memberikan gambaran tentang perilaku berisiko covid pada komunitas agregat
anak usia sekolah di SDN Sukorame Sirabaya termasuk upaya pencegahan dan
penangananyaa melalui pendekatan proses keperawatan komunitas
1.2.2. Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi permasalahan yang dialami komunitas agregat anak usia
sekolah.
2. Melakukan analisis dan sintesa data komunitas agregat anak usia sekolah.
3. Merumuskan diagnosa keperawatan komunitas agregat anak usia sekolah.
4. Membuat perencanaan tindakan terkait diagnosa keperawatan.
5. Melakukan intervensi sesuai prioritas terhadap komunitas agregat anak usia
sekolah.
6. Mengevaluasi tindakan intervensi terhadap anak usia sekolah di institusi
pendidikan.
1.3. Manfaat Kegiatan
1.3.1. Bagi mahasiswa
Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menerapkan asuhan
keperawatan komunitas pada agregat beresiko covid dalam mengatasi masalah
kesehatan di SDN Sukorame, serta dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa
tentang program-program yang ada.

1.3.2. Bagi institusi pendidikan


Tercapainya tujuan pembelajaran asuhan keperawatan komunitas pada
masyarakat dengan resiko tinggi covid agregat usia sekolah di SDN Sukorame
Surabaya, sekaligus sebagai sarana evaluasi terhadap proses pembelajaran
mahasiswa berkaitan dengan praktik profesi keperawatan.

1.3.3. Bagi Dinas Kesehatan


Sebagai dasar untuk melaksanakan pengawasan dan evaluasi dalam
program kegiatan kesehatan masyarakat.

1.3.4. Bagi SDN Sukorame


Dapat memberikan data kesehatan terbaru sesuai dengan kelompok kerja
kesehatan dan sebagai dasar untuk perencanaan dalam melaksanakan kegiatan
pengelolaan Kesehatan sekolah
1.4. Ruang Lingkup
Asuhan keperawatan komunitas ini dilaksanakan di SDN Sukorame
Surabaya meliputi Kelas I-VI.
1.5. Metode Pendekatan
Metode pendekatan yang dilakukan adalah menggunakan penerapan
metode pendekatan pada guru di SDN dan petugas Kesehatan di UKS.
1.6. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dimulai pengkajian keperawatan, hasil analisis
data, penapisan masalah, penentuan prioritas diagnosa keperawatan, rencana
keperawatan, implementasi, evaluasi keperawatan dan simpulan.
BAB 2

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS

ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK ANAK SEKOLAH SDN 5


SUKORAME SURABAYA

1.1 Pengkajian Keperawatan Kelompok Anak Sekolah


Pengkajian tanggal : 18 Oktober 2021

6.1.1 Data Inti


1. Data Organisasi
a. Nama sekolah : SDN Sukorame Surabaya
b. Izin operasional : Pemerintah
c. Alamat sekolah : Jl. Cempaka No.40-43 Sukorame Surabaya
d. Riwayat berdiri : 1988
e. Luas sekolah : 970m2
2. Data Demografi
a. Jumlah siswa : 473 Siswa
b. Usia awal masuk : 7 tahun
c. Berdasarkan jenis kelamin

Tabel 1.1 Jumalah Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin Di SDN 5 sukorame


Kelas Laki-laki Perempuan Total
I 47 30 77
II 30 44 74
III 26 56 82
IV 35 43 78
V 45 38 83
VI 39 40 79
JUMLAH 222 251 473
Tabel 1.1 menunjukan bahwa jenis kelamin terbanyak yaitu laki-laki sebanyak
222 orang (47%).
Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan

222 47%
251 53%

Gambar 1.1 Karakteristik Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin Di SDN 5


sukorame

Gambar 1.1 diketahui bahwa mayoritas siswa berjenis kelamin laki-laki


sebanyak 251 siswa (53%).

d. Berdasarkan Agama
Tabel 1.2 Jumlah Siswa Berdasarkan Agama Di SDN 5 sukorame

KELAS ISLAM KRISTEN HINDU KATOLI TOTAL


K
I 40 17 10 10 77
II 11 35 15 13 74
III 47 20 8 5 80
VI 35 24 4 15 78
V 41 29 6 7 83
IV 13 12 10 18 53
Jumlah 187 137 53 68 445

Tabel 1.2 menunjukan bahwa agama terbanyak yaitu Islam sebanyak 187
orang
AGAMA

KATOLIK
68
17% ISLAM
147
HINDU 36%
53
13%

KRISTEN
137
34%

ISLAM KRISTEN HINDU KATOLIK

Berdasarkan gambar diatas menunjukkan bahwa terbanyak beragama


islam sebanyak 147 siswa (36%).

e. Berdasarkan suku bangsa :

KELAS SUKU TOTAL


MADURA JAWA BALI
140 278 53 471

Gambar 6.2 Karakteristik Siswa Berdasarkan Agama Di SDN 5


SUKORAME

Gambar 1.2 diketahui bahwa mayoritas suku adalah jawa sebanyak 278
(93%).
e. Berdasarkan Suku

SUKU

53
11%
140
30%

278
59%

MADURA JAWA BALI


Gambar 6.1 Karakteristik Siswa Berdasarkan Suku Di SDN 5
SUKORAME

Gambar 6.1 menunjukkan mayoritas suku siswa yaitu suku Jawa sebanyak
laki yaitu 278 siswa (59%).

f. Jumlah Guru
Tabel 6.3 Jumlah Guru Berdasarkan Jenis Kelamin Di SDN 5 SUKORAME

Laki-laki Perempuan Total Guru


14 24 38
Tabel 6.3 menunjukan
bahwa jenis kelamin guru
terbanyak yaitu Perempuan sebanyak 38 orang (63%).
Jumlah Guru

37%
24
63%

Laki-laki Perempuan
Gambar 6.1 Karakteristik Guru Berdasarkan Jenis Kelamin Di SDN 5
SUKORAME

Gambar 6.1 menunjukkan mayoritas Guru berjenis kelamin perempuan


sebanyak 24 orang (63%).

3. DATA SUB SISTEM


A. LINGKUNGAN FISIK
a. Kebersihan Sekolah :
1) Halaman : Terdapat paving dan dalam keadaan bersih.
2) Gedung : Dalam keadaan bersih.
3) Ruang Kelas : Terdapat sebanyak 6 ruangan dan kelas 1 dan 2
tampak beberapa sampah dilantai dan masing-masing ruangan kelas
memiliki 4 ventilasi, 1 pintu, meja guru, meja murid, kursi, 1 lemari
besar, satu papan tulis dan satu loker kelas dalam keadaan bersih.
4) Toilet : Terdapat sebanyak 10 toilet, 6 toilet tampak bersih
dan 4 toilet tampak kotor dan bau pesing, toilet menggunakan leher
angsa dengan kondisi bersih dan jarak air dan septik tank 5 meter
b. Jarak sekolah dengan jalan raya : jarak sekolah dengan jalan raya ± 100
cm
c. Fasilitas Sekolah
1) Tersedianya air bersih : Sekolah memakai air PDAM.
2) Tempat pembuangan sampah :
3) Tempat cuci tangan
4) Jumlah toilet : 10 tempat
5) Kantin : 3 tempat

d. Ruang Kelas
1) Kebersihan : ya
2) Pencahayaan : pencahayaan bagus, sinar matahari dapat
masuk melalui jendela
3) Ventilasi : 24 ventilasi

B. PELAYANAN KESEHATAN DAN SOSIAL


a. UKS : terdapat 1 tempat dengan 4 tempat tidur.
b. Kontak P3K : terdapat 1 tempat.
c. Obat-obatan yang tersedia : terdapat minyak kayu putih, minyak tawon,
minyak telon,betadine, hansaplast, kassa, counterpaint.
d. Santunan untuk anak sakit/yatim : ada, santunan diberikan saat menjelang
hari raya idul fitri, idul adha, dan natal.
e. Kunjungan Puskesmas setempat : setiap ada kegiatan pada Puskesmas,
Puskesmas akan datang ke sekolah untuk melakukan pemeriksaan BB,
TB, mata, gigi, telinga, anemia pada anak, dan melakukan imunisasi.

C. KEAMANAN & TRANSPORTASI


a. Tersedianya pagar sekolah : terdapat di depan gedung sekolah.
b. Petugas keamanan : terdapat 2 orang satpam untuk 2 orang menjaga di
pos satpam depan, dan 1 orang untuk menjaga pagar samping.
c. Pengawasan pada pedagang makanan sekitar sekolah : pihak sekolah
melarang muridnya untuk jajan di luar sekolah, dan sekolah menyiapkan,
siswa saat istirahat jajan di kantin dan luar pagar sekolah karena banyak
yang berjualan. belum pernah dilakukan uji makanana di depan sekolah.
d. Transportasi yang digunakan : sekolah memiliki alat transportasi milik
sekolah sendirin yaitu mobil.

D. PENDIDIKAN
a. Kadar kesehatan sekolah : penjaga UKS adalah guru sekolah yang dibuat
jadwal secara berganti.
b. Ekskul tentang kegiatan yang dilakukan : Pramuka

E. POLITIK DAN PEMERINTAH


a. Program kesehatan untuk anak sekolah berupa imunisasi program
imunisasi mengikuti program puskesmas.
b. program pemberian makanan tambahan untuk anak sekolah berupa
pemberian kacang hijau 1 bulan sekali.
c. Bantuan Pemerintah untuk pelayanan kesehatan anak sekolah : bantuan
kesehatan yang didapatkan melalui Puskesmas.

F. KOMUNIKASI
a. Jenis alat komunikasi yang digunakan siswa : ada, telfon sekolah, siswa
tidak diijinkan untuk membawa telfon seluler dan sejenisnya.
b. Poster kesehatan : tidak ada
c. Pertemuan dengan orangtua siswa terkait dengan masalah kesehatan anak
usia sekolah : ada, dilakukan ketika rapat orang tua atau pembagian rapot.

G. EKONOMI
a. Tingkat sosial ekonomi orangtua siswa : kebanyakan ekonomi orangtua
siswa menengah kebawah.
b. Presentase siswa yang mendapatkan bantuan dari sekolah (BOS, dll) :
semua siswa mendapatkan dana atau bantuan dari pemerintah yaitu dana
BOS.
H. REKREASI
a. Sarana rekreasi siswa : dilakukan rekreasi setiap 1x dalam setahun dan
biaya rekreasi dari tabungan siswa.
b. Jadwal/program rekreasi : 1x dalam setahun dan bergantian kelas.
c. Dampak rekreasi terhadap siswa : siswa lebih mengetahui wawasan atau
lokasi hiburan dan dapat mengurangi kejenuhan bagi siswa dalam
melakukan kegiatan sekolah sehari-hari.
No Pengelompokan Data Kemungkinan Masalah
Penyebab Keperawatan
Komunitas
1 Ds: - Keterbatasan Defisit
Do. sumber daya Kesehatan
a. anak jarang mencuci tangan Komunitas pada
saat makan atau jajan kelompok anak
b. anak sekolah sering sakit batuk sekolah di SDN
6.2 Analisa Datapilek panas dan diare 5 Sukorame
a. Terdapat 4 toilet kotor dan bau
pesing
b. Sebanyak 30 anak tidak
memahami tentang penyakit
covid-19
2. DS : Penurunan Defisit
a. Siswa mengatakan tidak motivasi atau minat perawatan diri
mengetahui cara batuk efektif pada kelompok
b. Siswa mengatakan tidak anak sekolah di
melakukan social distancing SDN 5
selama bermain di sekolah Sukorame
c. Siswa mengatakan jarang
menerapkan etika batuk dan
bersin saat bermain
d. Siswa mengatakan sering
melepaskan masker saat
bermain
DO:
a. Terdapat siswa yang
menghilangkan masker saat
disekolah berjumlah 70 siswa.
b. Terdapat 90 siswa tidak
menggunakan masker dengan
baik dan benar
c. Terdapat 70 siswa tidak
melakukan etika batuk saat
batuk
d. Terdapat 35 siswa tidak
menggunakan masker
e. Terdapat 31 siswa tidak tau
cara mencuci tangan
f. Terdapat 51 siswa
menggunakan masker dengan
lepas pakai
3. DS: Kurangnya Defisit
Do. pengetahuan pengetauan
c. Terdapat 30 yang belum kelompok anak
melakukan vaksin ke dua sekolah di SDN
a. Terdapat 27 yang belum 5 Sukorame
melakukan vaksin
4. DS : Ketidakcukupan Pemeliharaan
a. Berdasarkan hasil pengkajian sumber daya kesehatan tidak
ibu guru mengatakan rata-rata efektif pada
anak di SDN 5 Sukorame kelompok anak
menderita batuk pilek demam sekolah
dan diare penderita ISPA,
b. Berdasarkan hasil pengkajian diare di SDN 5
ibu guru mengatakan rata-rata Sukorame
6.3 Skoring Prioritas Masalah
Tabel 6.5 Skoring Prioritas Masalah Keperawatan Kelompok Anak Sekolah
Pentingnya Perubahan Penyelesaian
Penyelesaian Positif Untuk Untuk
Masalah Penyelesaian Peningkatan
di Komunitas Kualitas
1. Rendah Hidup
Diagnosa 0. Tidak Ada
2. Sedang 0. Tidak Ada Total Score
Keperawatan
1. Rendah
3. Tinggi 1. Rendah
2. Sedang
2. Sedang
3. Tinggi
3. Tinggi

Pemeliharaan
kesehatan tidak
efektif pada
kelompok anak
sekolah
penderita ISPA,
3 2 2 7
diare di SDN 5
Sukorame
berhubungan
dengan
Ketidakcukupan
sumber daya
Defisit nutrisi
pada kelompok
anak sekolah di
SDN 5
2 2 2 6
Sukorame
berhubungan
dengan deficit
pengetahuan
Defisit 1 2 3 6
perawatan diri
pada kelompok
anak sekolah di
SDN 5
Sukorame
berhubungan
dengan
kurangnya
motivasi dan
minat
Defisit
Kesehatan
Komunitas pada
kelompok anak
sekolah di SDN
2 2 1 5
5 Sukorame
berhubungan
dengan
keterbatasan
sumber daya

6.4 Daignosa Keperawatan

1. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif pada kelompok anak sekolah penderita


ISPA, diare di SDN 5 Sukorame berhubungan dengan Ketidakcukupan
sumber daya
2. Defisit pengetahuan pada kelompok anak sekolah di SDN 5 Sukorame
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang vaksin
3. Defisit perawatan diri pada kelompok anak sekolah di SDN 5 Sukorame
berhubungan dengan kurangnya motivasi dan minat
4. Defisit Kesehatan Komunitas pada kelompok anak sekolah di SDN 5
Sukorame berhubungan dengan keterbatasan sumber daya
6.5 INTERVENSI KEPERAWATAN
Tabel 6.6 Intervensi Keperawatan Kelompok Anak Sekolah
Diagnosa Tujuan Rencana Tindakan Sasaran Metoda Waktu Tempat
Keperawatan

Defisit 1 Jangka 1. Lakukan UKS di Komunikasi 15 Mei SDN


pengetahuan Panjang pendekatan SDN dan 2019 Sukorame
berhubungan Siswa yang secara informal Sukorame informasi I
dengan peduli dengan
kurang kesehatan diri pengurus UKS
pengetahuan di SDN di SDN
mengenai Sukorame Sukorame I
penyakit Idalam waktu 2. Lakukan
Covid-19 2 minggu kemitraan
2 Jangka dengan lintas UKS di
Pendek program dan SDN
a. Anak sekolah sektor yang Sukorame I
menyetujui terkait dengan SDN
untuk UKS di SD dan Sukorame
mengikuti TK Kerjasama I
penyuluhan 3. Beri materi
tentang Covid- penyuluhan
19 dengan mengenai
sepengetahuan Perilaku Hidup
pihak sekolah Bersih dan Sehat
yang terkait a. Pentingnya
b. Anak sekolah menjaga Siswa
mendapatkan Kesehatan Diri
pembekalan b. Cara terhindar SDN Kelas
materi tentang dari paparan Sukorame I SDN
Covid-19 virus covid-19 Sukorame
c. Anak sekolah 4. Evaluasi tingkat I
mampu pemahaman anak Komunikasi,
menyebutkan sekolah informasi
tentang mengenai covid- edukasi dan
pentingnya 19 demonstrasi
Perilaku Hidup
Bersih dan
Sehat
d. Anak sekolah
mampu
menyebutkan
tentang cara
terhindar dari
paparan virus Kelas
covid-19 SDN
e. Anak sekolah Siswa Monitoring Sukorame
mampu SDN I
mendemonstra Sukorame I
sikan kembali
cara mencuci
tangan
Defisit 1 Jangka 1. Lakukan UKS di Komunikasi, 15 Mei SDN
perawatan diri Panjang pendekatan SDN informasi, 2019 Sukorame
berhubungan Siswa mampu secara informal Sukorame edukasi dan 1
dengan mencuci dengan demonstrasi
Penurunan tangan dengan pengurus UKS
motivasi/mina langkah yang di SDN
benar Sukorame I
t untuk
2 Jangka
melakukan SDN
Pendek 2. Beri materi
kebersihan Sukorame
a. Anak sekolah penyuluhan
telinga. menyetujui mengenai cara 1
Siswa kelas
untuk mencuci tangan,
1 SDN Komunikasi,
mengikuti pentingnya
Sukorame I informasi
penyuluhan menjaga
edukasi dan
tentang cara kebersihan diri
demonstrasi
mencuci dan keberishan
tangan dan tangan serta cara
batuk efektif batuk efektif
b. Anak sekolah yang optimal
mendapatkan
pembekalan 3. Evaluasi tingkat
materi tentang pemahaman
perilaku hidup anak sekolah SDN
bersih dan mengenai cara Sukorame
sehat batuk efektif dan 1
c. Anak sekolah cuci tangan yang
mampu baik dan benar
menyebutkan
tentang
perilaku hidup Siswa kelas
bersih dan 1 SDN
sehat Sukorame I Monitoring
6.6 Implementasi Keperawatan
Tabel 6.7 Implementasi Keperawatan Anak Sekolah

Defisit pengetahuan Rabu, 24 Oktober 2021, Jam 1. Memberikan materi Mahasiswa Kelompok 1
berhubungan dengan kurang 09.30-09.45 WIB penyuluhan mengenai
pengetahuan mengenai Virus Covid-19 yang
penyakit Covid-19 meliputi: Pentingnya
menjaga kesehatan diri,
cara mencuci tangan yang
baik dan benar, cara batuk
efektif
2. R/ Para siswa kelas 1
mengerti penjelasan yang
sudah diberikan, dapat
menjelaskan kmbali
tentang Pentingnya
menjaga kesehatan diri,
menjaga pola makan Mahasiswa Kelompok 1
3. Melakukan demonstrasi
mengenai 6 langkah
mencuci tangan
4. R/ Para siswa kelas bisa
mendemonstrasikan atau
mengulangi cara cara
mencuci tangan yang baik
dan benar, cara batuk Mahasiswa Kelompok 1
efektif dan etika batuk yang
baik dan benar
5. Memberikan poster Covid-
19
R/ Para wali kelas 1 SDN 1
Sukorame menerima poster
dan mengatakan akan
menempelkannya di dalam
kelas 1
Defisit perawatan diri Rabu, Oktober 2021, Jam
berhubungan dengan 09.45-10.00 WIB 4. Memberikan materi
Penurunan motivasi/minat penyuluhan mengenai ,
untuk melakukan kebersihan pentingnya menjaga
telinga. kebersihan diri,
menggunakan masker yang
baik dan benar, 6 langkah
mencuci tangan, etika batuk.
R/ Para siswa kelas 1
mengerti penjelasan yang
sudah diberikan, dapat
menjelaskan kmbali tentang
menjaga kebersihan diri,
menggunakan masker yang
baik dan benar, 6 langkah
mencuci tangan, etika batuk
2. Evaluasi tingkat
pemahaman anak sekolah
mengenai cara mencuci
tangan dengan cara bertanya
R/ para siswa kelas 1
mampu menjawab
pertanyaan yang diberikan.
3. Memberikan poster tentang
etika batuk
R/ Para wali kelas 1 SDN 1
Sukorame menerima poster
dan mengatakan akan
menempelkannya di dalam
kelas 1

6.7 Evaluasi Keperawatan


Tabel 6.8 Evaluasi Keperawatan Kelompok Anak Sekolah
DX Keperawatan Evaluasi Tindakan Keperawatan Komunitas Hari/Tgl/Jam
Komunitas
Defisit pengetahuan Subyektif : Rabu, 24
berhubungan dengan kurang  Beberapa siswa dapat menjelaskan kembali tentang Covid-19 Oktober2021
pengetahuan mengenai  Beberapa siswa dapat menjelaskan etika batuk
penyakit Covid-19 Obyektif :
 Para siswa dapat memperhatikan penjelasan yang disampaikan
 Beberapa siswa memberikan pertanyaan yang tentang covid-19
 Beberapa siswa dapat mendemontrasikan kembali 6 langah cuci tangan
sambil bernyanyi
Analisa :
Tujuan tercapai
Perencanaan :
Berikan motivasi pada para wali kelas SDN 1 Sukorame Surabaya
Defisit perawatan diri Subyektif :
berhubungan dengan Penurunan  Beberapa siswa dapat menjelaskan kembali tentang 6 langkah mencuci
motivasi/minat untuk melakukan tangan
kebersihan telinga.  Beberapa siswa dapat menjelaskan cara melakukan etika batuk yang
baik dan benar
Obyektif :
 Para siswa dapat memperhatikan penjelasan yang disampaikan
 Beberapa siswa dapat mendemontrasikan kembali 6 langah cuci tangan
sambil bernyanyi
Analisa :
Tujuan tercapai
Perencanaan :
Berikan motivasi pada para wali kelas SDN 1 Sukorame Surabaya

Anda mungkin juga menyukai