benar bisa dilaksanakan pada masa- Kalau di rumah, ibu bapak dan
masa kejayaan Islam. Hal lni dapat kita keluarga yang bertanggungjawab
saksikan, di mana pendidikan benar- memberi pendidikan Islam. Ketika- di
benar mampu membentuk peradaban sekolah, semua guru yang beragama
sehingga peradaban Islam menjadi Islam bertanggungjawab memberikan
peradaban terdepan dan peradaban pendidikan Islam kepada semua murid
yang mewarnai sepanjang Jazirah yang Islam. Guru agama atau lstilah
Arab, Asia Sarat hingga Eropa Timur. sekarang guru Pendidikan Islam, lebih
Untuk itu, adanya sebuah paradigma luas tanggungjawabnya, antara lain
pendidikan yang memberdayakan menyampaikan pengetahuan Islam
peserta didik merupakan sebuah dan kemudian mendidik dengan
keniscayaan. pendidikan Islam. Masyarakat juga
Pendidikan Islam bermaksud bertanggungjawab untuk merighidup-
memberi pendidikan kepada anak- kan budaya Islam di dalarn masyarakat
anak atau murid-murid/pelajar seperti ·dalam pergaulan, permainan,
berdasarkan ajaran Islam. Mendidik termasuk urusan harian dalam hal
juqabermaksud mengasuh, menjaga ekonomi, politik, sosial, teknik dan
dan mengasihi supaya seseorang sebagainya.
anak itu menjadi baik. Baik di sini tentu Khan (1986) mendefinisikan
baik dalam pandangan Islam. IImu maksud dan tujuan pendidikan Islam
pengetahuan yang diberikan itu ialah sebagai (a) memberikan pengajaran
suatu wadah dalam pendidikan. Justru al-Qur'an sebagai langkah pertama
i1mu belum tentu mendidik, dan pendidikan, (b) menanamkan
memberi ilmu juga belum tentu pengertian-pengertian berdasarkan
memberi pendidikan. pada ajaran-ajaran fundamental Islam
Mendidik ialah kata-kata nasihat yang terwujud dalam al-Qur'an dan
supaya murid melakukan sesuatu Sunnah dan bahwa ajaran-ajaran ini
yang baik. Menasihati murid supaya bersifat abadi, (c) memberikan
melakukan perintah Allah seperti pengertian-pengertian dalam bentuk
sholat, beradab dengan ibu, bapak pengetahuan dan skill dengan
dan guru adalah pendidikan.· . pemahaman yang jelas bahwa hal-hal
Menasihati murid supaya belajar tersebut dapat berubah sesuai dengan
dengan balk dan tekun adalah perubahan-perubahan dalam masya-
pendidikan. Menjaga kebersihan diri, rakat, (d) menanamkan pemahaman
dan Iingkungan adalah tuntutan Islam. bahwa ilmu pengetahuan tanpa basis
Berias diri dalam arti menjaga Iman dan Islam adalah pendidikan
kebersihan dan kesehatan, serta yang tidak utuh dan pincang, (e)
Iingkungan sekitar juga tuntutan Islam. menciptakan generasi muda yang
Menasihati pelajar atau murid memiliki kekuatan baik dalam keiman-
melakukan semua ini ialah pendidikan an maupun dalam ilmu pengetahuan,
Islam. dan (f) mengembangkan manusia
Berdasarkan pengertian inl, maka Islami yang berkualitas tinggi yang
tugas pendidikan Islam bukan terletak diakui secara universal.
kepada ibu bapak dan guru saja, Pendekatan pendidikan Islam
melainkan kepada semua orang Islam. yang diajukan oleh kedua pakar
kekuasaan di satu pihak dan rasa terlalu ideal. Kendatipun bukan berarti
inferioritas di pihak lain, mutlak harus mustahil dilakukan dengan melihat
dihapuskan. beberapa fenomena paling mutakhir di
Sementara itu sesuai dengan latar berbagai dunia Islam, khususnya
belakang dan kecenderungan yang Indonesia meliputi (a) semakin
berbeda, para i1muwanterbagi dalam menipisnya dikotomi antara
dua kategori yaitu, (a) ilmuwan agama, meminjam istilah Clifford Geertz Islam
yakni ilmuwan yang mengadakan Santri dan Islam abangan, (b) semakin
pengkajian khusus berbagai disiplin banyaknya pakar iptek yang berlatar
ilmu agama dan (b) ilmuwan umum, belakang santri, (c) semakin tipisnya
yakni para pakar yang mengambil friksi yang terjadi antara berbagai
spesifikasi berbagai disiplin ilmu organisasi Islamyang disebabkan oleh
duniawi kontemporer. Para ilmuwan semakin tajamnya visi Islam mereka
umum tentunya akan 'menggarap' dalam awal milenium ini dan (d)
ladang yang sesuai dengan bidang- terjadinya perubahan dahsyat dalam
bidang yang menjadi keahlian mereka konstelasi politik di Indonesia dari
masing-masing, sementara fungsi 'demokrasi artifisial, menuju demokrasi
para i1muwanagama di sini adalah (a) yang relatif dapat diharapkan.
sebagai meditor antara aspirasi umat Untuk itu yang paling diperlukan
dengan para pakar iptek, (b) guna mengimplementasikan blue-print
mengadakan hubungan yang di atas adalah visi yang jauh ke depan
proporsional dengan para pakar dan political will semua pihak yang
komunikasi massa dalam rangka terkait yaitu: individu-individu Muslim
memanfaatkan media massa, (termasuk orangtua), para pakar iptek
khususnya televisi dan internet, dan agama, institusi-institusi pendi-
sebagai u paya unifikasi dan dikan, lembaga-Iembaga Islam serta
pengembangan umat dan (c) pemerintah. Tanpa adanya unifikasi
menyatukan paradigma para pakar political will berbagai elemen di atas,
iptek Muslim bahwa apa yang telah, umat Islam Indonesia akan tetap
sedang dan akan diperbuat selalu terbelakang, dan bila demikian Indo-
mengandung dua dimensi yaitu nesia tidak akan pernah menjadi.
pengabdian kepada Allah (ibadah) negara maju, sebagaimana yang dika-
dan untuk kebaikan serta rahmat takan oleh Sayidiman Suryohadiprojo,
seluruh umat manusia (Nawwab, mantan gubernur Lemhanan
1979). Hal ini pada gilirannya nanti (Hepublika, 23/09/1994).***
akan mengarah pada Islamisasi iptek
sebagaimana yang dicita-citakan oleh Kepustakaan
al-Faruqi.
Ahmed, Manzoor (1990), Islamic
Penutup Education, New Delhi: Oazi
Gambaran solusi Islami terhadap Publishers
tantangan-tantangan pendidikan di era
globalisasi di atas, bagaimanapun, Asfar, Muhamad (1996), "Ulama dan
merupakan disain besar, yang oleh Politik: Perspektif Masa Depan",
sebagian kalangan mungkin dianggap Ulumul Ouran, 5(V1
Faruqi, Isma'il al- (1987). "Foreward" Hiesberger, J.M. (1981), "The Ultimate
dalam Akbar S. Ahmed Toward Challenge to Religious Education"
Islamic Anhtropology: Definition, dalam Religious Education, 76 (4).
Dogma and Directions, Lahore.
Hendry, L.B. & Thornton, D.J.E. (1976),
Francis, Leslie J. (1997), "The Socio- "Games Theory, Television and
psychological Profile of the Leisure: an Adolescent Study,
Teenage Television Addict" dalam dalam British Journal of Social and
The Muslim Education Quarterly. 1 Clinical Psychology, 15.
(15).
Khan, Sharif (1986), Islamic Education,
Federspiel, Howard M. (1995), New Delhi: Ashish Publishing
"Pesantren" dalam Esposito, J.L. House.
The Oxford Encyclopedia of
Modern Islamic World, London: Khan, Sharif (1997), Some Aspects of
Oxford University Press,Vo1.3. Islamic Education, Ambala Cantt.
(India): Associated Publishers.
Gould, M.S. & Shaffer, D. (1986), "The
Impact of Suicide in Tel~vision
Khusro, Syed Ali Muhammad (1981), Tan, A.S. (1979), "Television Beauty
"Education in Islamic Society" Ads and Role Expectations of
d a lam Khan, Muhammad Adolescent Female Viewers",
Wasiullah, Education and Society dalam Journalism Quarterly, 56.
in the Muslim World, Jeddah:
Hodder. & Stoughton King Telfer, R.J. & Kann, R.S. (1984),
Abdulaziz University. "Reading Achievement, Free
reading, Watching TV, and
Pikiran Rakyat, 02 Oktober 2003, Listening to Music", Journal of
Meningkat, Kegemaran Anak Reading, 27.
Nonton Televisl
UNESCO (1996), dalarn Jawed,
Rosenbaum, Ron (1995), "Even the Muhammad, (Ed.) Year Book of
Wife of the President of the United the Muslim World: A Handy
States had to Stand Naked", The Encyclopaedia, New Delhi:
Independent, 21 January, cetak Medialine.
ulang dari kisah dalam The New
York Times. Wiegman, 0., Kuttschreuter, M. &
Baarda, B. (1992), "A Longitudinal
Selnow, G.A. & Reynolds, H. (1984), Study of the Effects of Television
"some Opportunity Costs of Viewing on Aggressive and
Television Viewing", Journal of Prosocial Behaviors", dalam A
Broadcasting, 28. British Journal of Socail
Psychology, 31.
Silverman-Watkins, L.T. & Sprafkin,
J.N. (1983). "Adolescent' Young, Robert (1997), "Science is
Comprehension of televised Social Relations", dalam Radical
Sexual Innuendos", dalam Science Journal, 5.
Journal of Applied Developmental
Psychology, 4. Zuckerman, D.M., Singer, D.G. &
Singer J.L. (1980), "Children's
Sheehan, p.w. (1983),"Age Trends and Television Viewing, Racial and
Correlats of Children's Television Sex-role Attitude", dalam Journal
Viewing", dalam Australian of applied Social Psychology", 10
Journal of Psychology, 35.