Anda di halaman 1dari 90

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM

PENCERNAAN (GASTROINTESTINAL)

Oleh :
Faridah Aini, M.Kep., Sp. K.M.B.

August 10, 2021 Anfis - Farida


Pengantar
• Saluran pencernaan makanan
merupakan saluran yang menerima
makanan dari luar dan
mempersiapkannya untuk diserap
oleh tubuh dengan jalan proses
penceranaan (pengunyahan,
menelan, dan pencampuran) dengan
enzim dan zat cair yang terbentang
dari mulut sampai anus

August 10, 2021 Anfis - Farida


Anatomi Fisiologis
• Anatomi sistem pencernaan
Rongga Mulut – Esofagus – Gaster –
Usus halus – Colon – Rektum – anus .
Serta organ asesoris yang meliputi;
kelenjar saliva, hepar, pangkreas, dan
kandung empedu
• Seluruh lapisan pencernaan terdiri dari
beberapa lapisan :
1. Lap. Mukosa : fungsi sekresi
2. Lap. Submukosa
3. Lap. Otot polos
4. Membran serosa
August 10, 2021 Anfis - Farida
August 10, 2021 Anfis - Farida
Organ Saluran Pencernaan
(Gastrointestinal)

A. Mulut
• Mengunyah : pemecahan partikel
besar menjadi kecil
Kelenjar saliva
• Sekresi mukus ke dalam mulut
• Fungsi membasahi & melumas partikel
makanan sebelum di telan

• Disekresi 3 kelenjar eksokrin


a. Parotis
b. Submandibularis
c. Sublingualis
Saliva
• Mengandung enzim pencernaan
a. Lipase lingual : di sekresi kel. Ebner lidah
- Aktif di lambung, mencerna 30%
lemak makanan

b. Ptialin/amilase saliva ( di sekresi kel.


Saliva)
- Mencerna tepung, ph 6,7,
- Dihambat asam lambung
Kandungan saliva
• Musin : bahan organik jika bercampur air
membentuk larutan kental ( viskous)
• Mukus
• Anorganik : Na, K, Cl, bokarbonat
• 1500 cc saliva / hari
• 99,5% air, 0,5% protein & elektrolit
Fungsi saliva

• Memudahkan proses menelan


• Membasahi mulut, membantu proses
bicara
• Melarutkan molekul yang
merangsang reseptor kecap
• Anti bakteri
• Mempertahankan Ph mulut ( 7,0)
B. Faring & esofagus
• Tidak ikut serta dalam proses
pencernaan
• Jalur masuk makanan & minuman ke
lambung
• Motilitas segmen ini berkaitan dengan
proses menelan, karena
perangsangan reseptor dinding faring
oleh bolus.
C. Lambung
C. LAMBUNG / GASTER

• Kantung muskuler terletak antara


esofagus & usus
• Bagian korpus & fundus ( berdinding
tipis)
• Sekresi mukus, asam HCL, proenzim
pepsinogen, faktor instrinsik ( castle)
C. Lambung

• Bagian bawah lambung : antrum


mempunyai otot lebih tebal
• Sekresi hormon gastrin
HCl lambung
• Memecah partikel makanan
• Membentuk larutan molekul yang
disebut KIMUS
• Tidak mampu memecah protein &
lemak
• Memusnahkan bakteri yang masuk
lambung ( tidak efektif 100%)
Fungsi lambung
• Menyimpan , melarutkan & mencerna
parsial makanan yang masuk
lambung.
• Meneruskan makanan ke usus untuk
di absorbsi secara maksimal
• Produksi enzim pepsin : memecah
ikatan peptida
Sel mukosa lambung
D. Usus Halus
Interna Usus Halus
Usus Halus
• Diameter ± 4 cm
• Mulai dari lambung sampai usus
besar
• Panjang 275 cm
• 3 segmen : duodenum, jejenum,
ileum
• Mempunyai banyak lipatan/ vili
Fungsi usus halus

• Absorbsi bahan makanan


• Berlangsung terutama di duodenum &
jejenum
• Absorbsi cairan elektrolit
Vilus (Vili)
Vilus
• Pusat vilus berisi pembuluh limfe
yang buntu
• Lakteal, kapiler merupakan cabang
arteriola serta bermuara ke venula
• Setiap 5 hari diganti
Absorbsi usus halus
• Karbohidrat
• Hasil akhir pencernaan :
monosakarida ( glukosa,galaktosa,
fruktosa)

Transfort aktif
Tidak perlu insulin
Mukosa usus halus
• Mukosa usus halus terdapat kelenjar
Brunner ( duodenum)
• Hasilkan mukus
• Melindungi mukosa duodenum dari
iritasi HCl & pepsin
• Kelenjar intestinal/ crypte Lieberkuh
Produksi enzim, cairan isotonik
1. Mukosa
• Mulai dari lambung
• Mukosa : sel epitel : sekresi mukus &
hormon
• Invaginasi jaringan epitel kedalamnya
membentuk kelenjar eksokrin
• Kelenjar eksokrin : sekresi asam,
enzim, ion-ion kedalam lumen
Lamina Propia
• Di bawah lapisan epitel
• Jaringan ikat : dilalui pembuluh darah
kecil, serat saraf & saluran limfe

• Lamina propria dipisahkan jaringan


ikat di bawahnya oleh suatu lapisan
tipis otot polos yaitu muskularis
mukosa
2. Sub Mukosa
• Jaringan ikat kedua dibawahnya
• Lapisan ini dilalui pembuluh darah &
limfe lebih besar, cabangnya
menembus lapisan mukosa diatas &
lapisan otot di bawahnya

• Terdapat jala saraf disebut pleksus


sub mukosa ( meissner)
3. Muskularis Eksterna
• Jaringan otot polos
• Kontraksinya menimbulkan gaya
mendorong & memindahkan isi
saluran pencernaan
3. Muskularis Eksterna
• Terdiri 2 lapisan
a. Otot sirkuler : sebelah dalam, tebal,
kelilingi lumen, jika kontraksi lumen
menyempit
b. Otot longitudinal : sebelah luar , lebih
tipis, bila kontraksi saluran pencernaan
memendek
3. Muskularis Eksterna
• Diantara kedua otot polos terdapat
pleksus saraf lain yang lebih eksentif
yaitu:
a. Pleksus mienterikus (AUERBACH)
b. Pleksus sub mukosa
c. Pleksus mienterikus/ intramural
d. Neuron lain di Saluran pencernaan
membentuk sistem saraf enterik
4. Serosa
• Selapis jaringan ikat , diliputi sel
gepeng , mengelilingi permukaan luar
saluran pencernaan
• Sekresi cairan serosa, untuk
membasahi & mencegah gesekan
dengan organ lain
• Lembar jaringan ikat tipis2
(Mesenterium), hubungkan serosa ke
dinding abdomen, menopang segmen
pencernaan ke rongga abdomen
Hati
Hati/Hepar
• Organ yang paling besar didalam tubuh,
warnanya coklat dan beratnya 1500 gr
• Letaknya dibagian atas dalam rongga
abdomen sebelah kanan bawah diafragma
(kuadran kanan atas/1) terlindungi oleh
kosta, sehingga dalam keadaan nrmal
tidak teraba
• Hati menerima darah terogsigenasi dari
arteri hepatik dan darah yang tidak
terogsigenasi tetapi kaya akan nutrien dari
vena porta hepatik
August 10, 2021 Anfis - Farida
Fungsi Hati/Hepar
• Sekresi
• Metabolisme
• Penyimpanan
• Detoksifikasi
• Membentuk dan menghancurkan sel
darah merah
Fungsi Hati/Hepar
• Sekresi
– Hati memproduksi empedu dibentuk
dalam sistem retikulo endotelium yang
dialirkan ke empedu yang berperan
dalam emulsifikasi dan absorbsi lemak
– Menghasilkan enzim glikogenik yang
mengubah glukosa menjadi glikogen
Fungsi Hati/Hepar
• Metabolisme
– Hati berperan serta dalam mempertahankan
homeostasis gula darah
– Hati menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen dan
mengubahnya kembali menjadi glukosa jika
diperlukan tubuh
– Hati mengurai protein dari sel-sel tubuh dan sel
darah merah yang rusak  hasinya urea dari asam
amino berlebih dan sisa nitrogen. Hati menerima
asam amino diubah menjadi ureum kemudian
dikeluarkan dari darah oleh ginjal dalam bentuk urin
– Hati mensintesis lemak dari karbohidrat dan protein
Fungsi Hati/Hepar
• Penyimpanan
– Hati menyimpan glikogen, lemak,
vitamin A D E K, dan zat besi yang
disimpan sebagai feritin, yaitu suatu
protein yang mengandung zat besi dan
bisa dikeluarkan jika zat besi dibutuhkan
– Mengubah zat makanan yang diabsorbsi
dari usus dan disimpan disuatu tempat
dalam tubuh, dikeluarkan sesuai
pemakaianya dalam jaringan
Fungsi Hati/Hepar
• Detoksifikasi
– Hati melakukan inaktivasi hormon dan
detoksifikasi toksin dan obat serta
mengfagositosis eritrosit dan zat asing yang
terdisintegrasi dalam darah
– Mengubah zat buangan dan bahan racun untuk
dieksresikan dalam empedu dan urin
• Membentuk dan menghancurkan sel darah
merah selama 6 bulan masa kehidupan
fetus yang kemudian diambil alih oleh
sumsum tulang belakang
HATI

HATI
Kandung empedu

Kandung empedu
Kandung empedu
Kandung Empedu
• Sebuah kantong berbentuk terang dan merupakan
membran berotot, letaknya dalam sebuah lobus
disebelah permukaan bawah hati sampai pinggir
depan, panjang 8-12 cm berisi 60 cm3
• Empedu yg dihasilkan sel-sel hati memasuki
kanalikuli empedu yang kemudian menjadi duktus
hepatik kanan dan kiri. Duktus hepatik menyatu
membentuk duktus hepatik komunis. Duktus
hepatis komunis bersama duktus pangkreas
bermuara diduodenum atau dialihkan untuk
penyimpanan ke kandung empedu

August 10, 2021 Anfis - Farida


Kandung Empedu
• Empedu berwarna kuning kehijauan,
mengandung; Air 97%, garam
empedu 0,7%, pigmen empedu (
0,2%), kolesterol, garam anorganik,
as. Lemak, lesitin, fosatase alkalis
• Fungsi memudahkan pencernaan &
absorbsi lemak
• Aktikan lipase
Kandung Empedu
• Pigmen empedu
– Terdiri dari biliverdin. Pigmen ini merupakan hasil
penguraian hemoglobin yang dilepaskan dari sel
darah merah terintegrasi
– Pigmen utamanya bilirubin yang memberikan warna
kuning pada urin dan feses
– Warna kekuningan pada jaringan (Jaundice)
meru[akan akibat peningkatan kadar bilirubin darah
dan ini merupakan indikasi kerusakan hati,
peningkatan destruksi sel darah merah, atau
obstruksi duktus empedu oleh batu empedu

August 10, 2021 Anfis - Farida


Kandung Empedu
• Garam empedu
– Terbentuk dari asam empedu yang berikatan
dengan kolesterol dan asam amino
– Setelah diekskresikan dalam usus garam tersebut
direabsorbsi dari ilium bagian bawah kembali ke hati
dan di daur ulang kembali  sirkulasi enterohepatik
garam empedu
– Fungsi garam empedu dalam usus halus;
• Emulsifikasi lemak
• Absorbsi lemak
• Pengeluaran kolesterol dari tubuh

August 10, 2021 Anfis - Farida


Protein

• Hasil akhir pencernaan protein : as.


Amino
• Transort aktif
Lemak
• Hasil akhir pemecahan lemak: asam
lemak bebas, gliserol, monogliserida
Pangkreas
• Pangkreas adalah kelenjar terelongasi
berukuran besar dibalik kurvatura lambung
• Kelenjar pangkreas merupakan
sekumpulan kelenjar yang terstruktur
sangat mirip dengan kelenjar ludah,
panjangnya sekitar 15 cm, lebar 5 cm,
mulai dari duodenum sampai ke limpa,
beratnya 60-90 gr, terbentang pada
vetebra lubalis I & II dibelakang lambung

August 10, 2021 Anfis - Farida


Fungsi Pangkreas
• Fungsi eksokrin (asinar), membentuk getah
pangkreas yang berisi enzim-enzim pencernaan
dan larutan berarir yang mengandung ion
bikarbonat dalam konsentrasi tinggi
• Fungsi endokrin (pulau langerhans), sekelompok
kecil sel epitelium yang berbentuk pulau-pulau
langerhans yang bersama-sama membentuk organ
endokrin yang mengsekresikan insulin dan
glukagon yang langsung dialirkan ke dalam
peredaran darah dibawa ke jaringan tanpa
melewati duktus untuk membantu metabolisme
karbohidrat
August 10, 2021 Anfis - Farida
Hasil Sekresi Pangkreas
• Enzim proteolitik pangkreas (protease);
tripsinogen, kimotripsin, karboksipeptidase
• Lipase pangkreas, menghidrolisis lemak menjadi
asam lemak dan gliserol setelah lemak diemulsi
oleh garam empedu
• Amilase pankreas, menghidrolisis zat tepung yang
tidak tercerna oleh amilase saliva menjadi
disakarida (maltosa, sukrosa, dan laktosa)
• Ribonuklease dan deoksiribonuklease, yang
menghidrolisis RNA dan DNA menjadi blok-blok
pembentukan nukleotida

August 10, 2021 Anfis - Farida


Usus besar (Kolon)
Usus Besar
• Panjang sekitar 1,5 M, lebar 5-6 cm
• Lapisan-lapisan dari dalam keluar; selaput lendir,
lapisan otot melingkar, lapisan otot memanjang, dan
jaringan ikat
• Terdapat taenia coli dan apendiks epiplokia, tidak
memiliki vili, tidak memiliki lipatan-lipatan sirkuler
• Katup ini tertutup dan akan terbuka untuk merespon
peristaltik usus sehingga kimus mengalir 15 ml
sekali masuk atau sekitar 500 ml/hari
• Usus besar terdiri dari; caecum, colon asendens,
colon transfersum, colon desenden, colon sigmoid,
rectum, dan canalis ani serta spingter ani
Fungsi Usus besar
• Menyerap air & elektrolit 80%-90% dari
makanan dan mengubah dari cairan menjadi
masa
• Tempat tinggal sejumlah bakteri koli yang
mampu mencerna sejumlah kecil selulosa
dan memproduksi sedikit kalori nutrien bagi
tubuh
• Memproduksi vitamin; K, ribovlafin dan
tiamin, serta berbagai gas
• Penyiapan selulosa berupa hidrat arang
dalam tumbuhan, buah, dan sayuran hijau
RASA LAPAR
• Rasa lapar dikontrol oleh Hipotalamus
Lateral
• Hipotalamus menerima input rangsang
lapar dari berbagai macam rangsang,
seperti :
1. Pengosongan lambung
2. Menurunnya zat-zat gizi sepeti glukosa,
lemak dan asam amino (protein)
3. Respon dari sistem saraf lain, seperti
pusat emosi di otak
August 10, 2021 Anfis - Farida
Proses Pencernaan Makanan
 Saluran pencernaan terdiri dari 2 lap. Otot
polos utama yaitu lap. Longitudinal (luar)
& lap. Sirkular (dalam)
 Kedua otot tersebut berfungsi untuk
mencampur dan menggerakkan makanan
 Kedua otot tersebut memperlihatkan
adanya Depolarisasi Inheren
 Jika Depolarisasi Inheren meningkat,
akan menimbulkan potensial aksi
sehingga terjadi kontraksi otot
August 10, 2021 Anfis - Farida
Proses Pencernaan Makanan

• Kerja Hormon pencernaan


– Hormon Gastrin di lambung merangsang
motilitas di lambung. Gastrin juga
merangsang pengeluaran HCl / asam
lambung
– Hormon Sekretin dan Kolesistokinin
(CCK) merangsang motilitas di usus, tapi
menghambat motilitas di lambung

August 10, 2021 Anfis - Farida


Proses Pencernaan Makanan
• Kerja Saraf pada Motilitas usus
• Terdapat 2 sistem saraf intrinsik di usus :
• Pleksus Mesenterikus
– Terletak di antara lap. Otot2 polos
– Eksitasi pleksus ini dapat meningkatkan kontraksi
otot di usus, sehingga peristaltik nya meningkat
• Dipersarafi oleh saraf simpatis (T8 & L3) &
parasimpatis (sakrum)
• Saraf Simpatis : menghambat pelepasan
muatan pleksus
• Saraf Parasimpatis : merangsang pelepasan
muatan pleksus, terutama pada sebagian besar
usus besar

August 10, 2021 Anfis - Farida


Proses Pencernaan Makanan
Pleksus Sub mukosa
• Terletak di lap. Sub mukosa (di bawah otot
polos sirkular & di atas mukosa)
• Eksitasi pleksus sub mukosa
mengakibatkan peningkatan fungsi
sekretorik saluran pencernaan
• Kedua pleksus tersebut berespon terhadap
partikel-partikel makanan, iritan,
mikroorganisme, peregangan pada saluran
pencernaan

August 10, 2021 Anfis - Farida


Peran empedu terhadap pencernaan

• Empedu dihasilkan di hati dan mengandung


garam empedu, air, sedikit kolesterol dan
bilirubin serta elektrolit
• Empedu dikeluarkan dari kantung empedu
dengan rangsang dari CCK & sebagai
respon terhadap adanya lemak di usus
halus
• Empedu berfungsi utk mengemulsikan
lemak dan memecahkan lemak menjadi
butiran kecil shg bisa dicerna
August 10, 2021 Anfis - Farida
Fungsi Sistem Pencernaan

• Sistem pencernaan berfungsi


menyediakan nutrient bagi kebutuhan sel
melalui proses ingesti, digesti, absorbsi
dan Transportasi, serta menyediakan
sarana eleminasi bagi makanan yang tidak
dapat di cerna melalui proses defekasi

August 10, 2021 Anfis - Farida


Proses Ingesti
• Pada proses ingesti, makanan yang
berada di lingkungan masuk ke dalam
tubuh melalui pengunyahan yang
dilakukan oleh koordinasi otot rangka
dan sistem saraf sehingga makanan
menjadi lebih halus dan pada saat yang
sama makanan bercampur dengan saliva
yang disekresikan oleh kelenjar saliva
sehingga makanan menjadi licin dan
mudah ditelan
• Waktu yang diperlukan 5-15 detik
August 10, 2021 Anfis - Farida
Proses Ingesti
• Fungsi utama esofagus adalah menelan
• Saat makanan ditelah terjadi kerjasama
antara otot-otot menelan yang dipersarafi
oleh saraf otonom , saraf kranial (melalui
NC. IX & X), dan saraf enterik melalui
plesus Auerbach  sehingga terjadi
relaksasi temporer otot-otot
gastroesoparigeal dan grikoparingeal
• Proses menelan berlangsung sebagian
disadari dan sebagian tidak disadari
August 10, 2021 Anfis - Farida
Proses Ingesti
• Dalam keadaan normal esofagus
dilindungi oleh :
– Suatu mukos yang disekresikan oleh tunika
mukosa
– Kontraksi spingter gastroesoparingeal
sehingga mencegah refluk lambung.
Spingter ini akan membuka jika tersentuh

August 10, 2021 Anfis - Farida


Digesti
• Digesti adalah Perubahan fisik dan kimia dari
makanan dengan menggunakan bantuan
enzim dan koenzim yang pengeluaranya
diatur oleh hormon dan saraf, sehingga
makanan menjadi molekul-molekul yang
mudah diabsorbsi ke dalam aliran darah
• Contoh: hidrat arang menjadi monosakarida,
lemak menjadi asam lemak dan gliserol,
protein menjadi asam amino  Chyme
• Proses digesti ini dimulai dari mulut dan
terakhir di usus halus
• Lama proses ± 1-4 jam (tergantung jenis
makananya)
August 10, 2021 Anfis - Farida
Digesti
• Gaster berfungsi mencampur,mengaduk, dan
memecah molekul makanan menjadi partikel-
partikel kecil shg permukaan makanan yang
akan kontak dengan enzim selama proses
digesti menjadi lebih luas.
• Gaster juga menghasilkan cairan 2-3 lt/hari yg
berisi elektrolit, air, mukus, asam hidrokloroid,
enzim pepsin dan lipase, serta faktor intrinsik.
• Makanan yang sudah halus bercampur
dengan sekresi gaster  kimus (chyme) 
digesti ke usus halus
August 10, 2021 Anfis - Farida
Absorbsi
• Absorbsi makanan dilakukan oleh Lapisan Mukosa
usus halus yg memiliki vilus berjonjot
• Molekul-molekul zat makanan dari saluran
pencernaan akan diabsorbsi kedalam aliran darah
dan aliran limfe tergantung dari jenis makanannya
• Lemak dan zat yang larut dalam lemak akan
diabsorbsi melalui proses difusi sederhana kedalam
aliran limfe
• Monosakarida, asam amino, dan zat yang larut
dalam air diabsorbsi ke dalam aliran darah melalui
proses difusi difasilitasi dan transport aktif. Proses
ini terutama terjadi di usus halus
• Mayoritas makanan diabsorbsi di usus halus,
kecuali alkohol & aspirin diabsorbsi di gaster

August 10, 2021 Anfis - Farida


Absorbsi
• Sisa makanan yang tidak dapat dicerna
dikeluarkan dari tubuh melalui anus
• Makanan yang masuk kedalam tubuh
dimetabolisme di dalam sel untuk
menghasilkan energi, membentuk jaringan,
hormon, enzim, dsb
• Makanan bergerak dari saluran cerna bagian
atas sampai ke anus, karena adanya gerakan
peristaltik yang berasal dari kontraksi ritmis
dari usus yang diatur oleh sistem saraf
otonom dan saraf enterik

August 10, 2021 Anfis - Farida


Absorbsi

• Sepanjang saluran cerna makanan


bercampur dengan sekresi saluran
cerna seperti mukus, elektrolit, cairan,
dan enzim

August 10, 2021 Anfis - Farida


Absorbsi
• Colon merupakan bagian saluran pencernaan
yang berperan dalam absorbsi cairan dan
elektrolit
• Cairan agar bergerak dari tekanan osmotik
rendah (pada lumen colon) ke tekanan tinggi
(pada epitel colon).
• Jika terjadi gangguan absorbsi usus halus
akan mengakibatkan osmolalitas kimus pada
kolon lebih tinggi dari tekanan osmotik pada
epitel colon shg proses absorbsi air tdk terjadi
bahkan sebaliknya cairan akan tertarik ke
lumen usus  tubuh kehilangan cairan
Transportasi
• Zat makanan yang larut dalam air 
pembuluh darah  vena porta 
hepar  sel
• Zat makanan larut dalam lemak +
lemak  kapiler limfatik  pembuluh
limfatik besar  duktus thorasikus 
vena subklavia sinistra/vena jugularis
interna sinistra  vena kava 
jantung  arteri hepatika  hepar 
sel
August 10, 2021 Anfis - Farida
Transportasi
• Untuk sampai ke sel dibutuhkan
hormon ;
– Insulin : transportasi glukosa dan asam
amino melewati membran sel
– Growth hormon (GH) : memfasilitasi
asam amino ke dalam cairan intrasel

August 10, 2021 Anfis - Farida


Transportasi

• Proses transportasi dibutuhkan ;


– Cardiac output yang adekuat
– Pembuluh darah yang patent
– Cairan tubuh yang adekuat
– Hormon

August 10, 2021 Anfis - Farida


Penggunaan Zat Makanan
• Jika kebutuhan energi meningkat,
sedangkan intake makanan tidak
adekuat maka akan terjadi pemecahan
sbb;
– Glikogen  glukosa (glikogenolisis)
– Lipid  gliserol  glukosa
(glukoneogenesis)
– Protein  asam amino  deaminasi 
glukosa (glukoneogenesis)

August 10, 2021 Anfis - Farida


Aktifitas metabolisme hepar diatur oleh sistem
endokrin dan saraf
Hormon Asal Efek

Glukagon Sel α pangkreas ↑ Glycogenolisis, ↑ Gluconeogenesis


↑ Lipolisis

Insulin Sel β pangkreas ↑ Glycogenesis, ↑ Lipogenesis

Epineprin - Medula Adrenal ↑ Glycogenolisis, ↑ Gluconeogenesis


norepineprin ↑ Lipolisis

Glukokortikoid Kortek adrenal ↑ Glycogenolisis, ↑ Gluconeogenesis


↑ Lipolisis
ACTH Pituitari Anterior ↑ pengeluaran Hormon glukokortikoid

Growth Hormon Pituitari Anterior ↑ mobilisasi lemak, ↑ lipolisis

Tiroid Kelenjar toiroid ↑ Gluconeogenesis, ↑ Lipolisis


↑ pengeluaran protein sebagai sumber
energi
August 10, 2021 Anfis - Farida
Enzim yang Mencerna Karbohidrat
Enzim Sumber Enzim Kerja Pencernaan

Ptilain (amilase Kelenjar saliva Zat pati  destrin , maltosa, glukosa


saliva)

Amilase Pangkreas Zat pati  destrin , maltosa, glukosa


Destrin  maltosa, glukosa

Maltase Mukosa usus Maltos  glukosa

Sukrosa Mukosa usus Sukrosa  glukosa, fruktosa

Laktosa Mukosa usus Laktosa  glukosa, galaktosa

August 10, 2021 Anfis - Farida


Enzim yang Mencerna Protein

Enzim Sumber Enzim Kerja Pencernaan

Pepsin Mukosa lambung Protein  polipeptida

Tripsin Pangkreas Protein  polipeptida, dipeptida,


asam amino

Aminopeptidase Mukosa usus Polipeptida  dieptida, asam amino

Dipeptida Mukosa usus Dipeptida  asam amimo

August 10, 2021 Anfis - Farida


Enzim yang Mencerna Lemak
(Trigliserida)
Enzim Sumber Enzim Kerja Pencernaan

Lipase faringeal Mukosa faring Trigliserida  asam lemak,


digliserida, monosakarida

Steapsin Mukosa gaster Trigliserida  asam lemak,


digliserida, monosakarida

Lipase Pangkreas Trigliserida  asam lemak,


pangkreas digliserida, monosakarida

August 10, 2021 Anfis - Farida


Proses Eliminasi Produk Sisa
• Penyerapan makanan masih terjadi di
bagian separuh atas kolon, terutama air &
elektrolit
• Sekitar 75% feses / zat sisa berisi air, selain
itu feses mengandung bakteri yg mati, lemak
& bahan makanan yg tdk bisa dicerna
• Produk sampingan dari bilirubin akan
menentukan warna feses
• Defekasi merupakan proses kontraksi dari
rektum dan peregangan mekanis rektum
oleh feses
August 10, 2021 Anfis - Farida
Proses Eliminasi Produk Sisa
• Distensi rektum secara relatif menimbulkan
kontraksi otot-ototnya dan merilekkan
spingter anal interna, yg biasanya tertutup
• Spingter anal interna dikontrol oleh saraf
otonom dan eksterna dikontrol oleh kontrol
sadar kortek serebri
• Selama defekasi spinter anal eksterna
secara volunter rilek, memungkinkan isi
kolon keluar
• Secara normal spingter anal eksterna
dipertahankan oleh tonus otot
August 10, 2021 Anfis - Farida
Sekian
Dan
Terimakasih
August 10, 2021 Anfis - Farida

Anda mungkin juga menyukai