Dosen pengampu:
Disusun oleh:
140410190025
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul “Upaya
Konservasi Serta Peranan Lutung Jawa (Trachypithecus auratus) Bagi Kepentingan
Ekosistem, Ekonomi, Sosial Dan Budaya Masyarakat” dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. Johan Iskandar, M. Sc
selaku dosen mata kuliah Keanekaragaman Hayati di Biologi Universitas Padjadjaran yang sudah
memberikan kepercayaannya kepada penulis untuk menyelesaikan tugas ini dan juga yang telah
membimbing dan memberikan wawasan yang luas mengenai Keanekaragaman Hayati, sehingga
makalah ini menjadi lebih berkualitas.
Besar harapan penulis agar makalah ini dapat memberi pengetahuan mengenai
Keanekaragaman, manfaat dan upaya konservasi Lutung Jawa (Trachypithecus auratus). Penulis
juga berharap agar isi makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih terlampau jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, Penulis terbuka akan
kritik dan saran untuk membangun makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Terima kasih atas
semua pihak yang membantu penyusunan dan membaca makalah ini. Akhir kata, Penulis
mengucapkan terima kasih
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Kingdom Animalia
Phylum Chordata
Class Mammalia
Ordo Primates
Famili Cercopithecidae
Genus Trachypithecus
Spesies Trachypithecus auratus
(É. Geoffroy, 1812)
3.1 Kesimpulan
Lutung Jawa atau dalam bahasa latin disebut (Trachypithecus marmoratus auratus)
adalah satwa endemik penghuni Pulau Jawa. Lutung Jawa hidup secara kelompok yang
terdiri dari 6 – 23 anggota kelompok dan dipimpin oleh jantan sebagai pemimpin. Lutung
Jawa mempunyai panjang tubuh dari ujung kepala hingga tungging, jantan dan betina
dewasa rata-rata 517 mm, dan panjang ekornya rata-rata 742 mm. Sedangkan berat
tubuhnya rata-rata 6,3 kg. Warna rambut hitam, diselingi dengan warna keperak-perakan.
Bagian ventral, berwarna kelabu pucat dan kepala mempunyai jambul. Anak Lutung Jawa
yang baru lahir berwarna kuning jingga dan tidak berjambul. Setelah meningkat dewasa
warnanya berubah menjadi hitam kelabu.
Sudah seharusnya kita sebagai generasi muda mesti melindungi satwa endemik
Pulau Jawa ini. Peranannya di alam-pun banyak, Lutung Jawa juga dikenal sebagai petani
alami hutan, karena mereka memakan buah dan bijinya ditebar melalui kotorannya.
Perilaku yang baik untuk menjaga serta melestarikan hutan, kalau seperti ini, kita bisa
belajar dari perilaku Lutung Jawa dalam menyebarkan serta melestarikan hutan sebagai
sumber kehidupan kita. Selain Itu Lutung Jawa juga memiliki nilai ekonomis dalam
menjadi daya tarik utama dalam pengelolaan ekowisata dan memiliki nilai sosial-budaya
dalam karya sastra berbentuk cerita rakyat atau dongeng berjudul “Lutung Kasarung”.
Lutung Jawa mengalami berbagai ancaman yang sumber utamanya berasal dari
aktivitas manusia, seperti penyempitan habitat dan eksploitasi tidak bertanggung jawab
melalui perburuan untuk diperjual-belikan. Beberapa upaya yang bisa dilakukan dalam
mengkonservasi Lutung Jawa adalah dengan melaksanakan patroli rutin, edukasi dan
kampanye pada masyarakat umum, serta perang melawan perdagangan Lutung Jawa.
DAFTAR PUSTAKA
Afzalani., R.A. Muthalib dan E. Musnandar. 2008. Preferensi pakan, tingkah laku makan dan
kebutuhan nutrien rusa sambar (Cervus unicolor) dalam usaha penangkaran di Provinsi
Jambi. Media Peternakan. 31(2): 114 - 121.
Alikodra, H. S. 2002. Pengelolaan Satwa Liar. Jilid 1. Bogor: Yayasan Penerbit Fakultas
Kehutanan IPB.
Antara Sumsel, 2020. Kecombrang dan rusa timor sebagai ikon puspa dan satwa nasional.
Online. Available at
https://sumsel.antaranews.com/berita/508416/kecombrang-dan-rusa-timor
sebagai-ikon-puspa-dan-satwa-nasional. (Diakses pada 11 November 2021)
Baskaran N, Ramkumaran K, Karthikeyan G. 2016. Spatial and dietary overlap between
blackbuck (Antilope cervicapra) and feral horse (Equus caballus) at Point Calimere
Wildlife Sanctuary, Southern India: Competition between native versus introduced
species. Mammalian Biology. 81: 295–302.
Boer, C. 1994. Studi tentang Keanekaragaman Jenis Burung Berdasarkan Tingkat Pemanfaatan
Hutan Hujan Tropis di Kalimantan Timur/Indonesia. Tesis. Magister Universitas
Wuersburg, Jerman.
Dohna HZ, Peckb DE, Johnson BC, Reeves A, Schumaker BA. 2014. Wildlife–livestock
interactions in a western rangeland setting: Quantifying disease-relevant contacts.
Preventive Veterinary Medicine. 113:447–456.
Fitriyanty, H., Masyud, B., Kartono, A.P. 2014. Respon Rusa Timor Terhadap Pemberian Pakan
Alternatif di Penangkaran. Jurnal Media Konservasi. 19(2): 105-112.
Garsetiasih, R. & Takandjandji, M .2006. Model penangkaran rusa. Prosiding Ekspose
Hasil-Hasil Penelitian: Konservasi dan Rehabilitasi Sumberdaya Hutan Padang. Bogor:
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam.
Kartono, A. P. 2015. Keragaman dan kelimpahan Mamalia di perkebunan sawit PT Sukses Tani
Nusasubur Kalimantan Timur. Media Konservasi. 20(2): 85-92.
Kwatrina RT. 2009. Penentuan Kuota Panenan dan Ukuran Populasi Awal Rusa Timot di
Penangkaran Hutan Penelitian Dramaga.Tesis. Bogor: Sekolah Pascasarjana. Institut
Pertanian Bogor.
Maha, I. T., Manafe, R. Y., Amalo, F. A., & Selan, Y. N. (2021). Karakteristik Morfologi Rusa
timor (Rusa timorensis) dengan Pemeliharaan Ex Situ di Kota Kupang. Acta veterinaria
Indonesiana, 9(1), 1-13.
Maharani D, Siswadi. 2017. Pengaruh Pemberian Kombinasi Pakan Terhadap Pertumbuhan Rusa
Timor (Rusa Timorensis) di KHDTK Rarung Lombok Tengah. Prosiding Seminar
Nasional Perhutanan Sosial. Lombok Barat. p263-269.
Masyud, B., Wijaya, R., & Santosa, I. B. (2007). Pola Distribusi, Populasi Dan Aktivitas Harian
Rusa Timor (Cervus timorensis, de Blainville 1822) Di Taman Nasional Bali Barat
(Distribution, Population and Daily Activities of Timor Deer-Cervus timorensis, de
Blainville 1822 in Bali Barat National Park). Media Konservasi, 12(3).
Papachristou TG, Platis PD. 2011. The impact of cattle and goats grazing on vegetation in oak
stands of varying coppicing age. Acta Oecologica Journal. 37:16-22
Pattiselanno F. 2003. Deer (Cervidae: Artiodactyla: Marnmalia) wildlife Potential with future
expectation. Tigerpaper (30) 3: Juli - Sept 2003.
Rahmah, Yumeida & Karmila, Mila. 2020. Adaptasi Dongeng “Rusa Tak Percaya Diri” Pada
Garnitur Busana Casual Dengan Teknik Sulaman Fantasi. TEKNOBUGA: Jurnal
Teknologi Busana dan Boga. 8. 121-128. 10.15294/teknobuga.v8i2.23974.
Rumakar, S., Puttileihalat, M. M. S., & Tuhumury, A. (2019). Populasi dan Habitat Rusa Timor
(Cervus timorensis). MAKILA: Jurnal Penelitian Kehutanan, 13(1), 40-56. Savadogo P, Tiveau D,
Sawadogo L, Tigabu M. 2008. Herbaceous species responses to long-term effects of prescribed
fire, grazing and selective tree cutting in the savanna-woodlands of West Africa. Perspectives in
Plant Ecology, Evolution and Systematics 10: 179–195 Schroder TO. 1976. Deer in Indonesia.
Netherland. Agricultural University Wageningen - Netherland Nature Conservation Dept.
Semiadi, G and R.T.P. Nugraha, 2004. Panduan Pemeliharaan Rusa Tropis. Bogor: Pusat
Penelitian Biologi LIPI.
Sumadi A, Utami S, Waluyo EA. 2008. Pendekatan model sistem dalam kebijakan pengelolaan
populasi rusa (Rusa timorensis Mul. & Schl. 1844) di Taman Nasional Baluran. Jurnal
Penelitian Hutan dan Konservasi Alam.5(3):201-215.
Sutoyo, S. 2010. keanekaragaman hayati indonesia Suatu Tinjauan: Masalah dan Pemecahannya.
Buana Sains, 10(2), 101-106.
Takandjandji M. 2009. Desain Penangkaran Rusa Timor Berdasarkan Analisis Komponen Bio
Ekologi dan Fisik di Hutan Penelitian Dramaga, Bogor. Tesis. Program Pasca Sarjana.
Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Taralalu, J. M., Boer, C., & Kuncoro, I. 2006. Kajian Tentang Habitat Dan Populasi Rusa (Cervus
Timorensis) Di Taman Nasional Lore Lindu, Sulawesi Tengah. Jurnal Kehutanan Unmul 2
(2), 190:205.
Thohari AM, Masy’ud B, Takandjandji M. 2011. Teknis Penangkaran Rusa timor (Cervus
timorensis) untuk Stok Perburuan. Seminar Sehari Prospek Penangkaran Rusa Timor
(Cervus timorensis) sebagai Stok Perburuan. Bogor. p1-15
Turwewi, S. W. 2018. Evaluation Of Compounding Medicine Absorption And Availibility Of
Drug Formula For Pediatrics Patients In Pharmacies In Kota Kupang. CHMK
Pharmaceutical Scientific Journal,.1(2): 53-60.
Wirdateti & Semiadi G. 2007. Pararneterfologi, fisiologi dan keadaan kesehatan rusa timorensis
yang berada eli Pulau Timor. Berkala Penelitian Hayati.