KAJIAN PUSTAKA
1
Dewi Salma Prawiladilaga, Wawasan Teknologi Pendidikan. (Jakarta: Prenada Kencana group, 2012)
h.162
10
11
2
Dewi Salma Prawiladilaga,Loc.it
12
3
Dewi Salma Prawiladilaga,Loc.it
13
organisasi.
1. Pengertian Analisis
yang padu.5
4
KBBI, (http://kbbi.web.id/analisis), diakses pada tanggal 18 Oktober 2017.
5
Komaruddin, Ensiklopedia Manajemen : edisi kedua, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 1994), hal. 31
14
mempersempit jarak.
2. Pengertian Kinerja
6
Ismail Nawawi Uha, Budaya Organisasi Kepemimpinan & Kinerja: Proses Terbentuk, Tumbuh
Kembang, Dinamika, dan Kinerja Organisasi, (Jakarta:Kencana Prenadamedia Group, 2013), hal. 211
7
Janice Dent and Phil Anderson, Fundamental of HPI : Performance, (United States : ASTD, 2000),
hal.1
15
measurable outcomes.8
waktu tertentu.9
a. Tingkat organisasi
8
Dewi Salma Prawiradilaga, op.cit., hal.170
9
Ismail Nawawi Uha, Op.cit. 213
10
Janice Dent and Phil Anderson, loc.it
16
b. Tingkat proses
c. Tingkat individu
mendukung proses.
17
Ketiga level kinerja ini saling terkait satu sama lain. Jika terjadi
yang lain.
11
William J. Rothwell, ASTD Models for Human Performance Improvement: Roles, Competencies, and
Outputs (USA : American Society for Training and Development (ASTD), 1999) h.6
12
Allison Rossett, First Things Fast: A Handbook for Performance Analysis, Second Edition (San
Francisco :Pfeiffer, 2009)h.20
19
13
Prawiradilaga, loc.it. 170
20
memperbaikinya.14
kesenjangan tersebut.
yang diinginkan.
14
Jean Barbazette, Training Needs Assessment Method, Tools, and Techniques (San fansisco : Pfeiffer,
2006) h.17
21
individu organisasi.
individu organisasi.
15
Allison Rosset, Op.cit hal 31
16
Allison Rosset, Op.cit hal 36
22
dan evaluasi.17
17
Zulkifli L, Psikologi Perkembangan (Bandung: Remaja Rosdakarya,2002), h.65
18
Dewi Salma Prawiradilaga, Prinsip Desain Pembelajaran (Jakarta : Prenada, 2008) h.33
23
19
Harold D. Stolovitch dan Erica J.Keeps, “Beyond Training Ain’t Performance Fieldbook” (USA :
ASTD,2006) h.43
24
perusahaan.
tersebut.
dan efisiensi.
kinerja.
perusahaan tersebut.
karyawan dengan cara yang tepat. Model ini bertumpu pada dua
analisis penyebab.20
20
Dewi Salma Prawiradilaga, op.cit., hal.170
28
yaitu:22
1. Analisis Organisasi
21
Darlene Van Tiem, James L. Moseley, Joan C. Dessinger, Fundamentals of Performance
Improvement: Optimizing Results Through People (Jakarta: Prenada Kencana group, 2012) h.44
22
30
organisasi.
2. Analisis Lingkungan.
3. Mengidentifikasikan kesenjangan
4. Analisis penyebab
5. Rekomendasi intervensi
masalah kinerja (Mager & Pipe, 1997). Model ini disajikan dalam
kinerja23
23
Ryan Watkins, Doug Leigh, Handbook of Improving Performance in the Workplace : Selecting and
Implementing Performance Interventions (Sans Francisco : Pfeiffer, 2010) h.10
34
Mungkinkah karyawan
melakukannya di masa lalu?
Apakah keterampilan itu
sering digunakan?
Tahap Apakah ada Bisakah tugas menjadi lebih
6 penyebab lain? mudah?
Apakah ada hambatan lain?
Apakah para karyawan
memiliki potensi untuk
berubah?
Tahap Solusi mana yang Apakah solusinya layak?
7 terbaik? Berapa biaya untuk
kemungkinan solusi ?
Buat daftar dan
implementasikan rencana
kegiatan
kinerja yang tidak jelas, sumber daya yang tidak memadai, dan
solusi terhadap masalah kinerja. Model Mager dan Pipe ini juga
kerja.24
24
Allison Rosset, Op.cit hal 34
41
b. Motivasi
memperburuk kinerja.
d. Insentif
yang diinginkan.
43
6. Intervensi
karyawan dan SDM yang ada pada suatu organisasi agar menjadi
dipilih. Mereka memberi tahu kita apa yang harus kita lakukan
kinerja buruk atau mendorong usaha yang sukses, kita tahu apa
pendorong kinerja :
25
Prawiladilaga, Op.Cit hal 177
45
• Basis pengetahuan
• Inisiatif komunikasi,
termasuk harapan
yang jelas dan
terkini
Kurangnya motivasi Orang tidak • Pemilihan individu
melakukannya karena yang ingin
mereka tidak berpikir melakukannya
mereka bisa atau karena • Pengaturan tujuan
mereka tidak terlalu partisipatif
peduli tentang hal itu. • Pendidikan dan
pelatihan,
pembinaan,
pendampingan
• Alat bantu
pekerjaan,
dokumentasi
• Alat pendukung
kinerja
• Basis pengetahuan
• Inisiatif komunikasi,
seperti podcast oleh
para pemimpin
Lingkungan, Orang tidak • Desain pekerjaan,
peralatan, proses melakukannya karena pengayaan
yang tidak efektif proses, pengaturan, pekerjaan
peralatan, atau ruang • Desain ruang kerja
kerja tidak mendukung • Proses rekayasa
usaha mereka. ulang
• Alat baru atau yang
lebih baik
Insentif yang tidak Orang tidak • Kebijakan baru
efektif atau tidak ada melakukannya karena • Revisi sistem
melakukan hal itu tidak manajemen kinerja
menimbulkan masalah • Pengembangan
manajemen
46
C. Profil Lembaga
PT. Neo Bazar Indonesia memiliki visi “To be the next UNICORN
Indonesia”
2. Sejarah Organisasi
PT. Neo Bazar Indonesia didirikan pada bulan April 2016 dan
bulan yang sama yaitu bulan November 2016, PT. Neo Bazar
BBM dan resmi bekerja sama dengan pihak BBM pada bulan April
Neo Bazar Inonesia saat ini juga menjalin kerja sama dengan
3. Struktur Organisasi
D. Divisi Konten
Divisi konten merupakan salah satu divisi yang ada di PT. Neo Bazar
sub divisi konten terbagi menjadi 2 (dua) yaitu translator dan editor :
1. Translator
makna kata atau teks dalam bahasa lainnya baik lisan maupun
mengalihbahasakan.
tingkat produktif
menerjemahkan
sasaran
51
sebagai berikut :
Tugas
2. Editor
1. Menguasai Ejaan
yang baku saat ini. Hal ini meliputi penggunaan huruf kecil dan
harus tahu mana kalimat yang baik dan benar, dan mana
kalimat yang salah dan tidak benar. Selain itu, seorang editor
kata yang ada dalam satu bahasa tertentu. Oleh karena itu,
dan kalimat yang halus; kata yang perlu dihindari dan kata yang
informasi.
8. Memiliki keluwesan.
keluhan.
penyuntingan naskah.
yang disuntingnya.
telah ditulisnya
57
E. Penelitian Relevan
analisis kinerja.
Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis kinerja
Allison Rosset dan Arwandy yang terdiri dari empat tahapan yaitu
kesimpulan.
F. Kerangka Berpikir
daya manusia.
kepuasan pelanggan oleh karena itu kinerja Divisi Konten harus sangat
yang perlu diperhatikan yaitu visi, misi, nilai, tujuan, strategi dan isu kritis
inginkan.
62
kondisi kinerja saat ini atau yang sedang berlangsung. Dalam tahap ini
berasal dari dalam individu (faktor internal) maupun dari luar individu
(faktor eksternal).
terpecahkan.