Anda di halaman 1dari 7

1.

Peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang Kesehatan Kerja adalah: *


a. Peraturan Pemerintah No. 88 tahun 2019
b. Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 7 tahun 2019
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 5 tahun 2018
d. Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 2012

2. Peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang Penyakit Akibat Kerja adalah: *


a. Peraturan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Koperasi Republik Indonesia
No :Per/01/Men/1976
b. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 7 tahun 2019
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 5 tahun 2018
d. Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 2012

3. Peraturan tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) diatur
pada peraturan di bawah ini: *
a. Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012
b. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 7 tahun 2019
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 5 tahun 2018
d. Peraturan Presiden No. 72 tahun 2012

4. Dalam peraturan menteri tenaga kerja nomor 4 tahun 1987, kriteria bagi perusahaan yang
wajib memiliki Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) antara lain: *
a. Tempat kerja dimana pengusaha/pengurus mempekerjakan kurang dari 100 orang
namun melibatkan bahan dan proses dengan potensi risiko tinggi terjadinya
ledakan, keracunan, kebakaran dan penyinaran radioaktif.
b. Tempat kerja dimana memperkerjakan lebih dari 100 orang
c. Tempat kerja yang memiliki risiko rendah dengan sebanyak pekerja 30 orang
d. Pilihan a dan b benar
5. Di bawah ini adalah faktor-faktor psikososial pada penilaian Survei Diagnosis Stress
Kerja sesuai dengan Permenaker 05 tahun 2018, kecuali: *
a. Pengembangan Karir
b. Beban Berlebih Kuantitatif
c. Organisasi Pemerintah
d. Ketaksaan Peran

6. Pemeriksaan biological monitoring pada pekerja yang terpajan pestisida di tempat kerja
adalah: *
a. Fenol dalam urine
b. Hipuric Acid dalam darah
c. Cholinesterase dalam darah
d. Hb dalam darah

7. Prinsip pengendalian bahan kimia di tempat kerja dengan memberikan label potensi
bahaya dan risiko serta tata cara pertolongan pertama pada wadah bahan kimia tersebut
termasuk dalam hierarki pengendalian: *
a. Alat Pelindung Diri
b. Administrasi
c. Substitusi
d. Engineering Control

8. Di bawah ini termasuk jenis radiasi non-pengion, kecuali: *


a. Radiasi Sinar Gamma
b. Ultraviolet
c. Infra Merah
d. Sinar Tampak
9. Pengertian Incidence Rate dalam Epidemiologi K3 adalah *
a. Analitik yang menganalisis hubungan kausal dengan menggunakan logika
terbalik, yaitu menentukan penyakit (outcome) terlebih dahulu kemudian
mengidentifikasi penyebab (faktor risiko)
b. Proporsi dari populasi yang memiliki karakteristik tertentu dalam jangka waktu
tertentu
c. Mengukur beberapa variabel dalam satu saat sekaligus
d. Jumlah kasus atau kejadian baru yang terjadi pada populasi tertentu dalam periode
waktu tertentu

10. Urutan mekanisme keracunan pada toksikologi industri adalah sebagai berikut: *
a. Adsorpsi – Distribusi – Penimbunan (Akumulasi) – Biotransformasi – Ekskresi
Xenobiotik
b. Adsorpsi – Biotransformasi – Penimbunan (Akumulasi) – Distribusi – Ekskresi
Xenobiotik
c. Biotransformasi – Penimbunan (Akumulasi) – Adsorpsi – Distribusi – Eksreksi
Xenobiotik
d. Distribusi – Adsorpsi – Penimbunan (Akumulasi) – Biotransformasi – Ekskresi
Xenobiotik

11. Dalam strategi Promosi Kesehatan, strategi pemberdayaan ditujukan kepada: *


a. Sasaran Tersier, yaitu organisasi perusahaan
b. Sasaran Primer, yaitu para pekerja
c. Sasaran Sekunder, yaitu P2K3, PJK3 dan Serikat Pekerja
d. Sasaran Manajemen

12. Dalam perhitungan gizi kerja, rumus Total Energi Expenditure (TEE) adalah: *
a. TEE = Basal Energy Expenditure x Faktor Aktivitas
b. TEE = Faktor Aktivitas x Faktor Stres
c. TEE = Basal Energy Expenditure x Faktor Stres x Faktor Iklim Kerja
d. TEE = Basal Energy Expenditure x Faktor Aktivitas x Faktor Stres
13. Di bawah ini adalah klasifikasi biohazard berdasarkan tipe agen, kecuali: *
a. Agen Infeksius
b. Bahan dan benda terkontaminasi
c. Tumbuhan dan produknya
d. Hewan dan produknya

14. Dalam sistem pelaporan kecelakaan kerja sesuai dengan Pemenaker No. Per-
03/Men/1998, pengusaha atau pengurus wajib melaporkan kecelakaan kerja dalam kurun
waktu: *
a. Tidak lebih dari 2 x 24 jam terhitung sejak terjadinya kecelakaan dengan formulir
laporan kecelakaan
b. Tidak lebih dari 10 hari kerja terhitung sejak terjadinya kecelakaan dengan
formulir laporan kecelakaan
c. Tidak lebih dari 3 x 24 jam terhitung sejak terjadinya kecelakaan dengan formulir
laporan kecelakaan
d. Tidak lebih dari 5 hari kerja terhitung sejak terjadinya kecelakaan dengan
formulir laporan kecelakaan

15. Di bawah ini adalah ruang lingkup jaminan kecelakaan kerja yang mendapatkan
kompensasi, kecuali: *
a. Di luar jam kerja pada saat cuti
b. Pada jam dan hari kerja
c. Di lokasi kerja dan lokasi dinas luar
d. Dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja dan pulang ke
rumah melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui

16. Besaran iuran Jaminan Kematian yang ditanggung oleh pengusaha sesuai dengan PP
nomor 82 tahun 2019 adalah: *
a. 0.8%
b. 0.5%
c. 0.7%
d. 0.3%

17. Urutan konsep dasar dalam pengelolaan higiene industri di tempat kerja adalah: *
a. Rekognisi – Antisipasi – Pengendalian – Evaluasi
b. Antisipasi – Evaluasi – Pengendalian – Rekognisi
c. Antisipasi – Rekognisi – Evaluasi – Pengendalian
d. Rekognisi – Evaluasi – Antisipasi – Pengendalian

18. Pemeriksaan kesehatan secara berkala menurut Permenakertrans PER.02/MEN/1980


dilakukan: *
a. Minimal 1 kali dalam setahun
b. Minimal 2 kali dalam setahun
c. Minimal dua tahun sekali
d. Minimal tiga tahun sekali

19. Rencana Keberlangsungan Usaha dalam Menghadapi Pandemi Corona Virus Disease
2019 (Covid-19) dan Protokol Pencegahan Penularan Covid-19 di Perusahaan diatur
pada: *
a. Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan No. M/7/AS.02.02/2020
b. Keputusan Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3 Nomor
5/76/HM.01/VII/2020
c. Peraturan Pemerintah no. 09 tahun 2020
d. Peraturan Pemerintah no. 23 tahun 2020
20. Salah satu jenis alat pelindung diri yang digunakan sebagai Atmosphere-supplying
Respirators pada waktu singkat (short time) dengan lingkungan konsentrasi gas pada
atmosfer dengan kategori immediately dangerous to life and health (IDLH) adalah: *
a. Respirator Partikulat
b. Respirator Uap/Vapor
c. Self-Contained Breathing Apparatus (SCBA)
d. Faceshield Respirator
21. Pengendalian yang dapat dilakukan dari segi lingkungan terhadap bahaya iklim kerja
panas di tempat kerja, kecuali: *
a. Isolasi peralatan yang menghasilkan panas
b. Penggunaan baju berbahan wol
c. Memperbaiki sistem ventilasi (lokal exhaust & general ventilation)
d. Penggunaan AC/Kipas Angin

22. Pengaturan waktu kerja dengan beban kerja sedang pada suhu ISBB 29,0 derajat celcius
sesuai dengan Permenaker No. 5 tahun 2018 adalah: *
a. 75 % - 100 %
b. 50 % - 75 %
c. 25 % - 50 %
d. 0 % - 25 %

23. Sesuai dengan Peraturan Menteri Perburuhan No. 07 tahun 1964, di bawah ini adalah
ruang lingkup sanitasi industri, kecuali: *
a. Kebersihan lingkungan kerja
b. Pengendalian penyakit menular
c. Penyediaan air bersih
d. Ketersediaan shelter dan tempat istirahat bagi pekerja

24. Dalam loss causation model yang dikemukakan oleh ILCI (Frank Bird dan German),
Personal Factors dan Job factors termasuk dalam sequence: *
a. Lack of Control
b. Basic Causes
c. Immediate Causes
d. Loss
25. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja wajib dilakukan sendiri oleh perusahaan,
dalam bentuk rumah sakit perusahaan atau klinik perusahaan jika: *
a. Jumlah tenaga kerja 500 orang sd 1.000 orang tetapi memiliki tingkat risiko tinggi
b. Jumlah tenaga kerja sebanyak 300 orang
c. Jumlah tenaga kerja sebanyak 550 orang dengan tingkat potensi bahaya risiko
sedang
d. Jumlah tenaga kerja sebanyak 100 orang

Anda mungkin juga menyukai