Seiring dengan masuknya Era Globalisasi, di abad yang serba modern ini
Islam juga harus memberikan peran terhadap kemodernan itu sendiri, bukan
malah menghindari, sebab kemodernan tak bisa di elakkan lagi . mau tidak mau
kita harus menghadapinya dan mengambil peran didalamnya, agar kita tak
ketinggalan zaman. Tapi miris sekali umat islam sekarang, mereka banyak
menghindari kemodernan ini , dikhawatirkan takut tersesat didalamnya padahal
islam multi dimensi sesuai dengan zaman apapun. islam tidak boleh berhenti pada
suatu masa tertentu saja, islam harus berkembang , harus maju dan bangkit
kembali dari ketertinggalan. Hentikan kejumudan, hentikan ketaqlidan, dan
hentikan perdebatan-perdebatan lama, kita harus berdebat, bermusyawarah dan
berdiskusi tentang kemajuan islam. Kita perlu pembaharuan, pemikiran
cemerlang, sehingga bisa menciptakan kemajuan. Karna kemajuan dan
kemodernan islamlah yang memandang moral dan etika yang baik, bukan
kemajuan yang ditawarkan oleh barat yang bisa merusak moral dan tak beretika.
mari kita bersatu padu demi kemajuan dan perkembangan islam, bukan malah
berpecah belah karna ras, suku dan perbedaan pendapat. Karna Rasululah SAW
bersabda “perbedaan umatku adalah rahmat” (H.R Baihaiki).
1
peradaban dunia ,mereka di takuti dan disegani diwaktu itu, dibangun dengan
hitungan abad. Namun aneh tapi nyata islam hadir dan bangkit dalam waktu
kurang dari 60 tahun mampu menempatkan dirinya sebagai pemimpin, bahkan
pada akhirnya menaklukan Persia dan romawi serta memberikan kesejahteraan
pada wilayahnya melebihi apa yang pernah diberikan oleh kedua imperium
tersebut.
Sejarah tidak bisa berbohong dan tertulis dengan tinta emas bahwa islam
adalah rahmatan lil a’lamin. Oleh karena itu wajar jika saya mengambil suatu
materi yang berjudul “INTEGRASI ISLAM DAN KEMODERNAN”. Agar islam
hari ini juga ikut berperan didalam kemodernan ini, melakukan amar ma’rup nahi
mungkar menjadi pengibar ilmu pengetahuan kesegala penjuru dunia, menuntun
kearah kemajuan, memberi kekuatan, kemenangan, meningkatkan wawasan
berpikir, hilang kebodohan,menjadikan akal pikiran cemerlang penuh dengan ilmu
dan pengetahuan apabila islam memimpin pada era modern ini sehingga tertata
rapilah dunia yang menjunjung tinggi moral dan etika, melahirkan keadilan,
timbullah kesejahteraan, dan kedamaian serta persatuan.
2
INTEGRASI ISLAM DAN KEMODERNAN
Sejarah spanyol yang memiliki prulalis yang tinggi selama lima abad
dibawah pengaruh islam, kemudian menjadi monolitis dibawah pengaruh
kekuasaan raja Kristen, Dan kini sedang berusaha menumbuhkan kembali
pluralisme atas nama demokrasi dan ilham modern, menunjukan ada kesejajaran
antara islam dan modernitas. Ernest Gellner dan Robert N.Bellah juga
berpendapat bahwa islam menurut zaman dan tempatnya, adalah sangat modern ,
bahkan terlalu modern sehinnga gagal. Masa kekhalifahan yang demokratis dan
terbuka hanya berlangsung selama 30 tahun , lalu digantikan sistem kerajaan dari
dinasti umawi yang otoriter dan tertutup. Dan sistem umawi ini dipandang sebagai
kelanjutan sistem kesukuan atau tribalisme arab belaka . kegagalan itu di
sebabkan oleh tidak adanya prasarana sosial di Timur Tenggah sa’at itu guna
mendasari penerimaan sepenuhnnya ide modrnitas dan pelaksanaannya yang
tepat.
Dari keterangan di atas dapat diambil benang merahnya bahwa umat islam
itu tidak memiliki problem apapun terhadap kemodernan, tidak seperti dibarat.
Agama yang ada di sana tidak berhasil mengintegrasikan nya dengan ilmu
pengetahuan sehingga konflik antara agama dan ilmu pengetahuan terus
berkelanjutan.
1
Muhammad Wahyuni Nafis, Caknur Sang Guru Bangsa, hal.218-219
3
Kaum muslimin klasik telah bebas menggunakan bahan-bahan yang
datang dari dunia hellenis tanpa mengalami helleninasi, kaum muslim sekarang
juga dapat menggunakan bahan-bahan modern yang datang dari barat tanpa
mengalami pembaratan (westernisasi). Keadaan yang penuh dengan sikap bebas
dan keterbukaan itu jelas memerlukan kepercayaan diri yang cukup tinggi
sehingga ada dukungan psikologis untuk bertindak pro-aktif bukannya re-aktif.
Kepercayaan diri yang diperlukan oleh kaum muslim itu akan sgera terwujud
secara umum mengingat semakin banyak putra-putri muslim memasuki kehidupan
modern sebagai peserta aktif tanpa kehilangan kestiaan kepada agama. Jadi
kemodrnan adalah suatu keniscayaan bagi umat islam meski sekarang ini masih
terjadi benturan antara modernitas dan islam yang sering menghasilkan sikap-
siakp reaktif dalam bentuk berlebihan. Namun, dengan segenap keyakinan sang
waktu di harapkan akan dapat menyelesaikan masalah itu dengan perlahan-lahan
menutup luka lama akibat pengalaman dijajah. Karna kemodernan adalah
kelanjutan yang wajar dan logis perkembangan kehidupan manusia. Karena itu,
kemodernan adalah suatu yang tak terhindarkan
2
Muhammad Wahyuni Nafis, Caknur Sang Guru Bangsa, hal.219
4
Dalam hal ini, nabi bersabda “barang siapa menyakiti seorang dzimmi, maka ia
tidak termasuk golonganku. (Al-Hadist).
3
Muhammad Wahyuni Nafis, Caknur Sang Guru Bangsa, hal.220-221
5
Ada beberapa cara yang harus dilakukan untuk mencapai integrasi islam
dan kemodernan pada sa’at ini :
Islam memandang tidak ada perseteruan antara akal sehat dengan nash
yang benar, akal pikiran sebagaimana yang telah ditetapkan oleh para Ulama
kita adalah dasar bagi nash. Sebab, dengan akallah, dapat dipastikan bahwa
Allah itu ada, begitu pula dengan Kenabian. Islam juga memandang tidak ada
konflik antara realitas-realitas alam dengan kepastian Islam. Jadi, tidak ada
tempat perseteruan diantara keduanya. Bagi kita agama adalah ilmu dan ilmu
adalah agama.4
4
Yusuf Al-Qardhawi, Islam dan Skulerisme,hal 43
6
Islam terbuka bagi seluruh cabang ilmu dan pemikiran-pemikiran yang ada
di alam ini. Islam menerima hikmah, dari manapun hikmah-hikmah itu
berasal. Ia mengambil pelajaran dari eksperimen-eksperimen umat-umat
terdahulu, dan mengambil bentuk yang paling bermamfa’at diantara
eksperimen itu tanpa memiliki fanatisme terhadap pandangan klasik dan
penyembahan terhadap pandangan modern. Islam tidak terputus dengan masa
lalu, tidak terisolasi dari masa kini, serta tidak menutup mata akan masa
depan. Islam mengambil prinsif-prinsif terbaik dari demokrasi untuk menjaga
hak-hak rakyat dihadapan penguasa, dan dari sosialisme ia juga mengambil
bentuk prinsif yang paling ideal untuk menjaga hak-hak pekerja di hadapan
pemilik modal dan orang-orang mampu. Islam memetik pelajaran dari setiap
pandangan dan teori dari manapun dan diiringi dengan petunjuk Tuhan dan
Rasulullah.
Ijtihad menjadi suatu keharusan dan menjadi sangat penting dimasa kita
sekarang ini. Keharusan yang diwajibkan oleh agama, dan satu hal yang
mendesak dari kehidupan realistis. Pintu ijtihad terbuka bagi para pemikir
yang telah memenuhi syarat untuk berijtihad, apakah itu ijtihad yang bersifat
selektif (menegaskan dan menguatkan pendapat terdahulu) ataupun ijtihad
yang menciptakan suatu hukum baru, perpolitikan, IPTEK dan lain
5
Yusuf Al-Qardhawi, Islam dan Skulerisme,hal 45
7
sebagainya, baik secara individu maupun kolektif, secara universal atau
partikular.
Tinggal kita yang memilih diantara mazhab mazhab itu, madzhab mana
yang memiliki dalil yang paling sah, paling benar, dan saling signifikan dalam
menerapkan prinsif-prinsif syari’at yang memperhatikan kemaslahatan
manusia, serta berpendirian sesuai dengan apa yang telah ditetapkan oleh
ulama’ kita, yakni sesungguhnya fatwa itu akan berubah seiring dengan
berubahnya waktu, tempat, adat dan tradisi. Sesungguhnya syari’at itu di
letakan untuk mendukung kemaslahatan manusia didunia dan akhirat. Syari’at
berdiri untuk menjaga agama, jiwa, akal, hak milik, keturunan dan harta.6
6
Yusuf Al-Qardhawi, Islam dan Skulerisme,hal 46
8
Modernitas disini identik dengan perpaduan antara modern dengan
spritualitas.
Secara jelas, Nabi menegaskan bahwa siapapun yang ikiut serta dalam
perjuangan bersama Nabi untuk mewujudkan kedaulatan madinah merupakan
suatu umat. Konstitusi tersebut menegaskan tentang universalitas ajaran islam
yang secara sungguh-sungguh ingin merangkul semua kalangan untuk
membangun kedaulatan dan kemerdekaan7.
7
Zuhairi Misrawi, Madinah, hal.299-302
9
Yang kedua, yaitu kebebasan beragama, Muhammad Husen Haikal
menegaskan bahwa misi utama yang di gelar oleh nabi adalah memberikan
jaminan terhadap kelompok agama dan menganut kepercayaan mereka masig-
masing. Sebab dengan kebebasan, tatanan sosial akan menemukan kebajikan
dan kemajuan, sehingga tercapai kehidupan masyarakat yang saling
menghormati antara satu dengan yang lainnya. Madinah semakin dikukuhkan
sebagai salah satu pusat peradaban,yang diantara cirinya memberikan tempat
bagi kemajmukan serta merajutnya dalam persatuan unuk mejaga kepentingan
bersama. Setiap manusia pada hakikatnya mempunyai fitrah hidu bekeadilan,
bekemajuan,dan berkeadaban. Maka dari itu, diperlukan sebuah consensus
yang dituangkan dalam bentuk konstitusi, yang mana didalamnya menjadi
kebebasan setiap individu untuk memeluk keyakinan masing-masing tanpa
ada unsure tanpa ada drikriminasi dan itimidasi.
Yang ketiga adalah politik perdamaian, “barang siapa yang keluar dan
tinggal dimadinah ia berhak mendapat jaminan keamanan,kecuali bagi siapa
yang melakukan kedzoliman dan kejahatan”. Pelajaran yang sangat berharga
yang bisa didapatkan dari politik perdamaian yang dideklrasikan nabi yaitu
negara-bangsa jangan memberikn peluang sedikitpun pada mereka yang ingin
melakukan tindakan maker dan diskriminasi. Sebab tindakan tersebut akan
sangat menggangu terhada keamaanan kedamaian.
Piagam madinah harus diakui, telah melahirkan sebuah jejak sejarah yang
sangat baik bagi umat manusia, terutama dalam membangun demokrasi yang
menghargai kebhinekaan dan kehidupan damai. Yang paling vital adalah
terwujudnya kesetaraan diantara setiap warga, yang mana mereka mesti
mematuhi setiap poin yang terdapat dalam konstitusi. Dalam hal ini, Islam
mempunyai momentum yang sangat baik untuk membangun sebuah negara
yang demokratis yang menghargai hak asasi manusia. Islam bukanlah agama
yang mengisolasikan dirinya dari kemajuan dan kemodernan.8
8
Zuhairi Misrawi, Madinah, hal.314
10
Bahkan islam justru bisa berperan aktif dalam mengisi kemodernan sejauh
umatnya mampu mengambil pelajaran dari setiap sketsa sejarah di masa lalu,
terutama melalui piagam madinah.
9
Mujtaba Musawi Lari, Islam, hal.160
11
di bumi Timur, dari dataran Maiterrania hingga Gurun Sahara di Afrika. Di
spanyol, tentara islam terlebih dahulu menguasai Andalusia, baru kemudian
seluruh wilayah Spanyol hingga Pyrenes,dan bahkan sampai wilayah Selatan
Perancis hingga kewilayah Utara, Tours. Yang pasti, seluruh Jazirah Arab
adalah wilayah Islam. Dari Iran dan Afganistan, tentara islam lainnya berhasil
menguasai Sind, Punjab dan Obi. Seluruh penaklukan wilayah ini dilakukan
oleh tentara Islam hanya dalam beberapa abad yang sangat singkat.
10
Mujtaba Musawi Lari, Islam, hal.162
12
Kemajuan brilian ini terjadi seiring dengan adanya disiplin diri terhadap
terhadap nilai-nilai moral, pengendalian hawa nafsu sehingga terhindar dari
pemborosan dan pengendalian instink-instink kreatif. Yang perlu diperhatikan
orang-orang progresif kita disegala penjuru dunialah yang menjadikan seluruh
karakter disiplin tersebut merasuk dalam karya artistic, intelektual, dan
kreatifitas sosial yang sangat penting bagi manusia yang matang. inilah yang
menggerakan kebebasan batin yang didambakan sekaligus menjadi penyebab
luasnya kekuasaan islam dihati dan pikiran umat manusia pada awal abad
pertengahan. Sebab, dominasi islam lainnya tidak sekedar menawarkan
kehidupan lahiriah yang lebih baik namun juga ketentraman hati di lubuk hati
yang paling dalam. Islam menghapuskan penganiayaan liar yang disebabkan
oleh fanatisme buta yang sempit.
11
Mujtaba Musawi Lari, Islam, hal.164
13
-para uskup) dengan kitab suci dihadapan saya dan menciumnya sembari
bertobat dan mengingkari klaim tolol bahwasanya bumi berputar dan
menganggap klaim tersebut sebagai bid’ah yang dibenci.
500 tahun sebelumnya Umar Khayam dari Naisabur seorang ilmuan Islam
abad ke 11 telah menciptakan kalender jalali untuk Iran. Sehingga bisa
mengawali tahun baru kita pada jam, hari, menit, dan detik yang tepat.
Namun betapa sedikit orang barat yang mengetahui hal itu.seandainya mereka
tidak mengganti kalender yulius dengan Gregorian maka mereka tidak akan
kehilangan waktu 11 hari.
Sekarang, para ahli sejarah dan ilmuan eropa serta amerika, semuanya
mengetahui dan memaparkan kontribusi fundamental yang diberikan islam
demi kemajuan modern dalam bidang sains, ilmu matematika, teknologi,
filsafat, melalui berbagai cara yang mana hanya sebagian kecil yang bisa
12
dipaparkan.
12
Mujtaba Musawi Lari, Islam, hal.165
13
Felix Y.Siauw, Beyond The Ispiration, hal.3
14
eksperimennya tentang bakteri yang menular dan mendirikan rumah sakit,
Ja’far asshadiq terkenal sebagai bapak kimia, Umar Khayan yang
mencetuskan kalender jalali, Ibnu Haukal, Abu Raihan Biruni, Ibnu Batutah,
Abul hasan, mereka adalah ilmuwan muslim yang menguasai ilmu tentang
Geografi14.
14
Mujtaba Musawi Lari, islam, hal.179
15
KESIMPULAN
Umat manusia telah tergelincir dari peradaban moral dan tenggelam dalam
arus kekacauan sosial. Para pemikir menyadari bahwa langkah-langkah serius
perlu diambil demi mengakhiri degradasi moral manusia jika tidak ingin dunia
hancur akibat kebejatannya moralnya sendiri. Para pemikir sebagai manusia,
menyatakan bahwa dengan bangkitnya keimanan dan moralitas mnusialah maka
kehancuran itu bisa dihindari dan menjadi landasan kuat untuk membangun
masyarakat baru. Semua terlebih dahulu mengubah hatinya,dan menyiapkan
landasan bagi pembaharuan keluarga, masyarakat, financial, nasional maupun
internasional. Untuk mencabut segala akar tragedy kesengsaraan ini, satu-satunya
harapan dunia modern sa’at ini adalah kembali pada kebenaran Ilahi, sebagaimana
yang diwahyukan kepada para nabi utusannya. Selanjutnya yang harus diubah
adalah pikiran manusia. Untuk mencerahkannya, kita harus menghalau mendung
gelap hawa nafsu yang menyuramkan. Kita harus memusnahkan segala belenggu
hawa nafsu yang mengikat jiwa manusia. Kita harus membasmi segala kerusakan
dan membersihkan segala kekotoran yang membelenggu manusia di lembah
kegelapan dengan mengadakan revolusi pembersihan diri, menyaring segala
pemikiran dan pola hidup. Hanya dengan cara inilah manusia dapat meraih
kembali kesejatian dirinya dan meresapi anugerah nilai-nilai spiritual yang
menjadi fitrahnya, yang memang sudah selayaknya menjadi karakteristiknya yang
mulia. Betapa pentingnya integrasi Islam di dalam kehidupan modern ini, dengan
16
Daftar Pustaka
17