Muhammad Irpan Sejati Tassakka1),), Alfi Kusuma Admaja2), Indah Alsita3), Kezia Gloria
Apriliana Runtu4), Martina Rahmadani5)
1,2,3,4
Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan Wakatobi
5
World Wide Fund Southern-Eastern Sulawesi Subseascape
*email : 1)sejatiirpan@gmail.com 2)admaja.k@gmail.com 3)indahalsitas@gmai.com
4)keziaruntu@gmail.com 5)m.rahmadani@wwf.id
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi jumlah timbulan sampah, memodelkan
dampak pencemaran pada air dan udara akibat timbulan sampah, serta merekomendasikan
alternatif sistem pengolahan sampah berkelanjutan di Kawasan Pesisir Waha Raya. Metode
pengambilan dan pengukuran contoh timbulan dan komposisi sampah menggunakan metode SNI
19-3964-1994, sedangkan metode analisis sistem pengelolaan sampah menggunakan aplikasi
Integrated Wasted Management 2 (IWM2). Hasil penelitian menunjukkan rata-rata timbulan
sampah yang dihasilkan di Waha Raya yaitu 1,875 ton/hari atau 0,72 kg/orang/hari. Setelah
memodelkan dampak pencemaran pada air dan udara dalam 4 skenario, ditemukan bahwa skenario
ke-4 mampu mereduksi zat pencemar partikulat di udara sebanyak 104,8 kg/tahun; CO 2 sebesar
102.6 kg/tahun; CH4 36.0 kg/tahun; dan GWP 861.3 kg/tahun. Skenario ke- 4 juga mampu
mereduksi tingkat pencemaran air yaitu BOD sebesar 146 kg/tahun, COD sebesar 437 kg/tahun,
SS sebesar 24 kg/tahun, dan Fe2+ sebesar 42 kg/tahun. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa
penerapan skenario 4 di Kawasan Waha Raya dapat menjadi alternatif pengolahan sampah
berkelanjutan.
ABSTRACT
The aims of this paper are to estimate the total of waste generation, modeling the impact of
pollution on water and air due to waste generation, and recommend the alternative sustainable
waste management system in Waha Raya Coastal Area. The method of taking and measuring the
sample of waste generation based on SNI 19-3964-1994, while method of analyzing waste
management systems use the application of Integrated Wasted Management 2 (IWM2). After
modeling the effects of pollution on water and air in 4 scenarios, it was found that the 4 th scenario
was able to reduce airborne particulate pollutants ammount 104.8 kg/year; CO2 of 102.6 kg year;
CH4 36.0 kg/year; and 861.3 kg/year GWP. The 4th scenario is also able to reduce the level of
water pollution those are BOD amount 146kg/year, COD amount 436 kg/year, SS 34 kg/year and
Fe2+ 42 kg/year. The results indicate that the application of 4th scenario is able to be the alternative
sustainable of waste management.
24
Jurnal Airaha, Vol. VIII No. 1 June 2019 : 024 – 032 p-ISSN 2301-7163, e-ISSN 2621-9638
25
Jurnal Airaha, Vol. VIII No. 1 June 2019 : 024 – 032 p-ISSN 2301-7163, e-ISSN 2621-9638
27
Jurnal Airaha, Vol. VIII No. 1 June 2019 : 024 – 032 p-ISSN 2301-7163, e-ISSN 2621-9638
28
Jurnal Airaha, Vol. VIII No. 1 June 2019 : 024 – 032 p-ISSN 2301-7163, e-ISSN 2621-9638
29
Jurnal Airaha, Vol. VIII No. 1 June 2019 : 024 – 032 p-ISSN 2301-7163, e-ISSN 2621-9638
Pesisir Waha Raya (A) BOD; (B); Skenario 4 juga mampu mereduksi
COD; (C) SS; dan (D) Fe2+ pencemaran air yang paling baik
dibandingkan dengan skenario lainnya, secara
Tingkat pencemaran air berdasarkan lengkap reduksi konsentrasi pencemaran air
Gambar 5 juga menunjukkan bahwa skenario ditampilkan pada Tabel 2 sebagai berikut.
1 menghasilkan tingkat pencemaran air yang Tabel 2. Perbandingan Reduksi Pencemaran
paling tinggi dengan masing-masing indikator Air
konsentrasi BOD sebesar 179 kg/tahun, COD Konsentrasi Pencemaran Air
181 kg/tahun, tidak menghasilkan SS, dan Skenario (kg/tahun)
Fe2+ sebesar 9 kg/tahun. Dengan demikian BOD COD SS FE2+
sistem pengelolaan saat ini di Wilayah Pesisir 1 0 0 0 0
Waha Raya tidak sesuai diterapkan 2 154 145 7 23
berdasarkan indikator emisi udara dan tingkat 3 146 437 22 42
pencemaran air.
4 146 437 24 42
Rekomendasi Sistem Pengelolaan Sampah
di Kawasan Pesisir Waha Raya
Setiap skenario pengelolaan sampah Skenario mampu mereduksi tingkat
menghasilkan tingkat emisi berbeda-beda. pencemaran masing-masing sebesar BOD
Perbandingan reduksi emisi udara secara sebesar 146 kg/tahun, COD sebesar 437
lengkap ditampilkan pada Error! Reference kg/tahun, SS sebesar 24 kg/tahun, dan Fe2+
source not found.. sebesar 42 kg/tahun. Dengan demikian, sistem
pengelolaan sampah yang paling sesuai
Tabel 1 Perbandingan Reduksi Emisi Udara berdasarkan karakteristik dan komposisi di
Kawasan Pesisir Waha Raya adalah skenario
Konsentrasi Emisi Udara
4 yaitu dengan proses daur ulang, pengolahan
Skenario (kg/tahun)
biologis, dan membawa residu ke TPA. Selain
PM CO2 CH4 GWP
itu, dengan menerapkan skenario 4 maka
1 0 0 0 0 mampu mengurangi timbulan sampah ke TPA
2 30 16,507 35,723 768,685 sebesar 54,6%.
3 95 93,116 36,003 850,894
4 105 102,698 36,039 861,283 SIMPULAN
Jumlah timbulan sampah rata-rata yang
Berdasarkan Error! Reference source dihasilkan oleh Kawasan Pesisir Waha Raya
not found. skenario yang paling baik tergolong tinggi yaitu 1,875 ton/hari dan/atau
diterapkan di Wilayah Pesisir Waha Raya 0,72 kg/o/hari. Rekomendasi sistem
yaitu Skenario 4. Skenario 4 mampu pengelolaan sampah yang tepat untuk Desa
mereduksi zat pencemar partikulat sebanyak Pilot (Desa Wapiapia, Desa Waha, dan Desa
105 kg/tahun; CO2 sebesar 102.698 kg/tahun; Koroe Onowa) menurut aplikasi IWM2 lebih
CH4 36.039 kg/tahun; dan GWP sebesar efektif menggunakan skenario 4 yaitu dengan
861.283 kg/tahun. Meskipun demikian, proses daur ulang, pengolahan biologis, dan
pengelolaan sampah menggunakan Skenario 4 membawa residu ke TPA. Skenario ini mampu
tetap menimbulkan emisi pencemar misalnya mengurangi jumlah sampah yang dibawa ke
dalam produksi 1 kg kompos dapat melepas TPA sebesar 54,6%, mereduksi zat pencemar
CO2 sebesar 0,522 kg sehingga diperlukan partikulat di udara sebanyak 104,8 kg/tahun;
penanganan CO2 yang dihasilkan (Arafat, H. CO2 sebesar 102.6 kg/tahun; CH4 36.0
A., Jijakli, K., & Ahsan, A.., 2013). kg/tahun; dan GWP 861.3 kg/tahun. Skenario
ke- 4 juga mampu mereduksi tingkat
30
Jurnal Airaha, Vol. VIII No. 1 June 2019 : 024 – 032 p-ISSN 2301-7163, e-ISSN 2621-9638
pencemaran air yaitu BOD sebesar 146 Ryan, P., Raisser, J., (2014). Plastic
kg/tahun, COD sebesar 437 kg/tahun, SS Pollution in the World's Oceans: More
sebesar 24 kg/tahun, dan Fe2+ sebesar 42 than 5 Trillion Plastic Pieces Weighing
kg/tahun. Disisi lain hal tersebut mampu over 250,000 Tons Afloat at Sea. Plos
menghasilkan nilai ekonomi yang mengubah One, 12.
paradigma pengelolaan sampah dari Firmansyah, F., Musthofa, A., Estradivari,
“masalah” menjadi “potensi”. Sistem saat ini Damora, A., Handayani, C. Ahmadia, &
pengelolaan sampah di Wakatobi khususnya G. Jilll Haris. (2016). Satu dekade
Kawasan Pesisir Waha Raya apabila pengelolaan Taman Nasional Wakatobi:
dilanjutkan dapat terus menimbulkan Keberhasilan dan tantangan konservasi
permasalahan lingkungan karena tidak sesuai laut. WWF-ID, Jakarta, Indonesia.
berdasarkan indikator pencemaran udara dan
pencemaran air. Foale, S., Adhuri, D., Aliño, P., Allison, E. H.,
Andrew, N., Cohen, P., Evans, L.,
DAFTAR PUSTAKA Fabinyi, M., Fidelman, P., Gregory, C.,
Aprilia, A., Tezukaa, T., & Spaargarenb, G. Stacey, N., Tanzer, J., & Weeratunge, N.
(2013). Inorganic and hazardous solid (2013). Food security and the Coral
waste management: Current status and Triangle Initiative. Marine Policy. 38.
challenges for Indonesia. Procedia 174-183.
Environmental Sciences, 640-647. Komala, P. S., Aziz, R., & Wahyudi, B.
Arafat, H. A., Jijakli, K., & Ahsan, A. (2013). (2013). Studi Timbulan dan
Environmental performance and energy Karakteristik Sampah Kota Padang
recovery potential of five processes for Panjang. Teknika, 20 (1).
municipal solid waste treatment. Masjhoer, J. M. (2018). Partisipasi Pelaku
Journal of Cleaner Production, 1-8. Usaha Pariwisata dalam Pengelolaan
BPS Kabupaten Wakatobi. (2018a). Sampah di Pantai Pulang Sawal,
Kabupaten Wakatobi dalam Angka Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.
2018. Wakatobi: Badan Pusat Statistik Jurnal Pariwisata Terapan, 2(2), 122-
Kabupaten Wakatobi. 133.
BPS Kabupaten Wakatobi. (2018b). Putri, I. T. E., Mardani, N. K., & Pujaastawa,
Kecamatan Wangi-Wangi dalam Angka I. B. G. (2012). Studi Sistem
2018. Wakatobi: Badan Pusat Statistik Pengelolaan Sampah Berbasis
Kabupaten Wakatobi. Komunitas Adat Di Desa Adat
Damanhuri, E. & T. Padmi. (2010). Diktat Seminyak Kecamatan Kuta Kabupaten
Kuliah Pengelolaan Sampah Program Badung. Ecotrophic: Jurnal Ilmu
Studi Teknik Lingkungan Fakultas Lingkungan (Journal of Environmental
Teknik Sipil dan Lingkungan Intitut Science), 5(1).
Teknologi Bandung. Bandung. 30 hal. Sahil, J., Al Muhdar, M. H. I., Rohman, F., &
Dhokhikaha, Y., Trihadiningruma, Y., & Syamsuri, I. (2016). Sistem pengelolaan
Sunaryo, S. (2015). Community dan upaya penanggulangan sampah di
participation in household solid waste Kelurahan Dufa-Dufa Kota Ternate.
reduction in Surabaya, Indonesia. Bioedukasi, 4(2).
Resources, Conservation and Recycling, Smith, D. B., & Almquist, C. B. (2014). The
153–162. anaerobic co-digestion of fruit and
Eriksen, M., Lebreton, M., Carson, H., Thiel, vegetable waste and horse manure
M., Moore,C., Borerro, J., Galgani, F., mixtures in a bench-scale, two-phase
31
Jurnal Airaha, Vol. VIII No. 1 June 2019 : 024 – 032 p-ISSN 2301-7163, e-ISSN 2621-9638
32