Anda di halaman 1dari 170

NASKAH AKADEMIK

KONTEKSTUALISASI KEUNGGULAN
DAN KEARIFAN LOKAL
DALAM KURIKULUM 2013
DI PROVINSI JAMBI

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAMBI


TIM PENGEMBANG KURIKULUM
TAHUN 2017

0
Edisi Revisi

Muatan Lokal sebagai Penguat Kurikulum Nasional


Sambutan Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 mengamanatkan bahwa pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. Untuk itu, dalam mewujudkan cita-cita tersebut, penyelenggaraan
pendidikan harus didasarkan kepada dasar filosofi bangsa dan mengakomodasi keberagaman baik
kondisi, potensi maupun kebutuhan peserta didik dan daerah. Melalui cara itu, maka peserta didik
menyadari kekayaan yang beragam itu yang mengutuhkan bangsa sesuai dengan semboyan Bhinneka
Tunggal Ika. Hal ini perlu dilakukan untuk menguatkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan
nasional untuk mewujudkan keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI yang berdaulat, adil dan makmur.

Sebagai perangkat perencanaan, kurikulum merupakan jantungnya pendidikan dan berperan sebagai
penjamin ketercapaian tujuan pendidikan. Dikatakan demikian karena kurikulum mengatur tentang tujuan,
isi dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan proses
pembelajaran di setiap sekolah. Tujuan dimaksud meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian
dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu
kurikulum operasional disusun oleh masing-masing satuan pendidikan di bawah koordinasi dan pembinaan
oleh Dinas pendidikan. Hal ini dimaksudkan untuk memungkinkan terjadinya penyesuaian program
pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.

Sebagaimana yang kita pahami, Indonesia merupakan negara besar yang kaya dengan berbagai
keberagaman, dan setiap keberagaman itu mengandung unsur keunggulan dan kearifan lokal.
Keberagaman merupakan kekuatan luar biasa yang harus terus diperkuat, dan hal ini telah terbukti
mengantarkan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar dan disegani. Terdapat dua unsur utama
yang menjadi sumber kekuatan besar dimiliki bangsa Indonesia, Pertama: kondisi dan posisi geografis
sebagai negara maritim dan agraris. Kekuatan ini memperbesar peluang bagi bangsa ini untuk menjadi
negara terdepan dalam pengelolaan sumber daya alam yang akan mengantarkan bangsa ini menjadi
produsen terbesar. Sejarah juga membuktikan bahwa Indonesia menjadi primadona hasil bumi dan mineral
lainnya. Kedua, Indonesia memiliki beranekaragam kekayaan budaya dan suku bangsa. Masing-masing
suku bangsa memiliki kearifan lokal yang menjadi penguat jatidiri dan karakter bangsa. Sejarah juga
mencatat bahwa kearifan lokal ini mampu mebentengi bangsa ini dari berbagai ancaman baik dari luar
maupun dari dalam. Di samping itu, keberagaman budaya juga memiliki kekuatan ekonomis strategis yang
akan mengantarkan Indonesia menjadi negara terdepan dalam kekayaan budaya. Kekuatan inilah yang
akan mengantarkan bangsa Indoensia menjadi bangsa yang besar, kuat, tangguh, dan berdaulat.

Sehubungan dengan itu, kurikulum harus dikembangkan menganut prinsip fleksibelitas, mudah dipahami
dan dipelajari oleh semua pihak, terutama penyelenggara pendidikan, guru, orang tua dan siswa sebagai
subyek pendidikan. Sebagai produk kebijakan, keberadaan kurikulum harus memudahkan guru untuk
membelajarakannya (teachable) sehingga guru tidak merasakan kerumitan apalagi beban. Selain itu,
dengan adanya kurikulum, siswa menjadi lebih mudah belajar ( learnable), tujuannya dapat dicapai dengan
baik (achievable), dan terukur ketercapaiannya ( measurable), dampak yang ditumbulkannya dapat terlihat
nyata (observable) serta relevan dengan kebutuhan peserta didik dan daerah.

Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik. Masing-masing daerah
memerlukan pendidikan sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh

1
Edisi Revisi
karena itu, Untuk menjamin adanya relevansi pendidikan dengan kebutuhan dengan kebutuhan dan
potensi, maka pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan
(stakeholders). Dengan demikian, sangat diharapkan para lulusan memiliki kompetensi yang relevan
dengan kebutuhan pengembangan daerah. Artinya, kurikulum harus dikembangkan dengan
memperhatikan karakteristik alam, kehidupan, dan sosial budaya masyarakat setempat. Penghayatan dan
apresiasi pada budaya setempat harus terlebih dahulu ditumbuhkan sebelum mempelajari budaya dari
daerah dan bangsa lain. Berbagai tantangan dalam kehidupan dapat diatasi oleh setiap lulusan lembaga
pendidikan apabila kurikulum yang diterapkan mampu mengekomodasi berbagai keberagaman, baik
keberagaman konteks mamupun keberagaman kebutuhan individual peserta didik. Inilah makna dari
kurikulum yang berdiversifikasi yang dapat mengakomodasi berbagai kepentingan dana kekuatan atau
potensi yang dimiliki yang diakomodasi melalui muatan lokal.

Muatan lokal dapat berupa bahan kajian atau mata pelajaran pada satuan pendidikan. Muatan tersebut
dapat berisi materi dan proses pembelajaran sesuai potensi, keunikan, dan kearian lokal daerah setempat.
Pembelajaran muatan lokal bertujuan untuk membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang diperlukan agar mereka: (1) mengenal dan mencintai lingkungan alam, sosial, budaya,
dan spiritual di daerahnya; (2) dan melestarikan dan mengembangkan keunggulan dan kearifan daerah
yang berguna bagi diri dan lingkungannya dalam rangka menunjang pembangunan nasional. Muatan lokal
juga memberi motivasi belajar kepada peserta didik dan memudahkan mereka mencapai kompetensi yang
ada dalam kurikulum. Dikatakan demikian, karena muatan lokal mengondisikan anak belajar dimulai dari
lingkungan terdekat dengan kehidupan mereka sehari-hari.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka pengembangan muatan lokal mengacu kepada beberapa prinsip,
yaitu: (1) kesesuaian dengan perkembangan peserta didik; (2) keutuhan kompetensi; (3) fleksibilitas jenis,
bentuk, dan pengaturan waktu penyelenggaraan; dan (4) kebermanfaatan untuk kepentingan nasional dan
menghadapi tantangan global. Untuk merealisasikan hal tersebut, maka ruang lingkup muatan lokal
berhubungan dengan seni budaya, prakarya, pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan, bahasa,
dan/atau teknologi. Bahan kajian tersebut dapat berupa keunggulan dan kearifan daerah tempat
tinggalnya. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya, bahan-bahan kajian muatan lokal dapat diintegrasikan
antara lain dalam mata pelajaran seni budaya, prakarya, dan/atau pendidikan jasmani, olahraga, dan
kesehatan. Apabila ada bahan kajian yang tidak dapat dimasukkan sebagai bahan kajian tersebut yang
disebabkan oleh berbagai hal, maka muatan lokal tersebut dapat dijadikan mata pelajaran yang berdiri
sendiri.

Pengembangan muatan lokal dilakukan melalui tahapan berikut: (1) analisis konteks lingkungan alam,
sosial, dan/atau budaya; (2) identifikasi muatan lokal; (3) perumusan kompetensi dasar untuk setiap jenis
muatan lokal; (4) penentuan tingkat satuan pendidikan yang sesuai untuk setiap kompetensi dasar; (5)
pengintegrasian kompetensi dasar ke dalam muatan pembelajaran yang relevan; (6) penetapan muatan
lokal sebagai bagian dari muatan pembelajaran atau menjadi mata pelajaran yang berdiri sendiri; (7)
penyusunan silabus; dan (8) penyusunan han ajar. Akhirnya muatan lokal tersebut dirumuskan dalam
bentuk dokumen yang terdiri atas: kompetensi dasar, silabus, dan buku teks pelajaran atau bahan ajar.

Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan memberikan apresiasi yang sebesar-sebesarnya kepada Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jambi yang telah memprakarsai, memfasilitasi dan memberikan
dukungan penuh kepada Tim Pengembang Kurikulum (TPK) Provinsi Jambi sehingga dokumen kurikulum
muatan lokal ini dapat disusun dan didokumentasikan dengan baik sesuai dengan tahapan-tahapan yang
dapat dipertanggungjawabkan secara profesional. Apresiasi yang tidak terhingga juga kami sampaikan
para fasilitator yang terdiri dari Koordinator Pengawas, Pengawas, dan Kepala Sekolah SMA dan SMK
yang telah mencurahkan segala kemampuan dalam mewujudkan dokumen yang sangat berharga ini.
Selanjutnya, apresiasi tak terhingga juga kepada para guru yang terlibat sejak awal pengembangan
sampai akhirnya final. Demikian pula, apresiasi kami sampaikan kepada pihak-pihak yang telah
mendukung terselesaikannya dokumen ini.

2
Edisi Revisi

Akhir kata, kami mengucapkan selamat kepada semua pihak yang telah bekerjasama dengan baik
sehingga dokumen ini dapat dijadikan acuan bagi setiap sekolah, serta menjadi model atau contoh bagi
daerah lain. Atas segala perhatian dan kerjasama ini, kami mengucapkan terimakasih.

Jakarta, Oktober 2017


Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan

Dr. Awaluddin Tjalla


NIP. 196011121985031001

3
Edisi Revisi

SAMBUTAN

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi

Peraturan menteri pendidikan dan kebudayan Republik Indonesia Nomor 79 Tahun


2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013 menyebutkan bahwa muatan lokal merupakan
bahan kajian atau mata pelajaran pada satuan pendidikan yang berisi muatan dan proses
pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal yang dimaksudkan untuk membentuk
pemahaman peserta didik terhadap keunggulan dan kearifan di daerah tempat tinggalnya.
Muatan lokal diajarkan dengan tujuan membekali peserta didik dengan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan untuk : (a) mengenal dan mencintai
lingkungan alam, sosial, budaya, dan spiritual di daerahnya; dan (b) melestarikan dan
mengembangkan keunggulan dan kearifan daerah yang berguna bagi diri dan lingkungannya
dalam rangka menunjang pembangunan nasional. Muatan lokal dapat berupa antara lain: seni
budaya, prakarya, pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan, bahasa, dan/atau teknologi.
Berdasarkan amanat Undang-Undang 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
dinyatakan bahwa pengelolaan pendidikan menengah menjadi kewenangan Pemerintah
Provinsi, yang dalam hal ini Dinas Pendidikan Provinsi. Salah satu sub urusan Dinas Pendidikan
Provinsi mengurusi kurikulum termasuk penetapan kurikulum muatan lokal pendidikan
menengah dan pendidikan khusus. Maka Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Bidang Pembinaan
SMA melalui seksi Kurikulum dan Penilaian telah menganggarkan kegiatan penyusunan
kurikulum muatan lokal, menugaskan Tim Pengembang Kurikulum Provinsi Jambi untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
Tim Pengembang Kurikulum Provinsi Jambi dalam melaksanakan kegiatan penyusunan
kurikulum muatan lokal melalui tahapan: analisis konteks lingkungan alam, sosial, dan/atau
budaya, identifikasi muatan lokal, perumusan kompetensi dasar untuk setiap jenis muatan
lokal, penentuan tingkat satuan pendidikan yang sesuai untuk setiap kompetensi dasar,
pengintegrasian kompetensi dasar kedalam muatan pembelajaran yang relevan,
memetakan Kompetensi Dasar yang bisa diintegrasikan dalam Mata Pelajaran Kelompok B dan
penyusunan silabus. Muatan pembelajaran terkait muatan lokal berupa bahan kajian terhadap
keunggulan dan kearifan daerah dalam wilayah Provinsi Jambi. Konten muatan pembelajaran
terkait muatan lokal diintegrasikan antara lain dalam mata Pelajaran Seni Budaya, Prakarya
dan Kewirausahaan, dan/atau Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Selain itu secara
kontek dapat juga diintegrasikan pada semua mata pelajaran.
Tahun 2017 Tim Pengembang Kurikulum Provinsi Jambi melanjutkan tahapan
penyusunan kulikulum muatan lokal ini sampai terbentuknya naskah akademik yang dilengkapi
dengan bahan ajar sesuai dengan ruang lingkup masing-masing. Naskah ini akan dijadikan
dokumen kurikulum muatan lokal Provinsi Jambi yang selanjutnya akan dusulkan kepada
Gubernur guna mendapatkan surat penetapan.
Dinas Pendidikan Provinsi Jambi sangat mengapresiasi terhadap kinerja Tim
Pengembang Kurikulum Provinsi Jambi yang telah melaksanakan penyusunan naskah
akademik ini sehingga tersusun dalam bentuk buku kurikulum muatan lokal.
Buku ini sangat terbuka dan terus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Untuk itu,
para pembaca diharapkan memberikan kritik, saran dan masukan untuk perbaikan dan
penyempurnaan pada edisi berikutnya. Atas kontribusi tersebut, kami ucapkan terima kasih.
Mudah-mudahan kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan di
Provinsi Jambi khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Jambi , Oktober 2017
Kepala Dinas

H.Agus Herianto,SH

4
Edisi Revisi

KATA PENGANTAR

TIM PENGEMBANG KURIKULUM

Puji syukur Tim Pengembang Kurikulum sampaikan pada Allah SWT atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Tim Pengembang Kurikulum dapat merampungkan
penyusunan muatan lokal Provinsi Jambi untuk jenjang SMA/SMALB dan SMK/SMKLB, berupa
naskah akademik yang diberi judul “Kontektualisasi Keunggulan dan Kearifan Lokal” dalam
kurikulum 2013 di Provinsi Jambi.
Kegiatan penyusunan muatan lokal Provinsi Jambi sesuai amanat Undang-Undang 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, khususnya Bidang Pendidikan, di mana Pemerintah
Provinsi memiliki tugas dan tanggung jawab dalam hal penyusunan Kurikulum Muatan Lokal.
Untuk itu Pemerintah Provinsi Jambi melalui Dinas Pendidikan, melakukan tahapan proses
penyusunan Kurikulum Muatan lokal Provinsi Jambi dengan mempedomani Undang-Undang 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan menteri pendidikan dan kebudayan
Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013 dan
implementasi Kurikulum 2013 dengan tujuan untuk meningkatkan Standar Nasional Pendidikan
(SNP) khususnya standar isi.
Tim penyusun menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak:
1. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Kepala Bidang Pembinaan SMA,Kepala Bidang
Pembinaan SMK, Kasi Kurikulum dan Penilaian SMA, Kasi Kurikulum dan Penilaian SMK;
2. Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia;
3. Bapak Zulfikri Anas, M.Ed dari Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia, sebagai dewan pakar;
4. Bapak Drs. Djunaidi T. Noor, budayawan Jambi sebagai nara sumber;
5. Para Anggota Tim Pengembang Kurikulum, para pengawas dan guru-guru
SMA/SMK/PKLK se-Provinsi Jambi yang telah ikut mencurahkan pikiran dan tenaga dalam
menyelesaikan naskah muatan lokal ini;
6. Panitia yang telah memfasilitasi terwujudnya naskah penyelenggaraan muatan lokal ini.
Kami menyadari bahwa naskah muatan lokal Provinsi Jambi ini belumlah sempurna. Oleh
sebab itu Tim Pengembang Kurikulum (TPK) Provinsi Jambi mengharapkan kritik dan saran
yang membangun demi kesempurnaan dokumen muatan lokal ini. Akhirnya Tim Pengembang
Kurikulum berharap muatan lokal ini dapat berkontribusi bagi peningkatan mutu pendidikan di
Provinsi Jambi, khususnya pengimplementasian muatan lokal di satuan pendidikan.

Jambi, 27 September 2017

Tim Pengembang Kurikulum Provinsi Jambi

H.SYAMSIRWAN
Ketua

5
Edisi Revisi

SAMBUTAN...................................................................................................................................................... 1
KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAMBI........................................................................................ 1
KATA PENGANTAR........................................................................................................................................ 2
TIM PENGEMBANG KURIKULUM................................................................................................................. 2
BAB I................................................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN.............................................................................................................................................. 4
1.1 LATAR BELAKANG................................................................................................................................................4
1.2 LANDASAN HUKUM...........................................................................................................................................6
1.3 TUJUAN.............................................................................................................................................................7
1.4 PENGERTIAN.....................................................................................................................................................7
1.5 RUANG LINGKUP..............................................................................................................................................7
BAB II................................................................................................................................................................ 8
PENYUSUNAN MUATAN LOKAL SMA/SMALB DAN SMK/SMKLB PROVINSI JAMBI...........................8
2.1 KONSEP PENYUSUNAN.....................................................................................................................................8
2.2 PRINSIP-PRINSIP PENYUSUNAN......................................................................................................................9
2.3 PENYUSUNAN MUATAN LOKAL SMA/SMALB DAN SMK/SMKLB...............................................................11
REKAPITULASI HASIL IDENTIFIKASI POTENSI DAERAH SE-PROVINSI JAMBI.................................13
ANALISIS KONTEKS MUATAN LOKAL KABUPATEN/KOTA SE-PROVINSI JAMBI.............................36
A. KABUPATEN KERINCI............................................................................................................................36
B. KABUPATEN MUARO JAMBI.................................................................................................................39
C. KABUPATEN BATANGHARI..................................................................................................................43
D. KOTA JAMBI............................................................................................................................................. 49
E. KABUPATEN BUNGO..............................................................................................................................57
F. KABUPATEN SAROLANGUN................................................................................................................62
G. KOTA SUNGAI PENUH...........................................................................................................................68
H. KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR...........................................................................................73
I. KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT..........................................................................................76
J. TEBO.......................................................................................................................................................... 79
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR........................................................................................ 82
A. PENETAPAN MUATAN LOKAL SEBAGAI BAGIAN DARI MUATAN PEMBELAJARAN........................................86
1. Pengintegrasian Mulok Sosial - Ekonomi Pada Mapel Pkwu..........................................................88
2. Pengintegrasian Mulok Sejarah Jambi Pada Mapel Sejarah..........................................................96
3. Pengintegrasian Mulok Olahraga Dan Permainan Tradisional Pada Mapel Pjok......................103
4. Pengintegrasian Mulok Budaya Lokal Pada Mapel Seni Budaya.................................................105
5. Pengintegrasian Mulok Sosial-Ekonomi Pada Mapel Sosiologi....................................................108
6. Pengintegrasian Mulok Budaya Lokal Pada Mapel Sosiologi.......................................................112
B. PENGEMBANGAN MUATAN LOKAL PADA PEMERINTAH PROVINSI............................................................116
SILABUS SEJARAH......................................................................................................................................117
SILABUS SOSIAL EKONOMI......................................................................................................................126
SILABUS MUATAN LOKAL (MULOK) BUDAYA LOKAL........................................................................132
SILABUS MUATAN LOKAL OLAHRAGA DAN PERMAINAN TRADISIONAL....................................138
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.........................................................................................................142
Penilaian 158
Lembar Kerja 161
BAB III........................................................................................................................................................... 165
PELAKSANAAN MUATAN LOKAL............................................................................................................ 165
BAB IV........................................................................................................................................................... 167
PENUTUP...................................................................................................................................................... 167
4.1 KESIMPULAN.................................................................................................................................................167
4.2 SARAN...........................................................................................................................................................167

6
Edisi Revisi
4.3TINDAK LANJUT................................................................................................................................................168
LAMPIRAN.................................................................................................................................................... 171

7
Edisi Revisi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dengan berbagai ciri khas dan
karakteristik tiap daerah. Keragaman yang menjadi karakteristik dan keunikan
Indonesia antara lain dari segi geografis, potensi sumber daya, ketersediaan sarana dan
prasarana, kondisi sosial budaya, dan berbagai keragaman lainnya yang terdapat
disetiap daerah. Keragaman tersebut selanjutnya menyebabkan tingkatan kebutuhan
dan tantangan pengembangan yang berbeda antar daerah dalam rangka meningkatkan
mutu dan mencerdaskan kehidupan masyarakat disetiap daerah. Terkait dengan
pembangunan pendidikan, maka masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang
sesuai dengan karakteristik daerah. Pendidikan perlu dikembangkan dan
diimplementasikan secara kontekstual untuk merespon kebutuhan peserta didik, satuan
pendidikan, dan daerah.

Pada Kurikulum 2013, muatan kurikulum terdiri atas; muatan kurikulum pada
tingkat nasional, muatan kurikulum pada tingkat daerah, dan muatan kekhasan satuan
pendidikan. Muatan kurikulum pada tingkat nasional terdiri atas sejumlah mata pelajaran
yang dikembangkan oleh pusat. Muatan kurikulum pada tingkat daerah terdiri atas
sejumlah bahan kajian dan pelajaran dan/atau mata pelajaran muatan lokal yang
ditentukan oleh daerah yang bersangkutan. Sedangkan muatan kekhasan satuan
pendidikan berupa bahan kajian dan pelajaran dan/atau mata pelajaran muatan lokal
serta program kegiatan yang ditentukan oleh satuan pendidikan yang bersangkutan
dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik.

Kondisi yang terjadi di daerah menunjukkan bahwa ada daerah yang sudah
menetapkan muatan lokal melalui peraturan gubernur/bupati/walikota, ada juga daerah
yang belum menetapkan muatan lokal. Pada tingkat satuan pendidikan, masih ada
satuan pendidikan yang belum menetapkan dan melaksanakan muatan lokal. Kondisi
lainnya terjadi bahwa dalam menetapkan muatan lokal belum sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan. Begitu juga kondisi yang terjadi di Provinsi Jambi.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar


Nasional Pendidikan yang diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
yang diubah kembali dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2015 yang
menyatakan bahwa muatan lokal untuk pendidikan menengah merupakan kewenangan
pemerintah provinsi.

8
Edisi Revisi
Menyikapi kondisi di atas, Dinas Pendidikan Provinsi Jambi melakukan
serangkaian aktivitas penyusunan muatan lokal yang dapat dijadikan pedoman dan arah
penerapan muatan lokal di satuan pendidikan, khususnya SMA/SMALB dan
SMK/SMKLB. Penyusunan muatan lokal ini dilakukan dengan tahapan dan prinsip
penyusunan muatan lokal berdasarkan panduan yang dikeluarkan oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Penyusunan mulok tersebut
melibatkan pihak yang terkait seperti: dewan pakar, budayawan, pengawas sekolah, dan
guru-guru se-Provinsi Jambi.

1.2 Landasan Hukum


1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana


telah diubah dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan


Daerah;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan


sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan yang diperbaharui lagi dengan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan


Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan


Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 66 tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 tahun 2009 tentang Penjaminan


Mutu Pendidikan;

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014 tentang


Kurikulum Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2014 tentang


Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah;

10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 79


Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013;

9
Edisi Revisi
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 160
Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013;

12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015 tentang
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah;

13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;

14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;

15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;

16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian Pendidikan.

1.3 Tujuan
Penyusunan muatan lokal SMA/SMALB dan SMK/SMKLB di Provinsi Jambi ini bertujuan
untuk:
1. Memberikan pemahaman yang sama tentang pelaksanaan muatan lokal di Provinsi
Jambi;
2. Pedoman umum bagi satuan pendidikan dan dinas pendidikan dalam melaksanakan
muatan lokal.

1.4 Pengertian
Muatan lokal adalah bahan kajian atau mata pelajaran pada satuan pendidikan
yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal.
Muatan lokal dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap
keunggulan dan kearifan daerah tempat tinggalnya (Permendikbud nomor 79 tahun
2014, pasal 2 ayat 1).

Selain itu muatan lokal dibelajarkan kepada peserta didik dengan tujuan agar
mereka dibekali dengan aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan
untuk :

1. Mengenal dan mencintai lingkungan alam, sejarah, sosial, budaya, dan


keagamaan di daerahnya;

2. Melestarikan dan mengembangkan keunggulan dan kearifan daerah yang berguna


bagi diri dan lingkungannya dalam rangka menunjang pembangunan nasional.

3. Mampu beradaptasi dan memanfaatkan lingkungan sekitarnya.

10
Edisi Revisi
1.5 Ruang Lingkup
Ruang lingkup muatan lokal Provinsi Jambi secara umum meliputi
bidang :

a. Sosial Ekonomi
b. Budaya Lokal
c. Sejarah Jambi
d. Olahraga dan Permainan Tradisional

11
Edisi Revisi

BAB II

PENYUSUNAN MUATAN LOKAL SMA/SMALB DAN SMK/SMKLB


PROVINSI JAMBI

2.1 Konsep Penyusunan


Penyusunan muatan lokal ini memperhatikan potensi daerah yang memiliki
keterkaitannya dengan; (1) Sumber Daya Alam (SDA), (2) Sumber Daya Manusia (SDM),
(3) Geografis, (4) Budaya, dan (5) Historis.

1. Keterkaitan Muatan Lokal Dengan Potensi SDA


Sumber Daya Alam (SDA) adalah potensi yang terkandung dalam bumi, air, dan
udara yang dalam bentuk asalnya dapat didayagunakan untuk berbagai kepentingan.
Contoh untuk bidang: pertanian (antara lain; padi, buah-buahan, ubi kayu, jagung,
sayur-sayuran, dan lain-lain), perkebunan (antara lain; sawit, teh, kopi, karet, kakao, dan
lain-lain), peternakan (antara lain; unggas, sapi, kambing, kerbau, dan lain-lain),
perikanan (antara lain; ikan laut/tawar, tumbuhan laut, dan lain-lain), dan pertambangan
(antara lain; batubara, minyak, emas, dan lain-lain).

2. Keterkaitan Muatan Lokal Dengan Potensi SDM


Sumber Daya Manusia (SDM) adalah manusia dengan segenap potensi yang
dimilikinya dapat dimanfaatkan dan dikembangkan agar menjadi makhluk sosial yang
adaptif dan transpormatif, sehingga mampu mendayagunakan potensi alam di
sekitarnya secara seimbang dan berkesinambungan. SDM yang adaptif maksudnya
SDM yang mampu menyesuaikan diri terhadap tantangan alam, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, dan perubahan sosial budaya. Sedangkan SDM yang
transformatif adalah SDM yang mampu memahami, menterjemahkan, dan
mengembangkan seluruh pengalaman dan kontak sosialnya bagi kemaslahatan diri dan
lingkungannya pada masa depan.

Aspek SDM menjadi penentu keberhasilan dari semua potensi muatan lokal,
karena SDM dapat memberikan dampak positif dan negatif terhadap kualitas muatan
lokal yang akan dikembangkan. Hal ini sangat bergantung kepada paradigma, kultur,
dan etos kerja SDM yang bersangkutan. Dapat dikatakan bahwa tidak ada realisasi dan
implementasi muatan lokal, tanpa melibatkan dan memposisikan manusia sebagai
aspek sentral dalam proses pencapaiannya.

3. Keterkaitan Muatan Lokal Dengan Potensi Geografis


Proses pengkajian muatan lokal ditinjau dari potensi geografi perlu
memperhatikan berbagai aspek, seperti aspek oseanologi (potensi kelautan),
antropologi (ragam budaya/suku bangsa yang sangat potensial untuk dikembangkan
sebagai sektor pariwisata), ekonomi (meningkatkan kehidupan/taraf hidup masyarakat

12
Edisi Revisi

setempat) dan demografi (daerah/obyek wisata). Aspek-aspek dimaksud merupakan


salah satu aspek penentu dalam menetapkan potensi muatan lokal.

4. Keterkaitan Muatan Lokal Dengan Potensi Budaya


Sikap seseorang pada umumnya dipengaruhi oleh kebiasaan yang ada di
lingkungan sosial yang bersangkutan. Artinya sikap dapat dibentuk dengan pembiasaan
yang selanjutnya akan menghasilkan kebudayaan. Untuk itu, salah satu sikap
menghargai kebudayaan suatu daerah adalah upaya masyarakat setempat untuk
melestarikan dan menonjolkan ciri khas budaya daerah menjadi muatan lokal. Sebagai
contoh muatan lokal yang berkaitan dengan aspek budaya yaitu berbagai upacara
keagamaan/adat istiadat, antara lain; Upacara Mandi Syafar di Tanjab Timur, Kenduri
Sko di Kerinci, dan lain-lain).

5. Keterkaitan Muatan Lokal dengan Potensi Historis


Potensi historis merupakan potensi sejarah dalam wujud peninggalan benda-
benda purbakala maupun tradisi yang masih dilestarikan hingga saat ini. Konsep historis
jika dioptimalkan pengelolaannya akan menjadi arena/wahana wisata yang bisa menjadi
aset, bahkan menjadi keunggulan lokal dari suatu daerah tertentu. Untuk itu, perlu
dilakukan pelestarian terhadap nilai-nilai tradisional dengan memberi sentuhan baru
agar terjadi perpaduan antara kepentingan tradisional dan kepentingan modern,
sehingga aset atau potensi sejarah bisa menjadi bagian dari muatan lokal. Misalnya,
satuan pendidikan di sekitar objek wisata Candi Muaro Jambi, mengembangkan muatan
lokal kepariwisataan.

2.2 Prinsip-Prinsip Penyusunan


Dalam struktur Kurikulum 2013 disebutkan bahwa mata pelajaran kelompok
wajib A dan wajib C (peminatan) adalah kelompok mata pelajaran yang substansinya
dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran kelompok wajib B adalah kelompok mata
pelajaran yang substansinya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan
muatan lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah. Oleh karena itu setiap
daerah perlu mengembangkan muatan lokal.

Pasal 77 B ayat (9) b Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang


Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan menyatakan bahwa muatan lokal untuk satuan pendidikan sesuai
dengan potensi dan kearifan lokal. Muatan lokal tersebut dikembangkan dan
dilaksanakan pada tiap satuan pendidikan. Berdasarkan ketentuan tersebut, maka
SMA/SMALB dan SMK/SMKLB di wilayah Provinsi Jambi wajib mengembangkan dan
melaksanakan muatan lokal dalam proses pembelajaran, yang meliputi ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan kepada peserta didik.

13
Edisi Revisi

Selanjutnya dalam pengembangan muatan lokal di satuan pendidikan perlu


memperhatikan beberapa prinsip pengembangan sebagai berikut:

1. Utuh
Pengembangan pendidikan muatan lokal dilakukan berdasarkan pendidikan berbasis
kompetensi, kinerja, dan kecakapan hidup.
2. Kontekstual
Pengembangan pendidikan muatan lokal dilakukan berdasarkan budaya, potensi,
dan masalah daerah.

3. Terpadu
Pendidikan muatan lokal dipadukan dengan lingkungan satuan pendidikan,
termasuk terpadu dengan dunia usaha dan industri.

4. Apresiatif
Hasil-hasil pendidikan muatan lokal dirayakan (dalam bentuk pertunjukkan,
lombalomba, pemberian penghargaan) di level satuan pendidikan dan daerah.

5. Fleksibel
Jenis muatan lokal yang dipilih oleh satuan pendidikan dan pengaturan waktunya
bersifat fleksibel sesuai dengan kondisi dan karakteristik satuan pendidikan.

6. Pendidikan Sepanjang Hayat


Pendidikan muatan lokal tidak hanya berorientasi pada hasil belajar, tetapi juga
mengupayakan peserta didik untuk belajar secara terus-menerus.

7. Manfaat
Pendidikan muatan lokal berorientasi pada upaya melestarikan dan
mengembangkan budaya lokal dalam menghadapi tantangan global.

Pengembangan muatan lokal di Provinsi Jambi menggunakan strategi di mana


pemerintah daerah membuat kebijakan tentang muatan lokal yang diselenggarakan di
daerahnya. Penyusunan muatan lokal tersebut berdasarkan hasil analisis dan
identifikasi dari jenis muatan lokal yang diselenggarakan oleh satuan-satuan pendidikan
di daerah dalam wilayah Provinsi Jambi, dengan mempertimbangkan visi misi Jambi
Tuntas dan hasil analisis konteks. Selanjutnya tim pengembang muatan lokal
mengidentifikasi dan menganalisis core and content dari jenis muatan lokal secara
keseluruhan. Setelah core and content umum ditemukan, maka tim pengembang
kurikulum daerah merumuskan rekomendasi kepada pemerintah daerah untuk membuat
kebijakan tentang jenis muatan lokal yang akan diselenggarakan di daerah Jambi.

14
Edisi Revisi

Berikut digambarkan strategi pengembangan muatan lokal Jenjang SMA/SMK Provinsi


Jambi:

TPK Daerah Menganalisis TPK Daerah Menentukan


mengidentifikasi Jenis Core and Merumuskan Bahan Pelaksanaan
Mulok di lingkungan Content Jenis Kajian Mulok Mulok
Satuan Pendidikan Mulok

Pemda mengeluarkan Merumuskan


kebijakan tentang rekomendasi ke Review content
Jenis Mulok yang Pemerintah mulok oleh TPK Uji coba di Satuan
diselenggarakan Daerah (Pemda) Pendidikan

Implementasi di
Satuan Pendidikan
daerahnya

Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah pada lampiran


Pembagian Urusan Pemerintah kongruen antara Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi
Urusan Pemerintahan Bidang Pendidikan Sub urusan Manajemen Pendidikan dinyatakan
bahwa pengelolaan pendidikan menengah dan pendidikan khusus menjadi kewenangan
pemerintah provinsi. Untuk sub urusan kurikulum dinyatakan bahwa penetapan kurikulum
muatan lokal pendidikan menengah dan muatan lokal pendidikan khusus menjadi
kewenangan provinsi.

Permendikbud Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan


pada lampiran bab III butir B.2.b dinyatakan bahwa muatan lokal yang dikembangkan oleh
pemerintah daerah provinsi sesuai dengan kewenangannya, dapat berbentuk sejumlah
bahan kajian terhadap keunggulan dan kearifan daerah tempat tinggal.

Atas dasar ketentuan tersebut, maka muatan lokal yang berlaku untuk seluruh wilayah
Provinsi Jambi ditetapkan dengan peraturan gubernur. Sedangkan muatan lokal yang
berlaku untuk seluruh wilayah kabupaten/kota ditetapkan dengan peraturan bupati/walikota.

Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa pemerintah daerah provinsi


melakukan koordinasi dan supervisi pengelolaan muatan lokal pada pendidikan menengah.
Pengelolaan muatan lokal meliputi penyiapan, penyusunan, dan evaluasi terhadap dokumen
muatan lokal, buku teks pelajaran, dan buku panduan guru. Satuan pendidikan mengelola:
muatan lokal, kurikulum satuan tingkat pendidikan, dan pelaksanaan pembelajaran.

2.3 Penyusunan Muatan Lokal SMA/SMALB dan SMK/SMKLB

A. Proses Penyusunan
Penyusunan muatan lokal Provinsi Jambi, dimulai dengan melakukan analisis
konteks kabupaten/kota sampai dengan mengusulkan muatan lokal ke Pemerintah

15
Edisi Revisi

Provinsi Jambi untuk ditetapkan sebagai Muatan Lokal Provinsi Jambi dengan
langkah-langkah sebagai berikut :

1. Analisis konteks lingkungan alam, sosial, dan/atau budaya yang dilakukan oleh
satuan pendidikan meliputi inventarisasi potensi dan keunikan daerah yang
dimiliki di lingkungan satuan pendidikan, kabupaten/kota, dan provinsi.

2. Mengidentifikasi muatan lokal.

3. Menentukan muatan lokal dan merumuskan KD untuk diusulkan ke Pemerintah


Provinsi Jambi.

4. Menentukan implementasi muatan lokal sebagai bagian dari muatan


pembelajaran atau menjadi mata pelajaran yang berdiri sendiri untuk diusulkan
ke Pemerintah Provinsi Jambi yang selanjutnya digunakan oleh satuan
pendidikan sebagai panduan pelaksanaan muatan lokal.

Berikut dipaparkan gambaran analisis konteks yang meliputi inventarisasi potensi


dan keunikan lokal serta identifikasi muatan lokal yang akan dikembangkan oleh
satuan pendidikan.

1. Inventarisasi Potensi dan Keunikan Lokal


Kegiatan analisis konteks lingkungan alam, sosial, dan/atau budaya
dilakukan agar satuan pendidikan mendapatkan data yang akurat tentang
potensi dan keunikan daerah yang dimiliki untuk dikembangkan menjadi muatan
lokal. Kegiatan ini dilakukan oleh satuan pendidikan dengan melibatkan tim
pengembang kurikulum di satuan pendidikan, unsur komite sekolah dan
narasumber, serta pihak lain yang terkait.

Kegiatan analisis dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan


inventarisasi terhadap potensi dan keunikan lokal yang dimiliki.
Berdasarkan hasil inventarisasi potensi dan keunikan lokal daerah dalam
Provinsi Jambi diperoleh data sebagai berikut:

16
Edisi Revisi
REKAPITULASI HASIL IDENTIFIKASI POTENSI DAERAH
SE-PROVINSI JAMBI

1. Kabupaten Batang Hari

Potensi Daerah Keterangan


No Kelompok Muaro Tanjab Tanjab Kota
Batang Hari Jambi Barat Timur Jambi
1 Budaya 1.Prosesi Adat Perkawinan
Lokal
Sirih Tanyo/melamar / antar tando
a.
/meminang

Ngantar adat/isian adat menuang
b.
lumbago
Arakan penganten (kompangan
c.
robana)

d. Tari Persembahan √

e. Kato Bejawab, Gayung Besambut

f. Buka Lanse

g. Timbangan Adat

h. Tunjuk Ajar Tegur Sapo


1. Tradisi
a. Mandi keaek (prosesi memandikan
bayi berumur 7 hari ke sungai)

b. Injak Tanah (prosesi bayi yang baru


mulai belajar jalan turun ke tanah

c. Nuak (acara 7 bulanan) √


d. Adat beselang (gotong royong)
e. Makan merawang (makan siang
besamo)
f. Betangas (mandi uap)
g. Cukuran (mencukur rambut anak
bayi)
h. Bekarang (mencari ikan) √
i. Temas kunyit (memoleskan kunyit
pada dahi)
j. Riatual mengambil madu
k. Yasinan
2. Lagu
a. Biduk Sayang
b. Bedagung
c. Begambus
d. Zapin Barzah
3. Tarian

17
Edisi Revisi

No Kelompok Potensi Daerah Keterangan


a. Tari topeng dari Mersam

b. Tari Pisang
4. Kuliner
a. Pedamaran, √ √
b. Celo Kote
c. Cipak Kapung
d. Tempoyak √ √
e. Gulai Terjun
f. Lepat Ketan
6. Kerajinan
a. Rumah adat Batanghari
b. Ukiran akar kayu di desa Betung

c. Kerajinan rotan di Rantau kapas tuo

d. Kerajinan Resam
e. Batik Batanghari
f. Anyaman tikar Rumbe
g. Anyaman atap Rumbe
2 Histori / 1. Sejarah Batanghari
Sejarah 2. Benteng Tembesi
3. Candi Pematang Saung di Lubuk
Ruso
4. Makam Syeh Keramat Tinggi

5. Gowa Tengkorak di Bukit Paku

6. Situs sejarah kubu kandang

7. Tugu pejuang di Durian Luncuk

8. Cerita Rakyat Tujuh Putri (dari


Pemayung)
9. Cerito Rakyat Cermin Cino (Lubuk
Ruso & Selat)
10. Cerito Rakyat Tapa Melenggang

3 Sosial 1. Agrobisnis
Ekonomi 2. Pertanian √
3. Peternakan
4. Perikanan
5. Pariwisata
6. Tanah (liat)
7. Sungai Batanghari
8. Danau Letang Jaya
9. Danau Bangko di kecamatan
Pemayung
10. Hutan Rakyat Senami (Kayu Bulian )

11. Hutan Sengkati


18
Edisi Revisi

No Kelompok Potensi Daerah Keterangan


12. Hutan Kota Muara Bulian
4 Permaina 1. Ladang √ √
n 2. Enggrang (Katinjak)
Tradisiona 3. Pancit √
l 4. Injit-Injit Semut
5. Tepekan
6. Petet/Ketapel
7. Peci/Kelereng
8. Petak
5 PJOK 1. Silat Melayu
2. Perahu Lajur √

2. Kota Jambi
Potensi Keterangan
NOo Kelompok Tanjab Muaro Batang
Tanjab
Kota Jambi
Barat Timur Jambi hari
1 Budaya 1. Pakaian khas kota Jambi
lokal a. Tengkuluk
b. pemakaian kain sarung
c. pemakaian kain sarung
ganda
2. Tari kota Jambi :
a. tari sekapur sirih
b. tari dana sarah
c. tari serengkuh dayung

d. tari anggut
3. Kerajinan kota Jambi :
a. batik Jambi
b. sulaman benang emas

c. ukiran/rumah adat V
V
Sosial 1. Pertanian : V V V
2 budaya 2. pengelolaan sampah

3. pemanfaatan hasil
limbah
4. Pengolahan limbah :
5. limbah organik
6. limbah anorganik
3 Sejarah 1. rumah orang kayo hitam

2. makam kyai
3. baju jubah
4. keris
5. pedang
6. al-qur’an

19
Edisi Revisi

NOo Kelompok Potensi Keterangan


7. Terdapat di musium
gentala dan musium
8. Mesjid agung

9. benteng
4 Permainan 1. patok lele V V
Tradisional 2. tepek’an V
3. caengkleng V
4. engrang/katinjak V
5. congklak
6. permainan ladang V V V
7. lompat karet V V
8. bedilan
9. permainan gasing V
5 Kuliner 1. tepek ikan
2. padamaran V
3. engkak
4. madsuba
5. kerupuk ikan
6. tempoyak

20
Edisi Revisi

3. Kota Sungai Penuh


Potensi Keterangan
Kelompok Kota Sungai Penuh Kerin- Mera- Sarola-
Bungo Tebo
ci ngin ngun
1. Budaya 2. Tari V V
Lokal a. Tari Asyek (Sungai Penuh)
b. Rangguk (Kumun)
c. Tari Iyo-Iyo (Sungai Penuh)
d. Rentak Kudo (Rawang)
e. Ambung Gilea (Dusun Empih
Sungai Penuh)
f. Bigea (Rawang) V V
3. Musik dan Lagu V
a. Seruling bambu (Sungai Penuh) V
b. Sike Rebana (Sungai Penuh) V
c. Butale (gotong royong, muda V
mudi, naik haji)
4. Tradisi
a. Petatah Petitih (Parno) V V
b. Munyirih
c. Kenduri Sko V
d. Kenduri Tuai V
e. Melemang
f. Minum Air Daun Kawo di Sayak
5. Makanan Khas
a. Nasi Ibat Daun Pisang
b. Gulai Cebedak (Nangka)
c. Cabe Nio (Kelapa)
d. Cabe Gando V
e. Cabe Umbu Penyelang
f. Gule Ampe
g. Cabe Suhing
h. Lempong Sgan
i. Gulai Keladi
j. Gulai Kemumu
k. Gulai Umbut Pisang
2. Sosial 1. Kewirausahaan
Ekonomi a. Produksi Batu
b. Anyaman tikar lapik pandan dan
daun bigea (rawang)
c. Produksi kuluk (sungai penuh,
desa gedang)
d. Bordir khas sungai penuh
(pondok tinggi)
e. Pengrajin pandai besi(koto
padang, tanah kampung)
f. Kamoung membatik sungai
penuh
2. Pertanian V V V
a. Palawija (padi, jagung, bijibijian, V V
umbiumbian)
b. Bawang V V
21
Edisi Revisi

Kelompok Potensi Keterangan


c. Cabe V V
d. Terong V V
e. Sayur-sayuran V V
f. Jamur tiram V V
3. Perkebunan V
a. Kayu manis V V
b. Kopi V V
c. Cengkeh V V
d. Pinang V V
4. Perikanan
a. Ikan lele V
b. Ikan Nila V
c. Belut V
5. Pariwisata V V V
a. Panorama alam bukit khayangan
(Renah kayu embun)
V
b. Panorama alam Bukit Sentiong
(Koto Tinggi)
c. Taman Bunga Puti Sanang
(Talang lidung)
V
d. Panorama alam Puncak (Km 14)
e. Air terjun tigo beradek V
3. Sejarah 1. Peninggalan Sejarah (Cagar
Budaya)
V V V V V
Lokal
a. Masjid Agung (Pondok Tinggi) V V V
b. Beduk Masjid Agung (Pondok
Tinggi)
c. Bedug Tua Masjid Agung Dan
Masjid Raya
d. Batu Gong Nenek di Betung
(Kumun)
V V V
e. Batu Sorban
f. Batu Tuguk (Pesisir Bukit)
g. Pemakaman Tua (Koto Pandan,
Pondok Tinggi, Desa Bernik)
V V
h. Aksara Incung V
i. Bahasa ibu
j. Sumur Pule
k. Umoh Lahek
4. Permainan 1. Olah Raga Tradisional V V V V V
Tradisional a. Pencak Silat V V V V
b. Sepak Takraw
2. Permainan
a. Engkek-engkek
b. Congklak V
c. Yeye V
d. Simbak sarung V
e. Patok lele V
f. Sepak tekong
g. Batu tumbuk

22
Edisi Revisi

Kelompok Potensi Keterangan


h. Injit-injit semut
i. Kelereng
j. Tembak buluh V V V V
k. Sumpit
l. Kasti gilo
m. Layang-layang

4. Kabupaten Merangin
Potensi Keterangan
No Kelompok Kerin- Sungai Sarola-
Kabupaten Merangin ci Penuh ngun
Bungo Tebo

1. Budaya A Tari Daerah


Lokal - Tari Kipas
- Tari sayak
- Tari ketalang petang V
- Tari Skin
- Tari mandulang V V
- Tari manjalo
- Tari lenggang laying
- Tari burung daro
- Tari damar bakipeh
- Tari topeng (tari pisang)
B Musik
- Krinok V
- Dike V V
- Seloko Adat
- Qasidah tradisional
C Lagu Daerah
- Lagu Kota Bangko
- Lagu Sempayo
- Lagu Negeri Wisata V
- Lagu Ujung Tanjung
- Lagu Bucerai Kasih
- Lagu Berahim Nalo
2 Sosial A Pertanian
Ekonomi - Sayuran V V V V V
- Padi Sawah V V V V V
- Padi Ladang V V V V V
- Pala Wija V V V V V
B Perkebunan
- Kepala sawit V V V
- Karet V V V
- Kopi V V
- Nilam
- Kayu Manis V V
- Buah Kepayang V
C Lahan Rawa
- Budi daya ikan konsumsi V V V V V
23
Edisi Revisi

No Kelompok Potensi Keterangan


D Makanan
- Gelamai Perentak
- Gulai Ikan Sepit V V
- Sambal Caluk V V V V V
- Sambal Penyak
- Sambal Pedo Ikan
- Gulai Cangkuk V
- Gulai Asam Rebung V V V V V
- Gulai Takuyung V V
E Wirausaha
- Batako V
- Paving blok V
- Batu bata V V V V
- Kerajinan batu sungkai V
- Tikar pandan V V V V
- Ambung V V V V V
- Kiding V V V V V
F Objek Wisata
- Batik Geo Park
- Geo Park Merangin
- Air Terjun Dusun Mudo
- Dam Bentuk Mansango
- Air Terjun Perantak
- Danau Pauh
- Danau Depati Empat
- Air Panas Grau Jangkat
- Batu Gung Muaro Panco
- Gunung Masurai
- Telok Uwang Muaro
Tanjung
- Taman Bungo Jangkat
- Air Terjun Sigerincing
3. Sejarah 1 Geo Park Merangin
2 Batu Bertulis Karang
Berahi
3 Sikusuk Rambut Panjang
4 Rumah Tuo Rantau
Panjang
5 Rumah Gedang
Pangkalan Jambu
6 Kuburan Rajo Tianso
7 Masjid Tuo Baitur Rahim
8 Ilmu Serampas
4. Olah Raga 1 Silat Pedang
dan 2 Silat Kemian
Permainan 3 Arum Jeram V
4 Pacu Perahu Tradisional V V V
Tradional
5 Patuk Lele V
6 Yeye V V
7 Sepak Tekong

24
Edisi Revisi

6. Kabupaten Muaro Bungo


Potensi Keterangan
No Kelompok Kerin- Mera- Sarola- Sei.
Muaro Bungo ci ngin ngun Penuh
Tebo

1. Budaya a. Lagu Daerah V


Lokal 1. Pisang Kayak
2. Damar Bakipeh
3. Sambal Telo Tamok
Sasa
4. Labo
5. Tumbuk Tebing
6. Rampi Rampo
7. Krinok Tauh V
b. Alat Musik
1. Kulintang
2. Banea (akar kayu)
c. Kuliner
1. Paku Tekuyung
2. Sambal Nio
3. Sambal Tutuk
4. Gulai Asam
(Tempoyak)
V V V
5. Pisang Sale
6. Lempuk Durian
7. Ikan Salai
8. Usit (Kasam)
9. Minyak Payang
10. Sambal Gando
11. Sambal Cangkok V
12. Gulai Paku Tekuyung V
d. Kuliner
1. Batik Bungo (Motif :
Durian Pecah, Pakis,
Manggis, Bungo Dani, V V V
Bungo Bangkai Jantan,
Bungo Bangkung)
2. Songket Bungo
3. Tenun Bungo
4. Baju Kurung Sibak Tigo
e. Tari Daerah
1. Tari Tauh
2. Tari Putri 9 Tutun
Mandi
3. Tari Krisek Tuo
4. Tari Beselang
5. Tari Merajuk Tengah
Malam
6. Tari Pancing
7. Tari Betauh
8. Tari Pegi Ketalang

25
Edisi Revisi

No Kelompok Potensi Keterangan


9. Tari Turun Baumo
10. Tari Mendulang
f. Budaya Khas
Pergaulan
1. Pencak Silat V V
2. Seloko Adat (Petitah-
petitih)
V V V
3. Berarak Kerbau
4. Mingkih
5. Betandang
6. Main Koset
2. Sosial a. Pertanian /
Budaya Perkebunan
1. Perkebunan Karet dan
Sawit
V V V
2. Tanaman Pangan dan
Holtikultura
3. Hutan Lindung V
4. Potensi Sungai (ikan
sema, ikan baung, ikan
selulang)
5. Ikan tilam, ikan
lampang, ikan tampah
b. Pariwisata
1. Air Terjun 7 Kelok
(Limbur)
2. Air Panas Bukit Calok
(Limbur)
3. Dam Semangi
(Pelayang)
4. Lubuk Beringin
5. Air Terjun Kelok Tujuh
(Limbur)
6. Air Terjun Rantau
Pandan
7. Air Terjun Pengian
(Jujuhan)
8. Air Terjun Sangi
(Rantau Pandan)
9. Telago Buto
10. Air Terjun Telago
Jando
11. Lubuk Manik
12. Lubuk Larangan
Beringin
3. Sejarah Sejarah Budaya
a. Peninggalan Sejarah
1. Meriam (Jujuhan)
2. Tuo Tengka (Lubuk
Landai)
3. Mesjid Tuo (Empelu)
4. Berangkas Belanda
(Jujuhan)
26
Edisi Revisi

No Kelompok Potensi Keterangan


5. Batu Pecah 9 (Senamat
Ulu)
6. Rumah Tuo (Dusun
Tanah Periuk)
b. Cerita Rakyat
1. Payo Tekuluk (Lubuk
Landai)
2. Lebai Hasan (Tanah
Tumbuh)
3. Nenek Bejalu (Jujuhan)
4. Putri Jantung
Mingkuang (Rantau
Pandan)
5. Semah Gelak (Rantau
Pandan)
4. Permainan a. Olah raga dan
dan Olah Permainan
Raga 1. Pencak Silat V V V V V
Tradisional 2. Pacu Perahu V V
3. Engrang V
4. Meriam Bambu V
5. Permainan Pancit
6. Suruk Kain
7. Main Kasti
8. Klahar
9. Tembakan Buluh
10. Tali Tempurung
11. Mercon Busi
12. Batu 7
13. Engrang
b. Alat Tradisional
1. Ngisa Padi
2. Pengepitpayang
3. Niru
4. Tumbok Pijak

7. Kabupaten Muaro Jambi


Potensi Daerah/ Keterangan
No Kelompok Kota Tanjab Tanjab Batang
Budaya Lokal Jambi Timur Barat hari
1. Potensi a. Pertanian V V V
Daerah b. Perkebunan V V
c. Perikanan Air Tawar V V
d. Peternakan V
e. Hasil Hutan (Contohnya :
Rotan, Daun Rumbai, Kayu,
dll)
f. Pengelolaan Sampah Sawit
(Jangkos)
V
g. Sungai (Bikin Kerambah) V V
2. Permainan a. Permainan Batok Kelapa

27
Edisi Revisi

No Kelompok Potensi Daerah/ Keterangan


Tradisional b. Lempar Botol
c. Permainan Gasing V V
d. Permainan Ladang V V V V
e. Nyuruk Pancit V V
f. Tok-tok Stok
g. Main Ekal V
h. Lompat Karet V V
i. Petetan V
j. Nek-nek Minta Ubi
k. Lempar Kerang
l. Main Kerang
m. Permainan Biji Karet
n. Bedilan dari Bambu V V
o. Cetok kan
3. Budaya a. Bekarang V V
Daerah b. Ziarah Kubur (Hantar
Kembang)
c. Kompangan V
d. Nuak (Acara 7 Bulan) V
e. Festival Candi
f. Batik Muaro Jambi
g. Soloko Adat dan Berbalas
Pantun
V
h. Betangas
i. Tarian Daerah Muaro Jambi
(Tari Tudung, Tari Muko,
Tari Persembahan, Tari V
Lukah Gilo, Tari Zapin Maro
Sebo
j. Lagu Daerah (Lagu Sailun
Salimbai, Lagu Kualo Sedu,
Lagu Muato Jambi, Lagu
Cinto
4. Sejarah a. Komplek Situs Muaro Jambi
b. Telago Rago
c. Candi Sogo
d. Makam Putri Pinang Masak
e. Makam Orang Kayu Gemuk
f. Artefak Kuno (Keramik,
Manik-Manik, Mata Uang
Kuno, Belangga, dan Arca
5. Makanan a. Dodol Nanas
Tradisional/ b. Selai Nanas
c. Nanas Goreng
Kuliner
d. Lempok Durian
e. Rambutan Goreng
f. Pempek Ikan
g. Tempoyak V V
h. Padamaran V V
i. Apam
j. Kue Na’am
28
Edisi Revisi

No Kelompok Potensi Daerah/ Keterangan


k. Gulai Rebung V
l. Pucuk Rotan

8. Kabupaten Kerinci
Potensi Daerah/ Keterangan
No Kelompok Kota Mera- Sarola-
Budaya Lokal S. Penuh ngin ngun
Bungo Tebo

1 Budaya 1 Tari Asyek V


Lokal 2 Tari Tawuf
3 Tari Mahligai Kaco
4 Tari Pukat
5 Kenduri Sko V
6 Kenduri Sudah Tuai V
7 Seruling Bambu V
8 Sike V V
9 Tale V
10 Kunum
11 Parno Adat V
12 Luko Gilo V
13 Ajun Arah
2 Sosial 1. Sektor Pertanian
Budaya (Tanaman Pangan dan V V V
Holti Kultura)
2. Sektor Perkebunan (Kopi,
Cengkeh, The, Kulit V
Manis)
3. Sektor Peternakan (Itik)
4. Perikanan (Ikan Samah) V
5. Sektor Industri
a. Dodol Kentang
b. Kacang Tujin
c. Sirup Kayu Manis
d. Beras Payo
e. Teh Kayu Aro
f. Anyaman Rotan
g. Anyaman Bambu
h. Keripik Talas
i. Keripik Wortel
j. Pandai Besi Jujun
k. Cabe Suhin
l. Cabe Bumbu Klea
6. Sektor Pariwisata
a. Danau Kerinci
b. Danau Gunung
Tujuh
c. Danau Belibis
d. Danau Kaco
e. Danau Lingkat

29
Edisi Revisi

No Kelompok Potensi Daerah/ Keterangan


f. Danau Duo
g. Gunung Kerinci
h. Air Terjun Telun
Berasap
i. Air Terjun Putri
Bungsu
j. Air Terjun Talang
Kemulun
k. Air Terjun Seluang
Bersisik Emas
l. Air Terjun Ngarai
Indah (Siulak
Mukai)
m Air Terjun Trikontra
(Kayu Aro)
n. Air Panas Semurup
o. Air Panas Sungai
Medang
p. Taman Tanjung
Pelita
q. Taman Kilometer
14
r. Gunung Kaco (Di
Renah Pemetik)
V
s. TNKS (Taman
Nasional Kerinci
Sebelat)
3. Sejarah 1. Aksara Pallawa (Naskah
Melayu Tertua di Dunia)
2. Aksara Incung V
3. Batu Patah
4. Batu Gong
5. Masjid Keramat
6. Gua Kasah
7. Benteng Depati Parbo
8. Batu Silindrik
9. Senapan Keramat
10 Makam Depati Purbo
11 Manusia Pendek Kaki
Terbalik
12 Tabuh Segegar Bumi
(Siulak Panjang)
4. Permainan 1 Gasing V
Tradisional 2 Silat (Cilat) V V V V
3 Ntie (Seni Bela Diri)
4 Permainan Pacah Piring
5 Bden Buluh
6 Permainan Galah

9. Kabupaten Sarolangun

30
Edisi Revisi

Potensi Daerah/ Keterangan


No Kelompok Mera- Kota Keri-
Budaya Lokal Bungo
ngin
Tebo
S.Penuh nci
1. Budaya Kesenian Budaya
1.
Lokal Sarolangun
A. Pertunjukan
Tradisional
- Biduk Sayak
(Berbalasan Pantun V
Diiringi Musik)
B. Tari
- Tari Rampak (Pauh)
- Tari SAD
- Tari Joda Kacau
- Tari Mendulang V V
- Tari Bekanti
- Tari Tumbuk Lesung
- Tari Betangeh
C. Lagu Daerah
- Lagu Cik Minah
- Lagu Sarolangun
- Lagu Jembatan
Beatrix
- Lagu Danau Biaro
- Lagu Sarolangun Kito
- Lagu Mati Bujang
2. Kekhasan Budaya
Sarolangun terdiri dari
upacara adat, tarian,
lagu, kuliner, sastra
(nande/bercerita lisan,
seloko adat), rumat
adat Sarolangun,
Pengobatan
tradisional SAD dan
mendulang emas
3. Batik
- Batik Seluang Mudik
- Batik Queen Muara
Danau
2. Sosial 1. Budidaya dan
Ekonomi pemanfaatan getah
jernang
2. Pengolahan hasil
perkebunan
V V V V V
3. Promosi wisata (Dam
kutur, Taman Nasional
Bukit 12)
4. Pemandu wisata V V V V V
5. Tata kelola pariwisata
(agro wisata,
adventure, arung
jeram, lubuk larangan)
31
Edisi Revisi

No Kelompok Potensi Daerah/ Keterangan


6. Perkebunan dan
industri kepala sawit
V V V V V
7. Perkebunan dan
industrt karet
V V V V V
8 Tanaman Obat dan
Pengobatan
Tradisional SAD
9. Produksi Batu Bata
(Singkut)
V V V V V
10. Produksi Batu Bata
Koral (Singkut)
V V V V V
11. Industri Rumah
Tangga Pembuatan
Pensil dan Pena
(Singkut)
12. Gulai Terjun V
13. Gulai Asam Belimbing V
14. Sambal Pijak V
15. Gulai Ikan Semah V V V
16. Bakasam V
17. Kerutup Ikan V
18. Umbut Kelapo V
3. Sejarah 1. Benteng Belando
(Sarolangun)
2. Jembatan Beatrix
(Sarolangun)
3. Jembatan Gantung
(Kec. Pelawan)
4. Bedil Palinggam
(Sarolangun)
5. Baju Depati Ilang
Dilaman (Sarolangun)
6. Batu Berbentuk Gong
(Kec. Batang Asai)
7. Tugu Simpang Tiga
(Pauh)
8. Lesung Penumbuk
Padi (Batang Asai)
9. Bukit Merindu (Pauh)
10. Kuburan Panjang
(Pelawan)
11. Potensi Goa-goa di
Sarolangun
4. Olahraga 1. Balumbo Biduk
dan 2. Lempar Kaleng
Permainan 3. Boinan
Tradisional 4. Meriam Bambu
5. Pencak Silat SAD
6. Terimpa Sayak
7. Selodor
8. Patok Lele
9. Kasti V V V V V
32
Edisi Revisi

No Kelompok Potensi Daerah/ Keterangan


10. Ya ya oma V V V V V
11. Dam Dam an
12. Petak Umpet V V V V V
13. Main Karet
14. Gasing V V V V V

10. Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Keterangan
No Potensi Daerah/
Kelompok Kota Tanjab Muaro
Budaya Lokal Batanghari
Jambi Barat Jambi
1. Budaya A. Budaya
Lokal 1. Mandi Safar
2. Festival Budaya
Kampung Laut
B. Tarian
1. Tari Inai
2. Dialek Melayu
3. Tari Sumbun
4. Tari Seribu Lilin
C. Makanan
1. Sumbun
2. Kletek
3. Kayu Api
4. Kerupuk Udang
5. Bungkol
2. Sosial 1. Agrobisnis V
Ekonomi 2. Perkebunan V V
3. Pertanian V V
4. Perikanan V
5. Pariwisata
- Pantai Sungai
Rimun
- Pantai Cemara
- Pantai Remau
Baku Tuo
- Pantai Tanjung
Jabung
- Taman Nasional
Berbak
Hutan Lindung
-
Sungai Gambut
3. Sejarah 1. Sungai Lambur
2. Situs Siti Hawa
3. Situs Kota Kandis
Makam Orang
4. Kayo Hitam dan
Rang Kayo Pingai
4. Permainan 1. Untal Kaleng

33
Edisi Revisi

Tradisional 2. Patok Lele V


3. Ladang V V
4. Lompat Tali
5. Benteng
6. Cengkleng
7. Bubar

11. Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Kelompok Potensi Mulok Provinsi Mulok Kabupaten


Tari Kepiting
Tari Elang Keluit
Tari Tari Tabur Beras Kunyit
Tari Udang Pepai
Budaya Tari Babiduk
Lokal Musik Kompangan -
Perahu Nelayan
Lagu Geretak Paduka
Daerah
Tanjung Jabung
Pekasam Rebung Jus Buah Pidade
Belacan Jus Nipah
Kerupuk Udang/Ikan Dodol Pidade
Tempe Biji Karet
Sosial Kuliner
Mandai
Budaya
- Keripik Jamur
Ikan Salai
Kue Bongkol
Wirausaha Pembuatan Kompos Tikar Pandan
Batok kelapa
Briket kulit pinang/kelapa
Briket Batubara
Hutan Mangrove
wisata Bahari Pasir Putih
Pariwisata -
Pemandian Air panas
Air Terjun Bukit Pinang Bawah
Kuburan Panjang Lubuk Kambing
Pelabuhan Dagang
Taman Raja
Sekolah Peninggalan Belanda
Sejarah - -
Taman Makam Pahlawan Pembengis
Tungku Masak Zaman Perang
Taman PKK
Rumah Peninggalan Belanda
Gasing
Pemainan Tembak buluh
- Bedil buluh
Tradisional Kacal Asin/Main Ladang
Kacal Benteng

34
Edisi Revisi
Kelompok Potensi Mulok Provinsi Mulok Kabupaten
Ular naga/Kereta Api
Yeye Karet
Pecah Piring
Agrowisata - - Wisata Irigasi Persawahan di Trans
Suban
catatan : ada kesamaan dengan potensi
kabupaten lain

12. Kabupaten Tebo

Potensi Daerah/ Keterangan


No Kelompok Mera- Kota Keri-
Budaya Lokal Bungo
ngin
Tebo
S.Penuh nci
1 Budaya 1. Adanya kesenian
Lokal khas daerah Tebo
a. Tarian :
- Lukah Gilo
- Tarian Klik Lang
- Tari Piring Tujuh
- Tari Teluk
Kembang
- Tarian Dul Muluk
b. Motif Batik :
- Daun dan buah
sawit
- Rebung Enyum
- Tapak Gajah
- Pound
- Bambu Runcing
- Merak Ngeram
- Riang-riang
c. Lagu Daerah :
- Pisang Kayak
- Gadis Dusun
- Tango Rajo
- Dendang Nasib
Badan
d. Musik :
- Rebana
- Kompangan
2. Bahasa Daerah
Semabu
3. Makanan Khasa
Tebo :
a. Loyang Dogan
b. Keripik Biji Parah
c. Keripik Tempe
2. Sosial 1. Pertanian
a. Budidaya Tanaman
35
Edisi Revisi

No Potensi Daerah/ Keterangan


Kelompok
Ekonomi Pangan Lokal
Budaya
2. Perkebunan :
a. Karet
b. Sawit
3. Perikanan :
a. Ikan Air Tawar
4. Kewirausahaan :
a. Obat-obatan
Tradisional
b. Keripik Biji Parah
c. Loyang Dogan
d. Kerajinan Dari Kulit
Biji Parah
e. Kerajinan Sisik
Ikan
5. Pariwisata
a. Danau Sigombak
b. Air Terjun Bukit
Rinting
c. Taman Tango Rajo
d. Air Panas Sungai
Bengkal
e. Taman Kebun
Raya Bukit Sari
f. Bukit Cinta
g. Air Terjun Bukit 30
h. Bukit Kancah
i. Batu Menangis
j. Taman Nasional
Bukit 30
k. Mesjid Agung
3. Histori 1. Makam Datuk
Merah Mato
2. Makam Sultan
Taha
3. Makam Nenek
Darah Putih
4. Makam Belanda
5. Tugu Sultan Taha
6. Payo Tengkuluk
7. Makam Sayang
Tabuang
8. Candi Dusun Tuo
9. Candi Teluk Kuali
10. Legenda Betung
Bedarah
4. Olahraga 1. Permainan :
dan a. Ladang
Permainan b. Cak Engkleng
c. Congklak
Tradisional
d. Ular Nago

36
Edisi Revisi

No Kelompok Potensi Daerah/ Keterangan


e. Yeye (Karet)
f. Ya Ya Oma
g. Telepon Kaleng
h. Lempar Kaleng
i. Bedil Bolo
j. Suruk Sarung
Kokok Ayam
2. Olahraga
Tradisional :
a. Pencak Silat
b. Senam Tebo Sehat
c. Dayung Perahu

Format tersebut merupakan contoh, satuan pendidikan dapat mengembangkan format


dalam bentuk lain yang bertujuan memudahkan dalam menginventarisasi seluruh potensi
dan keunikan daerah yang dimilikinya. Setelah melakukan kegiatan inventarisasi potensi dan
keunikan daerah, dilanjutkan dengan mengidentifikasi muatan lokal untuk menentukan jenis
muatan lokal yang akan diusulkan kepada pemerintah kabupaten/kota.

2. Identifikasi Muatan Lokal


Identifikasi muatan lokal adalah tahapan yang dilaksanakan setelah kegiatan analisis
terhadap potensi dan keunikan lokal yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk
mendapatkan gambaran alternatif muatan lokal yang dapat dikembangkan. Dalam
melakukan Identifikasi muatan lokal yang dapat dikembangkan di satuan pendidikan
mempedomani hasil analisis dan inventarisasi pada format 1 (satu) dalam aspek Sumber
Daya Manusia, Sumber Daya Alam, Geografis, Budaya, dan Historis yang memiliki
hubungan atau benang merah dikumpulkan menjadi satu kelompok untuk menentukan jenis
muatan lokal yang akan dikembangkan.

Hasil dari identifikasi diperoleh data gambaran alternatif muatan lokal yang dapat
dikembangkan dari kabupaten/kota dalam Provinsi Jambi sebagai berikut:

ANALISIS KONTEKS MUATAN LOKAL KABUPATEN/KOTA SE-PROVINSI JAMBI

A. KABUPATEN KERINCI
1. Visi Provinsi Jambi
Terwujudnya Provinsi Jambi yang Tertib, Unggul, Nyaman, Tangguh, Adil dan
Sejahtera
2. Visi Diknas Provinsi Jambi
Terwujudnya insan cerdas kompetitif
3. Visi Kabupaten/Kota

37
Edisi Revisi

Terwujudnya Kerinci yang lebih baik


4. Analisis Potensi dan Kebutuhan Daerah
Potensi
No. Peluang Tantangan Potensi Mulok
Daerah
1. Sumber · Tanah subur untuk · Pengolahan · Peningkatan
Daya perkebunan. Seperti : kopi, masih belum pemanfaatan lahan
Alam kilit manis, cengkeh optimal perkebunan baik
pendek (sayuran), padi. contohnya biji jangka pendek
· Sumber perairan yang kopi. maupun jangka
cukup dalam pengairan di · Objek wisata panjang.
lahan basah seperti sawah. yang belum · Pemerasan hasil
· Letak daerah yang berada dikelola dengan perkebunan.
di dataran menengah dan baik. · Promosi
tinggi (rata-rata 1000 mdpl) · Masih kurang pariwisata.
· Terdapat tempat wisata perhatian dari · Pemerasan hasil
seperti air panas Semurup, pemerintah. pertanian.
air terjun Pendung, batu . · Menjadikan
lumang, bukit telasih. sebagai wilayah

2. Sumber · Tingkat pendidikan · Masih kurang · Peningkatan


Daya masayarakat sudah cukup penguasaan pengetahuan
Manusia memadai. bidang teknologi. peserta didik agar
· Sebagian besar · Kurangnya memperoleh
masyarakat mau menerima pengetahuan dan inovasi baru.
perubahan sesuai keterampilan
perkembangan zaman. khususnya petani
dalam
pengelolaan
pertanian.
3. Lokasi · Letak sekolah tidak terlalu · Belum · Pemanfaatan
Geografis jauh atau mudah dijangkau dilaksanakannya kerjasama dengan
oleh dinas dan lembaga MOU dengan pihak terkait dalam
pemerintah kabupaten dan instansi terkait. pengembangan
kecamatan. · Sekolah belum mulok
menjalin
kemitraan
dengan dinas
terkait.
4. Budaya · Terdapat berbagai ragam · Kurangnya minat · Pelestarian dan
kesenian khas daerah dan kesadaran sosialisasi atau
seperti tari ngayun guci. generasi muda promosi kesenian
· Tradisi yang masih ada dalam daerah.

38
Edisi Revisi
Potensi
No. Peluang Tantangan Potensi Mulok
Daerah
seperti kenduri sko, kendiri melestarikan
sudah tuai, dan mandi budaya yang ada
belimau. sehingga
kesenian daerah
belum
berkembang.
5. Historis · Terdapat situs-situs · Kurangnya
budaya peninggalan sosialisasi
sejarah. mengenai
peninggalan
sejarah sehingga
belum banyak
dikenal
masyarakat.

5. Analisis Daya Dukung Satuan Pendidikan


No Komponen Peluang Tantangan Rencana Tindak Lanjut
1. Peserta Didik · Tingkat kehadiran · Kondisi · Sekolah berupaya
tinggi ekonomi membekali dan
· Minat dan bakat keluarga mengembangkan
dibidang olahraga umumnya potensi peserta didik
dan kesenian masih rendah melalui muatan lokal
· Mau menerima · Sebagian kecil
inovasi sesuai peserta didik
perkembangan saat putus sekolah
ini karena faktor
ekonomi
· Kurangnya
minat baca

2. Pendidik · Semua guru · Belum · Memberdayakan guru


berkualifikasi S-1 berfungsinya sesuai skill yang dimiliki
· Sebgaian besar guru yang
mengajar sesuai memiliki
latar belakang kompetensi
pendidikan keahlian
· Pelestarian warisan masing-masing.
· Masih terdapat
masyarakat
yang belum
bisa membaca.
39
Edisi Revisi
No Komponen Peluang Tantangan Rencana Tindak Lanjut
3. Sarana dan · Lahan cukup · Ketersediaan · Sekolah berusaha
Prasarana memadai alat-alat menyediakan
· Potensi yang sebagai bahan kebutuhan yang
memdai tempat praktek masih dibutuhkan dalam
praktek lapangan kurang praktek lapangan.

6. Analisis Daya dukung Lingkungan Eksternal


No
Komponen Peluang Tantangan Rencana Tindak Lanjut
.
1. Komite/Oran · Sebagai narasumber · Komite masih · Melaksanakan
g tua wali dalam peningkatan belum musyarawah dalam
murid mutu sekolah. berperan aktif rangka meingkatkan
· Membantu sekolah · Masih kurang mutu dan
dalam dalam pengembangan
mengembangkan pelaksanaan sarana dan
sarana dan prasarana sarana dan prasarana.
prasarana
2. Dinas yang · Sebagai penyuluhan · Belum · Melaksanakan
terkait untuk kegiatan adanya kerjasama
pertanian kerjasama
dengan Dinas
Pertanian

B. KABUPATEN MUARO JAMBI


1. Visi Provinsi Jambi
Terwujudnya Provinsi Jambi yang Terttib, Unggul, Nyaman, Tangguh, Adil dan
Sejahtera.
2. Visi Diknas Provinsi Jambi
Terwujudnya insan cerdas kompetitif
3. Visi Kabupaten/Kota
Mewujudkan masyarakat Muaro Jambi yang Cerdas, Kuat, Maju Bersama.
4. Analsis Potensi dan Kebudayaan Daerah

Potensi
No Peluang Tantangan Potensi Mulok
Daerah
1. Sumber · Lahan Pertanian · Banjir. · Membuat pembibitan. Ex:
Daya yang luas. · Kemarau bibit sawit, pinang dan
Alam coklat.
40
Edisi Revisi
Potensi
No Peluang Tantangan Potensi Mulok
Daerah
· Perkebunan sawit, panjang. · Mengajarkan menanam
pinang, coklat. · Kebakaran tanaman palawija.
· Perkebunan hutan. · Menciptakan manusia
palawija. · Hama dan yang kreatif dan produktif
· Peternakan, penyakit pada sehingga menciptakan
perikanan, tanaman. hasil produksi yang
pertambangan. · Cuaca yang memiliki nilai jual yang
· Banyaknya hasil tidak menentu. tinggi.
hutan, ex: kayu · Menciptakan peluang kerja
rotan, rumbai. dibidang perikanan. Ex:
· Adanya sungai membuat tambak ikan.
batanghari
2. Sumber · Dimana masyarakat · Masih · Meningkatkan manusia
Daya sekitar mudah kurangnya yang memiliki keahlian
Manusia menerima inovator yang dibidang tertentu yang
perubahan dan kompeten dibutuhkan.
masukan yang dibidangnya.
besifat membangun,
inovatis.
3. Lokasi · Letak sekolah tidak · Pihak sekolah · Pemnfaatan kerjasama
Geografis terlalu jauh dari ibu masih kurang dengan instansi terkait
kota Kabupaten dan menjalin dalam pengembangan
Dinas terkait . kerjasama mulok
dengan pihak
terkait.
4. Budaya · Masih banyaknya · Kesenian · Membentuk sanggar tari
budaya daerah. Ex: daerah belum daerah dan
bidang tari dan seni. berkembang mempromosikannya ke
karena belum daerah luar. Ex:
mendapat menciptakan tari Bejolo
perhatian yang sesuai dengan
masyarakat. keadaan daerah dan
kebiasaan masyarakat
setempat.
5. Historis · Banyaknya · Kurangnya · Mempromosikan tempat
peninggalan sejarah perawatan dan wisata yang ada di Muaro
yang terdapat di penjagaan Jambi.
Kabupaten Muaro pada situs · Menciptakan pemandu
Jambi. ex: Candi sejarah. pariwisata yang baik.
Muaro Jambi, · Kurangnya
makam yang bernilai sosialisasi
41
Edisi Revisi
Potensi
No Peluang Tantangan Potensi Mulok
Daerah
sejarah (Makam kepada
Putri Pinang Masak, masyarakat.
Orang Kayo Pingai, · Kurangnya
dll) pemahaman
masyarakat
tentang
pentingnya
menjaga
peninggalan
sejarah yang
ada.

5. Analisis Daya Dukung Satuan Pendidikan


Rencana Tindak
No. Komponen Peluang Tantangan
Lanjut
1. Peserta Didik · Adanya motivasi · Kondisi · Sekolah berupaya
belajar peserta didik ekonomi rata- membekali dan
yang tinggi. rata rendah. mengembangkan
· Mau menerima · SDM yang potensi peserta didik
inovasi dibidang masih rendah melalui mulok.
IPTEK. dengan lulusan
· Minat dan bakat rata-rata SMA.
dibidang kerajinan ·
tangan, seni dan
wirausaha.
2. Pendidik · Guru rata-rata · Belum · Mendayagunakan
lulusan S-1. terfungsikan guru yang memiliki
· Mengajar sesuai guru-guru yang potensi sesuai
dengan latar memiliki muatan lokal yang
belakang potensi diluar akan dikembangkan
pendidikan. kompetensi oleh sekolah.
· Ada guru yang
memiliki
keterampilan
berwirausaha.
3. Sarana dan · Kondisi sekolah dan · Kurangnya · Sekolah berupaya
Prasarana kelengkapan ruang buku-buku menyediakan
labor, koperasi dan referensi yang layanan peminjaman
sekre yang ada di dengan
memadai. perpustakaan perpustakaan
serta alat yang sekolah lain atau
42
Edisi Revisi
Rencana Tindak
No. Komponen Peluang Tantangan
Lanjut
mendukung. lembaga lain.

6. Analisis Daya Dukung Lingkungan Eksternal.


Rencana Tindak
No. Komponen Peluang Tantangan
Lanjut
1. Dunia · Keberadaan tempat · Kepedulian · Mengadakan kerja
kerja/Dunia kerja disekitar tempat kerja sama dengan
usaha sekolah cukup dalam tempat kerja yang
banyak.. mendukung ada disekitar
· Tempat kerja program – sekolah untuk
memiliki potensi program pengembangan
yang mendukung sekolah masih pelajaran mulok.
sekolah dibidang rendah .
kewirausahaan.

2. Seklah · SMA/SMK memiliki · Belum adanya · Menjalin kerjasama


Menengah SKL, SK dan KD kerjasamanya dengan instansi
Atas sesuai dengan antara pihak yang mendukung
(SMA/SMK) materi mulok yang sekolah dengan pelajaran mulok.
akan diajarkan instansi yang Ex: menjalin
pada sekolah. mendukung kerjasama dengan
pelajaran pihak pertanian
mulok. karena pelajaran
mulok mempelajari
tentang pertanian
setempat.
3. Komite · Komite punya · Adanya · Mengudang pihak
sekolah potensi membantu peraturan luar untuk menjadi
sekolah dalam daerah tentang narasumber yang
pemenuhan sarana pendidikan memiliki
prasarana yang gratis. kompetensi.
diperlukan. · Komite sekolah · Mengajukan
· Komite sekolah belum menjadi rencana
memiliki potensi narasumber pengadaan atau
sebagai yang baik dan pemenuhan sarana
narasumber dalam belumberperan dan prasarana
peningkatan mutu sebagaimana kepada komite
sekolah. mestinya. sekolah untuk
ditindaklanjuti.

C. KABUPATEN BATANGHARI
43
Edisi Revisi

1. Visi Provinsi Jambi


Terwujudnya Provinsi Jambi yang Tertib, Unggul, Nyaman, Tangguh, Adil dan
Sejahtera.
2. Visi Diknas Provinsi Jambi
Terwujudnya insan cerdas kompetitif.
3. Visi Kabupaten/Kota
Masyarakat Batanghari yang Maju, Adil dan Sejahtera berdasarkan Ketaqwaan.
4. Analisis Potensi dan Kebutuhan Daerah
Potensi
No Peluang Tantangan Potensi Mulok
Daerah
1. Sumber · Bahan tambang (pasir, · Hasil pertanian, · Olahraga dayung
Daya batu kerikil, emas, batu perkebunan, perahu (PJOK).
Alam bara, batu akik dan perikanan dan · Pendidikan
minyak bumi). tanah belum lingkungan (Kimia,
· Perkebunan (Duren, dimanfaatkan Biologi).
sawit, karet, duku) secara optimal. · Budidaya
· Pertanian (pisang, jagung, · Pengolahan tanaman(Biologi,
ubi, kayu, ketan, padi, dll) tambang masih PKWU).
dan perikanan (budidaya dilakukan dengan · Budidaya ikan
ikan dan keramba dan cara tradisional, (Biologi, PKWU).
kolam) kecuali batu bara. · Pemberdayaan situs
· Tanah (liat). · Objek wisata sebagai tujuan
· Sungai Batanghari. belum terawat wisata sejarah
· Danau Letang Jaya. dan belum belum (Sejarah, Kesenian).
· Danau Bangko di banyak · Pemnfaatan hasil
Kecamatan Pemayung. pengunjung. hutan, pertanian,
· Hutan Rakyat Senami. · Pemanfaatan perkebunan,
Sungai perikanan dan tanah
· Hutan Sengkati.
Batangahari (Biologi, Kimia,
· Hutan Kota Muara Bulian.
hanya sebatas PKWU, Seni
pengambilan Budaya).
hasil sungai · Pengembangan
tanpa obat-obatan
pelestarian. tradisional dari hasil
· Cuaca yang tidak sumber daya alam
menentu. (Kimia, Biologi).
· Wisata sungai
(Kesenian,
Fisika/Matematika).
· Pemandu Wisata
(Bahasa Indonesia,
44
Edisi Revisi
Potensi
No Peluang Tantangan Potensi Mulok
Daerah
Sejarah, Seni
Budaya dan Bahasa
Inggris).
2. Sumber · Masyarakat bersifat · Kurangnya · Peningkatan potensi
Daya terbuka dan mau motivator dan manusia dibidang:
Manusia menerima inovasi dic inovator yang - Tari Daerah
bidang IPTEK. terampil - Lagu-lagu daerah
dibidangIPTEK. - Ukiran
- Batik
- Bahasa
3. Lokasi · Lokasi ibukota Kabupaten, · Sekolah belum · Pemnfaatan
Geografis berbagai Dinas dan menjalin kerjasama dengan
Lembagatidak terlalu jauh kemitraan instansi terkait
dari sekolah . dengan berbagai dalam
Dinas terkait. pengembangan
mulok.
4. Budaya · Prosesi adat perkawinan: · Kesenian dan · Pelestarian adat
- Sirih budaya daerah istiadat daerah
tanyo/melamar/antar belum setempat.
tando/meminang. berkembang, · Pembudidayaan
- Ngantar adat/isian adat karena kurang tanaman obat
menuang lembago. mendapat tradisional (Biologi)
- Arakan penganten perhatian · Pengembangan
(kompangan, robana) masyarakat. kerajinan (Seni
- Tari persembahan. · Pemahaman Budaya dan PKWU).
- Kato bejawab, gayung masyarakat · Pengembangan tari
besambut. terhadap dan musik tradisi
- Buka lans. kesenian dan Batanghari (Seni
- Timbangan adat. budaya tersebut Budaya).
- Tunjuk ajar tegur sapo kurang. · Pelestarian
· Tradisi: · Kurang Olahraga dan
- Mandi keaek (prosesi berperannya Permainan
memandikan bayi tokoh adat dalam Tradisional (Penjas).
berumur 7 (tujuh) hari pelestarian
ke sungai). kesenian dan
- Injak tanah (prosesi budaya tersebut.
bayi yang baru mulai · Masuknya
belajar jalan turun ke budaya luar.
tanah).
- Nuak (acara 7 (tujuh)
bulanan).
45
Edisi Revisi
Potensi
No Peluang Tantangan Potensi Mulok
Daerah
- Adat beselang (gotong
royong).
- Makan merawang
(makan siang besamo).
- Betangas (mandi uap).
- Cukuran (mncukur
rambut anak bayi).
- Bekarang (mencari
ikan).
- Temas kunyit
(memoleskan kunyit
pada dahi) dan mandi
sepuh.
- Ritual mengambil madu
- Yasinan.
· Tarian:
- Tari Topeng dari
Mersam
· Lagu Daerah:
- Biduk sayang
- Bedadung
- Begambus
- Zapin barzah.
· Makanan Khas:
- Pedamaran
- Celo Kote
- Cipak Kapung
- Tempoyak
- Gulai Terjun
- Lepat Ketan
· Seni Budaya Suku Anak
Dalam Daerah Bengkulu.
· Upacara pemberian gelar
adat.
· Hukum Adat (batandang,
kawin lari, cuci kampung).
· Kerajinan Tangan:
- Rumah Adat
Batanghari.
- Ukiran akar kayu di
46
Edisi Revisi
Potensi
No Peluang Tantangan Potensi Mulok
Daerah
Desa Betung.
- Ukiran rotan di Rantau
Kapas Tuo.
- Kerajinan Resam.
- Batik Batanghari.
- Anyaman tikar rumbai.
- Anyaman atap rumbai.
· Permainan Tradisional:
- Ladang
- Enggrang
- Pancit
- Injit-injit semut.
· Olahraga:
- Perahu lajur
- Pencak silat melayu
· Bahasa Daerah
5. Historis · Benteng Tembesi · Peninggalana · Promosi pariwisata,
· Candi Pematang saung di sejarah belum pemandu wisata.
Lubuk Ruso. banyak dikenal · Film dokumenter
· Gowa Tengkorak di Bukit oleh masyarakat. tentang sejarah
Paku. (Sejarah, Bahasa
· Situs sejarah Kubu Indonesia, Bahasa
Kandang. Inggris, Seni
· Tugu pejuang di Durian Budaya).
Luncuk.
· Cerita Rakyat Tujuh Putri
(dari Pemayung).
· Cerito Rakyat Cermin
Cino (Lubuk Ruso dan
Selat).
· Cerito Rakyat Tapa
Melenggang.
· Sejarah Batanghari.

5. Analisis Daya Dukung Satuan Pendidikan


N Rencana Tindak
Komponen Peluang Tantangan
o Lanjut
1. Peserta Didik · Kehadiran dan · Kondisi ekonomi · Sekolah
motivasi belajar keluarga pada berupaya
cukup tinggi. umumnya menengah membekali dan

47
Edisi Revisi
N Rencana Tindak
Komponen Peluang Tantangan
o Lanjut
· Siswa dapat kebawah. mengembangkan
berinteraksi secara potensi peserta
baik dalam didik
pembelajaran.
· Mau menerima
inovasi
dibidangIPTEK.
· Memiliki minat dan
bakat dibidangTIK
dan wirausaha.
2. Pendidik · Semua guru · Belum terfungsikannya · Sekolah
berkualifikasi S-1. guru yang memiliki meberdayakan
. potensi diluar guru yang
kompetensi mata memiliki potensi
pelajaran. sesuai muatan
· Tersedianya guru lokal yang akan
melebihi jumlah jam dikembangkan di
mengajar yang sekolah.
ditetapkan satuan
pendidikan.
3. Tenaga · Mendukung dalam - · Sekolah dapat
Kependidikan bidang memberdayakan
administrasi. potensi tenaga
· Mendukung dalam kependidikan
bidang dalam
dokumentasi. administrasi dan
dokumentasi.
4. Sarana dan · Kondisi ruang dan · Kurangnya buku-buku · Sekolah
Prasarana alat laboratorium referensi di berupaya
IPA, Komputer, perpustakaansekolah. menyediakan
Bahasa dan layanan
Prakarya cukup peminjaman alat
memadai. atau buku-buku
dengan lembaga
lain.
· Sekolah
berupaya
menyediakan
sarana dan
prasarana yang
menunjang
48
Edisi Revisi
N Rencana Tindak
Komponen Peluang Tantangan
o Lanjut
mulok.

6. Analisis Daya Dukung Lingkungan Eksternal


No Komponen Peluang Tantangan Rencana Tindak Lanjut
1. Komite Sekolah · Komite sekolah · Narasumber · Mengundang unsur
memiliki potensi dari unsur komite sekolah yang
sebagai komite berpotensi sebagai
narasumber dalam sekolah yang narasumber dalam
peningkatan mutu ada, belum peningkatan mutu
sekolah. berperan sekolah.
· Komite memiliki sebagaimana · Mengajukan rencana
potensi membantu mestinya. pengadaan/pemenuh
sekolah dalam · Adanya an sarana dan
pemenuhan sarana peraturan prasarana kepada
prasarana yang daerah komite sekolah untuk
dibutuhkan. tentang ditindaklanjuti.
pendidikan
gratis.

2. Dunia usaha/Dunia · Tersedianya dunia · Kepedulian · Mengadakan


kerja usaha/dunia kerja di dunia usaha kerjasama dengan
sekitar sekolah.. dan dunia dunia usaha dan
kerja dalam dunia kerja.
mendukung
program-
program
sekolah masih
rendah.
3. Instansi lain · Keberadaan · Kepedulian · Mengadakan
(Misalnya: Dinas Instansi lain yang Instansi lain kerjasama dengan
Pariwisata, Dispora, terkait. dalam Instansi lain.
Dinas Pertanian, mendukung
Dinas Perkebunan, program-
Dinas Perikanan, program
Dinas Peternakan, sekolah masih
Dinas Kesehatan, rendah.
Dinas Perindagkop
dan Lembaga Adat)
4. Sekolah Menengah · SMK memiliki SKL, · Belum adanya · Menjalin kerjasama
Kejuruan SK dan KD yang kerjasama dengan SMK dalam
terkait dengan dengan SMK pengembangan SKL,

49
Edisi Revisi
No Komponen Peluang Tantangan Rencana Tindak Lanjut
muatan-muatan SK dan KD Mulok.
yang dikembangkan

D. KOTA JAMBI
1. Visi Provinsi Jambi
Terwujudnya Provinsi Jambi yang Tertib, Unggul, Nyaman, Tangguh, Adil dam
Sejahtera.
2. Visi Diknas Provinsi Jambi
Terwujudnya insan cerdas kompetitif.
3. Visi Kabupaten/Kota
Mewujudkan Kota Jambi sebagai Kota perdagangan dan jasa yang berbasis pada
masyarakat yang berakhlak dan berbudaya.

4. Analisis Potensi dan Keudayaan Daerah


Potensi
No Peluang Tantangan Potensi Mulok
Daerah
1. Sumber · Budidaya Ikan. · Kurangnya pembinaan · Melaksanakan MOU
Daya Alam dan kerjasama dalam dengan pihak terkait.
budidaya ikan. · Membuat saluran air..
· Rentan banjir. · Melakukan pengolah
· Pencemaran air yang limbah.
berasal dari limbah pabrik · Menciptakan rumah
dan limbah rumah tangga. pangan lestari
· Semakin sempitnya laha dengan teknik
pertanian. penanaman modern
· Perubahan cuaca yang (hidroponik dan
tidak menentu. organik).
· Mudah terserang hama · Memilih tanaman
dan penyakit. musiman
· Melakukan pergiliran
tanaman
2. Sumber · Tingkat · Kurangnya · Pemberian motivasi
Daya pendidikan pengaplikasian ilmu yang dan inovasi kepada
Manusia masyarakat dimiliki. peserta didik.
sudah
menengah ke
atas.
3. Lokasi · Lokasi ibukota, · Sekolah belum menjalin · Pemnfaatan
Geografis berbagai dinas kemitraan dengan kerjasama dengan
dan lembaga berbagai Dinas terkait. instansi terkait dalam
tidak terlalu jauh pengembangan
50
Edisi Revisi
Potensi
No Peluang Tantangan Potensi Mulok
Daerah
dari sekolah mulok
4. Budaya · Makanan khas · Peralatan yang digunakan · Pelestarian dan
kota Jambi masih tradisional. promosi kesenian
(kerupuk ikan, · Bahan baku pembuatan daerah.
tempoyak, kue Batik Jambi, sulaman
padamaran, kue benang emas dan ukiran
matsuba, sulit didapat.
engkak, tepek · Pelatihan olahraga
ikan). dayung minim
· Kurangnya spesifikasi
tentang baju melayu
Jambi (pemakaian kain
sarung dan tengkuluk)
· Menurunnya generasi
penerus
· Kurangnya
mempromosikan
· Kurangnya pelestarian
permainan khas Jambi
akibat kemjuan teknologi
· Kurangnya minat
masyarakat untuk
membudayakan seloko
adat.
5. Historis · Terdapat · Peninggalan bersejarah · Promosi pariwisata
berbagai macam belum banyak dikenal dan pemandu wisata.
peninggalan masyarakat.
sejarah. · Kurangnya pemahaman
· Adanya maskot dan kepedulian
Kota Jambi masyarakat tentang arti
(Angso Duo dan maskot Kota Jambi.
Gentaal Arassy)

5. Analisis Daya Dukung Satuan Pendidikan


Rencana Tindak
No Komponen Peluang Tantangan
Lanjut
1. Peserta · Kehadiran dan motivasi · Kondisi ekonomi · Sekolah berupaya
Didik belajar tinggi. keluarga pada membekali dan
· Mau menerima inovasi umumnya mengembangkan
dibidangIPTEK. menengah potensi peserta
· Minat dan bakat kebawah. didik
51
Edisi Revisi
Rencana Tindak
No Komponen Peluang Tantangan
Lanjut
dibidangpariwisata dan
kewirausahaan
(pertanian, perikanan,
PLH, Kerajinan, Industri
pangan) tinggi.
2. Pendidik · Semua guru · Belum · Mendayagunakan
berkualifikasi S-1. terfungsikannya guru yang memiliki
· Mengajar sesuai latar guru yang potensi sesuai
belakang pendidikan. memiliki potensi muatan lokal yang
· Adanya guru yang diluar akan
memiliki keterampilan kompetensi dikembangkan
berwirausaha. mata pelajaran. sekolah.
.
3. Sarana · Kondisi dan · Kurangnya · Sekolah berupaya
Prasarana kelengkapan ruang buku-buku menyediakan
laboratorium IPA, referensi di layanan
Komputer, Bahasa dan perpustakaan peminjaman
area budidaya memadai sekolah. dengan
perpustakaan
sekolah
lain/lembaga lain.

6. Analisis Daya Dukung Lingkungan Eksternal


No Komponen Peluang Tantangan Rencana Tindak Lanjut
.
1. Dana BOS · Dana BOS · Sumber dana · Mengundang unsur dana
memiliki potensi dari dana BOS BOS sekolah yang
sebagai sumber yang ada, berpotensi dalam
dana dalam belum penggunaan dana BOS
peningkatan mutu berperan untuk peningkatan mutu
sekolah. sebagaimana sekolah.
· Dana BOS punya mestinya. · Mengajukan rencana
potensi membantu · Adanya pengadaan/pemenuhan
sekolah dalam peraturan sarana dan prasarana
pemenuhan daerah tentang untuk ditindaklanjuti.
sarana prasarana pendidikan
yang diperlukan. gratis.

2. Pengenalan · Keberadaan · Kepedulian · Mengadakan kerjasama


Dunia DU/DK di sekitar DU/DK untuk dengan DU/DK untuk
usaha/Dunia sekolah cukup mendukung pengembangan Mulok.

52
Edisi Revisi
No Komponen Peluang Tantangan Rencana Tindak Lanjut
.
Kerja banyak. program-
(DU/DK) · Pengenalan program
DU/DK memiliki sekolah masih
potensi rendah.
mendukung
sekolah
dibidangpariwisata
dan
kewirausahaan
(pertanian,
perikanan, PLH,
kerajinan, industri
pangan).

3. Sekolah · SMA memiliki · Belum ada · Menjalin kerjasama


Menengah SKL, SK dan KD kerjasama dengan SMA lain dalam
Atas (SMA) Kewirausahaan. dengan SMA pengembangan SKL, SK
lainnya. dan KD Mulok.

KABUPATEN MERANGIN
1. Visi Provinsi Jambi
Terwujudnya Provinsi Jambi yang Tertib, Unggul, Nyaman, Tangguh, Adil dan
Sejahtera
2. Visi Diknas Provinsi Jambi
Terwujudnya Insan Cerdas Kompetitif
3. Visi Kabupaten/Kota
Membangun Ekonomi Rakyat Bersih dan Amanah Menuju Merangin Maju, Aman,
Adil dan Sejahtera

4. Analisis Potensi dan Kebutuhan Daerah


Potensi
No. Peluang Tantangan Potensi Mulok
Daerah
1. Sumber Daya · Lahan · Lahan dikelola secara · Peningkatan cara
Alam perkebunan manual. kerja dalam
luas. · Nilai jual di bawah pengelolaan
· Hasil standar. lahan.
perkebunan · Infrastruktur belum · Pemasaran hasil
dan pertanian memadai. jual.
melimpah. · Air sungai meluap. · Kewirausahaan

53
Edisi Revisi
Potensi
No. Peluang Tantangan Potensi Mulok
Daerah
· Pasir dan batu · Objek wisata belum · Promosi
kerikil sungai banyak pengunjung. pariwisata.
merangin · Lokasi jauh dari · Pemanfaatan
· Terdapat jangkauan kota. lahan basah
taman wisata · Belum terkelola dengan untuk sawah dan
alam. baik. kolam ikan dan
· Tersedia lahan · SDMnya rendah. kerambah.
basah dan · Penambangan secara · Kerajinan emas
rawa masih ilegal..
luas.
· Bahan
Tambang
2. Sumber Daya · Sebagian · Kurangnya motivator · Peningkatan
Manusia besar dan inovator yang potensi guru
masyarakat terampil dibidangIPTEK. peserta didik
bersifat terbuka · Pendidikan masih sebagai motivator
dan mau rendah. dan inovator yang
menerima · Di daerah tertentu terampil
inovasi masyarakat masih sulit dibidangIPTEK .
dibidangIPTEK. menerima perubahan. · Memberikan
· Banyak tenaga · Sulitnya mencari tenaga pelatihan kerja
kerja produktif. kerja yang terampil. bagi peserta didik
3. Lokasi · Lokasi ibukota · Sekolah belum menjalin · Pemanfaatan
Geografis kabupaten, kemitraan dengan kerjasama
berbagai dinas berbagai dinas terkait. dengan Instansi
dan lembaga · Tempat-tempat potensi terkait dalam
tidak terlalu sumber daya alam jauh. pengembangan
jauh dari · Sarana dan prasarana Mulok.
sekolah. yang komunitas dari · Kerjasama
satu daerah ke daerah dengan Dinas
lain sulit dijangkau. terkait.
4. Budaya · Terdapat · Kesenian daerah belum · Pelestarian dan
berbagai berkembang, karena promosi kesenian
ragam kurang mendapat daerah.
kesenian khas perhatian masyarakat.
daerah seperti · Kurangnya pengenalan
tari ngayun terhadap budaya asli
guci. daerah kepada
· Tradisi yang generasi muda.
masih ada · Kurangnya perhatian

54
Edisi Revisi
Potensi
No. Peluang Tantangan Potensi Mulok
Daerah
seperti kenduri masyarakat terhadap
sko, kendiri budaya daerah.
sudah tuai, dan · Masuknya budaya
mandi belimau. modern.
· Pengaruh negatif dari
TIK.
5. Historis · Terdapat · Peninggalan sejarah · Promosi
peninggalan belum banyak dikenal pariwisata.
sejarah. masyarakat secara
luas.
· Akses menuju lokasi
sejarah masih sulit
dijangkau.

5. Analisis Daya Dukung Satuan Pendidikan


No Komponen Peluang Tantangan Rencana Tindak Lanjut
1. Peserta · Kehadiran dan · Kehadiran dan · Sekolah berupaya
Didik motivasi belajar motivasi belajar membekali dan
tinggi. tinggi namun di mengembangkan
· Mau menerima beberapa sekolah potensi peserta didik
inovasi masih rendah. melalui muatan lokal.
dibidangIPTEK. · Belum sepenuhnya · Pembinaan kepada
· Minat dan bakat menerima inovasi peserta didik kerja
dibidangTIK dan dibidangIPTEK. sama dengan orang
Wirausaha tinggi. · Kondisi ekonomi tua dan masyarakat
· Semua lulusan SMA keluarga masih sekitar.
melanjutkan ke rendah.
Perguruan Tinggi. · Tidak semua lulusan
SMA melanjutkan ke
Perguruan Tinggi.
2. Pendidik · Semua guru · Sebagian guru · Mendayagunakan
berkualifikasi S-1. belum berkualifikasi guru yang memiliki
· Mengajar sesuai S-1. potensi sesuai
latar belakang · Sebagian kecil guru muatan lokal yang
pendidikan. yang mengajar akan dikembangkan
· Adanya guru yang belum sesuai latar sekolah.
memiliki belakang pendidikan.
keterampilan · Sebagian besar guru
berwirausaha. belum memiliki
. keterampilan
berwirausaha.
55
Edisi Revisi
No Komponen Peluang Tantangan Rencana Tindak Lanjut
3. Sarana · Kondisi dan · Belum memadainya · Sekolah berupaya
Prasarana kelengkapan ruang kondisi dan menyediakan
laboratoriumBiologi, kelengkapan ruang pengadaan dan
Fisika, Kimia, laboratorium Biologi, peminjaman dengan
Komputer dan Fisika, Kimia, sekolah lain/lembaga
Bahasa. Komputer dan lain yang terkait.
· Kondisi Bahasa.
kelengkapan alat · Belum lengkapnya
olahraga. kondisi kelengkapan
· Memiliki alat olahraga.
perpustakaan · Perpustakaan
sekolah yang sesuai sekolah belum
dengan standar sesuai dengan
nasional. standar nasional.
· Memiliki ruang · Tidak semua sekolah
keterampilan. memiliki ruang
· Memiliki ruang seni. keterampilan.
· Tidak semua sekolah
memiliki ruang seni.
4. Pembiayaan · Dukungan dana dari · Adanya dukungan · Meningkatkan
komite. dari komite dukungan dana dari
· Dukungan dana dari · Belum memadai komite
Pemerintah Daerah, dukungan dari · Meningkatkan dana
Provinsi dan Pusat. Pemerintah Daerah, dari Pemerintah
· Bantuan dari Provinsi dan Pusat. daerah, Provinsi dan
Instansi lain yang · Tidak ada bantuan Pusat.
tidak mengikat. dari Instansi lain. · Mencari sumber dana
dari Instansi lain.
5. Program · Lulusan SMA selain · Lulusan SMA yang · Materi keterampilan
Sekolah memiliki memiliki di sekolah perlu
kemampuan keterampilan ditingkatkan.
akademik juga akademik dan
memiliki keterampilan masih
keterampilan. rendah

6. Anaslisis Daya Dukung Lingkungan Eksternal


No Rencana Tindak
Komponen Peluang Tantangan
. Lanjut
1. Komite · Komite sekolah memiliki · Narasumber dari · Mengundang unsur
Sekolah potensi sebagai unsur komite komite sekolah
narasumber dalam sekolah yang ada yang berpotensi
peningkatan mutu belum berperan dalam peningkatan
56
Edisi Revisi
No Rencana Tindak
Komponen Peluang Tantangan
. Lanjut
sekolah. sebagai mana mutu sekolah.
· Komite punya potensi mestinya.
membantu sekolah · Adanya peraturan
dalam pemenuhan daerah tentang
sarana dan prasarana pendidikan gratis.
yang diperlukan.
2. Dunia Usaha · Dunia usaha mempunyai · Kepedulian dunia · Mengadakan
potensi mendukung usaha untuk kerjasama dengan
sekolah mendukung dunia usaha untuk
dibidangkewirausahaan. program-program pengembangan
sekolah masih Mulok.
rendah.

E. KABUPATEN BUNGO
1. Visi Provinsi Jambi
Terwujudnya Provinsi Jambi yang Tertib, Unggul, Nyaman, Tangguh, Adil dan
Sejahtera.
2. Visi Diknas Provinsi Jambi
Terwujudnya Insan Cerdas Kompetitif
3. Visi Kabupaten/Kota
Terselenggaranya Layanan Prima Pendidikan untuk mewujudkan pendidikan
berkualitas dan berkarakter. Bungo yang Mandiri, Aman dan Sejahtera “BUNGO
MAS 2016”.

4. Analisis Potensi dan Kebutuhan Daerah


No Potensi
Peluang Tantangan Potensi Mulok
. Daerah
1. Sumber · Lahan · Hasil · Peningkatan
Daya Perkebunan/pertanian perkebunan/pertanian pemanfaat lahan
Alam luas. belum dimanfaatkan perkebunan/pertanian.
· Hasil secara optimal. · Pemasaran hasil
pertanian/perkebunan
· Pencemaran terhadap perkebunan/pertanian.
melimpah.
sungai · Kewirausahaan
· Pemanfaatan potensi
(penambangan liar). · Peningkatan produksi
sungai.
· Limbah rumah ikan sungai (ikan
· Terdapat taman
tangga. semah, baung,
wisata alam (air terjun
tujuh kelok Limbur, · Objek wisata belum seluang, tilan, tuman,
Dam Semagi banyak pengunjung. lampam).
Pelayang, Lubuk · Objek wisata belum · Promosi pariwisata.
Beringin, Air Terjun
57
Edisi Revisi
No Potensi
Peluang Tantangan Potensi Mulok
. Daerah
Rantau Pandan, Air dikelola dengan baik. · Pemandu wisata.
Terjun Penginan · Sulit dijangkau. · Bahan bakar.
Jujuhan, Telago Buto
· Terjadinya kerusakan
Senamat Ulu, Air
alam.
Terjun Telago Jando
Limbur, Air Terjun
Sangi Rantau Pandan.
· Tambang Batu Bara.
2. Sumber · Masyarakat bersifat · Kurangnya motivator · Peningkatan potensi
Daya terbuka dan mau dan inovator yang peserta didik sebagai
Manusia menerima inovasi terampil motivator dan inovator
dibidangIPTEK.
dibidangIPTEK. yang terampil
· Kurangnya rasa dibidangIPTEK.
memiliki budaya
sendiri.
3. Lokasi · Lokasi ibukota · Sekolah belum · Pemanfaatan
Geografis Kabupaten, berbagai menjalin kemitraan kerjasama dengan
Dinas dan Lembaga dengan berbagai Instansi terkait dalam
jauh dari sekolah.
dinas terkait. pengembangan
Mulok.
4. Budaya · Terdapat berbagai · Kesenian daerah · Pelestarian dan
kesenian khas daerah belumberkembang, promosi kesenian
Bungo. karena kurang daerah.
- Lagu daerah mendapat perhatian
seperti :Pisang
dari masyarakat
Kayak, Tumbuk
Bungo.
Tebing, Krinok
Tauh, Rampi
Rampo, Bungo
Kembang Menanti
(Jujuhan), Joget
Anak Jujuhan,
Jembatan Tukung.
- Alat musik daerah :
Kulinang, Banea
(dari akar kayu).
- Kuliner khas
seperti: Usit
(Kasam), Minyak
Payang, Sambal
Gando, Cangkok,
Gulai Paku
Tekuyung.
- Pakaian tradisional
58
Edisi Revisi
No Potensi
Peluang Tantangan Potensi Mulok
. Daerah
Bungo seperti:
Batik Bungo,
Songket Bungo,
Tenun Bungo, Baju
Kurung Sibak Tigo.
- Tari Tradisional
seperti: Tari Tauh,
Tari Putri Sembilan
Turun Mandi, Tari
Krisek Tuo, Tari
Beselang.
- Budaya khas
pergaulan seperti:
Ningkih,
Betandang, Main
Koset.
- Permainan
tradisional seperti:
Batu 7 (tujuh).
5. Historis · Terdapat berbagai · Peninggalan sejarah · Promosi pariwisata;
macam: belum banyak dikenal Pemandu wisata.
- Peninggalan masyarakat
sejarah (Kawasan
Tradisional Tuo
Tengka (Lubuk
Landai), Brangkas
Belanda, Meriam
(Jujuhan), Batu
Pecah Sembilan
(Senamat Ulu),
Rumah Tuo (Dusun
Tanah Periuk).
- Peninggalan
sejarah berupa
cerita: Payo
Tekuluk (Lubuk
Landai), Dideng
(Rantau Pandan),
Lebay Hasan
(Tanah Tumbuh),
Nenek Bejalu
(Jujuhan) Putri
Jantung Mingkuang
(Rantau Pandan),

59
Edisi Revisi
No Potensi
Peluang Tantangan Potensi Mulok
. Daerah
Semah Gelak
(Rantau Pandan).

5. Analisis Daya Dukung Satuan Pendidikan


No. Komponen Peluang Tantangan Rencana Tindak Lanjut
1. Peserta · Kehadiran dan · Kondisi ekonomi · Sekolah berupaya
Didik motivasi belajar tinggi. keluarga pada membekali dan
· Mau menerima inovasi umumnya rendah. mengembangkan
dibidangIPTEK. · Lulusan yang potensi peserta didik
· Minat dan bakat melanjutkan melalui muatan lokal.
dibidangBahasa pendidikan ke
Inggris, TIK dan Perguruan Tinggi +
Wirausaha tinggi. 15%.

2. Pendidik · Semua guru · Belum · Mendayagunakan


berkualifikasi S-1. terfungsikannya guru yang memiliki
· Mengajar sesuai latar guru yang memiliki potensi sesuai muatan
belakang pendidikan. potensi diluar lokal yang akan
· Adanya guru yang kompetensi mata dikembangkan.
memiliki keterampilan pelajaran.
berwirausaha.
.
3. Sarana · Kondisi dan · Kurangnya buku- · Sekolah berupaya
Prasarana kelengkapan ruang buku referensi di menyediakan layanan
laboratoriumIPA, perpustakaan peminjaman dengan
komputer dan bahasa sekolah. perpustakaan sekolah
memadai. lain/lembaga lain.

6. Analisis Daya Dukung Lingkungan Eksternal


Rencana Tindak
No Komponen Peluang Tantangan
Lanjut
1 Komite · Mendukung semua kegiatan · Sulitnya · Menghimpun
. sekolah untuk mencari informasi melalui
mengembangkan Budaya chemistry/his sejarawan.
Lokal yang terdapat di toris yang · Mengunjungi tempat
Bungo. sebenarnya. peninggalan
· Komite sekolah harus bersejarah.
memiliki peranan sebagai
narasumber dalam
peningkatan mutu sekolah.

60
Edisi Revisi
Rencana Tindak
No Komponen Peluang Tantangan
Lanjut
· Komite punya potensi
membantu sekolah dalam
pemenuhan sarana
prasarana yang diperlukan.
2 Dinas · Adanya kesepkatan · Narasumber · Menundang unsur
. Pemuda dan kerjasama Dinas terkait dari Dinas tokoh masyarakat
Olahraga dengan sekolah tentang terkait belum yang berpotensi
budaya Bungo. berperan sebagai narasumber
· Dinas pariwisata berpotensi sebagaimana peninggalan
membantu sekolah dalam mestinya. sejarah, kesenian
promosi kearifan lokal. · Belum daerah.
adanya · Menjalin
kerjasama kerjasama/MOU
yang dengan Instansi
terorganisasi terkait.
ideal dengan
instansi
terkait.
3 Dinas · Mengenal hasil pertanian · Sekolah · Membuat MOU
. Perindustrian, dan kerajinan. belum antara pihak
Perdagangan · Menjual hasil pertanian dan melakukan sekolah dengan
dan Koperasi. kerajinan. MOU dengan Dinas
Dinas terkait/Perindustrian
terkait/Perind , Perdagangan dan
ustrian, Koperasi.
Perdagangan
dan
Koperasi.
4 Dunia · Keberadaan dunia · Kurangnya · Mengadakan
. usaha/Dunia usahadan dunia industri di komunikasi kerjasama atau
industri luar sekolah cukup banyak. antara MOU dengan Dunia
· Dunia usaha dan dunia sekolah usaha/dunia
industri memiliki potensi dengan industri.
mendukung sekolah dunia usaha
dibidangKewirausahaan. dan dunia
industri.
5 Dinas · Dinas pertanian punya · Kurangnya · Menjalin koordinasi
. Pertanian potensi membantu sekolah koordinasi dengan Instansi
dalam pelaksanaan kegiatan dengan terkait.
Mulok. Dinas terkait.

61
Edisi Revisi

F. KABUPATEN SAROLANGUN
1. Visi Provinsi Jambi
Terwujudnya Provinsi Jambi yang Tertib, Unggul, Nyaman, Tangguh, Adil dan
Sejahtera
2. Visi Diknas Provinsi Jambi
Terwujudnya Insan Cerdas Kompetitif
3. Visi Kabupaten/Kota
Sarolangun lebih Maju dan Sejahtera
4. Analisis Potensi dan Kebutuhan Daerah
Potensi
No. Peluang Tantangan Potensi Mulok
Daerah
1. Sumber · Lahan Perkebunan · Kualitas hasil · Peningkatan kualitas
Daya Alam luas. pertanian tidak hasil perkebunan.
· Terdapat potensi taman bersaing dan harga · Peningkatan
wisata alam di kawasan yang tidak bersaing pemanfaatan lahan
Taman Nasional Bukit juga. perkebunan.
12, Danau Pauh, · Pengelolaan · Pemasaran hasil
Danau Biaro, Arung perkebunan belum perkebunan.
Jeram Batang Asai, mengikuti standar · Kewirausahaan.
Dam Kutur, Jembatan tata kelola, misalnya · Pengelolaan dan
Gantung, Jembatan penyuluhan dari kerjasama dengan
Beatrik, Goa Bukit Instansi terkait. Dinas Pariwisata
Bulan, Goa Calau · Potensi wisata atau Dinas terkait
Petak, Danau Kaco, masih belum lainnya.
Sungai. tersentuh oleh · Pengelolaan hasil
· Hasil perkebunan Pemerintah Daerah . pertanian.
(karet, kelapa sawit, · Transportasi selit · Tata Boga.
padi, durian, duku dan menuju tempat · Peningkatan
gaharu) wisata. pemanfaatan
· Sumber Daya Mineral · Infrastruktur minim. perkebunan dan
(Batu bara, pasir, gas, · Minimnya investasi. pertanian.
semen, koral, dan · Pengolahan lahan · Pemanfaatan lahan
sirtu). masih tradisional. secara modern.
· Peternakan kerbau · Belum ada · Peningkatan
· Batik khas Sarolangun. pembudidayaan dan pembudidayaan dan
· Jernang, Kayu. pemanfaatan pembibitan.
Jernang dan Gaharu
2. Sumber · Masyarakat bersifat · Kurangnya motivator · Peningkatan potensi
Daya terbuka dan mau dan inovator yang peserta didik
Manusia menerima inovasi terampil sebagai motivator
dibidangIPTEK. dibidangIPTEK. dan inovator yang

62
Edisi Revisi
Potensi
No. Peluang Tantangan Potensi Mulok
Daerah
· Kebutuhan masyarakat · Sebagian terampil.
terhadap teknologi. masyarakat adat · Penggunaan bahasa
· Masayarakat adat tertutup terhadap daerah dalam
(hukum adat/dendo globalilasi. pembelajaran
adat). · Dampak positif dan Mulok.
· Teknik pengobatan negatif IPTEK.
menggunakan tanaman
obat yang digunakan
oleh Suku Anak Dalam/
SAD (etnobotni).
3. Lokasi · Lokasi strategis di lintas · Sekolah belum · Pemanfaatan
Geografis Sumatera. seluruhnya menjalin kerjasama dengan
· Potensi lokal advanture. kemitraan dengan instansi terkait
· Lokasi ibukota berbagai Dinas dalam
Kabupaten, berbagai terkait. pengembangan
Dinas dan Lembaga · Transportasi Mulok.
tidak terlalu jauh dari beberapa daerah
Sekolah. belum mendukung.
4. Budaya · Terdapat berbagai · Kesenian daerha · Pelestarian dan
kesenian khas daerah belum berkembang, promosi kesenian
seperti Tari Rampak karena kurang daerah
Panen Pauh, Tari Kubu, mendapat perhatian · Pengajaran
Adat Istiadat masyarakat dan kebudayaan
Pernikahan (bajuyang pengembangan dari tradisional.
dikenakan pengantin lembaga adat dan
saat acara akad nikah, budayawan
perlengkapan adat setempat.
pernikahan seperti · Kurangnya tenaga
tombak, pencak silat), pofesional/ahli tidak
seni pembuatan ada.
perahu/biduk, yang · Kurang berkembang.
digunakan masyarakat
mencari ikan.
· Budaya berpakaian
menggunakan baju
kurung dan tekuluk
khas Pauh.
Terempangan khas
Pauh, Beselang
mencam (gotong

63
Edisi Revisi
Potensi
No. Peluang Tantangan Potensi Mulok
Daerah
royong), menanam padi
ladang, pacu biduk.
· Kuliner (sambal mentah
buah pauh, gulai terjun,
lemang, bekasam,
sambal pijak, sambal
pirik, lempok, gulai
tempoyak, inal
tempoyak, keripik).
· Permainan tradisional:
balumbo biduk.
· Pertujukan tradisional:
biduk sayak,
terempangnan, kuda
lumping.
· Upaya adat:
pernikahan(sirih betuik
pinang batanyo, seloko
adat), kelahiran.
· Lagu daerah (cik
minah)
· Rumah Adat
Sarolangun (nilai
budaya, filosofi, historis
dan ilmiah/anti gempa).
5. Historis · Terdapat berbagai · Peninggalan sejarah · Promosi pariwisata
macam peninggalan belum banyak · Pelestarian budaya
sejarah seperti dikenal masyarakat arsitektur bangunan
jembatan beatrik, dan peserta didik. tradisional.
benteng Belanda · Pemeliharaan aset · Peninggalan sejarah
disekitar pasar budaya peninggalan dan kepahlawanan
Sarolangun, bedil sejarah yang belum Sarolangun.
palinggam, baju depati maksimal.
ilang dilaman, gong, · Pelestarian daerah
rumah adat diberbagai yang bernilai
kampung asli historis.
Sarolangun · Masyarakat kurang
(mengkadai), tugu mengetahui
Simpang Tiga Pauh, peninggalan sejarah.
lesung penumbuk padi,

64
Edisi Revisi
Potensi
No. Peluang Tantangan Potensi Mulok
Daerah
Bukit Merindu (saksi
perjuangan masyarakat
Pauh), jembatan
gantung, bagunan
peninggalan Belanda
(masih digunakan
sebagai aset desa).

5. Analisis Daya Dukung Satuan Pendidikan (Internal).


No Rencana Tindak
Komponen Peluang Tantangan
. Lanjut
1. Peserta · Mau menerima · Kondisi ekonomi · Sekolah berupaya
Didik inovasi keluarga pada umumnya membekali dan
dibidangIPTEK. rendah. mengembangkan
· Kehadiran belajar · Kondisi pendidikan potensi peserta didik
tinggi dan rendah. melalui muatan lokal
motivasi belajar · Dukungan keluarga seperti
tinggi. rendah. membudayakan
· Minat dan bakat · Lulusan yang adat istiadat yang
dibidangOlahraga, melanjutkan ke sudah dibuat oleh
Seni, TIK dan Perguruan Tinggi masih lembaga adat
Wirausaha dan rendah. setempat.
Kejuruan di SMK. · Pengaruh lingkungan · Pemanfaatan
· Peserta didik yang kurang potensi alam khas
masih mendukung. Sarolangun
menghargai adat · Sebagian peserta didik (Jernang, Kelapa
istiadat. belum mampu memfilter sawit).
· Kemampuan kemajuan teknologi. · Menggunakan
peserta didik · Sebagian peserta didik bahasa daerah pada
berbahasa daerah tidak menguasai bahasa kegiatan tertentu.
baik. daerah. · Teknologi tepat
guna.
· Mengupayakan
kompetisi tahunan
balumbo biduk.

2. Pendidik · Semua guru · Belum terfungsikannya · Mendayagunakan


berkualifikasi S-1. guru yang memiliki guru yang memiliki
· Mengajar sesuai potensi diluar potensi sesuai
latar belakang kompetensi mata muatan lokal yang

65
Edisi Revisi
No Rencana Tindak
Komponen Peluang Tantangan
. Lanjut
pendidikan. pelajaran. akan dikembangkan
· Adanya guru yang · Sebagian guru mengajar sekolah.
memiliki tidak sesuai dengan latar · Mengupayakan
keterampilan belakang pendidikan sertifikasi guru
berwirausaha. · Sebagian guru belum Mulok.
. menguasai kebudayaan · Bekerjasama
daerah setempat. dengan lembaga
· Belum ada sertifikasi adat.
guru Mulok yang
mengajar tidak
semuanya mengetahui
kearifan lokal.
3. Sarana · Sebagian kondisi · Belum terfungsinya guru · Sekolah berupaya
Prasarana dan kelengkapan yang memiliki potensi menyediakan
ruang diluar kompetensi mata layanan
laboratorium IPA, pelajaran. peminjaman dengan
komputer dan · Semangat belajar, perpustakaan
Bahasa memadai. pembaharuan, inovasi sekolah
dan penelitian guru yang lain/lembaga lain.
masih rendah. · Sekolah
· Kurangnya buku-buku mengusulkan
referensi di pengadaan alat
perpustakaan sekolah. peraga Mulok.
· Kurangnya alat peraga
Mulok.
6. Analisis Daya Dukung Lingkungan Eksternal.
No Komponen Peluang Tantangan Rencana Tindak Lanjut
1 Komite · Komite sekolah · Narasumber dari · Mengundang unsur
. Sekolah memiliki potensi unsur komite komite sekolah yang
sebagai sekolah yang ada, berpotensi sebagai
narasumber belum berperan narasumber dalam
dalam sebagaimana peningkatan mutu
peningkatan mutu mestinya. sekolah.
sekolah. · Ada peraturan · Mengajukan rencana
· Komite punya daerah tentang pengadaan/pemenuhan
potensi membantu pendidikan gratis. sarana dan prasarana
sekolah dalam · Adanya perbedaan kepada komite sekolah
pemenuhan terhadap kebijakan untuk ditindaklanjuti.
sarana dan sekolah. · Musyawarah untuk
prasaran yang mencapai mufakat.

66
Edisi Revisi
No Komponen Peluang Tantangan Rencana Tindak Lanjut
diperlukan · Bekerjasama dengan
komite sekolah dalam
mengembangkan
kurikulum dan
kebijakan lain.
2 Dunia · Keberadaan · Sebagian kecil · Mengadakan
. Usaha/Dunia Dunia dunia usaha/dunia kerjasama dengan
Kerja usaha/Dunia kerja kerja sudah dunia usaha/dunia
(DU/DK) di sekitar sekolah mendukung kerja untuk
cukup banyak. program-program pengembangan Mulok.
· Dunia sekolah. · Penyerapan dana CSR
usaha/dunia kerja · Dunia usaha/dunia pada sekolah
memiliki potensi kerja kurang setempat.
mendukung mempromosikan · Mengupayakan
sekolah kebudayaan promosi budaya oleh
dibidangKewiraus Sarolangun dunia usaha/dunia
ahaan. · Tidak seluruh kerja.
· Dunia usaha dunia usaha/dunia
memiliki potensi kerja memberikan
mempromosikan CSR pada sekolah
kebudayaan setempat.
Sarolangun
3 Sekolah · SMK memiliki · Dunia usaha/dunia · Menjalin kerjasama
. Menengah SKL, SK dan KD kerja terkait hanya dengan SMK dalam
Kejuruan Kewirausahaan. bekerjasama pengembangan SKL,
(SMK) · SMK memiliki sebatas kegiatan SK dan KD Mulok.
MOU dengan belajar mengajar · Mengupayakan
dunia usaha/dunia dan prakerin, pembelajaran adat
kerja terkait jarang sekali budaya Jambi
proses kegiatan menyerapa alumni. bekerjasama antara
belajar mengajar · Peserta didik SMA dan SMK.
dan prakerin. hanya berminat
· Terserapnya pada bidang
alumni pada dunia kejuruannya
usaha/dunia masing-masing.
kerja/dunia · Minat siswa rendah
industri. terhadap mata
· Terdapat banyak pelajaran Mulok.
pilihan kejuruan · Belum ada
sesuai dengan kerjasama antara
potensi daerah SMA dan SMK.

67
Edisi Revisi
No Komponen Peluang Tantangan Rencana Tindak Lanjut
dan · Tenaga pendidik
perkembangan produktif yang
masyarakat. masih kurang.
· Alat praktek yang
masih kurang.

G. KOTA SUNGAI PENUH


1. Visi Provinsi Jambi
Terwujudnya Provinsi Jambi yang Tertib, Unggul, Nyaman, Tangguh, Adil dan
Sejahtera
2. Visi Diknas Provinsi Jambi
Terwujudnya Insan Cerdas Kompetitif
3. Visi Kabupaten/Kota
Kota Sungai Penuh yang Mandiri, Maju dalam Ekonomi dan Terdepan dalam
Pendidikan (Kota Sungai Penuh Mapan)
4. Analisis Potensi dan Kebutuhan Daerah

No Potensi
Peluang Tantangan Potensi Mulok
. Daerah
1. Sumber · Lahan pertanian, · Hasil pertanian, · Peningkatan
Daya perkebunan dan perkebunan pemanfaatan lahan
Alam perikanan luas. dan perikanan pertanian, perkebunan
· Hasil pertanian belum dan perikanan.
(sawah) melimpah. dimanfaatkan · Pemasaran hasil
· Terdapat taman/objek secara optimal. pertanian, perkebunan
wisata alam. · Objek wisata dan perikanan
belum banyak · Kewirausahaan
pengunjug. · Promosi pariwisata
· Objek wisata · Pemandu wisata.
belum dikelola
secara
maksimal.
2. Sumber · Masyarakat bersifat · Kurangnya · Peningkatan potensi
Daya terbuka dan mau motivator dan peserta didik sebagai
Manusia menerima inovasi inovator yang motivator dan inovator
dibidangIPTEK. terampil yang
· Masyarakat dibidangIPTEK. terampildibidangIPTEK.
mengembangkan · Kurangnya · Peningkatan potensi
home industry (batu promosi dan peserta didik sebagai
bata, anyaman tikar minat motivator dan inovator

68
Edisi Revisi
No Potensi
Peluang Tantangan Potensi Mulok
. Daerah
lapik dari pandan dan masyarakat yang terampil
anyaman dari daun untuk dibidanghome industry
bigea, bordir, mengembangka .
membuat kuluk, home industry
kerajinan/keterampilan secara merata.
pandai besi dan batik). · Masyarakat
lebih cenderung
menggunakan
yang instan.
3. Lokasi · Lokasi ibukota sungai · Sekolah belum · Pemanfaatan
Geografis penuh terletak tidak menjalin kerjasama dengan
terlalu jauh dari kemitraan instansi terkait dalam
berbagai Dinas dan dengan pengembangan Mulok.
Lembaga yang tekait. berbagai Dinas
terkait.

4. Budaya · Terdapat berbagai · Kesenian · Pelestarian dan


kesenian (tari asik, tari daerah belum promosi kesenian,
rangguk, tari iyo-iyo, berkembang, bahasa, adat istiadat
rentak kudo, suling karena kurang khas daerah
bambu, ambung gilea, mendapat
butale), bakunaun, perhatian
bahasa, adat istiadat masyarakat
(kenduri sko, petatah bahasa dan
petitih (parno), adat istiadat
munyirih melemang kurang
khas daerah. diperhatikan,
· Tradisi minum air dikarenakan
kawo di sayak. pengaruh
modernisasi.
5. Historis · Terdapat berbagai · Fasilitas dan · Sosialisasi pariwisata.
macam peninggalan media yang · Pemandu wisata.
sejarah (mesjid terbatas.
agung, beduk, batu · Kondisi
gong, pemakaman tua ekonomi
dan aksara incung. keluarga pada
· Umoh larek. umumnya
rendah.
· Minat pemilihan
jurusan di
Perguruan
69
Edisi Revisi
No Potensi
Peluang Tantangan Potensi Mulok
. Daerah
Tinggi yang
masih monoton.

5. Analisis Daya Dukung Satuan Pendidikan Internal


No Komponen Peluang Tantangan Rencana Tindak Lanjut
1. Peserta Didik · Kehadiran dan · Fasilitas dan · Sekolah berupaya
motivasi belajar media yang membekali dan
tinggi. terbatas. mengembangkan
· Mau menerima · Kondisi ekonomi potensi peserta didik
inovasi dibidang keluarga pada melalui muatan lokal.
IPTEK (teknisi umumnya · Sekolah berupaya
komputer, merakit rendah. mengembangkan
komputer, menginstal · Minat pemilihan potensi anak dalam
komputer, jaringan jurusan pada bidang IPTEK
komputer). Perguruan Tinggi (teknisi komputer,
· Minat dan bakat yang masih merakit komputer,
dibidangbahasa monoton. menginstal
inggris, TIK dan komputer, jaringan
wirausaha tinggi. komputer).
2. Pendidik · Semua guru · Belum · Mendayagunakan
berkualifikasi S-1. terfungsikannya guru yang memiliki
· Mengajar sesuai latar guru yang potensi sesuai
belakang pendidikan. memiliki potensi muatan lokal yang
· Adanya guru yang diluar akan dikembangkan
memiliki keterampilan kompetensi mata oleh sekolah.
berwirausaha. pelajaran.
.
3. Sarana · Sebagian kondisi dan · Kurangnya buku- · Sekolah berupaya
Prasarana kelengkapan ruang buku referensi di menyediakan
laboratorium IPA, perpustakaan layanan peminjaman
komputer dan sekolah. dengan
Bahasa memadai. · Kurangnya daya perpustakaan
dukung jaringan sekolah lain/lembaga
internet. lain dan sekolah juga
· Kurangnya daya berupaya untuk
dukung peralatan menjalin kerjasama
komputer yang dengan telkom dan
lengkap. toko-toko yang
menyediakan
peripheral komputer
yang lengkap.
70
Edisi Revisi
No Komponen Peluang Tantangan Rencana Tindak Lanjut
4. Pendanaan · Pengalokasian dana · Prosedur · Agar pencairan dana
yang cukup memadai pencairan dana lebih cepat dan
yang tersendat- tepat.
sendat.
5. Kebutuhan · Siswa bisa · Persaingan · Promosi ke pihak-
Pasar memperbaiki bisnis. pihak yang
komputer yang membutuhkan.
bermasalah.

6. Analisis Daya Dukung Satuan Pendidikan Eksternal


Rencana Tindak
No Komponen Peluang Tantangan
Lanjut
1 Komite · Komite sekolah · Narasumber dari · Mengundng unsur
. Sekolah memiliki potensi unsur komite sekolah komite sekolah yang
sebagai yang ada, belum berpotensi sebagai
narasumber dalam berperan narasumber dalam
peningkatan mutu sebagaimana peningkatan mutu
sekolah. mestinya. sekolah.
· Komite punya · Kurangnya daya · Mengajukan
potensi membantu dukung dari orang tua rencana
sekolah dalam siswa. pengadaan/pemenu
pemenuhan han sarana dan
sarana dan prasarana kepada
prasaran yang komite sekolah
diperlukan. untuk ditindaklanjuti.
· Sosialiasi dari
pengurus komite
kepada orang tua
siswa.
2 Dana BOS · Dana BOS · Penggunaan Dana · Mengusulkan
. merupakan BOS yang terbatas perubahan juknis
sumber dana dengan kegiatan yang penggunaan
tambahan untuk dilakukan di sekolah. anggaran Dana BOS
operasional agar tidak terlalu
sekolah. kaku.
3 Dunia · Keberadaan dunia · Kepedulian dunia · Mengadakan
. Usaha/Dunia usaha/dunia kerja usaha/dunia kerja kerjasama dengan
Kerja di sekitar sekolah untuk mendukung dunia usaha/dunia
(DU/DK) cukup banyak. program-program kerja untuk
· Dunia usaha/dunia sekolah masih pengembangan
kerja memiliki rendah. Mulok.
potensi

71
Edisi Revisi
Rencana Tindak
No Komponen Peluang Tantangan
Lanjut
mendukung
sekolah
dibidangkewirausa
haan.
4 Sekolah · SMK memiliki · Belum ada kerjasama · Menjalin kerjasama
. Menengah SKL, SK dan KD dengan SMK. dengan SMK dalam
Kejuruan Kewirausahaan. pengembangan
(SMK) SKL, SK dan KD
Mulok.
5 Kebutuhan · Siswa bisa · Belum ada kerjasama · Menjalin kerjasama
. Pasar menciptakan dengan penjual. dengan pengusaha
produk yang · Persaingan bisnis atau penjual.
mempunyai daya dengan produk yang
jual. sama atau sejenis.

H. KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR


1. Visi Provinsi Jambi
Terwujudnya Provinsi Jambi yang Tertib, Unggul, Nyaman, Tangguh, Adil dan
Sejahtera
2. Visi Diknas Provinsi Jambi
Terwujudnya Insan Cerdas Kompetitif
3. Visi Kabupaten/Kota
Meningkatkan Kesejahetaan Rakyat (Merakyat)
4. Analisis Potensi dan Kebutuhan Daerah

Potensi
No. Peluang Tantangan Potensi Mulok
Daerah
1. Sumber · Garis pantai terpanjang di · Garis pantai mulai · Pembuatan
Daya Alam Provinsi Jambi. mengalami abrasi. pembibitan
· Hasil perikanan dan · Penggunaan alat bakau.
kelautan yang melimpah. tangkap yang · Kewirausahaan.
· Lahan pertanian luas. berlebihan. · Promosi
· Lahan perkebunan luas. · Penggunaan pariwisata.
· Terdapat Taman teknologi pertanian
Nasional Berbak. yang belum

· Daerah Aliran Sungai. optimal.


· Penyediaan bibit
dan pupuk yang
masih kurang .
· Belum terpublikasi
72
Edisi Revisi
Potensi
No. Peluang Tantangan Potensi Mulok
Daerah
dengan baik dan
akses yang sulit
dijangkau.
2. Sumber · Masyarakat bersifat · Minimnya sumber · Peningkatan
Daya terbuka dan mau daya manusia potensi peserta
Manusia menerima inovasi yang memiliki didik.
dibidang IPTEK. kemampuan
mengolah sumber
daya alam.
3. Lokasi · Daerah interland segitiga · Infrastruktur belum · Menjalin
Geografis pertumbuhan ekonomi optimal. kerjasama
Singapura-Batam-Johor. dengan instansi
· Bagian pelayaran kapal terkait dalam
nasional dan pengembangan
internasional (ALKI I). Mulok.
· Dekat dengan ibukota
Provinsi.
· Berada di daerah pesisir.
4. Budaya · Mandi Safar. · Sedikitnya jumlah · Pelestarian dan
· Festival Budaya sejarawan dan promosi budaya
kampung laut. budayawan. daerah.
· Bahasa melayu pesisir. · Kurangnya
· Tari sumbun. perhatian
masyarakat.
· Kurangnya minat
generasi muda
mengenal budaya.
5. Historis · Terdapat berbagai · Situs peninggalan · Promosi
macam peninggalan sejarah belum pariwisata.
sejarah banyak dikenal · Pemandu
- Situs Lambur masyarakat. wisata.
- Situs Siti Hawa
- Situs Kota Kandis
- Makam Rang Kayo
Hitam dan Rang Kayo
Pingai.

5. Analisis Daya Dukung Satuan Pendidikan


Rencana Tindak
No. Komponen Peluang Tantangan
Lanjut
1. Peserta Didik · Siswa lebih · Tingkat motivasi · Sekolah berupaya

73
Edisi Revisi
Rencana Tindak
No. Komponen Peluang Tantangan
Lanjut
menyukai kegiatan belajar siswa masih membekali dan
yang berkaitan rendah. mengembangkan
dengan seni. · Masih rendahnya potensi peserta
· Siswa mempunyai daya dukung orang didik melalui
kreatifitas yang tua terhadap Muatan Lokal.
tinggi. pendidikan anak.
· Siswayang
melanjutkan
keperguruan tinggi
masih rendah.
2. Pendidik · Semua guru · Rendahnya minat · Mendayagunakan
memiliki kualifikasi guru untuk guru yang memiliki
pendidikan S-1. menyalurkan bakat potensi sesuai
· Guru mengajar yang dimilikinya. muatan lokal yang
sesuai dengan · Banyak guru yang akan
bidang keahlian memiliki kegiatan lain dikembangkan.
masing-masing. setelahn jam
· Ada guru yang pelajaran selesai.
memiliki kreatifitas.
· Sebagian guru
mampu
mengajarkan seni,
baik seni suara, tari
maupun seni kriya.
3. Sarana · Memiliki labor IPA · Minimnya literatur · Sekolah berupaya
Prasarana yang memadai. sebagai acuan dalam menyediakan
· Memiliki ruang TIK mengolah seni. literatur-literatur
yang baik. · Listrik yang sering dari instansi yang
· Mempunyai ruang padam. berkaitan.
kriya yang dapat · Jaringan komunikasi · Sekolah berupaya
dipergunakan yang masih susah. menyediakan
dalam mengolah generator set yang
seni. dapat digunakan
sebagai antisipasi
jika listrik padam.

6. Analsis Daya Dukung Lingkungan Ekternal


No. Komponen Peluang Tantangan Rencana Tindak Lanjut

74
Edisi Revisi
1. Komite · Komite sekolah · Adanya peraturan · Sekolah memberikan
Sekolah dapat membantu daerah tentang penjelasan kepada
dalam pemenuhan sekolah gratis. Komite sekolah tentang
kebutuhan sarana · Kurang terlibatnya Muatan Lokal tersebut.
dan prasarana yang komite sekolah
diperlukan untuk dalam
Muatan Lokal. mengembangkan
Muatan Lokal.
2. Instansi · Instansi terkait · Kurang terlibatnya · Sekolah mengadakan
terkait memiliki potensi pihak instansi nota kesepahaman
mendukung sekolah terkait dalam dengan instansi terkait
dibidang Muatan pengembangan dalam
Lokal. Muatan Lokal. mengembangkan
Muatan Lokal.
I. KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
1. Visi Provinsi Jambi
Terwujudnya Provinsi Jambi yang Tertib, Unggul, Nyaman, Tangguh, Adil dan
Sejahtera
2. Visi Diknas Provinsi Jambi
Terwujudnya Insan Cerdas Kompetitif
3. Visi Kabupaten/Kota
Terwujudnya Kabupaten Tanjung Jabung Barat Maju, Adil, Makmur, Bermartabat
dan Berkualitas
4. Analisis Potensi dan Kebutuhan Daerah
Potensi
No. Peluang Tantangan Potensi Mulok
Daerah
1. Sumber · Lahan cukup luas · Keasaman tanah · Pemanfaatan
Daya Alam untuk areal cukup tinggi dan lahan lahan pertanian
pertanian/perkebunan. berupa rawa. dan perkebunan
· Hutan Mangrove · Pelestarian hutan serta
· Pertambangan/Energi Mangrove peternakan.

· Kelautan/Perikanan · Aset dikelola oleh · Home Industry/

· Taman Wisata perusahaan asing. wirausaha.

- Sungai Pengabuan. · Pemasaran dalam · Kewirausahaan

- Air Terjun. skala lokal pengelolaa hasil

- Air Panas · Belum terekspolarasi laut.


secara maksimal · Promosi
lokasi wisata. wisata/agro
· Sarana dan wisata.
prasarana/infrastruktur
akses wisata menuju

75
Edisi Revisi
Potensi
No. Peluang Tantangan Potensi Mulok
Daerah
lokasi wisata.
2. Sumber · Masyarakat mampu · Kurangnya · Pembinaan dan
Daya bekerjasama dan pengetahuan dan pelatihan potensi
Manusia saling terbuka. motivasi terhadap peserta didik.
masyarakat dalam
pengembangan hasil
usaha.
3. Lokasi · Lokasi ibukota · Sekolah belum · Pemanfaatan
Geografis kabupaten berada menjalin kemitraan kerjasama
disekitar lembaga dan dengan berbagai dengan instansi
dinas lain yang terkait. instansi maupun terkait dan
perusahaan terkait. perusahaan
terdekat dengan
sekolah.
4. Budaya · Terdapat berbagai · Kesenian daerah · Promosi Batik
kesenian khas daerah kurang berkembang · Promosi lokasi
: karena kurang wisata
- Seni tari (tari sosialisasi ke · Promosi tari
kepiting, tari merak, masyarakat. daerah
tari sahuran) · Minimnya wadah
- Seni batik untuk mengeksplor
- Permainan derah bakat seni dari
- Seni musik (grup pemerintah daerah.
kompangan) · Perbedaan suku dan
- Alat musik budaya.
5. Historis · Terdapat berbagai · Peinggalan sejarah · Promosi
macam peninggalan belum banyak dikenal pariwisata.
sejarah oleh masyarakat. · Pemandu
- Makam leluhur wisata.
(kuburan panjang
moyang mendaluh,
pemakaman taman
raja)
- Peralatan
memasak jaman
dulu.
- pelabuhan
- Rumah
Peninggalan
Belanda
- Taman Makam

76
Edisi Revisi
Potensi
No. Peluang Tantangan Potensi Mulok
Daerah
Pahlawan.

5. Analisis Daya Dukung Satuan Pendidikan


No Rencana Tindak
Komponen Peluang Tantangan
. Lanjut
1. Peserta Didik · Kehadiran peserta · Motivasi dan kondisi · Sekolah
didik cukup tinggi. ekonomi keluarga berusaha
· Mau menerima masih rendah. membekali dan
inovasi · Lulusan yang mengembangkan
dibidangIPTEK. melanjutkan ke potensi melalui
perguruan tinggi masih Muatan Lokal.
kurang (± 15%)
2. Pendidik · Semua guru · Ada beberapa guru · Mendayagunakan
berkualifikasiS-1 yang tidak mengajar guru yang
dan beberapa S-2. sesuai dengan latar memiliki potensi
· Ada guru yang belakang pendidikan. sesuai muatan
memiliki lokal yang akan
keterampilan dikembangkan di
berwirausaha dan sekolah.
pertanian
3. Tenaga · Tenaga
Kependidikan kependidikan
seperti TU
kompeten
dibidangnya.
4. Sarana dan · Kondisi dan · Kurangnya buku-buku Sekolah
Prasarana kelengkapan ruag referensi di berupaya
laboratoraium IPA perpustakaan sekolah. menyediakan
dan komputer layanan
memadai. peminjaman
dengan
perpustakaan
sekolah atau
lembaga lain.

6. Analisis Daya Dukung Lingkungan Eksternal

77
Edisi Revisi
No Rencana Tindak
Komponen Peluang Tantangan
. Lanjut
1. Komite · Memiliki potensi · Tidak selalu di · Mengadakan
Sekolah sebagai tempat karena koordinasi yang
narasumber untuk mempunyai lebih sering
meningkatkan kesibukan kerja. dengan komite
mutu sekolah. · Tidak seluruhnya sekolah.
· Berpotensi anggota komite
mendukung yang berperan
sekolah dalam mendukung
menyediakan sepenuhnya.
sarana dan
prasarana yang
diperlukan.
2. Dunia Usaha · Cukup banyak · Belum adanya MoU · Mengadakan
dilingkungan dengan pihak MoU antara
sekolah yang sekolah. sekolah dengan
dapat mendukung pihak dunia
kegiatan usaha.
pembelajaran
Mulok.
3. Stakeholder · Tersedianya · Kualitas peserta
perusahaan yang didik ada yang tidak
dapat menerima sesuai kualifikasi
peserta didik yang perusahaan.
telah tamat
sebagai tenaga
kerja.

J. TEBO
1. Visi Provinsi Jambi
Terwujudnya Provinsi Jambi yang Tertib, Unggul, Nyaman, Tangguh, Adil dan
Sejahtera
2. Visi Diknas Provinsi Jambi
Terwujudnya Insan Cerdas Kompetitif
3. Visi Kabupaten/Kota
Menuju Tebo Sejahtera, Aman, Harmonis dan Merata
4. Analisis Potensi dan Kebutuhan Daerah
Potensi
No. Peluang Tantangan Potensi Mulok
Daerah
1. Sumber Daya · Lahan perkebunan · Hasil perkebunan · Peningkatan
Alam karet yang luas. karet belum pemanfaatan

78
Edisi Revisi
Potensi
No. Peluang Tantangan Potensi Mulok
Daerah
(perkebunan · Hasil perkebunan karet dimanfaatkan lahan
karet) yang melimpah secara optimal. perkebunan
· Harga-harga karet karet.
yang relatif · Pemasaran
rendah. hasil
perkebunan
karet.
2. Sumber Daya
Manusia
3. Lokasi
Geografis
4. Budaya · Terdapat berbagai · Kesenian daerah · Pelestarian
kesenian khas daerah teluk kuali belum dan promosi
teluk kuali seperti : tari berkembang, kesenian
teluk kembang, joget karena kurang daerah teluk
teluk kembang, krinok mendapat kuali.
malako intan. perhatian
masyarakat.

5. Analisis Daya Dukung Satuan Pendidikan


No. Komponen Peluang Tantangan Rencana Tindak Lanjut
1. Peserta · Kehadiran dan · Kondisi ekonomi · Sekolah berupaya
Didik motivasi belajar keluarga pada membekali dan
tinggi. umumnya mengembangkan
rendah. potensi peserta didik
melalui Muatan Lokal
budaya Daerah Teluk
Kuali.
2. Pendidik · Semua guru · Belum · Mendayagunakan
berkualifikasiS-1 terfungsikannya guru yang memiliki
dan beberapa S-2. guru yang potensi
· Mengajar sesuai memiliki potensi dibidangbudaya
latar belakang diluar kompetensi daerah yang akan
pendidikan. mata pelajaran. dikembangkan
sekolah.
3. Sarana · Kondisi · Kurangnya · Sekolah berupaya
Prasarana kelengkapan peralatan yang menyediakan layanan
ruangan budaya memadai sebagai peminjaman dengan
daerah belum sarana perpustakaan yang
tersedia. pembelajaran berhubungan dengan
budaya daerah budaya daerah Teluk
Teluk Kuali. Kuali.
79
Edisi Revisi

6. Analisis Daya Dukung Lingkungan Eksternal


Rencana Tindak
No. Komponen Peluang Tantangan
Lanjut
1. Komite · Komite sekolah memiliki · Narasumber · Mengundang
Sekolah potensi sebagai sarana dari unsur unsur komite
narasumber dalam komite sekolah sekolah yang
peningkatan mutu yang ada, berpotensi
sekolah. belum berperan sebagai
· Komite punya potensi sebagaimana narasumber
membantu sekolah dalam mestinya. dalam
pemenuhan sarana peningkatan
prasarana yang mutu sekolah.
diperlukan.

Satuan pendidikan memilah alternatif muatan lokal yang akan dikembangkan.


Selanjutnya memilih dan menentukan muatan lokal apa yang akan diusulkan untuk
dikembangkan dengan mempertimbangkan daya dukung yang ada pada satuan pendidikan.
Daya dukung yang dimaksud, misalnya; minat peserta didik, potensi pendidik, sarana
prasarana, dan daya dukung yang lain. Hasilnya diusulkan ke Pemerintah Provinsi Jambi
melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jambi.

B. Pengembangan Muatan Lokal Provinsi Jambi


Pemerintah Provinsi melalui TPK Provinsi Jambi dalam pengembangan muatan
lokal melalui kegiatan:
1. Analisis dan Identifikasi Terhadap Usulan Satuan Pendidikan
Pemerintah daerah melalui tim pengembang kurikulum memilih usulan muatan lokal
yang diajukan oleh satuan pendidikan yang sesuai dengan potensi lokal, keunikan
lokal serta visi dan misi daerah. Selanjutnya menentukan beberapa muatan lokal untuk
dijadikan pilihan dan digunakan pada satuan pendidikan di wilayahnya.

2. Perumusan Kompetensi Dasar


Langkah berikutnya dalam pengembangan muatan lokal adalah merumuskan
kompetensi dasar. Kompetensi dasar dirumuskan dengan mempertimbangkan
kompetensi dasar usulan satuan pendidikan yang muatan lokalnya telah dipilih dan
ditentukan dari hasil analisis.
Kompetensi dasar adalah kemampuan untuk mencapai kompetensi inti (KI) yang harus
diperoleh oleh peserta didik melalui pembelajaran. Kompetensi dasar terdiri atas
dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang bersumber pada kompetensi inti
yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan
80
Edisi Revisi

memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, dan ciri dari suatu mata
pelajaran.
Perumusan kompetensi dasar oleh pemerintah daerah dilakukan oleh Tim
Pengembang Kurikulum Provinsi Jambi, dengan melibatkan berbagai pihak antara lain;
Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tokoh
masyarakat dan dinas terkait, sehingga diperoleh suatu kompetensi dasar yang dapat
dipertanggungjawabkan secara akademik dan memiliki legalitas formal.

Hasil perumusan kompetensi dasar muatan lokal yang diusulkan sebagai berikut:

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

Satuan Pendidikan : SMA/SMK


Bidang Studi : Muatan Lokal
Kelas :-
Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
humaniora dengan wawasan kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk meemcahkan masalah.

1. Budaya Lokal
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
3. Memahami, menerapkan, 3.1 Memahami berbagai budaya lokal (Tarian, musik,
menganalisis pengetahuan pakaian, kerajinan, sastra, cerita rakyat, kuliner,
faktual, konseptual, prosedural bahasa, prosesi adat, ziarah kubur, budaya khas
berdasarkan rasa ingin tahunya pergaulan, etnobotni, bekarang dan lain-lain) sebagai
tentang ilmu pengetahuan, upaya melestarikan budaya daerah.
3.2 Menganalisis berbagai tantangan dan hambatan yang
teknologi, seni, budaya, dan
dihadapi oleh budaya lokal (Tarian, musik, pakaian,
humaniora dengan wawasan
kerajinan, sastra, cerita rakyat, kuliner, bahasa,
kemanusiaan, kebangsaan,
prosesi adat, ziarah kubur, budaya khas pergaulan,
kenegaraan, dan peradaban
etnobotni, bekarang dan lain-lain) sebagai upaya
terkait penyebab fenomena dan
melestarikan budaya daerah
kejadian, serta menerapkan
3.3 Mengembangkan budaya Tarian, musik, pakaian,
pengetahuan prosedural pada
kerajinan, sastra, cerita rakyat, kuliner, bahasa,
bidang kajian yang spesifik
prosesi adat, ziarah kubur, budaya khas pergaulan,
sesuai dengan bakat dan
etnobotni, bekarang dan lain-lain) sebagai upaya
minatnya untuk memecahkan
81
Edisi Revisi
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
masalah melestarikan budaya daerah.
4. Mengolah, menalar dan menyaji 4.1 Mempublikasikan budaya lokal ((Tarian, musik,
dalam ranah konkret dan ranah pakaian, kerajinan, sastra, cerita rakyat, kuliner,
abstrak terkait dengan bahasa, prosesi adat, ziarah kubur, budaya khas
pengembangan dari yang pergaulan, etnobotni, bekarang dan lain-lain) sebagai
dipelajarinya di sekolah secara upaya melestarikan budaya daerah.
4.2 Menyajikan hasil analisis mengenai berbagai
mandiri, dan mampu
tantangan dan hambatan yang dihadapi budaya lokal
menggunakan metoda sesuai
((Tarian, musik, pakaian, kerajinan, sastra, cerita
kaidah keilmuan.
rakyat, kuliner, bahasa, prosesi adat, ziarah kubur,
budaya khas pergaulan, etnobotni, bekarang dan lain-
lain) sebagai upaya melestarikan budaya daerah.
4.3 Mengkreasikan budaya khas lokal ((Tarian, musik,
pakaian, kerajinan, sastra, cerita rakyat, kuliner,
bahasa, prosesi adat, ziarah kubur, budaya khas
pergaulan, etnobotni, bekarang dan lain-lain) sebagai
upaya melestarikan budaya daerah.

2. Sejarah
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
3. Memahami, menerapkan, menganalisis 3.1 Memahami perkembangan sejarah Jambi dari
pengetahuan faktual, konseptual, zaman praaksara,zaman klasik, zaman
prosedural berdasarkan rasa ingin penjajahan sampai zaman kemerdekaan
tahunya tentang ilmu pengetahuan, sebagai upaya untuk menumbuhkan dan
teknologi, seni, budaya, dan humaniora meningkatkan rasa cinta terhadap daerahnya.
3.2 Menganalisis bukti-bukti peninggalan dan
dengan wawasan kemanusiaan,
tempat bersejarah di provinsi Jambi (zaman
kebangsaan, kenegaraan dan
praaksara zaman klasik, zaman penjajahan
peradaban terkait penyebab fenomena
dan zaman kemerdekaan) misalnya candi,
dan kejadian, serta menerapkan
makam, situs, prasasti, museum, tugu, cagar
pengetahuan prosedural pada bidang
budaya, mesjid, bedug, batu, pemakaman,
kajian yang spesifik sesuai dengan
bahasa dan aksara incung, bahasa ibu, umoh
bakat dan minatnya untuk memecahkan
lahek dalam rangka menjaga dan
masalah
melestarikan sejarah yang di provinsi Jambi.
3.3 Menganalisis upaya menjaga dan
melestarikan berbagai macam peninggalan
dan tempat bersejarah di Provinsi Jambi
(zaman praaksara, zaman klasik, zaman
penjajahan dan zaman kemerdekaan (candi,
makam, situs, prasasti, museum, tugu, cagar
budaya mesjid, bedug, batu, pemakaman,
bahasa dan aksara incung, bahasa ibu, umoh
lahek).

82
Edisi Revisi
3.4 Memahami berbagai macam cerita rakyat di
Provinsi Jambi sebagai sumber secara lisan
dan tulisan sebagai upaya melestarikan
kekayaan daerah
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam 4.1 Mempublikasikan perkembangan sejarah
ranah konkret dan ranah abstrak terkait Jambi dari zaman praaksara, zaman klasik,
dengan pengembangan dari yang zaman penjajahan dan zaman kemerdekaan
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, sebagai upaya untuk menumbuhkan dan
dan mampu menggunakan metoda meningkatkan rasa cinta terhadap daerahnya
4.2 Menyajikan laporan kondisi berbagai macam
sesuai kaidah keilmuan.
peninggalan dan tempat bersejarah di
provinsi Jambi
4.3 Menyajikan/Mempublikasikan hasil analisis
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
masyarakat dan pemerintah dalam upaya
menjaga dan melestarikan berbagai macam
peninggalan dan tempat bersejarah di
Provinsi Jambi
4.4 Menyajikan berbagai macam cerita rakyat di
Provinsi Jambi

3. Sosial Ekonomi
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
3. Memahami, menerapkan, 3.1 Memahami potensi sosial ekonomi dalam bidang
menganalisis pengetahuan pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan dan
faktual, konseptual, prosedural pertambangan dalam upaya meningkatkan potensi
berdasarkan rasa ingin tahunya ekonomi deaerah setempat.
3.2 Memahami potensi sosial ekonomi kepariwisataan
tentang ilmu pengetahuan,
dalam upaya menarik minat wisatawan dan investor
teknologi, seni, budaya, dan
sehingga dapat menngkatkan taraf hidup dan
humaniora dengan wawasan
ekonomi masyrakat setempat dengan tetap
kemanusiaan, kebangsaan,
mempertahankan nilai-nilai luhur budaya setempat.
kenegaraan dan peradaban
3.3 Memahami jenis-jenis industri kecil (anyaman, batik,
terkait penyebab fenomena dan
bordiran, batu bata, rajutan dan pandai besi) dalam
kejadian, serta menerapkan
upaya meningkatkan potensi ekonomi di daerah
pengetahuan prosedural pada
setempat.
bidang kajian yang spesifik 1.4 Memahami potensi sosial ekonomi dibidang kuliner
sesuai dengan bakat dan sebagai upaya melestarikan dan meningkatkan taraf
minatnya untuk memecahkan hidup, sosial ekonomi masyarakat setempat.
masalah 3.5 Memahami konsep dan teknik pengolahan limbah
organik dan/atau anorganik dalam upaya mengatasi
pencemaran lingkungan sehingga bernilai ekonomis
bagi masyarakat di daerah setempat.
4. Mengolah, menalar dan menyaji 4.1 Membuat promosi potensi sosial ekonomi
83
Edisi Revisi
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
dalam ranah konkret dan ranah kepariwisataan dalam upaya menarik minat
abstrak terkait dengan wisatawan dan investor sehingga dapat meningkatkan
pengembangan dari yang potensi ekonomi derah setempat.
4.2 Membuat publikasi potensi sosial ekonomi
dipelajarinya di sekolah secara
kepariwisataan dalam upaya menarik minat
mandiri, dan mampu
wisatawan dan investor sehingga dapat meningkatkan
menggunakan metoda sesuai
taraf hidup ekonomi masyarakat setempat
kaidah keilmuan.
4.3 Membuat promosi jenis-jenis industri kecil (anyaman,
batik, bordiran, batu bata, rajukan dan pandai besi)
dalam upaya meningkatkan potensi ekonomi di
daerah setempat.
4.4 Membuat promosi potensi sosial ekonomi di bidang
kuliner sebagai upaya melestarikan dan
meningkatkan tarap hidup sosial ekonomi masyarakat
setempat.
4.5 Mempraktikkan teknik pengolahan limbah organik
dan/atau anorganik dlam upaya mengatasi
pencemaran lingkungan sehingga bernilai ekonomis
bagi masyarakat di daerah setempat.

4. Olahraga dan Permainan


Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
Memahami, menerapkan, 3.1 Memahami berbagai Olahraga dan Permainan
menganalisis pengetahuan Tradisional (gasing, silat tradisi, yeye, patok lele,
faktual, konseptual, prosedural engkek-engkek, congklak, pancit, balumbo biduk,
berdasarkan rasa ingin tahunya terompa sayak, yaya oma, ular nago,
tentang ilmu pengetahuan, engrang/ketinjak, sepak kaleng, pecah piring, pahit
teknologi, seni, budaya, dan utan, asuh lesung, batu tumbuk, injit-injit semut,
humaniora dengan wawasan sumpit, arung jeram, tok-tok stok, kasti, kelereng,
kemanusiaan, kebangsaan, karet, taji, lukah gilo dan bdil buluh) dalam upaya
kenegaraan dan peradaban melestarikannya sebagai kekayaan budaya daerah.
terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan

84
Edisi Revisi
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
masalah
4. Mengolah, menalar dan menyaji 4.1 Membuat publikasi (mempublikasikan) berbagai
dalam ranah konkret dan ranah Olahraga dan Permainan Tradisional (gasing, silat
abstrak terkait dengan tradisi, yeye, patok lele, engkek-engkek, congklak,
pengembangan dari yang pancit, balumbo biduk, terompa sayak, yaya oma,
dipelajarinya di sekolah secara ular nago, engrang/ketinjak, sepak kaleng, pecah
mandiri, dan mampu piring, pahit utan, asuh lesung, batu tumbuk, injit-injit
menggunakan metoda sesuai semut, sumpit, arung jeram, tok-tok stok, kasti,
kaidah keilmuan. kelereng, karet, taji,
lukah gilo dan bdil buluh) dalam upaya
melestarikannya sebagai kekayaan budaya daerah.

A. Penetapan Muatan Lokal Sebagai Bagian dari Muatan Pembelajaran


Pemerintah provinsi menetapkan pelaksanaan muatan lokal sebagai bagian dari
muatan pembelajaran, atau menjadi mata pelajaran yang berdiri sendiri. Muatan lokal
sebagai muatan pembelajaran adalah muatan lokal yang seluruh kompetensi dasarnya
diintegrasikan dalam mata pelajaran yang sesuai antara lain: Seni Budaya, Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Prakarya dan Kewirausahaan. Sedangkan
muatan lokal sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri adalah muatan lokal yang
berdiri sebagai mata pelajaran sendiri, masuk ke dalam struktur kurikulum sesuai
tingkatannya dan diberlakukan seperti layaknya mata pelajaran lain dengan beban
belajar maksimal 2 (dua) jam perminggu.
Hal yang menjadi pertimbangan dalam menetapkan muatan lokal menjadi mata
pelajaran yang berdiri sendiri antara lain:
a. Memiliki KD yang berbeda dengan KD pada mata pelajaran lain.
b. Memiliki KD yang utuh dan berjenjang minimal untuk 1 (satu) semester.
Tim pengembang kurikulum selanjutnya menyampaikan dokumen hasil kegiatan
analisis dan identifikasi terhadap usulan satuan pendidikan dari semua daerah sampai
dengan menetapkan muatan lokal sebagai bagian dari muatan pembelajaran atau
menjadi mata pelajaran yang berdiri sendiri kepada Pemerintah Provinsi Jambi sebagai
usulan.

85
Edisi Revisi

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap keterkaitan KD Muatan Lokal dengan mata pelajaran Wajib B dan mata
pelajaran lainnya, maka diperoleh hasil pada tabel berikut :

1. Pengintegrasian Mulok Sosial - Ekonomi Pada Mapel Pkwu

Mengintegrasi ke KD mapel PKWU


KD MULOK STATUS MULOK
DALAM
NO INDIKATOR PEMBELAJARAN
X XI XII
NO
KD
KD NO. KD NO. NO.
KD KD
KD KD KD
1 3.1 Memahami · Mengidentifikasi 3.2 Memahami 3.1 Memahami 3.1 Memahami Terintegrasi pada
potensi sosial potensi sosial perencanaan perencanaan perencanaan aspek pertanian,
ekonomi ekonomi usaha budidaya usaha budidaya usaha budidaya perikanan, dan
(pertanian, (pertanian, tanaman pangan pembenihan ikan unggas petelur peternakan
perkebunan, perkebunan, meliputi ide dan konsumsi meliputi meliputi ide dan
kehutanan, kehutanan, peluang usaha, ide dan peluang peluang usaha,
perikanan, perikanan, sumber daya, usaha, sumber sumber daya,
pertambangan) administrasi, dan daya, administrasi, dan
pertambangan)
dalam upaya
dalam upaya pemasaran administrasi, dan pemasaran
meningkatkan
potensi ekonomi meningkatkan pemasaran
daerah setempat potensi ekonomi Menyusun Menyusun
daerah setempat 4.2 perencanaan 4.1 perencanaan
Menyusun
· Mendeskripsikan usaha budidaya 4.1 perencanaan usaha budidaya
potensi sosial tanaman pangan usaha budidaya unggas petelur
ekonomi meliputi ide dan pembenihan ikan meliputi ide dan
(pertanian, peluang usaha, konsumsi meliputi peluang usaha,
perkebunan, sumber daya, ide dan peluang sumber daya,
Membuat kehutanan, administrasi, dan usaha, sumber administrasi, dan
4.1 promosi potensi perikanan, pemasaran pemasaran
daya,
(sosial, pertambangan) administrasi, dan
pertanian, dalam upaya Memahami pemasaran Menganalisis
3.3 3.4
perkebunan, meningkatkan sistem produksi media promosi
kehutanan, potensi ekonomi tanaman pangan produk usaha
perikanan, daerah setempat berdasarkan budidaya unggas
Menganalisis
86
Edisi Revisi

pertambangan) daya dukung strategi promosi petelur


dalam upaya Merancang media yang dimiliki oleh usaha budidaya
meningkatkan promosi potensi daerah setempat pembenihan ikan Merancang media
potensi ekonomi 3.4 konsumsi 4.4 promosi produk
sosial ekonomi
daerah setempat (pertanian, Memproduksi usaha budidaya
perkebunan, tanaman pangan Melakukan unggas petelur
4.3
kehutanan, berdasarkan promosi produk
perikanan, daya dukung usaha budidaya Menganalisis
pertambangan) yang dimiliki oleh pembenihan ikan 3.9 media promosi
dalam upaya daerah setempat konsumsi produk usaha
meningkatkan 4.4
budidaya unggas
potensi ekonomi Menganalisis pedaging
daerah setempat strategi promosi
usaha budidaya Merancang media
pembenihan ikan promosi produk
3.9 hias 4.9 usaha budidaya
unggas pedaging
Melakukan
promosi produk
usaha budidaya
pembenihan ikan
hias
4.9
2 3.2 Memahami Mengidentifikasi - - - - - - Berdirisendiri
potensi sosial potensi sosial
ekonomi ekonomi
kepariwisataan kepariwisataan
dalam upaya dalam upaya
menarik minat menarik minat
wisatawan dan wisatawan dan
investor
investor sehingga
sehingga dapat
meningkatkan dapat
taraf hidup meningkatkan
ekonomi taraf hidup
masyarakat ekonomi
setempat dengan masyarakat
tetap setempat.
mempertahankan Mendeskripsikan
nilai-nilai luhur potensi sosial
budaya setempat ekonomi
kepariwisataan
87
Edisi Revisi

dalam upaya
menarik minat
wisatawan dan
investor sehingga
Membuat dapat
publikasi potensi meningkatkan
sosial ekonomi taraf hidup
4.2 kepariwisataan ekonomi
dalam upaya masyarakat
menarik minat setempat
wisatawan dan
investor
sehingga dapat Merancang media
meningkatkan publikasipotensis
taraf hidup osial ekonomi
ekonomi kepariwisataan
masyarakat dalam upaya
setempat dengan menarik minat
tetap wisatawan dan
mempertahanka investor sehingga
n nilai-nilai luhur dapat
budaya meningkatkan
setempat. taraf hidup
ekonomi
masyarakat
setempat dengan
tetap
mempertahankan
nilai-nilai luhur
budaya setempat.

Melakukan
publikasi potensi
sosial ekonomi
kepariwisataan
dalam upaya
menarik minat
wisatawan dan
investor sehingga
dapat
meningkatkan
88
Edisi Revisi

taraf hidup
ekonomi
masyarakat
setempat dengan
tetap
mempertahankan
nilai-nilai luhur
budaya setempat.
3 3.3 Memahami jenis- Mengidentifikasi 3.2 Memahami - - 3.4 Menganalisis Indikator pada
jenis industri jenis-jenis industri perencanaan media promosi
kecil (anyaman, Mulok
kecil di daerah usaha kerajinan untuk produk hasil
batik, bordiran, setempat dengan inspirasi usaha kerajinan diintegrasikan
batu bata, Mendeskripsikan budaya lokal non yang berdasarkan
rajutan dan kepada KD PKWU
potensi industri benda (misalnya pada kebutuhan
pandai besi) cerita rakyat, dan keinginan dan materi
kecil dalam upaya
dalam upaya mitos, simbol, lingkungan
meningkatkan meningkatkan kerajinan lokal
potensi daerah tarian, pantun sekitar/pasar lokal.
potensi ekonomi
di daerah setempat. dan upacara
setempat adat) yang Merancang media
meliputi ide dan 4.4 promosi untuk
peluang usaha, produk hasil usaha
sumber daya, kerajinan yang
Memproduksi administrasi dan berdasarkan pada
Membuat
4.3 promosi jenis- industri kecil pemasaran kebutuhan dan
jenis industri dalam upaya keinginan
kecil (anyaman, meningkatkan Menyusun lingkungan
4.2 sekitar/pasar lokal
batik, bordiran, potensi daerah perencanaan
batu bata, setempat. usaha kerajinan
rajutan dan Merancang media dengan inspirasi Menganalisis
3.9
pandai besi) publikasi potensi budaya lokal non media promosi
dalam upaya industri kecil benda (misalnya untuk produk hasil
meningkatkan dalam upaya cerita rakyat, usaha kerajinan
potensi ekonomi yang berdasarkan
meningkatkan mitos, simbol,
di daerah pada kebutuhan
daya saing di tarian, pantun
setempat dan keinginan
daerah setempat. dan upacara
adat ) yang pasar global
Mempromosikan
potensi industri meliputi ide dan
peluang usaha, Merancang media
kecil dalam upaya
sumber daya, 4.9 promosi untuk
meningkatkan
administrasi dan produk hasil usaha
daya saing di
kerajinan yang
89
Edisi Revisi

daerah setempat. pemasaran berdasarkan pada


kebutuhan dan
Memahami keinginan pasar
3.7 perencanaan global
usaha kerajinan
dengan inspirasi
artefak/objek
budaya lokal
(misalnya
pakaian daerah,
wadah
tradisional, dan
senjata
tradisional) yang
meliputi ide dan
peluang usaha,
sumber daya,
administrasi, dan
pemasaran

Menyusun
perencanaan
4.7 usaha kerajinan
dengan inspirasi
artefak/objek
budaya lokal
(misalnya
pakaian daerah,
wadah
tradisional, dan
senjata
tradisional) yang
meliputi ide dan
peluang usaha,
sumber daya,
administrasi, dan
pemasaran
4 3.4 Memahami Mengidentifikasi 3.2 Memahami 3.1 Memahami 3.1 Memahami IndikatorpadaMulo
potensi sosial jenis kuliner perencanaan perencanaan perencanaan
ekonomi kdiintegrasikankep
dalam upaya usaha usaha usaha pengolahan
dibidang kuliner meningkatkan pengolahan pengolahan makanan khas ada
90
Edisi Revisi

sebagai upaya potensi di daerah makanan awetan makanan khas daerah yang KD PKWU
melestarikan dan setempat. dari bahan asli daerah dimodifikasi dari
meningkatkan Mendeskripsikan pangan nabati (orisinil) dari bahan pangan
tarap hidup jenis kuliner meliputi ide dan bahan pangan nabati dan hewani
sosial ekonomi dalam upaya peluang usaha, nabati dan meliputi ide dan
masyarakat meningkatkan sumber daya, hewani meliputi peluang usaha,
setempat. administrasi, dan ide dan peluang sumber daya,
potensi ekonomi
melalui kuliner pemasaran. usaha, sumber administrasi, dan
yang ada di daya, pemasaran
daerah setempat. Menyusun administrasi, dan
4.4 Membuat 4.2
perencanaan pemasaran Menyusun
promosi potensi usaha 4.1 perencanaan
sosial ekonomi pengolahan usaha pengolahan
dibidang kuliner 4.1 Membuat
Memproduksi makanan awetan makanan khas
sebagai upaya perencanaan
jenis kuliner dari bahan daerah yang
melestarikan dan usaha
dalam upaya pangan nabati dimodifikasi dari
meningkatkan pengolahan
meningkatkan meliputi ide dan bahan pangan
taraf hidup sosial makanan khas
ekonomi potensi ekonomi peluang usaha, nabati dan hewani
asli daerah
masyarakat yang ada di sumber daya, meliputi ide dan
(orisinil) dari
setempat daerah setempat. administrasi, dan peluang usaha,
bahan pangan
Merancang media pemasaran sumber daya,
nabati dan
promosi jenis hewani meliputi administrasi, dan
kuliner dalam ide dan peluang pemasaran
upaya Memahami usaha, sumber
meningkatkan perencanaan daya, Menganalisis
potensi ekonomi 3.7 usaha sistem pengolahan
administrasi, dan
yang ada di pengolahan pemasaran 3.2 makanan khas
daerah setempat. makanan awetan 3.2 daerah yang
Mempublikasikan dari bahan Menganalsis dimodifikasi dari
berbagai jenis pangan hewani sistem bahan pangan
kuliner melalui meliputi ide dan pengolahan nabati dan hewani
media yang tepat peluang usaha, makanan khas berdasarkan daya
dalam upaya sumber daya, asli daerah dukung yang
mengenalkan administrasi, dan (orisinil) dari dimiliki oleh daerah
kuliner daerah pemasaran bahan pangan setempat
setempat. nabati dan
Menyusun hewani Mengolah
4.7 perencanaan 4.2 makanan khas
berdasarkan daya
usaha dukung yang daerah yang
pengolahan dimiliki oleh dimodifikasi dari
makanan awetan bahan pangan
91
Edisi Revisi

dari bahan 4.2 daerah setempat nabati dan hewani


pangan hewani berdasarkan daya
meliputi ide dan Pengolahan, dukung yang
peluang usaha, pengemasan, dan dimiliki oleh daerah
sumber daya, pengawetan setempat
administrasi, dan makanan khas
pemasaran asli daerah
(orisinil) dari Menganalisis
Menganalisis bahan pangan 3.4 media promosi
sistem nabati dan produk usaha
3.8
pengolahan hewani pengolahan
makanan awetan berdasarkan makanan khas
dari bahan konsep berkarya daerah yang
pangan hewani dengan dimodifikasi dari
dan pengemasan pendekatan bahan pangan
berdasarkan 3.4 budaya setempat nabati dan hewani
daya dukung dan lainnya
yang dimiliki oleh Merancang media
daerah setempat Menganalsisi promosi produk
strategi promosi 4.4 usaha pengolahan
Mengolah usaha makanan khas
makanan awetan pengolahan daerah yang
4.8 dari bahan makanan khas dimodifikasi dari
pangan hewani asli daerah bahan pangan
berdasarkan (orisinil) dari nabati dan hewani
4.4
daya dukung bahan pangan
yang dimiliki oleh nabati dan
daerah setempat hewani

Melakukan
promosi produk
usaha
pengolahan
makanan khas
asli daerah
(orisinil) dari
bahan bahan
pangan nabati
dan hewani

92
Edisi Revisi

5 3.5 Memahami Mengidentifikasi - - 3.2 Menganalisis - - Indikator pada


konsep dan konsep dan teknik sistem produksi
teknik Mulok
pengolahan kerajinan dari
pengolahan limbah organik bahan limbah diintegrasikan
limbah organik (pembuatan berbentuk bangun
dan/atau kepada KD PKWU
pupuk dan datar
anorganik dalam berdasarkan daya
kuliner) dan/atau
upaya mengatasi dukung yang
anorganik (daur
pencemaran
ulang) dalam dimiliki oleh
lingkungan
sehingga bernilai upaya mengatasi daerah setempat
ekonomis bagi pencemaran
lingkungan serta 4.2 Memproduksi
masyarakat di
daerah setempat pemanfaatannya kerajinan dari
Mendeskripsikank bahan limbah
onsepdanteknikp berbentuk bangun
engolahanlimbah datar
organic berdasarkan daya
(pembuatanpupuk dukung yang
dankuliner) dimiliki oleh
dan/atauanorgani daerah setempat
k (daurulang) 3.4
dalamupayameng Menganalisis
atasipencemaranl strategi promosi
ingkungansertape produk usaha
manfaatannya. kerajinan dari
bahan limbah
berbentuk bangun
datar.
Mempraktikkan
4.5 Mempraktikkan konsepdanteknik 4.4 Melakukan
teknik pengolahan promosi produk
pengolahan limbah organik usaha kerajinan
limbah organik (pembuatanpupuk dari bahan limbah
dan/atau
dankuliner) berbentuk bangun
anorganik dalam
dan/atau datar.
upaya mengatasi
pencemaran anorganik
3.7
lingkungan (daurulang) Menganalisis
sehingga bernilai dalamupayameng system produksi
ekonomis bagi atasipencemaranli kerajinan dari
masyarakat di ngkungansertape bahan limbah
daerah manfaatannyabag berbentuk bangun
93
Edisi Revisi

setempat. imasyarakat di ruang


daerahsetempatn berdasarkan daya
ya. dukung yang
mempublikasi dimiliki oleh
hasil olahan daerah setempat
limbah
organik/atau dan
anroganik di 4.7 Memproduksi
daerahsetempat. kerajinan dari
bahan limbah
berbentuk bangun
ruang
berdasarkan daya
dukung yang
dimiliki oleh
daerah setempat.

2. Pengintegrasian Mulok Sejarah Jambi Pada Mapel Sejarah


STATUS MULOK
KD MULOK Mengintegrasi ke KD Mapel Sejarah DALAM
PEMBELAJARAN
NO INDIKATOR
X XI XII
NO
KD
KD No No No
KD KD KD
KD KD KD
1 3.1 Memahami perkembangan · Mengidentifikasi sejarah Jambi 3.1 Memahami Terintegrasi
sejarah Jambi dari zaman dari zaman klasik, zaman konsep dasar
klasik, zaman penjajahan penjajahan dan zaman sejarah (berpikir
sampai zaman kemerdekaan kemerdekaan sesuai dengan kronologis,
sebagai upaya untuk daerah setempat diakronik,
menumbuhkan dan · Mengklasifikasikan sinkronik, ruang
meningkatkan rasa cinta perkembangan sejarah provinsi dan waktu serta
terhadap daerahnya. Jambi berdasarkan waktu perubahan dan
kejadiannya. keberlanjutan)
·
· Mendeskripsikan perkembangan 3.3 · Menganalisis
sejarah Jambi berdasarkan berbagaiteori
bukti dan waktu kejadiannya tentang proses
dari zaman klasik, zaman masuknya agama
94
Edisi Revisi

penjajahan dan zaman dan kebudayaan


kemerdekaan sesuai dengan Hindu dan
daerah setempat Buddha serta
· Menyimpulkan perkembangan pengaruhnya
sejarah Jambi dari zaman terhadap
klasik, zamana penjajahan dan kehidupan
zaman kemerdekaan sesuai masyarakat
dengan daerah setempat Indonesia
(pemerintahan,
budaya)
·
3.4 · Menganalisis
berbagai teori
tentang proses
masuknya agama
dan kebudayaan
Islam serta
pengaruhnya
terhadap
kehidupan
masyarakat
Indonesia
(ekonomi,
pemerintahan,
budaya)

3.5 Menganalisis
proses masuk
dan
perkembangan
penjajahan
bangsa Eropa
(Portugis,
Spanyol,
Belanda,Inggris)
ke Indonesia

3.6 Menganalisis
dampak politik,
budaya, sosial,
ekonomi, dan
95
Edisi Revisi

pendidikan pada
masa penjajahan
bangsa Eropa,
lahirnya
pergerakan
nasional dan
peristiwa sumpah
pemuda

3.7 Menganalisis
peristiwa
proklamasi
kemerdekaan dan
pembentukan
pemerintahan
pertama Republik
Indonesia, serta
maknanya bagi
kehidupan sosial,
budaya, ekonomi,
politik, dan
pendidikan
bangsa Indonesia

3.8 Menganalisis
strategi dan
bentuk
perjuangan
bangsa Indonesia
dalam upaya
mempertahankan
kemerdekaan dari
ancaman
Sekutu dan
Belanda

3.9 Mengevaluasi
upaya bangsa
indonesia dalam
menghadapi
ancaman
96
Edisi Revisi

disintegrasi
bangsa antara
lain PKIMadiun
1948, DI/TII,
APRA, AndiAziz,
RMS, PRRI,
Permesta, G-30-
S/PKI

3.10 Mengevaluasi
perkembangan
kehidupan
politik dan
ekonomi
Bangsa
Indonesia
pada masa awal
kemerdekaan
sampai dengan
masa
Demokrasi
Terpimpin

3.11 Mengevaluasi
perkembangan
kehidupan politik
dan ekonomi
Bangsa
Indonesia pada
masa Orde Baru
sampai dengan
awal Reformasi,
serta peranan
mahasiswa dan
pemuda dalam
perubahan politik
dan
ketatanegaraan
Indonesia
4.1 Mempublikasikan · Merancang media publikasi 4.1 Terintegrasi
97
Edisi Revisi

perkembangan sejarah Jambi yang menggambarkan 4.3


dari zaman klasik, zaman perkembangan sejarah Jambi 4.4
penjajahan dan zaman dari zaman klasik, zaman 4.5
kemerdekaan sebagai upaya penjajahan dan zaman 4.6
untuk menumbuhkan dan kemerdekaan sesuai dengan 4.7
meningkatkan rasa cinta daerah setempat 4.8
terhadap daerahnya · Mempublikasikan 4.9
perkembangan sejarah Jambi 4.10
sesuai dengan media dari 4.11
zaman klasik, zaman
penjajahan dan zaman
kemerdekaan sesuai dengan
daerah setempat
2 3.2 Menganalisis bukti-bukti · Mengidentifikasi bukti-bukti 3.2 Menganalisis Terintegrasi
peninggalan dan tempat peninggalan dan tempat kehidupan manusia
bersejarah di provinsi Jambi bersejarah di provinsi Jambi dan hasil-hasil
(zaman klasik, zaman · Mendeskripsikan bukti-bukti budaya masyarakat
penjajahan dan zaman peninggalan dan tempat Pra Aksara
kemerdekaan) misalnya candi, bersejarah di provinsi Jambi Indonesia
makam, situs, prasasti, · Menganalisis hasil deskripsi
museum, tugu, cagar budaya, bukti-bukti peninggalan dan
mesjid, bedug, batu, tempat bersejarah di provinsi
pemakaman, bahasa dan Jambi
aksara incung, bahasa ibu,
umoh lahek dalam rangka
menjaga dan melestarikan
sejarah yang di provinsi
Jambi.
4.2 Menyajikan laporan kondisi · Menyajikan laporan tentang 4.2
berbagai macam peninggalan kondisi bermacam-macam
dan tempat bersejarah di peninggalan dan tempat
provinsi Jambi bersejarah di provinsi Jambi

3 3.3 Menganalisis upaya menjaga · Mengidentifikasi kegiatan- 3.13 Mengevaluasi


dan melestarikan berbagai kegiatan dalam rangka menjaga kehidupan
macam peniggalan dan berbagai macam peninggalan Bangsa Indonesia
tempat bersejarah di provinsi dan tempat bersejarah yang ada dalam
Jambi di daerah setempat bersejarah mengembangkan
(zaman klasik, zaman (gotong royong, papan ilmu pengetahuan
penjajahan dan zaman peringatan dll) dan teknologi
kemerdekaan (candi, makam, pada era
98
Edisi Revisi

situs, prasasti, museum, tugu, · Mengidentifikasi upaya kemerdekaan


cagar budaya mesjid, bedug, pemerintah daerah setempat (sejak proklamasi
batu, pemakaman, bahasa dalam melestarikan berbagai sampai dengan
dan aksara incung, bahasa macam peninggalan dan tempat Reformasi)
ibu, umoh lahek). bersejarah yang ada.
· Mendesksipsikan kegiatan-
kegiatan dalam rangka menjaga
berbagai macam peninggalan
dan tempat bersejarah yang ada
di daerah setempat (gotong
royong, papan peringatan dll)
· Mendeskripsikan upaya
pemerintah daerah setempat
dalam melestarikan berbagai
macam peninggalan dan tempat
bersejarah yang ada.
· Membedakan kegiatan-kegiatan
yang dilakukan oleh masyarakat
dan pemerintah dalam upaya
menjaga dan melestarikan
berbagai macam peninggalan
dan tempat bersejarah di
daerah setempat.
· Merancang media publikasi
hasil analisis sesuai dengan
kemampuan siswa.
Mempublikasikan hasil analisis
kegiatan-kegiatan yang
dilakukan oleh masyarakat dan
pemeintah menggunakan media
yang
telah dibuat.
4.3 Menyajikan/Mempublikasikan · Menyajikan / Mempublikasikan
hasil analisis kegiatan- hasil analisis kegiatan-kegiatan
kegiatan yang dilakukan oleh yang dilakukan oleh masyarakat
masyarakat dan pemerintah dan pemerintah dalam upaya
dalam upaya menjaga dan menjaga dan melestarikan
melestarikan berbagai macam berbagai macam peninggalan
peninggalan dan tempat dan tempat bersejarah di
bersejarah di Provinsi Jambi Provinsi Jambi

99
Edisi Revisi

4 3.4 Memahami berbagai macam · Mengidentifikasi berbagai cerita 3.8 Menganalisis Terintegrasi
cerita rakyat di Provinsi Jambi rakyat yang ada di lingkungan strategi dan
sebagai sumber secara lisan setempat bentuk
dan tulisan sebagai upaya · Mendiskripsikan berbagai cerita perjuangan
melestarikan kekayaan daerah rakyat lisan dan tulisan yang bangsa Indonesia
ada di lingkungan setempat dalam upaya
· Membandingkan tehnik dan mempertahankan
media penyampaian cerita kemerdekaan dari
rakyat lisan dan tulisan ancaman
lingkungan setempat Sekutu dan
Belanda
4.4 Menyajikan berbagai · Merancang kegiatan untuk
macam cerita rakyat di menyajikan berbagai macam
Provinsi Jambi cerita rakyat daerah
setempat
· Mengaktualisasikan
berbagai cerita rakyat lisan
dan tulisan yang terdapat di
lingkungan setempat dalam
bentuk pementasan drama,
film/video, dan media
lainnya

100
Edisi Revisi

3. Pengintegrasian Mulok Olahraga Dan Permainan Tradisional Pada Mapel Pjok


STATUS MULOK
KD MULOK Mengintegrasi ke KD mapel PJOK DALAM
PEMBELAJARAN
NO INDIKATOR X XI XII
NO
KD NO NO NO
KD KD KD KD
KD KD KD
1 3.1 Memahami berbagai · Mengidentifikasi permainan Untuk permainan
permainan tradisional tradisional yang ada di lingkungan tradisional menjadi KD
(Gasing, yeye, patok lele, setempat tersendiri pada PJOK
engkek-engkek, congklak, · Mengklasifikasi permainan sebagai KD 3.11
petak umpet, terompa sayak, tradisional yang ada di lingkungan
yaya oma, ular nago,
setempat.
enggrang, pecah piring, asuh
·
lesung, batu tumbuk, injit-injit Menjelaskan cara membuat alat
semut, sumpit, tok-tok stok, dan/atau cara memainkan
kelereng, karet, taji, lukah permainan tradisional yang ada di
gilo dan beden buluh) dalam lingkungan setempat.
upaya melestarikannya · Menjelaskan nilai-nilai yang
sebagai kekayaan budaya terkandung dalam permainan
daerah. tradisional yang ada di lingkungan
setempat.
4.1 Mempublikasikan berbagai · Merancang media publikasi 4.3 Mempraktikkan hasil Untuk permainan
permainan tradisional permainan tradisional yang analisis tradisional menjadi KD
(Gasing, yeye, patok lele, terdapat di lingkungan setempat keterampilan jalan tersendiri pada PJOK
engkek-engkek, congklak, dalam upaya melestarikannya cepat, lari, lompat sebagai KD 4.11
petak umpet, terompa sayak, · Mempublikasikan permainan dan lempar untuk
yaya oma, ular nago, menghasilkan gerak
tradisional yang terdapat di
enggrang, pecah piring, asuh yang efektif *)
lingkungan setempat melalui media
lesung, batu tumbuk, injit-injit
semut, sumpit, tok-tok stok, yang tepat.
kelereng, karet, taji, lukah
gilo dan beden buluh) dalam
upaya melestarikannya
sebagai kekayaan budaya
daerah

101
Edisi Revisi

2 3.2 Memahami berbagai ·Mengidentifikasi olahraga 3.2 Menganalisis Terintegrasi sebagai


olahraga tradisional (silat tradisional yang ada di lingkungan keterampilan gerak konteks pada KD. 3.2
tradisi, balumbo biduk, sepak setempat. salah satu (olahraga kasti
tekong, pahit utan, arung Mendeskripsikan cara membuat permainan bola kecil sebagai pengganti
jeram, kasti) dalam upaya alat dan/atau cara memainkan untuk menghasilkan olahraga )
melestarikannya sebagai olahraga tradisional yang ada di koordinasi gerak
kekayaan budaya daerah. lingkungan setempat. yang baik*
·Mendeskripsikan aturan permainan 3.4 Menganalisis Terintegrasi sebagai
yang berlaku dalam olahraga keterampilan gerak konteks pada KD. 3.4
tradisional yang terdapat di seni dan olahraga (olahraga silat tradisi
lingkungan setempat. beladiri untuk sebagai pengganti
· Menjelaskan nilai-nilai yang menghasilkan gerak olahraga pencak silat
terkandung dalam olahraga yang efektif **) umum)
tradisional yang ada di lingkungan
setempat.
Untuk olahraga yang
lainnya menjadi KD
tersendiri pada PJOK
sebagai KD 3.12

4.2 Mempublikasikan berbagai · Merancang media publikasi 4.2 Mempraktik-kan Terintegrasi sebagai
olahraga tradisional (silat olahraga tradisional yang terdapat hasil analisis konteks pada KD. 3.2
tradisi, balumbo biduk, sepak di lingkungan setempat dalam keterampilan gerak (olahraga kasti
tekong, pahit utan, arung upaya melestarikannya. salah satu sebagai pengganti
jeram, kasti) dalam upaya · Mempublikasikan olahraga permainan bola kecil olahraga )
melestarikannya sebagai untuk meng-
tradisional yang terdapat di
kekayaan budaya daerah. hasilkan koordinasi
lingkungan setempat melalui media
gerak yang baik* Untuk olahraga yang
yang tepat.
lainnya menjadi KD
tersendiri pada PJOK
sebagai KD 4.12
4.4 Mempraktikkan hasil Terintegrasi sebagai
analisis keterampilan konteks pada KD. 3.4
gerak seni dan (olahraga silat tradisi
olahraga beladiri sebagai pengganti
untuk menghasilkan olahraga pencak silat
gerak yang efektif **) umum)

102
Edisi Revisi

4. Pengintegrasian Mulok Budaya Lokal Pada Mapel Seni Budaya


STATUS MULOK
KD MULOK Mengintegrasi ke KD Seni Budaya DALAM
NO INDIKATOR X XI XII PEMBELAJARAN

NO
KD NO KD NO KD NO KD
KD
1 3.1 Memahami dan mengidentifikasi 1. Menggali informasi tentang unsur- 3.1 3.1 Terintegrasi
berbagai unsur budaya lokal unsur budaya lokal Seni Seni
(Sistem Kepercayaan/ agama, rupa Rupa
sistem peralatan hidup dan
teknologi, sistem ekonomi dan mata
pencaharian hidup, sistem 3.1 Terintegrasi
kemasyarakatan dan organisasi
Seni
sosial, ilmu pengetahuan, kesenian
Musik
dan sistem bahasa) di lingkungan
setempat dalam upaya
melestarikannya 3.1
Terintegrasi
Seni tari

Terintegrasi
3.1
Seni
teater

2 2. Mengelompokkan berbagai budaya Bediri Sendiri


lokal ke dalam unsur-unsurnya (sistem
kepercayaan/agama, sistem peralatan
hidup dan teknologi, sistem ekonomi
dan mata pencaharian hidup, sistem
kemasyarakatan dan organisasi
sosial, ilmu pengetahuan, kesenian
dan sistem bahasa) di lingkungan
setempat

103
Edisi Revisi

3 3. Mendeskripsikan berbagai budaya Bediri Sendiri


lokal berdasarkan unsur-unsurnya
(Sistem dan teknologi, sistem ekonomi
dan mata pencaharian hidup,sistem
kemasyarakatan dan organisasi
sosial, ilmu pengetahuan, kesenian,
dan sistem bahasa) di lingkungan
setempat.kepercayaan/agama, sistem
peralatan hidup
4.1 Menyajikan hasil deskripsi budaya 4. Menyajikan hasil deskripsi budaya 4.4 Seni 4.4 3.1 Kontekstual (X, XI, XII)
lokal di lingkungan setempat dalam lokal di lingkungan setempat dalam Rupa Seni Seni
upaya melestarikannya upaya melestarikannya. Rupa Rupa

4.2
Seni Terintegrasi
musik
3.2 Menganalisis berbagai tantangan 1. Mengidentifikasi berbagai tantangan Bediri Sendiri
dan hambatan yang dihadapi oleh dan hambatan yang dihadapi oleh
budaya lokal (sistem kepercayaan/ budaya lokal yang ada di lingkungan
agama, sistem peralatan hidup dan setempat.
teknologi, sistem ekonomi dan mata 2. Mendeskripsikan berbagai tantangan
pencaharian hidup, sistem dan hambatan yang dihadapi oleh
kemasyarakatan dan organisasi budaya lokal yang ada di lingkungan
sosial, ilmu pengetahuan, kesenian setempat.
dan sistem bahasa) sebagai upaya Bediri Sendiri
melestarikan budaya daerah. 3. Menganalisis berbagai tantangan dan
hambatan yang dihadapi oleh budaya
lokal yang ada di lingkungan
setempat.
4. Menganalisis berbagai peluang yang
dihadapi oleh budaya lokal yang ada
di lingkungan setempat.
4.2 Menyajikan hasil analisis mengenai 1. Menyajikan hasil analisis tantangan
berbagai tantangan dan hambatan dan hambatan yang dihadapi budaya
yang dihadapi budaya lokal (sistem lokal yang ada di lingkungan setempat
kepercayaan/ agama, sistem guna melestarikan budaya lokal.
peralatan hidup dan teknologi,
sistem ekonomi dan mata
pencaharian hidup, sistem
kemasyarakatan dan organisasi

104
Edisi Revisi

sosial, ilmu pengetahuan, kesenian


dan sistem bahasa) sebagai upaya
melestarikan budaya daerah.
3.3 Mengembangkan budaya lokal 1. Menentukan jenis budaya lokal (tarian, 3.1 Terintegrasi
(sistem kepercayaan/ agama, musik, pakaian adat, kerajinan, Seni
sistem peralatan hidup dan kuliner, etnobotani, dan lain-lain) yang tari
teknologi, sistem ekonomi dan mata akan dikembangkan.
pencaharian hidup, sistem 2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang
kemasyarakatan dan organisasi mempengaruhi dalam 3.2 Terintegrasi
sosial, ilmu pengetahuan, kesenian mengembangkan budaya lokal di seni
dan sistem bahasa) sebagai upaya lingkungan setempat. tari
melestarikan budaya daerah.
3. Menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi dalam Berdiri sendiri
mengembangkan budaya lokal (tarian,
musik, pakaian adat, kerajinan,
kuliner, etnobotani dan lain-lain yang
akan dikembangkan.
4.3 Mengkreasikan budaya lokal (sistem 1. Mengkreasikan budaya lokal (tarian, 4.1 4.1 Terintegrasi
kepercayaan/ agama, sistem musik, pakaian adat, kerajinan, Seni Seni
peralatan hidup dan teknologi, kuliner, etnobotani, dan lain-lain) rupa Rupa
sistem ekonomi dan mata berdasarkan analisis dari faktor-
pencaharian hidup, sistem faktor yang mempengaruhi dalam
kemasyarakatan dan organisasi mengembangkan budaya setempat. 4.2 4.2
sosial, ilmu pengetahuan, kesenian Seni S
dan sistem bahasa) sebagai upaya Rupa Se
melestarikan budaya daerah. ni
2. Menampilkan hasil kreasi budaya Ru
lokal (tarian, musik, pakaian adat, 4.1 pa
kerajinan, kuliner, etnobotani, dan Seni
lain-lain) melalui media yang sesuai Tari 4.2
Seni
4.2 Tari
Seni
Tari

4.3
4.3 Seni
Seni Tari

105
Edisi Revisi

Tari

5. Pengintegrasian Mulok Sosial-Ekonomi Pada Mapel Sosiologi

KD MULOK Mengintegrasi ke KD Mapel Sosiologi STATUS


MULOK DALAM
PEMBELAJARA
NO INDIKATOR X XI XII N
NO
KD
KD No No No
KD KD KD
KD KD KD
1 Memahami potensi • Mengidentifikasi potensi sosial 3.4 Mendeskripsikan cara Pengintegrasian
sosial ekonomi ekonomi (pertanian, perkebunan, melakukan strategi IPK mulok
(pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, pemberdayaan komunitas kedalamKD
kehutanan, perikanan, pertambangan) dalam upaya dengan mengedepankan mata pelajaran
pertambangan) dalam meningkatkan potensi ekonomi nilai-nilai kearifan lokal di
upaya meningkatkan daerah setempat tengah-tengah pengaruh
3.1 potensi ekonomi daerah • globalisasi.
Mendeskripsikan potensi sosial
setempat ekonomi (pertanian, perkebunan,
kehutanan, perikanan,
pertambangan) dalam upaya
meningkatkan potensi ekonomi
daerah setempat
4.1 Membuat promosi • Merancang media promosi potensi 4.4 Merancang, Sebagai
potensi (sosial, sosial ekonomi (pertanian, melaksanakan, dan konteks
pertanian, perkebunan, perkebunan, kehutanan, perikanan, melaporkan aksi pembelajaran
kehutanan, perikanan, pertambangan) dalam upaya pemberdayaan komunitas
pertambangan) dalam meningkatkan potensi ekonomi dengan mengedepankan
upaya meningkatkan daerah setempat nilai-nilai kearifan lokal di
potensi ekonomi daerah • Melakukan promosi potensi sosial tengah-tengah pengaruh
setempat ekonomi dalam bidang pertanian, globalisasi.
perkebunan, kehutanan, perikanan,

106
Edisi Revisi

pertambangan yang ada di daerah


setempat melalui media yang tepat
Memahami potensi · Mengidentifikasi potensi sosial 3.4 Mendeskripsikan cara Pengintegrasian
sosial ekonomi ekonomi kepariwisataan dalam melakukan strategi IPK mulok ke
kepariwisataan dalam upaya menarik minat wisatawan pemberdayaan komunitas dalam KD mata
upaya menarik minat dan investor sehingga dapat dengan mengedepankan pelajaran
wisatawan dan investor meningkatkan taraf hidup ekonomi nilai-nilai kearifan lokal di
sehingga dapat masyarakat setempat. tengah-tengah pengaruh
3,2 meningkatkan taraf · Mendeskripsikan potensi sosial globalisasi.
hidup ekonomi ekonomi kepariwisataan dalam
masyarakat setempat upaya menarik minat wisatawan
dengan tetap dan investor sehingga dapat
mempertahankan nilai- meningkatkan taraf hidup ekonomi
nilai luhur budaya masyarakat setempat.
setempat
2
Membuat publikasi · Merancang media publikasi potensi 4.4 Merancang, Sebagai
potensi sosial ekonomi sosial ekonomi kepariwisataan melaksanakan, dan konteks
kepariwisataan dalam dalam upaya menarik minat melaporkan aksi pembelajaran
upaya menarik minat wisatawan dan investor sehingga pemberdayaan komunitas
wisatawan dan investor dapat meningkatkan taraf hidup dengan mengedepankan
sehingga dapat ekonomi masyarakat setempat. nilai-nilai kearifan lokal di
4,2 meningkatkan taraf · Melakukan publikasi potensi sosial tengah-tengah pengaruh
hidup ekonomi ekonomi kepariwisataan dalam globalisasi.
masyarakat setempat upaya menarik minat wisatawan
dengan tetap dan investor sehingga dapat
mempertahankan nilai- meningkatkan taraf hidup ekonomi
nilai luhur budaya masyarakat setempat.
setempat.
3 Memahami jenis-jenis · Mengidentifikasi jenis-jenis industri 3.4 Mendeskripsikan cara Pengintegrasian
industri kecil (anyaman, kecil di daerah setempat melakukan strategi IPK mulok ke
batik, bordiran, batu · Mendeskripsikan potensi industri pemberdayaan komunitas dalam KD mata
bata, rajutan dan pandai kecil dalam upaya meningkatkan dengan mengedepankan pelajaran
3.3
besi) dalam upaya potensi daerah setempat nilai-nilai kearifan lokal di
meningkatkan potensi tengah-tengah pengaruh
ekonomi di daerah globalisasi.
setempat
4.3 Membuat promosi jenis- · Memproduksi industri kecil dalam 4.4 Merancang, Sebagai
jenis industri kecil upaya meningkatkan potensi melaksanakan, dan konteks
(anyaman, batik, daerah setempat. melaporkan aksi pembelajaran
bordiran, batu bata, pemberdayaan komunitas
107
Edisi Revisi

rajutan dan pandai besi) · Merancang media publikasi potensi dengan mengedepankan
dalam upaya industri kecil dalam upaya nilai-nilai kearifan lokal di
meningkatkan potensi meningkatkan daya saing di tengah-tengah pengaruh
ekonomi di daerah daerah setempat. globalisasi.
setempat · Mempromosikan potensi industri
kecil dalam upaya meningkatkan
daya saing di daerah setempat.
Memahami potensi · Mengidentifikasi jenis kuliner dalam 3.4 Mendeskripsikan cara Pengintegrasian
sosial ekonomi dibidang upaya meningkatkan potensi di melakukan strategi IPK mulok ke
kuliner sebagai upaya daerah setempat. pemberdayaan komunitas dalam KD mata
melestarikan dan · Mendeskripsikan jenis kuliner dengan mengedepankan pelajaran
meningkatkan tarap dalam upaya meningkatkan potensi nilai-nilai kearifan lokal di
hidup sosial ekonomi ekonomi melalui kuliner yang ada tengah-tengah pengaruh
masyarakat setempat di daerah setempat. globalisasi.
3.4

Membuat promosi · Memproduksi jenis kuliner dalam 4.4 Merancang, Sebagai


potensi sosial ekonomi upaya meningkatkan potensi melaksanakan, dan konteks
dibidang kuliner sebagai ekonomi yang ada di daerah melaporkan aksi pembelajaran
upaya melestarikan dan setempat. pemberdayaan komunitas
meningkatkan taraf · Merancang media promosi jenis dengan mengedepankan
4.4 hidup sosial ekonomi kuliner dalam upaya meningkatkan nilai-nilai kearifan lokal di
masyarakat setempat. potensi ekonomi yang ada di tengah-tengah pengaruh
daerah setempat. globalisasi.
· Mempublikasikan berbagai jenis
kuliner melalui media yang tepat
dalam upaya mengenalkan kuliner
daerah setempat.
5 3.5 Memahami konsep dan · Mengidentifikasi konsep dan teknik 3.4 Mendeskripsikan cara Sebagai
teknik pengolahan pengolahan limbah organik melakukan strategi konteks
limbah organik dan/atau (pembuatan pupuk dan kuliner) pemberdayaan komunitas pembelajaran
anorganik dalam upaya dan/atau anorganik (daur ulang) dengan mengedepankan
mengatasi pencemaran dalam upaya mengatasi nilai-nilai kearifan lokal di
lingkungan sehingga pencemaran lingkungan serta tengah-tengah pengaruh

108
Edisi Revisi

bernilai ekonomis bagi pemanfaatannya bagi masyarakat globalisasi.


masyarakat di daerah di daerah setempat.
setempat. · Mendeskripsikan konsep dan
teknik pengolahan limbah organik
(pembuatan pupuk dan kuliner)
dan/atau anorganik (daur ulang)
dalam upaya mengatasi
pencemaran lingkungan serta
pemanfaatannya bagi masyarakat
di daerah setempat.
Mempraktikkan teknik · Mempraktikkan konsep dan teknik 4.4 Merancang, Sebagai
pengolahan limbah pengolahan limbah organik melaksanakan, dan konteks
organik dan/atau (pembuatan pupuk dan kuliner) melaporkan aksi pembelajaran
anorganik dalam upaya dan/atau anorganik (daur ulang) pemberdayaan komunitas
mengatasi pencemaran dalam upaya mengatasi dengan mengedepankan
4.5 lingkungan sehingga pencemaran lingkungan serta nilai-nilai kearifan lokal di
bernilai ekonomis bagi pemanfaatannya bagi masyarakat tengah-tengah pengaruh
masyarakat di daerah di daerah setempat. globalisasi.
setempat. · Mempublikasikan hasil olahan
limbah organik dan/atau anorganik
di lingkungan setempat

109
Edisi Revisi

6. Pengintegrasian Mulok Budaya Lokal Pada Mapel Sosiologi


KD MULOK Mengintegrasi ke KD Mapel Sosiologi
STATUS MULOK
DALAM
X XI XII
NO NO INDIKATOR PEMBELAJARA
KD N
KD
No No No
KD KD KD
KD KD KD
1 3.1 Memahami dan Menggali informasi tentang 3.5 Menganalisis cara 3.4 Memiliki Sebagai konteks
mengidentifikasi unsur-unsur budaya lokal. melakukan pengetahuan pembelajaran
berbagai unsur Mengelompokkan berbagai pemecahan bagaimana
budaya lokal (Sistem budaya lokal ke dalam unsur- masalah untuk melakukan strategi
Kepercayaan/ unsurnya (sistem mengatasi pemberdayaan
agama, sistem kepercayaan/agama, sistem permasalahan komunitas dengan
peralatan hidup dan peralatan hidup dan teknologi, sosial, konflik dan mengedepankan
teknologi, sistem sistem ekonomi dan mata kekerasan di nilai-nilai kearifan
ekonomi dan mata pencaharian hidup, sistem masyarakat. lokal di tengah-
pencaharian hidup, kemasyarakatan dan organisasi tengah pengaruh
sistem sosial, ilmu pengetahuan, globalisasi.
kemasyarakatan dan kesenian dan sistem bahasa) di
organisasi sosial, lingkungan setempat
ilmu pengetahuan, Mendeskripsikan berbagai
kesenian dan sistem budaya lokal berdasarkan
bahasa) di unsur-unsurnya (Sistem
lingkungan setempat kepercayaan/agama, sistem
dalam upaya peralatan hidup dan teknologi,
melestarikannya sistem ekonomi dan mata
pencaharian hidup,sistem
kemasyarakatan dan organisasi
sosial, ilmu pengetahuan,
kesenian, dan sistem bahasa) di
lingkungan setempat.

110
Edisi Revisi

4.1 Menyajikan hasil Menyajikan hasil deskripsi 4.5 Melakukan 4.4 Merancang. Sebagai konteks
deskripsi budaya budaya lokal di lingkungan penelitian Melaksanakan dan pembelajaran
lokal di lingkungan setempat dalam upaya sederhana yang melaporkan aksi
setempat dalam melestarikannya. berorientasi pada pemberdayaan
upaya pemecahan komunitas dengan
melestarikannya masalah berkaitan mengedepankan
dengan nilai-nilai kearifan
permasalahan lokal di tengah-
sosial dan konflik tengah pengaruh
yang terjadi di globalisasi
masyarakat
sekitar.
2 3.2 Menganalisis Mengidentifikasi berbagai 3.2 Memahami Sebagai konteks
berbagai tantangan tantangan dan hambatan yang berbagai pembelajaran
dan hambatan yang dihadapi oleh budaya lokal yang permasalahan
dihadapi oleh budaya ada di lingkungan setempat. sosial yang
lokal (sistem Mendeskripsikan berbagai disebabkan oleh
kepercayaan/ agama, tantangan dan hambatan yang perubahan sosial
sistem peralatan dihadapi oleh budaya lokal yang di tengah-tengah
hidup dan teknologi, ada di lingkungan setempat. pengaruh
sistem ekonomi dan Menganalisis berbagai globalisasi.
mata pencaharian tantangan dan hambatan yang
hidup, sistem dihadapi oleh budaya lokal yang
kemasyarakatan dan ada di lingkungan setempat.
organisasi sosial, Menganalisis berbagai peluang
ilmu pengetahuan, yang dihadapi oleh budaya lokal
kesenian dan sistem yang ada di lingkungan
bahasa) sebagai setempat.
upaya melestarikan
budaya daerah.
4.2 Menyajikan hasil Menyajikan hasil analisis 4.2 Mengategorisasika Sebagai konteks
analisis mengenai tantangan dan hambatan yang n berbagai pembelajaran
berbagai tantangan dihadapi budaya lokal yang ada permasalahan
dan hambatan yang di lingkungan setempat guna sosial yang
dihadapi budaya melestarikan budaya lokal. disebabkan oleh
lokal (sistem globalisasi serta
kepercayaan/ agama, akibat-akibatnya
sistem peralatan dalam kehidupan
hidup dan teknologi, nyata di
sistem ekonomi dan masyarakat
111
Edisi Revisi

mata pencaharian sehingga dapat


hidup, sistem merespons
kemasyarakatan dan berbagai
organisasi sosial, permasalahan
ilmu pengetahuan, sosial dan
kesenian dan sistem ketimpangan yang
bahasa) sebagai disebabkan proses
upaya melestarikan globalisasi.
budaya daerah.
3 3.3 Mengembangkan Menentukan jenis budaya lokal 3.4 Memiliki Sebagai konteks
budaya lokal (sistem (tarian, musik, pakaian adat, pengetahuan pembelajaran
kepercayaan/ agama, kerajinan, kuliner, etnobotani, bagaimana
sistem peralatan dan lain-lain) yang akan melakukan strategi
hidup dan teknologi, dikembangkan. pemberdayaan
sistem ekonomi dan Mengidentifikasi faktor-faktor komunitas dengan
mata pencaharian yang mempengaruhi dalam mengedepankan
hidup, sistem mengembangkan budaya lokal nilai-nilai kearifan
kemasyarakatan dan di lingkungan setempat. lokal di tengah –
organisasi sosial, Menganalisis faktor-faktor yang tengah pengaruh
ilmu pengetahuan, mempengaruhi dalam globalisasi.
kesenian dan sistem mengembangkan budaya lokal
bahasa) sebagai (tarian, musik, pakaian adat,
upaya melestarikan kerajinan, kuliner, etnobotani,
budaya daerah. dan lain-lain) yang akan
dikembangkan.
4.3 Mengkreasikan Mengkreasikan budaya lokal 4.4 Merancang. Sebagai konteks
budaya lokal (sistem (tarian, musik, pakaian adat, Melaksanakan dan pembelajaran
kepercayaan/ agama, kerajinan, kuliner, etnobotani, melaporkan aksi
sistem peralatan dan lain-lain) berdasarkan pemberdayaan
hidup dan teknologi, analisis dari faktor-faktor yang komunitas dengan
sistem ekonomi dan mempengaruhi dalam mengedepankan
mata pencaharian mengembangkan budaya nilai-nilai kearifan
hidup, sistem setempat. lokal di tengah-
kemasyarakatan dan Menampilkan hasil kreasi tengah pengaruh
organisasi sosial, budaya lokal (tarian, musik, globalisasi
ilmu pengetahuan, pakaian adat, kerajinan, kuliner,
kesenian dan sistem etnobotani, dan lain-lain) melalui
bahasa) sebagai media yang sesuai
upaya melestarikan
budaya daerah.

112
Edisi Revisi

113
Edisi Revisi

B. Pengembangan Muatan Lokal Pada Pemerintah Provinsi


Tahapan terakhir dalam pengembangan Muatan Lokal dilakukan oleh Pemerintah
Provinsi dengan kewenangan sebagai berikut:
1. Menetapkan Muatan Lokal yang diusulkan oleh Kabupaten/Kota untuk diberlakukan
diwilayahnya.
2. Meneliti dan menyesuaikan rumusan kompetensi dasar yang diusulkan oleh pemerintah
Kabupaten/Kota.
3. Menyusun silabus dan buku teks pelajaran Muatan Lokal.
Bagi satuan pendidikan yang tidak mengajukan usulan Muatan Lokal maka Pemerintah
Daerah dapat menetapkan Muatan Lokal tertentu sesuai dengan kebutuhan daerahnya.

Sampai saat ini, rumusan kopetensi dasar untuk muatan local dalam Provinsi Jambi
yang dapat diintegrasikan pada mata pelajaran antara lain : Prakarya dan
Kewirausahaan, Sejarah, Pendidikan Seni, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, serta
Sosiologi.
Rumusan kompetensi dasar yang tidak dapat diintegrasikan pada mata pelajaran diatas,
baik konteks maupun konten, diusulkan unruk ditetapkan sebagai kompetensi dasar
yang berdiri sendiri dan menjadi mata pelajaran tersendiri di SMA/SMALB dan
SMK/SMKLB dengan waktu pelaksanaan maksimal 2 jam/minggu.
Kompetensi dasar yang terintegrasi dan yang berdiri sendiri tersebut terdapat dalam
lampiran ini.
Adapun rumusan silabus dan RPP Muatan Lokal Provinsi Jambi berdasarkan ruang
lingkupnya dirumuskan sebagai berikut:

114
Edisi Revisi

SILABUS SEJARAH

SARANA, ALOKASI NO
N KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PEMBELAJARAN MATERI POKOK PENILAIAN MEDIA DAN WAKTU RPP
O SUMBER
3.1 Memahami perkembangan · Mengidentifikasi · Melakukan · Perkembangan · Test Narasumber,
sejarah Jambi dari zaman sejarah Jambi dari identifikasi sejarah Jambi (Lisan/Tulisan Internet, buku
praaksara,zaman klasik, zaman klasik, perkembangan dari zaman ) bahan ajar
zaman penjajahan sampai zaman penjajahan sejarah Jambi sesuai klasik (hindu, · Non Test
zaman kemerdekaan dan zaman dengan daerah budha, islam) · Proyek dan
sebagai upaya untuk kemerdekaan setempat melalui zaman Produk
menumbuhkan dan sesuai dengan pengamatan, penjajahan
meningkatkan rasa cinta daerah setempat membaca literatur, dan zaman
terhadap daerahnya. · Mengklasifikasikan diskusi dan kemerdekaan
perkembangan wawancara
sejarah provinsi · Melakukan klasifikasi
Jambi berdasarkan perkembangan
waktu kejadiannya sejarah Jambi sesuai
· Mendeskripsikan dengan daerah
perkembangan setempat melalui
sejarah Jambi pengamatan literatur
berdasarkan bukti dan diskusi
dan waktu · Menceritakan kembali
kejadiannya dari perkembangan
zaman klasik, sejarah Jambi
zaman penjajahan berdasarkan bukti
dan zaman dan waktu

115
Edisi Revisi

kemerdekaan kejadiannya dari


sesuai dengan zaman klasik, zaman
daerah setempat penjajahan dan
· Menyimpulkan zaman kemerdekaan
perkembangan sesuai dengan
sejarah Jambi dari kemampuan siswa
zaman klasik, · Membuat kesimpulan
zamana penjajahan perkembangan
dan zaman sejarah Jambi dari
kemerdekaan zaman klasik, zaman
sesuai dengan penjajahan dan
daerah setempat zaman kemerdekaan
4.1 Mempublikasikan sesuai dengan
perkembangan sejarah · Merancang media daerah setempat
Jambi dari zaman praaksara, publikasi yang · Memilih media yang
zaman klasik, zaman menggambarkan sesuai untuk
penjajahan dan zaman perkembangan mempublikasikan
kemerdekaan sebagai upaya sejarah Jambi dari perkembangan
untuk menumbuhkan dan zaman klasik, sejarah Jambi sesuai
meningkatkan rasa cinta zaman penjajahan dengan daerah
terhadap daerahnya dan zaman setempat
kemerdekaan · Mempublikasikan
sesuai dengan perkembangan
daerah setempat sejarah Jambi sesuai
· Mempublikasikan dengan daerah
perkembangan setempat
sejarah Jambi

116
Edisi Revisi

sesuai dengan
media dari zaman
klasik, zaman
penjajahan dan
zaman
kemerdekaan
sesuai dengan
daerah setempat
3.2 Menganalisis bukti-bukti · Mengidentifikasi · Melakukan Bukti-bukti · Test lisan/non · Narasumbe
peninggalan dan tempat bukti-bukti identifikasi bukti – peninggalan dan lisan r
bersejarah di provinsi Jambi peninggalan dan bukti peninggalan tempat bersejarah Buku · Internet
(zaman praaksara zaman tempat bersejarah sejarah yang ada di di provinsi Jambi kerja/jurnal. · Buku yang
klasik, zaman penjajahan di provinsi Jambi daerah setempat relevan
dan zaman kemerdekaan) · Mendeskripsikan melalui pengamatan, bahan ajar
misalnya candi, makam, bukti-bukti diskusi, membaca
situs, prasasti, museum, peninggalan dan literatur.
tugu, cagar budaya, mesjid, tempat bersejarah · Mendiskusikan bukti-
bedug, batu, pemakaman, di provinsi Jambi bukti peninggalan
bahasa dan aksara incung, · Menganalisis hasil sejarah yang ada di
bahasa ibu, umoh lahek deskripsi bukti-bukti daerah setempat.
dalam rangka menjaga dan peninggalan dan · Menyimpulkan hasil
melestarikan sejarah yang di tempat bersejarah diskusi tentang bukti-
provinsi Jambi. di provinsi Jambi bukti peninggalan
· Menyajikan laporan sejarah yang ada di
tentang kondisi daerah setempat.
bermacam-macam · Melakukan
peninggalan dan kunjungan ketempat

117
Edisi Revisi

tempat bersejarah peninggalan


di provinsi Jambi bersejarah yang ada
4.2 Menyajikan laporan kondisi
di daerah setempat.
berbagai macam
· Mempresentasikan
peninggalan dan tempat
laporan tentang bukti-
bersejarah di provinsi Jambi
bukti peninggalan
dan tempat
bersejarah yang ada
di daerah setempat
3.3 Menganalisis upaya menjaga · Mengidentifikasi · Melakukan identifikasi Upaya menjaga · Test lisan/ Narasumber,
dan melestarikan berbagai kegiatan-kegiatan upaya dalam menjaga dan melestarikan non lisan interner, buku
macam peninggalan dan dalam rangka berbagai macam peninggalan dan · Buku kerja / bahan ajar
tempat bersejarah di Provinsi menjaga berbagai peninggalan dan tempat bersejarah jurnals
Jambi macam tempat bersejarah di Provinsi Jambi
(zaman praaksara, zaman peninggalan dan yang ada di daerah
klasik, zaman penjajahan tempat bersejarah setempat melalui
dan zaman kemerdekaan yang ada di daerah pengamatan, diskusi,
(candi, makam, situs, setempat membaca literatur.
prasasti, museum, tugu, bersejarah yang · Melakukan identifikasi
cagar budaya mesjid, bedug, ada di daerah upaya dalam
batu, pemakaman, bahasa setempat (gotong melestarikan berbagai
dan aksara incung, bahasa royong, papan macam peninggalan
ibu, umoh lahek). peringatan dll) dan tempat
· Mengidentifikasi bersejarah yang ada
upaya pemerintah di daerah setempat
daerah setempat melalui pengamatan,
dalam melestarikan diskusi, membaca

118
Edisi Revisi

berbagai macam literatur.


peninggalan dan · Mendiskusikan
tempat bersejarah kegiatan-kegiatan
yang ada. dalam rangka
· Mendesksipsikan menjaga berbagai
kegiatan-kegiatan macam peninggalan
dalam rangka dan tempat bersejarah
menjaga berbagai yang ada di daerah
macam setempat.
peninggalan dan · Mendiskusikan upaya
tempat bersejarah pemerintah daerah
yang ada di daerah setempat dalam
setempat (gotong melestarikan berbagai
royong, papan macam peninggalan
peringatan dll) dan tempat bersejarah
· Mendeskripsikan yang ada.
upaya pemerintah · Membedakan
daerah setempat kegiatan-kegiatan
dalam melestarikan yang dilakukan oleh
berbagai macam masyarakat dan
peninggalan dan pemerintah dalam
tempat bersejarah upaya menjaga dan
yang ada. melestarikan berbagai
· Membedakan macam peninggalan
kegiatan-kegiatan dan tempat bersejarah
yang dilakukan di daerah setempat.
oleh masyarakat · Melakukan kunjungan

119
Edisi Revisi

dan pemerintah ke tempat


dalam upaya peninggalan
menjaga dan bersejarah yang ada
melestarikan di daerah setempat.
berbagai macam
peninggalan dan
tempat bersejarah
di daerah
setempat.
4.3 Menyajikan/Mempublikasikan · Merancang media · Memilih media untuk
hasil analisis kegiatan- publikasi hasil mempublikasikan hasil
kegiatan yang dilakukan oleh analisis sesuai laporan dari
masyarakat dan pemerintah dengan kunjungan ke tempat
dalam upaya menjaga dan kemampuan siswa. peninggalan
melestarikan berbagai · Mempublikasikan bersejarah yang ada
macam peninggalan dan hasil analisis di daerah setempat.
tempat bersejarah di Provinsi kegiatan-kegiatan · Mempublikasikan
Jambi yang dilakukan hasil laporan dari
oleh masyarakat kunjungan ke
dan pemeintah tempat
menggunakan peninggalan
media yang telah bersejarah yang
dibuat.Menyajikan / ada di daerah
Mempublikasikan setempat
hasil analisis
kegiatan-kegiatan
yang dilakukan

120
Edisi Revisi

oleh masyarakat
dan pemerintah
dalam upaya
menjaga dan
melestarikan
berbagai macam
peninggalan dan
tempat bersejarah
di Provinsi Jambi
3.4 Memahami berbagai macam · Mengidentifikasi · Melakukan · Berbagai · Test (lisan/ Narasumber,
cerita rakyat di Provinsi berbagai cerita identifikasi berbagai cerita rakyat tulisan) internet, buku
Jambi sebagai sumber rakyat yang ada di cerita rakyat yang daerah · Non test bahan ajar
secara lisan dan tulisan lingkungan ada di lingkungan setempat/ Proyek dan
sebagai upaya melestarikan setempat setempat membaca Provinsi Produk
kekayaan daerah · Mendiskripsikan litelatur dan Jambi (Laporan
berbagai cerita wawancara (Contoh : publikasi)
rakyat lisan dan · Mengumpulkan Asal usul
tulisan yang ada di informasi dan negeri Jambi,
lingkungan berdiskusi tentang Cerita Rang
setempat berbagai cerita Kayo Hitam,
· Membandingkan rakyat lisan dan Perjuangan
tehnik dan media tulisan yang ada di Sultan
penyampaian cerita lingkungan Thaha, dll)
rakyat lisan dan setempat/Jambi
tulisan lingkungan · Menjelaskan tehnik
setempat dan media
penyampaian cerita

121
Edisi Revisi

rakyat lisan dan


tulisan lingkungan
setempat
· Membuat
kesimpulan tentang
tehnik dan media
penyampaian cerita
rakyat lisan dan
tulisan lingkungan
setempat

4.4 Menyajikan berbagai macam · Merancang kegiatan · Memilih cara


cerita rakyat di Provinsi untuk menyajikan untuk menyajikan
Jambi berbagai macam berbagai cerita rakyat
cerita rakyat daerah lisan dan tulisan yang
setempat terdapat di lingkungan
· Mengaktualisasika setempat
n berbagai cerita · Menyajikan berbagai
rakyat lisan dan cerita rakyat lisan dan
tulisan yang tulisan yang terdapat
terdapat di di lingkungan
lingkungan setempat sesuai
setempat dalam dengan tehnik dan
bentuk pementasan media yang telah
drama, film/video, dipilih
dan media lainnya.

122
Edisi Revisi

SILABUS SOSIAL EKONOMI

Satuan Pendidikan : SMA/SMK


Bidang Studi : Muatan Lokal
Kelas :-
Kompetensi Inti :

123
Edisi Revisi

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsip dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

KETERKAITAN
MATERI ALOKA SUMBER DENGAN MATA
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PEMBELAJARAN PENILAIAN SI
POKOK WAKTU BELAJAR PELAJARAN
LAIN
3.1 Memahami Mengidentifikasi potensi sosial Pengertian Mendiskusikan Test : Narasumber IPS
potensi sosial ekonomi (pertanian, perkebunan, sosial ekonomi pengertian sosial Tertulis Internet Kewirausahaan
ekonomi kehutanan, perikanan, ekonomi
Potensi sosial Non test
(pertanian, pertambangan) dalam upaya Buku Biologi
ekonomi Melakukan identifikasi
perkebunan, meningkatkan potensi ekonomi Proyek Bahan Ajar Ekonomi
(pertanian, potensi sosial
kehutanan, daerah setempat perkebunan, (pertanian, Produk KKPI/TIK
perikanan,
Mendeskripsikan potensi sosial kehutanan, perkebunan,
pertambangan)
ekonomi (pertanian, perkebunan, perikanan, kehutanan, perikanan,
dalam upaya
kehutanan, perikanan, pertambangan) pertambagan)
meningkatkan
pertambangan) dalam upaya yang ada di Melakukan
potensi ekonomi
meningkatkan potensi ekonomi daerah
daerah setempat mendeskripsikan
daerah setempat
4.1 Membuat potensi sosial ekonomi
IPS
Merancang media promosi potensi (pertanian,
promosi potensi
sosial ekonomi (pertanian, perkebunan, Kewirausahaan
(sosial,

124
Edisi Revisi

KETERKAITAN
MATERI ALOKA SUMBER DENGAN MATA
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PEMBELAJARAN PENILAIAN SI
POKOK WAKTU BELAJAR PELAJARAN
LAIN
pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, kehutanan, perikanan, Biologi
perkebunan, pertambangan) dalam upaya pertambagan).
Ekonomi
kehutanan, meningkatkan potensi ekonomi
perikanan, daerah setempat KKPI/TIK
pertambangan)
dalam upaya
meningkatkan
potensi ekonomi
daerah setempat
Melakukan promosi potensi sosial Melakukan rancangan
ekonomi dalam bidang pertanian, media promosi potensi
perkebunan, kehutanan, perikanan, sosial ekonomi
pertambangan yang ada di daerah (pertanian,
setempat melalui media yang tepat perkebunan,
kehutanan, perikanan,
pertambagan)dalam
upaya meningkatkan
potensi ekonomi
daerah setempat.
Melakukan promosi
potensi sosial ekonomi
bidang pertanian,
perkebunan,
kehutanan, perikanan,
pertambangan dalam
upaya meningkatkan
potensi ekonomi
daerah setempat
melalui media yang
tepat
3.2 Memahami Mengidentifikasi potensi sosial Pengertian Mendiskusikan Test : Buku IPS
potensi sosial ekonomi kepariwisataan dalam upaya kepariwisataan pengertian Tertulis Internet Kewirausahaan
ekonomi menarik minat wisatawan dan kepariwisataan
Potensi Non test
kepariwisataan investor sehingga dapat Media Cetak Biologi
kepariwisataan Melakukan identifikasi
dalam upaya meningkatkan taraf hidup ekonomi Proyek Media Ekonomi
yang ada di potensi sosial ekonomi
menarik minat masyarakat setempat. Elektronik
kepariwisataan dengan

125
Edisi Revisi

KETERKAITAN
MATERI ALOKA SUMBER DENGAN MATA
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PEMBELAJARAN PENILAIAN SI
POKOK WAKTU BELAJAR PELAJARAN
LAIN
wisatawan dan Mendeskripsikan potensi sosial daerah cara observasi, Produk KKPI/TIK
investor sehingga ekonomi kepariwisataan dalam membaca litelatur.
dapat upaya menarik minat wisatawan dan Melakukan
meningkatkan investor sehingga dapat pendeskripsian potensi
taraf hidup meningkatkan taraf hidup ekonomi sosial ekonomi
ekonomi masyarakat setempat. kepariwisataan dengan
masyarakat cara wawancara,
setempat dengan membaca litelatur, dan
tetap observasi
mempertahankan
nilai-nilai luhur Membuat rancangan
budaya setempat media publikasi potensi
sosial ekonomi
kepariwisataan dalam
upaya menarik minat
4.2 Membuat Merancang media publikasi potensi wisatawan dan investor IPS
publikasi potensi sosial ekonomi kepariwisataan dalam sehingga dapat
Kewirausahaan
sosial ekonomi upaya menarik minat wisatawan dan meningkatkan taraf
kepariwisataan investor sehingga dapat hidup ekonomi Biologi
dalam upaya meningkatkan taraf hidup ekonomi masyarakat setempat Ekonomi
menarik minat masyarakat setempat. Melakukan publikasi
wisatawan dan KKPI/TIK
Melakukan publikasi potensi sosial potensi sosial ekonomi
investor sehingga
ekonomi kepariwisataan dalam kepariwisataan dengan
dapat
upaya menarik minat wisatawan dan menggunakan media
meningkatkan
investor sehingga dapat yang tepat.
taraf hidup
meningkatkan taraf hidup ekonomi
ekonomi
masyarakat setempat.
masyarakat
setempat dengan
tetap
mempertahankan
nilai-nilai luhur
budaya
setempat.
3.3 Memahami jenis- Mengidentifikasi jenis-jenis industri Pengertian Melakukan identifikasi Test : Buku IPS
jenis industri kecil kecil di daerah setempat industri kecil jenis-jenis industri kecil Tertulis Internet Kewirausahaan
(anyaman, batik,

126
Edisi Revisi

KETERKAITAN
MATERI ALOKA SUMBER DENGAN MATA
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PEMBELAJARAN PENILAIAN SI
POKOK WAKTU BELAJAR PELAJARAN
LAIN
bordiran, batu Mendeskripsikan potensi industri Potensi Mendeskripsikan Non test Media Cetak Biologi
bata, rajutan dan kecil dalam upaya meningkatkan industri kecil potensi industri kecil Proyek Media Ekonomi
pandai besi) potensi daerah setempat yang ada di Merancang media Produk Elektronik
dalam upaya daerah KKPI/TIK
publikasi potensi
meningkatkan
industri kecil.
potensi ekonomi
di daerah
setempat
4.3 Membuat Memproduksi industri kecil dalam Melakukan promosi IPS
promosi jenis- upaya meningkatkan potensi daerah jenis-jenis industri Kewirausahaan
jenis industri kecil setempat. kecil.
(anyaman, batik, Biologi
Merancang media publikasi potensi
bordiran, batu Ekonomi
industri kecil dalam upaya
bata, rajutan dan
meningkatkan daya saing di daerah KKPI/TIK
pandai besi)
setempat.
dalam upaya
meningkatkan Mempromosikan potensi industri
potensi ekonomi kecil dalam upaya meningkatkan
di daerah daya saing di daerah setempat.
setempat
3.4 Memahami Mengidentifikasi jenis kuliner dalam Pengertian : Melakukan identifikasi Test : Buku paket IPS
potensi sosial upaya meningkatkan potensi di Kuliner jenis kuliner melalui Tertulis yang relevan Kewirausahaan
ekonomi dibidang daerah setempat. pengamatan, survei
Potensi kuliner Non test Media Cetak
kuliner sebagai lapangan, membaca Biologi
Mendeskripsikan jenis kuliner dalam yang ada di
upaya litelatur dan Proyek Media
upaya meningkatkan potensi ekonomi daerah Ekonomi
melestarikan dan wawancara Elektronik
melalui kuliner yang ada di daerah Produk KKPI/TIK
meningkatkan Potensi Internet
setempat. Mendeskripsikan
tarap hidup sosial industri kecil jenis-jenis kuliner
ekonomi yang ada di
masyarakat daerah
setempat
4.4 Membuat Memproduksi jenis kuliner dalam Memproduksi IPS
promosi potensi upaya meningkatkan potensi ekonomi berbagai jenis kuliner Kewirausahaan
sosial ekonomi yang ada di daerah setempat. Merancang media
dibidang kuliner Biologi
Merancang media promosi jenis promosi jenis kuliner
sebagai upaya Ekonomi
kuliner dalam upaya meningkatkan dalam upaya

127
Edisi Revisi

KETERKAITAN
MATERI ALOKA SUMBER DENGAN MATA
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PEMBELAJARAN PENILAIAN SI
POKOK WAKTU BELAJAR PELAJARAN
LAIN
melestarikan dan potensi ekonomi yang ada di daerah meningkatkan potensi KKPI/TIK
meningkatkan setempat. ekonomi yang ada di
taraf hidup sosial Mempublikasikan berbagai jenis daerah setempat
ekonomi Mempublikasikan
kuliner melalui media yang tepat
masyarakat dalam upaya mengenalkan kuliner berbagai jenis kuliner
setempat. daerah setempat. yang ada di daerah
setempat
3.5 Memahami Mengidentifikasi konsep dan teknik Teknik Melakukan Test : Lingkungan IPS
konsep dan pengolahan limbah organik pengolahan pengamatan terhadap Tertulis Buku Kewirausahaan
teknik (pembuatan pupuk dan kuliner) limbah organik pengolahan limbah
pengolahan dan/atau anorganik (daur ulang) dan anorganik organik dan/atau Non test Internet Biologi
limbah organik dalam upaya mengatasi pencemaran anorganik Unjuk kerja Narasumber Ekonomi
dan/atau lingkungan serta pemanfaatannya. Melakukan identifikasi Proyek KKPI/TIK
anorganik dalam
teknik pengolahan
upaya mengatasi Produk
limbah
pencemaran
lingkungan
sehingga bernilai
ekonomis bagi
masyarakat di
daerah setempat.
4.5 Mempraktikkan Bagi masyarakat di daerah setempat. organik dan/atau IPS
teknik Mendeskripsikan konsep dan teknik anorganik.
Kewirausahaan
pengolahan Mendeskripsikan
pengolahan limbah organik
limbah organik Biologi
(pembuatan pupuk dan kuliner) teknik pengolahan
dan/atau Ekonomi
dan/atau anorganik (daur ulang) limbah organik dan/
anorganik dalam dalam upaya mengatasi pencemaran atau anorganik. KKPI/TIK
upaya mengatasi lingkungan serta pemanfaatannya Mempraktikkan salah
pencemaran bagi masyarakat di daerah setempat.
lingkungan satu teknik pengolahan
sehingga bernilai Mempraktikkan konsep dan teknik limbah organik
ekonomis bagi pengolahan limbah organik dan/atau anorganik.
masyarakat di (pembuatan pupuk dan kuliner) Merancang media
daerah setempat. dan/atau anorganik (daur ulang) promosi hasil olahan
dalam upaya mengatasi pencemaran limbah organik
lingkungan serta pemanfaatannya dan/atau anorganik.
bagi masyarakat di daerah setempat.

128
Edisi Revisi

KETERKAITAN
MATERI ALOKA SUMBER DENGAN MATA
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PEMBELAJARAN PENILAIAN SI
POKOK WAKTU BELAJAR PELAJARAN
LAIN
Mempublikasikan hasil olahan limbah Melakukan publikasi
organik dan/atau anorganik di hasil olahan limbah
lingkungan setempat organik dan/atau
anorganik

Keterangan : Silabus ini merupakan salah satu komponen dalam mata pelajaran mulok yang akan digunakan selama 3 (tiga) tahun, dengan alokasi
waktu setiap semester 32 (tiga puluh dua) jam pelajaran.

129
Edisi Revisi

SILABUS MUATAN LOKAL (MULOK) BUDAYA LOKAL

SATUAN PENDIDIKAN : SMA/SMK_____________________


MATA PELAJARAN : MUATAN LOKAL
KELAS/SEMESTER : ______________________________
TAHUN AJARAN : ______________________________

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsip dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

130
Edisi Revisi

KEGIATAN MATERI SUMBER


KD INDIKATOR PENILAIAN WAKTU
PEMBELAJARAN POKOK BELAJAR
3.1 Memahami dan 1 Menggali informasi · Menggali informasi · Unsur Test : Narasumber, 4 x 45 menit
mengidentifikasi . tentang unsur-unsur tentang unsur budaya budaya dan (tertulis) internet,
berbagai unsur budaya lokal. lokal melalui litelatur budaya Non Test : buku, bahan
budaya lokal Mengelompokkan (buku, internet) lokal. Produk ajar dan
(Sistem 2 berbagai budaya lokal ke · Mengelompokkan dalam bentuk sumber lain
Kepercayaan/ . dalam unsur-unsurnya unsur budaya lokal laporan yang relevan.
agama, sistem (sistem yang didapat dari hasil portofolio
peralatan hidup dan kepercayaan/agama, pengumpulan informasi
teknologi, sistem sistem peralatan hidup · Mendeskripsikan
ekonomi dan mata dan teknologi, sistem unsur-unsur budaya
pencaharian hidup, ekonomi dan mata lokal (sistem
sistem pencaharian hidup, sistem kepercayaan/agama,
kemasyarakatan kemasyarakatan dan sistem peralatan hidup
dan organisasi organisasi sosial, ilmu dan teknologi, sistem
sosial, ilmu pengetahuan, kesenian ekonomi dan mata
pengetahuan, dan sistem bahasa) di pencaharian hidup,
kesenian dan lingkungan setempat sistem
sistem bahasa) di Mendeskripsikan berbagai
lingkungan budaya lokal berdasarkan
setempat dalam unsur-unsurnya (Sistem
upaya kepercayaan/agama,
melestarikannya 3 sistem peralatan hidup
.

131
Edisi Revisi

KEGIATAN MATERI SUMBER


KD INDIKATOR PENILAIAN WAKTU
PEMBELAJARAN POKOK BELAJAR

4.1 Menyajikan hasil dan teknologi, sistem kemasyarakatan dan


deskripsi budaya ekonomi dan mata organisasi sosial, ilmu
lokal di lingkungan pencaharian hidup,sistem pengetahuan, kesenian
setempat dalam kemasyarakatan dan dan sistem bahasa) di
upaya organisasi sosial, ilmu lingkungan setempat
melestarikannya pengetahuan, kesenian, · Membuat rancangan
dan sistem bahasa) di media publikasi
lingkungan setempat. budaya lokal di
Menyajikan hasil deskripsi lingkungan setempat.
budaya lokal di · Mempublikasikan
lingkungan setempat berbagai budaya lokal
dalam upaya yang ada di lingkungan
melestarikannya. setempat.

3.2 Menganalisis 1 Mengidentifikasi berbagai · Melakukan identifikasi · Tantangan Test : Narasumber, 6 x 45 menit
berbagai tantangan . tantangan dan hambatan tantangan dan dan (tertulis) internet,
dan hambatan yang yang dihadapi oleh hambatan yang hambatan Non Test : buku, bahan
dihadapi oleh budaya lokal yang ada di dihadapi masing- budaya lokal Produk ajar dan
budaya lokal lingkungan setempat. masing budaya lokal. dalam bentuk sumber lain
(sistem Mendeskripsikan berbagai · Melakukan diskusi laporan yang relevan.
kepercayaan/ tantangan dan hambatan untuk menemukan portofolio
agama, sistem 2 yang dihadapi oleh solusi.
peralatan hidup dan . budaya lokal yang ada di · Menghadapi tantangan

132
Edisi Revisi

KEGIATAN MATERI SUMBER


KD INDIKATOR PENILAIAN WAKTU
PEMBELAJARAN POKOK BELAJAR
teknologi, sistem lingkungan setempat. dan hambatan yang
ekonomi dan mata Menganalisis berbagai dihadapi oleh budaya
pencaharian hidup, tantangan dan hambatan lokal.
sistem yang dihadapi oleh · Mempresentasikan
kemasyarakatan budaya lokal yang ada di hasil diskusi solusi
dan organisasi 3 lingkungan setempat. menghadapi tantangan
sosial, ilmu . Menganalisis berbagai dan hambatan yang
pengetahuan, peluang yang dihadapi dihadapi masing-
kesenian dan oleh budaya lokal yang masing budaya lokal
sistem bahasa) ada di lingkungan setempat.
sebagai upaya setempat.
melestarikan
budaya daerah. 4
.
4.2 Menyajikan hasil 5 Menyajikan hasil analisis
analisis mengenai . tantangan dan hambatan
berbagai tantangan yang dihadapi budaya
dan hambatan yang lokal yang ada di
dihadapi budaya lingkungan setempat guna
lokal (sistem melestarikan budaya
kepercayaan/ lokal.
agama, sistem
peralatan hidup dan
teknologi, sistem
ekonomi dan mata
pencaharian hidup,

133
Edisi Revisi

KEGIATAN MATERI SUMBER


KD INDIKATOR PENILAIAN WAKTU
PEMBELAJARAN POKOK BELAJAR
sistem
kemasyarakatan
dan organisasi
sosial, ilmu
pengetahuan,
kesenian dan
sistem bahasa)
sebagai upaya
melestarikan
budaya daerah.
3.3 Mengembangkan 1 Menentukan jenis budaya · Melakukan identifikasi Pengembanga Test : Narasumber, 4 x 45 menit
budaya lokal . lokal (tarian, musik, budaya lokal yang n budaya lokal (test tertulis) internet,
(sistem pakaian adat, kerajinan, akan dikembangkan. Non Test : buku, bahan
kepercayaan/ kuliner, etnobotani, dan · Melakukan identifikasi Projek ajar dan
agama, sistem lain-lain) yang akan faktor-faktor yang sumber lain
peralatan hidup dan dikembangkan. mempengaruhi dalam yang relevan.
teknologi, sistem Mengidentifikasi faktor- mengembangkan
ekonomi dan mata faktor yang budaya lokal di
pencaharian hidup, 2 mempengaruhi dalam lingkungan setempat
sistem . mengembangkan budaya · Melakukan analisis
kemasyarakatan lokal di lingkungan faktor-faktor yang
dan organisasi setempat. mempengaruhi dalam
sosial, ilmu Menganalisis faktor-faktor mengembangkan
pengetahuan, yang mempengaruhi budaya lokal di
kesenian dan dalam mengembangkan lingkungan
sistem bahasa) 3 budaya lokal (tarian,

134
Edisi Revisi

KEGIATAN MATERI SUMBER


KD INDIKATOR PENILAIAN WAKTU
PEMBELAJARAN POKOK BELAJAR
sebagai upaya . musik, pakaian adat,
melestarikan kerajinan, kuliner,
budaya daerah.
4.3 Mengkreasikan etnobotani, dan lain-lain) setempat.
budaya lokal yang akan dikembangkan. · Membuat kreasi
(sistem Mengkreasikan budaya budaya lokal
kepercayaan/ 4 lokal (tarian, musik, berdasarkan analisis
agama, sistem . pakaian adat, kerajinan, dari faktor-faktor yang
peralatan hidup dan kuliner, etnobotani, dan mempengaruhi dalam
teknologi, sistem lain-lain) berdasarkan mengembangkan
ekonomi dan mata analisis dari faktor-faktor budaya.
pencaharian hidup, yang mempengaruhi · Menampilkan hasil
sistem dalam mengembangkan kreasi budaya daerah
kemasyarakatan budaya setempat. melalui media yang
dan organisasi Menampilkan hasil kreasi sesuai.
sosial, ilmu budaya lokal (tarian,
pengetahuan, musik, pakaian adat,
kesenian dan kerajinan, kuliner,
sistem bahasa) 5 etnobotani, dan lain-lain)
sebagai upaya . melalui media yang
melestarikan sesuai
budaya daerah.

135
Edisi Revisi

SILABUS MUATAN LOKAL OLAHRAGA DAN PERMAINAN TRADISIONAL

Satuan pendidikan : SMA/SMK Provinsi Jambi


Kelas/ Semester :
Kompetensi Inti :

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsip dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

136
Edisi Revisi

Sarana,
Perkiraan
Materi Media Keterkaitan Mata
No. Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Pelajaran lain
Pokok dan
Waktu
Sumber
3.1 Memahami berbagai · Mengidentifikasi permainan · Membaca dan mendengarkan Permain Test 16 JP Nara- - Tidak ada
permainan tradisional tradisional yang ada di informasi tentang permainan an (lisan/ sumber keterkaitan
(Gasing, yeye, patok lingkungan setempat tradisional yang ada di Tradision tertulis) Internet antara KD
lele, engkek-engkek, · Mengklasifikasi permainan lingkungan setempat. al yang Non Buku mulok
congklak, petak umpet, tradisional yang ada di · Mengidentifikasi permainan ada di Test : Bahan dengan KD
terompa sayak, yaya lingkungan setempat. tradisional yang ada di lingkung Proyek Ajar PJOK.
oma, ular nago, · Menjelaskan cara membuat lingkungan setempat. an dan KD 3.1 dan 4.1
enggrang, pecah piring, alat dan/atau cara · Membandingkan konsep, setempat Produk dijadikan KD
asuh lesung, batu memainkan permainan teknik, dan prosedur dalam tambahan pada
tumbuk, injit-injit semut, tradisional yang ada di permainan tradisional yang ada PJOK menjadi
sumpit, tok-tok stok, lingkungan setempat. di lingkungan setempat. KD. 3.11 dan
kelereng, karet, taji, · Menjelaskan cara · Mendeskripsikan cara membuat 4.11
lukah gilo dan beden alat dan/atau cara memainkan
buluh) dalam upaya permainan tradisional yang ada
melestarikannya sebagai di lingkungan setempat.
kekayaan budaya
daerah.
4.1 Mempublikasikan membuat alat dan/atau · Menyampaikan hasil
berbagai permainan cara memainkan pengamatan permainan
tradisional (Gasing, permainan tradisional yang tradisional yang ada di
yeye, patok lele, engkek- ada di lingkungan linfkungan setempat.
engkek, congklak, petak setempat. · Memilih media yang sesuai
umpet, terompa sayak, · Menjelaskan nilai-nilai untuk mempublikasikan
yaya oma, ular nago, yang terkandung dalam permainan tradisional yang ada

137
Edisi Revisi

Sarana,
Perkiraan
Materi Media Keterkaitan Mata
No. Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Pelajaran lain
Pokok dan
Waktu
Sumber
enggrang, pecah piring, permainan tradisional yang di lingkungan setempat.
asuh lesung, batu ada di lingkungan · Merancang media publikasi
tumbuk, injit-injit semut, setempat. permainan tradisional yang ada
sumpit, tok-tok stok, · Merancang media di lingkungan setempat.
kelereng, karet, taji, publikasi permainan · Mempublikasikan permainan
lukah gilo dan beden tradisional yang terdapat di tradisional yang ada di
buluh) dalam upaya lingkungan setempat lingkungan setempat.
melestarikannya sebagai dalam upaya
kekayaan budaya melestarikannya
daerah · Mempublikasikan
permainan tradisional yang
terdapat di lingkungan
setempat melalui media
yang tepat.
3.2 Memahami berbagai · Mengidentifikasi olahraga · Membaca dan mendengarkan Olahraga Test 16 JP Informas Ada keterkaitan
olahraga tradisional (silat tradisional yang ada di informasi tentang olahraga tradision (lisan/ i dari antara KD
tradisi, balumbo biduk, lingkungan setempat. tradisional yang ada di al yang tertulis) hasil mulok dengan
sepak tekong, pahit · Mendeskripsikan cara lingkungan setempat. ada di Non pengam KD PJOK pada
utan, arung jeram, kasti) membuat alat dan/atau · Mengidentifikasi olahraga lingkung Test : atan konteks.
dalam upaya cara memainkan olahraga tradisional yang ada di an Proyek Olahraga silat
melestarikannya sebagai tradisional lingkungan setempat. setempat dan Narasu tradisi
kekayaan budaya · Membandingkan konsep, teknik Produk mber dimasukkan
daerah. yang sebagai konteks
kompeten pada KD 3.4

138
Edisi Revisi

Sarana,
Perkiraan
Materi Media Keterkaitan Mata
No. Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Pelajaran lain
Pokok dan
Waktu
Sumber
4.2 Mempublikasikan yang ada di lingkungan dan prosedur dalam olahraga Internet dan KD. 4.4
berbagai olahraga setempat. tradisional yang ada di Buku PJOK. Begitu
tradisional (silat tradisi, · Mendeskripsikan aturan lingkungan setempat. literatur juga dengan
balumbo biduk, sepak permainan yang berlaku · Mendeskripsikan cara membuat yang olahraga kasti
tekong, pahit utan, arung dalam olahraga tradisional alat dan/atau cara memainkan relevan dimasukkan
jeram, kasti) dalam yang terdapat di olahraga tradisional yang ada di sebagai konteks
upaya melestarikannya lingkungan setempat. lingkungan setempat. pada KD 3.2
sebagai kekayaan · Menjelaskan nilai-nilai · Menyampaikan hasil dan KD 4.2.
budaya daerah. yang terkandung dalam pengamatan, olahraga Sedangkan
olahraga tradisional yang tradisional yang ada di olahraga yang
ada di lingkungan lingkungan setempat. lain dalam KD
setempat. · Memilih media yang sesuai 3.2 dijadikan KD
· Merancang media untuk mempublikasikan tambahan pada
publikasi olahraga olahraga tradisional yang ada di PJOK sebagai
tradisional yang terdapat lingkungan setempat. KD 3.12 , KD
di lingkungan setempat · Merancang media publikasi, 4.2 dijadikan KD
dalam upaya olahraga tradisional yang ada di tambahan pada
melestarikannya. lingkungan setempat. PJOK sebagai

· Mempublikasikan olahraga · Mempublikasikan olahraga KD. 4.12

tradisional yang terdapat tradisional yang ada di


di lingkungan setempat lingkungan setempat.
melalui media yang tepat.

139
Edisi Revisi

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

SATUAN PENDIDIKAN : SMA/SMK………………………………


MATA PELAJARAN : Muatan Lokal
KELAS/SEMESTER :
TAHUN AJARAN :
MATERI POKOK : Unsur Budaya Lokal
ALOKASI WAKTU : 1 x Pertemuan (2 x 45 menit)

A. KOMPETENSI INTI
K13 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
K14 : Mencoba, mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dengan sudut
pandang/teori.
B. KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami dan mengidentifikasi berbagai unsur budaya lokal (sistem
kepercayaan/agama, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem ekonomi dan
mata pencaharian hidup, sistem kemasyarakatan dan organisasi sosial, ilmu
pengetahuan, kesenian dan sistem bahasa) di lingkungan setempat dalam
upaya melestarikannya.
4.1 Menyajikan hasil deskripsi budaya lokal di lingkungan setempat dalam upaya
melestarikannya.
C. INDIKATOR
5. Menggali informasi tentang unsur-unsur kebudayaan
6. Mengelompokkan berbagai budaya lokal ke dalam unsur-unsurnya (sistem
kepercayaan/agama, sistem kemasyarakatan dan organisasi sosial, ilmu
pengetahuan, kesenian dan sistem bahasa) di lingkungan setempat
7. Mendeskripsikan berbagai budaya lokal berdasarkan unsur-unsurnya (sistem
kepercayaan/agama, sistem peralatan hidup dan teknologi , sistem ekonomi dan
mata pemcaharian hidup, sistem kemasyarakatan dan organisasi sosial, ilmu
pengetahuan, kesenian dan sistem bahasa) di lingkungan setempat
140
Edisi Revisi

8. Menyajikan hasil deskripsi budaya lokal di lingkungan setempat dalam upaya


melestarikannya.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan peserta didik mampu:
1. Menggali informasi tentang unsur-unsur kebudayaan
2. Mengelompokkan berbagai budaya lokal kedalam unsur-unsurnya (sistem
kepercayaan/agama, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem ekonomi dan
mata pencaharian hidup, sistem kemasyarakatan dan organisasi sosial, ilmu
pengetahuan, kesenian dan bahasa) di lingkungan setempat
3. Mendeskripsikan berbagai budaya lokal berdasarkan unsur-unsurnya
(sistem kepercayaan/agama, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem
ekonomi dan mata pencaharian hidup, sistem kemasyarakatan dan organisasi
sosial, ilmu pengetahuan, kesenian dan sistem bahasa) di lingkungan setempat
4. Menyajikan hasil deskripsi budaya lokal di lingkungan setempat dalam upaya
melestarikannya.
E. MATERI
Unsur-unsur kebudayaan dan budaya lokal
F. METODE, MEDIA, ALAT/BAHAN DAN SUMBER BELAJAR
1. Metode
a) Pendekatan : Saintifik
b) Model : Discovery learning
c) Metode : Diskusi dan observasi
2. Media, Alat dan Bahan
a) Video
b) LCD/Proyektor
c) Gambar/foto
d) Buku
3. Sumber Belajar
a. Tata cara perkawinan adat Bungo, hal….
b. Tanaman obat keluarga…..
c. Tim Penulis, Data Kebudayaan Kabupaten Merangin, Disbudpora Kabupaten
Merangin, 2015
d. Buku pedoman adat Jambi, Tim Penulis, hal…
e. Zainudin, SE dkk, 2015, Provinsi Jambi : Alam, Budaya dan Para
Pemimpinnya, hal 49-54, Jambi: Dinas Pendidikan Provinsi Jambi
141
Edisi Revisi

f. Internet
g. Sumber yang relevan
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan ke-1 ( 2 x 45 menit)
Indikator :
1. Menggali informasi tentang unsur-unsur kebudayaan
2. Mengelompokkan berbagai budaya lokal kedalam unsur-unsurnya (sistem
kepercayaan/agama, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem ekonomi dan
pengetahuan, kesenian dan sistem bahasa) di lingkungan setempat.

Langkah Sintak Model Alokasi


Deskripsi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan o Guru memberi salam, berdoa
Pendahuluan dilanjutkan dengan mencek kehadiran 10 Menit
siswa dan kesiapan belajar
o Guru memotivasi siswa dengan
menyampaikan secara singkat jenis-
jenis budaya yang ada disetiap daerah,
yang dilanjutkan mengarahkan siswa ke
budaya yang ada di daerahnya
o Guru menyampaikan kompetensi dan
tujuan pembelajaran

o Peserta didik menyimak tayangan


video/gambar sebuah tarian tradisional
daerah Jambi
Kegiatan Inti Stimulation Guru mengarahkan peserta didik untuk
(stimulasi/ menimbulkan rasa ingin tahu tentang
Pemberian budaya lokal lain selain tari tradisional
rangsangan)
Guru membagi siswa dalam kelompok
(setiap kelompok terdiri dari 4 atau 5 orang
Problem siswa)
statemen · Siswa mengumpulkan informasi dari
(pertanyaan/ berbagai literatur dan referensi yang
identifikasi mendukung pemecahan permasalahan
masalah) tentang jenis-jenis budaya yang ada di
daerahnya
· Siswa berdiskusi mengenai informasi dari
berbagai sumber data tentang jenis-jenis

142
Edisi Revisi
Data collection budaya lokal yang ada disekitarnya, dan
mengelompokkannya kedalam budaya
sejenis
· Peserta didik menganalisis kesesuaian
hasil diskusi dengan informasi dari
literatur dan referensi bahwa
Data processing kebudayaan itu dapat dikelompokkan ke
(pengolahan data) dalam 7 unsur budaya
· Membuat laporan hasil diskusi dan
masing-masing kelompok secara
bergiliran mempresentasikan hasil diskusi
secara runtut dan diskusi kelas dibimbing
oleh guru

Kegiatan penutup · Peserta didik dan guru mereview hasil 15 menit


pembelajaran tentang jenis-jenis budaya
lokal
Generalization · Guru memberiakn penghargaan kepada
(menarik kelompok yang berkinerja baik
kesimpulan) · Guru memberikan tugas kelompok untuk
mencari materi diskusi pada pertemuan
selanjutnya

H. PENILAIAN-
1. Teknik Penilaian
143
Edisi Revisi

No Aspek Teknis Bentuk Instrumen


1. Sikap § Observasi Kegiatan § Lembar Observasi

Diskusi
2. Pengetahuan § Tes tertulis § Soal Uraian
§ Penugasan § Tugas
3. Keterampilan § Portofolio § Lembar Penilaian
Portofolio

2. Instrumen Penilaian
a. Pertemuan Pertama
· Penilaian Sikap : Lembar observasi pada saat diskusi
· Penilaian Pengetahuan : test tertulis essay
· Penilaian Keterampilan :-
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
· Pembelajaran remedial dilaksanakan segera setelah diadakan penilaian bagi
peserta didik yang mendapat nilai di bawah KKM
Strategi pembelajaran remedial dilaksanakan dengan pembelajaran
remedial, penugasan dan tutor sebaya berdasarkan indikator pembelajaran
yang belum dicapai oleh masing-masing peserta didik.
· Peserta didik yang mendapat nilai diatas KKM diberikan tugas mengkaji materi
unsur-unsur budaya lokal

Mengetahui ………………………..2017
Kepala SMA/SMK Negeri……, Guru Mata Pelajaran

144
Edisi Revisi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA/SMK…


Mata Pelajaran : Muatan Lokal
Materi Pokok : Potensi sosial ekonomi dalam bidang (pertanian, perkebunan,
perikanan, kehutanan dan pertambangan)
Kelas/Semester :…
Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit

Kometensi Dasar Indikator


3.1 Memahami potensi sosial ekonomi dalam 3.1.1 Mengidentifikasi potensi sosial ekonomi
bidang (pertanian, perkebunan, dalam bidang (pertanian, perkebunan,
kehutanan, perikanan, pertambangan) perikanan, kehutanan dan pertambangan)
dalam upaya meningkatkan potensi dalam upaya meningkatkan potensi
ekonomi daerah setempat ekonomi daerah setempat
Mendeskripsikan potensi sosial ekonomi
3.1.2 dalam bidang (pertanian, perkebunan,
perikanan, kehutanan dan pertambangan)
dalam upaya meningkatkan potensi
ekonomi daerah setempat
4.1 Membuat promosi potensi sosial ekonomi 4.1.1 Merancang media promosi potensi sosial
dalam bidang (pertanian, perkebunan, ekonomi dalam bidang (pertanian,
perikanan, kehutanan dan pertambangan) perkebunan, perikanan, kehutanan dan
dalam upaya meningkatkan potensi pertambangan) dalam upaya meningkatkan
ekonomi daerah setempat potensi ekonomi daerah setempat
Melakukan promosi potensi sosial ekonomi
4.1.2 dalam bidang (pertanian, perkebunan,
kehutanan, perikanan, pertambangan) yang
ada di daerah setempat melalui media yang
tepat

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan pengamatan dan diskusi siswa dapat :
1. Mengidentifikasi potensi sosial ekonomi dalam bidang (pertanian, perkebunan,
perikanan, kehutanan dan pertambangan) dengan tepat
2. Mendeskripsikan potensi sosial ekonomi dalam bidang (pertanian, perkebunan,
perikanan, kehutanan dan pertambangan) dengan jelas
3. Merancang media promosi potensin sosial ekonomi (pertanian, perkebunan,
perikanan, kehutanan dan pertambangan) yang sesuai, dalam upaya
meningkatkan potensi sosial ekonomi daerah setempat
4. Melakukan promosi potensi sosial ekonomi bidang (pertanian, perkebunan,
perikanan, kehutanan dan pertambangan) dalam upaya meningkatkan potensi
ekonomi daerah setempat melalui media yang tepat.
B. Materi Pembelajaran
1. Pengertian potensi sosial ekonomi

145
Edisi Revisi

2. Jenis-jenis potensi sosial ekonomi dalam bidang (pertanian, perkebunan,


perikanan//, kehutanan dan pertambangan)
3. Tantangan dan peluang potensi sosial ekonomi dalam bidang (pertanian,
perkebunan, perikanan, kehutanan dan pertambangan)
4. Macam-macam media promosi potensi sosial ekonomi dalam bidang (pertanian,
perkebunan, perikanan, kehutanan dan pertambangan)

C. Model, Pendekatan dan Metode Pembelajaran


1. Model : Discovery Learning dan Project Based Learning
2. Pendekatan : Saintifik
3. Metode : Diskusi, proyek

D. Media Pembelajaran :
1. Slide
2. Video
3. Poster, dll

E. Sumber Belajar
1. Internet
2. Buku
3. Literature yang relevan

F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Pertemuan Pertama
Alokasi
No. Kegiatan Deskripsi
Waktu
1. Pendahuluan · Mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan; (memberi salam, berdoa,
mengecek kehadiran siswa)
Alokasi
No. Kegiatan Deskripsi
Waktu
· Guru menampilkan profil orang sukses dibidang 15 Menit
(pertanian, perkebunan, perikanan, kehutanan dan
pertambangan)
· Guru menanyakan hasil (pertanian, perkebunan,
perikanan, kehutanan dan pertambangan) di
daerah sekitar
· Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan

146
Edisi Revisi
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari
· Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang
akan digunakan
· Guru membentuk kelompok terdiri atas 4-5 siswa
setiap kelompok.
2. Kegiatan Inti · Guru menampilkan media pembelajaran (audio,
1. Stimulation visual atau audio visual) tentang potensi sosial
(simullasi/ ekonomi di daerah setempat dalam bindang
pemberian (pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan,
rangsangan) pertambangan)
· Siswa mengamati media pembelajaran (audio,
visual atau audio visual) yang ditampilkan guru
2. Problem · Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk 65 Menit
Statemen bertanya mengenai potensi sosial ekonomi
(pertanyaan/ (pertanian, perkebunan, perikanan, kehutanan dan
identifikasi pertambangan)
masalah · Siswa secara individu mengidentifkasi potensi
sosial ekonomi daerah setempat dalam bidang
(pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan,
pertambangan) serta tantangan dan peluangnya.
Alokasi
No. Kegiatan Deskripsi
Waktu
3. Data collection · Siswa mendiskusikan hahsil identifikasi tentang
(pengumpulan potensi sosial ekonomi di daerah setempat dalam
data) bidang (pertanian, perkebunan, kehutanan,
perikanan, pertambangan) serta tantangan dan
peluangnya
4. Data Pocessing · Secara berkelompok siswa menguraikan data yang
(Pengolahan ditemukan pada kegiatan sebelumnya.
Data)
5. Verification · Guru meminta perwakilan dua kelompok secara
(pembuktian) acak untuk menyajikan atau mempresentasikan
hasil diskusi kelompoknya masing-masing.
· Kelompok lain menanggapi presentasi dari
kelompok penyaji.
6. Generalization · Siswa bersama guru menarik kesimpulan
(menarik mengenai materi yang sudah didiskusikan
kesimpulan/
Generalisasi)
3. Penutup · Mereview pembelajaran 10 Menit
· Guru menginformasikan kegiatan untuk pertemuan
selanjutnya
· Guru memberikan tugas untuk mencari jenis-jenis
media promosi

147
Edisi Revisi

· Guru mengakhiri pembelajaran dengan (salam,


doa, dll)

2. Pertemuan kedua
No
Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu
.
1. Pendahuluan · Mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan; (memberi salam, berdoa,
menngecek kehadiran siswa).
· Menyampaikan kompetensi yang akan
dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan
15 Menit
sehari-hari.
· Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian
yang akan digunakan.
· Guru mengumpulkan kembali kembali
kelompok dari pertemuan sebelumnya.
2. Kegiatan Inti · Guru menampilkan media pembelajaran
1. Penentuan Proyek (audio, visual, atau audio visual) tentang
jenis-jenis media promosi.
· Siswa mengamati media pembelajaran
(audio, visual, atau audio visual) yang
ditampilkan guru.
· Guru memberi kesempatan kepada siswa
untuk bertanya mengenai cara membuat
promosi sosial ekonomi (pertanian,
perkebunan, kehutanan, perikanan,
pertambangan).
2. Perancangan · Siswa secara kelompok merancang media
Langkah promosi sosial ekonomi yang disesuaikan
Penyelesaian dengan daerah setempat dalam bidang
Proyek (pertanian, perkebunan, kehutanan,
perikanan, pertambangan), serta tantangan
dan peluangnya.
3. Penyusunan Jadwal · Siswa mendiskusikan hasil rancangan media
65 Menit
Pelaksanaan Proyek promosi sosial ekonomi di daerah setempat
dalam bidang (pertanian, perkebunan,
kehutanan, perikanan, pertambangan), serta
tantangan dan peluangnya.
· Siswa menyusun jadwal pelaksanaan proyek.
4. Penyelesaian · Siswa secara berkelompok menyelesaiakan
Proyek Dengan media promosi di bawah monitoring guru.
Fasilitasi Monitoring
Guru
5. Penyusunan · Guru meminta perwakilan dua kelompok
Laporan dan secara acak untuk menyajikan atau
Presentasi Publikasi mempresentasikan hasil media promosi
Hasil Proyek kelompoknya masing-masing.
· Kelompok lain menanggapi presentasi dari
kelompok penyaji.
6. Evaluasi Proses dan · Siswa merefleksi hasil kerja.
Hasil Proyek · Siswa menyempurnakan hasil promosi yang
akan dipublikasikan.
3. Penutup · Mereview pembelajaran. 10 enit
148
Edisi Revisi

· Guru menginformasikan kegiatan untuk


pertemuan selanjutnya.
· Guru memberikan tugas untuk
mempublikasikan hasil rancangan promosi
melalui media yang tepat.
· Guru mengakhiri pelajaran dengan (salam,
doa, dll)

Penilaian
1. Jenis /Teknik Penilaian

No Aspek Teknik Bentuk Instrumen

1. Sikap Observasi kegiatan diskusi kelompok Lembar Observasi

2. Pengetahuan Tes Tertulis Essay


Proyek : perencanaan, pelaksanaan,
3. Keterampilan dan produk Rubrik Penilaian

INSTRUMEN
a. Penilaian Sikap

• Lembar Observasi Sikap

Nama Keaktifan Kerjasama Santun Jumlah


No
Siswa 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

149
Edisi Revisi

• Rubrik Penilaian Sikap


Keaktifan apabila tidak pernah melakukan aktifitas 1
bertanya,menjawab,memberikan pendapat
dan menanggapi pendapat
apabila melakukan salah satu aktifitas 2
bertanya,menjawab dan menanggapi
pendapat
apabila melakukan dua aktifitas 3
bertanya,menjawab dan menanggapi
pendapat
apabila melakukanaktifitas 4
bertanya,menjawab dan menanggapi
pendapat

Kerjasama tidak pernah melakukan tugas 1


sesuaikesepakatan,memusatkan perhatian
padakelompok, mencari jalan untuk
mengatasi perbedaan pendapat

jarang melakukan sesuai tugas 2


kesepakatan,memusatkan perhatian pada 3
kelompok, mencari jalan untuk mengatasi
perbedaan pendapat sering melakukan
sesuai kesepakatan,memusatkan perhatian
pada kelompok, mencari jalan untuk
mengatasi perbedaan pendapat.

selalu melakukan sesuai 4


kesepakatan,memusatkan perhatian pada
kelompok, mencari jalan untuk mengatasi
perbedaan pendapat.

Santun tidak pernah berkata kasar,tidak menyela 4


pembicaraan,menghormati pendapat orang
lain

kadang-kadang berkata kasar,tidak menyela 3


pembicaraan,menghormati pendapat orang
lain
sering berkata kasar,tidak menyela 2
pembicaraan,menghormati pendapat orang
lain
selalu berkata kasar,tidak menyela 1
pembicaraan,menghormati pendapat orang
lain

Skor = Skor yang didapat X 100


Skor Maksimal

150
Edisi Revisi

b. Penilaian Aspek Pengetahuan


· Instrumen penilaian

Skor
No. Indikator Soal Soal Jawaban
Maksimal
1. Menuliskan potensi Tuliskan potensi sosial ekonomi 30
sosial ekonomi dibidang (……..)
dibidang (……)
2 Mendeskripsikan 2 Deskripsikan 2 jenis potensi 70
jenis potensi sosial sosial ekonomi dalam bidang
ekonomi dalam bidang (…….)!
(…….).
Total 100

· Rubrik Penilaian

1 potensi sosial ekonomi dibidang (…….. ditulis 30


secara lengkap

potensi sosial ekonomi dibidang (…….. 20


ditulis secara kurang lengkap

potensi sosial ekonomi dibidang (…….. 10


ditulis secara tidak lengkap

2 Mendeskripsikan 2 jenis potensi sosial 70


ekonomi dalam bidang (…….)

Deskripsikan 1 jenis potensi sosial ekonomi 35


dalam bidang
(…….)

c. Rubrik Penilaian Aspek Psikomotor

Skor
No. Aspek
maksimal
1 Perencanaan (penentuan obyek, pemilihan media, 3
penentuan alat dan bahan, dan) (skor 1 – 3)

2 Pelaksanaan
a. Keakuratan data/informasi (akurat=3; kurang 3
akurat=2; tidak akurat=1).
b. Kelengkapan data (lengkap=3; kurang lengkap=2; 3
tidak lengkap=1).
c. Kesimpulan (tepat=3; kurang tepat=2; tidak 3
tepat=1)
3 Pelaporan hasil
a. Sistematika laporan (baik=3; kurang baik=2; tidak 3
baik=1).
b. Penggunaan bahasa (mudah dipahami=3; kurang 3
mudah dipahami =2; tidak dapat dipahami =1).
c. Tampilan (menarik=3; kurang menarik=2; tidak 3
151
Edisi Revisi
menarik=1).
4 Penilaian Produk (skor 1 – 3 )
a. Orisinalitas 3

b. Performans (tampilan) 3

c. Kreativitas media 3

TOTAL SKOR 30

Nilai = skor yang diperoleh X 100


skor maksimal

Mengetahui, Jambi , 2017


Kepala SMA/SMK........ Guru Mata pelajaran

…………………………. …………………………..

152
Edisi Revisi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


SEJARAH

Satuan Pendidikan : SMA/ SMK


Mata Pelajaran : Mulok
Kelas/Semester : /
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Kompetensi Inti (KI)


KI3: Memahami, menerapkan, menganalisis, pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan,dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untu memecahkan
masalah.

K14: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR


3.1 Memahami perkembangan sejarah Jambi 3.1.1 Mengidentifikasi sejarah Jambi dari
dari zaman klasik, zaman penjajahan zaman klasik, zaman penjajahan dan
sampai zaman kemerdekaan sebagai zaman kemerdekaan sesuai dengan
upaya untuk menumbuhkan dan daerah setempat
meningkatkan rasa cinta terhadap
daerahnya
3.1.2 Mengklasifikasikan perkembangan
sejarah Jambi berdasarkan waktu
kejadiannya
4.1 Mempublikasikan perkembangan sejarah 4.1.1 Menyimpulkan perkembangan sejarah
Jambi dari zaman klasik, zaman Jambi dari zaman klasik, zaman
penjajahan dan zaman kemerdekaan penjajahan dan zaman kemerdekaan
sebagai upaya untuk menumbuhkan dan sesuai dengan daerah setempat.
meningkatkan rasa cinta terhadap
daerahnya
4.1.2 Merancang media publikasi yang
menggambarkan perkembangan
sejarah Jambi dari zaman klasik,
zaman penjajahan dan zaman
kemerdekaan sesuai dengan daerah
setempat
4.1.3 Mempublikasikanperkembangan
sejarah Jambi sesuai dengan media
dari zaman klasik, zaman penjajahan
dan zaman kemerdekaan sesuai
dengan daerah setempat

153
Edisi Revisi

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik mampu:

Pertemuan pertama:
• Mengidentifikasi perkembangan sejarah Jambi dengan benar.
• Menjelaskan sejarah Jambi dari zaman klasik, zaman penjajahan dan zaman
kemerdekaan sesuai daerah setempat dengan tepat.

D. Materi Pembelajaran
Perkembangan sejarah Jambi sesuai dengan daerah setempat dari:
1. Zaman klasik (Hindu, Budha, Islam).
2. Zaman penjajahan 3.Zaman kemerdekaan.

E. Model, Pendekatan, Metode, Media, Alat/Bahan dan sumber pembelajaran


1. Model pembelajaran : Discovery learning
2. Pendekatan : Saintifik
3. Metode pembelajaran : Diskusi dan penugasan
4. Media Pembelajaran : PPT/ animasi, Gambar, video/poster
5. Alat/Bahan : LCD Projector, laptop
6. Sumber pembelajaran : Buku referensi, internet

F. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan pertama:


Kegiatan Pembelajaran Waktu
 Pendahuluan/Kegiatan Awal 10
Orientasi
menit
o
• Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
• Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
• Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran. oApersepsi
• Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan kegiatan sehari-hari dalam berupa gambar peninggalan-
peninggalan sejarah ada daerah, yaitu : Museum, rumah adat dll
• Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.

o Motivasi
• Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
• Manfaat dari pelajaran yang akan kita lakukan meliputi menambah wawasan
peserta didik

o Pemberian Acuan;
• Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat ini.
• Memberitahukan tentang indicator dan KKM pada pertemuan yang berlangsung.

154
Edisi Revisi

Kegiatan Pembelajaran Waktu


• Pembagian kelompok belajar
• Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah dalam kelompok belajar yaitu setiap kelompok akan
mempresentasikan hasil diskusi.

Penutup 10
· Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan. menit
· Memberikan penugasan terstruktur
· Menginformasikan materi yang akan dipelajarai pada pertemuan berikutnya
· Melakukan penilaian untuk mengetahui sejauh mana ketercapaian indikator
pembelajaran
· Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama
yang baik

E. Teknik Penilaian
• Penugasan terstruktur (terlampir)
• Tes lisan (terlampir)

Jambi, November 2017


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

__________________ __________________
NIP. NIP.

155
Edisi Revisi

Penilaian

1.Pengetahuan
a. Teknik: Tes tulis
b. Bentuk Instrumen: uraian
c. Kisi-kisi:

Butir
NO Indikator soal
Instrumen
1 Menjelaskan perkembangan sejarah Jambi dari zaman klasik, zaman 1
penjajahan sampai zaman kemerdekaan
2 Mengidentifikasi peninggalan sejarah perkembangan Jambi dari zaman 1
klasik, zaman penjajahan sampai zaman kemerdekaan
3 Mengklasifikasikan perkembangan sejarah Jambi dari zaman klasik, 1
zaman penjajahan sampai zaman kemerdekaan
4 Membedakan ciri sejarah berdasarkan periodenya 1

Kunci Total
No Rubrik
Jawaban Skor
1 Jika menjawab dengan Tepat skor 2 2
Jika menjawab kurang tepat skor 1
Jika tidak menjawab skor 0

2 Jika dapat mengidentifikasi 5 peninggalan dan tempat 5


bersejarah di daerah setempat maka skor 5 Jika dapat
mengidentifikasi 4 peninggalan dan tempat bersejarah di
daerah setempat maka skor 4 Jika dapat mengidentifikasi 3
peninggalan dan tempat bersejarah di daerah setempat
maka skor 3 Jika dapat mengidentifikasi 2 peninggalan dan
tempat bersejarah di daerah setempat maka skor2 Jika
tidak dapat mengidentifikasi peninggalan dan tempat
bersejarah maka skor 0
3 Jika dapat mengklasifikasi dengan tepat skor 2 2
Jika mengklasifikasi dengan kurang tepat (skor1)
Jika tidak menjawab maka (skor 0)

4 Jika dapat membedakan ciri sejarah berdasarkan periode 3


dengan tepat (skor 3)
Jika membedakan dengan kurang tepat (skor 2) Jika tidak
dapat membedakan maka skor 1

Total Skor 12

Nilai = skor diperoleh x 100


Total Skor

156
Edisi Revisi

Lampiran 2.Pengetahuan

No Butir Instrumen
1 Jelaskan tentang perkembangan sejarah Jambi dari zaman klasik, zaman penjajahan LOTs
sampai zaman kemerdekaan
2 Disajikan beberapa gambar peninggalan dan tempat bersejarah daerah setempat. HOTs
Identifikasikan peninggalan dan tempat bersejarah tersebut !
3 Klasifikasikan perkembang sejarah Jambi dari zaman klasik, zaman penjajahan sampai LOTs
zaman kemerdekaan
4 Diberikan narasi beberapa ciri-ciri pada perkembangan sejarah Jambi berdasarkan kurun HOTs
waktunya. Bedakan ciri-ciri tersebut berdasarkan periodenya.

Nilai = Jumlah skor

LEMBAR PENILAIAN SIKAP BERKARAKTER

Menghargai
NO NAMA Tanggung jawab Bekerja sama Terbuka Total score
pendapat teman

0 1 2 0 1 2 0 1 2 0 1 2

Rubrik Penilaian Sikap Berkarakter


Score
No. Indikator
0 1 2
1. Tanggung Tidak tanggung jawab Kurang tanggung jawab tanggung jawab
jawab mentuntaskan tugas sesuai mentuntaskan tugas sesuai mentuntaskan tugas
petunjuk LDS petunjuk LDS sesuai petunjuk LDS

2. Bekerja sama Tidak bekerja sama dengan Kurang bekerja Bekerjasama dengan
teman sama dengan teman teman

3. Terbuka Tidak mampu Kurang mampu mampu


mendemonstrasikan hasil mendemonstrasikan hasil mendemonstrasikan
kerja serta memberi kerja serta memberi hasil kerja serta
tanggapan tanggapan memberi tanggapan

4. Menghargai Tidak menghargai pendapat Kurang Menghargai Menghargai pendapat


pendapat teman dalam diskusi pendapat teman dalam teman dalam diskusi
diskusi kelompok/kelas kelompok/kelas

157
Edisi Revisi

Rubrik Penilaian keterampilan social

Mata Pelajaran : MULOK

Terampil dalam
skor Bertanya Menyumbang ide/pendapat
berkomunikasi
1 Siswa tidak aktif bertanya Siswa tidak menyampaikan Siswa tidak menanggapi
pendapatnya pendapat orang lain

2 Siswa aktif bertanya tanpa Siswa mampu berpendapat Siswa mampu menanggapi
punya dasar yang jelas tanpa ada dasarnya tetapi
tidak ada dasarnya

3 Siswa aktif mengajukan Siswa aktif dalam Siswa mampu menanggapi


pertanyaan tetapi kurang menyampaikan pendapat, teman
sesuai argument kurang tepat lain yang berpendapat
permasalahan

4 Siswa aktif dalam Siswa aktif dalam Siswa mampu


mengajukan pertanyaan menyampaikan menanggapi teman lain
yang sesuai dengan pendapat dengan yang berpendapat dan
permasalahan yang didasari argumen yang tepat tidak saling menjatuhkan
dipelajari teman

Keterangan :
Cara penilaian Skor
Kurang 1
Cukup baik 2
Baik 3
Baik sekali 4

Skor Maksimal : 12 kalau semua kriteria tercapai

Skor yang diperoleh


NILAI = ------------------------------------- X 100%
Skor Maksimal

158
Edisi Revisi

Lembar Kerja

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA N PROVINSI JAMBI


Mata pelajaran : Muatan Lokal
Kelas/Semester :X/1
Alokasi Waktu : 4 JP
Materi Pelajaran :Permainan Tradisional yang ada di lingkungan setempat

A. KOMPETENSI INTI
KI-3 : Memahami , menerapkan dan menganalisis pengetahuan factual,
konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahu nya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dalam
wawasan kemanusian, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang
spesifik untuk memecahkan masalah.
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


Kompetensi Dasar
Indikator
3.1 Memahamiberbagai permainan 3.1.1 Mengindentifikasi permainan
Tradisional (Gasing,yeye, patok tradisional yang ada di lingkungan
lele, engkek-engkek, congkak, setempat
petak umpet, terompa sayak, 3.1.2 Mengklasifikasi permainan
yaya oma, ular nago, engrang, tradisional yang ada di lingkungan
pecah piring, asuh lesung, batu setempat
tumbuk, injit-injit semut, sumpit, 3.1.3 Mendeskripsikan cara membuat
tok-tok stok, kelereng, karet, taji, alat dan/atau cara memainkan
lukah gilo dan bden buluh), dalam permainan tradisional yang ada di
upaya melestarikanya sebagai lingkungan setempat
kekayaan budaya daerah.
3.1.4 Menjelaskan nila-nilai yang
terkandung dalam permainan
tradisional yang ada di lingkungan
setempat
4.1 Mempublikasikan berbagai 4.1.1 Merancang media publikasi
permainan tradisional permainan tradisional yang
(Gasing,yeye, patok lele, engkek- terdapat di lingkungan setempat
engkek, congkak, petak umpet, dalam upaya melestarikannya
terompa sayak, yaya oma, ular 4.1.2 Mempublikasikan permainan
nago, engrang, pecah piring, asuh tradisional yang terdapat di
lesung, batu tumbuk, injit-injit lingkungan setempat melalui media
semut, sumpit, tok-tok stok, yang tepat
kelereng, karet, taji, lukah gilo dan
bden buluh), dalam upaya
melestarikanya sebagai kekayaan
budaya daerah.

159
Edisi Revisi

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah Kegiatan Pembelajaran Siswa Dapat:
1. Mengindentifikasi permainan tradisional yang ada di lingkungan setempat
2. Mengklasifikasi permainan tradisional yang ada di lingkungan setempat
3. Mendeskripsikan cara membuat alat dan/atau cara memainkan permainan
tradisional yang ada di lingkungan setempat
4. Menjelaskan nila-nilai yang terkandung dalam permainan tradisional yang
ada di lingkungan setempat
5. Merancang media publikasi permainan tradisional yang terdapat di
lingkungan setempat dalam upaya melestarikannya
6. Mempublikasikan permainan tradisional yang terdapat di lingkungan
setempat melalui media yang tepat

C. MODEL DAN METODE


Model : Discovery learning (DL)
Pendekatan : Berpusat pada siswa (student center)
Metode : Diskusi

D. MEDIA, ALAT, DAN BAHAN


Media : Buku literatur, video, internet
Alat dan Bahan : Laptop, Proyektor

E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
Indikator 3.1.1 Mengindentifikasi permainan tradisional yang ada di lingkungan
setempat
3.2.2 Mengklasifikasi permainan tradisional yang ada di lingkungan
setempat
3.3.3 Mendeskripsikan cara membuat alat dan/atau cara memainkan
permainan tradisional yang ada di lingkungan setempat
3.4.4 Menjelaskan nila-nilai yang terkandung dalam permainan tradisional
yang ada di lingkungan setempat
Kegiatan Motivasi 1) Mengkondisikan suasanabelajaryang menyenangkan;
Pendahuluan (memberi salam, menanya yang tidak sempat mengikuti
(15 Menit) pelajaran hari ini).
2) Berdoa sebelum memulai pelajaran.
3) Menjelaskan kompetensi yang akan dipelajari.
4) Membagi siswa dalam kelompok
5) Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan
yang akan dilakukan; dan
6) Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan
digunakan.
Kegiatan Inti Fase 1 1. Guru menampilkan salah satu video permainan tradisional
(100 Menit) Stimulation
(stimulasi/
pemberian
ransangan)

2. Siswa mengamati salah satu permainan tradisional (video/


gambar)
3. Siswa diminta mencatat berbagai informasi yang diperoleh
dari permainan tradisional yang telah diamati

160
Edisi Revisi

Fase 2 1. Guru mengajukan pertanyaan tentang permainan


Problem tradisional (cara bermain alat yang digunakan,
statemen membandingkan teknik permainan, nilai yang
(pertanyaan/ terkandung dalam permainan)
No Nama Alat Cara Aturan Nilai
identifikasi Permainan Bermain Permainan Terkandung
masalah)

Fase 3 Secara berkelompok siswa mengidentifikasi permainan


Data tradisional dalam bentuk tulisan
Collection
(Pengumpula
n Data)
Fase 4 Secara berkelompok siswa Mendeskripsikan tentang
Data permainan tradisional
Processing
(Pengolahan
data)
Fase 5 1. Guru meminta perwakilan salah satu kelompok
Verification untuk menyajikan/mempresentasikan hasil diskusi
(Pembuktian) kelompoknya.
2. Guru meminta salah satu kelompok untuk
mempraktikkan permainan tradisional
3. Kelompok lain menanggapi contoh permainan
tradisional yang telah di praktikkan dari perwakilan
kelompok tertentu.
Fase 6 Menarik kesimpulan dari salah satu permainan tradisional
Generalization
Kegiatan 1. Guru mereview materi yang telah disampaikan
Penutup 2. Guru memberi tugas kelompok
(20 Menit) 3. Guru menyampaikan gambaran materi pertemuan berikutnya
4. Menutup dengan salam
Pertemuan 2
Indikator 4.1 Merancang media publikasi permainan tradisional yang terdapat di
lingkungan setempat dalam upaya melestarikannya
4.2 Mempublikasikan permainan tradisional yang terdapat di lingkungan
setempat melalui media yang tepat
Kegiatan Motivasi 1) Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan;
Pendahuluan (memberi salam, menanya yang tidak sempat mengikuti
(15 Menit) pelajaran hari ini. Menanggapi isu yang berkembang saat
ini).
2) Apresiasi
3) Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan
manfaatnya
4) Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan
yang akan dilakukan; dan
5) Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan
yang akan dilakukan; dan
6) Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan
digunakan.

161
Edisi Revisi
Kegiatan Inti Fase 1 1. Siswa mengamati media elektronik dan cetak yang ada di
(100 Menit) Stimulation lingkungan setempat
(stimulasi/ 2. Siswa diminta mencatat berbagai informasi yang
pemberian diperoleh dari pengamatan tentang media yang ada di
ransangan) lingkungan setempat
Fase 2 1. Guru mengajukan pertanyaan tentang permainan
Problem tradisional (cara bermain alat yang digunakan,
statemen membandingkan teknik permainan, nilai yang terkandung
(pertanyaan/ dalam permainan)
identifikasi
masalah)
Fase 3 Secara berkelompok siswa mengidentifikasi permainan
Data tradisional dalam bentuk tulisan
Collection
(Pengumpula
n Data)
Fase 4 Secara berkelompok siswa Mendeskripsikan tentang
Data permainan tradisional
Processing
(Pengolahan
data)
Fase 5 1. Guru meminta perwakilan salah satu kelompok
Verification untuk menyajikan/mempresentasikan hasil diskusi
(Pembuktian) kelompoknya.
2. Guru meminta salah satu kelompok untuk
mempraktikkan permainan tradisional
3. Kelompok lain menanggapi contoh permainan
tradisional yang telah di praktikkan dari perwakilan
kelompok tertentu.
Fase 6 Menarik kesimpulan dari salah satu permainan tradisional
Generalization
Kegiatan 1. Guru mereview materi yang telah disampaikan
Penutup 2. Guru memberi tugas kelompok
(20 Menit) 3. Guru menyampaikan gambaran materi pertemuan berikutnya
4. Menutup dengan salam

C.TEKNIK PENILAIAN
1. Afektif
2. Kognitif
3. Psikomotor

D.LAMPIRAN
1. Materi
2. Lembar Kerja Siswa
3. Penilaian

Mengetahui Jambi, 9 Nopember 2017


Kepala SMA Negeri 4 Guru Mata Pelajaran,

_____________ ______________

162
Edisi Revisi

BAB III

PELAKSANAAN MUATAN LOKAL

3.1 Rambu-Rambu Pelaksanaan Muatan Lokal


Rambu-rambu yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan muatan lokal:
1). Muatan lokal dilaksanakan sebagai mata pelajaran tersendiri dan/atau bahan
kajian yang dipadukan ke dalam mata pelajaran lain.

2). Alokasi waktu adalah 2 jam/minggu jika muatan lokal berupa mata pelajaran
yang berdiri sendiri.

3). Muatan lokal dilaksanakan selama satu semester atau satu tahun atau
bahkan selama tiga tahun.

4). Proses pembelajaran muatan lokal mencakup tiga aspek (sikap,


pengetahuan, dan keterampilan).

5). Penilaian pembelajaran muatan lokal mengutamakan unjuk kerja, produk,


dan portofolio.

6). Penyelenggaraan muatan lokal disesuaikan dengan potensi dan karakteristik


satuan pendidikan.

7). Satuan pendidikan yang tidak memiliki tenaga khusus untuk muatan lokal
dapat bekerja sama atau menggunakan tenaga dengan pihak lain.
8). Kompetensi Dasar muatan lokal terintegrasi ke mata pelajaran yang terkait.

3.2 Pelaksanaan Muatan Lokal Dalam Pembelajaran

Pelaksanaan muatan lokal dalam pembelajaran dapat berupa:

1). Pelaksanan Muatan Lokal berdasarkan mata pelajaran berdiri sendiri atau
terintegrasi pada mata pelajaran lain.

Pelaksanaan muatan lokal di satuan pendidikan dapat dilakukan melalui 2


(dua) cara, yaitu mata pelajaran berdiri sendiri dan/atau muatan lokal yang
terintegrasi ke dalam mata pelajaran lain.

a. Muatan lokal berdiri sebagai mata pelajaran tersendiri


Muatan lokal sebagai mata pelajaran berdiri sendiri apabila bahan kajian
muatan lokal berupa materi pembelajaran yang tidak terkait dengan
ruang lingkup materi pada mata pelajaran kelompok dalam muatan
kurikulum nasional. Pelaksanaan muatan lokal yang berdiri sendiri

163
Edisi Revisi

dimasukkan ke dalam struktur kurikulum yang berlaku pada kelompok


wajib B. Satuan pendidikan harus mencantumkannya dalam dokumen 1
kurikulum sekolah.

b. Muatan lokal yang terintegrasi ke dalam mata pelajaran lain


Muatan lokal berupa bahan kajian yang teritegrasi ke dalam mata
pelajaran lain dalam muatan kurikulum nasional. Artinya bahwa
kompetensi dasar yang disusun dan dikembangkan dalam muatan lokal
diintegrasikan pada mata pelajaran lain yang bersesuaian.

2). Pelaksanaan Muatan Lokal Berdasarkan Proses Pembelajaran


Proses pembelajaran muatan lokal yang berdiri sendiri maupun yang
diintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain, sama dengan proses
pembelajaran mata pelajaran umumnya. Dimulai dari perencanaan,
pelaksanaan, dan diakhiri dengan penilaian. Penilaian pembelajaran muatan
lokal mengutamakan unjuk kerja, produk, dan portofolio, melalui penugasan
terstruktur dan/atau kegiatan mandiri tidak terstruktur

Pelaksanaan proses pembelajaran muatan lokal merupakan implementasi


dari RPP yang telah dibuat. Proses pembelajaran muatan lokal meliputi
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup, yang mencakup
tiga aspek yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan. Proses pembelajaran
muatan lokal tidak memberatkan peserta didik dan tidak mengganggu dalam
penguasaan kurikulum nasional, melainkan memperkuat muatan kurikulum
nasional.

164
Edisi Revisi

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Muatan lokal merupakan bahan kajian pada satuan pendidikan yang berisi
muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal, yang
dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap potensi di
daerah tempat tinggalnya

Dalam mendukung penyusunan muatan lokal SMA/SMK, Provinsi Jambi telah


menjalin kerjasama dengan unsur-unsur lain, seperti Tim Pengembang Kurikulum
tingkat satuan pendidikan, tingkat Kabupaten/Kota, dan tim pengembang kurikulum
tingkat Provinsi serta Tim ahli dari Pusat Kurikulum Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia sebagai nara sumber.

Sebelum menyusun muatan lokal, Tim Pengembang Kurikulum telah


melakukan serangkaian kegiatan agar muatan lokal yang dikembangkan benar-
benar realistis dan implementatif sesuai dengan kebutuhan peserta didik untuk
memenuhi kebutuhan pembangunan daerah. Adapun langkah awal penyusunan
muatan lokal, meliputi (1) Identifikasi Potensi : Keunggulan dan Kearifan Lokal, (2)
Menentukan Topik-Topik Muatan Lokal, (3) Merumuskan Kompetensi Dasar
Muatan Lokal (Terintegrasi dan berdiri sendiri), (4) Menyusun Silabus dan RPP,
dan (5) Menyusun bahan Ajar Muatan lokal.

Pengembangan dan pelaksanaan muatan lokal di setiap satuan pendidikan


harus tetap sinergi dengan pengembangan dan pelaksanaan kurikulum di satuan
pendidikan. Selain itu perlu juga disiapkan dukungan/keterlibatan berbagai unsur di
satuan pendidikan terutama guru, kepala sekolah, karyawan, dan komite sekolah.

Pada akhirnya pengembangan muatan lokal diharapkan dapat memberikan


kontribusi dalam peningkatan pemberdayaan sumber daya lokal yang ada untuk
kepentingan keberhasilan pembangunan daerah.

4.2 Saran
Untuk pemerintah daerah khususnya yang membidangi pendidikan perlu
memberikan dukungan dalam bentuk supervisi serta koordinasi sesuai dengan
kewenangan masing-masing.

165
Edisi Revisi

4.3Tindak Lanjut
Muatan lokal akan diujicobakan mulai semester 1 tahun pelajaran 2017/2018 di
jenjang SMA/SMALB dan SMK/SMLB se-Provinsi Jambi.

166
Edisi Revisi

Lampiran

TIM PERUMUS PENYUSUNAN KURIKULUM MUATAN LOKAL


PROVINSI JAMBI TAHUN 2016

N
o Nama/NIP Jabatan/Unit Kerja Tanda Tangan
1 Drs. H. Syamsirwan, M. Kom Pengawas SMA    
  19610925 198603 1 007 Dinas Pendidikan Kabupaten Batanghari    
2 H. Adi Triono, M.Pd Pengawas SMA    
  19650505 198901 1 003 Dinas Pendidikan Kota Jambi    
3 Muhd. Selah, M.Pd Pengawas SMA    
  19660524 199003 1 002 Dinas Pendidikan Kota Jambi    
4 Drs. Edy Purwanta, M.Pd Pengawas SMA    
  19641127 199003 1 005 Dinas Pendidikan Kota Jambi    
5 Drs. Maizul Adnan, M.Kom Pengawas SMA    
  19580520 198203 1 005 Dinas Pendidikan Kabupaten Tebo    
6 Drs. Wisadar, M.Pd Pengawas SMA    
  19580328 198203 1 007 Dinas Pendidikan Kabupaten Bungo    
7 Suardiman Malay, M.Pd Pengawas SMA    
  19681110 199512 1 004 Dinas Pendidikan Kota Jambi    
8 Didik Mikroji, S.Pd Guru    
  19760717 200604 1 002 SMAN 12 Merangin    
9 Rahmah, S.Pd.,M.Si Guru    
  19801120 200903 2 005 SMAN 8 Tanjung Jabung Timur    

167
Edisi Revisi

TIM PERUMUS PENYUSUNAN KURIKULUM MUATAN LOKAL


PROVINSI JAMBI TAHUN 2016
 
No Nama/NIP Jabatan/Unit Kerja No. HP
1 Drs. H. Syamsirwan, M. Kom Pengawas SMA
081210090799
  19610925 198603 1 007 Dinas Pendidikan Kabupaten Batanghari
2 H. Adi Triono, M.Pd Pengawas SMA
081366568951
  19650505 198901 1 003 Dinas Pendidikan Kota Jambi
3 Muhd. Selah, M.Pd Pengawas SMA
085273293438
  19660524 199003 1 002 Dinas Pendidikan Kota Jambi
4 Drs. Edy Purwanta, M.Pd Pengawas SMA
081311350602
  19641127 199003 1 005 Dinas Pendidikan Kota Jambi
5 Drs. Maizul Adnan, M.Kom Pengawas SMA
081366423857
  19580520 198203 1 005 Dinas Pendidikan Kabupaten Tebo
6 Drs. Wisadar, M.Pd Pengawas SMA
081272548658
  19580328 198203 1 007 Dinas Pendidikan Kabupaten Bungo
7 Suardiman Malay, M.Pd Pengawas SMA
082372242110
  19681110 199512 1 004 Dinas Pendidikan Kota Jambi
8 Didik Mikroji, S.Pd Guru
085266274305
  19760717 200604 1 002 SMAN 12 Merangin
9 Rahmah, S.Pd.,M.Si Guru
081272550088
  19801120 200903 2 005  

168
Edisi Revisi

LAMPIRAN

169

Anda mungkin juga menyukai