Anda di halaman 1dari 9

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Hasanuddin

JURNAL NASIONAL ILMU KESEHATAN (JNIK)


Volume 4. Edisi 1 2021 ISSN: 2621-6507

PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGOLAHAN SAMPAH DI KEPULAUAN


SPERMONDE KOTA MAKASSAR

Community Behavior in Garbage Processing in Spermonde Islands of The City of


Makassar
Agus Bintara Birawida1
1
Departemen Kesehatan Lingkungan/Universitas Hasanuddin
Email: agusbirawida@gmail.com

ABSTRAK
Sampah merupakan masalah umum yang hingga saat ini dihadapi oleh masyarakat di seluruh
dunia. Banyaknya sampah yang dihasilkan dalam suatu daerah sebanding dengan jumlah penduduk,
jenis aktifitas masyarakat, dan tingkat konsumsi penduduk tersebut. Pada pulau-pulau kecil terjadi
pembuangan sampah dan penerimaan sampah secara langsung setiap tahun. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui perilaku masyarakat dalam Pengolahan Sampah di Kepulauan Spermonde (Pulau
Lae-Lae, Pulau Barrang Lompo, dan Pulau Lumu-Lumu) Kota Makassar. Penelitian ini adalah
penelitian observasional dengan pendekatan deskriptif. Sampel pada penelitian ini sebanyak 320
rumah tangga yang diperoleh denggan menggunakan teknik proporsional systematic random
sampling. Hasil penelitian diperoleh kategori pengetahuan responden yaitu kategori tinggi (76,7%) di
Pulau Lae-Lae, (83,2%) di Pulau Barrang Lompo, dan (75%) di Pulau Lumu-Lumu. Kategori sikap
responden yaitu kategori positif (100%) di Pulau Lae-Lae, Pulau Barrang Lompo, dan Pulau Lumu-
Lumu. Kategori tindakan responden yaitu kategori kurang (73,3%) di Pulau Lae-Lae dan (65,9%) di
Pulau Barrang Lompo. Sementara Pulau Lumu-Lumu termasuk dalam kategori tindakan baik
(57,5%).
Kata kunci: Sampah, Perilaku, Spermonde

ABSTRACT
Garbage is a common problem that until today is faced by communities around the
world. The number of garbage generated in an area is comparable to the population, type of
community activities, and the consumption level of the population. On small islands there is
garbage disposal and receipt of garbage directly every year. The purpose of the study is to
know the behavior of people in waste processing in Spermonde Islands (Lae-Lae Island,
Barrang Lompo Island, and Lumu-Lumu Island) Makassar City. This research is an
observational research with a descriptive approach. The samples in this study were 320
households acquired using a proportional systematic random sampling technique. The results
of the respondents knowledge category were high category (76.7%) on Lae-Lae Island,
(83.2%) on Barrang Lompo Island, and (75%) on Lumu-Lumu Island. Category of
respondents attitude is positive category (100%) on Lae-Lae Island, Barrang Lompo Island,
and Lumu-Lumu Island. Category action respondents are less categories (73.3%) on Lae-Lae
Island and (65.9%) on Barrang Lompo Island. While Lumu-Lumu Island belongs to the
category of good action (57.5%).
Keyword: Garbage, behaviour, Spermonde

Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan (JNIK) LP2M Unhas, Vol 4, 1 2021 1


PENDAHULUAN Kehutanan (2018) bahwa total sampah di
Sampah merupakan masalah umum Indonesia adalah sebesar 64 juta ton
yang sampai saat ini dihadapi oleh pertahun dan diperkirakan akan terus
masyarakat di seluruh dunia. Permasalahan meningkat setiap tahun.
sampah adalah masalah yang mestinya Produksi sampah yang terus
mendapat perhatian lebih banyak dengan bertambah dipengaruhi oleh perilaku
laju pertumbuhan penduduk yang terus masyarakat yang buruk. Perilaku ini
meningkat. The World Bank (2018) meliputi pengetahuan, sikap dan tindakan
mengatakaan bahwa jumlah penduduk di yang masih kurang dalam mengolah
dunia yang setiap tahun mengalami sampah. Perilaku juga dapat dipengaruhi
peningkatan menjadi penyebab masalah oleh beberapa faktor, yaitu faktor
sampah yang semakin kritis. Timbulan pengetahuan, sikap, sosial, lingkungan,
sampah di seluruh belahan dunia terus budaya, sistem norma, dan sistem nilai di
pengalami peningkatan. Tahun 2016, kota- dalam masyarakat yang saling
kota di seluruh dunia menghasilkan 2,01 mempengaruhi satu sama lain (5).
miliar ton limbah padat, dengan sebanyak Penelitian yang dilakukan oleh Sahil, dkk
0,74 kilogram per orang setiap hari. (2016) yaitu pengolahan sampah di Kota
Timbulan sampah setiap tahun Ternate masih belum cukup baik.
diperkirakan akan meningkat sebanyak penyebabnya adalah salah satunya sikap,
70% menjadi 3,40 miliar ton pada tahun budaya dan perilaku masyarakat (6).
2025. Negara-negara yang merupakan Pembuangan dan penerimaan
penyumbang sampah terbesar adalah sampah terjadi secara langsung setiap
China, Indonesia, Filipina, Vietnam, dan tahun termasuk di pesisir dan pulau-pulau
Sri Lanka (1,2,3) kecil. Sampah tersebut terbawa oleh arus
Setelah Tiongkok yang merupakan setiap hari yang akan menyebabkan
negara penyumbang sampah diperingkat masalah sampah di daerah pantai di
pertama, Indonesia merupakan negara seluruh dunia dan berdampak terhadap
kedua terbesar penyumbang sampah yaitu ekosistem perairan. Masalah sampah yang
sebesar 3.2 juta ton. Dari 192 negara, terdapat di pulau-pulau kecil lebih
pesisir Indonesia salah satunya telah kompleks (7). Hal tersebut dipengaruhi
membuang sampah ke laut sebesar 12.7 oleh pertumbuhan populasi, meningkatnya
juta ton (4). Berdasarkan data dari pariwisata dan perusahaan komersial besar
Kementerian Lingkungan Hidup dan serta diperburuk oleh kurangnya

Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan (JNIK) LP2M Unhas, Vol 4, 1 2021 2


perencanaan dan infrastruktur sanitasi. Lumu-Lumu dipilih sebagai lokasi
Kondisi pulau yang memiliki lahan yang penelitian ini. Ketiga Pulau tersebut untuk
kecil dan sempit merupakan penyebab mewakili Pulau-Pulau yang ada di
sulitnya pembangunan Tempat Kepulauan Spermonde kota Makassar
Pembuangan Akhir (TPA) menjadi alasan dilihat dari jaraknya. Pulau Lae-Lae adalah
masyarakat untuk membakar dan pulau dengan jarak terdekat, Pulau
menimbun bahkan menjadikan laut Barrang Lompo adalah pulau dengan jarak
sebagai tempat sampah mereka (8,9). menegah, sedangkan Lumu-Lumu adalah
Kepulauan Spermonde merupakan pulau dengan jarak jauh dengan Kota
sebutan untuk gugusan pulau-pulau yang Makassar. Pulau-Pulau tersebut juga
terdapat di Selat Sulawesi. Beberapa pulau memiliki tingkat kepadatan penghuni yang
di Kepulauan Spermonde terdiri dari Pulau cukup tinggi dibandingkan dengan Pulau-
Samalona, Pulau Kodingareng Keke, Pulau lain.
Pulau Lanjukang, Pulau Bonetambung,
Pulau Barrang Caddi, Pulau Lae-Lae, METODE
Pulau Kodingareng Lompo, Pulau Penelitian ini merupakan penelitian
Langkai, Pulau Lumu-Lumu, Pulau observasional dengan pendekatan
Barrang Lompo, Pulau Kayangan, dan deskriptif untuk menjelaskan atau
Pulau Gusung. Kondisi pulau yang masih menggambarkan variabel-variabel
asri, hamparan pasir putih, perairan yang penelitian. Pendekatan deskriptif dalam
jernih, pemandangan bawah laut seperti penelitian ini adalah menggambarkan
terumbu karang dan ikan yang beraneka perilaku masyarakat dalam pengolahan
ragam, serta kehidupan sosial budaya sampah di Kepulauan Spermonde Kota
masyarakat menjadi daya tarik tersendiri Makassar yaitu Pulau Lae-Lae, Pulau
bagi siapapun yang mengunjungi pulau di Barrang Lompo, dan Pulau Lumu-Lumu.
Kepulauan Spermonde (10). Alokasi waktu penelitian dilaksanakan
Melihat permasalahan yang krusial pada bulan Februari hingga Maret 2019.
terkait perilaku masyarakat yang meliputi Sasaran sampel pada penelitian ini adalah
pengetahuan, sikap, dan tindakan ini, maka rumah tangga yang berada di tiga pulau
sudah seharusnya penyadaran akan yang telah ditentukan dengan rumus
pentingnya pengolahan sampah lebih Lemeshow. Instrumen yang digunakan
diperhatikan di pulau-pulau kecil. Pulau dalam penelitian ini adalah kuesioner yang
Lae-Lae, Pulau Barrang Lompo, dan Pulau disusun secara terstruktur berdasarkan

Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan (JNIK) LP2M Unhas, Vol 4, 1 2021 3


teori dan berisi beberapa pertanyaan yang gambaran perilaku masyarakat dalam
harus dijawab responden. Kuesioner yang pengolahan sampah di Kepulauan
digunakan untuk menggambarkan variabel Spermonde.
dependen (pengolahan sampah) dan
variabel independen (pengetahuan, sikap, HASIL
dan tindakan). Pengolahan data dilakukan Penelitian mengenai gambaran
dengan menggunakan perangkat komputer perilaku masyarakat dalam pengolahan
mulai dari editing, coding, entry, sampah dilakukan dengan mengukur
tabulating dan cleaning. Data kemudian tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan
disajikan dalam bentuk tabel distribusi dan masyarakat. Berikut adalah distribusi
narasi untuk pembahasan hasil penelitian. responden berdasarkan kategori
Analisis data dilakukan dengan pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap
menggunakan analisis univariat yang pebgolahan sampah di Kepulauan
bersifat deskriptif untuk mengetahui Spermonde Kota Makasar:

Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pengetahuan tentang Sampah di


Kepulauan Spermonde Kota Makassar

Frekuensi
Kategori
Lae-Lae Barrang Lompo Lumu-Lumu
Pengetahuan
n % nh % n %
Tinggi 46 76,7 183 83,2 30 75,0
Rendah 14 23,3 37 16,8 10 25,0
Total 60 100 220 100 40 100
Sumber: Data Primer, 2019

Tabel 1 menunjukkan bahwa kategori tinggi. Pulau Barrang Lompo


pengetahuan tentang sampah oleh memiliki persentase pengetahuan yang
responden dari ketiga pulau di Kepulauan paling tinggi disusul oleh Pulau Lae-Lae
Spermonde Makassar masuk ke dalam dan Pulau Lumu-Lumu.

Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan (JNIK) LP2M Unhas, Vol 4, 1 2021 4


Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Sikap tentang Sampah di Kepulauan
Spermonde Kota Makassar

Frekuensi
Kategori
Lae-Lae Barrang Lompo Lumu-Lumu
Sikap
n % nh % N %
Positif 60 100 220 100 40 100
Negatif 0 0 0 0 0 0
Total 60 100 220 100 40 100
Sumber: Data Primer, 2019
Tabel 1 menunjukkan bahwa Lumu memberikan sikap positif terhadap
semua responden di Pulau Barrang pengolahan sampah di Kepulauan
Lompo, Pulau Lae-Lae, dan Pulau Lumu- Spermonde Kota Makassar.

Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Tindakan tentang Sampah di


Kepulauan Spermonde Kota Makassar

Frekuensi
Kategori
Lae-Lae Barrang Lompo Lumu-Lumu
Tindakan
n % nh % N %
Baik 16 26,7 75 34,1 23 57,5
Kurang 44 73,3 145 65,9 17 42,5
Total 60 100 220 100 40 100
Sumber: Data Primer, 2019
Tabel 3 menunjukkan bahwa Lae memiliki persentase tindakan baik
tindakan mengenai pengolahan sampah yang paling rendah disusul oleh Pulau
oleh responden dari ketiga pulau di Barrang Lompo dan tertinggi di Pulau
Kepulauan Spermonde Makassar Lumu-Lumu.
cenderung masih kurang baik. Pulau Lae-

PEMBAHASAN tindakan dalam pengolahan sampah di


Penelitian ini bertujuan untuk Kepulauan Spermonde Kota Makassar.
mengetahui gambaran perilaku masyarakat Pengetahuan responden terhadap
yang meliputi pengetahuan, sikap, dan pengolahan sampah adalah kemampuan

Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan (JNIK) LP2M Unhas, Vol 4, 1 2021 5


responden dalam mengetahui dan masyarakat dalam pengolahan sampah
memahami terkait sampah, jenis-jenis pada bank sampah UKM Mandiri di RW
sampah, pemilahan dan pembuangan 002 Kel. Tamamaung, Kec. Panakkukang,
sampah, dampak akibat sampah dan Kota Makassar. Hasil penelitian Ismawati
penggunaan kembali sampah. Menurut menunjukkan bahwa secara umum
Notoadmojo (2007) pengetahuan adalah pengetahuan masyarakat dalam
hasil dari tahu yang terjadi setelah pengolahan sampah masuk dalam kategori
seseorang melakukan penginderaan baik (12).
terhadap objek tertentu. Pengetahuan Ditinjau dari sikap masyarakat,
merupakan domain atau faktor yang paling dapat diketahui bahwa secara umum
penting pembentuk perilaku seseorang. masyarakat bersikap positif. Dari hasil
Wawancara dapat digunakan untuk penelitian didapatkan bahwa masyarakat
mengukur pengetahuan seseorang Pulau Barrang Lompo, Lae-Lae, dan
sehingga dalam penelitian ini wawancara Lumu-Lumu masing-masing memiliki
dilakukan kepada sejumlah responden persentase 100% untuk kategori sikap
menggunakan instrument penelitian yang positif terkait pengolahan sampah.
berisi beberapa pertanyaan (11). Hasil penelitian yang diperoleh
Mayoritas masyarakat Kepulauan yaitu kategori sikap masuk dalam kategori
Spermonde memiliki tingkat pengetahuan positifyang disebabkan karena
tinggi terkait pengolahan sampah. Hal ini pengetahuan responden tentang
ditunjukkan dari hasil analisis yang pengolahan sampah masuk dalam kategori
menunjukkan bahwa sebagian besar tinggi. Sejalan dengan pendapat Yulida
responden memiliki kategori pengetahuan dkk, (2016) bahwa untuk mendapatkan
tinggi yaitu Pulau Barrang Lompo dengan sikap yang baik terhadap perilaku
persentase pengetahuan yang paling tinggi membuang sampah, perlu diberikan
yaitu 83,2% disusul oleh Pulau Lae-Lae informasi kepada masyarakat tentang
dengan persentase pengetahuan 76,7% dan pengolahan sampah atau bahaya sampah
Pulau Lumu-Lumu dengan persentase yang dapat ditimbulkan bagi kesehatan dan
pengetahuan 75,0%. lingkungan (13). Pemahaman masyarakat
Hasil penelitian yang telah tentang pengolahan sampah akan
dilakukan ini sejalan dengan hasil mewujudkan sikap yang baik terhadap
penelitian yang dilakukan oleh Ismawati pengolahan sampah dan pada akhrnya
(2013) tentang gambaran partisipasi akan terbentuk perilaku yang tepat dalam

Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan (JNIK) LP2M Unhas, Vol 4, 1 2021 6


melakukan pengolahan sampah. Perilaku ke laut dimana hal ini sesuai dengan hasil
yang baik akan menciptakan lingkungan observasi bahwa kondisi air laut dan
yang bersih, sehat, dan terbebas dari dipinggir pantai disekitar rumah warga
pencemaran sampah. banyak terdapat sampah.
Pada aspek tindakan, masyarakat Hasil penelitian yang telah
dinilai dari beberapa pernyataan yang dilakukan ini sejalan dengan hasil
diberikan. Hasil yang didapatkan yaitu penelitian yang dilakukan oleh Bisnawati
tindakan kurang baik dominan di tiga (2016) tentang perilaku masyarakat dalam
pulau yang menjadi lokasi penelitian ini. pengolahan sampah di Gampong Jawa
Persentase tindakan kurang baik di Pulau Kecamatan Kuta Raja Kota Banda Aceh.
Lae-Lae yaitu 73,3%, Pulau Barrang Hasil penelitian Bisnawati menunjukkan
Lompo 65,9%, serta Pulau Lumu-Lumu bahwa secara umum tindakan masyarakat
dengan persentase 42,5%. Responden dalam pengolahan sampah masuk dalam
dengan kategori kurang diakibatkan karena kategori kurang baik (14).
banyak masyarakat yang tidak Pengetahuan yang baik tidak selalu
memisahkan antara sampah basah dan diikuti dengan perilaku yang baik, karena
sampah kering. Hal ini didukung dari hasil perilaku yang baik tidak hanya ditentukan
observasi yang dilakukan bahwa banyak oleh pengetahuan yang baik tetapi ada
masyarakat tidak melakukan pemisahan faktor selain pengetahuan yang
sampah. Masyarakat yang melakukan berpengaruh terhadap perilaku. Hal ini
pemilahan sampah hanya sementara saja sesuai dengan teori yang dikemukakan
karena tidak adanya pemisahhan temoat oleh Green (1980) dalam (Notoatmodjo,
sampah untuk sampah basah dan kering. 2003) yang menyatakan bahwa ada 3 tiga
Secara umum, pengolahan sampah faktor yang mempengaruhi perilaku yaitu
yang dilakukan oleh responden yaitu faktor Predisposisi seperti kebiasaan,
mengumpulkan sampah kemudian dibuang tradisi, sikap, pengetahuan, faktor
dan membiarkan sampahnya begitu saja. memudahkan seperti ketersediaan fasilitas
Hal ini sesuai dengan hasil observasi dan faktor memperkuat seperti sikap dan
bahwa sebagian besar kondisi halaman perilaku petugas kesehatan (15).
rumah responden tidak terdapat tumpukan
sampah dan sampah yang berceceran. Cara KESIMPULAN DAN SARAN
pembuangan sampah oleh responden yang Pengetahuan masyarakat dalam
paling banyak adalah pembuangan sampah pengolahan sampah termasuk dalam

Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan (JNIK) LP2M Unhas, Vol 4, 1 2021 7


kategori tinggi di Pulau Lae-Lae (76,7%), 3. Kementerian Pekerjaan Umum dan
Pulau Barrang Lompo (83,2%), dan Pulau Perumahan Rakyat. 2017. Buletin
Lumu-Lumu (75%). Sikap masyarakat Ciptakarya. Edisi 02.
dalam pengolahan sampah termasuk dalam 4. Purba, Noir Primadona. 2017. Status
kategori positif di Pulau Lae-Lae, Pulau Sampah Laut Indonesia. Article.
Barrang Lompo, dan Pulau Lumu-Lumu Research Gate.
yaitu (100%). Tindakan masyarakat dalam 5. Swarjana, I Ketut. 2017. Ilmu
pengolahan sampah termasuk dalam Kesehatan Masyarakat - Konsep,
kategori kurang di Pulau Lae-Lae (73,3%) Strategi dan Praktik. [e-book].
dan di Pulau Barrang Lompo (65,9%). Yogyakarta: Andi.
Sementara Pulau Lumu-Lumu termasuk
6. Sahil, Jailan. dkk. 2016. Sistem
dalam kategori tindakan baik (57,5%).
Pengolahan dan Upaya
Diharapkan bagi masyarakat perlu
Penanggulangan Sampah di Kelurahan
melakukan pengolahan sampah yang baik
Dufa-Dufa Kota Ternate. Jurnal
misalnya dengan mengolah sampah
Bioedukasi. Vol. 4, No. 2 .
menjadi kompos serta perlu memanfaatkan
7. Oktaviana, Marissa., Jompa,
kembali sampah yang dihasilkan disetiap
Jamaluddin & Amiruddin. 2014.
rumah tangga. Untuk pemerintah
Kendala dan Strategi Pengolahan
diharapkan mengadakan fasilitas
Sampah Pulau Barrang Lompo.
pengolahan sampah dan melaukan
Skripsi. Program Studi Pengolahan
sosialisasi secara masif.
Lingkungan Hidup. Universitas
Hasanuddin. Makassar.
8. Oliveira, Andréa De L., & Alexander
REFERENSI
Turra. 2015. Solid Waste
1. ambeck, Jenna R. et al. 2015. Plastic
Management in Coastal Cities: Where
Waste Inputs From Land in to the
Are The Gaps? Case Study Of The
Ocean. Science. Vol. 347.
North Coast Of São Paulo, Brazil.
2. Mckinsey Center. 2015. Stemming
Journal Of Integrated Coastal Zone
The Tide: Land-Based Strategies For
Management. Vol. 15, No. 4.
A Plastic - Free Ocean. Ocean
9. Dobiki, Joflius. 2018. Analisis
Conservancy
Ketersedian Prasarana Persampahan di
Pulau Kumo dan Pulau Kakara di

Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan (JNIK) LP2M Unhas, Vol 4, 1 2021 8


Kabupaten Halmahera Utara. Jurnal 13. Yulida, Novriza, dkk. 2016. Perilaku
Spasial. Vol. 5 No. 2. Masyarakat dalam Membuang
10. Mantong, Ran. 2016. Kepualauan Sampah di Aliran Sungai Batang
Spermonde Kota Makassar. Laporan Bakarek-Karek Kota Padang Panjang
Penelitian. Sumatera Barat. Berita Kedokteran
11. Notoatmodjo S. 2007. Promosi Masyarakat. Vol. 32, No. 10 .
Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: 14. Bisnawati. 2016. Perilaku Masyarakat
Rineka Cipta. dalam Pengolahan Sampah di
12. Ismawati A. 2013. Gambaran Gampong Jawa Kecamatan Kuta Raja
Partisipasi Masyarakat dalam Kota Banda Aceh. Skripsi. Fakultas
Pengolahan Sampah pada Bank Kedokteran. Universitas Syiah Kuala.
Sampah UKM Mandiri di RW 002 Banda Aceh.
Kelurahan Tamamaung, Kecamatan 15. Notoatmodjo S. 2003. Pendidikan
Panakkukang, Kota Makassar. Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.

Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan (JNIK) LP2M Unhas, Vol 4, 1 2021 9

Anda mungkin juga menyukai