Anda di halaman 1dari 5

Tugas 1

Nama : Elisabet Ani Ayu Senjaya

Mata Kuliah : Teknologi Peningkatan Kinerja

1. Kinerja
Menurut The Scriber dalam kamus Bantam Englis Dictionary (1979), istilah kinerja
(performance) berasal dari kata to perform yang memiliki arti melakukan, menjalankan dan
melaksanakan.1
Adapun American Society of Traininig & Development (ASTD) mendefinisikan kinerja
sebagai faktor-faktor seperti budaya, misi, alur kerja, tujuan, lingkungan, pengetahuan dan
keterampilan yang saling bekerja sama untuk menghasilkan sesuatu yang berharga. Dengan
kata lain, kinerja berfokus pada pencapaian output atau hasil.2
Adapun definisi lain menurut Bernardin dan Russel (1993) yang mengatakan bahwa
kinerja merupakan pencatatan hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi pekerjaan atau kegiatan
tertentu selama kurun waktu tertentu.3
Sesuai dari berbagai definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah
pencapaian atau hasil yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan selama kurun waktu tertentu.
Hasil ini akan dipengaruhi oleh intergrasi dari berbagai faktor, yakni budaya, misi, alur
kerja, tujuan, lingkungan, pengetahuan, dan keterampilan.

2. Teknologi
Salisbury (1996) menjelaskan bahwa teknologi adalah “systematic application of
scientific or other organized knowledge to practical task”. (Aplikasi sistematik sains atau
pengetahuan lain dalam tugas praktikal). 4
James Finn (1960) menambahkan bahwa teknologi, “in addition to machinery,
technology include processes, system, management, and control mechanism both human and
non-human and away of looking at the problem as to their interest and difficulty, the
feasibility of technical solution, and the economic values-broadly considered-of those-
solution.” 5
Kemudian, menurut Romiszowki (1981: 11), “technology is the creative application of
science to industrial (or any practical) purposes”. Itu berarti teknologi tidak berbentuk
produk atau barang.6
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa teknologi adalah sistem penerapan
pengetahuan yang tidak selalu berbentuk barang. Ini mencakup proses, sistem, manajemen,
dan mekanisme kontrol baik manusia maupun nonmanusia. Tujuannya yaitu untuk
mengatasi kesulitan, membuat solusi teknis, dan meningkatnya nilai ekonomi atas solusi
tersebut. Meningkatkan produktivitas. Contoh : menciptakan antibullying, adanya
peningkatan kesadaran.
3. Teknologi kinerja
Harless dalam Geiss (1986) mendefinisikan teknologi kinerja adalah “human
performance technology is defined as .the process of selection, analysis, design,
development, implementation, and evaluation of programs to most cost-effectively influence
human behavior and accomplishment (Teknologi kinerja manusia merupakan sebuah proses
seleksi, analisis, perancangan, pengembangan, implementasi, dan evaluasi program yang
paling efektif untuk mempengaruhi perilaku dan prestasi manusia).7
Selanjutnya, International Society for Performance Improvement (ISPI, 2015)
merumuskan teknologi kinerja sebagai, “a systematic approach to improving productivity
and competence, uses a set of methods, and procedures-and a strategy for solving problems-
for realizing opportunities related to the performance of people.” (Teknologi kinerja
merupakan sebuah pendekatan sistematis untuk meningkatkan kinerja dan kompetensi.
Dalam meningkatkan kinerja dan kompetensi tersebut digunakan serangkaian metode,
prosedur dan strategi untuk memecahkan masalah serta melihat peluang yang berkaitan
dengan kinerja manusia). 8
Adapun definisi teknologi kinerja menurut Pershing (2006: 6) adalah studi dan praktik
etis dalam meningkatkan produktivitas organisasi melalui merancang dan mengembangkan
intervensi yang efektif berorientasi kepada hasil, komprehensif dan sistematis. 9
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa teknologi kinerja adalah studi dan
praktik meningkatkan kinerja manusia serta kompetensi melalui proses seleksi, analisis,
perancangan, pengembangan, implementasi, dan evaluasi untuk mencapai hasil
produktivitas yang komprehensif dan sistematis.

4. Teknologi peningkatan kinerja


Human performance technology didefinisikan sebagai pendekatan rekayasa untuk
mencapai hasil yang diharapkan oleh orang dalam suatu organisasi sebagai performer.
Upaya untuk merekayasa ini bersifat sistematis, sistemik, dan ilmiah (scientific based). 10
Portal online hmjtpunj.weebly.com menambahkan bahwa human performance technology
menggunakan berbagai intervensi dari berbagai disiplin ilmu lain termasuk psikologi
perilaku, instruksional desain sistem, pengembangan organisasi, dan manajemen sumber
daya manusia. Karena itu, menekankan analisis ketat dari tingkat sekarang dan yang
diinginkan kinerja, mengidentifikasi penyebab kesenjangan kinerja, menawarkan berbagai
intervensi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja, panduan proses manajemen
perubahan, dan mengevaluasi hasilnya.11
Kemudian, peningkatan kinerja adalah upaya organisasi untuk menyelenggarakan proses
atau kegiatan belajar selaras dengan kepentingan organisasi itu sendiri.12
Sedangkan improving performance atau diterjemahkan sebagai meningkatkan kinerja
lebih sering merujuk pada suatu pernyataan mengenai keefektifan; bisa merupakan cara-cara
yang diharapkan membawa hasil yang berkualitas, produk yang diharapkan dapat
menciptakan proses belajar yang efektif, dan perubahan-perubahan kompetensi yang dapat
diterapkan di dunia nyata.13
Dengan demikian, teknologi peningkatan kinerja adalah upaya sistematis dan ilmiah dari
sebuah organisasi mengenai proses pencapaian hasil yang berkualitas dan perubahan
kompetensi yang diterapkan di dunia nyata. Upaya ini mengintegrasikan berbagai disiplin
ilmu yakni psikologi perilaku, instruksioanl desain sistem, pengembangan organisasi, dan
manajemen sumber daya manusia.
REFERENSI
1
Ismail, Nawawi Uha. 2013. Budaya Organisasi Kepemimpinan & Kinerja: Proses Terbentuk,
Tumbuh Kembang, Dinamika, dan Kinerja Organisasi, Jakarta:Kencana Prenadamedia Group.
dalam http://repository.unj.ac.id/1938/6/BAB%20II.pdf diakses pada 27 September 2020.
2
Janice Dent and Phil Anderson, Fundamental of HPI : Performance, (United States : ASTD,
2000), hal.1 dalam http://repository.unj.ac.id/1938/6/BAB%20II.pdf diakses pada 27 September
2020
3
Ismail Nawawi Uha, Op.cit. 213 dalam http://repository.unj.ac.id/1938/6/BAB%20II.pdf
diakses pada 27 September 2020
4
Darmawan, Deni dan Ishak Abdulhak. 2013. Teknologi Pendidikan. Bandung: Rosda
5
Darmawan, Deni dan Ishak Abdulhak. 2013. Teknologi Pendidikan. Bandung: Rosda.
6
Prawiradilaga, D.S. dan Uwes Anis Chaeruman. 2018. Teknologi Kinerja. Jakarta: Prenada
Media Gorup.
7
Prawiladilaga, Dewi Salma. 2012. Wawasan Teknologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Kencana
dalam http://repository.unj.ac.id/1938/6/BAB%20II.pdf diakses pada 27 September 2020.
8
Dewi Salma Prawiladilaga,Loc.it dalam http://repository.unj.ac.id/1938/6/BAB%20II.pdf
diakses 27 September 2020
9
Achyanadia, Septy. Peran Teknologi Pendidikan dalam Meningkatkan Kualitas SDM. Program
Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UIKA Bogor.
10
Akbar, Rachmatul dan Prilia Ardisa. 2016. Makalah Dasar Teknologi Pembelajaran
“Teknologi Kinerja dan Peran TP dalam Peningkatan Kinerja”. UNY. Program Pendidikan
Pascasarjana. Teknologi Pembelajaran dalam
https://www.academia.edu/30693458/Teknologi_Kinerja diakses pada 27 September 2020.
11
Himpunan mahasiswa jurusan teknologi pendidikan. What is HTP? dalam

https://hmjtpunj.weebly.com/teknologi-kinerja.html diakses pada 27 September 2020.

12 Prawiradilaga, D.S. dan Uwes Anis Chaeruman. 2018. Teknologi Kinerja. Jakarta: Prenada
Media Gorup.

13 Kristanto, Andi, dkk. 2010. Meningkatkan Kinerja (dalam konteks Teknologi Pendidikan)
diakses dalam https://jadiwijaya.blog.uns.ac.id/2010/06/06/meningkatkan-kinerja-dalam-
konteks-teknologi-pendidikan/ pada 27 September 2020

Anda mungkin juga menyukai