Anda di halaman 1dari 12

STASE KEPERAWATAN DASAR PROFESI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY S M R DENGAN ANEMIA RENALIS


CKD DI RUANG MERAK RSPAU dr. S. HARDJOLUKITO

DISUSUN OLEH :
FEBRI NGESTIUTAMA
203203097

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
2020

Jl. Ringroad Barat, Ambarketawang, Gamping, Sleman Yogyakarta


Telp (0274) 4342000

LEMBAR PENGESAHAN
STASE KEPERAWATAN DASAR PROFESI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY S M R DI RUANG MERAK
RSPAU dr. S. HARDJOLUKITO

Disusun Oleh :
FEBRI NGESTIUTAMA
203203007

Telah disetujui pada


Hari :
tanggal :

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik Mahasiswa

(............................................ (............................................ (...........................................


)
) )
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY S M R DI RUANG MERAK
RSPAU dr. S. HARDJOLUKITO

Nama Mahasiswa : Febri Ngestiutama


Tempat Praktik : Ruang Merak
Tanggal Praktik : 5 April - 18 April 2021
Tanggal Pengkajian : 6 April 2021
Sumber data : RM, Pasien

A. DATA UMUM KLIEN


No. RM : 1477xx
Nama Klien : NY S M R
Umur : 44 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Bangunharjo Sewon Bantul
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan :-
Agama : Islam
Tanggal masuk : 6 April 2021
Ruang : Merak
Diagnosa Medis : Anemia Renalis CKD St V

B. RIWAYAT KESEHATAN
Alasan masuk RS :
Pasien masuk RS dengan Hb 6,3, pasien mengatakan badannya lemes, kaki agak bengkak
Keluhan utama saat ini :
Hb 6,6 rendah

Riwayat kesehatan masa lalu :


Keluarga pasien mengatakan pasien mempunyai penyakit HT dan CKD sejak 3 tahun
yang lalu

Riwayat kesehatan keluarga :


Keluarga pasien mengatakan bahwa tidak ada anggota keluarga yang memiliki penyakit
sama dengan pasien
Riwayat kecelakaan atau pembedahan sebelumnya :
-

Riwayat Alergi dan pengobatanyang pernah di peroleh :


-

C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Sistem Persepsi Sensori
Penglihatan : Pasien mengatakan pandangannya normal
Pendengaran : Pasien mendengarkan dengan baik
Pengecap/ penciuman : Pasien mampu merasakan asin, manis dan mampu mencium
bau-bauan.
Peraba : Pasien mampu merasakan benda halus maupun kasar.
2. Sistem Pernafasan
Respirasi : 20x/menit
Kualitas :
Penggunaan O2 : Tidak ada penggunaan oksigen
Pemeriksaan Thorax
 Inspeksi : Perkembangan dada simetris kanan dan kiri, tidak ada luka.
 Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan.
 Perkusi : Suara sonor di area paru.
 Auskultasi : Suara nafas vesikuler.
3. Sistem Kardiovaskular
TD : 186/88 mmHg
Nadi : 92 x/menit.
CRT : < 3 detik
Pemeriksaan Kardio
- Inspeksi : Ictus Cordis tidak teraba
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan
- Perkusi : Suara redup
- Auskultasi : S1 Lup, S2 Dup. Tidak ada suara tambahan.

4. Sistem Saraf Pusat


Tingkat kesadaran : Compos Mentis
GCS : E4M6V5

5. Sistem Muskuloskeletal
Kemampuan ADL’s
(Menggunakan kode 1 = independen, 2 = butuh bantuan, 3 = dependen)
1 2 3
Mandi √
Berpakaian √
Makan √
Berdandan √
Toileting √

6. Sistem Integumen
Turgor kulit : Kering
Edema : ada edema sekitar ekstermitas
Personal hygiene : Pasien tampak bersih
Pressure Ulcer : Tidak tampak adanya decubitus

7. Sistem Reproduksi
Keluhan sistem reproduksi : Tidak ada keluhan
Akseptor KB :-
Kegiatan sexual teratur :-
Lain – lain :
Sistem Eliminasi
a. Fecal
a) Frekuensi BAB : 2x/hari
 Konstipasi
 Diare
b) Karakteristik feses
 Konsistensi : lembek
 Warna : kuning kecoklatan
 Bau : khas
b. Bladder
a. Frekuensi BAK : 3x sehari
b. Karakteristik Urin : Kuning
c. Volume urin : <100cc
d. Inkontinensia : tidak
e. Nyeri/kesulitan terbakar/kesulitan BAK : tidak ada kesulitan dalam BAK
f. Riwayat penyakit ginjal/kandung kemih : ada riwayat penyakit ginjal
g. Lain – lain : -

D. POLA KEBIASAAN SEHARI – HARI

a. Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman


Nyeri : Tidak Ada.
- P :-
- Q :-
- R:-
- S: -
- T :-

b. Istirahat/ Tidur
Kesulitan tidur di RS : Tidak
Merasa segar setelah bangun : Pasien mengatakan tidur nyenyak di RS
Lama tidur sebelum sakit : dari pukul 22.00-05.00
Kebiasaan tidur sebelum sakit : Pasien mengatakan sebelum sakit di rumah tidur
terus

c. Psikososial dan spiritual


1. Nilai / Kepercayaan
Kegiatan keagamaan yang di jalani : menjalankan sholat 5 waktu dan berdo’a
Nilai / kepercayaan yang bertentangan dengan kesehatan : Pasien mengatakan
tidak mempuyai kepercayaan yang bertentangan dengan kesehatan.

2. Koping / stress
Mempunyai tekanan dalam hidup : Pasien mengatakan menjalani hidup dengan
rileks.
Pernah merasa kehilangan : -
Cara mengatasi permasalahan : bercerita dengan anggota keluarga yang lain
Status emosional : Cemas
Lain – lain : -

3. Hubungan
Orang yang mendukung : anak dan cucu
Penyakit mempengaruhi hubungan keluarga/ orang lain: tidak
Kegiatan di masyarakat : Pasien mengatakan sebelum masuk RS jarang aktif di
masyarakat
Teman serumah : Anak dan cucu
Lain – lain : -

4. Persepsi Diri
Yang dirasakan terkait hospitalisasi : Pasien mengatakan bosan di RS dan ingin
cepat pulang.
Perilaku klien sesuai dengan situasi : -
Lain – lain : -
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Pemeriksaan laboratorium
Tanggal Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal dlm
satuan
GDS 90 <100 mg/dL
HB 6,4 13.2-17.3 G/dl
HT 20 40-45%

Terapi Yang Diberikan


Jenis terapi Rute Dosis Indikasi Obat
Infus Nacl IV 20 tpm Untuk menggantikan cairan tubuh dan
yang hilang, mengembalikan
keseimbangan cairan tubuh.
ANALISA DATA

Analisa Data Problem Etiologi


DS: Ketidakseimbangan Ketidakmampua
- pasien mengatakan lemas volume cairan n ginjal
mengsekresi air
DO:
dan natrium
- Pasien terpasang infus Nacl 20 tpm
- Klien terlihat lemas
- N : 92x/menit
- RR : 20x/menit
- Suhu : 36,8
- TD: 186/88mmHg
- CRT<3 detik
DS: Ketidakseimbangan Asupan diet
- keluarga pasien mengatakan pasien nutrisi : kurang dari kurang
mengalami penurunan nafsu makan kebutuhan tubuh
- frekuensi BAB 5x/hari

DO :
- IMT : 20,07
- CRT < 3 Detik
- Suhu 36,7

DIAGNOSA PRIORITAS
1. Ketidakseimbangan volume cairan berhubungan dengan ketidakmampuan ginjal
mengsekresi air dan natrium.
2. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan
diet kurang
Rencana Keperawatan
No.D
NOC NIC
x
1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen nutrisi (1100)
selama 3x24 jam diharapkan masalah 1. Identifikasi adanya alergi
klien dapat teratasi dengan kriteria hasil makanan/intoleransi makanan
Status Nutrisi : Asupan Nutrisi (1009) yang dimiliki pasien (Observation)
1. Asupan kalori dari sedikit adekuat 2. Monitor berat badan pasien
(3) ditingkatkan ke sepenuhnya (Observation)
adekuat (5) 3. Tentukan status gizi dan
2. Asupan protein dari sedikit adekuat kemampuan pasien untuk
(3) ditingkatkan ke sepenuhnya memenuhi kebutuhan gizi
adekuat (5) (Nursing)
3. Asupan karbohidrat dari sedikit 4. Atur diet yang diperlukan
adekuat (3) ditingkatkan ke (Nursing)
sepenuhnya adekuat (5) 5. Anjurkan dan ajarkan pasien dan
4. Asupan vitamin dari sedikit adekuat keluarga memantau kalori dan
(3) ditingkatkan ke sepenuhnya intake makanan (Education)
adekuat (5) 6. kolaborasikan kepada ahli gizi
5. Asupan mineral dari sedikit adekuat agar makanan yang disajikan
(3) ditingkatkan ke sepenuhnya dalam bentuk menarik
adekuat (5) (Collaboration)
2 Setelah dilakukan asuhan keperawatan Fluid Management (4120)
selama 3x24 jam volume cairan
1. Kaji status cairan ; timbang berat
seimbang dengan kriteria hasil::
Fluid Balance (0601) badan,keseimbangan masukan dan
1. Tekanan darah dari cukup terganggu
haluaran, turgor kulit dan adanya
(3) menjadi sedikit terganggu (4)
2. Kesimbangan inteke dan output edema.
dalam 24 jam dari cukup terganggu
2. Batasi masukan cairan.
(3) menjadi sedikit terganggu (4)
3. Output urine dari cukup terganggu 3. Catat inteke dan output dan
(3) menjadi sedikit terganggu (4)
balencs cairan
4. Edema dari sedang (3) menjadi
ringan (2) 4. Identifikasi sumber potensial
cairan.
5. Jelaskan pada klien dan keluarga
rasional pembatasan cairan.
6. Kolaborasi pemberian cairan
sesuai terapi.
Hemodialysis therapy (2100)
1. Ambil sampel darah dan meninjau
kimia darah (misalnya BUN,
kreatinin, natrium, pottasium,
tingkat phospor) sebelum
perawatan untuk mengevaluasi
respon thdp terapi.
2. Rekam tanda vital: berat badan,
denyut nadi, pernapasan, dan
tekanan darah untuk mengevaluasi
respon terhadap terapi.
3. Sesuaikan tekanan filtrasi untuk
menghilangkan jumlah yang tepat
dari cairan berlebih di tubuh klien.
4. Bekerja secara kolaboratif dengan
klien untuk menyesuaikan panjang
dialisis, peraturan diet,
keterbatasan cairan dan obat-
obatan untuk mengatur cairan dan
elektrolit pergeseran antara
pengobatan
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

IMPLEMENTASI
No Tgl /
Implementasi Evaluasi Paraf
Dx Jam
1 8/04/20 1. Menentukan status
gizi S :
21 - Keluarga pasien mengatakan
dan kemampuan pasien
nafsu makan pasien mulai
08.00 untuk memenuhi membaik
WIB
kebutuhan gizi
O:
13.00 2. Mengatur diet yang - Asupan makan >80%
WIB - frekuensi pemberian makan 3x
diperlukan
makan utama, 3x makan selingan
20.00 3. Mengidentifikasi adanya - penurunan kebutuhan
WIB karbohidrat ditandai dengan kadar
alergi makanan/intoleransi
glukosa darah
makanan yang dimiliki A:
Masalah teratasi
pasien
P:
Monitoring input dan output
pasien
2 8/04/20 1. Mengkaji status cairan S:
21 klien mengatakan tungkai masih
dengan menimbang BB
10.00 bengkak bagian kanan. Klien
WIB per hari, keseimbangan mengatakan ketika berjalan berat
dan masih lemas, klien
intake dan output.
mengatakan mengerti tentang
2. Memonitor tanda pembatasan cairan.
12.00 O:
kelebihan/ kekurangan
WIB 1. mukosa bibir lembab
cairan 2. Turgor kulit masih terlihat
kurang elastis dan masih
3. Membatasi dan
tampak kering.
menjelaskan intake cairan 3. Edema di tungkai masih grade
+1
sesuai kebutuhan.
4. Balance cairan intake 1100 –
4. Menganjurkan klien output 1795 = - 695 ml/hari
5. Lab : ureum : 36 mg/dl,
mencatat penggunaan
kreatinin : H 3.1 mg/dl
cairan terutama 6. GFR : 25 %
7. Penurunan BB 1 kg 71 < 73
pemasukan dan
8. TD : 150/100 mmHg.
pengeluaran A:
- Masalah Resiko kelebihan
5. Kolaborasi persiapan klien
volume cairan teratasi
untuk HD hari rabu dan sebagian
P:
sabtu
Lanjutkan intervesi
1. Kaji status cairan dengan
menimbang bb per hari
2. Keseimbanga intake dan
output
3. Batasi masukan cairan

Anda mungkin juga menyukai