FISIKA
Untuk SMA dan MA Kelas XI
Sri Handayani
Ari Damari
2
Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional
Dilindungi Undang-undang
Hak cipta buku ini dibeli oleh Departemen Pendidikan Nasional
dari Penerbit CV. Adi Perkasa
FISIKA
Untuk SMA dan MA Kelas XI
530.07
SRI SRI Handayani
f Fisika 2 : Untuk SMA/MA Kelas XI / penulis, Sri Handayani, Ari Damari ;
editor, Sri Handayani, Ari Damari ; illustrasi, Joemady, Sekar. -- Jakarta :
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.
vi, 154 hlm. : ilus. ; 25 cm.
1.Fisika-Studi dan Pengajaran I. Judul II. Sri Handayani. III. Ari Damari
IV. Joemady V. Sekar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-
Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 2008,
telah membeli hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis/penerbit untuk
disebarluaskan kepada masyarakat melalui situs internet ( website) Jaringan
Pendidikan Nasional.
Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
dan telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan
untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 27 Tahun 2007 tanggal 25 Juli 2007.
Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para penulis/
penerbit yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Departemen
Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh para siswa dan guru di seluruh
Indonesia.
Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Departemen
Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh ( down load), digandakan, dicetak,
dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun, untuk penggandaan yang
bersifat komersial harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan
oleh Pemerintah. Diharapkan bahwa buku teks pelajaran ini akan lebih mudah diakses
sehingga siswa dan guru di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada
di luar negeri dapat memanfaatkan sumber belajar ini.
Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada para siswa
kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah buku ini sebaik-baiknya. Kami
menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran
dan kritik sangat kami harapkan.
iii
KATA PENGANTAR
Buku Fisika SMA XI ini merupakan buku yang dapat digunakan sebagai buku ajar
mata pelajaran Fisika untuk siswa di Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah
(MA). Buku ini memenuhi kebutuhan pembelajaran Fisika yang membangun siswa agar memiliki
sikap ilmiah, objektif, jujur, berfikir kritis, bisa bekerjasama maupun bekerja mandiri.
Untuk memenuhi tujuan di atas maka setiap bab buku ini disajikan dalam beberapa
poin yaitu : penjelasan materi yang disesuaikan dengan pola berfikir siswa yaitu mudah
diterima, contoh soal dan penyelesaian untuk mendukung pemahaman materi dengan disertai
soal yang dapat dicoba, latihan disetiap sub-bab untuk menguji kompetensi yang telah
dikuasai, latihan sebagai wahana siswa untuk mencoba menyelesaikan suatu permasalahan
yang bersifat konsep atau kontekstual, penting yang berisi konsep-konsep tambahan yang
perlu diingat, rangkuman untuk kilas balik materi penting yang perlu dikuasai, dan evaluasi
bab disajikan sebagai evaluasi akhir dalam satu bab dengan memuat beberapa kompetensi
dasar.
Penyusun menyadari bahwa buku ini masih ada kekurangan dalam penyusunannya,
namun penyusun berharap buku ini dapat bermanfaat bagi bapak/ ibu guru dan siswa dalam
proses belajar mengajar. Kritik dan saran dari semua pengguna buku ini sangat diharapkan.
Semoga keberhasilan selalu berpihak pada kita semua.
Penyusun
iv
Diunduh dari BSE.Mahoni.com
DAFTAR ISI
KATA SAMBUTAN .............................................................................................. iii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................... v
BAB 1 KINEMATIKA GERAK .......................................................................... 1
A. Gerak Translasi ....................................................................................... 2
B. Gerak Melingkar ..................................................................................... 10
C. Gerak Parabola ....................................................................................... 14
Rangkuman Bab 1 ........................................................................................ 18
Evaluasi Bab 1 ............................................................................................. 20
v
Rangkuman Bab 5 ..................................................................................... 84
Evaluasi Bab 5 ........................................................................................... 85
vi
Kinematika Gerak 1
BAB
BAB
1 KINEMATIKA
GERAK
Sumber: www.jatim.go.id
Jika kalian belajar fisika maka kalian akan sering mempelajari tentang gerak.
Fenomena tentang gerak memang sangat menarik. Coba perhatikan tentang gerak pada
gambar di atas. Dari gambar itu saja dapat timbul banyak pertanyaan yang perlu dijawab.
Bagaimana kecepatan awal anak tersebut, bagaimana posisi tiap saatnya, bagaimana
agar jangkauannya jauh. Ada juga pertanyaan apakah jenis-jenis gerak yang dapat kita
amati? Semua hal itu dapat kalian jawab dengan mempelajari bab ini. Oleh sebab itu
setelah belajar bab ini kalian diharapkan dapat:
1. menentukan perpindahan, kecepatan dan percepatan sebuah benda yang bergerak
secara vektor,
2. menentukan kecepatan sudut, percepatan sudut dan percepatan linier pada benda
yang bergerak melingkar,
3. menentukan kecepatan sudut, percepatan sudut dan percepatan linier pada benda
yang bergerak parabola.
2 Fisika SMA Kelas XI
A. Gerak Translasi
1. Perpindahan dan Jarak
Kalian sering mendengar atau mengucapkan kata
bergerak. Apa sebenarnya arti bergerak dalam ilmu fisika?
Apakah kalian sudah mengerti? Benda dikatakan bergerak
jika mengetahui perubahan posisi atau kedudukan. Coba
Y kalian lihat Gambar 1.1. Posisi atau kedudukan titik A dan
titik B dapat dituliskan sebagai vektor dua dirumuskan
sebagai berikut.
r = xi + yj ................................. (1.1)
A
Partikel dari titik A pindah ke titik B maka partikel
Δr B tersebut dikatakan telah bergerak dan perpindahannya
rA memenuhi persamaan berikut.
rB
Δr = rB − rA
X atau ................................. (1.2)
Gambar 1.1 Δr = Δxi + Δyj
Jarak tempuh
Perpindahan partikel pada Gambar 1.1 digam-
barkan sebagai vektor dari A ke B yaitu vektor Δr.
Bagaimana dengan jarak tempuhnya? Jarak tempuh
partikel adalah panjang lintasan yang dilakukan partikel
selama bergerak.
2. Kecepatan dan Laju
Setiap benda yang bergerak selalu mengalami perpin-
dahan. Perpindahan yang terjadi tiap satu satuan waktunya
diukur dengan besaran yang dinamakan kecepatan. Di kelas
Penting X kalian telah belajar tentang kecepatan. Apakah masih
ingat? Coba kalian perhatikan penjelasan berikut.
Besaran Besaran a. Kecepatan dan kelajuan rata-rata
vektor skalar
Jika kita naik mobil atau sepeda motor, kecepatan-
• posisi • jarak nya tidaklah tetap. Kadang bisa cepat dan kadang lambat,
• perpindahan • jarak tempuh bahkan saat lampu merah harus berhenti. Pada gerak dari
• kecepatan • laju awal hingga akhir dapat diperoleh suatu kecepatan yang
• percepatan • pelajuan dinamakan kecepatan rata-rata dan didefinisikan sebagai
perpindahan tiap satu satuan waktu. Perumusannya sebagai
berikut.
= ................................. (1.3)
= ................................. (1.4)
b. Kecepatan dan kelajuan sesaat
Kalian tentu masih ingat di kelas X tentang ke-
cepatan sesaat. Kecepatan sesaat merupakan kecepatan
yang terjadi pada saat itu saja. Contohnya pada saat
lampu merah kecepatan mobil sebesar nol, kemudian Gambar 1.2
saat lampu hijau mobil tersebut diberikan kecepatan 20 Gerak perahu dapat diuraikan
km/jam ke utara. dalam dua sumbu (dua arah)
Secara matematik kecepatan sesaat ini dapat di-
rumuskan sebagai deferensial atau turunan fungsi yaitu
fungsi posisi. Jadi kecepatan sesaat adalah deferensial
dari posisinya. Penting
vx =
Besar kecepatan sesaat, secara vektor dapat me-
menuhi dalil Pythagoras. Kalian tentu dapat merumuskan
persamaan besar kecepatan tersebut. Perhatikan persa-
maan 1.7. Dari persamaan itu dapat kalian peroleh :
......................... (1.8)
Untuk memenuhi penjelasan di atas dapat kalian
cermati contoh berikut.
CONTOH 1.1
= = 16 i + 19 j
Kinematika Gerak 5
besarnya:
= = = 24,8 m/s
c. Kecepatan sesaat
v =
=
= (8t − 4)i + (6t + 4)j
untuk t = 2s:
v2 = (8.2 − 4)i + (6.2 + 4)j
= 12 i + 16 j
laju sesaatnya sama dengan besar kecepatan ses-
aat
= = = 20 m/s
Penting Setelah memahami contoh di atas dapat kalian
coba soal berikut.
Secara vektor kecepatan sesaat
dapat dituliskan: Gerak suatu benda dinyatakan dengan persamaan r
v = vx i + vy j = (2t2 − 4t + 8)i + (1,5t2 − 3t − 6)j. Semua besaran
Besarnya kecepatan sesaat menggunakan satuan SI.
sama dengan laju sesaat me- Tentukan:
menuhi dalil Pythagoras:
a. posisi dan jarak benda dari titik pusat koordinat
= pada t = 1s dan t = 2s,
b. kecepatan rata-rata dari t = 1s s.d t = 2s,
c. kecepatan dan laju saat t = 2s.
r = r0 + ............................... (1.9)
Definisi integral secara mendetail dapat kalian pela-
jari di mata pelajaran Matematika. Untuk mata pelajaran
Fisika kelas XI ini dikenalkan untuk fungsi tn. Perhatikan
persamaan berikut.
............................
6 Fisika SMA Kelas XI
a) =
=
= t2 + 5t + C
b)
= 2t3 + 2t - 6t + C
c)
= t2 -t3 + C
Penyelesaian Penting
Gerak benda pada arah sumbu x, berarti
Luas trapesium sama dengan
r (t) = x (t)
x0 = 30 m jumlah sisi sejajar kali
Pada t = 8 s posisinya memenuhi : tingginya.
Gambar 1.5
3. Percepatan
a. Nilai rata-rata dan sesaat
Sesuai dengan kecepatan, percepatan juga memi-
liki dua nilai. Percepatan rata-rata didefinisikan sebagai
perubahan kecepatan tiap satu satuan waktu.
= ............................ (1.13)
Sedangkan percepatan sesaat dapat ditentukan
dengan deferensial dari kecepatan sesaatnya.
a= ............................ (1.14)
CONTOH 1.4
Sebuah gerak partikel dapat dinyatakan dengan persa-
maan r = (t3 − 2t2) i + (3t2) j. Semua besaran memiliki
satuan dalam SI. Tentukan besar percepatan gerak
partikel tepat setelah 2s dari awal pengamatan!
Penyelesaian
r = (t3 − 2t2) i + (3t2) j
Kecepatan sesaat diperoleh:
v =
Percepatan sesaatnya :
a= = (6t - 4)i + 6j
Untuk t = 2s:
a2 = (6.2 - 4) i + 6j = 8i + 6j
Jadi besar percepatannya memenuhi:
= = 10 m/s2
Setelah memahami contoh di atas dapat kalian coba
soal berikut.
Posisi setiap saat dari sebuah benda yang bergerak
dinyatakan dengan persamaan : r = (2 + 8t − 4t2)i +
(3t2 − 6t − 10)j. r dalam m dan t dalam s. Berapakah
besar percepatan benda saat t = 2s?
deferen-
Sebuah partikel bergerak lurus dengan percepatan
integral
a = (2 − 3t2). a dalam m/s2 dan t dalam s. Pada saat t
= 1s, kecepatannya 3 m/s dan posisinya m dari titik
kecepatan
acuan. Tentukan:
a. kecepatan pada t = 2s,
b. posisi pada t = 2s.
integral deferen- Penyelesaian
a = (2 − 3t2)
t = 1s, v1 = 3 m/s dan S1 = m
percepatan
t = 2s, v2 = ? dan S2 = ?
a. Kecepatan partikel merupakan integral dari per-
cepatan partikel.
v = v0 +
= v0 + = v0 + 2t − t3
Untuk t = 1s:
3 = v0 + 2.1 − 13
v0 = 2 m/s
jadi : v = 2 + 2t − t3
dan untuk t = 2s diperoleh:
v(2) = 2 + 2 . 2 − 23 = −2 m/s
Kinematika Gerak 9
b. Posisi merupakan integral dari kecepatan
sehingga
diperoleh:
S = S0 +
= S0 + = S0 + 2t + t2 − t4
Untuk t = 1s:
Jadi : S = −1 + 2t + t2 − t 4
dan untuk t = 2s diperoleh:
S(2) = -1 + 2.2 + 22 − . 24 = 5 m
Setelah memahami contoh di atas dapat kalian coba
soal berikut.
Benda yang bergerak pada garis lurus memiliki percepatan
yang berubah terhadap waktu sesuai persamaan : a = (4 −
6t) m/s2 dan t dalam s. Pada saat t = 1s terukur posisi dan
kecepatan benda masing-masing 4 m dan 1 m/s. Tentukan
posisi dan kecepatan benda pada t = 2 s.
LATIHAN 1.1
1. Sebuah benda bergerak dengan 4. Kecepatan benda yang bergerak pada
posisi yang berubah tiap detik sesuai garis lurus berubah seperti pada grafik
persamaan: r = (2 + 4t + 4t2)i + (1 + di bawah.
3t + 3t2)j. Tentukan:
a. posisi awal dan posisi pada t = 1
s,
v (m/s)
b. besar perpindahan pada 1s
pertama,
c. kecepatan rata-rata dari t = 0 s s.d 20
1 s,
d. kecepatan pada saat t = 2 s,
e. percepatan pada t = 3 s ! Pada saat t = 2 s benda berada 10 m
2. Kecepatan benda berubah sesuai dari titik acuan.
5 Tentukan: 15 t (s)
persamaan v = (10t + 2)i + (24t − 5)j. a. jarak tempuh benda pada t = 15
v dalam m dan t dalam s. Berapakah: m,
a. percepatan benda pada t = 2 s, b. posisi benda dari titik acuan t =
b. posisi benda pada t = 2 s jika 15 m,
posisi awalnya di titik pusat c. percepatan benda pada t = 2 s dan
koordinat? t = 10 s !
3. Sebuah partikel bergerak dengan 5. Bola voli dilemparkan vertikal ke atas
kecepatan v = (4 − 6t2) m/s. dan t sehingga memenuhi persamaan y =
dalam s. Pada saat t = 2 s partikel 20+10t − 5t2. Tentukan ketinggian
benda 4 m dari titik acuan. Berapakah maksimum yang dicapai bola
jarak partikel dari titik acuan pada tersebut!
t=5s?
10 Fisika SMA Kelas XI
B. Gerak Melingkar
1. Besaran-besaran pada Gerak Melingkar
Di kelas X kalian telah belajar tentang gerak
melingkar, masih ingat belum? Coba kalian lihat pada
Gambar 1.6, sebuah benda bergerak dari titik A ke titik
B dengan lintasan melingkar. Pada gerak itu memiliki
besaran yang berupa posisi sudut θ. Besaran-besaran yang
lain dapat kalian lihat pada penjelasan berikut.
a. Kecepatan sudut
v B Jika benda bergerak pada lintasan melingkar berarti
posisi sudutnya juga berubah. Perubahan posisi tiap detik
inilah yang dinamakan kecepatan sudut rata-rata.
v
= ................... (1.16)
θ
Sesuai dengan definisi kecepatan sesaat maka
R A kecepatan sudut sesaat juga dapat didefinisikan sebagai
deferensial dari posisi sudut. Sebaliknya posisi sudut
dapat ditentukan dari integral kecepatan sudut.
Gambar 1.6 ω=
Benda bergerak melingkar.
dan θ = θ0 + ................... (1.17)
α=
dan ω = ω0 + ................... (1.18)
Kecepatan sudut biasa disebut juga kecepatan an-
guler sehingga percepatan sudut sama dengan percepatan
anguler.
CONTOH 1.6
v=ωR
aθ = α R ........................(1.20)
aR = atau aR = ω2 R .....................(1.21)
aR
R
Dari penjelasan di atas, berarti benda yang bergerak
melingkar dapat memiliki dua percepatan yang saling
tegak lurus (jika aθ ≠ 0). Lihat Gambar 1.7, aθ tegak
lurus aR sehingga percepatan linier totalnya memenuhi
Gambar 1.7 dalil Pythagoras.
Percepatan aθ tegak lurus aR
atot = ........................ (1.22)
CONTOH 1.7
α = = =8t
Untuk t = 2 s:
α = 8.2 = 16 rad/s2
Percepatan tangensialnya sebesar:
aθ = α R = 16 . 0,2 = 3,2 m/s2
c. Percepatan radialnya memenuhi:
aR = ω2 R
= 142 . 0,2 = 39,2 m/s2
Berarti percepatan linier totalnya sebesar:
atot =
= =
= 39,3 m/s2
Setelah memahami contoh di atas dapat kalian coba
soal berikut.
Posisi sudut sebuah benda yang bergerak pada lint-
asan dengan jari-jari 0,5 m berubah menurut persa-
maan : θ = (10t2 − 6t + 2) rad. Setelah bergerak 2s,
tentukan :(a) panjang lintasan yang ditempuh, (b)
kecepatan liniernya, (c) percepatan tangensialnya
dan (d) percepatan linier totalnya!
1. Perpaduan gerak
LATIHAN 1.2
1. Benda yang bergerak melingkar posisi 3. Partikel bergerak rotasi dengan
sudutnya berubah sesuai persa- kecepatan awal 20 rad/s dan mengalami
maan θ = 2t2 + 5t − 8 rad dan t dalam percepatan aθ = 4t rad/s2. Jari-jari
s. Tentukan: lintasannya tetap 40 cm. Tentukan
besar sudut yang ditempuh pada
a. kecepatan sudut rata-rata dari t = 1s saat t = 3s dan jarak tempuh gerak
s.d 2s, partikel!
b. kecepatan sudut pada t = 2s, 4. Dari keadaan diam, benda tegar
c. percepatan sudut pada t = 2s. melakukan gerak rotasi dengan
2. Kecepatan sudut benda memenuhi ω percepatan sudut 15 rad/s2. Titik A
= 6t2 − 4 rad/s. Pada saat t = 2s posisi berada pada benda tersebut, berjarak
sudut benda sebesar 30 rad. Tentukan 10 cm dari sumbu putar. Tepat setelah
posisi sudut benda pada t = 3s. benda berotasi selama 0,4 sekon,
berapakah percepatan total titik A?
14 Fisika SMA Kelas XI
C. Gerak Parabola
Bagaimana lintasan bola yang dilempar miring
dengan sudut tertentu? Gerak yang terjadi dinamakan
gerak parabola atau gerak peluru. Coba perhatikan Gam-
bar 1.8. Jika bola dilemparkan dengan kecepatan v0 dan
sudut elevasi α maka kecepatannya dapat diproyeksikan
ke arah mendatar (sumbu X) dan arah vertikal (sumbu
Y). Persamaannya seperti di bawah.
v0x = v0 cos α ................................(1.23)
v0y = v0 sin α
Y
B
vy v vB
P
vx
v0
v0y ymax
A α C
Gambar 1.8 v0x X
Gerak parabola dari sebuah ben- R
da yang diberi kecepatan awal
membentuk sudut tertentu Pada arah sumbu X (horisontal) v0x tidak dipen-
garuhi oleh percepatan sehingga terjadi gerak lurus be-
raturan (GLB). Sehingga berlaku hubungan berikut.
vx = v0x ................................(1.24)
dan x = vx t
vy = v0y − gt
dan y = v0y t − gt2 ...............................(1.25)
y = v0y t − gt2
= 15.2 − .10.22 = 10 m
Posisi bola dapat ditentukan seperti di bawah.
r = (x, y) = (40, 10) m
ym = v0 sin α − g
ym = ...................................... (1.27)
b. Titik terjauh
Pada Gambar 1.8, titik terjauh terjadi pada titik C.
Pada titik tersebut y = 0 berarti dapat diperoleh waktunya
sebagai berikut.
y = v0 sin α t − g t2 = 0
(v0 sin α t − g t) t = 0
Kinematika Gerak 17
t=
Jangkauan terjauh yang dicapai benda sebesar R. Nilai
R dapat ditentukan dengan substitusi t pada persamaan
1.24.
x = vx t
Penting
x = v0 cos α .
Rumus trigonometri sudut
x= ........................... (1.28) rangkap memenuhi:
sin 2 α = 2 sin α cos α
CONTOH 1.9 cos 2 α = cos2α − sin2α
ym =
= = 33,8 m
R =
= = = 500 m
LATIHAN 1.3
1. Benda yang dilemparkan dengan a. waktu yang dibutuhkan peluru di
kecepatan 20 m/s memiliki sudut udara,
elevasi 30O. Tentukan kecepatan dan b. ketinggian maksimumnya,
posisi benda pada t = 1s! c. jangkauan terjauhnya?
2. Faza melemparkan batu pada arah 60O 4. Sebuah peluru yang memiliki
terhadap horisontal. Kecepatannya kecepatan awal v0 dan sudut elevasi
30 m/s. Tentukan: α. Jangkauan terjauhnya adalah 40 m.
a. kecepatan batu di titik tertinggi, Jika tinggi maksimum yang dicapai 30
b. waktu yang dibutuhkan hingga m maka tentukan nilai α!
mencapai titik tertinggi! 5. Sebutir peluru ditembakkan dari sebuah
3. Peluru ditembakkan dari sebuah senapan yang dapat memberikan
senapan yang mampu memberikan kecepatan awal 40 m/s dari puncak
kecepatan awal 50 m/s. Peluru menara setinggi 140 m dengan arah
diarahkan dengan sudut 45O terhadap membentuk sudut 30o terhadap garis
horisontal. Percepatan gravitasi g = mendatar. Tentukan jarak terjauh
peluru tersebut saat tiba di tanah
10 m/s2. Berapakah:
dihitung dari dasar menara!
Rangkuman Bab 1
1. Pada gerak translasi, posisi partikel tiap saat dapat
dinyatakan sebagai vektor.
r = xi + yj
Dan perpindahannya memenuhi:
Δr = r2 − r1
2. Kecepatan benda yang bergerak.
a. Nilai rata-ratanya : =
a. Nilai rata-rata : =
ω= → θ = θ0 +
Kinematika Gerak 19
b. Percepatan sudut sesaatnya:
α= → ω = ω0 +
c. Hubungan besaran-besaran:
S=θR
v=ωR
aθ = α R
d. Percepatan linier benda yang bergerak melingkar
ada dua kemungkinan.
aθ = α R
aR = ω2 R =
atot =
tm =
ym =
7. Pada titik terjauh gerak partikel adalah:
y =0
t = 2 tm =
R =
20 Fisika SMA Kelas XI
Evaluasi Bab
Pilihlah jawaban yang benar pada soal – soal berikut dan kerjakan di buku tugas
kalian.
1. Posisi gerak partikel berubah tiap saat 5. Berdasarkan grafik di bawah ini, maka
sesuai persamaan : = (10 -1,5 t2) + jarak yang ditempuh benda untuk t =
(t + 1,5 t2) . Semua satuan dalam SI.
4 detik adalah ....
Kecepatan rata-rata partikel pada 2 s
pertama adalah .... v (m/s)
A. 6 m/s D. 14 m/s 80
B. 8 m/s E. 16 m/s 60
C. 10 m/s
2. Gerak titik materi dalam suatu bidang 0 2 4 t (detik)
datar dinyatakan oleh persamaan :
= (t2 + 3t − 1) + (2t2 + 3) . (r dalam A. 20 m D. 140 m
meter dan t dalam sekon). Pada saat
t = 3 sekon, gerak tersebut memiliki B. 60 m E. 200 m
kelajuan sebesar .... C. 80 m
A. 5 ms-1 D. 15 ms-1
6. Sebuah benda bergerak dengan
B. 10 ms-1 E. 21 ms-1
persamaan perpindahan : = (6t2 +
C. 13 ms-1
6t) + (8t2) . S dalam meter dan t
3. Sebuah benda bergerak dengan
dalam sekon. Nilai percepatan pada t
persamaan kecepatan v = (4t + 10)
m/s dengan t dalam sekon. Bila pada = 2 s adalah ….
saat t = 0 benda berada pada x = 25 m, A. 6 m/s2 D. 20 m/s2
tentukanlah posisi benda pada saat t = B. 8 m/s2 E. 28 m/s2
5 sekon!
A. 10 m D. 100 m C. 10 m/s2
B. 30 m E. 125 m 7. Sebuah partikel mula-mula bergerak
C. 55 m lurus dengan kecepatan 100 m/s.
4. Sebuah benda bergerak mempunyai Karena pengaruh gaya, partikel
kecepatan yang berubah terhadap tersebut mengalami percepatan.
waktu seperti pada gambar. Jika pada
saat t = 2 s posisi benda pada x = − Percepatannya berubah tiap saat
90 m, maka setelah 11 sekon benda sesuai persamaan: a = ( 4 − 10t )m/s2.
berada pada x = …. t adalah waktu lamanya gaya bekerja.
A. 50 m v (m/s) Kecepatan partikel setelah gaya
B. 70 m 20 bekerja selama 4 sekon adalah ....
C. 110 m A. 24 m/s D. 36 m/s
D. 160 m 10
B. 28 m/s E. 40 m/s
E. 200 m
8 10 t (s) C. 32 m/s
Kinematika Gerak 21
8. Sebuah benda bergerak dengan 12. Diantara pernyataan berikut:
percepatan seperti pada grafik di (1) arahnya menyinggung lintasan
bawah. sebagai akibat dari perubahan
a(m/s2) besar kecepatan,
(2) percepatan yang selalu menuju
2
pusat lintasan dan terjadi dari
perubahan laju gerak melingkar,
(3) percepatan yang arahnya tegak
t (s)
0 1 2 3 4 5 lurus pada jari – jari lintasan,
(4) percepatan yang mengakibatkan
Jika mula – mula benda bergerak
gerak rotasi dengan kecepatan
dengan kecepatan 10 m/s, maka setelah
tetap.
4 detik benda memiliki kecepatan ....
A. 2 m/s D. 14 m/s Pernyataan di atas yang sesuai dengan
B. 8 m/s E. 18 m/s spesifikasi percepatan tangensial pada
C. 10 m/s gerak rotasi adalah ....
9. Sebuah partikel berotasi dengan A. 1 dan 2 D. 1, 2 dan 3
persamaan posisi sudut θ = 4t2 − 2t rad. B. 2 dan 4 E. 4 saja
Kecepatan sudut partikel tersebut saat
C. 1 dan 3
t = 2 s adalah ....
A. 6 rad/s D. 12 rad/s 13. Sebuah titik P pada benda tegar yang
B. 8 rad/s E. 14 rad/s sedang berotasi terletak 1 meter
C. 10 rad/s dari sumbu putar benda. Pada saat
10. Benda yang bergerak melingkar kecepatan sudutnya 2 2 rad s-1 dan
dengan jari-jari tertentu posisi sudutnya percepatan sudutnya 6 rad s -2 ,
berubah menurut persamaan : θ = t3 – r2 percepatan total titik P adalah ….
+ 5, θ dalam radian dan t dalam sekon. A. 6m/s2 D. 12 m/s2
Percepatan sudut partikel tersebut saat
B. 10 m/s2 E. 100 m/s2
t = 2 s adalah....
A. 2 rad/s D. 10 rad/s C. 14 m/s2
B. 4 rad/s E. 15 rad/s 14. Sebuah benda di lempar miring ke atas
C. 8 rad/s sehingga lintasannya parabola seperti
11. Tali melilit pada roda berjari – jari R pada gambar di samping. g = 10 m/s2.
= 25 cm, seperti gambar. Jika suatu Pada saat jarak tempuh mendatarnya
titik pada tali itu (titik A) mempunyai (x) = 20 m , maka ketinggiannya (y)
kecepatan 5 m/s, maka kecepatan rotasi ....
roda adalah ....
A. 5 m Y
A. 0,2rad/s v0
A B. 10 m
B. 5 rad/s
C. 15 m 450
C. 5π rad/s R
v0 = 20 m/s X
D. 20 rad/s D. 20 m
E. 20π rad/s E. 25 m
22 Fisika SMA Kelas XI
15. Sebuah batu dilemparkan dengan parit itu adalah 15 cm, seperti yang
sudut lempar tertentu. Batu mencapai ditunjukkan oleh gambar di atas ini.
titik tertinggi 80 m di atas tanah. Bila Jika percepatan gravitasi g = 10 m/s2,
g = 10 m/s2, waktu yang diperlukan maka besarnya kelajuan minimum
batu selama di udara adalah.... yang diperlukan oleh mobil tersebut
agar penyeberangan mobil itu tepat
A. 4 s D. 8 s
dapat berlangsung adalah ….
B. 5 s E. 12 s
v
C. 6 s
16. Sebuah peluru yang ditembakkan y = 15 cm
dengan evaluasi tertentu mempunyai
persamaan vektor posisi r = 20t i +(20t
– 5 t2 ) j, dengan t dalam sekon dan r
x = 4
dalam meter. Tinggi maksimum yang A. 10 m/s D. 20 m/s
dapat dicapai oleh peluru adalah ….
B. 15 m/s E. 23 m/s
A. 60 m D. 120 m
C. 17 m/s
B. 80 m E. 60 m
C. 80 m 19. Sebuah peluru ditembakkan dengan
sudut elevasi 15O terhadap horizontal
17. Sebuah batu dilemparkan dengan sudut dan tiba ditanah dengan kecepatan
elevasi 37O (sin 37O = 0,6), mencapai 50 m/s. Jarak tembak peluru tersebut
tinggi maksimum dalam selang waktu adalah... (g = 10 m/s2)
3 sekon. Jika percepatan gravitasi = A. 50 m D. 125 m
10 m/s2, jarak mendatar yang dicapai
B. 75 m E. 150 m
batu dalam selang waktu tersebut
sama dengan .... C. 100 m
A. 45 m D. 120 m 20. Sebuah peluru ditembakkan dari
B. 54 m E. 180 m senapan yang mampu memberikan
kecepatan awal 40 m/s. Sudut elevasi
C. 60 m
sebesar 30O. Ketinggian maksimum
18. Sebuah mobil hendak menyeberangi yang dicapai peluru tersebut adalah
sebuah parit yang lebarnya 4,0 meter. ....
Perbedaan tinggi antara kedua sisi A. 15 m D. 30 m
B. 20 m E. 100 m
C. 25 m
23 Fisika SMA Kelas XI
BAB
BAB
2 GRAVITASI
Sumber: www.google.co.id
Pernahkah kalian berfikir, mengapa bulan tidak jatuh ke bumi atau meninggalkan
bumi? Mengapa jika ada benda yang dilepaskan akan jatuh ke bawah dan mengapa
satelit tidak jatuh? Lebih jauh kalian dapat berfikir tentang gerak pada Tata Surya kita,
planet-planet dapat bergerak dengan teraturnya.
Senada dengan pemikiran-pemikiran di atas, Newton pada saat melihat buah
apel jatuh juga berfikir yang sama. Mengapa apel bisa jatuh ? Kemudian Newton
dapat menjelaskan bahwa bulan juga mendapatkan pengaruh yang sama seperti buah
apel itu.
Hal-hal di atas itulah yang dapat kalian pelajari pada bab ini. Sehingga setelah
belajar bab ini kalian diharapkan dapat:
1. menentukan pengaruh gaya gravitasi pada benda,
2. menentukan percepatan gravitasi di suatu titik karena pengaruh suatu benda
bermassa,
3. menentukan energi yang dimiliki benda yang dipengaruhi gravitasi,
24 Fisika SMA Kelas XI
A. Medan Gravitasi
1. Hukum Newton tentang Gravitasi
Pernahkah kalian berfikir, mengapa mangga
bisa jatuh dari pohonnya dan orang yang ada di atas
bangunan bisa jatuh ke bawah? Ternyata fenomena ini
sudah dijelaskan oleh Newton dalam hukumnya tentang
gravitasi. Menurut Newton jika ada dua benda bermassa
didekatkan maka antara kedunya itu akan timbul gaya
gravitasi atau gaya tarik menarik antar massa. Besar gaya
gravitasi ini sesuai dengan hukum Newton yang bunyinya
sebagai berikut.
“Semua benda di alam akan menarik benda lain
dengan gaya yang besarnya sebanding dengan hasil kali
massa partikel tersebut dan sebanding terbalik dengan
kuadrat jaraknya.
Secara matematis hukum Newton tentang gravitasi
tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut.
M m
F F
F~
Gambar 2.1
Gaya gravitasi bekerja pada garis dengan : F = gaya gravitasi (W)
hubung kedua benda. M,m = massa kedua benda (kg)
R = jarak antara benda
G = konstanta gravitasi.(6,67.10-4 Nm2kg-
2
)
CONTOH 2.1
Seorang astronot di bumi memiliki berat 800 N. Ke-
mudian astronot itu naik pesawat meninggalkan bumi
R hingga mengorbit pada ketinggian R (R = jari-jari bumi
R2 = 6.380 km). G = 6,67.10-11 Nm2kg-2. Berapakah berat
astronot tersebut pada orbit tersebut?
Penyelesaian
R R1 = R = 6.380 km = 6,38.106m
F1 = 800 N
R2 = R + R = 2 x 6,38.106 = 1,276x107 m
F2 = ?
Berat astronot merupakan gaya gravitasi bumi. Se-
Gambar 2.2 hingga sebanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua
Gravitasi 25
F~
F2 = . 800 = 200 N
2. Percepatan Gravitasi
Kalian pasti pernah mendengar tentang percepatan
gravitasi. Misalnya saat belajar tentang gerak jatuh bebas
atau hukum Newton, diketahui percepatan gravitasi di
permukaan bumi sebesar 10 m/s2. Apa sebenarnya per-
cepatan gravitasi itu? Percepatan gravitasi disebut juga
kuat medan gravitasi yaitu menyatakan besarnya gaya
gravitasi yang dirasakan benda persatuan massa. Dari
pengertian ini dapat dirumuskan sebagai berikut. A
gA
g= B
Jika nilai F pada persamaan di atas disubtitusikan
besarnya F dari persamaan 2.1 maka dapat diperoleh gB
persamaan percepatan gravitasi sebagai b erikut.
g=G .......................................(2
.2)
dengan : g = percepatan gravitasi ( m/ s2 )
M = massa benda ( kg ) Gambar 2.3
R = jarak titik ke benda (m)
Besaran vektor
Gaya gravitasi dan percepatan gravitasi merupakan
besaran vektor. Gaya gravitasi arahnya saling tarik me-
narik sehingga disebut juga gaya tarik. Sedangkan per-
cepatan gravitasi arahnya menuju pusat massa. Perhatikan
contoh berikut.
26 Fisika SMA Kelas XI
CONTOH 2.2
G = G
=
Kedua ruas di bagi 6 kemudian diakar dapat di-
peroleh:
=
3x = 60 − 2x
5x = 60 berarti x = 12 cm
Berarti titik C berjarak 12 cm dari A atau 18 cm
dari B.
mB = 27 kg
mC = 64 kg C
RB = 3 cm = 3.10-2 m
RC = 4 cm = 4.10-2 m
a. Gaya yang bekerja massa A dapat digambarkan
4 cm
seperti pada Gambar 2.5.(b).
FB = G A 3 cm B
(a)
=G = 6 G.105 C
FC = G
FC FR
=G = 8G.105
FB tegak lurus FC sehingga gaya yang bekerja pada
massa A merupakan resultan dari keduanya dan A B
FB
berlaku dalil Pythagoras. (b)
Gambar 2.5
Ftot =
= = G.106
g=
= = 3,34.10-6 N/kg
Ep = − G .................................2.3)
Medan gravitasi termasuk medan gaya konservatif
yaitu gayanya menghasilkan usaha yang tidak mengubah
energi mekanik benda, sehingga pada suatu benda yang
bergerak dalam medan gravitasi akan memenuhi kekeka-
lan energi mekanik.
Em = Ep + Ek = tetap ...............................(2.4)
CONTOH 2.3
Sebuah pesawat antariksa bermassa 1 ton akan di-
luncurkan dari permukaan bumi. Jari-jari bumi R =
6,38.106 m dan massa bumi 5,98.1024kg. Tentukan:
a. energi potensial pesawat saat di permukaan
v0
bumi,
b. kecepatan awal pesawat agar tidak kembali lagi
ke bumi!
m Penyelesaian
m = 1 ton = 103kg
R = 6,38.106m
M = 5,98.1024 kg
R
a. Energi potensial pesawat sebesar:
Ep = − G
M
= −6,67.10-11.
= −6,38.1010 joule
Gambar 2.6 b. Pada gerak pesawat berlaku hukum kekekalan
Peluncuran roket ke angkasa
energi mekanik. Karena tidak kembali berarti
energi akhirnya nol.
Ep1 + Ek1 = Em (~)
−G + mv02 = 0
v02 =
Gravitasi 29
v0 =
= 8.103 m/s
Kecepatan v0 ini dinamakan dengan kecepatan lepas.
LATIHAN 2.1
1. Andi bermassa 50 kg dan Budi 6. Bumi dan bulan berjarak 384.000
bermassa 80 kg duduk-duduk di kursi km. Massa bumi diperkirakan 81
ta m a n d e n g a n j a r a k 0 , 5 m . kali massa bulan. Tentukan letak
suatu titik diantara bumi dan bulan
G = 6,67.10-11Nm2 kg-2. sedemikian sehingga titik tersebut
a. Berapakah gaya gravitasi yang memiliki kuat medan gravitasinya
dirasakan Andi karena pengaruh nol!
Budi ? 7. Apakah percepatan gravitasi di semua
b. Berapakah perbandingan gaya titik di permukaan bumi sama besar?
gravitasi Andi karena pengaruh Misalnya di kutub dan di katulistiwa.
Budi dengan berat Andi ? Jelaskan!
2. Coba jelaskan apakah saat kalian 8. Empat benda ditempatkan pada titik-
duduk dekat dengan teman kalian titik sudut bujur sangkar seperti pada
akan bekerja gaya gravitasi? Jika ada gambar. Tentukan:
mengapa kita tidak merasakan? a. gaya gravitasi yang dirasakan
3. Benda A bermassa 2 kg dan benda B benda dititik A,
bermassa 18 kg. Keduanya berjarak b. percepatan gravitasi di titik A,
40 cm. Dimanakah benda C bermassa c. energi potensial
5 kg yang dimiliki
20 cm 4 kg
A B
5 kg harus diletakkan agar tidak
merasakan gaya gravitasi dari kedua
massa tersebut?
4. Percepatan gravitasi dipermukaan 20 cm 2 0
bumi sebesar g = 10 m/s. Berapakah
percepatan gravitasi yang dirasakan
pesawat angkasa yang mengorbit pada D C
ketinggian R (R = jari-jari bumi)? 20 cm
4 kg 8 kg
30 Fisika SMA Kelas XI
atau ..............................(
Gravitasi 31
CONTOH 2.4
j
= 23 = 8
TP = 8 x 1 = 8 tahun
j
G
2
konstan
G T2R
m =G GM = gR2
v2 = G
Jadi kecepatan orbitnya memenuhi persamaan di bawah.
v= v= ................................(2.6)
v= g percepatan gravitasi di
muka bumi
c. Gerak satelit
Satelit adalah benda langit yang mengorbit pada planet.
Contohnya satelit bumi adalah bulan. Saat ini pasti kalian sudah
mengetahui bahwa telah dibuat banyak sekali satelit buatan.
Gerak-gerak satelit pada planet ini sangat mirip sekali dengan
gerak planet mengitari matahari. Sehingga hukum-hukum yang
berlaku pada planet juga berlaku pada satelit.
Gravitasi 33
CONTOH 2.5
v=
= = 2,98.104 m/s
Setelah memahami contoh di atas dapat kalian coba
soal berikut.
Sebuah satelit buatan diorbitkan pada bumi dengan keting-
gian R di atas permukaan bumi. R = jari-jari bumi sebesar =
6.400 km dan massa bumi = 6.1024 kg. Berapakah kecepatan
LATIHAN 2.2
1. Coba jelaskan mengapa gerak bumi g = 6,67.10-11Nm 2 kg-2 maka tentukan
itu saat dekat dengan matahari akan kecepatan orbit planet tersebut!
lebih cepat dengan saat jauh dari
5. Satelit-satelit buatan agar dapat
matahari!
berada di tempatnya maka harus
2. Sebuah planet yang memiliki periode diorbitkan diatas khatulistiwa dan
revolusi 27 tahun akan memiliki dengan periode revolusi yang sama
jarak rata-rata dari matahari sebesar dengan periode rotasi bumi (1
r. Tentukan nilai r tersebut jika jarak tahun). Satelit seperti ini dinamakan
bumi ke matahari diketahui 1,5.1011 satelit Geosinkron. Tentukan:
m! a. jari-jari orbit satelit,
3. Sebuah planet A memiliki periode 9 b. kecepatan orbit satelit!
tahun. Jika diketahui jarak planet A
6. Bagaimanakah menguji kebenaran
dengan planet B terhadap matahari
hukum Kepler? Coba jelaskan
4 : 9 maka tentukan periode planet B
caranya!
tersebut!
7. Mengapa satelit buatan dapat
34 Fisika SMA Kelas XI
Rangkuman Bab 2
1. Dari benda yang bermassa yang berjarak R akan
mendapat gaya tarik atau gaya gravitasi:
besar : F = G
azas : saling tarik menarik
2. Kuat medan gravitasi dinamakan juga percepatan
gravitasi merupakan gaya gravitasi tiap satu-satuan
massa.
g= atau g = G
3. Energi potensial gravitasi antara dua benda
merupakan besaran sekalar. Besarnya memenuhi:
Ep = -G
Pada medan gravitasi berlaku hukum kekekalan
energi:
Em = Ep + Ek = tetap.
4. Hukum Kepler ada tiga:
a. pertama menjelaskan bentuk orbit yaitu ellips,
b. kedua tentang kecepatan orbit,
c. ketiga tentang hubungan jari-jari dan periode
orbit.
T2 ~ R3
v=
Gravitasi 35
Evaluasi Bab
Pilihlah jawaban yang benar pada soal – soal berikut dan kerjakan di buku tugas
kalian!
1. Besar gaya gravitasi antara dua buah A. 0,42 m dari A dan 3,58 m dari B
benda yang saling berinteraksi adalah B. 1,6 m dari A dan 2,4 m dari B
.... C. 2 m dari A dan 2 m dari B
A. berbanding terbalik dengan massa D. 2,4 m dari A dan 1,6 m dari B
salah satu benda
E. 2,77 m dari A dan 1,23 m dari B
B. berbanding terbalik dengan massa
masing-masing benda 5. Percepatan gravitasi rata-rata
C. berbanding terbalik dengan dipermukaan bumi sama dengan a.
kuadrat jarak kedua benda
Untuk tempat di ketinggian R ( R =
D. sebanding dengan jarak kedua
benda jari-jari bumi) dari permukaan bumi,
E. sebanding dengan kuadrat jarak memiliki percepatan gravitasi sebesar
kedua benda ….
2. Dua buku besar di atas meja dan A. 0,125a D. 1,000a
memiliki jarak pusat massa 1,5 m. Jika
B. 0,250a E. 4,000a
massa buku tersebut masing-masing
0,5 kg dan 0,45 kg, maka besar gaya C. 0,500a
gravitasi yang dirasakan oleh buku 6. Dua bola A dan B, massanya sama,
yang satu karena pengaruh gravitasi garis tengahnya sama (lihat gambar).
buku yang lain sebesar ....
Jika kuat medan gravitasi disuatu titik
(G = 6,67 . 10-4 Nm2/kg2).
sama dengan nol, maka jarak titik
A. 6,67 . 10-13 N
B. 1,0 . 10-13 N tersebut dari kulit bola A adalah ….
C. 1,0 . 10 N-12 A. 1,0 m 1 1
-9
D. 6, 67 . 10 N B. 1,5 m 5
A B
E. 1,0 . 10-8 N C. 2,0 m
3. Seorang astronot beratnya di permukaan D. 2 , 5 m
bumi 800 N. Jika astronot tersebut
sedang mengorbit mengelilingi bumi E. 3,0 m
dengan laju konstan dan jari-jari orbit
pesawat 4 kali jari-jari bumi, maka 7. Andaikan bumi ini menyusut sehingga
berat astronot menjadi …. diameternya menjadi seperdua harga
A. Nol D. 400 N semula tetapi massanya tidak berubah
B. 50 N E. 800 N maka massa benda-benda yang ada di
C. 200 N permukaan bumi
4. Benda A (mA = 9 kg) berada pada A. menjadi empat kali lebih besar
jarak 4 dari benda B (mB = 4kg).
B. menjadi dua kali lebih besar
Benda C (mC = 5 kg) diletakkan pada
garis hubung A dan B. Agar gaya C. menjadi seperempatnya harga
gravitasi yang bekerja pada benda C semula
36 Fisika SMA Kelas XI
3 ELASTISITAS
Sumber: www.altime.ru
Kalian mungkin sudah sering melihat benda-benda yang bersifat elastis. Con-
tohnya seperti suspensi sepeda motor, springbed dan pegas. Apa sebenarnya sifat elastis
itu. Mengapa bisa elastis? Apa pengaruh yang dapat ditimbulkan?
Pertanyaan-pertanyaan di atas itulah yang dapat kalian pelajari pada bab ini.
Oleh sebab itu setelah belajar bab ini kalian diharapkan dapat:
1. memahami sifat-sifat elastis bahan,
2. menerapkan hukum Hooke pada elastisitas bahan seperti pegas,
3. menentukan sifat-sifat getaran pegas,
4. menentukan periode dan frekuensi getaran pegas,
5. menentukan energi getaran pegas.
38 Fisika SMA Kelas XI
A. Elastisitas
1. Sifat-sifat Elastis Bahan
Apa yang terjadi jika sebuah kawat atau batang
logam ditarik oleh gaya? Jawabannya dapat kalian lihat
pada Gambar 3.1(a). Batang yang panjang mula-mula
l0 menjadi l saat ditarik gaya F, berarti terjadi pertam-
bahan panjang Δl. Sifat seperti ini dinamakan elastis.
l0 Jika pemberian gaya tidak melebihi sifat elastisnya maka
penambahan panjang itu akan kembali lagi seperti pada
l Gambar 3.1(b).
Ada tiga besaran yang perlu diperhatikan pada sifat
Δl ini yaitu seperti penjelasan berikut.
a. Regangan atau strain
(a)
Regangan adalah perbandingan antara pertamba-
F han panjang batang dengan panjang mula-mula.
e= ................................... (3.1)
x0 b. Tegangan atau stress
Tegangan atau stress adalah besarnya gaya yang
x
bekerja tiap satu satuan luas penampang.
Δx
σ= ................................... (3.2)
c. Modulus elastisitas
Modulus elastisitas adalah besaran yang meng-
(b) w
gambarkan tingkat elastisitas bahan. Modulus elastisitas
disebut juga modulus Young yang didefinisikan sebagai
Gambar 3.1 perbandingan stress dengan strain.
Bahan yang elastis akan ber-
tambah panjang saat diberi
E= ................................... (3.3)
gaya.
Kegiatan 3.1
Elastisitas
Tujuan : Mempelajari sifat elastis bahan.
Alat dan bahan : Kawat besi, kawat aluminium dan
tali plastik, benang, beban, peng-
garis, mikrometer dan neraca.
Kegiatan :
1. Potonglah kawat atau tali dengan panjang yang
sama misalnya 1 m kemudian ukurlah diameter
penampang kawat dengan mikrometer.
2. Susunlah alat seperti gambar sehingga tali dapat
tertarik dan mengalami pemanjangan. Gunakan tali
pertama dari kawat besi.
Elastisitas 39
Tugas
(1) Catat semua data pada tabel.
(2) Hitunglah modulus elastisitas E.
E=
(3) Tentukan bahan yang paling elastis. Jelaskan
mengapa kalian menemukan jawaban itu?
CONTOH 3.1
F = 50 N
Penting
a. Regangan:
Nilai regangan (e) memenuhi
e = = = 2,5.10-2 persamaan 3.1 semakin besar
nilai e suatu bahan maka bahan
b. Tegangan sebesar: itu semakin mudah meregang.
Contoh pegas lebih mudah
meregang dari pada kawat
σ = besi. Setiap bahan yang mudah
= = 1,25.105 N/m2 meregang dapat dimanfaatkan
untuk bahan pelentur.
c. Modulus elastisitas sebesar:
E =
= = 5.106 N/m2
2. Hukum Hooke
Pada Gambar 3.1 kalian telah belajar tentang
elastisitas bahan termasuk pada pegas. Sifat elastisitas
pegas ini juga dipelajari oleh Robert Hooke (1635-
1703). Pada eksperimennya, Hooke menemukan
adanya hubungan antara gaya dengan pertambahan x0
panjang pegas yang dikenai gaya. Besarnya gaya x
sebanding dengan pertambahan panjang pegas. Kon-
stanta perbandingannya dinamakan konstanta pegas Δx
dan disimbulkan k. Dari hubungan ini dapat dituliskan
F
persamaannya sebagai berikut.
F ~ Δx
Kegiatan 3.2
Hukum Hooke
Tujuan : Mempelajari pengaruh gaya ter-
hadap perpanjangan pegas.
Alat dan bahan : Pegas, penggaris, beban, statif.
Kegiatan :
1. Gantungkan salah satu ujung pegas pada stati f
seperti pada Gambar 3.2. Kemudian ukur panjang
pegas mula-mula (x0).
2. Gantungkan beban (m = 150 gr) pada ujung bawah
pegas hingga pegas memanjang. Beban akan mem-
berikan gaya pada pegas sebesar F = mg. Untuk g
= 9,8 m/s2.
3. Ukurlah panjang pegas setelah diberi beban (x).
Kemudian hitung pertambahan panjang pegas itu,
x = x - x0
4. Ulangi kegiatan (2) dan (3) dengan mengubah
beban m. Misalnya menjadi 200 gr, 250 gr, 300 gr
dan seterusnya.
Tugas
1. Catat semua data pada tabel.
2. Buatlah gra k hubungan F dengan x.
3. Buatlah simpulan dari kegiatan ini.
42 Fisika SMA Kelas XI
CONTOH 3.2
k = = 625 N/m
= 0,06 m = 6 cm
Jadi panjangnya menjadi:
x2 = x0 + Δx2
= 20 + 6 = 26 cm
Setelah memahami contoh di atas dapat kalian
coba soal berikut.
Dua pegas A dan B panjangnya sama 25 cm.
Pada saat pegas A ditarik gaya 13,5 N panjang-
nya menjadi 28 cm. Sedangkan pegas B yang
ditarik gaya 13,5 N ternyata panjangnya menjadi
30 cm. Tentukan perbandingan konstanta pegas
A dan pegas B!
Elastisitas 43
3. Susunan Pegas
Pernahkah kalian melihat dalamnya tempat
tidur atau springbed? Springbed ada yang tersusun
dari pegas-pegas yang disusun dengan posisi sama.
Contoh lagi adalah suspensi sepeda motor, perhatikan
gambar 3.3. Bagaimana susunannya? Susunan terse-
but dinamakan susunan paralel. Susunan pegas yang
lain dinamakan seri. Cermati penjelasan berikut.
a. Susunan seri
Susunan pegas secara seri dapat dilihat con-
tohnya seperti pada Gambar 3.4(a). Pada saat diberi Gambar 3.3
gaya maka semua pegas merasakan gaya yang sama. Suspensi sepeda motor dipasang
Konstanta pegas penggantinya memenuhi hubungan paralel
berikut.
k1 k2 k3
k1
k2
k3 F
Gambar 3.4
(a) Pegas seri dan (b) pegas
(a) (b)
paralel.
F
c. Susunan campuran
Bagaimana jika beberapa pegas disusun cam-
pur? Tentu kalian sudah bisa menjawabnya bahwa
pada rangkaian itu akan berlaku sifat gabungan.
Dalam menganalisanya dapat ditent ukan dengan
memilih susunan yang sudah dapat dikategorikan
seri atau paralelnya.
44 Fisika SMA Kelas XI
CONTOH 3.3
= +
k1
= = → ks = = 200 N/m
Gambar 3.6
= = 0,015 m = 1,5 cm
c. k4 seri dengan kp berarti akan mendapat gaya yang
sama dengan pegas sebandingnya, F = 3 N, berarti
perpanjangannya:
Δx4 =
= = 0,01 m = 3 cm
Elastisitas 45
LATIHAN 3.1
1. Kawat dengan luas penampang 5.10-
4
m2 ditarik gaya 10 N. Berapakah
te gangan yang dirasakan kawat k
k k
tersebut?
2. Coba jelaskan apakah besaran- k
besaran yang mempengaruhi modulus
elastisitas suatu bahan?
3. Batang logam panjangnya 60 cm dan
luas penampangnya 3 cm2. Modulus
elasti sita snya sebesar 4.106 N/m. 6. Empat buah pegas disusun seperti
Tentukan: gambar. k1 = 60 N/m, k2 = 30 N/m,
a. regangan batang, k3 = 40 N/m, k4 = 60 N/m. Kemudian
b. konstanta elastisitas batang (k), bagian bawahnya diberi beban
c. p e r t a m b a h a n p a n j a n g d a n bermassa 600 gr. Tentukan:
tegangan batang saat diberi gaya a. konstanta pegas pengganti,
15 N! b. gaya yang dirasakan k4 dan k1,
c. pertambahan panjang pegas k4
4. Sebuah pegas yang ditarik gaya 12 N dan k2,
dapat diukur panjangnya sebesar 15 d. pertam bahan panjang pegas
cm. Kemudian saat diberi gaya 20 N
ternyata panjangnya menjadi 17 cm.
a. berapakah konstanta pegasnya, k1
b. berapakah gaya yang diberikan
jika te rukur panjang pegas k3
menjadi 19 cm? k2
B. Getaran Pegas
Kalian tentu sering mendengar kata getaran
atau sering disebut gerak harmonis. Gerak harmo-
nis adalah gerak bolak-balik yang melalui lintasan
yang sama secara periodik. Secara periodik berarti
memiliki selang waktu bolak balik yang tetap. Waktu
gerak bolak-balik itu disebut periode. Contoh gerak
harmonis ini adalah ayunan anak-anak, gerak bandul
jam dan getaran pegas. Cermati penjelasan getaran
pegas berikut.
1. Persamaan Getaran
Sebuah beban m yang digantungkan beban
dapat setimbang saat dibiarkan. Bagaimana jika
ditarik hingga simpangan tertentu dan dilepaskan?
Jawabannya dapat dilihat seperti pada Gambar
3.7(a). Karena pegas memiliki gaya elastis yang se-
lalu ingin kembali ke keadaan seimbang maka saat
beban ditarik dari O (titik seimbang) ke titik P dan
dilepaskan, beban akan kembali ke titik O. Tetapi
sampai di titik O akan bergerak terus hingga berhenti
di titik Q. Kemudian di titik Q mendapatkan gaya lagi
dan kembali ke O hingga ke titik P lagi dan gerak
y
m π 2π (ω t)
y=A
(a) m (b) -A
Gambar 3.7
a. Simpangan getar
(a) Getaran pegas (b) grafik sim- Simpangan pada benda yang bergetar dapat
pangannya. dituliskan seperti kurva pada Gambar 3.7(b). Ben-
tuknya memenuhi fungsi sinus. Berarti persamaan
simpangan getarnya memenuhi fungsi berikut.
y = A sin ω t
atau y = A sin (2π ) ................. (3.7)
Penting
dengan : y = simpangan (m)
Deferensial fungsi trigonome- A = amplitudo (A)
tri memenuhi: ω = frekuensi sudut (rad/s)
y = sin a t ϕ = = fase getaran
y’ = a cos a t
y = cos a t b. Kecepatan getar
y’ = −a sin a t
Kecepatan getar dapat diturunkan dari defer-
ensial simpangnya.
Elastisitas 47
v= =
v= A cos t ........................... (3.8)
c. Percepatan getar
Percepatan getar dapat diturunkan dari deferensial kecepa-
tan getarnya.
a=
=
2
a= A sin t ....................................... (3.9)
Dari persamaan 3.9 dapat dilihat nilai A sin t yang dapat
diganti dengan y. Berarti percepatan getar memenuhi hubungan
seperti berikut.
2
a= y ................................................... (3.10)
CONTOH 3.4
Beban bermassa 300 gr digantungkan pada ujung pegas.
Kemudian setelah seimbang beban ditarik sejauh 10 cm dan
dilepaskan sehingga mengalami getaran. Periode getarannya
6 s. Pada saat t = 1s. Tentukan:
a. simpangan getar,
b. cepat getar,
c. percepatan getar!
Penyelesaian
A = 10 cm
T = 6s = = rad/s
t=1s
a. Simpangannya:
y = A sin t
= 10 sin = 10 . =5 cm
b. Kecepatannya:
v = A cos t
= . 10 cos
= . 10. = m/s
c. Percepatannya:
2
a = y= . 10 = m/s2
48 Fisika SMA Kelas XI
ω=
=
T = 2π
CONTOH 3.5
Empat pegas identik, disusun seri dan dua paralel seperti pada
Gambar 3.9. Kedua susunan pegas diberi beban m yang sama
kemudian digetarkan. Jika susunan pegas (a) memiliki periode
8 s, maka tentukan periode susunan pegas (b)! k k
Penyelesaian
Ta = 8 s, Tb = ?
Perhatikan Gambar 3.9!
Periode getaran pegas memenuhi :
(a) m
T=2
Getaran pada kedua pegas tersebut memiliki m sama tetapi
berbeda nilai k. Dari kedua getaran itu memiliki hubungan
sebagai berikut. k
• Susunan pegas (a) adalah paralel berarti konstanta peng-
gantinya:
kp = k + k = 2k k
Periodenya memenuhi:
(b) m
Ta = 2 =2 =8
• Susunan pegas (b) adalah seri berarti konstanta peng- Gambar 3.9
gantinya: Susunan pegas (a) paralel
dan (b) seri.
= = ks = k
Berarti periode getaran pegas susunan ( b) sebesar:
Tb = 2
=2 =2 = z2 = 2 . 8 = 16
Setelah memahami contoh di atas dapat kalian coba soal
berikut.
Sebuah pegas digantungi beban bermassa 50 gr. Saat digetar-
kan dapat terjadi getaran dengan frekuensi 36 Hz. Berapakah
frekuensi getarannya jika bebannya diganti dengan benda
bermassa 200 gr?
50 Fisika SMA Kelas XI
3. Energi Getaran
Pada getaran pegas, bekerja gaya pemulih sepan-
F
jang geraknya. Gaya pemulih inilah yang menyebabkan
getaran pegas memiliki energi potensial. Energi potensial
ini dapat ditentukan dari grafik hubungan Fp dengan y,
seperti pada Gambar 3.10. Besarnya energi potensial
ky
sama dengan luas kurvanya.
Ep = Fp y Ep = k y. y
y y Ep = k y2 ............................ (3.13)
Gambar 3.10 Nilai k dapat ditentukan dari frekuensi sudutnya.
Grafik F-y pegas
ω2 =
k = m ω2 ............................ (3.14)
Benda yang bergetar mengalami gerak berarti juga
memiliki energi kinetik, Ek = mv2. Dari dua nilai energi,
Ep dan Ek maka getaran pegas memiliki energi mekanik.
Dengan melihat kembali persamaan 3.7 (y = A sin ω t)
dan persamaan 3.8 (v = ω A cos ω t) akan diperoleh energi
mekanik sebagai berikut.
Em = Ep + Ek
Em = kg2 + mv2
= kA2 sin2 ωt + m (ω2A2 cos2ωt)
= kA2 sin2 ωt + kA cos2ωt)
= kA2 (sin2 ωt + cos2ωt)
Em = kA2 ............................ (3.15)
Medan gaya pegas termasuk medan gaya konser-
vatif. Masih ingat medan gaya konservatif pada Bab
2? Tentu saja masih berarti pada getaran pegas berlaku
hukum kekekalan energi mekanik getaran.
Em = Ep + Ek = tetap;
CONTOH 3.6
Sebuah benda bermassa 0,2 kg mengalami getaran ber-
sama pegas. Frekuensi getarannya 5 Hz dan amplitudo
10 cm. Pada saat simpangannya 8 cm, tentukan:
a. energi mekanik getaran, c. energi kinetik geta-
ran,
Elastisitas 51
Penyelesaian
m = 0,2 kg, f = 5 Hz
A = 10 cm = 10-1 m, y = 8 cm = 8.10-2 m
= 2 f = 2 . 5 = 10 rad/s
a. Energi mekanik getaran sebesar:
Em = k A2
= m 2 A2
= . 0,2. (10 )2. (10-1)2 = 0,1 2 joule
b. Energi potensial getaran sebesar:
Ep = m 2 y2
= . 0,2 . (10 )2. (8.10-2)2 = 0,064. 2
joule
c. Energi kinetik getaran:
Ek = Em - Ep
= 0,1 2 - 0,064. 2 = 0,036 2 joule
d. Kecepatan getar dapat ditentukan dari energi
kinetiknya:
Ek = m v2
v2 =
v = = 0,6 m/s
Setelah memahami contoh di atas dapat kalian
coba soal berikut.
Balok kecil bermassa 100 gr digantungkan pada
ujung pegas. Kemudian balok ditarik sejauh 15
cm dan dilepaskan. Balok bergetar turun naik
dengan periode 0,1s. Pada saat simpangannya 12
cm tentukan : energi mekanik, energi potensial,
energi kinetik dan cepat getarnya!
LATIHAN 3.2
1. Suatu partikel bergetar selaras dengan Kecepatan partikel pada saat melalui
amplitudo A cm dan periode T detik. titi k seimbang 8 m/s, berapakah
Jika parti kel mulai bergeta r dari
kedudukan seimbang dengan arah frekuensi garputala?
ke kanan, maka partikel mempunyai 3. Sebuah bola dengan massa 20 gr
simpangan sebesar ½A cm dengan
arah gerak ke kiri pada saat partikel digantung pada sepotong per ( pegas ).
telah bergetar selama t. Tentukan nilai Kemudian bola ditarik ke bawah dari
t tersebut! kedudukan setimbang lalu dilepaskan,
ternyata terjadi getaran tunggal dengan
2. Amplitudo titik materi yang menempel
di ujung sebuah garputala, hingga frekuensi 32 Hz. Jika bola tersebut
turut bergeta r harmonik bersama diganti dengan massa bola 80 gr,
garputala adalah 0,5 mm. maka hitunglah frekuensi yang akan
52 Fisika SMA Kelas XI
4. Pada gambar (a) dan (b), semua pegas 6. Sebuah benda yang massanya 400 gr
identik. Benda bermassa m melakukan melakukan gerak harmonik dengan
gerak harmonis sederhana dengan amplitudo 5 cm dan frekuensinya
frekuensi f 1 untuk gambar (a) dan
f2 untuk gambar (b), maka tentukan Hz. Hitunglah energi getaran
perbandingan frekuensi susunan a dan gerak harmonik tersebut!
b! 7. Benda yang bermassa 125 gr bergetar
harmonik dengan frekuensi 2 Hz dan
amplitudo 30 cm. Berapakah besar
energi kinetik pada saat simpangannya
20 cm?
8. Berapakah amplitudo getar sebuah
pegas yang bergerak harmonik
5. Sebuah benda mengalami getaran sederhana dengan simpangan 4√3 cm
selaras dengan amplitudo 30 cm. Jika sewaktu mempunyai energi potensial
tenaga potensial pada simpangan tiga kali energi kinetiknya?
terjauh 90 J, maka berapakah energi
Rangkuman Bab 3
1. Pada benda yang elastis memiliki besaran-besaran:
a. regangan : e =
b. tegangan : σ =
c. modulus elastis : E =
Evaluasi Bab
6. Apabila sebatang baja dengan luas
1. Benda-benda yang diberi gaya akan penampang A, panjang L, modulus
bertambah panjang. Dan jika gaya elastisitas E, dipanaskan maka
dilepaskan akan memiliki sifat kembali akan bertam bah panjang l. Agar
ke keadaan semula. Sifat seperti ini apabila dipanaskan panjang batang
dinamakan .... baja tersebut di atas tidak berubah,
A. Keras D. Elastis diperlukan gaya tekan sebesar .…
B. Kelihatan E. Regangan A. A E lL D. A L/ (l E)
C. Plastik B. A E l/ L E. E L/ (l A)
2. Senar yang te rbuat dari plasti k C. A E L/ l
memiliki panjang 50 cm dan luas
penampang 5 mm2. Saat ditarik gaya 7. Pegas yang panjang awalnya 30
panjangnya menjadi 65 cm. Regangan cm akan menjadi 35 cm saat ditarik
yang dialami senar adalah .... gaya 20 N. Berapakah konst ant a
A. 0,2 D. 0,8 pegasnya?
B. 0,3 E. 1,2 A. 1 N/m D. 60 N/m
C. 0,5 B. 10 N/m E. 400 N/m
3. Besarnya tegangan yang dilakukan C. 40 N/m
pada sebuah batang adalah 2 x 106 8. Sebuah pegas memiliki panjang mula-
N/m2. Jika panjang batang adalah 4 mula 20 cm. Pada saat pegas ditarik
meter dan modulus elastisitasnya 2,5 x dengan gaya 12,5 N, panjangnya
108 N/m2, maka pertambahan panjang menjadi 22 cm. Jika pegas dita rik
batang .... gaya 37,5 N, maka panjang pegas akan
A. 0,8 cm D. 5,0 cm menjadi .…
B. 1,6 cm E. 6,4 cm A. 6 cm D. 42 cm
C. 3,2 cm B. 26 cm E. 46 cm
4. Sebuah senar elastis memiliki modulus C. 28 cm
Elasti sita s sebesar 2.106 N/m 2 .
Jika panjang senar 50 cm dan luas 9. Dua pegas dengan konstanta 300 N/m
penampangnya 10 mm2 maka senar dan 600 N/m disusun seri. Kemudian
akan bersifat elastis dengan konstanta diberi gaya 90 N, maka penambahan
gaya elastis sebesar …. panjang totalnya sebesar ....
A. 10 N/m D. 400 N/m A. 15 cm D. 50 cm
B. 40 N/m E. 1000 N/m B. 30 cm E. 90 cm
C. 100 N/m C. 45 cm
5. Sebuah benda yang massanya 5 kg, 10. Konstanta pegas pengganti pada
digantung pada ujung sebuah pegas,
rangkaian di bawah ini adalah .…
sehingga pegas bertambah panjang
10 cm. Dengan demikian tetapa n A. 100 N/m
pegas bernilai .... B. 250 N/m
A. 50 N/m D. 2 N/m C. 400 N/m
B. 20 N/m E. 500 N/m
54 Fisika SMA Kelas XI
11. Suatu partikel melakukan getaran dianggap sama dan massa getaran
harmonik dengan amplitudo 10 cm pertama maka massa getaran kedua
dengan frekuensi1 Hz. Pada saat adalah ....
fasenya 1/3, maka simpangannya A. ¼ m D. 2 m
adalah .... B. ½ m E. 4 m
A. 5 cm D. 5√3 cm C. m
B. 6 cm E. 10 cm 17. Pada saat energi kinetik benda yang
C. 8 cm bergetar selaras sama dengan energi
12. Sebuah partikel melakukan getaran potensialnya maka ....
selaras dengan frekuensi 5 Hz dan A. sudut fasenya 1800
amplitudo 10 cm. Kecepatan partikel B. fasenya ¾
pada saat berada pada simpangan 8 cm C. sudut fasenya 450
adalah .... (dalam cm/s) D. fasenya ¼
A. 8π D. 72π E. percepatannya nol
B. 30π E. 80π 18. Untuk benda yang menjadi getaran
C. 60π harmonik, maka pada ....
A. simpangan maksimum, kecepatan
13. Benda yang bergerak harmonik arah dan percepatannya maksimum
vertikal memiliki percepatan maksimum B. simpangan maksimum, kecepatan
sebesar 8 m/s2. Pada saat benda memiliki dan percepatannya minimum
fase 7/12, percepatanya adalah .... C. s i m p a n g a n m a k s i m u m ,
A. 4 m/s2, arah ke atas kecepatannya maksimum dan
B. 4 m/s2, arah ke bawah percepatannya nol
C. 4 2 m/s2, arah ke atas D. s i m p a n g a n m a k s i m u m ,
D. 4 3 m/s2, arah ke bawah kecepatannya nol dan
E. 4 m/s2, arah ke atas percepatannya maksimum
14. Sebuah pegas yang panjangnya 20 E. simpangan maksimum, energinya
cm digantungkan vertikal. Kemudian maksimum
ujung bawahnya diberi beban 200 19. Sebuah pegas dengan konstanta k
gram sehingga panjangnya bertambah diberi beban yang massanya m. Benda
10 cm. Beban ditarik 5 cm ke bawah digetarkan harmonis dengan amplitudo
kemudian dilepas hingga beban A. Energi kinetik benda itu pada saat
bergetar harmonik. Jika g = 10 m/s2, simpanganya ½ amplitudo ialah ....
maka frekuensi getaran adalah .... A. 1/8 kA2 D. 1/2 kA2
A. 0,5 Hz D. 18,8 Hz B. 1/4 kA2 E. 5/8 kA2
B. 1,6 Hz E. 62,5 Hz C. 3/8 kA 2
C. 5,0 Hz
20. Diantara pernyataan tentang energi
15. Pada getaran harmonik, jika massa berikut ini yang berlaku untuk gerak
beban yang digantung pada ujung harmonik adalah ....
bawah pegas 1 kg, periode getarannya A. berlaku hukum kekekalan energi
2 detik. Jika massa beban ditambah mekanik
sehingga sekarang menjadi 4 kg, maka B. di titik seimbangnya, energi
periode getarnya adalah .... potensialnya maksimum
A. ¼ detik D. 4 detik C. di simpangan terjauhnya, energi
B. ½ detik E. 8 detik kinetiknya minimum
D. energi kinetik maksimum pada saat
C. 1 detik energi potensialnya maksimum
16. Dua getaran pegas, frekuensi getaran E. energi potensialnya menjadi
kedua setengah kali frekuensi getaran maksimum saat berhenti bergetar
Usaha dan Energi 55
BAB
BAB
4 USAHA DAN
ENERGI
Sumber: www.jatim.go.id
Perhatikan gambar di atas ada seorang yang sedang berjalan menelusuri jalan
yang naik. Tentu kalian pernah mengalami juga. Pada saat naik kalian pasti akan terasa
lebih berat. Dalam peristiwa itu seseorang telah melakukan usaha. Setelah itu orangnya
akan terasa lebih lapar berarti energinya telah berkurang. Selain contoh itu, dalam ke-
hidupan sehari-hari banyak kita jumpai kata-kata usaha dan energi. Sebenarnya apakah
usaha dan energi itu dalam pandangan fisika? Bagaimanakah sifat-sifatnya? Apakah
hubungan kedua besaran itu dan bagaimanakah peranannya ?
Pertanyaan-pertanyaan di atas itulah yang akan dibahas pada bab ini, oleh sebab
itu setelah belajar bab ini diharapkan siswa dapat:
1. menentukan usaha yang dihasilkan oleh gaya,
2. menentukan energi potensial benda yang memiliki ketinggian tertentu,
3. menentukan energi kinetik benda yang bergerak,
4. menerapkan hubungan usaha dan energi dalam penyelesaian masalah fisika atau
sehari-hari,
5. menerapkan hukum kekekalan energi pada kehidupan sehari-hari.
56 Fisika SMA Kelas XI
A. Definisi
1. Gaya dapat menghasilkan Usaha
Di SMP kalian sudah belajar tentang usaha, apakah
masih ingat? Coba kalian lihat Gambar 4.1(a). Seseorang
sedang mendorong mobil. Orang tersebut melakukan
usaha jika orang tersebut memberi gaya pada mobil dan
mobil dapat bergeser sejajar gayanya. Besarnya usaha
tersebut didefinisikan sebagai hasil kali antara komponen
gaya searah perpindahan gaya dengan perpindahannya.
(a) Dari definisi dan Gambar 4.1(b) dapat dirumuskan usaha
F sebagai berikut.
W = (F.S α).s
α
F cos α W = F.S cos α ................................... (4.1)
CONTOH 4.1
Sebuah balok bermassa 30 kg ditarik gaya 60 N yang
membentuk sudut α = 60O terhadap horisontal seperti
pada Gambar 4.1(b). Pada saat balok dapat bergeser
mendatar sejauh 3 m maka tentukan usaha yang di-
lakukan gaya tersebut!
Penyelesaian
F = 60N
α = 60O
S=3m
Perhatikan Gambar 4.1 (b), gaya yang bekerja mem-
bentuk sudut α terhadap perpindahannya, maka usaha
yang dilakukan gaya dapat diperoleh seperti berikut.
W = F.S cos α
= 60.3.cos 60O = 180. = 90 joule
CONTOH 4.2 N
Gambar 4.5
58 Fisika SMA Kelas XI
2. Energi Potensial
Apakah kalian sudah tahu tentang energi potensial? Energi
potensial adalah energi yang disebabkan oleh ketinggiannya.
Contohnya seperti pada Gambar 4.6. Semua benda dititik A, B,
C, dan D bermassa sama, tetapi ketinggiannya berbeda sehingga
energi potensialnya berbeda. Massa A memiliki energi potensial
terbesar dan massa D memiliki energi potensial terkecil.
Energi potensial juga dipengaruhi oleh massa benda.
Semakin besar massanya maka energinya semakin besar. Dari
penjelasan-penjelasan di atas, energi potensial dapat dirumuskan
Gambar 4.6
sebagai berikut:
Ep = m g h .................................................... (4.3)
CONTOH 4.2
C
3. Energi Kinetik
Mengapa sebuah peluru yang begitu kecil saat ditembak-
kan dan mengenai pohon bisa menembusnya? Tentu kalian dapat
menjawabnya, yaitu karena peluru yang bergerak memiliki
energi. Energi yang disebabkan gerak suatu benda inilah yang
dinamakan energi kinetik.
Energi kinetik sebuah benda dipengaruhi oleh massa dan
kecepatannya. Energi itu sebanding dengan massa benda dan
kuadrat kecepatan benda. Dari hubungan ini, persamaan energi
kinetik dapat ditentukan seperti berikut.
Ek = m v2 .............................................. (4.4)
CONTOH 4.3
Sebuah benda bermassa m bergerak dengan kecepatan 20 m/s
sehingga memiliki energi kinetik sebesar 250 joule. Berapakah
energi benda tersebut jika kecepatannya menjadi 40 m/s?
Penyelesaian
v1 = 20 m/s Ek1 = 250 joule
v2 = 40 m/s Ek2 = ?
Energi kinetik benda sebesar:
Ek = m v2
massa benda dapat ditentukan dari keadaan pertama.
Ek1 = m v12
250 = m (20)2
500 = m . 400
m = 1,25 kg
Ek2 = m v22
60 Fisika SMA Kelas XI
LATIHAN 4.1
saat ketinggiannya 3 m!
1. Coba jelaskan apakah syarat yang
harus dimiliki sebuah gaya agar 6. Coba perhatikan benda-benda pada
menghasilkan usaha? gambar di bawah. mA = 4 kg , mB
2. Sebuah balok bermassa 150 kg ditarik = 2 kg dan mC = 8 kg. g = 10 m/s2.
oleh gaya F = 200 N dengan arah 37O Berapakah energi potensial benda-
terhadap horisontal (sin 37O = 0,6). benda tersebut pada titik acuan?
Jika balok dapat berpindah sejauh C
15 m maka berapakah usaha yang
dilakukan oleh gaya tersebut?
3. Gaya yang bekerja pada benda berubah B
180 cm
terhadap jarak tempuhnya seperti
pada grafik di bawah. Berapakah acuan
usaha yang dilakukan gaya pada
interval 0 < S < 10 m? 100 cm60 cm A
F (N) 20 cm
7. Coba kalian jelaskan mengapa energi
potensial bisa bernilai positif dan
100 juga bisa bernilai negatif. Apakah
perbedaannya?
8. Benda A bermassa 15 kg mampu
bergerak dengan kecepatan 10 m/s.
S (m) Sedangkan benda B bermassa 10 kg
8 16
mampu bergerak dengan kecepatan 5
4. Sebuah benda bermassa 2 kg jatuh m/s. Hitunglah perbandingan energi
dari ketinggian 3 m. Berapakah kinetik benda A dan benda B!
usaha yang dilakukan oleh gaya berat
benda? 9. Untuk dapat bergerak dengan
kecepatan 5 m/s sebuah benda harus
5. Sebuah benda bermassa 5 kg jatuh diberi energi 125,6 joule. Berapakah
dari ketinggian 10 m. Berapakah energi tambahan yang harus diberikan
energi potensial benda yang hilang pada benda agar kecepatannya menjadi
10 m/s?
Usaha dan Energi 61
1. Ketinggian Berubah
Coba kalian perhatikan buah kelapa yang jatuh dari po- A
honya seperti pada Gambar 4.8. Dari titik awal A buah kelapa
memiliki energi potensial sebesar m g h. Tetapi saat jatuh pada
F = mg
buah kelapa bekerja gaya berat w = mg. Berarti benda yang jatuh
akan melakukan kerja. Besar usaha yang dilakukan memenuhi h
perumusan berikut.
W = F.S
= (m g).h B
W = mgh
Besar usaha ini ternyata sama dengan perubahan energi Gambar 4.8
potensialnya. EPA = m g h dan EPB = 0. Berarti berlaku konsep
pada benda yang bergerak dan berubah ketinggiannya akan
melakukan usaha sebesar perubahan energi potensialnya.
W = Δ Ep .................................................. (4.6)
62 Fisika SMA Kelas XI
CONTOH 4.4
A
Sebuah bola besi bermassa 20 kg jatuh bebas dari ketinggian
4 m diatas hamparan pasir. Sesampainya dipermukaan pasir
bola besi tersebut bisa masuk sedalam 5 cm. Berapakah gaya
h
tahan pasir terhadap bola?
Penyelesaian
B
m = 20 kg, h = 4 m
F S S = 5 cm = 5.10-2 m
F =?
C
Gerak bola besi itu dapat digambarkan seperti pada Gam-
Gambar 4.9
bar 4.9. Pada gerak AB terjadi perubahan energi potensial
sehingga dapat melakukan usaha. Usaha itulah yang dapat
diimbangi oleh usaha gaya tahan pasir sehingga berlaku
seperti berikut.
W = Δ Ep
F.S = m g hA − m g hB
F . 5.10-2 = 20.10.4 − 20.10. − 0
A F = 16000 N
Setelah memahami contoh di atas dapat kalian coba soal
berikut.
B kasar C
Gambar 4.10
Sebuah balok kecil bermassa 0,2 kg dilepaskan dari keting-
gian 2 m sebuah bidang luncur yang licin seperti pada
Gambar 4.10. Bagaimana BC harusnya.Berapakah besar
gaya geser balok dengan lantai jika balok berhenti sampai
di titik C 100 cm dari B?
v0 v
F
Gambar 4.11
Gerak benda oleh gaya F
sehingga berubah kecepatan.
S
Berarti percepatan tersebut dapat mengubah kecepatan
benda. Masih ingat kelas X bab 3, kinematik gerak? Hubungan
antara v, v0, a dan S pada gerak GLBB memenuhi persamaan
berikut.
v2 = v02 − 2 a S
S=
Dari nilai S di atas, maka nilai S dapat disubtitusikan pada
persamaan usaha yang dilakukan pada benda, sehingga diperoleh
seperti berikut.
W= F.S
= ma.
= m v02 − m v2
W = Ek − Ek0
Dengan mengamati perlakuan di atas dapat diketahui bah-
wa usaha dapat mengubah energi kinetik benda dan berlaku:
W = ΔEk ........................................... (4.7)
Cermati contoh berikut
CONTOH 4.5
v = 9 m/s
S = 14,4 m
Gaya gesek dapat menghasilkan usaha sehingga mem-
punyai energi kinetik. Sesuai persamaan 4.5. dapat
diperoleh:
W = ΔEk
-f .s = m v02 − m v2
f =− (225 − 81)
= − 20 N
( - ) berarti berlawanan arah gerak
LATIHAN 4.2
Jika gaya gesek tongkat dengan
1. Sebuah bola bermassa 0,2 kg bergerak
tanah sebesar 103N maka berapakah
pada bidang seperti gambar di bawah.
kedalaman yang dicapai tongkat
Gerak bola diawali di titik A hingga
setelah terhantam balok?
berakhir di titik B. Berapakah usaha
yang dilakukan bola tersebut? 3. Benda bermassa 3 kg mula-mula diam
kemudian diberikan gaya sebesar 15
N tetap. Berapakah kecepatan benda
setelah menempuh jarak 2m?
5m
3m 4. Mobil bergerak dengan kecepatan 108
1m km/jam massa mobil dan penumpang
sebesar 500 kg. Kemudian mobil
2. Balok bermassa 15 kg jatuh dari direm mendadak sehingga dapat
ketinggian 2,5 m dan mengenai berhenti setelah menempuh jarak 2 m.
tongkat yang panjangnya 50 cm. Berapakah gaya pengereman rata-rata
yang diberikan?
Usaha dan Energi 65
1. Energi Mekanik
Di depan kalian telah belajar tentang energi kinetik, energi
potensial dan hubungan dengan usaha. Bagaimana jika benda
bergerak memiliki ketinggian tertentu? Maka jawabnya adalah
benda itu memiliki energi potensial dan juga energi kinetik.
Jumlah kedua energi tersebut dinamakan energi mekanik.
Em = Ep + Ek ................................. (4.8)
Medan gaya gravitasi termasuk medan gaya konservatif.
Apakah gaya medan konservatif itu ? Tentu saja kalian masih
ingat. Medan gaya konservatif adalah medan gaya yang mem-
berlakukan kekekalan energi mekanik. Mengapa demikian? Gaya
konservatif akan menghasilkan usaha yang tidak merubah energi
mekaniknya. Berarti sebuah benda yang bergerak pada medan
gaya gravitasi akan berlaku hukum kekekalan energi mekanik.
Em = Ep + Ek = kekal
dan Ep1 + Ek1 = Ep2 + Ek2 ...................... (4.9)
Hukum kekekalan energi mekanik persamaan 4.7 inilah
yang dapat digunakan untuk menentukan ketinggian atau kecepa-
tan benda. Untuk memahaminya cermatilah contoh berikut.
CONTOH 4.6
m g hB + m vB2 = m g hA + m vA2
Gambar 4.12
10 . hB + . 52 = 10.1,5 + . 102 Gerak bola
66 Fisika SMA Kelas XI
hB = = 5,25 m
C Kegiatan 4.1
R
Penyelidikan
Tujuan : Memahami kekekalan energi pada
D B gerak roler coaster.
R Kegiatan :
1. Perhatikan Gambar 4.14 misalnya kecepatan di titik
>v A, v = 15 m/s dan jari-jari roler coaster 1,4 m.
A 2. Jika gerak roler coaster memenuhi hukum kekeka-
Gambar 4.14 lan energi mekanik maka tentukan :
a. Perbedaan energi potensial di titik A dan C jika
massa anak yang naik 30 kg dan g = 10 m/s,
b. Energi kinetik di titik C,
c. Kecepatan anak saat di titik C.
η =
W = η . EP
= 25 % (ρ . V) . g . h
Jadi daya keluaran generator sebesar:
P =
= Gambar 4.16
= 1,25 . 106 W = 1,25 MW
LATIHAN 4.3
1. Sebuah benda dengan massa 2 kg, percepatan gravitasi bumi g = 9,8
dilemparkan vertikal ke atas dengan m/s2?
kecepatan awal 40 m/s. Bila g = 10
m/s2, tentukan besarnya energi kinetik 3. Sebuah benda dilemparkan dari
saat ketinggian benda mencapai 20 ketinggian 5 m di atas tanah dengan
m! kecepatan awal 50 m/s dan sudut
elevasi 60o. Jika g = 10 m/s2, maka
2. Sebuah kotak yang massanya 10 kg, tentukan kecepatan benda saat
mula-mula diam kemudian bergerak mencapai ketinggian 50 m di atas
turun pada bidang miring yang tanah!
membuat sudut 30 o terhadap arah
horisontal tanpa gesekan, menempuh 4. Air terjun yang tingginya 12 m
jarak 10 m sebelum sampai ke bidang menerjunkan air 1000 m 3 /s dan
mendatar. Berapakah kecepatan dimanfaatkan oleh Pusat Listrik
kotak pada akhir bidang miring, jika Tenaga Air (PLTA). Bila percepatan
Rangkuman Bab 4
1. Gaya dapat menghasilkan usaha dan dapat
memenuhi:
W = F . S cos α
2. Energi potensial adalah energi yang dimiliki benda
karena ketinggiannya.
Ep = m g h
3. Energi kinetik adalah energi benda yang disebabkan
oleh geraknya.
Ek = mv2
4. Usaha suatu gaya dapat merubah energi suatu benda
dan sebaliknya.
a. Perubahan ketinggian : W = Δ Ep
b. Perubahan kecepatan : W = Δ Ek
5. Energi mekanik adalah energi total dari energi
potensial dan energi kinetik.
Em = Ep + Ek
Pada saat gravitasi (konservatif) energi mekanik
kekal.
6. Energi potensial dapat berubah kebentuk energi
yang lain seperti kalor dan listrik.
Usaha dan Energi 69
Evaluasi Bab
Pilihlah jawaban yang benar pada soal – soal berikut dan kerjakan di buku tugas
kalian!
1. Balok bermassa 10 kg berada di atas 4. Sebuah benda yang massanya 0,10 kg
lantai licin. Balok diberi gaya F = jatuh bebas vertikal dari ketinggian 2
25 N membentuk sudut 370 terhadap m ke hamparan pasir. Jika benda itu
arah mendatar seperti gambar. Setelah masuk seda-lam 2 cm ke dalam pasir
menggeser ke kanan sejauh 2 m maka sebelum berhenti, gaya rata-rata yang
usaha yang telah dilakukan gaya F dilakukan pasir untuk menghambat
sebesar .... F = 25 N benda besarnya sekitar ....
A. 30 N D. 90 N
370
B. 50 N E. 100 N
C. 60 N
A. 30 joule D. 100 joule 5. Sebuah balok bermassa 4 kg bergerak
B. 40 joule E. 200 joule dengan kecepatan awal 10 m/s2 di atas
C. 50 joule lantai yang kasar. Karena kekasaran
lantai tersebut, kecepatan balok
2. Sebuah benda m = 3 kg bekerja gaya bisa turun menjadi 5 m/s setelah
mendatar yang berubah terhadap jarak menempuh jarak tertentu. Perubahan
yang ditempuhnya, seperti grafik di energi kinetik balok sebesar ....
bawah. Dari posisi awal gaya tariknya A. turun 150 joule
nol kemudian naik menjadi 20 N B. naik 150 joule
saat menempuh jarak 3 m setelah itu C. turun 50 joule
gaya yang bekerja tetap hingga S = D. naik 50 joule
10 m. Jika arah gaya searah dengan
perpindahannya maka usaha yang E. naik 250 joule
dilakukan gaya hingga menempuh 6. Sebuah benda bermassa 4 kg, mula-
jarak 7 m sebesar .... mula diam, kemudian bergerak lurus
A. 110 joule F (N) dengan percepatan 3 m/s2. Usaha yang
diubah menjadi energi kinetik setelah
B. 135 joule 2 detik adalah ....
C. 140 joule A. 6 J D. 48 J
D. 170 joule S(m) B. 12 J E. 72 J
20 3 10 C. 24 J
E. 200 joule
3. Sebuah bola bermassa 0,5 kg bergerak 7. Dua buah kapal layar A dan B yang
dari A ke C melalui lintasan lengkung, mempunyai layar sama besar akan
mengadakan lomba. Massa kapal A =
seperti gambar di samping. Apabila m dan massa kapal B = 2 m, sedangkan
percepatan gravitasi = 10 ms-2, maka gaya gesekan sedang diabaikan.
usaha yang di lakukan bola dari A ke Jarak yang ditempuh sebesar S dan
C adalah ....A lintasannya berupa garis lurus. Pada
A. 25 J saat berangkat (start) dan sampai garis
5m B finis, kedua kapal layar memperoleh
B. 20 J 0 gaya angin sebesar F. Jika energi
C. 15 J kinetik kapal A dan B, pada saat di
finis berturut-turut besarnya EkA dan
D. -25 J EkB,maka pernyataan di bawah yang
70 Fisika SMA Kelas XI
benar adalah... A. 2 J D. 22 J
A. EkA = EkB D. EkA < EkB B. 10 J E. 24 J
B. EkA > EkB E. Ek A = 0,5 C. 12 J
EkB 11. Dua buah benda A dan B yng bermassa
C. EkA = 2EkB masing-masing m, jatuh bebas dari
ketinggian h meter dan 2h meter. Jika
8. S e b u a h b a l o k b e r m a s s a 1 k g A menyentuh tanah dengan kecepatan
menumbuk pegas yang posisinya v m/s, maka benda B akan menyentuh
mendatar seperti gambar. Saat balok tanah dengan energi kinetik sebesar
menumbuk pegas kecepatannya 1,5 ....
m/s dan dapat menekan pegas sejauh
10 cm. Konstant pegas tersebut
A. D.
sebesar ....
v = 1,5 m/s B. mv2 E.
C.
m
12. Sebuah balok es dengan massa 50
kg, pada 00C, didorong di atas papan
horizontal yang juga mempunyai suhu
A. 2,25 N/m D. 15 N/m 00C sejauh 21 m. Ternyata 25 gram es
mencair karena gesekan. Jika kalor
B. 22,5 N/m E. 0,15 N/m lebur es = 80 kal/g, mka besarnya
C. 225 N/m koefisien gesekan adalah ....
9. Benda bermassa 5 kg dilempar vertikal A. 0,5 D. 0,8
ke atas dengan kecepatan awal 10 m/ B. 0,6 E. 0,9
s. Besarnya energi potensial di titik C. 0,7
tertinggi yang dicapai benda adalah 13. Air terjun setinggi 20 m digunakan
(g = 10 m/s2) untuk pembangkit listrik tenaga air
A. 200 J D. 350 J (PLTA). Setiap detik air mengalir 10
B. 250 J E. 400 J m3. Jika efisiensi generator 55% dan
C. 300 J percepatan gravitasi g = 10 m/s2, maka
daya rata-rata yang dihasilkan (dalam
10. Suatu partikel bermassa 1 kg didorong kW) adalah ....
dari permukaan meja hingga kecepatan A. 110 D. 2500
pada saat lepas dari bibir meja = 2 B. 1100 E. 5500
m/s seperti pada gambar di samping. C. 2200
Energi mekanik partikel pada saat
ketinggiannya = 1 m, adalah .... (g = 14. Suatu mesin melakukan usaha sebesar
10 m/s) A 1 kg 3600 J setiap selang waktu 1 jam.
Mesin tersebut memiliki daya sebesar
B ....
2m
1m A. 1 watt D. 10 kilowatt
B. 10 watt E. 900 kilowatt
C. 100 watt
Momentum dan Impuls 71
BAB
BAB
5 MOMENTUM
DAN IMPULS
Sumber: www.tarankota.go.id
A. Definisi Besaran
1. Momentum
Sudah tahukah kalian yang disebut momentum?
Momentum sering disebut sebagai jumlah gerak. Mo-
mentum suatu benda yang bergerak didefinisikan sebagai
hasil perkalian antara massa dengan kecepatan benda.
Perhatikan persamaan berikut.
p=mv .............................................
dengan : p = momentum (kg m/s)
m = massa benda (kg)
vA = 2 m/s v = kecepatan benda (m/s)
Jika kalian perhatikan persamaan 5.1 maka kalian
dapat menentukan jenis besaran momentum. Massa m
merupakan besaran skalar dan kecepatan v adalah besaran
vektor, berarti momentum merupakan besaran vektor.
Karena besaran vektor maka menjumlahkan vektor harus
A mengetahui besar dan arahnya. Penjumlahan tersebut kita
namakan resultan vektor.
vB = 3 m/s CONTOH 5.1
B
(a) Dua benda A dan B masing-masing bermassa 4 kg dan
p
2 kg. Keduanya bergerak seperti pada Gambar 5.1(a).
pA Tentukan:
a. momentum benda A,
b. momentum benda B,
c. jumlah momentum kedua benda!
Penyelesaian
mA = 4 kg , vA = 2 m/s (sumbu Y)
(b) pB mB = 2 kg , vB = 3 m/s (sumbu X)
Gambar 5.1 a. momentum benda A, memenuhi:
pA = mA . vA
= 4 . 2 = 8 kg m/s (sumbu Y)
b. momentum benda B, memenuhi:
pB = mB . vB
= 2 . 3 = 6 kg m/s (sumbu X)
c. Jumlah momentum kedua benda dapat ditentukan
dengan resultan keduanya seperti pada Gambar
5.1(b). Karena saling tegak lurus maka berlaku
dalil Pythagoras:
p=
= = = 10 kg m/s
Momentum dan Impuls 73
2 kg
Setelah memahami contoh di atas dapat kalian coba 3 m/s
A
soal berikut. 2 m/s
Tiga bola kecil seperti yang terlihat pada Gambar B
5.2. Berapakah momentum masing-masing bola dan 1 m/s
C 4 kg
jumlah momentum semuanya?
5 kg
2. Impuls
Impuls didefinisikan sebagai hasil kali gaya den- Gambar 5.2
gan waktu yang dibutuhkan gaya tersebut bergerak. Dari Tiga bola bergerak arah sejajar
definisi ini dapat dirumuskan seperti berikut.
I = F . Δt ............................(5.2)
dengan : I = impuls (N)
F = gaya yang bekerja (W)
Δt = selang waktu kerja gaya (s)
Coba perhatikan persamaan 5.2, Δt merupakan
besaran skalar sedangkan F adalah vektor berarti impuls
adalah besaran vektor.
3. Hubungan besaran
Kalian pasti masih ingat hukum II Newton. Jika
suatu benda yang bergerak dikenai gaya maka benda itu
akan mengalami percepatan F = m a. Apa yang akan ter-
jadi jika nilai F ini disubstitusikan pada persamaan 5.2?
Jawabnya dapat diperhatikan seperti di bawah!
I = F .Δt
I = m a .Δ t I = m Δv
Besaran apakah m Δv itu? Tentu kalian sudah tahu
yaitu perubahan momentum. Berarti besar impuls dan
momentum memilki hubungan yang cukup erat. Hubun-
gan itu dapat dituliskan sebagai berikut.
.............................................. Gambar 5.3
I = Δp Seorang petinju mendapatkan
impuls dari lawannya.
dengan : I = impuls
Δp = perubahan momentum
Dari persamaan 5.3 dapat dikatakan bahwa setiap
benda yang diberikan impuls pasti akan berubah momen-
tumnya.
CONTOH 5.2
Dalam suatu permainan sepak bola, seorang pemain
melakukan tendangan pinalti. Tepat setelah ditendang
bola melambung dengan kecepatan 60 m/s. Bila gaya
bendanya 300 N dan sepatu pemain menyentuh bola
selama 0,3 s maka tentukan:
a. impuls yang bekerja pada bola,
74 Fisika SMA Kelas XI
b. perubahan momentumnya,
c. massa bola!
Penyelesaian
v0 = 0, v = 60 m/s, F = 300 N dan Δt = 0,3 s
a. impuls yang bekerja pada bola sebesar:
I = F .Δt
= 300 . 0,3 = 90 Ns
b. perubahan momentum bola sama dengan besarnya
impuls yang diterima.
Δp = I = 90 kg m/s
c. massa bola dapat ditentukan dengan hubungan
berikut.
Δp = I
m Δv = 90
m . (60 - 0) = 90 berarti m = = 1,5 kg.
Setelah memahami contoh di atas dapat kalian coba
soal berikut.
Bola bermassa 1,2 kg mula-mula bergerak dengan
kecepatan 10 m/s. Kemudian bola ditendang hingga
bola bergerak balik dengan kecepatan 40 m/s. Waktu
kaki menyentuh bola 0,45. Tentukan: (a) perubahan
momentum bola, (b) impuls yang diberikan pada bola
dan (c) gaya yang diterima bola!
CONTOH 5.3
(a) Bola tennis bermassa 0,2 kg dipukul sehingga memi-
liki kecepatan 10 m/s dan menumbuk lantai lapangan
dengan sudut 45O. Bola terpantul dan arahnya mem-
belok seperti Gambar 5.4 (a). Jika besar kecepatan
bola tetap maka berapakah impuls gaya yang diberikan
(b)
lantai pada bola?
Gambar 5.4 Penyelesaian
(a) bola menumbuk lantai la- m = 0,2 kg
pangan; dan Besar v1 - v2 = 10 m/s
(b) perubahan kecepatan Secara vektor dapat dituliskan persamaan vektor
Δv = v2 - v1 kecepatan.
Momentum dan Impuls 75
Δv = v2 - v1
Perubahan ini dapat digambarkan secara vektor seperti
pada Gambar 5.4 (b). Δv dibentuk dari v2 dan (-v1)
yang saling tegak lurus berarti besar Δv memenuhi
dalil Pythagoras.
Δv =
=
Berarti besar impuls gaya yang diberikan oleh lantai
memenuhi :
I = mΔv
= 0,2 . 10 =2 Ns
Grafik F - t
Gaya yang bekerja pada benda dapat berubah setiap saat.
Perubahan gaya ini dapat digambarkan dalam bentuk
grafik F - t seperti pada Gambar 5.5. Bagaimana impuls
yang bekerja pada benda yang dikenai gaya berubah
tersebut?
Dari definisinya impuls merupakan hasil kali gaya dan
selang waktunya. I = F.Δt. Nilai perkalian ini dapat diten- Gambar 5.5
tukan dari luas kurva pada grafik F - t. Berarti berlaku.
I = luas grafik F - t ............................... (5.4)
CONTOH 5.4
Pernyelesaian
Gaya berubah terhadap waktu hingga t = 20 s,
grafiknya membentuk bidang trapesium berarti impuls
gayanya dapat diperoleh :
I = luas trapesium
I = (20 + 10) .
= 3000 Ns
LATIHAN 5.1
3. Sebuah truk yang massanya 1500
1. Perhatikan gambar benda-benda kg sedang melaju dengan kecepatan
bergerak dibawah. Tentukan perbedaan 72 km/s. Kemudian truk tersebut
momentum benda-benda tersebut! menabrak sebuah pohon dan berhenti
4 m/s dalam waktu 0,2 detik. Tentukan:
a. perubahan momentum truk,
2 kg
4 kg
b. gaya rata-rata pada truk selama
2 m/s 3 m/s berlangsungnya tabrakan!
3 kg
4. Bola bermassa 0,2 kg bergerak
2. Dua bola A dan B masing-masing dengan kecepatan 50 m/s kemudian
bermassa 1,5 kg dan 2 kg bergerak merubah belok sehingga berbalik
seperti gambar di bawah.Tentukan arah dengan laju yang sama. Jika
momentum tebal kedua benda! gaya tekan tembok sebesar 200 N
3 m/s 8 m/s maka berapakah selang waktu bola
A B
menyentuh tembok?
Momentum dan Impuls 77
B. Kekekalan Momentum
1. Tidak ada pengaruh Gaya
Masih ingat benda yang bergerak GLB? Gerak
lurus beraturan(GLB) adalah gerak yang percepatannya
nol dan kecepatannya tetap. Percepatan sebuah benda
nol jika benda tidak dipengaruhi gaya. Keadaan ini akan
sesuai dengan benda yang tidak di pengaruhi oleh impuls.
Impuls akan merubah momentum benda. Berarti jika tidak
dipengaruhi impuls maka momentumnya kekal (kecepatan
tetap). Keadaan ini dapat dituliskan seperti berikut.
Jika I = 0 maka .................................(5.5)
pawal = pakhir
Keadaan pada persamaan 5.6 inilah yang dikenal
sebagai hukum kekekalan momentum.
CONTOH 5.3
2. Tumbukan
Kata tumbukan tentu tidak asing lagi bagi kalian.
Mobil bertabrakan, permainan tinju dan permainan bil-
yard merupakan contoh dari tumbukan. Untuk di SMA
ini dipelajari tumbukan sentral yaitu tumbukan yang
sejenis dengan titik beratnya sehingga lintasannya lurus
vA vB atau satu dimensi.
A B
Setiap dua benda yang bertumbukan akan memiliki
(a) sebelum tumbukan tingkat kelentingan atau elastisitas. Tingkat elastisitas ini
dinyatakan dengan koefisien restitusi (e). Koefisien resti-
vA’ vB’ tusi didefinisikan sebagai nilai negatif dari perbandingan
A B kecepatan relatif sesudah tumbukan dengan kecepatan
(b) setelah tumbukan
relatif sebelumnya.
e=-
Gambar 5.8
atau e=- ...................... (5.6)
Kemungkinan perubahan ke-
cepatan tumbukan.
Berdasar nilai koefisien restitusi inilah, tumbukan
dapat dibagi menjadi tiga. Tumbukan elastis sempurna,
elastis sebagian dan tidak elastis. Pahami ketiga jenis
tumbukan pada penjelasan berikut.
a. Tumbukan elastis sempurna
Tumbukan elastis sempurna atau lenting sempurna
adalah tumbukan dua benda atau lebih yang memenuhi
hukum kekekalan momentum dan hukum kekekalan energi
kinetik. Pada tumbukan ini memiliki koefisien restitusi
satu, e = 1. Perhatikan contoh berikut.
CONTOH 5.4
Bola A 1,5 kg dan bola B 2 kg bergerak saling
mendekati dengan kecepatan masing-masing 8 m/s
dan 6 m/s. Jika kedua bola tersebut bertumbukan
secara lenting sempurna, maka berapakah:
a. jumlah momentum setelah tumbukan,
v A = 8 vB = -6 m/s b. energi kinetik setelah tumbukan,
A B c. kecepatan kedua bola setelah bertumbukan!
1,5 kg 2 kg Penyelesaian
mA = 1,5 kg , vA = 8 m/s
Gambar 5.9 mB = 2 kg , vB = 6 m/s
Keadaan bola sebelum tumbu- Tumbukan lenting sempurna sehinga berlaku:
kan. a. Jumlah momentum setelah tumbukan sama den-
gan sebelum tumbukan berarti berlaku:
p’tot = ptot
Momentum dan Impuls 79
= mA vA + mB vB
= 1,5 . 8 + 2 (-6) = 0
b. Energi kinetik setelah tumbukan sama dengan
sebelum tumbukan.
Ek’ = Ek
= mA vA2 + mB vB2
= . 1,5 . 82 + . 2 . 62 = 66 joule
e = − = 1
− = 1
− vA’ + vB’ = 14
vB’ = 14 + vA’
Hukum kekekalan momentum:
p’tot = ptot
mA vA’ + mB vB’ = mA vA + mB vB
1,5 vA’ + 2 vB’ = 1,5 . 8 + 2 (-6)
1,5 vA’ + 2 (14 + vA’) = 0
3,5 vA’ = −28
vA’ = − = − 8 m/s
Substitusikan vA’ pada persamaan vB’ diperoleh:
vB’ = 14 + vA’ = 14 - 8 = 6 m/s.
Dari penyelesaian tersebut kedua bola setelah
tumbukan berbalik arahnya.
Setelah memahami contoh di atas dapat kalian coba
soal berikut.
Bola A bermassa 2 kg bergerak dengan kecepatan
6 m/s mengejar bola B yang bermassa 4 kg dan ke-
cepatannya 4 m/s (searah). Jika kedua bola bertum-
bukan lenting sempurna maka tentukan:
a. momentum setelah tumbukan,
b. energi kinetik setelah tumbukan,
c. kecepatan bola setelah tumbukan!
80 Fisika SMA Kelas XI
CONTOH 5.5
e=-
=- = = 0,25.
CONTOH 5.6
Mobil bermassa 500 kg melaju dengan kecepatan 72
km/jam. Kemudian mobil tersebut menabrak truk
yang ada didepannya yang bermassa 2000 kg dan
berkecepatan 36 km/jam searah geraknya. Jika setelah
tumbukan mobil dan truk tersebut bergerak bersama-
sama maka tentukan kecepatan setelah tumbukan!
Penyelesaian
mM = 500 kg
vM = 72 km/jam
mT = 2000 kg
vT = 36 km/jam
Tumbukan tidak elastis berarti vM’ = vT’, nilainya dapat
ditentukan dengan hukum kekekalan momentum. Per-
hatikan hukum kekekalan momentum di bawah.
mM vM + mT vT = (mM + mT) v’
500 . 72 + 2000 . 36 = (500 + 2000) v’
36000 + 72000 = 2500 v’
v’ =
= 43,2 km/jam
d. Penerapan Tumbukan
Konsep tumbukan ini banyak sekali penerapannya.
Salah satu contohnya adalah ayunan balistik. Ayunan
balistik banyak digunakan untuk uji kecepatan pemicu
atau kekuatan senapan. Perhatikan contoh berikut.
CONTOH 5.7
Balok kayu tergantung oleh seutas tali yang panjang-
nya l = 40 cm seperti pada Gambar 5.11. Balok terse-
θ
but ditembak mendatar dengan sebutir peluru yang
B bermassa 20 gr dan kecepatan vp. Massa balok 9,98
vB’
kg dan percepatan gravitasi 10 m/s2. Jika peluru men-
vP h genai balok dan bersarang didalamnya sehingga balok
dapat bergerak naik setinggi 10 cm maka berapakah
A
kecepatan peluru tersebut?
Gambar 5.11 Penyelesaian
Ayunan balistik mp = 20 gr = 2.10-2 kg
mB = 9,98 kg
g = 10 m/s
h = 10 cm = 0,1 m
vp = ?
Pada ayunan balistik tersebut dapat dibagi menjadi
dua bagian yaitu tumbukan dan gerak AB. Pada gerak
AB berlaku hukum kekekalan energi sehingga dapat
diperoleh vB’ seperti berikut.
EkA = EpB
m vB’2 = m g h
vB’2 = 2 . 10 . 0,1
vB’ = m/s
Tumbukan peluru dan balok. Pada tumbukan ini ber-
laku kekekalan energi.
pawal = pakhir
mp vp = (mp + mB) vB’
0,02 vp = (0,02 + 9,98) .
vp =
= 500 m/s
Momentum dan Impuls 83
LATIHAN 5.2
1. Sebuah mobil mainan bermassa 1,5 Jika kedua bola bertumbukan lenting
kg bergerak dengan kecepatan tetap sempurna maka tentukan :
10 m/s. Jika beban 1 kg diletakkan a. jumlah energi kinetik bola setelah
di atas mobil mainan tersebut maka tumbukan
berapakah kecepatannya sekarang? b. kecepatan kedua bola setelah
tumbukan
2. Dua balok m A = 3 kg dan m B =
2 kg dipasang pada ujung-ujung 5. Sebuah benda bermassa 3 kg
pegas. Kemudian pegas dimampatkan bergerak dengan kecepatan 20 m/s
dan diikat tali seperti gambar. Jika menuju tembok pada arah horisontal.
tali diputus ternyata balok A dapat Kemudian benda menumbuk tembok
bergerak dengan kecepatan 1,2 m/s. dengan koefisien restitusi 0,4.
Berapakah kecepatan balok B? Berapakah kecepatan benda setelah
tumbukan?
diputus
6. Sebuah mobil bermassa 500 kg sedang
mA mB melaju dengan kecepatan 54 km/jam.
Tiba-tiba mobil ditabrak sebuah
truk dari belakangnya dan akhirnya
bergerak bersama-sama. Jika massa
3. Sebuah granat yang meledak menjadi truk 1000 kg dan kecepatannya 72
dua bagian, maka bagian-bagiannya km/jam maka berapakah kecepatan
akan bergerak saling menjauhi. Coba mobil setelah menabrak?
jelaskan mengapa bisa demikian?
Bagaimana perbandingan kecepatan 7. Pada uji balistik digunakan balok
bermassa 1,98 kg dan diikat dengan
geraknya?
tali sepanjang 50 cm. Jika yang
4. Dua bola bergerak saling mendekati diujikan adalah peluru yang bermassa
seperti pada gambar. 20 gr dan dilepaskan dari senapan
2 kg 3 kg yang mampu berkecepatan 200 m/s
vA = 4,5 m/s vB = 3 m/s
A B maka tentukan :
a. tinggi maksimum balok
84 Fisika SMA Kelas XI
Rangkuman Bab 5
1. Momentum merupakan besaran vektor. Besarnya
didefinisikan sebagai perkalian massa dengan
kecepatan.
p=mv
2. Impuls juga besaran vektor. Besarnya didefinisikan
sebagai hasil kali antara gaya F dengan selang waktu
Δt.
I = F . Δt
3. Jika pada benda bekerja impuls maka momentumnya
akan berubah dan memenuhi hubungan:
I = Δp
F . Δt = m Δ v
4. Jika pada benda atau sistem tidak bekerja impuls
maka pada benda atau sistem itu akan berlaku hukum
kekekalan momentum.
pawal = pakhir
5. Tumbukan benda dapat dianalisa dengan momentum
dan impuls. Pada tumbukan memiliki tingkat
kelentingan (elastisitas) yang dinamakan koefisien
restitusi.
e=-
6. Berdasarkan nilai e, tumbukan dapat dibagi menjadi
3.
a. Tumbukan elastis sempurna, berlaku:
kekekalan momentum
kekekalan energi kinetik
e=1
b. Tumbukan elastis sebagian, berlaku:
kekekalan momentum
energi tidak kekal
0< e< 1
c. Tumbukan tidak elastis, berlaku:
kekekalan momentum
energi tidak kekal
e= 0
7. Penerapan tumbukan contohnya adalah ayunan
balistik. Pada ayunan balistik dapat dianalisa dengan
dua tahap:
a. tumbukan : kekekalan momentum
b. gerak naik : kekuatan energi mekanik.
Momentum dan Impuls 85
Evaluasi Bab
Pilihlah jawaban yang benar pada soal – soal berikut dan kerjakan di buku tugas
kalian.
1. Sebuah benda bermassa 2 kg bergerak 5. Sebuah partikel yang bermassa 2 kg
dengan kecepatan 2 m/s keutara. bergerak lurus menyusuri sumbu x
Sedangkan benda lain yang bermassa dengan besar kecepatan mula-mula 3
3 kg bergerak dengan kecepatan 1 m/s m/s searah sumbu x positif. Bila gaya
keutara. Besar momentum totalnya 6 n searah sumbu x negatif bekerja
adalah .... pada partikel itu selama 3s, maka ....
A. 1 kg m/s D. 4 kg m/s (1) besar kecepatan akhir 6 m/s
B. 2 kg m/s E. 7 kg m/s (2) arah kecepatan akhir searah sumbu
C. 3 kg m/s x negatif
(3) partikel pernah berhenti
2. Dua buah benda titik bermassa
(4) setelah 3 s kecepatan partikel
m1 = 5 kg dan m2 = 6 kg terletak
tetap
berdekatan di bidang datar licin.
Sistem ini mendapat impuls gaya Yang benar adalah ....
hingga kedua benda bergerak masing- A. semua D. 2 dan 4
masing dengan laju v1= 1 m/s dan v2 = B. 1, 2 dan 3 E. 4 saja
2 m/s dengan arah saling tegak lurus. C. 1 dan 3
Besarnya impuls gaya yang bekerja
pada sistem adalah (dalam Ns). 6. Kalian telah mengetahui definisi dan
A. 5 D. 13 juga satuan dari impuls. Dimensi
besaran impuls tersebut adalah ......
B. 7 E. 17
A. MLT-1 D. ML-2T
C. 12
B. MLT-2 E. ML2T-2
3. Benda yang beratnya 40 N bergerak C. MLT T -1 -1
9. Bola A yang bergerak lurus dan (3) Jumlah momentum linier kedua
m e m p u n y a i m o m e n t u m m v, benda, sebelum dan sesudah
menumbuk bola B yang bergerak tumbukan sama besar.
pada garis lurus yang sama. Jika (4) Sebelum dan sesudah tumbukan,
setelah tumbukan bola A mempunyai jumlah energi kinetik kedua
momentum -3 mv, maka pertambahan benda itu sama besar.
momentum bola B adalah .... Yang benar adalah ....
A. 2 mv D. -4 mv A. semua D. 2 dan 4
B. -2 mv E. 4 mv B. 1, 2 dan 3 E. 4 saja
C. 3 mv C. 1 dan 3
13. Peluru dengan massa 10 kg dan
10. Sebuah granat bermassa 5 kg kecepatan 900 m/s mengenai dan
pecah menjadi 2 bagian dengan menembus sebuah balok dengan
perbandingan massa 2 : 3. Jika bagian massa 80 kg yang diam di bidang
yang besar berkecepatan 10 m/s maka datar tanpa gesekan. Kecepatan peluru
perbandingan energi kinetik bagian setelah menembus balok 100 m/s.
yang kecil dan yang besar adalah .... Kecepatan balok karena tertembus
A. 1 : 2 D. 2 : 3 peluru adalah ....
A. 10 m/s D. 0,1 m/s
B. 3 : 1 E. 3 :2
B. 1 m/s E. 30 m/s
C. 1 : 3
C. 0,5 m/s
11. Dua buah bola A dan B dengan massa
14. Sebuah benda massa 1/2 kg bergerak
mA = 3 kg; mB = 2 kg bergerak saling dengan kecepatan 5 m/s, menumbuk
mendekati dengan laju vA = 2 m/s; vB = sebuah benda lain bermassa 1/3
3 m/s. Keduanya bertumbukan secara kg yang dalam keadaan diam. Bila
lenting sempurna, maka laju bola A setelah menumbuk kedua benda
sesaat setelah tumbukan adalah .... bergabung dalam geraknya, maka
A. 2 m/s D. 10 m/s kecepatan benda setelah tumbukan
adalah ....
B. 3 m/s E. 15 m/s
A. 2,0 m/s D. 5,0 m/s
C. 5 m/s
B. 2,5 m/s E. 6,0 m/s
12. Sebuah benda yang mula-mula diam C. 3,0 m/s
ditumbuk oleh benda lain. Bila massa
15. Sebutir peluru bermassa 6 gr di
kedua benda sama dan tumbukan tembakan dan bersarang pada ayunan
lenting sempurna, maka balistik yang massa baloknya 1 kg,
(1) Setelah tumbukan, kecepatan menyebabkan balok naik 7 cm dari
benda yang menumbuk nol dan kedudukan setimbangnya. Jika g =
benda kedua kecepatannya sama 9,8 m/s2, maka kecepatan peluru yang
dengan benda pertama sebelum ditembakan adalah ....
menumbuk. A. 169 m/s D. 961 m/s
(2) Koefisien restitusinya satu B. 196 m/s E. 916 m/s
C. 691 m/s
Rotasi Benda Tegar 87
BAB
BAB
6 ROTASI
BENDA TEGAR
Sumber: www.sci.news.co
Gerak benda ada berbagai jenis ada gerak lurus, getaran dan ada lagi gerak
melingkar atau gerak rotasi. Contoh benda yang bergerak rotasi adalah orang yang
membuka pintu, gerak rotasi bumi, gerak roda dan seperti gambar di atas seseorang
yang melepas ban mobil.
Bagaimana sebuah benda dapat berotasi, besaran apakah yang mempengaruhi,
bagaimana percepatan, energi dan momentumnya? Semua pertanyaan inilah yang
dapat kalian pelajari pada bab ini. Oleh sebab itu setelah belajar bab ini diharapkan
kalian dapat:
1. menentukan momen gaya dan momen inersia suatu benda yang berotasi,
2. menentukan syarat-syarat benda yang seimbang rotasi,
3. menentukan percepatan benda yang berotasi,
4. menentukan energi kinetik rotasi dan momentum sudut,
88 Fisika SMA Kelas XI
A 30O
Gambar 6.3 (a) 2m O 1m B
(a) Benda dipengaruhi gaya (b) FB sin
pengaruh torsi. FA = 10 N FB = 20 N
τ τ
30O
(b) A 2m O 1m B
Rotasi Benda Tegar 89
Penyelesaian
Untuk menentukan torsi batang AB dapat digam-
barkan nilai t positif atau negatif dan gaya yang
tegak lurus. Lihat Gambar 6.3(b). Maka torsi di
titik O memenuhi:
τ0 = -(OA)FA + (OB) . FB sin 30O
= -2. 10 + 1. 20 . = -10 Nm
τ0 bernilai negatif berarti batang AB akan berotasi Penting
searah jarum jam dengan poros di titik O.
Arah momen gaya dapat meng-
Setelah memahami contoh di atas dapat kalian gunakan perjanjian:
coba soal berikut.
• τ negatif jika memutar
Batang AB yang panjangnya 2 m dipengaruhi tiga searah jarum jam
gaya seperti pada gambar. Tentukan torsi batang • τ positif jika memutar ber-
tersebut di titik O. lawanan arah jarum jam.
100 N
0,5 m 0,5 m 1m
A 30O C B
O 37O
120 N 150 N
2. Momen Inersia
Pada gerak rotasi ini, kalian dikenalkan besaran
baru lagi yang dinamakan momen inersia. Inersia Sumbu
berarti lembam atau mempertahankan diri. Momen
inersia berarti besaran yang nilainya tetap pada suatu
gerak rotasi. Besaran ini analog dengan massa pada R
gerak translasi atau lurus. m
Besarnya momen inersia sebuah partikel yang
berotasi dengan jari-jari R seperti pada Gambar 6.4
didefinisikan sebagai hasil kali massa dengan kuadrat Gambar 6.4
jari-jarinya. I = m R2. Partikel bermassa m berotasi
mengelilingi sumbunya dengan
Untuk sistem partikel atau benda tegar memenuhi jari-jari R.
hubungan berikut.
Sistem partikel : I = ΣmR2
Benda tegar : I = k m R2 ............. (6.2)
90 Fisika SMA Kelas XI
Gambar 6.5
Beberapa benda berotasi den-
gan sumbu dan nilai konstanta
inersia k.
CONTOH 6.2
= =
Rotasi Benda Tegar 91
LATIHAN 6.1
1. Sebuah roda berjari-jari 20 cm 3. B a t a n g P Q p a n j a n g n y a 4 m
kemudian dililiti tali dan ditarik dipengaruhi tiga gaya seperti pada
dengan daya 100 N seperti pada gambar. Tentukan momen gaya yang
gambar. Berapakah momen gaya yang bekerja pada batang dan arah putarnya
bekerja pada roda tersebut? jika porosnya di titik O.
120 N
30O
F = 100 P Q
2m O 1m R 1
100 N 80 N
CONTOH 6.3
diperoleh :
ΣF = 0
NA + NB − wAB − w = 0
NA + 110 − 100 − 80 = 0
NA = 70 N
2. Sebuah papan nama bermassa 10 kg digantung
pada batang bermassa 4 kg seperti pada Gambar
6.7(a). Agar sistem dalam keadaan seimbang
maka berapakah tegangan minimum yang dapat
ditarik oleh tali BC?
Penyelesaian C
C
TT sin
30O B 300 B
A A Gambar 6.7
w AB = 40 Papan nama digantung
T = 240 N (a)
Setelah memahami contoh di atas dapat kalian
coba soal berikut. B
1. Sebuah batang homogen bermassa m ditopang
pada titik O dan diikat di ujung B seperti Gam- C
bar 6.8(a). Panjang batang AB = 4 m. Jika un-
tuk membuat batang AB mendatar dibutuhkan 3m
beban 200 N maka tentukan massa batang m?
2. Batang AB sepanjang 6 m ditopangkan pada A
tembok seperti Gambar 6.8(b). Jika massa (b) 4m
batang AB 10 kg dan seimbang maka tentukan
gaya tekan normal di titik C! Gambar 6.8
94 Fisika SMA Kelas XI
2. Gerak Rotasi
Kalian sudah belajar tentang keadaan benda
yang memiliki resultan momen gaya nol, yaitu ben-
danya akan setimbang rotasi. Bagaimana jika resul-
tan tidak nol? Jawabannya harus kalian hubungkan
hukum II Newton.
Pada hukum II Newton di kelas X, telah kalian
pelajari untuk gerak translasi. Jika benda dipengaruhi
α gaya yang tidak nol maka benda itu akan mengalami
F
percepatan. ΣF = m a.
R Apabila hukum II Newton ini kalian terapkan
pada gerak rotasi maka saat benda bekerja momen
O
gaya yang tidak bekerja momen gaya yang tidak
nol maka bendanya akan bergerak rotasi dipercepat.
Perhatikan Gambar 6.9.
Dari penjelasan di atas dapat dibuat simpulan
Gambar 6.9 hukum II Newton pada gerak translasi dan rotasi
sebagai berikut.
Momen gaya dapat menyebab-
kan gerak rotasi dipercepat. Gerak translasi : ΣF = m a
........... (6.4)
Gerak rotasi : Στ = I α
Pahamilah persamaan di atas pada contoh
berikut.
a. Sistem benda
Sistem benda adalah gabungan beberapa benda
yang mengalami gerak secara bersama-sama. Pada
sistem benda bab ini dapat merupakan gabungan
gerak translasi dan rotasi. Contohnya adalah sistem
katrol dengan massa tidak diabaikan. Perhatikan
contoh berikut.
A
CONTOH 6.4
B Balok A 2 kg berada di atas meja licin dihubungkan
tali dengan balok B 3 kg melalui katrol sehingga
(a) dapat menggantung seperti pada Gambar 6.10(a).
Jika massa katrol sebesar 2 kg dan jari-jari 10 cm
a maka tentukan :
TA α a. percepatan benda A dan B,
A b. percepatan sudut katrol,
TB c. tegangan tali TA dan TB!
B a Penyelesaian
mA = 2 kg
(b) wB = 30 mB = 3 kg → wB = 30 N
mk = 2 kg → k =
Gambar 6.10 a. Percepatan balok A dan B
(a) Sistem benda, (b) gaya-gaya Balok A dan B akan bergerak lurus dan katrol
yang bekerja. berotasi sehingga dapat ditentukan percepatan-
nya dengan bantuan gambar gaya-gaya seperti
pada Gambar 6.10(b).
Rotasi Benda Tegar 95
Balok A : translasi
ΣF = m a
TA = mA a = 2 a ....................................(
a)
Balok B : translasi
ΣF = m a
30 − TB = 3a
TB = 30 − 3a .......................................(
b)
Katrol : berotasi
Στ = I α
(TB − TA) R = k mk R2 .
TB − TA = . 2 . a
Substitusi TA dan TB dapat diperoleh:
(30 − 3a) − (2a) = a
30 = 6a → a = 5 m/s2
b. Percepatan sudut katrol sebesar:
α =
5
= = 50 rad/s2
c. Tegangan talinya:
TA = 2a = 2 . 5 = 10 N
TB = 30 − 3a = 30 − 3 . 5 = 15 N
Setelah memahami contoh di atas dapat kalian coba
soal berikut.
Pada sistem katrol diketahui mA = 4 kg mB = 2 kg dan
massa katrol 3 kg. Jari-jari katrol 5 cm dan g = 10 m/s2.
Tentukan percepatan sistem, percepatan sudut katrol
dan tegangan talinya jika sistem bendanya seperti pada
gambar.
A
katrol
A (b)
(a)
B
96 Fisika SMA Kelas XI
b. Menggelinding
Kalian tentu sudah mengenal kata mengge-
linding, bahkan mungkin pernah jatuh dan meng-
gelinding. Benda menggelinding adalah benda yang
mengalami dua gerak langsung yaitu translasi dan
rotasi. Contohnya seperti gerak roda sepeda, motor
atau mobil yang berjalan. Selain berotasi roda juga
bergerak translasi (lurus).
Pada gerak yang menggelinding akan berlaku
kedua syarat secara bersamaan dari persamaan 6.4.
Coba cermati contoh berikut.
CONTOH 6.5
α= = = 20 rad/s2
Rotasi Benda Tegar 97
LATIHAN 6.2
1. Seseorang akan memikul dua beban
berbeda mA = 30 kg dan mB = 50
kg. Kedua beban itu diikatkan pada
ujung-ujung batang tak bermassa yang
panjangnya 2 m. Berapakah jarak
pundak pemikul dengan beban mA
akan dalam keadaan seimbang?
2. Batang AB panjangnya 3 m dan A
massanya 10 kg. Kedua ujungnya B
diberi penopang seperti gambar.
Jarak 1 m dari ujung A diberi beban 5. Balok bermassa m = 4 kg diikat pada
dengan massa 60 kg. Hitunglah berapa
gaya tekan normal yang diberikan ujung tali, sedangkan ujung tali yang
oleh masing-masing penopang agar lain dililitkan pada katrol berjari-
seimbang? jari 10 cm dan bermassa M = 2 kg.
B
Tentukan percepatan yang dialami
A balok!
1m
M
3. Tangga yang panjangnya 5 m dan
beratnya 100 N disandarkan pada
dinding yang licin. Batang bisa
seimbang miring dengan ujung bawah
berjarak 3 m dari dinding. Tentukan m
koefisien gesek statis lantai tersebut!
4. Dua balok mA = 2 kg dan mB = 5 kg
dihubungkan dengan tali dan melalui
katrol bermassa 1 kg seperti pada gambar. 6. Roda bermassa 3 kg dan berjari-
Tentukan: jari 20 cm menggelinding di atas
a. percepatan sudut katrol jika bidang miring yang memiliki sudut
jari-jarinya 5 cm, kemiringan 30O. Berapakah percepatan
b. tegangan tali! dan percepatan sudut roda tersebut?
98 Fisika SMA Kelas XI
CONTOH 6.6
I = m R2
= m v2 + I ω2
Metode lain:
Energi kinetik benda menggelinding memenuhi:
EkToT = (1 + k) mv2
2. Momentum Sudut
Kalian sudah banyak mempelajari besaran-besaran
yang analog antara besaran linier (gerak translasi) dengan Penting
besaran sudut (gerak rotasi). Analogi ini juga berlaku pada
momentum. Pada gerak translasi benda memiliki momentum Kecepatan sudut ω
linier sedangkan pada gerak rotasi ada momentum sudut. dapat memiliki ban-
yak satuan, seperti :
Definisinya dapat dilihat pada persamaan berikut. rpm = rotasi permenit
1 rpm = 1 put/menit
Linier : p = m v
..................................... (6.7) =
Sudut : L = I ω
CONTOH 6.7
= . 0,5 . (0,2)2. 15
= 0,12 kg m2/s
Setelah memahami contoh di atas dapat kalian
coba soal berikut.
Silinder pejal berongga 0,4 kg dan jari-jari R = 25
cm dirotasikan hingga mencapai kecepatan sudut 20
m/s. Tentukan sudut silinder tersebut!
τ=
Perumusan ini dapat memenuhi hubungan defer-
ensial juga.
τ=
Masih ingat kekekalan momentum pada bab se-
belum ini? Tentu masih ingat. Jika benda yang bergerak
tidak bekerja gaya (impuls) maka momentumnya akan
kekal. Konsep ini juga berlaku pada gerak rotasi. Per-
hatikan penjelasan berikut!
Jika pada benda yang berotasi tidak bekerja momen
gaya (Στ = 0) maka pada gerak benda itu akan terjadi
kekekalan momentum sudut.
CONTOH 6.7
Silinder A bermassa 2 kg sedang berotasi dengan ke-
cepatan sudut 60 rad/s. Kemudian ada silinder B yang
berjari-jari sama dan massa 3 kg digabungkan pada
silinder A dengan poros sama. Tentukan kecepatan
sudut gabungan silinder tersebut!
Penyelesaian
mA = 2 kg, RA = R, ωA = 60 rad/s
Rotasi Benda Tegar101
mB = 3 kg, RB = R, ωB = 0
ω’?
Roda penggabungan silinder tersebut berlaku hu- ωB = 0
kum kekekalan momentum sudut. B
Lawal = Lakhir
IA vA + IB ωB = (IA + IB) ω’ ωA = 60 rad/
mA R ωA + mB R ωB =
2 2 2
( mAR + mBR )ω’ 2
A
( . 2 . 60) + . 3. 0 = ( . 2 + .3) ω’
60 = 2,5 ω’ (a)
ω’ = 24 rad/s ω’
A
Setelah memahami contoh di atas dapat kalian B
coba soal berikut.
Dua piringan berjari-jari sama memiliki massa (b)
masing-masing: mA = 0,8 kg dan mB = 1,6 kg.
Pada awalnya kedua piringan berputar dengan Gambar 6.12
kecepatan sudut ωA = 32 rpm dan ωB = 8 rpm. (a) Sebelum digabung
Jika kedua piringan digabungkan sepusat maka (b) setelah digabung
tentukan kecepatan sudutnya setelah digabung!
LATIHAN 6.3
1. Sebuah batang homogen bermassa 300 Berapakah kecepatan linier roda
gr dan panjang 25 cm dapat bergerak tersebut sewaktu mencapai titik
rotasi arah mendatar pada salah satu yang ketinggiannya 1 m dari bidang
ujungnya seperti gambar. Jika batang horisontal?
memiliki kecepatan sudut 4π rad/s 4. Sebuah silinder pejal bermassa 400
maka berapakah besar energi kinetik gr dan jari-jari 10 cm, diputar pada
rotasi batang? (gunakan π2 = 10) sumbu yang melalui pusat bola dengan
2. Sebuah bola kayu pejal dengan berat kecepatan sudut 120 rpm. Tentukan
150 N dan berjari-jari 0,2 m, bergerak momentum sudut silinder!
lurus pada kelajuan 10 m/s sambil 5. Sebuah cakram yang bebas berputar
berputar. Jika tidak terjadi slip maka terhadap sumbu yang vertikal mampu
tentukan energi kinetik total bola berputar dengan kecepatan 80 putaran
tersebut! per menit. Jika sebuah benda kecil
ω bermassa 4.10 -2 kg ditempelkan
pada cakram berjarak 5 cm dari
poros ternyata putarannya menjadi
60 putaran per menit maka tentukan
momen inersia cakram!
6. Dua piringan berjari-jari sama
3. Sebuah roda dengan massa 15 kg dan memiliki massa masing-masing :
jari-jari 0,5 m menggelinding di atas mA = 0,2 kg dan mB = 0,4 kg. Mula-
bidang miring yang membentuk sudut mula kedua piringan berputar dengan
30o terhadap bidang horisontal. Roda kecepatan sudut masing-masing ωA =
tersebut dilepas dari keadaan diamnya 2ω dan ωB = ω. Jika kedua piringan
pada ketinggian 5 meter diukur dari digabungkan sepusat maka berapakah
bidang horisontal. energi yang hilang?
102Fisika SMA Kelas XI
D. Titik Berat
Pernahkah kalian meletakkan pensil atau peng-
garis di atas jari-jari seperti pada Gambar 6.13? Cobalah
sekarang. Dimanakah letaknya agar bisa seimbang? Tentu
kalian bisa memperkirakan bahwa tempatnya ada di ten-
gah-tengahnya. Titik tepat di atas jari-jari kalian itulah
yang merupakan titik berat batang pensil atau penggaris.
Gambar 6.13 Berarti apakah titik berat itu? Dengan memperhatikan
Titik berat batangan homogen contoh itu maka titik berat dapat didefinisikan sebagai
ada di tengah. titik tempat keseimbangan gaya berat.
Dari definisi di atas maka letak titik berat dapat
ditentukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.
a. Bangun dan bidang simetris homogen
Z0 Untuk bangun atau bidang simetris dan homogen
titik beratnya berada pada titik perpotongan sumbu si-
metrinya. Contohnya : bujur sangkar, balok kubus dan
(a) bujur sangkar bola.
b. Bangun atau bidang lancip
Untung benda ini titik beratnya dapat ditentukan
dengan digantung benang beberapa kali, titik potong
Z0 garis-garis benang (garis berat) itulah yang merupakan
titik beratnya. Dari hasil tersebut ternyata dapat diketahui
kesamaannya seperti berikut.
(b) bola
Untuk bidang lancip y0 = h
.............. (6.9)
y= h Untuk bangun lancip y0 = h
Z0
y c. Bagian bola dan lingkaran
(c) kerucut Untuk bagian bola yaitu setengah bola pejal dan
bagian lingkaran yaitu setengah lingkaran dapat kalian lihat
y= R pada Gambar 6.14(d) dan (e).
Z0 d. Gabungan benda
y
Untuk gabungan benda-benda homogen, letak titik
beratnya dapat ditentukan dari rata-rata jaraknya terhadap
(d) setengah bola pejal acuan yang ditanyakan. Rata-rata tersebut ditentukan dari
momen gaya dan gaya berat.
y=
Z0
y
x0 =
(d) setengah bola pejal
..................................... (6.10)
Gambar 6.14
Titik berat beberapa benda
y0 =
Rotasi Benda Tegar103
m
x0 =
m
....................... (6.14)
dan y0 =
(2) Untuk benda homogen berarti massa jenis sama
(ρ sama) dan m = ρ v berarti massa dapat diganti
dengan volumenya.
x0 =
Berarti yo memenuhi :
10 Z2 I t
Zo
yo =
A 40 X (cm)
(b)
= = 18 cm Gambar 6.15
Jadi Zo = (20, 18) cm
104Fisika SMA Kelas XI
x0 =
........................... (6.16)
dan y0 =
CONTOH 6.9
xo = = = 35 cm
Y(cm)
F C B
40 yo = = = 15 cm
Z2 berarti Zo = (35, 15) cm
30 II
E I
20 D Metode lain
Z1 Karton L dapat dianggap sebagai benda persegi pan-
jang yang dilubangi, lihat Gambar 6.17(b).
A
O 20 30 40 60 Benda I : bidang OABF
(b) X(cm)
Z1 (30, 20) → A1 = 60 x 40 = 2400 cm2
Gambar 6.17
Benda II : bidang CDEF
Rotasi Benda Tegar105
xo = = = 35
cm
yo = = = 15 cm
Zo = (35, 15) cm
40 cm
10 cm
O 60 cm
(4) Benda yang lebarnya sama, A = p . l. p sama
berarti A dapat diganti l.
x0 =
...................... (6.17)
dan y0 =
LATIHAN 6.4
y
1. Tentukan titik berat bangun-bangun
6
berikut. y
y
(a) (b) 8
0 x
4 10 y
5
4. E m p a t b u j u r
x x sangkar ukuran
5 2 8
2. Tentukan titik berat bidang berikut. 4 cm x 4 cm
y dipasang seperti
(a) y (b) gambar. Tentukan 0 x
6 8 titik berat-nya.
5. Silinder dan sete-
x x ngah bola pejal
9 4 8 24 cm
digabung seperti
3. Bidang persegi panjang dipotong gambar di bawah.
sehingga terlihat seperti gambar. Tentukan letak titik 12 cm
Tentukan titik beratnya dari titik O. berat dari alasnya.
106Fisika SMA Kelas XI
Rangkuman Bab 6
1. Momen gaya didefinisikan sebagai perkalian gaya dan
lengan yang tegak lurus : τ = d F sin α.
2. Momen inersia benda putar memenuhi:
a. sistem partikel : I = Σ m R2
b. benda tegar : I = k m R2
3. Benda yang seimbang memenuhi syarat:
a. seimbang translasi : ΣF = 0
b. seimbang rotasi : Στ = 0
4. Benda yang bergerak dipercepat memenuhi:
a. translasi : ΣF = m a
b. rotasi : Στ = I α
5. Energi kinetik benda:
a. translasi : EkT = m v2
b. rotasi : EkR = I ω2
c. menggelinding : Ektot = (1 + k) mv2
6. Momentum benda yang bergerak:
a. translasi : p = m v
b. rotasi : L = I ω
Jika pada gerak rotasi suatu benda tidak dipengaruhi momen
x0 = = = = =
y0 = = = = =
Rotasi Benda Tegar107
Evaluasi Bab
Pilihlah jawaban yang benar pada soal – soal berikut dan kerjakan di buku tugas
kalian.
1. Batang AD ringan panjangnya 1,5 m. bermassa 100 kg yang panjangnya 6
Batang bisa berputar di titik C dan diberi m. Gaya yang bekerja pada kaki A
tiga gaya seperti gambar. AB = 0,5 m dan untuk menahan beban dan meja adalah
....
CD = 0,5 m. Torsi yang bekerja pada
batang terhadap titik C adalah .... A. 20 N
F1 = 10 N F3 = 15 N B. 16 N B
1,5 m
C. 14 N A
B C 370 D. 8 N
A D
300 E. 7 N
5. AC bermassa 40 kg dan panjangnya 3
F2 = 12 N m. Jarak tumpuan A dan B adalah 2 m
A. 17,5 Nm berputar searah jarum ( di B papan dapat berputar). Seorang
jam anak (massa 25 kg) berjalan dari A
B. 17,5 Nm berputar berlawanan arah menuju ke C. Berapa jarak minimum
jarum jam anak dari titik C agar papan tetap
C. 2,5 Nm berputar searah jarum setimbang (ujung batang A hampir
jam terangkat ke atas)
D. 2,5 Nm berputar berlawanan arah
jarum jam
E. 3,5 Nm berputar searah jarum A
jam B C
2. Bola pejal bermassa 2,5 kg dan jari-
jari 0,12m menggelinding pada lantai
mendatar bersamaan dengan cincin A. Nol D. 0,3 m
yang bermassa 1 kg dan jari-jari 0,12
m. Perbandingan momen inersia bola B. 0,1 m E. 0,4 m
pejal dan cincin sebesar .... C. 0,2 m
A. 5 : 2 D. 2 : 5
6. Batang homogen AB bermassa 5 kg
B. 2 : 1 E. 1 : 2 dan panjang 120 cm disandarkan pada
C. 1 : 1 anak tangga di titik C tanpa gesekan
3. Kedua roda depan dan sumbu kedua seperti gambar. Jika pada keadaan
roda belakang sebuah truk yang tersebut batang tepat akan tergelincir
bermassa 1500 kg, berjarak 2 m. Pusat maka gaya normal pada titik C adalah
massa truk 1,5 m di belakang roda ....
muka. Diandaikan bahwa percepatan
2
gravitasi bumi adalah 10 m/s . Beban A. 25 N B
yang dipikul oleh kedua roda muka B. 45 N
truk itu sama dengan .... C
A. 1250 N D. 5000 N C. 60 N 80 cm
B. 2500 N E. 6250 N D. 100 N
C. 3750 N E. 150 N
A
4. Beban bermassa 20 kg ditempatkan
pada jarak 1,5 m dari kaki B (lihat 7. Pada sistem kesetimbangan benda
tegar seperti gambar60 cm
di samping,
gambar) pada sebuah meja AB batang homogen panjang 80 cm,
datar beratnya 18 N,
108Fisika SMA Kelas XI
BAB
BAB
7 FLUIDA
Sumber: www.google.co.id
A. Fluida Statis
Sudah tahukah kalian dengan apa yang dinamakan
fluida? Fluida adalah zat yang bisa mengalir. Contohnya
adalah zat cair dan zat gas. Sedangkan statis artinya diam.
Berarti fluida statis mempelajari tentang sifat-sifat fluida
(zat alir) yang diam. Besaran-besaran yang dimiliki oleh
fluida statis dapat kalian cermati penjelasan berikut.
1. Tekanan Hidrostatis
Coba lihat kembali gambar pada halaman judul
bab ini. Mengapa air yang diam di waduk dapat menje-
bol tanggulnya? Jawabannya adalah karena fluida statis
memiliki tekanan hidrostatis. Untuk mengetahui tekanan
hidrostatis itu dapat dilihat pada Gambar 7.1. Sebuah be-
jana berisi air yang diam. Mengapa di titik A ada tekanan
Pu hidrostatis. Sesuai definisinya, tekanan adalah besarnya
gaya persatuan luas maka di titik A terasa ada tekanan
karena ada gaya berat dari air di atasnya.
h
Berarti tekanan hidrostatis di titik A dapat ditentu-
kan sebagai berikut.
A
Pn =
Gambar 7.1
Air dalam bejana Pn =
Pn = ρ g h ...................................(7.1)
Kegiatan 7.1
Tekanan Hidrostatis
Tujuan : Menentukan hubungan tekanan
hidrostatis dengan kedalaman
air.
Alat dan bahan : Selang plastik, gelas, penggaris,
corong, balon dan air.
Kegiatan :
1. Pasang corong pada selang plastik dan tutuplah den- (a)
gan balon. Kemudian isilah selang sedikit air dan
buatlah membentuk huruf U seperti pada Gambar
7.2 (a).
2. Aturlah agar air dalam selang memiliki ketinggian
sama.
3. Masukkan corong ke dalam air sedalam h, kemu-
dian amati perbedaan permukaan air pada selang U.
Ukurlah . Nilai ini dapat digunakan sebagai (b)
pengukur tekanan P ~ .
4. Ubah-ubahlah kedalaman selang h. Ambil beberapa Gambar 7.2
kali.
Tugas
1. Catat semua data pada tabel
2. Buatlah grafik hubungan P( ) dengan h.
CONTOH 7.1
Penyelesaian
h = 85 cm = 0,85 m
ρ = 1000 kg/m3
Pu = 1 atm = 105 Pa
g = 10 m/s2
a. Tekanan hidrostatis di dasar bejana sebesar:
Ph = ρ g h
= 1000 . 10 . 0,85 = 8,5.103 Pa
b. Tekanan mutlaknya di dasar bejana sebesar:
PA = Pu + Ph
= 105 + 8,5.103
= 1,085.105 Pa
Setelah memahami contoh di atas dapat kalian coba soal
berikut.
Faza memiliki kolam renang di rumahnya, kedalamannya 1,8
m. Tekanan udara saat itu 1 atm. Jika massa jenis air 1000
kg/m3 dan g = 10 m/s maka tentukan:
a. tekanan hidrostatis di dasar kolam,
b. tekanan mutlak di dasar kolam!
Hukum Pascal
Seorang ilmuwan dari Perancis, Blaise Pascal (1623-1662)
telah menyumbangkan sifat fluida statis yang kemudian dikenal
sebagai hukum Pascal. Bunyi hukum Pascal itu secara konsep
dapat dijelaskan sebagai berikut.
“Jika suatu fluida diberikan tekanan pada suatu
F1 tempat maka tekanan itu akan diteruskan ke segala
arah sama besar.”
A1 A2
Dari hukum Pascal di atas dapat ditentukan perumusan
F2 untuk bejana berhubungan pada Gambar 7.3 seperti berikut.
Pa = PR
Penyelesaian
F2 = mA = 1000 . 10 = 104 N
A2 = 2000 cm2
A1 = 10 cm2
F1 = ?
Sesuai hukum Pascal dapat ditentukan nilai F1 sebagai
berikut.
F1 = 50 N
Setelah memahami contoh di atas dapat kalian coba
soal berikut.
Bejana berhubungan memiliki luas penampang 15
cm2 dan 500 cm2. Jika pada penampang kecil ditekan
dengan gaya 10 N maka berapakah massa beban yang
dapat diangkat pada penampang besar?
2. Gaya Archimedes
a. Gaya Archimedes
Kapal laut terbuat dari bahan logam. Jika kalian
masukkan sebatang logam ke dalam air tentu akan teng-
gelam. Tetapi mengapa kapal laut bisa terapung, bahkan Gambar 7.4
dapat memuat barang dan orang yang cukup banyak? Kapal dapat terapung di air
Fenomena inilah yang dapat dijelaskan dengan hukum
Archimedes.
Archimedes adalah seorang ilmuwan yang hidup
sebelum masehi (287-212 SM). Archimedes telah men-
emukan adanya gaya tekan ke atas atau gaya apung yang
VT
terjadi pada benda yang berada dalam fluida (air). Pan-
dangan Archimedes dapat dirumuskan sebagai berikut.
“Jika benda dimasukkan dalam fluida w FA
maka benda akan merasakan gaya apung
yang besarnya sama dengan berat fluida Gambar 7.5
yang dipindahkan.” Benda dalam air
114 Fisika SMA Kelas XI
Perhatikan Gambar 7.5, sebuah balok dimasukkan ke
dalam air. Saat volume balok tercelup VT maka fluida
itu akan berpindah dengan volume juga VT berarti gaya
tekan ke atas yang dirasakan balok sebesar:
FA = wzat cair yang pindah
FA = mair g
FA = ρa g VT ..................................... (7.4)
Kegiatan 7.2
Gaya Archimedes
Tujuan : Menentukan hubungan gaya
Archimedes (FA) dengan volume
yang tercelup (VT)
Alat dan bahan : Neraca pegas, balok, air, gelas.
Kegiatan :
1. Timbanglah berat balok di udara dengan neraca
pegas seperti Gambar 7.6 (a). Hasilnya W.
2. Timbanglah berat balok saat dicelup di air. Berilah
keadaan bahwa volume yang tercelup VT. Ukurlah
VT dan berat di air WI.
Gaya archimedes dapat ditentukan dengan persa-
maan FA = W - WI.
3. Ulangi langkah (2) dengan mengubah-ubah nilai
VT.
Tugas
1. Catat semua data pada tabel
(a) (b) 2. Ulangi kegiatan yang sesuai dengan kegiatan ini
untuk menentukan hubungan FA dengan s = ρ g.
Gambar 7.6 3. Buat simpulan.
Fluida 115
FA = w − w’ .......................................(7.5)
CONTOH 7.3
b. Keadaan benda
Apakah pengaruh pengurangan berat benda oleh
gaya Archimedes? Kalian sudah banyak melihat kejadian-
nya dalam kehidupan sehari-hari. Jika benda dimasukkan
dalam fluida atau air maka akan ada tiga kemungkinan
keadaannya, yaitu: tenggelam, terapung dan melayang.
terapung
melayang
FA
tenggelam w
Gambar 7.8 FA FA
Tiga keadaan benda dalam air. w
w
(a) Benda akan tenggelam dalam fluida jika gaya tekan
keatasnya tidak mampu menahan beratnya.
FA < w
(b) Benda melayang dalam fluida syaratnya gaya tekan
keatasnya harus sama dengan berat bendanya.
FA = w
(c) Benda terapung dalam fluida syaratnya sama dengan
benda melayang yaitu gaya tekan keatasnya harus
sama dengan berat bendanya.
FA = w
Perbedaan yang perlu kalian perhatikan adalah benda
terapung memiliki bagian yang di atas permukaan
air.
m
CONTOH 7.4
w
air Balok kayu bermassa 20 kg memiliki volume 5.10-2
FA m3. Jika balok dimasukkan dalam air (ρa = 1000 kg/m3)
diberi beban maka berapakah massa beban maksimum
wB
yang dapat ditampung di atas balok itu?
Gambar 7.9 Penyelesaian
Balok terapung mengangkat mB = 20 kg
beban.
VB = 5.10-2 m3
ρa = 1000 kg/m3
Keadaan balok yang diberi beban dapat dilihat
seperti pada Gambar 7.9. Agar balok masih terapung
maka massa beban maksimum dapat dihitung dengan
keadaan keseimbangan berikut.
Fluida 117
w + wB = FA
m g + mB g = ρa g VB
m + 20 = 1000 . 5.10-2
m = 30 kg
Setelah memahami contoh di atas dapat kalian coba soal
berikut.
Tabung kosong bermassa 2 kg memiliki volume 2.10-2 m3.
Kemudian tabung diisi timah dan dimasukkan ke dalam air.
Berapakah massa timah maksimum agar tabung masih tera-
pung?
LATIHAN 7.1
1. Suatu bak yang tingginya 80 cm terisi 4. Sepotong besi di udara beratnya 100
penuh suatu zat cair yang massa jenisnya N kemudian dimasukkan ke dalam
0,5 grcm-3. Berapakah besar tekanan minyak tanah dan beratnya menjadi
hidrostatika pada dasar bak ?(g = 10
m/s2) 96 N. Apabila massa jenis minyak
tersebut 8.102 kg m-3 dan g = 10 m/s2,
2. Sebuah bejana diisi air (ρ air = 1 berarti tentukan volume besi yang
gr/cm3) dan bagian bawah terdapat tercelup dalam minyak!
lubang pipa yang diberikan penutup.
Penutup diikat dengan pegas yang 5. Massa sesungguhnya dari sebuah
konstantanya 200 N/m. Sebelum ada benda adalah 300 gram. Jika ditimbang
air penutup tepat di titik A. Setelah ada
air berapakah peregangan pegas? di dalam air massanya seolah-olah
menjadi 225 gram, dan jika ditimbang
di dalam suatu cairan lain massanya
seolah-olah menjadi 112,5 gram. Jika
air diandaikan bahwa rapat massa air
h adalah 1 gr/cm3, maka berapakah rapat
tutup massa cairan itu?
x 6. Di dalam sebuah bak berisi air (ρair =
3. Bejana berhubungan yang terlihat 1 gr/cm3) terapung sebongkah es (ρes
di bawah berisi zat cair dan diberi = 0,9 gr/cm3). Jika volume es yang
pengisap (berat dan gesekan muncul di permukaan air 50 cm3, maka
diabaikan). Agar pengisap tetap hitunglah volume es seluruhnya!
seimbang, maka berapakah beban F2
yang harus diberikan? 7. Sebuah balon dengan diameter 10 m
berisi udara panas. Kerapatan udara
F1 = 5 N di dalam bola adalah 75 % kerapatan
F2 udara luar (kerapatan udara luar 1,3
kg/m3). Berapakah besar massa total
A1 = 10 cm2 maksimum penumpang dan beban
A2 = 500
yang masih dapat diangkut balon
tersebut !(g = 10 m/s2)
118 Fisika SMA Kelas XI
B. Fluida Dinamis
Fluida dinamis adalah fluida yang bergerak. Besa-
ran-besaran apa yang perlu dipelajari pada fluida dinamis
itu? Jawabannya dapat kalian pelajari pada penjelasan
berikut.
1. Kontinuitas
Pada fluida yang bergerak memiliki besaran yang
dinamakan debit.Apakah kalian pernah mendengar be-
saran ini? Debit adalah laju aliran air. Besarnya debit
menyatakan banyaknya volume air yang mengalir tiap
detik.
Q= ................................(7.6)
Q = A.
A1
A2
v2 Q=A.v ............................(7.7)
CONTOH 7.5
AK = 100 cm2
vB
vK = 10 m/s
AB = 300 cm2
2. Azas Bernoulli
Seperti penjelasan di depan, kalian tentu sudah tahu bahwa
keadaan fluida ada yang diam dan ada yang bergerak. Fluida diam
memiliki tekanan yang dinamakan tekanan hidrostatis, P = ρgh.
Bagaimana dengan tekanan oleh fluida dinamis? Besarnya sesuai
dengan energi kinetik, P = ρ v2. Pada suatu fluida ternyata berlaku
kekekalan tekanan. Kekekalan tekanan ini pertama kali dijelaskan
oleh Bernoulli sehingga dikenal sebagai azas Bernoulli. Azas ini
dapat dirumuskan sebagai berikut.
120 Fisika SMA Kelas XI
v= .............................(7.10)
Bagaimanakah penggunaan persamaan 7.10 ini.
Untuk mengetahuinya dapat kalian cermatilah contoh
di bawah.
CONTOH 7.6
Bejana setinggi 2 m diisi penuh air. Pada bejana terjadi
dua kebocoran yang berjarak 0,5 m dari atas dan 0,5
vA ~= 0 m dari bawah. Tentukan kecepatan aliran air yang
bocor tersebut.
A
Penyelesaian
h h1 = 0,5 m
h2 = (2 − 0,5) = 1,5 m
B v
Kecepatan aliran kebocoran sesuai persamaan 7.10
sehingga diperoleh :
v1 =
Gambar 7.13 = = = 3,14 m/s
Bejana berisi air yang bocor.
v2 =
= = = 5,48 m/s
Fluida 121
LATIHAN 7.2
1. Sebuah pipa silindrik yang lurus
mempunyai dua macam penampang,
masing-masing dengan luas 400 mm2 1,25 m
dan 100 mm2. Pipa tersebut diletakkan
secara horisontal, sedangkan air
di dalamnya mengalir dari arah
penampang besar ke penampang kecil. 5m
Jika kecepatan arus di penampang
besar adalah 2 m/s, maka berapakah
kecepatan arus di penampang kecil? P x
2. Air mengalir pada suatu pipa 4. Sebuah bejana diisi air setinggi 4
yang diameternya berbeda dengan m. Pada ketinggian 1,5 m terdapat
perbandingan 1 : 2. Jika kecepatan air kebocoran. Dan ketinggian h dari
yang mengalir pada bagian pipa yang kebocoran pertama ada kebocoran lagi
besar sebesar 40 m/s, maka hitunglah sehingga mencapai jangkauan yang
besarnya kecepatan air pada bagian sama, maka tentukan nilai h!
pipa yang kecil!
5. Anggap udara mengalir horisontal
3. Gambar di samping atas menunjukkan melalui sebuah sayap pesawat terbang
reservoir penuh air yang dinding sehingga kecepatannya bagian atasnya
bagian bawahnya bocor, hingga air 50 m/s dan di bagian bawahnya 20
memancar sampai di tanah. Jika m/s. Jika massa sayap 500 kg dan
percepatan gravitasi = 10 m/s2, maka luas penampangnya 10 m2, berapakah
tentukan jarak pancaran maksimum besar gaya resultan pada sayap? ρu =
(di tanah) diukur dari P! 1,4 kg/m3
122 Fisika SMA Kelas XI
Rangkuman Bab 7
1. Fluida statis memiliki tekanan yang tergantung pada
massa jenis dan kedalamannya.
P=ρgh
2. Jika sebuah benda dirasakan dalam fluida maka
benda akan merasakan gaya tekan ke atas sebesar:
F=ρgV
3. Ada tiga keadaan benda akibat pengaruh gaya tekan
ke atas atau gaya Archimedes:
a. Tenggelam : w > FA
b. Melayang : w = FA
c. Terapung : w = FA
4. Fluida yang bergetar yang tidak termampatkan akan
memenuhi kekekalan debit atau kontinuitas:
Q1 = Q
A1 v1 = A2 v2
5. Azas Bernoulli menjelaskan tentang kekekalan
tekanan:
P+ ρ v2 + ρ g h = tetap
Fluida 123
Evaluasi Bab
Pilihlah jawaban yang benar pada soal – soal berikut dan kerjakan di buku tugas
kalian.
1. Bejana berisi air dengan massa jenis E. massa cairan dan kedalaman
1000 kg/m3. Jika g = 10 m/s2 tekanan benda di cairan
hidrostatik pada titik p adalah ....
A. 2.105 N/m2 5. Sepotong besi bermassa 4 kg dan
massa jenisnya 8 gr/cm3 dimasukkan
B. 2.104 N/m2 ke dalam air yang massa jenisnya 1 gr/
C. 1.104 N/m2 20 cm P cm3. Di dalam air berat besi tersebut
3
D. 2.10 N/m 2 seolah-olah akan hilang sebesar ....
10 cm
E. 1.103 N/m2 A. 5 N D. 35 N
B. 15 N E. 40 N
2. Gambar menunjukkan sebatang pipa C. 20 N
kaca yang berisi udara. Ujung atas
pipa tertutup sedangkan ujung bawah 6. Sepotong kaca di udara memiliki berat
tertutup oleh raksa yang tingginya 25,0 N. Jika dimasukkan ke dalam air
5 cm. Jika tekanan udara di luar 76 beratnya menjadi 15,0 N. Bila massa
cmHg, maka tekanan udara didalam jenis air adalah 1,00.103 kg/m3 dan
pipa adalah .… percepatan gravitasinya 10 m/s2 maka
A. 0 cmHg udara massa jenis kaca adalah ....
B. 10 cmHg A. 1,5. 103 kg/m3
C. 71 cmHg B. 2,5. 103 kg/m3
D. 76 cmHg 1 0 C. 3,5. 103 kg/m3
Hg
E. 81 cmHg D. 4,5. 103 kg/m3
E. 5,5. 103 kg/m3
3. Gambar di bawah ini menunjukkan
sebuah tabung U yang berisi zat 7. Sebuah gabus dimasukkan dalam air
cair dan diberi pengisap (berat dan ternyata 75 % volume gabus tercelup
gesekan diabaikan). Agar pengisap dalam air, maka massa jenis gabus
tetap seimbang , maka beban F2 yang adalah ….
harus diberikan adalah .... A. 1,75 gr/cm3 D. 0,50 gr/
A. 150 N F 1
= 20 N cm3
F2
B. 400 N B. 1,00 gr/cm3 E. 0,25 gr/
3
C. 600 N cm
A1 = 30 C. 0,75 gr/cm3
D. 1200 N A2 = 900 cm2
E. 2400 N 8. Sebuah ban dalam mobil diisi udara,
volume ban 0,1 m3 dan massanya 1 kg.
4. Gaya Archimedes yang dialami oleh Apabila ban tersebut dipakai sebagai
sebuah benda yang dimasukkan ke pengapung di dalam air, massa jenis
dalam cairan ditentukan oleh …. air 1 gr/cm3 dan g = 10 m/s2, maka ban
A. massa benda dan keadaan benda tersebut dapat mengapungkan beban
di cairan maksimum sebesar ….
B. volume benda dan keadaan benda A. 1001 kg D. 100 kg
di cairan
C. volume benda dan massa jenis B. 1000 kg E. 99 kg
cairan C. 101 kg
D. massa benda dan massa jenis
cairan
124 Fisika SMA Kelas XI
9. Alat yang bukan merupakan penerapan 13. Hukum Bernoulli menjelaskan tentang
hukum Archimedes adalah … ....
A. kapal laut A. Kecepatan fluida yang besar pada
tempat yang menyempit akan
B. galangan kapal menimbulkan tekanan yang besar
C. balon udara pada tempat itu
D. hidrometer B. Pada tempat yang tinggi fluida
akan memiliki tekanan yang
E. semprot obat nyamuk tinggi
10. Minyak mengalir melalui pipa C. Jika fluida ditekan maka akan
bergerak dengan kecepatan yang
berdiameter 8 cm dengan kecepatan besar
4 m/s. Kecepatan alir minyak adalah D. Fluida yang mengalir semakin
.... m3/s cepat pada tempat yang menyempit
A. 3,2π. 10-3 akan menimbulkan tekanan yang
kecil
B. 6,4π. 10-3
E. Fluida yang melalui pipa yang
C. 1,28π. 10-2 melebar maka kecepatan dan
D. 2.54π. 10-2 tekanannya akan bertambah
E. 6,4π. 10-2 14. Suatu bak berisi air setinggi 10
m, ternyata pada bagian bawah
11. Air mengalir dalam pipa dari samping bocor. Jika g = 9,8 m/s 2,
penampang besar menuju ke maka kecepatan air yang keluar dari
penampang kecil dengan cepat aliran kebocoran tersebut adalah ....
10 cm/s. Jika luas penampang besar A. 14 cm/detik
200 cm2 dan luas penampang kecil 25 B. 140 cm/detik
cm2, maka air keluar dari penampang C. 1400 cm/detik
kecil dengan kecepatan .... E. 140 m/detik
A. 10 cm/s D. 200 cm/s D. 14000 cm/det
B. 22,5 cm/s E. 400 cm/s 15. Fluida memancur melalui lubang
C. 80 cm/s kecil pada dinding bak (lihat gambar).
Perbandingan lokasi pancuran air
12. Pipa besar luas penampangnya 5 cm2 mengenai tanah dari titik C untuk
ujungnya mempunyai kran luasnya 0,5 pancuran dari lubang A dan B yaitu
cm2. Kecepatan zat cair yang mengalir x1 : x2 adalah ….
pada pipa yang besar 4 m/s. Dalam A. 3 : 2
B. 2 : 3 2 cm
waktu 10 menit zat cair yang keluar A
dari kran adalah .... C. 1 : 3 zat cair
4 cm
A. 0,02 m3 D. 1,2 m3 D. 1 : 2
B
B. 2 m3 E. 12 m3 E. 1 : 1 2 cm
C. 0,12 m3
Termo- 125
BAB
8 TERMODINAMIKA
Sumber: www.sci.news.co
Mesin uap sudah ditemukan jauh sebelum para ilmuwan membahas tentang en-
ergi yang dimiliki gas. Apakah gas itu, bagaimanakah sifat-sifatnya ? Bagaimanakah
prinsip kerja mesin uap itu?
Semua pertanyaan di atas dapat kalian pelajari pada bab ini. Oleh sebab itu setelah
belajar bab ini kalian diharapkan dapat:
1. menjelaskan sifat-sifat gas ideal monoatomik,
2. menentukan hubungan besaran-besaran yang menjelaskan tentang keadaan gas
baik dengan hukum Boyle-Guy Lussac maupun dengan persamaan umum gas,
3. menjelaskan berlakunya hukum I Termodinamika pada suatu proses sistem gas,
4. menentukan usaha, perubahan energi dalam dan perubahan kalor pada proses
termodinamika
5. menerapkan siklus Carnot pada mesin kalor.
126 Fisika SMA Kelas XI
= tetap .....................................(8.2)
Persamaan 8.1 dan persamaan 8.2 di atas jika
digabung akan menjadi satu persamaan yang dapat
menggambarkan keadaan perubahan P, V dan T (tidak
ada yang tetap). Persamaan gabungan itulah yang dina-
makan hukum Boyle-Guy Lussac. Persamaannya dapat
kalian lihat di bawah.
= tetap .....................................(8.3)
Gambar 8.3
Persamaan 8.3 ini akan berlaku jika perubahan Gas yang dipanaskan dapat
menggeser pistornya sehingga
keadaan gas terjadi pada ruang tertutup dan jumlah par-
volumenya membesar.
tikelnya tetap.
CONTOH 8.1
Dalam ta bung yang te rt ut up, volumenya dapat
berubah-ubah dengan tutup yang dapat bergerak
mula-mula memiliki volume 1,2 lt. Pada saat itu
tekanannya diukur 1 atm dan suhunya 27O. Jika tutup
tabung ditekan sehingga tekanan gas menjadi 1,2 atm
ternyata volume gas menjadi 1,1 lt. Berapakah suhu
gas tersebut?
Penyelesaian
V1 = 1,2 lt
P1 = 1 atm
T1 = 27O + 273 = 300 K
V2 = 1,1 lt
P2 = 1,2 atm
T2 = ?
128 Fisika SMA Kelas XI
~N
=Nk
PV = N k T ......................................(8.4)
CONTOH 8.2
1,2 kg gas ideal disimpan pada suatu silinder. Pada
saat diukur tekanannya 2.105Pa dan suhu 27OC. Jika
sejumlah gas sejenis dimasukkan lagi ternyata su-
hunya menjadi 87OC dan tekanan menjadi 3.105Pa.
Berapakah massa gas yang dimasukkan tadi?
Penyelesaian
m1 = 1,2 kg P1 = 2.105 Pa
T1 = 27O + 273 = 300 K
T2 = 87O + 273 = 360 K
P2 = 3.105 Pa
m = ?
Pada setiap keadaan gas berlaku persamaan umum
gas.
PV = n R T
PV = RT
130 Fisika SMA Kelas XI
= tetap
=
m2 = 1,5 kg.
Berarti penambahan massanya:
m = m2 - m1
= 1,5 - 1,2 = 0,3 kg.
3. Azas Ekuipartisi
Setiap gas mengandung partikel-partikel yang se-
lalu bergerak. Mengapa selalu bergerak? Partikel-partikel
itu dapat bergerak karena memiliki energi. Energinya
dinamakan energi kinetik. Energi kinetik rata-rata par-
tikel gas besarnya memenuhi suatu aturan tertentu seperti
berikut.
“Jika pada gas berlaku hukum Newton maka semua
derajat kebebasan gerak partikel akan menyumbang
energi kinetik sebesar 1/2 kT.”
Aturan di atas itulah yang dikenal sebagai Azas
ekuipartisi atau azas bagi rata. Besar energi kinetik rata-
rata partikel menjadi sebesar
U=N
U= N kT ...........................(8.8)
U= nRT
CONTOH 8.3
1 mol gas helium (Mr He = 4 gr/mol) memiliki suhu
27OC. Tentukan:
a. Energi kinetik rata-rata partikel
b. Energi dalam gas.
Penyelesaian
n = 1 mol
Mr He = 4
T = 27OC + 273 = 300 K
a. Energi kinetik rata-rata sebesar :
= kT
U = N
= 6,022 . 1023 . 6,21 . 10-21 = 3,7 . 103 joule
132 Fisika SMA Kelas XI
b. Kecepatan efektif
Setiap partikel pada gas memiliki energi kinetik
dan untuk gas ideal energi kinetik rata-ratanya memenuhi
persamaan 8.7. Bagaimana dengan kecepatannya, apakah
bisa diukur atau bisa dihitung? Jawabnya dapat diperhati-
kan dari definisi energi kinetik itu sendiri, = mv2.
Dari hubungan ini dapat diturunkan seperti berikut.
= kT
m = kT
=
adalah nilai rata-rata kecepatan partikel kuadrat.
Jika diakarkan akan mendapatkan nilai yang dinamakan
road mean square velsiti (vrms). Nilai akar rata-rata kuadrat
dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai nilai efektif. Jadi
vrms = vef dan besarnya memenuhi:
vef =
vef = ..................................(8.9)
vef = ...................................(8.10)
CONTOH 8.4
vef =
= = = 43,25 m/s
Untuk gas Neon :
vef =
= = = 31,58 m/s
Berarti perbandingannya :
= = 1,37
LATIHAN 8.1
1. Gas dalam silinder tertutup suhunya 5. Rapat massa suatu gas ideal pada
27 o C saat tekanannya 78 cmHg. suhu T dan tekanan P adalah p. Jika
Jika suhunya dinaikkan menjadi tekanan gas tersebut dijadikan 1,5P
127oC maka berapakah tekanannya dan suhunya diturunkan menjadi
sekarang? 0,3T maka berapakah rapat massa gas
dalam keadaan terakhir ini?
2. Gas dalam ruang tertutup bertekanan 6. Sebuah tangki bervolume 8314 Cm3
7 atm dan suhunya 42oC memiliki berisi gas oksigen (berat molekul 32
volume 8 liter. Jika tekanan gas kg/kmol) pada suhu 47oC dan tekanan
dijadikan 8 atm dan suhu 87oC maka alat 25 . 105 Pa. Jika tekanan udara
tentukan volumenya saat ini ! luar 1 x 105 Pa, maka hitunglah massa
3. Gelembung udara dengan volume 3 oksigen !
mm3 dilepas dari dasar danau sedalam 7. Sebuah tabung yang volumenya
20m. Andaikan suhu di kedalaman itu 1 liter mempunyai lubang yang
– 3 oC dan suhu di permukaan 27oC, memungkinkan udara keluar dari
maka berapakah volume gelembung tabung. Mula-mula suhu udara dalam
ketika sampai dipermukaan ? (Tekanan tabung 27 oC. Tabung dipanaskan
udara luar = 105 N/m2 , g = 10 m/s2) hingga suhunya 127 oC. Tentukan
perbandingan antara massa gas
4. Diketahui volume tabung B dua kali yang keluar dari tabung dan massa
volume tabung A, keduanya terisi gas awalnya!
ideal. Volume tabung penghubung 8. Gas dalam tabung yang suhunya
dapat diabaikan. Gas A berada pada 27oC dipanaskan pada volume tetap,
suhu 300 K. Bila jumlah molekul hingga kecepatan rata-rata partikel gas
dalam A adalah N dan jumlah molekul menjadi 2 kali semua. Berapakah
B adalah 3N, maka tentukan suhu gas kenaikan suhu gas tersebut ?
dalam B ! 9. Gas neon (Ne) adalah gas monoatomik.
Jika suhunya 27 oC. Jika ada dua gram
B gas neon (M = 10 gr/mol) maka
A tentukan:
N
3N 300K a. energi kinetik rata-rata partikel,
b. energi dalam gas !
B. Hukum I Termodinamika
1. Hukum I Termodinamika
Apa yang kalian perkirakan akan terjadi jika sejum-
lah gas dalam suatu ruang tertutup dipanaskan? Keadaan
yang langsung bisa dilihat suhunya naik dan mungkin
volumenya bertambah. Kejadian inilah yang dijelaskan
pada hukum I Termodinamika.
“Pada saat gas dalam ruang tertutup diberi kalor
maka kalor tersebut akan dimanfaatkan untuk melakukan
usaha dan merubah energi dalamnya.”
Hubungan di atas dapat dinamakan kekekalan energi dan
dituliskan sebagai berikut.
Termodinamika 135
Q= W+ U ........................................(8.11)
dengan Q = perubahan kalor sistem
W = usaha sistem
U = perubahan energi dalam
Sesuai persamaan 8.11 maka untuk gas ideal mono-
atomik berlaku persamaa n berikut.
U= nR T
atau U= Nk T ..................(8.12)
CONTOH 8.5
Kedalam sejumlah gas dialirkan kalor sebesar 300
joule. Kemudian gas dikenai kerja 120 joule. Berapak-
ah perubahan energi dalam gas?
Penyelesaian
Q = 300 joule (menyerap)
W = -120 joule (dikenai kerja)
Perubahan energi dalamnya memenuhi :
Q = W+ U
300 = -120 + U
U = 420 joule
berarti energi dalamnya naik.
Setelah memahami contoh di atas dapat kalian coba
soal berikut.
Dari dalam gas diserap kalor sebesar 1205 joule. Se-
hingga energi dalamnya turun 1000 joule. Tentukan
usaha yang dilakukan gas.
2. Proses-proses termodinamika
Proses termodinamika adalah perubahan keadaan p
gas, yaitu tekanan, volume dan suhunya. Perubahan ini
diiringi dengan perubahan kalor, usaha dan energi dalam- A B
nya. Proses-proses yang memiliki sifat-sifat khusus ada p
empat contoh seperti berikut.
a. Proses Isobarik
Proses isobarik adalah proses perubahan gas den- VA VB V
gan tahanan tetap. Pada garis P - V proses isobarik dapat
digambarkan seperti pada Gambar 8.5. Usaha proses
isobarik dapat ditentukan dari luas kurva di bawah gra k Gambar 8.5
P - V. Proses Isobarik
136 Fisika SMA Kelas XI
CONTOH 8.6
Sejumlah gas ideal mengalir proses isobarik pada
tekanan 2 atm. Jika volumenya berubah dari 1,5 lt
menjadi 2 lt maka tentukan:
a. usaha gas,
b. pembentukan energi dalam,
c. kalor yang diserap gas!
Penyelesaian
P = 2 atm = 2.105 Pa
VA = 1,5 lt = 1,5 . 10-3 m3
VB = 2 lt = 2 . 10-3 m3
a. Usaha gas memenuhi:
W = P (VB - VA)
= 2 . 105 . (2.10-3 - 1,5.10-3)
= 100 joule
b. Perubahan energi dalam sebesar:
U = nR T
= (n R TB - n R TA)
= (PBVB - PAVA)
b. Proses Isotermis
Proses isotermis adalah proses perubahan gas den- p
gan suhu tetap. Perhatikan gra k padaGambar 8.6. Pada pA
proses ini berlaku hukum Boyle.
pB
PA VA = PB VB ....................................(8.14)
W = n R T Pn ................................(8.15)
CONTOH 8.7
1. Gas ideal yang volumenya 1,25 liter dan tekanan
3,2 atm. Jika gas menyerap kalor pada suhu tetap
dan tekanannya menjadi 2,5 atm maka berapakah
volume gas sekarang?
Penyelesaian
PA = 3,2 atm , VB = 1,25
liter
PB = 2,5 atm , VB = ?
Pada proses isotermis berlaku:
P B VB = PA VA
2,5 . VB = 3,2 . 1,25
VB = 1,6 liter
2. Tiga mol gas ideal menyerap kalor 225 joule.
Kemudian gas melakukan kerja pada suhu tetap.
Berapakah kerja yang dilakukan gas?
Penyelesaian p A
Suhu tetap = proses isotermis pB
U =0
Q = 225 joule pA
Berarti usaha gas memenuhi: B
Q = W+ U V V
225 = W + 0
Gambar 8.7
W = 225 joule Proses Isokhoris
138 Fisika SMA Kelas XI
c. Proses Isokhoris
Proses isokhoris adalah proses perubahan gas den-
gan volume tetap. Pada grafik P.V dapat digambarkan
seperti pada Gambar 8.7. Karena volumenya tetap berarti
usaha pada gas ini nol, W = 0. Untuk lebih jelasnya dapat
kalian cermati contoh berikut.
CONTOH 8.8
10 mol gas helium disimpan dalam tabung tertutup,
volume 2 lt tetap memiliki tekanan 1,2.106Pa. Jika gas
menyerap kalor sehingga tekanan menjadi 2.106Pa
maka tentukan:
a. perubahan energi dalam,
b. kalor yang diserap gas!
Penyelesaian
V = 2 lt = 2.10-3m3
PA = 1,2.106Pa
PB = 2.106Pa
a. Perubahan energi dalam sebesar:
U= nR T
= (n R TB - n R TA)
= (PBVB - PAVA)
d. Adiabatis
Pada proses isotermis sudah kalian ketahui, U = 0
dan pada proses isokoris, W = 0. Bagaiaman jika terjadi
proses termodinamika tetapi Q = 0 ? Proses yang inilah
yang dinamakan proses adiabatis. Berdasarkan hukum
I Termodinamika maka proses adiabatis memiliki sifat
dibawah.
Q= 0
W=- U .....................................(8.16)
CONTOH 8.9
p
O
2 mol gas ideal memiliki suhu 37 C ternyata tanpa ada pA
perubahan kalor pada sistem gas suhunya naik menjadi
62OC. R = 8,314 J/K. Berapakah: Isoteris
a. perubahan energi dalamnya, pB adiaba-
b. usaha sistem gas! vA vB V
Penyelesaian
Gambar 8.8
n = 2 mol Proses adiabatis
T1 = 37OC
T2 = 62OC
R = 8,314 J/K
a. Perubahan energi dalamnya memenuhi:
U= nR T
= 623,66 Joule
140 Fisika SMA Kelas XI
CONTOH 8.10
= (n R Tc - n R TA)
= (PcVc - PAVA)
= (1.4.102 - 2.0,5.102)
= 450 joule
c. penentuan kalornya:
Q = W+ U
= 425 + 450 = 875 joule
Q(+) berarti menyerap kalor.
LATIHAN 8.2
1. Dua jenis gas ideal mempunyai energi 3. Sepuluh mol gas ideal menempati
dalam mula-mula yang sama besar. suatu silinder berpengisap ta npa
Pada masing-masing gas tersebut gesekan, mula-mula mempunyai
dialirkan panas sebesar 250 J. Jika suhu T. Gas te rsebut kemudian
pada gas ideal pertama dilakukan dipanaskan pada tekanan konstan
kerja sebesar 400 J, sedangkan pada sehingga volumenya menjadi 3 kali
gas ideal kedua melakukan kerja lebih besar. Bila R adalah tata pan gas
sebesar 300 J, maka setelah proses universal, maka berapakah besarnya
usaha yang telah dilakukan oleh gas
selesai, tentukan selisih antara energi
untuk menaikkan volumenya tadi?
dalam gas ideal pert ama dengan
energi gas ideal kedua? 4. P a d a 2 , 8 g r a m g a s n i t r o g e n
dilakukan proses isokhoris sehinggga
2. 1,5m3 gas helium yang bersuhu 27OC temperaturnya berubah dari 20O C
dipanaskan secara isobarik sampai menjadi 70OC. Berapakah perubahan
87OC. Jika tekanan gas helium 2 x energi dalam dari gas tersebut? (cv =
105 N/m2, maka tentukan usaha yang 4,9 kal/mol K; cp = 6,9 kal/mol K)
dilakukan gas helium!
142 Fisika SMA Kelas XI
2. Mesin Kalor
Dari siklus Carnot diatas untuk kemudian dapat
dibuat suatu mesin yang dapat memanfaatkan suatu aliran
kalor secara spontan sehingga dinamakan mesin kalor.
Perhatikan mesin kalor pada Gambar 8.11.
Sesuai dengan siklus carnot maka dapat dijelaskan Reservoir suhu
prinsip kerja mesin kalor. Mesin kalor menyerap kalor tinggi T1
dari reservois bersuhu tinggi T1 sebesar Q1. Mesin meng-
hasilkan kerja sebesar W dan membuang sisa kalornya ke Q1
reservois bersuhu rendah T2 sebesar Q2. Hubungan Q1, W
dan Q2 sesuai persamaan 8.17. Me-
Dari penjelasan diatas terlihat bahwa tidak ada W
sebuah mesin yang memanfaatkan semua kalor yang
diserap Q1 untuk melakukan kerja W. Pasti selalu ada Q2
yang terbuang. Artinya setiap mesin kalor selalu memiliki
efisiensi. E siensi mesin kalor ini dide nisikan sebagai Reservoir suhu
berikut. rendah T2
Gambar 8.11
= x 100% ...............................(8.18) Model mesin kalor.
= x 100%
= x 100% .......................(8.19)
144 Fisika SMA Kelas XI
CONTOH 8.11
Sebuah mesin kalor menyerap kalor dari reservois
1000 K sebesar 250 kal. Kemudian membuang usa-
hanya ke reservois bersuhu 300 K sebesar 100 kal.
Tentukan efisiensi mesin kalor tersebut!
Penyelesaian
T1 = 1000 K Q1 = 250 kal
T2 = 300 K Q2 = 100 kal
Efisiensi mesin memenuhi:
= x 100 %
= x 100 % = 60%
Efisiensi Maksimum
Siklus Carnot merupakan model mesin kalor yang
ideal. Apakah sifat-sifatnya? Pada mesin ideal ini kal-
ornya sebanding dengan suhu.
Q~T
= x 100% ..........................(8.20)
CONTOH 8.12
Sebuah mesin carnot menyerap kalor dari tempat ber-
suhu 227OC dan membuangnya pada tempat bersuhu
27OC. Mesin tersebut mampu menyerap kalor 2.105
joule tiap setengah menitnya. Tentukan:
Termodinamika 145
a. e siensi mesin,
b. usaha yang dihasilkan mesin,
c. daya mesin!
Penyelesaian
T1 = 227OC + 273 = 500 K
T2 = 27OC + 273 = 300 K
Q1 = 2.105 joule
t = 0,5 menit = 30 s.
a. E siensi mesin carnot memenuhi e siensi maksimum.
= x 100 %
= x 100 % = 40 %.
b. Usaha yang dihasilkan mesin.
= . 100 %
40% = . 100%
LATIHAN 8.3
1. Coba jelaskan kembali tentang proses- 107OC. Jika mesin tersebut menyerap
proses pada siklus Carnot ! Proses kalor 800 J dari reservoir panas, maka
manakah sistem akan menyerap dan jumlah kalor yang dibuang dari mesin
melepas kalor ? dan pada proses
adalah ….
manakah sistem akan menghasilkan
usaha? 7. Suatu mesin carnot yang bekerja antara
2. Sebuah mesin tidak mungkin memiliki suhu 27OC dan 227OC digunakan untuk
efisiensi 100 %. Jelaskan mengapa menggerakkan sebuah generator yang
bisa demikian? tegangan keluarnya 220 V. Jika setiap
detik, mesin Carnot itu menyerap
3. Suatu mesin menerima 1250 kalori kalor 5500 J, maka berapakah kuat
dari sebuah reservoir bersuhu 400 K,
arus keluaran maksimum generator?
dan melepaskan 1200 kalori ke sebuah
reservoir lain yang suhunya 320 K. 8. Perhatikan gambar siklus Carnot di
Berapakah efisiensi mesin itu? bawah ini!
4. S e b u a h m e s i n C a r n o t y a n g
menggunakan reservoir suhu tinggi P (Nm-2)
727o C mempunyai efisiensi 30 %,
Q1
maka tentukan suhu pada reservoir
suhu rendahnya! T1 = 627OC
W
5. S e b u a h m e s i n C a r n o t y a n g
menggunakan reservoir suhu tinggi T2 = 447OC
800 K mempunyai efisiensi 20 %. Q2
V (m3)
Untuk menaikkan efisiensi menjadi
36 % maka berapakah suhu reservoir
Jika usaha yang dilakukan 2 x 104 J,
kalor suhu tinggi harus dinaikkan?
maka berapakah kalor yang dilepas
6. Sebuah mesin Carnot bekerja diantara (Q2)?
dua reservoir panas 487 o C dan
reservoir dingin
Termodinamika 147
Rangkuman Bab 8
1. Pada suatu gas tertutup berlaku:
a. Hukum Boyle-Guy Lussac
=
b. Persamaan umum gas
PV = nRT atau PV = NkT
R = tetapan umum gas; 8,314 J/mol-1K-1
k = tetapan Boltzmann; 1,38.10-23 J/K
2. Pada azas Ekmipartisi menjelaskan
a. Energi kinetik rata-rata partikel gas ideal:
= f( kT)
Q = W + U dan U = n R T atau U = N
k T
4. Proses ideal termodinamika:
a. Proses Isobarik c. Proses Isokhoris
P = tetap V = tetap
W = 0
W = P V Q = U
Q = W + U d. Proses Adiabatis
b. Proses isotermis Q = 0
T = tetap W = U
U =0 e. Proses sembarang (lain)
W = luas kurva
P1V1 = P2V2
W = n RT Pn
Q = W
5. Mesin kalor adalah mesin yang memanfaatkan aliran
kalor dari suhu tinggi ke suhu rendah secara spontan
untuk menghasilkan usaha. E siensinya:
Q ~T = x 100%.
148 Fisika SMA Kelas XI
Evaluasi Bab
1. Berikut yang merupakan ciri gas ideal A. jenis gas D. volume gas
adalah: B. suhu gas E. banya partikel
A. Dalam geraknya partikel-partikel C. tekanan gas
tidak memenuhi hukum newton 6. Sebuah tangki bervolume 8314 cm3
tentang gerak. berisi gas oksigen (berat molekul 32
B. Selalu terjadi tumbukan antar kg/kmol) pada suhu 47OC dan tekanan
molekul-molekul secara lenting alat 25 . 105 Pa. Jika tekanan udara
sebagian. luar 1 x 105 Pa, maka massa oksigen
C. Antar partikel tidak terjadi tarik- adalah ....
menarik A. 0,24 kg D. 0,4 kg
D. Massa partikel dapat dianggap B. 0,25 kg E. 0,5 kg
nol C. 0,26 kg
E. Terdiri dari partikel yang selalu 7. Rapat massa suatu gas ideal pada
bergerak. suhu T dan tekanan P adalah ρ. Jika
2. Jika isi suatu gas yang memenuhi tekanan gas tersebut dijadikan 1,5P
hukum Boyle dijadikan setengahnya, dan suhunya diturunkan menjadi 0,3T
maka tekanan menjadi dua kalinya. maka rapat massa gas dalam keadaan
Hal ini disebabkan oleh karena .... terakhir ini adalah ....
A. m o l e k u l - m o l e k u l m e r a p a t A. 0,3ρ D. 5ρ
sehingga kerapatannya menjadi Β. 0,7ρ E. 7ρ
dua kali. C. 3ρ
B. molekul-molekul bergetar dua 8. Gas berada dalam tabung yang
kali lebih cepat berlubang sehingga memungkinkan
C. m o l e k u l - m o l e k u l b e r a t n y a gas keluar dari tabung. Jika suhu
menjadi dua kali jadikan 227OC dari suhu 27OC, maka
D. banyaknya molekul menjadi dua massa yang keluar dari tabung adalah
kali ....
E. energi kinetik molekul-molekul A. 2/5 dari massanya awal
menjadi dua kali. B. 3/5 dari massanya awal
3. Suatu gas yang suhunya 127 O C C. 1/2 dari massanya awal
dipanaskan menjadi 227 O C pada D. 3/4 dari massanya awal
tekanan tetap. Volume gas sebelum E. 1/4 dari massanya awal
dipanaskan adalah V. Volume gas 9. Jika konstanta Boltzmann k = 1,38 x
setelah dipanaskan adalah .... 10-23 J/K, maka energi kinetik sebuah
atom gas helium pada suhu 127OC
A. 1/3 V D. 3/2 V adalah ....
B. 1/2 V E. 2 V
C. 5/4 V A. 4,12 x 10-21 joule
B. 2,07 x 10-21 joule
4. Suatu gas berada dalam ruang tertutup C. 5,59 x 10-21 joule
dengan volume 5 lt, tekanan 1 atm D. 8,28 x 10-21 joule
dan suhu 87OC. Bila volume dijadikan E. 12,42 x 10-21 joule
1/2 nya dan suhu diturunkan menjadi 10. Gas dalam tabung yang suhunya
27 OC, maka tekanan gas berubah 27OC dipanaskan pada volume tetap,
menjadi ... kali. hingga kecepatan rata-rata partikel
A. 5/3 D. 2/4 gas menjadi dua kali semula. Berarti
B. 3/2 E. 3/5 kenaikan suhu gas tersebut sebesar
C. 3/4 ....
5. Persamaan keadaan gas ideal ditulis A. 27OC D. 900OC
O
dalam bentuk = bilangan tetap, B. 300 C E. 1200OC
O
yang bergantung pada .... C. 600 C
Termodinamika 149
11. Seorang pelari melakukan usaha 16. Grafik berikut memberi hubungan
2,5.105 J dalam suatu latihan rutin. antara tekanan (P) dan volume (V)
Sedangkan energi dalamnya berkurang dari jumlah massa gas ideal. Dari
6,5105 J, maka dalam latihan itu orang grafik tersebut, kalor yang dibutuhkan
tersebut …. gas selama proses adalah ….
p
A. Menyerap kalor 4,0 x 10 J 5 A. 1,5 joule
B. Mengeluarkan kalor 4,0 x 10 J 5 B. 2,1 joule 2
C. Menyerap kalor 9,0 x 105 J C. 3,5 joule
D. 4,0 joule 1
D. Mengeluarkan kalor 9,0 x 105 J
E. Mengeluarkan kalor 2,5 x 105 J E. 6,0 joule 1 2 V(m3)
12. Perhatikan pernyataan-pernyataan 17. Sebuah mesin kalor Carnot bekerja0
berikut! diantara dua reservoir bersuhu 527
C dan 1270 C. Apabila reservoir suhu
(1) Pada proses isokhorik, gas tidak tinggi diturunkan menjadi 2270 C,
melakukan usaha maka efi siensi mula-mula dan terakhir
(2) Pada proses isobarik, gas selalu masing-masing adalah .…
mengembang
(3) Pada proses adiabatik, gas selalu A. 30% dan 20%
mengembang B. 40% dan 20%
(4) Pada proses isotermik, energi C. 50% dan 20%
dalam gas tetap D. 50% dan 30%
Pernyataan yang sesuai dengan konsep E. 60% dan 40%
termodinamika adalah .... 18. Suatu mesin kalor Carnot dengan
efisiensi 60% dioperasikan antara
A. 1 dan 2 D. 2, 3 dan 4 2 reservoir kalor, reservoir bersuhu
B. 1, 2 dan 3 E. 3 dan 4 rendah 27 0 C. Agar mesin Carnot
C. 1 dan 4 tersebut daya gunanya menjadi 80%,
13. Suatu gas volumenya 1,5 m3 perlahan maka diperlukan kenaikan suhu
– perlahan dipanaskan pada tekanan reservoir kalor bersuhu tinggi sebesar
tet ap hingga volumenya menjadi 2 m3. .…
Jika usaha luar gas tersebut 1,5 x 105 A. 50 K D. 500 K
Joule, maka tekanan gas adalah …. B. 150 K E. 750 K
A. 6 x 105 Nm-2 D. 5 x 105 Nm- C. 250 K
2
19. Perhatikan gambar siklus Carnot di
B. 2 x 105 Nm-2 E. 3 x 105 Nm- bawah ini! P (Nm-2)
2
Glosarium
Adiabatik : proses perubahan suatu sistem gas tanpa adanya kalor yang
diserap atau dilepas
Debit : laju aliran fluida, dirumuskan perkalian luas penampang dengan
kecepatannya
Deferensial : limit perubahan besaran sesaat tiap satu satuan waktu untuk
selang waktu mendekati nol
Derajat kebebasan : bagian dari setiap gerak yang dapat menyumbangkan energi
Diatomik : gas yang senyawanya mengandung dua atom
Efisiensi : perbandingan hasil perubahan energi yang diharapkan dengan
sumber energi
Elastis : mudah berubah bentuk atau ukurannya dan mudah kembali ke
keadaan semula
Elevasi : sudut kemiringan dari arah gerak parabola terhadap horisontal
Fluida : zat yang dapat mengalir
Frekuensi : banyaknya getaran yang terjadi tiap satu detik
Gaya konservatif : gaya yang dapat menyebabkan terjadinya kekekalan energi
mekanik
Impuls : hasil kali gaya yang bekerja dengan selang waktu gaya bekerja
Integral : anti turunan atau anti deperensial
Isobarik : proses perubahan suatu sistem gas pada tekanan tetap
Isokorik : proses perubahan suatu sistem gas pada volume tetap
Isotermis : proses perubahan suatu sistem gas pada suhu tetap
Koefisien restitusi : koefisien kelentingan tumbukan dan dinyatakan sebagai nilai
negatif perbandingan kecepatan relatif setelah dengan sebelum
tumbukan
Kontinuitas : kekekalan debit suatu fluida
Medan gravitasi : daerah yang masih dipengaruhi oleh gaya gravitasi
Momen inersia : suatu besaran yang tetap pada gerak rotasi, dirumuskan sebagai
hasil kali antara massa dengan kuadrat jaraknya
Momentum linier : jumlah gerak, menyatakan hasil kali antara massa dengan
kecepatannya
Momentum sudut : jumlah gerak yang dimiliki oleh benda yang bergerak rotasi
Monoatomik : gas yang senyawanya mengandung satu atom
Parabola : garis melengkung yang memenuhi fungsi kuadrat
Periode : waktu yang dibutuhkan untuk satu kali getaran
Reservoir : tempat penyimpanan barang cadangan (seperti air dan bahan
bakar gas)
Siklus : gabungan proses-proses yang dapat kembali ke keadaan
semula
Ketetapan Fisika SMA Kelas XI 151
Termo-
Ketetapan Fisika
Besaran Simbol Nilai tetapannya
Kecepatan cahaya (c) 3 x 108 m/s
Konstanta gravitasi G 6,67 x 10-11 Nm2/mg2
Tetapan Stefan-Botzmann ( ) 5,67 x 10-8 W/2K4
Tetapan Botzmann’s (k) 1,38 x 10-23 J/K
Tetapan Avogadro NA 6,022 x 1023 mol-1
Konstanta gas R = N Ak 8,31 J/mol K
Hukum Coulomb’s k= 8,99 x 109 N m2/C2
Muatan elektron l 1,60 x 10-19 C
Permitivitas vakum 8,85 x 10-12 C/Nm2
Permeabilitas vakum 4 x 10-7 T m/A =
1,26 x 10-6 T m/A
Tetapan planck’s h 6,63 x 10-34 J s
h = h/2 1,05 x 10-34 J s
Massa atom u 1,66 x 10-27 kg 931 MeV
Massa elektron me 9,10939 x 10-31 kg = 5,94 x 10-4 u 0,511 MeV
Massa neutron mn 1,67500 x 10-27 kg = 1,008665 u 939,57 MeV
Massa proton mp 1,67565 x 10-27 kg = 1,007267 u 938,28 MeV
Konversi Satuan
1. Massa 1 kg = 103 g = 8,64 x 104 s
1 g = 10-3 kg 1 tahun = 365 hari = 8,76
x 103 jam
1 u = 1,66 x 10-27 kg = 5,26 x 105 min =
1 ton = 1000 kg 3,16 x 107 s
2. Panjang 1 A = 10-10 m 6. Kecepatan 1 m/s = 3,60 km/h = 3,28
ft/s
1 nm = 10-9 m = 2,24 mi/h
1 cm = 10-2 m = 0,394 in 1 km/h = 0,278 m/s = 0,621 mi/h = 0,911
1 m = 10-3 km = 3,28 ft = 39,4 in ft/s
1 km = 103 = 0,621 mi 1 ft/s = 0,682 mi/h = 0,305 m/s = 1,10
km/h
1 in = 2,54 cm = 2,54 x 10-2 m 1 mi/h = 1,467 ft/s = 1,609 km/h = 0,447
1 ft = 0,305 m = 30,5 cm m/s
1 pc (parsec) = 3,09 x 1013 km 60 mi/h = 88 ft/s
3. Luas 1 cm2 = 10-4 m2 = 0,1550 in.2 7. Gaya 1 N = 0,225 lb
1 lb = 4,45 N
= 1,08 x 10-3 ft2 1 kg pada permukaan bumi = 2,2 lb = 9,8
1 m = 104 cm2 = 10,76 ft2 = 1550
2
N
in2 1 dyne = 10-5 N = 2,25 x 10-6 lb
1 in2 = 6,94 x 10-3 ft2 = 6,45 cm2 8. Tekanan 1 Pa = 1 N/m 2 = 1,45 x 10 -4
= 6,45 x 10-4 m2 lb/in.2
1 ft = 144 in.2 = 9,29 x 10-2 m2
2 = 7,5 x 10-3 mm Hg
= 929 cm2 1 mm Hg = 133 Pa = 0,02 lb/in.2
1 atm = 14,7 lb/in.2 = 101,3 Pa = 30 in.Hg
4. Volume 1 cm3 = 10-6 m3 = 3,35 x 10-5 ft3 = 760 mm Hg
= 6,10 x 10-3 in3 1 bar = 105 Pa = 100 kPa
1 m = 106 cm3 = 103 L = 35,3 ft3
3
9. Energi 1 J = 0,738 ft lb = 0,239 cal
= 6,10 x 104 in.3 = 264 gal = 9,48 x 10-4 Btu = 6,24 x 1018 eV
1 liter = 103 cm3 = 10-3 m3 1 kkal = 4186 J = 3,968 Btu
= 0,264 gal 1 kal = 4,186 J = 3,97 x 10-3 Btu = 3,09 ft
1 in.3 = 5,79 x 10-4 ft3 = 16,4 cm3 lb
1 ft lb = 1,36 J = 1,29 x 10-3 Btu
= 1,64 x 10-5 m3 1 eV = 1,60 x 10-19 J
1 ft3 = 1728 in.3 = 7,48 gal 1 kWh = 3,6 x 106 J
= 0,0283 m3 = 28,3 L 1 erg = 10-7 J = 7,38 x 10-6 ft lb
1 gal = 231 in.3 = 0,134 ft3 = 3,785 10. Daya 1 W = 1 J/s = 0,738 ft lb/s
L = 1,34 x 10-3 hp
5. Waktu 1 jam = 60 min = 3600 s = 3,41 Btu/h
1 hari = 24 jam = 1440 min 1 ft lb/s = 1,36 W = 1,82 x 10-3 hp
1 hp = 550 ft lb/s = 745,7 W
= 2545 Btu/h
152 Fisika
DaftarSMA
Pustaka
KelasFisika
XI SMA Kelas XI
DAFTAR PUSTAKA
Poon B. Sc., Danny, Dip. Ed. 1996. Living Physics, MC Problems For HKCEE. Hon-
gkong: Goodman Publisher.
Halliday, David. Resnick, Robert. 1996. Fisika. Jilid 1 &2 (terjemahan). Edisi ketiga.
Jakarta: Erlangga.
Departemen Pendidikan Nasional. 1989 - 2005. Soal-soal UMPTN dan SPMB Fisika.
Jakarta.
J. Bueche, Frederick. Ph. D. 1992. Seri Buku Schaum, Teori dan Soal-soal Fisika. Edisi
Ketujuh (terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Giancoli. Jilid... (terjemahan). Edisi Kelima. Jakarta:
Erlangga.
Glencoe. 1999. Glencoe PHYSICS, Priciples and Problems. New York: Mc. Graw-
Hill Companies.
Marcelo, Alonso. Edward, J. Finn. 1994. Dasar-dasar Fisika Universitas. Jilid... (terjema-
han). Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.
Young, Hugh, D. Anf Freedman, Roger, A. 2004. Sears and Zemansky’s : University
Physics. San Fransisco: Pearson Education, Inc.
D., Ken, R. , Martins. 2002. Physics, 2nd Edition. United Kingdom : Melson Thornes
Limited.
L, Peter. 2000. Jendela IPTEK, Gaya dan Gerak. Jakarta : Balai Pustaka.
XI 153
Termo-
Kunci Fisika SMA Kelas
Evaluasi Bab 1
1. C 9. E 17. E
3. E 11. D 19. D
5. E 13. B
7. D 15. D
Evaluasi Bab 2
1. C 7. E 13. C
3. B 9. E 15. E
5. B 11. C
Evaluasi Bab 3
1. D 9. C 17. C
3. C 11. D 19. C
5. E 13. B
7. E 15. D
Evaluasi Bab 4
1. B 7. A 13.B
3. C 9. B
5. A 11. B
Evaluasi Bab 5
1. E 11. A
3. D 13. D
5. A 15. A
7. B
9. E
Evaluasi Bab 6
1. C 11. B
3. B 13. E
5. C 15. B
7. D
9. C
Evaluasi Bab 7
1. E 11. C
3. C 13. D
5. A 15. E
7. C
9. E
Evaluasi Bab 8
1. C 11. B
3. C 13. B
5. E 15. D
7. D 17. C
9. D 19. C
154 Fisika
Indeks SMA Kelas
Fisika SMAXI
Kelas XI