Anda di halaman 1dari 12

first step.

Digital Marketing #1
Riset Produk
Sebelum memulai sebuah usaha kita butuh suatu produk atau jasa yang harus kita
pasarkan untuk mendapatkan hasilnya. Produk yang baik dan laris bukan bergantung
pada jenis produknya yang lama atau produk baru. Produk yang baik adalah produk
yang bisa menjadi solusi dari permasalahan orang-orang pada zaman sekarang.
Sebagai contoh, kita ingin menjual tanaman hias. Contoh yang akan menjadi 5W + 1H
nya adalah :

APA
yang membedakan tanaman hias yang kamu jual
dengan tanaman hias yang ada dipasaran?

KAPAN tanaman hias kamu akan dapat menghasilkan?

SIAPA saja peminat tanaman hias yang kamu jual?

DIMANA saja tanaman hias kamu bisa tumbuh?

MENGAPA
tanaman hias bisa lebih diminati daripada tanaman
lain?

BAGAIMANA
tanaman hias yang kamu jual bisa membuat
customer senang dan ingin membeli lagi?

Dari pertanyaan-pertanyaan di atas bisa simpulkan kalau tanaman hias yang biasa saja itu tidak akan
mendatangkan cuan!
Lalu bagaimana cara untuk membuat produk yang biasa menjadi produk yang luar biasa ditangan
kita?
Lihat Seberapa Besar
Produk dan Marketnya

Untuk melihat seberapa besar marketnya, bisa melalui 3 cara, yaitu dengan:

1. Google Trends

D engan google trends kita bisa


melihat seberapa besar pasar yang
dimiliki oleh produk yang ingin kita
jual. Caranya adalah dengan masuk ke
trends.google.co.id dan mengetikkan
produk yang akan dijual. Contohnya disini
kita akan menggunakan kata kunci
tanaman hias. Dari Hasil pencarian kata
Tanaman Hias di Google Trends,
menunjukkan Grafik yang cukup baik dan
bisa menjadi salah satu produk yang bagus.
Untuk mencari produk yang baik bisa dengan menganalisa kenaikan dan penurunan
dari grafik di atas. Apabila dalam setengah tahun tidak ada kenaikan grafik sama
sekali maka bisa disimpulkan bahwa produk tersebut trendnya sedang turun dan
akan agak sulit menjualnya. Berbeda dengan produk yang dalam setengah tahun
mengalami beberapa kenaikan walaupun kecil tapi memiliki potensi dan merupakan
produk yang berpotensi baik untuk dijual.

2. Fanpage Facebook
Berikutnya untuk melihat
besaran market dari sebuah
produk adalah dengan survey di
Facebook page. Misalnya, kita
mengambil produk tanaman
hias, jadi kita cari halaman
Facebook yang khusus menjual
tanaman hias dan melihat
seberapa banyak dan berapa
l a m a m e re ka m e n j a l a n ka n
suatu iklan. Hal itu dapat
memberikan kesimpulan
bahwa semakin lama bahwa semakin lama suatu iklan berjalan maka iklan tersebut
sudah mencapai winning campaign-nya dan memiliki market yang besar untuk
membeli produknya.

Cara untuk mengetahui suatu halaman dapat menjalankan iklan atau tidak adalah
dengan langkah berikut :

a Mencari halaman yang sesuai dengan


produk kita
Bisa dimulai dengan mencari
halaman competitor yang sesuai
dengan produk kita. Setelah mencari
halaman yang sesuai, bisa dilanjutkan
d e n g a n m e m a s u ki t i a p h a l a m a n
tersebut dan melihat produk tersebut
menggunakan ads atau tidak.

Melihat halaman
tersebut menggunakan b
iklan
Untuk melihat akun
tersebut menggunakan
iklan atau tidak, bisa
d e n g a n k l i k
Transparency dan pilih
See All. Disitu akan
terlihat halaman tersebut menggunakan iklan atau tidak. Apabila tidak
menggunakan iklan maka akan muncul keterangan bahwa halaman tersebut tidak
menggunakan iklan. Sementara apabila menggunakan maka keterangannya akan
terlihat seperti berikut:
Apabila tidak menggunakan iklan maka akan
muncul keterangan bahwa halaman tersebut
tidak menggunakan iklan (gambar
disamping). Sementara apabila menggunakan
maka keterangannya akan terlihat seperti
gambar dibawah:

Pada gambar di samping terlihat bahwa halaman


tersebut menggunakan iklan untuk
mempromosikan produknya. Jika sudah sesuai,
kalian bisa langsung klik pada tombol Go to Ad
Library untuk melihat dashboard ads dari
halaman itu.

c Melihat durasi iklan


Bisa dimulai dengan menemukan iklan yang
tepat dari halaman tersebut dan masih berjalan
sampai sekarang. Contohnya seperti gambar
disamping. Setelah menemukan iklan yang paling
lama seperti contoh di atas adalah iklan dari Juli
2020, maka dapat dipastikan bahwa iklan tersebut
sudah mencapai keadaan winning dan memiliki
produk yang baik dan banyak diminati orang.
3. Facebook Ads Library
Berbeda dengan Riset
Produk pa da Fa cebook
Page. Facebook Ads Library
lebih bersifat menyeluruh
ke semua creative iklan
yang sedang ditayangkan
di dalam Facebook ads
manager pada semua platform Facebook seperti Instagram dan audience insight.
Disini kamu cukup mencari nama akun competitor (Instagram/Facebook page) yang
ingin diketahui, kemudian kamu bisa melihat iklan yang sedang digunakan serta
sudah berapa lama iklan tersebut berjalan.

Dari sini kamu bisa dengan mudah mempelajari beragam bentuk visual iklan dan
juga copy yang digunakan. Dengan menambahkan sedikit kajian pada iklan yang
ingin dianalisis, kamu juga bisa menyimpulkan campaign yang sedang digunakan.
Temukan Masalah
Jual Solusi!

Setelah melalui pertanyaan 5W + 1H, kita telah mendapatkan beberapa


solusi dengan begitu kita akan mencari masalah lain yang bisa terjadi di
tanaman hias dan produk kita adalah solusinya. Misalnya banyak orang
yang berasumsi bahwa tanaman hias adalah tanaman yang ditanam agar
supaya rumah/ruangan lebih indah dilihat mata. Namun, kita bisa
membubuhi semua argumen tersebut dengan membuat sebuah produk
tanaman hias baru yang unik dan lain dari yang lain yaitu kita akan
membuat produk tanaman hias yang bisa ditanam dimana saja, memiliki
warna yang indah dan beragam, dan hal unik lainnya yang membuat
benefit dari tanaman hias tadi menjadi sangat menarik dimata
konsumen.
Riset Market
Customer Persona
Customer Persona bertujuan untuk membuat data diri dari customer yang dituju.
Customer persona akan mempermudah penjualan produk karena bisa menarget
orang yang lebih jelas membutuhkan dan lebih tertarik dengan produk yang kita jual.
Cara untuk dapat merumuskan customer persona sangat banyak, tapi disini akan
dibahas 2 cara, yaitu ;

1. Melalui Survey Responder


Jika kita belum memiliki usaha dan baru akan merintisnya, maka perumusan
customer persona akan sangat sulit. Seperti dari namanya customer persona bisa
diambil dari data customer, jadi apabila belum memiliki customer artinya juga belum
memiliki customer persona.
Namun ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menanganinya, yaitu
dengan menggunakan survey atau menggunakan orang terdekat untuk sample.
Misalkan kita mempunyai produk sebuah tanaman hias dan belum tahu jenis
audience yang membutuhkan. Maka bisa menggunakan survey ke orang terdekat
untuk mengetahui kebutuhan masing-masing dan menggunakannya untuk
mendapatkan feedback kekurangan dan kelebihan serta menilai orang seperti apa
yang sebenarnya menginginkan tanaman hias. Survey bisa dilakukan secara Online
maupun secara Offline.
2. Melalui Data Orderan

Budayakan pada setiap transaksi, kita harus memiliki data pembelian seperti nama,
email dan nomor telepon. Akan lebih baik apabila bisa mendapatkan data usia dan
lokasi dari customer, sehingga kita dapat memilih daerah dan rentang usia yang akan
menjadi target market produk kita nanti

Sales Funnel

Sales Funnel adalah corong


market yang menunjukkan
pengerucutan tiap step market dan
berfungsi sebagai penanda dalam
pengolahan ratio pembelian. Bisa
dibilang juga sales funnel adalah cara
mudah untuk memvisualisasikan
perjalanan pelanggan atau yang

customer journey melalui proses penjualan. Kegunaan lain dari sales funnel adalah
bisa sebagai acuan untuk mengukur, mengelola, meramalkan, dan bisa sebagai
bahan evaluasi lebih lanjut kedepannya.

Pahami Perjalanan Customer


Langkah awal untuk dapat memahami customer adalah dengan mengetahui
history perjalanan mereka. Sampai mana mereka melalui tahapan market, dan
dibagian mana bounce ditemukan agar kedepannya diperbaiki. Bounce merupakan
nilai yang mengukur suatu user terpental dari website tujuan. Contohnya ketika ingin
mengakses facebook.com tapi karena loading web nya yang lama akhirnya kamu
mengurungkan niat untuk mengunjungi facebook.com dengan kata lain kamu
termasuk nilai bounce yang didapatkan oleh facebook. Ada banyak faktor yang
membuat bounce rate terjadi, seperti : loading website lama, SEO yang tidak sesuai
dengan isinya, dll.
Planning Market
Setelah mengetahui produk dan market yang kita tuju sudah termasuk kedalam
kategori besar, maka langkah berikutnya adalah eksekusi. Dalam melakukan eksekusi
marketing bisa dilakukan melalui planning market terlebih dahulu. Marketing
Planning adalah sebuah rencana yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan pada
sebuah periode yang ditentukan. Dengan menggunakan market Plan, kamu bisa
mengukur dan memperkirakan hal yang akan dilakukan dan terjadi pada periode
tersebut.

Cara Membuat Planning Market yang Baik


Dalam upaya mencapai tujuan bisnis, dibutuhkan planning market yang dapat
dibuat melalui beberapa langkah berikut :

1. Menentukan Produk yang akan dijual


Tentukan Produk yang ingin dijual atau dipasarkan. Dengan menentukan produk,
kamu bisa lebih fokus dalam membuat rencana market selanjutnya. Produk yang baik
adalah produk yang tidak akan mati walaupun tergerus oleh zaman. Contohnya
makanan, minuman, pakaian, dan lain-lain. Produk yang baik juga dapat diinovasikan
sesuai dengan perkembangan teknologi. Contohnya makanan dan minuman restoran
yang dulunya hanya bisa dimakan dari restoran sekarang bisa diantar ke customer
langsung dengan kondisi yang sama.

2. Menentukan Target Pasar


Target pasar bisa dilakukan setelah atau sebelum menentukan produk.
Tergantung pada situasi dan kondisi yang ada. Target Pasar bisa didapatkan setelah
melakukan riset market. Hal ini dilakukan untuk dapat menerapkan strategi
marketing yang dibuat dan agar mendapatkan hasil yang efektif.
3. Kenali Kompetitor
Mengenal kompetitor adalah hal yang wajib dilakukan. Bukan karena takut akan
tersaingi, namun dari situ kamu bisa mengetahui produk-produk yang paling banyak
terjual, cara menjualnya, produk yang jarang diminati orang, dan masih banyak lagi.
Dengan begitu, Kamu bisa menyesuaikan strategi dan kampanye bisnismu dengan
trend yang sedang berlangsung.

4. Tentukan KPI dalam Planning Market


Untuk mengukur keberhasilan dari rancangan strategi market, kita
membutuhkan yang namanya Key Performance Indicator (KPI). Beberapa elemen
kampanye yang sering diukur seperti, traffic website, traffic medsos, jumlah order,
jumlah pembelian, dan lainnya. Data yang diperoleh bisa digunakan sebagai acuan
untuk membuat tujuan jangka pendek.

5. Buat Strategi Konten


Persiapkan beberapa waktu luangmu untuk mempersiapkan strategi konten.
Dengan menggunakan strategi konten, kamu bisa menyajikan konten yang sesuai
dengan yang dibutuhkan pelanggan dan juga tepat sasaran. Adanya strategi konten
juga dapat digunakan sebagai sarana promosi untuk menarik pelanggan membeli
produk yang sedang kamu jual atau promosikan.

6. Lakukan Budgeting selama planning berjalan


Karena setiap kegiatan marketing membutuhkan biaya, penting bagi kamu untuk
merumuskannya jauh-jauh hari sebelum melaksanakan planning market tersebut.
Untuk menentukan anggaran, kamu perlu tahu pada tahap mana bisnismu sekarang.
Masih merintis ataukah sudah mapan? Dari situ bisa ditentukan anggaran maksimal
yang dapat dikeluarkan untuk strategi.
Digital Marketing #1

first step.

Anda mungkin juga menyukai