Anda di halaman 1dari 62

BAB I

PENDAHULUAN

A. Karakteristk Satuan Pendidikan


Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, dan Berakhlak mulia, berkhebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan
kreatif, sesuai Profil Pelajar Pancasila.
Adanya Bencana Nasional non Alam berupa COVID-19, berdampak pada segala macam aspek
pendidikan, sosial dan ekonomi menuntuk adanya kebijakan baru dibidang pendidikan. Untuk itu di
SD NEGERI 2 ARDIMULYO Kabupaten Malang Tahun Pelajaran 2022 / 2023 ini menetapkan
rambu-rambu penyelenggaraan pendidikan dengan menyesuaikan kebijakan Pemerintah di bidang
pendidikan.
Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya
melalui olah hati, olah rasa, dan olah raga agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan
global. Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai
dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam Indonesia. Peningkatan efisiensi
manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah dan pembaharuan
pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.
SD NEGERI 2 ARDIMULYOdi Kabupaten Malang merupakan salah satu Sekolah Dasar yang
memiliki potensi Bupati murid yang luar biasa atensinya dan partisipasinya. Sehingga membentuk
satuan pendidikan yang unggul dalam prestasi akademik dan non akademik.
Dengan diberlakukannya Kurikulum Merdeka di SD NEGERI 2 ARDIMULYO Kabupaten Malang,
dan erdasarkan hasil evaluasi terhadap dokumen kurikulum yang ada (kurikulum 2021 / 2022 ) dan
penanggulangan pandemi COVID-19, maka SD NEGERI 2 ARDIMULYO Kabupaten Malang perlu
melakukan revisi terhadap dokumen tersebut, begitu juga dalam implementasinya. Memperhatikan
kondisi riil SD NEGERI 2 ARDIMULYOKabupaten Malang yang berada di lingkungan penduduk
yang terletak di Desa Ardimulyo dengan sebagian daerah Kecamatan Singosari di Kabupaten Malang,
maka pengembangan kurikulum juga harus disesuaikan dengan kondisi tersebut.
Pengembangan Kurikulum SD NEGERI 2 ARDIMULYO Kabupaten Malang Tahun Pelajaran
2022 / 2023 mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam pengembangan
kurikulum SD NEGERI 2 ARDIMULYO Kabupaten Malang;
2. Beban belajar bagi peserta didik pada SD NEGERI 2 ARDIMULYO Kabupaten Malang yang
didasarkan pada hasil analisis konteks, analisis keunggulan lokal serta potensi dan minat peserta
didik;
3. Kurikulum SD NEGERI 2 ARDIMULYO Kabupaten Malang dikembangkan berdasarkan hasil
revisi kurikulum Tahun Pelajaran 2022 / 2023 , pemanfaatan hasil analisis kondisi riil sekolah,
terutama tenaga pendidik dan sarana-prasarana, serta analisis terhadap Kurikulum SD NEGERI 2
ARDIMULYO Kabupaten Malang ;
4. Kalender pendidikan SD NEGERI 2 ARDIMULYO Kabupaten Malang disusun berdasarkan hasil
perhitungan minggu efektif untuk Tahun Pelajaran 2022 /2022 .
Kurikulum SD NEGERI 2 ARDIMULYO Kabupaten Malang menjadi acuan bagi satuan
pendidikan dalam melaksanakan pendidikan dan pembelajaran dengan mengedepankan prinsip
pengembangan kurikulum dan karakteristik kurikulum 2022 dengan penyesuaian terhadap
pemanfaatan analisis kondisi riil SD NEGERI 2 ARDIMULYO Kabupaten Malang dan Analisis
Kondisi Lingkungan Sekolah.

B. Tujuan Pengembangan Kurikulum


Tujuan Penyusunan Kurikulum ini adalah untuk acuan bagi seluruh komponen satuan pendidikan yang
akan dilaksanakan program Kurikulum baik akademis maupun non akademis. Selain itu dengan
adanya Kurikulum ini seluruh stakeholder sekolah dapat mengetahui program Kurikulum yang akan
diselenggarakan dalam satu tahun pelajaran yaitu tahun 2022 / 2023 .
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.
Kurikulum adalah Kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing
satuan pendidikan. Kurikulum terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan
muatan Kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang
mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
Oleh sebab itu pengembangan Kurikulum SD NEGERI 2 ARDIMULYO Kabupaten Malang
memperhatikan unsur-unsur sebagai berikut :
1. Peningkatan Iman dan Takwa serta Akhlak Mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta
didik secara utuh. Kurikulum yang disusun memungkinkan semua mata pelajaran dapat
menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia. Khusus untuk peningkatan
keimanan dan ketakwaan ini di SD NEGERI 2 ARDIMULYO Kabupaten Malang dilaksanakan
juga program keputrian dan pendalaman agama Islam yang diisi dengan kegiatan pengajian,
akhlak dan budi pekerti. Selain itu peringatan hari-hari besar keagamaan dilaksanakan dengan
mengundang penceramah yang kompeten dengan anggaran yang direncanakan di RKTS.
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan
kemampuan peserta didik. Kurikulum SD NEGERI 2 ARDIMULYO Kabupaten Malang
disusun dengan memperhatikan keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosional,
spiritual, dan kinestetik peserta didik agar dapat berkembang secara optimal sesuai dengan
tingkat perkembangannya yang mencakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
3. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan.
Daerah Malang memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik
lingkungan, oleh karena itu Kurikulum SD NEGERI 2 ARDIMULYO Kabupaten Malang
memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang dapat memberikan kontribusi bagi
pengembangan daerah, terutama dalam bidang seni dan peduli lingkungan, serta keterampilan
sesuai dengan tuntutan Kompetensi Dasar pada mata pelajaran Prakarya.
4. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Pengembangan Kurikulum SD NEGERI 2 ARDIMULYO Kabupaten Malang memperhatikan
keseimbangan tuntutan pembangunan daerah dan nasional yang ditunjukkan dengan adanya
Mulok Ketrampilan dan Kerajinan tangan, yang merupakan kebutuhan dan ciri khas Kota
Malang. Tetapi tidak melupakan kebutuhan Nasional dan global yang ditandai dengan adanya
pembinaan TIK yang lebih ke arah praktis.
5. Tuntutan Dunia Kerja
Kurikulum SD NEGERI 2 ARDIMULYO Kabupaten Malang harus memuat kecakapan hidup
untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja sesuai dengan tingkat perkembangan
peserta didik dan kebutuhan dunia kerja, khususnya bagi mereka yang tidak melanjutkan ke
jenjang yang lebih tinggi di antaranya ialah program Mulok atau PBKL yang terintegrasi dalam
mata pelajaran.
6. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni.
Kurikulum SD NEGERI 2 ARDIMULYO Kabupaten Malang dikembangkan secara berkala dan
berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta
perubahan kurikulum yang berlaku.
7. Agama
Kurikulum SD NEGERI 2 ARDIMULYO Kabupaten Malang dikembangkan untuk
meningkatkan toleransi dan kerukunan umat beragama, dan memperhatikan norma agama yang
berlaku di lingkungan sekolah sesuai dengan kompetensi Inti yang diharapkan.
8. Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum SD NEGERI 2 ARDIMULYO Kabupaten Malang dikembangkan agar peserta didik
mampu bersaing secara global dan dapat hidup berdampingan dengan bangsa lain dengan
membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan bakat dan
minatnya, agar mereka mampu mengembangkannya secara mandiri di dunia nyata/kehidupan
sehari-hari.
9. Penerapan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan sainstifik dan penilaian autentik dengan
mencakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
10. Pengembangan kegiatan ekstrakurikuler yang dapat mengembangkan potensi diri peserta didik,
serta pengembangan kegiatan pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib yang harus diikuti.
11. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan/Kebhinekaan global
Kurikulum SD NEGERI 2 ARDIMULYO Kabupaten Malang dikembangkan mendorong
wawasan dan sikap kebangsaan dan persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
12. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat setempat
Kurikulum SD NEGERI 2 ARDIMULYO Kabupaten Malang dikembangkan dengan
memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian
keragaman budaya.
13. Kesetaraan Gender
Kurikulum SD NEGERI 2 ARDIMULYO Kabupaten Malang diarahkan kepada pendidikan
yang berkeadilan dan mendorong tumbuhkembangnya kesetaraan gender.
14. Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum SD NEGERI 2 ARDIMULYO Kabupaten Malang dikembangkan sesuai dengan visi,
misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.
15. Integrasi dimensi Profil Pelajar Pancasila
Kurikulum SD NEGERI 2 ARDIMULYO Kabupaten Malang dikembangkan dengan
mengitegrasikan nilai-nilai dimensi profil Pelajar pancasila dalam dokumen dan
implementasinya dalam pembelajaran seperti pendidikan lalu lintas, pendidikan anti korupsi,
kebiasaan baru, baik dalam pembelajaran di kelas maupun dalam kehidupan sekolah ataupun
dalam lingkungan kehidupan di luar sekolah.
16. Tanggap Bencana Alam dan Non Alam, Kurikulum SD NEGERI 2 ARDIMULYO dilaksanakan
dengan fleksibilitas bila terjadi bencana baik alam maupun non alam.

C. Dasar Hukum
Landasan yuridis Kurikulum SD NEGERI 2 ARDIMULYO Kabupaten Malang adalah:
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana, dan Peraturan Pemerintah RI No 32 Tahun 2013 sebagai Perubahan Atas Peraturan
RI Nomor 19 Tahun 2015 perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun
2005;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengolahan dan Penyelenggaraan
Pendidikan;
4. PP 57 tahun 2021 tentang Standar Pendidikan Nasional. ( kriteria minimal tentang sistem
Pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.)
5. Peraturan Presiden no 87 tahun 2017 tentang penyelenggaraan Penguatan Pendidikan Karakter;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan
Prasarana Pendidikan Dasar dan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 57 tahun 2014 tentang Kerangka dasar dan
Muatan Kurikulum 2013 Sekolah/Madrasah Ibtidaiyah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 61 tahun 2014 tentang Pembelajaran
MULOK;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 62 tahun 2014 tentang Ekstra Kurikuler;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 63 tahun 2014 tentang Pendidikan
Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstra Kurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Menengah;
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 103 tahun 2014 tentang pedoman Proses
Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Menengah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 21 tahun 2015 tentang Standar PBP (Penumbuhan
Budi Pekerti);
13. Permendikbud No.111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan
Menengah;
14. Permendikbud No. 53 Tahun 2015 Tentang Penilaian oleh Pendidik dan Penilaian oleh Satuan
Pendidikan;
15. Permendikbud No. 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 25 Tahun 2015 tentang gerakan Literasi;
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah;
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah;
20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Pendidikan Dasar dan Menengah;
21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 37
22. Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada K-13 Pendidikan Dasar dan
Menengah;
23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 53 tahun 2016 tentang Petunjuk Tehnis
Penilaian;
24. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor no 03 tahun 2018 tentang Penilaian oleh
Satuan Pendidikan;
25. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 20 tahun 2018 tentang Implementasi
Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan Formal;
26. Permendikbud RI No. 37 tahun 2018 tentang Perubahan Permendikbud No. 24 tahun 2016
tentang KI dan KD Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada pendidikan Dasar dan Menengah
27. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 22/2020 tentang Rencana
Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024 “ dimensi Profil Pelajar
Pancasila”
28. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 05
tahun 2022 Tentang Sandar Kompetensi Lulusan pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah
29. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 07
tahun 2022 Tentang Sandar Isi pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan
Jenjang Pendidikan Menengah
30. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 16
tahun 2022 Tentang Sandar Proses pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar,
dan Jenjang Pendidikan Menengah
31. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 21
tahun 2022 Tentang Sandar Penilaian pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan
Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah
32. Kepmendikbudristek No. 56 Tahun 2022 Pedoman Penerapan Kurikulum dalam rangka
Pemulihan Pembelajaran 
33. SK Kepala BSKAP No. 033 Tahun 2022 tentang Capaian Pembelajaran ,merupakan perubahan
SK BSKAP No 008/2022

34. Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 19 tahun 2014 tentang Mata Pelajaran Bahasa Daerah
sebagai Muatan Lokal Wajib di Sekolah/Madrasah.
35. Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri; Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.
01/KB/2022 ; Menteri Agama No. 516 Tahun 2022 ; Menteri Kesehatan No. HK
03.01/Menkes/363/2022 ; Menteri Kesehatan No. HK.03.01/Menkes/363/2022 ; Menteri Dalam
Negeri No. 440-882, tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran TA 2022 / 2023 pada masa
covid-19;
36. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Nomor 420/2056/101.1/2022 tentang
Hari Efektif, Hari Efektif Fakultatif dan Hari Libur bagi Satuan Pendidikan di Provinsi Jawa
Timur Tahun Pelajaran 2022 -2021;
37. Surat Edaran No. 4 Tahun 2022 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat
Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19). 24 Maret 2022 ;
38. Surat Edaran No. 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah dalam
Masa Darurat Penyebaran Covid-19;
39. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 37 tahun 2018 tentang Kompetensi Inti
dan Kompetensi dasar beserta lampirannya;
40. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 44 tahun 2022 tentang PPDB di Satuan
Pendidikan;
41. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 719/P/2022 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kurikulum Pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus beserta lampirannya;
42. Kesepakatan bersama antara Menteri Lingkungan Hidup dengan Menteri Pendidikan Nasional
tanggal 1 Februari 2010 Nomor: 03/MenLH/02/2010 dan Nomor : 01/II/KB/2010 tentang
Pendidikan Lingkungan Hidup;
43. Peraturan Gubernur Jawa Timur nomor 19 tahun 2014 tentang Mata Pelajaran Bahasa daerah
sebagai Muatan Lokal Wajib di Sekolah Dasar/Madrasah;
44. Peraturan Daerah Kabupaten Malang nomor 6 tahun 2007 tentang sistem Penyelenggaraan
Pendidikan;
45. Peraturan Bupati Kabupaten Malang nomor 21 tahun 2015 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pendidikan dan Mekanisme Bantuan Sukarela dari Orang Tua Peserta dan Masyarakat;
46. SE Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 4 tahun 2022 tentang kebijakan pendidikan di
masa pandemi COVID-19;
47. Per Bupati nomor 42 tahun 2022 tentang Pedoman tatanan Normal Baru Pada Kondisi Pandemi
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kabupaten Malang;
48. SE Bupati kota nomor tentang kebijakan di masa waspada Pandemi Corona Virus Disease 2019
(Covid-19);
49. Peraturan Bupati Kabupaten Malang No. 47 tahun 2022 , tentang Pedoman Tatanan Normal
Baru pada kondisi pandemic corona virus disease 2019 di Kabupaten Malang;
50. Peraturan Bupati Kabupaten Malang No. 55 Tahun 2022 , tentang Perubahan atas Peraturan
Bupati Kabupaten Malang No. 47 taun 2022 tentang Pedoman Tatanan Normal Baru pada
Kondisi Pandemic corona virus disease 2019 di Kabupaten Malang;

D. Rasional Pengembangan Kurikulum SD NEGERI 2 ARDIMULYO Kabupaten Malang


Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat mewujudkan proses berkembangnya kualitas
pribadi peserta didik sebagai generasi penerus bangsa di masa depan, yang diyakini akan menjadi faktor
determinan bagi tumbuh kembangnya bangsa dan negara Indonesia sepanjang zaman.
Kurikulum merupakan satu dari sekian unsur yang memberikan kontribusi signifikan untuk
mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik di masa depan. Untuk itu maka
kurikulum yang dikembangkan harus mampu menghadapi tantangan dan kompetensi yang diperlukan
pada masa yang akan datang. Pengembangan kurikulum berbasis kompetensi sangat diperlukan sebagai
instrumen penting dalam rangka mengarahkan peserta didik menjadi:
(1) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri;
(2) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu mengalamai
perubahan; dan
(3) warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Kurikulum sebagaimana yang ditegaskan dalam Pasal 1 Ayat (19) Undang-undang Nomor 20 Tahun
2003 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Adapun tantangan yang ada pada SD NEGERI 2 ARDIMULYO Kabupaten Malang adalah:
1.Tantangan Internal
Tantangan internal di SD NEGERI 2 ARDIMULYO Kabupaten Malang yang muncul antara
lain berkaitan dengan tuntutan kualitas pendidikan yang mengacu pada 8 (delapan) Standar Nasional
Pendidikan, meliputi standar pengelolaan, standar biaya, standar sarana prasarana, standar pendidik
dan tenaga kependidikan, standar isi, standar proses, standar penilaian, dan standar kompetensi
lulusan. Tantangan internal lain berkaitan SDM di lingkungan Desa Ardimulyo yang sangat variatif
dan ada kecenderungan pasarah sekolah.
Berkaitan dengan tantangan internal pertama, pengembangan kurikulum pada dasarnya
merupakan upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dari sisi standar isi, standar proses, standar
penilaian, dan standar kompetensi lulusan. Pengembangan terhadap kurikulum sudah barang tentu
akan bersinggungan dengan dengan standar lainya. Dan sejalan dengan sumber daya manusia (SDM)
yang cenderung pasif, membuat sekolah berupaya untuk mengoptimalkan kemampuan peserta didik
agar lebih kreatif, aktif selaras dengan tujuan pendidikan nasional untuk membentuk manusia
Indonesia seutuhnya.
Sementara itu, berkaitan dengan jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) usia produktif yang
harus dikelola dan dipersiapkan agar memiliki kompetensi dan keterampilan akan menjadi modal
pembangunan yang luar biasa besarnya. Sebaliknya, apabila tidak dipersiapkan kompetensi dan
keterampilan sudah barang tentu akan menjadi beban pemerintah.
Keadaan sarpras yang memungkinkan untuk mengantipasi pandemi Covid-19
2.Tantangan Eksternal
Adanya bencana Nasional non Alam Pandemi Corona Virus Disease 2019, menyebabkan
banyak dampak sebagai Kondisi eksternal yang dihadapi pendidikan Indonesia secara umun antara
lain tantangan masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan, persepsi masyarakat,
perkembangan pengetahuan dan pedagogi, serta berbagai fenomena negatif yang sering terjadi,
seperti pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1Tantangan Eksternal Pendidikan Indonesia

Tantangan Saat ini Kompetensi yang diperlukan


 Masa Pandemi COVID-19  Kemampuan memahami penyebaran virus
Covid-19
 Kemampuan menyikapi waspada
penyebaran virus Covid-19
 Kemampuan menindaklanjuti lingkungan
sekitar
 Kemampuan mengimplentasi SOP hidup
sehat dalam kehidupan sehari-hari

Tantangan Masa Depan Kompetensi yang Diperlukan di Masa Depan


• Globalisasi: WTO, ASEAN • Kemampuan berkomunikasi
Community, APEC, CAFTA • Kemampuan berpikir jernih dan kritis
• Masalah lingkungan hidup • Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu
• Kemajuan teknologi informasi permasalahan
• Konvergensi ilmu dan teknologi • Kemampuan menjadi warga negara yang
• Ekonomi berbasis pengetahuan bertanggungjawab
• Kebangkitan industri kreatif dan • Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran
budaya terhadap pandangan yang berbeda
• Pergeseran kekuatan ekonomi dunia • Kemampuan hidup dalam masyarakat yang
• Pengaruh dan imbas teknosains mengglobal
• Mutu, investasi dan transformasi pada • Memiliki minat luas dalam kehidupan
sektor pendidikan • Memiliki kesiapan untuk bekerja
• Materi TIMSS dan PISA • Memiliki kecerdasan sesuai dengan
• Revolusi Industri 4.0 bakat/minatnya
• Memiliki rasa tanggungjawab terhadap
lingkungan
Persepsi Masyarakat Fenomena Negatif yang Sering Muncul
• Terlalu menitikberatkan pada aspek • Perkelahian pelajar
kognitif • Narkoba
• Beban siswa terlalu berat • Korupsi
• Kurang bermuatan karakter • Plagiarisme
• Kecurangan dalam Ujian (menyontek)
• Gejolak masyarakat (social unrest)
Perkembangan Pengetahuan dan Pedagogi
Neurologi, Psikologi, Observation based [discovery] learning dan Collaborative learning

Dalam rangka menghadapi tantangan masa kini dan depan dengan berbagai karakteristik yang
melekat seperti kemajuan teknologi informasi, konvergensi ilmu dan teknologi, ekonomi berbasis
pengetahuan, kebangkitan industri kreatif dan lain-lain, memerlukan kompetensi tertentu agar mampu
memenangi persaingan dengan bangsa lain. Kondisi yang demikian masih ditambah dengan berbagai
sikap dan perilaku negatif yang dilakukan peserta didik seperti perkelahian antar pelajar,
penyalahgunaan narkoba, menyontek dan lain-lain. Di lain, pihak perilaku korupsi, plagiarisme,
bentrok antar masyarakat serta tanggap darurat masa pandemic COVID-19 dengan berbagai dalih
merupakan tantangan eksternal bagi pendidikan Indonesia yang tidak bisa diabaikan. Di sisi lain
dalam masyarakat berkembang persepsi bahwa selama kurun waktu yang lalu kurikulum pendidikan
dasar dan menengah terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif, beban siswa terlalu berat, dan
kurang menekankan praktik karakter. Selain itu, kemajuan yang sangat pesat di bidang pengetahuan
dan pedagogi merupakan aspek tantangan eksternal yang harus diperhatikan.
Beranjak dari berbagai tantang eksternal secara umum di atas mau tidak mau, suka tidak suka,
pendidikan formal harus menyesuaikan dengan perkembangan itu. Termasuk pendidikan di SD
NEGERI 2 ARDIMULYO Kabupaten Malang yang sangat mempertimbangkan kebutuhan peserta
didik yang sebagian besar adalah warga dari Desa Ardimulyo artinya pendidikan perlu didesain
untuk menghadapi berbagai tantangan di atas.
3. Penyempurnaan Pola Pikir
Satu hal lagi yang tidak kalah pentingnya dalam mengimplementasikan kurikulum yakni melakukan
persamaan dan penyempurnaan pola pikir. Hal ini perlu dilakukan agar tidak salah persepsi atau masih
berkutat pada pola pikir lama yang kurang baik. Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan
hanya akan dapat terwujud apabila terjadi pergeseran atau perubahan pola pikir dalam pembelajaran.
Pergeseran pembelajaran itu meliputi antara lain:
a. Dari berpusat pada guru menuju berpusat pada siswa.
b. Dari satu arah menuju interaktif.
c. Dari isolasi menuju lingkungan jejaring.
d. Dari pasif menuju aktif-menyelidiki.
e. Dari maya/abstrak menuju konteks dunia nyata.
f. Dari pembelajaran pribadi menuju pembelajaran berbasis tim.
g. Dari luas menuju perilaku khas memberdayakan kaidah keterikatan.
h. Dari stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke segala penjuru.
i. Dari alat tunggal menuju alat multimedia.
j. Dari hubungan satu arah bergeser menuju kooperatif.
k. Dari produksi masa menuju kebutuhan pelanggan.
l. Dari usaha sadar tunggal menuju jamak.
m. Dari satu ilmu pengetahuan bergeser menuju pengetahuan disiplin jamak.
n. Dari kontrol terpusat menuju otonomi dan kepercayaan.
o. Dari pemikiran faktual menuju kritis.
p. Dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan.
q. Tanggap Bencana Alam dan Non Alam

E. Prinsip Pengembangan Kurikulum


Kurikulum dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan
dibawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota untuk
pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah. Pengembangan Kurikulum mengacu pada SI dan
SKL dan berpedoman pada panduan penyusunan Kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta memperhatikan
pertimbangan Komite Sekolah . Penyusunan Kurikulum untuk pendidikan khusus dikoordinasi dan
disupervisi oleh Dinas Pendidikan Provinsi, dan berpedoman pada SI dan SKL serta panduan penyusunan
Kurikulum yang disusun oleh BSPN. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Berpusat pada Potensi, Perkembangan, Kebutuhan, dan Kepentingan Peserta Didik dan
Lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk
mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokrasi serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan
kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan
peserta didik serta tuntutan lingkungan, memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat
pada peserta didik. Kurikulum di SD NEGERI 2 ARDIMULYO Kabupaten Malang dikembangkan
sesuai dengan visi, misi dan tujuan sekolah yaitu:
a) Terwujudnya SD dengan Lulusan yang bermutu, Lingkungan yang Asri, Aman dan Nyaman, Warga
Sekolah yang Taqwa, Inovatif, dan Kreatif dalam mempertahankan seni dan budaya lokal, serta
mampu bersaing di era globalisasi melalui peningkatan penguasaan terhadap Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi;
b) Menanamkan kedisiplinan melalui budaya bersih, budaya tertib, dan budaya kerja;
c) Menumbuhkan penghayatan terhadap budaya dan seni daerah sehingga menjadi salah satu sumber
kearifan berperilaku dan bermasyarakat;
d) Menumbuhkan inovasi dalam kehidupan sehari-hari yang dapat menunjang pengembangan
profesionalisme;
e) Menyediakan sarana prasarana pendidikan yang memadai;
f) Melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien, berdasarkan semangat keunggulan
lokal dan global;
g) Meningkatkan program ekstrakurikuler agar lebih efektif dan efisien sesuai dengan bakat dan minat
peserta didik sebagai salah satu sarana pengembangan diri peserta didik;
h) Mewujudkan peningkatkan kualitas dan jumlah tamatan yang melanjutkan ke perguruan tinggi;
i) Menyusun dan melaksanakan tata tertib dan segala ketentuan yang mengatur operasional warga
sekolah;
2. Beragam dan Terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristis peserta didik, kondisi daerah,
jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku,
budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan
wajib Kurikulum, muatan lokal dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan
dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi.
3. Tanggap terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang
berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi Kurikulum memberikan pengalaman
belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni.
4. Relevan dengan Kebutuhan Kehidupan
Pengembangan Kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholder) untuk
menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan
kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan ketrampilan pribadi,
ketrampilan berpikir, ketrampilan sosial, ketrampilan akademik, dan ketrampilan vakasional merupakan
keniscayaan.
5. Menyeluruh dan Berkesinambungan
Substansi Kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata
pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.

6. Belajar Sepanjang Hayat


Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik
agar mampu dan mau belajar yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan
antar unsur-unsur pendidikan formal, non formal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan
tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
7. Seimbang antara Kepentingan Nasional dan Daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk
membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan
kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhinneka Tunggal
Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

F. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum.


Pelaksanaan kurikulum di SD Negeri 2 Ardimulyo Kabupaten Malang dilaksanakan sebagai berikut:
1. Dalam pelaksanaan kurikulum tahun ajaran 2022 / 2023 terbagi dalam tiga ketegori pelaksanaan
- Intrakurikuler ( pembelajaran dalam dan atau luar kelas)
- Ko-kurikuler ( Proyek Penguatan Pelajar Pancasila)
- Ekstrakurikuler ( di luar intra dan ko kurikuler)
2. Menegakkan 4 (empat) pilar belajar yaitu :
- Belajar untuk memahami dan menghayati.
- Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif.
- Belajar untuk kehidupan bersama dan berguna bagi orang lain, dan.
- Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri,melalui proses pembelajaran yang efektif, aktif,
kreatif dan menyenangkan .
3. Menggunakan pendekatan multi strategi dan multi media, sumber belajar dan teknologi yang memadai,
memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar dan fasilitas internet, difokuskan pada PBL
4. Mendayagunakan kondisi alam, sosial budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan
dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.
5. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal dan
pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan dan kesinambungan yang cocok
dan memadai antar kelas dan jenis serta jenjang pendidikan.
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH

Visi dan misi sekolah sebagai arah pijakan untuk bertindak dalam mencapai tujuan pendidikan yang
dicita-citakan. Berikut ini visi, misi dan tujuan pendidikan SD NEGERI 2 ARDIMULYO Kabupaten
Malang :

A. Visi Sekolah
Terwujudnya Lulusan yang Beprestasi, Berakhlak Mulia dan Berwawasan Lingkungan Berlandaskan
IMTAQ dan IPTEK menuju Profil Pelajar Pancasila

B. Misi Sekolah
1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan sesuai dengan ajaran agama yang diyakini melalui
kegiatan keagamaan.
2. Melaksanakan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan melalui penyediaan
sarana penunjang belajar yang memadai.
3. Pembinaan pengembangan diri siswa melalui minat bakat peserta didik
4. Melaksanakan pembiasaan/kegiatan keagamaan untuk membangun karakter peserta didik.
5. Membiasakan diri untuk hidup sehat.
6. Memupuk rasa kepedulian terhadap lingkungan, sosial.
7. Melaksanakan IT dalam menghadapi era globalisasi.
8. Mengembangkan budaya, gemar membaca, rasa ingin tahu, bertoleransi, bekerjasama, saling
menghargai, disiplin, jujur, kerja keras, kreatif dan mandiri.
2. Sekolah ikut melestarikan fungsi lingkungan, mencegah pencemaran dan mencegah kerusakan
lingkungan.
3. Cinta damai, cinta tanah air, semangat kebangsaan dan sikap demokratis.

C. Tujuan Sekolah
1. Beriman dan ketaqwaan sesuai dengan ajaran agama yang diyakini melalui kegiatan keagamaan.
2. Belajar aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan dengan sarana penunjang belajar yang
memadai
3. Minat bakat peserta didik berkaembang
4. Terbiasa melaksanakan kegiatan keagamaan membangun karakter peserta didik.
5. Mewujudkan pembiasan diri untuk hidup sehat.
6. Mewujudkan kepedulian terhadap lingkungan dan sosial.
7. Mewujudkan peran warga sekolah untuk ikut melestarikan fungsi lingkungan, mencegah
pencermaran dan mencegah kerusakan.
BAB III
Pengorganisasian Pembelajaran
Bagi kelas 1 dan 4

Sebagaimana yang dinyatakan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar
Nasional Pendidikan, struktur kurikulum merupakan pengorganisasian atas kompetensi, muatan
pembelajaran, dan beban belajar. Karakteristik utama yang ditekankan dalam rancangan struktur kurikulum
ini adalah sebagai berikut: (1) adanya perubahan status mata pelajaran, (2) satuan pendidikan memiliki
wewenang untuk mengembangkan kurikulum operasional, (3) pembelajaran dibagi menjadi dua, yaitu
intrakurikuler dan kokurikuler dalam bentuk projek penguatan profil pelajar Pancasila, dan (4) adanya
pilihan yang dapat ditentukan oleh peserta didik Capaian pembelajaran (CP) adalah kompetensi minimum
yang harus dicapai peserta didik untuk setiap mata pelajaran. CP dirancang dengan mengacu pada Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi, sebagaimana Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KI-KD)
dalam Kurikulum 2013 dirancang. Capaian Pembelajaran merupakan pembaharuan dari KI dan KD, yang
dirancang untuk terus menguatkan pembelajaran yang fokus pada pengembangan kompetensi. Kurikulum
2013 bahkan kurikulum nasional yang terdahulu, sudah ditujukan untuk berbasis kompetensi, sehingga
kurikulum ini meneruskan upaya tersebut. Dalam CP, strategi yang semakin dikuatkan untuk mencapai
tujuan tersebut adalah dengan mengurangi cakupan materi dan perubahan tata cara penyusunan capaian yang
menekankan pada fleksibilitas dalam pembelajaran.
A. Struktur Kurikulum

Tabel 1. Alokasi waktu mata pelajaran SD Negeri 2 Ardimulyo kelas I

(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit)

Alokasi
Alokasi Total JP
Projek
Mata Pelajaran Intrakurikuler Per
Penguatan
Per Tahun Tahun
Profil Pelajar
(Minggu)
Pancasila Per
Tahun
Pendidikan Agama
108 (3) 36 144
Islam dan Budi
Pekerti*
Pendidikan Agama
108 (3) 36 144
Kristen dan Budi
Pekerti*
Alokasi
Alokasi Total JP
Projek
Mata Pelajaran Intrakurikuler Per
Penguatan
Per Tahun Tahun
Profil Pelajar
(Minggu)
Pancasila Per
Tahun
Pendidikan Agama
108 (3) 36 144
Katolik dan Budi
Pekerti*
Pendidikan Agama 36
108 (3) 144
Buddha dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama 36
108 (3) 144
Hindu dan Budi
Pekerti*
Pendidikan Agama
108 (3) 36 144
Khonghucu dan
Budi Pekerti*
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
Bahasa Indonesia 216 (6) 72 288
Matematika 144 (4) 36 180
Pendidikan Jasmani
108 (3) 36 144
Olahraga dan
Kesehatan
Seni dan Budaya**:
1. Seni Musik
108 (3) 36 144
2. Seni Rupa
3. Seni Teater
4. Seni Tari
Bahasa Inggris 72 (2) *** - 72***
Muatan Lokal 72 (2) *** - 72***
Total*** 828 (23) 252 1080
*:

Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (Seni
Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari). Peserta didik
memilih 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater,
atau Seni Tari).
*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP
per tahun sebagai mata pelajaran pilihan.

**** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan


Lokal, dan/atau mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh
satuan pendidikan.

3. Alokasi waktu mata pelajaran SD/MI kelas IV

(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit)

Alokasi
Alokasi Total JP
Projek
Mata Pelajaran Intrakurikuler Per
Penguatan
Per Tahun Tahun
Profil Pelajar
(Minggu)
Pancasila Per
Tahun
Pendidikan Agama
108 (3) 36 144
Islam dan Budi
Pekerti*
Pendidikan Agama
108 (3) 36 144
Kristen dan Budi
Pekerti*
Pendidikan Agama
108 (3) 36 144
Katolik dan Budi
Pekerti*
Pendidikan Agama
108 (3) 36 144
Buddha dan Budi
Pekerti*
Pendidikan Agama
108 (3) 36 144
Hindu dan Budi
Pekerti*
Pendidikan Agama
108 (3) 36 144
Khonghucu dan
Budi Pekerti*
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
Bahasa Indonesia 216 (6) 36 252
Matematika 180 (5) 36 216
Ilmu Pengetahuan
180 (5) 36 216
Alam dan Sosial
Alokasi
Alokasi Total JP
Projek
Mata Pelajaran Intrakurikuler Per
Penguatan
Per Tahun Tahun
Profil Pelajar
(Minggu)
Pancasila Per
Tahun
Pendidikan Jasmani
108 (3) 36 144
Olahraga dan
Kesehatan
Seni dan Budaya**:
1. Seni Musik
108 (3) 36 144
2. Seni Rupa
3. Seni Teater
4. Seni Tari
Bahasa Inggris 72 (2) - 72***
***
Muatan Lokal 72 (2) - 72***
***
Total*** 1044 (29) 252 1296
*:
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis
seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni
Tari). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni (Seni
Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari).
*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh
puluh dua) JP per tahun sebagai mata pelajaran pilihan.
**** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris,
Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran tambahan yang
diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
a. Intrakurikuler,

1).Prinsip Pembelajaran
Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar. Prinsip pembelajaran sebagai berikut:
2). Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap
perkembangan dan tingkat pencapaian peserta didik saat ini,
sesuai dengan kebutuhan belajar, serta mencerminkan
karakteristik dan perkembangan peserta didik yang beragam
sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan
menyenangkan;
b. pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk
membangun kapasitas untuk menjadi pembelajar
sepanjang hayat;
c. proses pembelajaran mendukung perkembangan
kompetensi dan karakter peserta didik secara holistik;
d. pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang
dirancang sesuai konteks, lingkungan, dan budaya
peserta didik, serta melibatkan orang tua dan
komunitas sebagai mitra; dan
e. pembelajaran berorientasi pada masa depan yang
berkelanjutan.
3). Prinsip Asesmen
Asesmen atau penilaian merupakan proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar
peserta didik. Prinsip asesmen sebagai berikut:
b. asesmen merupakan bagian terpadu dari proses
pembelajaran, fasilitasi pembelajaran, dan penyediaan
informasi yang holistik, sebagai umpan balik untuk
pendidik, peserta didik, dan orang tua/ Bupati agar dapat
memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran
selanjutnya;

c. Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi


asesmen tersebut, dengan keleluasaan untuk menentukan
teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif
mencapai tujuan pembelajaran;
Aasesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan
dapat dipercaya (reliable) untuk menjelaskan kemajuan
belajar, menentukan keputusan tentang langkah dan
sebagai dasar untuk menyusun program pembelajaran yang
sesuai selanjutnya;
d. laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik
bersifat sederhana dan informatif, memberikan informasi
yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang
dicapai, serta strategi tindak lanjut; dan
e. hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik,
tenaga kependidikan, dan orang tua/ Bupati sebagai bahan
refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
4).Perencanaan serta Pelaksanaan Pembelajaran dan Asesmen
a. Asesmen di awal pembelajaran dapat dilakukan untuk
mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik, dan
hasilnya digunakan untuk merancang pembelajaran yang
sesuai dengan tahap capaian peserta didik. Pada pendidikan
khusus, asesmen diagnostik dilaksanakan sebelum
perencanaan pembelajaran sebagai rujukan untuk
menyusun Program Pembelajaran Individual (PPI).
b. Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk
menentukan kegiatan pembelajaran dan perangkat ajar
sesuai dengan tujuan pembelajaran, konteks satuan
pendidikan, dan karakteristik peserta didik.
c. Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk
menentukan jenis, teknik, bentuk instrumen, dan waktu
pelaksanaan asesmen berdasarkan karakteristik tujuan
pembelajaran.
d. Apabila pendidik menggunakan modul ajar yang
disediakan pemerintah dan/atau membuat modul ajar
merujuk pada modul ajar yang disediakan pemerintah, maka
pendidik tersebut dapat menggunakan modul ajar sebagai
dokumen perencanaan
e. Pembelajaran, dengan komponen sekurang-kurangnya
terdiri dari tujuan pembelajaran, langkah-langkah
pembelajaran, dan asesmen yang digunakan untuk
memantau ketercapaian tujuan pembelajaran.

b. Ko Kurikuler, Projek penguatan profil pelajar Pancasila memberikan kesempatan


kepada peserta didik untuk mengeksplorasi ilmu pengetahuan, mengembangkan
keterampilan, serta menguatkan pengembangan enam dimensi profil pelajar Pancasila.
Melalui projek ini, peserta didik memiliki kesempatan untuk mempelajari secara
mendalam tema-tema atau isu penting seperti gaya hidup berkelanjutan, toleransi,
kesehatan mental, budaya, wirausaha, teknologi, dan kehidupan berdemokrasi. Projek
ini melatih peserta didik untuk melakukan aksi nyata sebagai respon terhadap isu-isu
tersebut sesuai dengan perkembangan dan tahapan belajar mereka. Projek penguatan ini
juga diharapkan dapat menginspirasi peserta didik untuk memberikan kontribusi dan
dampak bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Dalam hal ini SD Negeri 2 Ardimulyo akan melaksanakan per tahun seminim-
minimnya dua tema dari tujuh tema yang disediakan pemerintah.

c. Ekstrakurikuler
Untuk peserta didik kelas 1 dan 4, ekstrakurikulur dilaksanakan menyesuaikan dengan
kelas 2,3,5, dan 6. Namun pada pelaksanaannya diselaraskan dengan Dimensi Profil
Pelajar

B. Pengelompokan Program
C. Pemetaan Program

- Pembelajaran berbasis Proyek,


Sebagai bagian dari upaya pemulihan pembelajaran, Kurikulum Merdeka (yang sebelumnya
disebut sebagai kurikulum prototipe) dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih
fleksibel, sekaligus berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi
peserta didik. Karakteristik utama dari kurikulum ini yang mendukung pemulihan pembelajaran
adalah:
 Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter sesuai profil
pelajar Pancasila
 Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang
mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
 Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan
kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan
lokal.
Membagi tujuan dalam kurun waktu, Membuat jadwal harian
4. Pengaturan waktu
Tradisonal/Reguler, Blok, Kombinasi
D. Rencana Pembelajaran
1. Lingkup Satuan Pendidikan (ATP, Asessmen, Sumber Belajar)
2. Lingkup Kelas (Modul Ajar)
BAB IV
STRUKTUR DAN MUATAN
Bagi kelas 2,3,5,6
A. Struktur dan Muatan Kurikulum
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat(3)
mengamanatkan bahwa pemerntah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan
nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang. Atas dasar amanat
tersebut telah diterbitkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Sesuai dengan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sedangkan Pasal 3 menegaskan bahwa
pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional diperlukan profil kualifikasi kemampuan
lulusan yang dituangkan dalam standar kompetensi lulusan. Dalam penjelasan Pasal 35 Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa standar kompetensi lulusan merupakan
kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta
didik yang harus dipenuhinya atau dicapainya dari suatu satuan pendidikan pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah.
Menurut Permendikbud nomor 20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan yang
dimaksud Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Tabel 3.1 Standar Kompetensi Lulusan
SD NEGERI 2 ARDIMULYOKabupaten Malang

Dimensi Kualifikasi Kemampuan


Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual dan konseptual berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di lingkungan
rumah, sekolah, dan tempat bermain
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang ditugaskan
kepadanya.

Untuk mencapai kompetensi lulusan tersebut telah ditetapkan Standar Isi yang
merupakan kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi peserta didik untuk
mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

D. Tingkat Kompetensi
Dalam usaha mencapai Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana telah ditetapkan
untuk setiap satuan dan jenjang pendidikan, penguasaan kompetensi lulusan dikelompokkan
menjadi beberapa Tingkat Kompetensi.

Tingkat kompetensi menunjukkan tahapan yang harus dilalui untuk mencapai


kompetensi lulusan yang telah ditetapkan dalam Standar Kompetensi Lulusan. Tingkat
Kompetensi merupakan kriteria capaian Kompetensi yang bersifat generik yang harus
dipenuhi oleh peserta didik pada setiap tingkat kelas dalam rangka pencapaian

Standar Kompetensi Lulusan. Tingkat Kompetensi terdiri atas 8 (delapan) jenjang yang
harus dicapai oleh peserta didik secara bertahap dan berkesinambungan. Tingkat
Kompetensi tersebut diterapkan dalam hubungannya dengan tingkat kelas sejak peserta didik
mengikuti pendidikan TK/RA, Kelas I sampai dengan Kelas XII jenjang pendidikan dasar
dan menengah.
Tingkat Kompetensi dikembangkan berdasarkan kriteria; (1) Tingkat perkembangan
peserta didik, (2) Kualifikasi kompetensi Indonesia, (3) Penguasaan kompetensi yang berjenjang.
Selain itu Tingkat Kompetensi juga memperhatikan; tingkat kerumitan/kompleksitas kompetensi,
fungsi satuan pendidikan, dan keterpaduan antar jenjang yang relevan. Berdasarkan
pertimbangan di atas, Tingkat Kompetensi jenjang Sekolah Dasar dirumuskan sebagai berikut:

Tabel 3.2
Tingkat Kompetensi jenjang Sekolah Dasar
NO TINGKAT KOMPETENSI TINGKAT KELAS
1. Tingkat 0 TK/RA
2. Tingkat 1 Tingkat Kompetensi yang ditempus peserta
didik kelas 2
3. Tingkat 2 Tingkat Kompetensi yang ditempus peserta
didik kelas 3
4. Tingkat 3 Tingkat Kompetensi yang ditempus peserta
didik kelas 5 dan 6

Berdasarkan Tingkat Kompetensi tersebut ditetapkan Kompetensi yang bersifat generik


yang selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan Kompetensi yang bersifat
spesifik dan ruang lingkup materi untuk setiap muatan kurikulum. Secara hirarkis, kompetensi
lulusan digunakan sebagai acuan untuk menetapkan Kompetensi yang bersifat generik pada tiap
Tingkat
Kompetensi. Kompetensi yang bersifat generik ini kemudian digunakan untuk
menentukan kompetensi yang bersifat spesifik untuk tiap muatan kurikulum. Selanjutnya,
Kompetensi dan ruang lingkup materi digunakan untuk menentukan Kompetensi Dasar pada
pengembangan kurikulum satuan dan jenjang pendidikan.
Kompetensi yang bersifat generik mencakup 3 (tiga) ranah yakni sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Ranah sikap dipilah menjadi sikap spiritual dan sikap sosial. Pemilahan ini
diperlukan untuk menekankan pentingnya keseimbangan fungsi sebagai manusia seutuhnya yang
mencakup aspek spiritual dan aspek sosial sebagaimana diamanatkan dalam tujuan pendidikan
nasional. Dengan demikian, Kompetensi yang bersifat generik terdiri atas 4 (empat) dimensi
yang merepresentasikan sikap spiritual, sikap sosial, Pengetahuan, dan keterampilan. Setiap
Tingkat Kompetensi berimplikasi terhadap tuntutan proses pembelajaran dan penilaian. Hal ini
bermakna bahwa pembelajaran dan penilaian pada tingkat yang sama memiliki karakteristik
yang relatif sama dan memungkinkan terjadinya akselerasi belajar dalam 1 (satu) Tingkat
Kompetensi. Selain itu, untuk Tingkat Kompetensi yang berbeda menuntut pembelajaran dan
penilaian dengan fokus dan penekanan yang berbeda pula.

1. Kompetensi
Dalam usaha mencapai Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana telah ditetapkan untuk
setiap satuan dan jenjang pendidikan, penguasaan kompetensi lulusan dikelompokkan
menjadi Tingkat Kompetensi Pendidikan Dasar dan Tingkat Kompetensi Pendidikan
Menengah. Tingkat Kompetensi menunjukkan tahapan yang harus dilalui untuk mencapai
kompetensi lulusan yang telah ditetapkan dalam Standar Kompetensi Lulusan. Tingkat
Kompetensi merupakan kriteria capaian Kompetensi yang bersifat generik yang harus
dipenuhi oleh peserta didik pada setiap jenjang pendidikan dalam rangka pencapaian Standar
Kompetensi Lulusan.

a. Kompetensi Inti
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas
tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas
yang berbeda dapat dijaga.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

Uraian tentang Kompetensi inti untuk jenjang Sekolah Dasar dan Kesetaraan Paket A dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.3 Kompetensi Inti Sekolah Dasar
Kompetensi Inti Kelas 2 Kompetensi Inti Kelas 5
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama 1. Menerima, menjalankan, dan menghargai
yang dianutnya ajaran agama yang dianutnya

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,


tanggung jawab, santun, peduli, dan tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan guru keluarga, teman, guru, dan tetangganya
serta cinta tanah air
3. memahami pengetahuan faktual dengan 3. memahami pengetahuan faktual dan
cara mengamati [mendengar, melihat, konseptual dengan cara mengamati,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa menanya, dan mencoba berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ingin tentang dirinya, makhluk ciptaan
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
benda-benda yang dijumpainya di rumah yang dijumpainya di rumah, di sekolah
dan di sekolah dan tempat bermain
4. menyajikan pengetahuan faktual dalam 4. menyajikan pengetahuan faktual dan
bahasa yang jelas dan logis, dalam karya konseptual dalam bahasa yang jelas,
yang estetis, dalam gerakan yang sistematis dan logis, dalam karya yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam estetis, dalam gerakan yang
tindakan yang mencerminkan perilaku mencerminkan anak sehat, dan dalam
anak beriman dan berakhlak mulia tindakan yang mencerminkan perilaku
anak beriman dan berakhlak mulia

Kompetensi Inti Kelas 3 Kompetensi Inti Kelas 6


1. Menerima dan menjalankan ajaran agama 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama
yang dianutnya yang dianutnya

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,


tanggung jawab, santun, peduli, dan tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru dan tetangganya keluarga, teman, guru, dan tetangganya
Kompetensi Inti Kelas 3 Kompetensi Inti Kelas 6
serta cinta tanah air
3. Memahami pengetahuan faktual dengan 3. Memahami pengetahuan faktual dengan
cara mengamati [mendengar, melihat, cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa membaca] dan menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah benda-benda yang dijumpainya di rumah
dan di sekolah dan di sekolah
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam
bahasa yang jelas dan logis, dalam karya bahasa yang jelas dan logis, dalam karya
yang estetis, dalam gerakan yang yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku tindakan yang mencerminkan perilaku
anak beriman anak beriman dan berakhlak mulia

b. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan kompetensi dasar
dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta
ciri dari suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai
dengan pengelompokan kompetensi inti sebagai berikut:
1. kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-
1;
2. kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2;
3. kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3;
dan
4. kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4
Rincian Kompetensi Dasar secara lengkap dapat dilihat pada Permendikbud No. 37 Tahun
2018 Tentang perubahan atas peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 24 tahun
2016 tentang kompetensi inti dan kompetensi dasar pelajaran pada kurikulum 2013 pada
pendidikan dasar dan pendidikan menengah (terlampir)
Muatan Pelajaran
Berdasarkan kompetensi inti disusun mata pelajaran dan alokasi waktu yang sesuai dengan
karakteristik satuan pendidikan. Susunan mata pelajaran dan alokasi waktu sebagai bahan
penyusunan tema untuk Sekolah Dasar sebagaimana tabel berikut.
Tabel 3.4 Kompetensi Inti Sekolah Dasar

Alokasi Waktu Per


No MATA PELAJARAN
Minggu
Kelompok A - II III - V VI
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti - 4 4 - 4 4
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan - 5 6 - 5 5
3. Bahasa Indonesia - 9 10 - 7 7
4. Matematika - 6 6 - 6 6
5. Ilmu Pengetahuan Alam - - - - 3 3
6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - - 3 3
Kelompok B - -
1. Seni Budaya dan Prakarya - 4 4 - 5 5
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan - 4 4 - 4 4
Kelompok C
1 Bahasa Jawa (SK Gub. No 19 tahun 2014) - 2 2 - 2 2

JUMLAH ALOKASI WAKTU PERMINGGU - 34 36 - 39 39

Keterangan:
1. KD dalam Mata pelajaran dalam kelompoknya dapat memuat kearifan lokal
2. Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum diatas,
terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler Sekolah Dasar antara lain Pramuka (Wajib) dan
Usaha Kesehatan Sekolah.
3. Kegiatan ekstrakurikuler seperti Pramuka (wajib), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), dan
yang lainnya adalah dalam rangka mendukung pembentukan kompetensi sikap sosial
peserta didik, terutama adalah sikap peduli. Disamping itu juga dapat dipergunakan
sebagai wadah dalam penguatan pembelajaran berbasis pengamatan maupun dalam usaha
memperkuat kompetensi keterampilannya dalam ranah konkrit. Dengan demikian
kegiatan ekstra kurikuler ini dapat dirancang sebagai pendukung kegiatan kurikuler.
4. Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya
dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran
Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah
kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi
dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
5. Bahasa Daerah sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi dengan mata
pelajaran Seni Budaya dan Prakarya atau diajarkan secara terpisah apabila daerah merasa
perlu untuk memisahkannya. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per
minggu sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan tersebut.
6. Sebagai pembelajaran tematik terpadu, angka jumlah jam pelajaran per minggu untuk tiap
mata pelajaran adalah relatif. Guru dapat menyesuaikannya sesuai kebutuhan peserta
didik dalam pencapaian kompetensi yang diharapkan.
7. Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan jumlah minimal yang
dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
8. Khusus untuk mata pelajaran Pendidikan Agama di Madrasah Ibtidaiyah dapat
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan oleh Kementerian Agama.
9. Selain mata pelajaran pendidikan agama dan budi pekerti, pembelajaran dilaksanakan
secara Tematik-Terpadu.
10. Struktur mata pelajaran diatas hanya digunakan untuk menyusun tema. Dengan demikian
muatan tiap mata pelajaran diatas itulah yang akan dipakai menyusun tema.

E. Beban Belajar
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam
satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.
1. Beban belajar di SD NEGERI 2 ARDIMULYOKabupaten Malang dinyatakan dalam jam
pembelajaran per minggu.
a. Beban belajar satu minggu Kelas I adalah 32 jam pembelajaran.
b. Beban belajar satu minggu Kelas II adalah 34 jam pembelajaran.
c. Beban belajar satu minggu Kelas III adalah 36 jam pembelajaran
d. Beban belajar satu minggu Kelas IV-VI adalah 39 jam pembelajaran.
Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
2. Beban belajar di kelas, dalam satu semester paling sedikit 18 minggu dan paling banyak
20 minggu.

Muatan Pembelajaran
Pelaksanaan Kurikulum SD NEGERI 2 ARDIMULYO Kabupaten Malang pada Sekolah
Dasar dilakukan melalui pembelajaran dengan pendekatan tematik-terpadu dari Kelas I sampai
Kelas VI. Mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dikecualikan untuk tidak
menggunakan pembelajaran tematik-terpadu. Pembelajaran tematik terpadu merupakan
pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata
pelajaran ke dalam berbagai tema seperti yang terdapat dalam tabel berikut ini:
Tabel 3.5 Daftar Tema

KELAS 1 KELAS 2 KELAS 3 KELAS 4 KELAS 5 KELAS 6


1. Hidup 1. Perkemba 1. Benda- 1. Selamatk
rukun ngbiakan benda di an
Hewan lingkung Makhluk
dan an Hidup
Tumbuha sekitar
n
2. Bermain 2. Perkemba 2. Peristiw 2. Persatuan
di ngan a dalam Dalam
lingkunga Teknolog kehidup Perbedaa
nku i an n
3. Tugasku 3. Perubaha 3. Kerukun 3. Tokoh
sehari-hari n Di an dan
Alam dalam Penemua
bermasy n
arakat
4. Aku dan 4. Peduli 4. Sehat itu 4. Globalisa
sekitarku Lingkung penting si
an Sosial
5. Hidup 5. Permaina 5. Bangga 5. Wirausah
bersih dan n sebagai a
sehat Tradision bangsa
al Indonesi
a
6. Air Bumi 6. Indahnya 6. Organ 6. Menuju
dan Persahaba tubuh Masyarak
Matahari tan manusia at Sehat
dan
KELAS 1 KELAS 2 KELAS 3 KELAS 4 KELAS 5 KELAS 6
hewan
7. Merawat 7. Energi 7. Sejarah 7. Kepemim
hewan dan dan peradab pinan
tumbuhan Perubaha an
nnya Indonesi
a
8. Keselamat 8. Bumi dan 8. Ekosiste 8. Bumiku
an di Alam m
rumah dan Semesta
perjalanan
9. Lingkun 9. Menjelaj
gan ah
sahabat Angkasa
kita Luar

Pendekatan yang digunakan untuk mengintegrasikan kompetensi dasar dari berbagai mata
pelajaran yaitu intra-disipliner, inter-disipliner, multi-disipliner, dan trans-disipliner. Integrasi
intra-disipliner dilakukan dengan cara mengintegrasikan dimensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan menjadi satu kesatuan yang utuh di setiap mata pelajaran. Integrasi inter-disipliner
dilakukan dengan menggabungkan kompetensi-kompetensi dasar beberapa mata pelajaran agar
terkait satu dengan yang lainnya, sehingga dapat saling memperkuat, menghindari terjadinya
tumpang tindih, dan menjaga keselarasan pembelajaran.
Integrasi multi-disipliner dilakukan tanpa menggabungkan kompetensi dasar tiap mata
pelajaran sehingga tiap mata pelajaran masih memiliki kompetensi dasarnya sendiri. Integrasi
trans-disipliner dilakukan dengan mengaitkan berbagai mata pelajaran yang ada dengan
permasalahan-permasalahan yang dijumpai di sekitarnya sehingga pembelajaran menjadi
kontekstual.
Tema merajut makna berbagai konsep dasar sehingga peserta didik tidak belajar konsep
dasar secara parsial. Dengan demikian, pembelajarannya memberikan makna yang utuh kepada
peserta didik seperti tercermin pada berbagai tema yang tersedia. Tematik terpadu disusun
berdasarkan gabungan proses integrasi seperti dijelaskan di atas sehingga berbeda dengan
pengertian tematik seperti yang diperkenalkan pada kurikulum sebelumnya. Selain itu,
pembelajaran tematik-terpadu ini juga diperkaya dengan penempatan mata pelajaran Bahasa
Indonesia di Kelas I dan IV sebagai penghela mata pelajaran lain. Melalui perumusan
Kompetensi Inti sebagai pengikat berbagai mata pelajaran dalam satu kelas dan tema sebagai
pokok bahasannya, sehingga penempatan mata pelajaran Bahasa Indonesia sebagai penghela
mata pelajaran lain menjadi sangat memungkinkan.
Penguatan peran mata pelajaran Bahasa Indonesia dilakukan secara utuh melalui
penggabungan kompetensi dasar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu Pengetahuan
Alam ke dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Kedua ilmu pengetahuan tersebut
menyebabkan pelajaran Bahasa Indonesia menjadi kontekstual, sehingga pembelajaran Bahasa
Indonesia menjadi lebih menarik.
Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan seni, budaya, keterampilan, dan
bahasa daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya. Kompetensi
Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan olahraga serta permainan daerah diintegrasikan ke
dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.

1. Muatan Lokal
a. Bahasa Jawa
Mata Pelajaran Bahasa Jawa bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut :
 Menghargai dan membanggakan bahasa jawa sebagai bahasa daerah,
berkewajiban mengembangkan serta melesterikan.
 Memahami bahasa jawa dari segi bentuk, makna, dan fungsi serta
menggunakannya dengan tepat untuk bermacam-macam tujuan, keperluan, dan
keadaan, misalnya: di sekolah, di rumah, di masyarakat dengan baik dan benar.
 Memiliki kemampuan menggunakan bahasa jawa yang baik dan benar untuk
meningkatkan ketrampilan, kemampuan intelektual (berfikir kreatif,
menggunakan akal sehat, menerapkan kemampuan yang berguna, menggeluti
konsep (abstrak), dan memecahkan masalah, kematangan emoisonal dan sosial.
 Bersikap lebih positif dalam tata kehidupan sehari-hari dalam lingkungannya.
Bahasa Jawa ini diterapkan di kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6

2. Kegiatan Pengembangan Diri


Meliputi beragam kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan minat dan bakat siswa yang
terdiri atas :
a. Kewiraan
1) Pramuka (Kelas 1, 2, 3, 4, 5 dan 6)
b. Olah Raga
1) Volly (Kelas 2, 3, 4, dan 5)
2) Futsal (Kelas 3, 4 dan 5)
3) Catur (Kelas 1, 2, 3, 4, dan 5)
c. Seni
1) Seni Lukis (Kelas 1, 2, 3, 4, dan 5)
2) Seni Tari (Kelas 1, 2, 3, 4, dan 5)
3) Seni Samroh (Kelas 1, 2, 3, 4, dan 5)
4) Seni Musik (Kelas 3, 4, dan 5)
d. Kader Tiwisada
1) Dokter Kecil/Kader Tiwisada (Kelas 4, dan 5)
e. Al Qur’an
1) Tartil Alqur’an (Kelas 3, 4, dan 5)
2) Hafalan Surat Pendek (Kelas 1, 2, 3, 4, dan 5)
3) Hafalan Do’a Sehari-hari (Kelas 1, 2, 3, 4, dan 5)
f. Bahasa Inggris
Mata pelajaran Bahasa Inggris bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
percakapan (speaking) pada kelas 1, 2, 3, 4, 5 dan 6.
g. Komputer
Mata Pelajaran Komputer bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan pada
kelas 1,2, 3, 4, 5 dan 6. sebagai berikut :
 Memahami alat teknologi informasi, komunikasi secara umum termasuk
computer (computer literante) dan memahami informasi (information literate).
 Menyadari keunggulan dan keterbatasan computer, serta dapat menggunakan
comptuer secara optimal.
 Memahami bagaimana dan dimana informasi dapat diperoleh, bagaimana cara
mengemas/mengolah informasi dan bagaimana cara mengkomunikasikannya.
h. Kerajinan tangan batik tulis khas Kabupaten Malang
Batik tulis khas Malang, dipanang mulai langka, oleh karena itu ........... merupakan
salah satu desa yang dulu penghasil kerajinan batik
tulis merasa perlu pengenalan dasar pada siswa dengan tujuan out put dari SD
NEGERI 2 ARDIMULYO Kabupaten Malang mampu mempertahankan budaya
daerah khususnya batik tulis khas Malang
i. Kegiatan Pembiasaan
Merupakan Proses Pembentukan Akhlaqul Karimah dan penanaman/ pengalaman
ajaran Islam.
Adapun kegiatan pembiasaan meliputi :
1) Memperingati hari besar Islam (Pondok Romadhon, Takbir Keliling, Halal
Bihalal, Maulid Nabi, Idul Adha, Isro’ Mi’roj)
2) Sholat berjama’ah dengan tertib, disertai dzikir dan Do’a selesai Sholat.
3) Berwudhu sebelum sholat dengan tertib dan berdo’a sesudah berwudhu.
4) Membiasakan berdoa di sekolah : Naik kendaraan, Menjelang pagi, bertemu
sesama teman, masuk kelas, hendak belajar dan selesai belajar.
5) Sedangkan pembinaan agama Kristen meliputi peringatan hari besar agama
Kristen (Natal dan Paskah) dan melaksanakan kegiatan retreat.
6) Penanaman dan pembiasaan akhlakul karimah :
a) Membudidayakan cium tangan terhadap orang tua dan guru.
b) Sopan santun minum dan makan (berdo’a, tidak sambil berdiri).
c) Menjaga kebersihan pribadi, pakaian dan lingkungan.
d) Peduli dan mengasihi sesama teman.
e) Gemar membaca buku di perpustakaan maupun di kelas.
f) Mengucapkan salam antar sesama teman.
g) Gemar bershodaqoh.
7) Membiasakan diri gemar membaca :
a) Setiap hari 15 menit sebelum masuk membaca buku selain pelajaran (buku
perpustakaan, majalah dan koran).
8) Membiasakan diri menulis dengan huruf latin (tulisan tegak bersambung).
3. Usaha Kesehatan sekolah
Dalam upaya meningkatkan kesehatan di SD NEGERI 2 ARDIMULYOKabupaten
Malang, pelaksaan kegiatan yang meliputi :
1. Kader Tiwisada
2. Wamantik
3. Penimbangan BB dan TB
4. Pemeriksaan gigi berkala
5. Gerakan Jumat Bersih
6. Pelaksanaan 7 K
7. BIAS
8. Skreening

F. Ketuntasan Belajar/ AKM


1) Prinsip Penetapan KKM di SD NEGERI 2 ARDIMULYO Kabupaten Malang
a. Penetapan KKM dilakukan oleh kelompok guru mata pelajaran melalui forum
KKG pada awal tahun pelajaran
b. Penetapan KKM dilakukan melalui metode kualitatif dan kuantitatif. Metode
kualitatif dilakukan melalui profesional judment oleh pendidik untuk
menentukan kompleksitas indikator/ materi pelajaran, kemudian dilanjutkan
dengan metode kuantitatif melalui analisis komponen KKM
c. Penetapan KKM dilakukan melalui analisis KKM pada setiap indikator dengan
mempertimbangkan kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik
untuk mencapai ketuntasan kompetensi dasar dan standar kompetensi
d. KKM setiap KD merupakan rata-rata dari indikator yang terdapat dalam KD
tersebut
e. KKM Standar Kompetensi merupakan nilai rata-rata dari KKM KD yang
terdapat dalam SK tersebut
f. KKM Mata Pelajaran merupakan nilai rata-rata dari KKM SK dalam mata
pelajaran yang bersangkutan.
g. Pada tiap indikator atau KD dimungkinkan adanya perbedaan nilai ketuntasan
minimal
2) Langkah Penetapan KKM di SD NEGERI 2 ARDIMULYO Kabupaten
Malang
a. Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran dengan
mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu kompleksitas, daya dukung, dan
intake peserta didik dengan skema sebagai berikut:
Gambar 3.1
Skema Langkah Penetapan KKM SD NEGERI 2 ARDIMULYOKabupaten Malang

KKM KKM
Indikator KD

KKM KKM
Mata Pelajaran SK

a. Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran disahkan
oleh Kepala Sekolah untuk dijadikan acuan guru dalam melakukan penilaian
b. KKM yang ditetapkan, disosialisasikan kepada peserta didik dan orang tua
c. KKM dicantumkan dalam LHB pada saat hasil penilaian dilaporkan kepada
orang tua/ Bupati peserta didik
3) Penentuan KKM di SD NEGERI 2 ARDIMULYO Malang Kabupaten
Malang
Penentuan KKM untuk masing-masing mata pelajaran mempertimbangkan hal-hal
berikut:
a. Tingkat kompleksitas, kesulitan/kerumitan tiap indikator, KD, SK yang harus
dicapai peserta didik. Beberapa hal yang dijadikan bahan pertimbangan
penentuan kompleksitas antara lain:
o Waktu yang diperlukan memahami indikator/materi pelajaran tersebut
o Tingkat kesulitan/ kerumitan materi pelajaran
o Pemahaman guru terhadap materi pelajaran tersebut, dll
Catatan : Semakin rumit/ sulit materi, semakin lama waktu yang diperlukan
untuk memahami materi, semakin rendah pemahaman guru
terhadap materi pelajaran tersebut, maka nilai tingkat
kompleksitas semakin tinggi
b. Kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran.
Beberapa hal yang dijadikan pertimbangan dalam penentuan daya dukung
antara lain:
o Sarana dan prasarana yang sesuai dengan tuntutan kompetensi yang harus
dicapai (alat dan bahan untuk proses pembelajaran, buku perpustakaan,
dan lain-lain)
o Ketersediaan tenaga, manajemen sekolah, kepedulian stakeholder sekolah,
dan lain-lain)
Catatan : Semakin lengkap sarpras yang tersedia, nilai daya dukung
semakin tinggi
c. Tingkat kemampuan (intake) rata-rata peserta didik untk tiap mata pelajaran
o Penentuan intake untuk siswa kelas I didasarkan pengamatan, nilai psiko
tes, nilai l tes potensi akademik yuang dilakukan pada awal pelajaran.
o Penentuan intake untuk siswa kelas II -VI di dasarkan pada rata-rata nilai
rapor mapel yang bersangkutan
Catatan : Semakin tinggi nilai rata-rata kemampuan siswa, semakin tinggi
nilai intake
Contoh penetapan KKM dengan skala penilaian yang disepakati oleh guru mata pelajaran
Tabel 3.6 Penetapan KKM dengan Skala Penilaian

Aspek yang dianalisis Kriteria dan Skala Penilaian


Kompleksitas Tinggi Sedang Rendah
< 65 65-79 80-100
Daya Dukung Tinggi Sedang Rendah
80-100 65-79 < 65
Intake Tinggi Sedang Rendah
80-100 65-79 < 65
Atau dengan menggunakan poin/ skor pada setiap kriteria yang ditetapkan

Perlakuan Terhadap siswa yang Tidak Mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Peserta didik yang belum dapat mencapai ketuntasan belajar harus mengikuti program perbaikan
(remidial) sampai mencapai ketuntasan belajar yang dipersyaratkan. (Sekolah menyediakan
kesempatan sebanyak dua kali. Jika setelah dua kali remidial (belajar, berlatih, dan dinilai
kembali), peserta didik tetap belum mencapai ketuntasan; nilai yang diperoleh adalah nilai yang
tertinggi pada pencapaian KD tersebut. Untuk KKM Mata Pelajaran di SD NEGERI 2
ARDIMULYO adalah sebagai berikut:
Tabel 3.7 KKM Mata Pelajaran di SD NEGERI 2 ARDIMULYOKabupaten Malang

KELAS
No MATA PELAJARAN
Kls 1 Kls 2
Kls 3 Kls 4 Kls 5 Kls 6
Kelompok A
1 Pendidikan Agama 75 75 75 75
2 PKn 75 75 75 75
3 Bahasa Indonesia 75 75 75 75
4 Matematika 75 75 75 75
5 Ilmu Pengetahuan Alam - - 75 75
6 Ilmu Pengetahuan Sos. - - 75 75
Kelompok B
1 Seni Budaya & Ketram. 75 75 75 75
2 Penjaskes 75 75 75 75
Kelompok C
1 Bahasa Jawa 70 70 70 70
Sedangkan untuk KKM di satuan pendidikan SD NEGERI 2 ARDIMULYOKabupaten Malang
adalah 70, berdasarkan KKM Mata Pelajaran terendah.

G. Kriteria Kenaikan Kelas


Siswa SD NEGERI 2 ARDIMULYO Kabupaten Malang akan mengalami kenaikan
kelas apabila:
a. Nilai raport baik dengan ketentuan nilai kurang dari KKM tidak lebih dari 3 (tiga)
dari KKM satuan pendidikan.
b. Aktif mengikuti Proses Belajar Mengajar (PBM), absen tidak boleh lebih dari 15%
dari hari efektif.
c. Selama dua tahun berturut-turut tidak naik.
d. Usia tidak melebihi usia wajib bejalar 9 (sembilan) tahun.

H. Kriteria Kelulusan
a. Mengikuti PBM secara aktif baik PJJ maupun Tatap Muka
b. Mata Pelajaran Agama, BI dan PKn dengan nilai minimal baik.
c. Lulus ujian sekolah sesuai ketentuan yang ada.
d. Lulus Ujian Sekolah dengan ketentuan :
 Nilai NUS minimal dari 4,0 sehingga dinyatakan Lulus
 Perolehan nilai berdasarkan kebijakan yang berlaku
BAB IV
PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN

A. Konsep dan Strategi Pembelajaran


1. Pandangan Pembelajaran Tatap Muka dan atau Tidak Tatap Muka
Kegiatan pembelajaran merupakan proses pendidikan yang memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi kemampuan yang
semakin lama semakin meningkat dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi
pada kesejahteraan hidup umat manusia. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran
diarahkan untuk memberdayakan semua potensi peserta didik menjadi kompetensi yang
diharapkan baik secara tatap muka maupun tidak tatap muka
Lebih lanjut, strategi pembelajaran harus diarahkan untuk memfasilitasi pencapaian
kompetensi yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum agar setiap individu mampu
menjadi pebelajar mandiri sepanjang hayat. dan yang pada gilirannya mereka menjadi
komponen penting untuk mewujudkan masyarakat belajar. Kualitas lain yang
dikembangkan kurikulum dan harus terealisasikan dalam proses pembelajaran antara lain
kreativitas, kemandirian, kerja sama, solidaritas, kepemimpinan, empati, toleransi dan
kecakapan hidup peserta didik guna membentuk watak serta meningkatkan peradaban
dan martabat bangsa, baik pada kondisi khusus maupun new normal.
Untuk mencapai kualitas yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum, kegiatan
pembelajaran perlu menggunakan prinsip yang: (1) berpusat pada peserta didik, (2)
mengembangkan kreativitas peserta didik, (3) menciptakan kondisi menyenangkan dan
menantang, (4) bermuatan nilai, etika, estetika, logika, dan kinestetika, dan (5)
menyediakan pengalaman belajar yang beragam melalui penerapan berbagai strategi dan
metode pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna.
Di dalam pembelajaran, peserta didik didorong untuk menemukan sendiri dan
mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan yang sudah
ada dalam ingatannya, dan melakukan pengembangan menjadi informasi atau
kemampuan yang sesuai dengan lingkungan dan jaman tempat dan waktu ia hidup.
Kurikulum SD NEGERI 2 ARDIMULYO Kabupaten Malang menganut pandangan
dasar bahwa pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari guru ke peserta didik.
Peserta didik adalah subjek yang memiliki kemampuan untuk secara aktif mencari,
mengolah, mengkonstruksi, dan menggunakan pengetahuan. Untuk itu pembelajaran
harus berkenaan dengan kesempatan yang diberikan kepada peserta didik untuk
mengkonstruksi pengetahuan dalam proses kognitifnya. Agar benar-benar memahami dan
dapat menerapkan pengetahuan, peserta didik perlu didorong untuk bekerja memecahkan
masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, dan berupaya keras mewujudkan ide-
idenya, Di dalam pembelajaran, peserta didik mengkonstruksi pengetahuan bagi dirinya.
Bagi peserta didik, pengetahuan yang dimilikinya bersifat dinamis, berkembang dari
sederhana menuju kompleks, dari ruang lingkup dirinya dan di sekitarnya menuju ruang
lingkup yang lebih luas, dan dari yang bersifat konkrit menuju abstrak. Sebagai manusia
yang sedang berkembang, peserta didik telah, sedang, dan/atau akan mengalami empat
tahap perkembangan intelektual, yakni sensori motor, pra-operasional, operasional
konkrit, dan operasional formal. Secara umum jenjang pertama terjadi sebelum seseorang
memasuki usia sekolah, jejang kedua dan ketiga dimulai ketika seseorang menjadi peserta
didik di jenjang pendidikan dasar, sedangkan jenjang keempat dimulai sejak tahun kelima
dan keenam sekolah dasar.
Proses pembelajaran terjadi secara internal pada diri peserta didik. Proses tersebut
mungkin saja terjadi akibat dari stimulus luar yang diberikan guru, teman, lingkungan.
Proses tersebut mungkin pula terjadi akibat dari stimulus dalam diri peserta didik yang
terutama disebabkan oleh rasa ingin tahu. Proses pembelajaran dapat pula terjadi sebagai
gabungan dari stimulus luar dan dalam. Dalam proses pembelajaran, guru perlu
mengembangkan kedua stimulus pada diri setiap peserta didik.
Di dalam pembelajaran, peserta didik difasilitasi untuk terlibat secara aktif
mengembangkan potensi dirinya menjadi kompetensi. Guru menyediakan pengalaman
belajar bagi peserta didik untuk melakukan berbagai kegiatan yang memungkinkan
mereka mengembangkan potensi yang dimiliki mereka menjadi kompetensi yang
ditetapkan dalam dokumen kurikulum atau lebih. Pengalaman belajar tersebut semakin
lama semakin meningkat menjadi kebiasaan belajar mandiri dan ajeg sebagai salah satu
dasar untuk belajar sepanjang hayat.
Dalam suatu kegiatan belajar dapat terjadi pengembangan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan dalam kombinasi dan penekanan yang bervariasi. Setiap kegiatan belajar
memiliki kombinasi dan penekanan yang berbeda dari kegiatan belajar lain tergantung
dari sifat muatan yang dipelajari. Meskipun demikian, pengetahuan selalu menjadi unsur
penggerak untuk pengembangan kemampuan lain.

2. Pembelajaran Langsung dan Tidak Langsung


Kurikulum SD NEGERI 2 ARDIMULYO Kabupaten Malang mengembangkan dua
modus proses pembelajaran yaitu proses pembelajaran langsung dan proses pembelajaran
tidak langsung. Proses pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di mana peserta
didik mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik
melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP
berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran. Dalam pembelajaran langsung tersebut peserta
didik melakukan kegiatan belajar mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasi atau menganalisis, dan mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya
dalam kegiatan analisis. Proses pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan
keterampilan langsung atau yang disebut dengan instructional effect.
Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama proses
pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus. Pembelajaran tidak
langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap. Berbeda dengan pengetahuan
tentang nilai dan sikap yang dilakukan dalam proses pembelajaran langsung oleh mata
pelajaran tertentu, pengembangan sikap sebagai proses pengembangan moral dan
perilaku dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan yang terjadi di
kelas, sekolah, dan masyarakat. Kegiatan pembelajaran pokok berbasis aktivitas tersebut
dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar sebagaimana tercantum dalam aras berikut:
Tabel 4.1 Kegiatan Pembelajaran Pokok Berbasis Aktivitas

LANGKAH KOMPETENSI YANG


KEGIATAN BELAJAR
PEMBELAJARAN DIKEMBANGKAN
Mengamati Membaca, mendengar, menyimak, Melatih kesungguhan,
melihat (tanpa atau dengan alat) ketelitian, mencari informasi
Menanya Mengajukan pertanyaan tentang Mengembangkan kreativitas,
informasi yang tidak dipahami rasa ingin tahu, kemampuan
dari apa yang diamati atau merumuskan pertanyaan untuk
pertanyaan untuk mendapatkan membentuk pikiran kritis yang
informasi tambahan tentang apa perlu untuk hidup cerdas dan
LANGKAH KOMPETENSI YANG
KEGIATAN BELAJAR
PEMBELAJARAN DIKEMBANGKAN
yang diamati belajar sepanjang hayat
(dimulai dari pertanyaan aras u
sampai ke pertanyaan yang
bersifat hipotetik)
Mengumpulkan  melakukan eksperimen Mengembangkan sikap teliti,
informasi/ eksperimen  membaca sumber lain selain jujur,sopan, menghargai
buku teks pendapat orang lain,
 mengamati objek/ kejadian/ kemampuan berkomunikasi,
aktivitas menerapkan kemampuan
 wawancara dengan aras umber mengumpulkan informasi
melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan
kebiasaan belajar dan belajar
sepanjang hayat.
Mengasosiasikan/  mengolah informasi yang sudah Mengembangkan sikap jujur,
mengolah informasi dikumpulkan baik terbatas dari teliti, disiplin, taat aturan, kerja
hasil kegiatan mengumpulkan/ keras, kemampuan menerapkan
eksperimen maupun hasil dari prosedur dan kemampuan
kegiatan mengamati dan berpikir induktif serta deduktif
kegiatan mengumpulkan dalam menyimpulkan .
informasi.
 Pengolahan informasi yang
dikumpulkan dari yang bersifat
menambah keluasan dan
kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang
bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda sampai
kepada yang bertentangan.
Mengkomunikasikan Menyampaikan hasil pengamatan, Mengembangkan sikap jujur,
kesimpulan berdasarkan hasil teliti, toleransi, kemampuan
analisis secara lisan, tertulis, atau
berpikir sistematis,
media lainnya mengungkapkan pendapat
dengan singkat dan jelas, dan
mengembangkan kemampuan
berbahasa yang baik dan benar.
Berpusat pada peserta Semua Langkah pembelajaran Kemanditian dan bermakna
LANGKAH KOMPETENSI YANG
KEGIATAN BELAJAR
PEMBELAJARAN DIKEMBANGKAN
didik difokuskan pada kebermanfaatan
bagi peserta didik

3. Perencanaan Pembelajaran
- Pemahaman Capaian pembelajaran, untuk dikembangkan pada kompetensi yang dituju
atau yang akan dicapai dan esensi materi yang akan dikembangkan. Capaian Pembelajaran
diagi menjadi beberapa Tujuan Pembelajaran sesuai dengan kompetensi dan esensi materi
yang terkandung. Tujuan Pembelajaran diklasifikasikasikan berdasar jenjang kelas
Pase A kelas 1 dan 2, fase B kelas 3 dan 4, fase C kelas 5 dan 6, selanjutnya dirinci ke
dalam semester 1 dan atau 2 berdasara analisi kebutuhan peserta didik.
Selanjutnya TP ditambah dengan dimensi PPP dan alokasi waktu untuk dilaksanakan
pembelajaran menjadi Modul Ajar
- Tahap pertama dalam pembelajaran menurut standar proses yaitu perencanaan
pembelajaran yang diwujudkan dengan kegiatan penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP).
Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan
secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus. RPP
mencakup: (1) data sekolah, matapelajaran, dan kelas/semester; (2) materi pokok; (3)
alokasi waktu; (4) tujuan pembelajaran, KD dan indikator pencapaian kompetensi; (5)
materi pembelajaran; metode pembelajaran; (6) media, alat dan sumber belajar; (6)
langkah-langkah kegiatan pembelajaran; dan (7) penilaian.
Prinsip mengembangkan atau menyusun RPP adalah sebagai berikut:
a. RPP disusun guru sebagai terjemahan dari ide kurikulum dan berdasarkan silabus yang
telah dikembangkan di tingkat nasional ke dalam bentuk rancangan proses
pembelajaran untuk direalisasikan dalam pembelajaran.
b. RPP dikembangkan guru dengan menyesuaikan apa yang dinyatakan dalam silabus
dengan kondisi di satuan pendidikan baik kemampuan awal peserta didik, minat,
motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan
khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan
peserta didik.
c. Mendorong partisipasi aktif peserta didik
d. Sesuai dengan tujuan Kurikulum SD NEGERI 2 ARDIMULYO Kabupaten Malang
untuk menghasilkan peserta didik sebagai manusia yang mandiri dan tak berhenti
belajar, proses pembelajaran dalam RPP dirancang dengan berpusat pada peserta didik
untuk mengembangkan motivasi, minat, rasa ingin tahu, kreativitas, inisiatif, inspirasi,
kemandirian, semangat belajar, keterampilan belajar dan kebiasaan belajar.
e. Mengembangkan budaya membaca dan menulis
f. Proses pembelajaran dalam RPP dirancang untuk mengembangkan kegemaran
membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk
tulisan.
g. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut.
h. RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan,
pengayaan, dan remedi. Pemberian pembelajaran remedi dilakukan setiap saat setelah
suatu ulangan atau ujian dilakukan, hasilnya dianalisis, dan kelemahan setiap peserta
didik dapat teridentifikasi. Pemberian pembelajaran diberikan sesuai dengan
kelemahan peserta didik.
i. Keterkaitan dan keterpaduan.
j. RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI dan KD,
materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu
keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran
tematik, keterpaduan lintas matapelajaran untuk sikap dan keterampilan, dan
keragaman budaya.
k. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
l. RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan
komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan
kondisi.

4. Komponen dan Sistematika RPP / Modul Ajar


Seminim-minimnya memuat Identiatas dan Langkah pembelajaran, serta assasment yang
akan dilaksanakan
RPP paling sedikit memuat: (1) tujuan pembelajaran, (2) materi pembelajaran, (3) metode
pembelajaran, (4) sumber belajar, dan (5) penilaian.
Langkah-Langkah Pengembangan RPP
a. Mengkaji Silabus
Secara umum, untuk setiap materi pokok pada setiap silabus terdapat 4 KD sesuai
dengan aspek KI (sikap kepada Tuhan, sikap diri dan terhadap lingkungan,
pengetahuan, dan keterampilan). Untuk mencapai 4 KD tersebut, di dalam silabus
dirumuskan kegiatan peserta didik secara umum dalam pembelajaran berdasarkan
standar proses. Kegiatan peserta didik ini merupakan rincian dari eksplorasi, elaborasi,
dan konfirmasi, yakni: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah dan
mengkomunikasikan. Kegiatan inilah yang harus dirinci lebih lanjut di dalam RPP,
dalam bentuk langkah-langkah yang dilakukan guru dalam pembelajaran, yang
membuat peserta didik aktif belajar. Pengkajian terhadap silabus juga meliputi
perumusan indikator KD dan penilaiannya.
b. Mengidentifikasi Materi Pembelajaran
Mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang pencapaian KD dengan
mempertimbangkan:
1) potensi peserta didik;
2) relevansi dengan karakteristik daerah,
3) tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta
didik;
4) kebermanfaatan bagi peserta didik;
5) struktur keilmuan;
6) aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;
7) relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan
8) alokasi waktu.
c. Menentukan Tujuan, tujuan dapat diorganisasikan mencakup seluruh KD atau
diorganisasikan untuk setiap pertemuan. Tujuan mengacu pada indikator, paling tidak
mengandung dua aspek: Audience (peserta didik) dan Behavior (aspek kemampuan).
d. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang
melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik
dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian KD.
Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan
pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar
memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah
sebagai berikut.
1) Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik,
khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.
2) Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan manajerial yang dilakukan
guru, agar peserta didik dapat melakukan kegiatan seperti di silabus.
3) Kegiatan pembelajaran untuk setiap pertemuan merupakan skenario langkah-
langkah guru dalam membuat peserta didik aktif belajar. Kegiatan ini
diorganisasikan menjadi kegiatan: Pendahuluan, Inti, dan Penutup. Kegiatan inti
dijabarkan lebih lanjut menjadi rincian dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan
konfirmasi, yakni: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan. Untuk pembelajaran yang bertujuan
menguasai prosedur untuk melakukan sesuatu, kegiatan pembelajaran dapat
berupa pemodelan/demonstrasi oleh guru atau ahli, peniruan oleh peserta didik,
pengecekan dan pemberian umpan balik oleh guru, dan pelatihan lanjutan.
e. Penjabaran Jenis Penilaian
Di dalam silabus telah ditentukan jenis penilaiannya. Penilaian pencapaian KD peserta
didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes
dan nontes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap,
penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio,
dan penilaian diri. Oleh karena pada setiap pembelajaran peserta didik didorong untuk
menghasilkan karya, maka penyajian portofolio merupakan cara penilaian yang harus
dilakukan untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan
menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara
sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam
pengambilan keputusan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang penilaian yaitu sebagai berikut:
1) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi yaitu KD-KD pada
KI-3 dan KI-4.
2) Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan
peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk
menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.
3) Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.
Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis
untuk menentukan KD yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk
mengetahui kesulitan peserta didik.
4) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa
perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik
yang pencapaian kompetensinya di bawah ketuntasan, dan program pengayaan
bagi peserta didik yang telah memenuhi ketuntasan.
5) Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh
dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan
pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada
proses misalnya teknik wawancara, maupun produk berupa hasil melakukan
observasi lapangan.

B. Pembelajaran
Dalam kurikulum tahun ajaran 2022 /2023 , SD NEGERI 2 ARDIMULYO menggunakan
pendetana mata pelajaran dan atau tematik

C. Penilaian
1. Pengertian
Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan
instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian pendidikan sebagai proses
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar
peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio,
ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat
kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, dan ujian sekolah , yang diuraikan sebagai
berikut.
a. Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk
menilai mulai dari masukan (input), proses,dan keluaran (output) pembelajaran.
b. Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta didik secara
reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya dengan kriteria yang telah
ditetapkan.
c. Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan untuk menilai
keseluruhan entitas proses belajar peserta didik termasuk penugasan perseorangan
dan/atau kelompok di dalam dan/atau di luar kelas khususnya pada sikap/perilaku
dan keterampilan.
d. Ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk
memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik.
e. Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk menilai
kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau
lebih.
f. Penilain Tengah Semester (PTS) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8-9
minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan penilaian tengah semester meliputi
seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
g. Penialian Akhir Semester (PAS) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan
PAS meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester
tersebut.
2. Prinsip dan Pendekatan Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar didasarkan pada
prinsip-prinsip sebagai berikut.
a. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standardan tidak dipengaruhi
faktor subjektivitas penilai.
b. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana,
menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.
c. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporannya.
d. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar
pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
e. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada
pihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan
hasilnya.
f. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.
3. Penilaian Hasil dan Proses Pembelajaran
Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian otentik (authentic
assesment) yang menilai kesiapan siswa, proses, dan hasil belajar secara utuh.
Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya,
dan perolehan belajar siswa atau bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional
(instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran.
Hasil penilaian otentik dapat digunakan oleh guru untuk merencanakan program
perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu,
hasil penilaian otentik dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses
pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian Pendidikan. Evaluasi proses
pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran dengan menggunakan alat: angket,
observasi, catatan anekdot, dan refleksi.
4. Ruang Lingkup, Teknik, dan Instrumen Penilaian
a. Ruang Lingkup Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk
menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah
ditetapkan. Cakupan penilaian merujuk pada ruang lingkup materi, kompetensi
mata pelajaran/kompetensi muatan/kompetensi program, dan proses.
b. Teknik dan Instrumen Penilaian
Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut.
1) Penilaian kompetensi sikap
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian
diri, penilaian “teman sejawat”(peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal.
Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian
antarpeserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang
disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.
Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara
berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun
tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah
indikator perilaku yang diamati.
Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik
untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks
pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian
diri. Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara
meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian
kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta
didik.
Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi
informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik
yang berkaitan dengan sikap dan perilaku.
2) Penilaian Kompetensi Pengetahuan, pendidik menilai kompetensi pengetahuan
melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan.
a) Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat,
benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi
pedoman penskoran.
b) Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.
c) Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang
dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik
tugas.
3) Penilaian Kompetensi Keterampilan
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu
penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi
tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio.
Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale)
yang dilengkapi rubrik.
Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan
melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi.
Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan
perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam
waktu tertentu.
4) Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai
kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat
reflektif-integratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau
kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Karya tersebut dapat
berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan kepedulian peserta didik
terhadap lingkungannya.
Instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan:
1) substansi yang merepresentasikan kompetensi yang dinilai;
2) konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk
instrumen yang digunakan; dan
3) penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan
tingkat perkembangan peserta didik.
5) Ketuntasan Belajar Ketuntasan Belajar ditentukan sebagai berikut : ditentukan
berdasar KKM mata pelajaran di SDN ........... bagi kelas 2,3,5,dan 6.
Implikasi dari ketuntasan belajar tersebut adalah sebagai berikut:
1) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan remedial individual sesuai
dengan kebutuhan kepada peserta didik yang memperoleh nilai kurang
KKM
2) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: yang nilai capaian akhirnya nya 3 atau
lebih mata pelajaran di bawah KKM tidak dapat dinaikkan kelas
3) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diadakan remedial klasikal sesua dengan
kebutuhan apabila lebih dari 75% peserta didik memperoleh nilai kurang
KKM . Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, pembinaan terhadap peserta didik
yang secara umum profil sikapnya belum berkategori baik dilakukan
secara holistic (paling tidak oleh guru mata pelajaran, guru BK, dan orang
tua).
BAB V
KALENDER PENDIDIKAN

A. Pengertian Kalender Pendidikan


Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu
efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di sekolah menyusun kalender
pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran selama satu tahun ajaran yang
mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan
hari libur. Pengaturan waktu belajar di sekolah mengacu pada standar isi dan disesuaikan dengan
kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan
dari pemerintah daerah.
Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun kalender
pendidikan sebagai berikut :
1. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun pelajaran telah ditetapkan oleh
pemerintah yaitu bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.
2. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran. SD NEGERI 2 ARDIMULYOKabupaten Malang dapat mengalokasikan lamanya
minggu efektif belajar sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya.
3. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah
jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah
jam untuk kegiatan pengembangan diri.
4. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal. Hari libur SD NEGERI 2 ARDIMULYOKabupaten Malang ditetapkan
berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal
yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau
organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
5. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari
libur khusus.
6. Libur jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran digunakan untuk
penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun.
7. Sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat
mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran efektif.
8. Bagi SD NEGERI 2 ARDIMULYOKabupaten Malang yang memerlukan kegiatan khusus
dapat mengalokasikan waktu secara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar
dan waktu pembelajaran efektif.
9. Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan jenis
pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Pusat/ Provinsi/Kabupaten/Kota.

B. Jumlah Hari Efektif, Libur, dan Jadwal Pelajaran


Tabel 5.1 Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2022 / 2023
SD Negeri / Swasta ........................Kabupaten Malang
Jml.
JULI 2022 Tanggal Uraian Kegiatan
HBE
Minggu - 7 14 21 28 1
Senin 1 8 15 22 29 3 2-5
Selasa 2 9 16 23 30 3 9-14
Rabu 3 10 17 24 31 3 15-17
Kamis 4 11 18 25 2
Jumat 5 12 19 26 2
Sabtu 6 13 20 27

Jml.
AGUSTUS 2022 Tanggal Uraian Kegiatan
HBE
Minggu - 4 11 18 25
Hari Raya Idhul Adha 1440
Senin - 5 12 19 26 4 11
H
Idhul Adha 1440 H
Selasa - 6 13 20 27 4 12
SDN ........... 1
Rabu - 7 14 21 28 4 16 HUT RI ke 74 SDN ........... 1
Kamis 1 8 15 22 29 5 17 HUT RI ke 74
Jumat 2 9 16 23 30 5
Sabtu 3 10 17 24 31
Jml.
SEPTEMBER 2022 Tanggal Uraian Kegiatan
HBE
Minggu 1 8 15 22 29
Senin 2 9 16 23 30 5 1 Tahun Baru Islam 1441 H
Tahun Baru Islam 1441 H
Selasa 3 10 17 24 4 2
SDN ........... 1
Rabu 4 11 18 25 4 14 Outing Class SDN ........... 1
Kamis 5 12 19 26 4 16 Hari Ozon Sedunia
Jumat 6 13 20 27 4 23 – 27 PTS/KTS Ganjil
Sabtu 7 14 21 28

Jml.
OKTOBER 2022 Tanggal Uraian Kegiatan
HBE
Minggu - 6 13 20 27
Senin - 7 14 21 28 4 7 Hari Habitat Dunia PBB
Selasa 1 8 15 22 29 5 19 Outing Class SDN ........... 1
Rabu 2 9 16 23 30 5
Kamis 3 10 17 24 31 5
Jumat 4 11 18 25 - 4
Sabtu 5 12 19 26 -

Jml.
NOVEMBER 2022 Tanggal Uraian Kegiatan
HBE
Hari Cinta Puspa & Satwa
Minggu - 3 10 17 24 5
Nas.
Senin - 4 11 18 25 4 8 Hari Tata Ruang
Maulud Nabi Muhammad
Selasa - 5 12 19 26 4 9
SAW
Maulud Nabi Muhammad
Rabu - 6 13 20 27 4 15
SAW SDN ........... 1
Kamis - 7 14 21 28 4 16 Outing Class SDN ........... 1
Jumat 1 8 15 22 29 5 21 Hari pohon
Sabtu 2 9 16 23 30 28 Hari menanam Nasional

Jml.
DESEMBER 2022 Tanggal Uraian Kegiatan
HBE
Minggu 1 8 15 22 29 2-6 PAS Ganjil
Senin 2 9 16 23 30 3 11 Hari Gunung Sedunia
Selasa 3 10 17 24 31 3 20 Penerimaan Raport Ganjil
Libur Semester Ganjil 2022 /
Rabu 4 11 18 25 3 23 – 31
2023
Kamis 5 12 19 26 3 24-25 Hari Raya Natal
Jumat 6 13 20 27 3
Sabtu 7 14 21 28

Jml.
JANUARI 2022 Tanggal Uraian Kegiatan
HBE
Minggu - 5 12 19 26
Senin - 6 13 20 27 4 1 Tahun Baru 2022
Hari Penc. Gerakan 1 juta
Selasa - 7 14 21 28 4 10
Pohon
Rabu 1 8 15 22 29 4 18 Outing Class SDN ........... 1
Kamis 2 9 16 23 30 5 25 Tahun Baru Imlek 2571
Jumat 3 10 17 24 31 5
Sabtu 4 11 18 25

Jml.
FEBRUARI 2022 Tanggal Uraian Kegiatan
HBE
Minggu 2 9 16 23
Senin 3 10 17 24 4 15 Outing Class SDN ........... 1
Selasa 4 11 18 25 4 21 Hari Peduli Sampah
Rabu 5 12 19 26 4
Kamis 6 13 20 27 4
Jumat 7 14 21 28 4
Sabtu 1 8 15 22 29

Jml.
MARET 2022 Tanggal Uraian Kegiatan
HBE
Minggu 1 8 15 22 29 9-13 PTS Genap
Senin 2 9 16 23 30 5 14 Outing Class SDN ........... 1
Selasa 3 10 17 24 31 5 20 Hari Kehutanan Sedunia
Rabu 4 11 18 25 3 22 Hari Air/ Isro'Miroj 1441 H
Kamis 5 12 19 26 4 23 Hari Meteorologi
Jumat 6 13 20 27 4 25 Hari Raya Nyepi Saka 1942
Sabtu 7 14 21 28 30-31 Ujian Praktik
Jml.
APRIL 2022 Tanggal Uraian Kegiatan
HBE
Minggu 5 12 19 26
Senin 6 13 20 27 3 1-3 Ujian Praktik
Selasa 7 14 21 28 4 11 Outing Class SDN ........... 1
Rabu 1 8 15 22 29 5 10 Wafat Yesus Kritus
Kamis 2 9 16 23 30 4 22 Hari Bumi
Jumat 3 10 17 24 2 23-27 Libur Permulaan Puasa
Sabtu 4 11 18 25

Jml.
MEI 2022 Tanggal Uraian Kegiatan
HBE
Minggu 3 10 17 24 31 1 Hari Buruh
Senin 4 11 18 25 3 7 Hari Raya Waisak 2572
Selasa 5 12 19 26 3 18-20 Pesantren Ramadhan
Rabu 6 13 20 27 3 21 Kenaikan Isa Al-Masih
Hari Keanekaragaman
Kamis 7 14 21 28 22
1 Hayati
Hari Tanpa Tembakau
Jumat 1 8 15 22 29 31
2 Sedunia
Sabtu 2 9 16 23 30 21-29 Libur Hari Raya

Jml.
JUNI 2022 Tanggal Uraian Kegiatan
HBE
Minggu 7 14 21 28
Senin 1 8 15 22 29 1 1 Hari Lahir Pancasila
Selasa 2 9 16 23 30 1 2-5 PAS Genap
Hari Lingkungan Hidup
Rabu 3 10 17 24 1 5
Sedunia
Kamis 4 11 18 25 1 20 Penerimaan Raport Genap
Jumat 5 12 19 26 1 22 - 30 Libur Semester Genap
Sabtu 6 13 20 27
 Semester I : 115 hari
 Semester II : 107 hari
 Hari Balajar Efektif Fakultatif : 3 hari
Tabel 5.2 Jadwal Pelajaran SD NEGERI 2 ARDIMULYO
Kabupaten Malang
Tahun Pelajaran 2022 / 2023

KELA ALOKASI HARI


S WAKTU SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT
1 1 06.45 – 07.20 Upacara GLS/ PPK GLS/ PPK GLS/ PPK GLS/
2 07.20 - 07.55 PJOK Tematik Agama Tematik Tematik
3 07.55 - 08.30 PJOK Tematik Agama Tematik Tematik
4 08.30 - 09.05 PJOK Tematik Agama Tematik Tematik
* 09.05 – 09.20 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
5 09.20 - 09.55 Tematik Tematik Agama Tematik Tematik
6 09.55 - 10.30 Tematik Tematik Tematik Tematik Tematik
7 10.30 - 11.05 Tematik Tematik Bhs.Jawa Tematik Tematik
* 11.05 - 11.20 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
8 11.20 - 11.55 PPK/Ekskul PJOK Bhs.Jawa PPK/ PPK/
11.55 - 12.25 Bhs. Ing. PPK/ PPK/ -- --
(Ekskul Wajib) Ekskul Ekskul

2 1 06.45 – 07.20 Upacara GLS/ PPK GLS/ PPK GLS/ PPK GLS/ PPK
2 07.20 - 07.55 Tematik Tematik Tematik Tematik Agama
3 07.55 - 08.30 Tematik Tematik Tematik Tematik Agama
4 08.30 - 09.05 Tematik Tematik Tematik Tematik Agama
* 09.05 – 09.20 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
5 09.20 - 09.55 PJOK Tematik PJOK Tematik Agama
6 09.55 - 10.30 PJOK Tematik Tematik Bhs.Jawa Tematik
7 10.30 - 11.05 PJOK Tematik Tematik Bhs.Jawa Tematik
* 11.05 - 11.20 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
8 11.20 - 11.55 PPK/Ekskul Tematik Tematik PPK/Ekskul PPK/
11.55 - 12.25 -- PPK/ PPK/ Bhs. Ing. --
Ekskul Ekskul (Ekskul
Wajib)
3 1 06.45 – 07.20 Upacara GLS/ PPK GLS/ PPK GLS/ PPK GLS/ PPK
2 07.20 - 07.55 Agama Tematik PJOK Tematik Tematik
3 07.55 - 08.30 Agama Tematik PJOK Tematik Tematik
4 08.30 - 09.05 Agama Tematik PJOK Tematik Tematik
* 09.05 – 09.20 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
5 09.20 - 09.55 Agama Tematik Tematik PJOK Tematik
6 09.55 - 10.30 Tematik Tematik Tematik Bhs.Jawa Tematik
7 10.30 - 11.05 Tematik Tematik Tematik Bhs.Jawa Tematik
* 11.05 - 11.20 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
8 11.15 - 11.50 Tematik Tematik Tematik Tematik --
* 11.50 - 12.50 Ishoma Ishoma Ishoma Ishoma Ishoma
* 12.50 - 13.50 PPK/Ekskul Bhs. Ing. PPK/ PPK/Ekskul PPK/
(Ekskul Ekskul Ekskul
Wajib)
ALOKASI HARI
KELAS
WAKTU SENIN SELASA EFEKTIF
RABU KAMIS JUMAT
4 1 06.45 – 07.20 Upacara GLS/ GLS/ PPK GLS/ PPK GLS/ PPK
2 07.20 - 07.55 Matematika Tematik Tematik PJOK Tematik
3 07.55 - 08.30 Matematika Tematik Tematik PJOK Tematik
4 08.30 - 09.05 Tematik Tematik Tematik PJOK Tematik
* 09.05 – 09.20 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
5 09.20 - 09.55 Tematik Tematik Tematik Tematik Matematika
6 09.55 - 10.30 Tematik Agama Tematik Tematik Matematika
7 10.30 - 11.05 Tematik Agama Tematik Tematik Matematika
* 11.05 - 11.20 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
8 11.20 - 11.55 Bhs.Jawa Agama PJOK Tematik --
* 11.55 - 12.55 Ishoma Ishoma Ishoma Ishoma Ishoma
9 12.55 - 13.30 Bhs.Jawa Agama Matematika Tematik --
* 13.30 - 14.30 TIK PPK/ Bhs. Ing. PPK/ PPK/
(Ekskul Ekskul (Ekskul Ekskul Ekskul
Wajib) Wajib)
5 1 06.45 – 07.20 Upacara GLS/ PPK GLS/ PPK GLS/ PPK GLS/ PPK
2 07.20 - 07.55 Matematika PJOK Matematika Agama Bhs.Jawa
3 07.55 - 08.30 Matematika PJOK Matematika Agama Bhs.Jawa
4 08.30 - 09.05 Tematik PJOK Tematik Agama Matematika
* 09.05 – 09.20 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
5 09.20 - 09.55 Tematik Tematik Tematik Agama Matematika
6 09.55 - 10.30 Tematik Tematik Tematik Tematik Tematik
7 10.30 - 11.05 Tematik Tematik Tematik Tematik Tematik
* 11.05 - 11.20 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
8 11.20 - 11.55 Tematik Tematik Tematik PJOK --
* 11.55 - 12.55 Ishoma Ishoma Ishoma Ishoma Ishoma
9 12.55 - 13.30 Tematik Tematik Tematik Tematik Bhs. Ing.
(Ekskul
* 13.30 - 14.30 PPK/ TIK (Ekskul PPK/Ekskul PPK/   Wajib)
Ekskul Wajib) Ekskul

6 1 06.45 – 07.20 Upacara GLS/ PPK GLS/ PPK GLS/ PPK GLS/ PPK
2 07.20 - 07.55 Tematik Matematika Matematika Tematik PJOK
3 07.55 - 08.30 Tematik Matematika Matematika Tematik PJOK
4 08.30 - 09.05 Tematik Bhs.Jawa Tematik Tematik PJOK
* 09.05 – 09.20 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
5 09.20 - 09.55 Tematik Bhs.Jawa Tematik Tematik Tematik
6 09.55 - 10.30 Tematik Tematik Tematik Agama Matematika
7 10.30 - 11.05 Tematik Tematik Tematik Agama Matematika
* 11.05 - 11.20 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
8 11.20 - 11.55 Tematik Tematik Tematik Agama --
* 11.55 - 12.55 Ishoma Ishoma Ishoma Ishoma Ishoma
9 12.55 - 13.30 Tematik PJOK Tematik Agama --
* 13.30 - 14.30 PPK/ PPK/Ekskul TIK (Ekskul PPK/ Bhs. Ing.
Ekskul Wajib) Ekskul (Ekskul

Tabel 5.3 Jadwal Pembelajaran Jarak Jauh SD NEGERI 2 ARDIMULYOKabupaten


Malang
Tahun Pelajaran 2022 / 2023

HARI EFEKTIF
KELAS
SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT
1 Tematik Agama Tematik Tematik Tematik
PJOK Tematik Bahasa Jawa Tematik Tematik

2 Tematik Agama Tematik Tematik Tematik


PJOK Tematik Bahasa Jawa Tematik Tematik

3 Tematik PJOK Tematik Agama Matematika


Bahas a Jawa Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat

4 Matematika Tematik Tematik Tematik Agama


Tematik Bahasa Jawa PJOK Tematik Tematik

5 Agama Matematika Tematik Tematik Tematik


Tematik Tematik Bahasa Jawa PJOK Tematik

6 Tematik Matematika Tematik Agama Tematik


Tematik Tematik Bahasa Jawa Tematik PJOK
BAB VI
PENUTUP

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah dan ucapan rasa terima kasih kepada segenap
pihak yang telah membantu baik moril maupun materiel sampai tersusunnya Kurikulum SD
NEGERI 2 ARDIMULYO Kabupaten Malang.
Tim menyadari bahwa di dalam penyusunan Kurikulum SD NEGERI 2 ARDIMULYO
Kabupaten Malang ini masih terdapat kekurangan di sana-sini, oleh sebab itu Tim berharap
adanya masukan dan kritikan yang bersifat membangun dari semua pihak guna untuk tercapai
penyusunan Kurikulum ini dengan baik dan sempurna.
Dengan terwujudnya Kurikulum SD NEGERI 2 ARDIMULYO Kabupaten Malang ini
hendaknya bisa bermanfaat khususnya bagi sekolah SD NEGERI 2 ARDIMULYO Kabupaten
Malang sendiri umumnya bagi perkembangan pendidikan yang ada di Kabupaten Malang yang
kita cintai.

Anda mungkin juga menyukai