Nasrotul Akhadah 1 , Ghea Dionita Sanora 2 , Rizqi Aulia Nurlaili 3 , Reni Ambarwati 4
1 Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Surabaya, nasrotulakhadah@mhs.unesa.ac.id
2 Jurusan Biol ogi FMIPA Universitas Negeri Surabaya, gheagheads@gmail.com
ABSTRAK
Mangrove Wonorejo merupakan kawasan konservasi yang memiliki keanekaragaman biota yang
tinggi dan menjadi tempat singgah beberapa jenis burung migran. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis keanekaragaman dan kemelimpahan burung di kawasan Mangrove Wonorejo berdasarkan
indeks keanekaragaman Shannon-Wienner dan indeks kemelimpahan. Pengambilan data dilakukan secara
observasi dengan pendekatan birdwatching yang dilakukan di lima stasiun dengan metode point count.
Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan langsung di lapangan dan dokumentasi berupa gambar.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat 38 spesies burung dalam 24 famili yaitu famili Aegithinidae,
Acanthizidae, Alcedinidae, Apodidae, Ardeidae, Campephagidae, Charadriidae, Columbidae, Corvidae,
Dicaeidae, Estrildidae, Hirudinidae, Passeridae, Phalacrocoracidae, Picidae, Pycnonotidae, Rallidae,
Recurvirostridae, Rhipiduridae, Sternidae, Sturnidae, Sylviidae, Nectariniidae, dan Zosteropidae.
Keanekaragaman burung di kawasan ini termasuk dalam kategori sedang dengan nilai indeks
keanekaragaman sebesar 2,682 dan kemelimpahan jenis yang dijumpai yaitu jenis Sterna albifron sebesar
21%, Sterna nilotica sebesar 15%, dan Himantopus leucocephalus sebesar 14%.
memiliki berbagai macam organisme, sehingga cuaca, vegetasi, dan perilaku burung juga
memungkinkan tingkat keanekaragaman dicatat.
burung melimpah karena terdapat vegetasi Hasil identifikasi dihitung indeks
membuat sarang, tempat mencari makanan dan keanekaragaman burung berdasarkan Rumus
minuman. Namun pihak pengelola Mangrove Shannon-Wienner berikut:
Wonorejo belum mempunyai kegiatan Ni Ni
pengelolahan berupa monitoring burung. H = - ln
N N
Kurangnya kegiatan monitoring burung
menyebabkan tidak adanya data yang aktual Keterangan:
untuk pengolahan burung dalam rangka H = Indeks keanekaragaman
menunjang kelestarian ekosistem. Oleh karena Ni = Jumlah individu pada jenis i
itu perlu diteliti lebih jauh mengenai N = Jumlah seluruh individu
keanekaragaman burung di kawasan Mangrove Ln = Logaritma dengan dasar e
Wonorejo sebagai informasi untuk pengelolaan
kawasan Mangrove Wonorejo yang
berkelanjutan. HASIL
Berdasarkan hasil pengamatan di
METODE PENELITIAN Kawasan Mangrove Wonorejo Surabaya pada
Penelitian ini merupakan penelitian bulan Juli 2018 ditemukan 38 spesies burung
observasi yang dilakukan dengan metode point yang dijumpai di area wisata mangrove, jogging
count melalui kegiatan observasi. Penelitian track, tambak depan pendopo, tambak Gajahan,
dilakukan di Kawasan Mangrove Wonorejo dan muara. Hasil identifikasi menunjukkan
Surabaya untuk tahap observasi dan di bahwa sebanyak 38 jenis burung tersebut
Laboratorium Taksonomi Jurusan Biologi merupakan anggota dari 24 famili yaitu
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Aegithinidae,Acanthizidae, Alcedinidae,
Alam Universitas Negeri Surabaya untuk tahap Apodidae, Ardeidae, Campephagidae,
analisis data. Penelitian dilakukan pada Bulan Charadriidae, Columbidae, Corvidae,
Juli 2018. Pengumpulan data penelitian Dicaeidae, Estrildidae, Hirudinidae, Passeridae,
dilakukan dengan cara observasi atau Phalacrocoracidae, Picidae, Pycnonotidae,
pengamatan langsung di lapangan dan Rallidae, Recurvirostridae, Rhipiduridae,
dilanjutkan analisis jumlah individu yang Sternidae, Sylviidae, Nectariniidae, dan
ditemukan dari dokumentasi gambar di Zosteropidae (Tabel 1.).
laboratorium. Spesies burung yang dijumpai di
Alat dan bahan yang digunakan dalam Kawasan Mangrove Wonorejo Surabaya adalah
penelitian antara lain teropong binokuler, cipoh kacat, remetuk laut, cekakak suci, raja
lembar pengamatan, alat tulis, kamera, udang biru, raja udang meninting, walet linchi,
terohigrometer, serta buku identifikasi blekok sawah, cangak merah, kokokan laut,
lapangan burung. Dalam observasi burung kowak malam abu, kuntul besar, kuntul kecil,
dilakukan dengan cara eksplorasi area kapasan kemiri, cerek jawa, perkutut jawa,
Mangrove Wonorejo pada lima stasiun yaitu tekukur biasa, tangkar centrong, cabai jawa,
area wisata mangrove, jogging track, tambak bondol haji, bondol jawa, bondol peking,
depan pendopo, Tambak Gajahan, dan area layang-layang batu, gereja erasia, pecuk padi
muara pada pukul 07.00-09.00 WIB dan 14.00- hitam, caladi ulam, cucak kutilang, merbah
16.00 WIB. Burung-burung yang ditemukan cerukcuk, kareo padi, mandar batu, gagang
diidentifikasi menggunakan buku identifikasi bayam timur, kipasan belang, , dara laut kecil,
lapangan burung MacKinnon dkk. (2010) dara laut sayap putih, kerak kerbau, cinenen
dengan cara melihat ciri morfologinya. Jenis jawa, perenjak padi, madu sriganti, dan
yang belum dapat diidentifikasi, dicatat ciri kacamata laut.
morfologinya meliputi: (1) bentuk dan ukuran Masing-masing burung tersebut
tubuh, (2) warna bulu, (3) ciri-ciri khas yang dijumpai pada lokasi stasiun yang berbeda
tampak, serta (4) suara yang dihasilkan. dalam Kasawasan Mangrove Wonorejo
Informasi lain seperti tanggal, waktu, kondisi Surabaya. Berdasarkan hasil perhitungan
indeks keanekaragaman menurut Shannon-
Wienner, keanekaragaman jenis burung di pada rentang nilai 1,0 ≤ H ≤ 3,322 yang
Mangrove Wonorejo Surabaya termasuk dalam menunjukkan tingkat keanekaragaman sedang
kategori sedang dengan nilai indeks (Odum, 1993).
keanekaragaman kawasan sebesar 2,682 (Tabel
1.). Indeks keanekaragaman tersebut berada
A B
Bersifat pemalu memiliki paruh lurus, kaki
panjang dengan jari-jari sangat panjang.
Sayapnya pendek menyebabkan kemampuan
terbang lemah sehingga sering dijumpai
sedang berjalan. Beberapa jenis dari kelompok
Rallidae dapat berenang (MacKinnon, 2010).
C Burung dari anggota Sternidae yang
dijumpai ialah dara laut kecil (Sterna albifrons)
dan dara laut sayap putih (Sterna nilotica).
Kelompok Sternidae merupakan suku burung
laut yang tersebar luas di dunia. Memiliki kaki
pendek, sayap menajam panjang, ekor
D E menggarpu, dan paruh halus tajam. Perilaku
yang dapat diamati dari kelompok burung ini
Gambar 1. Burung yang dijumpai pada kelima stasiun yaitu terbang diam di atas air sambil
di Kawasan Mangrove Wonorejo: (A) Lalage nigra mengepakkan sayap sebelum menyelam untuk
(Famili Campephagidae) pada stasiun ekowisata, (B) menangkap ikan kecil (MacKinnon, 2010).
Todirhamphus sanctus (Famili Alcedinidae) pada stasiun Dalam penelitian ini, burung dara laut kecil
jogging track, (C) Himantopus leucocephalus (Famili
dan dara laut sayap putih banyak ditemukan di
Recurvirostridae) pada stasiun Tambak Gajahan, (D)
Phalacrocoax sulcirostris (Famili Phalacrocoracidae) pada stasiun Tambak Gajahan dan stasiun muara.
stasiun tambak depan pendopo, dan (E) Nycticorax Hal ini dikarenakan faktor habitat yang sesuai
nycticorax(Famili Ardeidae) pada stasiun muara dengan ketersediaan makanan bagi burung
tersebut yaitu area tambak dengan ikan di
PEMBAHASAN dalamnya.
Columbidae merupakan kelompok Berdasarkan perhitungan indeks
burung yang penyebarannya sangat luas di keanekaragaman menggunakan indeks
dunia karena jenisnya yang beragam dan keanekaragaman jenis Shannon-Wienner,
banyak dijumpai di berbagai tempat. Tubuhnya Kawasan Mangrove Wonorejo Surabaya
padat gemuk dengan paruh pendek tetapi kuat. memiliki indeks keanekaragaman burung
Burung-burung kelompok Columbidae dalam sebesar 2,682 yang tergolong indeks
penelitian ini yang dijumpai ialah perkutut keanekaragaman sedang dengan kelimpahan
jawa (Geopelia striata) dan tekukur biasa jenis yang dijumpai pada Kasawasan
(Spilopelia chinensis) (MacKinnon, 2010). Mangrove Wonorejo Surabaya ini yaitu jenis
Burung dari anggota Estrildidae yang Sterna albifron sebesar 21%, Sterna nilotica
dijumpai ialah bondol haji (Lonchura maja), sebesar 15%, dan Himantopus leucocephalus
bondol jawa (Lonchura leucogastroides), dan sebesar 14%. Pada kelima stasiun pengamatan
bondol peking (Lonchura punctulata). Burung dalam penelitian ini memiliki tipe ekosistem
dari suku ini berukuran kecil, berekor pendek, yang berbeda sehingga jenis burung yang
memiliki paruh tebal dan pendek berguna ditemukan antar stasiun berbeda. Stasiun satu
untuk memakan biji-bijian. Kelompok burung yang merupakan area ekowisata memiliki
ini senang berkelompok membentuk ekosistem bakau yang rapat akan vegetasi
gerombolan yang besar (MacKinnon, 2010). berbagai jenis pohon bakau sehingga burung-
Burung dari anggota Rallidae yang burung yang sering ditemui di stasiun ini
dijumpai ialah kareo padi (Amaurornis adalah remetuk laut, kipasan belang, cabai
phoenicurus) dan mandar batu (Gallinula jawa, kapasan kemiri, perkutut jawa, cucak
chloropus). Kelompok burung ini berukuran kutilang, dan merbah cerukcuk.
sedang dan memiliki habitat di daerah rawa.
Pada stasiun kedua yaitu di area jogging Columbidae, Corvidae, Dicaeidae, Estrildidae,
track, vegetasi yang terdapat dalam area Hirudinidae, Passeridae, Phalacrocoracidae,
tersebu adalah pohon bakau dan terdapat Picidae, Pycnonotidae, Rallidae,
sungai yang bermuara ke laut sehingga Recurvirostridae, Rhipiduridae, Sternidae,
burung-burung yang dijumpai pada stasiun ini Sylviidae, Nectariniidae, dan Zosteropidae.
merupakan burung-burung yang menghuni Keanekaragaman burung di Kawasan
pepohonan dan juga burung air seperti Mangrove Wonorejo Surabayatermasuk dalam
kapasan kemiri, kipasan belang, blekok sawah, kategori sedang dengan nilai indeks
tangkar centrong, cekakak suci, kareo padi. keanekaragaman kawasan sebesar 2,682 dan
Menurut Setiawan et al., (2006), setiap jenis kemelimpahan jenis yang dijumpai yaitu jenis
pohon dalam suatu komunitas di duatu Sterna albifron sebesar 21%, Sterna nilotica
ekosistem dapat menciptakan berbagai kondisi sebesar 15%, dan Himantopus leucocephalus
lingkungan dan ketersediaan makanan yang sebesar 14%. Nilai indeks keanekaragaman (H)
spesifik bagi jenis-jenis burung tertentu (relung individu tertinggi dimiliki oleh spesies Sterna
ekologi). albifronsdengan nilai 0,326 sedangkan nilai
Pada stasiun tiga yaitu di area tambak indeks keanekaragaman (H) individu terendah
depan pendopo memiliki vegetasi tumbuhan dijumpai pada spesies Ardea purpurea, Lonchura
rendah namun masih ada beberapa pohon dan maja, Hirundo tahitica, Dendrocopos macei, dan
semak-semak, sehingga burung-burung yang Amaurornis phoenicurusdengan nilai 0,012.
ditemukan yaitu blekok sawah, cerek jawa, raja
udang biru, gagang bayam timur yang DAFTAR PUSTAKA
ditemukan mencari makan di area tambak, dan Darmawan, M. P. (2006). Keanekaragaman jenis
jenis perkutut jawa, remetuk laut, kipasan burung pada beberapa tipe habitat di
belang, dan perenjak padi yang habitatnya di Hutan Lindung Gunung Lumut
pepohonan dan semak belukar. Pada stasiun Kalimantan Timur. (Skripsi). Institut
keempat yang merupakan Tambak Gajahan Pertanian Bogor, Bogor, Indonesia.
hampir tidak ada vegetasi tumbuhan dalam Hadi, N. K. 2016. Ekologi Makan Burung Pantai
area tersebut sehingga burung-burung yang dan Kaitannya dengan Kondisi
dijumpai dominan kelompok burung yang Lingkungan Lahan Basah Wonorejo
memakan ikan kecil dalam tambak, Surabaya. Tesis. Institut Pertanian Bogor.
invertebrata ataupun vertebrata kecil yang ada Hadinoto, Mulyadi, A., & Siregar, I. S. (2012).
di area tersebut seperti burung jenis kuntul Keanekaragaman jenis burung di Hutan
besar, kuntul kecil, mandar batu, dara laut Kota Pekanbaru. Jurnal Ilmu Lingkung-an,
kecil, dara laut sayap putih, cerek jawa, dan 6(1), 25-42.
gagang bayam timur. Sedangkan pada stasiun Iskandar, S. dan Karlina E. 2014. Kajian
kelima yaitu area muara burung-burung yang pemanfaatan jenis burung air di pantai
ditemukan seperti kuntul kecil, kuntul besar, utara Indramayu, Jawa Barat. Buletin
kowak malam abu, dara laut kecil dan dara laut Plasma Nutfah, 10(1): 43-48.
besar yang kebanyakan sumber makanannya MacKinnon, J., Phillipps, K., Balen B.V. 2010.
berasal dari laut. Setiap jenis burung memiliki Panduan Lapangan Pengenalan Burung-
kebutuhan jenis makanan yang berbeda. Hal burung di Sumatera, Jawa, Bali dan
tersebut menyebabkan burung akan berpindah Kalimantan. Bogor: Burung Indonesia.
mencari tempat yang mampu menyediakan Odum. 1993. Ekologi Umum (Terjemahan). New
jenis pakan yang sesuai dan menjadikan York: McGraw Hill.
tersebu sebagai habitatnya (Darmawan, 2006). Saefullah, Asep, Abdul Haris Mustari, Ani
Mardiastuti. 2015. Keanekaragaman Jenis
SIMPULAN Burung pada Berbagai Habitat Beserta
Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Gangguanya di Hutan Penelitihan
Kawasan Mangrove Wonorejo Surabaya Dramaga, Bogor, Jawa Barat. Media
ditemukan 38 spesies burung yang termasuk ke Konservasi Volume 20 No. 2 : 117-124.
dalam 24 famili yaitu Aegithinidae, Setiawan, A., Alikodra, H.S., Gunawan, A., &
Acanthizidae, Alcedinidae, Apodidae, Darnaedi, D. (2006). Keanekaragaman jenis
Ardeidae, Campephagidae, Charadriidae, pohon dan burung di beberapa areal hutan