Anda di halaman 1dari 10

Jurnal PRIMATIKA, Volume 9, Nomor 2, Desember 2020

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN SINKRONUS DAN


ASINKRONUS PADA MATERI PROGRAM LINEAR

Kezia Amadea 1)
Margareta Dinda Ayuningtyas 2)
1), 2)
Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Sanata Dharma
Email: 1) keziaamadea99@gmail.com
2)
dmargareta5@gmail.com

ABSTRAK
Pandemi COVID-19 yang terjadi di awal bulan Maret tahun 2020 menyebabkan
pembelajaran di sekolah dialihkan ke pembelajaran jarak jauh. Guru memiliki pilihan
metode pembelajaran yang dapat membantu pembelajaran jarak jauh yaitu melalui
metode pembelajaran secara sinkronus maupun secara asinkronus. Akan tetapi, tidak
mudah menemukan penelitian yang membahas mengenai perbandingan efektivitas
penggunaan kedua metode tersebut dalam pembelajaran matematika dengan pendekatan
pembelajaran PMRI. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan kedua
metode pembelajaran jarak jauh tersebut untuk mengetahui metode mana yang lebih
efektif digunakan selama pembelajaran jarak jauh pada materi Program Linear melalui
pendekatan PMRI. Metode penelitian yang peneliti gunakan adalah metode penelitian
kuantitatif. Kemudian, analisis data yang peneliti gunakan adalah analisis deskriptif yang
didasarkan pada uji statistik dan juga dari hasil wawancara subjek penelitian. Hasil dari
penelitian sampel siswa kelas XI di salah satu SMA di Kota Tegal adalah tidak ada
perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kelompok belajar sinkronus dengan hasil
belajar kelompok belajar asinkronus. Namun, apabila dilihat dari analisis deskriptif rata-
rata nilai hasil belajar kelompok sinkronus 36,94% lebih tinggi apabila dibandingkan
dengan nilai hasil belajar kelompok asinkronus. Dengan demikian, baik metode
asinkronus maupun sinkronus dapat digunakan sebagai opsi pembelajaran jarak jauh
yang tentunya dengan memanfaatkan pendekatan PMRI dalam pembelajarannya.

Kata kunci: Pembelajaran Jarak Jauh, Asinkronus; Sinkronus, Program Linear, PMRI.

ABSTRACT
The COVID-19 that occurred in the early month of March 2020 caused learning
activity in schools shifted to distance learning. The teacher has a choice of learning
methods that can assist distance learning, namely synchronous and asynchronous.
However, there are still few studies that discuss the comparison of the effectiveness of
using the two methods in mathematics learning with the RME learning approach or in
Indonesia we have PMRI learning approach. The purpose of this study was to compare

Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Sinkronus dan Asinkronus Pada Materi Program Linear 111
Kezia Amadea – Margareta Dinda Ayuningtyas
Jurnal PRIMATIKA, Volume 9, Nomor 2, Desember 2020

the two distance learning methods to find out which method is more effective to be used
during the distance learning on Linear Programming material through the PMRI
approach. The researchers applied quantitative research on this study. Then, the data
analysis that the researcher used was descriptive analysis based on statistical tests and
also from the results of the interview. The results of the research from a sample of class
XI students in a high school in Tegal showed that there was no significant difference in
the learning outcomes between the synchronous class and asynchronous class. However,
if it is viewed from the descriptive analysis, the average score of the learning outcomes
in the synchronous group was 36.94% higher than the learning outcomes of the
asynchronous group. Thus, both the asynchronous and synchronous methods can be used
as a distance learning option by utilizing the PMRI approach in learning.

Keywords: Distance Learning, Asynchronous, Synchronous, Linear Program, and PMRI

PENDAHULUAN bentuk pencegahan penyebaran virus


Corona.
Pandemi COVID-19 yang
Menurut Munir (2009),
disebabkan oleh virus Corona pada tahun
pembelajaran jarak jauh dilaksanakan
2020 telah banyak mengubah tatanan
kehidupan masyarakat dunia termasuk karena batasan jarak, tempat, dan waktu
Indonesia. Virus ini dapat menyebar dalam proses pelaksanaan pembelajaran.
melalui perantara manusia, oleh sebab itu Selain itu, pembelajaran jarak jauh dapat
pemerintah menetapkan kebijakan pula diartikan tatap muka dalam
pembatasan sosial (social distancing) dan pembelajaran tidak secara langsung.
penerapan protokol kesehatan. World Dalam mengatasi batasan-batasan yang
Health Organization (WHO) ada, di era sekarang ini dapat
merekomendasikan salah satu langkah memanfaatkan teknologi yang akan
penyebaran COVID-19 adalah dengan mempertemukan guru dan siswa
menerapkan pembatasan perjalanan, meskipun bertatap muka secara tidak
karantina, pembatasan jam malam, langsung. Menurut Hartanto (2016), tipe
pengendalian bahaya di tempat kerja, dan pembelajaran jarak jauh ada dua yaitu
penutupan fasilitas umum (Gunawan, dkk, pembelajaran secara sinkronus dan
2020). Hal ini kemudian berpengaruh ke asinkronus. Asinkronus artinya
berbagai bidang mulai dari bidang pelaksanaan belajar tidak terjadi dalam
waktu bersamaan sedangkan sinkronus
ekonomi, bidang industri, hingga bidang
artinya pelaksanaan belajar berada pada
pendidikan. Nadiem Makarim, selaku
waktu yang sama. “Pada pembelajaran
Menteri Pendidikan Indonesia, membuat
asinkronus, peserta didik dapat
kebijakan berupa pengalihan
mengakses materi pembelajaran dengan
pembelajaran tatap muka menjadi
lebih fleksibel serta dapat melaksanakan
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau
pembelajaran dan menyelesaikannya
pembelajaran secara daring sebagai
sesuai rentang waktu yang telah di

112 Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Sinkronus dan Asinkronus Pada Materi Program Linear
Kezia Amadea – Margareta Dinda Ayuningtyas
Jurnal PRIMATIKA, Volume 9, Nomor 2, Desember 2020

tentukan oleh guru. Pembelajaran dapat (RME) yang mulai dikembangkan di


berupa pemberian bacaan, video, Indonesia sejak tahun 2000 (Marpaung
simulasi, permainan edukatif, kuis, dan dan Julie, 2011). RME merupakan
pengumpulan tugas. Sedangkan, pada pendekatan pembelajaran yang
pembelajaran sinkronus diharuskan antara dikembangkan Freudenthal pada tahun
guru dan peserta didik mengakses internet 1970 di Belanda yang mengatakan bahwa
dalam waktu bersamaan. Hal ini matematika adalah suatu aktivitas
memungkinkan interaksi langsung antara manusia dan pembelajarannya di mulai
guru dan peserta didik secara daring. dengan permasalahan yang mudah
Pembelajaran sinkronus secara lebih dibayangkan oleh peserta didik.
singkat digambarkan sebagai kelas nyata Marpaung dan Julie (2011) juga
namun bersifat maya (virtual). menjelaskan bahwa proses adaptasi PMRI
Pembelajaran sinkronus biasanya dapat dari RME terjadi pada masalah
berupa video conference” (Hartanto, kontekstual yang digunakan dalam
2016). pembelajaran disesuaikan dengan konteks
Materi Program Linear di Sekolah di Indonesia, selain itu pengelolaan kelas
Menengah Atas (SMA) merupakan materi oleh guru disesuaikan dengan nilai-nilai
yang akan membahas mengenai cara dan kebudayaan di Indonesia. Adapun 3
mengoptimalkan sebuah permasalahan prinsip utama RME yang juga digunakan
sehari-hari yang biasanya disajikan ke dalam PMRI yaitu penemuan kembali
dalam bentuk sistem persamaan linear. secara terbimbing dan matematisasi
Pemrograman linear digunakan untuk progresif, fenomenologi didaktis, dan
memaksimumkan atau meminimumkan mengembangkan model-model sendiri
fungsi tujuan, dengan adanya beberapa (Gravemeijer dalam Marpaung dan Julie,
keterbatasan sumber daya yang 2011).
diterjemahkan sebagai kendala
(Susdarwono, 2020). Salah satu tujuan METODE PENELITIAN
pembelajaran yang ingin dicapai dari Subjek dalam penelitian ini adalah
materi program linear tersebut adalah 25 siswa kelas XI MIPA salah satu SMA
siswa dapat membentuk model di Tegal yang kemudian dibagi ke dalam
matematika dari suatu masalah 2 kelompok, yaitu kelompok sinkronus
kontekstual (Manullang, dkk, 2017). (13 siswa) dan kelompok asinkronus (12
Berdasarkan penjelasan tersebut, siswa). Penelitian ini dilaksanakan dari
pendekatan yang sesuai untuk diterapkan tanggal 2 Oktober - 6 Oktober 2020
pada materi program linear adalah menggunakan media google meet dan
pendekatan Pendidikan Matematika whatsapp. Teknik pengumpulan data
Realistik Indonesia (PMRI). Pendidikan dalam penelitian ini antara lain dengan tes
Matematika Realistik Indonesia (PMRI) tertulis, observasi, dan wawancara. Tes
merupakan salah satu pendekatan tertulis dilakukan peneliti adalah dengan
pembelajaran matematika yang diadaptasi memberikan soal-soal yang mengukur
dari Realistic Mathematics Education kemampuan subyek dalam memodelkan

Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Sinkronus dan Asinkronus Pada Materi Program Linear 113
Kezia Amadea – Margareta Dinda Ayuningtyas
Jurnal PRIMATIKA, Volume 9, Nomor 2, Desember 2020

permasalahan nyata ke dalam bentuk


fungsi kendala dan fungsi tujuan dalam
program linear dalam bentuk Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD). Tes tertulis
dilakukan setelah pemberian materi
memodelkan permasalahan program
linear kepada kedua kelompok. Observasi
dilakukan oleh peneliti dengan bantuan
pihak ketiga yaitu guru mata pelajaran
matematika sesuai dengan pedoman Gambar 1. Prosedur Analisis Data
observasi yang disusun peneliti dan telah
divalidasi. Observasi dilakukan agar Analisis data menggunakan hasil
penelitian ini bernilai objektif baik dari akhir tes tertulis (LKPD). Prasetyo (2012)
peneliti dan selain peneliti. Wawancara mengemukakan bahwa dari hasil tes
dilakukan peneliti kepada 6 siswa, yaitu tertulis, langkah selanjutnya adalah
masing-masing 3 siswa dari kedua dilakukan uji normalitas dan
kelompok, dengan pedoman wawancara homogenitas. Jika hasil pengujian data
yang disusun peneliti dan telah divalidasi. berdistribusi normal dan homogen, maka
Pemilihan subjek wawancara didasarkan dilanjutkan dengan uji independent
pada hasil tes tertulis yaitu masing- sample t-test. Jika hasil pengujian data
masing 1 siswa dengan nilai tertinggi, 1 tidak berdistribusi normal dan tidak
siswa dengan nilai sedang, dan 1 siswa homogen, maka dilanjutkan dengan uji
dengan nilai rendah dari masing-masing wilcoxon. Setelah itu, dapat dilakukan
kelompok. interpretasi data untuk membuat
Teknik analisis data yang digunakan kesimpulan. Pengolahan data dalam
adalah uji statistik parametrik inferensial. penelitian ini menggunakan SPSS 17.0.
Tes inferensial akan menyimpulkan hasil
HASIL PENELITIAN DAN
dari sampel dalam kaitannya dengan
PEMBAHASAN
populasi (Hardani, dkk, 2020). Dalam
penelitian kali ini, peneliti melihat Hasil Validasi
efektifitas penggunaan metode Instrumen-instrumen penelitian yang
pembelajaran asinkronus dan sinkronus peneliti gunakan dalam penelitian ini telah
dengan melihat data dari 25 sampel divalidasi sebelum digunakan untuk
pekerjaan siswa. Dari 25 sampel tersebut pengambilan data. Peneliti dibantu dua
kemudian dibagi menjadi dua kelompok orang validator yaitu seorang dosen
yang tidak saling berkaitan (independent) Pendidikan Matematika Universitas Sanata
yaitu 12 sampel kelompok asinkronus dan Dharma dan seorang mahasiswa Magister
13 sampel kelompok sinkronus. Langkah Pendidikan Matematika Universitas Sanata
analisis data dapat dilihat pada Gambar 1. Dharma.

114 Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Sinkronus dan Asinkronus Pada Materi Program Linear
Kezia Amadea – Margareta Dinda Ayuningtyas
Jurnal PRIMATIKA, Volume 9, Nomor 2, Desember 2020

Adapun instrumen-instrumen yang baik. Namun, dari segi cara siswa


divalidasi oleh kedua validator adalah menyampaikan pendapat dan juga dari segi
lembar observasi, pedoman wawancara komunikasi yang terjalin antara siswa dan
siswa, dan RPP. Dari hasil validasi peneliti lebih terlaksana dengan baik pada
diperoleh ketiga instrumen penelitian kelas sinkronus dibandingkan dengan kelas
valid dan layak digunakan dengan revisi. asinkronus. Berdasarkan pengamatan
peneliti, apabila dalam kelas sinkronus,
Media Pembelajaran Asinkronus dan peneliti lebih bisa efektif untuk mendorong
Sinkronus siswa terlibat aktif dibandingkan dalam
Pembelajaran dilaksanakan secara kelas asinkronus yang hanya dilakukan
jarak jauh dengan metode dalam jaringan melalui pesan di WhatsApp Group. Karena,
(daring). Kelas asinkronus menggunakan apabila hanya melalui WhatsApp Group,
media Whatsapp group sebagai wadah ada siswa yang tidak membuka pesan
berdiskusi, kemudian pemaparan materi maupun hanya menyimak saja.
pembelajaran menggunakan video yang
telah diunggah di Youtube. Sedangkan Hasil Analisis Data Penelitian
pada kelas sinkronus menggunakan media
Google Meet untuk pemaparan materi dan
juga menggunakan media Whatsapp
group sebagai wadah berdiskusi. Dalam
kedua kelas tersebut, materi yang
disampaikan adalah sama tidak berbeda
secara signifikan, yaitu materi mengenai
cara memodelkan Program Linear yang
disajikan dalam media Powerpoint.
Setelah rangkaian pembelajaran selesai,
para siswa diberikan Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD) yang berguna
untuk mengukur efektivitas media
pembelajaran asinkronus dan juga Gambar 2. Hasil Pekerjaan Nomor 1
sinkronus. Siswa di Kelas Asinkronus

Hasil Observasi
Berdasarkan Tabel 1 dan Tabel 2,
aktivitas siswa di kelas asinkronus maupun
kelas sinkronus sudah terlaksana dengan

Tabel 1. Hasil Observasi Siswa Saat Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas Sinkronus


No Indikator Evaluasi Keterlaksanaan
1 Keaktifan siswa menjawab pertanyaan Baik
2 Kemampuan Siswa menyampaikan pendapatnya Baik
3 Terbentuk komunikasi dan interaksi antara siswa
Sangat baik
dan peneliti

Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Sinkronus dan Asinkronus Pada Materi Program Linear 115
Kezia Amadea – Margareta Dinda Ayuningtyas
Jurnal PRIMATIKA, Volume 9, Nomor 2, Desember 2020

Tabel 2. Hasil Observasi Siswa Saat Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas Asinkronus


No Indikator Evaluasi Keterlaksanaan
1 Keaktifan siswa menjawab pertanyaan Baik
2 Kemampuan Siswa menyampaikan pendapatnya Kurang baik
3 Terbentuk komunikasi dan interaksi antara siswa
Cukup baik
dan peneliti

Gambar 4. Hasil Pekerjaan Nomor 2


Siswa di Kelas Asinkronus

Gambar 3. Hasil Pekerjaan Nomor 1


Siswa di Kelas Sinkronus

Pada Gambar 2 dan Gambar 3, kedua


siswa menyelesaikan soal dengan mendata
terlebih dahulu apa yang diketahui pada
soal. Kemudian, membuat tabel
berdasarkan poin-poin yang diketahui,
dengan memisalkan motor dengan Gambar 5. Hasil Pekerjaan Nomor 2
variabel x dan mobil dengan variabel y. Siswa di Kelas Sinkronus
Setelah itu, siswa memodelkan
permasalahan dari tabel ke dalam bentuk Setelah itu, siswa memodelkan
fungsi kendala. Pada Gambar 4 dan permasalahan pada tabel ke dalam sistem
Gambar 5, siswa menyelesaikan soal fungsi kendala. Dari hasil pengerjaan
pertama kali dengan membuat tabel LKPD oleh 4 siswa (2 orang mewakili
pertolongan menerjemahkan informasi- kelompok asinkronus dan 2 orang mewakili
informasi pada soal. kelompok sinkronus) di atas, tidak terdapat
perbedaan yang signifikan pada langkah-
langkah menyelesaikan soal.

116 Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Sinkronus dan Asinkronus Pada Materi Program Linear
Kezia Amadea – Margareta Dinda Ayuningtyas
Jurnal PRIMATIKA, Volume 9, Nomor 2, Desember 2020

Berdasarkan hasil tes tertulis yang selanjutnya dilakukan Uji Independent


diperoleh oleh siswa di kelas sinkronus Sample T-test. Tabel 3 nomor 3
dan asinkronus, selanjutnya dilakukan uji menunjukkan hasil uji Independent Sample
normalitas data dengan menggunakan T-test, dengan pernyataan H0 adalah tidak
Kolmogorov Smirnov Test dan uji terdapat perbedaan hasil belajar antara
homogenitas data. Tabel 3 nomor 1 kelompok asinkronus dan sinkronus dan
menunjukkan hasil uji normalitas pernyataan H1 adalah terdapat perbedaan
Kolmogorov-Smirnov, dengan pernyataan hasil belajar antara kelompok asinkronus
H0 data berdistribusi normal dan H1 data dan sinkronus.
berdistribusi tidak normal. Pengambilan Hasil pengujian dengan SPSS
keputusannya didasarkan pada nilai menunjukkan bahwa nilai probabilitas data
probabilitas (Sig.), apabila nilai adalah 0.065, artinya nilai probabilitas ini
probabilitas (Sig.) < 5% maka H0 ditolak lebih besar dari α = 5% = 0.05. Artinya H0
dan apabila nilai probabilitas (Sig.) > 5% diterima dan tidak terdapat perbedaan hasil
maka H0 diterima. Hasil pengujian dengan belajar yang signifikan antara kelompok
SPSS menunjukkan bahwa nilai asinkronus dan kelompok sinkronus.
probabilitas data adalah 0.162, artinya
nilai probabilitas ini lebih besar dari α = Hasil Wawancara
5% = 0.05. Artinya H0 diterima dan data Subjek wawancara adalah
yang diperoleh berdistribusi normal. mengambil masing-masing 3 sampel
Tabel 3 nomor 2 menunjukkan hasil siswa secara acak di kelas asinkronus dan
uji homogenitas data, dengan pernyataan kelas sinkronus. Mengenai pertanyaan
H0 adalah varian dari kelompok “Pembelajaran jarak jauh seperti apa yang
asinkronus dan sinkronus homogen dan siswa inginkan?”, salah satu siswa dari
pernyataan H1 adalah varian dari kelas asinkronus mengatakan “Kalau aku
kelompok asinkronus dan sinkronus tidak pribadi, aku lebih suka guru memberikan
homogen. Hasil pengujian dengan SPSS materi berupa video atau PPT sebelum
menunjukkan bahwa nilai probabilitas pembelajaran selanjutnya guru
data adalah 0.494, artinya nilai mengadakan video meeting lewat zoom
probabilitas ini lebih besar dari α = 5% = atau aplikasi video meeting lainnya. Jadi
0.05. Artinya H0 diterima dan varian dari siswa itu sudah membuat catatan dari
kelompok asinkronus dan sinkronus materinya atau setidaknya udah membaca
homogen. materinya terlebih dulu baru jika ada yang
Dari kedua pengujian tersebut, mau ditanyakan bisa melalui zoom.
diperoleh hasil bahwa data berdistribusi Karena dibandingkan kalau bertanya
normal dan homogen. Maka, langkah melalui grup WA menurutku kurang

Tabel 3. Hasil Pengujian Data Nilai LKPD dengan Bantuan SPSS 17.0.
No Jenis Pengujian α Nilai Probabilitas
1 Uji Normalitas Kolmogorof-
5% 0.162
Smirnov
2 Uji Homogenitas 5% 0.494

Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Sinkronus dan Asinkronus Pada Materi Program Linear 117
Kezia Amadea – Margareta Dinda Ayuningtyas
Jurnal PRIMATIKA, Volume 9, Nomor 2, Desember 2020

efektif”. Jawaban tersebut mewakili kedua kemarin yaitu seperti penyelesaian yang
siswa yang lainnya bahwa para siswa ada di video. Sebelum memulai latihan
berpendapat pembelajaran jarak jauh yang saya melihat kembali video tersebut untuk
mereka inginkan adalah pemberian materi mengingat kembali agar tidak ada
pembelajaran dengan video asinkronus langkah-langkah yang salah kemudian
kemudian memanfaatkan video saya lanjut mengerjakannya lagi.”.
conference untuk berdiskusi atau sebagai Apabila di kelas sinkronus, para siswa
media bagi guru untuk memperdalam memilih langkah untuk menangkap layar
materi pelajaran. Kemudian, salah satu untuk membuat arsip materi, kemudian
siwa dari kelas sinkronus dengan ada yang sudah mempelajari materi yang
pertanyaan yang sama menjawab, “Diberi akan dijelaskan terlebih dahulu sehingga
file berbentuk word/powerpoint sudah saat pembelajaran cukup mengingat
cukup. Diberikan latihan soal, kemudian kembali, dan ada pula yang hanya
diberikan waktu diskusi oleh guru atau menyimak saja. Dari hasil wawancara
teman-teman, kemudian diberi latihan tersebut, pembelajaran secara asinkronus
soal lagi untuk soal-soal yang salah agar maupun sinkronus ternyata sama-sama
bisa memahami lagi.” Sedangkan dua dibutuhkan oleh para siswa, bahkan
siswa yang lainnya memiliki pendapat beberapa siswa menginginkan kedua
yang sama dengan para siswa di kelas metode tersebut berjalan beriringan.
asinkronus. Namun, menurut para siswa Hasil ini sesuai dengan penelitian
penggunaan video conference memiliki Jati (2015) bahwa tingkat pemahaman
kekurangan yaitu apabila jaringan internet siswa setelah diberikan pembelajaran
kurang stabil dan pemahaman siswa yang memanfaatkan pembelajaran
terhadap materi yang disampaikan guru blended learning (secara sinkronus dan
juga tidak dapat diterima dengan asinkronus) ada peningkatan pemahaman
maksimal. Evaluasi dari para siswa mahasiswa pada mata kuliah Algoritma
mengenai pelaksanaan pembelajaran di dan Pemrograman. Metode pembanding
kelas asinkronus dan kelas sinkronus dari penelitian ini adalah pembelajaran
adalah materi dapat diterima dengan baik secara konvensional. Adapun penelitian
hanya saja pada video pembelajaran suara dari Perveen (2016) mengenai pengaruh
kurang terdengar dengan jelas. metode pembelajaran Bahasa Inggris
Hasil wawancara dari segi langkah- secara daring sinkronus dan asinkronus di
langkah yang para siswa lakukan untuk Virtual University di Pakistan. Hasil
memahami dan menyelesaikan soal yang penelitian ini adalah peneliti menyarankan
diberikan oleh peneliti, para siswa di penggunaan blended learning yaitu
kelas asinkronus memiliki langkah untuk penggabungan metode pembelajaran
mengulang-ulang bagian di video sinkronus dan asinkronus untuk
pembelajaran yang dibagikan di youtube menciptakan lingkungan belajar yang
salah satunya diwakilkan oleh pernyataan ideal bagi para pelajar. Hal ini,
siswa berikut ini “Saya mengerjakan soal mendukung hasil penelitian ini bahwa

118 Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Sinkronus dan Asinkronus Pada Materi Program Linear
Kezia Amadea – Margareta Dinda Ayuningtyas
Jurnal PRIMATIKA, Volume 9, Nomor 2, Desember 2020

antara metode pembelajaran sinkronus Indonesian Journal of Teacher


dan metode pembelajaran asinkronus Education, 1(2), 61-70.
tidak ada perbedaan yang signifikan Hardani, Andriani, H.., Ustiawaty, J.,
dalam meningkatkan pemahaman siswa. Utami, E.F., Istiqomah, R.R.,
Fardani, R.A., Sukmana, D.J., &
KESIMPULAN Auliya, N.H. (2020). Metode
Berdasarkan hasil analisis dan Penelitian Kualitatif & Kuantitatif.
pembahasan dari data penelitian dapat Pustaka Ilmu.
disimpulkan. Hartanto, W. (2016). Penggunaan E-
Learning Sebagai Media
1. Tidak ada perbedaan yang signifikan Pembelajaran. Jurnal Pendidikan
mengenai efektivitas pembelajaran Ekonomi Universitas Jember, 10
menggunakan video conference (1).
maupun menggunakan video Bibi, S. & Jati, H. (2015). Efektivitas
pembelajaran melalui pendekatan Model Blended Learning
PMRI pada materi Program Linear. Terhadap Motivasi dan Tingkat
Berdasarkan penelitian ini, Pemahaman Mahasiswa Mata
penggunaan video conference dan Kuliah Algoritma dan
video pembelajaran secara bersama- Pemrograman. Jurnal Pendidikan
sama dalam rangkaian pembelajaran Vokasi, 5(1).
merupakan hal yang diharapkan oleh Manullang, S., Kristianto, A., Hutapea,
para siswa dalam menunjang T.A., Sinaga, L.P., Sinaga, B.,
efektivitas pembelajaran jarak jauh. Simanjorang, M.M., Sinambela,
2. Saran bagi penelitian lebih lanjut P.N.J.M. (2017). Buku Guru
adalah dapat melihat efektivitas Kementerian Pendidikan dan
media pembelajaran asinkronus dan Kebudayaan Matematika
media pembelajaran sinkronus SMA/MA/ SMK/MAK Kelas XI.
apabila digunakan secara bersamaan Kementerian Pendidikan dan
dalam suatu materi tertentu. Selain Kebudayaan.
itu, dapat diteliti juga aspek lain Marpaung, Y. & Julie, H. (2011). PMRI
selain hasil belajar, seperti minat dan PISA: Suatu Usaha
belajar siswa, beban kerja mental Peningkatan Mutu Pendidikan
siswa, dan aspek lainnya. Matematika di Indonesia.
Universitas Sanata Dharma.
DAFTAR PUSTAKA https://www.usd.ac.id/fakultas/pen
Gunawan, Suranti, N.M.Y., & Fathorini. didikan/pen_matematika/f1l3/PM
(2020). Variations of Models and RI%20dan%20PISA.pdf
Learning Platforms for Munir. (2009). Pembelajaran Jarak Jauh
Prospective Teachers During the Berbasis Teknologi Informasi dan
COVID-19 Pandemic Period. Komunikasi. Alfabeta.

Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Sinkronus dan Asinkronus Pada Materi Program Linear 119
Kezia Amadea – Margareta Dinda Ayuningtyas
Jurnal PRIMATIKA, Volume 9, Nomor 2, Desember 2020

Perveen, A. (2016). Synchronus and


Asynchronus E-Language
Learning: A Case Study of Virtual
University of Pakistan. Open
Praxis. 8(1), 21-39.
http://dx.doi.org/10.5944/openpraxi
s.8.1.212
Prasetyo, I. (2012). Teknik Analisa Data
dalam Research and Development.
Universitas Negeri Yogyakarta.
http://staffnew.uny.ac.id/upload/13
2310875/pengabdian/teknik-
analisis-data-dalam-research-and-
development.pdf.
Susdarwono, E.T. (2020). Pemrograman
Linear Permasalahan Ekonomi
Pertahanan: Metode Grafik dan
Metode Simpleks. Teorema: Teori
dan Riset Matematika, 5(1), 89-
104.
http://dx.doi.org/10.25157/teorema.
v5i1.3246

120 Perbandingan Efektivitas Pembelajaran Sinkronus dan Asinkronus Pada Materi Program Linear
Kezia Amadea – Margareta Dinda Ayuningtyas

Anda mungkin juga menyukai