Anda di halaman 1dari 71

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

si
Nomor 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.
“Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”

ne
ng
Pengadilan Negeri Purwakarta yang memeriksa dan mengadili
perkara-perkara perdata pada tingkat pertama, menjatuhkan putusan

do
gu sebagai berikut dalam perkara antara:
Pemerintah Republik Indonesia Cq Menteri Kehutanan Republik

In
A
Indonesia, dalam hal ini memberi kuasa kepada: Krisna Rya,
S.H., M.H., Gunardo Agung Prasetyo, S.H., M.H., C.N., Drs.
ah

lik
Afrodian Lutoifi, S.H., M.Hum., Yudi Arianto, S.H., M.T., Rasyid
John Uno, S.H., M.Hum., Abimayu Pramudya, S.H., M. Zaenuri,
S.H., Fransisca Budyanti, S.H., M.H., Khikmatul Azizah, S.Ag.,
am

ub
M.Hum., Herdianto, S.H., M.H., Wijayadi Bagus Margono, S.H.,
dan Jovan Juliawan, S.H., pegawai negeri sipil Kementerian
ep
Kehutanan, berkedudukan di Gedung Wanabakti, Blok VII, Lt. 3,
k

Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta, berdasarkan Surat


ah

Kuasa Khusus dengan hak substitusi, No. KS. 16/Menhut-II/


R

si
2013, tanggal 25 Juli 2013;
sebagai Pelawan.

ne
ng

melawan:
1. Amah Binti Emad, bertempat tinggal di Kampung Rawa

do
gu

Gempol, RT 03 RW 02, Desa Cijati, Kecamatan Maniis,


Kabupaten Daerah Tingkat II Purwakarta.
In
2. Omah Binti Emad, bertempat tinggal di Kampung Rawa
A

Gempol, RT 03 RW 02, Desa Cijati, Kecamatan Maniis,


Kabupaten Daerah Tingkat II Purwakarta.
ah

lik

3. Syair Bin Cece, bertempat tinggal di Desa Neglasari,


Kampung Cibereum Girang, RT 12 RW 03, Kecamatan
m

ub

Cikalong Kulon, Kabupaten Daerah Tingkat II Cianjur.


4. Ucah Juarsah, bertempat tinggal di Kampung Nenggeleng,
ka

RT 12 RW 03, Desa Neglasari, Kecamatan Cikalong


ep

Kulon, Kabupaten Daerah Tingkat II Cianjur.


ah

5. Sumartini, bertempat tinggal di Kampung Karangganmuda,


R

RT 02 RW 03, Desa Karanggan, Kecamatan Gungputeri.


es
M

ng

on
gu

Hal. 1 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6. Aep Bin Ucon, bertempat tinggal di Kampung Cibereum

si
Girang, RT 12 RW 05, Kecamatan Cikalong Kulon,
Kabupaten Daerah Tingkat II Cianjur.

ne
ng
7. Enis Bin Ucon, bertempat tinggal di Kampung Halimun, RT
16 RW 04, Desa Warudoyong, Kecamatan Cikalong Kulon,
Kabupaten Daerah Tingkat II Cianjur.

do
gu 8. Nanih Kurniasih, bertempat tinggal di Kampung
Nenggeleng, RT 03 RW 01, Desa Neglasari, Kecamatan

In
A
Cikalong Kulon, Kabupaten Daerah Tingkat II Cianjur.
9. Ayi Saripah, bertempat tinggal di Kampung Nenggeleng,
ah

lik
RT 04 RW 02, Desa Neglasari, Kecamatan Cikalong
Kulon, Kabupaten Daerah Tingkat II Cianjur.
10. Adang Kurnia Bin Ucon, bertempat tinggal di Kampung
am

ub
Nenggeleng, RT 04 RW 02, Desa Neglasari, Kecamatan
Cikalong Kulon, Kabupaten Daerah Tingkat II Cianjur.
ep
11. Yunus alias Among/Cunung, bertempat tinggal di
k

Kampung Cileutik, RT 05 RW 02, Desa Mekarsari,


ah

Kecamatan Darangdan, Kabupaten Daerah Tingkat II


R

si
Purwakarta.
12. Endang Tisna Bin Madi, bertempat tinggal di Kampung

ne
ng

Cijaha, RT 01 RW 01, Desa Sirnagalih, Kecamatan Man iis,


Kabupaten Daerah Tingkat II Purwakarta.

do
gu

13. M. Najarudin, bertempat tinggal di Kampung Babakan, RT


09 RW 04, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cipeundeuy,
In
Kabupaten Daerah Tingkat II Purwakarta.
A

14. Maya, bertempat tinggal di Kampung Cipanjur, RT 11 RW


06, Desa Mekarsari, Kecamatan Darangdan, Kabupaten
ah

lik

Daerah Tingkat II Purwakarta.


15. Icun Bin Asun, bertempat tinggal di Kampung Cibanggala,
m

ub

RT 06 RW 03, Desa Cijati, Kecamatan Maniis, Kabupaten


Daerah Tingkat II Purwakarta.
ka

16. Uci Sanusi, bertempat tinggal di Kampung Cipicung, RT 08


ep

RW 04, Desa Citamiang, Kecamatan Maniis, Kabupaten


ah

Daerah Tingkat II Purwakarta.


R

17. H.U.P. Jamaludin, bertempat tinggal di Kampung


es

Sindangsari, RT 01 RW 01, Desa Ciroyom, Kecamatan


M

ng

Cipeundeuy, Kabupaten Daerah Tingkat II Purwakarta.


on
gu

Hal. 2 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
18. Ita Binti Entjeng, bertempat tinggal di Kampung

si
Cibanggala, Desa Citamiang, Kecamatan Maniis,
Kabupaten Daerah Tingkat II Purwakarta.

ne
ng
19. Kosasih, bertempat tinggal di Kampung Sirnagalih, Desa
Citamiang, Kecamatan Maniis, Kabupaten Daerah Tingkat
II Purwakarta.

do
gu 20. Entay Sopandi Bin H. Iding, bertempat tinggal di Kampu n g
Palumbon, RT 01 RW 01, Desa Cijati, Kecamatan Maniis,

In
A
Kabupaten Daerah Tingkat II Purwakarta.
21. Cece Komarudin Bin Sahum, bertempat tinggal di
ah

lik
Kampung Cikadu, Desa Citamiang, Kecamatan Maniis,
Kabupaten Daerah Tingkat II Purwakarta.
22. M. Ijo Bin Armana, bertempat tinggal di Kampung
am

ub
Citamiang, RT 01 RW 01, Desa Sirnagalih, Kecamatan
Maniis, Kabupaten Daerah Tingkat II Purwakarta.
ep
23. H. Ijo Bin Armana, bertempat tinggal di Kampung
k

Citamiang, RT 01 RW 01, Desa Sirnagalih, Kecamatan


ah

Maniis, Kabupaten Daerah Tingkat II Purwakarta.


R

si
24. Komar Bin Soheh, bertempat tinggal di Desa Cijati,
Kecamatan Maniis, Kabupaten Daerah Tingkat II

ne
ng

Purwakarta.
25. Apin Bin Soheh, bertempat tinggal di Desa Cijati,

do
gu

Kecamatan Maniis, Kabupaten Daerah Tingkat II


Purwakarta.
In
26. Didin Bin Soheh, bertempat tinggal di Desa Cijati,
A

Kecamatan Maniis, Kabupaten Daerah Tingkat II


Purwakarta.
ah

lik

27. Usep Bin Soheh, bertempat tinggal di Desa Cijati,


Kecamatan Maniis, Kabupaten Daerah Tingkat II
m

ub

Purwakarta.
28. Sadikin Bin Soheh, bertempat tinggal di Desa Cijati,
ka

Kecamatan Maniis, Kabupaten Daerah Tingkat II


ep

Purwakarta.
ah

29. Pahrudin Bin Soheh, bertempat tinggal di Desa Cijati,


R

Kecamatan Maniis, Kabupaten Daerah Tingkat II


es

Purwakarta.
M

ng

on
gu

Hal. 3 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
30. Solihin Bin Soheh, bertempat tinggal di Desa Cijati,

si
Kecamatan Maniis, Kabupaten Daerah Tingkat II
Purwakarta.

ne
ng
31. Ukar Bin Ukat, bertempat tinggal di Kampung Cikadu,
Desa Citamiang, Kecamatan Maniis, Kabu paten Daerah
Tingkat II Purwakarta.

do
gu 32. Aceng Gojali Bin H. Gojali, bertempat tinggal di Desa
Sirnagalih, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Daerah

In
A
Tingkat II Bandung.
33. Aep Gojali Bin H. Gojali, bertempat tinggal di Desa
ah

lik
Sirnagalih, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Daerah
Tingkat II Bandung.
34. Uus Bin H. Gojali, bertempat tinggal di Desa Sinargalih,
am

ub
Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Daerah Tingkat II
Bandung.
ep
35. Piyah janda almarhum Oto Kartobi, bertempat tinggal di
k

Kampung Palimbon, Desa Citamiang, Kecamatan Maniis,


ah

Kabupaten Daerah Tingkat II Purwakarta.


R

si
36. Baum Bin Adhari, bertempat tinggal di Desa Sinargalih,
Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Daerah Tingkat II

ne
ng

Bandung.
37. Dawan Bin Adhari, bertempat tinggal di Desa Sinargalih,

do
gu

Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Daerah Tingkat II


Bandung.
In
38. Deden Bin Adhari, bertempat tinggal di Desa Sinargalih,
A

Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Daerah Tingkat II


Bandung.
ah

lik

39. Didin Bin Emang, bertempat tinggal di Kamp. Cijaha, Desa


Sinargalih, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Daerah
m

ub

Tingkat II Bandung.
40. Dayat Bin Emang, bertempat tinggal di Kamp. Cijaha,
ka

Desa Sinargalih, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten


ep

Daerah Tingkat II Bandung.


ah

41. Encang Bin Emang, bertempat tinggal di Kamp. Cijaha,


R

Desa Sinargalih, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten


es

Daerah Tingkat II Bandung.


M

ng

on
gu

Hal. 4 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
42. Juhdi Bin Padma, bertempat tinggal di Desa Sinargalih,

si
Kecamatan Maniis, Kabupaten Daerah Tingkat II
Purwakarta.

ne
ng
43. Suriya Bin Padma, bertempat tinggal di Desa Sinargalih,
Kecamatan Maniis, Kabupaten Daerah Tingkat II
Purwakarta.

do
gu 44. Udas Bin Padma, bertempat tinggal di Desa Sinargalih,
Kecamatan Maniis, Kabupaten Daerah Tingkat II

In
A
Purwakarta.
45. Apud Bin Padma, bertempat tinggal di Desa Sinargalih,
ah

lik
Kecamatan Maniis, Kabupaten Daerah Tingkat II
Purwakarta.
46. Eden Bin Padma, bertempat tinggal di Desa Sinargalih,
am

ub
Kecamatan Maniis, Kabupaten Daerah Tingkat II
Purwakarta.
ep
47. Isa Bin Padma, bertempat tinggal di Desa Sinargalih,
k

Kecamatan Maniis, Kabupaten Daerah Tingkat II


ah

Purwakarta;
R

si
selanjutnya disebut sebagai para Terlawan.
48. Perum Perhutani cq Kepala Kantor Perhutani Kabupaten

ne
ng

Purwakarta, berkedudukan di Jalan Siliwangi, No. 35,


Purwakarta;

do
gu

selanjutnya disebut sebagai Turut Terlawan I.


49. P.T. P.L.N. P.J.B. II Sektor Cirata Cq Kepala Proyek Induk
In
PLTA Cirata, berkudukan di Purwakarta;
A

selanjutnya disebut sebagai Turut Terlawan II.


50. B.P.N. Jabar cq Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten
ah

lik

Purwakarta, berkedudukan di Jalan Veteran, No. 163,


Purwakarta, yang diwakili oleh Kepala Kantor, bernama
m

ub

Humaidi, A.Ptnh., M.M., memberi kuasa kepada Kepala


Seksi Sengketa Konflik dan Perkara Pertanahan, bernama
ka

H. Djuanda Hermawan, S.H., dan kawan -kawan,


ep

berdasarkan Surat Perintah Tugas No. 108/13.32.14/X/


ah

2013, tanggal 7 Oktober 2013;


R

selanjutnya disebut sebagai Turut Terlawan III.


es

Pengadilan Negeri tersebut;


M

ng

- Mendengar kedua belah pihak yang berperkara;


on
gu

Hal. 5 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Duduk Perkara:

si
Menimbang, bahwa Pelawan telah menggugat para Terlawan dan
para Turut Terlawan sebagaimana dimaksud dalam gugatan

ne
ng
perlawanannya tertanggal 1 Agustus 2013 yang didaftarkan di
kepaniteraan Pengadilan Negeri Purwakarta pada tanggal 1 Agustus 2013
dengan nomor register 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk., dengan dalil-dalil

do
gu sebagai berikut:
1. Bahwa Mahkamah Agung RI dalam putusan peninjauan kembali No.

In
A
737 PK/Pdt/2010, tanggal 1 Agustus 2012, amarnya menyatakan:
Mengadili:
ah

lik
- Mengabulkan permohonan peninjauan kembali dari Pemohon
Peninjauan Kembali: 1. Amah Binti Emad, 2. Omah Binti Emad, 3.
Syair Bin Cece, 4. Ucah Juarsah, 5. Sumartini, 6. Aep Bin Ucon, 7.
am

ub
Enis Bin Ucon, 8. Nanih Kurniasih, 9. Ayi Saripah, 10. Adang Kurnia
Bin Ucon, 11. Endang Tisna Bin Madi, 12. M. Najarudin, 13. Maya,
ep
14. Icun Bin Asun, 15. Uci Sanusi, 16. H.U.P. Jamaludin, 17. Ita Binti
k

Entjeng, 18. Kosasih, 19. Entay Sopandi Bin H. Iding, 20. Cece
ah

Komarudin Bin Sahum, 21. M. Ijo Bin Armana, 22. H. Hanafi Bin
R

si
Soheh, 23. Komar Bin Soheh, 24. Apin Bin Soheh, 25. Didin Bin
Soheh, 26. Usep Bin Soheh, 27. Sadikin Bin Soheh, 28. Pahrudin Bin

ne
ng

Soheh, 29. Solihin Bin Soheh, 30. Ukar Bin Ukat, 31. Aceng Gojali
Bin H. Gojali, 32. Aep Bin H. Gojali, 33. Uus Bin H. Gojali, 34. Piyah

do
gu

janda almarhum Oto Kartobi, 35. Baum Bin Adhari, 36. Dawan Bin
Adhari, 37. Deden Bin Adhari, 38. Didin Bin Emang, 39. Dayat Bin
In
Emang, 40. Encang Bin Emang, 41. Juhdi Bin Padma, 42. Suriya Bin
A

Padma, 43. Udas Bin Padma, 44. Apud Bin Padma, 45. Eden Bin
Padma, 46. Isa Bin Padma.
ah

lik

- Membatalkan putusan Mahkamah Agung No. 1108 K/Pdt/2006,


tanggal 15 November 2007.
m

ub

Mengadili Kembali:
Dalam Eksepsi:
ka

- Menolak eksepsi Tergugat I, II dan III seluruhnya.


ep

Dalam Pokok Perkara:


ah

- Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian;


R

- Menyatakan Penggugat 1 sampai dengan Penggugat 12 adalah ahli


es

waris keturunan Emad Bin Uci almarhum.


M

ng

on
gu

Hal. 6 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Menyatakan Penggugat 1 sampai dengan Penggugat 12 adalah

si
sebagai pemilik atas tanah milik adat asal peninggalan Emad Bin Uci
almarhum, yaitu tanah:

ne
ng
1) Blok Cisentul, Persil No. d.338, luas 23,125 Ha, yang tercatat
dalam letter C Desa No. C. 226 sampai dengan C. 231, dengan
batas-batas sebagai berikut:

do
gu a. Sebelah Utara : Kali Citarum.
b. Sebelah Selatan : Tanah Kehutanan.

In
A
c. Sebelah Timur : Tanah Persil No. 339 (Blok Cigungun).
d. Sebelah Barat : Tanah Kehutanan.
ah

lik
2) Blok Cigungun, Persil No. d. 339, luas 34,875 Ha, yang semua
tercatat dalam Letter C Desa, No. C. 232 sampai dengan C. 242,
dengan batas-batas sebagai berikut:
am

ub
a. Sebelah Utara : Kali Citarum.
b. Sebelah Selatan : Tanah Kehutanan.
ep
c. Sebelah Timur : Tanah Persil No. 340 (Blok Ciganda).
k

d. Sebelah Barat : Tanah Kehutanan.


ah

3) Blok Ciganda, Persil No. d. 340, luas 30,900 Ha, yang semua
R

si
tercatat dalam Letter C Desa, No. C. 243 sampai dengan C. 249,
dengan batas-batas sebagai berikut:

ne
ng

a. Sebelah Utara : Kali Citarum.


b. Sebelah Selatan : Tanah Kehutanan.

do
gu

c. Sebelah Timur : Kali Citarum.


d. Sebelah Barat : Tanah Persil No. 339 (Blok Cigugun).
In
yang terletak Desa Cijati, Kecamatan Maniis, Kabupaten
A

Purwakarta.
- Menyatakan Penggugat 29 adalah ahli waris penggarap dari
ah

lik

almarhum Soheh.
- Menyatakan Penggugat 37 adalah ahli waris penggarap dari
m

ub

almarhum Ukat.
- Menyatakan Penggugat 38 sampai dengan 40 adalah ahli waris
ka

penggarap dari almarhum H. Gojali.


ep

- Menyatakan Penggugat 41 adalah ahli waris penggarap dari


ah

almarhum Oto Kartobi.


R

- Menyatakan Penggugat 42 sampai 44 adalah ahli waris penggarap


es

almarhum Adhari.
M

ng

on
gu

Hal. 7 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Menyatakan Penggugat 45 sampai 47 adalah ahli waris penggarap

si
almarhum Emang.
- Menyatakan Penggugat 48 sampai 53 adalah ahli waris penggarap

ne
ng
almarhum Padma.
- Menyatakan Penggugat 13 sampai 53 adalah selaku penggarap
keturunan yang memiliki C Desa, No. 226 sampai dengan C. Desa

do
gu No. 248.
- Menyatakan Tergugat I telah melakukan perbuatan melawan hukum.

In
A
- Menyatakan Tergugat I untuk membayar ganti rugi atas tanah
sengketa yang telah diserahkan oleh Tergugat I kepada Tergugat II
ah

lik
seluas 80,580 Ha dan ditambah 8,320 Ha yang dikuasasi oleh
Tergugat I, sehingga seluruhnya berjumlah 88,90 Ha x Rp10.000,00
permeter persegi = Rp8.890.000.000,00 (delapan milyar delapan
am

ub
ratus sembilan puluh juta rupiah) kepada para Penggugat.
- Menolak gugatan selebihnya.
ep
- Menghukum para Termohon Peninjauan Kembali/para Tergugat
k

untuk membayar biaya perkara dalam semua tingkat peradilan, yang


ah

dalam pemeriksaan peninjauan kembali ini ditetapkan sebesar


R

si
Rp2.500.000,00 (dua juta lima ratus ribu rupiah).
2. Berdasarkan ketentuan Pasal 378 Rv diatur:

ne
ng

“Pihak-pihak ketiga berhak melakukan perlawanan terhadap suatu


putusan yang merugikan hak-hak mereka, jika mereka secara pribadi

do
gu

atau wakil mereka yang sah menurut hukum, ataupun pihak yang
mereka wakili tidak dipanggil di sidang pengadilan, atau karena
In
penggabungan perkara atau campur tangan dalam perkara pernah
A

menjadi pihak”.
3. Bahwa Pelawan dalam perkara yang telah diputus sebagaimana
ah

lik

tersebut angka 1 di atas bukan merupakan pihak yang berperkara,


Pelawan baru mengetahui putusan di atas sesuai Surat Direktu r Utama
m

ub

Perum Perhutani kepada Menteri Kehutanan No. 227/017.9/Kum-


Sekper/Dir., tanggal 23 April 2013, yang intinya antara lain
ka

menyampaikan bahwa:
ep

- Blok Cisentul Persil Persil No. d.338, luas 23,125 Ha, yang tercatat
ah

dalam letter C Desa No. C. 226 sampai dengan C. 231.


R

- Blok Cigungun, Persil No. d. 339, luas 34,875 Ha, yang semua
es

tercatat dalam Letter C Desa, No. C. 232 sampai dengan C. 242.


M

ng

on
gu

Hal. 8 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Blok Ciganda, Persil No. d. 340, luas 30,900 Ha, yang semua tercatat

si
dalam Letter C Desa, No. C. 243 sampai dengan C. 249, yang
merupakan kawasan hutan negara.

ne
ng
berdasarkan putusan peninjauan kembali (PK) Nomor 737 PK/Pdt/2010,
tanggal 1 Agustus 2010 dinyatakan sebagai tanah milik Emad Bin Uci
almarhum.

do
gu 4. Bahwa Pelawan mempunyai kepentingan hukum atas tanah terperkara
yang oleh putusan peninjauan kembali dinyatakan sebagai milik para

In
A
Terlawan dengan alasan sebagai berikut:
a. Berdasarkan ketentuan Pasal 5 Undang-Undang No. 5 Tahu n 1967
ah

lik
jo. Pasal 4 Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
diatur bahwa:
(1) Semua hutan di dalam wilayah Republik Indonesia termasuk
am

ub
kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh
negara untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
ep
(2) Penguasaan hutan oleh negara sebagaimana dimaksud pada
k

ayat (1) memberi wewenang kepada pemerintah untuk:


ah

a) Mengatur dan mengurus segala sesuatu yang berkaitan


R

si
dengan hutan, kawasan hutan dan hasil hutan.
b) Menetapkan status wilayah tertentu sebagai kawasan hutan

ne
ng

atau kawasan hutan sebagai bukan kawasan hutan, dan


c) Mengatur dan menetapkan hubun gan-hubungan hukum

do
gu

antara orang dengan hutan, serta mengatur perbuatan -


perbuatan hukum mengenai kehutanan.
In
b. Berdasarkan ketentuan Pasal 300 Peraturan Presiden RI No. 24
A

Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan


Organisasi, dan Tata Kerja Kemen terian Negara Republik Indonesia
ah

lik

diatur bahwa Kementerian Kehutanan mempunyai tugas


menyelenggarakan urusan di bidang kehutanan untuk membantu
m

ub

ketentuan Pasal 301 huruf b diatur bahwa dalam melaksanakan


tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 300, Kementerian
ka

Kehutanan menyelenggarakan fungsi pengelolaan barang


ep

milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawab Kementerian


ah

Kehutanan.
R

Bahwa berdasarkan uraian pada huruf a dan b di atas, maka


es

Pemerintah cq Menteri Kehutanan mempunyai kewenangan antara


M

ng

on
gu

Hal. 9 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
lain untuk menetapkan suatu wilayah tertentu sebagai kawasan hutan

si
dan bukan sebagai kawasan hutan.
c. Bahwa tanah terperkara dalam putusan peninjauan kembali

ne
ng
Mahkamah Agung tersebut angka 1 di atas, yang dinyatakan sebagai
milik para Terlawan merupakan kawasan hutan negara berdasarkan:
a) Grens Projectkaart behoort bij process verbaal dd. 22 September

do
gu 1979 No. A.7 disahkan tanggal 18 Desember 1919.
b) Supletoire Grens project Process Verbaal dd. 31 Desember 1932,

In
A
disahkan tanggal 4 April 1933.
c) Supletoire Grens projectkaart dd. 31 Desember 1932, disahkan
ah

lik
tanggal 4 April 1933.
d) Landbouwstatistiekkaart van Java en Madoera blaad 4 –
Reproductiebedrijf Topografische Diens Batavia Tahun 1933.
am

ub
e) Peta Wilayah Kerja Kesatuan Pemangkuan Hutan Purwakarta
Bagian Hutan Cantayan Kelompok Hutan Plered Barat dan
ep
Cantayan Timur, Kabupaten Purwakarta, Propinsi Jawa Barat
k

(sebagai lampiran RPKH dalam jangka waktu 1 Januari 1996 s/d


ah

31 Desember 2005.
R

si
d. Pasal 20 Undang-Undang No. 5 Tahun 1967 jo. Pasal 81 Undang-
Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan yang mengatur

ne
ng

bahwa hutan telah ditetapkan sebagai Hutan Tetap, Cagar Alam dan
Suaka Margasatwa, berdasarkan peraturan perundangan yang

do
gu

berlaku sebelum berlakunya undang-undang ini, dianggap telah


ditetapkan sebagai kawasan hutan dengan peruntukan dan fungsi
In
sesuai dengan penetapannya.
A

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka Pelawan mempunyai


kepentingan hukum terhadap tanah terperkara yang oleh putusan
ah

lik

peninjauan kembali dinyatakan sebagai milik para Terlawan (persona


standi ini judicio).
m

ub

5. Bahwa kepentingan Pelawan dirugikan atas putusan peninjauan


kembali (PK) tersebut dengan alasan:
ka

a. Dalam perkara yang sudah diputus sebagaimana angka 1 di atas,


ep

Pelawan selaku aparat negara yang diberikan kewenangan


ah

pengelolaan kawasan hutan pada objek sengketa a quo tidak


R

pernah dilibatkan, sehingga hak-hak untuk mempertahankan


es

kawasan hutan negara tidak dapat digunakan dan oleh karenanya


M

ng

on
gu

Hal. 10 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kepentingan Pelawan sangat dirugikan, apalagi dalam putusan a

si
quo dinyatakan bahwa tanah:
1) Blok Cisentul Persil Persil No. d.338, luas 23,125 Ha, yang

ne
ng
tercatat dalam letter C Desa No. C. 226 sampai dengan C. 231.
2) Blok Cigungun, Persil No. d. 339, luas 34,875 Ha, yang semua
tercatat dalam Letter C Desa, No. C. 232 sampai dengan C.

do
gu 242.
3) Blok Ciganda, Persil No. d. 340, luas 30,900 Ha, yang semua

In
A
tercatat dalam Letter C Desa, No. C. 243 sampai dengan C.
249.
ah

sebagai milik para Terlawan 1 – 12 padahal jelas merupakan

lik
kawasan hutan.
b. Dengan putusan Mahkamah Agung tersebut, Pelawan tidak dapat
am

ub
menguasai objek sengketa yang merupakan kawasan hutan,
sehingga kegiatan tukar menukar yang dilakukan antara Pelawan
ep
dengan Turut Terlawan II menjadi tidak sah, dan Turut Terlawan I
k

dibebani kewajiban mengganti kerugian negara sebesar


ah

Rp8.890.000.000,00 (delapan milyar delapan ratus sembilan puluh


R

si
juta rupiah).
Berdasarkan uraian tersebut, maka Pelawan mempunyai

ne
ng

kepentingan hukum terhadap tanah terperkara (persona standi in


judicio), yang oleh putusan peninjauan kembali dinyatakan sebagai

do
gu

milik para Terlawan.


c. Bahwa meskipun dalam gugatan sudah melibatkan Perum
In
Perhutani/Turut Terlawan I namun kedudukan Turut Terlawan I
A

terkait objek sengketa, yang oleh putusan peninjauan kembali


Mahkamah Agung RI a quo dinyatakan melakukan perbuatan
ah

lik

melawan hukum, bukan sebagai pihak yang menguasai atas


kawasan hutan tersebut, tetapi hanya merupakan perusahaan yan g
m

ub

melanjutkan penugasan pemerintah untuk melakukan pen gelolaan


hutan di hutan negara yang berada di propinsi Jawa Tengah,
ka

propinsi Jawa Timur, propinsi Jawa Barat, dan propinsi Banten


ep

(ketentuan Pasal 3 ayat (1) Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun


ah

2010 tentang Perusahaan Umum (Perum) Kehutanan Negara).


R

d. Pengelolaan hutan di hutan negara oleh Turut Terlawan I tidak


es

termasuk kegiatan:
M

ng

1) Penunjukan dan penetapan kawasan hutan.


on
gu

Hal. 11 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2) Pengukuhan kawasan hutan.

si
3) Pinjam pakai kawasan hutan.
4) Tukar menukar kawasan hutan.

ne
ng
5) Perubahan status dan fungsi kawasan hutan.
6) Pemberian ijin pemanfaatan hutan kepada pihak ketiga atas
pengelolaan hutan yang ada di wilayah kerja perusahaan, dan

do
gu 7) Kegiatan yang berkaitan dengan Penyidik Pegawai Negeri Sipil
Kehutanan (vide ketentuan Pasal 3 ayat (4) Peraturan

In
A
Pemerintah No. 72 Tahun 2010 tentang Perusahaan Umum
(Perum) Kehutanan Negara.
ah

lik
Dengan demikian kegiatan tukar menukar objek perkara a quo
adalah kewenangan Pelawan bukan Turut Terlawan I.
Berdasarkan urian tersebut di atas, maka kepentingan hukum
am

ub
Pelawan telah dirugikan oleh putusan PK tersbut, sehingga
beralasan hukum majelis hakim untuk menerima gugatan
ep
perlawanan a quo.
k

6. Selanjutnya Pelawan sampaikan uraian sebagai berikut:


ah

a) Bahwa pada tahun 1981 Direktorat Jenderal Ketenagaan


R

si
Departemen Pertambangan dan Energi melalui Turut Terlawan I
mengajukan permohonan kepada Pelawan cq Ditjen Kehutanan

ne
ng

untuk penggunaan kawasan hutan, seluas + 6.400 Ha untuk proyek


PLTA Cirata, sebagaimana suratnya No. 252/DIK/1981 tanggal 14

do
gu

April 1981.
b) Berdasarkan ketentuan Pasal 2 Peraturan Menteri Pertanian No.
In
178/Kpts/Um/4/1975 tentang Pedoman Umum Perubahan Batas
A

Kawasan Hutan yang berlku saat itu , diatur bahwa “Setiap


perubahan batas kawasan hutan harus ditetapkan dengan surat
ah

lik

keputusan Menteri Pertanian”.


Pasal 4 ayat (1) Perubahan batas kawasan hutan yang berakibat
m

ub

pengurangan luas kawasan hutan hanya dapat dilakukan untuk


sesuatu keperluan yang bersifat kepentingan umum dan atau
ka

kepentingan pertahanan nasional.


ep

c) Atas permohonan tersebut telah terbit persetujuan dari:


ah

a. Dirjen Kehutanan dengan surat No. 3307/Dj/I/1981 tanggal 21


R

Oktober 1981.
es

b. Menteri Kehutanan dengan surat No. 667/Menhut-II/1988,


M

ng

tanggal 19 September 1988, disetujui dengan cara tukar menukar


on
gu

Hal. 12 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan luas total: 1.456,65 Ha, yaitu: kawasan hutan yang

si
dimohon untuk PLTA Cirata meliputi:
- KPH Bandung Utara (BKPH Padalarang) : 343,30 Ha.

ne
ng
- KPH Bandung Selatan (BKPH Rajamandala) : 52,50 Ha.
- KPH Cianjur (BKPH Ciranjang Selatan) : 451,05 Ha.
- KPH Purwakarta (BKPH Purwakarta) : 609,80 Ha.

do
gu Luas total : 1.456,65 Ha.
d) Bahwa untuk tukar menukar dengan luas total 1.456,65 Ha tersebut,

In
A
pada kenyataannya sebagaimana tersebut pada Pasal 4 Berita
Acara PerjanjianSerah Terima Fisik/de facto Tukar Menukar Tanah
ah

lik
Antara PLN Proyek Induk Pembangkit Hidro Jawa Barat dengan
Perum Perhutani Unit III Jawa Barat No. 04/044.2/III/1989 tanggal 7
Juli 1989, Turut Terlawan II baru menyerahkan tanah calon
am

ub
pengganti yang telah dibebaskan dari sesuatu hak kepada Turut
Terlawan I yaitu sebagaimana Berita Acara Serah Terima Fisik/de
ep
facto:
k

i. Nomor 09/044.2/III/1988 tanggal 22 Nopember 1988, seluas


ah

299,50 Ha.
R

si
ii. Nomor 01/044.2/III/1989 tanggal 22 Nopember 1988 seluas
520,3529 Ha.

ne
ng

iii. dan seluas 12,262 Ha.


sehingga lahan calon pengganti yang telah diserahkan seluas

do
gu

832,1149 Ha.
e) Bahwa sekalipun proses tukar menukar tanah belum dapat
In
direalisasikan karena tanah calon pengganti yang telah diserah kan
A

baru seluas 832,1149 Ha dari luas total 1.456,65 Ha dan masih


kurang seluas 624,4351 Ha, akan tetapi karena terdesak
ah

lik

kepentingan nasional yaitu dalam rangka pembangunan proyek


PLTA Cirata, maka sebagaimana tersebut pada Pasal 5 Berita
m

ub

Acara Perjanjian Serah Terima Fisik/de facto Tukar Menukar Tanah


Antara PLN Proyek Induk Pembangkit Hidro Jawa Barat dengan
ka

Perum Perhutani Unit III Jawa Barat No. 04/044.2/III/1989 tanggal 7


ep

Juli 1989, Turut Terlawan I mengizinkan kepada Turut Terlawan II


ah

untuk menggunakan keseluruhan tanah kawasan hutan yang


R

dimohon dalam rangka pembangunan proyek PLTA Cirata.


es

f) Bahwa ketika tukar menukar tanah dengan luas total 1.456,65 Ha


M

ng

tersebut masih dalam proses, namun dalam perekembangannya,


on
gu

Hal. 13 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kawasan hutan seluas 88,90 Ha yang terletak di RPH Warungjeruk

si
BKPH Purwakarta, KPH Purwakarta termasuk wilayah administrasi
Desa Cijati, Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta, diklaim dan

ne
ng
kemudian digugat oleh Sdr. Amah binti Emad, dkk (para Terlawan)
melalui Kantor Kuasa Hukum H. Komarudin, S.H. & Associates di
Pengadilan Negeri Purwakarta.

do
gu g) Bahwa para Terlawan sebagaimana tersebut di dalam surat
gugatannya dalam perkara perdata No. 39/Pdt.G/1998/PN.Pwk.,

In
A
telah menggugat Turut Terlawan I, Turut Terlawan II dan Turut
Terlawan III dengan petitum gugatan yang menuntut agar
ah

lik
Pengadilan Negeri Purwakarta menjatuhkan putusan sebagai
berikut:
i. Pengembalian tanah seluas 88,90 Ha masing-masing kepada:
am

ub
- Tergugat I seluas 8,320 Ha.
- Tergugat II seluas 80,580 Ha.
ep
ii. Ganti rugi tegakan berupa uang sebesar Rp50.000,00/hari
k

ditujukan Tergugat II/ Turut Terlawan II.


ah

h) Bahwa Pelawan setelah mendapat pemberitahuan dari Turut


R

si
Terlawan I sebagaimana surat tersebut angka 3 di atas, baru
mengetahui telah ada putusan peninjauan kembali Nomor 737

ne
ng

PK/Pdt/2010 tanggal 1 Agustus 2012 terhadap perkara gugatan


para Terlawan tersebut.

do
gu

Dengan demikian dalam perkara tersebut Pelawan tidak sebagai pihak


berperkara.
7. Berdasarkan ketentuan Pasal 381 Rv diatur: “Hakim yang memeriuksa
In
A

perkara perlawanan, jika ada alasan -alasannya, dapat menunda


pelaksanaan putusan yang dilawan sampai soal perlawanan itu
ah

lik

diputus”.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, mohon kepada Majelis Hakim
m

ub

Pengadilan Negeri Purwakarta yang memeriksa dan mengadili perkara


a quo untuk terlebih dahulu menjatuhkan putusan sela.
ka

Dalam Provisi:
ep

- Memerintahkan kepada Panitera/Sekretaris Pengadilan Negeri


ah

Purwakarta untuk menunda (menangguhkan) eksekusi yang akan


R

dimohon oleh para Tergugat untuk pelaksanaan amar putusan


es

peninjauan kembali Nomor 737 PK/Pdt/2010, tanggal 1 Agustus 2012


M

ng

on
gu

Hal. 14 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tersebut sampai adanya keputusan dalam perkara ini mempunyai

si
kekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde).
Selanjutnya menjatuhkan putusan sebagai berikut:

ne
ng
Dalam Pokok Perkara:
1. Mengabulkan gugatan Pelawan untuk seluruhnya.
2. Menyatakan bahwa Pelawan adalah Pelawan yang jujur dan benar.

do
gu 3. Menyatakan bahwa tanah terperkara adalah kawasan hutan negara.
4. Menyatakan bahwa amar putusan peninjauan kembali Nomor 737

In
A
PK/Pdt/2010 tanggal 1 Agustus 2012 yang berbunyi:
- Menyatakan Penggugat 1 s/d Penggugat 12 adalah sebagai pemilik
ah

lik
atas tanah milik adat asal npeninggalan Emad bin Uci almarhum,
yaitu:
- Blok Cisentul Persil Persil No. d.338, luas 23,125 Ha, yang tercatat
am

ub
dalam letter C Desa No. C. 226 sampai dengan C. 231.
- Blok Cigungun, Persil No. d. 339, luas 34,875 Ha, yang semua
ep
tercatat dalam Letter C Desa, No. C. 232 sampai dengan C. 242.
k

- Blok Ciganda, Persil No. d. 340, luas 30,900 Ha, yang semua
ah

tercatat dalam Letter C Desa, No. C. 243 sampai dengan C. 249.


R

si
- Menyatakan Tergugat I telah melakukan perbuatan melawan
hukum.

ne
ng

- Menghukum Tergugat I untuk membayar ganti rugi tegakan sebesar


Rp465.000.000,00 kepada para Penggugat.

do
gu

- Menghukum Tergugat I untuk membayar ganti rugi atas tanah


sengketa yang telah diserahkan kepada Tergugat II seluas 80.589
In
Ha dan ditambah 8.320 Ha yang dikuasai oleh Tergugat I, sehingga
A

seluruhnya berjumlah 88,900 Ha x Rp10.000,00 permeter persegi =


Rp8.890.000.000,00.
ah

lik

adalah tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum berlaku


mengikat.
m

ub

5. Membatalkan amar putusan peninjauan kembali Nomor 737 PK/Pdt/


2010 tanggal 1 Agustus 2012 yang berbunyi:
ka

- Menyatakan Penggugat 1 s/d Penggugat 12 adalah sebagai pemilik


ep

atas tanah milik adat asal peninggalan Emad bin Uci almarhum,
ah

yaitu:
R

- Blok Cisentul Persil Persil No. d.338, luas 23,125 Ha, yang tercatat
es

dalam letter C Desa No. C. 226 sampai dengan C. 231.


M

ng

on
gu

Hal. 15 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Blok Cigungun, Persil No. d. 339, luas 34,875 Ha, yang semua

si
tercatat dalam Letter C Desa, No. C. 232 sampai dengan C. 242.
- Blok Ciganda, Persil No. d. 340, luas 30,900 Ha, yang semua

ne
ng
tercatat dalam Letter C Desa, No. C. 243 sampai dengan C. 249.
- Menyatakan Tergugat I telah melakukan perbuatan melawan
hukum.

do
gu - Menghukum Tergugat I untuk membayar ganti rugi tegakan sebesar
Rp465.000.000,00 kepada para Penggugat.

In
A
- Menghukum Tergugat I untuk membayar ganti rugi atas tanah
sengketa yang telah diserahkan kepada Tergugat II seluas 80.589
ah

lik
Ha dan ditambah 8.320 Ha yang dikuasai oleh Tergugat I, sehingga
seluruhnya berjumlah 88,900 Ha x Rp10.000,00 permeter persegi =
Rp8.890.000.000,00.
am

ub
6. Menetapkan biaya perkara ini sesuai dengan ketentuan hukum yang
berlaku.
ep
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang adil dan
k

seadil-adilnya (ex aequo et bono).


ah

Menimbang, bahwa selanjutnya, Pelawan telah mengajukan


R

si
perbaikan gugatan perlawanannya, sebagai berikut:
1. Bahwa dalam gugatan perlawanan pihak ketiga (derden verzet) a quo,

ne
ng

berdasarkan informasi yang disampaikan pada persidangan perkara


a quo tanggal 10 Oktober 2013, terdapat beberapa Terlawan yang telah

do
gu

meninggal dunia.
2. Sehubungan hal tersebut angka 1 (satu) di atas, kami mengajukan
In
perubahan gugatan sebagai berikut:
A

a. Amah binti Emad (Terlawan I) diubah menjadi ahli waris Amah binti
Emad (Terlawan I).
ah

lik

b. Aep bin Ucon (Terlawan I) diubah menjadi ahli waris Aep bin Ucon
(Terlawan I).
m

ub

c. Enis bin Ucon (Terlawan I) diubah menjadi ahli waris Enis bin Ucon
(Terlawan I).
ka

d. Ayi Saripah (Terlawan I) diubah menjadi ahli waris Ayi Saripah


ep

(Terlawan I).
ah

e. Yunus alias Among/Cunung (Terlawan I) diubah menjadi ah li waris


R

Yunus alias Among/Cunung (Terlawan I).


es

f. Icun bin Asun (Terlawan I) diubah menjadi ahli waris Icu n bin Asu n
M

ng

(Terlawan I).
on
gu

Hal. 16 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
g. Ita bin Entjeng (Terlawan I) diubah menjadi ahli waris Ita bin Entjeng

si
(Terlawan I).
h. M. Ijo bin Armana (Terlawan I) diubah menjadi ahli waris M. Ijo bin

ne
ng
Armana (Terlawan I).
i. Deden bin Adhari (Terlawan I) diubah menjadi ahli waris Deden bin
Adhari (Terlawan I).

do
gu j. Juhdi bin Padma (terlawan I) diubah menjadi ahli waris Juhdi bin
Padma (terlawan I).

In
A
k. Apud bin Padma (Terlawan I) diubah menjadi ahli waris Apud bin
Padma (Terlawan I).
ah

lik
l. Isa bin Padma (Terlawan I) diubah menjadi ahli waris Isa bin Padma
(Terlawan I).
Untuk hal lain selanjutnya tetap seperti dalam surat gugatan semula
am

ub
yang merupakan satu kesatuan (mutatis mutandis) dengan perubahan
gugatan ini.
ep
Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditentukan :
k

- Pelawan hadir kuasanya tersebut di atas;


ah

- Terlawan II dan Telawan XVII hadir kuasanya, bernama H. Komarudin,


R

si
S.H., dan Iqbal Nugraha, S.H., Advokat pada Kantor Hukum H.
Komarudin, S.H. & Associates, beralamat di Jalan Peta, No. 122

ne
ng

(Lingkar Selatan), Bandung, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal


25 September 2013, demikian juga untuk Terlawan III s/d Terlawan V,

do
gu

Terlawan VIII, Terlawan X, Terlawan XII s/d Terlawan XIV, Terlawan


XVI, Terlawan XVII, Terlawan XIX s/d Terlawan XXI, Terlawan XXIII s/d
In
Terlawan XXXVII, Terlawan XXXIX s/d Terlawan XLI, Terlawan XLIII,
A

Terlawan XLIV dan Terlawan XLVI hadir kuasanya H. Komarudin, S.H.,


dan Iqbal Nugraha, S.H., Advokat pada Kantor Hukum H. Komarudin,
ah

lik

S.H. & Associates, beralamat di Jalan Peta, No. 122 (Lingkar Selatan),
Bandung, berdasarkan Surat Kuasa Khu sus tanggal 9 Oktober 2013;
m

ub

- Turut Terlawan I hadir kuasanya Kepala Biro Hukum dan Kepatuhan


Perum Perhutani Pusat di Jakarta, bernama Bambang Eko Supriyadi,
ka

S.H., M.Hum., dan kawan-kawan, berdasarkan Surat Tugas No. 506/


ep

17.9/KUM-SEKPER/DIR, tanggal 23 September 2013, dan Surat Kuasa


ah

Khusus No. 83/SKK/KUM/DIR/ 2013, tanggal 24 September 2013, yang


R

dibuat dan ditandatangani oleh Direktur Utama Perum Perhutani,


es

bernama Dr. Ir. Bambang Sukmananto, M.Sc., bersama-sama dengan


M

ng

kuasa yang lainnya, yaitu Rusli Effendi, S.H., Advokat pada Rusli
on
gu

Hal. 17 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Effendi, S.H., & Rekan, beralamat di Jalan Karapitan, No. 123,

si
Bandung, berdasarkan Surat Kuasa Khusus No. 89/SKK/KUMDIR/
2013, tanggal 23 Oktober 2013;

ne
ng
- Turut Terlawan II hadir kuasanya P.H. Manajer Pemeliharaan
Lingkungan Waduk, bernama Munandir, S.I.P dan Assistant Officer
Adminitrasi S.D.M., bernama Rizki Tri P., S.H., berdasarkan Surat

do
gu Kuasa Khusus No. 031.Ku/021/ BPWC/2013, tanggal 25 September
2013 yang dibuat dan ditandatangani oleh Zaenal Mutakin selaku Pjs.

In
A
Kepala P.T. Pembangkitan Jawa Bali-Badan Pengelola Waduk Cirata,
Kecamatan Cipeundey, Kabupaten Bandung Barat;
ah

lik
- Turut Terlawan III kuasanya yaitu Kepala Seksi Sengketa Konflik dan
Perkara Pertanahan, bernama H. Djuanda Hermawan, S.H., dan kawan -
kawan, berdasarkan Surat Perintah Tugas yang dibuat dan
am

ub
ditandatangani oleh Kepala Kantor, bernama Humaidi, A.Ptnh., M.M,
No. 108/13.32.14/X/2013, tanggal 7 Oktober 2013;
ep
Menimbang, bahwa sesuai dengan Peraturan Mahkamah Agung
k

No. 1 Tahun 2008, terhadap para pihak yang berperkara dalam suatu
ah

gugatan perdata wajib ditempuh terlebih dahulu upaya perdamaian


R

si
(mediasi) yang dipimpin oleh seorang Hakim Mediator, yang apabila
tercapai mediasi maka perkara diakhiri dengan perdamaian, sebaliknya

ne
ng

apabila perdamaian tidak tercapai, pemeriksaan perkara dilanjutkan sesuai


dengan tahap-tahap hukum cara perdata yang berlaku, yang dalam

do
gu

perkara a quo, Ketua Majelis Hakim telah menunjuk Istiqomah Berawi,


S.H., M.H., Hakim pada Pengadilan Negeri Purwakarta sebagai Mediator
In
sebagaimana tertuang dalam Penetapan No. 16/Pen.Pdt.G.Plw/ 2013/
A

PN.Pwk., tanggal 10 Oktober 2013, dan sesuai dengan Laporan Hakim


Mediator tersebut, melalui suratnya kepada Majelis Hakim pada tanggal 10
ah

lik

Oktober 2013, di antara para pihak yang berperkara ternyata tidak tercapai
perdamaian (deadlock), sehingga dengan demikian, pemeriksaan perkara
m

ub

ini dilanjutkan dengan membacakan surat gugatan perlawanan Pelawan,


yang mana isinya telah diperbaiki dan tetap dipertahankan oleh Pelawan;
ka

Menimbang, bahwa namun demikian, meskipu n dalam tahap


ep

mediasi yang dipimpin oleh Hakim Mediator, perdamaian tidak tercapai,


ah

Majelis Hakim tetap mengupayakan perdamaian bagi keduabelah pihak


R

yang berperkara, tetapi tetap tidak berhasil, sehingga pemeriksaan perkara


es

ini harus dilanjutkan hingga pemeriksaan pokok perkara;


M

ng

on
gu

Hal. 18 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa terhadap gugatan perlawanan Pelawan

si
tersebut, para Terlawan, para Turut Terlawan, mengajukan jawabannya
yang isinya masing-masing sebagai berikut:

ne
ng
Jawaban para Terlawan:
Dalam Eksespi:
1. Eksepsi mengenai perlawanan Pelawan nebis in idem

do
gu - Bahwa pada pokoknya perlawanan Pelawan yang khusus dituju kan
kepada Terlawan 1 sampai dengan Terlawan 47 adalah keberatan

In
A
kepemilikan atas tanah sebagai berikut:
- Blok Cisentul Persil Persil No. d.338, luas 23,125 Ha, yang tercatat
ah

lik
dalam letter C Desa No. C. 226 s/d C. 231.
- Blok Cigungun, Persil No. d. 339, luas 34,875 Ha, yang tercatat
dalam Letter C Desa, No. C. 232 s/d C. 242.
am

ub
- Blok Ciganda, Persil No. d. 340, luas 30,900 Ha, yang tercatat
dalam Letter C Desa, No. C. 243 s/d C. 249.
ep
- Bahwa prihal kepemilikan objek sengketa tanah tersebut di atas
k

telah ditentukan status hukumnya berdasarkan putusan Mah kamah


ah

Agung Republik Indonesia dalam tingkat peninjauan kembali No.


R

si
737 PK/Pdt/2010 tanggal 1 Agustus 2012 sebagai putusan yang
terkuat dan tertinggi, yang pada pokoknya menyatakan bahwa objek

ne
ng

sengketa adalah sebagai tanah milik Emad bin Uci almarhum.


- Bahwa dalam perkara sebagaimana tersebut dalam putusan

do
gu

Mahkamah Agung No. 737 PK/Pdt/2010 tanggal 1 Agustus 2012


kedudukan pihak Kehutanan telah diwakili oleh Perum Perhutani
In
yang notabene sebagai pihak terkait langsung dengan objek
A

sengketa.
- Bahwa secara yuridis antara Perum Perhutani dengan Menteri
ah

lik

Kehutanan (Pelawan dalam perkara ini) mempunyai hubungan


sistematis dan terstruktur yang tidak dapat dipisahkan
m

ub

kedudukannya sama-sama sebagai lembaga negara yang


mempunyai hak regulasi negara di bidang Kehutanan, sehingga
ka

dalam hal kedudukan Perum Perhutani sudah pernah menjadi pihak


ep

dalam perkara sebelumnya, maka secara yuridis kedudukan Perum


ah

Perhutani mewakili pula lembaga yang dipimpin oleh Menteri


R

Kehutanan.
es

- Bahwa dengan demikian terhadap objek yang disengketakan dalam


M

ng

perlawanan perkara ini terdapat kesamaan objek sengketa dan


on
gu

Hal. 19 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kesamaan para pihak yang telah diputus dan diadili serta sudah

si
berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde) sebagaimana
tersebut pada dalam putusan Mahkamah Agung pada tingkat

ne
ng
peninjauan kembali No. 737 PK/Pdt/2010 tanggal 1 Agustus 2012,
sehingga perlawanan ini memenuhi alasan yuridis nebis in idem.
- Bahwa berdasarkan alasan eksepsi nebis in idem tersebut diatas,

do
gu maka beralasan menurut hukum bagi majelis hakim untuk
menyatakan menolak perlawanan tersebut.

In
A
2. Eksepsi mengenai perlawanan Pelawan tidak beralasan hukum
- Bahwa setelah para Terlawan membaca dan menganalisa secara
ah

lik
komprehensif esensi perlawanan tersebut, pada pokoknya adalah
keberatan terhadap isi putusan Mahkamah Agung RI No. 737
PK/Pdt/2010 tanggal 1 Agustus 2012 hal mana tersebut dengan
am

ub
jelas pada uraian posita angka 5 hal. 7 yang pada pokoknya
menyatakan bahwa objek sengketa adalah sebagai kawasan hutan ,
ep
sehingga Pelawan menuntut dalam perlawanannya untuk
k

membatalkan putusan Mahkamah Agung RI No. 737 PK/Pdt/2010


ah

tanggal 1 Agustus 2012.


R

si
- Bahwa perlawanan Pelawan tersebut hanya bertujuan untuk
menghalang-halangi Pengadilan Negeri Purwakarta dalam

ne
ng

melaksanakan isi putusan yang sudah berkekuatan hukum tetap


dan yang lebih penting lagi secara tidak langsung perlawanan

do
gu

Pelawan tersebut “telah menyuruh” majelis hakim yang memeriksa


dan mengadili perkara ini untuk melanggar undang-undang
In
Mahkamah Agung dan KEPPH khususnya tentang asas profesion al
A

oleh karena adalah tidak mungkin hakim Pengadilan Negeri


membatalkan putusan Mahkamah Agung.
ah

lik

- Bahwa dengan demikian perlawanan Pelawan tersebut tidak


beralasan hukum dan karenanya beralasan menurut hukum bagi
m

ub

majelis hakim untuk menolak perlawanan Pelawan tersebut.


3. Eksepsi Pelawan tidak mempunyai legal standing (persona standi in
ka

judicio) dan perlawanan kabur (obscuur libel)


ep

- Bahwa dalam posita perlawanan angka 2 halaman 5, Pelawan telah


ah

mengemukakan dasar hukum diajukannya perlawanan dengan


R

mengemukakan ketentuan Pasal 378 Rv;


es

- Bahwa terhadap dalil tersebut merupakan kekeliruan yang sangat


M

ng

besar oleh karena perihal perlawanan telah diatur secara tegas dan
on
gu

Hal. 20 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
jelas dalam Pasal 195 ayat (6) dan Pasal 208 HIR yang pada

R
pokoknya menentukan “perlawanan eksekusi oleh pihak ketiga

si
hanya dapat diajukan oleh pemiliknya”.

ne
ng
- Bahwa kekeliruan Pelawan tersebut dapat dikategorikan dalam 2
(dua) pokok persoalan yaitu:
a. Dalam perlawanannya Pelawan masih menggunakan instrumen

do
gu hukum Pasal 378 Rv, padahal diketahui bersama ketentuan Rv
bisa diterapkan apabila HIR tidak mengatur pokok persoalan

In
A
tersebut, oleh karena HIR telah mengatur secara tegas dan
jelas maka ketentuan dalam Rv tidak dapat dijadikan dasar
ah

lik
hukum untuk menilai secara yuridis perkara perlawanan ini.
b. Bahwa sebagaimana tersebut dalam Pasal 195 ayat (6) dan
Pasal 208 HIR yang mensyaratkan secara mutlak dan tegas
am

ub
bahwa “perlawanan eksekusi oleh pihak ketiga hanya dapat
diajukan oleh pemiliknya”, sehingga dalam hal ini Pelawan
ep
dalam perlawanannya harus dapat menentukan dalil
k

kepemilikannya terhadap objek sengketa, namun demikian


ah

dalam perlawanannya Pelawan tidak pernah mengemukakan


R

si
perihal dalil kepemilikannya sebagaimana yang disyaratkan,
akan tetapi Pelawan hanya mengemukakan dalil hak mengatur

ne
ng

(regulasi), yang mana hak mengatur berbeda dengan hak milik.


- Bahwa dengan demikian Pelawan tidak mempunyai standing legal

do
gu

untuk mengajukan perlawanan dalam perkara ini dan karenanya


perlawanan Pelawan bersifat kabur (obscuur libel) sehingga
In
beralasan menurut hukum bagi majelis hakim untuk menolak
A

perlawanan Pelawan tersebut.


- Bahwa berdasarkan keseluruhan uraian sebagaimana tersebut di
ah

lik

atas para Terlawan menolak dengan tegas dan keras keseluruhan


dalil perlawanan Pelawan berikut seluruh petitum dalam
m

ub

perlawanannya tersebut.
- Bahwa oleh karena keseluruhan perlawanan Pelawan tersebut
ka

haruslah ditolak maka biaya yang timbul dalam perkara ini secara
ep

hukum haruslah dibebankan kepada pihak Pelawan tersebut.


ah

4. Perlawanan Pelawan Tidak Sempurna dan Kekurangan Pihak.


R

Alasan Hukum Tidak Sempurna.


es

Bahwa Pelawan pada tanggal 17 Oktober 2013 telah memperbaiki dan


M

ng

merubah kedudukan para Terlawan yang telah meninggal dunia


on
gu

Hal. 21 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebanyak 12 (dua belas) orang dengan menunjuk ahli waris pengganti

si
para Terlawan untuk menduduki status para Telawan dalam perkara
tersebut di atas, dengan tidak menyebutkan identitas yang lengkap, baik

ne
ng
nama maupun alamat-alamat dari para Terlawan tersebut, maka
dengan demikian perlawanan Pelawan telah tidak memenuhi syarat-
syarat materil gugatan, sehingga perlawanan tersebut haruslah ditolak

do
gu dan setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijk
verklaard).

In
A
Alasan Hukum perlawanan Pelawan Kekurangan Pihak.
Bahwa Pelawan dalam perlawanannya hanya mengajukan kepada 47
ah

lik
orang selaku para Terlawan sedangkan berdasarkan putu san PK No.
737 PK/Pdt/2010 tanggal 1 Agustus 2012 bukanlah 47 orang, yang
benar adalah 53 orang, sehingga dengan demikian masih ada pihak-
am

ub
pihak yang berkepentingan dalam perkara ini tidak dijadikan dalam
partai yaitu: 1. Idi Bin Emad, 2. Empat bin Emad, 3. H. Warta bin Ibo, 4.
ep
Idi Sainan bin Tarip, 5. H. Ahmad Mumin/Hamim bin Adhar, 6. H. Akiah,
k

maka dengan tidak dimasukkannya pihak-pihak tersebut di atas, dengan


ah

sendirinya perlawanan Pelawan tersebut tidak sempurna dan


R

si
kekurangan pihak.
Dengan demikian, menurut hukum acara perdata yang berlaku

ne
ng

perlawanan tersebut harus dinyatakan ditolak atau setidak-tidaknya


tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard).

do
gu

5. Tentang Surat Kuasa Pelawan.


Surat Kuasa Pelawan Tidak Sempurna.
In
Alasan Hukum:
A

Pelawan telah memperbaiki dan merubah status para Terlawan yang


telah meninggal dunia sebanyak 12 (dua belas) orang dengan menunjuk
ah

lik

para ahli waris penggantinya, sedangkan dalam surat kuasanya sama


sekali Pelawan tidak pernah memperbaikinya maka jelas secara hu ku m
m

ub

surat kuasa tersebut tidak sempurna dan mengandung kecacatan


yuridis sehingga surat kuasa tersebut tidak bisa dipakai untuk
ka

melakukan perlawanan.
ep

Dalam Pokok Perkara:


ah

Bahwa apa-apa yang telah diuraikan dalam eksepsi tersebut di atas


R

merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dengan jawaban


es

pokok perkara ini.


M

ng

on
gu

Hal. 22 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
I. Bahwa Tidak Benar Pelawan Tidak Tahu Akan Adanya Proses

si
Gugatan Perkara No. 39/Pdt.G/1998/PN.Pwk Jo. Putusan PK No. 737
PK/Pdt/2010.

ne
ng
Alasan Hukum.
Bahwa para Terlawan dengan Pelawan telah beberapa kali
mengadakan pertemuan baik secara korespondensi maupun melalui

do
gu tatap muka untuk bersama-sama menyelesaikan secara musyawarah
permasalahan mengenai tuntutan para Terlawan untuk segera

In
A
dilakukan pembayaran ganti rugi tanah milik Emad bin Uci seluas 88,9
Ha yang terletak di atas persil No. 338, Persil No. 339 dan Persil No.
ah

lik
340, akan tetapi tidak dapat diselesaikan, bahkan Pelawan kemudian
memberikan surat jawaban yang ditujukan kepada kuasa hukum Emad
bin Uci, tertanggal 31 Desember 1997, yan g isi suratnya dalam point 2
am

ub
menyatakan “sehubungan dengan hal tersebut di atas apabila saudara
masih berpendapat atau mengklaim bahwa tanah tersebut adalah
ep
tanah adat, kami sarankan untuk menyelesaikan melalui jalur hukum
k

(pengadilan)”, demikian isi surat tersebut yang ditandatangani oleh


ah

Kepala Biro Hukum dan Organisasi Departemen Kehutanan RI yang


R

si
bernama Sudarismawan, S.H. dengan NIP 080023873.
Bahwa berdasarkan hal tersebut di atas, sudah jelas dan terang

ne
ng

benderang bahwa Pelawan sangat mengetahui mengenai


permasalahan tersebut, bahkan menyarankan kepada kuasa hukum

do
gu

Emad bin Uci untuk membuktikannya di Pengadilan bahwa tanah


tersebut milik adat. Sehingga alasan -alasan hukum yang didalilkan
In
oleh Pelawan yang menyebutkan tidak mengetahui permasalahan
A

adanya gugatan dari ahli waris Emad bin Uci dkk adalah kebohongan
dari Pelawan.
ah

lik

II. Bahwa Tidak Benar Pelawan Tidak Dijadikan Partai Dalam Perkara
No. 39/Pdt.G/1998/PN.Pwk.
m

ub

Alasan Hukum.
Bahwa yang digugat oleh para Terlawan dalam perkara No. 39/Pdt.G/
ka

1998/PN.Pwk adalah:
ep

1. Pemerintah R.I. cq Menteri Kehutanan R.I. cq Departemen


ah

Kehutanan R.I cq Direktorat Jenderal Perhutani cq Kantor Wilayah


R

Kehutanan Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat cq Kantor


es

Perhutani Kabupaten Purwakarta.


M

ng

on
gu

Hal. 23 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Pemerintah R.I. cq Menteri Pertambangan dan Energi cq P.T. P.L.N

si
(Persero) Proyek Induk Pembangkit Listrik Jawa Barat, Jakarta
Raya cq Kantor P.T. P.L.N. P.J.B. II Sektor Cirata.

ne
ng
3. Pemerintah R.I. cq Menteri Agraria/Kepala Badan Pertanahan
Nasional cq Kantor Wilayah Pertanahan Provinsi Jawa Barat cq
Kantor Pertanahan Kabupaten Purwakarta.

do
gu Maka dengan demikian alasan Pelawan tidak dijadikan partai dalam
perkra tersebut merupakan alasan yang tidak benar, tidak jujur karena

In
A
kedudukan Pelawan sudah terwakili oleh Turut Terlawan I dan Turut
Terlawan I tidak pernah mengajukan keberatan untuk mewakili
ah

lik
Pelawan dan juga Pelawan tidak pernah mengajukan intervensi dalam
perkara tersebut di atas.
Maka perlawanan Pelawan yang demikian tersebut termasuk kepada
am

ub
katagori yang tidak jujur dan tidak benar.
III. Bahwa Tidak Benar Tanah Persil 338, Persil 339, Persil 340 Adalah
ep
Kawasan Hutan Sebagaimana Didalilkan Pelawan.
k

Alasan Hukum.
ah

Bahwa berkaitan dengan status tanah yang diklaim oleh Pelawan


R

si
sebagai kawasan hutan adalah tidak benar, hal tersebut sebagaiman a
terbukti dalam putusan peninjauan kembali No. 737 PK/Pdt/2010

ne
ng

tertanggal 1 Agustus 2012 yang telah mempunyai kekuatan hukum


tetap dan pasti bahwa tanah tersebut adalah tanah milik adat Emad bin

do
gu

Uci sehingga dalil-dalil Pelawan yang menyebutkan bahwa status


tanah yang tercatat dalam persil 338, Persil 339 dan persil 340 sebagai
In
kawasan hutan adalah merupakan dalil-dalil yang tidak benar dan
A

menyesatkan, maka oleh karena itu perlawanan Pelawan haruslah


ditolak atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima (niet ontvankelijk
ah

lik

verklaard).
IV. Bahwa Putusan Peninjauan Kembali No. 737 PK/Pdt/2010 tanggal 1
m

ub

Agustus 2012 Telah Mempunyai Kekuatan Hukum Tetap dan Pasti,


Sudah Final dan Sudah Tertutup Bagi Pencari Keadilan Untuk
ka

melakukan Upaya Hukum Biasa Yaitu Perlawanan (Verzet), Banding


ep

Maupun Kasasi.
ah

Alasan Hukum.
R

1. Berdasarkan Pasal 23 UU No. 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan


es

Kehakiman menyatakan terhadap putusan peninjauan kembali (PK)


M

ng

tidak dapat dilakukan peninjauan kembali.


on
gu

Hal. 24 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Berdasarkan Pasal 66 ayat (1) Undang-Undang No. 14 tahun 1985

si
jo Undang-Undang No. 5 tahun 2004 dan perubahan kedua dengan
Undang-Undang No. 3 tahun 2009 tentang perubahan atas Undang-

ne
ng
Undang No. 14 tahun 1985 tentang Mahkamah Agung menyatakan
permohonan peninjauan kembali (PK) dapat diajukan hanya 1 (satu )
kali.

do
gu 2. Berdasarkan Pasal 70 ayat (2) Undang-Undang No. 14 tahun 1985
yang menentukan bahwa Mahkamah Agung memutus peninjauan

In
A
kembali (PK) pada tingkat pertama dan terkahir.
3. Bahwa dengan demikian upaya hukum biasa yaitu perlawanan
ah

lik
(Verzet), banding, kasasi, sudah tertutup bagi pencari keadilan, hal
tersebut sesuai dengan pendapat Wakil Ketua Mahkamah Agung
Republik Indonesia Bidang Yudisial Bapak H. Abdul Kadir Mappong,
am

ub
S.H., tentang peninjauan kembali: “sebagai suatu upaya hukum luar
biasa, maka alasan yang dapat digunakan juga luar biasa, dimana
ep
letak luar biasanya adalah putusan yang dilakukan upaya hukum
k

tersebut sudah memperoleh kekuatan hukum tetap sehingga upaya


ah

hukum biasa yaitu perlawanan (verzet), banding, kasasi sudah


R

si
tertutup bagi pencari keadilan”.
Bahwa sehubungan dengan adanya permohonan provisi dari

ne
ng

Pelawan mengenai pangguhan eksekusi atas putusan peninjauan


kembali No. 737 PK/Pdt/2010 tertanggal 1 Agustus 2012, adalah

do
gu

tidak berdasar karena upaya hukum biasa (perlawanan/verzet,


banding, kasasi) sudah tertutup
In
Maka dengan demikian permohonan provisi tersebut haruslah
A

ditolak.
Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, mohon kiranya
ah

lik

majelis hakim dengan kewenangannya berkenan memutuskan dengan


amar putusan sebagai berikut:
m

ub

Dalam Provisi.
- Menolak permohonan provisi Pelawan.
ka

Dalam Eksepsi:
ep

- Mengabulkan eksepsi para Terlawan seluruhnya.


ah

- Menyatakan perlawanan Pelawan tidak dapat diterima (niet


R

ontvankelijk verklaard).
es

- Menghukum Pelawan untuk membayar biaya perkara.


M

ng

Dalam Pokok Perkara:


on
gu

Hal. 25 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Menolak perlawanan Pelawan seluruhnya.

si
- Menyatakan Pelawan adalah Pelawan yang tidak benar.
- Menghukum Pelawan untuk membayar biaya perkara.

ne
ng
Atau apabila Pengadilan berpendapat lain, mohon keadilan yang seadil -
adilnya (ex aequo et bono).
Jawaban Turut Terlawan I:

do
gu 1. Bahwa Turut Terlawan I mengakui dan membenarkan seluruh dalil
gugatan perlawanan Pelawan dalam perkara ini, yang baru mengetah u i

In
A
putusan peninjauan kembali (PK) Nomor 737 PK/Pdt/2010 tanggal 1
Agustus 2010 sesuai surat Turut Terlawan I (Direktur Utama Perum
ah

lik
Perhutani) kepada Pelawan (Menteri Kehutanan) Nomor 227/017.9/
Kum-Sekper/Dir tanggal 23 April 2013, yang intinya antara lain
menyampaikan bahwa:
am

ub
- Blok Cisentul Persil No. D 338 luas 23,125 Ha yang tercatat dalam
Letter C Desa No. C 226 s/d C 231.
ep
- Blok Cigungun, Persil No. d. 339, luas 34,875 Ha, yang tercatat
k

dalam Letter C Desa, No. C. 232 s/d C. 242.


ah

- Blok Ciganda, Persil No. d. 340, luas 30,900 Ha, yang tercatat
R

si
dalam Letter C Desa, No. C. 243 s/d C. 249, yang merupakan
kawasan hutan negara.

ne
ng

Berdasarkan putusan peninjauan kembali (PK) Nomor 737 PK/Pdt/2010


tanggal 1 Agustus 2010 dinyatakan sebagai tanah milik Emad Bin Uci

do
gu

almarhum.
2. Bahwa Turut Terlawan I mengakui dan membenarkan seluruh dalil
In
Pelawan yang menyatakan bahwa tanah objek sengketa a quo
A

merupakan kawasan hutan negara yang dikuasasi oleh Pelawan,


berdasarkan:
ah

lik

a) Keputusan Jenderal Hindia Belanda No. 34 tanggal 16 Desember


1916 tentang Penunjukan Kawasan Hutan Gunung Tjantaian Timur.
m

ub

b) Barita Acara Tata Batas/Grens Projectkaart behoort bij process


verbaal dd. 22 September 1979 No. A.7 disahkan tanggal 18
ka

Desember 1919.
ep

c) Berita Acara Tata Batas Tanbahan/Supletoire Grens project Process


ah

Verbaal dd. 31 Desember 1932, disahkan tanggal 4 April 1933.


R

d) Berita Acara Tata Batas Tanbahan/Supletoire Grens project Process


es

Verbaal dd. 31 Desember 1932, disahkan tanggal 4 April 1933.


M

ng

on
gu

Hal. 26 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
e) Landbouwstatistiekkaart van Java en Madoera blaad 4 –

si
Reproductiebedrijf Topografische Diens Batavia Tahun 1933.
f) Peta Wilayah Kerja Kesatuan Pemangkuan Hutan Purwakarta

ne
ng
Bagian Hutan Cantayan Kelompok Hutan Plered Barat dan
Cantayan Timur, Kabupaten Purwakarta, Propinsi Jawa Barat
(sebagai lampiran RPKH dalam jangka waktu 1 Januari 1996 s/d 31

do
gu Desember 2005.
Bahwa Berita Acara Tambahan (BATB) sebagaimana tersebut di

In
A
atas, merupakan dokumen atau bukti bahwa areal tersebut adalah
kawasan hutan negara. BATB merupakan dokumen atau dari
ah

lik
proses penataan batas untuk memberikan kepastian hukum atas
status, letak, batas dan luas kawasan hutan yang dibuat oleh Panitia
Tata Batas.
am

ub
Bahwa BATB yang dibuat pada zaman kolonial Belanda yaitu tah u n
1919, tahun 1932 tetap berlaku sebagai alat bukti yang sah
ep
sebagaimana ditentukan dalam Pasal 20 UU Nomor 5 Tahun 1967
k

tentang Pokok-Pokok Kehutanan Jo. Pasal 81 Undang-Undang


ah

Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan yang menyebutkan


R

si
bahwa, kawasan hutan yang telah ditunjuk dan atau ditetapkan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebelum

ne
ng

berlakunya undang-undang ini dinyatakan tetap berlaku


berdasarkan undang-undang ini.

do
gu

3. Bahwa Turut Terlawan I adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN)


yang diberi kewenangan untuk mengelola hutan negara, sedangkan
In
penguasaan kawasan hutan sepenuhnya meru pakan kewenangan
A

pemerintah cq. Kementerian Kehutanan/Pelawan, dengan penjelasan


sebagai berikut:
ah

lik

a) Bahwa wewenang penguasaan hutan negara oleh pemerintah


(Kementerian Kehutanan/Pelawan) telah secara tegas diatur dalam
m

ub

Pasal 4 ayat 2 Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang


Kehutanan yang menyatakan “Penguasaan hutan oleh negara
ka

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberi wewenang kepada


ep

pemerintah untuk:
ah

- Mengatur dan mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan


R

hutan, kawasan hutan, dan hasil hutan.


es

- Menetapkan status wilayah tertentu sebagai kawasan hutan


M

ng

atau kawasan hutan sebagai bukan kawasan hutan.


on
gu

Hal. 27 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Mengatur dan menetapkan hubungan-hubungan hukum an tara

si
orang dengan hutan, serta mengatur perbuatan -perbuatan
hukum mengenai kehutanan.

ne
ng
b) Dalam Pasal 10 disebutkan:
Ayat (1) : Penguasaan hutan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 ayat (2) huruf a bertujuan untuk memperoleh

do
gu manfaat yang sebesar-besarnya serta serba guna
dan lestari untuk kemakmuran rakyat.

In
A
Ayat (2) : Pengurusan hutan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), meliputi kegiatan penyelenggaraan:
ah

lik
a) Perencanaan hutan.
b) Pengelolaaan hutan.
c) Penelitian dan pengembangan, pendidikan dan
am

ub
latihan, serta penyuluhan kehutanan, dan
d) Pengawasan.
ep
c) Bahwa Turut Terlawan I adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
k

yang didirikan berdasarkan Anggaran Dasar Perum Perhutani


ah

sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 15


R

si
Tahun 1972 beserta perubahan -perubahannya terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2010 tentang Perusahaan

ne
ng

Umum (Perum) Kehutanan Negara, yang diberi tugas untuk


mengelola hutan negara, sebagaimana diatur dalam Pasal 3 ayat

do
gu

(1) Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2010 yang


menyebutkan:
“Dengan
In
peraturan pemerintah ini, Pemerintah melanjutkan
A

penugasan kepada Perusahaan untuk melakukan pengelolaan


hutan di hutan negara yang berada di provinsi jawa Tengah, provinsi
ah

lik

Jawa Timur, provinsi Jawa Barat, da provinsi Banten, kecuali hutan


konservasi, berdasarkan prinsip pengelolaan hutan lestari dan
m

ub

prinsip tata kerja perusahaan yang baik”.


Kewenangan pengelolaan sebagaimana Pasal 21 Undan g -undang
ka

Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, yaitu:


ep

1. Tata hutan dan penyusunan rencana pengelolaan hutan.


ah

2. Pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan.


R

3. Rehabilitasi dan reklamasi hutan, dan


es

4. Perlindungan hutan dan konservasi alam.


M

ng

on
gu

Hal. 28 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Disebutkan lagi dalam Pasal 4 ayat (1) Peraturan Pemerintah

si
Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penhyusunan
Rencana Pengelolaan hutan serta Pemanfaatan Hutan beserta

ne
ng
penjelasannya Jo. Pasal 3 ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 72
Tahun 2010 tentang Perusahaan Umum (Perum) Kehutanan
Negara bahwa kewenangan Perum Perhutani dalam melakukan

do
gu pengelolaan hutan tidak termasuk kewenangan publik.
Kewenangan publik tersebut antara lain berkaitan dengan

In
A
perubahan status dan fungsi kawasan hutan yang merupakan
kewenangan pemerintah dalam hal ini Kementerian Kehutanan
ah

lik
sebagaimana telah disebutkan dalam Pasal 4 ayat (2) huruf b
Undang-Undang No. 41 tahun 1999 tentang Kehutanan, yang
menyatakan: “Penguasaan hutan oleh negara sebagaimana
am

ub
dimaksud pada ayat (1) memberi wewenang kepada pemerintah
untuk: b. Menetapkan status wilayah tertentu sebagai kawasan
ep
hutan atau kawasan hutan sebagai bukan kawasan hutan , dan”,
k

dikaitkan dengan Pasal 5 ayat (3) yang menyatakan:


ah

“Pemerintah menetapkan status hutan sebagaimana dimaksud pada


R

si
ayat (1) dan ayat (2), dan hutan adat ditetapkan sepanjang menurut
kenyataannya masyarakat hukum adat yang bersangkutan masih

ne
ng

ada dan diakui keberadaannya, dan Pasal 14 dan 15 UU No. 41


tahun 1999”.

do
gu

Berdasarkan uraian tersebut di atas jelas dan tegas bahwa


penetapan mengenai status kawasan hutan (status tanah kawasan
In
hutan) merupakan kewenangan pemerintah cq Kementerian
A

Kehutanan yang diperoleh secara atributif berdasarkan UU No. 41


tahun 1999 (Vide: Pasal 4), dan bukan kewenangan Perum
ah

lik

Perhutani/Turut Terlawan I, karena Perum Perhutani/Turut Terlawan


I hanya sebatas pengelola hutan yang kewenangannya terbatas.
m

ub

Dengan demikian gugatan perlawanan oleh Pelawan su dah ben ar,


karena Pelawan adalah pemilik atau yang menguasai atas kawasan
ka

hutan negara Blok Cantaian Timur.


ep

4. Bahwa Turut Terlawan I mengakui dan membenarkan bahwa pada


ah

tahun 1981, Direktorat Jenderal Ketenagaan Pertambangan dan En er gi


R

melalui Turut Terlawan I mengajukan permohonan kepada Pelawan cq.


es

Ditjen Kehutanan untuk Penggunaan Kawasan Hutan, seluas + 8.400


M

ng

on
gu

Hal. 29 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Ha untuk proyek PLTA Cirata, sebagaimana suratnya No. 252/D/K/

si
1981, tanggal 14 April 1981.
Atas permohonan tersebut telah terbit persetujuan dari:

ne
ng
a. Dirjen Kehutanan dengan surat No. 3307/Dj/I/1981, tanggal 21
Oktober 1981.
b. Menteri Kehutanan dengan surat No. 667/Menhut-II/1988, tanggal

do
gu 19 September 1988, disetujui dengan cara tukar menukar dengan
luas total: 1.456,65 Ha, yaitu: kawasan hutan yang dimohon untuk

In
A
PLTA Cirata meliputi:
- KPH Bandung Utara (BKPH Padalarang) : 343,30 Ha.
ah

lik
- KPH Bandung Selatan (BKPH Rajamandala) : 52,50 Ha.
- KPH Cianjur (BKPH Ciranjang Selatan) : 451,05 Ha.
- KPH Purwakarta (BKPH Purwakarta) : 609,80 Ha.
am

ub
Luas total : 1.456,65 Ha.
Bahwa tukar menukar dengan luas total 1.456,65 Ha tersebut, pada
ep
kenyataannya sebagaimana tersebut pada Pasal 4 Berita Acara
k

Perjanjian Serah Terima Fisik/de facto Tukar Menukar Tanah Antara


ah

PLN Proyek Induk Pembangkit Hidro Jawa Barat dengan Perum


R

si
Perhutani Unit III Jawa Barat No. 04/044.2/III/1989 tanggal 7 Juli 1989,
Turut Terlawan II baru menyerahkan secara fisik (belum menyerahkan

ne
ng

secara yuridis) tanah calon pengganti yang telah dibebaskan dari


sesuatu hak kepada Turut Terlawan I yaitu sebagaimana Berita Acara

do
gu

Serah Terima Fisik/de facto:


i. Nomor 09/044.2/III/1988 tanggal 22 Nopember 1988, seluas 299,50
In
ii. Nomor 01/044.2/III/1989 tanggal 22 Nopember 1988 seluas
A

520,3529 Ha.
iii. dan seluas 12,262 Ha.
ah

lik

sehingga lahan calon pengganti yang telah diserahkan secara fisik


seluas: 832,1149 Ha.
m

ub

Bahwa sekalipun proses tukar menukar tanah belum dapat


direalisasikan karena tanah calon pengganti yang telah diserahkan
ka

secara fisik baru seluas 832,1149 Ha dari luas total 1.456,65 Ha dan
ep

masih kurang seluas 624,4351 Ha, akan tetapi karena terdesak


ah

kepentingan nasional yaitu dalam rangka pembangunan proyek PLTA


R

Cirata, maka sebagaimana tersebut pasa Pasal 5 Berita Acara


es

Perjanjian Serah Terima Fisik/de facto Tukar Menukar Tanah Antara


M

ng

PLN Proyek Induk Pembangkit Hidro Jawa Barat dengan Perum


on
gu

Hal. 30 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Perhutani Unit III Jawa Barat No. 04/044.2/III/1989 tanggal 7 Juli 1989,

si
Turut Terlawan I mengijinkan kepada Turut Terlawan II untuk
menggunakan keseluruhan tanah kawasan hutan yang dimoh on dalam

ne
ng
rangka pembangunan proyek PLTA Cirata.
Dengan demikian tanah objek sengketa a quo hingga saat ini
masih berstatus kawasan hutan negara yang dimiliki/dikuasasi oleh

do
gu Pelawan.
5. Bahwa perlu Turut Terlawan I sampaikan bahwa putusan peninjauan

In
A
kembali Nomor 737 PK/Pdt/2010 tanggal 1 Agustus 2012 yang didasari
oleh pertimbangan hukum:
ah

lik
Menimbang, bahwa terhadap-alasan peninjauan kembali tersebut,
Mahkamah Agung berpendapat:
Mengenai alasan ke 1 s/d ke 26:
am

ub
Bahwa alasan-alasan peninjauan kembali dapat dibenarkan, oleh
karena surat bukti bertanda PPK 1, PPK 2 dan PPK 3 telah memperkuat
ep
keterangan saksi-saksi Penggugat sebagaimana yang disampaikan di
k

persidangan, yaitu Letkol TNI AD Iman Santoso dari Topografi Kodam


ah

III Siliwangi sebagaimana telah dipertimbangkan oleh Judex Facti


R

si
(Pengadilan Negeri) dalam halaman 64, 65 dan 66, yaitu sesuai dengan
data peta yang ada di Topografi Kodam III Siliwangi dan hasil

ne
ng

pencocokan di lapangan, bahwa status tanah sengketa adalah tanah


milik adat (tanah objek pajak), yaitu milik Emad bin Uci, bukan kawasan

do
gu

hutan negara, fakta mana sesuai dengan pertimbangan pembaca III


yang DO (dissenting opinion) dalam putusan perkara kasasi Mahkamah
In
Agung RI No. 1108 K/Pdt/2006 tanggal 17 November 2007. Dengan
A

demikian, berdasarkan pertimbangan hal tersebut, maka pertimbangan


Judex Facti (Pengadilan Negeri) telah benar.
ah

lik

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas


dengan tidak perlu mempertimbangkan alasan -alasan peninjauan
m

ub

kembali lainnya, menurut Mahkamah Agung terdapat cukup alasan


untuk mengabulkan permohonan peninjauan kembali yang diajukan
ka

oleh para Pemohon Peninjauan Kembali: Amah Binti Emad dan kawan -
ep

kawan dan membatalkan putusan Mahkamah Agung No. 1108 K/Pdt/


ah

2006 tanggal 15 November 2007, serta Mahkamah Agung akan


R

mengadili kembali perkara ini dengan amar sebagaimana yang


es

disebutkan di bawah ini;


M

ng

on
gu

Hal. 31 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
adalah tidak benar, bertentangan dengan hukum, tidak sah dan tidak

si
berkekuatan hukum, karena:
1) Surat bukti bertanda PPK 1, PPK 2 dan PPK 3 adalah bukan novum

ne
ng
sebagaimana dimaksud oleh ketentuan (syarat) pengajuan
permohonan peninjauan kembali sesuai dengan Pasal 67 huruf b
Undang-Undang No. 14 tahun 1985 tentang MARI yang

do
gu menyaatakan:
“Apabila setelah perkara diputus, ditemukan surat-surat bukti yang

In
A
bersifat menentukan yang pada waktu perkara diperiksa tidak dapat
ditemukan”
ah

lik
dimana in casu:
a. PPK 1 adalah mengenai bukti fotocopy legalisir Peta Besar
Tahun 1931/1932 tanah Persil 384, Persil 385 dan persil 386
am

ub
Desa Tjitamiang No. 44 District Tjirandjang Regentschap
Tjiandjur, Provincie West Java, yang dikeluarkan oleh Topografi
ep
Kodam III/ Siliwangi a.n. Ka Topdam III/Slw, Kasi Rendal,
k

Sutrisno, Mayor CTP (novum PPK-I) yang diajukan oleh


ah

Pemohon PK bukan merupakan bukti baru (novum) karena


R

si
Pemohon PK pernah mengajukan bukti ini dalam persidangan
tingkat pertama pada Pengadilan Negeri Purwakarta sebagai

ne
ng

bukti P-2 dan P-27, hal ini diperkuat pula dengan pernyataan
Pemohon PK sebagaimana tertulis dalam Memori PK halaman

do
gu

11 point 14 aline pertama yang menyatakan:


“Bahwa secara yuridis perihal kedua buah peta desa yang
In
dimaksud telah dipertimbangkan secara lengkap dan sempu rn a
A

sebagaimana dalam putusan Pengadilan Negeri Purwakarta No.


39/Pdt.G/1998/PN.Pwk tanggal 29 Juli 1999 (Hal. 64-65).
ah

lik

Dengan demikian bukti PPK 1 bukanlah novum yang bersifat


menentukan.
m

ub

b. PPK 2 adalah mengenai bukti fotocopy Kikitir Padjec Boemi,


Desa Tjitamiang No. 4 District Tjirandjang, Regentschap
ka

Tjiandjur, Keresidenan Buitenzorg No. 87, tercatat atas nama


ep

Emad b Oetji, Persil No. 3338, 339, 340 (Novum PPK 2) pernah
ah

diperlihatkan dan diajukan oleh Pemohon PK sebagai lampiran


R

dari bukti P 4 (surat Kepala Badan Pertanahan Purwakarta yang


es

ditujukan kepada Bupati Purwakarta) dalam persidangan di


M

ng

Pengadilan Negeri Purwakarta.


on
gu

Hal. 32 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dengan demikian bukti PPK 1 bukanlah novum yang bersifat

si
menentukan.
c. PPK 3 adalah mengenai bukti fotocopy Daftar Keterangan

ne
ng
Obyek Untuk Ketetapan PBB Sektor Pedesaan dan Sektor
Perkotaan, Nomor 87 Nama Emad, bin/alias Oetji alamat
Cibanggala, Desa Citamiang, Kecamatan Ciranjang, Kab/

do
gu Komad Cianjur, Propinsi Jawa Barat yang dikeluarkan oleh
Kepala Kantor Dinas Luar Tk. I, Ipeda Sukabumi, tertanggal 14-

In
A
2-1982 (novum PPK 3) yang berdasarkan surat Keputusan
Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat No. 593.82/
ah

lik
SK.1639-Pem.Um/1981 tanggal 26 Nopember 1981 tentang
Idzin Pembebasan Tanah seluas + 6.400 Ha di Kabupaten
Daerah Tingkat II Bandung, Cianjur dan Purwakarta untuk
am

ub
Proyek Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata, dimana Desa
Citamiang termasuk dalam wilayah Kecamatan Plered,
ep
Kabupaten Purwakarta dan bukan termasuk dalam wilayah
k

Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur sebagaimana yang


ah

didalilkan oleh Pemohon PK dalam Memori PK (Halaman 10


R

si
point 13 angka 3).
Bahwa kebenaran dan keabsahan bukti PPK 3 tersebut sangat

ne
ng

diragukan karena:
a) Bukti PPK 3 tersebut diterbitkan pada tanggal 14-2-1982, yaitu:

do
gu

hari Minggu.
b) Menurut Surat KP-PBB Purwakarta, Nomor S.100.WPJ.07.
In
K8’00.2000, tanggal 27 September 2000, perihal: Data Peta
A

Cantayan Timur, menjelaskan:


- Berdasarkan data-data yang ada pada kantor kami, peta
ah

lik

wilayah yang digunakan sebagai data awal administrasi


pemungutan pajak bumi dan bangunan adalah berdasarkan
m

ub

peta yang diperoleh dari Topografi Angkatan Darat (Topdam)


III Siliwangi. Untuk Desa Cijati dan Desa Citamiang, peta
ka

wilayah tersebut dibuat pada tahun 1923 yang terdiri dari 4


ep

(empat) lembar/blaad sebagaimana terlampir, dari mulai


ah

persil d.338, d.339 dan d.340 yang menjadi obyek


R

permasalahan tidak ditemukan/tidak ada. Lokasi tersebut


es

berdasarkan hasil/ keterangan berbagai sumber dalam


M

ng

pertemuan yang telah dilakukan dalam penyelesaian


on
gu

Hal. 33 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
masalah ini adalah lokasi basch wezen yang dikenal

si
sekarang sebagai tanah kehutanan.
- Sejalan dengan berlakunya Undang-undang Pokok-pokok

ne
ng
Ketentuan Agraris (UUPA) tahun 1960, dan Undang-Undang
Nomor 12 tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan
sebagaimana telah diubah dengan Undang_undang Nomor

do
gu 12 tahun 1994, maka pendataan -pendataan yang dilakukan
oleh Direktorat PBB Purwakarta bukanlah pendaftaran hak

In
A
(recht cadaster) tetapi pendaftaran/pendataan untuk
kepentingan pemajakan (fiscal cadaster). Pendataan dan
ah

lik
pendaftaran objek pajak yang sekarang dikembangkan
adalah dengan pola SISMIOP.
- Kantor Pelayanan PBB Purwakarta sampai sekarang belum
am

ub
mengadakan pendataan secara aktif dengan pola SISMIOP,
sehingga data yang digunakan dalam administrasi PNBB
ep
adalah hasil konversi data SISTEP dengan menggunakan
k

peta dasar sebagaimana point 1 di atas. Adapun terbitnya


ah

formulir KP.PBB.4.1. tanggal 4 Mei 1990 yang menjadi


R

si
pegangan masyarakat adalah berdasar pendaftaran yang
dilakukan dengan Rapat Minggon Desa Cijati tanggal 12 April

ne
ng

1990, yang menunjuk persil 338, 339, dan 340 adalah persil
yang dibuat dalam Rapat Minggon tersebut. Hal ini tidak

do
gu

berarti menunjukkan bahwa tanah tersebut adalah tanah milik


adat, karena tidak terbit sebelum berlakunya UUPA maupun
In
UU Nomor 12 tentang PBB itu sendiri. Adapun bukti tanah
A

milik adat adalah surat ketetapan yang dikeluarkan sebelum


berlakunya UUPA tahun 1960. Oleh karena surat ketetapan
ah

lik

pajak yang dikeluarkan setelah berlakunya UUPA tahun


1960, maka surat ketetapan pajak tersebut tidak menentukan
m

ub

status hak atas tanah, tetapi semata-mata untuk kepentingan


perpajakan.
ka

c) Surat Direktorat Topografi TNI AD Nomor B/554/IX/202, tanggal


ep

25 September 2002, Perihal: Penjelasan tentang Status hukum


ah

hak milik atas tanah seseorang/badan hukum dikaitkan den gan


R

Topdam, yang ditandatangani oleh Direktur Topografi Brigadir


es

Jenderal TNI Budi Triarso, S.IP, menjelaskan:


M

ng

on
gu

Hal. 34 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Peta Minit adalah peta dengan skala 1 : 500, yang dibuat

si
dari hasil pengukuran di lapangan (terstris), kegunaannya
untuk menggambarkan luas tanah yang diukur dan tanah

ne
ng
yang dikenakan pajak bumi (land rente) menurut tiap-tiap
persil.
- Direktorat Topografi AD dan jajareannya (Topdam-Topdam)

do
gu tidak memiliki kewenangan untuk menjelaskan status hukum
hak milik atas tanah seseorang/badan, adapun yang

In
A
memiliki kewenangan untuk menjelaskan status hukum h ak
milik atas tanah seseorang/badan adalah Badan
ah

lik
Pertanahan Nasional.
Dengan demikian, pertimbangan hukum PK tersebut di atas,
yaitu:
am

ub
Mahkamah Agung berpendapat:
Mengenai alasan-alasan ke 1 s/d ke 26;
ep
Bahwa alasan-alasan peninjauan kembali dapat
k

dibenarkan, oleh karena surat bukti bertanda PPK 1, PPK 2 dan


ah

PPK 3 telah memperkuat keterangan saksi-saksi Penggugat


R

si
sebagaimana yang disampaikan di persidangan, yaitu Letkol
TNI AD Iman Santoso dari Topografi Kodam III Siliwangi

ne
ng

sebagaimana telah dipertimbangkan oleh Judex Facti


(Pengadilan Negeri) dalam halaman 64, 65 dan 66, yaitu sesu ai

do
gu

dengan data peta yang ada di Topografi Kodam III Siliwangi dan
hasil pencocokan di lapangan, bahwa status tanah sengketa
In
adalah tanah milik adat (tanah objek pajak), yaitu milik Emad bin
A

Uci, ... dst-nya”


adalah bertentangan dengan hukum dimana in casu:
ah

lik

1.1. PPK 1, PPK 2 dan PPK 3 adalah bukan novum


sebagaimana dimaksud dan ditetapkan Pasal 67 huruf b
m

ub

Undang-Undang No. 14 tahun 1985 tentang MARI.


1.2. Persil 338, 339 dan 340 yang menjadi objek permasalahan
ka

tidak ditemukan/tidak ada, dan persil tersebut adalah persil


ep

yang dibuat dalam Rapat Minggon Desa Cijati tanggal 12


ah

April 1990 tidak berarti menunjukkan bahwa tanah tersebut


R

adalah tanah milik adat, karena tidak terbit sebelum


es

berlakunya UUPA maupun UU No. 12 tentang PBB.


M

ng

on
gu

Hal. 35 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1.3. “Direktorat Topografi AD dan jajareannya (Topdam-

si
Topdam) tidak memiliki kewenangan untuk menjelaskan
status hukum hak milik atas tanah seseorang/badan ”,

ne
ng
karena yang memiliki kewenangan untuk menjelaskan
status hukum hak milik atas tanah seseorang/badan adalah
Bahdan Pertanahan Nasional.

do
gu d) Pertimbangan hukum PK tersebut di atas, yaitu: Mahkamah
Agung berpendapat:

In
A
“..., bahwa status tanah sengketa adalah tanah milik adat (tanah
objek pajak), yaitu milik Emad bin Uci, bukan kawasan hutan
ah

lik
negara, fakta mana sesuai dengan pertimbangan pembaca III
yang DO (dissenting opinion) dalam putusan perkara kasasi
Mahkamah Agung RI No. 1108 K/Pdt/2006 tanggal 17
am

ub
November 2007. Dengan demikian, berdasarkan pertimbangan
hal tersebut, maka pertimbangan Judex Facti (Pengadilan
ep
Negeri) telah tepat;
k

adalah bukan pertimbangan hukum berdasarkan Pasal 67 huru f


ah

b Undang-Undang No. 14 tahun 1985 tentang MARI melain kan


R

si
pembenaran atas pertimbangan pembaca III yang DO
(dissenting opinion) dalam putusan perkara kasasi Mahkamah

ne
ng

Agung RI No. 1108 K/Pdt/2006 tanggal 17 November 2007 yang


merupakan pendapat yang bersifat umum (objektif) yang

do
gu

menyatakan:
“bahwa tanah sengketa memiliki nomor persil yaitu Nomor 338,
In
339 dan 340 dan tanah sengketa adalah tanah milik adat sesuai
A

Peta Desa tahun 1931/1932 dan Topografi Kodam III Siliwangi,


sedangkan jika tanah milik kehutanan tidak ada memiliki n omor
ah

lik

persil”.
sedangkan pendapat yang bersifat khusus (subjektif)
m

ub

sebagaimana Surat KP-PBB Purwakarta, Nomor S.100.WPJ.07.


K’800.2000, tanggal 27 September 2000, Perihal: Data Peta
ka

Cantayan Timur, menyatakan:


ep

“... persil 338, 339, dan 340 yang menjadi objek permasalahan
ah

tidak ditemukan/tidak ada, dan persil tersebut adalah persil yang


R

dibuat dalam Rapat Minggon Desa Cijati, tanggal 12 April 1990


es

tidak berarti menunjukkan bahwa tanah tersebut adalah tanah


M

ng

milik adat”.
on
gu

Hal. 36 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2) Bahwa, fakta lainnya persil 338, 339 dan 340 yang menjadi objek

si
permasalahan tidak ada adalah sebagaimana ternyata bahwa
kawasan hutan negara tersebut, selama ini sejak penguasaan atas

ne
ng
kawasan hutan negara dikuasai oleh Pelawan dan dikelola oleh
Turut Terlawan I berdasarkan:
a. Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda No. 34 tanggal

do
gu 16 Desember 1916 tentang Penunjukan Kawasan Hutan
Gunung Tjantaian Timur.

In
A
b. Berita Acara Tata Batas/Grens Projectkaart behoort bij process
verbaal dd. 22 September 1979 No. A.7 disahkan tanggal 18
ah

lik
Desember 1919.
c. Berita Acara Tata Batas Tambahan/Supletoire Grens project
Process Verbaal dd. 31 Desember 1932, disahkan tanggal 4
am

ub
April 1933.
d. Berita Acara Tata Batas Tambahan/Supletoire Grens project
ep
Process Verbaal dd. 31 Desember 1932, disahkan tanggal 4
k

April 1933.
ah

e. Landbouwstatistiekkaart van Java en Madoera blaad 4 –


R

si
Reproductiebedrijf Topografische Diens Batavia Tahun 1933.
hingga adanya gugatan para Terlawan tersebut dalam perkara

ne
ng

Nomor 39/Pdt.G/1998/PN.Pwk atau selama kurun waktu 65


(enam puluh lima) tahun “tidak pernah ada gangguan apapun

do
gu

dan dari siapapun.


Demikian, apabila benar tanah objek sengketa seluas 88,9 Ha
In
tersebut hak (milik) para Terlawan, tentunya dalam kurun waktu
A

penguasaan dan pengelolaan oleh Pelawan maupun dalam


kurun waktu penguasaan dan pengelolaan oleh Turut Terlawan
ah

lik

I, para Terlawan sudah mengajukan gugatan perkara tersebut


kepada Pelawan ataupun kepada Turut Terlawan I. maupun
m

ub

dalam
3) Bahwa kedudukan (kapasitas) hukum para Terlawan sebagaimana
ka

tersebut dalam gugatan dan putusan perkara tersebut bahwa para


ep

Terlawan menyatakan dalam gugatannya bahwa para Terlawan


ah

terdiri dari 3 (tiga) kelompok yaitu: Penggugat No. 1 s/d 12 adalah


R

ahli waris Emad bin Uci, Penggugat No. 13 s/d 28 adalah penggarap
es

tanah Emad bin Ud, dan Penggugat No. 29 s/d No. 53 adalah ahli
M

ng

on
gu

Hal. 37 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
waris penggarap yang masing-masing mempunyai ketitir/Letter C/

si
Kohir adalah sangat diragukan kebenarannya, dengan alasan:
a. Didalilkan bahwa tanah sengketa di persil No. 338, persil No.

ne
ng
339 dan persil No. 340 seluas 88 hektar adalah milik Emad bin
Uci, artinya tanah seluas itu (88 Ha) hanya dipunyai oleh datu
ortang saja yaitu Emad bin Uci, sedangkan Penggugat No. 13

do
gu s/d 53 hanya sebagai penggarap dan ahli waris penggarap.
b. Istilah hukum sebagai penggarap dan ahli waris penggarap

In
A
interpretasi hukumnya bahwa penggarap adalah subjek h u kum
yang menggarap tanah milik orang lain atau penggarap adalah
ah

lik
bukan pemilik tanah.
c. Pertanyaannya adalah:
1. Apakah mungkin para penggarap dan ahli waris penggarap
am

ub
mempunyai Letter C dan girik/kikitir atas tanah kepunyaan
orang lain (Emad bin Uci).
ep
2. Apabila benar para penggarap dari ahli waris penggarap
k

mempunyai Letter C dan girik/Kikitir atas tanah kepunyaan


ah

Emad bin Uci, lalu siapa pemilik tanah yang sebenarnya.


R

si
Berdasarkan konstruksi hukum pada masa sebelum berlakun ya
Undang-Undang No. 5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar

ne
ng

Pokok-Pokok Agraria (UUPA), pengenaan pajak tanah (land


rente) terhadap tanah milik adat hanya dibebankan kepada

do
gu

pemilik tanah, bukan penggarap maupun penyakap (vide Pasal


1 Peraturan Lanrente op Java en Madura-Bepalingen nopens
In
den aanslag en de inning der Landrente op Java en Madura
A

uitgezanderd de Vorstenlanden, Staatsblad 1907 No. 227 juncto


Pasal 4 Undang-Undang Pajak Hasil Bumi 195).
ah

lik

Dengan demikian, amar putusan peninjauan kembali Nomor 737


PK/Pdt/2010 tanggal 1 Agustus 2012 yang berbunyi:
m

ub

“Menyatakan Penggugat 1 sampai dengan Penggugat 12


adalah sebagai pemilik atas tanah milik adat asal peninggalan
ka

Emad Bin Uci almarhum, yaitu tanah:


ep

1. Blok Cisentul, Persil No. d.338, luas 23,125 Ha, yang


ah

tercatat dalam letter C Desa No. C. 226 s/d C. 231.


R

2. Blok Cigungun, Persil No. d. 339, luas 34,875 Ha, yang


es

semua tercatat dalam Letter C Desa, No. C. 232 s/d C. 242.


M

ng

on
gu

Hal. 38 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Blok Ciganda, Persil No. d. 340, luas 30,900 Ha, yang

si
semua tercatat dalam Letter C Desa, No. C. 243 s/d C. 249.
adalah tidak benar dan tidak sah, dan demi hukum harus

ne
ng
dibatalkan.
6. Bahwa perlu Turut Terlawan I sampaikan juga bahwa putusan
peninjauan kembali Nomor 737 PK/Pdt/2010 tanggal 1 Agustus 2012

do
gu yang didasari oleh pertimbangan hukum, sebagai berikut:
Menimbang, bahwa terhadap alasan -alasan peninjauan kembali

In
A
tersebut, Mahkamah Agung berpendapat:
Bahwa, ..... dengan demikian, berdasarkan pertimbangan hal
ah

lik
tersebut, maka pertimbangan Judex Facti (Pengadilan Negerei) telah
tepat.
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas
am

ub
dengan tidak perlu mempertimbangkan alasan -alasan peninjauan
kembali lainnya, menurut Mahkamah Agung terdapat cukup alasan
ep
untuk mengabulkan permohonan peninjauan kembali yang diajukan
k

oleh para Pemohon Peninjauan Kembali: Amah Binti Emad dan kawan -
ah

kawan dan membatalkan putusan Mahkamah Agung No. 1108 K/Pdt/


R

si
2006 tanggal 15 November 2007, serta Mahkamah Agung akan
mengadili kembali perkara ini dengan amar sebagaimana yang

ne
ng

disebutkan di bawah ini.


(Note: in casu, amar putusan peninjauan kembali Nomor 737

do
gu

PK/Pdt/ 2010 tanggal 1 Agustus 2012 sama persis dengan amar


putusan Judex Facti (Pengadilan Negeri) PN Purwakarta No. 39/Pdt.G/
In
1998/PN.Pwk tanggal 29 Juli 1999).
A

Juncto amar putusan peninjauan kembali Nomor 737 PK/Pdt/2010


tanggal 1 Agustus 2012 yang berbunyi:
ah

lik

- Menyatakan Tergugat I telah melakukan perbuatan melawan


hukum.
m

ub

- Menghukum Tergugat I untuk membayar ganti rugi tegakan sebesar


Rp465.000.000,00 kepada para Penggugat.
ka

- Menghukum Tergugat I untuk membayar ganti rugi atas tanah


ep

sengketa yang telah diserahkan kepada Tergugat II seluas 80.589


ah

Ha dan ditambah 8.320 Ha yang dikuasai oleh Tergugat I, sehingga


R

seluruhnya berjumlah 88,900 Ha x Rp10.000,00 permeter persegi =


es

Rp8.890.000.000,00.
M

ng

on
gu

Hal. 39 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang mengadopsi (copy paste) amar putusan PN Purwakarta No. 39/

si
Pdt.G/1998/PN.Pwk tanggal 29 Juli 1999 atas dasar pertimbangan
hukum tersebut pada halaman 69-70 yang berbunyi:

ne
ng
“Menimbang, bahwa sesuai bukti T.II.7 yaitu tentang Berita Acara
Perjanjian Serah Terima Fisik/De Facto tukar menukar tanah terungkap
fakta bahwa pada tanggal 7 Juli 1989 telah terjadi penyerahan fisik tukar

do
gu menukar sebidang tanah antara Tergugat I dengan Tergugat II dalam
rangka proyek PLTA Cirata.

In
A
Menimbang, bahwa dari bukti T.II.7 tersebut, terbukti Tergugat I
telah menyerahkan tanah kepada Tergugat II secara keseluruhan untuk
ah

lik
digunakan pembangunan proyek PLTA Cirata dengan menerima tan ah
pengganti.
Menimbang, bahwa telah dapat dibuktikan bahwa tanah sengketa
am

ub
seluas 80.580 Ha yang diserahkan Tergugat I kepada Tergugat II adlah
tanah milik Emad bin Uci almarhum bukan tanah milik Tergugat I.
ep
Menimbang, bahwa perbuatan Tergugat I yang menyerahkan dan
k

memberikan tanah sengketa seluas 80.580 Ha milik Emad bin Uci


ah

almarhum kepada Tergugat II tanpa ijin dari ahli waris Emad bin Uci
R

si
adalah sebagai perbuatan yang melanggar hak subjektif orang lain dan
merupakan perbuatan melanggar hukum”

ne
ng

adalah tidak benar, hukum dan tidak sah karena:


a. Berdasarkan fakta hukum tersebut pada angka 4 dia atas bahwa

do
gu

proses tukar menukar tanah belum dapat direalisasikan karena


tanah calon pengganti yang telah diserahkan secara fisik baru
In
seluas 832,1149 Ha dari luas total 1.456,65 Ha dan masih kurang
A

seluas 624,4351 Ha.


b. Proses tukar menukar tersebut belum selesai dilaksanakan, dalam
ah

lik

arti baru sampai pada tahap penyediaan tanah calon pengganti


seluas 832,1149 Ha, dan masih kurang seluas 624,4351 Ha.
m

ub

c. Bukti T.II.7 yaitu tentang Berita Acara Perjanjian Serah Terima


Fisik/De Facto tukar menukar tanah terungkap fakta bahwa pada
ka

tanggal 7 Juli 1989 sebagaimana telah dijelaskan pada angka 3 di


ep

atas yaitu sebagaimana tersebut pada Pasal 4, Berita Acara


ah

Perjanjian Serah Terima Fisik/De Facto Tukar Menukar Tanah


R

antara PLN Proyek Induk Pembangkit Hidro Jawa Barat dengan


es

Perum Perhutani Unit III Jawa Barat No. 04/044.2/III/1989 tanggal 7


M

ng

Juli 1989, realisasi dari Turut Terlawan II baru menyerahkan tanah


on
gu

Hal. 40 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
calon pengganti sebagaimana Berita Acara Serah Terima Fisik/De

si
Facto:
i. Nomor 09/044.2/III/1988 tanggal 22 Nopember 1988, seluas

ne
ng
299,50 Ha.
ii. Nomor 01/044.2/III/1989 tanggal 22 Nopember 1988 seluas
520,3529 Ha.

do
gu iii. dan seluas 12,262 Ha.
sehingga lahan calon pengganti yang telah diserahkan secara fisik

In
A
seluas 832,1149 Ha.
Dan sebagaimana telah dijelaskan pada angka 4 di atas yaitu
ah

lik
sebagaimana tersebut pada Pasal 5 Berita Acara Perjanjian Serah
Terima Fisik/De Facto Tukar Menukar Tanah antara PLN Proyek
Induk Pembangkit Hidro Jawa Barat dengan Perum Perhutani Unit
am

ub
III Jawa Barat No. 04/044.2/III/1989 tanggal 7 Juli 1989, Turut
Terlawan I mengijinkan kepada Turut Terlawan II untuk
ep
menggunakan keseluruhan tanah kawasan hutan yang dimohon
k

dalam rangka pembangunan proyek PLTA Cirata.


ah

Sehingga dengan demikian, amar putusan PN Purwakarta No. 39/


R

si
Pdt.G/1998/PN.Pwk tanggal 29 Juli 1999 atas dasar pertimbangan
hukum tersebut di atas yang menyatakan:

ne
ng

“..... terbukti Tergugat I telah menyerahkan tanah kepada Tergugat II


secara keseluruhan untuk digunakan pembangunan proyek PLTA

do
gu

Cirata dengan menerima tanah pengganti” adalah tidak benar,


bertentangan dengan hukum dan merupakan pengingkaran
In
(manipulasi) fakta hukum, dimana in casu:
A

- Interpretasi dan kualifikasi hukum: “ ... menyerahkan tanah .....


dengan menerima tanah pengganti”, artinya tukan menukar
ah

lik

telah selesai dan hak (kepemilikan) atas tanah telah beralih,


adalah berbeda dengan:
m

ub

- Interpretasi dan kualifikasi hukum: “ ... mengijinkan kepada


Turut Tergugat II untuk menggunakan keseluruhan tanah
ka

kawasan hutan”, artinya hanya nijin untuk menggunakan karena


ep

proses tukar menukar tanah belum selesai dan hak


ah

(kepemilikan) atas tanah tidak beralih.


R

- Istilah hukum yang digunakan di dalam Pasal 4 bukti T.II.7


es

tersebut berbunyi: “Turut Tergugat II baru menyerahkan tanah


M

ng

calon pengganti yang telah dibebaskan dari suatu hak kepada


on
gu

Hal. 41 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Turut Tergugat I”, artinya belum tukar menukar, sebab kalau

si
perbuatan hukumnya tukar menukar maka istilah hukum yang
digunakan adalah “tanah pengganti” sebagaimana istilah hukum

ne
ng
yang digunakan oleh Yudex Facti (Pengadilan Negeri
Purwakarta).
- Tidak ada klausule di dalam bukti T.II.7 tersebut yang

do
gu menerangkan dan dapat membuktikan bahwa Tergugat I telah
menyerahkan tanah kepada (dalam arti untuk menjadi hak milik)

In
A
Tergugat II secara keseluruhan.
Sehingga dengan demikian, pertimbangan hukum tersebut pada
ah

lik
halaman 69-70 yang berbunyi:
“Menimbang, bahwa perbuatan Tergugat I yang menyerahkan
dan memberikan tanah sengketa seluas 80.580 Ha milik Emad
am

ub
bin Uci almarhum kepada Tergugat II tanpa ijin dari ahli waris
Emad bin Uci adalah sebagai perbuatan yang melanggar hak
ep
subjektif orang lain dan merupakan perbuatan melanggar
k

hukum”
ah

adalah tidak benar dan tidak sah, dan demi hu kum harus
R

si
dibatalkan.
d. Tanah kawasan hutan tersebut adalah hak/dikuasai Pelawan yang

ne
ng

pengelolaannya diserahkan oleh Pelawan kepada Turut Terlawan I


dan perjanjian (kesepakatan) tukar menukar antara Turut Terlawan I

do
gu

dengan Turut Terlawan II adalah atas ijin dan persetujuan dari


Pelawan selaku yang berhak atas tanah kawasan hutan tersebut
In
(vide: Surat Penggugat No. 667/Menhut-II/1988, tanggal 19-9-1988
A

tersebut pada angka 2 di atas), artinya in casu: Turut Terlawan I


adalah hanya kuasa dari Pelawan, dengan demikian:
ah

lik

- Seharusnya yang digugat sebagai Tergugat I dalam perkara No.


39/Pdt.G/1998/PN.Pwk adalah Menteri Kehutanan R.I. (ic.
m

ub

Pelawan) atau bukan Turut Terlawan I, sehingga in casu


gugatan para Terlawan a quo dalam perkara No. 39/Pdt.G/1998/
ka

PN.Pwk tersebut berkualifikasi sebagai error in persona.


ep

- Perbuatan (tindakan) Turut Terlawan I (semula Tergugat I)


ah

dalam perkara tersebut tidak dapat dikualifikasikan sebagai


R

“perbuatan melanggar hukum”, karena semua perbuatan


es

(tindakan) Turut Terlawan I (semula Tergugat I) dalam perkara


M

ng

tersebut adalah atas ijin dan persetujuan dari Pelawan selaku


on
gu

Hal. 42 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang berhak atas tanah kawasan hutan tersebut. Dengan

si
demikian, semua perbuatan (tindakan) Turut Terlawan I (semula
Tergugat I) dalam perkara tersebut adalah merupakan

ne
ng
tanggungjawab dari Pelawan (Menteri Kehutanan) selaku
pejabat yang memberi ijin dan persetujuan.
Dengan demikian, putusan peninjauan kembali Nomor 737 PK/Pdt/

do
gu 2010 tanggal 1 Agustus 2012 Jo. Putusan PN Purwakarta No. 39/
Pdt.G/1998/PN.Pwk tanggal 29 Juli 1999, yang menyatakan:

In
A
“Menyatakan Tergugat I telah melakukan perbuatan melawan
hukum atas tanah sengketa yang telah diserahkan kepada Tergugat
ah

II seluas 80.589 Ha” adalah tidak benar, cacat hukum, tidak sah dan

lik
batal demi hukum.
7. Bahwa sekalipun amar putusan peninjauan kembali Nomor 737 PK/Pdt/
am

ub
2010 tanggal 1 Agustus 2012 Jo. Putusan PN Purwakarta No. 39/
Pdt.G/1998/ PN.Pwk tanggal 29 Juli 1999 yang berbunyi:
ep
- Menyatakan Tergugat I telah melakukan perbuatan melawan
k

hukum.
ah

- Menghukum Tergugat I untuk membayar ganti rugi tegakan sebesar


R

si
Rp465.000.000,00 kepada para Penggugat.
- Menghukum Tergugat I untuk membayar ganti rugi atas tanah

ne
ng

sengketa yang telah diserahkan kepada Tergugat II seluas 80.589


Ha dan ditambah 8.320 Ha yang dikuasai oleh Tergugat I, sehingga

do
gu

seluruhnya berjumlah 88,900 Ha x Rp10.000,00 permeter persegi =


Rp8.890.000.000,00.
In
yang mengadopsi (copy paste) amar putusan PN Purwakarta No.
A

39/Pdt.G/1998/PN.Pwk tanggal 29 Juli 1999 atas dasar petitum


primair:
ah

lik

- Menghukum Tergugat 1 dan 2 untuk menyerahkan tanah


masing-masing Tergugat 1 seluas 8.320 Ha dan Tergugat 2
m

ub

seluas 80.580 Ha dalam keadaan utuh dan tanpa beban apapun


kepada Penggugat;
ka

dapat dibenarkan atas dasar petitum subsidair (apabila


ep

pengadilan berpendapat lain, maka Penggugat mohon keadilan


ah

yang seadil-adilnya/ex aequo et bono) dan wewenang diskresi


R

yang dimiliki Hakim, akan tetapi, berdasarkan fakta hukum


es

tersebut pada angka 6 di atas, amar putusan peninjauan


M

ng

kembali Nomor 737 PK/Pdt/2010 tanggal 1 Agustus 2012 Jo.


on
gu

Hal. 43 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Putusan PN Purwakarta No. 39/Pdt.G/1998/ PN.Pwk tanggal 29

R
Juli 1999 yang berkualifikasi hukum “ultra petita” tersebut adalah

si
tidak benar, cacat hukum, tidak sah dan batal demi hukum.

ne
ng
8. Bahwa berdasarkan penjelasan yang dikemukakan oleh Turut Terlawan
I tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar hukum
gugatan perlawanan Pelawan terhadap putusan peninjauan kembali

do
gu Nomor 737 PK/Pdt/2010 tanggal 1 Agustus 2012 Jo. Putusan PN
Purwakarta No. 39/Pdt.G/1998/ PN.Pwk tanggal 29 Juli 1999 tersebut

In
A
adalah:
1) Permohonan peninjauan kembali para Terlawan tidak memen uhi
ah

lik
syarat imperatif dan putusan peninjauan kembali Nomor 737 PK/
Pdt/2010 tanggal 1 Agustus 2012 bertentangan dengan ketentuan
sebagaimana ditentukan dan dipersyaratkan oleh Pasal 67 huruf b
am

ub
Undang-Undang No. 14 tahun 1985 tentang MARI.
2) Tanah seluas 88,90 Ha persil No. 338, persil No. 339 dan persil No.
ep
340 yang menjadi objek gugatan para Terlawan dalam perkara No.
k

39/Pdt.G/1998/ PN.Pwk sebenarnya tidak ada.


ah

3) Bukti pembayaran pajak persil 338, 339 dan 340 baru dibuat dan
R

si
dimiliki oleh para Terlawan pada tahun 1990 dimana terbitnya
formulir KP.PBB.4.1. tanggal 14 Mei 1990 yang menjadi pegangan

ne
ng

masyarakat (para Terlawan) adalah berdasar pendaftaran yang


dilakukan dalam Rapat Minggon Desa Cijati tanggal 123 April 1990,

do
gu

yang menunjuk persil 338, 339 dan 340 adalah persil yang dibuat
dalam Rapat Minggon tersebut.
In
4) Para Terlawan yang mengkualifikasikan dirinya dengan sebutan
A

penggarap dan ahli waris penggarap sebagai subjek hukum dalam


perkara ini membuktikan bahwa para Terlawan adalah bukan
ah

lik

pemilik tanah melainkan hanya penggarap.


5) Judex Facti (Pengadilan Negeri) telah salah dalam melakukan
m

ub

penilaian dan penghargaan terhadap bukti T.II.7 yaitu tentang Berita


Acara Perjanjian Serah Terima Fisik/De Facto tukar menukar tanah
ka

terungkap fakta bahwa pada tanggal 7 Juli 1989 dan telah


ep

memanipulasi fakta hukum yang in casu belum terjadi tukar


ah

menukar dan belum terjadi penyerahan tanah kawasan hutan tetapi


R

menurut Judex Facti (Pengadilan Negeri) telah terjadi tukar menukar


es

dan telah terjadi penyerahan tanah kawasan hutan, sehingga akibat


M

ng

hukum dari kesalahan tersebut Turut Terlawan I yang sebenarnya


on
gu

Hal. 44 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tidak melakukan melawan hukum oleh Judex Facti dinyatakan telah

si
melakukan perbuatan melawan hukum.
Atas dasar fakta-fakta ketidakbenaran dan kesalahan tersebut di

ne
ng
atas maka putusan peninjauan kembali Nomor 737 PK/Pdt/2010
tanggal 1 Agustus 2012 Jo. Putusan PN Purwakarta No. 39/Pdt.G/
1998/PN.Pwk tanggal 29 Juli 1999 yang salah, tidak benar, tidak

do
gu sah dan tidak berkekuatan hukum tersebut tidak dapat
dipertahankan sebagai suatu putusan, karenanya demi hukum

In
A
seharusnya dibatalkan.
9. Bahwa berdasarkan pada penjelasan yang dikemukakan oleh Turut
ah

lik
Terlawan I di atas, Turut Terlawan I menyatakan sama sekali tidak
keberatan apabila majelis hakim Pengadilan Negeri Purwakarta yang
memeriksa dan mengadili perkara ini mengabulkan gugatan perlawanan
am

ub
Pelawan tersebut dalam perkara ini seluruhnya.
Jawaban Turut Terlawan II:
ep
Dalam Eksepsi:
k

Gugatan Kurang Pihak.


ah

Bahwa gugatan Pelawan kurang pihak karena tidak mengikutsertakan


R

si
Kepala Desa Citamiang karena objek sengketa berada di wilayah Desa
Citamiang, oleh karena itu seharusnya Kepala Desa Citamiang juga

ne
ng

harus ditarik sebagai pihak dalam perkara ini.


Dalam Pokok Perkara:

do
gu

1. Bahwa apa yang menjadi eksepsi juga merupakan satu kesatuan yang
tidak terpisah dalam pokok perkara.
In
2. Bahwa berdasarkan data gugatan terdahulu yaitu gugatan No. 39/
A

Pdt.G/1998/PN.Pwk., antara Amah binti Emad, dkk sebagai para


Penggugat melawan Kantor Perhutani Kabupaten Purwakarta sebagai
ah

lik

Tergugat I, Proyek Induk PLTA Cirata di Purwakarta sebagai Tergugat II


dan Kantor Pertanahan Kabupaten Purwakarta sebagai Tergugat III,
m

ub

dengan objek sengketa yaitu Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 2/Desa
Citamiang.
ka

3. Berdasarkan data yang ada pada Kantor Turut Terlawan III bahwa
ep

sertipikat Hak Guna Bangunan No.2/Desa Citamiang tercatat atas nama


ah

PT PLN Pembangkit Tenaga Listrik Jawa Bali II Di Surabaya, terbit


R

tanggal 04-04-1998, Surat Ukur No. 983/1998 tanggal 03-04-1998 luas


es

805.800 M2 (delapan ratus lima ribu delapan ratus meter persegi).


M

ng

on
gu

Hal. 45 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Bahwa Sertipikat Hak Guna Bangunan No. 2/Desa Citamiang tercatat

si
atas nama PT PLN Pembangkit Tenaga Listrik Jawa Bali II Di Surabaya,
diproses melalui pemberian hak berdasarkan Surat Keputusan Kepala

ne
ng
Kantor Wilayah Propinsi Jawa Barat No. 1824/HGB/KWBPN/1997
tanggal 19-03-1997 tentang Pemberian Hak Guna Bangunan atas tanah
seluas 805.800 M2, terletak di Desa Citamiang, Kecamatan Maniis,

do
gu Kabupaten Daerah Tingkat II, Purwakarta atas nama PT PLN
Pembangkit Tenaga Listrik Jawa Bali II.

In
A
5. Bahwa dalam Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 2/Desa Citamiang di
dalam huruf kolom i) Penunjuk asal dari tanah negara.
ah

lik
Berdasarkan seluruh dalil jawaban sebagaimana dikemukakan di atas,
maka Turut Terlawan III mohon kepada yang terhormat Majelis Hakim
yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk memberikan putusan
am

ub
sebagai berikut:
Dalam Eksepsi:
ep
- Menyatakan gugatan Penggugat tidak lengkap karena Penggugat
k

kurang pihak;
ah

Dalam Pokok Perkara:


R

si
- Menyatakan sah dan tetap berlaku Sertipikat Hak Guna Bangunan No.
2/Desa Citamiang tercatat atas nama PT PLN Pembangkit Tenaga

ne
ng

Listrik Jawa Bali II Di Surabaya.


- Membebankan seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini kepada

do
gu

Penggugat.
Jawaban Turut Terlawan III:
In
Dalam Eksepsi:
A

Gugatan Kurang Pihak.


Bahwa gugatan pelawan kurang pihak karena tidak mengikutsertakan
ah

lik

Kepala Desa Citamiang karena objek sengketa berada di Desa


Citamiang, oleh karena itu seharusnya Kepala Desa Citamiang juga
m

ub

harus ditarik sebagai pihak dalam perkara ini.


Dalam Pokok Perkara:
ka

1. Bahwa apa yang menjadi eksepsi juga merupakan satu kesatuan yan g
ep

tidak terpisah dalam pokok perkara;


ah

2. Bahwa berdasarkan data gugatan terdahulu yaitu gugatan No. 39/


R

Pdt.G/1998/PN.Pwk antara Amah binti Emad, Dkk sebagai para


es

Penggugat melawan kantor Perhutani Kabupaten purwakarta sebagai


M

ng

Tergugat I, Proyek Induk P.L.T.A. Cirata di Purwakarta sebagai


on
gu

Hal. 46 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tergugat II dan Kantor Pertanahan Kabupaten Purwakarta sebagai

si
Tergugat III, dengn objek sengketa yaitu sertipikat hak guna bangunan
No. 2/Desa Citamiang.

ne
ng
3. Berdasarkan data yang ada pada Kantor Turut Terlawan III bahwa
sertipikat hak guna bangunan No.2/Desa Citamiang tercatat atas nama
P.T. P.L.N. Pembangkit Tenaga Listrik Jawa Bali II di Surabaya, terbit

do
gu tanggal 04-04-1998, Surat Ukur No. 983/1998 tanggal 03-04-1998 luas
805.800 M2 (delapan ratus lima ribu delapan ratus meter persegi).

In
A
4. Bahwa sertipikat hak guna bangunan No.2/Desa Citamiang tercatat
atas nama P.T. P.L.N. Pembangkit Tenaga Listrik Jawa Bali II di
ah

lik
Surabaya, diproses melalui pemberian hak berdasarkan surat
keputusan Kepala Kantor Wilayah Propinsi Jawa Barat No. 1824/HGB/
KWBPN/1997 tanggal 19-03-1997 tentang pemberian hak guna
am

ub
bangunan atas tanah seluas 805.800 M2, terletak di Desa Citamiang,
Kecamatan Maniis, Kabupaten Daerah Tingkat II Purwakarta atas
ep
nama P.T. P.L.N. Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa Bali II.
k

5. Bahwa dalam sertipikat hak guna bangunan No. 2/Desa Citamiang di


ah

dalam huruf kolom i) penunjuk, asal dari tanah negara.


R

si
6. Berdasarkan seluruh dalil jawaban sebagaimana dikemukakan di atas,
maka Turut Terlawan III mohon kepada yang terhormat majelis hakim

ne
ng

yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk memberikan putu san
sebagai berikut:

do
gu

Dalam Eksepsi:
- Menyatakan gugatan Penggugat tidak lengkap karena Penggugat
In
kurang pihak;
A

Dalam Pokok Perkara:


1. Menyatakan sah dan tetap berlaku sertipikat No.2/Desa Citamiang
ah

lik

tercatat atas nama P.T. P.L.N. Pembangkit Tenaga Listrik Jawa Bali II di
Surabaya.
m

ub

2. Membebankan seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini kepada


Penggugat.
ka

Atau apabila majelis hakim yang memeriksa dan memutus perkara ini
ep

berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya.


ah

Menimbang, bahwa terhadap jawaban para Terlawan dan para


R

Turut Terlawan tersebut, Pelawan di persidangan telah mengajukan replik


es

tertulisnya masing-masing tertanggal 7 November 2013, dan para


M

ng

Terlawan serta para Turut Terlawan telah menanggapi replik tersebut


on
gu

Hal. 47 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan dupliknya masing-masing yang diajukan di persidangan pada

si
taggal 14 November 2013.
Menimbang, bahwa untuk membuktikan gugatan perlawanannya,

ne
ng
Pelawan telah mengajukan alat bukti surat, yaitu:
1. Register No. a.7, Origineel, Grensprojectproces-Verbal G. Tjantajan-
Oozt (grensr.dd. 22-9-1999, goedg.dd. 18-12-1919, afb. dd. 30-3-1920,

do
gu goedg.dd. 12-5-1920), diberi tanda P.1;
2. Register No. 7 d, Duplicaat, Supletoir Grensprojectproces-Verbal, G.

In
A
Tjantajan-Oorst(grensreg. dd. 31 Desember 1932, Goedgek. dd. 4
April 1933), diberi tanda P.2;
ah

lik
3. Supletoire Grensproject Kaart, dd. 31 Desember 1932, G. Tjantajan
Oozt, Schaal 1 : 10.000, diberi tanda P.3.
4. Peta West Java, diberi tanda P.4;
am

ub
5. Grensprojectkaart Van het in stand be houden wildhoutbosch, G.
Tjantajan Oozt, District Tjikalongkoelon, Gouvernementsbesluit dd. 16
ep
Dec. 1916, diberi tanda P.5;
k

6. Surat Keputusan Menterri Pertanian, No. 178/Kpts/Um/4/1975, tanggal


ah

23 April 1975, tentnag Pedoman Umum Perubahan Batas Kawasan


R

si
Hutan, diberi tanda P.6;
7. Undang-Undang No. 41 Tahun 1999, tentang Kehutanan, diberi tan da

ne
ng

P.7;
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 72 Tahun 2010, tentan g

do
gu

Perusahaan Umum (Perum) Kehutanan Negara, diberi tanda P.8;


9. Putusan Mahkamah Agung No. 737 PK/Pdt/2010, tanggal 1 Agustus
In
2012, diberi tanda P.9;
A

10. Surat Direktur Utama Perhutani, tanggal 23 April 2013, No.


227/017.9/Kum-Sekper/Dir., perihal gugatan kawasan hutan blok
ah

lik

Cantayan Timur, diberi tanda P.10;


11. Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 1967, tentang
m

ub

Ketentuan-ketentuan Pokok Kehutanan, diberi tanda P.11;


12. Peraturan Presiden Republik Indonesia, No. 24 Tahun 2010, tentang
ka

Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan


ep

Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara, diberi


ah

tanda P.12;
R

13. Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia No. SK.325/


es

Menhut-II/2013, tanggal 6 Mei 2013, tentang Penetapan Kawasan


M

ng

Hutan Produksi Pada Kelompok Hutan Gunung Sangkur, Yang Berasal


on
gu

Hal. 48 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dari Lahan Pengganti Dalam Rangka Tukar Menukar Kawasan hutan

si
Atas Nama Pemerintah Kota Banjar, Yan g Terletak Di Kota Banjar,
Provinsi Jawa Barat Seluas 60.738,50 (Enam Puluh Ribu Tujuh Ratu s

ne
ng
Tiga Puluh Delapan dan Lima Puluh Perseratus) Meter Persegi, diberi
tanda P.13;
14. Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia No. SK.429/

do
gu Menhut-II/2013, tanggal 12 Juni 2013, tentang Pelepasan Kawasan
Hutan Produksi Tetap Kelompok Hutan Gunung Babakan Petak 53 B

In
A
Dan 55 D, Resort Pemangkuan Hutan Gadung, Bagian Kesatuan
Pemangkuan Hutan Banjar Utara, Kesatuan Pemangkuan Hutan
ah

lik
Ciamis Untuk Pembangunan Kantor Sekretariat Pemerintah Kota
Banjar Atas Nama Pemerintah Kota Banjar, Yang Terletak Di Desa
Karangpanimbal, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Provinsi Jawa
am

ub
Barat Seluas 29,889,81 (Dua Puluh Sembilan Ribu Delapan Ratus
Delapan Puluh Sembilan Dan Delapan Puluh Satu Perseratus) Meter
ep
Persegi, diberi tanda P.14.
k

- Bahwa bukti bertanda P.1 sampai dengan P.14 telah dibubuhi meterai
ah

cukup.
R

si
- Bukti surat yang disertai dengan aslinya adalah bukti bertanda P.1,
P.2, P.3, P.4, P.5, P.13 dan P.14, sedangkan P.6, P.8, P.10, P.11 dan

ne
ng

P.12 tanpa ada asinya, P.7 adalah asli, dan P.9 diambil dari website.
Menimbang, bahwa selain mengajukan alat bukti surat, Pelawan

do
gu

juga telah mengajukan alat bukti ahli, bernama: Iwan Raspati, B., Sc.F.,
S.E., yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
In
- Bahwa ahli adalah Kepala Seksi Tukar Menukar Kawasan Hutan,
A

pendidikan sarjana muda di bidang kehutanan yang bekerja di


Kementerian Kehutanan yang berkantor di Bogor sudah sering ikut
ah

lik

terjun dalam hal tukar menukar kawasan hutan di berbagai kawasan


yang ada di Indoneisa.
m

ub

- Bahwa ahli hadir di persidangan ini adalah berdasarkan surat perin tah
tugas yang dibuat oleh Kementerian Kehutanan berdasarkan
ka

permohonan dari Pelawan.


ep

- Bahwa dalam hal tukar menukar kawasan, dikenal istilah clear and
ah

clean artinya kawasan hutan yang mau dipertukarkan harus tidak


R

tersangkut dalam suatu sengketa, dan apabila ternyata di kemudian


es

hari kawasan hutan yang dipertukarkan itu tersangkut sengketa maka


M

ng

yang bertanggungjawab adalah Pemohon.


on
gu

Hal. 49 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa terjadinya tukar menukar suatu kawasan hutan ditentukan

si
dengan terbitnya surat keputusan dari Menteri Kehutanan yan g isinya
menyatakan bahwa suatu kawasan sudah ditukar dengan kawasan

ne
ng
hutan lainnya.
- Bahwa kawasan hutan yang bisa ditukar-guling adalah hutan produksi,
hutan produksi terbatas dan hutan lindung, sedangkan hutan

do
gu konservasi tidak bisa dilakukan tukar menukar.
- Bahwa yang dimaksud dengan hutan konservasi adalah dimana

In
A
didalamnya terkait perlindungan satwa, hutan lindung adalah hutan
yang dikhususkan untuk menjaga keseimbangan dan kelesatarian tata
ah

lik
kelola air, dan hutan produksi adalah hutan yang bisa memproduksi
hasil hutan.
- Bahwa ahli tidak tahu tentang tanah adat rakyat dalam kaitannya
am

ub
dengan tukar menukar tanah.
- Bahwa secara struktural, hubungan antara Kementerian Kehutanan
ep
dengan Perum Perhutani tidak ada, hubungan itu baru ada apabila
k

Kementerian Kehutanan memberikan hak pengelolaan hutan kepada


ah

Perhutani, yakni hak mengelola dari awal penanaman, pemanenan


R

si
sampai kepada pemasaran hasil hutan, termasuk juga untuk
merehabilitasi hutan.

ne
ng

- Bahwa dalam suatu transaksi tukar menukar kawasan hutan, peran an


Perum Perhutani hanyalah sebatas memberikan pertimbangan teknis

do
gu

kawasan hutan, misalnya mengenai batas-batas riil di lapangan.


Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil jawabannya, para
In
Terlawan telah mengajukan alat bukti berupa surat, yaitu:
A

1. Putusan Mahkamah Agung No. 737 PK/Pdt/2010, tanggal 1 Agustus


2012, diberi tanda T.1, berikut lampirannya berupa:
ah

lik

a. Putusan Mahkamah Agung No. 1108 K/Pdt/2006, tanggal 15


Nopember 2007 (Lampiran 1).
m

ub

b. Putusan Pengadilan Tinggi di Bandung No. 92/Pdt/2000/Pt.Bdg.,


tanggal 3 Desember 2004 (Lampiran 2).
ka

c. Putusan Mahkamah Agung No. 2671 K/Pdt/2001, tanggal 4 Juli


ep

2003 (Lampiran 3).


ah

d. Putusan Pengadilan Tinggi di Bandung No. 92/Pdt/2000/Pt.Bdg.,


R

tanggal 18 April 2000 (Lampiran 4).


es

e. Putusan Pengadilan Negeri Purwakarta No. 39/Pdt.G/1998/


M

ng

PN.Pwk., tanggal 29 Juli 1999 (Lampiran 5).


on
gu

Hal. 50 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Surat dari Departemen Kehutanan tanggal 31 Desember 1997, No.

si
2382/II/Kum-3/97, yang ditujukan kepada Sdr. Komarudin, S.H., Jl.
Sukarno Hatta, No. 3, Kodya Bandung, diberi tanda, T.2.

ne
ng
- Bahwa bukti bertanda T.1 dan T.2 telah dibubuhi meterai cukup.
- Bukti T.1 dengan aslinya, sedangkan bukti T.2 tidak ada aslinya.
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil jawabannya,

do
gu Turut Terlawan I telah mengajukan alat bukti berupa surat, yaitu:
1. Surat Departemen Keuangan RI, Direktorat Jenderal Pajak, Kantor

In
A
Wilayah VII Jawa Barat, Kantor Pelayanan PBB Purwakarta, tanggal
27 September 2000, No. S.100/WPJ.07/KB/0903/2000, yang ditujukan
ah

lik
kepada Kepala Perum Perhutani Unit III Jawa Barat di Bandung, hal:
Peta Cantayan Timur, diberi tanda TT.I.1;
2. Surat Kementerian Keuangan RI, Direktorat Jenderal Pajak, Kantor
am

ub
Wilayah DJP Jawa Barat I, Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Purwakarta, tanggal 3 September 2010, No. S.606/WPJ.09/KP.1006/
ep
2010, hal: Permohonan Konfirmasi Peta Besar Tahun 1931/1932, yang
k

ditujukan kepada Waka Adm/KSKPH Purwakarta, diberi tanda TT.I.2;


ah

3. Putusan Mahkamah Agung No. 737 PK/Pdt/2010, tanggal 1 Agustus


R

si
2012, diberi tanda TT.I.3;
4. Putusan Pengadilan Negeri Purwakarta No. 39/Pdt.G/1998/PN.Pwk.,

ne
ng

tanggal 29 Juli 1999, diberi tanda TT.I.4;


5. Berita Acara Perjanjian Serah Terima Fisik/De Facto Tukar Menukar

do
gu

Tanah Antara PLN Proyek Induk Pembangkit Hidro jawa Barat Dengan
Perum Perhutani Unit III Jawa Barat, No. 04/044.2/III/1989, tanggal 7
In
Juli 1989, diberi tanda TT.I.5;
A

6. Surat dari Markas Besar TNI AD, Direktorat Tipografi, tanggal 25


September 2002, No. B/554/IX/2002, perihal: Penjelasan tentang
ah

lik

status hukum hak milik atas tanah seseorang/badan dikaitkan den gan
Topdam, yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal Departemen
m

ub

Kehutanan di Jakarta, diberi tanda TT.I.6;


7. Surat Kementerian Keuangan RI, Direktorat Jenderal Pajak, Kantor
ka

Wilayah DJP Jawa Barat I, Kantor Pelayanan Pajak Pratama


ep

Sukabumi, tanggal 11 April 2013, No. S.6529/WPJ.09/KP.09/2013, hal:


ah

Permohonan Penjelasan Kekitir Padjeg Boemi Persil No. 338, 339 dan
R

340 a.n. Emad bin Uci, yang ditujukan kepada Direktur Utama
es

Perhutani, Gedung Manggala Wanabakti, Blok VII, Lt.9-11, Jalan


M

ng

Jenderal Gatot Subroto, Senayan, Jakarta, diberi tanda TT.I.7;


on
gu

Hal. 51 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
8. Peta Distrik Purwakarta, diberi tanda TT.1.8a;

si
9. Peta Djawa dan Madura, Tjikalong-Wetan, diberi tanda TT.I.8b;
10. Grensprojectkaart Van het in stand be houden wildhoutbosch, G.

ne
ng
Tjantajan Oozt, District Tjikalongkoelon, Afdeling Tjiandjoer, behoort bij
proces vedrbal dd. 22 September 1912 diberi tanda TT.I.8c;
- Bahwa bukti TT.I-1 s/d TT.I-8 telah dibubuhi dengan meterai cukup.

do
gu - Bahwa bukti surat yang disertai dengan aslinya adalah bukti TT.I-1,
TT.I-2, TT.I-5, TT.I-6, TT.I-7, TT.I-8b, TT.I-8c.

In
A
- Bahwa bukti surat yang tidak disertai dengan aslinya adalah bukti TT.I-
3, TT.I-4, TT.I-8a.
ah

lik
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil jawabannya, Turut
Terlawan II telah mengajukan alat bukti berupa surat, yaitu:
1. Surat dari Departemen Pertanian, Direktorat Jenderal Kehutanan,
am

ub
tanggal 21 Desember 1981, No. 2307/DJ/I/1981, perihal: permohonan
tanah kawasan hutan untuk pembangunan PLTA Cirata (Jawa Barat),
ep
yang ditujukan kepada Direktur Jenderal (tidak jelas tulisannya), diberi
k

tanda TT.II-1;
ah

2. Surat Menteri Kehutanan, tanggal 19 September 1988, No. 667/


R

si
Menhut-II/1988, perihal: Penggunaan tanah kawasan hutan untuk
proyek PLTA Cirata, yang ditujukan kepada Menteri Pertambangan

ne
ng

dan Energi dan Menteri Dalam Negeri, diberi tanda TT.II-2;


3. Berita Acara Perjanjian Serah Terima Fisik/De Facto Tukar Menukar

do
gu

Tanah Antara PLN Proyek Induk Pembangkit Hidro Jawa Barat


Dengan Perum Perhutani Unit III Jawa Barat, No. 09/044.2/III/1988,
In
tanggal 22 Nopember 1988, diberi tanda TT.II-3;
A

4. Berita Acara Perjanjian Serah Terima Fisik/De Facto Tukar Menukar


Tanah Antara PLN Proyek Induk Pembangkit Hidro jawa Barat Dengan
ah

lik

Perum Perhutani Unit III Jawa Barat, No. 01/044.2/III/1989, tanggal 7


Juli 1989, diberi tanda TT.II-4;
m

ub

5. Berita Acara Perjanjian Serah Terima Fisik/De Facto Tukar Menukar


Tanah Antara PLN Proyek Induk Pembangkit Hidro jawa Barat Dengan
ka

Perum Perhutani Unit III Jawa Barat, No. 04/044.2/III/1989, tanggal 7


ep

Juli 1989, diberi tanda TT.II-5;


ah

6. Surat Perhutani, tanggal 12 September 2012, No. 290/044.3/Lin.SDH/


R

III, perihal: Proses Tukar Menukar Kawasan Hutan A.n. P.T. P.L.N.
es

P.J.B. II untuk P.L.T.A. Cirata, yang ditujukan kepada P.T. P.L.N.


M

ng

on
gu

Hal. 52 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
P.J.B. II di P.O. Box 002/C.I.P., Jalan Raya Cirata, Kecamatan

si
Cipeundeuy, Kabupaten bandung, diberi tanda T.II-6;
7. Surat dari P.J.B., tanggal 3 Juli 2013, No. W099050, perihal:

ne
ng
Permohonan Penyelesaian Proses Tukar Menukar Kawasan Hutan
a.n. P.T. Pembangkitan Jawa Bali-Badan Pengelola Waduk Cirata,
yang ditujukan kepada Dirjen Planologi Kehutanan, Cq Direktur

do
gu Penggunaan Kawasan Hutan, diberi tanda TT.II-7;
8. Keputusan Mneteri Kehutanan, tanggal 4 Juli 2003, No. 195/Kpts-II/

In
A
2003, tentang Penunjukan Kawasan Hutan Di Wilayah Provinsi Jawa
Barat Seluas + 816.603 (Delapan Ratus Enam Belas Ribu Enam Ratus
ah

lik
Tiga Hektar, diberi tanda TT.II-8;
9. Surat Perhutani, tanggal 30 April 1991, No. 279/044.1/KUM/DIR,
perihal: Pembebasan Tanah Di Daerah Gn. Cantayan, Proyek P.L.T.A.
am

ub
Cirata, yang ditujukan kepada Direksi Perum Listrik Negara (Up
Direktur Pembangunan) di Jakarta, diberi tanda TT.II-9;
ep
10. Laporan Survey & Inventarisasi Calon Lahan Pengganti A.n. P.T.
k

Pembangkitan Jawa Bali, Badan Pengelola Waduk Citara (P.T. P.J.B.


ah

B.P.W.C.) Di Lokasi Perum Perhutani, K.P.H. Sukabumi, Kabupaten


R

si
Sukabumi, Disusun oleh: Bandung Prima, tanggal 2 Mei 2013, diberi
tanda TT.II-10.1;

ne
ng

11. Laporan Survey & Inventarisasi Calon Lahan Pengganti A.n. P.T.
Pembangkitan Jawa Bali, Badan Pengelola Waduk Citara (P.T. P.J.B.

do
gu

B.P.W.C.) Di Lokasi Perum Perhutani, K.P.H. Sukabumi, Kabupaten


Sukabumi, Disusun oleh: Bandung Prima, tanggal 2 Mei 2013, diberi
In
tanda TT.II-10.2;
A

12. Laporan Survey & Inventarisasi Calon Lahan Pengganti A.n. P.T.
Pembangkitan Jawa Bali, Badan Pengelola Waduk Citara (P.T. P.J.B.
ah

lik

B.P.W.C.) Di Lokasi Perum Perhutani, K.P.H. Sukabumi, Kabupaten


Sukabumi, Disusun oleh: Bandung Prima, tanggal 3 Juni 2013, diberi
m

ub

tanda TT.II-10.3;
13. Sertifikat Hak Guna Bangunan, No. 2, tanggal 4 April 1998, A.n. P.T.
ka

P.L.N. Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa Bali II di Surabaya, diberi


ep

tanda TT.II-11;
ah

14. Keputusan Presiden R.I. No. 63 Tahun 2004, tanggal 5 Agustus 2004,
R

tentang Pengamanan Obyek Vital Nasional, diberi tanda TT.II-12;


es

15. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, No. 3407
M

ng

K/07/MEM/2012, tanggal 21 Desember 2012, diberi tanda TT.II-13;


on
gu

Hal. 53 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa bukti TT.II-1 s/d TT.II-13 telah dibubuhi dengan meterai cukup.

si
- Bahwa bukti TT.II-10-1 s/d TT.II-10-3 adalah aslinya.
- Bahwa bukti surat yang disertai dengan aslinya adalah

ne
ng
- Bahwa bukti surat yang tidak disertai dengan aslinya adalah TT.II-1 s/d
TT.II-9 dan TT.II-11 s/d TT.II-13.
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil jawabannya,

do
gu Turut Terlawan III telah mengajukan alat bukti berupa surat, yaitu:
1. Buku Tanah Hak Guna Bangunan No. 2, tanggal 4 April 1998, A.n.

In
A
P.T. P.L.N. Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa Bali II di Surabaya,
diberi tanda TT.III-1;
ah

lik
2. Surat Ukur No. 983/1998, tanggal 4 April 1998, diberi tanda TT.III-2;
- Bahwa bukti TT.III-1 dan TT.III-2 telah dibubuhi meterai cukup.
- Bahwa bukti TT.III-1 dan TT.III-2 disertai dengan aslinya.
am

ub
Menimbang, bahwa kecuali Turut Terlawan III, kedua belah pihak
yang berperkara telah mengajukan kesimpulan di persidangan.
ep
Menimbang, bahwa kedua belah pihak yang berperkara tidak
k

mengajukan sesuatu apapun lagi di persidangan dan mohon putusan.


ah

Menimbang, bahwa untuk menyingkat uraian putusan ini, mohon


R

si
agar isi berita acara persidangan dalam perkara ini dianggap tercantum
dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan putusan ini.

ne
ng

Pertimbangan Hukum
Dalam Provisi

do
gu

Menimbang, bahwa Pelawan dalam surat gugatan perlawanannya


telah mengajukan tuntutan provisi yang isinya sebagai berikut:
In
- Memerintahkan kepada Panitera/Sekretaris Pengadilan Negeri
A

Purwakarta untuk menunda (menangguhkan) eksekusi yang akan


dimohon oleh para Tergugat untuk pelaksanaan amar putusan
ah

lik

peninjauan kembali Nomor 737 PK/Pdt/2010, tanggal 1 Agustus 2012


tersebut sampai adanya keputusan dalam perkara ini mempunyai
m

ub

kekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde).


Menimbang, bahwa meskipun didalam HIR tidak diatur secara
ka

tegas tentang tuntutan provisi, menurut doktrin ilmu hukum (acara) perdata
ep

serta menurut praktek peradilan perdata di Indonesia, yang dimaksud


ah

dengan tuntutan provisi adalah tuntutan yang meminta supaya Hakim


R

menjatuhkan putusan sela yang isinya berupa perintah supaya salah satu
es

pihak, karena sifatnya mendesak dan segera, untuk tidak melakukan suatu
M

ng

tindakan atas suatu objek sengketa selama proses pemeriksaan perkara


on
gu

Hal. 54 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berjalan. Hal ini dapat dilihat didalam beberapa putusan Mahkamah Agung

si
antara lain putusan Mahkamah Agung No. No. 1070 K/Sip/1972, tanggal 7
Mei 1973, menyebutkan bahwa tuntutan provisi yang tercantum dalam

ne
ng
Pasal 180 HIR hanyalah untuk memperoleh tindakan sementara selama
proses berjalan, tuntutan provisi yang mengenai pokok perkara tidak dapat
diterima, putusan Mahkamah Agung No. 279 K/Sip/1976, tanggal 5 Juli

do
gu 1977, menyebutkan bahwa permohonan provisi seharusnya bertujuan agar
ada tindakan Hakim yang tidak mengenai pokok perkara, permohonan

In
A
provisi yang berisikan pokok perkara haruslah ditolak;
Menimbang, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa suatu
ah

lik
tuntutan provisi sangat erat kaitannya dengan apa yang menjadi objek
gugatan atau perlawanan, sehingga sebelum memeriksa pokok perkara
Hakim dapat melihat apakah esensi suatu tuntutan provisi sifatnya
am

ub
mendesak dan segera, dan apabila mendesak dan segera maka
dijatuhkan putusan sela, namun sebaliknya apabila tidak mendesak atau
ep
tidak perlu segera, maka tuntutan provisi tersebut akan diputus bersama-
k

sama dalam putusan akhir;


ah

Menimbang, bahwa setelah memperhatikan esensi tuntutan provisi


R

si
dari Pelawan dalam perkara a quo yang ternyata adalah meminta supaya
pelaksanaan putusan peninjauan kembali Mahkamah Agung Nomor 737

ne
ng

PK/Pdt/2010, tanggal 1 Agustus 2012 yang akan dimohon para Tergugat,


ditangguhkan, maka sudah jelas hal ini baru dapat dipertimbangkan

do
gu

apabila telah ditentukan terlebih dahulu apakah suatu putusan peninjau an


kembali yang dijatuhkan oleh Mahkamah Agung dapat dijadikan objek
In
gugatan atau perlawanan, sehingga tentang hal ini baru akan dapat
A

ditentukan nanti setelah memeriksa bukti-bukti dalam perkara ini;


Dalam Eksepsi:
ah

lik

Menimbang, bahwa para Terlawan dan para Turut Terlawan


mengajukan eksepsi sebagai berikut:
m

ub

Eksepsi para Terlawan:


1. Perlawanan Pelawan nebis in idem
ka

- Bahwa pada pokoknya perlawanan Pelawan adalah keberatan


ep

kepemilikan atas tanah objek segketa yang telah ditentukan status


ah

hukumnya berdasarkan putusan Mahkamah Agung Republik


R

Indonesia dalam tingkat peninjauan kembali No. 737 PK/Pdt/2010


es

tanggal 1 Agustus 2012 yang menyatakan bahwa objek sengketa


M

ng

adalah sebagai tanah milik Emad bin Uci almarhum.


on
gu

Hal. 55 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa dalam perkara tersebut kedudukan Pelawan (Menteri

si
Kehutanan) telah diwakili oleh Perum Perhutani karena antara
Perum Perhutani dengan Menteri Kehutanan mempunyai hubungan

ne
ng
sistematis dan terstruktur yang tidak dapat dipisahkan
kedudukannya sama-sama sebagai lembaga negara yang
mempunyai hak regulasi negara di bidang Kehutanan, sehingga

do
gu dalam hal kedudukan Perum Perhutani yang digugat menjadi pih ak
dalam perkara sebelumnya, maka secara yuridis Menteri Kehutanan

In
A
telah terwakili didalamnya.
- Bahwa oleh karena dalam perkara gugatan perlawanan ini objeknya
ah

lik
sama, dan para pihaknya juga sama, maka dengan demikian
perkara ini adalah nebis in idem.
2. Perlawanan Pelawan tidak beralasan hukum
am

ub
- Bahwa esensi perlawanan Pelawan adalah keberatan terhadap isi
putusan peninjauan kembali Mahkamah Agung RI, No. 737 PK/Pdt/
ep
2010 tanggal 1 Agustus 2012 dan menuntut supaya putusan
k

peninjauan kembali Mahkamah Agung tersebut dibatalkan.


ah

- Bahwa keberatan tersebut adalah tidak beralasan karena tidak


R

si
mungkin pengadilan negeri membatalkan suatu putusan peninjauan
kembali Mahkamah Agung, yaitu putusan Mahkamah Agung RI No.

ne
ng

737 PK/Pdt/2010 tanggal 1 Agustus 2012. Perlawanan Pelawan


tersebut hanya bertujuan untuk menghalang-halangi Pengadilan

do
gu

Negeri Purwakarta dalam melaksanakan isi putusan yang sudah


berkekuatan hukum tetap.
In
- Bahwa dengan demikian perlawanan Pelawan tersebut tidak
A

beralasan dan harus dtolak.


3. Perlawanan Pelawan Tidak Sempurna dan Kekurangan Pihak
ah

lik

Alasan hukum tidak sempurna:


Bahwa Pelawan pada tanggal 17 Oktober 2013 telah memperbaiki dan
m

ub

merubah kedudukan para Terlawan yang telah meninggal dunia


sebanyak 12 (dua belas) orang dengan menunjuk ahli waris pengganti
ka

para Terlawan untuk menduduki status para Telawan dalam perkara


ep

tersebut di atas, dengan tidak menyebutkan identitas yan g lengkap,


ah

baik nama maupun alamat-alamat dari para Terlawan tersebut, maka


R

dengan demikian perlawanan Pelawan telah tidak memenuhi syarat-


es

syarat materil gugatan, sehingga perlawanan tersebut haruslah ditolak


M

ng

on
gu

Hal. 56 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijk

si
verklaard).
Alasan Hukum perlawanan Pelawan Kekurangan Pihak:

ne
ng
Bahwa Pelawan dalam perlawanannya hanya mengajukan kepada 47
orang selaku para Terlawan sedangkan berdasarkan putusan PK No.
737 PK/Pdt/2010 tanggal 1 Agustus 2012 bukan lah 47 orang, yang

do
gu benar adalah 53 orang, sehingga dengan demikian masih ada pihak-
pihak yang berkepentingan dalam perkara ini tidak dijadikan sebagai

In
A
pihak, yaitu: 1. Idi Bin Emad, 2. Empat bin Emad, 3. H. Warta bin Ibo,
4. Idi Sainan bin Tarip, 5. H. Ahmad Mumin/Hamim bin Adhar, 6. H.
ah

lik
Akiah, maka dengan demikian perlawanan Pelawan tersebut tidak
sempurna karena kurang pihak, sehingga harus dinyatakan tidak dapat
diterima (niet ontvankelijk verklaard).
am

ub
4. Surat Kuasa Pelawan Tidak Sempurna
Alasan Hukum:
ep
Pelawan telah memperbaiki dan merubah status para Terlawan yang
k

telah meninggal dunia sebanyak 12 (dua belas) orang dengan


ah

menunjuk para ahli waris penggantinya, sedangkan dalam surat


R

si
kuasanya Pelawan tidak pernah memperbaikinya, maka jelas surat
kuasa tersebut tidak sempurna dan mengandung cacat yuridis

ne
ng

sehingga tidak bisa dipakai untuk melakukan perlawanan.


5. Perlawanan tidak mempunyai legal standing (persona standi in judicio)

do
gu

- Bahwa perlawanan Pelawan masih menggunakan instrumen


hukum Pasal 378 Rv, padahal diketahui bersama ketentuan Rv
In
bisa diterapkan apabila HIR tidak mengatur pokok persoalan
A

tersebut.
- Bahwa tentang perlawanan telah diatur secara tegas dan jelas
ah

lik

dalam Pasal 195 ayat (6) dan Pasal 208 HIR, maka ketentuan
dalam Pasal 378 Rv tidak dapat dijadikan sebagai dasar hukum
m

ub

mengajukan perlawanan ini. Pasal 195 ayat (6) dan Pasal 208 HIR
menyatakan: “Perlawanan eksekusi oleh pihak ketiga hanya dapat
ka

diajukan oleh pemiliknya”. Dalam perkara ini Pelawan tidak pern ah


ep

mendalilkan bahwa ia sebagai pemilik objek perkara, melainkan


ah

hanya mengemukakan dalil bahwa ia memiliki hak mengatur


R

(regulasi) atas tanah, yang mana hak mengatur berbeda dengan


es

hak milik.
M

ng

on
gu

Hal. 57 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa dengan demikian Pelawan tidak mempunyai legal standing

si
untuk mengajukan perlawanan dalam perkara ini dan karenanya
perlawanan Pelawan harus ditolak.

ne
ng
Eksepsi Turut Terlawan I (Turut Terlawan I tidak mengajukan eksepsi).
Eksepsi Turut Terlawan II dan Turut Terlawan III, sama, yaitu:
Gugatan Kurang Pihak.

do
gu Bahwa seharusnya Kepala Desa Citramiang juga harus ditarik
sebagai pihak dalam perkara ini karena objek sengketa berada di wilayah

In
A
Desa Citamiang.
Menimbang, bahwa terhadap eksepsi dari para Terlawan dan para
ah

lik
Turut Terlawan tersebut di atas, pengadilan akan memberi pertimbangan
seperti di bawah ini.
Menimbang, bahwa namun, sebelum sampai kepada
am

ub
pertimbangan atas eksepsi-eksepsi tersebut, perlu terlebih dahulu
dikonstatir apa yang menjadi dalil pokok dari perlawanan Pelawan.
ep
Menimbang, bahwa dalil pokok perlawanan Pelawan adalah
k

keberatannya atas isi putusan peninjauan kembali Mahkamah Agung R.I.


ah

No. 737 PK/Pdt/2010, tanggal 1 Agustus 2012, dan memohon supaya isi
R

si
putusan peninjauan kembali tersebut dinyatakan tidak sah dan tidak
mempunyai kekuatan hukum berlaku mengikat.

ne
ng

Menimbang, bahwa pintu masuk dari Pelawan mengajukan


perlawanannya adalah dengan alasan bahwa ia tidak diikutkan sebagai

do
gu

pihak dalam perkara tersebut, sehingga ia tidak mengetahui tentang


adanya perkara tersebut sampai akhirnya terbit putusan pengadilan dan
In
terakhir putusan peninjauan kembali Mahkamah Agung R.I. No. 737 PK/
A

Pdt/2010, tanggal 1 Agustus 2012, yang amarnya adalah sebagaimana


sudah diuraikan di dalam dalil perlawanan Pelawan , dimana di dalam
ah

lik

putusan peninjauan kembali tersebut dinyatakan bahwa objek sengketa


berupa:
m

ub

1) Blok Cisentul, Persil No. d.338, luas 23,125 Ha, yang tercatat dalam
letter C Desa No. C. 226 sampai dengan C. 231.
ka

2) Blok Cigungun, Persil No. d. 339, luas 34,875 Ha, yang semua tercatat
ep

dalam Letter C Desa, No. C. 232 sampai dengan C. 242.


ah

3) Blok Ciganda, Persil No. d. 340, luas 30,900 Ha, yang semua tercatat
R

dalam Letter C Desa, No. C. 243 sampai dengan C. 249,


es

dengan batas-batas dan letak sebagaimana diuraikan dalam dalil


M

ng

perlawanan Pelawan di atas, adalah milik adat dari Penggugat I sampai


on
gu

Hal. 58 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan Penggugat XII yang berasal dari peninggalan Emad Bin Uci

si
almarhum, padahal menurut Pelawan, tanah yang menjadi objek sengketa
dalam perkara perdata tersebut bukanlah milik adat Penggugat I sampai

ne
ng
dengan Penggugat XII yang diperoleh dari peninggalan Emad Bin Uci
almarhum, melainkan adalah tanah negara yang pengelolaannya berada di
bawah penguasaan Pelawan, sehingga atas dasar dalil tersebut Pelawan

do
gu mengajukan perlawanannya dan menuntut supaya isi putusan pen injau an
kembali tersebut dinyatakan tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan

In
A
hukum berlaku mengikat.
Pertimbangan tentang eksepsi
ah

lik
Ad. 1. Tentang Perlawanan Pelawan nebis in idem
Menimbang, bahwa sesuai dengan yurisprudensi tetap Mahkamah
Agung, yang sudah diikuti dalam praktek peradilan perdata di Indonesia,
am

ub
bahwa suatu gugatan atau perlawanan disebut ne bis in idem adalah
apabila dalam gugatan atau perlawanan tersebut, baik para pihak maupu n
ep
objek gugatan sama dengan pihak dan objek gugatan terdahulu.
k

Menimbang, bahwa sebagaimana telah dipertimbangkan di atas,


ah

bahwa pokok gugatan dalam perlawanan a quo adalah menuntut supaya


R

si
putusan peninjauan kembali Mahkamah Agung R.I. No. 737 PK/Pdt/2010
tanggal 1 Agustus 2012 tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum

ne
ng

berlaku mengikat, sedangkan objek gugatan dalam perkara terdahulu


(yakni perkara perdata No. 39/Pdt.G/1998/PN.Pwk., tanggal 29 Juli 1999)

do
gu

adalah tanah, bukan putusan peninjauan kembali Mahkamah Agung R.I.


No. 737 PK/Pdt/2010 tanggal 1 Agustus 2012, maka dengan demikian
In
alasan ne bis in idem dalam eksepsi ini tidak tepat dan tidak beralasan ,
A

sehingga harus ditolak.


Menimbang, bahwa tanggapan para Terlawan dalam eksepsinya
ah

lik

yang menyatakan bahwa gugatan perlawanan Pelawan sudah ne bis in


idem karena dalam perkara terdahulu (yakni perkara perdata No. 39/Pdt.G/
m

ub

1998/PN.Pwk., tanggal 29 Juli 1999), Pelawan (dalam hal ini Menteri


Kehutanan) telah ikut digugat karena telah diwakili oleh Perum Perhutani
ka

(selaku Tergugat I), akan dipertimbangkan nanti pada saat memeriksa


ep

pokok perkara, karena untuk mengetahui apakah dalam perkara terdah u lu


ah

Pelawan sudah ikut digugat atau tidak, baru akan dapat diketahui setelah
R

memeriksa bukti-bukti dalam perkara ini.


es

Menimbang, bahwa dengan demikian, dalil ini tidaklah termasuk


M

ng

ruang lingkup eksepsi, sehingga harus ditolak.


on
gu

Hal. 59 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Ad. 2. Tentang Pelawan tidak beralasan hukum

si
Menimbang, bahwa eksepsi inipun baru dapat ditentukan
berasalan atau tidak, adalah setelah memeriksa bukti-bukti dalam perkara

ne
ng
ini, terutama nanti setelah memeriksa dan meneliti dengan saksama
tentang bukti surat berupa isi putusan peninjauan kembali Mahkamah
Agung RI, No. 737 PK/Pdt/2010 tanggal 1 Agustus 2012 dan putusan-

do
gu putusan yang berkaitan dengan putusan peninjauan kembali tersebut.
Karena untuk menentukan apakah suatu gugatan perlawanan dapat berisi

In
A
tentang permintaan untuk membatalkan suatu putusan peninjauan
kembali, baru dapat ditentukan, adalah setelah pengadilan memeriksa
ah

lik
putusan peninjauan kembali dimaksud, yang tentu nantinya akan dijadikan
oleh para pihak sebagai bukti dalam perkara ini.
Menimbang, bahwa dengan demikian, dalil ini bukanlah termasu k
am

ub
ruang lingkup materi eksepsi, sehingga harus ditolak.
Ad. 3. Tentang Perlawanan Pelawan Tidak Sempurna dan Kekurangan
ep
Pihak
k

Menimbang, bahwa eksepsi ini juga tidak relevan dipertimbangkan


ah

dalam konteks bentuk gugatan perlawanan yang pokok perlawanannya


R

si
menuntut supaya putusan peninjauan kembali Mahkamah Agu ng R.I. No.
737 PK/Pdt/2010 tanggal 1 Agustus 2012 tidak sah dan tidak mempunyai

ne
ng

kekuatan hukum berlaku mengikat, karena yang dipersoalkan dalam


gugatan perlawanan ini bukanlah lagi status dan kedudukan hukum pih ak -

do
gu

pihak yang berperkara serta formalitas suatu gugatan atau perlawanan


(identias maupun kelengkapan pihak), melainkan adalah tentang isi
In
putusan (pengadilan) perdata, sedangkan sudah menjadi hal yang
A

diketahui oleh umum (notoire feiten) bahwa kekuatan hukum dari sebuah
putusan (pengadilan) perdata adalah mengakhiri suatu perkara serta
ah

lik

menentukan status hukum atas objek perkara di dalamnya.


Menimbang, bahwa dengan demikian eksepsi ini harus ditolak.
m

ub

Ad. 4. Tentang Surat Kuasa Pelawan Tidak Sempurna


Menimbang, bahwa mengenai eksepsi tentang surat kuasa
ka

Pelawan tidak sempurna dengan alasan dimana Pelawan tidak


ep

memasukkan ahli waris dari 12 (dua belas ) orang para Terlawan ke dalam
ah

surat kuasa, sedangkan Pelawan sendiri sudah memperbaiki gugatannya


R

dengan memasukkan ahli waris para Terlawan yang sudah meninggal


es

dunia sebagai para Terlawan, juga tidak relevan karena, sebagaimana


M

ng

on
gu

Hal. 60 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
juga telah diuraikan di atas, bahwa objek gugatan adalah putusan

si
peninjauan kembali Mahkamah Agung.
Pentingnya kelengkapan pihak (Tergugat atau Terlawan) dalam

ne
ng
suatu gugatan atau perlawanan adalah untuk mengetahui kelengkapan
formalitas dalam suatu surat gugatan atau perlawanan dalam kaitannya
nanti dengan apa yang menjadi objek gugatan atau perlawanan, sehingga

do
gu sebelum sampai kepada pemeriksaan materi (substansi) perkara akan
dapat ditentukan terlebih dahulu bahwa gugatan atau perlawanan ternyata

In
A
belum (tidak) memenuhi syarat formalitas gugatan, yang mengakibatkan
gugatan atau perlawanan dimaksud menjadi tidak dapat diterima (niet
ah

lik
ontvankelijk verklaard), yang tentu dalam perkara a quo, hal kelengkapan
pihak menjadi tidak urgen karena objek gugatan perlawanan adalah su atu
putusan pengadilan, yakni putusan peninjauan kembali Mahkamah Agung
am

ub
R.I. No. 737 PK/Pdt/2010 tanggal 1 Agustus 2012.
Sehingga dengan demikian, surat kuasa dari Pelawan kepada
ep
kuasanya dalam perkara a quo tidak perlu diperbaiki meskipun Pelawan
k

telah merubah status para Terlawan yang telah meninggal dunia sebanyak
ah

12 (dua belas) orang dengan menunjuk para ahli waris penggantinya,


R

si
karena urgensi diperbaiki atau tidaknya dalam surat kuasa posisi para
Terlawan yang sudah meninggal dunia tersebut ke ahli warisnya, tidak ada

ne
ng

urgensi maupun dampak hukumnya terhadap putusan peninjauan kembali


Mahkamah Agung R.I. No. 737 PK/Pdt/2010 tanggal 1 Agustus 2012 yang

do
gu

notabene sudah berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde).


Menimbang, bahwa dengan demikian eksepsi tentang surat ku asa
In
pelawan tidak sempurna, tidak beralasan dan harus ditolak.
A

Menimbang, bahwa dengan men gambil-alih pertimbangan di atas,


eksepsi yang sama dari Turut Terlawan II dan Turut Terlawan III, yakni
ah

lik

gugatan kurang pihak karena tidak menggugat Kepala Desa Citramiang


karena objek sengketa (dalam perkara terdahulu) berada di wilayah Desa
m

ub

Citamiang, juga tidak beralasan, karena digugat atau tidak digugat Kepala
Desa Citamiang dalam perkara a quo, tidak ada urgensi maupun dampak
ka

hukumnya terhadap putusan peninjauan kembali Mahkamah Agung R.I.


ep

No. 737 PK/Pdt/2010 tanggal 1 Agustus 2012 yang notabene sudah


ah

berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde).


R

Menimbang, bahwa dengan demikian eksepsi Turut Terlawan II


es

dan Turut Terlawan III ini harus ditolak.


M

ng

on
gu

Hal. 61 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Ad. 5. Tentang Perlawanan tidak mempunyai legal standing (persona

si
standi in judicio)
Menimbang, bahwa eksepsi para Terlawan disini adalah dalilnya

ne
ng
menyatakan Pelawan tidak mempunyai legal standing (persona standi in
judicio), karena Pasal 378 Rv, yang digunakan Pelawan sebagai dasar
mengajukan gugatan perlawanannya tidak tepat, karena lembaga

do
gu perlawanan pihak ketiga telah diatur dalam Pasal 195 ayat (6) dan Pasal
208 HIR, yang menyatakan bahwa yang dapat mengajukan perlawanan

In
A
pihak ketiga terhadap eksekusi adalah pemilik, sedangkan dalam perkara
a quo, Pelawan hanya mendalilkan bahwa ia hanyalah lembaga yang
ah

lik
memiliki hak mengatur (regulasi).
Menimbang, bahwa persoalan ini baru dapat dijawab, apabila
pengadilan telah memeriksa tentang putusan peninjauan kembali
am

ub
Mahkamah Agung R.I. No. 737 PK/Pdt/2010 tanggal 1 Agustus 2012 yang
dijadikan oleh Pelawan sebagai objek gugatan perlawanannya, dan bu kti -
ep
bukti lainnya, lalu dihubungkan dengan bunyi dan ketentuan Pasal 37 8 Rv
k

apakah ada relevansinya atau tidak, sehingga sangat beralasan pula


ah

apabila hal ini baru dapat dipertimbangkan juga setelah memeriksa bukti -
R

si
bukti dalam perkara ini.
Menimbang, bahwa dengan demikian,dalil ini bukan merupakan

ne
ng

ruang lingkup materi eksepsi, sehingga harus ditolak.


Dalam Pokok Perkara:

do
gu

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan perlawanan


Pelawan adalah sebagaimana diuraikan diatas, yang jika disimpulkan
In
adalah keberatannya atas isi putusan peninjauan kembali Mahkamah
A

Agung R.I. No. 737 PK/Pdt/2010, tanggal 1 Agustus 2012, dan memohon
supaya isi putusan peninjauan kembali tersebut adalah tidak sah dan tidak
ah

lik

mempunyai kekuatan hukum berlaku mengikat.


Menimbang, bahwa pada pokoknya isi putusan peninjauan kembali
m

ub

Mahkamah Agung R.I. No. 737 PK/Pdt/2010, tanggal 1 Agustus 2012


tersebut adalah menyatakan bahwa objek sengketa dalam perkara yang
ka

diputus dalam putusan peninjauan kembali tersebut adalah milik adat dari
ep

Penggugat I sampai dengan Penggugat XII yang berasal dari peninggalan


ah

Emad Bin Uci almarhum, padahal tanah yang menjadi objek sengketa
R

tersebut menurut Pelawan bukanlah milik adat Penggugat I sampai dengan


es

Penggugat XII yang diperoleh dari peninggalan Emad Bin Uci almarhum,
M

ng

melainkan adalah tanah negara yang pengelolaannya berada di bawah


on
gu

Hal. 62 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
penguasaan Pelawan, sehin gga atas dasar dalil tersebut Pelawan

si
mengajukan perlawanannya dan menuntut supaya isi putusan pen injau an
kembali tersebut dinyatakan tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan

ne
ng
hukum berlaku mengikat.
Menimbang, bahwa menurut para Terlawan putusan peninjauan
kembali dalam suatu perkara perdata tidak dapat dibantah lagi

do
gu kebenarannya dan sudah berkekuatan hukum tetap, sehingga oleh karen a
amar putusan peninjauan kembali Mahkamah Agung No. 737 PK/Pdt/

In
A
2010, tanggal 1 Agustus 2012 yang menyatakan bahwa objek sengketa
dalam perkara tersebut adalah milik Penggugat I sampai dengan
ah

lik
Penggugat XII dan para ahli warisnya tidaklah dapat disangkal lagi
kebenarannya, dan oleh karena putusan tersebut sudah berkekuatan
hukum tetap, maka pengadilan negeri tidak dapat lagi membatalkannya.
am

ub
Menimbang, bahwa alasan Pelawan mengajukan perlawanannya
adalah karena pada waktu perkara perdata tersebut diperiksa di
ep
pengadilan negeri, ia tidak diikutkan sebagai pihak sehingga ia tidak
k

mengetahui tentang adanya perkara tersebut yang ternyata sudah dipu tu s


ah

sampai ke tingkat peninjauan kembali. Dasar hukum Pelawan mengajukan


R

si
perlawananya ialah ketentuan Pasal 378 Rv yang menyatakan: “Pihak-
pihak ketiga berhak melakukan perlawanan terhadap suatu putusan yang

ne
ng

merugikan hak-hak mereka, jika mereka secara pribadi atau wakil mereka
yang sah menurut hukum, ataupun pihak yang mereka wakili tidak

do
gu

dipanggil di sidang pengadilan, atau karena penggabungan perkara atau


campur tangan dalam perkara pernah menjadi pihak”.
In
Menimbang, bahwa dalam jawabannya, Turut Terlawan II dan
A

Turut Terlawan III masing-masing menanggapi tidak secara langsung atas


dalil perlawanan Pelawan, melainkan hanya mendalilkan bahwa objek
ah

lik

sengketa di Pengadilan Negeri Purwakarta dalam perkara gugatan No. 39/


Pdt.G/1998/PN.Pwk., yang diputus pada tanggal 29 Juli 1999, tanah
m

ub

seluas 805.800 M2 sebagaimana dimaksud dalam Sertifikat Hak Guna


Bangunan No. 2/Desa Citamiang, atas nama PT PLN Pembangkit Tenaga
ka

Listrik Jawa Bali II Di Surabaya, terbit tanggal 4 April 1998, Surat Ukur No.
ep

983/1998 tanggal 3 April 1998 adalah sah milik Turut Terlawan II, karena
ah

penerbitannya sudah melalui prosedur hukum yang sah , dilakukan dan


R

diterbitkan oleh Turut Terlawan III.


es

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalilnya, Pelawan


M

ng

telah mengajukan bukti-bukti surat bertanda P1 s/d P 14, dan seorang ah li


on
gu

Hal. 63 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bernama: Iwan Raspati, B., Sc.F., S.E., sedangkan para Terlawan hanya

si
mengajukan bukti-bukti surat bertanda T1-a, b, c, d, e s/d T 2, tanpa
mengajukan saksi, demikian juga Turut Terlawan I sampai dengan Turut

ne
ng
Terlawan III hanya mengajukan bukti-bukti surat, dimana Turut Terlawan I
mengajukan bukti-bukti surat bertanda bertanda TT I-1 s/d TT I-8 a, b, c,
Turut Terlawan II mengajukan bukti-bukti surat bertanda TT II-1 s/d TT II-

do
gu 13, Turut Terlawan III mengajukan bukti-bukti surat bertanda TT III-1 dan
TT III-2.

In
A
Menimbang, bahwa oleh karena dalil perlawanan Pelawan
disanggah oleh para Terlawan, maka kewajiban pertama membuktikan
ah

lik
dalil-dalilnya ada pada Pelawan.
Menimbang, bahwa namun demikian, sebelum sampai kepada
pembuktian oleh Pelawan, perlu dipertimbangkan terlebih dahulu hal -hal
am

ub
berikut di bawah ini.
Menimbang, bahwa sebagaimana yang telah dipertimbangkan
ep
dalam pertimbangan tentang eksepsi ada beberapa materi yang baru
k

dapat dipertimbangkan setelah melihat bukti-bukti yang diajukan oleh


ah

kedua belah pihak yang berperkara, yakni:


R

si
I. Tentang dalil Pelawan yang menyatakan bahwa ia mengajukan
perlawanan ini adalah selaku pihak ketiga (derden verzet) karena

ne
ng

dalam perkara terdahulu ia tidak diikutkan sebagai pihak sehingga ia


tidak mengetahui tentang adanya putusan peninjauan kembali

do
gu

sebagaimana yang sudah diuraikan di atas. Atas dasar itulah Pelawan


menggunakan instrumen Pasal 378 RV dalam mengajukan gugatan
In
perlawanan dalam perkara a quo.
A

II. Apakah dalil Pelawan mengajukan dalil perlawanannya dengan


menggunakan instrumen Pasal 378 RV, beralasan atau tidak ?
ah

lik

III. Apakah putusan peninjauan kembali dapat dijadikan sebagai objek


sengketa (dalam kaitannya dengan eksepsi para Terlawan yang
m

ub

menyatakan perlawanan Pelawan tidak beralasan hukum).


Ad. I. Tentang dalil Pelawan yang menyatakan bahwa ia mengajukan
ka

perlawanan ini adalah selaku pihak ketiga karena dalam perkara


ep

terdahulu ia tidak diikutkan sebagai pihak sehingga ia tidak


ah

mengetahui tentang adanya putusan peninjauan kembali


R

sebagaimana yang sudah diuraikan di atas. Atas dasar itulah


es

Pelawan menggunakan instrumen Pasal 378 Rv dalam mengajukan


M

ng

gugatan perlawanan dalam perkara a quo.


on
gu

Hal. 64 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa Pasal 378 Rv menentukan: “Pihak-pihak ketiga

si
berhak melakukan perlawanan terhadap suatu putusan yang merugikan
hak-hak mereka, jika mereka secara pribadi atau wakil mereka yang sah

ne
ng
menurut hukum, ataupun pihak yang mereka wakili tidak dipanggil di
sidang pengadilan, atau karena penggabungan perkara atau campur
tangan dalam perkara pernah menjadi pihak”.

do
gu Menimbang, bahwa dengan melihat bukti P9 yang sama dengan T1
dan T I-3 (yaitu putusan peninjauan kembali Mahkamah Agung No. 737

In
A
PK/Pdt/2010, tanggal 1 Agustus 2012) jo. bukti T1: a, b, c, d (putusan-
putusan pengadilan negeri, pengadilan tinggi dan mahkamah agung-
ah

lik
kasasi), para pihaknya adalah 1. Amah Binti Emad, dan kawan-kawan (53
orang) selaku Penggugat melawan 1. Pemerintah R.I. Cq Menteri
Kehutanan R.I. Cq. Departemen Kehutanan R.I. Cq. Dirjen Perhutani Cq
am

ub
Kantor Wilayah Kehutanan Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat Cq
Kantor Perhutani Purwakarta selaku Tergugat I, 2. Pemerintah Cq Menteri
ep
Pertambangan & Energi Cq P.T. P.L.N. (Persero) Proyek Induk
k

Pembangkit Jawa Barat-Jakarta Raya Cq P.T. P.L.N. P.J.B. II Sektor


ah

Cirata Cq Proyek Induk P.L.T.A Cirata di Purwakarta, selaku Tergugat II, 3.


R

si
Pemerintah R.I. Cq Menteri Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Cq Kantor Wilayah Pertanahan Propinsi Jawa Barat Cq Kantor Pertanahan

ne
ng

Kabupaten Purwakarta di Purwakarta, selaku Tergugat III.


Menimbang, bahwa dengan mengacu kepada bukti-bukti surat

do
gu

tersebut, ternyata dalam perkara terdahulu, yaitu perkara perdata No.


39/Pdt.G/1998/PN.Pwk., tanggal 29 Juli 1999, Menteri Kehutanan adalah
In
sebagai Tergugat I yang di-juncto-kan kepada Perhutani Kabupaten
A

Purwakarta. Meskipun Menteri Kehutanan tidak digugat dalam nomor


tersendiri, namun menurut pengadilan negeri hal tersebut tidak men yalah i
ah

lik

aturan hukum yang berlaku, karena dari logika hukumnya, Kantor


Perhutani Purwakarta pasti sudah menyampikan hal tersebut kepada
m

ub

Kementerian Kehutanan di Jakarta pada waktu itu, sehingga tidak ada


alasan bagi Pelawan untuk menyatakan bahwa dalam perkara terdahulu ia
ka

tidak diikutkan sebagai pihak. Dan lagipula, selain dengan Kementerian


ep

Kehutanan, juga sudah di-juncto-kan secara berjenjang kepada


ah

Departemen Kehutanan, Direktorat Jenderal Perhutani, Kantor Wilayah


R

Kehutanan Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat hingga akhirnya ke


es

Kantor Perhutani Kabupaten Purwakarta, yang tentu hal ini sudah cukup
M

ng

untuk dijadikan sebagai petunjuk bahwa secara berjenjang, perihal adanya


on
gu

Hal. 65 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
gugatan perkara perdata No. 39/Pdt.G/ 1998/PN.Pwk. yang diputus pada

si
tanggal 29 Juli 1999 di Pengadilan Negeri Purwakarta, sudahlah sampai
kepada dan diketahui oleh Kementerian Kehutanan R.I. di Jakarta.

ne
ng
Menimbang, bahwa dengan demikian, dalil Pelawan yang
menyatakan bahwa ia mengajukan perlawanan ini karena tidak diikutkan
sebagai pihak dalam perkara perdata No. 39/Pdt.G/1998/PN.Pwk. yang

do
gu diputus pada tanggal 29 Juli 1999 di Pengadilan Negeri Purwakarta, tidak
beralasan, sehingga dengan demikian terbuktilah bahwa ia bukan sebagai

In
A
pihak ketiga terhadap perkara perdata perdata No. 39/Pdt.G/1998/
PN.Pwk., tanggal 29 Juli 1999.
ah

lik
Ad. II. Apakah dalil Pelawan mengajukan dalil perlawanannya dengan
menggunakan instrumen Pasal 378 Rv, beralasan atau tidak ?
Menimbang, bahwa menurut Majelis Hakim, pasal 378 Rv yang
am

ub
isinya sebagaimana dikutip di atas, adalah suatu lembaga hukum yang
diberikan kepada subjek hukum untuk mengajukan suatu keberatan atas
ep
adanya suatu putusan pengadilan yang dianggap merugikan dirinya, tetapi
k

bukan dalam bentuk perlawanan pihak ketiga (derden verzet) yang


ah

menuntut supaya suatu putusan pengadilan dinyatakan tidak sah,


R

si
sebagaimana yang ditempuh Pelawan saat ini, melainkan adalah dalam
bentuk gugatan perdata biasa, dimana objeknya adalah objek sengketa

ne
ng

yang ada di dalam putusan pengadilan yang sudah berkekuatan hukum


tersebut. Dan lagipula Rv (Reglement of de Rechtsvordering) adalah

do
gu

lembaga hukum yang atas dasar kepentingan beracara (process


doelmatigheid) atau ketertiban beracara (process orde) baru dapat
In
digunakan apabila H.I.R. (Het Herziene Indonesisch Reglement) yakni
A

hukum acara perdata yang berlaku di Indonesia hingga saat ini (khusus
untuk daerah Jawa dan Madura) tidak mengatur tentang suatu hal.
ah

lik

Menimbang, bahwa apabila kita melihat ketentuan hukum tentang


perlawanan pihak ketiga (derden verzet) yang diatur di dalam pasal 208
m

ub

H.I.R., adalah perlawanan pihak ketiga atas dasar hak milik terhadap suatu
penetapan sita eksekusi yang dilakukan oleh seorang ketua pengadilan
ka

negeri (Bandingkan juga dengan Buku II, Edisi 2007, Mahkamah Agung
ep

R.I. 2009, tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi


ah

Pengadilan Dalam Lingkungan Peradilan, yang menyatakan: “Perlawan an


R

pihak ketiga terhadap sita eksekusi atau sita jaminan tidak hanya dapat
es

diajukan atas dasar hak milik, tetapi juga dapat didasarkan pada hak-hak
M

ng

on
gu

Hal. 66 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
lainnya seperti hak pakai, hak guna bangunan (HGB), hak guna usaha

si
(HGU), hak tanggungan, hak sewa, dan lain-lain (halaman 101).
Menimbang, bahwa apabila diikuti cara pandang Pelawan

ne
ng
menggunakan ketentuan Pasal 378 Rv dikaitkan dengan maksud yang
terkandung didalam pasal 208 H.I.R yang dipertegas dan dilengkapi dalam
Buku II Mahkamah Agung tersebut, maka ditemukan suatu kontradiksi

do
gu (tidak sinkron satu sama lain), dimana Pasal 378 Rv adalah mengenai
peluang mengajukan gugatan baru akibat keberatan terhadap suatu

In
A
putusan pengadilan yang sudah berkekuatan hukum tetap, sedangkan
Pasal 208 H.I.R. dan Buku II Mahkamah Agung adalah tentang
ah

lik
perlawanan pihak ketiga (derden verzet) atas dasar hak milik maupun hak-
hak lainnya atas adanya suatu penetapan sita eksekusi terhadap hak milik
maupun hak-hak lainnya tersebut, yang dilakukan oleh seorang Ketua
am

ub
Pengadilan Negeri, sementara di pihak lain maksud dan tujuan Pelawan
adalah perlawanan pihak ketiga (derden verzet) atas putusan peninjauan
ep
kembali Mahkamah Agung R.I. No. 737 PK/Pdt/2010, tanggal 1 Agustus
k

2012, bukan atas adanya sita eksekusi atas dasar hak milik, hak guna
ah

usaha, hak guna bangunan, dan lain -lain, sebagaimana tertulis jelas dalam
R

si
judul surat gugatan perlawanan Pelawan, yaitu: Gugatan perlawanan
Pihak Ketiga (derden verzet) atas putusan Mahkamah Agung R.I. No. 737

ne
ng

PK/Pdt/2010, tanggal 1 Agustus 2012.


Menimbang, bahwa dengan mengaitkan dimana objek perlawanan

do
gu

Pelawan dalam perkara a quo adalah putusan peninjauan kembali


Mahkamah Agung R.I. No. 737 PK/Pdt/2010, tanggal 1 Agustus 2012
In
dengan landasan hukum yang dijadikan Pelawan Pasal 378 Rv, maka
A

gugatan perlawanan Pelawan dalam perkara a quo menjadi tidak konsisten


dan tidak pada tempatnya.
ah

lik

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut instrumen


hukum yang digunakan Pelawan dalam mengajukan perlawanannya yaitu
m

ub

pasal 378 Rv dalam perkara ini tidaklah tepat.


Ad. III. Apakah putusan peninjauan kembali dapat dijadikan sebagai objek
ka

sengketa (dalam kaitannya dengan eksepsi para Terlawan yang


ep

menyatakan perlawanan Pelawan tidak beralasan hukum) ?


ah

Menimbang, bahwa sebagaimana telah dipertimban gkan di atas,


R

bahwa objek dalam perlawanan pihak ketiga (derden verzet) adalah sita
es

eksekusi yang dilakukan oleh seorang Ketua Pengadilan Negeri, sehingga


M

ng

dengan demikian jalur hukum yang ditempu h Pelawan dengan


on
gu

Hal. 67 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mengajukan perlawanan pihak ketiga (derden verzet) terhadap putusan

si
peninjauan kembali Mahkamah Agung R.I. No. 737 PK/Pdt/2010, tanggal 1
Agustus 2012, jelas sudah tidak pada tempatnya, karena putusan

ne
ng
peninjauan kembali bukanlah suatu penetapan sita eksekusi yang
dilakukan oleh seorang Ketua Pengadilan Negeri.
Menimbang, bahwa, dengan demikian, terlepas dari benar atau

do
gu tidaknya Pelawan tidak diikutkan sebagai pihak dalam perkara perdata
terdahulu (perkara No. 39/Pdt.G/1998/PN.Pwk.), sehingga menjadi alasan

In
A
baginya mengajukan perlawanan pihak ketiga (derden verzet) dalam
perkara a quo, tidaklah menjadi penting lagi dipertimbangkan, karena
ah

lik
lembaga (pranata) yang ditempuh oleh Pelawan yaitu perlawanan pihak
ketiga (derden verzet) atas keberatannya terhadap bunyi putusan
peninjauan kembali Mahkamah Agung, sejak awal sudah keliru dan tidak
am

ub
pada tempatnya.
Menimbang, bahwa dengan demikian, kalau timbul pertanyaan,
ep
upaya hukum apa yang dapat ditempuh apabila ada keberatan terhadap
k

suatu putusan peninjauan kembali yang dijatuhkan oleh Mahkamah Agung,


ah

hal ini dapat dijawab dengan terlebih dahulu mengemukakan beberapa


R

si
argumentasi hukum berikut ini, yakni:
1. SEMA No. 10 Tahun 2009, tanggal 12 Juni 2009, tegas menyatakan

ne
ng

bahwa apabila ada permohonan peninjauan kembali yang kedu a atau


seterusnya, melalui Penetapan, Ketua Pengadilan Negeri menyatakan

do
gu

permohonan tersebut tidak dapat diterima, dan berkasnya tidak perlu


dikirimkan ke Mahkamah Agung, dengan mengacu secara analog
In
kepada Pasal 45 A UU No. 14 Tahun 1985, tentang Mahkamah Agung,
A

sebagaimana telah diubah dengan UU No. 5 Tahun 2004, dan


perubahan kedua dengan UU No. 3 Tahun 2009.
ah

lik

2. Bahwa sebelum SEMA No. 10 Tahun 2009, tanggal 12 Juni 2009


tersebut di atas terbit, Mahkamah Agung melalui putusannya, telah
m

ub

mengambil sikap yang tegas dimana peninjauan kembali hanya dapat


diajukan sekali. Dalam perkara peninjauan kembali No. 021 PK/
ka

Pdt.Sus/2009, diputus tanggal 25 Maret 2009, majelis hakim


ep

peninjauan kembali Mahkamah Agung telah mengabulkan


ah

permohonan peninjauan kembali (yang ketiga kalinya) dari Pemohon


R

Peninjauan Kembali dan membatalkan putusan Peninjauan Kembali


es

(yang kedua kalinya), yaitu No. 017 PK/N/2006, tanggal 29 Juli 2008,
M

ng

tetapi isi putusan peninjauan kembali (yang ketiga kalinya ini) hanyalah
on
gu

Hal. 68 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
membatalkan putusan peninjauan kembali (yang kedua kalinya), dan

si
mengadili kembali dengan menyatakan: Menguatkan dan menyatakan
bahwa yang berlaku adalah putusan peninjauan kembali (yang

ne
ng
pertama kalinya), yaitu No. 02 PK/N/2006, tanggal 19 Juni 2006
(Tulisan Ketua Muda Perdata Khusus Mahkamah Agung RI, Dr. H.
Mohammad Saleh, S.H., M.H., yang menyatakan bahwa untuk

do
gu menjamin kepastian hukum, sesuai dengan ketentuan pasal 66 ayat
(1) Undang-undang tentang Mahkamah Agung, upaya hukum (luar

In
A
biasa) peninjauan kembali hanya dapat diajukan sekali, yang dikutip
dari:https://www.mahkamahagung.go.id/images/uploaded/15e.Temuan
ah

lik
Permasalahan Hukum Pada Perdata Khusus.pdf).
3. Pendapat Wakil Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Bidang
Yudisial, H. Abdul Kadir Mappong, S.H., tentang peninjauan kembali,
am

ub
yang dikutip oleh para Terlawan dalam bagian jawabannya,
menyatakan: “Sebagai suatu upaya hukum luar biasa, maka alasan
ep
yang dapat digunakan juga luar biasa, dimana letak luar biasanya
k

adalah putusan yang dilakukan upaya hukum tersebut sudah


ah

memperoleh kekuatan hukum tetap sehingga upaya hukum biasa yaitu


R

si
perlawanan (verzet), banding, kasasi sudah tertutup bagi pencari
keadilan”.

ne
ng

Menimbang, bahwa dari ketiga argumentasi hukum tersebut, Majelis


Hakim berkesimpulan bahwa terhadap putusan peninjauan kembali yang

do
gu

dijatuhkan oleh Mahkamah Agung atas suatu perkara perdata tidak dapat
diajukan lagi upaya hukum apapun. Maka, seperti yang sudah
In
dipertimbangkan di atas, apabila ada pihak yang merasa keberatan
A

terhadap isi dan bunyi suatu putusan peninjauan kembali yang dijatu h kan
oleh Mahkamah Agung, jalan satu -satunya yang dapat ditempuh adalah
ah

lik

hanya dengan mengajukan suatu gugatan perdata biasa. Inilah menurut


pengadilan negeri salah satu maksud yang terkandung dalam ketentuan
m

ub

Pasal 378 Rv, dimana pihak ketiga yang tidak dipanggil ke persidangan
sebagai pihak dan keberatan terhadap bunyi putusan tersebut, dapat
ka

mengajukan perlawanan terhadap putusan pengadilan, namun bukan


ep

dalam arti perlawanan pihak ketiga (derden verzet) sebagaimana diajukan


ah

oleh Pelawan dalam perkara a quo, melainkan adalah perlawanan dalam


R

bentuk gugatan perdata, dengan ketentuan didalam gugatan perdata yan g


es

baru tersebut tidak boleh diajukan tuntutan supaya putusan pengadilan


M

ng

on
gu

Hal. 69 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(atau putusan peninjauan kembali) tersebut dinyatakan tidak sah dan oleh

si
karena itu harus dibatalkan.
Menimbang, bahwa berdasarkan seluruh rangkaian uraian tersebu t

ne
ng
di atas, tanpa perlu lagi mempertimbangkan bukti-bukti lainnya yang
diajukan kedua belah pihak, Majelis Hakim sampai kepada kesimpulan dan
berpendapat bahwa dalil gugatan perlawanan pihak ketiga (derden verzet)

do
gu yang diajukan Pelawan dalam perkara a quo tidaklah beralasan, dan
ketidakberalasan tersebut ternyata bukanlah disebabkan karena Pelawan

In
A
tidak dapat membuktikan dalail-dalilnya, melainkan adalah disebabkan
pengajuan dalil-dalil perlawanan Pelawan tidak pada tempatnya.
ah

lik
Menimbang, bahwa dengan demikian, oleh karena suatu putusan
peninjauan kembali yang dijatuhkan oleh Mahkamah Agung tidak dapat
dijadikan sebagai objek gugatan atau perlawanan, maka apa yang
am

ub
dimintakan Pelawan dalam tuntutan provisinya supaya pelaksanaan
putusan peninjauan kembali Mahkamah Agung R.I. No. 737 PK/Pdt/2010,
ep
tanggal 1 Agustus 2012, yang akan dimohonkan oleh para Tergugat,
k

ditangguhkan, tidaklah beralasan dan harus ditolak;


ah

Menimbang, bahwa dengan demikian, harus dinyatakan bahwa


R

si
Pelawan adalah Pelawan yang tidak benar dan berada di pihak yang
kalah, sehingga gugatan perlawanan tersebut harus ditolak.

ne
ng

Menimbang, bahwa oleh karena Pelawan berada di pihak yang


kalah, maka Pelawan dihukum untuk membayar biaya perkara.

do
gu

Mengingat Undang-Undang No. 2 Tahun 1986, tentang Peradilan


Umum yang telah diubah dengan Undang-Undang No. 49 Tahun 2009,
In
Undang-Undang No. 4 Tahun 2004, tentang Kekuasaan Kehakiman, yan g
A

telah diubah dengan Undang-Undang No. 48 Tahun 2009, serta peratu ran
perundang-undangan lainnya yang bersangkutpaut dengan perkara ini;
ah

lik

M e n g a d i l i:
Dalam Provisi
m

ub

- Menolak tuntutan provisi dari Pelawan.


Dalam Eksepsi
ka

- Menolak eksepsi dari para Terlawan, Turut Terlawan II dan Turut


ep

Terlawan III.
ah

Dalam Pokok Perkara


R

1. Menolak gugatan perlawanan Pelawan untuk seluruhnya.


es

2. Menyatakan Pelawan adalah Pelawan yang tidak benar.


M

ng

on
gu

Hal. 70 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Menghukum Pelawan untuk membayar biaya perkara sebesar

si
Rp10.286.000,00 (sepuluh juta dua ratus delapan puluh enam ribu
rupiah).

ne
ng
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan majelis
hakim pada hari Kamis, tanggal 13 Februari 2014, oleh kami: Barita
Sinaga, S.H., M.H., selaku ketua majelis, Dr. Indah Wastukencana Wulan,

do
gu S.H., M.H., dan Nursari Baktiana, S.H., M.H., masing-masing sebagai
anggota, putusan mana diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk

In
A
umum pada Kamis, tanggal 20 Februari 2014, oleh ketua majelis tersebut,
dengan didampingi oleh hakim anggota, dan dibantu oleh Suyat, S.H.,
ah

lik
Panitera Pengganti, dengan dihadiri oleh kuasa Pelawan , kuasa para
Terlawan, kuasa Turut Terlawan I dan Turut Terlawan II serta tidak dihadiri
oleh Turut Terlawan III maupun kuasanya.
am

ub
Hakim Anggota, Ketua Majelis,
ep
k

1. Dr. Indah Wastukencana W., S.H., M.H. 3. Barita Sinaga, S.H., M.H.
ah

si
2. Nursari Baktiana, S.H., M.H.

ne
ng

Penitera Pengganti,

do
gu

In
Suyat, S.H.
A

Perincian biaya perkara:


ah

1. Biaya pendaftaran Rp 30.000,00


lik

2. Biaya ATK Rp 50.000,00


3. Biaya panggilan Rp 10.195.000,00
4. Redaksi Rp 5.000,00
m

ub

5. Materai Rp 6.000,00
Jumlah Rp 10.286.000,00
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Hal. 71 dari 71 Halaman Putusan No. 16/Pdt.G.Plw/2013/PN.Pwk.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71

Anda mungkin juga menyukai