Ketika berbicara mengenai pemuda, banyak hal yang menarik dan hal-hal yang
menyenangkan. Karena dalam fase kesatriaannya, kita akan menemukan berbagai macam
hal tentang pencarian jati diri dalam mencari mozaik masa depan yang masih terlihat
samar-samar. Sebuah pepatah mengataan “Negara yang tangguh salah satunya bisa dilihat
dari sosok pemudanya”. Bahkan Rasulullah mengisyaratkan bahwa pemuda adalah salah
satu dari lima pilar yang dibutuhkan untuk membangun Negara tangguh selain pemimpin
yang adil, ulama, wanita shalihah, dan umat yang baik.
Seharusnya, sebagai pemuda Islam merasa tersanjung dengan hal tersebut kemudian
berusaha melakukan yang terbaik untuk mewujudkannya. Tapi, mungkin saja ada
beberapa dari kita merasa bingung, tidak puas dan bertanya, “kenapa harus pemuda?”.
Jawabannya cukup sederhana, karena pemuda adalah kumpulan anak-anak muda dengan
semangat besar, daya serap dan pikir yang cepat, dan juga fisik yang masih prima. Karena
peranan pemuda yang strategis itulah, Soekarno sampai berani mengatakan sesuatu yang
masih dikenang dunia hingga sekarang, “berikan kepadaku 1000 orang tua, aku sanggup
mencabut Semeru dari uratnya. Tapi, berikan kepadaku 10 pemuda maka aku sanggup
mengguncangkan dunia.”
Pemuda islam hari ini adalah gambaran masa depan agama, bangsa, dan Negara. Apa
bila pemudanya produktif maka akan produktif pula agama, bangsa, dan Negara ke
depannya. Dr. Syakir Ali Salim berpendapat, pemuda Islam merupakan tumpuan umat, oleh
karena itu sangat diperlukan di masyarakat, lebih-lebih di masyarakat modern hari ini.
Untuk itu, perlu kiranya penulis paparkan terlebih dahulu tentang sisi gelap masyarakat
modern sehingga pada akhirnya akan bisa memahami bagaimana eksistensi pemuda
menghadapi sisi gelap masyarakat modern.
DATA PRIBADI
RIWAYAT PENDIDIKAN