Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL KEGIATAN

EVALUASI KEGIATAN IMUNISASI PADA PRAKTIK BIDAN SUFIATI


TANAH MERAH, SURABAYA

Oleh :

1 Arief Hakim Ramadhani 101511123071


.
2 Fika Kharisyanti 101311133109
.
3 Diah Triratnasari 101311133169
.
4 Fadilah Andy N. 101311133185
.
5 Selvy Novita Sari 101311133236
.

DEPARTEMEN EPIDEMIOLOGI
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2016

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Imunisasi merupakan prosedur pencegahan penyakit menular atau suatu
cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang terhadap suatu antigen,
sehingga bila kelak ia terpajan pada antigen yang serupa, tidak terjadi
penyakit. Tujuan imunisasi adalah untuk mencegah terjadinya penyakit
tertentu pada seseorang dan menghilangkan penyakit tertentu pada
sekelompok masyarakat (populasi) atau bahkan menghilangkan penyakit
tertentu dari dunia.
Melalui kegiatan ini, tubuh diperkenalkan dengan bakteri atau virus
tertentu yang sudah dilemahkan atau dimatikan dengan tujuan untuk
merangsang sistem imun guna membentuk antibodi. Antibodi yang terbentuk
setelah imunisasi berguna untuk melindungi tubuh dari serangan
mikroorganisme tersebut di masa yang akan datang. Inilah yang disebut
dengan kekebalan aktif.
Bayi yang baru lahir memang telah memiliki antibodi dari ibunya yang
diterima saat masih di dalam kandungan. Namun kekebalan ini hanya dapat
bertahan hingga beberapa minggu atau bulan saja. Setelah itu bayi akan rentan
terhadap berbagai jenis penyakit dan perlu mulai memproduksi antibodinya
sendiri.  Dengan imunisasi, sistem kekebalan tubuh anak akan siap untuk
menghadapi penyakit menular tertentu di masa depan, sesuai dengan jenis
vaksin yang diberikan.
Pemerintah melalui Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mewajibkan
lima jenis vaksin dasar pokok bagi anak-anak Indonesia yang di wajibkan oleh
kemenkes RI dengan memiliki periode pemberian vaksinasi yang telah
ditentukan, antara lain adalah vaksin BCG (Bacille Calmette-Guérin),
Hepatitis B, polio, DTP (Diphteria, Tetanus, Pertussis), dan campak. Program
imunisasi dasar di Indonesia saat ini bisa di dapatkan secara gratis dan seluruh
biaya ditanggung melalui anggaran dan kebijakan pemerintah.imunisasi bisa
di lakukan melalui rumah sakit, puskesmas maupun di posyandu. Selain itu
imunisasi juga bisa dilakukan di klinik-klinik kesehatan lain. Mengingat
pentingnya imunisasi bagi bayi dan balita maka dalam pemberian imunisasi
perlu mengikuti prosedur yang benar. Maka dari itu, kami melakukan
observasi untuk mengevaluasi kegiatan imunisasi pada pelayanan kesehatan
khususnya di praktik bidan.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mengevaluasi tata cara pelaksanaan dan pemberian imunisasi di
praktik Bidan Sufiati sesuai dengan aturan yang telah ditentukan.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mengevaluasi tata cara pelaksanaan dan pemberian imunisasi di
Praktik Bidan Sufiati sesuai dengan aturan yang telah ditentukan.
2. Mengetahui tata cara pemberian imunisasi kepada balita sesuai
dengan periode yang telah ditentukan di Praktik Bidan Sufiati
Surabaya.

1.3 Manfaat
1. Bagi Mahasiswa ( Peserta Kegiatan Observasi Imunisasi )
- Dapat mengaplikasikan ilmu dan teori yang telah diperoleh selama
kegiatan perkuliahan tentang PD3I (Epidemiologi Penyakit yang
dapat Dicegah dengan Imunisasi).
- Dapat mengobservasi bagaimana cara pemberian imunisasi yang
benar dan sesuai dengan prosedur yang ada. Seperti yang telah diatur
dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 42
Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi
- Dapat mengobservasi tentang fasilitas dan pelayanan imunisasi di
Praktik Bidan Sufiati, Tanah Merah, Surabaya.
- Dapat menentukan dan mengidentifikasi kelayakan vaksin mulai dari
jenis vaksinasi, warna vaksin, cara penyimpanan, dan tanggal
kadaluarsa.
- Memperoleh pengalaman kerja dan keterampilan saat melaksanakan
dan mengobservasi kegiatan imunisasi.
2. Bagi FKM UNAIR (Khususnya Departemen Epidemiologi)
Sebagai bahan masukan dan evaluasi dalam proses belajar mengajar serta
program kegiatan observasi imunisasi selanjutnya.

3. Bagi Instansi Praktik Bidan Sufiati, Tanah Merah, Kota Surabaya


Memperoleh bahan masukan sebagai alternatif dalam pemecahan
masalah terhadap permasalahan dan mekanisme pemberian imunisasi
dan standart operasional prosedur pelaksanaan kegiatan imuniasi yang
sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
42 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi.
BAB 2
METODE PELAKSANAAN OBSERVASI

2.1 Lokasi Observasi Imunisasi


Pelaksanaan program imunisasi oleh praktik Bidan Sufiati dilaksanakan di
Tempat Praktik Bidan Sufiati yang beralamat di Jalan
2.2 Waktu Pelaksanaan Observasi Imunisasi
Pelaksanaan kegiatan observasi imunisasi terdapat 2 sesi yang
dilaksanakan setiap bulannya oleh Praktik Bidan Sufiati.

Sesi 1 : Pada Tanggal 14 Oktober 2016 mulai pukul 08.00 WIB – selesai.

Sesi 2 : Pada Tanggal 14 November 2016 mulai pukul 08.00 WIB – selesai

2.3 Metode Pelaksanaan Observasi


Metode pelaksanaan observasi kegiatan imunisasi yang dilakukan saat
mengamati kegiatan pemberian imunisasi di Praktik Bidan Sufiati. Diskusi
dan tanya jawab dengan bidan dan/atau petugas kesehatan yang
melaksanakan kegiatan pemberian imunisasi di Praktik Bidan Sufiati, Tanah
Merah, Surabaya. Adapun kegiatan yang didiskusikan adalah mengenai tata
cara pemberian imunisasi, cara penyimpanan imunisasi, sistematika
pemasokan imunisasi dan lain sebagainya.
1. Melakukan pengamatan secara langsung ketika bidan atau
petugas kesehatan memberikan imunisasi dan bagaimana cara
penyimpanan masing-masing vaksinasi dan lain sebagainya.
2. Melakukan pengamatan terhadap prosedur pelaksanan imunisasi
apakah sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2013 Tentang
Penyelenggaraan Imunisasi.
3. Menulis laporan tentang hasil observasi evaluasi kegiatan
imunisasi di praktik Bidan Sufiati.
2.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu data primer yang
diperoleh dari hasil kegiatan observasi atau pengamatan, dan wawancara
dengan bidan yang bertugas memberikan imunisasi.
2.5 Metode Pengolahan dan Analisis Data
Studi ini merupakan jenis penelitian deskriptif yang bertujuan untuk
menggambarkan suatu keadaan yaitu gambaran pelaksanaan pemberian
imunisasi di praktik bidan swasta.
2.6 Jadwal Kegiatan
Tabel 2.6.1 Jadwal Pelaksanaan Observasi Imunisasi di Praktik Bidan Sufiati
No Kegiatan September Oktober November
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Penentuan Sasaran

2. Penyusunan
Proposal
3. Survey dan afiliasi
dengan bidan di
posyandu
4. Permohonan surat
ijin fakultas dan
posyandu
4. Pelaksanaan
Observasi
imunisasi
a. Observasi 1
b. Observasi 2
5. Penyusunan
Laporan Observasi
Imunisasi
6. Presentasi Hasil
Observasi
BAB 3
PENUTUP

Imunisasi merupakan kegiatan yang wajib dilakukan pada bayi dan balita
untuk dapat memberikan perlindungan dari penyakit-penyakit tertentu sehingga
generasi masa depan akan lebih sehat. Maka dari itu, pemberian imunisasi juga
harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang baik menurut Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan
Imunisasi.

Hal ini menjadikan evaluasi kegiatan imunisasi pada Praktik Bidan Sufiati,
Tanah Merah, Kota Surabaya perlu dilaksanakan. Sehingga, besar harapan kami
untuk mendapat dukungan dari semua pihak baik dari segi materi maupun moral
untuk kelancaran kegiatan ini.

PERSETUJUAN PROPOSAL KEGIATAN


EVALUASI KEGIATAN IMUNISASI PADA PRAKTIK BIDAN SUFIATI
KOTA SURABAYA

Surabaya, 21 September 2016

Pembimbing Ketua Panitia

Kurnia Dwi Artanti, dr. A. Hakim R


198204112008122002 NIM. 101311133

Anda mungkin juga menyukai