Disusun oleh :
Mifta Fatimah
203203047
Disusun oleh :
Mifta Fatimah
203203047
Hari :
Tanggal :
Analisa Data
Monitor pernapasan
1. Monitor kecepatan, irama,
kedalaman, dan kesulitan
bernafas
2. Catat pergerakan dada, catat
ketidaksemetrisan, pengunaan
otot bantu napas
3. Monitor suara napas tambahan
seperti ngorok, atau mengi
4. Kaji perlunya penyedotan jalan
napas dengan auskultasi suara
nafas ronki di paru
5. Catat onset, karakteristik, dan
lamanya batuk
6. Monitor sekresi pernapasan
pasien
7. Monitor keluhan sesak napas
pasien, termasuk kegiatan yang
meningkatkan atau
memperburuk sesak napas
tersebut
8. Berikan bantuan terapi nafas
jika diperlukan (misalnya :
nebulizer)
Hipertermi Setelah dilakukan tindakan keperawatan Temperature Regulation
berhubungan dengan selama 1x24 jam, diharapkan masalah 1. Monitor TTV
proses infeksi hipertermi dapat teratasi dengan criteria 2. Monitor warna dan suhu kulit
hasil: 3. Monitor penurunan tingkat
Thermoregulation kesadaran
1. Klien dapat berkeringat saat suhu 4. Monitor intak dan output
panas 5. Monitor hidrasi seperti turgor
2. Tidak ada peningkatan suhu pada kulit, kelembapan dan
kulit membrane mukosa
3. Klien tidak gelisah 6. Melakukan terapi non
4. Tidak ada hipertermia farmakologi (kompres air
Vital Sign Status hangat)
1. Tanda-tanda vital dalam rentang 7. Kolaborasi pemberian cairan
normal intravena
TD: 120/80 mmHg 8. Kolaborasi pemberian
RR: 16-24x/menit antibiotik
HR: 60-100x/menit
T: 36,5-37,50C
Tgl Data Fokus dan Diagnosis Rencana Tindakan Implementasi Evaluasi Ttd
Penunjang Keperawatan
19/07/2021 Ds: Ketidakefektifan Airway 1. Mengobservasi S:
- Ibu klien Bersihan Jalan Management keadaan umum - Keluarga mengatakan Mifta
mengatakan anaknya Napas b/d 1. Posisikan pasien pasien anaknya masih batuk
batuk tapi tdak Penumpukan Sekret untuk 2. Mengukur dan dahak susah
keluar dahak memaksimalkan TTV keluar
- Ibu klien ventilasi 3. Melakukan O:
mengatakan anaknya 2. Anjurkan pasien auskultasi - Suara nafas rhonki
batuk sudah 3 hari untk tarik napas suara paru (+)
yang lalu dalam (ronki +) - Batuk (+)
DO: 3. Buang sekret 4. Melakukan dan - TTV
- Suara nafas rhonki dengan mengajarkan TD: 120/80 mmHg,
(+) memotivasi kepada RR: 34 x/mnt, N: 106
- Batuk (+) pasien untuk keluarga x/mnt, S: 37,7ºC
- TTV= R: 36x/menit, melakukan batuk fisioterapi dada A: Ketidakefektifan
S: 37.8oC, N: atau menyedot 5. Berkolaborasi Bersihan Jalan Napas
114x/menit. lendir memberikan belum teratasi ditandai
Pemeriksaan 4. Instrusikan injeksi dengan:
Penunjang bagaimana agar ampicilin 500 - Suara nafas Rhonki
Hasil Laboratorium bisa melakukan mg IV - Anak masih batuk
- Leukosit 21,1 batuk efektif 6. Berkolaborasi - Dahak susah keluar
ribu/UL (Normal) 5. Auskultasi suara memberikan P: Discharger Planing
- Hematokrit 33.7 vol nafas, catat terapi nebulizer - Edukasi keluarga
% (Rendah) adanya suara ½ A Vulmikot posisi semi fowler
- Trombosit 292 tambahan + NaCl 2cc bila anak sesak
10^3/UL (Normal) 6. Lakukan 7. Mengevaluasi - Edukasi keluarga
Hasil Rongen Thorax fisioterapi dada dan mengukur untuk melakukan
Broncopneumonia jka perlu pernapasan fisioterapi dada
7. Kelola apabila dahak masih
pemberian belum keluar
bronkodilator, - Anjurkan
sebagaimana menghindari pajanan
mestinya penyebab batuk
8. Posisikan untuk
meringankan
sesak nafas
Monitor
pernapasan
9. Monitor
kecepatan, irama,
kedalaman, dan
kesulitan
bernafas
10. Catat pergerakan
dada, catat
ketidaksemetrisa
n, pengunaan
otot bantu napas
11. Monitor suara
napas tambahan
seperti ngorok,
atau mengi
12. Kaji perlunya
penyedotan jalan
napas dengan
auskultasi suara
nafas ronki di
paru
13. Catat onset,
karakteristik, dan
lamanya batuk
14. Monitor sekresi
pernapasan
pasien
15. Monitor keluhan
sesak napas
pasien, termasuk
kegiatan yang
meningkatkan
atau
memperburuk
sesak napas
tersebut
16. Berikan bantuan
terapi nafas jika
diperlukan
(misalnya :
nebulizer)
19/07/2021 DO: Hipertermia B.d Temperature 1. Monitor TTV S: Mifta
- Ibu klien Proses Infeksi Regulation 2. Monitor warna
- Klien mengatakan
mengatakan anaknya 1. Monitor TTV kulit klien
masih terasa
batuk tapi tdak 2. Monitor warna 3. Monitor
panas dan masih
keluar dahak dan suhu kulit penurunan
lemas
DS: 3. Monitor tingkat
O:
- Kult teraba hangat penurunan kesadaran
- S: 37,8ºC tingkat 4. Monitor - Badan klien
kesadaran hidrasi seperti masih teraba
4. Monitor intak turgor kulit, panas
dan output kelembapan - Kesadaran klien:
5. Monitor hidrasi dan membran composmetis
seperti turgor mukosa - turgor kulit klien
kulit, 5. Melakukan baik dan kulit
kelembapan dan terapi non pasien sedikit
membrane farmakologi kering
mukosa (kompres air - TTV klien
6. Melakukan hangat)
TD: 120/80
terapi non 6. Kolaborasi
mmHg, RR: 34
farmakologi pemberian
x/mnt, N: 106
(kompres air cairan
hangat) intravena x/mnt, S: 37,7ºC
7. Kolaborasi 7. Kolaborasi A: Hipertermi
pemberian cairan pemberian berhubungan dengan
intravena antibiotik proses infeksi belum
8. Kolaborasi teratasi ditandai dengan
pemberian suhu klien masih diatas
antibiotik normal
P: Lanjutkan Intervensi
- Kolaborasi
dengan dokter
pemberian
paracetamol jika
masih demam
- Lakukan kompres
hangat