Anda di halaman 1dari 15

Al-Amwal, Volume 10, No.

1 Tahun 2018
DOI : 10.24235/amwal.v10i1.2812

Pengaruh Religiusitas dan Persepsi Nasabah terhadap


Keputusan Memilih Bank Syariah

Muhammad Zuhirsyan
Nurlinda
Prodi Keuangan dan Perbankan Syariah Jurusan Akuntansi
Politeknik Negeri Medan
Email: zuhirsyan12@gmail.com; a24linda@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh religiusitas dan persepsi para
nasabah Perbankan Syariah dalam menentukan pilihan menjadi nasabah di BRI Syariah.
Penelitian ini dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh religiusitas dan persepsi terhadap
keputusan memilih perbankan syariah di PT. BRI Syariah di Medan. Jenis penelitian ini adalah
penelitian kausal dengan metode pengumpulan data menggunakan metode survey dan teknik
pengumpulan data menggunakan teknik kuisioner serta sampel dipilih secara random sampling.
Pengolahan data akan dibantu dengan alat analisis data untuk menjawab apakah terdapat
pengaruh yang signifikan tingkat religiusitas terhadap keputusan memilih bank syariah pada PT.
BRI Syariah KC. S. Parman serta Apakah terdapat pengaruh yang signifikan persepsi terhadap
keputusan memilih bank syariah pada PT. BRI Syariah KC. S. Parman. Hasil penelitian
menunjukkan, secara simultan religiusitas dan persepsi nasabah berpengaruh secara signifikan
terhadap keputusan memilih bank syariah. Sementara secara parsial, hanya variable religiusitas
yang memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan memilih bank syariah.

Kata Kunci: Religiusitas, Persepsi Calon Nasabah, Keputusan Memilih, Bank Syariah

Abstract

The purpose of this research is to determine the influence of religiosity and perceptions of sharia
banking customers in determining the choice of becoming a customer at BRI Syariah. This
research was conducted to measure the influence of religiosity and perceptions on the decision
of choosing sharia banking in PT. BRI Syariah in Medan. The type of this research is causal
research with data collection method using survey method and data collection technique using
questionnaire technique and sample is choosen by random sampling. Data processing using data
analysis tool to answer whether there is a significant influence the level of religiosity to the
decision of choosing Islamic banks at PT. BRI Syariah KC. S. Parman and is there any
significant influence perception on decision of choosing sharia bank at PT BRI Syariah KC. S.
Parman. The results showed, simltaneously the religiosity and perception of customers
significantly influence the decision to choose Islamic banks. While partially, only variable
religiosity has a positive and significant influence on the decision to choose Islamic banks.

Keywords: Religiosity, perception of Prospective Customers, Decision of Choosing, Sharia Bank

48
Al-Amwal, Volume 10, No. 1 Tahun 2018
DOI : 10.24235/amwal.v10i1.2812

Pendahuluan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah),


Perkembangan ekonomi syariah pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan
ditandai dengan meningkatkan lembaga modal (musharakah), prinsip jual beli barang
keuangan syariah dan lembaga bisnis syariah. dengan memperoleh keuntungan
Selain itu, pertumbuhan ekonomi syariah (murabahah), atau pembiayaan barang modal
secara akademik ditandai dengan maraknya berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan
pembukaan konsentrasi ekonomi syariah di (ijarah), atau dengan adanya pilihan
perguruan tinggi Islam atau umum, juga pemindahan kepemilikan atas barang yang
merebaknya lembaga dan organisasi yang disewa dari pihak Bank oleh pihak lain (ijarah
konsen pada kajian dan pengembangan wa iqtina). Perbankan syariahpun semakin
ekonomi syariah. diakui dengan pemberlakuan UU No. 21
Dalam SK Menkeu RI No. 792 Tahun Tahun 2008. UU ini mengokohkan kedudukan
1990, Lembaga Keuangan adalah suatu badan perbankan syariah di Indonesia. (Mardani,
yang kegiatannya bidang keuangan, 2015: 2).
melakukan penghimpunan dan penyaluran Ada dua model pembiayaan yang
dana kepada masyarakat terutama guna disalurkan dalam perbankan syari’ah;
membiayai investasi peusahaan. Meski dalam pertama, equity financing dengan
peraturan tersebut lembaga keuangan menggunakan dua prinsip yaitu mudharabah
diutamakan untuk membiayai investasi dan musyarakah atau dikenal dengan profit
perusahaan, namun tidak berarti membatasi and loss sharing. Yaitu bank syari’ah akan
kegiatan pembiayaan lembaga keuangan. memperoleh keuntungan berupa bagi hasil,
Dalam kenyatannya, kegiatan usaha lembaga dari proyek yang dibiayai olehnya. Apabila
keuangan bisa diperuntukkan bagi investasi proyeknya rugi, maka kerugian itu akan
perusahaan, kegiatan konsumsi dan kegiatan ditanggung bersama antara bank dan debitur
distribusi barang dan jasa. (Sumitra, 2010: 27- (usahawan). Kedua, debt financing dalam
28). bentuk jual beli dan sewa. Sistem murabahah
Salah satu bidang LKS yang adalah sistem yang dominan dalam hal ini,
berkembang di Indonesia adalah Bank disamping sistem lainnya seperti ba’i salam,
Syariah. Bank syariah ibarat merupakan solusi istishna’ dan al ijarah.
bagi kaum muslimin yang ingin menghindari Akad investasi yang dibuat bedasarkan
diri dari praktek perbankan konvensional yang sistem mudharabah dan musyarakah adalah
menerapkan praktik riba dalam operasional kontrak/akad yang tidak memberikan
kegiatannya. Lembaga keuangan diatur dalam kepastian pendapatan (return), kontrak ini
UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan disebut dengan natural uncertainty contracts.
juncto UU No. 10 Tahun1998 tentang Ketidakpastian ini bisa terjadi dari segi jumlah
Perubahan Atas UU No. 7 Tahun 1992 tentang (amount) maupun waktu (timing)-nya. Tingkat
Perbankan dan UU No. 23 Tahun 1999 return-nya bisa positif, negatif dan nol.
tentang Bank Indonesia juncto UU No. 3 Investasi dengan menggunakan kontrak seperti
Tahun 2004 tentang Bank Indonesia. (Anshari, ini secara lahiriyah tidak menawarkan return
2008:15) Sementara untuk perbankan syariah yang tetap dan pasti (unfixed and
diatur dalam Undang-Undang No. 21 Tahun unpredeterminent).1
2008. Dalam UU terakhir ini tersirat bahwa Metawa, S. A., & Almossa (1998),
prinsip syariah mencakup aturan perjanjian meneliti tentang perilaku nasabah Islamic
berdasarkan hukum Islam antara Bank dan Bank di Bahrain menemukan bahwa
pihak lain untuk melakukan penyimpanan keputusan nasabah dalam memilih bank
dana dan/atau pembiayaan kegiatan usaha,
1
atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai A. Karim, Adiwarman. 2014. Bank Islam: Analisis Fiqih dan
dengan Syariah, antara lain, pembiayaan Keuangan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada

49
Al-Amwal, Volume 10, No. 1 Tahun 2018
DOI : 10.24235/amwal.v10i1.2812

syariah lebih didorong oleh faktor keagamaan dari 1) persepsi, (2) biaya dan manfaat, dan (3)
melalui dukungan masyarakat pada ketaatan agama. Faktor-faktor seperti pengetahuan,
perbankan terhadap prinsip-prinsip Islam. Di religiusitas, produk, reputasi dan pelayanan di
samping itu masyarakat di negara tersebut Bank Syariah memiliki pengaruh positif
juga dipengaruhi oleh dorongan keluarga, dan terhadap keputusan memilih menabung di
teman serta lokasi keberadaan bank. Namun Bank Syariah, meskipun tidak signifikan
Penelitian yang dilakukan oleh Irbid dan (Abhimantra, Maulina, & Agustianingsih,
Zarka (2001) memberikan kesimpulan yang 2013). Sedangkan (Hanik & Handayani, 2014)
berbeda tentang faktor yang mendorong menemukan bahwa Hasil dari penelitian
nasabah memilih bank konvensional atau bank mereka menunjukkan bahwa variabel yang
syariah. Mereka justru menemukan bahwa berpengaruh signifikan terhadap Keputusan
motivasi nasabah dalam memilih bank syariah Memilih Perbankan Syariah adalah Produk,
cenderung didasarkan kepada motif Harga, Promosi, Tempat, Faktor Sosial dan
keuntungan, bukan kepada motif keagamaan. Faktor Personal.
Selanjutnya, penelitian Pusat Studi Oleh karena itu, meneliti tentang
Ekonomi Islam Dan Bisnis Brawijaya Malang pemahaman agama dan persepsi masyarakat
(2000) di Jawa Timur Kerjasama Bank tentang memilih suatu hal yang diinginkannya
Indonesia dan Center for Banking Research menjadi menarik. Penelitian ini juga
Universitas Andalas2, mendukung bahwa merupakan replikasi penelitan yang dilakukan
perbedaan penting dalam memilih bank oleh (Rohmadi, Nurbaiti, & Junaidi, 2016)
terletak pada faktor kelompok acuan, peran dengan mengembangkan variabel yang
dan status, kepraktisan dalam menyimpan merujuk pada saran yang diberikan. Mereka
kekayaan, ukuran produk, jaminan, dan menggulirkan pertanyaan terkait apakah
periode pembayaran. Sedangkan terkait perilaku konsumen dalam memilih jenis bank
persepsi, Penelitian tentang persepsi tersebut juga dipengaruhi oleh tipe dan varian
konsumen di Malaysia menemukan bahwa produk yang ditawarkan oleh setiap jenis
persepsi konsumen terhadap bank syariah bank? Studi yang telah dilakukan juga belum
terdiri terdiri dari beberapa dimensi yang memberikan penekanan terhadap jenis
terdiri; a) pemanfaatan fasilitas perbankan; b) nasabah (individu versus institusional) di
pengetahuan terhadap perbankan Islam; c) dalam memahami persepsi mereka terhadap
peranan konsumen dalam memilih produk keberadaan ke dua jenis bank sehingga studi
perbankan (Nurafifah dan Haron 2001). lanjutan diperlukan . Dalam hal ini keinginan
Almossawi (1991) di Bahrain atau tujuan untuk memilih perbankan syariah
mengidentifikasi lima atribut penting yang sebagai solusi dari sikap menghindari
dipertimbangkan konsumen dalam memilih muamalah yang berkontens ribawi apakah
bank; (a) lokasi ATM yang mudah dijangkau, merupakan factor yang dominan?. Untuk itu,
(b) ketersediaan ATM dibeberapa lokasi, (c) perlu dilakukan penelitian untuk melihat
reputasi bank, (d) layanan ATM 24 jam, dan seberapa besar pengaruh religiusitas dan
(e) ketersediaan tempat parkir yang memadai. perspesi terhadap keputusan memilih
Sedangkan penelitian (Rivai et al., 2006) dan perbankan syariah di PT. Bank Republik
(Rohmadi, Nurbaiti, & Junaidi, 2016) Indonesia Syariah di Medan.
menemukan bahwa keputusan memilih
nasabah lebih pada faktor internal yang terdiri Pembahasan
Telaah Pustaka
2
Rivai, H., Luviarman, N., & Dkk. (2006). Identifikasi Faktor Penentu Religi berasal dari kata religio (latin)
Keputusan Konsumen dalam Memilih Jasa Perbankan: Bank yang dasar katanya adalah religare yang
Syariah vs Bank konvensional. Kerjasama BankIndonesia Dan
Center for Banking Research Universitas Andalas, 1–17. berarti mengikat. Sedangkan dalam bahasa
Arab disebut tadayyun yang bermakna

50
Al-Amwal, Volume 10, No. 1 Tahun 2018
DOI : 10.24235/amwal.v10i1.2812

wara’un, taqwa yang berarti “bersikap dengan manusia dan Ketiga, hubungan
berhati-hati, taat” (Al-Mawarid, 1988:774). manusia dengan alam. Menurut Elizabeth K.
Faisal Ismail (2007:28) Nottingham (dalam Jalaluddin 2000:225-226)
mengemukakan, kata religie berasal dari agama adalah gejala yang begitu sering
bahasa Belanda, dan bahasa Inggrisnya adalah “terdapat di mana-mana”, dan agama
religion. Kedua kata ini berasal dari bahasa berkaitan dengan usaha-usaha manusia untuk
induk yaitu bahasa latin religare. Lactancius mengukur kedalaman makna keberadaan diri
mendefinisikan kata religare sebagai sendiri dan keberadaan alam semesta. Selain
“mengikat menjadi satu dalam suatu persatuan itu, agama dapat membangkitkan kebahagiaan
bersama”. Menurut Gazalba (dalam Ismail, batin yang paling sempurna, dan perasaan
2007: 32), kata agama merupakan sinonim takut serta ngeri. Agama sebagai bentuk
dari kata religie. keyakinan manusia terhadap sesuatu yang
Selanjutnya, kata keagamaan mengacu bersifat Adikodrati (Supernatural) ternyata
pada suatu keadaan yang bersifat religius dan seakan menyertai manusia dalam ruang
bernuansa ketundukan kepada Tuhan, yakni lingkup kehidupan yang luas. Agama memiliki
percaya kepada adanya Tuhan serta mengikuti nilai-nilai bagi kehidupan manusia sebagai
ajaran yang ditetapkan-Nya. (W.J.S orang per orang maupun dalam hubungannya
Poerwadarminta, 2011:18). Dalam terminologi dengan kehidupan bermasyarakat. Selain itu
para ahli syariat, agama atau keagamaan agama juga memberi dampak bagi kehidupan
biasanya diartikan suatu peraturan Tuhan yang sehari-hari.
mendorong jiwa seseorang yang memiliki akal Sikap keberagaman pada orang dewasa
untuk berpegang teguh pada peraturan-Nya memiliki perspektif yang luas didasarkan atas
dengan kehendaknya sendiri untuk mencapai nilai-nilai yang dipilihnya, pendalaman
kebahagiaan hidup di dunia dan kebahagiaan pengertian dan perluasan pemahaman tentang
hidup di akhirat. (Thaib Thahir Abd. Mu’in ajaran agama yang dianutnya, merupakan
1986, dalam Abuddin Nata 2011:222). sikap dan bukan sekedar ikut-ikutan
Muhammad Bakar Ismail (2008:7) (Jalaluddin, 2000:95).
Agama secara bahasa adalah patuh dan Makna agama secara material adalah
tunduk. Oleh karena itu makna agama yang “religiusitas” makna ini sering malah
diridhai Allah bagi para hambaNya adalah terabaikan oleh kita yang memahami agama
patuh dan tunduk. sebagai sesuatu secara formal semata
Menurut Nur Ahmad Fadhil Lubis (Jalaluddin, 2000:12).
(2010:2), din yang di dalam bahasa Arab Religiusitas pada dasarnya merupakan
adalah agama ternyata memiliki defenisi yang perbuatan seseorang yang berhubungan
lebih luas. Setiap kata yang terdiri huruf dal- dengan masyarakat luas dalam rangka
ya-nun dalam bahasa Arab, mengandung mengembangkan kreativitas pengabdian
pengertian hubungan dua pihak. Seperti kata (ibadah) kepada Allah semata. Dari pengertian
dain yang berarti hutang, demikian juga dan dimensi religiusitas diatas, maka
dengan kata dana atau yadinu yang artinya sesungguhnya religiusitas bisa digambarkan
menghukum, yang menunjukkan adanya adanya konsistensi antara kepercayaan
hakim dan terdakwa. Kata din sendiri terhadap agama sebagai unsur kognitif,
mengandung makna hubungan antara dua perasaan agama sebagai unsur efektif dan
pihak, di mana pihak pertama mempunyai perilaku terhadap agama sebagai unsur
kedudukan lebih tinggi dari pihak yang kedua. psikomotorik. (Rahmat, 1996:137). Jadi
Jika arti kata din seperti tersebut di atas, Religiusitas merupakan integrasi secara
kemungkinan hubungan yang terjadi ada tiga komplek antara pengetahuan agama, perasaan
pola relasi. Pertama, hubungan manusia serta tindakan keagamaan dalam diri
dengan Allah. Kedua, hubungan manusia seseorang.

51
Al-Amwal, Volume 10, No. 1 Tahun 2018
DOI : 10.24235/amwal.v10i1.2812

Religiusitas diwujudkan dalam Hal di atas diperkuat dengan pendapat


berbagai sisi kehidupan manusia. Aktifitas tersebut Nurcholish Madjid, dkk (2001:34)
beragam bukan hanya terjadi ketika seseorang menemukan lima faktor keberagaman yaitu; a)
melakukan perilaku ritual (beribadah), akan Iman, yaitu keyakinan dan hubungan dengan
tetapi juga ketika melakukan aktivitas lainnya Tuhan beserta perkara ghaib dalam ajaran
yang didorong oleh kekuatan akhir (secara agama. b) Islam, yaitu frekuensi dan intensitas
intrinsik). Bukan hanya berkaitan dengan yang pelaksanaan ibadah. c) Ihsan, yaitu
tampak dan dapat dilihat mata tetapi juga pengalaman, perasaan dan pengahayatan
aktivitas yang tidak tampak dan terjadi dalam seseorang. d) Ilmu, yaitu pengetahuan
hati seseorang. seseorang tentang ajaran agamanya. e) Amal,
yaitu perilaku seseorang dalam kehidupan
Aspek-aspek Religiusitas sosial.
Keadaan religiusitas seseorang
dipengaruhi beberapa faktor, menurut Daradjat Pengertian Persepsi
(1982:13) mengemukakan dua faktor, yaitu Persepsi pada hakikatnya adalah proses
faktor perkembangan yang berhubungan kognitif yang dialami oleh setiap orang di
dengan perkembangan psikis yang dilalui dalam memahami informasi tentang
sesorang, serta faktor lingkungan yang lingkunganya, baik lewat penglihatan,
merupakan faktor luar yang mempengaruhi pendengaran, penghayatan, perasaan dan
kehidupan beragama yakni keluarga, sekolah penciuman. Jadi kunci untuk memahami
masyarakat dan latar belakang keagamaan. persepsi terletak pada pengenalan bahwa
Sementar itu, sejalan dengan pandangan Islam, persepsi itu merupakan suatu penafsiran yang
Syaltut (2001:7) mengemukakan, religiusitas unik terhadap situasi, dan bukannya suatu
dalam ajaran Islam teridiri dari tiga bagian, pencatatan yang benar terhadap situasi. Hal ini
yaitu: akidah (kepercayaan dan keimanan), sesuai dengan pendapat David Krech (dalam
syariah (hukum-hukum agama yang meliputi Thoha, 1997:138) bahwa peta kognitif itu
ibadah dan muamalah), dan akhlak (budi bukanlah penyajian potografik dari suatu
pekerti). kenyataan fisik, melainkan agak bersifat
Menurut Sunaryo mengatakan bahwa konstruksi sesuai dengan kepentingan
dalam pelaksanaan ajaran agama Islam dikenal utamanya dan dipahami menurut
lima aspek religiusitas, yaitu: a) Aspek Iman kebiasaannya. Setiap pemahaman adalah pada
yaitu menyangkut keyakinan dan hubungan tingkat tertentu bukanlah seniman yang
manusia dengan Tuhan, Malaikat, para Nabi representatif, karena lukisan gambar tentang
dan sebagainya. b) Aspek Islam yaitu kenyataan itu hanya menyatakan pandangan
menyangkut frekuensi, intensitas pelaksanaan realitas individu.
ibadah yang telah ditetapkan, misalnya: shalat, Kata persepsi memiliki beberapa
zakat, puasa dan haji. c) Aspek Ihsan yaitu makna. Menurut Sarwono (1992:45) persepsi
menyangkut pengalaman dan perasaan tentang dalam pengertian psikologi adalah proses
kehadiran Tuhan, takut larangan dan pencarian informasi untuk dipahami. Alat
sebagainya. d) Aspek Ilmu yaitu menyangkut untuk memperoleh informasi tersebut adalah
pengetahuan seseorang tentang ajaran penginderaan (penglihatan, pendengaran,
agamanya. Misalnya pengetahuan tentang peradaban dan sebagainya). Persepsi
fiqh, tauhid dan sebagainya. e) Aspek Amal merupakan suatu proses yang terjadi pada
yaitu menyangkut bagaimana tingkah laku seseorang yaitu proses memahami atau
seseorang dalam kehidupan bermasyarakat. memberi makna terhadap setiap informasi
Misalnya menolong orang lain, membela yang terima oleh seseorang melalui alat
orang yang lemah dan sebagainya. indera, dan selanjutnya seseorang
mempersepsikan atau memahami informasi

52
Al-Amwal, Volume 10, No. 1 Tahun 2018
DOI : 10.24235/amwal.v10i1.2812

yang mereka terima. Penjelasan ini mengetahui dan mengenal serta menilai
menunjukkan bahwa salah satu fungsi adalah lingkungannya.
untuk membantu orang memahami setiap Proses pembentukan persepsi
informasi yang datang dari luar indera. merupakan pemaknaan hasil pengamatan yang
Selanjutnya Thoha (1997:139-140) diawali dengan adanya stimuli. Setelah
mengemukakan bahwa secara ringkas mendapat stimuli, selanjutnya akan terjadi
pendapat Krech tersebut dapat disimpulkan seleksi yang berinteraksi dengan interpretasi.
bahwa persepsi adalah suatu proses kognitif Proses seleksi terjadi pada saat seseorang
yang komplek dan manghasilkan suatu gambar memperoleh informasi, maka akan
unik tentang kenyataan yang barangkali sangat berlangsung proses penyeleksian pesan
berbeda dari kenyataannya. Berkaitan dengan tentang yang mana pesan yang dianggap
itu, Mar’at (dalam Jalaluddin 2000:187) penting dan tidak penting. Hasil seleksi
menjelaskan bahwa faktor pengalaman dan tersebut akan disusun menjadi satu kesatuan
faktor proses belajar atau sosialisasi yang berurutan dan bermakna.
mempengaruhi persepsi karena akan Ada dua kategori yang dapat
memberikan bentuk dan struktur terhadap apa dipersepsikan masyarakat terhadap memilih
yang dilihat, faktor pengetahuan dan menjadi nasabah bank syariah ini, yaitu:
cakrawala akan mempengaruhi seseorang a. Islam dan bank syariah. Persepsi
dalam berpersepsi. Persepsi dibentuk oleh masyarakat dapat diketahui dari
imajinasi, karena dengan imajinasi akan pemahaman masyarakat tentang hubungan
memberikan pada kita pengetahuan tentang antara Islam sebagai sebuah agama yang
dunia luar. Seiring dengan itu, Sarwono mengajarkan segala yang baik yang berasal
(1992:51) mengemukakan bahwa persepsi dari Tuhan dengan perbankan syariah.
tidak bersifat statis melainkan bisa berubah- Masyarakat dapat memahami keterlibatan
ubah. ajaran agama Islam dalam setiap kegiatan
Hammer dan Organ (dalam di dalam perbankan syariah.
Indrawijaya, 2002:45) mendefinisikan b. Fungsi dan eksistensi perbankan syariah.
persepsi sebagai suatu proses saat seseorang Masyarakat memahami tentang fungsi dan
mengorganisasikan suatu objek dalam eksistensi perbankan syariah bukan hanya
pikirannya, menafsirkan, mengalami dan sebagai tempat menabung atau transaksi
mengolah pertanda atau segala sesuatu yang islami saja tetapi juga tempat untuk
mempengaruhi perilaku yang akan dipilih. meningkatkan nilai-nilai ibadah.
Berdasar pada pendapat tersebut, maka Dari uraian di atas dapat disimpulkan
Indrawijaya menarik suatu kesimpulan bahwa bahwa persepsi masyarakat terhadap
ada tiga unsur utama yang terjadi pada proses keputusan memilih perbankan merupakan
kognitif yaitu: (1) proses kognisi, (2) proses proses memaknai objek persepsi yaitu
belajar, dan (3) proses pemecahan persoalan perbankan syariah, baik kongkret maupun
atau pemilihan perilaku. Lebih jauh tidak dan hal ini dipengaruhi oleh pengetahuan
Indrawijaya menguraikan tahapan-tahapan berupa informasi, pengalaman, motivasi dan
terjadinya proses persepsi yang meliputi keinginan yang sesuai dengan kebutuhannya.
proses masukan, selektivitas dan penutupan.
Secara umum persepsi juga dapat Bank Syariah
dikatakan suatu bentuk pengamatan terhadap Istilah lain yang digunakan untuk
lingkungan dengan menggunakan sebutan Bank Syariah adalah Bank Islam.
pengindaraan (panca indera) yang kemudian Secara akademik, istilah Islam dan Syariah
dikoordinasikan dalam syaraf otak yang memang mempunyai pengertian yang berbeda.
kemudian dikaitkan dengan pengalaman dan Namun secara teknis untuk penyebutan Bank
pengetahuan sehingga manusia dapat Islam dan Bank Syariah mempunyai

53
Al-Amwal, Volume 10, No. 1 Tahun 2018
DOI : 10.24235/amwal.v10i1.2812

pengertian yang sama. (Suwito, 2004: 5) pribadi yang sempurna. Syariah mengatur
Dilihat dari katanya, Bank Syariah terdiri dari hubungan interaksi antara satu individu
dua kata yaitu bank dan syariah, maka untuk dengan individu lainnya. Syariah juga
mendefinisikan Bank Syariah perlu penjabaran mengatur interaksi seorang manusia kepada
masing-masing dari kedua kata tersebut. alam dan lingkungannya.
Secara etimologis atau bahasa istilah bank Ketika kedua kata ini digabungkan
berasal dari bahasa Italia “Banco” yang menjadi sebuah istilah Bank Syariah, maka
artinya adalah bangku. Bangku ini digunakan pengertiannya adalah bank yang menjalankan
para pegawai bank untuk melayani aktivitas kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah
operasionalnya kepada para penabung. (Iska, dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum
2012:11)
Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat
Sedangkan secara terminologi atau
Syariah. (Pasal
istilah, bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam 1 ayat (7) UU No. 21 Tahun 2008 tentang
benyuk simpanan dan menyalurkannya kepada Perbankan Syariah) Bank Umum Syariah
masyarakat alam bentuk kredit dan/atau (BUS) adalah bank syariah yang dalam
bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
taraf hidup rakyat. (Pasal 1 ayat (2) UU. No. pembayaran. (Pasal 1 ayat (8) UU No. 21
21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah). Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah).
Sementara itu, kata al-Syari’ah diartikan oleh Menurut Wahbah Zuhaily Pakar Fiqh
para ulama dengan ungkapan: alumnus Universitas Al-Azhar Kairo,
‫ءامال يال ددحت عضاومال‬ Perbankan Islam adalah bank-bank atau
“Jalan menuju sumber air.” (Sumitra, lembaga-lembaga keuangan Islami. Yang
2010: 60) beraktivitas dan bergerak dalam hal usaha
pengumpulan dana, asset, invstasi, dan
Secara terminologi, syariah adalah menumbuh-kembangkan asset tersebut dengan
jalan yang ditetapkan Tuhan yang membuat tujuan untuk menjaga kemaslahatan dan
manusia harus mengarahkan kehidupannya kebutuhan para nasabah atau mitra bank.
untuk mewujudkan kehendak Tuhan agar Tidak sebatas perkara yang berkaitan dengan
hidupnya bahagia di dunia dan akhirat. nasabah. Akan tetapi bank Islam juga
Sedangkan menurut Manna al-Qathan yang berupaya dalam bidang social masyarakat
dimaksud dengan syariah adalah segala untuk mengembalikan masyarakat muslim
ketentuan Allah swt. yang disyariatkan bagi yang madani, peralisasian ta’âwun islami
hamba-hamba-Nya baik yang menyangkut (saling membantu sesama muslim) dengan
akidah, ibadah, akhlak, maupun juga memberikan asuransi bantuan (at ta’mîn at
taâwuni) dan zakat. Yang semua gerak dan
muamalah. (S. Praja, 1995: 10)
aktivitas lembaga-lembaga Pendanaan Islami
Syariah merupakan pedoman,
tersebut sesuai dengan ushul (prinsip dasar),
mengatur hidup manusia sebagai individu,
ahkam (hukum) dan landasan-landasan Islam
yaitu hamba yang harus taat, tunduk dan patuh
yang benar. Dan dapat didefinisikan juga
kepada Allah swt. ketaatan dan ketundukan sebagai sebuah lembaga keuangan yang
tersebut ditunjukkan dengan cara menjalankan segala prinsip-prinsip kerja
melaksanakan ibadah yang tata caranya telah perbankan modern, sesuai dengan cara-cara
diatur sedemikian rupa dalam berbagai aturan dan metode-metode terbaru, untuk
yang disebut dengan syariah. Syariah juga memudahkan transaksi perdagangan,
mengatur hubungan antara manusia dengan menyuburkan dana daya investasi dan
dirinya sendiri untuk mewujudkan sosok mempercepat laju perkembangan ekonomi dan
individu yang saleh dan mencerminkan sosok social, dengan syarat tidak bertentangan

54
Al-Amwal, Volume 10, No. 1 Tahun 2018
DOI : 10.24235/amwal.v10i1.2812

dengan hukum-hukum syara’. Sebagai contoh Jadi, bank syariah adalah bank yang
misalnya, pola bagi hasil menggantikan pola berdasarkan prinsip syariah (baca: hukum
bunga bank, pala saham lebih dikedepankan Islam) yang dalam operasional kegiatannya di
oleh Bank Syariah dari pada pola sekuritas Negara Kesatuan Republik Indonesia
surat berharga. (Zuhaily, 2002: 11) bersandar kepada fatwa Dewan Syariah
Beberapa prinsip dasar kerja Bank Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-
Syariah yang terpenting adalah sebagai MUI).
berikut:
1. Pelarangan riba membuang jauh segala Metode Penelitian
bentuk, macam dan jenis praktek yang Jenis penelitian yang akan
mengandung unsur riba tersebut. dilaksanakan adalah penelitian kausal
2. Menyingkirkan praktek transaksi-transaksi (causal). Penelitian kausal yaitu penelitian
kotor dan yang mengandung gharar yang bertujuan untuk mengukur hubungan
(penipuan/spekulasi) dan bentuk-bentuk antara variable atau untuk menganalisa
lain yang dilarang oleh syariah. bagaimana pengaruh suatu variable terhadap
3. Melarang bentuk transaksi jual beli seperti; variable lainnya (Umar, 2008). Sedangkan
transaksi jual beli barang yang belum ada metode pengumpulan data adalah metode
di tangan dan belum diserahkan (belum survey. Metode survey adalah pengumpulan
data primer yang diperoleh langsung dari
diqabadh), bai’ ma’dum (transaksi jual beli
sumber asli (Ghozali dan Ikhsan, 2006).
yang barangnya tidak ada), ma’juz taslim
Teknik pengumpulan data menggunakan
(objek tranasksi atau barangnya tidak dapat
kuisioner kepada sampel penelitian. Sugiyono
diserahkan, dan buyu ‘ajilah dan
(1999:135) menyebutkan “kuisioner
mustaqbaliyah yang lepas dari prinsip dasar merupakan teknik pengumpulan daya yang
syariah Islam. dilakukan dengan cara memberi seperangkat
4. Pembagian seluruh jumlah profit atau pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
keuntungan yang berdasarkan pada responden untuk dijawabnya. Responden pada
kesepakatan. penelitian ini adalah nasabah pada Bank BRI
5. Studi dan penerapan teori-teori ekonomi Syariah Kc. S.Parman dimana penentuan
Islam. Sehingga dibentuknya Asosiasi sample dilakukan dengan teknik Purposive
Bank-Bank Islam (Association of Islamic Sampling (sampel pertimbangan) pada
Banks) sebagai badan konsultatif untuk nasabah tabungan Mudharobah sebanyak 100
masalah-masalah ekonomi dan perbankan orang. Jumlah 100 orang ini penulis anggap
syariah. dapat mewakili dan menjawab rumusan
6. Tidak menghambat kebutuhan orang yang penelitian ini. Selanjutnya dilakukan
sangat membutuhkan (mudhthar) dengan pengumpulan data melalui kuisioner untuk
cara kesploitasi. Atau mengambil ‘iwadh kemudian diolah dengan menggunakan alat
(ganti rugi) tanpa dibarengi usaha. bantu pengolahan data untuk menjawab
7. Membantu mereka yang dalam kesusahan dugaan dari penelitian ini.
dengan cara memberikan pinjaman (qarad
hasan) dengan cara yang tepat dan benar. Hasil Penelitian
8. Mengajak pengaplikasian dan realisasi Karakteristik Penelitian
Syariah Islam dalam bidang ekonomi, Berdasarkan data yang telah
sosial dan budaya, yang mengantarkan dikumpulkan, maka diperoleh data penelitian
kepada pembaharuan dan gerakan Fikih sebagai berikut:
Islam dengan cara berijtihad yang tidak
terpaku pada satu mazhab saja.

55
Al-Amwal, Volume 10, No. 1 Tahun 2018
DOI : 10.24235/amwal.v10i1.2812

Variabel N Minimum Maksimum Mean Std. Deviation


Religiusitas 79 2.86 5,00 4.1640 0.53537
Persepsi Nasabah 79 2.56 4.89 3.8497 0.52756
Keputusan Memilih 79 2.90 5,00 4.0203 0.37155
Sumber : Hasil penelitian tahun 2017 (diolah)

Hasil diskripsi statistik menyatakan nilai ini akan digunakan sebagai pembanding
bahwa dari variabel religiusitas, persepsi dengan nilai r hitung yang diperoleh dari
nasabah, dan keputusan memilih yang pengolahan dengan menggunakan SPSS.
memiliki nilai rata-rata terendah adalah pada Berdasarkan hasil uji validitas ditemukan ada
variabel persepsi nasabah yaitu beberapa butir pertanyaan yang tidak valid,
3,8497sedangkan standar devisiasi 0,52756. dengan demikian butir tersebut dibuang. Dari
Nilai religiusitas 4,1640, persepsi variabel religiusitas dati 10 butir pertanyaan 3
nasabah 3,8497 dan keputusan memilih diantaranya tidak valid sehingga tidak dipakai
4,0203. Dengan demikian dapat disimpulkan dalam penelitian ini sedangkan dari 10 butir
bahwa secara simultan keputusan memilih pertanyaan variabel persepsi nasabah 1 butir
produk mudharabah dipengaruhi oleh persepsi pertanyaan tidak valid dan tidak diikutkan
nasabah. Hal ini ditunjukkan dengan nilai dalam pembahasan penelitian ini. Untuk
yang barada diatas nilai rata-rata persepsi variabel keputusan memilih 10 pertanyaan
nasabah, tetapi nilai keputusan memilih semuanya valid.
berada dibawah nilai rata-rata religiusitas. Setelah data yang tidak valid dibuang
Secara parsial yang paling baik adalah maka dilakukan tes validitas ulang sehingga
religiusitas dengan nilai rata-rata 4,1640. dapat disimpulkan bahwa seluruh item
Nilai religiusitas 4,1640, persepsi pertanyaan untuk mengukur masing-masing
nasabah 3,8497 dan keputusan memilih variabel penelitian dinyatakan valid, hal ini
4,0203. Dengan demikian dapat disimpulkan dapat dilihat bahwa r hitung lebih besar dari r
bahwa secara simultan keputusan memilih tabel. Dimana nilai r tabel untuk sampel
produk mudharabah dipengaruhi oleh persepsi sebanyak 79 adalah 0,2213. Setelah dilakukan
nasabah. Hal ini ditunjukkan dengan nilai uji validitas, langkah selanjutnya adalah
yang barada diatas nilai rata-rata persepsi melakukan uji reliabilitas data yaitu dengan
nasabah, tetapi nilai keputusan memilih melihat nilai cronbach’s alpha lebih besar 0,6
berada dibawah nilai rata-rata religiusitas. menurut Santoso (2001), jika alpha hitung
Secara parsial yang paling baik adalah lebih besar dari alpha tabel dengan nilai
religiusitas dengan nilai rata-rata 4,1640. positif maka instrument penelitian dapat
disebut reliable.
Analisis Data
Sebelum dilakukan pengujian data
baik untuk diskripsi data penelitian dan untuk
pengujian asumsi klasik serta pengujian
hipotesis, maka perlu dilakukan uji validitas
dan reliabilitas data.Uji ini perlu dilakukan
karena jenis data penelitian adalah primer. Uji
validitas data dilakukan dengan
membandingkan nilai r hitung dengan r tabel
untuk alpha 5% dan df = n-2 yakni 0,2213.
Nilai r tabel pada penelitian ini untuk N
sebanyak 79 (df = 77) dan P = 0,05 adalah
sebesar) 0,2213 (Santoso, 2001), sehingga

56
Al-Amwal, Volume 10, No. 1 Tahun 2018
DOI : 10.24235/amwal.v10i1.2812

Uji Validitas Data


Variabel Butir Instrumen r hitung r tabel Keterangan
Keputusan Memilih K1 0.299 0.2213 Valid
Tabungan Mudharobah K2 0.235 0.2213 Valid
(Variabel Dependen) K3 0.275 0.2213 Valid
K4 0.534 0.2213 Valid
K5 0.388 0.2213 Valid
K6 0.541 0.2213 Valid
K7 0.397 0.2213 Valid
K8 0.436 0.2213 Valid
K9 0.265 0.2213 Valid
K10 0.402 0.2213 Valid
Religiusitas R1 0.519 0.2213 Valid
(Variabel Independen 1) R2 0.634 0.2213 Valid
R3 0.723 0.2213 Valid
R4 0.624 0.2213 Valid
R5 0.715 0.2213 Valid
R6 0.774 0.2213 Valid
R7 0.415 0.2213 Valid
Persepsi Nasabah PN1 0.668 0.2213 Valid
(Variabel Independen 2) PN2 0.705 0.2213 Valid
PN3 0.502 0.2213 Valid
PN4 0.597 0.2213 Valid
PN5 0.623 0.2213 Valid
PN6 0.370 0.2213 Valid
PN7 0.490 0.2213 Valid
PN8 0.520 0.2213 Valid
PN9 0.514 0.2213 Valid
Sumber : hasil penelitian tahun 2017 (data diolah)

Uji Realiabilitas Data


Cronbach's Batas
Variabel Keterangan
Alpha Realibilitas
Keputusan Memilih Tabungan Mudharobah 0.714 0.6 Reliabel
Religiusitas 0.841 0.6 Reliabel
Persepsi Nasabah 0.859 0.6 Reliabel
Sumber : hasil penelitian tahun 2017 (data diolah)

57
Al-Amwal, Volume 10, No. 1 Tahun 2018
DOI : 10.24235/amwal.v10i1.2812

Hasil Analisis Data selanjutnya adalah melakukan pengujian


Pengujian Hipotesis hipotesis.
Setelah dilakukan pengujian asumsi Hipotesis yang akan diuji adalah
klasik dan diperoleh kesimpulan bahwa model pengaruh religiusitas dan persepsi nasabah
sudah digunakan untuk melakukan pengujian terhadap terhadap keputusan memilih Bank
analisa regresi berganda, maka langkah Syariah.

Ringkasan pengujian Hipotesis


Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 2.700 0.323 8.351 0.000
1
RELIGIUSITAS 0.209 0.094 0.301 2.219 0.029
PERSEPSI NASABAH 0.117 0.096 0.166 1.224 0.225
a. Dependent variabel ; KPengDan
b. Sumber: hasil penelitian 2017 (data diolah)

Pengujian Hipotesis dengan nilai F variabel independen secara parsial terhadap


Nilai F dapat digunakan untuk menilai variabel dependen dengan tingkat kepercayaan
goodness of fit suatu model penelitian. Dari 95% atau pada alpha 5% dengan syarat
Uji Anova atau F test. Didapat F hitung apabila nilai variabel independen signifikan
dengan tingkat signifikan 0,000. Karena terhadap variabel dependen maka terdapat
probabilitas 0,000 lebih kecil dari 0,05, maka pengaruh antara variabel independen terhadap
dari model regresi menunjukkan bahwa ada variabel dependen, sedangkan apabila tidak
pengaruh Pengaruh religiusitas dan persepsi signifikan maka tidak terdapat pengaruh
nasabah terhadap terhadap keputusan memilih antara variabel independen terhadap variabel
Bank Syariah. Dengan kata lain, model regresi dependen. Pada penelitian ini uji t digunakan
layak dipakai untuk memprediksi keputusan untuk menguji apakah hipotesis yang
memilih berdasarkan masukan variabel digunakan dalam penelitian ini diterima atau
religiusitas dan persepsi nasabah. tidak dengan mengetahui apakah variabel
Dari uraian tersebut dapat diambil independen secara individual mempengaruhi
kesimpulan bahwa ada pengaruh Pengaruh variabel dependen. Adapun metode dalam
religiusitas dan persepsi nasabah terhadap penentuan t tabel menggunakan ketentuan
terhadap keputusan memilih Bank Syariah tingkat signifikan 5 %, dengan k-1 (pada
secara bersama-sama. penelitian ini df = 79-2-1 =76), sehingga
didapat nilai t tabel sebesar 1,992.
Pengujian Hipotesis dengan uji T Nilai t hitung dari masing-masing
Untuk melihat pengaruh masing- variabel independen. Hasil tersebut kemudian
masing variabel independen secara parsial dibandingkan dengan nilai t tabel. Variabel
terhadap keputusan memilih, maka dapat independen yang memiliki nilai t hitung lebih
dilihat t hitung dan signifikansi dari nilai t besar dari t tabel adalah variabel religiusitas
hitung tersebut. Jika nilai signifikansi dari t sebesar 2,219. Dengan demikian tolak H0,
hitung tersebut lebih kecil dari 0,05 maka variabel religiusitas berpengaruh terhadap
dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh keputusan memilih. Sedangkan untuk
variabel tersebut terhadap keputusan memilih variabel persepsi nasabah memiliki nilai t
Bank Syariah. Untuk mengetahui pengaruh hitung dibawah t tabel yaitu sebesar 1,224

58
Al-Amwal, Volume 10, No. 1 Tahun 2018
DOI : 10.24235/amwal.v10i1.2812

dengan kata lain terima H0, persepsi nasabah Nilai besaran koefisien regresi β2
tidak berpegaruh signifikan terhadap sebesar 0,117 pada penelitian ini dapat
keputusan memilih bank syariah. diartikan bahwa variabel persepsi nasabah
Selain itu pengujian hipotesis secara (X2) berpengaruh positif terhadap keputusan
parsial juga dapat dianalisis dari nilai memilih (Y).
signifikansi dimana nilai signifikansi berada
2
dibawah 0,05 maka dapat dikatakan bahwa Analisis Koefisien Determinasi (R )
secara parsial masing-masing variabel bebas Nilai R pada intinya untuk mengukur
berpengaruh siginifikan pada tingkat alpha seberapa besar hubungan antara independent
5%. Dari tabel diatas variabel religiusitas variabel dengan dependent variabel.
memiliki pengaruh signifikan, sedangkan Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai R
variabel persepsi nasabah tidak berpengaruh sebesar 0,427, hal ini menunjukkan bahwa
signifikan . variabel partisipasi religiusitas dan persepsi
nasabah mempunyai hubungan yang kuat
Hasil Persamaan Regresi dengan keputusan memilih bank syariah.
2
Untuk mempermudah pembacaan Sedangkan nilai R square (R ) atau
hasil dan interpretasi analisis regresi maka nilai koefisien determinasi pada intinya
digunakan bentuk persamaan. Persamaan mengukur seberapa jauh kemampuan model
dalam menerangkan variasi variabel
atau model tersebut berisi konstanta dan 2
koefisien-koefisien regresi yang didapat dari dependen.Nilai R adalah diantara nol dan
2
hasil pengolahan data yang telah dilakukan satu. Nilai R yang kecil berarti kemampuan
sebelumnya. Persamaan regresi yang telah variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependent sangat
dirumuskan kemudian dengan bantuan terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti
program pengolah data, dilakukan variabel-variabel independent memberikan
pengolahan sehingga didapat persamaan hampir semua informasi yang dibutuhkan
akhir sebagai berikut: untuk memprediksi variasi variabel
2
dependent.Secara umum R untuk data silang
Y= 2,700 + 0,029 X1 + 0,117 X2 (crossection) relative rendah karena adanya
Dimana: variasi yang besar antara masing-masing
X1 = Religiusitas pengamatan, sedangkan untuk data runtun
(time series) biasanya mempunyai koefisen
X2 = Persepsi nasabah determinasi yang tinggi. Kelemahan yang
2
mendasar dengan menggunakan R adalah
Pada model regresi ini, nilai bias terhadap jumlah independen variabel
konstanta yang tercantum sebesar 2,700 yang dimasukkan dalam model. Setiap ada
dapat diartikan jika variabel bebas dalam penambahan satu independen variabel, maka
2
model diasumsikan sama dengan nol, secara R pasti meningkat, tidak perduli apakah
rata-rata variabel diluar model tetap akan variabel tersebut berpengaruh secara
meningkatkan keputusan memilih sebesar signifikan terhadap dependent variabel. Oleh
2,700 satuan. karena itu, beberapa peneliti menganjurkan
2
Nilai besaran koefisien regresi β, untuk menggunakan nilai adjusted R pada
sebesar 0,029 pada penelitian ini dapat saat mengevaluasi (Ghozali,2013).
2
diartikan bahwa variabel relgiusitas (X1) Besarnya koefisien determinasi (R )
berpengaruh positif terhadap keputusan sebesar 0,183(18,3 %). Sehingga dapat
2
memilih (Y). Hal ini menunjukkan bahwa dikatakan (R ) bahwa 18.3 % variabel terikat
religiusitas mengalami peningkatan sebesar yaitu keputusan memilih bank syariah pada
satu satuan, keputusan memilih juga akan model dapat diterangkan oleh variabel bebas
mengalami peningkatan sebesar 0,029 satuan yaitu religiusitas (X1), persepsi nasabah (X2),

59
Al-Amwal, Volume 10, No. 1 Tahun 2018
DOI : 10.24235/amwal.v10i1.2812

sedangkan sisanya sebesar 81,7 % dipengaruhi


oleh variabel lain di luar model. Pengaruh Penggunaan Persepsi nasabah
terhadap Keputusan Memilih Bank
Pembahasan Hasil Penelitian Syariah
Pada pengujian hipotesis berdasarkan Penggunaan persepsi nasabah sejauh
hasil perhitungan dapat dikatakan bahwa ini merupakan satu indicator dalam
religiusitas dan persepsi nasabah secara menentukan keputusan nasabah memilih bank
simultan berpengaruh signifikan terhadap syariah. Pada hasil penelitian berdasarkan
keputusan memilih bank syariah. Dalam hal tabel dibawah ini menunjukkan pengaruh
ini dapat dilihat semakin tinggi tingkat persepsi nasabah terhadap keputusan memilih
religiusitas dan persepsi nasabah tentunya bank syariah adalah positif.Positif terlihat dari
memberikan kontribusi pada semakin tinggi koefisien regresi persepsi nasabah sebesar
keputusan memilih bank syariah. 0,117, namun pengaruh tersebut tidak
Secara parsial persepsi nasabah tidak signifikan karena nilai t hitung < dari t tabel
berpengaruh secara signifikan terhadap (1,224<1,992).
keputusan memilih bank syariah (Ho Pengaruh positif berarti persepsi
diterima), hal ini berarti semakin tinggi nasabah memiliki pengaruh yang searah
persepsi nasabah tidak memberikan kontribusi dengan keputusan memilih bank syariah atau
yang tinggi pada keputusan memilih bank dengan kata lain semakin tinggi persepsi
syariah. Variabel religiusitas berpengaruh nasabah akan semakin berpengaruh terhadap
secara signifikan terhadap keputusan memilih keputusan memilih bank syariah, demikian
bank syariah (Ho ditolak), hal ini berarti sebaliknya jika semakin rendah persepsi
semakin baik atau tinggi religiusitas maka nasabah maka akan menyebabkan keputusan
semakin tinggi keputusan memilih bank memilih bank syariah semakin rendah.
syariah.
Penutup
Pengaruh Religiusitas terhadap Keputusan Berdasarkan pembahasan hasil penelitian
Memilih Bank Syariah terhadap nasabah BRI Syariah, dapat ditarik
Penelitian ini menunjukkan pengaruh kesimpulan bahwa:
religiustias terhadap keputusan memilih bank 1. Secara simultan religiusitas dan persepsi
syariah signifikan positif terlihat dari nasabah berpengaruh secara signifikan
koefisien regresi religiusitas sebesar 0,029 dan terhadap keputusan memilih bank syariah.
signifikan karena nilai t hitung > t table Hipotesis penelitian berdasarkan hasil
( 2,219>1,992). perhitungan dapat dikatakan bahwa
Pengaruh positif menunjukkan bahwa religiusitas, persepsi nasabah berpengaruh
pengaruh religiusitas adalah searah dengan signifikan terhadap keputusan memilih
keputusan memilih bank syariah atau dengan bank syariah secara simultan.
kata lain religiusitas yang baik atau tinggi 2. Secara parsial hanya variabel religiusitas
akan berpengaruh terhadap semakin tinggi yang memiliki pengaruh positif dan
nasabah dalam mengambil keputusan memilih signifikan terhadap keputusan memilih
bank syariah, demikian sebaliknya bila bank syariah, sedangkan variabel persepsi
religiusitas rendah/buruk maka keputusan nasabah berpengaruh positif tapi tidak
memilih bank syariah juga kan rendah. Tetapi signifikan terhadap keputusan memilih
pengaruh positif tidak signifikan, hal ini bank syariah.
menunjukkan bahwa religiusitas mempunyai
peranan yang penting dalam meningkatkan
keputusan memilih bank syariah.

60
Al-Amwal, Volume 10, No. 1 Tahun 2018
DOI : 10.24235/amwal.v10i1.2812

Daftar Pustaka Kamsir. 2003. Dasar-dasar Perbankan.


Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Abhimantra, A., Maulina, A. R., & Levin, Richard L, dan Rubin, David S, 1998.
th
Agustianingsih, E. (2013). Analisis Statistic For Managemnet, 7 edition.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prentice-Hall International, Inc.
Nasabah Menggunakan Layanan Metawa, S. A., & Almossawi, M. Banking
Internet. In Proceeding Pesat (Psikologi, behavior of Islamic bank customers:
Ekonomi, Sastra, Asitektur & Teknik Perspectives and implications,
Sipil) (Vol. 5, pp. 170–177). Muhammad. 2002. Manajemen Bank Syariah.
Ahmad, N dan Haron, S. 2001. Perception of Yogyakarta: AMP YKPN
Malaysian Corporate Customers Toward Muhammad. 2004. Bank Syariah Analisis
Islamic Banking Products & Services, Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan
International Journal of Islamic Ancaman. Yogyakarta: Ekonomis
Financial Service, Vol. 3 No. 4. Nata, Abudin. 2011. Paradigma Pendidikan
A. Karim, Adiwarman. 2010. Ekonomi Makro Islam. Jakarta: Grasindo.
Islam. Jakarta : Rajawali Pers Nikensari, Sri Indah. 2012. Perbankan
A. Karim, Adiwarman. 2014. Bank Islam: Syariah. Semarang: Pustaka Rizki Putra
Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta: Rivai, H., Luviarman, N., & Dkk. (2006).
PT Rajagrafindo Persada Identifikasi Faktor Penentu Keputusan
Almossawi, M. Bank selection criteria Konsumen dalam Memilih Jasa
employed by college students in Perbankan: Bank Syariah vs Bank
Bahrain: an empirical analysis, The konvensional. Kerjasama
International Journal of Bank BankIndonesia Dan Center for Banking
Marketing, 1991, Vol.19 No. 3, pp 115 Research Universitas Andalas, 1–17.
Fadhil Nur Ahmad. 2010. Etika Bisnis. Rohmadi, Nurbaiti, & Junaidi. (2016). Analisi
Jakarta: Hijri Pustaka Utama. Faktor Penentu Keputusan Nasabah
Ghozali, Imam. 2013, Aplikasi Analisi dalam Memilih Jasa Perbankan Syariah
Multivariate dengan Program SPSS. dan Perbankan Konvensional di Kote
Badan Penerbit Universitas Bengkulu. Jurnal Munhaj, 4(3), 283–290.
Diponegoro, Semarang. Santoso, Singgih, 2001, SPSS Statisitik
Hanik, S. U., & Handayani, J. (2014). Parametrik; Elex Media Komputindo,
Keputusan Nasabah Dalam Memilih Jakarta. Sekaran,
Perbankan Syariah. Jurnal Akuntansi Uma. 2011. Metodologi penelitian untuk
Dan Perbankan Indonesia, 22 No.2(2), Bisnis. Jakarta; Salemba empat.
188–202. Sugiyono 2012. Metodologi penelitian
Irbid dan Zakra. 2001. Banking kuantitati kualitatif dan R & B. Bandung:
Behaviour of IslamicBank Alfabeta
Costumers; Perspective and Sugioyono, 1999. Metode Penelitian Bisnis.
Implications. International of Bank CV. Alfabeta. Bandung Suhendi, Hendi.
Marketing. Vo. 16, No. 7,pp. 299-313 2008. Fiqh Muamalah. Jakarta: PT.
Ismail Muhammad Bakar. 2008. Fiqah RajaGrafindo Persada.
Lengkap, Kuala Lumpur: Berlian Sukirno, Sadono. 2006. Makro Ekonomi Teori
Publication, Jilid I, terj. Muhammad Pengantar. Jakarta: PT. RajaGrafindo
Zuhirsyan dkk. Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan : Teori
Ismail Faisal. 2007. Paradigma Kebudayaan dan Aplikasi dengan SPSS. Yogyakarta:
Islam, Yogyakarta: Titian Ilahi Press. Andi Offset

61
Al-Amwal, Volume 10, No. 1 Tahun 2018
DOI : 10.24235/amwal.v10i1.2812

Priyatno, Duwi. 2012. Belajar Cepat Olah


Data SPSS. Yogyakarta: Andi Offset
Rivai, Veitzal. 2008. Islamic Financial
Management. Jakarta, RajaGrafindo
Persada
Poerwadarminta, W.J.S. 2011. Kamus Umum
Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
Rofiq. 2004. Fiqh Konstektual.Yogyakarta :
Pustaka Pelajar
Umar, Husein, 2008. Metode penelitian untuk
Skripsi dan Tesis Bisnis. Rajawali Pers.
Jakarta

62

Anda mungkin juga menyukai