KONTEKSTUALISASI KEUNGGULAN
DAN KEARIFAN LOKAL
DALAM KURIKULUM 2013
DI PROVINSI JAMBI
0
Edisi Revisi
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 mengamanatkan bahwa pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. Untuk itu, dalam mewujudkan cita-cita tersebut, penyelenggaraan
pendidikan harus didasarkan kepada dasar filosofi bangsa dan mengakomodasi keberagaman baik
kondisi, potensi maupun kebutuhan peserta didik dan daerah. Melalui cara itu, maka peserta didik
menyadari kekayaan yang beragam itu yang mengutuhkan bangsa sesuai dengan semboyan Bhinneka
Tunggal Ika. Hal ini perlu dilakukan untuk menguatkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan
nasional untuk mewujudkan keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI yang berdaulat, adil dan makmur.
Sebagai perangkat perencanaan, kurikulum merupakan jantungnya pendidikan dan berperan sebagai
penjamin ketercapaian tujuan pendidikan. Dikatakan demikian karena kurikulum mengatur tentang tujuan,
isi dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan proses
pembelajaran di setiap sekolah. Tujuan dimaksud meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian
dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu
kurikulum operasional disusun oleh masing-masing satuan pendidikan di bawah koordinasi dan pembinaan
oleh Dinas pendidikan. Hal ini dimaksudkan untuk memungkinkan terjadinya penyesuaian program
pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Sebagaimana yang kita pahami, Indonesia merupakan negara besar yang kaya dengan berbagai
keberagaman, dan setiap keberagaman itu mengandung unsur keunggulan dan kearifan lokal.
Keberagaman merupakan kekuatan luar biasa yang harus terus diperkuat, dan hal ini telah terbukti
mengantarkan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar dan disegani. Terdapat dua unsur utama
yang menjadi sumber kekuatan besar dimiliki bangsa Indonesia, Pertama: kondisi dan posisi geografis
sebagai negara maritim dan agraris. Kekuatan ini memperbesar peluang bagi bangsa ini untuk menjadi
negara terdepan dalam pengelolaan sumber daya alam yang akan mengantarkan bangsa ini menjadi
produsen terbesar. Sejarah juga membuktikan bahwa Indonesia menjadi primadona hasil bumi dan mineral
lainnya. Kedua, Indonesia memiliki beranekaragam kekayaan budaya dan suku bangsa. Masing-masing
suku bangsa memiliki kearifan lokal yang menjadi penguat jatidiri dan karakter bangsa. Sejarah juga
mencatat bahwa kearifan lokal ini mampu mebentengi bangsa ini dari berbagai ancaman baik dari luar
maupun dari dalam. Di samping itu, keberagaman budaya juga memiliki kekuatan ekonomis strategis yang
akan mengantarkan Indonesia menjadi negara terdepan dalam kekayaan budaya. Kekuatan inilah yang
akan mengantarkan bangsa Indoensia menjadi bangsa yang besar, kuat, tangguh, dan berdaulat.
Sehubungan dengan itu, kurikulum harus dikembangkan menganut prinsip fleksibelitas, mudah dipahami
dan dipelajari oleh semua pihak, terutama penyelenggara pendidikan, guru, orang tua dan siswa sebagai
subyek pendidikan. Sebagai produk kebijakan, keberadaan kurikulum harus memudahkan guru untuk
membelajarakannya (teachable) sehingga guru tidak merasakan kerumitan apalagi beban. Selain itu,
dengan adanya kurikulum, siswa menjadi lebih mudah belajar ( learnable), tujuannya dapat dicapai dengan
baik (achievable), dan terukur ketercapaiannya ( measurable), dampak yang ditumbulkannya dapat terlihat
nyata (observable) serta relevan dengan kebutuhan peserta didik dan daerah.
Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik. Masing-masing daerah
memerlukan pendidikan sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh
1
Edisi Revisi
karena itu, Untuk menjamin adanya relevansi pendidikan dengan kebutuhan dengan kebutuhan dan
potensi, maka pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan
(stakeholders). Dengan demikian, sangat diharapkan para lulusan memiliki kompetensi yang relevan
dengan kebutuhan pengembangan daerah. Artinya, kurikulum harus dikembangkan dengan
memperhatikan karakteristik alam, kehidupan, dan sosial budaya masyarakat setempat. Penghayatan dan
apresiasi pada budaya setempat harus terlebih dahulu ditumbuhkan sebelum mempelajari budaya dari
daerah dan bangsa lain. Berbagai tantangan dalam kehidupan dapat diatasi oleh setiap lulusan lembaga
pendidikan apabila kurikulum yang diterapkan mampu mengekomodasi berbagai keberagaman, baik
keberagaman konteks mamupun keberagaman kebutuhan individual peserta didik. Inilah makna dari
kurikulum yang berdiversifikasi yang dapat mengakomodasi berbagai kepentingan dana kekuatan atau
potensi yang dimiliki yang diakomodasi melalui muatan lokal.
Muatan lokal dapat berupa bahan kajian atau mata pelajaran pada satuan pendidikan. Muatan tersebut
dapat berisi materi dan proses pembelajaran sesuai potensi, keunikan, dan kearian lokal daerah setempat.
Pembelajaran muatan lokal bertujuan untuk membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang diperlukan agar mereka: (1) mengenal dan mencintai lingkungan alam, sosial, budaya,
dan spiritual di daerahnya; (2) dan melestarikan dan mengembangkan keunggulan dan kearifan daerah
yang berguna bagi diri dan lingkungannya dalam rangka menunjang pembangunan nasional. Muatan lokal
juga memberi motivasi belajar kepada peserta didik dan memudahkan mereka mencapai kompetensi yang
ada dalam kurikulum. Dikatakan demikian, karena muatan lokal mengondisikan anak belajar dimulai dari
lingkungan terdekat dengan kehidupan mereka sehari-hari.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka pengembangan muatan lokal mengacu kepada beberapa prinsip,
yaitu: (1) kesesuaian dengan perkembangan peserta didik; (2) keutuhan kompetensi; (3) fleksibilitas jenis,
bentuk, dan pengaturan waktu penyelenggaraan; dan (4) kebermanfaatan untuk kepentingan nasional dan
menghadapi tantangan global. Untuk merealisasikan hal tersebut, maka ruang lingkup muatan lokal
berhubungan dengan seni budaya, prakarya, pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan, bahasa,
dan/atau teknologi. Bahan kajian tersebut dapat berupa keunggulan dan kearifan daerah tempat
tinggalnya. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya, bahan-bahan kajian muatan lokal dapat diintegrasikan
antara lain dalam mata pelajaran seni budaya, prakarya, dan/atau pendidikan jasmani, olahraga, dan
kesehatan. Apabila ada bahan kajian yang tidak dapat dimasukkan sebagai bahan kajian tersebut yang
disebabkan oleh berbagai hal, maka muatan lokal tersebut dapat dijadikan mata pelajaran yang berdiri
sendiri.
Pengembangan muatan lokal dilakukan melalui tahapan berikut: (1) analisis konteks lingkungan alam,
sosial, dan/atau budaya; (2) identifikasi muatan lokal; (3) perumusan kompetensi dasar untuk setiap jenis
muatan lokal; (4) penentuan tingkat satuan pendidikan yang sesuai untuk setiap kompetensi dasar; (5)
pengintegrasian kompetensi dasar ke dalam muatan pembelajaran yang relevan; (6) penetapan muatan
lokal sebagai bagian dari muatan pembelajaran atau menjadi mata pelajaran yang berdiri sendiri; (7)
penyusunan silabus; dan (8) penyusunan han ajar. Akhirnya muatan lokal tersebut dirumuskan dalam
bentuk dokumen yang terdiri atas: kompetensi dasar, silabus, dan buku teks pelajaran atau bahan ajar.
Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan memberikan apresiasi yang sebesar-sebesarnya kepada Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jambi yang telah memprakarsai, memfasilitasi dan memberikan
dukungan penuh kepada Tim Pengembang Kurikulum (TPK) Provinsi Jambi sehingga dokumen kurikulum
muatan lokal ini dapat disusun dan didokumentasikan dengan baik sesuai dengan tahapan-tahapan yang
dapat dipertanggungjawabkan secara profesional. Apresiasi yang tidak terhingga juga kami sampaikan
para fasilitator yang terdiri dari Koordinator Pengawas, Pengawas, dan Kepala Sekolah SMA dan SMK
yang telah mencurahkan segala kemampuan dalam mewujudkan dokumen yang sangat berharga ini.
Selanjutnya, apresiasi tak terhingga juga kepada para guru yang terlibat sejak awal pengembangan
sampai akhirnya final. Demikian pula, apresiasi kami sampaikan kepada pihak-pihak yang telah
mendukung terselesaikannya dokumen ini.
2
Edisi Revisi
Akhir kata, kami mengucapkan selamat kepada semua pihak yang telah bekerjasama dengan baik
sehingga dokumen ini dapat dijadikan acuan bagi setiap sekolah, serta menjadi model atau contoh bagi
daerah lain. Atas segala perhatian dan kerjasama ini, kami mengucapkan terimakasih.
3
Edisi Revisi
SAMBUTAN
H.Agus Herianto,SH
4
Edisi Revisi
KATA PENGANTAR
Puji syukur Tim Pengembang Kurikulum sampaikan pada Allah SWT atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Tim Pengembang Kurikulum dapat merampungkan
penyusunan muatan lokal Provinsi Jambi untuk jenjang SMA/SMALB dan SMK/SMKLB, berupa
naskah akademik yang diberi judul “Kontektualisasi Keunggulan dan Kearifan Lokal” dalam
kurikulum 2013 di Provinsi Jambi.
Kegiatan penyusunan muatan lokal Provinsi Jambi sesuai amanat Undang-Undang 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, khususnya Bidang Pendidikan, di mana Pemerintah
Provinsi memiliki tugas dan tanggung jawab dalam hal penyusunan Kurikulum Muatan Lokal.
Untuk itu Pemerintah Provinsi Jambi melalui Dinas Pendidikan, melakukan tahapan proses
penyusunan Kurikulum Muatan lokal Provinsi Jambi dengan mempedomani Undang-Undang 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan menteri pendidikan dan kebudayan
Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013 dan
implementasi Kurikulum 2013 dengan tujuan untuk meningkatkan Standar Nasional Pendidikan
(SNP) khususnya standar isi.
Tim penyusun menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak:
1. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Kepala Bidang Pembinaan SMA,Kepala Bidang
Pembinaan SMK, Kasi Kurikulum dan Penilaian SMA, Kasi Kurikulum dan Penilaian SMK;
2. Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia;
3. Bapak Zulfikri Anas, M.Ed dari Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia, sebagai dewan pakar;
4. Bapak Drs. Djunaidi T. Noor, budayawan Jambi sebagai nara sumber;
5. Para Anggota Tim Pengembang Kurikulum, para pengawas dan guru-guru
SMA/SMK/PKLK se-Provinsi Jambi yang telah ikut mencurahkan pikiran dan tenaga dalam
menyelesaikan naskah muatan lokal ini;
6. Panitia yang telah memfasilitasi terwujudnya naskah penyelenggaraan muatan lokal ini.
Kami menyadari bahwa naskah muatan lokal Provinsi Jambi ini belumlah sempurna. Oleh
sebab itu Tim Pengembang Kurikulum (TPK) Provinsi Jambi mengharapkan kritik dan saran
yang membangun demi kesempurnaan dokumen muatan lokal ini. Akhirnya Tim Pengembang
Kurikulum berharap muatan lokal ini dapat berkontribusi bagi peningkatan mutu pendidikan di
Provinsi Jambi, khususnya pengimplementasian muatan lokal di satuan pendidikan.
H.SYAMSIRWAN
Ketua
5
Edisi Revisi
SAMBUTAN...................................................................................................................................................... 1
KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAMBI........................................................................................ 1
KATA PENGANTAR........................................................................................................................................ 2
TIM PENGEMBANG KURIKULUM................................................................................................................. 2
BAB I................................................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN.............................................................................................................................................. 4
1.1 LATAR BELAKANG................................................................................................................................................4
1.2 LANDASAN HUKUM...........................................................................................................................................6
1.3 TUJUAN.............................................................................................................................................................7
1.4 PENGERTIAN.....................................................................................................................................................7
1.5 RUANG LINGKUP..............................................................................................................................................7
BAB II................................................................................................................................................................ 8
PENYUSUNAN MUATAN LOKAL SMA/SMALB DAN SMK/SMKLB PROVINSI JAMBI...........................8
2.1 KONSEP PENYUSUNAN.....................................................................................................................................8
2.2 PRINSIP-PRINSIP PENYUSUNAN......................................................................................................................9
2.3 PENYUSUNAN MUATAN LOKAL SMA/SMALB DAN SMK/SMKLB...............................................................11
REKAPITULASI HASIL IDENTIFIKASI POTENSI DAERAH SE-PROVINSI JAMBI.................................13
ANALISIS KONTEKS MUATAN LOKAL KABUPATEN/KOTA SE-PROVINSI JAMBI.............................36
A. KABUPATEN KERINCI............................................................................................................................36
B. KABUPATEN MUARO JAMBI.................................................................................................................39
C. KABUPATEN BATANGHARI..................................................................................................................43
D. KOTA JAMBI............................................................................................................................................. 49
E. KABUPATEN BUNGO..............................................................................................................................57
F. KABUPATEN SAROLANGUN................................................................................................................62
G. KOTA SUNGAI PENUH...........................................................................................................................68
H. KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR...........................................................................................73
I. KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT..........................................................................................76
J. TEBO.......................................................................................................................................................... 79
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR........................................................................................ 82
A. PENETAPAN MUATAN LOKAL SEBAGAI BAGIAN DARI MUATAN PEMBELAJARAN........................................86
1. Pengintegrasian Mulok Sosial - Ekonomi Pada Mapel Pkwu..........................................................88
2. Pengintegrasian Mulok Sejarah Jambi Pada Mapel Sejarah..........................................................96
3. Pengintegrasian Mulok Olahraga Dan Permainan Tradisional Pada Mapel Pjok......................103
4. Pengintegrasian Mulok Budaya Lokal Pada Mapel Seni Budaya.................................................105
5. Pengintegrasian Mulok Sosial-Ekonomi Pada Mapel Sosiologi....................................................108
6. Pengintegrasian Mulok Budaya Lokal Pada Mapel Sosiologi.......................................................112
B. PENGEMBANGAN MUATAN LOKAL PADA PEMERINTAH PROVINSI............................................................116
SILABUS SEJARAH......................................................................................................................................117
SILABUS SOSIAL EKONOMI......................................................................................................................126
SILABUS MUATAN LOKAL (MULOK) BUDAYA LOKAL........................................................................132
SILABUS MUATAN LOKAL OLAHRAGA DAN PERMAINAN TRADISIONAL....................................138
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.........................................................................................................142
Penilaian 158
Lembar Kerja 161
BAB III........................................................................................................................................................... 165
PELAKSANAAN MUATAN LOKAL............................................................................................................ 165
BAB IV........................................................................................................................................................... 167
PENUTUP...................................................................................................................................................... 167
4.1 KESIMPULAN.................................................................................................................................................167
4.2 SARAN...........................................................................................................................................................167
6
Edisi Revisi
4.3TINDAK LANJUT................................................................................................................................................168
LAMPIRAN.................................................................................................................................................... 171
7
Edisi Revisi
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dengan berbagai ciri khas dan
karakteristik tiap daerah. Keragaman yang menjadi karakteristik dan keunikan
Indonesia antara lain dari segi geografis, potensi sumber daya, ketersediaan sarana dan
prasarana, kondisi sosial budaya, dan berbagai keragaman lainnya yang terdapat
disetiap daerah. Keragaman tersebut selanjutnya menyebabkan tingkatan kebutuhan
dan tantangan pengembangan yang berbeda antar daerah dalam rangka meningkatkan
mutu dan mencerdaskan kehidupan masyarakat disetiap daerah. Terkait dengan
pembangunan pendidikan, maka masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang
sesuai dengan karakteristik daerah. Pendidikan perlu dikembangkan dan
diimplementasikan secara kontekstual untuk merespon kebutuhan peserta didik, satuan
pendidikan, dan daerah.
Pada Kurikulum 2013, muatan kurikulum terdiri atas; muatan kurikulum pada
tingkat nasional, muatan kurikulum pada tingkat daerah, dan muatan kekhasan satuan
pendidikan. Muatan kurikulum pada tingkat nasional terdiri atas sejumlah mata pelajaran
yang dikembangkan oleh pusat. Muatan kurikulum pada tingkat daerah terdiri atas
sejumlah bahan kajian dan pelajaran dan/atau mata pelajaran muatan lokal yang
ditentukan oleh daerah yang bersangkutan. Sedangkan muatan kekhasan satuan
pendidikan berupa bahan kajian dan pelajaran dan/atau mata pelajaran muatan lokal
serta program kegiatan yang ditentukan oleh satuan pendidikan yang bersangkutan
dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik.
Kondisi yang terjadi di daerah menunjukkan bahwa ada daerah yang sudah
menetapkan muatan lokal melalui peraturan gubernur/bupati/walikota, ada juga daerah
yang belum menetapkan muatan lokal. Pada tingkat satuan pendidikan, masih ada
satuan pendidikan yang belum menetapkan dan melaksanakan muatan lokal. Kondisi
lainnya terjadi bahwa dalam menetapkan muatan lokal belum sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan. Begitu juga kondisi yang terjadi di Provinsi Jambi.
8
Edisi Revisi
Menyikapi kondisi di atas, Dinas Pendidikan Provinsi Jambi melakukan
serangkaian aktivitas penyusunan muatan lokal yang dapat dijadikan pedoman dan arah
penerapan muatan lokal di satuan pendidikan, khususnya SMA/SMALB dan
SMK/SMKLB. Penyusunan muatan lokal ini dilakukan dengan tahapan dan prinsip
penyusunan muatan lokal berdasarkan panduan yang dikeluarkan oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Penyusunan mulok tersebut
melibatkan pihak yang terkait seperti: dewan pakar, budayawan, pengawas sekolah, dan
guru-guru se-Provinsi Jambi.
9
Edisi Revisi
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 160
Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015 tentang
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian Pendidikan.
1.3 Tujuan
Penyusunan muatan lokal SMA/SMALB dan SMK/SMKLB di Provinsi Jambi ini bertujuan
untuk:
1. Memberikan pemahaman yang sama tentang pelaksanaan muatan lokal di Provinsi
Jambi;
2. Pedoman umum bagi satuan pendidikan dan dinas pendidikan dalam melaksanakan
muatan lokal.
1.4 Pengertian
Muatan lokal adalah bahan kajian atau mata pelajaran pada satuan pendidikan
yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal.
Muatan lokal dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap
keunggulan dan kearifan daerah tempat tinggalnya (Permendikbud nomor 79 tahun
2014, pasal 2 ayat 1).
Selain itu muatan lokal dibelajarkan kepada peserta didik dengan tujuan agar
mereka dibekali dengan aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan
untuk :
10
Edisi Revisi
1.5 Ruang Lingkup
Ruang lingkup muatan lokal Provinsi Jambi secara umum meliputi
bidang :
a. Sosial Ekonomi
b. Budaya Lokal
c. Sejarah Jambi
d. Olahraga dan Permainan Tradisional
11
Edisi Revisi
BAB II
Aspek SDM menjadi penentu keberhasilan dari semua potensi muatan lokal,
karena SDM dapat memberikan dampak positif dan negatif terhadap kualitas muatan
lokal yang akan dikembangkan. Hal ini sangat bergantung kepada paradigma, kultur,
dan etos kerja SDM yang bersangkutan. Dapat dikatakan bahwa tidak ada realisasi dan
implementasi muatan lokal, tanpa melibatkan dan memposisikan manusia sebagai
aspek sentral dalam proses pencapaiannya.
12
Edisi Revisi
13
Edisi Revisi
1. Utuh
Pengembangan pendidikan muatan lokal dilakukan berdasarkan pendidikan berbasis
kompetensi, kinerja, dan kecakapan hidup.
2. Kontekstual
Pengembangan pendidikan muatan lokal dilakukan berdasarkan budaya, potensi,
dan masalah daerah.
3. Terpadu
Pendidikan muatan lokal dipadukan dengan lingkungan satuan pendidikan,
termasuk terpadu dengan dunia usaha dan industri.
4. Apresiatif
Hasil-hasil pendidikan muatan lokal dirayakan (dalam bentuk pertunjukkan,
lombalomba, pemberian penghargaan) di level satuan pendidikan dan daerah.
5. Fleksibel
Jenis muatan lokal yang dipilih oleh satuan pendidikan dan pengaturan waktunya
bersifat fleksibel sesuai dengan kondisi dan karakteristik satuan pendidikan.
7. Manfaat
Pendidikan muatan lokal berorientasi pada upaya melestarikan dan
mengembangkan budaya lokal dalam menghadapi tantangan global.
14
Edisi Revisi
Implementasi di
Satuan Pendidikan
daerahnya
Atas dasar ketentuan tersebut, maka muatan lokal yang berlaku untuk seluruh wilayah
Provinsi Jambi ditetapkan dengan peraturan gubernur. Sedangkan muatan lokal yang
berlaku untuk seluruh wilayah kabupaten/kota ditetapkan dengan peraturan bupati/walikota.
A. Proses Penyusunan
Penyusunan muatan lokal Provinsi Jambi, dimulai dengan melakukan analisis
konteks kabupaten/kota sampai dengan mengusulkan muatan lokal ke Pemerintah
15
Edisi Revisi
Provinsi Jambi untuk ditetapkan sebagai Muatan Lokal Provinsi Jambi dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Analisis konteks lingkungan alam, sosial, dan/atau budaya yang dilakukan oleh
satuan pendidikan meliputi inventarisasi potensi dan keunikan daerah yang
dimiliki di lingkungan satuan pendidikan, kabupaten/kota, dan provinsi.
16
Edisi Revisi
REKAPITULASI HASIL IDENTIFIKASI POTENSI DAERAH
SE-PROVINSI JAMBI
d. Tari Persembahan √
f. Buka Lanse
g. Timbangan Adat
17
Edisi Revisi
b. Tari Pisang
4. Kuliner
a. Pedamaran, √ √
b. Celo Kote
c. Cipak Kapung
d. Tempoyak √ √
e. Gulai Terjun
f. Lepat Ketan
6. Kerajinan
a. Rumah adat Batanghari
b. Ukiran akar kayu di desa Betung
d. Kerajinan Resam
e. Batik Batanghari
f. Anyaman tikar Rumbe
g. Anyaman atap Rumbe
2 Histori / 1. Sejarah Batanghari
Sejarah 2. Benteng Tembesi
3. Candi Pematang Saung di Lubuk
Ruso
4. Makam Syeh Keramat Tinggi
3 Sosial 1. Agrobisnis
Ekonomi 2. Pertanian √
3. Peternakan
4. Perikanan
5. Pariwisata
6. Tanah (liat)
7. Sungai Batanghari
8. Danau Letang Jaya
9. Danau Bangko di kecamatan
Pemayung
10. Hutan Rakyat Senami (Kayu Bulian )
2. Kota Jambi
Potensi Keterangan
NOo Kelompok Tanjab Muaro Batang
Tanjab
Kota Jambi
Barat Timur Jambi hari
1 Budaya 1. Pakaian khas kota Jambi
lokal a. Tengkuluk
b. pemakaian kain sarung
c. pemakaian kain sarung
ganda
2. Tari kota Jambi :
a. tari sekapur sirih
b. tari dana sarah
c. tari serengkuh dayung
d. tari anggut
3. Kerajinan kota Jambi :
a. batik Jambi
b. sulaman benang emas
c. ukiran/rumah adat V
V
Sosial 1. Pertanian : V V V
2 budaya 2. pengelolaan sampah
3. pemanfaatan hasil
limbah
4. Pengolahan limbah :
5. limbah organik
6. limbah anorganik
3 Sejarah 1. rumah orang kayo hitam
2. makam kyai
3. baju jubah
4. keris
5. pedang
6. al-qur’an
19
Edisi Revisi
9. benteng
4 Permainan 1. patok lele V V
Tradisional 2. tepek’an V
3. caengkleng V
4. engrang/katinjak V
5. congklak
6. permainan ladang V V V
7. lompat karet V V
8. bedilan
9. permainan gasing V
5 Kuliner 1. tepek ikan
2. padamaran V
3. engkak
4. madsuba
5. kerupuk ikan
6. tempoyak
20
Edisi Revisi
22
Edisi Revisi
4. Kabupaten Merangin
Potensi Keterangan
No Kelompok Kerin- Sungai Sarola-
Kabupaten Merangin ci Penuh ngun
Bungo Tebo
24
Edisi Revisi
25
Edisi Revisi
27
Edisi Revisi
8. Kabupaten Kerinci
Potensi Daerah/ Keterangan
No Kelompok Kota Mera- Sarola-
Budaya Lokal S. Penuh ngin ngun
Bungo Tebo
29
Edisi Revisi
9. Kabupaten Sarolangun
30
Edisi Revisi
Keterangan
No Potensi Daerah/
Kelompok Kota Tanjab Muaro
Budaya Lokal Batanghari
Jambi Barat Jambi
1. Budaya A. Budaya
Lokal 1. Mandi Safar
2. Festival Budaya
Kampung Laut
B. Tarian
1. Tari Inai
2. Dialek Melayu
3. Tari Sumbun
4. Tari Seribu Lilin
C. Makanan
1. Sumbun
2. Kletek
3. Kayu Api
4. Kerupuk Udang
5. Bungkol
2. Sosial 1. Agrobisnis V
Ekonomi 2. Perkebunan V V
3. Pertanian V V
4. Perikanan V
5. Pariwisata
- Pantai Sungai
Rimun
- Pantai Cemara
- Pantai Remau
Baku Tuo
- Pantai Tanjung
Jabung
- Taman Nasional
Berbak
Hutan Lindung
-
Sungai Gambut
3. Sejarah 1. Sungai Lambur
2. Situs Siti Hawa
3. Situs Kota Kandis
Makam Orang
4. Kayo Hitam dan
Rang Kayo Pingai
4. Permainan 1. Untal Kaleng
33
Edisi Revisi
34
Edisi Revisi
Kelompok Potensi Mulok Provinsi Mulok Kabupaten
Ular naga/Kereta Api
Yeye Karet
Pecah Piring
Agrowisata - - Wisata Irigasi Persawahan di Trans
Suban
catatan : ada kesamaan dengan potensi
kabupaten lain
36
Edisi Revisi
Hasil dari identifikasi diperoleh data gambaran alternatif muatan lokal yang dapat
dikembangkan dari kabupaten/kota dalam Provinsi Jambi sebagai berikut:
A. KABUPATEN KERINCI
1. Visi Provinsi Jambi
Terwujudnya Provinsi Jambi yang Tertib, Unggul, Nyaman, Tangguh, Adil dan
Sejahtera
2. Visi Diknas Provinsi Jambi
Terwujudnya insan cerdas kompetitif
3. Visi Kabupaten/Kota
37
Edisi Revisi
38
Edisi Revisi
Potensi
No. Peluang Tantangan Potensi Mulok
Daerah
seperti kenduri sko, kendiri melestarikan
sudah tuai, dan mandi budaya yang ada
belimau. sehingga
kesenian daerah
belum
berkembang.
5. Historis · Terdapat situs-situs · Kurangnya
budaya peninggalan sosialisasi
sejarah. mengenai
peninggalan
sejarah sehingga
belum banyak
dikenal
masyarakat.
Potensi
No Peluang Tantangan Potensi Mulok
Daerah
1. Sumber · Lahan Pertanian · Banjir. · Membuat pembibitan. Ex:
Daya yang luas. · Kemarau bibit sawit, pinang dan
Alam coklat.
40
Edisi Revisi
Potensi
No Peluang Tantangan Potensi Mulok
Daerah
· Perkebunan sawit, panjang. · Mengajarkan menanam
pinang, coklat. · Kebakaran tanaman palawija.
· Perkebunan hutan. · Menciptakan manusia
palawija. · Hama dan yang kreatif dan produktif
· Peternakan, penyakit pada sehingga menciptakan
perikanan, tanaman. hasil produksi yang
pertambangan. · Cuaca yang memiliki nilai jual yang
· Banyaknya hasil tidak menentu. tinggi.
hutan, ex: kayu · Menciptakan peluang kerja
rotan, rumbai. dibidang perikanan. Ex:
· Adanya sungai membuat tambak ikan.
batanghari
2. Sumber · Dimana masyarakat · Masih · Meningkatkan manusia
Daya sekitar mudah kurangnya yang memiliki keahlian
Manusia menerima inovator yang dibidang tertentu yang
perubahan dan kompeten dibutuhkan.
masukan yang dibidangnya.
besifat membangun,
inovatis.
3. Lokasi · Letak sekolah tidak · Pihak sekolah · Pemnfaatan kerjasama
Geografis terlalu jauh dari ibu masih kurang dengan instansi terkait
kota Kabupaten dan menjalin dalam pengembangan
Dinas terkait . kerjasama mulok
dengan pihak
terkait.
4. Budaya · Masih banyaknya · Kesenian · Membentuk sanggar tari
budaya daerah. Ex: daerah belum daerah dan
bidang tari dan seni. berkembang mempromosikannya ke
karena belum daerah luar. Ex:
mendapat menciptakan tari Bejolo
perhatian yang sesuai dengan
masyarakat. keadaan daerah dan
kebiasaan masyarakat
setempat.
5. Historis · Banyaknya · Kurangnya · Mempromosikan tempat
peninggalan sejarah perawatan dan wisata yang ada di Muaro
yang terdapat di penjagaan Jambi.
Kabupaten Muaro pada situs · Menciptakan pemandu
Jambi. ex: Candi sejarah. pariwisata yang baik.
Muaro Jambi, · Kurangnya
makam yang bernilai sosialisasi
41
Edisi Revisi
Potensi
No Peluang Tantangan Potensi Mulok
Daerah
sejarah (Makam kepada
Putri Pinang Masak, masyarakat.
Orang Kayo Pingai, · Kurangnya
dll) pemahaman
masyarakat
tentang
pentingnya
menjaga
peninggalan
sejarah yang
ada.
C. KABUPATEN BATANGHARI
43
Edisi Revisi
47
Edisi Revisi
N Rencana Tindak
Komponen Peluang Tantangan
o Lanjut
· Siswa dapat kebawah. mengembangkan
berinteraksi secara potensi peserta
baik dalam didik
pembelajaran.
· Mau menerima
inovasi
dibidangIPTEK.
· Memiliki minat dan
bakat dibidangTIK
dan wirausaha.
2. Pendidik · Semua guru · Belum terfungsikannya · Sekolah
berkualifikasi S-1. guru yang memiliki meberdayakan
. potensi diluar guru yang
kompetensi mata memiliki potensi
pelajaran. sesuai muatan
· Tersedianya guru lokal yang akan
melebihi jumlah jam dikembangkan di
mengajar yang sekolah.
ditetapkan satuan
pendidikan.
3. Tenaga · Mendukung dalam - · Sekolah dapat
Kependidikan bidang memberdayakan
administrasi. potensi tenaga
· Mendukung dalam kependidikan
bidang dalam
dokumentasi. administrasi dan
dokumentasi.
4. Sarana dan · Kondisi ruang dan · Kurangnya buku-buku · Sekolah
Prasarana alat laboratorium referensi di berupaya
IPA, Komputer, perpustakaansekolah. menyediakan
Bahasa dan layanan
Prakarya cukup peminjaman alat
memadai. atau buku-buku
dengan lembaga
lain.
· Sekolah
berupaya
menyediakan
sarana dan
prasarana yang
menunjang
48
Edisi Revisi
N Rencana Tindak
Komponen Peluang Tantangan
o Lanjut
mulok.
49
Edisi Revisi
No Komponen Peluang Tantangan Rencana Tindak Lanjut
muatan-muatan SK dan KD Mulok.
yang dikembangkan
D. KOTA JAMBI
1. Visi Provinsi Jambi
Terwujudnya Provinsi Jambi yang Tertib, Unggul, Nyaman, Tangguh, Adil dam
Sejahtera.
2. Visi Diknas Provinsi Jambi
Terwujudnya insan cerdas kompetitif.
3. Visi Kabupaten/Kota
Mewujudkan Kota Jambi sebagai Kota perdagangan dan jasa yang berbasis pada
masyarakat yang berakhlak dan berbudaya.
52
Edisi Revisi
No Komponen Peluang Tantangan Rencana Tindak Lanjut
.
Kerja banyak. program-
(DU/DK) · Pengenalan program
DU/DK memiliki sekolah masih
potensi rendah.
mendukung
sekolah
dibidangpariwisata
dan
kewirausahaan
(pertanian,
perikanan, PLH,
kerajinan, industri
pangan).
KABUPATEN MERANGIN
1. Visi Provinsi Jambi
Terwujudnya Provinsi Jambi yang Tertib, Unggul, Nyaman, Tangguh, Adil dan
Sejahtera
2. Visi Diknas Provinsi Jambi
Terwujudnya Insan Cerdas Kompetitif
3. Visi Kabupaten/Kota
Membangun Ekonomi Rakyat Bersih dan Amanah Menuju Merangin Maju, Aman,
Adil dan Sejahtera
53
Edisi Revisi
Potensi
No. Peluang Tantangan Potensi Mulok
Daerah
· Pasir dan batu · Objek wisata belum · Promosi
kerikil sungai banyak pengunjung. pariwisata.
merangin · Lokasi jauh dari · Pemanfaatan
· Terdapat jangkauan kota. lahan basah
taman wisata · Belum terkelola dengan untuk sawah dan
alam. baik. kolam ikan dan
· Tersedia lahan · SDMnya rendah. kerambah.
basah dan · Penambangan secara · Kerajinan emas
rawa masih ilegal..
luas.
· Bahan
Tambang
2. Sumber Daya · Sebagian · Kurangnya motivator · Peningkatan
Manusia besar dan inovator yang potensi guru
masyarakat terampil dibidangIPTEK. peserta didik
bersifat terbuka · Pendidikan masih sebagai motivator
dan mau rendah. dan inovator yang
menerima · Di daerah tertentu terampil
inovasi masyarakat masih sulit dibidangIPTEK .
dibidangIPTEK. menerima perubahan. · Memberikan
· Banyak tenaga · Sulitnya mencari tenaga pelatihan kerja
kerja produktif. kerja yang terampil. bagi peserta didik
3. Lokasi · Lokasi ibukota · Sekolah belum menjalin · Pemanfaatan
Geografis kabupaten, kemitraan dengan kerjasama
berbagai dinas berbagai dinas terkait. dengan Instansi
dan lembaga · Tempat-tempat potensi terkait dalam
tidak terlalu sumber daya alam jauh. pengembangan
jauh dari · Sarana dan prasarana Mulok.
sekolah. yang komunitas dari · Kerjasama
satu daerah ke daerah dengan Dinas
lain sulit dijangkau. terkait.
4. Budaya · Terdapat · Kesenian daerah belum · Pelestarian dan
berbagai berkembang, karena promosi kesenian
ragam kurang mendapat daerah.
kesenian khas perhatian masyarakat.
daerah seperti · Kurangnya pengenalan
tari ngayun terhadap budaya asli
guci. daerah kepada
· Tradisi yang generasi muda.
masih ada · Kurangnya perhatian
54
Edisi Revisi
Potensi
No. Peluang Tantangan Potensi Mulok
Daerah
seperti kenduri masyarakat terhadap
sko, kendiri budaya daerah.
sudah tuai, dan · Masuknya budaya
mandi belimau. modern.
· Pengaruh negatif dari
TIK.
5. Historis · Terdapat · Peninggalan sejarah · Promosi
peninggalan belum banyak dikenal pariwisata.
sejarah. masyarakat secara
luas.
· Akses menuju lokasi
sejarah masih sulit
dijangkau.
E. KABUPATEN BUNGO
1. Visi Provinsi Jambi
Terwujudnya Provinsi Jambi yang Tertib, Unggul, Nyaman, Tangguh, Adil dan
Sejahtera.
2. Visi Diknas Provinsi Jambi
Terwujudnya Insan Cerdas Kompetitif
3. Visi Kabupaten/Kota
Terselenggaranya Layanan Prima Pendidikan untuk mewujudkan pendidikan
berkualitas dan berkarakter. Bungo yang Mandiri, Aman dan Sejahtera “BUNGO
MAS 2016”.
59
Edisi Revisi
No Potensi
Peluang Tantangan Potensi Mulok
. Daerah
Semah Gelak
(Rantau Pandan).
60
Edisi Revisi
Rencana Tindak
No Komponen Peluang Tantangan
Lanjut
· Komite punya potensi
membantu sekolah dalam
pemenuhan sarana
prasarana yang diperlukan.
2 Dinas · Adanya kesepkatan · Narasumber · Menundang unsur
. Pemuda dan kerjasama Dinas terkait dari Dinas tokoh masyarakat
Olahraga dengan sekolah tentang terkait belum yang berpotensi
budaya Bungo. berperan sebagai narasumber
· Dinas pariwisata berpotensi sebagaimana peninggalan
membantu sekolah dalam mestinya. sejarah, kesenian
promosi kearifan lokal. · Belum daerah.
adanya · Menjalin
kerjasama kerjasama/MOU
yang dengan Instansi
terorganisasi terkait.
ideal dengan
instansi
terkait.
3 Dinas · Mengenal hasil pertanian · Sekolah · Membuat MOU
. Perindustrian, dan kerajinan. belum antara pihak
Perdagangan · Menjual hasil pertanian dan melakukan sekolah dengan
dan Koperasi. kerajinan. MOU dengan Dinas
Dinas terkait/Perindustrian
terkait/Perind , Perdagangan dan
ustrian, Koperasi.
Perdagangan
dan
Koperasi.
4 Dunia · Keberadaan dunia · Kurangnya · Mengadakan
. usaha/Dunia usahadan dunia industri di komunikasi kerjasama atau
industri luar sekolah cukup banyak. antara MOU dengan Dunia
· Dunia usaha dan dunia sekolah usaha/dunia
industri memiliki potensi dengan industri.
mendukung sekolah dunia usaha
dibidangKewirausahaan. dan dunia
industri.
5 Dinas · Dinas pertanian punya · Kurangnya · Menjalin koordinasi
. Pertanian potensi membantu sekolah koordinasi dengan Instansi
dalam pelaksanaan kegiatan dengan terkait.
Mulok. Dinas terkait.
61
Edisi Revisi
F. KABUPATEN SAROLANGUN
1. Visi Provinsi Jambi
Terwujudnya Provinsi Jambi yang Tertib, Unggul, Nyaman, Tangguh, Adil dan
Sejahtera
2. Visi Diknas Provinsi Jambi
Terwujudnya Insan Cerdas Kompetitif
3. Visi Kabupaten/Kota
Sarolangun lebih Maju dan Sejahtera
4. Analisis Potensi dan Kebutuhan Daerah
Potensi
No. Peluang Tantangan Potensi Mulok
Daerah
1. Sumber · Lahan Perkebunan · Kualitas hasil · Peningkatan kualitas
Daya Alam luas. pertanian tidak hasil perkebunan.
· Terdapat potensi taman bersaing dan harga · Peningkatan
wisata alam di kawasan yang tidak bersaing pemanfaatan lahan
Taman Nasional Bukit juga. perkebunan.
12, Danau Pauh, · Pengelolaan · Pemasaran hasil
Danau Biaro, Arung perkebunan belum perkebunan.
Jeram Batang Asai, mengikuti standar · Kewirausahaan.
Dam Kutur, Jembatan tata kelola, misalnya · Pengelolaan dan
Gantung, Jembatan penyuluhan dari kerjasama dengan
Beatrik, Goa Bukit Instansi terkait. Dinas Pariwisata
Bulan, Goa Calau · Potensi wisata atau Dinas terkait
Petak, Danau Kaco, masih belum lainnya.
Sungai. tersentuh oleh · Pengelolaan hasil
· Hasil perkebunan Pemerintah Daerah . pertanian.
(karet, kelapa sawit, · Transportasi selit · Tata Boga.
padi, durian, duku dan menuju tempat · Peningkatan
gaharu) wisata. pemanfaatan
· Sumber Daya Mineral · Infrastruktur minim. perkebunan dan
(Batu bara, pasir, gas, · Minimnya investasi. pertanian.
semen, koral, dan · Pengolahan lahan · Pemanfaatan lahan
sirtu). masih tradisional. secara modern.
· Peternakan kerbau · Belum ada · Peningkatan
· Batik khas Sarolangun. pembudidayaan dan pembudidayaan dan
· Jernang, Kayu. pemanfaatan pembibitan.
Jernang dan Gaharu
2. Sumber · Masyarakat bersifat · Kurangnya motivator · Peningkatan potensi
Daya terbuka dan mau dan inovator yang peserta didik
Manusia menerima inovasi terampil sebagai motivator
dibidangIPTEK. dibidangIPTEK. dan inovator yang
62
Edisi Revisi
Potensi
No. Peluang Tantangan Potensi Mulok
Daerah
· Kebutuhan masyarakat · Sebagian terampil.
terhadap teknologi. masyarakat adat · Penggunaan bahasa
· Masayarakat adat tertutup terhadap daerah dalam
(hukum adat/dendo globalilasi. pembelajaran
adat). · Dampak positif dan Mulok.
· Teknik pengobatan negatif IPTEK.
menggunakan tanaman
obat yang digunakan
oleh Suku Anak Dalam/
SAD (etnobotni).
3. Lokasi · Lokasi strategis di lintas · Sekolah belum · Pemanfaatan
Geografis Sumatera. seluruhnya menjalin kerjasama dengan
· Potensi lokal advanture. kemitraan dengan instansi terkait
· Lokasi ibukota berbagai Dinas dalam
Kabupaten, berbagai terkait. pengembangan
Dinas dan Lembaga · Transportasi Mulok.
tidak terlalu jauh dari beberapa daerah
Sekolah. belum mendukung.
4. Budaya · Terdapat berbagai · Kesenian daerha · Pelestarian dan
kesenian khas daerah belum berkembang, promosi kesenian
seperti Tari Rampak karena kurang daerah
Panen Pauh, Tari Kubu, mendapat perhatian · Pengajaran
Adat Istiadat masyarakat dan kebudayaan
Pernikahan (bajuyang pengembangan dari tradisional.
dikenakan pengantin lembaga adat dan
saat acara akad nikah, budayawan
perlengkapan adat setempat.
pernikahan seperti · Kurangnya tenaga
tombak, pencak silat), pofesional/ahli tidak
seni pembuatan ada.
perahu/biduk, yang · Kurang berkembang.
digunakan masyarakat
mencari ikan.
· Budaya berpakaian
menggunakan baju
kurung dan tekuluk
khas Pauh.
Terempangan khas
Pauh, Beselang
mencam (gotong
63
Edisi Revisi
Potensi
No. Peluang Tantangan Potensi Mulok
Daerah
royong), menanam padi
ladang, pacu biduk.
· Kuliner (sambal mentah
buah pauh, gulai terjun,
lemang, bekasam,
sambal pijak, sambal
pirik, lempok, gulai
tempoyak, inal
tempoyak, keripik).
· Permainan tradisional:
balumbo biduk.
· Pertujukan tradisional:
biduk sayak,
terempangnan, kuda
lumping.
· Upaya adat:
pernikahan(sirih betuik
pinang batanyo, seloko
adat), kelahiran.
· Lagu daerah (cik
minah)
· Rumah Adat
Sarolangun (nilai
budaya, filosofi, historis
dan ilmiah/anti gempa).
5. Historis · Terdapat berbagai · Peninggalan sejarah · Promosi pariwisata
macam peninggalan belum banyak · Pelestarian budaya
sejarah seperti dikenal masyarakat arsitektur bangunan
jembatan beatrik, dan peserta didik. tradisional.
benteng Belanda · Pemeliharaan aset · Peninggalan sejarah
disekitar pasar budaya peninggalan dan kepahlawanan
Sarolangun, bedil sejarah yang belum Sarolangun.
palinggam, baju depati maksimal.
ilang dilaman, gong, · Pelestarian daerah
rumah adat diberbagai yang bernilai
kampung asli historis.
Sarolangun · Masyarakat kurang
(mengkadai), tugu mengetahui
Simpang Tiga Pauh, peninggalan sejarah.
lesung penumbuk padi,
64
Edisi Revisi
Potensi
No. Peluang Tantangan Potensi Mulok
Daerah
Bukit Merindu (saksi
perjuangan masyarakat
Pauh), jembatan
gantung, bagunan
peninggalan Belanda
(masih digunakan
sebagai aset desa).
65
Edisi Revisi
No Rencana Tindak
Komponen Peluang Tantangan
. Lanjut
pendidikan. pelajaran. akan dikembangkan
· Adanya guru yang · Sebagian guru mengajar sekolah.
memiliki tidak sesuai dengan latar · Mengupayakan
keterampilan belakang pendidikan sertifikasi guru
berwirausaha. · Sebagian guru belum Mulok.
. menguasai kebudayaan · Bekerjasama
daerah setempat. dengan lembaga
· Belum ada sertifikasi adat.
guru Mulok yang
mengajar tidak
semuanya mengetahui
kearifan lokal.
3. Sarana · Sebagian kondisi · Belum terfungsinya guru · Sekolah berupaya
Prasarana dan kelengkapan yang memiliki potensi menyediakan
ruang diluar kompetensi mata layanan
laboratorium IPA, pelajaran. peminjaman dengan
komputer dan · Semangat belajar, perpustakaan
Bahasa memadai. pembaharuan, inovasi sekolah
dan penelitian guru yang lain/lembaga lain.
masih rendah. · Sekolah
· Kurangnya buku-buku mengusulkan
referensi di pengadaan alat
perpustakaan sekolah. peraga Mulok.
· Kurangnya alat peraga
Mulok.
6. Analisis Daya Dukung Lingkungan Eksternal.
No Komponen Peluang Tantangan Rencana Tindak Lanjut
1 Komite · Komite sekolah · Narasumber dari · Mengundang unsur
. Sekolah memiliki potensi unsur komite komite sekolah yang
sebagai sekolah yang ada, berpotensi sebagai
narasumber belum berperan narasumber dalam
dalam sebagaimana peningkatan mutu
peningkatan mutu mestinya. sekolah.
sekolah. · Ada peraturan · Mengajukan rencana
· Komite punya daerah tentang pengadaan/pemenuhan
potensi membantu pendidikan gratis. sarana dan prasarana
sekolah dalam · Adanya perbedaan kepada komite sekolah
pemenuhan terhadap kebijakan untuk ditindaklanjuti.
sarana dan sekolah. · Musyawarah untuk
prasaran yang mencapai mufakat.
66
Edisi Revisi
No Komponen Peluang Tantangan Rencana Tindak Lanjut
diperlukan · Bekerjasama dengan
komite sekolah dalam
mengembangkan
kurikulum dan
kebijakan lain.
2 Dunia · Keberadaan · Sebagian kecil · Mengadakan
. Usaha/Dunia Dunia dunia usaha/dunia kerjasama dengan
Kerja usaha/Dunia kerja kerja sudah dunia usaha/dunia
(DU/DK) di sekitar sekolah mendukung kerja untuk
cukup banyak. program-program pengembangan Mulok.
· Dunia sekolah. · Penyerapan dana CSR
usaha/dunia kerja · Dunia usaha/dunia pada sekolah
memiliki potensi kerja kurang setempat.
mendukung mempromosikan · Mengupayakan
sekolah kebudayaan promosi budaya oleh
dibidangKewiraus Sarolangun dunia usaha/dunia
ahaan. · Tidak seluruh kerja.
· Dunia usaha dunia usaha/dunia
memiliki potensi kerja memberikan
mempromosikan CSR pada sekolah
kebudayaan setempat.
Sarolangun
3 Sekolah · SMK memiliki · Dunia usaha/dunia · Menjalin kerjasama
. Menengah SKL, SK dan KD kerja terkait hanya dengan SMK dalam
Kejuruan Kewirausahaan. bekerjasama pengembangan SKL,
(SMK) · SMK memiliki sebatas kegiatan SK dan KD Mulok.
MOU dengan belajar mengajar · Mengupayakan
dunia usaha/dunia dan prakerin, pembelajaran adat
kerja terkait jarang sekali budaya Jambi
proses kegiatan menyerapa alumni. bekerjasama antara
belajar mengajar · Peserta didik SMA dan SMK.
dan prakerin. hanya berminat
· Terserapnya pada bidang
alumni pada dunia kejuruannya
usaha/dunia masing-masing.
kerja/dunia · Minat siswa rendah
industri. terhadap mata
· Terdapat banyak pelajaran Mulok.
pilihan kejuruan · Belum ada
sesuai dengan kerjasama antara
potensi daerah SMA dan SMK.
67
Edisi Revisi
No Komponen Peluang Tantangan Rencana Tindak Lanjut
dan · Tenaga pendidik
perkembangan produktif yang
masyarakat. masih kurang.
· Alat praktek yang
masih kurang.
No Potensi
Peluang Tantangan Potensi Mulok
. Daerah
1. Sumber · Lahan pertanian, · Hasil pertanian, · Peningkatan
Daya perkebunan dan perkebunan pemanfaatan lahan
Alam perikanan luas. dan perikanan pertanian, perkebunan
· Hasil pertanian belum dan perikanan.
(sawah) melimpah. dimanfaatkan · Pemasaran hasil
· Terdapat taman/objek secara optimal. pertanian, perkebunan
wisata alam. · Objek wisata dan perikanan
belum banyak · Kewirausahaan
pengunjug. · Promosi pariwisata
· Objek wisata · Pemandu wisata.
belum dikelola
secara
maksimal.
2. Sumber · Masyarakat bersifat · Kurangnya · Peningkatan potensi
Daya terbuka dan mau motivator dan peserta didik sebagai
Manusia menerima inovasi inovator yang motivator dan inovator
dibidangIPTEK. terampil yang
· Masyarakat dibidangIPTEK. terampildibidangIPTEK.
mengembangkan · Kurangnya · Peningkatan potensi
home industry (batu promosi dan peserta didik sebagai
bata, anyaman tikar minat motivator dan inovator
68
Edisi Revisi
No Potensi
Peluang Tantangan Potensi Mulok
. Daerah
lapik dari pandan dan masyarakat yang terampil
anyaman dari daun untuk dibidanghome industry
bigea, bordir, mengembangka .
membuat kuluk, home industry
kerajinan/keterampilan secara merata.
pandai besi dan batik). · Masyarakat
lebih cenderung
menggunakan
yang instan.
3. Lokasi · Lokasi ibukota sungai · Sekolah belum · Pemanfaatan
Geografis penuh terletak tidak menjalin kerjasama dengan
terlalu jauh dari kemitraan instansi terkait dalam
berbagai Dinas dan dengan pengembangan Mulok.
Lembaga yang tekait. berbagai Dinas
terkait.
71
Edisi Revisi
Rencana Tindak
No Komponen Peluang Tantangan
Lanjut
mendukung
sekolah
dibidangkewirausa
haan.
4 Sekolah · SMK memiliki · Belum ada kerjasama · Menjalin kerjasama
. Menengah SKL, SK dan KD dengan SMK. dengan SMK dalam
Kejuruan Kewirausahaan. pengembangan
(SMK) SKL, SK dan KD
Mulok.
5 Kebutuhan · Siswa bisa · Belum ada kerjasama · Menjalin kerjasama
. Pasar menciptakan dengan penjual. dengan pengusaha
produk yang · Persaingan bisnis atau penjual.
mempunyai daya dengan produk yang
jual. sama atau sejenis.
Potensi
No. Peluang Tantangan Potensi Mulok
Daerah
1. Sumber · Garis pantai terpanjang di · Garis pantai mulai · Pembuatan
Daya Alam Provinsi Jambi. mengalami abrasi. pembibitan
· Hasil perikanan dan · Penggunaan alat bakau.
kelautan yang melimpah. tangkap yang · Kewirausahaan.
· Lahan pertanian luas. berlebihan. · Promosi
· Lahan perkebunan luas. · Penggunaan pariwisata.
· Terdapat Taman teknologi pertanian
Nasional Berbak. yang belum
73
Edisi Revisi
Rencana Tindak
No. Komponen Peluang Tantangan
Lanjut
menyukai kegiatan belajar siswa masih membekali dan
yang berkaitan rendah. mengembangkan
dengan seni. · Masih rendahnya potensi peserta
· Siswa mempunyai daya dukung orang didik melalui
kreatifitas yang tua terhadap Muatan Lokal.
tinggi. pendidikan anak.
· Siswayang
melanjutkan
keperguruan tinggi
masih rendah.
2. Pendidik · Semua guru · Rendahnya minat · Mendayagunakan
memiliki kualifikasi guru untuk guru yang memiliki
pendidikan S-1. menyalurkan bakat potensi sesuai
· Guru mengajar yang dimilikinya. muatan lokal yang
sesuai dengan · Banyak guru yang akan
bidang keahlian memiliki kegiatan lain dikembangkan.
masing-masing. setelahn jam
· Ada guru yang pelajaran selesai.
memiliki kreatifitas.
· Sebagian guru
mampu
mengajarkan seni,
baik seni suara, tari
maupun seni kriya.
3. Sarana · Memiliki labor IPA · Minimnya literatur · Sekolah berupaya
Prasarana yang memadai. sebagai acuan dalam menyediakan
· Memiliki ruang TIK mengolah seni. literatur-literatur
yang baik. · Listrik yang sering dari instansi yang
· Mempunyai ruang padam. berkaitan.
kriya yang dapat · Jaringan komunikasi · Sekolah berupaya
dipergunakan yang masih susah. menyediakan
dalam mengolah generator set yang
seni. dapat digunakan
sebagai antisipasi
jika listrik padam.
74
Edisi Revisi
1. Komite · Komite sekolah · Adanya peraturan · Sekolah memberikan
Sekolah dapat membantu daerah tentang penjelasan kepada
dalam pemenuhan sekolah gratis. Komite sekolah tentang
kebutuhan sarana · Kurang terlibatnya Muatan Lokal tersebut.
dan prasarana yang komite sekolah
diperlukan untuk dalam
Muatan Lokal. mengembangkan
Muatan Lokal.
2. Instansi · Instansi terkait · Kurang terlibatnya · Sekolah mengadakan
terkait memiliki potensi pihak instansi nota kesepahaman
mendukung sekolah terkait dalam dengan instansi terkait
dibidang Muatan pengembangan dalam
Lokal. Muatan Lokal. mengembangkan
Muatan Lokal.
I. KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
1. Visi Provinsi Jambi
Terwujudnya Provinsi Jambi yang Tertib, Unggul, Nyaman, Tangguh, Adil dan
Sejahtera
2. Visi Diknas Provinsi Jambi
Terwujudnya Insan Cerdas Kompetitif
3. Visi Kabupaten/Kota
Terwujudnya Kabupaten Tanjung Jabung Barat Maju, Adil, Makmur, Bermartabat
dan Berkualitas
4. Analisis Potensi dan Kebutuhan Daerah
Potensi
No. Peluang Tantangan Potensi Mulok
Daerah
1. Sumber · Lahan cukup luas · Keasaman tanah · Pemanfaatan
Daya Alam untuk areal cukup tinggi dan lahan lahan pertanian
pertanian/perkebunan. berupa rawa. dan perkebunan
· Hutan Mangrove · Pelestarian hutan serta
· Pertambangan/Energi Mangrove peternakan.
75
Edisi Revisi
Potensi
No. Peluang Tantangan Potensi Mulok
Daerah
lokasi wisata.
2. Sumber · Masyarakat mampu · Kurangnya · Pembinaan dan
Daya bekerjasama dan pengetahuan dan pelatihan potensi
Manusia saling terbuka. motivasi terhadap peserta didik.
masyarakat dalam
pengembangan hasil
usaha.
3. Lokasi · Lokasi ibukota · Sekolah belum · Pemanfaatan
Geografis kabupaten berada menjalin kemitraan kerjasama
disekitar lembaga dan dengan berbagai dengan instansi
dinas lain yang terkait. instansi maupun terkait dan
perusahaan terkait. perusahaan
terdekat dengan
sekolah.
4. Budaya · Terdapat berbagai · Kesenian daerah · Promosi Batik
kesenian khas daerah kurang berkembang · Promosi lokasi
: karena kurang wisata
- Seni tari (tari sosialisasi ke · Promosi tari
kepiting, tari merak, masyarakat. daerah
tari sahuran) · Minimnya wadah
- Seni batik untuk mengeksplor
- Permainan derah bakat seni dari
- Seni musik (grup pemerintah daerah.
kompangan) · Perbedaan suku dan
- Alat musik budaya.
5. Historis · Terdapat berbagai · Peinggalan sejarah · Promosi
macam peninggalan belum banyak dikenal pariwisata.
sejarah oleh masyarakat. · Pemandu
- Makam leluhur wisata.
(kuburan panjang
moyang mendaluh,
pemakaman taman
raja)
- Peralatan
memasak jaman
dulu.
- pelabuhan
- Rumah
Peninggalan
Belanda
- Taman Makam
76
Edisi Revisi
Potensi
No. Peluang Tantangan Potensi Mulok
Daerah
Pahlawan.
77
Edisi Revisi
No Rencana Tindak
Komponen Peluang Tantangan
. Lanjut
1. Komite · Memiliki potensi · Tidak selalu di · Mengadakan
Sekolah sebagai tempat karena koordinasi yang
narasumber untuk mempunyai lebih sering
meningkatkan kesibukan kerja. dengan komite
mutu sekolah. · Tidak seluruhnya sekolah.
· Berpotensi anggota komite
mendukung yang berperan
sekolah dalam mendukung
menyediakan sepenuhnya.
sarana dan
prasarana yang
diperlukan.
2. Dunia Usaha · Cukup banyak · Belum adanya MoU · Mengadakan
dilingkungan dengan pihak MoU antara
sekolah yang sekolah. sekolah dengan
dapat mendukung pihak dunia
kegiatan usaha.
pembelajaran
Mulok.
3. Stakeholder · Tersedianya · Kualitas peserta
perusahaan yang didik ada yang tidak
dapat menerima sesuai kualifikasi
peserta didik yang perusahaan.
telah tamat
sebagai tenaga
kerja.
J. TEBO
1. Visi Provinsi Jambi
Terwujudnya Provinsi Jambi yang Tertib, Unggul, Nyaman, Tangguh, Adil dan
Sejahtera
2. Visi Diknas Provinsi Jambi
Terwujudnya Insan Cerdas Kompetitif
3. Visi Kabupaten/Kota
Menuju Tebo Sejahtera, Aman, Harmonis dan Merata
4. Analisis Potensi dan Kebutuhan Daerah
Potensi
No. Peluang Tantangan Potensi Mulok
Daerah
1. Sumber Daya · Lahan perkebunan · Hasil perkebunan · Peningkatan
Alam karet yang luas. karet belum pemanfaatan
78
Edisi Revisi
Potensi
No. Peluang Tantangan Potensi Mulok
Daerah
(perkebunan · Hasil perkebunan karet dimanfaatkan lahan
karet) yang melimpah secara optimal. perkebunan
· Harga-harga karet karet.
yang relatif · Pemasaran
rendah. hasil
perkebunan
karet.
2. Sumber Daya
Manusia
3. Lokasi
Geografis
4. Budaya · Terdapat berbagai · Kesenian daerah · Pelestarian
kesenian khas daerah teluk kuali belum dan promosi
teluk kuali seperti : tari berkembang, kesenian
teluk kembang, joget karena kurang daerah teluk
teluk kembang, krinok mendapat kuali.
malako intan. perhatian
masyarakat.
memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, dan ciri dari suatu mata
pelajaran.
Perumusan kompetensi dasar oleh pemerintah daerah dilakukan oleh Tim
Pengembang Kurikulum Provinsi Jambi, dengan melibatkan berbagai pihak antara lain;
Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tokoh
masyarakat dan dinas terkait, sehingga diperoleh suatu kompetensi dasar yang dapat
dipertanggungjawabkan secara akademik dan memiliki legalitas formal.
Hasil perumusan kompetensi dasar muatan lokal yang diusulkan sebagai berikut:
1. Budaya Lokal
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
3. Memahami, menerapkan, 3.1 Memahami berbagai budaya lokal (Tarian, musik,
menganalisis pengetahuan pakaian, kerajinan, sastra, cerita rakyat, kuliner,
faktual, konseptual, prosedural bahasa, prosesi adat, ziarah kubur, budaya khas
berdasarkan rasa ingin tahunya pergaulan, etnobotni, bekarang dan lain-lain) sebagai
tentang ilmu pengetahuan, upaya melestarikan budaya daerah.
3.2 Menganalisis berbagai tantangan dan hambatan yang
teknologi, seni, budaya, dan
dihadapi oleh budaya lokal (Tarian, musik, pakaian,
humaniora dengan wawasan
kerajinan, sastra, cerita rakyat, kuliner, bahasa,
kemanusiaan, kebangsaan,
prosesi adat, ziarah kubur, budaya khas pergaulan,
kenegaraan, dan peradaban
etnobotni, bekarang dan lain-lain) sebagai upaya
terkait penyebab fenomena dan
melestarikan budaya daerah
kejadian, serta menerapkan
3.3 Mengembangkan budaya Tarian, musik, pakaian,
pengetahuan prosedural pada
kerajinan, sastra, cerita rakyat, kuliner, bahasa,
bidang kajian yang spesifik
prosesi adat, ziarah kubur, budaya khas pergaulan,
sesuai dengan bakat dan
etnobotni, bekarang dan lain-lain) sebagai upaya
minatnya untuk memecahkan
81
Edisi Revisi
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
masalah melestarikan budaya daerah.
4. Mengolah, menalar dan menyaji 4.1 Mempublikasikan budaya lokal ((Tarian, musik,
dalam ranah konkret dan ranah pakaian, kerajinan, sastra, cerita rakyat, kuliner,
abstrak terkait dengan bahasa, prosesi adat, ziarah kubur, budaya khas
pengembangan dari yang pergaulan, etnobotni, bekarang dan lain-lain) sebagai
dipelajarinya di sekolah secara upaya melestarikan budaya daerah.
4.2 Menyajikan hasil analisis mengenai berbagai
mandiri, dan mampu
tantangan dan hambatan yang dihadapi budaya lokal
menggunakan metoda sesuai
((Tarian, musik, pakaian, kerajinan, sastra, cerita
kaidah keilmuan.
rakyat, kuliner, bahasa, prosesi adat, ziarah kubur,
budaya khas pergaulan, etnobotni, bekarang dan lain-
lain) sebagai upaya melestarikan budaya daerah.
4.3 Mengkreasikan budaya khas lokal ((Tarian, musik,
pakaian, kerajinan, sastra, cerita rakyat, kuliner,
bahasa, prosesi adat, ziarah kubur, budaya khas
pergaulan, etnobotni, bekarang dan lain-lain) sebagai
upaya melestarikan budaya daerah.
2. Sejarah
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
3. Memahami, menerapkan, menganalisis 3.1 Memahami perkembangan sejarah Jambi dari
pengetahuan faktual, konseptual, zaman praaksara,zaman klasik, zaman
prosedural berdasarkan rasa ingin penjajahan sampai zaman kemerdekaan
tahunya tentang ilmu pengetahuan, sebagai upaya untuk menumbuhkan dan
teknologi, seni, budaya, dan humaniora meningkatkan rasa cinta terhadap daerahnya.
3.2 Menganalisis bukti-bukti peninggalan dan
dengan wawasan kemanusiaan,
tempat bersejarah di provinsi Jambi (zaman
kebangsaan, kenegaraan dan
praaksara zaman klasik, zaman penjajahan
peradaban terkait penyebab fenomena
dan zaman kemerdekaan) misalnya candi,
dan kejadian, serta menerapkan
makam, situs, prasasti, museum, tugu, cagar
pengetahuan prosedural pada bidang
budaya, mesjid, bedug, batu, pemakaman,
kajian yang spesifik sesuai dengan
bahasa dan aksara incung, bahasa ibu, umoh
bakat dan minatnya untuk memecahkan
lahek dalam rangka menjaga dan
masalah
melestarikan sejarah yang di provinsi Jambi.
3.3 Menganalisis upaya menjaga dan
melestarikan berbagai macam peninggalan
dan tempat bersejarah di Provinsi Jambi
(zaman praaksara, zaman klasik, zaman
penjajahan dan zaman kemerdekaan (candi,
makam, situs, prasasti, museum, tugu, cagar
budaya mesjid, bedug, batu, pemakaman,
bahasa dan aksara incung, bahasa ibu, umoh
lahek).
82
Edisi Revisi
3.4 Memahami berbagai macam cerita rakyat di
Provinsi Jambi sebagai sumber secara lisan
dan tulisan sebagai upaya melestarikan
kekayaan daerah
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam 4.1 Mempublikasikan perkembangan sejarah
ranah konkret dan ranah abstrak terkait Jambi dari zaman praaksara, zaman klasik,
dengan pengembangan dari yang zaman penjajahan dan zaman kemerdekaan
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, sebagai upaya untuk menumbuhkan dan
dan mampu menggunakan metoda meningkatkan rasa cinta terhadap daerahnya
4.2 Menyajikan laporan kondisi berbagai macam
sesuai kaidah keilmuan.
peninggalan dan tempat bersejarah di
provinsi Jambi
4.3 Menyajikan/Mempublikasikan hasil analisis
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
masyarakat dan pemerintah dalam upaya
menjaga dan melestarikan berbagai macam
peninggalan dan tempat bersejarah di
Provinsi Jambi
4.4 Menyajikan berbagai macam cerita rakyat di
Provinsi Jambi
3. Sosial Ekonomi
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
3. Memahami, menerapkan, 3.1 Memahami potensi sosial ekonomi dalam bidang
menganalisis pengetahuan pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan dan
faktual, konseptual, prosedural pertambangan dalam upaya meningkatkan potensi
berdasarkan rasa ingin tahunya ekonomi deaerah setempat.
3.2 Memahami potensi sosial ekonomi kepariwisataan
tentang ilmu pengetahuan,
dalam upaya menarik minat wisatawan dan investor
teknologi, seni, budaya, dan
sehingga dapat menngkatkan taraf hidup dan
humaniora dengan wawasan
ekonomi masyrakat setempat dengan tetap
kemanusiaan, kebangsaan,
mempertahankan nilai-nilai luhur budaya setempat.
kenegaraan dan peradaban
3.3 Memahami jenis-jenis industri kecil (anyaman, batik,
terkait penyebab fenomena dan
bordiran, batu bata, rajutan dan pandai besi) dalam
kejadian, serta menerapkan
upaya meningkatkan potensi ekonomi di daerah
pengetahuan prosedural pada
setempat.
bidang kajian yang spesifik 1.4 Memahami potensi sosial ekonomi dibidang kuliner
sesuai dengan bakat dan sebagai upaya melestarikan dan meningkatkan taraf
minatnya untuk memecahkan hidup, sosial ekonomi masyarakat setempat.
masalah 3.5 Memahami konsep dan teknik pengolahan limbah
organik dan/atau anorganik dalam upaya mengatasi
pencemaran lingkungan sehingga bernilai ekonomis
bagi masyarakat di daerah setempat.
4. Mengolah, menalar dan menyaji 4.1 Membuat promosi potensi sosial ekonomi
83
Edisi Revisi
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
dalam ranah konkret dan ranah kepariwisataan dalam upaya menarik minat
abstrak terkait dengan wisatawan dan investor sehingga dapat meningkatkan
pengembangan dari yang potensi ekonomi derah setempat.
4.2 Membuat publikasi potensi sosial ekonomi
dipelajarinya di sekolah secara
kepariwisataan dalam upaya menarik minat
mandiri, dan mampu
wisatawan dan investor sehingga dapat meningkatkan
menggunakan metoda sesuai
taraf hidup ekonomi masyarakat setempat
kaidah keilmuan.
4.3 Membuat promosi jenis-jenis industri kecil (anyaman,
batik, bordiran, batu bata, rajukan dan pandai besi)
dalam upaya meningkatkan potensi ekonomi di
daerah setempat.
4.4 Membuat promosi potensi sosial ekonomi di bidang
kuliner sebagai upaya melestarikan dan
meningkatkan tarap hidup sosial ekonomi masyarakat
setempat.
4.5 Mempraktikkan teknik pengolahan limbah organik
dan/atau anorganik dlam upaya mengatasi
pencemaran lingkungan sehingga bernilai ekonomis
bagi masyarakat di daerah setempat.
84
Edisi Revisi
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
masalah
4. Mengolah, menalar dan menyaji 4.1 Membuat publikasi (mempublikasikan) berbagai
dalam ranah konkret dan ranah Olahraga dan Permainan Tradisional (gasing, silat
abstrak terkait dengan tradisi, yeye, patok lele, engkek-engkek, congklak,
pengembangan dari yang pancit, balumbo biduk, terompa sayak, yaya oma,
dipelajarinya di sekolah secara ular nago, engrang/ketinjak, sepak kaleng, pecah
mandiri, dan mampu piring, pahit utan, asuh lesung, batu tumbuk, injit-injit
menggunakan metoda sesuai semut, sumpit, arung jeram, tok-tok stok, kasti,
kaidah keilmuan. kelereng, karet, taji,
lukah gilo dan bdil buluh) dalam upaya
melestarikannya sebagai kekayaan budaya daerah.
85
Edisi Revisi
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap keterkaitan KD Muatan Lokal dengan mata pelajaran Wajib B dan mata
pelajaran lainnya, maka diperoleh hasil pada tabel berikut :
dalam upaya
menarik minat
wisatawan dan
investor sehingga
Membuat dapat
publikasi potensi meningkatkan
sosial ekonomi taraf hidup
4.2 kepariwisataan ekonomi
dalam upaya masyarakat
menarik minat setempat
wisatawan dan
investor
sehingga dapat Merancang media
meningkatkan publikasipotensis
taraf hidup osial ekonomi
ekonomi kepariwisataan
masyarakat dalam upaya
setempat dengan menarik minat
tetap wisatawan dan
mempertahanka investor sehingga
n nilai-nilai luhur dapat
budaya meningkatkan
setempat. taraf hidup
ekonomi
masyarakat
setempat dengan
tetap
mempertahankan
nilai-nilai luhur
budaya setempat.
Melakukan
publikasi potensi
sosial ekonomi
kepariwisataan
dalam upaya
menarik minat
wisatawan dan
investor sehingga
dapat
meningkatkan
88
Edisi Revisi
taraf hidup
ekonomi
masyarakat
setempat dengan
tetap
mempertahankan
nilai-nilai luhur
budaya setempat.
3 3.3 Memahami jenis- Mengidentifikasi 3.2 Memahami - - 3.4 Menganalisis Indikator pada
jenis industri jenis-jenis industri perencanaan media promosi
kecil (anyaman, Mulok
kecil di daerah usaha kerajinan untuk produk hasil
batik, bordiran, setempat dengan inspirasi usaha kerajinan diintegrasikan
batu bata, Mendeskripsikan budaya lokal non yang berdasarkan
rajutan dan kepada KD PKWU
potensi industri benda (misalnya pada kebutuhan
pandai besi) cerita rakyat, dan keinginan dan materi
kecil dalam upaya
dalam upaya mitos, simbol, lingkungan
meningkatkan meningkatkan kerajinan lokal
potensi daerah tarian, pantun sekitar/pasar lokal.
potensi ekonomi
di daerah setempat. dan upacara
setempat adat) yang Merancang media
meliputi ide dan 4.4 promosi untuk
peluang usaha, produk hasil usaha
sumber daya, kerajinan yang
Memproduksi administrasi dan berdasarkan pada
Membuat
4.3 promosi jenis- industri kecil pemasaran kebutuhan dan
jenis industri dalam upaya keinginan
kecil (anyaman, meningkatkan Menyusun lingkungan
4.2 sekitar/pasar lokal
batik, bordiran, potensi daerah perencanaan
batu bata, setempat. usaha kerajinan
rajutan dan Merancang media dengan inspirasi Menganalisis
3.9
pandai besi) publikasi potensi budaya lokal non media promosi
dalam upaya industri kecil benda (misalnya untuk produk hasil
meningkatkan dalam upaya cerita rakyat, usaha kerajinan
potensi ekonomi yang berdasarkan
meningkatkan mitos, simbol,
di daerah pada kebutuhan
daya saing di tarian, pantun
setempat dan keinginan
daerah setempat. dan upacara
adat ) yang pasar global
Mempromosikan
potensi industri meliputi ide dan
peluang usaha, Merancang media
kecil dalam upaya
sumber daya, 4.9 promosi untuk
meningkatkan
administrasi dan produk hasil usaha
daya saing di
kerajinan yang
89
Edisi Revisi
Menyusun
perencanaan
4.7 usaha kerajinan
dengan inspirasi
artefak/objek
budaya lokal
(misalnya
pakaian daerah,
wadah
tradisional, dan
senjata
tradisional) yang
meliputi ide dan
peluang usaha,
sumber daya,
administrasi, dan
pemasaran
4 3.4 Memahami Mengidentifikasi 3.2 Memahami 3.1 Memahami 3.1 Memahami IndikatorpadaMulo
potensi sosial jenis kuliner perencanaan perencanaan perencanaan
ekonomi kdiintegrasikankep
dalam upaya usaha usaha usaha pengolahan
dibidang kuliner meningkatkan pengolahan pengolahan makanan khas ada
90
Edisi Revisi
sebagai upaya potensi di daerah makanan awetan makanan khas daerah yang KD PKWU
melestarikan dan setempat. dari bahan asli daerah dimodifikasi dari
meningkatkan Mendeskripsikan pangan nabati (orisinil) dari bahan pangan
tarap hidup jenis kuliner meliputi ide dan bahan pangan nabati dan hewani
sosial ekonomi dalam upaya peluang usaha, nabati dan meliputi ide dan
masyarakat meningkatkan sumber daya, hewani meliputi peluang usaha,
setempat. administrasi, dan ide dan peluang sumber daya,
potensi ekonomi
melalui kuliner pemasaran. usaha, sumber administrasi, dan
yang ada di daya, pemasaran
daerah setempat. Menyusun administrasi, dan
4.4 Membuat 4.2
perencanaan pemasaran Menyusun
promosi potensi usaha 4.1 perencanaan
sosial ekonomi pengolahan usaha pengolahan
dibidang kuliner 4.1 Membuat
Memproduksi makanan awetan makanan khas
sebagai upaya perencanaan
jenis kuliner dari bahan daerah yang
melestarikan dan usaha
dalam upaya pangan nabati dimodifikasi dari
meningkatkan pengolahan
meningkatkan meliputi ide dan bahan pangan
taraf hidup sosial makanan khas
ekonomi potensi ekonomi peluang usaha, nabati dan hewani
asli daerah
masyarakat yang ada di sumber daya, meliputi ide dan
(orisinil) dari
setempat daerah setempat. administrasi, dan peluang usaha,
bahan pangan
Merancang media pemasaran sumber daya,
nabati dan
promosi jenis hewani meliputi administrasi, dan
kuliner dalam ide dan peluang pemasaran
upaya Memahami usaha, sumber
meningkatkan perencanaan daya, Menganalisis
potensi ekonomi 3.7 usaha sistem pengolahan
administrasi, dan
yang ada di pengolahan pemasaran 3.2 makanan khas
daerah setempat. makanan awetan 3.2 daerah yang
Mempublikasikan dari bahan Menganalsis dimodifikasi dari
berbagai jenis pangan hewani sistem bahan pangan
kuliner melalui meliputi ide dan pengolahan nabati dan hewani
media yang tepat peluang usaha, makanan khas berdasarkan daya
dalam upaya sumber daya, asli daerah dukung yang
mengenalkan administrasi, dan (orisinil) dari dimiliki oleh daerah
kuliner daerah pemasaran bahan pangan setempat
setempat. nabati dan
Menyusun hewani Mengolah
4.7 perencanaan 4.2 makanan khas
berdasarkan daya
usaha dukung yang daerah yang
pengolahan dimiliki oleh dimodifikasi dari
makanan awetan bahan pangan
91
Edisi Revisi
Melakukan
promosi produk
usaha
pengolahan
makanan khas
asli daerah
(orisinil) dari
bahan bahan
pangan nabati
dan hewani
92
Edisi Revisi
3.5 Menganalisis
proses masuk
dan
perkembangan
penjajahan
bangsa Eropa
(Portugis,
Spanyol,
Belanda,Inggris)
ke Indonesia
3.6 Menganalisis
dampak politik,
budaya, sosial,
ekonomi, dan
95
Edisi Revisi
pendidikan pada
masa penjajahan
bangsa Eropa,
lahirnya
pergerakan
nasional dan
peristiwa sumpah
pemuda
3.7 Menganalisis
peristiwa
proklamasi
kemerdekaan dan
pembentukan
pemerintahan
pertama Republik
Indonesia, serta
maknanya bagi
kehidupan sosial,
budaya, ekonomi,
politik, dan
pendidikan
bangsa Indonesia
3.8 Menganalisis
strategi dan
bentuk
perjuangan
bangsa Indonesia
dalam upaya
mempertahankan
kemerdekaan dari
ancaman
Sekutu dan
Belanda
3.9 Mengevaluasi
upaya bangsa
indonesia dalam
menghadapi
ancaman
96
Edisi Revisi
disintegrasi
bangsa antara
lain PKIMadiun
1948, DI/TII,
APRA, AndiAziz,
RMS, PRRI,
Permesta, G-30-
S/PKI
3.10 Mengevaluasi
perkembangan
kehidupan
politik dan
ekonomi
Bangsa
Indonesia
pada masa awal
kemerdekaan
sampai dengan
masa
Demokrasi
Terpimpin
3.11 Mengevaluasi
perkembangan
kehidupan politik
dan ekonomi
Bangsa
Indonesia pada
masa Orde Baru
sampai dengan
awal Reformasi,
serta peranan
mahasiswa dan
pemuda dalam
perubahan politik
dan
ketatanegaraan
Indonesia
4.1 Mempublikasikan · Merancang media publikasi 4.1 Terintegrasi
97
Edisi Revisi
99
Edisi Revisi
4 3.4 Memahami berbagai macam · Mengidentifikasi berbagai cerita 3.8 Menganalisis Terintegrasi
cerita rakyat di Provinsi Jambi rakyat yang ada di lingkungan strategi dan
sebagai sumber secara lisan setempat bentuk
dan tulisan sebagai upaya · Mendiskripsikan berbagai cerita perjuangan
melestarikan kekayaan daerah rakyat lisan dan tulisan yang bangsa Indonesia
ada di lingkungan setempat dalam upaya
· Membandingkan tehnik dan mempertahankan
media penyampaian cerita kemerdekaan dari
rakyat lisan dan tulisan ancaman
lingkungan setempat Sekutu dan
Belanda
4.4 Menyajikan berbagai · Merancang kegiatan untuk
macam cerita rakyat di menyajikan berbagai macam
Provinsi Jambi cerita rakyat daerah
setempat
· Mengaktualisasikan
berbagai cerita rakyat lisan
dan tulisan yang terdapat di
lingkungan setempat dalam
bentuk pementasan drama,
film/video, dan media
lainnya
100
Edisi Revisi
101
Edisi Revisi
4.2 Mempublikasikan berbagai · Merancang media publikasi 4.2 Mempraktik-kan Terintegrasi sebagai
olahraga tradisional (silat olahraga tradisional yang terdapat hasil analisis konteks pada KD. 3.2
tradisi, balumbo biduk, sepak di lingkungan setempat dalam keterampilan gerak (olahraga kasti
tekong, pahit utan, arung upaya melestarikannya. salah satu sebagai pengganti
jeram, kasti) dalam upaya · Mempublikasikan olahraga permainan bola kecil olahraga )
melestarikannya sebagai untuk meng-
tradisional yang terdapat di
kekayaan budaya daerah. hasilkan koordinasi
lingkungan setempat melalui media
gerak yang baik* Untuk olahraga yang
yang tepat.
lainnya menjadi KD
tersendiri pada PJOK
sebagai KD 4.12
4.4 Mempraktikkan hasil Terintegrasi sebagai
analisis keterampilan konteks pada KD. 3.4
gerak seni dan (olahraga silat tradisi
olahraga beladiri sebagai pengganti
untuk menghasilkan olahraga pencak silat
gerak yang efektif **) umum)
102
Edisi Revisi
NO
KD NO KD NO KD NO KD
KD
1 3.1 Memahami dan mengidentifikasi 1. Menggali informasi tentang unsur- 3.1 3.1 Terintegrasi
berbagai unsur budaya lokal unsur budaya lokal Seni Seni
(Sistem Kepercayaan/ agama, rupa Rupa
sistem peralatan hidup dan
teknologi, sistem ekonomi dan mata
pencaharian hidup, sistem 3.1 Terintegrasi
kemasyarakatan dan organisasi
Seni
sosial, ilmu pengetahuan, kesenian
Musik
dan sistem bahasa) di lingkungan
setempat dalam upaya
melestarikannya 3.1
Terintegrasi
Seni tari
Terintegrasi
3.1
Seni
teater
103
Edisi Revisi
4.2
Seni Terintegrasi
musik
3.2 Menganalisis berbagai tantangan 1. Mengidentifikasi berbagai tantangan Bediri Sendiri
dan hambatan yang dihadapi oleh dan hambatan yang dihadapi oleh
budaya lokal (sistem kepercayaan/ budaya lokal yang ada di lingkungan
agama, sistem peralatan hidup dan setempat.
teknologi, sistem ekonomi dan mata 2. Mendeskripsikan berbagai tantangan
pencaharian hidup, sistem dan hambatan yang dihadapi oleh
kemasyarakatan dan organisasi budaya lokal yang ada di lingkungan
sosial, ilmu pengetahuan, kesenian setempat.
dan sistem bahasa) sebagai upaya Bediri Sendiri
melestarikan budaya daerah. 3. Menganalisis berbagai tantangan dan
hambatan yang dihadapi oleh budaya
lokal yang ada di lingkungan
setempat.
4. Menganalisis berbagai peluang yang
dihadapi oleh budaya lokal yang ada
di lingkungan setempat.
4.2 Menyajikan hasil analisis mengenai 1. Menyajikan hasil analisis tantangan
berbagai tantangan dan hambatan dan hambatan yang dihadapi budaya
yang dihadapi budaya lokal (sistem lokal yang ada di lingkungan setempat
kepercayaan/ agama, sistem guna melestarikan budaya lokal.
peralatan hidup dan teknologi,
sistem ekonomi dan mata
pencaharian hidup, sistem
kemasyarakatan dan organisasi
104
Edisi Revisi
4.3
4.3 Seni
Seni Tari
105
Edisi Revisi
Tari
106
Edisi Revisi
rajutan dan pandai besi) · Merancang media publikasi potensi dengan mengedepankan
dalam upaya industri kecil dalam upaya nilai-nilai kearifan lokal di
meningkatkan potensi meningkatkan daya saing di tengah-tengah pengaruh
ekonomi di daerah daerah setempat. globalisasi.
setempat · Mempromosikan potensi industri
kecil dalam upaya meningkatkan
daya saing di daerah setempat.
Memahami potensi · Mengidentifikasi jenis kuliner dalam 3.4 Mendeskripsikan cara Pengintegrasian
sosial ekonomi dibidang upaya meningkatkan potensi di melakukan strategi IPK mulok ke
kuliner sebagai upaya daerah setempat. pemberdayaan komunitas dalam KD mata
melestarikan dan · Mendeskripsikan jenis kuliner dengan mengedepankan pelajaran
meningkatkan tarap dalam upaya meningkatkan potensi nilai-nilai kearifan lokal di
hidup sosial ekonomi ekonomi melalui kuliner yang ada tengah-tengah pengaruh
masyarakat setempat di daerah setempat. globalisasi.
3.4
108
Edisi Revisi
109
Edisi Revisi
110
Edisi Revisi
4.1 Menyajikan hasil Menyajikan hasil deskripsi 4.5 Melakukan 4.4 Merancang. Sebagai konteks
deskripsi budaya budaya lokal di lingkungan penelitian Melaksanakan dan pembelajaran
lokal di lingkungan setempat dalam upaya sederhana yang melaporkan aksi
setempat dalam melestarikannya. berorientasi pada pemberdayaan
upaya pemecahan komunitas dengan
melestarikannya masalah berkaitan mengedepankan
dengan nilai-nilai kearifan
permasalahan lokal di tengah-
sosial dan konflik tengah pengaruh
yang terjadi di globalisasi
masyarakat
sekitar.
2 3.2 Menganalisis Mengidentifikasi berbagai 3.2 Memahami Sebagai konteks
berbagai tantangan tantangan dan hambatan yang berbagai pembelajaran
dan hambatan yang dihadapi oleh budaya lokal yang permasalahan
dihadapi oleh budaya ada di lingkungan setempat. sosial yang
lokal (sistem Mendeskripsikan berbagai disebabkan oleh
kepercayaan/ agama, tantangan dan hambatan yang perubahan sosial
sistem peralatan dihadapi oleh budaya lokal yang di tengah-tengah
hidup dan teknologi, ada di lingkungan setempat. pengaruh
sistem ekonomi dan Menganalisis berbagai globalisasi.
mata pencaharian tantangan dan hambatan yang
hidup, sistem dihadapi oleh budaya lokal yang
kemasyarakatan dan ada di lingkungan setempat.
organisasi sosial, Menganalisis berbagai peluang
ilmu pengetahuan, yang dihadapi oleh budaya lokal
kesenian dan sistem yang ada di lingkungan
bahasa) sebagai setempat.
upaya melestarikan
budaya daerah.
4.2 Menyajikan hasil Menyajikan hasil analisis 4.2 Mengategorisasika Sebagai konteks
analisis mengenai tantangan dan hambatan yang n berbagai pembelajaran
berbagai tantangan dihadapi budaya lokal yang ada permasalahan
dan hambatan yang di lingkungan setempat guna sosial yang
dihadapi budaya melestarikan budaya lokal. disebabkan oleh
lokal (sistem globalisasi serta
kepercayaan/ agama, akibat-akibatnya
sistem peralatan dalam kehidupan
hidup dan teknologi, nyata di
sistem ekonomi dan masyarakat
111
Edisi Revisi
112
Edisi Revisi
113
Edisi Revisi
Sampai saat ini, rumusan kopetensi dasar untuk muatan local dalam Provinsi Jambi
yang dapat diintegrasikan pada mata pelajaran antara lain : Prakarya dan
Kewirausahaan, Sejarah, Pendidikan Seni, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, serta
Sosiologi.
Rumusan kompetensi dasar yang tidak dapat diintegrasikan pada mata pelajaran diatas,
baik konteks maupun konten, diusulkan unruk ditetapkan sebagai kompetensi dasar
yang berdiri sendiri dan menjadi mata pelajaran tersendiri di SMA/SMALB dan
SMK/SMKLB dengan waktu pelaksanaan maksimal 2 jam/minggu.
Kompetensi dasar yang terintegrasi dan yang berdiri sendiri tersebut terdapat dalam
lampiran ini.
Adapun rumusan silabus dan RPP Muatan Lokal Provinsi Jambi berdasarkan ruang
lingkupnya dirumuskan sebagai berikut:
114
Edisi Revisi
SILABUS SEJARAH
SARANA, ALOKASI NO
N KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PEMBELAJARAN MATERI POKOK PENILAIAN MEDIA DAN WAKTU RPP
O SUMBER
3.1 Memahami perkembangan · Mengidentifikasi · Melakukan · Perkembangan · Test Narasumber,
sejarah Jambi dari zaman sejarah Jambi dari identifikasi sejarah Jambi (Lisan/Tulisan Internet, buku
praaksara,zaman klasik, zaman klasik, perkembangan dari zaman ) bahan ajar
zaman penjajahan sampai zaman penjajahan sejarah Jambi sesuai klasik (hindu, · Non Test
zaman kemerdekaan dan zaman dengan daerah budha, islam) · Proyek dan
sebagai upaya untuk kemerdekaan setempat melalui zaman Produk
menumbuhkan dan sesuai dengan pengamatan, penjajahan
meningkatkan rasa cinta daerah setempat membaca literatur, dan zaman
terhadap daerahnya. · Mengklasifikasikan diskusi dan kemerdekaan
perkembangan wawancara
sejarah provinsi · Melakukan klasifikasi
Jambi berdasarkan perkembangan
waktu kejadiannya sejarah Jambi sesuai
· Mendeskripsikan dengan daerah
perkembangan setempat melalui
sejarah Jambi pengamatan literatur
berdasarkan bukti dan diskusi
dan waktu · Menceritakan kembali
kejadiannya dari perkembangan
zaman klasik, sejarah Jambi
zaman penjajahan berdasarkan bukti
dan zaman dan waktu
115
Edisi Revisi
116
Edisi Revisi
sesuai dengan
media dari zaman
klasik, zaman
penjajahan dan
zaman
kemerdekaan
sesuai dengan
daerah setempat
3.2 Menganalisis bukti-bukti · Mengidentifikasi · Melakukan Bukti-bukti · Test lisan/non · Narasumbe
peninggalan dan tempat bukti-bukti identifikasi bukti – peninggalan dan lisan r
bersejarah di provinsi Jambi peninggalan dan bukti peninggalan tempat bersejarah Buku · Internet
(zaman praaksara zaman tempat bersejarah sejarah yang ada di di provinsi Jambi kerja/jurnal. · Buku yang
klasik, zaman penjajahan di provinsi Jambi daerah setempat relevan
dan zaman kemerdekaan) · Mendeskripsikan melalui pengamatan, bahan ajar
misalnya candi, makam, bukti-bukti diskusi, membaca
situs, prasasti, museum, peninggalan dan literatur.
tugu, cagar budaya, mesjid, tempat bersejarah · Mendiskusikan bukti-
bedug, batu, pemakaman, di provinsi Jambi bukti peninggalan
bahasa dan aksara incung, · Menganalisis hasil sejarah yang ada di
bahasa ibu, umoh lahek deskripsi bukti-bukti daerah setempat.
dalam rangka menjaga dan peninggalan dan · Menyimpulkan hasil
melestarikan sejarah yang di tempat bersejarah diskusi tentang bukti-
provinsi Jambi. di provinsi Jambi bukti peninggalan
· Menyajikan laporan sejarah yang ada di
tentang kondisi daerah setempat.
bermacam-macam · Melakukan
peninggalan dan kunjungan ketempat
117
Edisi Revisi
118
Edisi Revisi
119
Edisi Revisi
120
Edisi Revisi
oleh masyarakat
dan pemerintah
dalam upaya
menjaga dan
melestarikan
berbagai macam
peninggalan dan
tempat bersejarah
di Provinsi Jambi
3.4 Memahami berbagai macam · Mengidentifikasi · Melakukan · Berbagai · Test (lisan/ Narasumber,
cerita rakyat di Provinsi berbagai cerita identifikasi berbagai cerita rakyat tulisan) internet, buku
Jambi sebagai sumber rakyat yang ada di cerita rakyat yang daerah · Non test bahan ajar
secara lisan dan tulisan lingkungan ada di lingkungan setempat/ Proyek dan
sebagai upaya melestarikan setempat setempat membaca Provinsi Produk
kekayaan daerah · Mendiskripsikan litelatur dan Jambi (Laporan
berbagai cerita wawancara (Contoh : publikasi)
rakyat lisan dan · Mengumpulkan Asal usul
tulisan yang ada di informasi dan negeri Jambi,
lingkungan berdiskusi tentang Cerita Rang
setempat berbagai cerita Kayo Hitam,
· Membandingkan rakyat lisan dan Perjuangan
tehnik dan media tulisan yang ada di Sultan
penyampaian cerita lingkungan Thaha, dll)
rakyat lisan dan setempat/Jambi
tulisan lingkungan · Menjelaskan tehnik
setempat dan media
penyampaian cerita
121
Edisi Revisi
122
Edisi Revisi
123
Edisi Revisi
KETERKAITAN
MATERI ALOKA SUMBER DENGAN MATA
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PEMBELAJARAN PENILAIAN SI
POKOK WAKTU BELAJAR PELAJARAN
LAIN
3.1 Memahami Mengidentifikasi potensi sosial Pengertian Mendiskusikan Test : Narasumber IPS
potensi sosial ekonomi (pertanian, perkebunan, sosial ekonomi pengertian sosial Tertulis Internet Kewirausahaan
ekonomi kehutanan, perikanan, ekonomi
Potensi sosial Non test
(pertanian, pertambangan) dalam upaya Buku Biologi
ekonomi Melakukan identifikasi
perkebunan, meningkatkan potensi ekonomi Proyek Bahan Ajar Ekonomi
(pertanian, potensi sosial
kehutanan, daerah setempat perkebunan, (pertanian, Produk KKPI/TIK
perikanan,
Mendeskripsikan potensi sosial kehutanan, perkebunan,
pertambangan)
ekonomi (pertanian, perkebunan, perikanan, kehutanan, perikanan,
dalam upaya
kehutanan, perikanan, pertambangan) pertambagan)
meningkatkan
pertambangan) dalam upaya yang ada di Melakukan
potensi ekonomi
meningkatkan potensi ekonomi daerah
daerah setempat mendeskripsikan
daerah setempat
4.1 Membuat potensi sosial ekonomi
IPS
Merancang media promosi potensi (pertanian,
promosi potensi
sosial ekonomi (pertanian, perkebunan, Kewirausahaan
(sosial,
124
Edisi Revisi
KETERKAITAN
MATERI ALOKA SUMBER DENGAN MATA
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PEMBELAJARAN PENILAIAN SI
POKOK WAKTU BELAJAR PELAJARAN
LAIN
pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, kehutanan, perikanan, Biologi
perkebunan, pertambangan) dalam upaya pertambagan).
Ekonomi
kehutanan, meningkatkan potensi ekonomi
perikanan, daerah setempat KKPI/TIK
pertambangan)
dalam upaya
meningkatkan
potensi ekonomi
daerah setempat
Melakukan promosi potensi sosial Melakukan rancangan
ekonomi dalam bidang pertanian, media promosi potensi
perkebunan, kehutanan, perikanan, sosial ekonomi
pertambangan yang ada di daerah (pertanian,
setempat melalui media yang tepat perkebunan,
kehutanan, perikanan,
pertambagan)dalam
upaya meningkatkan
potensi ekonomi
daerah setempat.
Melakukan promosi
potensi sosial ekonomi
bidang pertanian,
perkebunan,
kehutanan, perikanan,
pertambangan dalam
upaya meningkatkan
potensi ekonomi
daerah setempat
melalui media yang
tepat
3.2 Memahami Mengidentifikasi potensi sosial Pengertian Mendiskusikan Test : Buku IPS
potensi sosial ekonomi kepariwisataan dalam upaya kepariwisataan pengertian Tertulis Internet Kewirausahaan
ekonomi menarik minat wisatawan dan kepariwisataan
Potensi Non test
kepariwisataan investor sehingga dapat Media Cetak Biologi
kepariwisataan Melakukan identifikasi
dalam upaya meningkatkan taraf hidup ekonomi Proyek Media Ekonomi
yang ada di potensi sosial ekonomi
menarik minat masyarakat setempat. Elektronik
kepariwisataan dengan
125
Edisi Revisi
KETERKAITAN
MATERI ALOKA SUMBER DENGAN MATA
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PEMBELAJARAN PENILAIAN SI
POKOK WAKTU BELAJAR PELAJARAN
LAIN
wisatawan dan Mendeskripsikan potensi sosial daerah cara observasi, Produk KKPI/TIK
investor sehingga ekonomi kepariwisataan dalam membaca litelatur.
dapat upaya menarik minat wisatawan dan Melakukan
meningkatkan investor sehingga dapat pendeskripsian potensi
taraf hidup meningkatkan taraf hidup ekonomi sosial ekonomi
ekonomi masyarakat setempat. kepariwisataan dengan
masyarakat cara wawancara,
setempat dengan membaca litelatur, dan
tetap observasi
mempertahankan
nilai-nilai luhur Membuat rancangan
budaya setempat media publikasi potensi
sosial ekonomi
kepariwisataan dalam
upaya menarik minat
4.2 Membuat Merancang media publikasi potensi wisatawan dan investor IPS
publikasi potensi sosial ekonomi kepariwisataan dalam sehingga dapat
Kewirausahaan
sosial ekonomi upaya menarik minat wisatawan dan meningkatkan taraf
kepariwisataan investor sehingga dapat hidup ekonomi Biologi
dalam upaya meningkatkan taraf hidup ekonomi masyarakat setempat Ekonomi
menarik minat masyarakat setempat. Melakukan publikasi
wisatawan dan KKPI/TIK
Melakukan publikasi potensi sosial potensi sosial ekonomi
investor sehingga
ekonomi kepariwisataan dalam kepariwisataan dengan
dapat
upaya menarik minat wisatawan dan menggunakan media
meningkatkan
investor sehingga dapat yang tepat.
taraf hidup
meningkatkan taraf hidup ekonomi
ekonomi
masyarakat setempat.
masyarakat
setempat dengan
tetap
mempertahankan
nilai-nilai luhur
budaya
setempat.
3.3 Memahami jenis- Mengidentifikasi jenis-jenis industri Pengertian Melakukan identifikasi Test : Buku IPS
jenis industri kecil kecil di daerah setempat industri kecil jenis-jenis industri kecil Tertulis Internet Kewirausahaan
(anyaman, batik,
126
Edisi Revisi
KETERKAITAN
MATERI ALOKA SUMBER DENGAN MATA
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PEMBELAJARAN PENILAIAN SI
POKOK WAKTU BELAJAR PELAJARAN
LAIN
bordiran, batu Mendeskripsikan potensi industri Potensi Mendeskripsikan Non test Media Cetak Biologi
bata, rajutan dan kecil dalam upaya meningkatkan industri kecil potensi industri kecil Proyek Media Ekonomi
pandai besi) potensi daerah setempat yang ada di Merancang media Produk Elektronik
dalam upaya daerah KKPI/TIK
publikasi potensi
meningkatkan
industri kecil.
potensi ekonomi
di daerah
setempat
4.3 Membuat Memproduksi industri kecil dalam Melakukan promosi IPS
promosi jenis- upaya meningkatkan potensi daerah jenis-jenis industri Kewirausahaan
jenis industri kecil setempat. kecil.
(anyaman, batik, Biologi
Merancang media publikasi potensi
bordiran, batu Ekonomi
industri kecil dalam upaya
bata, rajutan dan
meningkatkan daya saing di daerah KKPI/TIK
pandai besi)
setempat.
dalam upaya
meningkatkan Mempromosikan potensi industri
potensi ekonomi kecil dalam upaya meningkatkan
di daerah daya saing di daerah setempat.
setempat
3.4 Memahami Mengidentifikasi jenis kuliner dalam Pengertian : Melakukan identifikasi Test : Buku paket IPS
potensi sosial upaya meningkatkan potensi di Kuliner jenis kuliner melalui Tertulis yang relevan Kewirausahaan
ekonomi dibidang daerah setempat. pengamatan, survei
Potensi kuliner Non test Media Cetak
kuliner sebagai lapangan, membaca Biologi
Mendeskripsikan jenis kuliner dalam yang ada di
upaya litelatur dan Proyek Media
upaya meningkatkan potensi ekonomi daerah Ekonomi
melestarikan dan wawancara Elektronik
melalui kuliner yang ada di daerah Produk KKPI/TIK
meningkatkan Potensi Internet
setempat. Mendeskripsikan
tarap hidup sosial industri kecil jenis-jenis kuliner
ekonomi yang ada di
masyarakat daerah
setempat
4.4 Membuat Memproduksi jenis kuliner dalam Memproduksi IPS
promosi potensi upaya meningkatkan potensi ekonomi berbagai jenis kuliner Kewirausahaan
sosial ekonomi yang ada di daerah setempat. Merancang media
dibidang kuliner Biologi
Merancang media promosi jenis promosi jenis kuliner
sebagai upaya Ekonomi
kuliner dalam upaya meningkatkan dalam upaya
127
Edisi Revisi
KETERKAITAN
MATERI ALOKA SUMBER DENGAN MATA
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PEMBELAJARAN PENILAIAN SI
POKOK WAKTU BELAJAR PELAJARAN
LAIN
melestarikan dan potensi ekonomi yang ada di daerah meningkatkan potensi KKPI/TIK
meningkatkan setempat. ekonomi yang ada di
taraf hidup sosial Mempublikasikan berbagai jenis daerah setempat
ekonomi Mempublikasikan
kuliner melalui media yang tepat
masyarakat dalam upaya mengenalkan kuliner berbagai jenis kuliner
setempat. daerah setempat. yang ada di daerah
setempat
3.5 Memahami Mengidentifikasi konsep dan teknik Teknik Melakukan Test : Lingkungan IPS
konsep dan pengolahan limbah organik pengolahan pengamatan terhadap Tertulis Buku Kewirausahaan
teknik (pembuatan pupuk dan kuliner) limbah organik pengolahan limbah
pengolahan dan/atau anorganik (daur ulang) dan anorganik organik dan/atau Non test Internet Biologi
limbah organik dalam upaya mengatasi pencemaran anorganik Unjuk kerja Narasumber Ekonomi
dan/atau lingkungan serta pemanfaatannya. Melakukan identifikasi Proyek KKPI/TIK
anorganik dalam
teknik pengolahan
upaya mengatasi Produk
limbah
pencemaran
lingkungan
sehingga bernilai
ekonomis bagi
masyarakat di
daerah setempat.
4.5 Mempraktikkan Bagi masyarakat di daerah setempat. organik dan/atau IPS
teknik Mendeskripsikan konsep dan teknik anorganik.
Kewirausahaan
pengolahan Mendeskripsikan
pengolahan limbah organik
limbah organik Biologi
(pembuatan pupuk dan kuliner) teknik pengolahan
dan/atau Ekonomi
dan/atau anorganik (daur ulang) limbah organik dan/
anorganik dalam dalam upaya mengatasi pencemaran atau anorganik. KKPI/TIK
upaya mengatasi lingkungan serta pemanfaatannya Mempraktikkan salah
pencemaran bagi masyarakat di daerah setempat.
lingkungan satu teknik pengolahan
sehingga bernilai Mempraktikkan konsep dan teknik limbah organik
ekonomis bagi pengolahan limbah organik dan/atau anorganik.
masyarakat di (pembuatan pupuk dan kuliner) Merancang media
daerah setempat. dan/atau anorganik (daur ulang) promosi hasil olahan
dalam upaya mengatasi pencemaran limbah organik
lingkungan serta pemanfaatannya dan/atau anorganik.
bagi masyarakat di daerah setempat.
128
Edisi Revisi
KETERKAITAN
MATERI ALOKA SUMBER DENGAN MATA
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PEMBELAJARAN PENILAIAN SI
POKOK WAKTU BELAJAR PELAJARAN
LAIN
Mempublikasikan hasil olahan limbah Melakukan publikasi
organik dan/atau anorganik di hasil olahan limbah
lingkungan setempat organik dan/atau
anorganik
Keterangan : Silabus ini merupakan salah satu komponen dalam mata pelajaran mulok yang akan digunakan selama 3 (tiga) tahun, dengan alokasi
waktu setiap semester 32 (tiga puluh dua) jam pelajaran.
129
Edisi Revisi
130
Edisi Revisi
131
Edisi Revisi
3.2 Menganalisis 1 Mengidentifikasi berbagai · Melakukan identifikasi · Tantangan Test : Narasumber, 6 x 45 menit
berbagai tantangan . tantangan dan hambatan tantangan dan dan (tertulis) internet,
dan hambatan yang yang dihadapi oleh hambatan yang hambatan Non Test : buku, bahan
dihadapi oleh budaya lokal yang ada di dihadapi masing- budaya lokal Produk ajar dan
budaya lokal lingkungan setempat. masing budaya lokal. dalam bentuk sumber lain
(sistem Mendeskripsikan berbagai · Melakukan diskusi laporan yang relevan.
kepercayaan/ tantangan dan hambatan untuk menemukan portofolio
agama, sistem 2 yang dihadapi oleh solusi.
peralatan hidup dan . budaya lokal yang ada di · Menghadapi tantangan
132
Edisi Revisi
133
Edisi Revisi
134
Edisi Revisi
135
Edisi Revisi
136
Edisi Revisi
Sarana,
Perkiraan
Materi Media Keterkaitan Mata
No. Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Pelajaran lain
Pokok dan
Waktu
Sumber
3.1 Memahami berbagai · Mengidentifikasi permainan · Membaca dan mendengarkan Permain Test 16 JP Nara- - Tidak ada
permainan tradisional tradisional yang ada di informasi tentang permainan an (lisan/ sumber keterkaitan
(Gasing, yeye, patok lingkungan setempat tradisional yang ada di Tradision tertulis) Internet antara KD
lele, engkek-engkek, · Mengklasifikasi permainan lingkungan setempat. al yang Non Buku mulok
congklak, petak umpet, tradisional yang ada di · Mengidentifikasi permainan ada di Test : Bahan dengan KD
terompa sayak, yaya lingkungan setempat. tradisional yang ada di lingkung Proyek Ajar PJOK.
oma, ular nago, · Menjelaskan cara membuat lingkungan setempat. an dan KD 3.1 dan 4.1
enggrang, pecah piring, alat dan/atau cara · Membandingkan konsep, setempat Produk dijadikan KD
asuh lesung, batu memainkan permainan teknik, dan prosedur dalam tambahan pada
tumbuk, injit-injit semut, tradisional yang ada di permainan tradisional yang ada PJOK menjadi
sumpit, tok-tok stok, lingkungan setempat. di lingkungan setempat. KD. 3.11 dan
kelereng, karet, taji, · Menjelaskan cara · Mendeskripsikan cara membuat 4.11
lukah gilo dan beden alat dan/atau cara memainkan
buluh) dalam upaya permainan tradisional yang ada
melestarikannya sebagai di lingkungan setempat.
kekayaan budaya
daerah.
4.1 Mempublikasikan membuat alat dan/atau · Menyampaikan hasil
berbagai permainan cara memainkan pengamatan permainan
tradisional (Gasing, permainan tradisional yang tradisional yang ada di
yeye, patok lele, engkek- ada di lingkungan linfkungan setempat.
engkek, congklak, petak setempat. · Memilih media yang sesuai
umpet, terompa sayak, · Menjelaskan nilai-nilai untuk mempublikasikan
yaya oma, ular nago, yang terkandung dalam permainan tradisional yang ada
137
Edisi Revisi
Sarana,
Perkiraan
Materi Media Keterkaitan Mata
No. Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Pelajaran lain
Pokok dan
Waktu
Sumber
enggrang, pecah piring, permainan tradisional yang di lingkungan setempat.
asuh lesung, batu ada di lingkungan · Merancang media publikasi
tumbuk, injit-injit semut, setempat. permainan tradisional yang ada
sumpit, tok-tok stok, · Merancang media di lingkungan setempat.
kelereng, karet, taji, publikasi permainan · Mempublikasikan permainan
lukah gilo dan beden tradisional yang terdapat di tradisional yang ada di
buluh) dalam upaya lingkungan setempat lingkungan setempat.
melestarikannya sebagai dalam upaya
kekayaan budaya melestarikannya
daerah · Mempublikasikan
permainan tradisional yang
terdapat di lingkungan
setempat melalui media
yang tepat.
3.2 Memahami berbagai · Mengidentifikasi olahraga · Membaca dan mendengarkan Olahraga Test 16 JP Informas Ada keterkaitan
olahraga tradisional (silat tradisional yang ada di informasi tentang olahraga tradision (lisan/ i dari antara KD
tradisi, balumbo biduk, lingkungan setempat. tradisional yang ada di al yang tertulis) hasil mulok dengan
sepak tekong, pahit · Mendeskripsikan cara lingkungan setempat. ada di Non pengam KD PJOK pada
utan, arung jeram, kasti) membuat alat dan/atau · Mengidentifikasi olahraga lingkung Test : atan konteks.
dalam upaya cara memainkan olahraga tradisional yang ada di an Proyek Olahraga silat
melestarikannya sebagai tradisional lingkungan setempat. setempat dan Narasu tradisi
kekayaan budaya · Membandingkan konsep, teknik Produk mber dimasukkan
daerah. yang sebagai konteks
kompeten pada KD 3.4
138
Edisi Revisi
Sarana,
Perkiraan
Materi Media Keterkaitan Mata
No. Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Pelajaran lain
Pokok dan
Waktu
Sumber
4.2 Mempublikasikan yang ada di lingkungan dan prosedur dalam olahraga Internet dan KD. 4.4
berbagai olahraga setempat. tradisional yang ada di Buku PJOK. Begitu
tradisional (silat tradisi, · Mendeskripsikan aturan lingkungan setempat. literatur juga dengan
balumbo biduk, sepak permainan yang berlaku · Mendeskripsikan cara membuat yang olahraga kasti
tekong, pahit utan, arung dalam olahraga tradisional alat dan/atau cara memainkan relevan dimasukkan
jeram, kasti) dalam yang terdapat di olahraga tradisional yang ada di sebagai konteks
upaya melestarikannya lingkungan setempat. lingkungan setempat. pada KD 3.2
sebagai kekayaan · Menjelaskan nilai-nilai · Menyampaikan hasil dan KD 4.2.
budaya daerah. yang terkandung dalam pengamatan, olahraga Sedangkan
olahraga tradisional yang tradisional yang ada di olahraga yang
ada di lingkungan lingkungan setempat. lain dalam KD
setempat. · Memilih media yang sesuai 3.2 dijadikan KD
· Merancang media untuk mempublikasikan tambahan pada
publikasi olahraga olahraga tradisional yang ada di PJOK sebagai
tradisional yang terdapat lingkungan setempat. KD 3.12 , KD
di lingkungan setempat · Merancang media publikasi, 4.2 dijadikan KD
dalam upaya olahraga tradisional yang ada di tambahan pada
melestarikannya. lingkungan setempat. PJOK sebagai
139
Edisi Revisi
A. KOMPETENSI INTI
K13 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
K14 : Mencoba, mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dengan sudut
pandang/teori.
B. KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami dan mengidentifikasi berbagai unsur budaya lokal (sistem
kepercayaan/agama, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem ekonomi dan
mata pencaharian hidup, sistem kemasyarakatan dan organisasi sosial, ilmu
pengetahuan, kesenian dan sistem bahasa) di lingkungan setempat dalam
upaya melestarikannya.
4.1 Menyajikan hasil deskripsi budaya lokal di lingkungan setempat dalam upaya
melestarikannya.
C. INDIKATOR
5. Menggali informasi tentang unsur-unsur kebudayaan
6. Mengelompokkan berbagai budaya lokal ke dalam unsur-unsurnya (sistem
kepercayaan/agama, sistem kemasyarakatan dan organisasi sosial, ilmu
pengetahuan, kesenian dan sistem bahasa) di lingkungan setempat
7. Mendeskripsikan berbagai budaya lokal berdasarkan unsur-unsurnya (sistem
kepercayaan/agama, sistem peralatan hidup dan teknologi , sistem ekonomi dan
mata pemcaharian hidup, sistem kemasyarakatan dan organisasi sosial, ilmu
pengetahuan, kesenian dan sistem bahasa) di lingkungan setempat
140
Edisi Revisi
f. Internet
g. Sumber yang relevan
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan ke-1 ( 2 x 45 menit)
Indikator :
1. Menggali informasi tentang unsur-unsur kebudayaan
2. Mengelompokkan berbagai budaya lokal kedalam unsur-unsurnya (sistem
kepercayaan/agama, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem ekonomi dan
pengetahuan, kesenian dan sistem bahasa) di lingkungan setempat.
142
Edisi Revisi
Data collection budaya lokal yang ada disekitarnya, dan
mengelompokkannya kedalam budaya
sejenis
· Peserta didik menganalisis kesesuaian
hasil diskusi dengan informasi dari
literatur dan referensi bahwa
Data processing kebudayaan itu dapat dikelompokkan ke
(pengolahan data) dalam 7 unsur budaya
· Membuat laporan hasil diskusi dan
masing-masing kelompok secara
bergiliran mempresentasikan hasil diskusi
secara runtut dan diskusi kelas dibimbing
oleh guru
H. PENILAIAN-
1. Teknik Penilaian
143
Edisi Revisi
Diskusi
2. Pengetahuan § Tes tertulis § Soal Uraian
§ Penugasan § Tugas
3. Keterampilan § Portofolio § Lembar Penilaian
Portofolio
2. Instrumen Penilaian
a. Pertemuan Pertama
· Penilaian Sikap : Lembar observasi pada saat diskusi
· Penilaian Pengetahuan : test tertulis essay
· Penilaian Keterampilan :-
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
· Pembelajaran remedial dilaksanakan segera setelah diadakan penilaian bagi
peserta didik yang mendapat nilai di bawah KKM
Strategi pembelajaran remedial dilaksanakan dengan pembelajaran
remedial, penugasan dan tutor sebaya berdasarkan indikator pembelajaran
yang belum dicapai oleh masing-masing peserta didik.
· Peserta didik yang mendapat nilai diatas KKM diberikan tugas mengkaji materi
unsur-unsur budaya lokal
Mengetahui ………………………..2017
Kepala SMA/SMK Negeri……, Guru Mata Pelajaran
144
Edisi Revisi
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan pengamatan dan diskusi siswa dapat :
1. Mengidentifikasi potensi sosial ekonomi dalam bidang (pertanian, perkebunan,
perikanan, kehutanan dan pertambangan) dengan tepat
2. Mendeskripsikan potensi sosial ekonomi dalam bidang (pertanian, perkebunan,
perikanan, kehutanan dan pertambangan) dengan jelas
3. Merancang media promosi potensin sosial ekonomi (pertanian, perkebunan,
perikanan, kehutanan dan pertambangan) yang sesuai, dalam upaya
meningkatkan potensi sosial ekonomi daerah setempat
4. Melakukan promosi potensi sosial ekonomi bidang (pertanian, perkebunan,
perikanan, kehutanan dan pertambangan) dalam upaya meningkatkan potensi
ekonomi daerah setempat melalui media yang tepat.
B. Materi Pembelajaran
1. Pengertian potensi sosial ekonomi
145
Edisi Revisi
D. Media Pembelajaran :
1. Slide
2. Video
3. Poster, dll
E. Sumber Belajar
1. Internet
2. Buku
3. Literature yang relevan
146
Edisi Revisi
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari
· Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang
akan digunakan
· Guru membentuk kelompok terdiri atas 4-5 siswa
setiap kelompok.
2. Kegiatan Inti · Guru menampilkan media pembelajaran (audio,
1. Stimulation visual atau audio visual) tentang potensi sosial
(simullasi/ ekonomi di daerah setempat dalam bindang
pemberian (pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan,
rangsangan) pertambangan)
· Siswa mengamati media pembelajaran (audio,
visual atau audio visual) yang ditampilkan guru
2. Problem · Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk 65 Menit
Statemen bertanya mengenai potensi sosial ekonomi
(pertanyaan/ (pertanian, perkebunan, perikanan, kehutanan dan
identifikasi pertambangan)
masalah · Siswa secara individu mengidentifkasi potensi
sosial ekonomi daerah setempat dalam bidang
(pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan,
pertambangan) serta tantangan dan peluangnya.
Alokasi
No. Kegiatan Deskripsi
Waktu
3. Data collection · Siswa mendiskusikan hahsil identifikasi tentang
(pengumpulan potensi sosial ekonomi di daerah setempat dalam
data) bidang (pertanian, perkebunan, kehutanan,
perikanan, pertambangan) serta tantangan dan
peluangnya
4. Data Pocessing · Secara berkelompok siswa menguraikan data yang
(Pengolahan ditemukan pada kegiatan sebelumnya.
Data)
5. Verification · Guru meminta perwakilan dua kelompok secara
(pembuktian) acak untuk menyajikan atau mempresentasikan
hasil diskusi kelompoknya masing-masing.
· Kelompok lain menanggapi presentasi dari
kelompok penyaji.
6. Generalization · Siswa bersama guru menarik kesimpulan
(menarik mengenai materi yang sudah didiskusikan
kesimpulan/
Generalisasi)
3. Penutup · Mereview pembelajaran 10 Menit
· Guru menginformasikan kegiatan untuk pertemuan
selanjutnya
· Guru memberikan tugas untuk mencari jenis-jenis
media promosi
147
Edisi Revisi
2. Pertemuan kedua
No
Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu
.
1. Pendahuluan · Mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan; (memberi salam, berdoa,
menngecek kehadiran siswa).
· Menyampaikan kompetensi yang akan
dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan
15 Menit
sehari-hari.
· Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian
yang akan digunakan.
· Guru mengumpulkan kembali kembali
kelompok dari pertemuan sebelumnya.
2. Kegiatan Inti · Guru menampilkan media pembelajaran
1. Penentuan Proyek (audio, visual, atau audio visual) tentang
jenis-jenis media promosi.
· Siswa mengamati media pembelajaran
(audio, visual, atau audio visual) yang
ditampilkan guru.
· Guru memberi kesempatan kepada siswa
untuk bertanya mengenai cara membuat
promosi sosial ekonomi (pertanian,
perkebunan, kehutanan, perikanan,
pertambangan).
2. Perancangan · Siswa secara kelompok merancang media
Langkah promosi sosial ekonomi yang disesuaikan
Penyelesaian dengan daerah setempat dalam bidang
Proyek (pertanian, perkebunan, kehutanan,
perikanan, pertambangan), serta tantangan
dan peluangnya.
3. Penyusunan Jadwal · Siswa mendiskusikan hasil rancangan media
65 Menit
Pelaksanaan Proyek promosi sosial ekonomi di daerah setempat
dalam bidang (pertanian, perkebunan,
kehutanan, perikanan, pertambangan), serta
tantangan dan peluangnya.
· Siswa menyusun jadwal pelaksanaan proyek.
4. Penyelesaian · Siswa secara berkelompok menyelesaiakan
Proyek Dengan media promosi di bawah monitoring guru.
Fasilitasi Monitoring
Guru
5. Penyusunan · Guru meminta perwakilan dua kelompok
Laporan dan secara acak untuk menyajikan atau
Presentasi Publikasi mempresentasikan hasil media promosi
Hasil Proyek kelompoknya masing-masing.
· Kelompok lain menanggapi presentasi dari
kelompok penyaji.
6. Evaluasi Proses dan · Siswa merefleksi hasil kerja.
Hasil Proyek · Siswa menyempurnakan hasil promosi yang
akan dipublikasikan.
3. Penutup · Mereview pembelajaran. 10 enit
148
Edisi Revisi
Penilaian
1. Jenis /Teknik Penilaian
INSTRUMEN
a. Penilaian Sikap
149
Edisi Revisi
150
Edisi Revisi
Skor
No. Indikator Soal Soal Jawaban
Maksimal
1. Menuliskan potensi Tuliskan potensi sosial ekonomi 30
sosial ekonomi dibidang (……..)
dibidang (……)
2 Mendeskripsikan 2 Deskripsikan 2 jenis potensi 70
jenis potensi sosial sosial ekonomi dalam bidang
ekonomi dalam bidang (…….)!
(…….).
Total 100
· Rubrik Penilaian
Skor
No. Aspek
maksimal
1 Perencanaan (penentuan obyek, pemilihan media, 3
penentuan alat dan bahan, dan) (skor 1 – 3)
2 Pelaksanaan
a. Keakuratan data/informasi (akurat=3; kurang 3
akurat=2; tidak akurat=1).
b. Kelengkapan data (lengkap=3; kurang lengkap=2; 3
tidak lengkap=1).
c. Kesimpulan (tepat=3; kurang tepat=2; tidak 3
tepat=1)
3 Pelaporan hasil
a. Sistematika laporan (baik=3; kurang baik=2; tidak 3
baik=1).
b. Penggunaan bahasa (mudah dipahami=3; kurang 3
mudah dipahami =2; tidak dapat dipahami =1).
c. Tampilan (menarik=3; kurang menarik=2; tidak 3
151
Edisi Revisi
menarik=1).
4 Penilaian Produk (skor 1 – 3 )
a. Orisinalitas 3
b. Performans (tampilan) 3
c. Kreativitas media 3
TOTAL SKOR 30
…………………………. …………………………..
152
Edisi Revisi
K14: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
153
Edisi Revisi
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik mampu:
Pertemuan pertama:
• Mengidentifikasi perkembangan sejarah Jambi dengan benar.
• Menjelaskan sejarah Jambi dari zaman klasik, zaman penjajahan dan zaman
kemerdekaan sesuai daerah setempat dengan tepat.
D. Materi Pembelajaran
Perkembangan sejarah Jambi sesuai dengan daerah setempat dari:
1. Zaman klasik (Hindu, Budha, Islam).
2. Zaman penjajahan 3.Zaman kemerdekaan.
o Motivasi
• Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
• Manfaat dari pelajaran yang akan kita lakukan meliputi menambah wawasan
peserta didik
o Pemberian Acuan;
• Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat ini.
• Memberitahukan tentang indicator dan KKM pada pertemuan yang berlangsung.
154
Edisi Revisi
Penutup 10
· Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan. menit
· Memberikan penugasan terstruktur
· Menginformasikan materi yang akan dipelajarai pada pertemuan berikutnya
· Melakukan penilaian untuk mengetahui sejauh mana ketercapaian indikator
pembelajaran
· Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama
yang baik
E. Teknik Penilaian
• Penugasan terstruktur (terlampir)
• Tes lisan (terlampir)
__________________ __________________
NIP. NIP.
155
Edisi Revisi
Penilaian
1.Pengetahuan
a. Teknik: Tes tulis
b. Bentuk Instrumen: uraian
c. Kisi-kisi:
Butir
NO Indikator soal
Instrumen
1 Menjelaskan perkembangan sejarah Jambi dari zaman klasik, zaman 1
penjajahan sampai zaman kemerdekaan
2 Mengidentifikasi peninggalan sejarah perkembangan Jambi dari zaman 1
klasik, zaman penjajahan sampai zaman kemerdekaan
3 Mengklasifikasikan perkembangan sejarah Jambi dari zaman klasik, 1
zaman penjajahan sampai zaman kemerdekaan
4 Membedakan ciri sejarah berdasarkan periodenya 1
Kunci Total
No Rubrik
Jawaban Skor
1 Jika menjawab dengan Tepat skor 2 2
Jika menjawab kurang tepat skor 1
Jika tidak menjawab skor 0
Total Skor 12
156
Edisi Revisi
Lampiran 2.Pengetahuan
No Butir Instrumen
1 Jelaskan tentang perkembangan sejarah Jambi dari zaman klasik, zaman penjajahan LOTs
sampai zaman kemerdekaan
2 Disajikan beberapa gambar peninggalan dan tempat bersejarah daerah setempat. HOTs
Identifikasikan peninggalan dan tempat bersejarah tersebut !
3 Klasifikasikan perkembang sejarah Jambi dari zaman klasik, zaman penjajahan sampai LOTs
zaman kemerdekaan
4 Diberikan narasi beberapa ciri-ciri pada perkembangan sejarah Jambi berdasarkan kurun HOTs
waktunya. Bedakan ciri-ciri tersebut berdasarkan periodenya.
Menghargai
NO NAMA Tanggung jawab Bekerja sama Terbuka Total score
pendapat teman
0 1 2 0 1 2 0 1 2 0 1 2
2. Bekerja sama Tidak bekerja sama dengan Kurang bekerja Bekerjasama dengan
teman sama dengan teman teman
157
Edisi Revisi
Terampil dalam
skor Bertanya Menyumbang ide/pendapat
berkomunikasi
1 Siswa tidak aktif bertanya Siswa tidak menyampaikan Siswa tidak menanggapi
pendapatnya pendapat orang lain
2 Siswa aktif bertanya tanpa Siswa mampu berpendapat Siswa mampu menanggapi
punya dasar yang jelas tanpa ada dasarnya tetapi
tidak ada dasarnya
Keterangan :
Cara penilaian Skor
Kurang 1
Cukup baik 2
Baik 3
Baik sekali 4
158
Edisi Revisi
Lembar Kerja
A. KOMPETENSI INTI
KI-3 : Memahami , menerapkan dan menganalisis pengetahuan factual,
konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahu nya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dalam
wawasan kemanusian, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang
spesifik untuk memecahkan masalah.
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
159
Edisi Revisi
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah Kegiatan Pembelajaran Siswa Dapat:
1. Mengindentifikasi permainan tradisional yang ada di lingkungan setempat
2. Mengklasifikasi permainan tradisional yang ada di lingkungan setempat
3. Mendeskripsikan cara membuat alat dan/atau cara memainkan permainan
tradisional yang ada di lingkungan setempat
4. Menjelaskan nila-nilai yang terkandung dalam permainan tradisional yang
ada di lingkungan setempat
5. Merancang media publikasi permainan tradisional yang terdapat di
lingkungan setempat dalam upaya melestarikannya
6. Mempublikasikan permainan tradisional yang terdapat di lingkungan
setempat melalui media yang tepat
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
Indikator 3.1.1 Mengindentifikasi permainan tradisional yang ada di lingkungan
setempat
3.2.2 Mengklasifikasi permainan tradisional yang ada di lingkungan
setempat
3.3.3 Mendeskripsikan cara membuat alat dan/atau cara memainkan
permainan tradisional yang ada di lingkungan setempat
3.4.4 Menjelaskan nila-nilai yang terkandung dalam permainan tradisional
yang ada di lingkungan setempat
Kegiatan Motivasi 1) Mengkondisikan suasanabelajaryang menyenangkan;
Pendahuluan (memberi salam, menanya yang tidak sempat mengikuti
(15 Menit) pelajaran hari ini).
2) Berdoa sebelum memulai pelajaran.
3) Menjelaskan kompetensi yang akan dipelajari.
4) Membagi siswa dalam kelompok
5) Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan
yang akan dilakukan; dan
6) Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan
digunakan.
Kegiatan Inti Fase 1 1. Guru menampilkan salah satu video permainan tradisional
(100 Menit) Stimulation
(stimulasi/
pemberian
ransangan)
160
Edisi Revisi
161
Edisi Revisi
Kegiatan Inti Fase 1 1. Siswa mengamati media elektronik dan cetak yang ada di
(100 Menit) Stimulation lingkungan setempat
(stimulasi/ 2. Siswa diminta mencatat berbagai informasi yang
pemberian diperoleh dari pengamatan tentang media yang ada di
ransangan) lingkungan setempat
Fase 2 1. Guru mengajukan pertanyaan tentang permainan
Problem tradisional (cara bermain alat yang digunakan,
statemen membandingkan teknik permainan, nilai yang terkandung
(pertanyaan/ dalam permainan)
identifikasi
masalah)
Fase 3 Secara berkelompok siswa mengidentifikasi permainan
Data tradisional dalam bentuk tulisan
Collection
(Pengumpula
n Data)
Fase 4 Secara berkelompok siswa Mendeskripsikan tentang
Data permainan tradisional
Processing
(Pengolahan
data)
Fase 5 1. Guru meminta perwakilan salah satu kelompok
Verification untuk menyajikan/mempresentasikan hasil diskusi
(Pembuktian) kelompoknya.
2. Guru meminta salah satu kelompok untuk
mempraktikkan permainan tradisional
3. Kelompok lain menanggapi contoh permainan
tradisional yang telah di praktikkan dari perwakilan
kelompok tertentu.
Fase 6 Menarik kesimpulan dari salah satu permainan tradisional
Generalization
Kegiatan 1. Guru mereview materi yang telah disampaikan
Penutup 2. Guru memberi tugas kelompok
(20 Menit) 3. Guru menyampaikan gambaran materi pertemuan berikutnya
4. Menutup dengan salam
C.TEKNIK PENILAIAN
1. Afektif
2. Kognitif
3. Psikomotor
D.LAMPIRAN
1. Materi
2. Lembar Kerja Siswa
3. Penilaian
_____________ ______________
162
Edisi Revisi
BAB III
2). Alokasi waktu adalah 2 jam/minggu jika muatan lokal berupa mata pelajaran
yang berdiri sendiri.
3). Muatan lokal dilaksanakan selama satu semester atau satu tahun atau
bahkan selama tiga tahun.
7). Satuan pendidikan yang tidak memiliki tenaga khusus untuk muatan lokal
dapat bekerja sama atau menggunakan tenaga dengan pihak lain.
8). Kompetensi Dasar muatan lokal terintegrasi ke mata pelajaran yang terkait.
1). Pelaksanan Muatan Lokal berdasarkan mata pelajaran berdiri sendiri atau
terintegrasi pada mata pelajaran lain.
163
Edisi Revisi
164
Edisi Revisi
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Muatan lokal merupakan bahan kajian pada satuan pendidikan yang berisi
muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal, yang
dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap potensi di
daerah tempat tinggalnya
4.2 Saran
Untuk pemerintah daerah khususnya yang membidangi pendidikan perlu
memberikan dukungan dalam bentuk supervisi serta koordinasi sesuai dengan
kewenangan masing-masing.
165
Edisi Revisi
4.3Tindak Lanjut
Muatan lokal akan diujicobakan mulai semester 1 tahun pelajaran 2017/2018 di
jenjang SMA/SMALB dan SMK/SMLB se-Provinsi Jambi.
166
Edisi Revisi
Lampiran
N
o Nama/NIP Jabatan/Unit Kerja Tanda Tangan
1 Drs. H. Syamsirwan, M. Kom Pengawas SMA
19610925 198603 1 007 Dinas Pendidikan Kabupaten Batanghari
2 H. Adi Triono, M.Pd Pengawas SMA
19650505 198901 1 003 Dinas Pendidikan Kota Jambi
3 Muhd. Selah, M.Pd Pengawas SMA
19660524 199003 1 002 Dinas Pendidikan Kota Jambi
4 Drs. Edy Purwanta, M.Pd Pengawas SMA
19641127 199003 1 005 Dinas Pendidikan Kota Jambi
5 Drs. Maizul Adnan, M.Kom Pengawas SMA
19580520 198203 1 005 Dinas Pendidikan Kabupaten Tebo
6 Drs. Wisadar, M.Pd Pengawas SMA
19580328 198203 1 007 Dinas Pendidikan Kabupaten Bungo
7 Suardiman Malay, M.Pd Pengawas SMA
19681110 199512 1 004 Dinas Pendidikan Kota Jambi
8 Didik Mikroji, S.Pd Guru
19760717 200604 1 002 SMAN 12 Merangin
9 Rahmah, S.Pd.,M.Si Guru
19801120 200903 2 005 SMAN 8 Tanjung Jabung Timur
167
Edisi Revisi
168
Edisi Revisi
LAMPIRAN
169