Anda di halaman 1dari 83

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
1. Rasional Pengembangan Kurikulum
SMA Negeri 1 Singkil berdiri sejak tanggal 03 September 1973 berdasarkan hasil
musyawarah Muspika dan Tokoh masyarakat Kecamatan Singkil yang waktu itu masih berstatus
swasta. Perjalanan SMA Negeri Singkil selama 43 tahun adalah usia yang dikategorikan usia tua,
namun demikian prestasi akademis maupun non-akademis berusaha bersaing dan berkompetisi
dengan sekolah lain di tingkat lokal maupun regional. Maka pada Tanggal 01 April 1979
berdasarkan Keputusan Kabupaten Aceh Selatan Nomor 0100/0/1973 status SMA Swasta
Singkil Menjadi SMA Negeri 1 Singkil.
Sesuai dengan visi SMA Negeri 1 Singkil sebagai ”Unggul dalam mutu, santun dalam
prilaku, cekatan dalam tindakan, cinta tanah air”. Indikasi lain adalah bahwa SMA Negeri 1
Singkil harus mampu memfasilitasi peserta didik diterima di Perguruan Tinggi Negeri favorit
kurang lebih dari 50% yang tersebar di Perguruan Tinggi Negeri antara lain UNSYIAH,
UNIMAL, UNSAM, UTU, UIN Ar-raniry dan UIN SUMUT.
Oleh sebab itu, kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan
penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Memperhatikan kondisi riil SMA Negeri 1 Singkil yang berada di lingkungan penduduk sedang
berkembang, maka pengembangan kurikulum juga harus disesuaikan dengan kondisi tersebut.
Pengembangan kurikulum SMA Negeri 1 Singkil tahun pelajaran 2022-2023 mencakup
hal-hal sebagai berikut:
1. Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam pengembangan
kurikulum SMA Negeri 1 Singkil
2. Beban belajar bagi peserta didik pada SMA Negeri 1 Singkil yang didasarkan pada hasil
analisis konteks, analisis keunggulan lokal serta potensi dan minat peserta didik;
3. Kurikulum SMA Negeri 1 Singkil dikembangkan berdasarkan hasil revisi kurikulum tahun
2022-2023 pemanfaatan hasil analisis kondisi riil sekolah, terutama tenaga pendidik dan
sarana-prasarana, serta analisis terhadap kurikulum 2013.
4. Kalender pendidikan SMA Negeri 1 Singkil disusun berdasarkan hasil perhitungan minggu
efektif untuk tahun pelajaran 2022-2023
Kurikulum SMA Negeri 1 Singkil menjadi acuan bagi satuan pendidikan dalam
melaksanakan pendidikan dan pembelajaran dengan mengedepankan prinsip pengembangan
1
kurikulum dan karakteristik kurikulum 2013 dengan penyesuaian terhadap pemanfaatan analisis
kondisi riil SMA Negeri 1 Singkil dan Analisis Kondisi Lingkungan Sekolah..
Pada pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang mengacu pada standar
nasional pendidikan dimaksudkan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Standar nasional pendidikan terdiri atas: standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional
pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan
acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum. Untuk memenuhi
amanat Undang-undang tersebut di atas dan guna mencapai tujuan pendidikan nasional pada
umumnya, serta tujuan pendidikan daerah dan sekolah pada khususnya, SMA Negeri 1 Singkil
Pemerintah Aceh sebagai lembaga pendidikan tingkat menengah memandang perlu untuk
mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Melalui KTSP ini sekolah dapat melaksanakan program pendidikannya sesuai dengan
karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik. Untuk itu, dalam pengembangannya
melibatkan seluruh warga sekolah dengan berkoordinasi kepada pemangku kepentingan di
lingkungan sekitar sekolah.
Dalam dokumen ini dipaparkan tentang Kurikulum SMA Negeri 1 Singkil, yang secara
keseluruhan mencakup:
1. struktur dan muatan kurikulum;
2. beban belajar peserta didik;
3. kalender pendidikan;
4. silabus, dan
5. rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

2. Karakteristik Kurikulum 2013


Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi. Kurikulum berbasis kompetensi
adalah outcomes-based curriculum dan oleh karena itu pengembangan kurikulum diarahkan pada
pencapaian kompetensi yang dirumuskan dari SKL. Demikian pula penilaian hasil belajar dan
hasil kurikulum diukur dari pencapaian kompetensi. Keberhasilan kurikulum dartikan sebagai
pencapaian kompetensi yang dirancang dalam dokumen kurikulum oleh seluruh peserta didik.

2
Kompetensi untuk Kurikulum 2013 dirancang sebagai berikut:
1. Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti
(KI) kelas dan dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran.
2. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam
aspek sikap, pengetahuan, dan ketrampilan (kognitif dan psikomotor) yang harus
dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi
Inti adalah kualitas yang harus dimiliki seorang peserta didik untuk setiap kelas melalui
pembelajaran KD yang diorganisasikan dalam proses pembelajaran siswa aktif.
3. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu
tema untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu untuk SMP/MTS,
SMA/MA, SMK/MAK.
4. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di jenjang pendidikan menengah diutamakan pada
ranah sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah pada kemampuan intelektual
(kemampuan kognitif tinggi).
5. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris (organizing elements) Kompetensi Dasar
yaitu semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi
dalam Kompetensi Inti.
6. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan jenjang
pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
7. Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD/MI) atau satu kelas
dan satu mata pelajaran (SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK). Dalam silabus tercantum
seluruh KD untuk tema atau mata pelajaran di kelas tersebut.
8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikembangkan dari setiap KD yang untuk mata
pelajaran dan kelas tersebut.

3. Tujuan Kurikulum 2013


Tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana telah dirumuskan dalam Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2003 adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara demikratis serta bertanggung jawab. Secara
singkat Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 berharap pendidikan dapat membuat peserta
didik menjadi kompeten dalam bidangnya. Dimana kompeten tersebut, sejalan dengan tujuan
3
pendidikan Nasional yang telah disampaikan di atas, harus mencakup kompetensi dalam ranah
sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagaimana dijelaskan dalam penjelasan pasal 35
Undang-undang tersebut.
Dengan demikian, Kurikulum 2013 dirancang dengan tujuan untuk mempersiapkan
manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang
beriman, produktif, kreatif, inovatif dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Kurikulum adalah instrumen
pendidikan untuk dapat membawa insan Indonesia memiliki kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sehingga dapat menjadi pribadi dan warga negara yang produktif, kreatif, inovatif,
dan afektif.

4. Kondisi Ideal dan Kondisi Nyata


SMA Negeri 1 Singkil terletak di wilayah Kabupaten Aceh Singkil tepatnya di
Kecamatan Singkil desa Pulo Sarok. Dengan luas sekolah 750.000 m2 dan memiliki 17 (enam)
ruang belajar, 1 ruang laboratorium IPA, 1 ruang laboratorium komputer dan 1 musholla. Lokasi
sekolah tidak jauh dari kantor Dinas Syariat Islam dan mudah diakses alat transportasi dari arah
manapun sehingga lebih mudah dijangkau oleh siswa. Setiap kelas merupakan kelas standar K13
dan KTSP dengan jumlah siswa lebih kurang 30 siswa.
Singkil merupakan wilayah yang sedang berkembang dalam segi pembangunan
infrastruktur dan pengembangan perdagangan. Wilayah Subulussalam dihuni oleh berbagai suku
bangsa yang bekerja pada sektor perdagangan, pertanian dan perkebunan, industri, pendidikan,
perkantoran dan jasa. Hal tersebut juga mempengaruhi komposisi siswa SMA Negeri 1 Singkil.
Dalam bidang pendidikan di Singkil sudah terdapat sekolah dari PAUD, TK, SD,
SMP/MTsN/MTs sederajat, SMA/SMK/MA sederajat. Namun fenomena yang terjadi di Singkil
mutu pendidikan pada umumnya masih rendah. Rendahnya pendidikan ini berkaitan erat dengan
kurangnya sarana dan prasarana serta kesadaran peserta didik ataupun orang tua peserta didik itu
sendiri belum menyadari bahwa pendidikan itu penting. Hal itu terjadi diakibatkan karena latar
belakang keluarga yang pada umumnya tidak memiliki pendidikan dan kesadaran akan hasil
pendidikan. Beban keluarga yang sangat berat mengakibatkan peserta didik ikut
bertanggungjawab dalam menanggung beban ekonomi keluarga.
Kondisi sekolah yang baik, memiliki sarana dan prasarana yang memadai dan cukup
untuk menyelenggarakan pendidikan. personil tenaga pendidik sebanyak 37 orang yang sebagian
besar berijazah S1 dan tenaga kependidikan 4 orang akan memperkuat kemajuan sekolah. Minat

4
masyarakat menunjukkan peningkatan yang di tandai dengan semakin banyak calon peserta
didik baru yang mendaftarkan di SMA Negeri 1 Singkil.
Kerjasama sekolah bagi unit pendidikan bekerjasama dengan pihak terkait dengan
lingkungan (instansi) horizontal maupun vertical. Kerjasama instansi horizontal di lingkungan
sekolah antara lain dengan desa terkait dengan tanah atau lahan yang digunakan untuk gedung
sekolah. Sedangkan dengan Puskesmas Kecamatan Singkil, karena terkait dengan pemeliharaan
kesehatan peserta didik maupun tenaga pendidik di SMA Negeri 1 Singkil sedangkan kerjasama
dengan Kepolisian sektor Singkil karena terkait dengan pemeliharaan keamanan dan ketertiban
sekolah. Adapun kerjasama dengan instansi vertikal dengan instansi Cabang Dinas Pendidikan
Aceh Wilayah Kota Subulussalam dan Kabupaten Aceh Singkil.
Lingkungan SMA Negeri 1 Singkil memiliki beberapa keunggulan antara lain:
1. Dekat dengan kota Kabupaten Aceh Singkil
2. Dekat dengan puskesmas Kecamatan Singkil
3. Dekat jalan raya sehingga mudah dalam transportasi.
4. Lokasi bangunan cukup luas.
5. Keadaan gedung secara umum kokoh dan kuat.
6. Memiliki 1 gedung laboratorium komputer.
7. Memiliki lapangan olahraga.
8. Memiliki musholla.
9. Guru dan karyawan serta komite sekolah berkomitmen mengelola sekolah untuk membentuk
peserta didik yang cinta Bangsa dan Negara.
10. Sebagian besar guru sudah bersertifikasi sebagai tenaga pendidik yang professional.
11. Memiliki kerjasama yang baik dengan masyarakat di lingkungan sekitar sekolah.
Namun demikian SMA Negeri 1 Singkil memiliki kelemahan antara lain:
1. Keadaan ruang laboratorium IPA yang belum representatif.
3. Keadaan lapangan sekolah yang belum representatif.
4. Belum memiliki peralatan laboratorium IPA yang lengkap

5. Potensi dan Karakteristik Sekolah


1. Tenaga pendidik dan Kependidikan
a. Kekuatan
SMA Negeri 1 Singkil memiliki tenaga pendidik 37 guru dan tenaga kependidikan 4 pegawai.
Kualitas pendidikan meliputi 1 orang guru berkualifikasi S2, dan 36 orang guru berkualifikasi

5
S1. Sedangkan tenaga kependidikan meliputi 3 orang berkualifikasi S1, satu orang
berkualifikasi Diploma 3.
b. Kelemahan
Disadari bahwa walaupun secara kualifikasi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang
ada di SMA Negeri 1 Singkil memenuhi standar, namun kompetensi mendidik masih kurang
maksimal. Indikasinya adalah dari nilai hasil belajar peserta didik maupun wawancara kepada
peserta didik perihal model/metode pembelajaran yang dilakukan guru di kelas.
c. Tantangan
Tuntutan masyarakat dan pemerintah bahwa guru harus berwawasan, berkarya secara
professional serta tuntutan pada Sekolah Standar Nasional (SSN). Solusinya adalah
memotivasi guru secara rutin dan dilakukan pembinaan-pembinaan baik melalui MGMP.
d. Peluang
Data menunjukkan bahwa setiap tahun jumlah peserta didik pendaftar dan yang diterima
menunjukkan peningkatan merupakan peluang kurikulum SMA Negeri 1 Singkil, tahun
pelajaran 2022/2023 tentang kepercayaan masyarakat. Dengan adanya sertifikasi guru
diharapkan guru semakin bersemangat dalam bekerja sehingga menjadi guru efektif.
Mencermati dari kekuatan, kelemahan, tantangan, dan peluang yang ada bagi tenaga pendidik
dan kependidikan maka hal-hal yang perlu dilakukan SMA Negeri 1 Singkil adalah dilakukan
pembinaan dan pelatihan.

2. Peserta Didik
a. Kekuatan
Penerimaan peserta didik baru (PPDB) dilakukan dengan mempertimbangkan SKHU SMP
dan sebagian besar pendaftar peserta didik baru berdomisili di Kecamatan Singkil.
b. Kelemahan
Peserta didik yang berasal dari berbagai daerah dan asal sekolah membutuhkan waktu untuk
menyamakan persepsi.
c. Tantangan
SMA Negeri 1 Singkil harus memiliki ciri keunggulan tersendiri sehingga menjadi pilihan
utama diantara sekolah lain.
d. Peluang
Dengan imput nilai yang masuk di SMA Negeri 1 Singkil baik maka mempunyai peluang
untuk meningkatkan prestasi peserta didik.

6
Mencermati dari kekuatan, kelemahan, tantangan dan peluang yang ada bagi peserta didik, maka
hal yang perlu dilakukan oleh sekolah adalah:
1. Meningkatkan prestasi siswa baik akademik maupun non akademik.
2. Membuat program jam tambahan setelah selesai kegiatan proses pembelajaran.

3. Proses Pelajaran
Kurikulum SMA Negeri 1 Singkil tahun pelajaran 2022/2023 hasil analisis konteks
pembelajaran di SMA Negeri 1 Singkil dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan
6 hari efektif dengan rincian sebagai berikut:
- Untuk kelas X rincian 46 jam/minggu
- Untuk kelas XI rincian 46jam/minggu
- Untuk kelas XII rincian 46 jam/minggu

4. Sarana dan Prasarana


a. Kekuatan
Dengan bantuan dari SNP maka sekolah berupaya untuk meningkatkan sarana prasarana
sekolah, antara lain: alat dan bahan laboratorium IPA, alat-alat olahraga, buku sekolah,
bangku dan meja peserta didik.
b. Kelemahan
Dengan luas tanah 750.000 m2, maka dalam pengembangannya sekolah membutuhkan
gedung kantor kepala sekolah dan guru, gedung perpustakaan, pagar yang kuat dan kokoh dan
tidak cukup dengan biaya yang sedikit. Dan juga dengan tuntutan SNP yang harus semua
kelas berbasis IT maka tentu saja masih kurang atau belum memenuhi Standar Nasional untuk
seluruh kelas.
c. Tantangan
Sekolah tidak boleh menarik dana, ini merupakan tantangan tersendiri guna pembangunan
sarana dan prasarana sekolah
d. peluang
Jika mendapat dukungan dana dari pemerintah maka terbuka peluang untuk mengembangkan
sarana dan prasarana sekolah.

7
5. Manajemen
a. Kekuatan
Dukungan warga sekolah merupakan kekuatan untuk mewujudkan manajemen berbasis
informatika dan teknologi (IT).
b. Kelemahan
Dengan dana minimal di Sekolah tentulah masih belum cukup untuk mewujudkan manajemen
berbasis IT di SMA Negeri 1 Singkil
c. Tantangan
Dengan tuntutan tersebut maka merupakan tantangan untuk mewujudkan manajemen berbasis
IT di SMA Negeri 1 Singkil
d. Peluang
Dengan adanya kewajiban dari Dinas untuk mengembangkan sekolah merupakan peluang
untuk mengajukan dana stimulant berupa hibah guna mewujudkan manajemen berbasis IT di
SMA Negeri 1 Singkil.

B. LANDASAN
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2008 tentang Guru.
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2017 tentang Pendidikan Karakter.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala
Sekolah.
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan (tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru).
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan.
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan
Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah
8
Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
(SMA/MA).
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan
Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan
Kepramukaan Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib Pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah.
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2014 tentang Peminatan
Pada Pendidikan Menengah.
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan
Lokal Kurikulum 2013.
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan
dan Konseling Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 158 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Sistem Kredit Semester Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah.
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang
Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013.
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan
Budi Pekerti.
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2015 tentang Perubahan
Atas Nomor 68 Tahun 2014 tentang Peran Guru Teknologi Informasi Komputer dan
Pengelolaan Informasi Dalam Implementasi Kurikulum 2013.
20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2015
tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar
dan Menengah.
21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan
Lingkungan Sekolah bagi Siswa Baru.
22. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah.
9
24. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar
Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
25. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah.
26. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tentang Hari Libur.
27. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2018 tentang Penilaian
Hasil Belajar oleh Pemerintah dan Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan.
28. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2018 tentang Penegasan
Guru sebagai Kepala Sekolah.
29. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2018
tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah.
30. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2018
tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan.
31. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2018
tentang Pedoman Upacara Bendera di Sekolah.
32. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2018
tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah
Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan.
33. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 36 Tahun 2018 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
34. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Pendidikan Menengah Kurikulum
2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
35. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 464 Tahun 2018 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata
Pelajaran Muatan Nasional (A), Muatan Kewilayahan (B), Dasar Bidang Keahlian (C1),
Dasar Program Keahlian (C2), dan Kompetensi Keahlian (C3).
36. Qanun Aceh Nomor: 9 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Qanun Aceh Nomor: 11 Tahun
2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan.
37. Pergub Aceh No: 28 Tahun 2020 tentang PPDB di SMA, SMK dan SLB.
38. Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) SMA Negeri 1 Singkil Kota Subulussalam Tahun
Pelajaran 2022/2023.
10
C. TUJUAN PENYUSUNAN KURIKULUM
Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di SMA Negeri 1 Singkil dapat terlaksana apabila
kegiatan pembelajaran mampu membentuk pola tingkah laku peserta didik sesuai dengan tujuan
pendidikan, serta dapat dievaluasi melalui pengukuran dengan menggunakan tes dan non tes.
Proses pembelajaran akan efektif apabila dilakukan melalui persiapan yang cukup dan terencana.
Kegiatan pembelajaran di SMA Negeri 1 Singkil akan efektif apabila dilaksanakan
terprogram dan terencana sesuai dengan kurikulum nasional yaitu kurikulum 2013. Dan untuk
sangat diperlukan sekali penyusunan kurikulum di SMA Negeri 1 Singkil. Adapun tujuan
penyusunan kurikulum di SMA Negeri 1 Singkil adalah sebagai pedoman yang digunakan guru
demi tercapai tujuan akhir pembelajaran agar tujuan pendidikan nasional terwujud.

D. ACUAN KONSEPTUAL KURIKULUM


1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian
peserta didik secara utuh. Dan untuk itu kurikulum SMA Negeri 1 Singkil disusun agar sejauh
mungkin semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak
mulia.
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan
kemampuan peserta didik.
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara
holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara
optimal sejalan dengan itu, kurikulum SMA Negeri 1 Singkil disusun dengan memperhatikan
potensi tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional dan sosial, spiritual, dan
kinestik peserta didik.
3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan.
Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik lingkungan.
Masing-masing daerah memerlukan pendidikan sesuai dengan karaktersitik daerah dan
pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum SMA Negeri 1 Singkil harus memuat
keragaman tersebut untuk mengahasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan
daerah.
4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional.
Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang otonom dan
demokratis perlu memperhatikan keragaman dan mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap
11
mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, keduanya harus ditampung secara berimbang dan
saling mengisi. Dan untuk itu pengembangan kurikulum SMA Negeri 1 Singkil memperhatikan
keseimbangan tuntutan pembangunan daerah dan nasional.
5. Tuntutan dunia kerja.
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta
didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum
SMA Negeri 1 Singkil harus memuat kecakapan hidup dan membekali peserta didik memasuki
dunia kerja. Hal ini snagat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik
yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis
pengetahuan dimana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan
harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga tetap
relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum SMA Negeri 1 Singkil
dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.
7. Agama
Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan taqwa serta
akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu,
muatan kurikulum SMA Negeri 1 Singkil mengarah pada peningkatan iman dan taqwa yang
islami mengingat berada pada loaksi yang mayoritas islami dan dikembangkan untuk
meningkatkan toleransi dan kerukunan umat beragama, dan memperhatikan norma agama yang
berlaku di lingkungan sekolah sesuai dengan kompetensi Inti yang diharapkan semua mata
pelajaran harus ikut mendukung peningkatan iman, taqwa dan akhlak mulia.
8. Dinamika perkembangan global
Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang
sangat penting dalam dinamika perkembangan global dimana pasar bebas sangat berpengaruh
pada semua aspek kehidupan semua bangsa. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat
memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk
hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain. Kurikulum SMA Negeri 1 Singkil
dikembangkan agar peserta didik mampu bersaing secara global dan dapat hidup berdampingan
dengan bangsa lain dengan membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sesuai dengan minatnya, agar mereka mampu mengembangkannya secara mandiri
di dunia nyata/kehidupan sehari-hari.
12
9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
Pendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik
yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam
kerangka NKRI. Kurikulum harus dapat mendorong berkembangnya wawasan dan sikap
kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
Muatan kekhasan daerah harus dilakukan secara proposional. Kurikulum SMA Negeri 1 Singkil
dikembangkan dengan mengitegrasikan nilai-nilai karakter bangsa dalam dokumen dan
implementasinya baik dalam pembelajaran di kelas maupun dalam kehidupan sekolah ataupun
dalam lingkungan kehidupan di luar sekolah, agar peserta didik cinta bangsa dan negara.
10. Kondisi sosial masyarakat setempat.
Kurikulum SMA Negeri 1 Singkil dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik
sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang pelestarian keragaman budaya. Penghayatan
dan apresiasi pada budaya setempat harus terlebih dahulu ditumbuhkan sebelum mempelajari
budaya dari daerah dan bangsa lain.
11. Kesetaraan gender
Kurikulum SMA Negeri 1 Singkil diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang
berkeadilan dan mendukung upaya kesetaraan gender.
12. Karakteristik satuan pendidikan
Kurikulum SMA Negeri 1 Singkil dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan,
kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.

E. PRINSIP PENYUSUNAN KURIKULUM


Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya.
Kurikulum SMA Negeri 1 Singkil dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta
didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mendorong pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan
dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan
lingkungan. Memiliki potensi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.

13
2. Beragam dan terpadu.
Kurikulum SMA Negeri 1 Singkil dikembangkan dengan memperhatikan keragaman
karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan
tidak diskriminarif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial, ekonomi
dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal,
dam pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan
yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum SMA Negeri 1 Singkil dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat
dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan
memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum SMA Negeri 1 Singkil dilakukan dengan melibatkan
pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan
kehidupan, kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan
keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, ketampilan sosial, keterampilan akademik, dan
keterampilan vokasional merupakan keniscayaaan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum SMA Negeri 1 Singkil mencakup keseluruhan dimensi kompetensi,
bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat
Penerapan kurikulum SMA Negeri 1 Singkil diarahkan kepada proses pengembangan,
pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik agar mampu dan mau belajar yang berlangsung
sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal,
nonformal, informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu
berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
Kurikulum SMA Negeri 1 Singkil dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan
nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan
memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI).
14
F. PROSEDUR OPERASIONAL KURIKULUM
Pengembangan kurikulum tahun pelajaran 2022/2023 merupakan hasil revisi dan
pengembangan dari kurikulum 2021/2022
1. Revisi dilaksanakan dengan cara:
a. Pelaksanaan In House Training (IHT) tanggal 15 sampai dengan 22 Juli 2022.
b. Rapat pleno dan pembahasan serta pelaksanaa revisi secara keseluruhan pada tanggal
15 Juli 2022.
2. Perbaikan/Revisi/Penambahan pada keseluruhan batang tubuh dokumen 1, dokumen
2,dan dukumen 3 (mengacu pada Permendikbud Nomor 61 Tahun 2014) sesuai dengan
pemanfaatan hasil analisis kondisi riil dan Kurikulum 2013.

15
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN

A. VISI SEKOLAH
Perkembangan dan tantangan masa depan seperti: perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, globalisasi yang sangat cepat, era informasi, dan berubahnya kesadaran masyarakat
dan orang tua terhadap pendidikan memicu sekolah untuk merespon tantangan sekaligus peluang
itu. SMA Negeri 1 Singkil Kabupaten Aceh Singkil memiliki citra moral yang menggambarkan
profil sekolah yang diinginkan di masa datang yang diwujudkan dalam Visi sekolah berikut:

VISI SMA NEGERI 1 SINGKIL KABUPATEN ACEH SINGKIL

”Unggul Dalam Mutu, Santun Dalam Prilaku, Cekatan Dalam TindakanCinta Tanah Air”

Indikator Visi:
1. Unggul dalam bidang akademik.
2. Unggul dalam bidang non akademik.
3. Unggul dalam bidang keagamaan.
4. Memiliki kepribadian dan akhlak mulia.
5. Unggul dalam pemanfaatan teknologi sebagai sumber belajar.

B. MISI SEKOLAH
Untuk mewujudkannya, sekolah menentukan langkah-langkah strategis yang dinyatakan dalam
Misi berikut:
MISI SMA NEGERI 1 SINGKIL

1. Membudayakan memulai pekerjaan dengan berdo’a dan mengakhirinya dengan bersyukur


melalui berdoá di awal dan akhir pelajaran
2. Mengoptimalkan pross kegiatan belajar mengajar
3. Meningkatkan fungsi perpustakaan dan laboratorium berbasis ICT
4. Mengkondisikan sekolah yang nyaman dan menyenangkan
5. Membudayakan salam, tegur dan senyum sesama warga sekolah dilingkungan sekolah
16
6. Meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler

C. TUJUAN SEKOLAH
Tujuan pendidikan SMA Negeri 1 Singkil :
1. Tujuan Jangka Menengah SMAN 1 Singkil.
a. Tercapainya tingkat pengetahuan dan keterampilan siswa yang memadai sebagai
bekal untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
b. Tercapainya idealisme segenap warga sekolah dalam memiliki motivasi yang kuat
untuk mencapai prestasi yang optimal
c. Tercapainya tingkat penghayatan dan pengalaman ajaran agama yang dianut yang
dapat mendorong peserta didik mengenali potensi dirinya sehingga dapat berkembang
secara optimal.
2. Tujuan jangka pendek kurikulum SMAN 1 Singkil ( Tahun Pelajaran 2022 / 2023)
a. Tercapainya tingkat kelulusan yang diterima diperguruan tinggi sekurang –
kurangnya 75% (PTN 35%, PTS 44 %)
b. Menjuarai berbagai kompetensi OSN, OOSN, OPSI Tingkat Kabupaten
c. Tercapainya tingkat kelulusan 100% dengan rata – rata nilai ujian akhir 80,00
d. Meningkatkan program ekstrakurikular dengan mewajibkan pramuka bagi seluruh
warga, agar lebih efektif dan efisien sesuai dengan bakat dan minat peserta didik
sebagai salah satu sarana pengembangan diri peserta didik
e. Semua guru telah tersetifikasi
f. Meningkatkan kualitas spritual keagamaan, rasa cinta terhadap negara, pengendalian
diri, kepribadian, keterampilan warga sekolah serta pembiasaan yang positif
g. Kehadiran peserta didik, guru dan karyawan lebih dari 90 %
h. Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya
i. Ekstrakurikuler dapat menjuarai tingkat kabupaten
j. Meningkatkan sarana prasarana pembelajaran untuk dapat mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan peserta didik.

17
D. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
Untuk mencapai standar mutu pendidikan yang dapat dipertanggungjawabkan secara
nasional, kegiatan pembelajaran di sekolah mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan yang
telah ditetapkan oleh BSNP sebagai berikut ini.
1. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan perkembangan remaja.
2. Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri serta
memperbaiki kekurangannya.
3. Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan, dan
pekerjaannya.
4. Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial.
5. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam
lingkup global.
6. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis, kreatif, dan
inovatif.
7. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan
keputusan.
8. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk pemberdayaan diri.
9. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
10. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks.
11. Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan sosial.
12. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab.
13. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis
dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
14. Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya.
15. Mengapresiasi karya seni dan budaya.
16. Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok.
17. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta kebersihan lingkungan.
18. Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun.
19. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat.
20. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain.
21. Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis dan estetis.
22. Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara dalam bahasa
Indonesia dan Inggris.
23. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan tinggi.
24. Membuat karya penelitian ilmiah.
18
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. KERANGKA DASAR KURIKULUM


1. Landasan Yuridis
Secara konseptual, kurikulum adalah suatu respon pendidikan terhadap kebutuhan
masyarakat dan bangsa dalam membangun generasi muda bangsanya. Secara pedagogis,
kurikulum adalah rancangan pendidikan yang memberi kesempatan untuk peserta didik
mengembangkan potensi dirinya dalam suatu suasana belajar yang menyenangkan dan
sesuai dengan kemampuan dirinya untuk memiliki kualitas yang diinginkan masyarakat
dan bangsanya. Secara yuridis, kurikulum adalah suatu kebijakan publik yang didasarkan
kepada dasar filosofis bangsa dan keputusan yuridis di bidang pendidikan.
Landasan yuridis kurikulum adalah Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, Undang-
undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah
nomor 19 tahun 2005, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 23 tahun 2006
tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22
tahun 2006 tentang Standar Isi.
2. Landasan Filosofis
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (UU RI nomor 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Untuk mengembangkan dan membentuk
watak dan peradaban bangsa yang bermartabat, pendidikan berfungsi mengembangkan
segenap potensi peserta didik “menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warganegara yang demokratis serta bertanggungjawab” (UU RI nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional).
Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional maka pengembangan kurikulum
haruslah berakar pada budaya bangsa, kehidupan bangsa masa kini, dan kehidupan bangsa
di masa mendatang.
Pendidikan berakar pada budaya bangsa. Proses pendidikan adalah suatu proses
pengembangan potensi peserta didik sehingga mereka mampu menjadi pewaris dan
pengembang budaya bangsa. Melalui pendidikan berbagai nilai dan keunggulan budaya di
masa lampau diperkenalkan, dikaji, dan dikembangkan menjadi budaya dirinya,
masyarakat, dan bangsa yang sesuai dengan zaman dimana peserta didik tersebut hidup dan
19
mengembangkan diri. Kemampuan menjadi pewaris dan pengembang budaya tersebut
akan dimiliki peserta didik apabila pengetahuan, kemampuan intelektual, sikap dan
kebiasaan, keterampilan sosial memberikan dasar untuk secara aktif mengembangkan
dirinya sebagai individu, anggota masyarakat, warganegara, dan anggota umat manusia.
Pendidikan juga harus memberikan dasar bagi keberlanjutan kehidupan bangsa dengan
segala aspek kehidupan bangsa yang mencerminkan karakter bangsa masa kini. Oleh
karena itu, konten pendidikan yang mereka pelajari tidak semata berupa prestasi besar
bangsa di masa lalu tetapi juga hal-hal yang berkembang pada saat kini dan akan
berkelanjutan ke masa mendatang. Berbagai perkembangan baru dalam ilmu, teknologi,
budaya, ekonomi, sosial, politik yang dihadapi masyarakat, bangsa dan umat manusia
dikemas sebagai konten pendidikan. Konten pendidikan dari kehidupan bangsa masa kini
memberi landasan bagi pendidikan untuk selalu terkait dengan kehidupan masyarakat
dalam berbagai aspek kehidupan, kemampuan berpartisipasi dalam membangun kehidupan
bangsa yang lebih baik, dan memosisikan pendidikan yang tidak terlepas dari lingkungan
sosial, budaya, dan alam. Lagipula, konten pendidikan dari kehidupan bangsa masa kini
akan memberi makna yang lebih berarti bagi keunggulan budaya bangsa di masa lalu untuk
digunakan dan dikembangkan sebagai bagian dari kehidupan masa kini.
Peserta didik yang mengikuti pendidikan masa kini akan menggunakan apa yang
diperolehnya dari pendidikan ketika mereka telah menyelesaikan pendidikan 12 tahun dan
berpartisipasi penuh sebagai warganegara. Atas dasar pikiran itu maka konten pendidikan
yang dikembangkan dari warisan budaya dan kehidupan masa kini perlu diarahkan untuk
memberi kemampuan bagi peserta didik menggunakannya bagi kehidupan masa depan
terutama masa dimana dia telah menyelesaikan pendidikan formalnya. Dengan demikian
sikap, keterampilan dan pengetahuan yang menjadi konten pendidikan harus dapat
digunakan untuk kehidupan paling tidak satu sampai dua dekade dari sekarang. Artinya,
konten pendidikan yang dirumuskan dalam Standar Kompetensi Lulusan dan
dikembangkan dalam kurikulum harus menjadi dasar bagi peserta didik untuk
dikembangkan dan disesuaikan dengan kehidupan mereka sebagai pribadi, anggota
masyarakat, dan warganegara yang produktif serta bertanggungjawab di masa mendatang.
3. Landasan Teoritis
Kurikulum dikembangkan atas dasar teori pendidikan berdasarkan standar dan teori
pendidikan berbasis kompetensi.
Pendidikan berdasarkan standar adalah pendidikan yang menetapkan standar nasional
sebagai kualitas minimal hasil belajar yang berlaku untuk setiap kurikulum. Standar
20
kualitas nasional dinyatakan sebagai Standar Kompetensi Lulusan. Standar Kompetensi
Lulusan tersebut adalah kualitas minimal lulusan suatu jenjang atau satuan pendidikan.
Standar Kompetensi Lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan (PP nomor
19 tahun 2005).
Standar Kompetensi Lulusan dikembangkan menjadi Standar Kompetensi Lulusan Satuan
Pendidikan yaitu SKL SD, SMP, SMA, SMK. Standar Kompetensi Lulusan satuan
pendidikan berisikan 3 (tiga) komponen yaitu kemampuan proses, konten, dan ruang
lingkup penerapan komponen proses dan konten. Komponen proses adalah kemampuan
minimal untuk mengkaji dan memproses konten menjadi kompetensi. Komponen konten
adalah dimensi kemampuan yang menjadi sosok manusia yang dihasilkan dari pendidikan.
Komponen ruang lingkup adalah keluasan lingkungan minimal dimana kompetensi
tersebut digunakan, dan menunjukkan gradasi antara satu satuan pendidikan dengan satuan
pendidikan di atasnya serta jalur satuan pendidikan khusus (SMK, SDLB, SMPLB,
SMALB).
Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk bersikap, menggunakan pengetahuan dan
keterampilan untuk melaksanakan suatu tugas di sekolah, masyarakat, dan lingkungan
dimana yang bersangkutan berinteraksi. Kurikulum dirancang untuk memberikan
pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik untuk mengembangkan sikap,
keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk membangun kemampuan tersebut.
Hasil dari pengalaman belajar tersebut adalah hasil belajar peserta didik yang
menggambarkan manusia dengan kualitas yang dinyatakan dalam SKL.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU nomor 20 tahun 2003; PP
nomor 19 tahun 2005). Kurikulum berbasis kompetensi adalah kurikulum yang dirancang
baik dalam bentuk dokumen, proses, maupun penilaian didasarkan pada pencapaian tujuan,
konten dan bahan pelajaran serta penyelenggaraan pembelajaran yang didasarkan pada
Standar Kompetensi Lulusan.
Konten pendidikan dalam SKL dikembangkan dalam bentuk kurikulum satuan pendidikan
dan jenjang pendidikan sebagai suatu rencana tertulis (dokumen) dan kurikulum sebagai
proses (implementasi). Dalam dimensi sebagai rencana tertulis, kurikulum harus
mengembangkan SKL menjadi konten kurikulum yang berasal
dari prestasi bangsa di masa lalu, kehidupan bangsa masa kini, dan kehidupan bangsa di
masa mendatang. Dalam dimensi rencana tertulis, konten kurikulum tersebut dikemas
21
dalam berbagai mata pelajaran sebagai unit organisasi konten terkecil. Dalam setiap mata
pelajaran terdapat konten spesifik yaitu pengetahuan dan konten berbagi dengan mata
pelajaran lain yaitu sikap dan keterampilan. Secara langsung mata pelajaran menjadi
sumber bahan ajar yang spesifik dan berbagi untuk dikembangkan dalam dimensi proses
suatu kurikulum.
Kurikulum dalam dimensi proses adalah realisasi ide dan rancangan kurikulum menjadi
suatu proses pembelajaran. Guru adalah tenaga kependidikan utama yang mengembangkan
ide dan rancangan tersebut menjadi proses pembelajaran. Pemahaman guru tentang
kurikulum akan menentukan rancangan guru (Rencana Program Pembelajaran/RPP) dan
diterjemahkan ke dalam bentuk kegiatan pembelajaran. Peserta didik berhubungan
langsung dengan apa yang dilakukan guru dalam kegiatan pembelajaran dan menjadi
pengalaman langsung peserta didik. Apa yang dialami peserta didik akan menjadi hasil
belajar pada dirinya dan menjadi hasil kurikulum. Oleh karena itu proses pembelajaran
harus memberikan kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk mengembangkan
potensi dirinya menjadi hasil belajar yang sama atau lebih tinggi dari yang dinyatakan
dalam Standar Kompetensi Lulusan.
Kurikulum berbasis kompetensi adalah “outcomes-based curriculum” dan oleh karena itu
pengembangan kurikulum diarahkan pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan dari
SKL. Demikian pula penilaian hasil belajar dan hasil kurikulum diukur dari pencapaian
kompetensi. Keberhasilan kurikulum diartikan sebagai pencapaian kompetensi yang
dirancang dalam dokumen kurikulum oleh seluruh peserta didik.
Karakteristik kurikulum berbasis kompetensi adalah:
(1) Isi atau konten kurikulum adalah kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk
Kompetensi Inti (KI) mata pelajaran dan dirinci lebih lanjut ke dalam Kompetensi
Dasar (KD).
(2) Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi
yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata
pelajaran
(3) Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk
suatu mata pelajaran di kelas tertentu.
(4) Penekanan kompetensi ranah sikap, keterampilan kognitif, keterampilan psikomotorik,
dan pengetahuan untuk suatu satuan pendidikan dan mata pelajaran ditandai oleh
banyaknya KD suatu mata pelajaran. Untuk SD pengembangan sikap menjadi
kepedulian utama kurikulum.
22
(5) Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris kompetensi bukan konsep, generalisasi,
topik atau sesuatu yang berasal dari pendekatan “disciplinary–based curriculum” atau
“content-based curriculum”.
(6) Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat dan memperkaya antar mata pelajaran.
(7) Proses pembelajaran didasarkan pada upaya menguasai kompetensi pada tingkat yang
memuaskan dengan memperhatikan karakteristik konten kompetensi dimana
pengetahuan adalah konten yang bersifat tuntas (mastery). Keterampilan kognitif dan
psikomotorik adalah kemampuan penguasaan konten yang dapat dilatihkan. Sedangkan
sikap adalah kemampuan penguasaan konten yang lebih sulit dikembangkan dan
memerlukan proses pendidikan yang tidak langsung.
(8) Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan
hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan
kompetensi pada tingkat memuaskan (Kriteria Ketuntasan Minimal/KKM dapat
dijadikan tingkat memuaskan).

B. STRUKTUR KURIKULUM
Struktur kurikulum SMA Negeri I Singkil memuat kelompok mata pelajaran sebagai
berikut ini:
a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
d. kelompok mata pelajaran estetika;
e. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
f. Masing-masing kelompok mata pelajaran tersebut di implementasikan dalam kegiatan
pembelajaran pada setiap mata pelajaran secara menyeluruh. Dengan demikian, cakupan dari
masing-masing kelompok itu dapat diwujudkan melalui mata pelajaran yang relevan.

23
Cakupan setiap kelompok mata pelajaran adalah sebagai berikut:
CAKUPAN KELOMPOK MATA PELAJARAN
NO KELOMPOK CAKUPAN
MATA
PELAJARAN
1. Agama dan Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan
Akhlak Mulia untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.
Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama.
2. Kewarganegara Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
an dan dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta
Kepribadian didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas
dirinya sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan
patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi
manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup,
kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada
hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti
korupsi, kolusi, dan nepotisme.
3. Ilmu Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada
Pengetahuan SMA dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu
dan Teknologi pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah
secara kritis, kreatif dan mandiri.
4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan
sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan
mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi
dan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi
dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu
menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan
kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang
harmonis.

24
NO KELOMPOK CAKUPAN
MATA
PELAJARAN
5. Jasmani, Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada
Olahraga dan SMA dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta
Kesehatan membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup
sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif
kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku seksual bebas,
kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan
penyakit lain yang potensial untuk mewabah.
Penyusunan Struktur kurikulum didasarkan atas standar kompetensi lulusan dan standar
kompetensi mata pelajaran yang telah ditetapkan oleh BSNP.
Untuk itu secara umum struktur kurikulum Tahun Pelajaran 2022/2023 antara lain:
1) SMA Negeri I Singkil menerapkan sistem paket. Peserta didik mengikuti pembelajaran
sesuai dengan yang telah diprogramkan dalam struktur kurikulum sekolah. SMA Negari I
Singkil mengadakan penilaian otentik, penilaian diri, penilaian harian, penilaian tengah
semester, penilaian akhir semester (semester ganjil), dan penilaian akhir tahun (semester
genap).
2) Jumlah rombongan belajar berkisar antara 20-30 satu rombel sesuai standar nasional
adalah 20-35 siswa.
3) Tahun Pelajaran 2022/2023 sebagai salah satu SMA pelaksana Kurikulum 2013, maka SMA
Negeri 1 Singkil memilki struktur kurikulum tersebut yang diberlakukan bagi kelas X, XI
dan XII (kurikulum 2013) .

25
Untuk kelas X, XI dan XII mengikuti pola dan ketentuan Kurikulum 2013, yaitu adanya
kelompok mata Pelajaran Wajib A dan Wajib B, Kelompok Peminatan, dan Lintas Minat, yang
semuanya mengusung ke pencapaian Standar Kompetensi Lulusan sebagai berikut:
No. Domain Kompetensi
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung
1. Sikap jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
2. Pengetahuan
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak
fenomena dan kejadian.

Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan


kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai
3. Keterampilan pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara
mandiri.

Kompetensi Lulusan dapat dicapai melalui Kompetensi Inti sebagai berikut:

No. Domain Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang


dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
1. Sikap toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

26
No. Domain Kompetensi Inti

pergaulan dunia

1. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan


faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa
ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
2. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
2. Pengetahuan
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan
mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah

27
No. Domain Kompetensi Inti

1. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret


dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
2. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret
dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan

3. Keterampilan metoda sesuai kaidah keilmuan


3. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah
konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

Kompetensi Inti tersebut dijabarkan kedalam Kompetensi Dasar yang untuk selanjutnya
dirumuskan menjadi materi ajar dan mata pelajaran.
4) Struktur kurikulum SMA Negeri 1 Singkil terdiri atas peminatan MIA, dan IIS dan Lintas
Minat, serta Kegiatan Pramuka sebagai ekstra kurikuler wajib bagi semua peserta didik.
5) Jumlah mata pelajaran di kelas X adalah 17 mata pelajaran yang terdiri atas 6 mata pelajaran
wajib A, 3 mata pelajaran wajib B, 4 mata pelajaran peminatan, dan 2 mata pelajaran lintas
minat dan 2 mata pelajaran muatan lokal. Sedangkan jumlah mata pelajaran di kelas XI dan
XII adalah 15 mata pelajaran yang terdiri atas 6 mata pelajaran wajib A, 4 (empat) mata
pelajaran wajib B, 3 mata pelajaran peminatan, dan 2 (satu) mata pelajaran lintas minat.

28
6) Struktur Kurikulum SMA Negeri 1 Singkil disajikan dalam tabel 1 berikut :
Tabel 1: Struktur Kurikulum Kelas X, XI, dan XII SMA Negeri 1 Singkil Kabupaten Aceh
Singkil
Alokasi Waktu
Mata Pelajaran Kelas X KelasXI KelasXII
Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2
Kelompok A (Wajib)
Pendidikan Agama dan Budi
1. 3 3 3 3 3 3
Pekerti
Pendidikan Pancasila dan
2. 2 2 2 2 2 2
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4 4
4. Matematika Wajib 4 4 4 4 4 4
5. Sejarah Indonesia Wajib 2 2 2 2 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2 2 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya 2 2 2 2 2 2
Pendidikan Jasmani, Olah
8. 3 3 3 3 3 3
Raga, dan Kesehatan
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 2 2 2

Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A


24 24 24 24 24 24
dan B perMinggu
Kelompok C (Peminatan & Lintas
12 12 12 12 12 12
Mintat)
Mata Pelajaran Peminatan
6 6 6 6 6 6
Akademik & Lintas Minat
Mata Pelajaran Muatan Lokal 4 4 4 4 4 4
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus
46 46 46 46 46 46
Ditempuh per Minggu

29
1. Kelompok Mata Pelajaran Peminatan
Kelompok mata pelajaran peminatan bertujuan (1) untuk memberikan kesempatan kepada
peserta didik mengembangkan minatnya dalam sekelompok mata pelajaran sesuai dengan minat
keilmuannya di perguruan tinggi, dan (2) untuk mengembangkan minatnya terhadap suatu
disiplin ilmu atau keterampilan tertentu.

Struktur mata pelajaran peminatan dalam kurikulum SMA tersaji dalam tabel 2 adalah sebagai
berikut:
Tabel 2: Struktur Mata Pelajaran Peminatan Kelas X, XI, dan XII
Alokasi Waktu
Mata Pelajaran Kelas X Kelas XI Kelas XII
Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt2 Smt 1 Smt2
Kelompok A dan B (Wajib) 24 24 24 24 24 24
C. Kelompok Peminatan
Peminatan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam (MIA)
Matematika
1 4 4 4 4 4 4
Biologi
2 3 3 4 4 4 4
I
Fisika
3 3 3 4 4 4 4
Kimia
4 3 3 4 4 4 4
Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial
(IIS)
Geografi
1 4 4 4 4 4 4
Sejarah
2 4 4 4 4 4 4
II
Sosiologi
3 4 4 4 4 4 4
Ekonomi
4 4 4 4 4 4 4
Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman
4 4 4 4 4 4
Minat
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus
46 46 46 46 46 46
Ditempuh per Minggu
Catatan:
Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit.

30
2. Kelompok Mata Pelajaran Lintas Minat
Di SMA Negeri 1 Singkil tidak dilaksanakan Pendalaman Minat tetapi Pilihan Lintas Minat.
Dengan melihat kondisi riil yang ada maka pilihan mata pelajaran Lintas Minat untuk Kelas X
peserta di masing-masing peminatan dapat memilih dua mata pelajaran di peminatan lain dengan
ketentuan sebagai berikut:

Peserta didik yang memililih Lintas Minat


IPS
MIPA

Dapat memilih dua Geografi Biologi


mata pelajaran B. Inggris B. Inggris
diantara berikut :

Sedangkan untuk Kelas XI danKelas XII memilih satu dari dua lintas minat yang dipilih pada
saat peserta didik duduk di kelas X dengan pertimbangan bakat, minat, perolehan hasil belajar
pada saat kelas X dan pertimbangan-pertimbangan dari guru.

C. PEMINATAN DAN MATA PELAJARAN PILIHAN


1. Sesuai kesepakatan Sekolah dengan Komite Sekolah serta dengan memperhatikan keadaan
sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah, maka sekolah menetapkan hanya ada 2
(dua) jurusan yang diprogramkan, yaitu jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
serta jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial.
2. Waktu penjurusan
Penentuan Penjurusan/Peminatan untuk Kelas X dilakukan mulai awal semester di kelas
X.
3. Kriteria penjurusan :
Untuk siswa kelas X diambil dari nilai rapot dan SKHU sementara siswa baru dan dihitung
rata-rata berdasarkan nilai yang didapat pada tiap komponen yang digolongkan pada
kategori MIA dan IIS dan juga minat peserta didik.
4. Pindah penjurusan/peminatan
Sesuai dengan Permendikbud nomor 64 tahun 2014, peserta didik dapat pindah
penjurusan/peminatan paling lambat akhir semester 1 di kelas X yang didasarkan
rekomendasi guru Bimbingan dan Konseling.
31
D. MUATAN KURIKULUM
1. Tingkat Kompetensi dan Ruang Lingkup
Dalam upaya mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut telah ditetapkan Standar
Kompetensi Lulusan yang merupakan kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Untuk mencapai kompetensi lulusan tersebut
perlu ditetapkan Standar Isi (Permendikbud nomor 21 tahun 2016) yang memuat isi tentang
tingkat kompetensi dan kompetensi inti sesuai dengan jenjang pendidikan tertentu. Kompetensi
inti meliputi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan. Ruang lingkup materi
yang spesifik untuk setiap mata pelajaran dirumuskan berdasarkan tingkat kompetensi dan
kompetensi inti untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu.
Sesuai dengan Permendikbud nomor 21 tahun 2016 tentan Standar Isi, tingkat kompetensi untuk
pendidikan menengah sebagai berikut:
Kompetensi Inti Deskripsi Kompetensi
Sikap Spritual 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

Sikap Sosial 2. Menghayati dan mengamalkan jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-
aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di
lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional

Pengetahuan 3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan


faktual, konseptual, procedural dan metakognitif pada tingkat teknis,
spesifik, detil, dan kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah

Keterampilan 4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah dan menyaji secara

32
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah konkrit dan abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

2. Muatan Nasional
Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah kelompok mata pelajaran wajib sebagai berikut.
ALOKASI WAKTU
MATA PELAJARAN BELAJAR
PER MINGGU
X XI XII
Kelompok Wajib
1. Pendidikan Agama 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Matematika 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2 2
7. Seni Budaya 2 2 2
8. Prakarya 2 2 2
9. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok Wajib per minggu 24 24 24
Kelompok Peminatan
Mata Pelajaran Peminatan Akademik (SMA) 22 22 22

Kompetensi Dasar mata pelajaran wajib memberikan kemampuan dasar yang sama bagi tamatan
Pendidikan Menengah antara mereka yang belajar di SMA
Bagi mereka yang memilih SMA tersedia pilihan kelompok peminatan (sebagai ganti jurusan)
dan pilihan antar kelompok peminatan dan bebas. Nama Kelompok Peminatan digunakan karena
memiliki keterbukaan untuk belajar di luar kelompok tersebut sedangkan nama jurusan memiliki
konotasi terbatas pada apa yang tersedia pada jurusan tersebut dan tidak boleh mengambil mata
pelajaran di luar jurusan.
33
Struktur Kelompok Peminatan Akademik (SMA) memberikan keleluasaan bagi peserta didik
sebagai subjek tetapi juga berdasarkan pandangan bahwa semua disiplin ilmu adalah sama dalam
kedudukannya. Nama kelompok minat diubah dari MIA, IIS dan Bahasa menjadi Matematika
dan Sains, Sosial, dan Bahasa. Nama-nama ini tidak diartikan sebagai nama kelompok disiplin
ilmu karena adanya berbagai pertentangan fisolosfis pengelompokan disiplin ilmu. Berdasarkan
filosofi rekonstruksi sosial maka nama organisasi kurikulum tidak terikat pada nama disiplin
ilmu.
Terlampir di bawah adalah mata pelajaran peminatan dan mata pelajaran pilihan (pendalaman
minat dan lintas minat).
Kelas
MATA PELAJARAN
X XI XII
Kelompok Wajib 24 24 24
Peminatan Matematika dan Sains
I 1 Matematika 3 4 4
2 Biologi 3 4 4
3 Fisika 3 4 4
4 Kimia 3 4 4
Peminatan Sosial
II 1 Geografi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 4
3 Sosiologi 3 4 4
4 Ekonomi 3 4 4
Peminatan Bahasa
III 1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4
2 Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4
3 Bahasa dan Sastra Asing lainnya 3 4 4
4 Sosiologi dan Antropologi 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan
Pilihan Pendalaman Minat atau Lintas Minat 6 4 4
Jumlah Jam Pelajaran Yang Tersedia 73 75 75
Jumlah Jam Pelajaran Yang harus Ditempuh 46 46 46

34
3. Muatan Lokal
Muatan Lokal pada SMA Negeri 1 Singkil Kabupaten Aceh Singkil untuk kelas X, XI, dan XII
belum ada karena belum ditetapkan oleh pemerintah Daerah Aceh mengenai hal tersebut.

E. PENGATURAN BEBAN BELAJAR


Sekolah menetapkan beban belajar peserta didik sebagai berikut
a. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam
struktur kurikulum.
b. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur (75%) dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
(25%) dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
c. Alokasi waktu untuk praktik adalah satu jam tatap muka setara dengan dua jam kegiatan
praktik di sekolah atau empat jam praktik di luar sekolah.

Beban Belajar Peserta Didik


Minggu Jumlah jam
Satu jam Jumlah jam Waktu
Efektif per per tahun
Kelas tatap muka pembela-jaran pembelajaran
tahun (@60
(menit) Per minggu per tahun
ajaran menit)

X s.d. 1656 jam pel


46 46 46 2.760 jam
XII (36.80 menit)

F. PANDUAN AKADEMIK
1. Pelaksanaan Program Pembelajaran Saintifik
Upaya peningkatan kualitas pendidikan terus menerus dilakukan oleh SMA Negeri 1
Singkil secara menyeluruh, yang salah satunya adalah tenaga pendidik menggunakan teknik
mengajar yang bermakna, karena teknik mengajar merupakan salah satu unsur motor pengerak
yang mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran. Pembelajaran di SMA Negeri 1 Singkil
menerapakan pendekatan saintifik disetiap mata pelajaran.
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang
sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruksi konsep, hukum atau prinsip
melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah),
merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis (kesimpulan sementara),

35
mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan
mengomunikasikan konsep, hokum, atau prinsip yang ditemukan. Dengan penerapan pendekatan
saintifik dalam proses pembelajaran di SMA Negeri 1 Singkil, maka diharapkan dapat
mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga tujuan akhir pembelajaran dapat
tercapai.

2. Program Tahunan dan Program Semester


Kepala Sekolah dan Para Guru serta dengan persetujuan Komite Sekolah menetapkan
sasaran program, baik untuk program semester, jangka pendek, dan jangka menengah. Sasaran
program dimaksudkan untuk mewujudkan visi dan misi sekolah.
Sasaran Program Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Singkil
Kabupaten Aceh Singkil
SASARAN PROGRAM 6 SASARAN PROGRAM 1 SASARAN PROGRAM 4
BULAN TAHUN TAHUN
(Semester) (2021/2022) (2025/2026)
(Program Semester) (Program Jangka Pendek) (Program Jangka
Menengah)
1. Kehadiran Peserta didik, 1. Kehadiran Peserta didik, Guru 1. Kehadiran Peserta didik,
Guru dan Tenaga dan Tenaga Kependidikan Guru dan Tenaga
Kependidikan lebih dari lebih dari 90%. Kependidikan lebih dari 98
80%. %.
2. Target pencapaian rata-rata 2. Target pencapaian rata-rata 2. Target pencapaian rata-rata
Nilai Ujian Akhir Semester Nilai Ujian Akhir Semester Nilai Ujian Akhir Semester
70. 85. 95.
3. 20% lulusan dapat diterima 3. 30% lulusan dapat diterima di 3. 50% lulusan dapat diterima
di PTN, baik melalui jalur PTN, baik melalui jalur di PTN, baik melalui jalur
Undangan maupun Mandiri. Undangan maupun Mandiri. Undangan maupun Mandiri.
4. 50% peserta didik dapat 4. 70% peserta didik dapat 4. 80% peserta didik dapat
membaca Al-Qur’an dengan membaca Al-Qur’an dengan membaca Al-Qur’an dengan
baik dan benar. baik dan benar. baik dan benar.
5. 30% peserta didik mau 5. 70% peserta didik mau untuk 5. 90% peserta didik mau untuk
untuk sholat berjamah sholat berjamah dengan sholat berjamah dengan
dengan kemauan sendiri. kemauan sendiri. kemauan sendiri.

36
6. 5% peserta didik dapat 6. 20% peserta didik dapat 6. 30% peserta didik dapat
menjuarai lomba-lomba menjuarai lomba-lomba menjuarai lomba-lomba
akademik non akademik akademik non akademik akademik non akademik
tingkat kota. tingkat kota. tingkat kota/provinsi
7. 30 % peserta didik dapat 7. 50 % peserta didik dapat 7. 80 % peserta didik dapat
mengoperasikan program mengoperasikan program Ms mengoperasikan program Ms
Ms Word, Ms Excel, dan Word, Ms Excel, dan Power Word, Ms Excel, dan Power
Power Point. Point. Point.

Sasaran program tersebut selanjutnya ditindaklanjuti dengan strategi pelaksanaan yang wajib
dilaksanakan oleh seluruh warga sekolah sebagai berikut:
Sasaran program tersebut selanjutnya ditindaklanjuti dengan strategi pelaksanaan yang wajib
dilaksanakan oleh seluruh warga sekolah sebagai berikut:
1. mengadakan pembinaan terhadap peserta didik, guru dan tenaga kependidikan secara
berkelanjutan.
2. mengadakan jam tambahan pada pelajaran tertentu.
3. sholat dzuhur berjamaah di sekolah.
4. pada setiap pembelajaran agama dilakukan pembinaan dalam membaca Al-Qur’an
5. melakukan kerjasama dengan pihak Pemko dan perusahaan yang ada di wilayah
Kabupaten Aceh Singkil untuk membantu pembiayaan bagi peserta didik yang mempunyai
semangat dan motivasi yang tinggi untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.
6. menjalin komunikasi yang baik dengan Dinas Pendidikan Aceh dan Cabang Dinas
Pendidikan Aceh Wilayah Kota Subulussalam dan Kabupaten Aceh Singkil.
7. pengadaan laboratorium Fisika, Kimia dan Biologi.
8. membentuk kelompok gemar Bahasa Inggris.
9. membentuk kelompok belajar mata pelajaran.
10. pengadaan buku penunjang.
11. pengadaan dan perawatan komputer.
12. mengintensifkan komunikasi dan kerjasama dengan orang tua.
13. pelaporan kepada orang tua secara berkala.
14. Pembelajaran berbasis IPTEK baik terhadap siswa maupun guru
15. Pelatihan ekstrakurikuler ( Keolahragaan, Pramuka, UKS, Klub Bahasa Inggris, Rohis).

37
3. Pengembangan Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema
tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, alokasi waktu dan
sumber belajar. Setiap tenaga pendidik di SMA Negeri 1 Singkil melakukan pengembangan
silabus terhadap komponen pokok silabus dengan mengintegrasikan:
a. pendekatan STEAM
Pengembangan silabus SMA Negeri 1 Singkil mengintegrasikan pendekatan STEAM. .
Proses kegiatan pembelajaran peserta didik dibiasakan belajar dengan berbasis masalah Science,
Technology, Engineering and Mathematic (STEAM) Education merupakan sebuah pendekatan
pembelajaran yang menggunakan pendekatan antar ilmu dimana pengaplikasiannya dilakukan
dengan pembelajaran aktif berbasis permasalahan. Pendekatan STEAM dapat membentuk
peserta didik menjadi sumber daya manusia yang mampu berpikir kritis dan kreatif, sistematis
dan logis sehingga mampu memenuhi standar sumber daya manusia abad 21 serta mampu
menghadapi tantangan global.
b. HOTS (Higher Order of Thinking Skill)
Pengembangan silabus SMA Negeri 1 Singkil mengintegrasikan pembelajaran berbasis
HOTS, dimana pembelajaran berbasis HOTS merupakan pembelajaran yang mengintegrasikan
kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitif dan berpikir kreatif. Adapun
karakteristik pembelajaran HOTS yaitu: berfokus pada pertanyaan, menganalisis/menilai
argumen dan data, mendefinisikan konsep, menentukan kesimpilan, menggunakan analisis logis,
memproses dan menerapkan informasi, serta menggunakan informasi untuk memecahkan
masalah. Tenaga pendidik berpeluang menerapkan kegiatan pembelajaran HOTS dengan
menggunakan model pembelajaran berbasis proyek (project based learning), model pembelajaran
berbasis masalah (problem based learning), dan model pembelajaran penemuan (discovery
learning).
c. PPK (Penguatan Pendidikan Karakter)
Pengembangan silabus SMA Negeri 1 Singkil mengintegrasikan penguatan pendidikan
karakter. Penguatan pendidikan karakter (PPK) adalah gerakan pendidikan di sekolah untuk
memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan
olahraga. Nilai-nilai utama PPK adalah religius,nasionalis, mandiri, gotong royong, integritas.
Dan nilai-nilai PPK diintegrasikan dan kegiatan pembelajaran.

38
4. Perencanaan Pembelajaran
Pembelajaran sebagai proses kerja sama antara tenaga pendidik dan peserta didik pasti
akan menghadapi beberapa masalah pembelajaran. Dan sebagai tenaga pendidik yang baik akan
berusaha sedapat mungkin agar pembelajaraannya berhasil. Salah satu faktor yang dapat
membawa keberhasilan itu, adalah adanya perencanaan pembelajaran yang dibuat guru
sebelumnya. Melalui perencanaan yang maksimal tenaga pendidik dapat menentukan strategi apa
yang digunakan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Seluruh tenaga pendidik SMA Negeri 1 Singkil membuat perencanaan pembelajaran
dengan mengintegrasikan:
a. pendekatan STEAM
Perencanaan pembelajaran SMA Negeri 1 Singkil mengintegrasikan pendekatan
STEAM. . Proses kegiatan pembelajaran peserta didik dibiasakan belajar dengan berbasis
masalah Science, Technology, Engineering and Mathematic (STEAM) Education merupakan
sebuah pendekatan pembelajaran yang menggunakan pendekatan antar ilmu dimana
pengaplikasiannya dilakukan dengan pembelajaran aktif berbasis permasalahan. Pendekatan
STEAM dapat membentuk peserta didik menjadi sumber daya manusia yang mampu berpikir
kritis dan kreatif, sistematis dan logis sehingga mampu memenuhi standar sumber daya manusia
abad 21 serta mampu menghadapi tantangan global.
b. HOTS (Higher Order of Thinking Skill)
Perencanaan pembelajaran SMA Negeri 1 Singkil mengintegrasikan pembelajaran
berbasis HOTS, dimana pembelajaran berbasis HOTS merupakan pembelajaran yang
mengintegrasikan kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitif dan berpikir kreatif.
Adapun karakteristik pembelajaran HOTS yaitu: berfokus pada pertanyaan, menganalisis/menilai
argumen dan data, mendefinisikan konsep, menentukan kesimpilan, menggunakan analisis logis,
memproses dan menerapkan informasi, serta menggunakan informasi untuk memecahkan
masalah. Tenaga pendidik berpeluang menerapkan kegiatan pembelajaran HOTS dengan
menggunakan model pembelajaran berbasis proyek (project based learning), model pembelajaran
berbasis masalah (problem based learning), dan model pembelajaran penemuan (discovery
learning).
c. PPK (Penguatan Pendidikan Karakter)
Perencanaan pembelajaran SMA Negeri 1 Singkil mengintegrasikan penguatan
pendidikan karakter. Penguatan pendidikan karakter (PPK) adalah gerakan pendidikan di sekolah
untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan

39
olahraga. Nilai-nilai utama PPK adalah religius,nasionalis, mandiri, gotong royong, integritas.
Dan nilai-nilai PPK diintegrasikan dan kegiatan pembelajaran.

5. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran adalah proses yang diatur sedemikian rupa menurut langkah-
langkah tertentu agar pelaksanaan mencapai hasil yang diharapkan. Dalam pelaksanaan
pembelajaran, tenaga pendidik SMA Negeri 1 Singkil melakukan beberapa tahap pelaksanaan
pembelajaran antara lain:
a. Membuka pelajaran.
b. Menyampaikan materi pembelajaran.
c. Menutup pembelajaran.
dan dalam pelaksanaan pembelajaran di SMA Negeri 1 Singkil, seluruh tenaga pendidik
mengintegrasikan:
a. pendekatan STEAM
Pelaksanaan pembelajaran SMA Negeri 1 Singkil mengintegrasikan pendekatan STEAM.
Proses kegiatan pembelajaran peserta didik dibiasakan belajar dengan berbasis masalah Science,
Technology, Engineering and Mathematic (STEAM) Education merupakan sebuah pendekatan
pembelajaran yang menggunakan pendekatan antar ilmu dimana pengaplikasiannya dilakukan
dengan pembelajaran aktif berbasis permasalahan. Pendekatan STEAM dapat membentuk
peserta didik menjadi sumber daya manusia yang mampu berpikir kritis dan kreatif, sistematis
dan logis sehingga mampu memenuhi standar sumber daya manusia abad 21 serta mampu
menghadapi tantangan global.
b. HOTS (Higher Order of Thinking Skill)
Pelaksanaan pembelajaran SMA Negeri 1 Singkil mengintegrasikan pembelajaran
berbasis HOTS, dimana pembelajaran berbasis HOTS merupakan pembelajaran yang
mengintegrasikan kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitif dan berpikir kreatif.
Adapun karakteristik pembelajaran HOTS yaitu: berfokus pada pertanyaan, menganalisis/menilai
argumen dan data, mendefinisikan konsep, menentukan kesimpilan, menggunakan analisis logis,
memproses dan menerapkan informasi, serta menggunakan informasi untuk memecahkan
masalah. Tenaga pendidik berpeluang menerapkan kegiatan pembelajaran HOTS dengan
menggunakan model pembelajaran berbasis proyek (project based learning), model pembelajaran
berbasis masalah (problem based learning), dan model pembelajaran penemuan (discovery
learning).

40
c. PPK (Penguatan Pendidikan Karakter)
Pelaksanaan pembelajaran SMA Negeri 1 Singkil mengintegrasikan penguatan
pendidikan karakter. Penguatan pendidikan karakter (PPK) adalah gerakan pendidikan di sekolah
untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan
olahraga. Nilai-nilai utama PPK adalah religius,nasionalis, mandiri, gotong royong, integritas.
Dan nilai-nilai PPK diintegrasikan dan kegiatan pembelajaran.

6. Penilaian Autentik
SMA Negeri 1 Singkil melaksanakan penilaian hasil belajar peserta didik dalam bentuk
penilaian autentik dimana tenaga pendidik menilai peserta didik yang ditekankan pada apa yang
seharusnya dinilai, baik proses maupun hasil dengan berbagai instrumen penilaian yang
disesuiakan dengan tuntutan kompetensi yang ada di standar kompetensi ataupun kompetensi inti
dan kompetensi dasar. Adapun ciri-ciri penilaian autentik yang diterapkan SMA Negeri 1
Singkil, yaitu:
- Mengukur semua aspek pembelajaran, yakni kinerja dan hasil atau produk.
- Dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung.
- Menggunakan berbagai cara dan sumber.
- Tes hanya salah satu alat pengumpulan data penilaian.
- Tugas-tugas yang diberikan mencerminkan bagian-bagian kehidupan nyata setiap hari.
- Penilaian harus menekankan kedalaman pengetahuan dan keahlian, bukan keluasannya
(kuantitas).
Sedangakan karakteristik penilaian autentik yang diterapakan SMA Negeri 1 Singkil,
yaitu:
- Bisa digunakan untuk penilaian harian maupun penilaian akhir semester, pencapaian
kompetensi terhadap satu kompetensi atau kompeten dalam satu semester.
- Mengukur keterampilan dan performansi, bukan mengingat fakta, menekankan
pencapaian kompetensi keterampilan (skill) dan kinerja (performance), bukan kompetensi
hafalan dan ingatan.
- Berkesinambungan dan terintegrasi, merupakan satu kesatuan secara utuh sebagai alat
untuk mengumpulkan informasi terhadap pencapaian kompetensi peserta didik.
- Dapat digunakan sebagai feed back, digunakan sebagai umpan balik terhadap pencapaian
kompetensi peserta didik secara komprehensif,

41
a. Prinsip Penilaian Hasil Belajar
Dalam kegiatan pembelajaran, SMA Negeri 1 Singkil melaksanakan penilaian hasil
belajar peserta didik. Penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolah informasi yang
digunakan untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Kumpulan informasi tersebut
harus lengkap dalam memberikan gambaran prestasi peserta didik, sehingga mampu
menghasilkan keputusan yang akurat.
Dalam proses penilaian hasil belajar peserta didik, SMA Negeri 1 Singkil menerapakan
prinsip-prinsip penilaian hasil belajar, yaitu:
1. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur.
2. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi
subjektivitas.
3. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena kebutuhan
khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial
ekonomi, dan gender.
4. Terpadu, berarti penilaian merupakan salah satu komponen yang tidak terpisahkan.
5. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat
diketahui oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
6. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian mencakup semua aspek kompetensi
dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai untuk memantau perkembangan
kemampuan peserta didik.
7. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara terencana dan bertahap dengan mengikuti
langkah baku.
8. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang
ditetapkan.
9. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur
maupun hasilnya.

b. Tujuan Penilaian
SMA Negeri 1 Singkil melaksanakan penilaian dengan tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui tingkat penguasaan kompetensi dalam sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang sudah dikuasai peserta didik.
2. Menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi belajar peserta didik dalam kurun waktu
tertentu, yaitu harian, tengah semester, satu semester, satu tahun dan masa studi pendidikan.

42
3. Menetapkan program perbaikan atau pengayaan berdasarkan tingkat penguasaan kompetensi
bagi peserta didik yang diidentifikasi sebagai peserta didik yang lambat atau cepat dalam
belajar dan pencapaian hasil belajar.
4. Memperbaiki proses pembelajaran pada pertemuan semester berikutnya.

c. Ruang Lingkup Penilaian


Ruang lingkup penilaian SMA Negeri 1 Singkil, mencakup:
1. Penilaian sikap
Penilaian sikap terbagi atas 2 bagian yaitu penilaian sikap sprittual (K1) dan penilaian sikap
sosial. Penilaian sikap dilakukan dengan observasi oleh tenaga pendidik selama satu semester.
Hasil observasi ditulis dalam jurnal harian dan diakhir semester direkap sebagai bahan deskripsi
raport peserta didik.
2. Penilaian pengetahuan
Penilaian pengetahuan dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, tes lisan, tes perbuatan dan
dalam pelaksanaan terdiri dari penilaian harian, penilaian tengah semester, dan penilaian akhir
semester.
3. Penilaian keterampilan
Penilaian keterampilan dapat dilaksanakan dengan praktek, produk, proyek, atau fortofolio.
Dalam pengambilan nilai keterampilan jika dalam satu KD dengan materi yang sama dilakukan 2
penilaian dengan tehnik yang sama, maka nilai yang diambil nilai maksimum. Namun jika
penilaian dilakukan dengan tehnik yang berbeda, maka nilai akhir ditentukan dengan mencari
rata-rata dari nilai tersebut.

d. Nilai Ketuntasan

Berdasarkan pengalaman dan kesepakatan seluruh tenaga pendidik, maka SMA Negeri 1 Singkil
menentukan kriteria ketuntasan minimal. Penentuan kriteria dimaksud berdasarkan pertimbangan tingkat
kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi, serta kemampuan sumber daya pendukung
dalam penyelenggaraan pembelajaran. KKM SMA Negeri 1 Singkil untuk Pengetahuan dan Keterampilan
sebagai berikut

:
43
NILAI KKM SMA NEGERI 1 SINGKIL

KELAS/ SEMESTER
MATA
No X MIA X IIS XI MIA XI IIS XII MIA XII IIS
PELAJARAN
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
1 Pendidikan Agama 75 75 75 75 76 76 76 76 77 77 77 77
2 P. Kewarganegaraan 75 75 75 75 76 76 76 76 77 77 77 77
3 Bahasa Indonesia 75 75 75 75 76 76 76 76 77 77 77 77
4 Bahasa Inggris 75 75 75 75 76 76 76 76 77 77 77 77
5 Matematika 75 75 75 75 76 76 76 76 77 77 77 77
6 Fisika 75 75 75 75 76 76 76 76 77 77 77 77
7 Kimia 75 75 75 75 76 76 76 76 77 77 77 77
8 Biologi 75 75 75 75 76 76 76 76 77 77 77 77
9 Seni Budaya 75 75 75 75 76 76 76 76 77 77 77 77
10 Penjas 75 75 75 75 76 76 76 76 77 77 77 77
11 Prakarya 75 75 75 75 76 76 76 76 77 77 77 77
12 Sejarah 75 75 75 75 76 76 76 76 77 77 77 77
13 Geografi 75 75 75 75 76 76 76 76 77 77 77 77
14 Ekonomi 75 75 75 75 76 76 76 76 77 77 77 77
15 Sosiologi 75 75 75 75 76 76 76 76 77 77 77 77
16 Pengembangan Diri Kualitatif

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran dan untuk itu penilaian kegiatan
pengembangan diri dilakukan secara kualitatif.
Penilaian tersebut adalah sebagai berikut:
A : Amat baik
B : Baik
C : Cukup
D : Kurang
e. Teknik dan Instrumen Penilaian
Teknik dan instrumen penilaian yang diterapkan SMA Negeri 1 Singkil adalah:
1. Penilaian Sikap
Penilaian sikap di SMA Negeri 1 Singkil menggunakan teknik observasi, teknik penilaian
diri, penilaian antar teman dengan instrumen penilaian sikap dalam bentuk jurnal.

44
2. Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan di SMA Negeri 1 Singkil menggunakan teknik tes tertulis, tes
lisan, dan penugasan dengan instrumen penilaian pengetahuan adalah dalam bentuk soal tertulis
dan soal lisan.
3. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan di SMA Negeri 1 Singkil menggunakan teknik praktek, proyek,
dan fortofolio dengan instrumen penilaian keterampilan antara lain tes
melakukan/mendemonstrasikan/menampilkan keterampilan.

f. Penilaian Hasil Belajar


Berdasarkan Permendikbud nomor 23 tahun 2016, SMA Negeri 1 Singkil melaksanakan
penilaian hasil belajar peserta didik yang terdiri dari:
1. Penilaian harian, adalah kegiatan yang dilakukan tenaga pendidik secara periodik untuk
mencapai kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu kompetensi dasar (KD) atau
lebih. Materinya meliputi indikator pada KD yang dinilai atau terbatas pada indikator-
indikator yang belum dilakukan penilaian pada penilaian proses. Ketuntasan KD di tandai
ketuntasan indikator pada KD yang bersangkutan. Waktu pelaksanaan penilaian harian
ditentukan oleh tenaga pendidik dan terintegrasi dengan proses pembelajaran. Jumlah
penilaian harian dalam satu semester ditentukan oleh guru mata pelajaran dengan
memperhatikan jumlah KD dan jumlah jam pelajaran tatap muka setiap minggu. Setelah
seluruh siswa tuntas, hasil belajar penilaian harian diolah dengan nilai proses dan tugas dan
menjadi nilai akhir dari penilaian harian tersebut.
2. Penilaian tengah semester, adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8-9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan
penilaian tengah semester meliputi seluruh indikator yang mempresentasikan seluruh KD
pada periode tersebut. Ketuntasan KD ditandai dengan ketuntasan setiap indikator pada KD
yang bersangkutan Waktu pelaksanaan tengah semester ditentukan oleh tenaga pendidik.
Bentuk soal penilaian tengah semester diserahkan sepenuhnya pada tenaga pendidik.
3. Penilaian akhir semester, adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan akhir semester meliputi seluruh
indikator yang mempresentasikan seluruh KD pada periode tertentu. Penilaian akhir semester
untuk memantau kemajuan belajar siswa setelah proses pembelajaran satu semester. Penilaian
akhir semester digunakan untuk perbaiakan pembelajaran pada semester berikutnya. Penilaian
akhir semester menggunakan bentuk soal uraian dan dikoreksi oleh guru yang bersangkutan.
45
Dan waktu pelaksanaan penilaian akhir semester ditentukan oleh pemerintah (sesuai dengan
kalender pendidikan).
4. Ujian sekolah dilakukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.

g. Mekanisme dan Prosedur Pelaporan Hasil Belajar Peserta Didik


Mekanisme dan prosedur pelaporan hasil belajar peserta didik di SMA Negeri 1 Singkil
yaitu:
1. SMA Negeri 1 Singkil membuat laporan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua
kelompok mata pelajaran pada akhir semester dalam bentuk buku laporan pendidikan (raport)
dan menyampaikan laporan dimaksud kepada orang tua/wali peserta didik.
2. Laporan hasil belajar peserta didik SMA Negeri 1 Singkil menggambarkan pencapaian
kompetensi sikap, pengetahuan, keterampilan peserta didik pada semua mata pelajaran.
3. Bentuk laporan hasil belajar SMA Negeri 1 Singkil berupa buku atau lembaran yang telah
memenuhi komponen laporan hasil belajar peserta didik.
4. Nilai laporan hasil belajar per semester merupakan nilai kumulatif dari hasil pencapaian
standar kompetensi dan kompetensi dasar selama peserta didik mengikuti pembelajaran pada
semester yang terkait, yang diperoleh melalui penilaian harian, penilaian tengah semester,
penilaian akhir semester dan penilaian kenaikan kelas (untuk semester genap) dan termasuk
remedial.
5. Pengisian laporan hasil belajar peserta didik SMA Negeri 1 Singkil secara komputerisasi (e-
raport).
6. SMA Negeri 1 Singkil menyampaikan laporan hasil belajar peserta didik kepada orang
tua/wali peserta didik setiap akhir semester.

h. Pelaksanaan Program Remedial dan Pengayaan


1. Pelaksanaan program remedial SMA Negeri 1 Singkil
Pembelajaran remedial merupakan layanan pendidikan yang diberikab kepada peserta
didik untuk memperbaiki prestasi belajarnya sehingga mencapai kriteria ketuntasan belajar yang
ditetapkan oleh sekolah. Di SMA Negeri 1 Singkil pembelajaran remedial dilaksanakan apabila
peserta didik yang tidak tuntas dalam satu kelas lebih dari 50%. Pembelajaran remedial
dilaksanakan diluar jam pembelajaran. Pembelajaran remedial untuk peserta didik yang tidak
tuntas dapat ditempuh melalui tutor sebaya, penugasan dan bimbingan yang diakhiri dengan
remedial tes. Remedial tes menggunakan soal yang sama khusus soal-soal tidak tuntas. Nilai
46
hasil remedial tes tidak melebihi hasil penilaian peserta didik yang tidak remedial. Nilai peserta
didik yang tidak remedial di tambah dengan 2 (dua), peserta didik yang remedial sekali tuntas
nilainya ditambah 1 (satu), peserta didik yang remedial tuntas 2 kali sampai 3 kali nilai maksimal
sama dengan KKM. Remedial tes berlaku untuk penilain harian, penilaian tengah semester dan
penilaian akhir semester.
2. Pelaksanaan program pengayaan SMA Negeri 1 Singkil
Pembelajaran pengayaan merupakan kegiatan peserta didik yang melampaui persyaratan
minimal yang ditentukan oleh kurikulum dan tidak semua peserta didik dapat melakukannya.
Pembelajaran pengayaan memberikan kesempatan bagi peserta didik yang memiliki kelebihan
sehingga mereka dapat mengembangakan minat dan bakat serta mengoptimalkan kecakapannya.
Bentuk pengayaan dapat berupa belajar mandiri berupa diskusi, tutor sebaya, membaca, dan lain-
lain yang menekankan pada penguatan KD tertentu dan tidak ada penilaian di dalamnya.

G. KENAIKAN KELAS
Kenaikan kelas diatur oleh Sekolah dengan mengacu kepada ketentuan-ketentuan yang
ditetapkan oleh Dinas Pendidikan.
a. Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran atau pada akhir semester 2.
b. Ketentuan kenaikan kelas didasarkan pada hasil penilaian yang dilakukan pada semester 2 dan
mempertimbangkan nilai yang diperoleh di semester 1 (memiliki nilai lengkap pada raport
semester 1/ganjil.
c. Peserta didik dinyatakan NAIK KELAS, apabila yang bersangkutan memiliki:
 kehadiran tatap muka pada setiap mata pelajaran minimal 85% diperhitungkan dari tatap
muka tanpa memperhitungkan ketidakhadiran karena sakit atau alasan tertentu sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
 khusus untuk kelas X, dan XI peserta didik tidak memiliki nilai pengetahuan dan
keterampilan K (kurang) lebih dari tiga mata pelajaran.
 khusus untuk kelas X, dan XI peserta didik tidak memiliki nilai sikap C lebih dari tiga
mata pelajaran atau D lebih dari satu mata pelajaran.
 khusus untuk kelas X, dan XI peserta didik tidak memiliki nilai raport D pada sikap
spiritual dan sikap social.
 sikap, prilaku, budi pekerti peserta didik antara lain :
- Tidak terlibat narkoba, perkelahian/tawuran dan tidak melawan tenaga
pendidik/tenaga kependidikan secara fisik atau non fisik.
- Tidak terlibat tindak kriminal.
47
d. Peserta didik dinyatakan TIDAK NAIK KELAS, apabila yang bersangkutan memiliki:
 mata pelajaran yang tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM), minimal 3 (tiga)
mata pelajaran
 nilai sikap C lebih dari tiga mata pelajaran atau D lebih dari satu.
 untuk jurusan Ilmu Pengetahuan Alam, semua mata pelajaran yang menjadi ciri khas
jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (matematika, fisika, kimia, dan biologi) tidak mencapai
kriteria ketuntasan minimal (KKM)
 untuk jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, semua mata pelajaran yang menjadi ciri khas
Ilmu Pengetahuan Sosial (ekonomi, geografi, sejarah, dan sosiologi) tidak mencapai
kriteria ketuntasan minimal (KKM)
 tidak memenuhi kehadirannya tatap muka pada setiap mata pelajaran minimal 85%
diperhitungkan dari tatap muka tanpa memperhitungkan ketidakhadiran sakit atau alasan
tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku.
 sikap, perilaku, budi pekerti peserta didik antara lain tidak terlibat narkoba, miras,
merokok, tindakan asusila, perkelahian, tawuran, cabut, dan melawan tenaga
pendidik/tenaga kependidikan secara fisik atau non fisik.
 Peserta didik mendapatkan nilai raport sikap (spritual dan sosial) nilai C.

H. KELULUSAN
1. Kriteria Kelulusan
Berdasarkan Permendikbud nomor 4 tahun 2018 dan POS USBN tentang penilaian hasil
belajar oleh satuan pendidikan dan penilaian hasil belajar oleh pemerintah terkait kriteria
kelulusan dinyatakan bahwa peserta didik dinyatakan lulus dari satuan/program pendidikaan
setelah:
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
2. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik.
3. Lulus ujian satuan/program pendidikan.
4. Kelulusan peserta didik ditetapkan oleh satuan/program pendidikan

Maka sesuai dengan Permendikbud nomor 4 tahun 2018, penentuan kriteria kelulusan SMA
Negeri 1 Singkil adalah:
1. Peserta didik dinyatakan LULUS SEKOLAH, apabila yang bersangkutan memenuhi
ketentuan yang ditentukan sebagai berikut:
 memiliki rapor kelas X, XI, dan XII
48
 mengikuti ujian praktek dan teori
 memiliki nilai minimal sesuai KKM yang telah ditetapkan untuk setiap mata pelajaran
 Lulus ujian sekolah
2. Penentuan kelulusan ujian sekolah dilakukan melalui rapat dewan pendidik di sekolah.

2. Pelaksanaan Ujian Nasional dan Ujian Sekolah


Ujian sekolah adalah ujian yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan pada akhir jenjang
dengan tujuan untuk menilai pencapaian standar kompetensi lulusan untuk semua mata pelajaran
sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Maka prosedur pelaksanaan ujian sekolah SMA Negeri 1
Singkil adalah:
1. Membentuk panitia ujian sekolah
2. Bentuk ujian sekolah SMA berupa tes tertulis.
3. Tes tertulis menggunakan bentuk soal pilihan ganda.
4. Soal ujian sekolah dikembangkan oleh guru mata pelajaran masing-masing.
5. Ujian sekolah dilaksanakan secara komputerisasi.
6. Waktu pelaksanaan ujian sekolah sesuai dengan kalender pendidikan.

3. Target Kelulusan
Jumlah peserta didik kelas XII tahun pelajaran 2022/2023 adalah 141 orang dan SMA
Negeri 1 Singkil membuat target kelulusan SMA Negeri 1 Singkil tahun pelajaran 2022/2023
adalah 100% dengan nilai memuaskan dan 30% peserta didik kelas XII dapat diterima di
perguruan tinggi negeri melalui jalur undangan maupun jalur mandiri.

4. Program-program Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Lulusan


Untuk mencapai target kelulusan 100% maka SMA Negeri 1 Singkil menyusun program-
program yaitu:
1. Melakukan sosialisasi program sekolah pada orang tua/wali peserta didik.
2. Meningkatkan iman dan taqwa peserta didik melalui kegiatan keagamaan.
3. Melaksanakan pengembangan metode/strategi pembelajaran.
4. Melaksanakan pengembangan profesionalisme tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.
5. Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik dengan mengikutsertakan peserta didik
dalam lomba akademik.
6. Pengadaan sarana dan prasarana serta sumber belajar.

49
7. Untuk kelas XII, sekolah mengadakan kegiatan tambahan belajar remedial sore yang
dilaksanakan mulai semester 6 (Januari - Maret tahun 2023).
8. Untuk kelas XII, guru bersama peserta didik mengadahkan bedah kisi-kisi dan SKL.
9. Untuk kelas XII, guru bersama peserta didik membahas soal-soal.
10. Untuk kelas XII, sekolah melakukan try out, simulasi, pra-ujian dan latihan ujian.

5. Program Pasca Ujian Nasional dan Kelulusan


Bagi peserta didik yang dinyatakan tidak LULUS, tindak lanjutnya adalah:
1. Peserta didik yang tidak lulus mengulang kembali pelajaran di kelas XII di kelas yang sama.
2. Sekolah mengeluarkan surat rekomendasi pindah, jika peserta didik ingin mengulang kembali
pelajaran di Kelas XII di sekolah baru.
3. Peserta didik dapat mengikuti kembali ujian sekolah tahun pelajaran 2022/2023.

I. MUTASI PESERTA DIDIK


SMA Negeri 1 Singkil menentukan persyaratan pindah/mutasi peserta didik sesuai
dengan prinsip manajemen berbasis sekolah, melalui suatu mekanisme yang obyektif dan
transparan antara lain mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Memenuhi persyaratan yang ditentukan
1. Surat permohonan orang tua yang bersangkutan
2. Memiliki Laporan Hasil belajar (Rapor) dengan nilai lengkap dari sekolah asal
3. Pada Rapor tidak boleh ada penilain sikap dengan kategori Cukup
4. Memiliki surat pindah dari sekolah asal yang diketahui oleh Dinas Pendidikan
Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Aceh Singkil
b. Menyesuaikan bentuk laporan hasil belajar dari sekolah asal sesuai dengan bentuk raport
yang digunakan di sekolah tujuan

J. PENUMBUHAN KARAKTER
1. Nilai Utama dalam Penumbuhan Karkter
Pendidikan karakter adalah usaha yang dilakukan dalam mendidik peserta didik sehingga
memiliki karakter yang dikehendaki yaitu karakter-karakter yang sesuai dengan nilai-nilai moral,
berbangsa dan bernegara serta etika dan budaya dengan kata lain peserta didik memiliki akhlak
mulia. Berdasarkan amanah dari Permendikbud nomor 20 tahun 2018, maka SMA Negeri 1
Singkil mengintegrasikan penguatan pendidikan karakter dalam proses kegiatan pembelajaran di

50
kelas maupun kegiatan-kegiatan di sekolah. Nilai utama karakter yang diintegrasikan dalam
pembelajaran di kelas dan juga kegiatan-kegiatan disekolah yaitu:
1. Religiotas
Beriman dan bertaqwa, menjalankan segala perintah-Nya, disiplin dalam beribadah, bersih,
peduli lingkungan, memanfaatkan lingkungan dengan bijak, toleransi, saling
menolong/menghormati, cinta damai, dan peduli social.
2. Nasionalisme
Cinta tanah air, semangat kebangsaan, menghargai kebhinekaan, demokratis, rela berkorban, taat
hukum
3. Kemandirian
Kerja keras, kreatif dan inovatif, disiplin, tangguh, rasa ingin tahu dan menghargai prestasi,
gemar membaca/pembelajar sepanjang hayat
4. Gotong royong
Kerja sama, solidaritas, kekeluargaan, bersahabat/komunikatif, berorientasi pada kepentingan
bersama.
5. Integritas
Kejujuran, keteladanan, tanggung jawab, antikorupsi, komitmen moral, cinta pada kebenaran.

2. Prinsip Penumbuhan Karakkter


Penumbuhan karakter peserta didik di SMA Negeri 1 Singkil, dikembangkan dan
dilaksanakan dengan menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Nilai-nilai moral universal
Penumbuhan karakter peserta didik di SMA Negeri 1 Singkil berfokus pada penguatan
nilai-nilai moral universal yang prinsip-prinsipnya dapat didukung oleh peserta didik dari
berbagai macam latar belakang agama, keyakinan, kepercayaan, social, dan budaya.
2. Holistik
Penumbuhan karakter peserta didik di SMA Negeri 1 Singkil dilaksanakan secara
holistik, dalam arti pengembangan fisik (olah raga), etika dan spiritual (olah hati), inteletual
(olah pikir), estetika ( olah rasa) dilakukan secara utuh-menyeluruh dan serentak, baik melalui
proses pembelajaraan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler, berbasis pada
pengembangan budaya sekolah maupun kolaborasi dengan komunitas-komunitas di luar
lingkungan sekolah.

51
3. Terintegrasi
Penumbuhan karakter peserta didik di SMA Negeri 1 Singkil
diintegrasikan/dipadukan/dihubungkan dengan seluruh elemen pendidikan di sekolah.
4. Partisipatif
Penumbuhan karakter peserta didik di SMA Negeri 1 Singkil dilakukan dengan
mengikutsertakan dan melibatkan publik seluas-luasnya sebagai pemangku kepentingan
pendidikan sebagai pelaksana gerakan penguatan pendidikan karakter
5. Kearifan lokal
Penumbuhan karakter peserta didik di SMA Negeri 1 Singkil bertumpu dan responsif
pada kearifa lokal nusantara/daerah.
6. Kecakapan abad 21
Penumbuhan karakter peserta didik di SMA Negeri 1 Singkil mengembangkan
kecakapan-kecakapan yang dibutuhkan peserta didik untuk hidup pada abad 21 yang antara lain
kecakapan berpikir kritis (critical thinking), berpikir kreatif (creative thinking), kecakapan
berkomunikasi (communication skill) dan kecakapan dalam bekerjasama dalam pembelajaran
(collaborative learning).
7. Adil dan inklusif
Penumbuhan karakter peserta didik di SMA Negeri 1 Singkil dikembangkan dan
dilaksanakan berdasarkan prinsip keadilan, non-diskriminasi, non-sektarian, menghargai
kebhinekaan dan perbedaan (inklusif), dan menjunjung harkat dan martabat manusia.
8. Selaras dengan perkembangan peserta didik
Penumbuhan karakter peserta didik di SMA Negeri 1 Singkil dikembangkan dan
dilaksanakan selaras dengan perkembangan peserta didik baik perkembangan biologis,
psikologis, maupun social, agar tingakat kecocokan dan keberterimaannya tinggi dan maksimal.
9. Terukur
Penumbuhan karakter peserta didik di SMA Negeri 1 Singkil dikembangkan dan
dilaksanakan berlandaskan prinsip keterukuran agar dapat diamati dan diketahui proses dan
hasilnya secara objektif.

3. Strategi Implementasi dan Penilaian Penumbuhan Karakter dalam Kurikulum


Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, penumbuhan karakter peserta didik
merupakan salah satu program keharusan yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Singkil. Strategi
implementasi dan penilaian penumbuhan karakter peserta didik dilakukan dengan cara:
1. Keteladan orang dewasa di sekolah bagi peserta didik
52
Di SMA Negeri 1 Singkil semua warga sekolah yang lebih tua, seperti tenaga pendidik dan
kependidikan haruslah menunjukkan sikap, cara berpikir, cara bertindak dan wawasan baik
yang dapat dijadikan contoh bagi semua peserta didik.
2. Pembiasaan yang dilakukan secara rutin dan berkala
Strategi penumbuhan karakter kepada peserta didik salah satu dengan pembiasaan yang
diintegrasikan melalui pembelajaran, kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan-kegiatan di
sekolah. Pembiasaan untuk menumbuhkan karakter dapat dilakukan beberapa cara, antara
lain:
a. Mengucapkan salam saat mengawali kegiatan pembelajaran.
b. Berdoa sebelum memulai kegiatan pembelajaran.
c. Berdoa sesudah selesai kegiatan pembelajaran.
d. Pembiasaan angkat tangan bila hendak bertanya, menjawab, memberikan pendapat.
e. Melaksanakan sholat dzuhur berjamaah di sekolah.
f. Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
3. Pujian bagi siswa yang menunjukkan karakter utama
Ketika peserta didik menunjukkan telah mempunyai karakter utama yang 18, sekolah
memberikan pujian dan penghargaan dengan tujuan agar peserta didik akan selalu
mempertahankan nilai-nilai karakter bagus yang telah ada itu untuk lebih berkembang.
4. Penerapan tata tertib sekolah
SMA Negeri 1 Singkil membuat tata tertib sekolah dengan jelas dan konsisten. Dan setiap
warga sekolah diajak untuk menyepakati tata tertib sekolah.

K. PENGEMBANGAN LITERASI
1. Ketentuan Umum Pengembangan Literasi di Sekolah
Gerakan literasi sekolah adalah kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan
sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak,
menulis, dan/ atau berbicara. Dasar gerakan literasi sekolah di SMA Negeri 1 Singkil adalah
untuk memperkuat gerakan penumbuhan karakter peserta didik sebagaimana tertuang dalam
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 23 tahun 2015, salah satu kegiatan di
dalam gerakan tersebut adalah kegiatan 15 menit membaca buku nonpelajaran sebelum waktu
belajar dimulai.
Pengembangan gerakan literasi sekolah di SMA Negeri 1 Singkil, meliputi
pengembangan dalam:
1. Literasi dini
53
Literasi dini menyangkut kemampuan untuk menyimak, memahami Bahasa lisan, dan
berkomunikasi melalui gambar dan lisan yang dibentuk oleh pengalamannya berinteraksi dengan
lingkungan sosial rumahnya.
2. Literasi dasar
Literasi dasar adalah kemampuan untuk mendengarkan, berbicara, membaca, menulis,
dan menghitung berkaitan dengan kemampuan analisis untuk memperhitungkan,
mempersepsikan informasi, mengomunikasikan, serta menggambarkan informasi berdasarkan
pemahaman dan pengambilan kesimpulan pribadi.
3. Literasi perpustakaan
Literasi perpustakaan antara lain dalam bentuk memberikan pemahaman cara
membedakan bacaan fiksi dan nonfiksi, memanfaatkan koleksi referensi, yang akhirnya memiliki
pengetahuan dalam memahamin informasi.
4. Literasi media
Literasi media adalah kemampuan untuk mengetahui berbagai bentuk media yang
berbeda, seperti media cetak, media elektronik, media digital dan memahami tujuan
penggunaannya.

5. Literasi teknologi
Literasi teknologi adalah kemampuan memhami kelengkapan yang mengikuti teknologi
piranti keras (hardware), peranti lunak (software) serta etika dan etiket dalam memanfaatkan
teknologi.
6. Literasi visual
Literasi visual adalah pemahaman tingkat lanjut antara literasi media dan literasi
teknologi, yang mengembangkan kemampuan dan kebutuhan belajar dengan memanfaatkan
materi visual dan audiovisual secara kritis dan bermartabat.

2. Model Program Literasi yang Di kembangkan dan Pentahapan Kegiatan


Program literasi SMA Negeri 1 Singkil disusun berdasarkan tahap-tahap literasi, yaitu:
1. Tahap pembiasaan, antara lain:
- Membaca 15 menit setiap hari sebelum kegiatan belajar dimulai.
- Mengelola sudut baca
- Wajib kunjung perpustakaan sekolah
2. Tahap pengembangan, antara lain:
54
- Mengelola sudut baca
- Kegiatan 1 jam wajib baca (seminggu sekali)
- Penghargaan membaca
3. Tahap pembelajaran, antara lain:
- Membaca buku cerita (1 jam, seminggu sekali)
- Membuat mading kelas/sekolah
- Wajib kunjung perpustakaan (membaca buku yang berhubungan dengan materi pembelajaran)

3. Evaluasi Program Literasi


Pelaksanaan monitoring dan evaluasi gerakan literasi sekolah dilakukan sekali dalam satu tahun
yaitu pada akhir tahun pelajaran. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi secara berjenjang oleh
semua pemangku kepentingan sesuai dengan perannya dalam strategi pelaksanaan literasi di
SMA. Masing-masing pemangku kepentingan melaksanakan monitoring dan evaluasi dengan
jangkauan yang berbeda sebagai berikut:
1. Kemendikbud/LPMP
2. Dinas Pendidikan Provinsi
3. Satuan Pendidikan

L. PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN
Pemerintah berupaya untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia yang lebih kreatif
dan produktif. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
disebutkan bahwa tujuan pendidikan adalah memperiapkan insan Indonesia untuk memiliki
kemampuan hidup sebagai pribadi dan warganegara yang produktif, kreatif, inovatif dan afektif
serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban
dunia. Berdasarkan hal tersebut, pada jenjang pendidikan langkah-langkah strategis telah
diimplementasikan dalam kurikulum 2013. Salah satu langkah strategis tersebut diwujudkan
dalam pendidikan kewirausahaan. Pendidikan kewirausahaan bertujuan untuk membentuk
manusia secara utuh, sebagai insan yang memiliki karakter, pemahaman dan keterampilan
sebagai wirausaha.
Pendidikan kewirausahaan SMA Negeri 1 Singkil dikembangkan dengan pendekatan
kewirausahaan model Design Thinking. Model Design Thinking adalah metodologi pendekataan
disain yang meyajikan pendekatan solusi untuk memecahkan masalah secara kreatif. Penerapan
Model Design Thinking dalam pendidikan kewirausahaan diharapkan dan memotivasi peserta

55
didik untuk kreatif dan berinovasi dalam proses pengembangan produk yang nantinya peserta
didik dapat mejadi wirausahaan yang handal.

M. EKSTRAKURIKULER
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat,
minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi SMA Negeri 1 Singkil. Pengembangan diri
yang dilaksanakan sebagian besar di luar mata pelajaran dikenal dengan kegiatan
ekstrakurikuler. SMA Negeri 1 Singkil melaksanakan 2 jenis kegiatan ekstrakurikuler, yaitu:
1. Ekstrakurikuler Wajib Kepramukaan
Ekstrakurikuler wajib merupakan program ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh peserta
didik, terkecuali bagi peserta didik dengan kondisi tertentu yang tidak memungkinkannya untuk
kegiatan ekstrakurikuler tersebut. Kepramukaan ditetapkan sebagai kegiatan ekstrakurikuler
wajib di SMA Negeri 1 Singkil (Permendikbud nomor 63 tahun 2014). Model pendidikan
kepramukaan di SMA Negeri 1 Singkil mengunakan model aktualisasi. Karakteristik model
aktualisasi adalah sebagai berikut:
a. Wajib diikuti oleh peserta didik.
b. Dilaksanakan setiap satu minggu satu kali.
c. Setiap satu kali kegiatan dilaksanakan selama 120 menit.
d. Kegiatan pramuka dikoordinir oleh pembina pramuka.
e. bersifat intramural (dalam lingkungan satuan pendidikan/sekolah).

Adapun rincian Program Kepramukaan SMA Negeri 1 Singkil T.p. 2022/2023 yang terdiri dari:
1. Jadwal kegiatan :
- Semester Ganjil: Bulan Agustus s/d Bulan Oktober 2021 (seminggu sekali disetiap
bulannya)
- Semester Genap: Bulan Januari s/d Bulan Maret 2022 (seminngu sekali setiap bulannya)
2. Materi/Topik kepramukaan:
- Semester Ganjil: prinsip-prinsip kepramukaan, penghayatan metode kepramukaan, tata cara
HUT pramuka, jenis-jenis upacara, keterampilan P3K, cara berkemah yang baik.
- Semester Genap: cara cepat belajar semaphore, cara menanamkan disiplin, api unggun, alam
terbuka pembentuk jiwa pramuka, cara menyelesaikan SKU dan SKK, permainan pramuka.
3. Sistem penilaian kepramukaan:

56
Penilaian kepramukaan dilaksanakan dengan penilai autentik mencakup penilaian sikap dan
keterampilan yang bersifat kualitatif.
- Penilaian sikap: observasi, penilaian diri sendiri, dan penilaian antar peserta didik.
- Penilaian keterampilan: unjuk kerja
4. Dalam kegiatan kepramukaan di SMA Negeri 1 Singkil, direncanakan untuk mengadakan
SKU untuk mendapatkan tanda kecakapan umum bagi anggota pramuka. SKU berfungsi
sebagai persyaratan bagi seorang anggota pramuka untuk menjadi anggota di satuan/Gudep,
sebagai rangsangan dan dorongan untuk memperoleh kecakapan, sebagai suatu proses untuk
mencapai kemajuan. SKU untuk golongan penegak terdiri dari 2 tingkat yaitu tingkat penegak
bantara dan tingkat penegak laksana.

2. Ekstrakurikuler Pilihan
Ekstrakurikuler pilihan merupakan program ekstrakurikuler yang dapat diikuti peserta
didik sesuai bakat dan minatnya masing-masing. Peserta didik dapat memilih kegiatan
ekstrakurikuler sesuai dengan bakat dan minat mereka. Program ekstrakurikuler pilihan SMA
Negeri 1 Singkil adalah:
1. Pilihan kegiatan ekstrakurikuler:
 Olah raga(voli ball, sepakbola, tekwaando, catur, atletik, dl )
 Pramuka
 Tim olimpiade
 PIK-R
 Kegiatan keagamaan (shalat dzuhur, baca Al-qur’an dan fardhu kifayah, rohis)
 Muhadzarah (latihan berpidato)
 UKS
2. Pelaksanaannya seminggu sekali di luar jam pelajaran.
3. Materi kegiatan ekstrakurikuler diserahkan kepada pembina kegiatan masing-masing.
4. Sistem penilaian kegiatan ekstrakurikuler pilihan bersifat kualitatif

N. Pendidikan Kecakapan Hidup


a. Prinsip Umum Implementasi Kecakapan Hidup
Implementasi Pendidikan kecakapan hidup dalam proses pembelajaran dapat
dilakukan secara integral. Hal tersebut dapat dilakkukan karena pembekalan
kecakapan hidup merupakan pesan Pendidikan atau “hidden curriculum” yang

57
keberhasilannya sangat tergantung pada cara penyampaian bukan pada materi
pesannya.
Untuk seluruh peserta didik, secara Umum prinsip implemetasi konsep kecakapan
hidup mencakup tiga domain, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan praktis
dengan fokus;
1) Menekankan pada pola pembelajaran yang mengarahkan kepada prinsip learning
to think, learning to do, learning to be, learning to live together
2) Menggunakan pendekatan pembelajaran yang fleksibel (flexible learning), dan
pembelajaran yang menyenangkan (enjoy learning).
3) Pola pendekatan diarahkan kepada proses pembiasan,
4) Perancanangan pembelajaran mengacu pada keterpaduan penguasaan personal
skill, social skill, academic skill, dan vocasional skill.
5) Perancangan strategi pembelajaran diarahkan pada prinsip cara belajar peserta
didik aktif yaitu peserta didik sebagai subyek bukan obyek.
6) Menerapkan penggunaan multi metode dalam pembelajaran.
7) Peran Guru lebih sebagai perancang dan fasilitator untuk terjadi proses belajar,
bukan pada terjadinya proses mengajar.
b. Model Pembelajaran Kecakapan Hidup dalam Proses Pembelajaran.
Model pembelajaran yang mampu mengembangkan potensi kecakapan hidup yang
dimiliki peserta didik yang mencakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang dirancang melalui penggunaan variasi metode mengajar, antara lain:
1) Metode kerja kelompok dapat digunakan untuk melatih dan meningkatkan
kemampuan bersosialisasi dan berinteraksi antar sesamapeserta didik, menghargai
kelebihan dan kekurangan masing-masing anggota tim, kemampuan bekerja
dalam tim, dan lain-lain
2) Metode kasus dapat digunakan untuk menganalisis dan memecahkan persoalan
yang terjadi di lingkungan peserta didik. Pemilihan kasus dapat diserahkan
kepada peserta didik agar peserta didik lebih peka untuk mengidentifikasi dan
menganalisa permasalahan yang terjadi.
3) Metode Eksperimen dapat digunakan untuk melatih kemampuan peserta didik
dalam menganalisis sesuatu, menghubungkan sebab akibat, mencari jalan keluar
dari permasalahan yang ada, berfikir berdasarkan fakta yang ada dan didukung
dengan landasan teori yang telah ditanamkam atau diberikan melalui
ceramah/tanya jawab. Peserta didik diberi keleluasaan untuk melakukan
58
percobaan yang berbeda antar yang satu dengan yang lainnya. Melaui kegiatan ini
diharapkan kecakapan akademik dan berfikir peserta didik terlatih dan
berkembang sesuai potensi peserta didik.
4) Pemberian tugas dalam bentuk laporan disertai dengan presentasi didepan kelas.
Metode ini digunakan untuk mengasah kemampuan peserta didik dalam
menuangkan pokok-pokok pikiran atau ide-ide yang berbentuk tulisan sekaligus
mengkomunikasikan secara lisan. Dari kegiatan ini,peserta didik berlatih
bagaimana berkomunikasi lisan dan tulisan, mengeluarkan ide-ide atau gagasan,
mendengarkan dan menghargai perbedaan pendapat dari orang lain, mengelola
emosi, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan dirinya dan orang lain.
5) Debat grup, dapat digunakan untuk melatih kemampuan berkomunikasi,
mengeluarkan pendapat, menghargai pendapat orang, tidak memaksakan
kehendak pribadi, tidak emosional dalam diskusi, dan menghargai adanya
perbedaan sudut pandang.
6) Pelaksanaan penyusunan karya tulis yang diharapkan menjadi bekal bagi peserta
didik untuk melanjutkan pendidikannya di Perguruan Tinggi (PT)

Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global


SMA Negeri 1 Singkil Kabupaten Aceh Singkil mengintegrasikan PBKL dalam mata pelajaran
yang relevan dengan terlebih dahulu menganalisis potensi keunggulan lokal dan kesiapan
sekolah. Integrasi PBKL dilakukan pada mata pelajaran Seni Budaya, Sejarah, dan Prakarya
Kewirausahaan.
Untuk Pendidikan karakter bangsa di SMA Negeri 1 Singkil Kabupaten Aceh Singkil
diintegrasikan pada semua mata pelajaran dengan nilai-nilai karakter yang relevan dengan
masing-masing mata pelajaran tersebut, serta menerapkan keteladan yang dipraktekan dalam
kehidupan sehari-hari di sekolah.

59
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan disusun dan disesuikan setiap tahun oleh sekolah untuk mengatur
waktu kegiatan pembelajaran. Pengaturan waktu belajar mengacu kepada Standar Isi dan
disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan
masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.Pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran adalah sebagi berikut:

A. PERMULAAN TAHUN PELAJARAN


Kalender SMA Negeri 1 Singkil (terlampir)

Berdasar kalender pendidikan dari dinas permulaan Tahun Pelajaran 2022/2023 dimulai
pada hari Jumát minggu kedua bulan Juli yaitu tanggal 15 Juli 2022 dan berakhir pada tanggal 17
Juni 2023. Hari-hari pertama masuk sekolah berlangsung selama 5 (lima) hari dengan
pengaturan sebagai berikut dimana kelas X melaksanakan Pengenalan Lingkungan Sekolah
selam 5 hari.

60
B. PENGATURAN WAKTU BELAJAR EFEKTIF DAN WAKTU LIBUR
Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun pelajaran menjadi
semester 1 (satu) dan semester 2 (dua).
Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama 6 (enam) hari, yaitu:
HARI WAKTU BELAJAR
Senin 07.30 – 14.15
Selasa 07.30 – 14.15
Rabu 07.30 – 14.15
Kamis 07.30 – 14.15
Jum’at 07.30 – 12.05
Sabtu 07.30 – 14.15
Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, waktu pembelajaran efektif belajar ditetapkan
sebanyak 40 minggu untuk setiap tahun pelajaran. Dengan rincian sebagai berikut:
Jumlah Minggu
Bulan Keterangan
Minggu Efektif
Libur Akhir Tahun Pelajaran, Pengenalan
Juli 2022 4 3
Lingkungan Sekolah
Agustus 2022 5 5
September 2022 4 4
Oktober 2022 4 4
November 2022 5 5
Penilaian Akhir Semester, Pengisian LHB
Desember 2022 4 2
dan Libur Akhir Semester
Januari 2023 4 3
Pebruari 2023 4 4
Maret 2023 5 2
Perkiraan Ujian Akhir Sekolah, Libur Awal
April 2023 4 2 Ramadhan, Kegiatan Pembelajaran Ramadhan,
Libur Hari Raya Idhul Fitri
Mei 2023 5 4
Ulangan Kenaikan Kelas, PPDB Tahun
Juni 2023 4 2 Pelajaran 2023/ 2024 dan Libur Akhir
Semester
Jumlah 52 40

61
Libur Sekolah
Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh sekolah, pemerintah pusat, provinsi,
dan kabupaten/kota untuk tidak diadakan proses pembelajaran di sekolah.
Penentuan hari libur memperhatikan ketentuan berikut ini.:
1. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan/atau Menteri Agama dalam hal
yang terkait dengan hari raya keagamaan.
2. Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten dalam hal penentuan hari libur
umum/nasional atau penetapan hari libur serentak untuk setiap jenjang dan jenis
Pendidikan.
Sekolah mengambil kebijakan hari libur T.P. 2022/2023 sebagai berikut ini:

 Libur Awal Puasa 23 Maret 2023


 Libur Semester 1 25 Desember 2022
 Libur Semester 2 24 Juni 2023
Hari libur yang ditentukan oleh Peraturan Pemerintah Pusat antara lain:
Idul Adha 10 uli 2022
Tahun Baru Hijriah 1444 H 30 Juli 2022
Hari Kemerdekaan R I 17 Agustus 2022
Hari Guru Sedunia 05 Oktober 2022
Maulid Nabi Muhammad SAW 08 Oktober 2022
Hari Santri Nasional 22 Oktober 2022
Hari Guru Nasional 25 November 2022
Hari Raya Natal 24 s/d 26 Desember 2022
Peringatan Tsunami Aceh 26 Desember 2022
Hari Amal Bakti 03 Januari 2023
Isra mi’raz Nabi Muhammad SAW 13 Februari 2023
Wafat Isa almasih 07 April 2023
Hari Buruh 1 Mei 2023
Idul Fitri dan Cuti Bersama 22 s/d 23 April 2023

62
Jadwal Kegiatan
Rencana kegiatan sekolah tahun pelajaran 2022/2023 adalah pada tabel berikut ini.
JADWAL KEGIATAN TAHUN 2022/2023
NO JENIS KEGIATAN PELAKSANAAN KETERANGAN
1 Rapat Persiapan PPDB 11 Juli 2022

15 Juli s/d 18 Juli 2022


2 Penerimaan PPDB
3 Rapat Persiapan KBM Semester I 12 Juli 2022
Hari pertama masuk tahun pelajaran
21 Juli 2022
4 2021/2022
Pengenalan Lingkungan Sekolah 15 Juli s/d 18 Juli 2022
5
Siswa Kelas X
8 Rapat Koordinasi Pembina OSIS Setiap tanggal 10 bulan 1 X 1 bulan
berjalan
9 Rapat Dewan Guru Setiap awal, pertengahan 3 x setiap semester
dan akhir semester
10 Peringatan Kemerdekaan RI 17 Agustus 2021 Upacara
11 Penilaian Akhir Semester 1 5 s/d 17 Desember 2022
12 Remedial/Pengayaan Hak guru Diluar jam Intra
13 Puasa Ramadhan 23 Maret s/d 01 April
2023
14 Libur Idul Fitri 22 s/d 23 April 2023
15 Perkiraan AN 22 s/d 25 Agustus 2022
16 Rapat Evaluasi Smt.1 & Persiapan 16 Desember 2021
Smt.2
17 Pembagian Raport sems. 1 18 Desember 2021
18 Libur Semester 1 20 Desember 2021 s/d 2
Januari 2022
19 Hari pertama semester 2 3 Januari 2022
20 Penilaian Akhir Semester 2 6 s/d 11 Juni 2022
21 Remedial/Pengayaan Hak guru
22 Rapat Pembentukan Panitia US 4 Maret 2022

63
23 Ujian Praktek Di minggu terakhir bulan Perkiraan
November
24 Ujian Akhir Sekolah Kelas XII 13 s/d 18 Maret 2022 Perkiraan
25 Rapat Kelulusan Setelah pengumuman
kelulusan Perkiraan
26 Rapat Kenaikan Kelas 22 Desember 2022
27 Pembagian Raport 24 Desember 2022
28 Rapat Kerja Sekolah 03 Januari 2023
29 Libur Nasional dan Agama Mengikuti ketentuan
pemerintah

C. HARI EFEKTIF, HARI EFEKTIF FAKULTATIF, DAN HARI LIBUR SMA NEGERI
1 SINGKIL TAHUN PELAJARAN 2022/2023.
No Sem Bulan Jlh Hari Libur Jlh hari
Hari Sekolah
Sem Ming Puasa/ Idul Hr
Efektif
Idul Adha Nasio
gu
Fitri
nal
Juli 2022 30 8 5 - - 1 16
Agutus 2022 31 - 4 - - 1 26
September
1 I 30 - 4 - - - 26
2022
Oktober 2022 31 - 5 - - 1 25
November
30 - 4 - - - 26
2022
Desember
31 6 4 - - - 21
2022
-
Jumlah 183 14 26 - 3 140
Januari 2023 31 1 5 - - - 25
Februari 2023 28 - 4 - - 1 23
Maret 2023 30 - 4 - - 1 25
2 II April 2023 30 - 4 12 - 2 12
Mei 2023 31 - 4 4 - 3 20
Juni 2023 30 7 4 - - 1 19

Jumlah 180 8 25 16 - 8 124

JUMLAH 363 22 51 16 - 11 263

64
BAB V
SUPERVISI PEMBELAJARAN

A. PENGERTIAN SUPERVISI
Supervisi pembelajaran adalah pengawasan atau pengontrolan kepala sekolah secara
terencana terhadap tenaga pendidik dan kependidikan, dengan cara memberikan dorongan,
bimbingan, dan kerjasama yang baik guna terciptanya lingkungan kerja yang kondusif, dan
terciptanya dunia kerja yang lebih baik dan produktif dalam mencapai tujuan pendidikan.
Supervisi pembelajaran di sekolah lebih diarahkan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam
rangka peningkatan proses belajar mengajar. Hal ini dapat dilakukan oleh kepala sekolah sebagai
supervisor, yaitu pemberian bantuan yang bercorak pelayanan dan bimbingan profesional,
sehingga guru dapat melaksanakan tugasnya dalam proses belajar mengajar.
Suverpisi pembelajaran yang dilakukan oleh kepala sekolah, diarahkan pada pembinaan
profesi guru yang didasarkan pada:
a. Kepercayaan bahwa guru telah memiliki kemampuan, serta pengembangan diri.
b. Kepercayaan bahwa guru memiliki motivasi atau kemauan untuk meningkatkan profesi secara
inovatif.
c. Pelayanan pembinaan didasarkan pada pandangan yang objektif.
d. Adanya mata gerak maju dari setiap pembinaan untuk mencapai hasil yang lebih efektif dan
efesien.

B. PERENCANAAN SUPERVISI DAN PENGAWASAN


Pelaksanaan dan pengawasan supervisi pembelajaran di SMA Negeri 1 Singkil dilakukan
oleh kepala sekolah. Adapun perencanaan supervisi pembelajaran SMA Negeri 1 Singkil adalah:
a. Supervisi yang dilaksanakan awal tahun ajaran baru, dimana kepala sekolah menetapkan
rencana pendidikan atau pengajaran untuk tahun ajaran yang akan berjalan meliputi rencana
kerja tahuanan, pembagian tugas, pengadaan buku pelajaran.
b. Supervisi yang dilaksanakan awal semester dan akhir semester, dimana kepala sekolah
melaksanakan supervisi perangkat pembelajaran, melaksanakan supervisi pemanatauan RPP,
melaksanakan supervisi proses pembelajaran, melaksanakan supervisi penilaian hasil belajar.

65
C. STRATEGI SUPERVISI
Strategi supervisi pendidikan adalah cara-cara atau metode khusus untuk memberikan
bantuan kepada guru dalam memperbaiki situasi belajar mengajar. SMA Negeri 1 Singkil
menerapakan 2 strategi supervisi, yaitu:
1. Supervisi yang bersifat individual, meliputi kunjungan kelas, observasi kelas.
2. Supervisi yang bersifat kelompok, meliputi menyelenggarakan pertemua/rapat,
mengadakan diskusi kelompok

D. TUGAS KEPALA SEKOLAH DALAM KEGIATAN SUPERVISI


Adapun tugas kepala sekolah SMA Negeri 1 Singkil sebagai supervisor dalam kegiatan
supervisi pembelajaran, adalah:
1. Mengupayakan agar guru-guru lebih serius dan semangat serta bertanggung jawab dalam
kegiatan belajar mengajar di kelas.
2. Memberikan penekanan dalam sistem pengajaran untuk dapat dijalankan dengan sebaik
mungkin sehingga hasil belajar peserta didik mengalami ketuntasan.
3. Penekannan kepada guru-guru untuk mencapai tujuan pengajarannya secara maksimal.
4. Membuat kesepakatan bersama guru mengenai jadwal kunjugan ke kelas dan target
pencapaian kelulusan.
5. Membuat persiapan dan rencana kerja dalam setiap kegiatan.
6. Membimbing guru-guru dalam proses pengajarannya dan seleksi dalam penggunaan
sumber-sumber belajar.
7. Menyiapkan laporan individual tentang kunjugan kelas

E. TIM PENJAMIN PROGRAM SUPERVISI


Tim penjamin program supervisi SMA Negeri 1 Singkil terdiri dari:
a. Kepala Sekola
b. Pengawas Sekolah.
c. Tenaga Pendidik

66
F. INSTRUMEN SUPERVISI
a. Instrumen supervisi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

INSTRUMEN SUPERVISI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

1. Nama Guru :
2. NIP :
3. Mata Pelajaran :
4. Unit Kerja :
5. Hari/Tanggal :

Petunjuk
1. Berikan Ceklist pada kolom yang tersedia
2. Beri Skor 1 jika hanya terdapat satu ceklist, 2 jika terdapat 2 Ceklist, 3 jika terdapat 3
ceklis dan 4 Jika terdapat 4 Ceklis

Indikator Yang Telah


No. Komponen Cek Skor 1 - 4 Catatan
Dipenuhi
1. Identitas Menuliskan satuan v
RPP pendidikan
Menuliskan kelas dan v
semester
Menuliskan mata pelajaran v
dan materi pokok
Menuliskan jumlah v
pertemuan dan jumlah jam
pelajaran
2. Indikator Merumuskan indikator
Pencapaian sesuai dengan KI-KD
Kompetens Menggunakan kata kerja

67
Indikator Yang Telah
No. Komponen Cek Skor 1 - 4 Catatan
Dipenuhi
i operasional relevan
dengan KI-KD yang
dikembangkan.
Merumuskan indikator
yang mencakup
kompetensi pengetahuan,
keterampilan, dan sikap
Merumuskan indikator
dengan jumlah cukup
sebagai penanda
ketercapaian KI-KD
3. Tujuan Merumuskan tujuan sesuai
Pembelajar indikator
an Merumuskan tujuan
pembelajaran dengan
paling tidak mengandung
unsur audience dan
behaviour
Merumuskan tujuan yang
mencakup kompetensi
pengetahuan,
keterampilan, dan sikap
Merumuskan tujuan sesuai
dengan alokasi waktu,
kompleksitas KD, dan
sarana dan prasarana yang
tersedia
4. Materi Memilih materi
Pembelajar Pembelajaran sesuai
an dengan kompetensi yang
akan dikembangkan

68
Indikator Yang Telah
No. Komponen Cek Skor 1 - 4 Catatan
Dipenuhi
Memilih materi
Pembelajaran sesuai
dengan tujuan
pembelajaran
Memilih/merumuskan
kedalaman materi
Pembelajaran sesuai
kemampuan peserta didik.
Memilih materi
Pembelajaran sesuai
dengan waktu dan sarana
penunjang
5. Sumber Memanfaatkan lingkungan
Belajar alam dan/atau sosial
Menggunakan buku teks
pelajaran dari pemerintah
(Buku Siswa dan Buku
Guru)
Merujuk materi-materi
yang diperoleh melalui
perpustakaan
Menggunakan
TIK/merujuk alamat web
tertentu sebagai sumber
belajar
6. Media Memanfaatkan media
Pembelajar sesuai dengan tujuan
an pembelajaran
Memanfaatkan variasi
media sesuai dengan
arahan pada buku siswa

69
Indikator Yang Telah
No. Komponen Cek Skor 1 - 4 Catatan
Dipenuhi
dan/atau buku guru

Memanfaatkan media
untuk mewujudkan
pembelajaran dengan
pendekatan saintifik secara
optimal
Memilih media, alat, dan
bahan sesuai dengan
karakteristik peserta didik
dan kondisi sekolah
7. Kegiatan Merumuskan kegiatan
Pembelajar pembelajaran yang
an mencakup kegiatan
pendahuluan, inti, dan
penutup
Merumuskan kegiatan
pembelajaran yang
mencakup komponen-
komponen pendekatan
saintifik (5M yang dapat
diperkaya dengan
Mencipta).
Merumuskan kegiatan
pembelajaran sesuai
dengan kompetensi
(mengembangkan sikap,
pengetahuan, dan
keterampilan)
Merumuskan kegiatan
pembelajaran sesuai
dengan karakteristik

70
Indikator Yang Telah
No. Komponen Cek Skor 1 - 4 Catatan
Dipenuhi
peserta didik, alokasi
waktu, sarana, dan media
pembelajaran.
8. Penilaian Mencantumkan teknik,
bentuk, dan contoh
instrument penilaian
SIKAP.(Dalam lampiran)
Mencantumkan teknik,
bentuk, dan contoh
instrument penilaian
Pengetahuan. .(Dalam
Lampiran)
Mencantumkan teknik,
bentuk, dan contoh
instrument penilaian
Keterampilan. .(Dalam
lampiran)
Mengembangkan
pedoman penskoran
(termasuk rubrik) sesuai
dengan instrumen.(Dalam
lampiran)

Jumlah Skor

Hasil Akhir=Jumlah Skor/Skor Maksimum x 100


……………….., ………………….
Kepala Sekolah,

……………………………………………
Nip.

71
b. Instrumen supervisi Pelaksanaan Pembelajaran

INSTRUMEN SUPERVISI
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

1. Nama Guru :
2. NIP :
3. Mata Pelajaran :
4. Unit Kerja :
5. Hari/Tanggal :

Petunjuk
1. Berikan Ceklist pada kolom yang tersedia
2. Beri Skor 1 jika hanya satu ceklist, 2 jika terdapat 2 Ceklist, 3 jika terdapat 3 ceklis dan 4
Jika terdapat 4 Ceklis

No Indikator Yang Telah Skor


Komponen Cek Catatan
. Dipenuhi 1-4

A Kegiatan Pendahuluan

Melakukan apersepsi, 1. Mengaitkan materi v 4


motivasi, penyampaian pembelajaran sekarang
1 tujuan dengan pengalaman
peserta didik atau
pembelajaran sebelumnya.
2. Mengajukan v
pertanyaan menantang,
menyampaikan manfaat
materi pembelajaran,
dan/atau
mendemonstrasikan

72
No Indikator Yang Telah Skor
Komponen Cek Catatan
. Dipenuhi 1-4
sesuatu yang terkait
dengan tema.

3. Mengecek perilaku v
awal (entry behaviour)
4. Menyampaikan v
tujuan/kompetensi yang
akan dicapai peserta didik

B Kegiatan Inti

Menguasai Materi 1. Menyajikan materi


Pelajaran yang secara konsep benar
(dalam berbagai cara
penyajian, misalnya
2 bertanya, menjelaskan, dll)
2. Menyesuaikan materi
dengan tujuan
pembelajaran.
3. Mengkaitkan materi
dengan pengetahuan lain
yang relevan,
perkembangan Iptek , dan
kehidupan nyata.
4. Menyajikan materi
secara sistematis (jelas,
dari mudah ke sulit, dari
konkrit ke abstrak)
3 Menerapkan Strategi 1. Melakukan kegiatan
Pembelajaran yang pembelajaran sesuai
mendidik dengan kompetensi yang
akan dicapai.

73
No Indikator Yang Telah Skor
Komponen Cek Catatan
. Dipenuhi 1-4
2. Menerapkan stretegi-
strategi mengajar yang
relevan (bertanya, variasi,
menjelaskan, dll)
3. Melakukan kegiatan
pembelajaran yang
menerapkan pendekatan
saintifik (5 M yang dapat
diperkaya dengan
Mencipta)
4. Melakukan kegiatan
pembelajaran secara
kontekstual.
Menerapkan 1. Memfasilitasi
pendekatan peserta didik untuk
pembelajaran saintifik mengamati untuk
(pendekatan berbasis menemukan masalah yang
proses keilmuan) ingin diketahui.
2.
Memancing/memfasilitasi
peserta didik untuk
merumuskan pertanyaan.
3. Memfasilitasi
peserta didik untuk
mencoba/mengumpulkan
data/informasi dan
mengolah/menganalisis
data/informasi untuk
membuat kesimpulan.
4. Memfasilitasi
peserta didik

74
No Indikator Yang Telah Skor
Komponen Cek Catatan
. Dipenuhi 1-4
mengomunikasikan
pengetahuan (kesimpulan)
yang diperolehnya.
4 Memanfaatkan Sumber 1. Menunjukkan
Belajar/Media dalam keterampilan dalam
Pembelajaran menggunakan sumber
belajar pembelajaran.
2. Menunjukkan
keterampilan dalam
menggunakan media
pembelajaran yang
bervariasi.
3. Menghasilkan pesan
yang menarik melalui
menggunakan media
pembelajaran.
4. Melibatkan peserta
didik dalam pemanfaatan
sumber belajar dan media
pembelajaran.
5 Pelibatan Peserta Didik 1. Menumbuhkan
dalam Pembelajaran partisipasi aktif peserta
didik (mental, fisik,
dansosial) melalui
interaksi guru, peserta
didik, sumber belajar.
2. Merespon positif
partisipasi peserta didik.
3. Menunjukkan sikap
terbuka terhadap respons
peserta didik.

75
No Indikator Yang Telah Skor
Komponen Cek Catatan
. Dipenuhi 1-4
4. Menumbuhkan
keceriaan atau antusiasme
pesertadidi kdalam belajar.
6 MenggunakanBahasa 1. Menggunakan
yang Benardan Tepat bahasa lisan secara runtut.
dalam Pembelajaran
2. Menggunakan
bahasa lisan secara jelas,
dan lancar.
3.
Menggunakanbahasatulis
yang dapat dibacadengan
mudah
4. Menggunakan
bahasa tulis yang baik dan
benar.

C Penutup pembelajaran

7 Menerapkan langkah 1. Membuat


menutup pelajaran rangkuman dengan
melibatkan peserta didik.
2. Melakukan refleksi
terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan.
3. Memberikan umpan
balik terhadap proses dan
hasil pembelajaran.
4. Memberi tindak
lanjut dengan memberikan
arahan kegiatan berikutnya
dan/atau tugas pengayaan

76
No Indikator Yang Telah Skor
Komponen Cek Catatan
. Dipenuhi 1-4
dan/atau remedi.

JUMLAH
Hasil Akhir=Jumlah Skor/Skor Maksimum x 100

……………….., ………………….
Kepala Sekolah,

……………………………………………
Nip.

77
c. Instrumen supervisi Pelaksanaan Penilaian Pembelajaran

INSTRUMEN SUPERVISI
PELAKSANAAN PENILAIAN PEMBELAJARAN

1. Nama Guru :
2. NIP :
3. Mata Pelajaran :
4. Unit Kerja :
5. Hari/Tanggal :

Petunjuk
1. Berikan Ceklist pada kolom yang tersedia
2. Beri Skor 1 jika hanya terdapat satu ceklist, 2 jika terdapat 2 Ceklist, 3 jika terdapat 3
ceklis dan 4 Jika terdapat 4 Ceklis

Skor
No. Komponen Indikator Cek Catatan
1-4
A Penilaian oleh guru
1. Melakukan 1. Mengembangkan 2
penilaian instrumen penilaian v
kompetens sikap oleh guru (lembar
sikap observasi sikap)
2. Melaksanakan
penilaian sikap selama
proses pembelajaran
dengan teknik
observasi dan jurnal.
3. Mendokumentasikan v
hasil penilaian

78
Skor
No. Komponen Indikator Cek Catatan
1-4
kompetensi sikap.

4. Menindaklanjuti hasil
penilaian sikap oleh
guru (laporan dan
tindak lanjut lainnya,
misalnya penguatan
atau perbaikan sikap)
2 Melakukan 1. Mengembangkan
penilaian instrumen penilaian
kompetensi pengetahuan (tes)
pengetahuan 2. Melaksanakan
penilaian pengetahuan
selama proses
pembelajaran (tes
lisan/tertulis dan
penugasan).
3. Mendokumentasikan
hasilpenilaian
pengetahuan.
4. Menindaklanjuti hasil
penilaian pengetahuan
oleh guru (laporan dan
tindak lanjut lainnya,
misalnya remedial atau
pengayaan)
3 Melakukan 1. Mengembangkan
penilaian instrumen penilaian
kompetensi keterampilan (rubrik
keterampilan untuk: tes kinerja,
proyek, protofolio)
2. Melaksanakan

79
Skor
No. Komponen Indikator Cek Catatan
1-4
penilaian keterampilan
yang relevan selama
proses pembelajaran
atau situasi tes kinerja.
3. Mendokumentasikan
hasil penilaian
keterampilan.
4. Menindaklanjuti hasil
penilaian keterampilan
oleh guru (laporan dan
tindak lanjut lainnya,
misalnya remedial atau
pengayaan)
B Penilaian oleh siswa
4 Memfasilitasi 1. Mengembangkan
penilaian oleh instrumen penilaian
siswa diri dan penilaian
teman sebagai bagian
dari penilaian sikap.
2. Memfasilitasi
pelaksanaan penilaian
diri dan penilaian
teman selama proses
pembelajaran atau pada
kesempatan khusus
3. Mendokumentasikan
hasil penilaian diri dan
penilaian teman.
4. Menindaklanjuti hasil
penilaian sikap oleh
guru (laporan dan

80
F. Laporan Kegiatan Supervisi Individual
Kepala Sekolah sebagai supervisor di sekolah, harus membuat laporan kegiatan supervisi
individual sebagai akhir dari kegiatan supervisi pembelajaran. Laporan supervisi digunakan
untuk kepentingan tindak lanjut penguatan kepada guru yang menunjukkan kinerja yang
memenuhi atau melampui standar dan pemberian kesempatan kepada guru untuk mengikuti
program pengembang keprofesionalan berkelanjutan.
Laporan supervisi dibuat setelah seluruh rangkaian kegiatan supervisi selesai
dilaksanakan. Insrumen-instrumen yang digunakan dalam supervisi selanjutnya dikumpulkan,
direkap, dan dihitung nilainya. Jadi laporan supervisi dibuat berdasarkan rencana program dan
rekapan hasil nilai dari instrumen yang didalam laporan supervisi memuat pendahuluan,
deskripsi sekolah, tindakan supervisi, penutup, dan lampiran-lampiran.

82
BAB VI
PENUTUP
Demikianlah revisi dan pengembangan Kurikulum SMA Negeri 1 Singkil Kabupaten
Aceh Singkil Tahun Pelajaran 2022-2023 telah selesai kami laksanakan, dengan harapan segala
upaya yang telah kami rancang ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di SMA
Negeri 1 Singkil Kabupaten Aceh Singkil dan di Indonesia pada umumnya.
Pendidikan sebagai aset bangsa sudah selayaknya mendapat perhatian dan diutamakan
oleh semua pihak sebab investasi di bidang ilmu pengetahuan akan membawa kemajuan bangsa
di masa yang akan datang.
Semoga dengan diselenggarakannya otonomi pendidikan dan otonomi sekolah dapat
membawa perubahan ke arah yang lebih baik untuk pencerahan anak bangsa.
Kepada semua pihak yang telah membantu selesainya Kurikulum SMA Negeri 1 Singkil
Kabupaten Aceh Singkil ini, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan kami berdo’a
semoga Allah swt. membalas amal baik Bapak/Ibu/Sdr. dengan pahala yang berlipat ganda.
Akhirnya kepada Allah jualah kita semua bertawakal, semoga apapun yang kita lakukan
senantiasa mendapatkan ridho-Nya. Amin.

83
Skor
No. Komponen Indikator Cek Catatan
1-4
tindak lanjut lainnya,
misalnya penguatan
atau perbaikan sikap)
Jumlah Skor
Hasil Akhir=Jumlah Skor/Skor Maksimum x 100

Singkil, 01 September 2022


Kepala Sekolah,

FAUZAN KARNI, S.Pd


Nip.19850716 201003 1 001

81

Anda mungkin juga menyukai