PDF Kelompok 2 DD
PDF Kelompok 2 DD
Dapur ini direncanakan oleh seorang bangsa Perancis bernama Wilhelm Siemens pada
tahun 1800 yang kemudian disempurnakan oleh Pierre Martin pada tahun 1865. Oleh
karena itu dapur ini dinamakan dapur Siemens-Martin. Mula-mula dapur ini digunakan
untuk mengolah besi atau baja bekas/rongsokan tetapi kemudian dapat juga digunakan
untuk mengolah besi mentah (Pig Iron) hasil pengolahan dapur tinggi atau tanur tinggi.
Jika yang diproses besi mentah kelabu, maka harus digunakan batu tahan api yang
bersifat asam seperti batu tahan api silika, karena kandungan unsur fosfornya cukup
tinggi.
Berikut gambar dapur Siemens-Martin
Pengertian
Dapur Siemens-Martin adalah sebuah dapur nyala api. Dapur ini direncanakan
oleh seorang bangsa Perancis bernama Wilhelm Siemens pada tahun 1800 yang
kemudian disempurnakan oleh Pierre Martin pada tahun 1865. Digunakan untuk
mengolah besi-besi rongsokan atau besi bekas namun bisa juga digunakan untuk
mengolah besi mentah atau pig iron.
Konstruksi
Dapur Siemens-martin terdiri dari dua generator yang berisi gas dan udara,
terdapat tiga pintu untuk memasukkan bahan besi yang akan diolah, pada tengah-tengah
dapur terdapat ruangan untuk mengolah atau mencairkan besi serta semua dinding pada
dapur Siemens-martin ini dilapisi oleh batu tahan api asam atau basa.
Gambar Konstruksi Dapur Siemens-Martin
Proses Kerja
1. Panaskan terlebih dahulu dapur dengan suhu 900-1200° C
2. Semua bahan-bahan besi dimasukkan ke dalam dapur
3. Udara dan gas dialirkan menuju dapur untuk pencairan
4. Besi yang ada di dalam dapur mulai mencair
5. Besi cair keluar terlebih dahulu sebelum terak keluar
Hasil produksi
Dari proses kerja yang dilakukan oleh dapur Siemens-martin bisa diperoleh hasil
berupa baja cair yang kuat dan terak yang bisa dimanfaatkan sebagai pupuk.
Daftra pustaka
OLEH
KELOMPOK DUA
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang ,CARA
PENGOLAHAN BAHAN LOGAM SIMEN MARTINS ,yang kami sajikan
berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh
penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun
maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.