Anda di halaman 1dari 30

KMTL DALAM PERJUANGAN

Penulis : Yusriadi Tauhid (TL01), Lalu Novan (TL02) dan Juwita Amanda (TL01)
KMTL DALAM PERJUANGAN

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap Puja dan Puji Syukur kehadirat Tuhan YME atas
selesainya “KMTL dalam Perjuangan Season 1” Proses yang panjang
dalam Pembentukan Organisasi Program Studi Teknik Lingkungan
Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya ini patut disyukuri
bersama mengingat proses pembentukannya menemukan banyak
hambatan yang berakhir pada suatu keputusan dan ketetapan untuk
kebaikan bersama. Pada pembuatan “KMTL dalam Perjuangan Season 1”
ini penulis merasakan banyak sejawat-sejawat PS TL FTP UB, Program
Studi Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya
(PS TEP FTP UB), Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Teknologi
Pertanian Universitas Brawijaya (DPM FTP UB), dan Badan Eksekutif
Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (BEM FTP
UB) yang secara organisasi dan individu membantu secara ikhlas. Oleh
sebab itu, penulis menghaturkan banyak terima kasih kepada semua
individu-individu yang tak mungkin disebutkan satu persatu dalam upaya
memperlancar terbentuknya organisasi KMTL FTP UB. Akhir kata, penulis
tidak lupa meminta maaf pada semua pihak bila selama proses pembuatan
“KMTL dalam Perjuangan Season 1” terdapat hal-hal yang kurang
berkenan. Semoga kekurangan tersebut sekaligus dapat digunakan
sebagai cambuk untuk penyempurnaan gerak organisasi dikemudian hari.

Malang, Januari 2017

Penulis
KMTL DALAM PERJUANGAN

1. Latar Belakang

Ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki,


menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi
kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan
rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi
lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari
keterbatasannya (Peursen, 2008). Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowled
-ge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang
disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode
yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu
terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan
yang dimilikinya dan ilmu pengetahuan yang telah ditemukan selanjutnya harus
memiliki wadah spesifik sebagai sarana penerapan dan pengembangan, salah
satunya adalah dengan berorganisasi.
Victor A. Thompson (1956) mengemukakan bahwa organisasi merupakan
suatu integrasi dari sejumlah spesialis-spesialis yang bekerja sama sangat
rasional dan impersonal untuk mencapai beberapa tujuan spesifik yang telah
diumumkan sebelumnya. Selain pandangan Victor A. Thompson, seorang
sosiolog bernama Max Weber (1948) mengemukakan bahwa
organisasi adalah suatu kerangka hubungan yang berstruktur yang di
dalamnya berisi wewenang, tanggung jawab dan pembagian kerja untuk
menjalankan sesuatu fungsi tertentu. Dewasa ini begitu banyak organisasi-
organisasi baik pemerintahan maupun non pemerintahan yang memiliki
tujuannya masing-masing seperti halnya organisasi keprofesian, hal ini
menunjukan bahwa ilmu pengetahuan semakin berkembang.
Teknik Lingkungan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (TL
FTP UB) adalah suatu ilmu pengetahuan atau program studi yang berusaha
untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan dengan pendekatan rekayasa
dan/atau teknologi. TL FTP UB dijabarkan sebagai pemikiran keteknikan dan
keterampilan dalam memecahkan masalah pengendalian lingkungan yang
menyangkut penyediaan air minum, sistem pembuangan, pendaurulangan
buangan cair, padat, dan gas, sistem drainase perkotaan dan desa serta
sanitasi lingkungan, pengendalian pencemar, pengelolaan kualitas air, tanah,
dan udara, serta pengendalian dan pengelolaan dampak lingkungan.
Di Indonesia Teknik Lingkungan untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh
Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan nama Teknik Penyehatan pada
tanggal 10 Oktober 1962 dibawah Departemen Teknik Penyehatan, Fakultas
Teknik Sipil dan Perencanaan dan dikembangkan menjadi Teknik Lingkungan
KMTL DALAM PERJUANGAN

pada tahun 1996 oleh DIRJEN DIKTI. Pada beberapa perguruan tinggi di
Indonesia Program Studi Teknik Lingkungan hingga saat ini sudah banyak
berdiri dan memiliki organisasi keprofesian nasionalnya tersendiri, baik pada
kalangan mahasiswa/i seperti Ikatan Mahasiswa Teknik Lingkungan Indonesia
(IMTLI) yang berdiri sejak 1 Maret 2001 maupun kalangan profesional seperti
Ikatan Ahli Teknik Penyehatan dan Teknik Lingkungan Indonesia (IATPI) yang
berdiri sejak 10 Oktober 1977. Saat ini PS TL FTP UB ditahun ke 2-nya
berupaya untuk menjadi anggota tetap IMTLI dengan cara membentuk
organisasi kemahasiswaan yang nantinya dapat digunakan sebagai sarana
mengekpresikan diri sesuai dengan Keprofesian Teknik Lingkungan
dilingkungan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya.
Hal ini didasari UU NO. 12 Tahun 2012 Pasal 1 ayat 17 tentang Pendidikan
Tinggi bahwa “Program Studi adalah kesatuan kegiatan Pendidikan dan
pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu
dalam satu jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan
vokasi”. Di latar belakangi dari uraian tersebut di atas maka dilakukan upaya
pembentukan Organisasi Kemahasiswaan Teknik Lingkungan di Fakultas
Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya yang nantinya digunakan sebagai
sarana khusus bagi Mahasiswa/i PS TL FTP UB untuk mengekspesikan diri
sesuai keprofesiannya dan sebagai langkah awal untuk bergabung dalam
Organisasi Kemahasiswaan Teknik Lingkungan nasional. Upaya tersebut
dilandasi alasan bahwa saat ini organisasi kemahasiswaan yang menaungi
Mahasiswa/i PS TL FTP UB berupa Himpunan Mahasiswa Teknik Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (HIMATETA FTP UB) tidak
secara khusus menaungi ranah Keprofesian Teknik Lingkungan karena
keanggotaannya terdiri dari latar keprofesian yang berbeda-beda dan tidak
sesuai dengan pengertian keprofesian yang menitik beratkan pada pendidikan
keahlian.
KMTL DALAM PERJUANGAN

2. Sejarah

Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas


Brawijaya (PS TL FTP UB) dikembangkan dari Minat Teknik Sumberdaya Alam
dan Lingkungan (TSAL), yang semula bernama Teknik Tanah dan Air (TTA), di
Jurusan Keteknikan Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian. Minat ini telah
ada sejak terbentuknya Program Studi Keteknikan Pertanian (PS TEP) tahun
1984 sesuai Surat Keputusan DIRJEN DIKTI DEPDIKBUD No. 118
DIKTI/Kep/84 dan dipertegas setelah terbentuk Fakultas Teknologi Pertanian
sesuai dengan Surat Keputusan MENDIKBUD RI NO. 012a/O/1998, Minat
TSAL ini resmi menjadi PS TL sejak diterbitkannya Surat Keputusan Pendirian
Program Studi Baru dari MENDIKBUD Nomor : 595/E/O/2014.
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan yang begitu pesat dan
dengan dikeluarkannya surat keputusan oleh MENDIKBUD, tercetus suatu
inisiatif dari para Mahasiswa/i PS TL FTP UB untuk membentuk suatu wadah
organisasi sebagai sarana mengekspresikan diri dalam bidang Keilmuan dan
Keprofesian Teknik Lingkungan, karena wadah organisasi yang ada saat itu
yaitu HIMATETA FTP UB tidak sesuai dengan Keprofesian PS TL FTP UB.
Oleh karena itu pada tanggal 11 Oktober 2014 bertempat di Laboratorium
Teknik Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Lab. TSAL) para mahasiswa/i
tersebut didasari niat dan tekad kuat membentuk wadah organisasi
Keprofesian Teknik Lingkungan yang selanjutnya bernama Keluarga
Mahasiswa Teknik Lingkungan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas
Brawijaya (KMTL FTP UB).
Pada awalnya organisasi ini bernama “KMTL UB”, namun saat diadakannya
Musyawarah Besar II (MUBES II) Mahasiswa/i PS TL FTP UB tanggal 24
Desember 2015 diganti menjadi “KMTL FTP UB” hal ini didasari untuk
memperjelas informasi bagi mahasiswa/i umum dan masyarakat bahwa KMTL
berada dibawah naungan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya.
Berikut ini merupakan mahasiswa/i yang berperan dalam pembentukan
KMTL FTP UB. Mereka adalah Pengurus Asisten Praktikum Lab. TSAL yang
sekaligus merangkap menjadi Pengurus Pertama KMTL FTP UB yaitu M. Reza
Fahmi (TL 01), Yusriadi Tauhid (TL 01), Charista Dewa (TL 01), Juwita Amanda
Lestari (TL 01), dan Ario Wicaksana (TL 01). Selain itu terdapat juga
Mahasiswa/i PS TL FTP UB yang turut menginisiasi dan mendukung penuh
terbentuknya KMTL FTP UB diantaranya Istianah Handayani (TL 01), Lalu
Novan Satria Utama (TL 02), Fahmi Alpha Yanitra (TL 02), M Reza Firmansyah
(TL 02), Guntur Ibnu Haq (TL 02) Ardiyanto Ronggo Fajar (TL 03), dan Naufal
Dhiaulhaq (TL 04).
KMTL FTP UB sesuai dengan fungsinya sebagai wadah organisasi
keprofesian bagi Mahasiswa/i PS TL FTP UB memegang teguh sifat-sifatnya
KMTL DALAM PERJUANGAN

yaitu bersifat keprofesian, kekeluargaan, dan demokratis dalam setiap


kegiatannya. Selain memegang teguh hal-hal tersebut diatas, KMTL FTP UB
memiliki landasan kuat berupa nilai-nilai luhur Pancasila dan Tridharma
Perguruan Tinggi yang disesuaikan dengan Keprofesian Teknik Lingkungan.

3. The Pioner
Berawal dari keinginan Koordianator Laboratorium atau yang biasa
disebut Co. Lab untuk membagi tugas dan menyusun kegiatan praktikum di
Laboratorium Teknik Sumber Daya Alam dan Lingkungan (TSAL), serta
dibutuhkan suatu wadah untuk mengkoordinir satu progam studi Teknik
Lingkungan maka dibentuklah sebuah kepengurusan. Kepengurusan ini terdiri
dari Co. Lab (M. Reza Fahmi, TL 01) sebagi penanggung jawab Lab. TSAL
terkait masalah praktikum mahasiswa, Sekretaris dan Bendahara (Juwita
Amanda Lestari, TL 01) sebagai mengkoordinir bidang kesekretariatan dan
keuangan, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) (Yusriadi tauhid, TL
01) sebagai pemberi informasi dan mengkomunikasikan ke pihak internal
maupun eksternal, Kepala Bidang Edukasi (Charista Dewa, TL 01) sebagai
pengatur dan bertanggungjawab dalam materi terkait praktikum, dan Kepala
Bidang Internal (Ario Wicaksana, TL 01) sebagai penginventarisasi barang dan
alat yang ada di laboratorium.
Seiiring berjalannya waktu maka akan semakin berkembangnya suatu
kepengurusan. Dengan berkembangnya kepengurusan, Pengurus Besar
Ikatan Mahasiswa Teknik Lingkungan Indonesia (IMTLI) periode 2013
mengundang Teknik Lingkungan Universitas Brawijaya untuk mengikuti
Kongres IMTLI tahun 2013 dan nantinya diharapkan Teknik Lingkungan
Universitas Brawijaya mendaftar untuk bergabung menjadi anggota IMTLI.
Namun dengan belum terdukungnya perangkat organisasi, kepengurusan
tahun 2014-2015 merencanakan mengikuti Kongeres IMTLI tahun 2014. Selain
itu terdapat saran dan dukungan dari Kepala Departemen Dalam Negri IMTLI
tahun 2014 untuk membentuk organisasi mahasiswa semiautonom dan
menyiapkan perangkat organisasi agar dapat diterima menjadi anggota IMTLI.
Sehingga diperlukan suatu wadah pula untuk berperan aktif mendukung
aktivitas di bidang penyelamatan lingkungan oleh mahasiswa Teknik
Lingkungan Universitas Brawijaya. Serta diperlukannya organisasi mahasiswa
Teknik Lingkungan untuk mendukung akreditasi Progam Studi Teknik
Lingkungan Universitas Brawijaya. Oleh karena itu, perlu dibedakan wadah
untuk mengkoordinir kegiatan praktikum yang ada di Lab TSAL dengan
aktivitas mahasiswa di bidang lingkungan, maka dibentuklah organisasi
Keluarga Mahasiswa Teknik Lingkungan (KMTL) Universitas Brawijaya dengan
struktur kepengurusan yang sama dengan organisasi Asisten Lab. TSAL.
KMTL DALAM PERJUANGAN

a) Kegiatan Awal TSAL/KMTL


Berikut, kegiatan yang dilakukan dari hanya sebatas kepengurusan
Asisten Lab TSAL sampai menjadi KMTL

Tanggal Kegiatan Deskripsi


16 Desember Pembentukan Kepengurusan ini terdiri dari Co. Lab
2013 Kepengurusan sebagi penanggung jawab Lab. TSAL
terkait masalah praktikum mahasiswa,
Sekretaris dan Bendahara sebagai
mengkoordinir bidang kesekretariatan
dan keuangan, Kepala Bidang
Hubungan Masyarakat (Humas)
sebagai pemberi informasi dan
mengkomunikasikan ke pihak internal
maupun eksternal, Kepala Bidang
Edukasi sebagai pengatur dan
bertanggungjawab dalam materi terkait
praktikum, dan Kepala Bidang Internal
sebagai penginventarisasi barang dan
alat yang ada di laboratorium
21 Desember Perekrutan Asisten Pada perekrutan ini dibutuhkan
2013 – 6 Januari Praktikum untuk mahasiswa yang menjadi asisten
2014 Mata Kuliah praktikum untuk mata kuliah Teknik
Semester Genap Pengolahan Limbah Padat, Teknik
Penanganan Limbah Cair, Teknik
Penyedian Air Bersih, Teknik Irigasi dan
Drainase, Klimatologi, Laboratorium
Lingkungan, dan Mikrobiologi
Lingkungan.
23 Desember Kunjungan Kadep Kepala Departemen Dalam Negri IMTLI
2013 Dagri IMTLI ke TL tahun 2013/2014 melakukan kunjungan
UB untuk mensurvei kondisi TL di UB dan
memberikan saran untuk membentuk
organisasi mahasiswa semiutonom dan
menyiapkan perangkat organisasi agar
dapat diterima menjadi anggota IMTLI.
30 Desember Kunjungan ke ITN Co. Lab dan Kabid Humas berkunjung
2013 Malang ke ITN Malang untuk berkonsultasi
menjadi anggota IMTLI.
3-4 Januari 2014 Camping Bersama Merayakan tahun baru 2014 dengan
camping bersama antara mahasiswa TL
dengan dosen TL di Pantai Prigi
7 Maret 2014 Sarahsehan 2014 Acara ini dihadiri 145 mahasiswa dari
angkatan 2011, 2012, dan 2013 serta
KMTL DALAM PERJUANGAN

dosen yaitu Pak Tunggul, Bu Liliya,


Pak Angga, Pak Fajri, dan Pak Yusuf.
Berdasarkan hasil dari sarahsehan
kemarin :
1. Izin Pendirian Prodi dari DIKTI untuk
progam studi TSAL masih dalam
proses.
2. Untuk masalah administrasi ketika
nanti melamar pekerjaan, bisa minta
surat rekomendasi yang menyatakan
bahwa yg kita pelajari setara dengan
mata kuliah prodi TL.
3. Seharusnya juga sebagai TSAL, kita
lebih bangga. Karena kita lebih banyak
mempelajari ilmu macam-macam,
daripada yang TL.
4. Untuk masalah PKL, memang sudah
sewajarnya mahasiswa yang
memperkenalkan jurusannya ke
masyarakat.
5. Untuk jaket tsal akan dipesankan
dengan kisaran harga 85-100rb dan
jenis kain yg relatif tidak tebal.
18 Maret 2014 Pertemuan dengan Pertemuan ini dihadiri oleh Pak Tunggul,
dosen TL Bu Liliya, Pak Fajri, dan Pak Angga, dan
beberapa mahasiswa TL yaitu M. Reza
Fahmi, Yusriadi, Juwita, Isda, Tia
Ersanti, Fahmi dan M. Reza Firmansyah
yang membahas kejelasan akreditasi
progam studi TSAL dan permohonan ijin
pembentukan organisasi himpunan
mahasiswa Teknik Lingkungan
Universitas Brawijaya untuk dapat
bergabung dengan IMTLI. Hasil
pertemuan ini antara lain dosen TL
medukung dan mengarahkan untuk
membahas ini ke Sekretaris Jurusan
TEP dan Pembantu Dekan 1 karena
beliau yang lebih berwenang dan
mengetahui permasalahan tersebut.
18- 24 Maret 2014 Pengumpulan Pengumpulan tanda tangan mahasiswa
Tanda Tangan ini berisi dukungan dari mahasiswa TL
Mahasiswa TL angkatan 01, 02, dan 03 yang
mengingiinkan:
1. Percepatan turunnya Izin Program
Studi TL dari DIKTI
KMTL DALAM PERJUANGAN

2. Surat rekomendasi yang


menyatakan bahwa kompetensi TEP
minat TSAL setara dengan progam
studi TL.
3. Dibentuknya Himpunan Mahasiswa
Teknik Lingkungan sebagai sarana
untuk bergabung dengan IMTLI
25 Maret 2014 Pertemuan dengan Pertemuan ini dilakukan oleh Co. Lab
Sekretaris Jurusan dan Isda dengan Seketaris Jurusan TEP
yang membahas kejelasan akreditasi
progam studi TSAL dan permohonan ijin
pembentukan organisasi Himpunan
Mahasiswa Teknik Lingkungan
Universitas Brawijaya untuk dapat
bergabung dengan IMTLI. Hasil
pertemuan ini Seketaris Jurusan TEP
mengarahkan untuk membahas ini ke
Pembantu Dekan 1 karena beliau yang
lebih berwenang dan mengetahui
permasalahan tersebut.
27 Maret 2014 Pertemuan dengan Pertemuan ini dilakukan oleh Co. Lab
Pembantu Dekan 1 dengan Pembantu Dekan 1 membahas
kejelasan akreditasi progam studi TSAL
dan permohonan ijin pembentukan
organisasi Himpunan Mahasiswa Teknik
Lingkungan Universitas Brawijaya untuk
dapat bergabung dengan IMTLI. Hasil
pertemuan ini Pembantu Dekan 1 akan
membawa masalah ini ke Rektorat dan
menunggu kabar dari Rektorat
selanjutnya.
20 Agustus 2014 Keikutsertaan acara Pada acara IATPI (Ikatan Ahli Teknik
IATPI ke X Penyehatan dan Lingkungan) ke X yang
diadakan di UB, dosen TL meminta
bantuan mahasiswa TL yang dikoordinir
oleh kepengurusan pertama. Sehingga
acara IATPI ke X dapat berjalan dengan
lancar dan baik.
10 Oktober – 29 Pembentukan Tim Dalam akreditasi ulang Prodi TL, dosen
Desember 2014 Standar dalam TL meminta bantuan kepada
Akreditasi Prodi TL mahasiswa TL terutama TL 01
dikarenakan mereka sudah semester
akhir dan tidak begitu sibuk untu
membantu dalam penyusunan borang-
borang akreditasi. Kepengurusan
Pertama membantu mengkoordinir
mahasiswa yang ingin membantu
KMTL DALAM PERJUANGAN

menjadi 7 standar dimana 1 standar


terdapat 2 orang mahasiswa.
11 Oktober 2014 Rapat Pada rapat ini merupakan rapat awal
pembentukan membahas untuk membentuk perangkat
Anggaran Dasar organisasi KMTL yaitu Anggaran Dasar
dan Anggaran dan Anggaran Rumah Tangga
Rumah Tangga (AD/ART) yang di hadiri sejumlah 12
tahap 1 orang dari angkatan 01, 02, 03 dan 04.
Hasil dari rapat AD/ART tahap 1 ini yaitu
berupa 8 pasal untuk Anggaran Dasar.
18 Oktober 2014 Rapat Rapat ini merupakan rapat lanjutan yang
pembentukan membahas AD/ART yang di hadiri
Anggaran Dasar sejumlah 15 orang dari angkatan 01, 02,
dan Anggaran 03 dan 04. Hasil dari rapat AD/ART
Rumah Tangga tahap 2 ini yaitu terbentuknya Anggaran
tahap 2 Dasar KMTL.
25 Oktober 2014 Rapat Rapat ini merupakan rapat lanjutan yang
pembentukan membahas AD/ART yang di hadiri
Anggaran Dasar sejumlah 23 orang dari angkatan 01, 02,
dan Anggaran 03 dan 04. Hasil dari rapat AD/ART
Rumah Tangga tahap 3 ini yaitu terbentuknya Anggaran
tahap 3 Rumah Tangga KMTL.
8 November 2014 Rapat Finalisasi Rapat ini merupakan akhir untuk
AD/ART KMTL mensahkan AD/ART yang di hadiri
sejumlah 46 orang dari angkatan 01, 02,
03 dan 04. Hasil dari rapat AD/ART
tahap 3 ini yaitu terbentuknya AD/ART
KMTL dan diadakannya sayembara
untuk logo, jargon dan mars KMTL.
15 November Rapat Sayembara Rapat ini merupakan rapat untuk
2014 untuk KMTL menentukan logo KMTL yang di hadiri
sejumlah 52 orang dari angkatan 01, 02,
03 dan 04. Hasil dari rapat ini yaitu
terbentuknya logo dan jargon KMTL.
17 November Pertemuan dengan Pertemuan ini membahas pelegalan
2014 Pembantu Dekan 3 organisasi KMTL di FTP dengan
Pembantu Dekan 3. Hasil pertemuan ini
yaitu pelegalan KMTL ada setelah
PDPT Mahasiswa TL UB sudah di
tranfer dan telah melakukan lokakarya.
Akan tetapi, setelah PDPT di transfer
berpindah ke Prodi TL, KMTL masih
belum dilegalkan karena adanya proses
pergantian Dekan dan jajarannya saat
itu dan menunggu PD3 yang baru.
KMTL DALAM PERJUANGAN

26 November Rapat dengan Pada rapat ini membahas untuk


2014 Ketua IMTLI tahun melaksanakan progam kerja IMTLI yaitu
2014 dan ITN Sekolah Lingkungan yang diwakili yaitu
M. Reza Fahmi, Yusriadi, Ardiyanto, dan
Naufal. Hasil rapat ini yaitu UB bersedia
membantu dan mendukung ITN dalam
melaksanakan Sekolah Lingkungan.
29 November Sekolah Pada kegitan Sekolah Lingkungan
2014 Lingkungan IMTLI kepengurusan Pertama
mendelegasikan 3 orang yaitu M Reza
Fahmi, Yusriadi, dan Isda untuk
membantu menjadi pemateri
pengelolaan sampah di SDN
Sumbersarih 1 Malang.
17-22 Desember Kongres IMTLI Kongres IMTLI tahun 2014 diadakan di
2014 tahun 2014 Universita Pasundan Bandung. Pada
kongres ini KMTL diwakilkan oleh 6
orang yang terdiri dari 4 angkatan aktif
yaitu M Reza Fahmi, Yusriadi, Juwita,
Lalu Novan, Ardiyanto, dan Naufal.
Selain itu pada kongres ini KMTL
mendaftarkan diri menjadi anggota
IMTLI dan ikut berperan aktif dalam
kongres.
24-25 Februari Malam Keakraban Pada acara Makrab 2014 diikuti oleh
2014 (Makrab) 2014 sebaian besar mahasiswa TL dimana
peserta adalah TL 04, panitia TL 03, dan
pengawas TL 01 dan 02. Acara Makrab
ini bertujuan untuk memperkenalkan
organisasi Asisten Lab dan KMTL
kepada mahasiswa TL 04, serta untuk
menciptakan dan meningkatkan
kecintaannya terhadap TL UB.
26-28 Maret 2014 Musyawarah Akhir Pada acara MAP merupakan
Periode (MAP) 2015 penerimaan tongkat estafet
kepengurusan baru untuk melanjutkan
perjuangan Kepengurusan Pertama
dalam membentuk organisasi Asisten
Lab TSAL dan KMTL.

b) Kondisi Eksternal
Kondisi eksternal pada kepengurusan tahun 2014-2015 sedikit banyak
mengalami peningkatan. Hal ini dapat terlihat dari sebagai awal organisasi
yang baru, KMTL sudah mempunyai jaringan eksternal di luar progam studi
Teknik Lingkungan Universitas Brawijaya sehingga terbentuklah komponen-
komponen jaringan eksternal. Perlu diketahui komponen-komponen jaringan
KMTL DALAM PERJUANGAN

eksternal yang telah terhubung dengan KMTL yaitu dengan organisasi-


organisasi yang ada di Univeristas Brawijaya dan seluruh anggota IMTLI yang
terdiri dari sebagian besar Universitas atau Institusi yang memiliki progam studi
Teknik Lingkungan.
Beberapa contoh kerjasama yang terjalin dengan organisasi-organisasi
yang ada di Univeristas Brawijaya antara lain berperan aktif dalam acara
bertema lingkungan yang ada di Universitas Brawijaya. Seperti kegiatan
penanaman pohon yang dilakukan di Gunung Mujur yang diadakan oleh
KOMPAS FISIP. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari
Pohon. Sebanyak 30 mahasiswa Teknik Lingkungan berpartisipasi aktif
mengikuti rangkain acara tersebut.
Hubungan kerjasama lain yang sudah dilakukan dalam kepengurusan ini
dengan anggota IMTLI salah satunya adalah dengan Institut Teknologi
Nasional (ITN) Malang. Pengurus Besar IMTLI tahun 2014 memiliki progam
kerja yaitu Sekolah Lingkungan untuk Regional 4 dipercayakan kepada Institut
Teknologi Nasional (ITN) Malang dan meminta Universitas Brawijaya ikut
berperan serta dalam kegiatan tersebut meskipun belum menjadi anggota
IMTLI. Pada kegitan Sekolah Lingkungan kepengurusan Pertama
mendelegasikan 3 orang untuk membantu menjadi pemateri pengelolaan
sampah di SDN Sumbersarih 1 Malang. Selain itu, pada akhir tahun 2014
kepengurusan pertama mengikuti Kongres IMTLI tahun 2014 yang diadakan di
Universitas Pasundan Bandung yang diwakili 6 orang yang terdiri dari setiap
angkatan aktif agar dapat dilakukan keberlanjutan keaktifan di IMTLI.
Kemudian, pada kepengurusan pertama juga membantu mahasiswa Teknik
Lingkungan Universitas Brawijaya untu mengikiti Open Recruitmen staff di
kepengurusan IMTLI tahun 2015.
Secara garis besar hubungan eksternal yang telah dilakukan pada
kepengurusan pertama tergolong baik. Namun dari semua pencapaian ini
masih ada hubungan yang harus ditingkatkan yaitu koordinasi dengan instansi
terkait lingkungan, seperti instansi pemerintah, Dinas Lingkungan, LSM, dan
organisasi lingkungan lainnya. Hal ini menjadi pekerjaan rumah untuk
kepengurusan selanjutnya sehingga diharapkan nama baik akan dapat
ditingkatkan di jaringan eksternal dan fungsi dari organisasi mahasiswa dapat
terwujud secara maksimal.

c) Kondisi Internal
Selama kepengurusan, pengurus selalu berusaha mewujudkan
organisasi Asisten Lab. TSAL dan KMTL menjadi organisasi ideal yaitu
organisasi dengan sistem yang baik, salah satunya dalam sistem koordinasi.
Model struktur kepengurusan pertama terdiri dari Co. Lab/Ketua Umum selaku
penanggung jawab organisasi, Sekretaris dan Bendahara sebagai
KMTL DALAM PERJUANGAN

mengkoordinir bidang kesekretariatan dan keuangan, Kepala Bidang


Hubungan Masyarakat (Humas) sebagai pemberi informasi dan
mengkomunikasikan ke pihak internal maupun eksternal, Kepala Bidang
Edukasi sebagai pengatur dan bertanggungjawab dalam materi terkait
praktikum, dan Kepala Bidang Internal sebagai penginventarisasi barang dan
alat yang ada di laboratorium. Struktur kepengurusan pertama menaungi 2
organisasi yaitu Asisten Lab. TSAL dan KMTL dikarenakan kami adalah
pengurus awal yang membentuk dan membangun organisasi. Namun untuk
kepengurusan selanjutnya akan lebih diarahkan untuk dipisah agar dapat
menjalankan fungsi sesuai visi dan misi dari organisasi Asisten Lab. TSAL dan
KMTL.
Kondisi internal yang dialami selama kepengurusan pertama dan masih
krusial sampai saat ini adalah masalah peran aktif dari mahasiswa Teknik
Lingkungan Universitas Brawijaya. Hal klasik yang masih terjadi adalah hanya
ada beberapa mahasiswa yang membantu dan peduli di setiap menjalankan
kegiatan yang ada. Namun ini dapat dimaklumi dikarenakan organisasi ini
masih baru berdiri dan masih banyak mahasiswa TL yang kurang memahami
dan mengerti fungsi dan manfaat dari organisasi Asisten Lab. TSAL dan KMTL.
Besar harapan untuk kepengurusan selanjutnya permasalahan tersebut dapat
dihilangkan atau paling tidak diminimalisir. Sehinga efektifitas kinerja organisasi
dapat terwujud, diiringi dengan peran aktif mahasiswa yang tinggi dalam setiap
kegiatan atau progam kerja yang ada.
Hubungan antara organisasi Asisten Lab. TSAL dan KMTL dengan pihak
Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) dan LKM-LKM FTP mengalami masalah
struktur administratif di FTP karena belum adanya struktur organisasi di tingkat
progam studi. Sehingga belum didapatkannya pengakuan secara legal oleh
pihak Fakultas dan tempat sekretariat organisasi. Akan tetapi hal ini berusaha
diatasi dengan terus melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait agar
menjadi organisasi yang legal.

4. Perjuangan KMTL untuk mendapatkan hak-hak mahasiswa TL UB


Setelah izin prodi dikeluarkan pada tahun 2014, masih ada permasalahan
TL UB yang belum selesai. Mahasiswa TL UB pada saat itu masih berstatus
sebagai mahasiswa Prodi TEP berdasarkan data yang ada di Pangkalan Data
Pendidikan Tinggi (PDPT) DIKTI. Karena tidak sesuai dengan hak yang
seharusnya diterima, akhirnya kita menuntut untuk proses pemindahan PDPT
dari prodi TEP ke prodi TL untuk seluruh mahasiswa TL mulai dari angkatan
2011-2014. Sebelum melakukan pergerakan, kami mengumpulkan tiap-tiap
angkatan untuk dimintai kesepakatannya agar satu suara dalam pemindahan
PDPT. Dengan membuat surat pernyataan untuk seluruh mahasiswa TL,
KMTL DALAM PERJUANGAN

mengumpulkan bukti-bukti, silabus-silabus dari berbagai Universitas TL di


Indonesia untuk membuktikan bahwa kurikulum yang diterima Mahasiswa TL
UB 2011-2014 adalah kurikulum Teknik Lingkungan. Akhirnya setelah berbagai
surat yang kita kirim ke pihak Dekan, E-complain yang dibuat oleh semua
mahasiswa TL, akhirnya Dekan setuju untuk memindahkan TL UB Angkatan
2011-2014 dari prodi TEP ke prodi TL untuk PDPT.
Setelah polemik PDPT berakhir dan hasilnya sesuai dengan yang
diharapkan, muncul masalah lain yang perlu diperjuangkan lagi yaitu masalah
akreditasi. Prodi baru akan otomatis mendapatkan akreditasi anugrah, yaitu C
dari BAN PT. Untuk merubah akreditasinya, prodi tersebut harus melakukan
akreditasi ulang secepatnya. Untuk menyusun borang akreditasi, prodi TL yang
diketuai oleh pak Tunggul meminta bantuan angkatan 2011 untuk terlibat
langsung dalam pembuatan borang akreditasi. Setelah borang akreditasi
dikirim, selanjutnya menunggu untuk dilakukan visitasi. Sembari menunggu
visitasi akreditasi, sekali lagi kami berjuang untuk mendapatkan hak kami yang
lain yaitu gelar sarjana “ST”. Lulusan pertama TL pada saat itu mendapatkan
gelar sarjana STP karena menyesuaikan dengan Fakultas. Berbagai upaya pun
dilakukan, mulai dari kembali mengumpulkan bukti-bukti bahwa lulusan TL baik
dimana pun dia bernaung, gelar yang diperolehnya berdasarkan program
studinya. Sampai ke Lembaga Bantuan Hukum (LBH) di Fakultas Hukum UB
untuk meminta pandangan dari segi hukum perdata di Indonesia pun pernah
dilakukan. Dan yang paling membuat heboh dan mendapat perhatian dari
semua civitas di lingkungan Universitas Brawijaya adalah dibuatnya surat
terbuka untuk Rektor UB yang kemudian di tanggapi oleh Rektor UB, Pak
Muh.Bisri melalui twitter yang dapat dilihat pada lampiran. Isi dari surat terbuka
tersebut sebagai berikut :

[Tulisan ini dibuat atas dasar keprihatinan]


Yang kami hormati para Petinggi Universitas Brawijaya. Sebelumnya kami
mahasiswa/i Teknik Lingkungan Universitas Brawijaya memohon maaf jika
surat terbuka ini kami sampaikan melalui media sosial, hal ini dilatar belakangi
oleh keprihatinan kami terhadap komplain-komplain yang kami sampaikan di e-
complaint nihil tanggapan.
Yang kami hormati para Petinggi Universitas Brawijaya. Kami
mahasiswa/i Teknik Lingkungan Universitas Brawijaya menanyakan mengapa
gelar pada ijazah kami adalah Sarjana Teknologi Pertanian (S.TP) apakah
karena tempat kami bernaung dibawah Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Brawijaya (FTP UB) atau ada faktor-faktor lain sebagai penyebab.
Namun terlepas dari semua itu, kami disini para mahasiswa/i Teknik
Lingkungan menuntut hak gelar pada ijazah berupa gelar Sarjana Teknik (S.T),
bukan Sarjana Teknologi Pertanian (S.TP). Komplain tersebut bukan tanpa
KMTL DALAM PERJUANGAN

dasar, komplain tersebut didasari UU NO. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan


Tinggi yang termaktub dalam pasal 42 ayat 2, dimana isi dari ayat tersebut
adalah sebagai berikut “Ijazah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan
oleh Perguruan Tinggi yang memuat Program Studi dan gelar yang berhak
dipakai oleh lulusan Pendidikan Tinggi.”.
Yang kami hormati para Petinggi Universitas Brawijaya. Adanya undang-
undang diatas seharusnya menjadi dasar dalam pemberian gelar kepada kami,
namun dalam kenyataannya sahabat-sahabat kami ketika wisuda dan
menerima ijazah, yang terjadi tidak sesuai dengan harapan, yaitu gelar yang
diberikan kepada mahasiswa/i Teknik Lingkungan Universitas Brawijaya
adalah Sarjana Teknologi Pertanian (S.TP). Jelas hal ini cacat hukum, karena
pemberian gelar bukan berdasarkan fakultasnya, namun pemberian gelar
berdasarkan program studi.
Yang kami hormati para Petinggi Universitas Brawijaya. Permasalahan
tersebut diatas menjadi titik awal bagi para lulusan-lulusan Teknik Lingkungan
Universitas Brawijaya untuk memperoleh masalah-masalah yang seharusnya
tidak terjadi, mengapa demikian, karena dalam beberapa kasus lulusan-lulusan
Teknik Lingkungan Universitas Brawijaya ketika proses wawancara disuatu
perusahaan mendapat keraguan dari pihak perusahaan terhadap gelar yang
disandangnya, dan menjadi nilai tersendiri bagi perusahaan untuk menerima
atau tidak lulusan Teknik Lingkungan Universitas Brawijaya. Walaupun secara
kualitas dapat diuji. Pihak perusahaan hanya mengetahui bahwasannya gelar
bagi para lulusan Teknik Lingkungan adalah (S.T) bukan (S.TP).
Yang kami hormati para Petinggi Universitas Brawijaya. Kembali lagi kami
menanyakan mengapa gelar kami (S.TP) bukan (S.T). Apakah hal ini terjadi
karena kami tidak berada dibawah naungan Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya atau ada faktor-faktor lain yang menjadi penyebab. Mohon maaf jika
kami lancang. Kami tanpa mengurangi rasa hormat kepada Anda, cobalah UU
NO. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi pasal 42 ayat 2 direnungi. Kami
hanya mahasiswa/i Anda yang ilmunya sangat terbatas dan tentunya masih
perlu banyak belajar dari Anda yang sudah pada tingkatan tertinggi (Profesor,
Dr, dll). Kami tidak tau birokrasi, kami tidak tau politik, yang kami tau adalah
ajaran akan keadilan oleh orang-orang hebat di Universitas Brawijaya. Kami
hanya konsumen yang menuntut hak dari aturan yang berlaku. Jadi maafkan
kami jika seperti ini. Terima kasih.”

Seketika perjuangan untuk gelar harus terhenti sebentar karena hasil


visitasi akreditasi yang harusnya nilainya keluar 3 bulan setelah visitasi
dilakukan, tapi tidak di TL UB. Setelah menunggu 3 bulan, hasil visitasi tidak
keluar, maka segala bentuk perjuangan dihentikan terlebih dahulu. Kemudian
para dosen-dosen TL bergerak untuk meminta kejelasan akan hasil akreditasi
KMTL DALAM PERJUANGAN

yang belum keluar. Setelah menunggu beberapa bulan lagi, hasil visitasi
akreditasi TL UB pun keluar, dan Syukur Alhamdulillah, setelah segala
perjuangan yang dilakukan, Prodi TL UB yang merupakan Prodi Baru langsung
bisa mendapatkan AKREDITASI A.
Setelah akreditasi keluar, perjuangan untuk gelar kembali digalakkan. Pak
Dekan melakukan konsultasi ke DIKTI untuk masalah gelar, tapi pak Dekan
pulang tidak membuahkan hasil. Akhirnya kami kembali membuat surat ke
Rektor, dan karena berbagai tekanan yang kami lakukan, akhirnya Rektor UB
mengelurkan surat edaran bahwa, gelar mahasiswa melekat berdasarkan
program studinya. Dan lulusan TL UB yang awalnya bergelar STP akhirnya
berganti menjadi begelar ST. Akan tetapi, tidak semua lulusan TL UB
mendapat gelar ST, para mahasiswa, pejuang TL UB yang telah lulus terlebih
dahulu harus mendapatkan gelar STP karena surat edaran tersebut terlambat
di terbitkan.

5. Upaya legalitas KMTL FTP UB


Setelah deklarasi pembentukan KMTL FTP UB yang memiliki tugas sebagai
sarana memperjuangkan aspirasi Mahasiswa/i PS TL FTP UB dan untuk
menyelenggarakan kegiatan-kegiatan bertemakan lingkungan, KMTL memiliki
banyak hambatan ditahun pertama dan keduanya. Keberadaan KMTL FTP UB
yang tidak diakui oleh segenap mahasiswa/i di luar PS TL FTP UB saat itu
membuat KMTL FTP UB mengalami berbagai macam kesulitan, khususnya
dalam hal perizinan dan pendanaan. Namun dengan niat dan tekad yang kuat,
kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan oleh Pengurus Pertama dan
Pengurus Kedua KMTL FTP UB sebagian besar berjalan dengan lancar, tapi
terdapat pula kegiatan yang tidak berjalan. Hal ini terjadi karena tidak diakuinya
KMTL FTP UB sebagai organisasi yang legal oleh segenap mahasiswa/i diluar
PS TL FTP UB.
Menilik dari permasalahan tersebut, dilakukan upaya-upaya oleh Pengurus
Kedua KMTL FTP UB, seperti komunikasi intens terhadap mahasiswa/i yang
tidak mengakui keberadaan KMTL FTP UB sebagai organisasi Keprofesian
Teknik Lingkungan. Hal tersebut sekaligus melanjutkan perjuangan Ketua
Umum KMTL FTP UB Periode 2013-2014 yang diketuai oleh M. Reza Fahmi
(TL 01). Berdasarkan komunikasi yang dimotori oleh Ketua Umum KMTL FTP
UB Periode 2014-2015 kepada segenap mahasiswa/i diluar PS TL FTP UB,
diketahui bahwa pemahaman mahasiswa/i perihal pembentukan KMTL FTP
UB sebagai organisasi Keprofesian Teknik Lingkungan sangat minim, oleh
karenanya keberadaan KMTL FTP UB sempat menjadi masalah dan
perdebatan oleh beberapa kalangan mahasiswa/i khususnya mahasiswa/i
yang menjadi Pengurus HIMATETA FTP UB.
KMTL DALAM PERJUANGAN

Pada saat itu, Pengurus HIMATETA FTP UB yang dimotori oleh Saudara
M. Adiansyah (Ketua HIMATETA FTP UB periode 2014-2015) mengira bahwa
aktifitas mahasiswa/i PS TL FTP UB yang berbasis Keprofesian Teknik
Lingkungan ternaungi oleh keberadaan suatu tim yang ada di HIMATETA FTP
UB. Tim tersebut bernama Creative Action For Environment (CARE). CARE
adalah tim yang bergerak dibidang lingkungan dan secara eksplisit sebenarnya
mampu menaungi Keprofesian PS TL FTP UB, walaupun demikian Tim CARE
bukanlah Sub Lembaga HIMATETA FTP UB yang dapat mewadahi
Keprofesian Teknik Lingkungan dengan realitas yang ada, karena Tim CARE
dalam hal keanggotaan terdiri dari berbagai macam Program Studi dengan
latar keprofesian yang berbeda-beda pada Jurusan Keteknikan Pertanian FTP
UB.
Total telah diadakan 8 kali pertemuan untuk penyelesaian masalah tersebut
dimana sebagian pertemuan dihadiri MPM FTP UB, DPM FTP UB, dan BEM
FTP UB sebagai mediator. Seiiring berjalannya waktu, Pengurus HIMATETA
FTP UB akhirnya mengakui KMTL FTP UB sebagai organisasi yang legal
berbasis Keprofesian Teknik Lingkungan dan berbeda dengan Tim CARE
secara keanggotaan.
Setelah mengakui keberadaan KMTL FTP UB, HIMATETA FTP UB
membuat keputusan bersama dengan himpunan mahasiswa jurusan lainnya di
lingkungan FTP UB, seperti Himpunan Mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian
(HIMALOGISTA) FTP UB yang diketuai oleh Arif Prasetyo (THP 2012) dan
Himpunan Mahasiswa Teknologi Industri Pertanian (HIMATITAN) FTP UB
yang diketuai oleh Alif Akbar Adhani (TIP 2012). Dari keputusan bersama yang
dibuat oleh masing-masing Ketua Himpunan saat itu, KMTL FTP UB akhirnya
dinyatakan sebagai organisasi resmi dan legal bersifat semi otonom, berada
dibawah BEM FTP UB dengan ketentuan yang nantinya pihak DPM FTP UB
(diketuai oleh Hibatullah Al Azizi-TEP 2012) dan BEM FTP UB (diketuai oleh
Muhammad Iqbal-THP 2012) berikan (lampiran keputusan dapat dilihat pada
Lampiran 1). Dalam keputusan tersebut pihak KMTL FTP UB, MPM FTP UB,
DPM FTP UB, dan BEM FTP UB mengindahkan keputusan tersebut.

6. Setelah legalnya KMTL FTP UB


Beberapa hari setelah keputusan tersebut dibuat, pihak DPM FTP UB
melalui anggotanya Saudara Rully Ferdiansyah (THP 2012) memberikan
informasi kepada Ketua Umum KMTL FTP UB Periode 2014-2015, dimana
dalam informasi tersebut dikatakan bahwasannya pihak HIMALOGISTA FTP
UB mengajukan banding terhadap keputusan yang telah dibuat dan selayaknya
KMTL FTP UB berada di bawah naungan HIMATETA FTP UB. Alasan dari
banding tersebut dikarenakan pihak HIMALOGISTA FTP UB memiliki ragam
pertimbangan jika KMTL FTP UB berada dibawah naungan BEM FTP UB. Dari
KMTL DALAM PERJUANGAN

informasi tersebut pihak KMTL FTP UB keberatan dengan banding yang


diajukan oleh HIMALOGISTA FTP UB karena tidak konsistensi terhadap
keputusan yang telah dibuat dan disepakati diawal pertemuan. Namun pada
saat itu KMTL FTP UB sebagai organisasi keprofesian yang akan masuk
kedalam jajaran Lembaga Kemahasiswaan Mahasiswa (LKM) FTP UB
menerima banding tersebut dengan ketentuan-ketentuan yang sama jika KMTL
FTP UB berada di bawah naungan BEM FTP UB.
Setelah adanya banding dari pihak HIMALOGISTA FTP UB, DPM FTP UB
sebagai lembaga legislatif di FTP UB yang pada saat itu diketuai oleh
Hibatullah Al Azizi (TEP 2012) akhirnya melakukan banding terhadap
keputusan yang dibuat dan meminta KMTL FTP UB berada di bawah naungan
HIMATETA FTP UB dengan ketentuan-ketentuan yang sama jika KMTL FTP
UB berada di bawah naungan BEM FTP UB.
Melihat apa yang dilakukan oleh HIMALOGISTA FTP UB dan DPM FTP UB,
pihak HIMATETA FTP UB sebagai center dalam permasalahan menyatakan
sikap untuk menaungi KMTL FTP UB sekaligus mengabaikan keputusan yang
awalnya telah dibuat dan disepakati diawal pertemuan. Dari pernyataan sikap
tersebut HIMATETA FTP UB juga mengajukan ketentuan-ketentuan kepada
KMTL FTP UB jika berada dibawah naungan HIMATETA FTP UB. Ketentuan-
ketentuan yang diajukan jika KMTL FTP UB berada dibawah naungan
HIMATETA FTP UB memilki banyak perbedaan dengan ketentuan-ketentuan
jika KMTL FTP UB berada dibawah naungan BEM FTP UB. Hal tersebut
dilakukan pihak HIMATETA FTP UB dengan ragam pertimbangan yang
menurut pihak KMTL FTP UB cukup memberatkan.
Menimbang dari peliknya masalah yang tak kunjung usai, MPM FTP UB
sebagai lembaga tertinggi kedaulatan mahasiswa FTP UB yang saat itu
diketuai Gifi Bagus Bijaksono (TIP 2011) mencari alternatif solusi dari
permasalahan dengan melakukan rapat bersama DPM FTP UB dan BEM FTP
UB. Dari rapat yang diadakan pada tanggal 16 Desember 2015 tersebut,
akhirnya diputuskan dan ditetapkanlah KMTL FTP UB sebagai organisasi yang
legal dan berada dibawah HIMATETA FTP UB sebagai Lembaga Semi Otonom
(LSO) dengan ketetapan yang dapat dilihat pada Lampiran 2-5.

7. Dilema: Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) atau Himpunan


Mahasiswa Prodi (HMP) atau Lembaga Semi Otonom (LSO) PRODI

Pada awalnya KMTL FTP UB dijadikan embrio untuk terbentuknya


Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMP) seperti yang terdapat pada
Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) UB, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
(FISIP) UB, Fakultas Kedokteran (FK) UB, Fakultas Perikanan dan lmu
Kelautan (FPIK) UB dan lain-lain dan tidak dijadikan Himpunan Mahasiswa
Jurusan (HMJ). Hal ini didasari oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan
KMTL DALAM PERJUANGAN

fungsi himpunan mahasiswa. Perkembangan ilmu pengetahuan yang


dimaksud yaitu dalam satu jurusan dewasa ini terdiri lebih dari satu program
studi tidak seperti periode-periode sebelumnya yang hanya terdiri dari satu
program studi. Kemudian fungsi Himpunan Mahasiswa yaitu bergerak pada
pengembangan keilmuan berkaitan dengan keprofesian serta kegiatan-
kegiatan lain yang tidak terlepas dari fungsi Himpunan itu sendiri. Dari
penjelasan diatas, secara eksplisit telah mengarah pada program studi dan
tidak mengarah pada jurusan. Oleh karena hal tersebutlah Mahasiswa/i Teknik
Lingkungan UB ingin menjadikan KMTL FTP UB sebagai HMP bukan HMJ.
Inisiatif untuk menjadikan KMTL FTP UB sebagai HMP selanjutnya
dikomunikasikan dengan Bapak Yusuf Hendrawan STP, M.App.Life.Sc, P.hd
(Wakil Dekan III) FTP UB yang membidangi kegiatan-kegiatan kemahasiswaan
FTP UB. Dari hasil komunikasi yang dilakukan oleh Ketua Umum KMTL FTP
UB Periode 2014-2015, Bapak Wakil Dekan III memperbolehkan adanya HMP
namun dengan syarat semua organisasi kemahasiswaan berbentuk himpunan
mahasiswa harus menjadi HMP dan tidak diperbolehkan berbentuk HMJ
seperti kondisi saat ini. Oleh karena hal tersebut Ketua KMTL FTP UB periode
2014-2015 melakukan komunikasi terhadap HMJ yang ada di FTP UB, namun
dari komunikasi tersebut tidak menemukan titik temu hingga akhinya MPM FTP
UB bersama DPM FTP UB dan BEM FTP UB Periode 2014-2015 mencoba
mencari jalan keluar yang bersifat win-win solution dengan membentuk
Lembaga Semi Otonom seperti saat ini.

Akan tetapi target utama untuk menjadi Lembaga Otonom Penuh akan terus
diusahakan sampai hal itu tercapai. Perjuangan-perjuangan ini tidak akan
berhenti di LSO dan akan terus dikomunikasikan ke angkatan-angkatan bawah
di TL UB agar mereka paham akan permasalahan yang ada dan akan terus
dibimbing untuk terus berjuang.
KMTL DALAM PERJUANGAN

8. Penutup

Semoga dengan adanya “KMTL dalam Perjuangan Season 1” dapat


memperbaiki hubungan antar segenap mahasiswa/i di FTP UB, memberikan
informasi kepada para pembaca sekaligus menjadi acuan bagi generasi-
generasi selanjutnya dalam berorganisasi.
Artikel ini tidak berakhir disini, artikel ini hanyalah awalan untuk
gambaran apa yang telah di perjuangkan dan dilalui untuk menjadi
pembelajaran kedepannya. Selanjutnya artikel ini dapat diubah untuk di
tambahkan dengan perjuangan dari LSO menjadi Lembaga Otonom Penuh
untuk KMTL kedepannya yang akan dilanjutkan oleh generasi penerus KMTL.

TL UB !!!
Satu Tekad,
Satu Keluarga,
Satu Enviro,
Jaya !!!
KMTL DALAM PERJUANGAN

LAMPIRAN

1. SK Pendirian Program Studi


KMTL DALAM PERJUANGAN
KMTL DALAM PERJUANGAN

2. Contoh surat-surat pernyataan yang di buat oleh mahasiswa TL UB

3. Tanggapan Rektor UB terkait surat terbuka Mahasiswa TL UB mengenai


masalah gelar sarjana TL UB
KMTL DALAM PERJUANGAN

4. Tampilan Hasil Akreditasi TL UB di situs BAN PT


KMTL DALAM PERJUANGAN

5. Lampiran keputusan KMTL FTP UB berada dibawah BEM FTP UB


KMTL DALAM PERJUANGAN

6. Ketetapan MPM FTP UB tentang KMTL FTP UB sebagai Lembaga Semi


Otonom (LSO) dibawah naungan HIMATETA FTP UB

a.
KMTL DALAM PERJUANGAN

b.
KMTL DALAM PERJUANGAN

c.
KMTL DALAM PERJUANGAN

d.
KMTL DALAM PERJUANGAN

e.

Anda mungkin juga menyukai