Disusun oleh :
Pembimbing:
TRISAKTI JAKARTA
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan Asesmen Geriatri dan kunjungan
rumah ini yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat tugas kepaniteraan
klinik di bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat.
dr. Rudy Pou, MARS selaku pembimbing kami yang telah rela
meluangkan waktunya untuk memberi bimbingan, masukan dan motivasi kepada
kami.
Penulis
2
BAB 1
PENDAHULUAN
Secara alami proses menjadi tua mengakibatkan para lanjut usia mengalami
kemunduran fisik dan mental. Kesehatan merupakan aspek sangat penting yang perlu
diperhatikan pada kehidupan para lanjut usia. Salah satu permasalahan yang sangat
mendasar pada lanjut usia adalah masalah kesehatan. Diabetes merupakan kondisi
kesehatan yang penting bagi populasi lanjut usia, sekitar seperempat orang berusia di
3
atas 65 tahun mengidap diabetes. Diabetes Melitus merupakan penyakit gangguan
metabolik yang ditandai dengan kadar gula darah di atas normal (hiperglikemia) akibat
gangguan sekresi insulin, gangguan kerja insulin, atau keduanya. Keadaan
hiperglikemia yang berlangsung lama, seringkali menyebabkan gangguan
mikrovaskular maupun makrovaskular. Keadaan ini akan menyebabkan kerusakan
jangka panjang, disfungsi atau kegagalan beberapa organ tubuh, terutama mata, ginjal,
jantung, saraf dan pembuluh darah, yang mana masing-masing dapat menyebabkan
terjadinya, nefropati diabetik, kardiopati diabetik, neuropati diabetik dan retinopati
diabetik.3
Neuropati diabetik adalah adanya gejala dan atau tanda dari disfungsi saraf
penderita diabetes tanpa ada penyebab lain selain Diabetes Melitu. Apabila dalam
jangka yang lama glukosa darah tidak berhasil diturunkan menjadi normal maka akan
melemahkan dan merusak dinding pembuluh darah kapiler yang memberi makan ke
saraf sehingga terjadi kerusakan saraf yang disebut neuropati diabetic.4
4
BAB II
ASESMEN GERIATRI
I. Identitas Pasien
Nama : Ny. E
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 75 Tahun
Alamat : Mampang Prapatan
Riwayat Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Nama Orang Terdekat : Ny. A
Jumlah Anak : 2
Jumlah Cucu : 3
Jumlah Cicit : -
Pembiayaan Kesehatan : BPJS
1. Keluhan Utama:
Kesemutan dan Baal pada kedua ekstremitas bawah sejak 3 tahun yang lalu
5
seperti sulit berjalan disangkal. Pasien juga mengatakan adanya kelemahan pada
tangan dan kaki kanan pasien. sebelumnya 2 tahun yang lalu pasien pernah
menderita stroke sesisi kanan. Fungsi otonom pasien seperti menahan buang air
kecil dan buang air besar masih baik.
6. Riwayat Alergi
Pasien mengaku tidak memiliki riwayat alergi
7. Kebiasaan
Pasien tidak memiliki riwayat merokok dan tidak minum minuman
beralkohol, pasien tidak rajin berolahraga.
9. Penapisan Depresi
Untuk setiap pertanyaan di bawah ini, penjelasan mana yang paling dekat
dengan perasaan yang anda rasakan bulan lalu?
6
Tabel 1. Penapisan depresi.
7
Setia Serin Kadan Jaran Tidak
p g g g perna
waktu sekali kadang sekali h
a. Berapa seringkah bulan
yang lalu masalah kesehatan
√
anda menghalangi kegiatan
anda, (mis. pergi
mengunjungi teman,
aktivitas sosial)?
b. Berapa seringkah bulan lalu
√
anda merasa gugup?
c. Berapa seringkah bulan lalu
anda merasa tenang dan √
damai?
d. Berapa seringkah bulan lalu
√
anda merasa sedih sekali?
e. Berapa seringkah bulan lalu
√
anda merasa bahagia?
f. Berapa seringkah bulan lalu
anda merasa begitu sedih √
sampai serasa tak ada
sesuatupun yang mungkin
menghiburnya?
g. Selama bulan lalu, berapa
seringnya perasaan depresi
√
anda mengganggu kerja
anda sehari-hari?
h. Selama bulan lalu, berapa
sering anda merasa tak ada
√
lagi sesuatu yang anda
harapkan lagi?
i. Selama bulan lalu, berapa
sering anda merasa tak √
diperhatikan keluarga?
j. Berapa sering selama bulan
lalu anda merasa ingin V
menangis saja?
k. Selama bulan lalu, berapa
8
sering anda merasa bahwa
√
hidup ini sudah tak ada
gunanya lagi?
Kesimpulan: Tidak didapatkan adanya tanda-tanda depresi.
9
orang)
3 = Bantuan kecil (1 orang)
4 = Mandiri
9. Mobilitas 1 = Immobile (tidak mampu)
2 = Menggunakan kursi roda
3 = Berjalan dengan bantuan satu orang 3
4 = Mandiri (meskipun menggunakan alat
bantu seperti, tongkat)
10. Naik turun 1 = Tidak mampu
tangga 2 = Membutuhkan bantuan (alat bantu) 1
3 = Mandiri
Interpretasi hasil :
20 : Mandiri
12-19 : Ketergantungan Ringan
9-11 : Ketergantungan Sedang
5-8 : Ketergantungan Berat
0-4 : Ketergantungan Total
Kesimpulan : Kesimpulan : jumlah skor ADL Ny. E adalah 19, dapat
disimpulakn bahwa pasien mempunyai ketergantungan ringan dalam aktivitas
sehari-hari.
b. Keterbatasan Fungsional
Pertanyaan : Sudah berapa lamakah (apabila ada) kesehatan anda
membatasi kegiatan anda berikut ini?
10
almari, angkat barang
belanjaan)
6. Membungkuk, berlutut, √
sujud
B. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
Tabel 4. Pemeriksaan tanda vital
Kesimpulan: Status gizi pasien adalah overweight menurut WHO, normal asia pasifik.
11
2. Keadaan Kulit : Kering
Bercak kemerahan : tidak ada
Lesi kulit lain : tidak ada
Curiga keganasan : tidak ada
Dekubitus : tidak ada
3. Pendengaran
Tabel 5. Pemeriksaan pendengaran.
Temuan fisik Ya Tidak
Dengar suara normal √
Pakai alat bantu dengar - √
Cerumen impaksi - √
4. Penglihatan
Tabel 6. Pemeriksaan penglihatan.
Temuan fisik Ya Tidak
Dapat membaca huruf surat
kabar
Tanpa kaca mata - √
Dengan kaca mata √ -
Terdapat katarak/tidak
Kanan √ -
Kiri √ -
5. Mulut
Tabel 7 Pemeriksaan mulut.
Temuan fisik Buruk Baik
Higiene mulut √
Ada Tidak
Gigi palsu - √
12
Terpasang √
Lecet di bawah gigi palsu -
Lesi yang lain (kalau ada jelaskan) -
6. Leher
Tabel 8. Pemeriksaan leher.
Temuan Normal Abnormal (jelaskan)
klinis
Derajat gerak √
Kel. Tiroid √
7. Dada
Massa teraba : Tidak ada
Kelainan Lain : Tidak ada
8. Paru-paru
Tabel 9. Pemeriksaan paru-paru.
Temuan klinis Kanan Kiri
Perkusi Sonor Sonor
Auskultasi :
suara dasar Vesikuler Vesikuler
suara tambahan Ronkhi (-), Ronkhi (-),
wheezing (-) wheezing (-)
13
9. Kardiovaskular
a. Jantung
- Irama Regular Ireguler
√
- Bising Ya Tidak
√
Karotis : Kiri √
Kanan √
Femoralis : Kiri √
Kanan √
Ada Tidak
A. dorsalis pedis
Kiri √ (regular)
Kanan √ (regular)
A. tibialis posterior
Kiri √ (regular)
Kanan √ (regular)
d. Edema
Ada Tidak
Pedal √
Tibial √
Sakral √
14
10. Abdomen
Hati membesar : tidak ada
Massa abdomen lain : tidak ada
Bising/bruit : tidak ada
Nyeri tekan : tidak ada
Cairan asites : tidak ada
Limpa membesar/tidak : tidak ada
11. Rektum/Anus
Tabel 11. Pemeriksaan rectum/anus.
Ada Tidak
Tonus sphincter ani
Massa di rectum TIDAK DIPERIKSA
Impaksi fekal
12. Genital/Pelvis
Tabel 12. Pemeriksaan genital/pelvis.
Ya Tidak
Massa
Nyeri tekan
TIDAK DIPERIKSA
Lain-lain : -
13. Muskuloskeletal
Tabel 13. Pemeriksaan Muskuloskeletal
Ta Tl.
Temuan Bah Sik Tanga Pinggu Lutu Kak
k blk
klinis u u n l t i
ada g
Deformitas
√
15
Gerak
√ √
terbatas
√
Nyeri
Benjolan /
√
peradanga
n
Kesimpulan: Pada pasien didapatkan gerak terbatas pada kedua lutut
Baik Terganggu
Orientasi
Orang v
Waktu v
Tempat v
Situasi v
Baik Terganggu
Daya ingat
Sangat lampau v
Baru terjadi v
Ingat obyek stlh 5 menit v
segera (mengulang)
Betul Salah
16
Tanggal berapakah hari ini ? v
Hari apakah hari ini ? v
Apakah nama tempat ini ? v
Berapakah nomor telpon rumah anda ? - -
Berapakah usia anda ? v
Kapankah anda lahir (tgl/bln/thn) ? v
Siapa nama presiden sekarang ? v
Nama presiden sebelum ini ? v
Nama ibumu sebelum menikah ? v
20 dikurang 3 dan seterusnya v
Jumlah kesalahan
b. Umum
Tabel 16. Pemeriksaan umum.
Pemeriksaan Normal Abnormal (jelaskan)
Saraf otak
Motorik :
- kekuatan √ (menurun)
- tonus √
Sensorik : √
- tajam √
- raba -
- getaran Tidak dilakukan pemeriksaan
Refleks
17
Serebral : - Jari ke hidung √
18
d. Tanda-tanda lain
Tabel 17. Tanda tanda lain.
Pemeriksaan Ya Tidak Bila Ya, jelaskan
Tremor saat istirahat √
Rigiditas cogwell √
Bradikinesia √
Tremor intense √
Gerakan tak sadar √
Refleks patologis √
C. RISIKO JATUH
Tabel 18. Risiko jatuh.
Fall Risk Checklist
Riwayat Jatuh
Apakah terdapat riwayat jatuh selama satu
tahun
terakhir? √
Apakah terdapat kekhawatiran untuk jatuh dan
19
(Nneuropati DM, Riwayat Stroke
Infark)
Medikasi
Obat psikoaktif/ susunan saraf pusat? √
Obat-obatan yang dapat menimbulkan √
hipotensi?
Obat-obatan yang dapat menimbulkan sedasi? √
Usia lanjut √
Pegangan kamar mandi tidak ada √
Lantai kamar mandi yang licin √
20
Kesimpulan: terdapat beberapa faktor risiko jatuh, sehingga perlu dilakukan
intervensi untuk mengurangi risiko tersebut
D. DATA LABORATORIK
Tidak ada data
Nama
Kalori
Makanan atau
Waktu Jam minuman Bahan Jumlah (kkal)
Makan 09.00 Sereal + susu Jagung, tepung, gula, susu 1 155
pagi mangkok
Biskuit Sari Gandum, tepung, gula 3 pcs 154
Gandum
Teh manis anget Teh, air, gula 1 cangkir 92
Air mineral Air mineral 1 gelas 0
Makan 13.00 Nasi putih Beras 1 centong 204
siang Sayur bayam bayam, bawang merah, 1 porsi 36
bawang putih,cabe merah,
garam, gula, minyak
Telur dadar Telur, bawang, minyak 1 porsi 94
Air mineral Air mineral 1 gelas 0
Makan 19.00 Nasi putih Beras 1 centong 204
21
malam
Tempe orek tempe, kecap, bawang 1 porsi 175
putih, lengkuas, daun
salam, garam, gula, lada
Telur dadar Telur, bawang, minyak 1 porsi 94
Air mineral Air mineral 1 gelas 0
Dari food recall pasien didapatkan asupan kalori pasien selama sehari adalah sebesar
1.208 kkal. Pasien makan tiga kali dalam sehari. Kebutuhan gizi pasien berdasarkan
AKG di PMK RI no. 28 tahun 2019 yaitu 1.550 kkal/hari. Konsumsi makanan pasien
masih dalam batas normal, sehingga disarankan agar pasien tetap menjaga pola makan
yang ideal untuk menjaga kesehatannya.
22
Indikator Problem/ Perencanaan Pendekatan Komprehensif Indikator
Aspek Diagnostik
Biologis Baal Pada Ekstremitas Bawah Kiri 1. Menjelaskan kepada pasien dan keluarga - Pasien dan keluarga memahami
dan Kanan tentang neuropati DM, komplikasi, tentang penyakit neuropati DM
Diagnosis : Neeuropati DM penatalaksanaan, termasuk edukasi - Pasien rutin melakukan pemeriksaan
mengenai pentingnya mengonsumsi obat kesehatan ke puskesmas
secara teratur - Pasien meminum obat secara rutin
2. Motivasi pasien dan keluarga untuk kontrol - Pasien mengkonsumsi makanan
rutin tekanan darah ke puskesmas sehat dan bergizi
23
Aspek Indikator Problem/ Perencanaan Pendekatan Komprehensif Indikator
Diagnostik
Biologis Kelemahan anggota tubuh 1. Memberikan edukasi kepada keluarga pasien tentang
sisi kanan penyakitnya, dan edukasi untuk membantu pasien
- Keluarga mengerti tentang
dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
penyakit yang diderita pasien
Diagnosis: Stroke Infark 2. Memberikan edukasi kepada keluarga dan kepada
- Pasien berobat ke dokter
pasien untuk melatih gerakan dengan dibantu untuk
spesialis saraf dan dokter rehabilitasi
mencegah pengecilan otot
medik
3. Menganjurkan untuk dilakukan pemeriksaan
- Pasien dan keluarga
kembali ke dokter Spesialis Saraf untuk diberikan
memahami fisioterapi yang
perencanaan terapi lanjut untuk keluhannya dan
diperlukan
menganjurkan untuk ke dokter Spesialis Rehab
Medik untuk dilakukan fisioterapi
Diagnostik
24
Psikologis Hasil tes penapisan depresi 1. Memantau tanda-tanda depresi pada pasien - Pasien tidak depresi
pada geriatri tidak 2. Meminta pasien/keluarganya untuk menghubungi
didapatkan tanda – tanda tenaga kesehatan terdekat apabila terjadi perubahan
kemungkinan depresi pada suasana hati dan perubahan tingkah laku yang
pasien dalam 1 bulan signifikan
terakhir 3. Mengajak pasien dan keluarga untuk mengadakan
kumpul keluarga berkala dengan pasien
4. Mengedukasi keluarga untuk melakukan
pendekatan spiritual terhadap pasien
Sosial Tes ada/tidaknya hambatan 1. Memberikan edukasi kepada keluarga pasien - Keluarga membantu pasien
dalam status fungsional pasien bahwa pasien perlu dipantau dan dibantu untuk dalam kegiatan sehari-hari
dengan : beberapa kegiatan dalam melakukan aktivitasnya
sehari-hari
Tes ketergantungan dalam
25
melakukan kegiatan sehari-
hari (ADL/Activity Daily
Living)
Tes keterbatasan fungsional
Berdasarkan tes pasien
memiliki keterbatasan
ringan dalam melakukan
aktivitas sehari-hari (ADL)
26
G. LAPORAN LANJUTAN
Tabel 22. Laporan lanjutan.
Tanggal Problem diagnostik Kegiatan
27
Pada Pemeriksaan Fisik (Summary)
Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik didapatkan diagnosis pada pasien ini adalah
neuropati DM, riwayat stroke infark
Rencana Perawatan Terpadu (Comprehensive Care)
- Dari Aspek Biopsikososial
o Melakukan anamnesis dan pemeriksaan tentang masalah kesehatan yang dialami
pasien
o Memberikan informasi dan edukasi tentang masalah kesehatan pasien agar pasien
mengetahui masalah yang dialami
o Edukasi kepada keluarga pasien agar tetap berinteraksi & memberikan dukungan
kepada pasien agar pasien aktif dan semangat.
o Edukasi keluarga pasien jika terdapat masalah kesehatan kembali agar segera
dibawa ke fasilitas kesehatan
o Edukasi pasien dan keluarga untuk rutin dan jangan putus berobat
o Edukasi pasien dan keluarga pasien agar pasien tetap bersosialisasi keluarga dan
kepada tetangga sekitar dan mensuport pasien supaya tidak menyerah
mengahadapi penyakitnya.
- Pengkajian Fisik
o Melakukan pemeriksaan fisik pada pasien untuk mengetahui tentang masalah
kesehatan yang dialami
o Melakukan pemeriksaan gula darah sewaktu, kolesterol, dan asam urat. Serta
mengedukasi supaya kontrol tiap bulan dan mendapatkan pengobatan ke
puskesmas terdekat
o Memberikan edukasi pada pasien dan keluarga supaya menggerakkan ekstremitas
secara aktif maupun pasif.
o Memberikan edukasi kepada keluarga pasien bahwa baiknya pasien selalu
ditemani jika sedang terbangun agar terhindar dari jatuh dan tetap menjaga
suasana hati pasien.
- Pengkajian Psikologis
28
o Memberikan tes tentang Geriatri Depression Scale dan status mental untuk
mengetahui terdapat gangguan depresi dan adanya gangguan kognitif
o Meminta pasien/keluarganya untuk menghubungi apabila terjadi perubahan
kesadaran atau tingkah laku yang signifikan
o Memotivasi pasien untuk mendekatkan diri pada Tuhan
- Status Fungsional
o Memberikan tes tentang ADL untuk mengetahui pasien sepenuhnya memiliki
ketergantungan pada kehidupan sehari hari
o Memberikan edukasi kepada keluarga pasien bahwa pasien perlu dipantau dalam
menjalankan kegiatan sehari-hari
- Status Nutrisi
o Melakukan anamnesis tentang konsumsi makan penderita formulir 24 hour recall
untuk mengetahui pola makan pasien.
o Memberikan edukasi tentang gizi seimbang agar pasien dapat mengatur pola
makan dengan baik dan benar
o Edukasi mengenai makanan yang harus dihindari oleh pasien berhubungan
dengan penyakitnya.
- Interaksi Diantara Hal Hal Tersebut
o Memberikan edukasi pada pasien dan keluarga pasien jika pasien tetap menjaga
kesehatan, meningkatkan aktivitas sehari hari, mengurangi faktor risiko jatuh dan
gizi seimbang dengan baik sehingga kehidupan pasien lebih baik dan sehat
sehingga beban untuk keluarga dapat berkurang
o Memberikan edukasi pada keluarga pasien untuk memantau agar pasien tetap
rutin minum obat sehingga keadaan pasien tetap stabil dan beban untuk keluarga
dapat berkurang
Terapi Farmakologik
- Clopidogrel 1 x 75 mg
- Alpentin
- Neurodex
29
- Metformin
Terapi Non-farmakologik
- Anjuran untuk melakukan pengobatan rutin ke rumah sakit dan meminum obat secara
teratur.
- Psikoterapi kognitif dan suportif.
- Anjuran melatih anggota gerak yang mengalami kelemahan dibantu oleh keluarga
secara pasif.
- Memperhatikan pola makan dan juga gizi yang didapat oleh pasien agar dapat
menunjang tingkat kesembuhan dari penyakit yang diderita.
GERIATRIC GIANT
Geriatric giant mencerminkan kondisi yang mempengaruhi sebagian besar lansia dan
menyebabkan ketidakmampuan dalam melakukan fungsi sehari-hari. Kondisi-kondisi
medis tersebut adalah: inkontinensia, imobilisasi, instabilitas, penurunan intelektual
(delirium dan demensia)
Tabel 23. Geriatric Giant
Geriatric Giant
Isolation X
Inanition √
30
Impecunity X
Iatrogenic X
Insomnia X
Immunodeficiency X
Impotence X
Irritable bowel X
Immobilization
Pasien tidak memiliki keterbatasan gerak dan tidak menggunakan alat bantu jalan sehingga
pasien tidak memiliki masalah mobilisasi.
Infection (Infeksi)
Pasien tidak memiliki riwayat infeksi.
Inanition (Malnutrisi)
31
Berdasarkan IMT, pasien termasuk dalam kategori overweight pada kriteria WHO Asia
Pasifik
Impecunity (Kemiskinan)
Pasien saat ini sudah tidak bekerja. Uang pensiunan suami dan mendapat uang dari anak-
anaknya untuk kehidupan sehari-hari dan keperluan pasien.
Iatrogenic
Pasien tidak mempunyai penyakit iatrogenic.
Insomnia
Impotence
Pasien saat ini sudah tidak pernah melakukan hubungan suami istri karena usia.
BAB III
PENUTUP
32
3.1 KESIMPULAN
Pasien merupakan seorang perempuan berusia 75 tahun dengan neuropati
diabetik, riwayat stroke. Dari asesmen geriatri yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
pasien memiliki hendaya fisik berupa kesulitan berdiri dan berjalan namun masih bisa
melakukannya sendiri tanpa bantuan orang lain.
Pada kunjungan pertama dilakukan informed concent, bina rapport, anamnesis,
dan pemeriksaan fisik secara menyeluruh untuk mencari masalah yang ada pada pasien.
Selanjutnya pasien dan keluarga diberikan edukasi terhadap masalah kesehatannya serta
penanganannya yang dapat dilakukan untuk mengurangi permasalahan kesehatannya
serta pencegahan dari komplikasi yang dapat terjadi. Keluarga pasien disarankan kembali
untuk tetap memeriksakan kesehatan ke dokter terkait keluhannya.
Kepada keluarga dilakukan edukasi terhadap masalah dan penyulit masalah yang
dapat muncul. Ditekankan juga mengenai faktor risiko dari gizi, pengobatan, dan risiko
jatuh pada pasien yang dapat dicegah sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien.
33
3.2 SARAN
Diharapkan dalam pembuatan laporan asesmen geriatri selanjutnya, peneliti dapat
memberikan penyuluhan yang lebih bersifat menyeluruh dan lebih detail kepada pasien dan
keluarganya mengenai masalah gangguan kognitif dan kemungkinan pasien sulit mandiri
dalam keseharian. Diharapkan peneliti juga dapat menjelaskan pentingnya menjaga pola
hidup sehat dan baik terutama makanan dan minuman agar gizi seimbang terpenuhi untuk
memenuhi menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh dan serta pentingnya peran serta
keluarga dalam memberikan dukungan pada para lansia sehingga status kesehatan lansia baik
dan tetap aktif dan produktif di usianya.
34
DAFTAR PUSTAKA
35
Lampiran 1
Tabel 24. ADL (Activity Daily Living).5
36
8 = Mandiri (meskipun menggunakan alat bantu
seperti, tongkat)
10. Naik turun 4 = Tidak mampu
tangga 5 = Membutuhkan bantuan (alat bantu) 1
6 = Mandiri
Interpretasi hasil :
20 : Mandiri
12-19 : Ketergantungan Ringan
9-11 : Ketergantungan Sedang
5-8 : Ketergantungan Berat
0-4 : Ketergantungan Total
Kesimpulan : Kesimpulan : jumlah skor ADL Ny. E adalah 19, dapat disimpulakn bahwa
pasien mempunyai ketergantungan ringan dalam aktivitas sehari-hari.
Lampiran 2
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL MINI (MMSE)6
Nama Responden : Ny. E
Umur : 75 tahun
37
Pekerjaan : Tidak bekerja
Pemeriksa : Ari, Clara
Tanggal : 28 September 2021
Tabel 25. Pemeriksaan status mental mini.
Nilai
No Tes Nilai
Max
ORIENTASI
REGISTRASI
BAHASA
38
ditunjukkan (perlihatkan pensil dan jam tangan)
Skor Total 30 29
39
Lampiran 3
40
roda, perawat
Penggunaan obat IV atau Heparin YA/TIDAK 0
Cara berjalan atau berpindah 1. Tidak mampu 0
2. Lemah
3. Normal,
bedrest,imobil
isasi
Keadaan status mental 1. Mudah lupa 15
2. Orientasi baik
TOTAL 30
Riwayat Jatuh
Apakah terdapat riwayat jatuh selama satu
tahun
terakhir? √
Apakah terdapat kekhawatiran untuk jatuh dan
41
Inkontinensia? √
Depresi? √
Gangguan pada kaki? √
Kondisi medis lain? (Sebutkan) √
(Polineuropati DM, Riwayat Stroke
Infark)
Medikasi
Obat psikoaktif/ susunan saraf pusat? √
Obat-obatan yang dapat menimbulkan
hipotensi? √
Obat-obatan yang dapat menimbulkan sedasi? √
Timed Up and Go (TUG) Test ≥12detik Tidak dilakukan
30-detik Chair Stand Test Tidak dilakukan
4-Stage Balance Test Full tandem stance <10
detik Tidak dilakukan
42
Usia lanjut √
Pegangan kamar mandi tidak ada √
Lantai kamar mandi yang licin √
Kesimpulan: terdapat beberapa faktor risiko jatuh, sehingga perlu dilakukan intervensi untuk
mengurangi risiko tersebut
Lampiran 4
Geriatric Giant
Isolation X
Inanition √
Impecunity X
Iatrogenic X
Insomnia X
Immunodeficiency X
Impotence X
Irritable bowel X
43
Sehingga dari penilaian Geriatric Giant dapat disimpulkan pasien mengalami
gangguan pada instability, inanition dan impairment of vision
Immobilization
Pasien tidak memiliki keterbatasan gerak dan tidak menggunakan alat bantu jalan
sehingga pasien tidak memiliki masalah mobilisasi.
Infection (Infeksi)
Pasien tidak memiliki riwayat infeksi.
Inanition (Malnutrisi)
Berdasarkan IMT, pasien termasuk dalam kategori overweight pada kriteria WHO Asia
Pasifik
44
Impecunity (Kemiskinan)
Pasien saat ini sudah tidak bekerja. Uang pensiunan suami dan mendapat uang dari anak-
anaknya untuk kehidupan sehari-hari dan keperluan pasien.
Iatrogenic
Pasien tidak mempunyai penyakit iatrogenic.
Insomnia
Impotence
Pasien saat ini sudah tidak pernah melakukan hubungan suami istri karena usia.
45
LAMPIRAN 5
Dokumentasi
46