Anda di halaman 1dari 5

Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu (SMA IT) Cahaya Bangsa merupakan salah satu

lembaga pendidikan yang terletak di Jalan Selandir, Dusun Lilir, Desa Lenek Daya,
Kecamatan Lenek, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Sekolah ini didirikan
pada tahun 2020 dan bernaung di bawah Yayaysan Pengembangan Swadaya Ummat (YPSU)
As-Syamil. Pengembangan sekolah didukung oleh potensi sumberdaya peserta didik,
pendidik dan tenaga kependidikan, dukungan sarana dan prasarana, serta partisipasi
masyarakat yang baik. SMA IT Cahaya Bangsa memiliki luas lahan 10.000 m2 dengan luas
tanah terbangun sekitar 25%.

Nama Sekolah :  SMA IT Cahaya Bangsa


NPSN :  70014700
Alamat :  Jalan Selandir, Lilir
Desa/Kelurahan :  Lenek Daya
Kecamatan :  Lenek
Kabupaten :  Lombok Timur
Provinsi :  Nusa Tenggara Barat
 Kurikulum K13 dan Kurikulum
Kurikulum yang digunakan :
Merdeka Berubah
Jumlah Guru :  21
Jumlah Pegawai :  4
Jumlah Rombel :  5

SMA IT Cahaya Bangsa sebagai salah satu sekolah swasta dengan Visi Sekolah, “Generasi
Qur’ani, berwawasan global, berkarakter pemimpin dan berjiwa wirausaha”. Selain itu,
sekolah tersebut merupakan sekolah berwawasan lingkungan dan personal centered.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dijadikan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional yang dikembangkan
sesuai dengan kekhasan, potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik, oleh sebab itu
kurikulum disusun melibatkan semua warga sekolah dan stakeholder dengan menggunakan
pendekatan dan analisis SWOT. Dalam artian kemampuan atau kompetensi peserta didik
yang berbeda, mengharuskan sekolah untuk mengembangkan potensi sekolah lewat kelas
khusus yaitu kelas akselerasi, untuk menjawab tantangan pendidikan. Program akselerasi
adalah program yang dirancang secara khusus untuk memberikan layanan pendidikan kepada
peserta didik yang benar-benar memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.
Kurikulum SMAIT Cahaya Bangsa disusun sebagai sarana untuk mengimplementasikan
Kurikulum 2013, Kurikulum Visi, Kurikulum Boarding (Spiritual), dan Kurikulum Program
Talent serta mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa sebagai satu kesatuan
kegiatan pendidikan yang terjadi di sekolah. Nilai-nilai yang dimaksud di antaranya: religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca,
peduli sosial dan lingkungan, serta tanggung jawab yang semua ini terkandung pada
kurikulum-kurikulum dan program yang tertera. Nilai-nilai tersebut tidak diajarkan sebagai
mata pelajaran tertentu tetapi diintegrasikan pada setiap pembelajaran yakni setiap mata
pelajaran maupun dalam kegiatan pengembangan diri. Strategi penyampaiannya tidak bersifat
informatif tetapi lebih bersifat proses mengamati, melaksanakan/mencoba, dan
mengkomunikasikan dalam bentuk pembiasaan/perilaku.

Kurikulum Kegiatan Belajar Mengajar SMAIT Cahaya Bangsa merupakan implementasi


Kurikulum 2013 dengan penambahan kurikulum khas SMAIT Cahaya Bangsa. Sesuai
dengan amanat Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 dan
diperbaharui PP No. 32 tahun 2013 bahwa Kurikulum 2013 pada Jenjang Pendidikan
Menengah mengacu pada standar isi yang terdiri dari Kerangka Dasar , Struktur Kurikulum,
Beban Belajar, Kurikulum Satuan Pendidikan, dan Kalender Pendidikan serta standar
kompetensi lulusan yang berpedoman pada panduan dari Badan Standar Nasional
Pendidikan. Kurikulum juga mengacu pada delapan Standar Nasional Pendidikan meliputi:
a). Standar Isi / Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulm SMP, b). Standar Proses, c). Standar
Kompetensi Lulusan, d). Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, e). Standar Sarana
dan Prasarana, f). Standar Pengelolaan, g). Standar Pembiayaan, dan h). Standar Penilaian
Pendidikan.

Kurikulum SMAIT Cahaya Bangsa dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai


berikut:

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta


didik dan lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki
posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan
kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan,
dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral
berarti bahwa kegiatan pembelajaran harus berpusat pada peserta didik.
`
2. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kebutuhan nasional sesuai
tujuan pendidikan, keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang
dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap
perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender.
Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib dan muatan lokal.

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni


Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan
isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan
memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan


Pengembangan kurikulum satuan pendidikan dilakukan dengan melibatkan
pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia
usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum perlu
memperhatikan keseimbangan antara hard skills dan soft skills pada setiap kelas
antarmata pelajaran, dan memperhatikan kesinambungan hard skills dan soft skills
antarkelas.

5. Menyeluruh dan berkesinambungan


Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi (sikap,
pengetahuan, dan keterampilan), bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang
direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan kemampuan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal,
nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan
yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Kepentingan nasional dan daerah saling mengisi dan memberdayakan sejalan
dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka NKRI.

Menjawab kebutuhan di era perkembangan teknologi yang begitu pesat dengan berdaya saing
global SMA IT Cahaya Bangsa menerapkan program paperless untuk sebagiankegiatan,
termasuk dalam kegiatan Ujian Sekolah. Ujian berbasis teknologi lebih dikedepankan guna
memberikan peserta didik mengikuti ujian sekolah sesuai dengan perkembangan teknologi di
jamannya.

Kegiatan pengembangan diri dan kreativitas siswa di SMA IT Cahaya Bangsa dilaksanakan
melalui kegiatan ekstrakurikuler, yang mencakup kegiatan keagamaan (Bina Pribadi Muslim
dan Tahfidz), keolahragaan (Bola Voli, Pencak Silat, Renang, Futsal), kepemimpinan (Santri
Husada, Pramuka), seni (Teater, Desain Grafis, Tarian dan Musik), dan Kelompok Ilmiah
Remaja. Kegiatan ekstrakurikuler sendiri berfungsi untuk mengembangkan potensi, bakat dan
minat peserta didik, mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta
didik, mengembangkan suasana rileks, menggembirakan dan menyenangkan peserta didik
yang menunjuang proses pengembangan, dan mengembangkan kesiapan karier peserta didik.
Di SMA IT Cahaya Bangsa setiap siswa diberikan kesempatan dan hak yang sama untuk
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Segala aktifitas peserta didik yang berkenaan dengan
kegiatan ekstrakurikuler berada di bawah pimpinan dan pengawasan guru pembina yang telah
diberikan tugas oleh kepala sekolah.

Umur sekolah yang menginjak tahun ke tiga, SMA IT Cahaya Bangsa telah mampu
menorehkan berbagai prestasi ditingkat lokal, nasional dan tingkat internasional.
1. Juara I Penelti Belia CYS 2020 Tingkat Regional Bidang Matematika, dengan judul
“Analisis Peluang penyebaran Virus Covid-19 di Indonesia”.
2. Juara I Penelti Belia CYS 2020 Tingkat Regional Bidang Psikologi, dengan judul
“Model Dampingan Psikososial untuk Kesehatan Mental Siswa di Program
Ekstrakurikuler Psikolog Muda Cahaya Bangsa”.
3. Juara I Penelti Belia CYS 2020 Tingkat Regional Bidang Sosiologi, dengan judul
“Lunturnya Keistimewaan Gelar Bangsawan pada Suku Sasak di Pulau Lombok”.
4. Juara I Penelti Belia CYS 2020 Tingkat Regional Bidang Sejarah, dengan judul
“Kajian sejarah pola penyebaran virus global pandemi sejarah Black Death dengan
pandemi Covid-19”.
5. Awardee of American Field Service, Internaational Project 2020
6. 20 Besar, News Casting of International English Competition FASILKOM English
Festival 2021
7. Peringkat II, IFEST Tunisia 2021
8. Juara I Review Kitab Ta;lim Muta’alim tingat provinsi
9. Juara II, English Debate Competition TVRI NTB 2021
10. Finalis 3 Hari menjadi KADIS Perindustrian NTB 2022

Anda mungkin juga menyukai