Anda di halaman 1dari 4

ASUHAN KEPERAWATAN

GANGGUAN INTERAKSI SOSIAL PADA LANSIA

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah keperawatan gerontik

Dosen pembimbing : Dyah Putri Aryati, M.Kep

Disusun oleh :

1. M. Khoirul Umam (17.1345.S)


2. Nasihotin ()
3. Reza Erlangga ()
4. Yanu Triana Nadhifa (17.1404.S)
a. .Pengkajian
1. Identitas Klien Meliputi nama klien , umur , jenis kelamin , status
perkawinan,agama, informan, tangggal pengkajian, No Rumah klien
danalamat klien.
2. Orang-orang terdekat Status perkawinan, kebiasaan pasien di dalam tugas-
tugaskeluarga dan fungsi-fungsinya, pengaruh orang terdekat,
prosesinteraksi dalam keluarga.
3. Kultural Latar belakang etnis, tingkah laku mengusahakan kesehatan
(sistem rujukan penyakit), nilai-nilai yang berhubungan dengankesehatan
dan keperawatan, faktor-faktor kultural yangdihubungkan dengan
penyakit secara umum dan respons terhadaprasa sakit, kepercayaan
mengenai perawatan dan pengobatan.
4. Keluhan Utama Keluhan biasanya berupa menyediri (menghindar dari
oranglain) komunikasi kurang atau tidak ada , berdiam diri dikamar,
menolak interaksi dengan orang lain, tidak melakukan kegiatansehari –
hari , dependen.
5. Faktor predisposisi Kehilangan, perpisahan ,harapan orang tua yang
tidakrealistis ,kegagalan /frustasi berulang, tekanan dari kelompok sebaya;
perubahan struktur sosial. Terjadi trauma yang tiba tiba misalnya harus
dioperasi , kecelakaan dicerai suami ,putussekolah ,PHK, perasaan malu
karena sesuatu yang terjadi ( korbanperkosaan ,dituduh KKN, dipenjara
tiba – tiba) perlakuan oranglain yang tidak menghargai klien/ perasaan
negatif terhadap dirisendiri yang berlangsung lama.
6. Aspek fisik / biologis Hasil pengukuran tada vital (TD, Nadi, suhu,
Pernapasan , TB,BB) dan keluhafisik yang dialami oleh klien
7. Aspek Psikososial
a. Genogram yang menggambarkan tiga generasi
b. Konsep diri
1) Citra tubuh :Menolak melihat dan menyentuh bagian tubuh yang
berubah atau tidak menerimaperubahan tubuh yang telah terjadi
atau yang akanterjadi. Menolak penjelasan perubahan tubuh ,
persepsinegatip tentang tubuh. Preokupasi dengan bagia tubuhyang
hilang , mengungkapkan keputus asaan,mengungkapkan ketakutan.
2) Identitas diri: Ketidakpastian memandang diri ,sukar menetapkan
keinginan dan tidak mampumengambil keputusan
3) Peran : Berubah atau berhenti fungsi peran yangdisebabkan
penyakit , proses menua , putus sekolah,PHK.
4) Ideal diri :Mengungkapkan keputus asaan karenapenyakitnya :
mengungkapkan keinginan yang terlalutinggi.
5) Harga diri :Perasaan malu terhadap diri sendiri , rasabersalah
terhadap diri sendiri, gangguan hubungansosial , merendahkan
martabat , mencederai diri, dankurang percaya diri.
c. Kemampuan interaksi : Klien mempunyai gangguan /hambatan dalam
melakukan hubunga sosialdengan orang lainterdekat dalam kehidupan,
kelempok yang diikuti dalammasyarakat.
d. Status Mental
Kontak mata klien kurang /tidak dapat mepertahankan kontak mata ,
kurang dapat memulai pembicaraan , klien sukamenyendiri dan kurang
mampu berhubungan dengan oranglain , Adanya perasaan
keputusasaan dan kurang berhargadalam hidup.e.Mekanisme Koping
Klien apabila mendapat masalah takut atau tidak maumenceritakan
nya pada orang orang lain ( lebih seringmenggunakan koping menarik
diri.
8. Aspek Medik Terapi yang diterima klien bisa berupa therapy
farmakologiECT, Psikomotor,therapy okopasional, TAK , dan rehabilitas.

b. Diagnosa Keperawatan
1. Hambatan interaksi social berhubungandengan kendala komunikasi dan
gangguan konsep diri
2. Harga diri rendah kronik berhubungandengan terpapar peristiwa traumatic
3. Ketidakefektifan koping berhubungandengan dukungan social yang tidak
adekuat yang diciptakan olehkarakteriktik hubungan.
4. Ansietas berhubungan dengan krisissituasional / maturasional.
c. Intervensi Keperawatan
1. Hambatan interaksi social berhubungan dengan kendala komunikasi dan
gangguan konsep diri.Intervensi :
 Bantu pasien untuk mengidentifikasi masalah darikurangnya
keterampilan sosial
 Dukung pasien untuk verbalisasi perasaanyaberkaitan dengan
masalah interpersonal -Identifikasi keterampilan sosial yang
spesifik yangakan menjadi focus latihan.
 Sediakan model yang menunjukkan langkah-langkah dalam
berperilaku dalam konteks situasi yangberarti bagi pasien.
 Didik SO pasien (keluarga,grup dan pimpinan)dengan cara yang
tepat mengenai tujuan dan proses trainingketerampilan social
2. Harga diri rendah kronik berhubungan dengan terpapar peristiwa
traumatic Intervensi :
 Monitor pernyataan pasien mengenai harga diri
 Tentukan kepercayaan diri pasien dalam halpenilaian diri
 Bantu pasien untuk menemukan penerimaan diri
 Dukung (melakukan) kontak mata pada saatberkomunikasi dengan
orang lain
 Bantu pasien untuk mengidentifikasi respon positifdari orang lain
 Jangan mengkritisi (pasien) secara negative
 Sampaikan/ ungkapkan kepercayaan diri pasiendalam mengatasi
situasi
 Berikan hadiah atau pujian terkait dengan kemajuanpasien dalam
mencapai tujuan
 Fasilitasi lingkungan dan aktivitas-aktivitas yangakan
meningkatkan harga diri
 Monitor frekuensi verbalisasi negative terhadap diri
 Monitor tingkat harga diri dari waktu ke waktudengan tepat
 Buat pernyataan positif tentang pasien.
3. Ketidakefektifan koping berhubungandengan dukungan social yang tidak
adekuat yang diciptakan olehkarakteriktik hubungan. Intervensi :
dKaji munculnya kemampuan koping positif,misalnya penggunaan teknik
relaksasi keinginan untukmengekspresikan perasaan. -Perbaiki kesalahan
konsep yang mungkin dimilikipasien 4.Ansietas (NANDA,343)
berhubungan dengan krisissituasional/maturasionalIntervensi :-Pahami
rasa takut/ansietas. -Kaji tingkat realita bahaya bagi pasien dan
tingkatansietas. -Dorong pasien untuk berbicara mengenai apa yangterjadi
saat ini dan apa yang telah terjadi untukmengantisipasi perasaan tidak
tertolong dan ansietas.

Anda mungkin juga menyukai