Anda di halaman 1dari 3

BAGAIMANA KEADAAN KEANEKARAGAMAN SERANGGA DI LAHAN

PERSAWAHAN KECAMATAN CIWIDEY DAN KECAMATAN JATISARI, JAWA


BARAT?

Penulis : Alysa Yasyfa N., Shofi Afiya Syahbani, Tresna Puspitasari U., & Azhar Fauzan
F,

PENDAHULUAN

Serangga adalah hewan tak bertulang belakang (invertebrata) yang masuk ke dalam
kelas insekta. Beberapa karakteristiknya adalah tubuh beruas-ruas, terbagi menjadi tiga
segmen, memiliki tiga pasang kaki, serta ada yang bersayap dan ada yang tidak bersayap.
Menurut Elisabeth et al (2021), serangga adalah hewan yang jumlah spesiesnya mendominasi
hampir 80% dari total hewan di bumi. Indonesia pun memiliki hal yang dapat dibanggakan
karena berdasarkan BAPPENAS (1993), sekitar 15% dari jumlah jenis biota utama yang
diketahui di Indonesia terdapat 250.000 jenis serangga dari 751.000 jenis serangga di dunia.

Berbagai macam spesies serangga dapat menempati berbagai ekosistem, salah satunya
ekosistem persawahan yang juga dipengaruhi faktor biotik dan abiotik. Di ekosistem tersebut,
serangga memiliki peran masing-masing, di antaranya sebagai serangga hama, predator, dan
polinator (Siregar et al., 2014). Penelitian “Keanekaragaman Serangga di Daerah Ciwidey
dan Karawang” dilakukan untuk mendapatkan perbandingan data keanekaragaman serangga
dan memberikan informasi komparasi keanekaragaman serangga yang berada di dataran
tinggi (Ciwidey) dan dataran rendah (Karawang) yang dipengaruhi faktor biotik dan abiotik.

ISI
Pada penelitian ini digunakan beberapa analisis kuantitatif yang dilakukan dalam
mengolah data dengan indeks-indeks keanekaragaman jenis. Seperti indeks keanekaragaman
Shannon-Wiener (H’), Kelimpahan relatif (K), indeks kemerataan Evenness (E), dan indeks
Dominansi (C). Berdasarkan nilai indeks kemerataan (E) lahan persawahan Ciwidey
memiliki nilai sebesar 0,86. mengindikasikan tingkat keseragaman serangga tinggi,
sedangkan nilai indeks kemerataan (E) pada lahan persawahan Karawang, Kec. Jatisari,
sebesar 0,95 yang artinya memiliki tingkat keseragaman yang tinggi. Selanjutnya berdasarkan
nilai indeks Keanekaragaman Shannon – Wiener pada lokasi lahan persawahan Ciwidey, desa
Sukawening adalah 2,39. Mengindikasikan tingkat keanekaragaman jenis di lahan
persawahan Ciwidey sedang. Pada lahan persawahan di Karawang, Kec. Jatisari didapatkan
nilai indeks keanekaragaman Shannon – Wiener sebesar 2,2 menunjukkan tingkat
keanekaragaman jenis di lahan tersebut pun sedang pula. Indeks dominansi yang terdapat
pada Kawasan lahan persawahan Kec. Ciwidey, Desa Sukawening memiliki nilai indeks
0,022. Sedangkan untuk nilai indeks dominansi di lahan persawahan di Karawang, Kec.
Jatisari, sebesar 0,022. Spesies serangga yang memiliki kelimpahan relatif tertinggi di lahan
persawahan Ciwidey, Kabupaten bandung adalah Thaia oryzivora (Belalang beras oranye)
dengan nilai kelimpahan relatif sebesar 14,8%. Sedangkan untuk serangga yang memiliki
nilai kelimpahan relatif terkecil adalah Leptispa pygmaea (Kumbang Beras daun) dengan
nilai kelimpahan relatif sebesar 0,8%. spesies serangga yang memiliki kelimpahan relatif
tertinggi di lahan persawahan Jatisari, Kabupaten Karawang adalah Nilaparvata lugens
(Hama wereng batang coklat) dengan nilai kelimpahan relatif sebesar 17,6%. Sedangkan
untuk serangga yang memiliki nilai kelimpahan relatif terkecil adalah Oxya spp. (belalang)
dengan nilai kelimpahan relatif sebesar 3,9%.

KESIMPULAN
Berdasarkan pemaparan hasil di atas diketahui bahwa tingkat kemerataan lahan
persawahan di Kecamatan Ciwidey, Desa Sukawening dan Karawang, Kecamatan Jatisari
memiliki keseragaman yang tinggi, keanekaragaman yang relatif sedang serta memiliki
dominansi yang rendah. Maka dari itu, jumlah individu masing-masing spesies pada kedua
lokasi tersebut relatif sama dan tidak ada spesies yang menonjol atau mendominasi.
Keanekaragaman serangga yang sedang serta dominansi rendah pada kedua lokasi penelitian
dapat disebabkan akibat terjadinya penurunan populasi serangga sehingga keberadaannya
semakin berkurang. Kerusakan habitat dan hilangnya habitat alami dapat menjadi salah satu
faktor penurunan populasi serangga tersebut. Maka dari itu, sebagai makhluk yang memiliki
akal, manusia perlu meningkatkan perhatiannya terhadap lingkungan sekitar sehingga mampu
melestarikan dan melakukan konservasi terhadap keanekaragaman hayati Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. (1993). Keanekaragaman Hayati di Indonesia.
http://www.bappenas.go.id/. (diakses pada 27/09/2021 pukul 18.44).
Elisabeth, D., Hidayat, J. W., & Tarwotjo, U. (2021). Kelimpahan dan Keanekaragaman
Serangga pada Sawah Organik dan Konvensional di Sekitar Rawa Pening. Jurnal
Akademika Biologi, 10(1), 17–23.
Siregar, A., Bakti, D., & Zahara, F. (2014). Keanekaragaman Jenis Serangga Di Berbagai
Tipe Lahan Sawah. Jurnal Agroekoteknologi Universitas Sumatera Utara, 2(4),
1.640–1.647. https://doi.org/10.32734/jaet.v2i4.8471

Anda mungkin juga menyukai